EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-LEARNING MOODLE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP NILAI SISWA DI SMK MA'ARIF KOTA MUNGKID

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-LEARNING MOODLE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP NILAI SISWA DI SMK MA'ARIF KOTA MUNGKID"

Transkripsi

1 Efektivitas Penggunaan E-Learning MOODLE Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Nilai Siswa Di SMK Ma arif Kota Mungkid EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-LEARNING MOODLE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP NILAI SISWA DI SMK MA'ARIF KOTA MUNGKID Gunawan Budi Sulistyo Komputerisasi Akuntansi, AMIK BSI Karawang Jl. Ir. H. Juanda No. 17 Kotabaru-Karawang Abstract The technology continues to evolve, taking part in education creates effective learning. At this time there has been a paradigm shift in learning caused by the shifting foundation of education (National Education Policy, Psychological, Sociological, and science and technology).the use of e-learning in this case Moodle, is believed to contribute to the effectiveness of teaching and learning, which in turn can improve students' grades. Through the study efevtivitas known whether Moodle E-learning used in the teaching and learning SMK Maarif Kota Mungkid has lasted effective. This study used a method introduced Mc. DeLone, who apply through kuesioner sampling test to obtain the data. The data were processed with the software and Spss Amos. The result shows there are still obstacles that led to the use of E-learning has not been effective. Kata Kunci: Effectiveness, SEM, Amos, E-learning, Moodle 1. PENDAHULUAN Pembelajaran yang Efektif adalah pembelajaran yang berfokus pada pencapaian tujuan pembelajaran/kompetensi, yang ditandai dengan adanya perubahan perilaku peserta didik dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara utuh. Sedangkan pembelajaran yang bermakna memiliki dua sisi: (1) Pembelajaran dikatakan bermakna (meaningful) jika informasi yang akan dipelajari peserta didik disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki peserta didik sehingga peserta didik dapat mengaitkan informasi baru dengan struktur kognitif yang telah dimilikinya. Dengan kata lain. terjadinya asimilasi pengetahuan antara pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya (prior knowledge) dengan informasi baru yang dipelajari siswa sehingga membentuk pengetahuan baru; dan (2) Pembelajaran bermakna adalah pembelajaran yang memiliki arti (nilai) psikologis bagi peserta didik yang dapat dimanfaatkannya untuk kepentingan kehidupan sehari-hari maupun masa yang akan datang. Pada saat ini telah terjadi pergeseran paradigma pembelajaran yang disebabkan oleh bergesernya landasan pendidikan (Kebijakan Pendidikan Nasional, Psikologis, Sosiologis, dan IPTEK). Pergeseran landasan pendidikan inilah yang mengharuskan guru untuk terus menerus berupaya mencari, menemukan dan mengembangkan strategi dan metode pembelajaran yang tepat dan efektif, serta tidak lagi terpasung pada cara-cara konvensional yang mungkin sudah dianggap usang dan kadaluwarsa. Seiring dengan perkembangan tersebut metode pembelajaran juga banyak mengalami perkembangan, baik metode pembelajaran secara personal ataupun proses pembelajaran. Bentuk dari perkembangan teknologi informasi yang diterapkan di dunia pendidikan adalah E-Learning. E-Learning merupakan sebuah inovasi yang mempunyai kontribusi sangat besar terhadap perubahan proses belajar mengajar, dimana proses belajar tidak lagi hanya mendengarkan uraian materi dari guru yang terkesan membosankan tetapi materi bahan ajar dapat divisualisasikan dalam berbagai format dan bentuk yang lebih dinamis dan interaktif PENGERTIAN E-LEARNING Istilah e-learning atau elearning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi elearning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley dalam [Agus 2008]yang menyatakan:e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya 40

