PENINGKATAN KEMAMPUAN MANAJEMEN DAN PRODUKSI USAHA MIKRO KERIPIK MELALUI PROGRAM IPTEK BAGI MASYARAKAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN KEMAMPUAN MANAJEMEN DAN PRODUKSI USAHA MIKRO KERIPIK MELALUI PROGRAM IPTEK BAGI MASYARAKAT"

Transkripsi

1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MANAJEMEN DAN PRODUKSI USAHA MIKRO KERIPIK MELALUI PROGRAM IPTEK BAGI MASYARAKAT Yuyun Widiastuti, Siswadi, Nugroho Mardi Wibowo Universitas Wijaya Putra ABSTRAK. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah mengembangkan kelompok pengusaha mikro keripik di Gresik dan Surabaya Barat menjadi mandiri secara ekonomi. Adapun target khusus program ini, diharapkan: (i) Meningkatkan kapasitas produksi mitra; (ii) meningkatkan kualitas produk dan kemasan produk mitra; (iii) meningkatkan pengetahuan mitra tentang tata kelola usaha yang baik. Permasalahan mitra antara lain: (i) teknik produksi masih manual sehingga kapasitas produksi tidak dapat maksimal; (ii) mitra belum melakukan inovasi dan deferensiasi produk; (iii) pemasaran masih menggunakan cara getok tular ; (iv) kemasan produk kurang menarik. Guna menyelesaikan permasalahan tersebut digunakan beberapa metode yaitu sebagai berikut: (i) pembuatan mesin TTG perajang pisang dan kentang yang mempunyai kapasitas produksi 5 kali lipat dari cara manual; (ii) penggalian ide kreatif dan inovatif pengembangan produk; (iii) Simulasi strategi SPT (Segmentation, Targeting, Posisioning); (iv) pelatihan desain kemasan; serta (v) kegiatan pendampingan dan monitoring. Hasil yang dicapai: 1) Tersedianya 1 unit mesin TTG perajang kentang dan 1 unit mesin TTG perajang pisang; 2) Mitra dapat mengoperasikan dan memelihara mesin perajang kentang dan pisang; 3) Mitra sudah mengembangkan 1 desain kemasan yang menarik; 4) Kapasitas produksi mitra 5 (lima) kali lipat dari kondisi sebelum adanya IbM; 5) Proses pengirisan pisang dan perajangan kentang untuk pembuatan keripik lebih efisien; Kata Kunci: Usaha Mikro, Keripik, Kapasitas produksi, Kemasan Produk PENDAHULUAN Analisis Situasi Keripik adalah salah satu makanan camilan yang sangat cocok dinikmati pada segala suasana. Dengan varian rasa tertentu dengan rasa gurih dan renyah, tidak mengherankan jika makanan camilan keripik sangat digemari oleh semua kalangan tidak hanya kalangan orang tua dan dewasa, tetapi juga remaja dan anak-anak. Beberapa jenis makanan camilan keripik adalah makanan camilan keripik pisang dan kentang. Kedua keripik tersebut sangat disukai oleh konsumen. Seiring dengan bertambahnya penduduk, konsumen makanan camilan keripik semakin meningkat. Oleh karena itu para pengusaha makanan camilan keripik baik keripik pisang maupun keripik kentang dituntut untuk dapat meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk termasuk memperhatikan aspek kebersihan. Mitra-1 Bapak Samsuri adalah pengusaha mikro keripik pisang Cendy yang beralamat di Desa Hulaan RT.15 RW. 07 Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik memulai usaha keripik pisang sejak tahun Dalam memproduksi keripik pisang, Bapak Samsuri dibantu oleh 4 orang karyawan yang tidak lain adalah anggota keluarga sendiri (istri, 2 orang anak) dan tetangga sendiri. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan untuk efisiensi biaya tenaga kerja. Berdasarkan wawancara dengan mitra-1 menunjukkan bahwa keripik pisang Cendy milik Bapak Samsuri mengalami tren kenaikan permintaan setiap bulannya. Mitra 1 Pengusaha Mikro Keripik Pisang Cendy saat ini memiliki 8 tempat pelanggan terdiri dari Toko Swalayan, Toko Konvensional, Koperasi Sekolah, Koperasi Perguruan Tinggi dan Koperasi Rumah Sakit di Wilayah Gresik dan Surabaya. Tidak sedikit masyarakat sekitar juga banyak membeli untuk memberikan oleh-oleh kepada familinya atau kerabat dekatnya. Sebenarnya banyak Toko dan Swalayan di Wilayah Gresik, Surabaya bahkan Sidoarjo yang meminta produk Keripik Pisang Cendy, namun kapasitas produksinya belum memenuhi permintaan tersebut. Hal ini dikarenakan faktor proses produksi yang menggunakan metode manual atau tenaga manusia, terutama pada proses perajangan atau pemotongan pisang 223

2 Tabel 1 menunjukkan bahwa produksi mitra-1 pengusaha kripik pisang menunjukkan kenaikan yaitu pada Maret sebesar kg pisang. Kapasitas produksi mitra-1 keripik pisang sebesar kg tersebut masih jauh dari permintaan pasar terhadap keripik pisang untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya saja sebesar kg. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa mitra-1 mempunyai kapasitas produksi jauh dibawah permintaan pasar sehingga tidak dapat memenuhi permintaan pasar yang selalu meningkat karena keterbatasan teknologi proses produksi yang masih menggunakan cara manual (perajangan pisang dengan tenaga manusia). Tabel 1. Produktivitas Keripik Pisang Mitra-1 Bulan Desember Januari 2015 Pebruari Maret kg kg kg kg Gambar 1. Proses perajangan pisang dengan alat manual Gambar 2. Hasil Penggorengan Keripik Pisang, ditempat di atas tempe/nampan yang dilampisi koran. Pada gambar 2 terlihat bahwa hasil penggorengan langsung diletakkan di atas tempe/nampan yang dilapisi dengan koran. Dari segi kesehatan hal kurang higenis dan tidak memenuhi standar mutu dan kesehatan. Berdasarkan gambaran di atas dapat diidentifikasi permasalahan mitra-1 untuk bidang produksi adalah kapasitas produksi yang masih belum bisa memenuhi permintaan pasar keripik pisang karena proses produksi perajangan pisang menggunakan alat manual, dan mitra-1 belum memperhatikan tempat hasil penggorengan sehingga jauh dari pemenuhi standar mutu kesehatan dan kebersihan. Prospek pemasaran keripik pisang Cendy saat ini masih sangat cerah. Keripik pisang sangat digemari oleh masyarakat tidak hanya orang tua/dewasa tetapi juga para remaja dan anakanak. Keripik pisang Cendy memiliki cita rasa yang khas ada rasa manis dan asin. Tentang pelayanannya cukup memuaskan dan perhatian terhadap konsumen, harganya relatif murah. Produk Keripik pisang dengan kemasan 450 gr dijual dengan harga Rp , kemasaran 225 gr harga Rp dan kemasan 50 gr dijual dengan harga Rp.2.000,-. Sayangnya kemasan dan labelnya kurang menarik dan desain kemasannya terkesan asal-asalan. Daya beli konsumen/masyarakat terhadap k e r i p i k p i s a n g C e n d y masih bisa terjangkau. Adapun pemasaran yang dilakukan oleh mitra, tidak tersistem dengan baik. Para mitra hanya mengandalkan strategi pemasaran word of mouth ( dari mulut ke mulut ). Mitra-1 juga sama sekali tidak mengetahui analsisi pasar. Tingkat persaingan antara pengusaha keripik pisang di pasar, mitra-1 tidak tahu sama sekali. 224

