BAB III KAJIAN LAPANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III KAJIAN LAPANGAN"

Transkripsi

1 72 BAB III KAJIAN LAPANGAN 3.1. HOUSE OF HENDRIK (LPK HENDRIK) House of Hendrik adalah usaha yang bergerak di bidang management event dan pemasaran, dimana perusahaan terdiri dari banyak divisi seperti Salon, Bridal, Fotografi, Video Shooting, Event Organizer, Lembaga Pendidikan Ketrampilan Salon, Lembaga Pendidikan Multimedia. House of Hendrik didirikan oleh Suryo Sumingrat pada tahun Pada awalnya House of Hendrik bergerak di bidang event organizer kemudian berubah juga melayani acara Ulang Tahun. Usaha event organizer ini kemudian diwariskan kepada Hendrik Widjaja yang kemudian berkembang melayani usaha persiapan kostum dan menyetel dekorasi panggung, musik, dan lain lain. Setelah beberapa tahun berkembang, sekitar tahun 1994 House of Hendrik menciptakan Organisasi Cheearleader, yang diikuti dengan mengadakan lomba Cheearleader hingga tingkat Jawa Tengah. House of Hendrik juga mendirikan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Kecantikan dan Tata Rambut. Setelah LPK berkembang maka Event Organizer (EO) dan Pagar Ayu kembali berdiri pada tahun 2001 sampai dengan sekarang. Setelah permintaan client bertambah maka House of Hendrik mendirikan studio Foto dan Video Shooting. Perkembangan House of Hendrik juga diikuti dengan pendirian LPK Multimedia.

2 73 Awal dibentuknya LPK Kecantikan bermula dari ketertarikan sang pemilik yaitu bapak Hendrik Widjaja yang sejak kecil memang sudah memiliki ketertarikan dengan tata rias, bermula dari beliau sendiri yang dulunya adalah seorang penari. Kemudian di tahun 1999 beliau mulai mengikuti pelatihan tata rias serta pelatihan kecantikan lainnya. Sampai akhirnya beliau memiliki kesempatan untuk mempuka Lembaga Pelatihannya sendiri. LPK Hendrik ini satu-satunya lembaga pelatihan yang memiliki izin untuk melaksanakan ujian keterampilan kecantikan di Solo. LPK ini merupakan lembaga swasta yang bernaung dibawah nama LSK (Lembaga Sertifikasi Kompetensi) yang kinerjanya diatur oleh kementrian pendidikan Struktur organisasi Kepala Sekolah Sekretaris Bendahara Kep. Bidang Kep. Bidang Kulit Kep. Bidang Rias Bagan 3.1 Struktur organisasi LPK Hendrik (sumber: Dokumentasi Penulis, 2016) Kurikulum Kurikulum yang diajarkan di House of Hendrik mengacu pada aturan kurikulum yang sudah di tetapkan oleh Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

3 74 Bidang yang diajarkan di LPK Hendrik terdiri dari: 1) Tata kecantikan rambut, yaitu: potong, treatment, hair dressing 2) Tata kecantikan kulit, yaitu: manicure, treatment kulit 3) Tata rias pengantin, yaitu: tradisional, bridal Sistem pendaftaran: LPK Hendrik memiliki 2 sistem kelas yaitu regular dan masal. 1) Reguler i. 1 tahun membuka 3 kali term, 1 term sekitar 2-3 bulan ii. Jumlah pertemuan dalam seminggu 5 kali, hari menyesuaikan peserta iii. Jumlah peserta sebanyak 2 orang 2) Masal i. 1 tahun membuka 2-3 kali term ii. Jumlah pertemuan kali, diadakan setiap hari senin-sabtu iii. Jumlah peserta 20 orang/bidang Sistem pembelajaran: 1) Dalam setiap kali pertemuan peserta harus membawa model sendiri. 2) Untuk kelas tata rambut peserta diajarkan dengan menggunakan model patung terlebih dahulu, baru setelah kompetensi yang diajarkan selesai peserta bisa membawa model manusia untuk pembelajaran. 3) Dalam satu kali kelas reguler terdiri dari 2 murid dan 1 pengajar dengan durasi mengajar sekitar 3-4 jam. Materi yang diajakan meliputi 50%