2 Jurnal Bianglala Informatika Vol. I No. 1 Maret 2013 bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain[hartley 2001]. LearnFrame.Com dalam Glossary of elearning Terms [Glossary 2001] dalam [Agus 2008] menyatakan definisi yang lebih luas bahwa:e-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.e-learning adalah pembelajaran yang dilakukan di internet, komponen-komponennya disampaikan dalam banyak format, pengaturan belajar berdasar pengalaman, dan jaringan komunitas dari para pembelajar, juga terlibat para pengembang dan para ahli.e-learning memberikan pembelajaran dengan cepat dengan menekan biaya, meningkatkan akses belajar, dan pertanggungjawaban yang jelas bagi semua partisipan yang terlibat di dalam proses pembelajaran [Cross 2003]. Sistem e-learning merupakan bentuk pendidikan jarak jauh yang menggunakan media elektronik sebagai media penyampaian materi dan komunikasi antara pengajar dengan pelajarnya.istilah e-learning merupakan istilah yang umumnya digunakan dalam bisnis. e-learning adalah istilah yang paling baru pada sistem pendidikan jarak jauh (distance education) dan istilah ini diperuntukkan bagi pembelajaran secara elektronik termasuk media komputer dan telekomunikasi, Eileen (2001) dalam [Agus 2008]. Dengan fasilitas yang dimilikinya, internet menurut Onno W. Purbo paling tidak, ada tiga hal dampak positif penggunaan internet dalam pendidikan yaitu:[purbo 2002] a. Peserta didik dapat dengan mudah mengambil mata kuliah/ pekajaran dimanapun di seluruh dunia tanpa batas institusi atau batas negara. b. Peserta didik dapat dengan mudah berguru pada para ahli di bidang yang diminatinya. c. Kuliah/belajar dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia tanpa bergantung pada universitas/sekolah tempat si mahasiswa belajar. Di samping itu saat ini hadir pula perpustakan internet yang lebih dinamis dan bisa digunakan di seluruh jagat raya. Pendapat ini hampir senada dengan Budi Rahardjo,menurutnya, manfaat internet bagi pendidikan adalah dapat menjadi akses kepada sumber informasi, akses kepada nara sumber, dan sebagai media kerjasama. Akses kepada sumber informasi yaitu sebagai perpustakaan on-line, sumber literatur, akses hasil-hasil penelitian, dan akses kepada materi kuliah. Akses kepada nara sumber bisa dilakukan komunikasi tanpa harus bertemu secara fisik. Sedangkan sebagai media kerjasama internet bisa menjadi media untuk melakukan penelitian bersama atau membuat semacam makalah bersama [Rahardjo 2001]. Walaupun masih banyak kendalanya, kesenjangan mutu pendidikan antar-daerah setidaknya bisa dijembatani dengan model sekolah lewat internet, e-learning.syaratnya, mengubah paradigma teaching menjadi learning.pembelajaran (learning) berbeda dengan pengajaran (teaching). Banyak definisi, redefinisi, atau kutipan mengenai learning. Intinya, belajar itu menyangkut perubahan terhadap dirisendiri, mengubah perilaku, melakukan discovery (menguak apa yang semula tertutup). Pendeknya, belajar mengubah seseorang menjadi cerdas, bukan sekadar pintar. Pintar dan cerdas berbeda yang digambarkan dengan: Smart people know from repetition of others. Intelligent people can figure it out by themselves EFEKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, menyangkut bagaimana melakukan pekerjaan yang benar, (Handoko, 1999, dalam [Ratna 2009], 3). Yamit dalam ([Ratna 2009], 3), mendefinisikan efektivitas sebagai suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai, baik secara kualitas maupun waktu, orientasinya adalah pada keluaran (output) yang dihasilkan. Jumaili mengemukakan bahwa secara umum, efektivitas penggunaan dan pengimplementasian teknologi sistem informasi dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari kemudahan pemakai dalam mengidentifikasi data, mengakses data dan menginterpretasikan data tersebut [Jumaili 2005]. Claude Shannon dalam [Yearry 2008] mengutarakan tentang Mathematical Theory of Communication. Teori ini memfokuskan pada that of reproducing at one point either exactly or approximity a message selected at another point. Jadi, yang menjadi penting dalam teori ini adalah soal transmisi komunikasi.teori ini dibangun untuk meningkatan efisiensi dan akurasi (kecermatan) yang terjadi dalam proses transmisi dan penerimaan. Efisiensi merujuk 41

3 Efektivitas Penggunaan E-Learning MOODLE Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Nilai Siswa Di SMK Ma arif Kota Mungkid pada jumlah bits (binary digits) suatu informasi pada setiap detiknya yang dapat dikirimkan dan diterima, sedangkan akurasi lebih mengacu pada tingkatan kejelasan suatu informasi untuk dapat dipahami. Karenannya, akurasi dapat dinyatakan sebagai kejelasan penerimaan atau pemahaman makna pesan yang disampaikan. Metode penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih mendalam dan lengkap dari subyek yang akan diteliti, dengan cara memberikan kuesioner kepada responden, dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif karena sifatnya menjelaskan fenomena yang diteliti. Tabel 1:Tingkat Keefektifan Situasi Pembelajaran untuk Mencapai Tujuan. informasi. Pemilihan mengenai dimana dampak ini harus diukur tergantung kepada sistem yang dievaluasi dan tujuannya. Untuk menghindari kerumitan dalam pemodelan, mereka mengelompokkan semua pengukuran mengenai impact menjadi satu variabel yaitu net benefits. Ia juga memberikan alternatif variabel intention to use bagi variabel use, dimana intention to use merupakan suatu sikap (attitude) sedangkan use menunjukkan suatu perilaku (behavior) [DeLone 2003]. Hal ini merupakan jawaban atas kritikan Seddon mengenai model proses dan model kausal [Seddon 1997]. Namun karena sikap merupakan hal yang sulit diukur, variabel use tetap dapat digunakan dalam model ini. Model reformulasi D&M tersebut digambarkan pada Gambar 1. Piskurich, 2000 menekankan bahwa sistem penyampaian gabungan terutama sangat bermanfaat jika proses pelatihan atau pembelajaran yang digunakan adalah yang berbasis teknologi. Berdasarkan berbagai penelitian tersebut, DeLone dan McLean melakukan reformulasi Model D&M [DeLone 2003]. Mereka menyepakati bahwa variabel service quality perlu ditambahkan dalam model tersebut, dimana instrumen pengukuran yang digunakan adalah SERQUAL yang dikemukakan oleh Parasuraman, yang disusun untuk mengakses harapan konsumen dan persepsi mengenai kualitas pelayanan dalam organisasi retail dan jasa. Dimensi-dimensi yang menjelaskan konsep ini adalah: Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Variabel lain yang dimasukkan ke dalam model adalah net benefit, menggantikan variabel individual impact dan organizational impact. Menurut DeLone dan McLean, ada satu rangkaian kesatuan entitas individual sampai nasional yang dapat memberi dampak (impact) bagi aktivitas sistem Gambar 1: Model Reformulasi D&M [DeLone 2003] 2. PENGEMBANGAN MODEL BERBASIS TEORI Dalam penelitian ini, model berbasis teori yang dikembangkan merupakan adopsi model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean 2003 seperti yang terlihat pada Gambar 2 berikut : Gambar 2: Model Berbasis Teori 42