3 Gambar 3. Kemasan Produk Keripik Pisang Cendy. Desain Kemasan kurang menarik Mitra-2 Bapak Loeki Herlaksono adalah pengusaha mikro keripik kentang pedas manis Lucky yang beralamat di Pondok Benowo Indah blok AH No.2 Surabaya yag memulai usaha keripik kentang sejak tahun Dalam memproduksi keripik kentang, Bapak Loeki Herlaksono dibantu oleh 3 orang karyawan yang tidak lain adalah istrinya sendiri dan 2 orang tetangga dekat rumahnya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan untuk efisiensi biaya tenaga kerja. Keripik Kentang Pedas Manis Lucky saat ini memiliki 2 wilayah tempat pelanggan di wilayah Banjarmasin dan Surabaya, semuanya merupakan Toko atau Swalayan. Beberapa permintaan yang belum bisa dilayani oleh Mitra-2 yaitu Toko di Sidoarjo dan Jakarta. Adapun alasan tidak memenuhi permintaan tersebut adalah kapasitas produksi yang sangat minim. Dalam sebulan Mitra-2 hanya memproduksi sebanyak 600 kg keripik kentang, sedangkan permintaan pasar di Surabaya dan sekitarnya bisa menembus lebih dari 1000 kg. Rendahnya kapasitas produksi keripik kentang dari Mitra 2 disebabkan proses produksinya masih menggunakan metode manual atau memakai tenaga manusia melalui proses perajangan atau pemotongan kentang oleh tangan. Kondisi ini menggambarkan bahwa sebenarnya mitra-2 mempunyai peluang untuk meningkatkan penjualannya setiap bulannya. Hal ini terbukti banyaknya pelanggan yang ditolak untuk membeli karena kapasitas produksi yang rendah. Mitra-2 sistem produksinya masih menggunakan manual. Inilah yang menjadi penyebab keterbatasan kapasitas produksi setiap bulannya yang berimplikasi banyaknya pelanggan yang ditolak untuk membeli setiap bulannya. Untuk memenuhi permintaan pelanggan mitra-2 harus meningkatkan jumlah produksi keripik kentang setiap bulannya, tentunya tidak bisa menggunakan proses produksi manual seperti yang sekarang sedang berjalan. Perlu ada mesin pengiris/perajang kentang secara otomatis, cepat dan efisien sehingga dapat meningkatkan produktivitas keripik kentang. Dengan demikian permasalahan bidang produksi untuk mitra-2 adalah teknik produksi perajangan kentang masih manual yaitu menggunakan perajangan/pengirisan dengan tangan. Hal ini berdampak pada rendahnya kecepatan hasil produksi keripik dan kualitas produk yang tidak stadart. Melihat kondisi para mitra ini dipandang perlu untuk merubah kondisi pengrajin keripik ini secara modern dengan menggunakan mesin pemotong/pengiris kentang untuk memenuhi permintaan pembeli yang semakin meningkat. Tabel 2. Produktivitas Keripik Pisang Mitra-2 Bulan Desember 2015 Januari Pebruari Maret 360 kg 520 kg 600 kg 600 kg Gambar 4. Proses Perajangan Kentang dengan cara manual 225

4 Berdasarkan pengamatan tim pengusul, mitra-1 belum menunjukkan sikap sebagai seorang entrepreneur. Mitra-1 belum melakukan inovasi dan deferensiasi produk sehingga produk ditawarkan ke pasar masih belum ada perubahan atau sama dengan keadaan awal saat berdiri. Varian produk keripik pisang hanya ada 2 yaitu rasa manis dan asin sejak saat berdiri sampai dengan sekarang. Sedangkan untuk mitra-2 varian produk keripik ketang hanya ada 1 jenis produk yaitu hanya rasa pedas manis. Secara umum kondisi pemasaran mitra-2 hampir dengan kondisi pemasaran mitra-1. Prospek pemasaran keripik kentang Lucky saat ini masih cukup baik. Kerapik kentang pisang sangat disenangi oleh konsumen tidak hanya orang tua/dewasa tetapi juga para remaja dan anakanak. Keripik kentang pedas manis Lucky memiliki cita rasa yang khas ada rasa pedas manis. Tentang pelayanannya cukup memuaskan dan perhatian terhadap konsumen, harganya relatif murah. Produk Keripik pisang dengan kemasan 250 gr dijual dengan harga Rp , kemasaran 125 gr dijual dengan harga Rp dan kemasan 250 gr dijual dengan harga Rp ,-. Permasalahan tentang kemasan mitra-2 hampir sama dengan mitra-1 yaitu kemasan dan labelnya kurang menarik dan desain kemasannya terkesan asal-asalan. Permasalahan Mitra Permasalahan bidang produksi kedua mitra hampir sama yaitu kapasitas produksi masih rendah dan tidak efisien karena teknik produksi masih menggunakan cara manual (tenaga manusia). Pada bidang manajemen, para mitra belum melakukan inovasi dan deferensiasi produk sehingga produk ditawarkan ke pasar masih belum ada perubahan atau sama dengan keadaan awal saat berdiri. Mitra tidak pernah membukukan laporan keuangannya.para mitra mempunyai laporan harian, tetapi tidak ditindaklanjuti ke laporan arus kas dan laporan rugi laba. Sehingga perencanaan bisnis lebih banyak didasarkan intuisi bukan data keuangan aktivitas riil bisnis. Pemasaran yang dilakukan oleh mitra, tidak tersistem dengan baik. Para mitra hanya mengandalkan strategi pemasaran word of mouth ( dari mulut ke mulut ). Mitra juga sama sekali tidak mengetahui analsisi pasar. Tingkat persaingan antara pengusaha keripik pisang dipasar dan mitra tidak tahu sama sekali. Kemasan produk kurang menarik. Pada bidang produksi dan teknologi, terungkap bahwa mitra-1 mengalami kendala untuk mengeringkan kapelan (bahan cetakan) karena selama ini mengadalkan sinar matahari. Permasalahan muncul ketika terjadi hujan sehingga proses pengeringan kepelan (bahan cetakan) memerlukan waktu yang lama. Sedangkan permasalahan produksi dan teknologi untuk mitra-2 Java Fiber adalah proses pengemasan produk termasuk penyablonan kemasan, pengerjaannya diserahkan kepada pihak lain karena mitra-2 tidak memiliki alat sablon. Perlu ada tambahan biaya bagi mitra-2 untuk pengerjaan penyablonan kemasan kepada pihak lain. Solusi yang Ditawarkan Berdasarkan permasalahan utama yang dihadapi oleh mitra, maka dapat dirumuskan solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan masalah berdasarkan kesepakatan dengan tim pelaksana IbM. Adapun solusi yang ditawarkan meliputi, bidang produksi yaitu penerapan mesin pengiris/perajang pisang dan kentang yang memiliki kapasitas produksi 5 kali dari hasil sistem manual dengan spesifikasi mesin panjang=100 cm, lebar=60cm, tinggi=75 cm, penggerak motor listrik 1 pk, dan kapasitas = 100 kg/jam. Pelatihan dan pendampingan pengoperasian serta pemeliharaan Mesin Pengiris/Perajang Pisang dan Kentang. Solusi yang diberikan kepada mitra untuk bidang manajemen meliputi penggalian ide-ide kreatif dan inovatif untuk pengembangan produk. Penerapan Laporan Keuangan berdasarkan kaidah akuntansi yang benar. Penerapan Strategi STP (Segmentation, Targeting, Posisioning). Pengembangan disain kemasan produk yang lebih menarik. Target Luaran Target luaran yang dicapai dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pertama, tersedianya mesin pengiris / oerajang Pisang dan Kentang berjumlah 2 unit masingmasing 1 unit mesin untuk mitra-1 Pengusaha Keripik Pisang dan 1 unit mesin untuk mitra-2 pengusaha keripik kentang, dengan spesifikasi panjang=100 cm, lebar=60cm, tinggi=75 cm, Penggerak motor listrik 1 pk, dan kapasitas = 100 kg/jam. Kedua, mitra dapat mengoperasikan 226