4 75 teori dan 50% praktek, sistem pembelajarannya adalah teori-praktek per materi. 4) Dalam satu kelas masal terdiri dari 20 murid dan 1 pengajar dengan 2 asisten, durasi mengajar 3-4 jam. Sistem penyampaian materi sama dengan kelas reguler. Tuntutan kompetensi: 1) Untuk bisa belajar di LPK ini peserta tidak diharuskan mengikuti tes kemampuan terlebih dahulu. 2) Kriteria kelulusan berdasarkan ketentuan kompetensi yang harus dikuasai sesuai dengan yang sudah ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 3) Untuk bisa lulus dan memiliki sertifikat peserta harus mengikuti ujian keterampilan yang meliputi ujian teori dan praktek. 4) Setelah lulus peserta akan mendapatkan 2 sertifikat yaitu LSP (lembaga Sertifikatsi Pekerjaan) dikeluarkan oleh dinas tenaga kerja, sertifikat ini dipakai melamar pekerjaan yang harus diperbaharui sekitar 3 tahun sekali dan LSK (Lembaga Sertifikasi Kompetensi) dikeluarkan oleh kementrian pendidikan dipakai, sertifikat ini bisa dipakai untuk izin membuka salon.

5 76 Pengajar tetap di LPK Hendrik hanya 3 orang dan satu asisten. Selebihnya jika dibutuhkan tenaga pengajar tambahan maka akan mengambil pengajar dari luar Fasilitas Fasilitas ruangan yang ada di House of Hendrik meliputi: 1) Ruang kelas salon: ruang kelas cuci rambut dan potong Troli, meja salon, kursi, kursi cuci rambut, hair steam, storage peralatan dan bahan 2) Ruang kelas tata rias: kelas make up, kelas sanggul Meja, kursi, storage peralatan dan bahan 3) Ruang kelas kulit: kelas manicure, kelas treatment Meja, kursi, bed, peralatan treatment, storage peralatan dan bahan 4) Ruang serbaguna, digunakan untuk pelatihan masal Meja, kursi, troli Gambar 3.1 Suasana pelatihan terakhir sebelum uji kompetensi (sumber: Dokumentasi Penulis, 2016)

6 77 Gambar diatas merupakan suasana belajar terakhir saat menjelang uji kompetensi yang diadakan serentak sewilayah jawa tengah. Ini merupakan ruangan utama yang ada di LPK Hendrik. Dapat dilihat peralatan serta bahan-bahan yang tergeletak tidak beraturan diatas meja mengganggu proses belajar mengajar, dari sini dapat diketahui kalau perlu adanya space untuk mempersiapkan peralatan dan bahan sehingga tidak mengganggu kegiatan yang ada. Gambar 3.2 Suasana ruang serbaguna usai uji kompetensi (sumber: Dokumentasi Penulis, 2016) Ruangan ini merupakan ruang serbaguna yang dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, namun biasanya ruang ini digunakan untuk kegiatan uji kompetensi. Di ruangan ini terdapat panggung sebagai pusat. Tidak memiliki ruangan gudang sebagai tempat penimpanan peralatan.

7 78 Gambar 3.3 Suasana Ruang kelas di LPK Hendrik (sumber: Dokumentasi Penulis, 2016) Beberapa gambar diatas adalah suasana dari kelas kelas yang ada di LPK Hendrik. Dapat dilihat dari setiap ruang yang ada bahwa bangunan ini hanya didesain atau ditata seadanya saja. Mulai dari penataan furnitur, peralatan dan elemen interiornya. Lantai yang digunakan adalah lantai keramik berwarna putih, dan tidak bertekstur. Sementara untuk area yang cenderung basah seperti ini memerlukan perhatian khusus dalam pemilihan material lantainya. Untuk dinding, semua dinding di cat putih. Ceiling juga bernuansa putih dengan menggunakan downlight sebagai elemen pencahayaan buatannya.

8 79 Gambar 3.4 Bahan untuk uji kompetensi (sumber: Dokumentasi Penulis, 2016) Ini adalah bahan dan alat yang sudah di persiapkan untuk didistribusikan kepada masing masing peserta disaat pelaksanaan uji kompetensi. Proses penataan barang dilakukan di ruang kegiatan utama. Gambar 3.5 Uji kompetensi TUK LPK Hendrik (Sumber: 09/10/16)

9 80 Gambar 3.6 Uji kompetensi TUK LPK Hendrik (Sumber: 09/10/16) Suasana uji kompetensi kelas pengantin tradisional, kompetensi yang di ujikan yaitu makeup, sanggul, dan lain lain. Dari sini dapat disimpulakn bahwa kegiatan makeup saja membutuhkan banyak tempat penyimpanan, untuk itu storage menjadi kunci penting dalam sebuah tempat pelatihan kecantikan. Bentuk storage pun dapat berupa storage not movable (lemari dan sebagainya) dan juga moving (troli) PUSPITA MARTHA INTERNATIONAL BEAUTY SCHOOL, JAKARTA Sejak didirikan oleh DR. Martha Tilaar pada tahun 1970 di Jakarta, Puspita Martha International Beauty School berkembang menjadi sekolah kecantikan ternama di Indonesia dan telah memberikan peran yang begitu besar dalam hal penyediaan tenaga profesional. Banyak alumninya telah menjadi insan kreatif yang sukses dan mandiri karena mereka berhasil menciptakan lapangan kerja khususnya dibidang kursus kecantikan dan make up.