4 Jurnal Bianglala Informatika Vol. I No. 1 Maret 2013 Seperti terlihat pada model, terdapat 3 (tiga) konstruk eksogen dan 3 (tiga) konstruk endogen. Konstruk eksogen disebut dengan source variables atau variabel independen yang tidak diprediksi atau tidak dipengaruhi oleh variabel. Variabel independen, meliputi : 1. Kualitas Informasi (KI) 2. Kualitas Sistem (KS) 3. Kualitas Pelayanan (SQ) Sedangkan konstruk endogen atau disebut variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menerima akibat adanya variabel independen. Variabel dependen, meliputi : 1. Intensi Penggunaan (IP) 2. Kepuasan Pengguna (KP) 3. Net Benefits (NB) Konstruk (faktor) dan indikator yang akan diteliti dari model teoritis di atas, diuraikan dalam tabel berikut, measurement atau Structural Equation Modeling (SEM) yang merupakan pengujian hubungan antara variabel dan pengujian hipotesis. Model persamaan struktural yang digunakan dalam penelitian ini merupakan modifikasi dari model keberhasilan sistem informasi dari DeLone and McLean RANCANGAN DIAGRAM JALUR (PATH DIAGRAM) Pada umumnya hubungan-hubungan kausal dinyatakan dalam bentuk persamaan. Namun, dalam SEM dengan menggunakan operasi AMOS, hubungan kausal cukup digambarkan dalam sebuah path diagram. Selanjutnya, bahasa program akan melakukan konversi gambar tersebut ke dalam bentuk persamaan, dan persamaan menjadi estimasi. Tujuan pembuatan path diagram adalah untuk memudahkan peneliti dalam melihat hubungan kausalitas yang ingin diuji. Hubungan antar konstruk ditunjukkan oleh anak panah. Anak panah yang mengarah dari konstruk satu ke konstruk lainnya menunjukkan hubungan kausalitas. Adapun rancangan path diagram dalam penelitian ini, terlihat pada gambar di bawah, Tabel 2 Variabel dan Indikator Penelitian Gambar 3:Path Diagram (Diagram Jalur) Proses pengolahan data penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS dan AMOS. Proses analisis yang dilakukan adalah model measurement/pengujian model (itas dan reliabilitas) kemudian dilanjutkan dengan structural 2.2. PERSAMAAN SPESIFIKASI MODEL PENGUKURAN (MEASUREMENT MODEL) Persamaan ini dirumuskan untuk menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai konstruk dengan membentuk model pengukuran variabel laten eksogen dan endogen, bentuk persamaannya antara lain; IP = 11 KI + 12 KS + 13 SQ + z1 KP= 21 KI + 22 KS + 23 SQ + 21 IP + z2 MB= 31 IP + 32 KP + z PERSAMAAN SPESIFIKASI MODEL PENGUKURAN (MEASUREMENT MODEL) 43

5 Efektivitas Penggunaan E-Learning MOODLE Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Nilai Siswa Di SMK Ma arif Kota Mungkid Merupakan persamaan yang menyatakan hubungan antara konstruk laten eksogen maupun endogen dengan variabel-variabel indikatornya, dan juga menyatakan korelasi antar konstruk yang dihipotesakan. Bentuk persamaan indikator variabel laten eksogen dan indikator variabel laten endogen antara lain : X1 = 11 KI + e1 X2 = 21 KI + e2 X3 = 31 KI + e3 X4 = 41 KI + e4 X5 = 51 KI + e5 X6 = 61 KI + e6 X7 = 72 KS + e7 X8 = 82 KS + e8 Y2 = 21 IP + d2 Y3 = 32 KP + d3 Y4 = 42 KP + d4 Y5 = 52 KP + d5 Y6 = 62 KP + d6 Y7 = 72 KP + d7 Y8 = 83 MB + d8 Y9 = 93 MB + d9 Y10 = 103 MB + d10 Y11 = 113 MB + d11 Y12 = 123 MB + d12 Y13 = 133 MB + d13 X9 = 92 KS + e9 X10 = 102 KS + e10 X11 = 112 KS + e11 X12 = 122 KS + e12 X13 = 132 KS + e13 X14 = 142 KS + e14 X15 = 153 SQ + e15 3. PROFIL DATA RESPONDEN Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa STMIK Indonesia. Penelitian dilakukan pada tahun akademik semester ganjil. Sampel dipilih dengan menggunakan expert judgement untuk mendapatkan data yang representatif yaitu mahasiswa tingkat tiga, tingkat empat, dan mahasiswa di atas tingkat empat. Tabel 4: Profil Responden X16 = 163 SQ + e16 X17 = 173 SQ + e17 X18 = 183 SQ + e18 X19 = 193 SQ + e19 Persamaan pengukuran indikator variabel endegenous : Y1 = 11 IP + d1 Responden yang menjawab kuesioner sebanyak 161 orang. Kuesioner disebar secara langsung kepada responden. Jumlah sampel tersebut telah memenuhi kaidah analisis SEM yang membutuhkan sampel 44