5 dan memelihara mesin pengiris/perajang pisang dan kentang dengan baik dan benar. Ketiga, minimum ada 1 varian produk baru dari mitra. Kempat, mitra dapat menyusun laporan keuangan. Keempat, mitra mengetrapkan strategi pemasaran segmentation, targeting, dan posisioning. Kelima, mitra dapat mendesain kemasan baru yang menarik. METODE PELAKSANAAN Berdasarkan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan mitra, maka dapat ditentukan metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. Adapun metode pelaksanaan dalam program ini meliputi pembuatan 2 unit mesin perajang keripik. Kedua, pelatihan, pendampingan dan monitoring pengoperasian dan pemeliharaan mesin perajang keripik. Ketiga, pendampingan untuk penggalian ide-ide kreatif pengembangan produk baru. Keempat, simulasi dan pendampingan serta monitoring penerapan strategi pemasaran segmentation, targeting, dan posisioning. Kelima, pelatihan dan pendampingan desain kemasan. HASIL YANG DICAPAI Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini mendasarkan pada target dan luaran ditetapkan sebelumnya. Dengan mendasarkan pada target yang luaran yang dicapai, maka hasil yang dicapai dalam pelaksanaan pengabdian adalah sebagai berikut: Pembuatan Mesin Perajang Keripik Kentang untuk Mitra-2 Berdasarkan permasalahan mitra-2 pada bidang produksi adalah teknik produksi perajangan kentang masih manual yaitu menggunakan perajangan/pengirisan dengan tangan. Hal ini berdampak pada rendahnya kecepatan hasil produksi keripik dan kualitas produk yang tidak stadart. Melihat kondisi para mitra ini dipandang perlu untuk merubah kondisi pengrajin keripik ini secara modern dengan menggunakan mesin pemotong/pengiris kentang untuk memenuhi permintaan pembeli. Hasil perajangan kentang dengan tenaga manuasia atau manual membutuhkan waktu yang lama, yaitu kira-kira mendapatkan 20 kg per jam dan membuat capek tenaga manusia yang mengerjakannya. Seharusnya waktu tersebut bisa digunakan untuk kegiatan proses produksi yang lain misalnya pembumbuhan, pengemasan atau kegiatan produksi yang lain sehingga proses produksi berjalan dengan waktu seefisien mungkin. Dengan mendasarkan pada permasalahan bidang produksi terkait dengan masih menggunakan tenaga manusia dan alat manual untuk merajang kentang, maka Tim Pelaksana IbM mengupayakan untuk membuat Mesin Teknologi Tepat Guna Perajang Kentang. Adapun pembuatan mesin Perajang kentang mengikuti tahapan sebagai berikut: 1. Tahap persiapan dan perancangan alat, meliputi: a. Membuat gambar atau desain detail mesin perajang kentang. b. Menyiapkan bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan dalam proses fabrikasi 2. Tahap manufaktur mesin perajang kentang, meliputi: a. Membuat mesin perajang kentang dengan tinggi 75 cm, lebar 60 cm, panjang 100 cm, tenaga penggerak motor listrik 1 pk, dan kapasitas 100 kg/jam. b. Merangkai semua komponen sesuai dengan gambar dan desain yang telah dibuat. 3. Tahap uji coba peralatan, meliputi: a. Uji coba mesin perajang kentang b. Perbaikan dan penyempurnaan mesin perajang kentang. 4. Tahap serah terima mesin perajang kentang: a. Serah terima barang b. Pelatihan pengoperasian dan perawatan mesin perajang kentang. 5. Tahap pendampingan dan monitoring Dengan menggunakan mesin perajang kentang, mitra dapat mempersingkat waktu proses produksinya. Proses perajangan dengan cara munual yang semula memerlukan waktu 1 jam dapat merajang hanya 20 kg, sekarang dengan menggunakan mesin perajang kentang dengan waktu 1 jam dapat merajang dengan kapasitas 100 kg. Artinya dengan pemakaian mesin perajang kentang, 227

6 kapasitas hasil perajangan kentang memperoleh hasil 5 kali lebih banyak dan tentunya dengan waktu yang lebih pendek. Gambar 5. Pembuatan Mesin Perajang Kentang Pelatihan dan Pendampingan pengoperasian serta Pemeliharaan Mesin Perajang Kentang. Pelatihan Pengoperasian dan pemeliharaan mesin dilakukan penyerahan mesin kepada mitra. Pelatihan pengoperasian dan pemeliharaan mesin diharapkan mitra dapat mengetahui cara mengoperasikan dengan baik serta dapat memelihara mesin dengan baik. Setelah pelatihan diharapkan mitra benar-benar dapat menggunakan dan mengoperasikan mesin tersebut tanpa ada hambatan. Sedangkan pendampingan pengoperasian dan pemeliharaan mesin bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan mitra untuk mengoperasikan dan memelihara serta juga memonitoring penggunaan mesin tersebut. Gambar 6. Pelatihan Pengoperasian dan Pemeliharaan Mesin Perajang Kentang Pembuatan Mesin Perajang Keripik Pisang untuk Mitra-1 Berdasarkan permasalahan mitra-1 pada bidang produksi adalah teknik produksi perajangan pisang masih manual yaitu menggunakan perajangan/pengirisan dengan tangan. Hal ini berdampak pada rendahnya kecepatan hasil produksi keripik dan kualitas produk yang tidak stadart. Melihat kondisi para mitra ini dipandang perlu untuk merubah kondisi pengrajin keripik ini secara modern dengan menggunakan mesin pemotong/pengiris pisang untuk memenuhi permintaan pembeli. Hasil perajangan kentang dengan tenaga manuasia atau manual membutuhkan waktu yang lama, yaitu kira-kira mendapatkan 20 kg per jam dan membuat capek tenaga manusia yang mengerjakannya. Seharusnya waktu tersebut bisa digunakan untuk kegiatan 228

7 proses produksi yang lain misalnya penggulaan, pengemasan atau kegiatan produksi yang lain sehingga proses produksi berjalan dengan waktu seefisien mungkin. Dengan mendasarkan pada permasalahan bidang produksi terkait dengan masih menggunakan tenaga manusia dan alat manual untuk merajang pisang, maka Tim Pelaksana IbM mengupayakan untuk membuat Mesin Teknologi Tepat Guna Perajang Pisang. Adapun pembuatan mesin Perajang pisang mengikuti tahapan sebagai berikut: 1. Tahap persiapan dan perancangan alat, meliputi: a. Membuat gambar atau desain detail mesin perajang pisang. b. Menyiapkan bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan dalam proses fabrikasi 2. Tahap manufaktur mesin perajang pisang, meliputi: a. Membuat mesin perajang pisang dengan tinggi 75 cm, lebar 60 cm, panjang 100 cm, tenaga penggerak motor listrik 1 pk, dan kapasitas 100 kg/jam. b. Merangkai semua komponen sesuai dengan gambar dan desain yang telah dibuat. 3. Tahap uji coba peralatan, meliputi: a. Uji coba mesin perajang pisang b. Perbaikan dan penyempurnaan mesin perajang pisang. 4. Tahap serah terima mesin perajang pisang: a. Serah terima barang b. Pelatihan pengoperasian dan perawatan mesin perajang pisang. 5. Tahap pendampingan dan monitoring Dengan menggunakan mesin perajang pisang, mitra dapat mempersingkat waktu proses produksinya. Proses perajangan dengan cara munual yang semula memerlukan waktu 1 jam dapat merajang hanya 20 kg, sekarang dengan menggunakan mesin perajang pisang dengan waktu 1 jam dapat merajang dengan kapasitas 100 kg. Artinya dengan pemakaian mesin perajang pisang, kapasitas hasil perajangan kentang memperoleh hasil 5 kali lebih banyak dan tentunya dengan waktu yang lebih pendek. Gambar 6. Mesin Perajang Pisang Pengembangan Kemasan Produk Selama ini sebagian besar pengusaha UMKM makanan termasuk mitra IbM memandang faktor kemasan tidak terlalu penting. Kemasan yang bagus dianggap membebani biaya produksi. Padahal kemasan produk yang menarik dapat meningkatkan nilai produk disamping berfungsi untuk melindungi produk dari cuaca, benturan dan guncangan. Fungsi kemasan juga sebagai penyedia informasi dari konsumen. Pada label kemasan, konsumen dapat mengetahui informasi komposisi bahan yang digunakan, tanggal dan tahun kadaluarsa, serta saran penyajian. Fungsi kemasan juga dapat sebagai branding yang mencerminkan citra produk dan perusahaan yang memproduksinya. Berdasarkan hal tersebut dan melihat kondisi kemasan produk yang dimiliki mitra masih sederhana maka perlu ada upaya perubahan pada kemasaan yang menarik. Melalui kegiatan IbM 229