10 81 Martha Tilaar Beauty School telah mengembangkan bidang pendidikan keterampilan kecantikan yang melahirkan ribuan beautypreneur dan entrepreneur dalam industri kecantikan. Saat ini alumninya sudah mencapai orang yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan mancanegara. VISI Menjadi International Beauty School yang terbaik di Indonesia berstandart internasional dengan berperan aktif dalam pengembangan ilmu dan profesionalisme di bidang kecantikan MISI Menjadi Internasional Beauty School berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan/scientific Approach dengan pemanfaatan teknologi yang up to date secara kreatif dan inovatif berdasarkan nilai-nilai luhur budaya/cross Culture sesuai standard keilmuan dan profesionalisme yang diakui internasional Program Pendidikan: 1) School of make up Program: beautypreneurship program, program siap kerja, advance program, special workshop 2) School of hairdressing Program: beautypreneurship program, program siap kerja, advance program 3) School of beauty aesthetic & SPA

11 82 Program: beautypreneurship program, program siap kerja, advance program 4) Personal make up class Program: self image, one day self image program, aku perempuan Indonesia Gambar 3.7 Hair class Puspita Martha School (Sumber: 05/10/2016) Dapat dilihat dari gambar ini penataan loker untuk murid ditata dengan memberikan jarak atar lokernya. Jadi penataan loker tersebar rata pada satu sisi kelas tidak terpusat pada satu titik. Loker di beri warna coklat sehingga membedakan antara area kerja dengan yang lainnya. Dan unsur tanaman juga digunakan sebagai elemen estetis.

12 83 Gambar 3.8 Aesthetics class Puspita Martha School (Sumber: 05/10/2016) Suasana kelas aesthetic terlihat sangat clean, semua barang tertata rapih pada tempatnya. Suasana ruang di dominasi penggunaan warna putih. Dan terdapat dinding kaca di sudut ruangan. Gambar 3.9 Makeup class Puspita Martha School (Sumber: 05/10/2016) Suasana aktifitas kelas makeup. Untuk kelas makeup sebenarnya tidak terlalu membutuhkan banyak space, karena barang-barang yang di gunakan sudah memiliki wadah khusus tersendiri. Jadi untuk kelas make up masig-masing pelajar hanya membutuhkan cermin dan peralatan make up

13 84 yang biasanya dibawa sendiri (milik pribadi). Dapat dilihat dari gambar ini bahwa unsur estetis di terapkan melalui furniture nya dengan pemasangan lampu di sekitar bingkai cermin TRICOCI UNIVERSITY, AMERIKA Tricoci University didirikan pada tahun 2004 oleh legenda industri kecantikan Mario Tricoci, yang membangun rantai yang sangat sukses sebagai salon dan day spa kelas atas di bawah naungan "Mario Tricoci Hair Salon & Day Spa" dan "Mario Tricoci". Mario meluncurkan sebuah perusahaan baru yaitu Tricoci University of Beauty Culture untuk memperkenalkan kurikulum sekolah tata rias dan kecantikan yang baru dan inovatif, memberikan siswa dengan keterampilan teknis lanjutan, etika, profesionalisme dan nilai-nilai kepemimpinan. TUBC menghasilkan profesional salon yang siap ingin memulai karier mereka yang sukses ditata rias, estetika, teknologi kuku, dan sebagai guru. MISI Tricoci University of Culture Beauty penuh semangat berkomitmen untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas keindahan tertinggi, difokuskan pada kepemimpinan etis, nilai-nilai, inovasi dan keterampilan maju. Kami mempersiapkan siswa untuk sukses dengan ujian negara mereka dan mulai karir bermanfaat dalam industri kecantikan. Kami percaya bahwa

14 85 kesuksesan bagi siswa dan hasil asosiasi dari budaya yang berpusat pada rakyat kami. BUDAYA Budaya Perusahaan telah dibentuk terutama oleh tingkat tinggi Mario Tricoci untuk profesionalisme, rasa, perbaikan estetika dan etika kerja. Seperti dengan bisnis salonnya, budaya yang dihasilkan dari Tricoci University of Culture Kecantikan adalah pekerja keras, profesional, kreatif dan loyal. Budaya ini, bersama dengan pemrograman superior perusahaan dan fasilitas, telah mengangkat standar industri untuk mengajar siswa sekolah tata rias dan untuk operasi klinik sekolah kecantikan. Program pendidikan: Tricori University of Beauty Culture memiliki 5 jenis program yang di tawarkan: 1) Cosmetology, yang meliputi: hairdresser, hair colorist, cosmetologist, stylist, makeup artist 2) Aesthetics, yang meliputi: facialist, waxing specialist, makeup artist, medispa esthetician 3) Barber, yang meliputi: men s styling, master barber, barbershop manager/owner 4) Nail thecnology/manicuring: anitatin, statute & rules, anatomy and disorders, manicuring, pedicuring chemistry