6 Jurnal Bianglala Informatika Vol. I No. 1 Maret 2013 berkisar antara sampel. Data lengkap mengenai profil responden yang menjadi obyek penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut : 4. Pengujian 4.1. Pengujian Validitas Pengujian itas digunakan untuk menguji kemampuan (keakuratan) suatu indikator sehingga dapat mewakili suatu variabel laten. Untuk mengukur itas konstruk dapat dilihat dari nilai loading factor. Pada penelitian ini dilakukan analisis model Confirmatory Factor Analysis (CFA) terhadap variabel laten eksogen dan endogen. Berdasarkan hasil uji CFA dapat disampaikan uji itas sebagai berikut : 4.2. Uji Validitas Variabel Laten Eksogen Kualitas Informasi (KI) Tabel 5: Uji Validasi Variabel KI X1 0,679 Konstruk yang X2 0,758 Konstruk yang X3 0,690 Konstruk yang X4 0,466 Konstruk yang tidak X5 0,730 Konstruk yang X6 0,691 Konstruk yang Dari hasil output standardized loading estimate, terlihat estimate pada standardized regression weight yang merupakan nilai loading factor indikator variabel laten Kualitas Informasi untuk X1, X2, X3, X5, dan X6 memiliki nilai di atas 0,5, berarti merupakan konstruk yang. Sedangkan indikator X4 < 0,5 merupakan konstruk yang tidak dan harus dikeluarkan dari variabel laten Kualitas Informasi Kualitas Sistem (KS) Tabel 6: Uji Validasi Variabel KS X7 0,637 Konstruk yang X8 0,587 Konstruk yang X9 0,755 Konstruk yang X10 0,632 Konstruk yang X11 0,768 Konstruk yang X12 0,746 Konstruk yang X13 0,624 Konstruk yang X14 0,505 Konstruk yang Dari hasil output standardized loading estimate, terlihat nilai loading factor (estimate pada standardized regression weight) indikator variabel laten Kualitas Sistem memiliki nilai di atas 0,5. Hal ini berarti keseluruhan indikator yang terdapat pada variabel laten Kualitas Sistem merupakan konstruk yang Kualitas Pelayanan (SQ) Nilai loading factor (estimate pada standardized regression weight) indikator variabel laten Kualitas Pelayanan memiliki nilai di atas 0,5, terlihat pada tabel IV-4 di bawah. Hal ini berarti keseluruhan indikator yang terdapat pada variabel laten Kualitas Pelayanan merupakan konstruk yang. Tabel 7: Uji Validasi Variabel SQ X15 0,866 Konstruk yang X16 0,686 Konstruk yang X17 0,808 Konstruk yang X18 0,700 Konstruk yang X19 0,714 Konstruk yang 4.3. Uji Validitas Variabel Laten Endogen Intensi Penggunaan (IP) 45

7 Efektivitas Penggunaan E-Learning MOODLE Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Nilai Siswa Di SMK Ma arif Kota Mungkid Tabel 8:Uji Validasi Variabel IP Y1 0,649 Konstruk yang Y2 0,823 Konstruk yang Dari hasil output standardized loading estimate, terlihat nilai loading factor (estimate pada standardized regression weight) indikator variabel laten Intensi Penggunaan memiliki nilai di atas 0,5. Hal ini berarti keseluruhan indikator yang terdapat pada variabel laten Intensi Penggunaan merupakan konstruk yang Kepuasan Pengguna (KP) Dari hasil output standardized loading estimate, tabel IV-6 di bawah terlihat nilai loading factor (estimate pada standardized regression weight) indikator variabel laten Kepuasan Pengguna memiliki nilai di atas 0,5. Hal ini berarti keseluruhan indikator yang terdapat pada variabel laten Kepuasan Pengguna merupakan konstruk yang. Tabel 9: Uji Validasi Variabel KP Y3 0,786 Konstruk yang Y4 0,800 Konstruk yang Y5 0,831 Konstruk yang Y6 0,788 Konstruk yang Y7 0,808 Konstruk yang Net Benefits (MB)` Tabel 10:Uji Validasi Variabel NB Y8 0,799 Konstruk yang Y9 0,799 Konstruk yang Y10 0,832 Konstruk yang Y11 0,707 Konstruk yang Y12 0,753 Konstruk yang Y13 0,824 Konstruk yang Nilai loading factor (estimate pada standardized regression weight) indikator variabel laten net benefits seperti terlihat dalam tabel IV-7 di atas, memiliki nilai di atas 0,5. Artinya bahwa seluruh indikator yang terdapat dalam variabel net benefits mulai dari indikator Y8 sampai dengan Y13 merupakan konstruk yang bagi variabel laten net benefits (NB) Pengujian Reliabilitas Dalam pengujian realiabilitas pendekatan yang dianjurkan adalah mencari nilai besaran composite (construct) reliability dan variance extracted dari masing-masing variabel laten dengan menggunakan informasi yang terdapat dalam loading factor dan measurement error. Constructreliability menyatakan ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator tersebut mengidentifikasikan sebuah konstruk/laten yang umum. Sedangkan variance extracted menunjukkan indikator-indikator telah mewakili secara baik konstruk/ laten yang dikembangkan. Cut-off value dari construct reliability adalah minimal 0,70 sedangkan Cut-off value dari variance extracted minimal 0,50 [Ghozali 2008, 233]. Berdasarkan hasil uji reabilitas konstruk (data lampiran 8) hasil uji reliabilitas dapat ditabelkan sebagai berikut; Tabel 11. Uji Reliabilitas Gabungan 46