8 ini Tim Pelaksana memberikan pengetahuan dan informasi tentang pentingnya dan manfaat kemasan produk. Termasuk berdiskusi dan pendampingan tentang pengembangan kemasan produk. Gambar 7. Diskusi dan Pendampingan tentang Pengembangan Kemasan Produk Gambar 8. Kemasan Produk yang menarik KESIMPULAN Berdasarkan program kegiatan IbM yang sudah dilaksanakan dan hasil yang capai maka dapat disimpulan beberapa kesimpulan. Mitra-1 dan mitra-2 sudah dapat mengoperasikan dan memelihara mesin teknologi tepat guna (TTG) perajang kentang dan pisang. Kapasitas produksi mitra dapat meningkat 5 (lima) kali lebih besar dari kondisi sebelum IbM. Proses produksi yang dilakukan oleh mitra jauh lebih efisien dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya pelaksanaan IbM. Mitra sudah dapat mengembangkan desain kemasan yang jauh lebih menarik. Mitra relatif sudah mengetahui dan menyadari untuk memproduksi dan mengemas produk keripik dengan cara higenis. Adapun saran untuk diberikan agar kegiatan IbM dapat berlangsung secara berkelanjutan yaitu mitra diharapkan memelihara mesin perajang kentang dan pisang dengan baik. Peningkatan kapasitas produksi harus diimbangi dengan peningkatan segmentasi pasar sehingga penjualan akan meningkat. Pengetahuan desain kemasan perlu dikembangkan terus sehingga pembentukan citra produk dan perusahaan bisa terwujud. Metode memproduksi dan mengemasan produk keripik yang higenis seyogyanya menjadi budaya mutu mitra. DAFTAR PUSTAKA Kotler, Philip, (2006). Marketing Management. Engelwood Cliffs: Prentice Hall International Inc. A Division of Simoon and Scuster. Soegoto, Eddy Soeryanto, (2009). Enterpreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 230

PENINGKATAN KINERJA EKSPOR USAHA SOUVENIR MELALUI PENGUATAN MANAJEMEN, PEMBUATAN WEBSITE PEMASARAN DAN TEKNOLOGI

PENINGKATAN KINERJA EKSPOR USAHA SOUVENIR MELALUI PENGUATAN MANAJEMEN, PEMBUATAN WEBSITE PEMASARAN DAN TEKNOLOGI PENINGKATAN KINERJA EKSPOR USAHA SOUVENIR MELALUI PENGUATAN MANAJEMEN, PEMBUATAN WEBSITE PEMASARAN DAN TEKNOLOGI Nugroho Mardi Wibowo, Yuyun Widiastuti, Siswadi Universitas Wijaya Putra nugrohomardi@uwp.ac.id,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN USAHA MIKRO INDUSTRI KREATIF KERUPUK PULI

PENGEMBANGAN USAHA MIKRO INDUSTRI KREATIF KERUPUK PULI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO INDUSTRI KREATIF KERUPUK PULI Judi Suharsono Fakultas Ekonomi, Universitas Panca Marga Probolinggo judisuharsono@gmail. com Hosnol Wafa Fakultas Sastra dan Filsafat Universitas

Lebih terperinci

BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG

BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG Menjadi salah satu tanaman pangan dunia, jagung yang memiliki nama biologi Zea Mays ini sekarang tak hanya dijadikan sebagai sumber karbohidrat bagi sebagian

Lebih terperinci

Peluang Bisnis Modal Kecil, Keripik Jamur Aneka Rasa

Peluang Bisnis Modal Kecil, Keripik Jamur Aneka Rasa Peluang Bisnis Modal Kecil, Keripik Jamur Aneka Rasa Prospek cerah bisnis jamur memang seakan tak pernah tidur. Setelah banyak pelaku usaha di Indonesia berhasil mencapai puncak kesuksesannya dengan menekuni

Lebih terperinci

USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG. Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual

USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG. Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual oleh: Sadam husen 1401100105 Dosen : Gema Arifrahara FAKULTAS INDUSTRI

Lebih terperinci

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong Gurih dan renyahnya keripik singkong begitu banyak digemari masyarakat. Tak heran bila belakangan ini banyak pemula maupun pelaku bisnis camilan yang saling

Lebih terperinci

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN KUALITAS DENDENG SAPI DI UD. RIDWAN S. KEFAMENANU

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN KUALITAS DENDENG SAPI DI UD. RIDWAN S. KEFAMENANU PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN KUALITAS DENDENG SAPI DI UD. RIDWAN S. KEFAMENANU MM.Endah Mulat Satmalawati*, Ludgardis Ledheng**, Theresia Ika Purwantiningsih*** Kristoforus M.Kia*** *Prodi Agroteknologi

Lebih terperinci

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA ARTIKEL ILMIAH Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA Oleh Yuni Retnaningtyas, M.Si., Apt. 0009067806 Ema Desia Prajitiasari SE. MM. 0021127901 UNIVERSITAS JEMBER November

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. SEMAR CETAR (Selimut Mangga Rasa Cepat Antar) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH:

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. SEMAR CETAR (Selimut Mangga Rasa Cepat Antar) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SEMAR CETAR (Selimut Mangga Rasa Cepat Antar) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH: Ketua : Ranti Ayu Mustikawati F0215090 / Angkatan 2015

Lebih terperinci

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran Peluang bisnis musiman yang menjanjikan untung besar bagi para pelakunya, salah satunya saja seperti bisnis camilan kacang mete yang labanya semakin gurih

Lebih terperinci

PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI

PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI Yulian Findawati 1, A rasy Fahruddin 2, Roni Pambudi 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Sidoarjo Alamat Korespondensi : Jl. Raya Gelam 250, Telp.(031)

Lebih terperinci

BISNIS KERIPIK PISANG PELUANGNYA KIAN CEMERLANG

BISNIS KERIPIK PISANG PELUANGNYA KIAN CEMERLANG BISNIS KERIPIK PISANG PELUANGNYA KIAN CEMERLANG Seperti kita ketahui bersama, keripik pisang merupakan salah satu camilan yang sudah sangat familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Tingginya kandungan

Lebih terperinci

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa Imut, lezat, dan renyah!!! Paduan inilah yang berhasil membuat camilan cookies aneka rasa diminati konsumen di berbagai belahan dunia. Bila dulunya cookies diciptakan

Lebih terperinci

IbM KELOMPOK USAHA KRIPIK JAMUR TIRAM DI DESA PLOSO KECAMATAN SELOPURO KABUPATEN BLITAR

IbM KELOMPOK USAHA KRIPIK JAMUR TIRAM DI DESA PLOSO KECAMATAN SELOPURO KABUPATEN BLITAR Anwar K 1, Rahayu Widayanti 2, Jauharul Maknunah 3, Eni Farida 4 & Sujito 5 Versi online / URL : IbM KELOMPOK USAHA KRIPIK JAMUR TIRAM DI DESA PLOSO KECAMATAN SELOPURO KABUPATEN BLITAR Anwar K 1, Rahayu