15 86 Gambar 3.10 Suasana kelas Tricoci University (Sumber: 05/10/2016) Gambar ini merupakan suasana ruang kelas teori. Di dalam kelas terdapat main area bagi murid untuk pembeajaran teori. Kemudian disisi samping adalah tempat pembelajaran praktek dengan menggunakan model patung. Penggunaan televise dan board digunakan sebagai media pengajaran. Gambar 3.11 Suasana kelas hairdresser Tricoci University (Sumber: 05/10/2016) Ruangan ini menggunakan 2 jenis material lantai yang berbeda sebaagai pembeda antara area kerja dan bukan area kerja. Ruangan ini mendapatkan banyak sumber cahaya alami.

16 87 Gambar 3.12 Suasana Tricoci University (Sumber: 05/10/2016) Dari gambar ini terlihat kesan modern yang di munculkan melalui bentuk desain furniturenya yang sederhana dan didominasi oleh bentuk-bentuk yang kaku. Namun dengan pemilihan warna yang tepat kesan kaku tersebut berganti menjadi lebih hangat dan lembut. Drop ceiling dengan bentuk sebagai penanda bahwa area tersebut adalah main area. Hal itu semakin diperkuat dengan batasan antar area yang dibuat melengkung semakin menambah kesan lembut dan nyaman.

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan gaya hidup masyarakat terutama perkotaan, memberikan pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan dimasa sekarang ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan Zamzam Production adalah jasa Makeup Artist Tradisional serta media gallery baju juga. Kami memiliki beberapa client yang kami tangani. Karena kami juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar belakang proyek Dalam dekade terakhir pelayanan SPA telah berkembang pesat baik di luar maupun dalam negeri sebagai upaya pelayanan kesehatan. Perkembangan

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA KECANTIKAN KULIT

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA KECANTIKAN KULIT STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA KECANTIKAN KULIT DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 A.

Lebih terperinci

Studi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT

Studi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT Studi Antropometri salon TEMPAT DUDUK Terletak pada ruang tunggu area salon & spa. Gunanya untuk menunggu antrian atau sekedar menunggu teman/kerabat yang sedang ke salon HAIR TREATMENT Pada area ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan Nama Perusahaan : Orkid Studio Alamat : Jl, KH, Hasyim Ashari No. 42 CD 44 AB Jakarta 10140 Telepon : (021) 6343555 Website : www.orkidstudio.com Orkid

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keindahan rambut, estetika wajah, perawatan kuku, waxing, dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. keindahan rambut, estetika wajah, perawatan kuku, waxing, dan lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekarang ini, salon kecantikan merupakan tempat wajib terutama bagi kaum wanita untuk datang dan melakukan perawatan-perawatan untuk memperindah dan mempercantik tubuh,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM HOUSE OF HENDRIK

BAB IV GAMBARAN UMUM HOUSE OF HENDRIK BAB IV GAMBARAN UMUM HOUSE OF HENDRIK 4.1.Sejarah Berdirinya House of Hendrik House of Hendrik pertama kali bergerak di bidang Event Organizer kemudian berubah melayani acara ulang tahun (sekitar tahun

Lebih terperinci

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang Studi aktifitas dan kebutuhan ruang No Pemakai Aktifitas Kebutuhan Ruang Fasilitas Dimensi Perawatan rambut 1.Mencuci rambut sebeum meakukan perawatan untuk rambut 2.Perawatan rambut (cutting/creambath/hairspal/

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekarang ini, salon kecantikan merupakan tempat wajib terutama bagi kaum wanita untuk datang dan melakukan perawatan-perawatan untuk memperindah dan mempercantik tubuh,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah kreatif media adalah sebuah lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai wadah bagi para insan kreatif dalam menyalurkan bakat mereka dalam bidang media kreatif

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA KECANTIKAN RAMBUT

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA KECANTIKAN RAMBUT STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA KECANTIKAN RAMBUT DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 A.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat. Seiring dengan era globalisasi saat ini, perusahaan jasa terus melakukan peningkatan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi sebagian besar wanita penampilan fisiknya merupakan hal yang sangat penting. Seorang wanita kecantikan fisik adalah hal yang wajib untuk diperhatikan. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic BAB V KONSEP 5.1 Kerangka Konsep Konsep Sekolah Fotografi Darwis Triadi adalah sebuah sekolah fotografi yang didirikan oleh seorang fotografer profesional bernama Andreas Darwis Triadi pada tahun 2003.