8 Jurnal Bianglala Informatika Vol. I No. 1 Maret 2013 Variabel Laten Construct Reliability Variance Extracted KI 0,836 0,504 KS 0,860 0,439 QS 0,870 0,575 IP 0,706 0,549 KP 0,901 0,644 MB 0,907 0,619 Dari tabel tersebut di atas dapat disampaikan bahwa seluruh konstruk variabel laten memenuhi syarat cutoff value untuk contruct reliability yaitu memiliki nilai > 0,70. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa masing-masing variabel memiliki reliabilitas yang baik UJI KESESUAIAN MODEL Untuk menyatakan suatu model fit (diterima) atau tidak, perlu dilakukan uji model secara menyeluruh guna mengukur kesesuaian antara matriks varians kovarians sampel (data observasi) dengan matriks varians kovarians. Kriteria utama sebagai dasar pengambilan keputusan adalah; jika probability (P) 0,05 maka matriks varianskovarians sampel sama (tidak berbeda) dengan matriks varians-kovarians populasi dugaan, artinya model fit. Sebaliknya jika nilai P 0,05 maka model tidak fit. Hasil uji kesesuaian model diketahui nilai Probability (P) pada tabel IV-9 kurang dari nilai yang direkomendasikan, yaitu kurang dari 0,05. Hal ini berarti model teori yang diajukan pada penelitian ini tidak sesuai dengan model populasi yang diobservasi. Tabel 12 Hasil Uji Kesesuaian Model, Sumber data : hasil olah AMOS 7.0 (gambar IV-2) Karena nilai P tidak memenuhi persyaratan, maka uji kriteria lain seperti; absolut fit measure, incremental fit measures, dan parsimonious fit measures tidak dilanjutkan. 5. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menganalisa faktor-faktor apakah yang mempengaruhi efektivitas e-learning serta untuk mengetahui bagaimana bentuk model yang sesuai untuk mengkaji efektivitas e-learning dalam kegiatan pembelajaran di SMK Ma arif Kota Mungkid. Berdasarkan pengujian-pengujian yang dilakukan, dapat disimpulkan : 1. Faktor intensi penggunaan dan faktor kepuasan pengguna secara bersama-sama mempengaruhi efektivitas e-learning di SMK Ma arif Kota Mungkid. Besarnya pengaruh secara bersamasama sebesar 27,1%. 2. Model yang diajukan dalam penelitian ini yaitu model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean tidak sepenuhnya terbukti secara empiris dalam penelitian efektivitas e-learning di SMK Ma arif Kota Mungkid. 3. Hubungan kausal antar faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas e-learning di SMK Ma arif Kota Mungkid dari model akhir penelitian : a. Kualitas informasi dan kualitas sistem, secara bersama-sama berpengaruh positif signifikan terhadap intensi penggunaan. b. Kualitas informasi, kualitas sistem, dan kualitas pelayanan secara bersama-sama berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna. c. Intensipenggunaandankepuasan pengguna, secara bersama-sama berpengaruh positif signifikan terhadap net benefits. 4. Penerapan e-learning dalam kegiatan pembelajaran di SMK Ma arif Kota Mungkid belum efektif SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, disampaikan beberapa saran sebagai berikut: 1. SMK Ma arif Kota Mungkid perlu meningkatkan sarana pendukung (infrastruktur) e-learning, baik dari segi perangkat keras (hardware) maupun peningkatan software aplikasi e-learning. Penambahan bandwith diperlukan untuk mempercepat akses internet 47

9 Efektivitas Penggunaan E-Learning MOODLE Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Nilai Siswa Di SMK Ma arif Kota Mungkid dan menghindari koneksi down. Untuk Reliability of Information System Based on the software-nya disarankan menggunakan Linux. Critical Success Factors-Formulation, 2. Diperlukan unit pengelola teknologi informasi International Journal of Quality & Reliability yang bertanggungjawab terhadap TIK SMK Management, 14(8), Ma arif Kota Mungkid. Juga diperlukan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mengatur tata Article&Filename= laksana operasionalnya. Published/EmeraldFullTextArticle/Article/ SMK Ma arif Kota Mungkid perlu meningkatan html. kualitas dosen khususnya yang terlibat dalam e- Widodo 2007, Seri Structural Equation learning. Modeling, Universitas Budi Luhur, SMK Ma arif Kota Mungkid sebaiknya. mengadakan studi banding sebagai upaya untuk meningkatkan e-learning. 5. Hasil penelitian ini dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya dengan; (a) penambahan jumlah sampel dan variabel serta memodifikasi indikator, (b) menggunakan model atau pendekatan selain model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean. DAFTAR PUSTAKA DeLone, Willian H. and Ephraim R. McLean. 1992, Information Systems Success: The Quest for Dependent Variable, Journal of Information Systems Research, The Institute of Management Sciences. DeLone. 2003, Information Systems Success: A Ten-Year Update, Journal of Information Systems Research, The Institute of Management Sciences. DEPDIKNAS. 2003, Departemen Pendidikan Nasional, Rencana Strategis Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) , Ghozali. 2008, Model Persamaan Struktural : Konsep dan Aplikasi dengan Program Amos 16.0, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, Jogiyanto 2007, Model Kesuksesan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, Purbo, Onno W dan Antonius AH Teknologi e-learning Berbasis PHP dan MySQL: Merencanakan dan Mengimplementasikan Sistem e-learning, Jakarta: Gramedia, Santoso. 2011, Structural Equation Modelling (SEM), Konsep dan Aplikasi dengan AMOS 18, Jakarta, Elex Media Komputindo, Sunarini. 2003,Efektivitas Distance Learning Berbasis Internet Kasus PT. Telkozditam Tbk, Tesis, Jakarta: Universitas Indonesia. Venkatesh, Vismanath, Determinants of Perceived Ease of Use: Zahedi, Fatemeh, 48