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DATA

BAB III IDENTIFIKASI DATA BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Data Perusahaan Revita Cookies merupakan merupakan produsen kue/roti kering (home industy) yang berada didaerah Solo tepatnya di Sumber yang terletak di Jl. Kahuripan Timur

Lebih terperinci

IBM KELOMPOK MASYARAKAT PETANI BAWANG MERAH DI DESA NUSAJAYA HALMAHERA TIMUR PROVINSI MALUKU UTARA. Sofyan Samad 1, Sundari 2

IBM KELOMPOK MASYARAKAT PETANI BAWANG MERAH DI DESA NUSAJAYA HALMAHERA TIMUR PROVINSI MALUKU UTARA. Sofyan Samad 1, Sundari 2 IBM KELOMPOK MASYARAKAT PETANI BAWANG MERAH DI DESA NUSAJAYA HALMAHERA TIMUR PROVINSI MALUKU UTARA Sofyan Samad 1, Sundari 2 1 Study Program of Agro-technology Faculty of Agriculture Universitas Khairun

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS KRIPIK PISANG DENGAN MESIN PERAJANG DI DESA JATI KECAMATAN UDANAWU KABUPATEN BLITAR

PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS KRIPIK PISANG DENGAN MESIN PERAJANG DI DESA JATI KECAMATAN UDANAWU KABUPATEN BLITAR PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS KRIPIK PISANG DENGAN MESIN PERAJANG DI DESA JATI KECAMATAN UDANAWU KABUPATEN BLITAR Muhammad Muhsin 1), Nanang Suffiadi Ahmad 2) 1), Prodi Teknik Elektro Uniersitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berbasis agroindustri semakin ketat. Selain itu, ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berbasis agroindustri semakin ketat. Selain itu, ketatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan semakin banyaknya produk pertanian yang dapat ditingkatkan nilai tambahnya membuat persaingan diantara perusahaan berbasis agroindustri semakin

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Analisis Situasi

PENDAHULUAN. Analisis Situasi Program PPM IPTEKS Sumber Dana DP2M Dikti Besar Anggaran Rp 7.500.000,- Tim Pelaksana Sari Surya dan Ma ruf Fakultas Ekonomi Lokasi Kab. 50 Kota, Sumatera Barat PENINGKATAN KEMAMPUAN MANAJEMEN MELALUI

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS Bisnis Makanan Tradisional Semakin Diburu Pasar Zakki Mubaraq 10.11.3992 SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2010/2011 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

PENGUATAN USAHA PENGASAPAN IKAN SIDO MAKMUR KETAPANG KABUPATEN KENDAL. Jalan Menoreh Tengah X no 22 Semarang

PENGUATAN USAHA PENGASAPAN IKAN SIDO MAKMUR KETAPANG KABUPATEN KENDAL. Jalan Menoreh Tengah X no 22 Semarang PENGUATAN USAHA PENGASAPAN IKAN SIDO MAKMUR KETAPANG KABUPATEN KENDAL Indah Hartati 1, Laeli Kurniasari 1, Darmanto 2, Hasan 3 1 Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim 2 Jurusan

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS. Peluang Bisnis Keripik Singkong Pedas

TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS. Peluang Bisnis Keripik Singkong Pedas TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS Peluang Bisnis Keripik Singkong Pedas Di Susun Oleh: ELWANDA EKO PRASETYO 11-S1TI-14 11.11.5606 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 A. Abstraksi Keripik singkong merupakan

Lebih terperinci

Studi Kasus Pengembangan Usaha : Kolaborasi PTS, PRA dan IKM Keripik Tempe Pedan

Studi Kasus Pengembangan Usaha : Kolaborasi PTS, PRA dan IKM Keripik Tempe Pedan Studi Kasus Pengembangan Usaha : Kolaborasi PTS, PRA dan IKM Keripik Tempe Pedan Syamsudin 1 *, Aflit Nuryulia Praswati 2, Muzakar Isa 3 *Manajemen/FEB, Universitas Muhammadiyah Surakarta *sya190@ums.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sudah diketahui secara umum bahwa untuk mencukupi kebutuhan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Sudah diketahui secara umum bahwa untuk mencukupi kebutuhan hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sudah diketahui secara umum bahwa untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dan merasakan kesejahteraan hidup, orang-orang tidak dapat lagi hanya mengandalkan pekerjaannya

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN USAHA GRUBI UBI UNGU TAWANG MANGU. Oleh :

PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN USAHA GRUBI UBI UNGU TAWANG MANGU. Oleh : PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN USAHA GRUBI UBI UNGU TAWANG MANGU Oleh : M.A.Martina Andriani 1) dan Edwi Mahadjoeno 2) 1) Staff Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNTUK UKM PRODUK TEMPE DI KAPASJAYA RINGKASAN

PENDAMPINGAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNTUK UKM PRODUK TEMPE DI KAPASJAYA RINGKASAN Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya E-ISSN = 2407-7100 September 2017, Vol. 02, No. 03, hal 1 9 P-ISSN = 2579-3853 PENDAMPINGAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNTUK UKM PRODUK TEMPE DI KAPASJAYA Suparjo

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG A. LATAR BELAKANG Business Plan merupakan suatu usulan

Lebih terperinci

JOURNAL OF BUSINESS STUDIES

JOURNAL OF BUSINESS STUDIES PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) PENGUSAHA KRIPIK DAN ONDE-ONDE KHAS MOJOKERTO Made Siti Sundari 1), Mintarti Ariani 2), Idfi Setyaningrum 3) Email: madesiti@staff.ubaya.ac.id 1) mintarti@staff.ubaya.ac.id

Lebih terperinci

PKM Perajin Tedung Desa Mengwi Di Kabupaten Badung, Bali

PKM Perajin Tedung Desa Mengwi Di Kabupaten Badung, Bali PKM Perajin Tedung Desa Mengwi Di Kabupaten Badung, Bali Ida Ketut Kusumawijaya STIE Triatma Mulya, Badung, Bali ik_kusumawijaya@yaho.com ABSTRAK Tujuan pelaksanaan PKM ini adalah metode pengelolaan usaha

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETRAMPILAN AKUNTANSI DAN PEMASARAN KELOMPOK OLAHAN KERIPIK KABUPATEN SEMARANG

PENINGKATAN KETRAMPILAN AKUNTANSI DAN PEMASARAN KELOMPOK OLAHAN KERIPIK KABUPATEN SEMARANG PENINGKATAN KETRAMPILAN AKUNTANSI DAN PEMASARAN KELOMPOK OLAHAN KERIPIK KABUPATEN SEMARANG Pancawati Hardiningsih, Rachmawati Meita Oktaviani, Sunarto Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Stikubank

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja

I. PENDAHULUAN. ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Dunia perekonomian sekarang ini telah berkembang dengan begitu pesatnya yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi (Richard L. Daft, 2005)

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi (Richard L. Daft, 2005) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membahas tentang perencanaan bisnis tidak lepas dari manajemen, karena perencanaan merupakan salah satu bagian dari empat fungsi manajemen. Manajemen (management) adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati Pada bab IV ini peneliti akan membahas hasil penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum usaha roti Roti merupakan usaha kecil yang memproduksi roti bakery dan proses produksinya dilakukan dirumahnya sendiri yang sekaligus menjadi toko roti. Awal

Lebih terperinci

Bab 5 Aspek Teknis. Bagaimana bentuk tempe yang anda suka? Apa warna tempe yang anda suka? Jenis bahan tempe apa yang anda sukai?