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2013/2014 Oleh Dhyarga Oktavian

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN BAB IV. KONSEP PERANCANGAN IV. 1 Konsep Citra Pada Ayu Balinese Beauty & Spa ini memilih untuk memberikan kesan citra seperti pada tabel dibawah ini. Bagan 4. 1 Konsep Citra IV. 2 Latar Belakang Pemilihan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berdirinya beberapa salon terkemuka di Indonesia. Tak jarang para investor asing

BAB 1 PENDAHULUAN. berdirinya beberapa salon terkemuka di Indonesia. Tak jarang para investor asing 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dunia persalonan berkembang cukup baik di Indonesia, terbukti dari berdirinya beberapa salon terkemuka di Indonesia. Tak jarang para investor asing membuka

Lebih terperinci

HOW TO ENTER. Baca dan pahami semua syarat dan ketentuan. Pilih kategori yang dilombakan. Hubungi fotrografer berpengalaman

HOW TO ENTER. Baca dan pahami semua syarat dan ketentuan. Pilih kategori yang dilombakan. Hubungi fotrografer berpengalaman L ORÉAL PROFESSIONNEL COLOR TROPHY IS HERE AWARDS Color Trophy Men s Image Award Young Colorist Award Acara terbesar di dunia hairdressing Indonesia yang sangat dinantikan, kini hadir kembali. Sejak peluncuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. A Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I. A Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I. A Latar Belakang Masalah Pola kehidupan masyarakat kota besar /urban semakin modern, serba cepat, serba instan, sistematis, dan mekanis. Hal- hal itu memaksa masyarakat modern harus

Lebih terperinci

DESIGN CONCEPT * ceiling

DESIGN CONCEPT * ceiling DESIGN CONCEPT * ceiling DESIGN CONCEPT * colour Warna yang diaplikasikan pada ruang spa bayi, ruang kids salon, area tunggu, receptionist adalah warna dari Dominan corporate image (kuning,hitam) dan warna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya terbaik guna mempersiapakan masa depan sang anak adalah mengenalkan pendidikan kepada anak di usia dini, karena pada masa usia dini anak mulai peka/sensitif untuk

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

bertujuan menghimpun berbagai aktifitas dan kegiatan di dunia fashion muslimah atau kebutuhan yang berkaitan dengan wanita muslimah

bertujuan menghimpun berbagai aktifitas dan kegiatan di dunia fashion muslimah atau kebutuhan yang berkaitan dengan wanita muslimah BAB III BANDUNG MUSLIMAH FASHION CENTER III.1. Konsep Perencanaan Perencanaan muslimah fashion center ini memiliki konsep yang bertujuan menghimpun berbagai aktifitas dan kegiatan di dunia fashion muslimah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian sekolah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran; waktu atau

Lebih terperinci

hunian lama, BERNYAWA BARU Fotografer Lindung Soemarhadi

hunian lama, BERNYAWA BARU Fotografer Lindung Soemarhadi 1 2 hunian lama, BERNYAWA BARU Penulis Qisthi Jihan Fotografer Lindung Soemarhadi Di tengah maraknya pembangunan rumah modern, seperti cluster atau apartemen, pemilik rumah ini malah memutuskan untuk memilih

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan

Lebih terperinci

Re-Desain Interior Perpustakaan Pusat ITS Lantai 5 dengan Konsep Modern Minimalis BAB V KESIMPULAN

Re-Desain Interior Perpustakaan Pusat ITS Lantai 5 dengan Konsep Modern Minimalis BAB V KESIMPULAN BAB V KESIMPULAN Pendidikan, pada dasarnya setiap manusia berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Namun secara formal, pendidikan baru dimulai saat usia anak mencapai usia 5 tahun dan mulai sekolah

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN 1 PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok yang diperlukan bagi setiap manusia dalam memperoleh ilmu dan wawasan. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 4. Analisis dan Bahasan

BAB 4. Analisis dan Bahasan BAB 4 Analisis dan Bahasan 4.1 Konsep Perancangan Makanan kini tak lagi hanya menjadi sekedar pengisi perut. Masyarakat kini menyadari makanan dengan segi kultural yang varian telah menjadi lifestyle yang

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bersamaan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dan mulai bergesernya nilai-nilai gaya hidup masyarakat, bekerja adalah suatu kewajiban bagi hampir setiap golongan