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-LEARNING MOODLE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP NILAI SISWA DI SMK MA'ARIF KOTA MUNGKID

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-LEARNING MOODLE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP NILAI SISWA DI SMK MA'ARIF KOTA MUNGKID EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-LEARNING MOODLE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP NILAI SISWA DI SMK MA'ARIF KOTA MUNGKID Gunawan Budi Sulistyo Manajemen Informatika AMIK BSI Yogyakarta Jl. Ringroad Barat,

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA

KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 84~88 KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA 84 Yopi Handrianto AMIK BSI Bandung e-mail : yopi.yph@bsi.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN E-LIBRARY: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

KAJIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN E-LIBRARY: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI KAJIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN E-LIBRARY: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI SITI ALIFAH siti.alifah2005@yahoo.co.id Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

KAJIAN PENERIMAAN SISTEM PENDATAAN ULANG PESERTA PROGRAM PENSIUN : STUDI KASUS PADA DANA PENSIUN PLN

KAJIAN PENERIMAAN SISTEM PENDATAAN ULANG PESERTA PROGRAM PENSIUN : STUDI KASUS PADA DANA PENSIUN PLN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 582~589 KAJIAN PENERIMAAN SISTEM PENDATAAN ULANG PESERTA PROGRAM PENSIUN : STUDI KASUS PADA DANA PENSIUN PLN Hariyanto AMIK BSI Tangerang

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING E-DUKASI.NET BERDASARKAN MODEL DELONE & MCLEAN

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING E-DUKASI.NET BERDASARKAN MODEL DELONE & MCLEAN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2015, pp. 231~237 EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING E-DUKASI.NET BERDASARKAN MODEL DELONE & MCLEAN 231 Yopi Handrianto 1, Hendra Supendar 2 1

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL KESUKSESAN SISTEM INFORMASI DeLONE & McLEAN PADA wifi.id DI KOTAMADYA SUKABUMI

KAJIAN MODEL KESUKSESAN SISTEM INFORMASI DeLONE & McLEAN PADA wifi.id DI KOTAMADYA SUKABUMI KAJIAN MODEL KESUKSESAN SISTEM INFORMASI DeLONE & McLEAN PADA wifi.id DI KOTAMADYA SUKABUMI Renny Oktapiani 1, Dwiza Riana, S.Si, MM, M.Kom 2*) Program Studi Magister Ilmu Komputer STMIK NUSAMANDIRI JAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN :

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : KAJIAN EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI JASA PENGIRIMAN BARANG BERDASARKAN KERAGAMAN JENIS KELAMIN, PENDIDIKAN DAN UMUR PENGGUNANYA Fitriana Destiawati Program Studi Teknik Informatika, Universitas Indraprasta

Lebih terperinci

ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Ike Verawati 1, Wing Wahyu Winarno 2, Andi Sunyoto 3 1,2,3 Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta E-mail: 1 ike.verawati@gmail.com,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE (Studi Kasus pada Website sia.undip.ac.id) SKRIPSI Disusun oleh: ENGGAR

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIFITAS APLIKASI JARINGAN INFORMASI BERSAMA ANTAR SEKOLAH DI SMK MA ARIF KOTA MUNGKID

KAJIAN EFEKTIFITAS APLIKASI JARINGAN INFORMASI BERSAMA ANTAR SEKOLAH DI SMK MA ARIF KOTA MUNGKID KAJIAN EFEKTIFITAS APLIKASI JARINGAN INFORMASI BERSAMA ANTAR SEKOLAH DI SMK MA ARIF KOTA MUNGKID Candra Agustina 1), Gunawan Budi Sulistyo 2) 1) Manajemen Informatika AMIK BSI Yogyakarta Jl. Ringroad Barat,

Lebih terperinci

J U D U L PEMODELAN KUALITAS LAYANAN

J U D U L PEMODELAN KUALITAS LAYANAN J U D U L PEMODELAN KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN TINGGI DENGAN METODA KOMBINASI SERVQUAL DAN STRUCTURAL EQUATION MODELING, DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCCESS (Studi Kasus pada Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang 26 Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang Rika Pratiwi* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika MDP Jl. Rajawali No.14 Palembang