Bab 5 Aspek Teknis. Bagaimana bentuk tempe yang anda suka? Apa warna tempe yang anda suka? Jenis bahan tempe apa yang anda sukai? Bab 5 Aspek Teknis No 1. 5.1. Perencanaan Produk Berdasarkan data kuisioner yang terdapat pada bab 4, maka untuk menentukan perencanaan produk didapat data dari hasil penyebaran kuisioner sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tarik wisatawan domestik maupun asing. Selain itu Jakarta juga sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN. tarik wisatawan domestik maupun asing. Selain itu Jakarta juga sebagai kota BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jakarta adalah ibukota dan pusat kebudayaan, yang berlatar belakang berbagai macam adat dan kebudayaan dengan nilai eksotis tinggi. Kota Jakarta memiliki peninggalan

Lebih terperinci

Bisnis Keripik Buah Datangkan Laba Jutaan Rupiah

Bisnis Keripik Buah Datangkan Laba Jutaan Rupiah Bisnis Keripik Buah Datangkan Laba Jutaan Rupiah Melimpahnya potensi buah-buahan di negara kita, ternyata tak cuma mampu memenuhi kebutuhan nutrisi setiap warganya, namun juga memberikan peluang bisnis

Lebih terperinci

PENERAPAN VALUE ENGINEERING UNTUK MENGHEMAT BIAYA PRODUKSI DAN MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM KRIPIK TEMPE PENDAHULUAN

PENERAPAN VALUE ENGINEERING UNTUK MENGHEMAT BIAYA PRODUKSI DAN MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM KRIPIK TEMPE PENDAHULUAN P R O S I D I N G 527 PENERAPAN VALUE ENGINEERING UNTUK MENGHEMAT BIAYA PRODUKSI DAN MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM KRIPIK TEMPE Nur Baladina 1) 1) Dosen Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Kerupuk merupakan salah satu makanan ringan yang banyak diburu para konsumen. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang sangat renyah, menjadikan kerupuk sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desain kemasan atau dapat disebut juga Packaging adalah salah satu dari sekian banyak hal yang harus menjadi pertimbangan strategis di ketiga elemen Positioning, Diferensisas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk, rasa, pengemasan, dan tampilan yang berbeda-beda yang dibuat

BAB I PENDAHULUAN. bentuk, rasa, pengemasan, dan tampilan yang berbeda-beda yang dibuat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Makanan ringan atau camilan merupakan makanan yang memiliki maksud untuk menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu. Saat ini sudah banyak makanan ringan

Lebih terperinci

UMKM PRODUK GORENGAN SEBAGAI PRODUK UTAMA IBU RUMAH TANGGA DI PEDALANGAN SEMARANG

UMKM PRODUK GORENGAN SEBAGAI PRODUK UTAMA IBU RUMAH TANGGA DI PEDALANGAN SEMARANG UMKM PRODUK GORENGAN SEBAGAI PRODUK UTAMA IBU RUMAH TANGGA DI PEDALANGAN SEMARANG Budhi Surastri Soejoto 1, Heny Kusumayanti 2, dan Vita Paramita 2 1 Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro 2 Fakultas

Lebih terperinci

Kata kunci : word of mouth, brand equity, niat beli

Kata kunci : word of mouth, brand equity, niat beli Judul : Peran Brand Equity dalam Memediasi Pengaruh Word of Mouth terhadap Niat Beli (Studi Kasus pada Pembelian Chitato Rasa Indomie di Kota Denpasar Nama : Kadek Yoga Aditya NIM : 1306205156 Abstrak

Lebih terperinci

PENGOLAHAN JAJAN BEGINA DAN ULI DENGAN MENGGUNAKAN MESIN VACUUM FRYER BAGI PEMBUAT JAJAN BEGINA & ULI

PENGOLAHAN JAJAN BEGINA DAN ULI DENGAN MENGGUNAKAN MESIN VACUUM FRYER BAGI PEMBUAT JAJAN BEGINA & ULI PENGOLAHAN JAJAN BEGINA DAN ULI DENGAN MENGGUNAKAN MESIN VACUUM FRYER BAGI PEMBUAT JAJAN BEGINA & ULI Luh Putu Ike Midiani Adi Winarta I Gusti Agung Oka Sudiadnyani Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri

Lebih terperinci

BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL

BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL A. Gambaran Umum Industri Kecil dan Menengah di Desa Penanggulan Desa Penanggulan termasuk wilayah yang memiliki

Lebih terperinci

RUMAH PRODUKTIF DI KAMPUNG NELAYAN PANTAI KENJERAN SURABAYA

RUMAH PRODUKTIF DI KAMPUNG NELAYAN PANTAI KENJERAN SURABAYA RUMAH PRODUKTIF DI KAMPUNG NELAYAN PANTAI KENJERAN SURABAYA Wiwik Widyo Widjajanti 1, Syamsuri 2, Sulistyowati 3 Jurusan Arsitektur 1, Jurusan Teknik Mesin 2, Jurusan Sistem Informasi 3, ITATS Jalan Arief

Lebih terperinci

I b M KELOMPOK USAHA TORTILA DESA TULUNG REJO KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN BOJONEGORO

I b M KELOMPOK USAHA TORTILA DESA TULUNG REJO KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN BOJONEGORO I b M KELOMPOK USAHA TORTILA DESA TULUNG REJO KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN BOJONEGORO Nuning Setyowati dan Umi Barokah Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNS noenk_setyo@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mengingat kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk memulai suatu usaha/bisnis, dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN UKM KRIPIK SINGKONG RASA GADUNG DI DESA PULE KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI ABSTRAK

PEMBERDAYAAN UKM KRIPIK SINGKONG RASA GADUNG DI DESA PULE KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI ABSTRAK PEMBERDAYAAN UKM KRIPIK SINGKONG RASA GADUNG DI DESA PULE KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI Wiwit R 1, E.W. Riptanti 2, dan C. Anam 3 1,2 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNS Surakarta

Lebih terperinci

MAKALAH PENGANTAR BISNIS TENTANG MENJALANKAN USAHA KECIL KERIPIK PISANG

MAKALAH PENGANTAR BISNIS TENTANG MENJALANKAN USAHA KECIL KERIPIK PISANG MAKALAH PENGANTAR BISNIS TENTANG MENJALANKAN USAHA KECIL KERIPIK PISANG OLEH : RAMSES KORWA NIM;17542110012 DOSEN PENGAMPU: MAHRUS ALI, S.TP,.M.AGR FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEMBUATAN KARAK NON-BORAKS DI DESA TAWANG SARI, BOYOLALI. Oleh : Asri Laksmi Riani 1), Machmuroch 2)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEMBUATAN KARAK NON-BORAKS DI DESA TAWANG SARI, BOYOLALI. Oleh : Asri Laksmi Riani 1), Machmuroch 2) kasri Laksmi Riani, Pemberdayaan Masyarakat pada Pembuatan Karak Non-Boraks di Desa Tawang Sari, Boyolali PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEMBUATAN KARAK NON-BORAKS DI DESA TAWANG SARI, BOYOLALI Oleh : Asri

Lebih terperinci

PROFIL USAHA KRIPIK TALES

PROFIL USAHA KRIPIK TALES PROFIL USAHA KRIPIK TALES SARI MURNI ALAMI A. Pendahuluan SARI MURNI ALAMI adalah perusahaan rumahan atau home industri yang memproduksi, mendistribusikan, dan menawarkan produk berupa kripik talas. SARI

Lebih terperinci

Rebranding Sale Pisang dan Gula Kelapa untuk pasar yang lebih luas

Rebranding Sale Pisang dan Gula Kelapa untuk pasar yang lebih luas Rebranding Sale Pisang dan Gula Kelapa untuk pasar yang lebih luas OVOP (One Village One Product) Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM telah mencanangkan program OVOP atau yang lebih dikenal

Lebih terperinci

TUGAS FIELD STUDY KEWIRAUSAHAAN Kripik Terong Dicabein. Disusun oleh:

TUGAS FIELD STUDY KEWIRAUSAHAAN Kripik Terong Dicabein. Disusun oleh: TUGAS FIELD STUDY KEWIRAUSAHAAN Kripik Terong Dicabein Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester Matakuliah Kewirausahaan (FI 201) Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Pengampu Matakuliah:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. panen, produksi buah-buahan berlimpah sehingga harga jualnya rendah. Petani tidak dapat menyimpan buah-buahan lebih lama karena umur