Lebih terperinci

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. APARTEMEN LU: 60 m² Dramatic Lighting Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. TEKS FRANSISCA WUNGU PRASASTI FOTO ADELINE KRISANTI PROPERTI SUMARTONO TAN

Lebih terperinci

Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing

Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing ABSTRAK Desain interior merupakan bagian yang sangat penting dalam pembuatan bangunan tidak terkecuali juga

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA RIAS PENGANTIN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA RIAS PENGANTIN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA RIAS PENGANTIN DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 A. Latar

Lebih terperinci

BAB IV Analisa Proyek Pembangunan ROYAL HAMPTON PARK APARTMENT PONDOK INDAH 4.1 Keikutsertaan Praktikan Dalam Proyek Selama masa kerja praktik di PT CNP INTERNATIONAL, saya dalam praktiknya diberi tugas

Lebih terperinci

2015 MANFAAT HASIL PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN SOLO PUTRI SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA SALON RIAS PENGANTIN

2015 MANFAAT HASIL PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN SOLO PUTRI SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA SALON RIAS PENGANTIN 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi masyarakat Indonesia perkawinan dipandang sebagai peristiwa yang sakral, karena diharapkan hanya terjadi sekali dalam seumur hidup. Hal tersebut memotivasi calon

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. American's People Encyclopedia, New York: Groiller, 1964.

DAFTAR PUSTAKA. American's People Encyclopedia, New York: Groiller, 1964. DAFTAR PUSTAKA American's People Encyclopedia, New York: Groiller, 1964. Anas, Biranul, Indonesia Indah Batik. Jakarta: Yayasan Harapan Kita/BP3 Taman Mini Indonesia Indah, 1995. Benge, Sophie, The tropical

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang masalah Pada zaman sekarang menikmati kopi sudah menjadi salah satu kebutuhan dan gaya hidup banyak orang di dalam kehidupan sehari-hari. Peracik kopi atau Barista

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA PROYEK

BAB III ANALISIS DATA PROYEK BAB III ANALISIS DATA PROYEK 3.1 Data Proyek 3.1.1 Data Umum Proyek Gambar 3.1 Logo Yusan Bridal Sumber : http://www.google.com/fyusangriyapengantin.com Nama Proyek Sifat Proyek Bentuk Usaha Pemilik Pengelola

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN V.1 Konsep Perancangan Interior V.1..1 Konsep Desain Perancangan interior untuk Interior Design Department of Binus University ini memiliki tema Dynamic

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Konsep Desain Jakarta sebagai ibu kota negara merupakan kota tersibuk di Indonesia, banyak sekali kejadian-kejadian yang dapat membuat orang menjadi stress seperti, kemacetan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia seni tari di Indonesia mulai berkembang sejak zaman prasejarah. Berbagai jenis tarian masuk ke Indonesia pada saat zaman jajahan seperti drama musical, kontemporer,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Maraknya perkembangan dunia usaha yang tidak lepas dari persaingan saat ini UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. Maraknya perkembangan dunia usaha yang tidak lepas dari persaingan saat ini UKDW BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Maraknya perkembangan dunia usaha yang tidak lepas dari persaingan saat ini menuntut perusahaan untuk kreatif dan berinovasi agar dapat bertahan. Salah satu

Lebih terperinci

Daftar Isi. Judul Kata Pengantar. Daftar Foto

Daftar Isi. Judul Kata Pengantar. Daftar Foto Daftar Isi Judul Kata Pengantar Abstrak.. Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Foto Daftar Tabel ii iii v viii x xi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang. 1 1.1.1 Sekolah Musik 1 1.1.2 Musik.. 2 1.2 Tema dan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Perancangan interior Sing a Song Family Karaoke ini mengambil gaya modern dan tema Pop Art, karena ingin menciptakan suasana

Lebih terperinci

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) ditinggalkan baik oleh wanita maupun pria. Wanita maupun pria di

BAB I PENDAHULUAN. serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) ditinggalkan baik oleh wanita maupun pria. Wanita maupun pria di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kecantikan adalah: anggapan untuk suatu objek yang molek dan lainnya tampak serasi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008, p.37) Kecantikan juga mulai menjadi

Lebih terperinci

Studi Pembanding. Rumah Cantik Citra. Body Massage. Hand and Foot Spa

Studi Pembanding. Rumah Cantik Citra. Body Massage. Hand and Foot Spa Studi Pembanding Rumah Cantik Citra Body Massage Rumah Cantik Citra yang terletak di kawasan Raya Gubeng, Surabaya ini sebagai pusat perawatan kecantikan wanita Indonesia telah memberikan sebuah ciri dari

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN BAB III KAJIAN LAPANGAN A. OBSERVASI 1. OESMANS BARBERSHOP Salah satu Barbershop yang terletak di jantung kota Solo, tepatnya di jl. Dr. Wahidin no 3A. Nama Oesmans Barbershop di ambil dari nama kakek