Lebih terperinci

KAJIAN PENERIMAAN PENERAPAN PROGRAM BANTU BELAJAR BERHITUNG DASAR MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS BAGI SISWA TAMAN KANAK-KANAK. Corie Mei Hellyana

KAJIAN PENERIMAAN PENERAPAN PROGRAM BANTU BELAJAR BERHITUNG DASAR MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS BAGI SISWA TAMAN KANAK-KANAK. Corie Mei Hellyana Evolusi Vol.II No.2 September 2014 ISSN: 2338-8161 KAJIAN PENERIMAAN PENERAPAN PROGRAM BANTU BELAJAR BERHITUNG DASAR MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS BAGI SISWA TAMAN KANAK-KANAK Corie Mei Hellyana Program Studi

Lebih terperinci

ELSE (Elementary School Education Journal) Volume 2 Nomor 1 Februari 2018 P-ISSN: E-ISSN:

ELSE (Elementary School Education Journal) Volume 2 Nomor 1 Februari 2018 P-ISSN: E-ISSN: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI ULO_21 PADA PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SDN WEDORO WARU SIDOARJO Aswin Rosadi Teknik Komputer, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surabaya Email : aswinrosadi@ft.um-surabaya.ac.id

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN Program Studi S1 Informatika, Fakultas Informatika Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi No. 1, Bandung Jawa Barat degunk@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan organisasi karena peran pentingnya dalam memungkinkan pencapaian tujuan individu dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan SMA Negeri 1 Maronge NTB. Subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. B. Populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dilakukan adalah penelitian empiris. Menurut Hartono (2013), penelitian empiris adalah penelitian dilakukan dengan membangun satu atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini dimulai dari pemikiran tentang ketatnya persaingan bisnis pada era globalisasi saat ini yang semakin dinamis dan kompleks, adanya

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permaslahan peneitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL. Rizka Marsa Pramadani

ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL. Rizka Marsa Pramadani ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL Rizka Marsa Pramadani 5209 100 044 PEMBIMBING 1 Mudjahidin, S.T, M.T. NIP:1970 1010 2003 121 001

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pemecahan masalah dalam penelitian ini diawali dengan studi literatur yang mencakup kajian teori, penelitian empiris sebelumnya dan model yang relevan dengan masalah penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma sebuah penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manfaat Bersih dan Kepuasan Pengguna E-Procurement

Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manfaat Bersih dan Kepuasan Pengguna E-Procurement Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manfaat Bersih dan Kepuasan Pengguna E-Procurement Xanty Adhi Parandani 1, Ade Surya Budiman 2 1 Program Studi Manajemen Informatika/AMIK BSI Bogor e-mail: xanty.xip@bsi.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL Ni Made Shandyastini 1, Kadek Dwi Pradnyani Novianti 2 STMIK STIKOM Bali shandyastini311090@yahoo.co.id 1, novianti@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1. Sistem Informasi Sutabri (2012) dalam bukunya yaitu Analisis Sistem Informasi mendefinisikan sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan perilaku yang digambarkan dalam TAM menunjukkan secara tidak

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan perilaku yang digambarkan dalam TAM menunjukkan secara tidak 65 BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Kerangka Teori Berdasarkan landasan teori pada Bab II, dapat diketahui bahwa TAM berfokus pada sikap penerimaan terhadap pengguna teknologi informasi, dimana pengguna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara menyeluruh yang akan dilakukan oleh peneliti mulai dari membuat hipotesis dan

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Lilis Suhartini, Eka Wahyu Hidayat, Aldy Putra Aldya Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang mempunyai akses untuk menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Manejemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek & Subyek Penelitian Obyek dari penelitian ini yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan subyeknya ialah para Mahasiswa Magister UMY. Alasan mengapa peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Bagian Akuntansi dan Keuangan BMT Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekitarnya. Sedangkan responden

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN Bagian ini akan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian menggunakan metode Kausalitas, digunakan untuk meneliti pada pupolasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian 3 BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan sebagai objek penelitian ini adalah usaha jasa perjalanan wisata Kili Kili Adventure yang berlokasi

Lebih terperinci

ISBN: SNIPTEK 2014 ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANFAAT BERSIH DAN KEPUASAN PENGGUNA E-PROCUREMENT

ISBN: SNIPTEK 2014 ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANFAAT BERSIH DAN KEPUASAN PENGGUNA E-PROCUREMENT ISBN: 978-602-72850-5-7 SNIPTEK 2014 ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANFAAT BERSIH DAN KEPUASAN PENGGUNA E-PROCUREMENT Fatmawati STMIK Nusa Mandiri fatmawati@gmail.com ABSTRAK Keberadaan e-procurement

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS... ABSTRACT... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS... ABSTRACT... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS... ABSTRACT.... ABSTRAK.... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 dan diperkirakan akan selesai pada bulan Mei 2012. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

Artikel Ilmiah. Peneliti : Marliona Phesa Haurissa. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Artikel Ilmiah. Peneliti : Marliona Phesa Haurissa. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Analisis Keberhasilan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dengan Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi DeLone & McLean (Studi Kasus : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Salatiga

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA - GRAMEDIA EXPO SURABAYA

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA - GRAMEDIA EXPO SURABAYA PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA - GRAMEDIA EXPO SURABAYA (Dengan Pendekatan Structural Equation Modelling) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