I. PENDAHULUAN. panen, produksi buah-buahan berlimpah sehingga harga jualnya rendah. Petani tidak dapat menyimpan buah-buahan lebih lama karena umur I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produksi buah-buahan di Indonesia seperti nanas, salak, pisang, dan pepaya cukup tinggi. Menurut Direktorat Jenderal Hortikultura (2009), produksi buah-buahan Indonesia

Lebih terperinci

IbPE BATIK DI MEDAN SUMATERA UTARA. Faulina, Efni Siregar, Vivianti Novita Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Medan ABSTRAK

IbPE BATIK DI MEDAN SUMATERA UTARA. Faulina, Efni Siregar, Vivianti Novita Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Medan ABSTRAK IbPE BATIK DI MEDAN SUMATERA UTARA Faulina, Efni Siregar, Vivianti Novita Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Medan ABSTRAK Pengabdian bagi produk ekspor tahun kedua ini diselenggarakan di kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISI STRATEGI PENINGKATAN MUTU PRODUK USAHA SANDAL KULIT DALAM PENINGKATAN JUMLAH PRODUKSI DI KELURAHAN MIJI

BAB IV ANALISI STRATEGI PENINGKATAN MUTU PRODUK USAHA SANDAL KULIT DALAM PENINGKATAN JUMLAH PRODUKSI DI KELURAHAN MIJI BAB IV ANALISI STRATEGI PENINGKATAN MUTU PRODUK USAHA SANDAL KULIT DALAM PENINGKATAN JUMLAH PRODUKSI DI KELURAHAN MIJI KECAMATAN PRAJURIT KULON KOTA MOJOKERTO A. Analisis Strategi Peningkatan Mutu Produk

Lebih terperinci

Peningkatan Produktivitas Usaha Briket dan Tungku di Daerah Sleman Guna Mendukung Penyediaan Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan

Peningkatan Produktivitas Usaha Briket dan Tungku di Daerah Sleman Guna Mendukung Penyediaan Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan Peningkatan Produktivitas Usaha Briket dan Tungku di Daerah Sleman Guna Mendukung Penyediaan Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan I. Pendahuluan Dewasa ini harga bahan bakar minyak dunia cenderung

Lebih terperinci

ANALISA USAHA KERIPIK NANGKA DAN KERIPIK PISANG PANDA ALAMI DI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG

ANALISA USAHA KERIPIK NANGKA DAN KERIPIK PISANG PANDA ALAMI DI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG ANALISA USAHA KERIPIK NANGKA DAN KERIPIK PISANG PANDA ALAMI DI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG OLEH NIZELAWATI 0810221050 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA MIKRO DHI SABLON & PRINTING DAN THE JOKER S SABLON & OFFSET DI MALANG

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA MIKRO DHI SABLON & PRINTING DAN THE JOKER S SABLON & OFFSET DI MALANG Risnaningsih 1 & Hendrik Suhendri 2 JURNAL DEDIKASI, ISSN 1693-3214 PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA MIKRO DHI SABLON & PRINTING DAN THE JOKER S SABLON & OFFSET DI MALANG Risnaningsih 1 & Hendrik Suhendri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi

BAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi Produksi kedelai (ton) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempe merupakan salah satu makanan tradisional di Indonesia yang terbuat dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS,

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Produk 1. Profil Perusahaan Sebuah usaha yang berjalan dibidang pembuatan roti, mungkin masih terdengar sedikit asing. Roti Dampit, usaha kecil menengah yang sedang merintis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar Negara dengan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar Negara dengan adanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar Negara dengan adanya perdagangan bebas membuat semakin banyaknya produk maupun jasa asing masuk ke Indonesia

Lebih terperinci

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( IbM ) HOME INDUSTRI NATA DE COCO ( SARI KELAPA) Setia Iriyanto. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( IbM ) HOME INDUSTRI NATA DE COCO ( SARI KELAPA) Setia Iriyanto. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( IbM ) HOME INDUSTRI NATA DE COCO ( SARI KELAPA) Setia Iriyanto Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang Eny Winaryati Fakultas MIPA Universitas Muhammadiyah Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan bisnis ritel di indonesia khususnya swalayan menunjukkan angka yang cukup signifikan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan terhadap pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian di Indonesia yang berdasarkan pada konsep pengembangan perekonomian rakyat banyak didapat dari sektor Usaha Mikro, Kecil Menengah (U MKM).

Lebih terperinci

Pemberdayaan Usaha Mikro Getuk Lindri di Desa Cagak Agung Kecamatan Cerme. Oleh :

Pemberdayaan Usaha Mikro Getuk Lindri di Desa Cagak Agung Kecamatan Cerme. Oleh : Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya Januari 2017, Vol. 02, No. 02, hal 1-13 Pemberdayaan Usaha Mikro Getuk Lindri di Desa Cagak Agung Kecamatan Cerme Oleh : Fitra Mardiana1,Rodhiyah2, Alfi Nugroho3 1Fakultas

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN KOPERASI INSAN FATHONAH MELALUI PRODUKSI ANEKA OLAHAN KETELA. Oleh : Edy Legowo. Abstrak

PEMBERDAYAAN KOPERASI INSAN FATHONAH MELALUI PRODUKSI ANEKA OLAHAN KETELA. Oleh : Edy Legowo. Abstrak PEMBERDAYAAN KOPERASI INSAN FATHONAH MELALUI PRODUKSI ANEKA OLAHAN KETELA Oleh : Edy Legowo Abstrak Koperasi merupakan organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan

Lebih terperinci

IbM KELOMPOK IBU PKK KELURAHAN BANYURIP ALIT KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN DAN KELURAHAN KEPATIHAN KECAMATAN WIRADESA

IbM KELOMPOK IBU PKK KELURAHAN BANYURIP ALIT KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN DAN KELURAHAN KEPATIHAN KECAMATAN WIRADESA IbM KELOMPOK IBU PKK KELURAHAN BANYURIP ALIT KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN DAN KELURAHAN KEPATIHAN KECAMATAN WIRADESA Dwi Edi Wibowo 1*, Nila Oktaviani 2, Nur Susanti 3, Andung Maheswara 4 1 Ilmu Hukum,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjanjikan. Model rumah makan sangat banyak ada yang bernama cafe, coffe

BAB 1 PENDAHULUAN. menjanjikan. Model rumah makan sangat banyak ada yang bernama cafe, coffe BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, bisnis rumah makan merupakan suatu bisnis yang menjanjikan. Model rumah makan sangat banyak ada yang bernama cafe, coffe shop, main

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Dengan adanya persaingan, maka usaha dihadapkan pada berbagai peluang dan ancaman baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu manusia berperan aktif dalam mengembangkan daya kreatifitas

BAB I PENDAHULUAN. karena itu manusia berperan aktif dalam mengembangkan daya kreatifitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan kemajuan teknologi dewasa ini dan didukungnya wilayah perairan Indonesia yang luas, meliputi 11,95 juta [Ha] sungai dan rawa, 1,78 juta [Ha] danau alam, 0,003

Lebih terperinci

IbM PENGUSAHA ABON PINDANG TONGKOL DESA KADEMANGAN KABUPATEN BONDOWOSO

IbM PENGUSAHA ABON PINDANG TONGKOL DESA KADEMANGAN KABUPATEN BONDOWOSO ARTIKEL ILMIAH Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) IbM PENGUSAHA ABON PINDANG TONGKOL DESA KADEMANGAN KABUPATEN BONDOWOSO Oleh Dwi Nurahmanto, M.Sc., Apt. NIDN 0024018401 Gusti Ayu Wulandari, SE., MM. NIDN 0012098304

Lebih terperinci

KEKUATAN BRANDING KEMASAN PRODUK DALAM MERAIH PASAR

KEKUATAN BRANDING KEMASAN PRODUK DALAM MERAIH PASAR 2013 Agus Setiawan 60 KEKUATAN BRANDING KEMASAN PRODUK DALAM MERAIH PASAR Agus Setiawan Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang DINAMIKA TEKNIK Vol. VII, No. 2 Juli 2013 Hal 60-64 Abstrak

Lebih terperinci

PENINGKATAN USAHA KRUPUK AMPLANG DI DESA KERTASADA KECAMATAN KALIANGET KABUPATEN SUMENEP

PENINGKATAN USAHA KRUPUK AMPLANG DI DESA KERTASADA KECAMATAN KALIANGET KABUPATEN SUMENEP PENINGKATAN USAHA KRUPUK AMPLANG DI DESA KERTASADA KECAMATAN KALIANGET KABUPATEN SUMENEP Mahmud Yunus 1, Jauharul Maknunah 2, Sujito 3 1,2,3) STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 1) myoenoes@gmail.com,

Lebih terperinci

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER. Jurusan : Teknik Mesin

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER. Jurusan : Teknik Mesin PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER Jurusan : Teknik Mesin Disusun Oleh : SANDY SURYADY 22409817 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2012 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS OMSET RATUSAN JUTA OPAK KUCAI PEDAS MANIS DWI PRI HASTINA D3 TI-2A

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS OMSET RATUSAN JUTA OPAK KUCAI PEDAS MANIS DWI PRI HASTINA D3 TI-2A KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS OMSET RATUSAN JUTA OPAK KUCAI PEDAS MANIS DWI PRI HASTINA 10.01.2723 D3 TI-2A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 ABSTRAK Jangan sepelekan ketela pohon. Ditangan Muqodam ketela

Lebih terperinci

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN: Volume 1 Nomor 6 Desember 2016

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN: Volume 1 Nomor 6 Desember 2016 IBM UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN UNIT MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) KERAJINAN DARI KAIN LIMBAH DI DESA GATAK DAN MERINTIS USAHA BARU BAGI MASYARAKAT DESA GULI BOYOLALI Edy Susena, S.Kom, M.Kom,. Dewi

Lebih terperinci

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS. Administrasi Bisnis. Program Studi. Mata Kuliah : PEMASARAN

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS. Administrasi Bisnis. Program Studi. Mata Kuliah : PEMASARAN FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS Program Studi Administrasi Bisnis BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah PEMASARAN Kode Mata Kuliah BAH2E3 SKS 3 SKS Semester 5 Tahun Akademik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola

BAB I PENDAHULUAN. paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengana baik dan benar. Salah

Lebih terperinci

PROPOSAL USAHA KECIL MENENGAH (KRIPIK IKAN MUJAIR)

PROPOSAL USAHA KECIL MENENGAH (KRIPIK IKAN MUJAIR) PROPOSAL USAHA KECIL MENENGAH (KRIPIK IKAN MUJAIR) Disusun Oleh: Nama : Eko Prastia NPM : 32412436 Kelas : 4ID08 Mata Kuliah : Etika Profesi Dosen : Erian Sutantio. ST JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin menyadarkan

Lebih terperinci

TINGKAT HOMOGENITAS,KEKERINGAN PEMAKAIAN MIXER DAN CENTRIFUGE PADA INDUSTRI MAKANAN RINGAN

TINGKAT HOMOGENITAS,KEKERINGAN PEMAKAIAN MIXER DAN CENTRIFUGE PADA INDUSTRI MAKANAN RINGAN SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VI Pemantapan Riset Kimia dan Asesmen Dalam Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 21 Juni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai tambah yang lebih agar mampu memenuhi kebutuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai tambah yang lebih agar mampu memenuhi kebutuhan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak menentu membuat usaha kecil menengah menjadi wahana yang baik untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang produktif karena proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Makanan adalah suatu usaha yang telah mengakar di Kota Bandung ini. Berbagai jenis makanan yang dijual mulai dari makanan utama, makanan ringan, oleh-oleh,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keripik pisang Aneka Yen Yen berdiri sejak tahun 1988, dengan produksi awal berupa Kopi, Sambal dan Keripik Pisang. Seiring berkembangnya, usaha home industry

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Keripik Pisang Mocca Tahapan-tahapan proses pengolahan keripik pisang mocca di UKM FLAMBOYAN terdiri atas : 1. Penyiapan bahan baku Adapun jenis pisang

Lebih terperinci

PROPOSAL PENGAJUAN PRODUKSI KUE KERING. Dosen pengampu : Ni matuz Zuhroh, M.Si

PROPOSAL PENGAJUAN PRODUKSI KUE KERING. Dosen pengampu : Ni matuz Zuhroh, M.Si PROPOSAL PENGAJUAN PRODUKSI KUE KERING Proposal ini di susun untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester matakuliah Kewirausahaan Dosen pengampu : Ni matuz Zuhroh, M.Si Oleh Alinatul Khusna 10140099 JURUSAN

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pembuatan Tas Erwin di Desa Jitengan Balecatur, Gamping, Sleman, Yogyakarta

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pembuatan Tas Erwin di Desa Jitengan Balecatur, Gamping, Sleman, Yogyakarta LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pembuatan Tas Erwin di Desa Jitengan Balecatur, Gamping, Sleman, Yogyakarta Oleh : 1. Retno Widowati P.A, M.Si, Ph.D 2. Winarso, S.E, MM 3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Percetakan (printing) adalah sebuah proses industri untuk memproduksi secara massal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta di atas kertas dengan

Lebih terperinci

IbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI

IbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI 476 IbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI Ni Luh W. Sayang Telagawathi STIE Triatma Mulya gemilangsuryawan@gmail.com ABSTRAK Program IbM ini bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh: Nama Mahasiswa (Ketua) (NIM) Nama Mahasiswa (Wakil Ketua) (NIM) Nama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis usaha kuliner di Indonesia semakin hari semakin diminati dengan melihat semakin banyaknya masyarakat yang gemar memburu beberapa aneka menu makanan baik makanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Industri barang dan jasa pun semakin

BAB I PENDAHULUAN. dengan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Industri barang dan jasa pun semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini di Indonesia banyak yang tertarik untuk terjun dalam dunia bisnis. Perkembangan zaman yang semakin modern ini membuat para pengusaha muncul dengan ide-ide

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES PENGENDALIAN MUTU PRODUK KERUPUK IKAN MJ DI UKM MJ KOTA TEGAL

ANALISIS PROSES PENGENDALIAN MUTU PRODUK KERUPUK IKAN MJ DI UKM MJ KOTA TEGAL ANALISIS PROSES PENGENDALIAN MUTU PRODUK KERUPUK IKAN MJ DI UKM MJ KOTA TEGAL Wawan Agustina, Yose Rizal Kurniawan, Aidil Haryanto Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Pusat Pengembangan Teknologi Tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara

BAB I PENDAHULUAN. bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil menengah (UKM) mempunyai peran penting dan stategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju.pada saat krisis ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan dunia bisnis, perusahaan harus mampu bersaing untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan, sehingga perusahaan dapat bertugas dengan baik

Lebih terperinci

: pemilik usaha pisang aroma Mahkota. 3. Apakah ibu pernah melakukan inovasi pada produknya?

: pemilik usaha pisang aroma Mahkota. 3. Apakah ibu pernah melakukan inovasi pada produknya? PEDOMAN WAWANCARA Nama responden Jabatan : Ibu Endang : pemilik usaha pisang aroma Mahkota 1. Bagaimana awal inovasi yang ibu lakukan, sehingga pisang aroma mampu berdiri seperti sekarang? 2. Apa kiat-kiat

Lebih terperinci

IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA

IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA NO. 2, TAHUN 9, OKTOBER 2011 140 IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA Muh. Anshar 1) Abstrak: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas jagung yang dihasilkan agar sesuai

Lebih terperinci