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR KATA PENGANTAR

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR KATA PENGANTAR ABSTRAK Dalam penulisan makalah perancangan desain ini, penulis membahas mengenai perancangan desain sebuah galeri kerajinan tangan dengan fasilitas penunjangnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN dan SARAN

BAB 5 SIMPULAN dan SARAN 107 BAB 5 SIMPULAN dan SARAN 5.1 Simpulan Komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh John Casablancas Modeling and Career Center adalah dengan menggunakan press release, ikut serta dalam pameran pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, pendidikan menjadi sebuah aspek penting bagi suatu masyarakat/bangsa. Mutu pendidikan dituntut untuk terus ditingkatkan karena pendidikan

Lebih terperinci

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin 01 02 KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin Good design is good business. Inilah yang terwujud pada desain klinik yang berhasil mengakomodasi kegiatan konsultasi dokter

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA 3.1 Tema dan Penggayaan Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia merupakan sebuah sarana yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan kain khas masyarakat Indonesia. Batik ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 yang juga ditetapkan sebagai

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Gaya dan Tema Perancangan Gaya dan tema dari perancangan interior Sekolah Lukis Ohayo ini mengarah pada gaya modern pop art. Pemilihan gaya modern pop art karena gaya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Konsep pada Fitness Center, interior desain yang ditampilkan oleh Fitness Center ini bergaya Modern Retro. Tema perancangan

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN BAB III STUDI LAPANGAN A. Perpustakaan Grhatama Pustaka Berlokasi di Jl. Janti, Banguntapan Bantul, D.I. Yogyakarta. Jam layanan untuk hari Senin-Jumat : 08.00 s.d. 22.00 WIB, hari Sabtu : 08.00 s.d. 16.00

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen. BENTUK Bentuk yang digunakan dapat berupa transformasi dari bentuk Tongkonan, ragam hias tradisional Makassar dan Toraja, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan budaya Makassar dan Toraja. Untuk menciptakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Padatnya aktivitas pada zaman modern ini menyebabkan banyak orang yang mengalami stress, lelah, dan jenuh. Untuk itu dibutuhkan sebuah sarana yang mampu memberikan fasilitas yang lengkap bagi pengunjungnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Untuk menciptakan kehidupan yang seimbang, maka manusia harus dapat membangun hubungan antara manusia dengan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN 5.1 KONSEP 5.1.1 Ide Dasar Perancangan Konsep Desain merupakan salah satu proses dalam tahapan mendesain. Pada Gaya yang di angkat untuk penerapan desain playgroup ini adalah

Lebih terperinci

BEAUTY TRAINING CENTER DENGAN KONSEP NATURAL DI SURAKARTA

BEAUTY TRAINING CENTER DENGAN KONSEP NATURAL DI SURAKARTA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR BEAUTY TRAINING CENTER DENGAN KONSEP NATURAL DI SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagai Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Program Studi Desain

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : make-up course, make-up artist, professional, beauty. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : make-up course, make-up artist, professional, beauty. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Make-up course adalah lembaga pendidikan non formal yang memiliki kegiatan belajar mengajar mengenai perubahan penampilan dengan bantuan bahan dan alat kosmetik.tempat kursus pula dapat diartikan

Lebih terperinci

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah kota metropolitan, dimana hampir seluruh aktifitas masyarakat Indonesia berpusat di kota tersebut. Masyarakat urban yang tinggal di Jakarta menghabiskan

Lebih terperinci

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas

KATA PENGANTAR. Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas KATA PENGANTAR Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan kerja keras dan upaya yang tidak mengenal lelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) salah satunya disebabkan oleh pelayanan sarana kesehatan yang belum memadai. Dengan memperbaiki pelayanan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR BEAUTY AND SPA "MARTHA TILAAR"

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR BEAUTY AND SPA MARTHA TILAAR LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR BEAUTY AND SPA "MARTHA TILAAR" Diajukan sebagian salah satu syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Desain Interior Disusun oleh :

Lebih terperinci

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, BAB.IV. KONSEP DESAIN IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, Refreshing, berarti tidak kaku, mampu memotivasi pengguna Relaxing, mampu

Lebih terperinci

A. IDE GAGASAN PERANCANGAN

A. IDE GAGASAN PERANCANGAN BAB V KONSEP DESAIN A. IDE GAGASAN PERANCANGAN Perencanaan dan perancangan Music Center ini merupakan proyek perancangan fasilitas komersial yang dapat menunjang kegemaran masyarakat terhadap band The

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR BANDUNG MUSIC INDEPENDENT (INDIE) CENTER DENGAN PENDEKATAN BAND INDIE BANDUNG