1. Tahap Awal. a) Studi Literatur b) Pengumpulan data awal (observasi, wawancara) 2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data

1. Tahap Awal. a) Studi Literatur b) Pengumpulan data awal (observasi, wawancara) 2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan melalui 3 tahap yang dijelaskan pada bab ini. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 1. Tahap Awal a) Studi Literatur b) Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi pemusatan pada kegiatan penelitian, atau dengan kata lain segala sesuatu yang menjadi sasaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAGEMENT DAERAH (SIMDA) PADA PENGOLAHAN DATA KEUANGAN MENGGUNAKAN MODEL TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) 3 STUDI KASUS : KECAMATAN DI KABUPATEN CILACAP Antika Larasati,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan dengan penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

KAJIAN PENERIMAAN SISTEM PENDATAAN ULANG PESERTA PROGRAM PENSIUN : STUDI KASUS PADA DANA PENSIUN PLN

KAJIAN PENERIMAAN SISTEM PENDATAAN ULANG PESERTA PROGRAM PENSIUN : STUDI KASUS PADA DANA PENSIUN PLN KAJIAN PENERIMAAN SISTEM PENDATAAN ULANG PESERTA PROGRAM PENSIUN : STUDI KASUS PADA DANA PENSIUN PLN Apriyanto Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI Bogor Jl. Merdeka No. 168 Bogor, apriyanto.apo@bsi.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah BAB III METODE PENELITIAN Pada subbab ini menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan dari proses awal sampai akhir dalam penelitian. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap

Lebih terperinci

DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen...

DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen... DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen... 38 β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen... 38 δ Besarnya error dalam hubungan struktural antar

Lebih terperinci

PARADIGMA VOL. IX NO. 3, AGUSTUS 2007

PARADIGMA VOL. IX NO. 3, AGUSTUS 2007 KAJIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI LAYANAN AKADEMIK BERBASIS WEB BERDASARKAN PENDEKATAN TAM : Studi Kasus di AMIK BSI JAKARTA Oleh: Eni Heni Hermaliani ABSTRAK Di era globalisasi ini, informasi menjadi

Lebih terperinci

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PENERIMAAN ONLINE MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEMS SUCCESS MODEL (STUDI KASUS: OTORITAS JASA KEUANGAN)

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PENERIMAAN ONLINE MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEMS SUCCESS MODEL (STUDI KASUS: OTORITAS JASA KEUANGAN) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-70 EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PENERIMAAN ONLINE MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEMS SUCCESS MODEL (STUDI KASUS: OTORITAS

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH MELALUI MODEL DELONE AND MCLEANE

ANALISIS TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH MELALUI MODEL DELONE AND MCLEANE ANALISIS TINGKAT KEBERHASILAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH MELALUI MODEL DELONE AND MCLEANE Janis Arifiantika Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian kali ini dilakukan di hotel kategori bintang 3 di Yogyakarta. Penelitian ini ditujukan untuk melihat pengaruh kepuasan, kualitas layanan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu dan lokasi penelitian pada wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

Juliani Putriama 1, Faula Arina 2, Ratna Ekawati 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ABSTRAK

Juliani Putriama 1, Faula Arina 2, Ratna Ekawati 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ABSTRAK Pengaruh Penerapan Total Quality Management Melalui Produktivitas Karyawan Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Metode Structural Equation Modeling (SEM) Di PT. X Juliani Putriama 1, Faula Arina 2, Ratna

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisa data Pengaruh Customer Experience dan Perceived Quality terhadap Brand Trust Guna Meningkatkan Customer Loyalty dengan

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang 18 ISSN: 2407-1102 Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang Rachman Saputra* 1, Sang Aji 2, Ervi Cofriyanti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian digilib.uns.ac.id 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berisi tentang desain penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS. sehingga peneliti dapat menegtahui baik buruknya pengukuran tersebut. Variabel penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS. sehingga peneliti dapat menegtahui baik buruknya pengukuran tersebut. Variabel penelitian dan BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian Definisi operasional merupakan penjelasan tentang bagaimana suatu variabel diukur,

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK ATMA JAYA PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL TAM

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK ATMA JAYA PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL TAM ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK ATMA JAYA PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL TAM TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Gambar 3.1 Tahapan Penelitian. 3.2 Tahap Pendahuluan Pada tahap ini hal yag dilakukan terdiri atas 3 tahapan, yaitu melakukan studi literatur, melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini menggambarkan lapangan atau objek penelitian yang diarahkan untuk menganalisis suatu model mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Repetitive Buying di Alex

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh System Quality, Information Quality, Service Quality Terhadap Net Benefit Pada Sistem KRS-Online Universitas Muhammadiyah Malang

Analisis Pengaruh System Quality, Information Quality, Service Quality Terhadap Net Benefit Pada Sistem KRS-Online Universitas Muhammadiyah Malang KINETIK, Vol. 2, No. 3, Agustus 2017, Hal. 197-206 ISSN : 2503-2259 E-ISSN : 2503-2267 197 Analisis Pengaruh System Quality, Information Quality, Service Quality Terhadap Net Benefit Pada Sistem KRS-Online

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian pada penelitian ini adalah RSUD Praya. 2. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana

Lebih terperinci