PERANCANGAN INTERIOR BANDUNG MUSIC INDEPENDENT (INDIE) CENTER DENGAN PENDEKATAN BAND INDIE BANDUNG PERANCANGAN INTERIOR BANDUNG MUSIC INDEPENDENT (INDIE) CENTER DENGAN PENDEKATAN BAND INDIE BANDUNG Rizal Setian Fauzi 1403114048 Program Studi Desain Interior, Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom

Lebih terperinci

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan 1 BAB I DEFINISI OPERASIONAL A. LATAR BELAKANG MASALAH Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang dapat menyentuh jiwa spiritual manusia, karya seni merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci

2.10. Tinjauan Lapangan...19

2.10. Tinjauan Lapangan...19 ABSTRAK Jepang merupakan negara yang terkenal akan kebudayaan yang khas. Meskipun budaya modern masuk ke negara Jepang, Jepang tetap mempertahankan kebudayaan tradisional. Kebudayaan tradisional ini sangat

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1 Tema Interior Konsep desain pada perancangan fasilitas Pusat Pengembangan Kreativitas Anak ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Fasilitas ini mengambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam mewujudkan tujuannya sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam mewujudkan tujuannya sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Konsep pemasaran menegaskan bahwa kesuksesan sebuah organisasi dalam mewujudkan tujuannya sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam mengidentifikasi kebutuhan dan

Lebih terperinci

WOMAN S BEAUTY CLINIC AND SPA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2011/2012

WOMAN S BEAUTY CLINIC AND SPA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2011/2012 WOMAN S BEAUTY CLINIC AND SPA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2011/2012 Disusun Oleh : Nama : Nazilah Abdullah NIM : 1200998990 JURUSAN DESAIN INTERIOR SCHOOL OF DESIGN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, 7 juli Penulis

KATA PENGANTAR. Surabaya, 7 juli Penulis KATA PENGANTAR Puji syukur yang sedalam dalamnya penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Tugas Akhir ini. Penulis

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MASTER OF CEREMONY BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MASTER OF CEREMONY BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MASTER OF CEREMONY BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR Ruangan interior dibentuk oleh beberapa bidang dua dimensi, yaitu lantai, dinding, plafon serta bukaan pintu dan jendela. Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), apabila

Lebih terperinci

Di sisi lain ada pula café yang mengizinkan hewan peliharaan makan bersama pemiliknya namun pemilik hewan diminta untuk makan di luar area

Di sisi lain ada pula café yang mengizinkan hewan peliharaan makan bersama pemiliknya namun pemilik hewan diminta untuk makan di luar area BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Banyaknya sarana rekreasi saat ini sangat bermanfaat bagi manusia untuk beristirahat sejenak dari rutinitas sehari-hari. Namun sarana rekreasi tersebut tidak memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Perpustakaan merupakan salah satu fasilitas untuk mendapatkan sebuah pendidikan secara langsung maupun tidak langsung dengan mudah. Kebiasaan dan budaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kecantikan mulai menjadi sebuah tren gaya hidup di beberapa kalangan yang tidak bisa ditinggalkan baik oleh kaum wanita maupun pria. Wanita maupun pria

Lebih terperinci

Putih Abu Hitam Coklat

Putih Abu Hitam Coklat KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas

KATA PENGANTAR. Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas KATA PENGANTAR Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan kerja keras dan upaya yang tidak mengenal lelah

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Lulusan. Master of Ceremony

Standar Kompetensi Lulusan. Master of Ceremony Standar Kompetensi Lulusan Master of Ceremony Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012 A.

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN BAB III KAJIAN LAPANGAN A. Ieke Coffe and Gelato (survei café es krim) 1. Lokasi: Jl. Yos Sudarso No. 197 Solo. Merupakan jalan utama ke arah Solo Baru. Letaknya di pinggir jalan. 2. Aktivitas a. Pengunjung:

Lebih terperinci

Konsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy

Konsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy Konsep Lantai Studio Balet Lantai dengan konsep Fairy biasanya berkesan mewah. Mewah karena berdasarkan pada kehidupan putri dan pangeran di dalam kastil yang megah dan indah Aplikasi konsep fairy tale

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Seiring dengan berjalannya waktu kini makanan bukan hanya menjadi kebutuhan pokok tapi juga gaya hidup bagi masyarakat kota.

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada

Lebih terperinci

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1 BAB V KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 5. 1. Dasar dan Tujuan Setelah melewati proses analisis, penulis mengambil tema refreshment atau penyegaran sebagai konsep desain yang akan diterapkan pada perancangan

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN HANTARAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN HANTARAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN HANTARAN DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 A. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan 73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci