PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
|
|
- Sri Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 14 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hiperglikemiaadalah suatu istilah peningkatan kadar glukosa darah yang merupakan salah satu gejala umum yang terjadi pada diabetes melitus. Menurut (Shawet al, 2010) perkiraan jumlah penderita diabetes melitus pada usia dewasa (20-79 tahun) sebanyak 6,4 % / 285 juta orang pada tahun 2010 dan akan meningkat menjadi 7,7% atau 439 juta orang pada tahun Hiperglikemia pada penderita diabetes dapat disebabkan karena kelainan sekresi insulin atau kelainan kerja insulin yang ditandai dengan kelainan pada metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Menurut (Floyd et al, 1966), konsumsi makanan yang tinggi protein secara signifikan dapat meningkatkan kadar plasma insulin didalam tubuh. Serta dalam penelitian lanjutannya pemberian campuran protein asam amino secara intervena yang terdiri dari (Arginin, Lisin, Fenilalanin, Leusin, Valin, Metionin, Histidin, Treonin, Isoleusin dan Triptofan), terbukti dapat memacu pengeluaran insulin didalam tubuh. Insulin polipeptida (protein) adalah salah satu hormon dalam tubuh manusia yang dihasilkan oleh sel ß pulau langerhans di dalam kelenjar pankreas. Pada daun yakon (Smallanthus sonchifolius) mengandung protein asam amino yang diduga dapat memacu pengeluaran hormon insulin pada organ pankreas. Hormon insulin tersebut disekresikan ke dalam darah sesuai dengan kebutuhan tubuh. Pada Spirulina platensis merupakan golongan mikroalga hijau biru yang kaya akan protein, yaitu berkisar %, kandungan protein asam amino berupa Isoleusin, Arginin, Alanin, Valin dan Lisin (Uniprot).Dipercaya juga dapat memacu pengeluaran hormon insulin. Oleh karena itu pencampuram antara isolat protein daun yakon dan Spirulina platensis diharapkan dapat memberikan efek yang signifikan dalam perubahan kadar glukosa darah (Angka dan Lestari, 2000). Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang termasuk dalam keluarga kaktus. Buah ini mengandung asam amino berupa Leusin, Glisin, Serin,
2 15 Asparagin, Valin dan Prolin yang dipercaya dapat memacu pengeluaran hormon insulin didalam tubuh (Uniprot). Melihatkandungan asam amino dalam buah naga yang dapat memicu pengeluaran hormon insulin, maka diharapkan kombinasi antara buah naga merah dan isolat protein dari daun yakon dan Spirulina platensis dalam produk pangan yaitu sorbet dapat memberikan pengaruh terhadap perubahan kadar glukosa darah secara in vivo Tinjauan Pustaka Hiperglikemia Hiperglikemia merupakan suatu kondisi kadar glukosa darah yang tinggi. Pada krisis hiperglikemik, hal yang mempengaruhi adalah defisiensi insulin secara relatif atau absolut. Peristiwa hiperglikemia ini dapat melemahkan kapasitas sekresi insulin dan menambah berat resistensi insulin. Hiperglikemia adalah salah satu ciri dari gejala diabetes melitus. Penyakit diabetes melitus adalah penyakit yang diakibatkan gangguan kerja sistem metabolisme karbohidrat, lemak dan protein di dalam tubuh. Gangguan metabolisme ini disebabkan kurangnya kerja produksi hormon insulin dalam tubuh, sehingga proses penyerapan glukosa menjadi tenaga, sintesis lemak dan protein tidak normal. Penyakit diabetes melitus diklasifikasikan menjadi 2 tipe yaitu Diabetes Melitus (DM) tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 (insulin-dependent) merupakan kondisi dimana penderita diabetes sangat bergantung pada suntikan insulin. Diabetes tipe 2 (non-insulin-dependent) merupakan suatu kondisi dimana penderita mengalami resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin oleh sel β pankreas. Rusaknya sebagian besar atau kecil sel β pankreas menjadi faktor utama timbulnya penyakit diabetes. Faktor lain yang dapat memicu timbulnya diabetes adalah faktor genetik, usia, obesitas, perubahan pola makan, kurangnya aktivitas, dan obat-obatan/bahan kimia (Kementerian Kesehatan RI, 2014). Seseorang akan dinyatakan menderita penyakit diabetes apabila kadar glukosa darah sewaktunya >200 mg/dl dan kadar glukosa darah puasanya >126 mg/dl. Serta disertai dengan gejala-gejala seperti polyphagia (banyak makan), polyuria (sering buang air kecil), polydipsia (sering kehausan), dan berat badan menurun.
3 16 Hiperglikemia dalam keadaan jangka panjang dapat menimbulkan gangguan metabolik seperti kerusakan sistem tubuh, dan syaraf yang dapat berujung pada kematian (Kementrian Kesehatan RI, 2014). Hormon insulin merupakan hormon polipeptida (protein) yang berfungsi mengatur kadar glukosa darah dalam tubuh. Pada keadaan normal, jika kadar glukosa darah naik kelenjar pankreas akan mengeluarkan insulin dan masuk ke dalam aliran darah. Oleh darah, insulin akan disalurkan ke reseptor hati sebesar 50%, ginjal sebesar 10-20%, sel darah, otot, dan jaringan lemak sebesar 30-40%. Apabila insulin tidak terganggu, kelebihan glukosa dalam darah akan segera diubah dan disimpan untuk metabolisme tubuh selanjutnya (Soewondo, 2006). Struktur insulin terdiri dari rantai A dengan 21 asam amino dan rantai B dengan 30 asam amino. Mekanisme kerja insulin dimulai dari proses transkripsi mrna dari gen insulin dalam inti sel. Hasil transkripsi mrna kemudian diterjemahkan di retikulum endoplasma kasarsehingga dihasilkan polipeptida. Polipeptida ini digunakan sebagai sinyal sintesis polipeptida. Polipeptida ini akan keluar menembus membran retikulum endoplasma sehingga dihasilkan preproinsulin. Preproinsulin kemudian dipecah dengan bantuan enzim peptidase menjadi proinsulin. Proinsulin kemudian berpindah ke badan Golgi dan dipecah oleh bantuan enzim peptidase menjadi insulin dan C-peptida yang siap disekresi ketika dibutuhkan (Walsh, 2002) Daun Yakon (Smallanthus sonchifolius) Tanaman yakon masuk dalam famili Asteraceae dan merupakan tanaman yang berasal dari Andes. Ciri-ciri dari tanaman yakon yaitu berdaun hijau tua dan tinggi tanaman ini berkisar antara 1,5 3 meter. Tanaman yakon memiliki bunga bewarna kuning hingga orange, serta memiliki umbi bewarna coklat, dengan daging umbi bewarna putih kekuningna dan hampir mirip seperti umbi singkong (Taylor, 2006). Daun yakon atau banyak dikenal dengan daun insulin. Sesuai dengan sebutan pada umumnya yaitu daun insulin, maka daun yakon ini dipercaya mampu
4 17 digunakan sebagai terapi untuk penderita diabetes (hiperglikemia). Tanaman yakon mengandung senyawa aktif yang memiliki efek farmakologis. Di indonesia, jumlah penderita diabetes semakin meningkat dari tahun ke tahun hal ini terkait dengan pola hidup yang tidak sehat. Oleh sebab itu tanaman yakon mulai banyak dibudidayakan karena efek yang diberikan yang dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah. Dalam penelitian (Aybar et al, 2001), penggunaan ekstrak daun yakon setelah 30 hari dapat menaikkan kadar insulin plasma dan penurunan kadar glukosa. Di era saat ini pengobatan secara tradisional atau menggunakan tanaman herbal semakin banyak diminati masyarakat karena harga pengobatannya yang relatif murah jika dibandingkan dengan pengobatan secara medis. Tanaman herbal merupakan salah satu jalan alternatif, karena dirasa cukup aman dan tidak memiliki dampak negatif yang terlalu besar terhadap kesehatan. Di indonesia terdapat beberapa tanaman yang memiliki fungsi sebagai anti hiperglikemik salah satunya yaitu daun yakon (Smallanthus sonchifolius), (Sarie etal,2014). Selain itu pada daun yakon mengandung protein sebesar 17,12%. (Lachman et al, 2003) Gambar daun yakon dan tumbuhan daun yakon dapat dilihat pada Gambar 1 Gambar 1. Daun Yakon
5 Spirulina platensis Spirulina platensis adalah kelompok cyanobacteria yang mengandung klorofil sehingga dapat melakukan proses fotosintesis. Spirulina platensis mengandung pigmen fikosianin, sehingga warna cenderung hijau biru. Spirulina platensis salah satu mikroalga yang memiliki kandungan gizi cukup tinggi terutama kandungan protein. Pada tahun 1976 International Association of AppliedMicrobiology menetapkan Spirulina platensis sebagai sumber makanan masa depan. Spirulina platensis memiliki kandungan protein tinggi, berkisar antara % sehingga dapat dijadikan sumber bahan pangan Protein Sel Tunggal (PST). Dimana protein merupakan senyawa kompleks yang tersusun atas asam amino. Di dalam Spirulina platensis terdapat kandungan beberapa asam amino essensial seperti metionin (1.3-2,75%), sistin (0,5-0,7%), triptofan (1,-1,95%), dan lisin (2,6-4,63%). Dalam hal ini, asam amino essensial sangat penting bagi tubuh karena tubuh tidak dapat memproduksi sendiri. Spirulina plantensismengandung asam amino esensial dalam bentuk PUFA (Poly Unsaturated Acid) dalam jumlah sekitar 55-70% (Christwardana, 2013). Selain protein, spirulina juga mengandung vitamin, lemak tidak jenuh, mineral, dan beberapa jenis pigmen (Surbakti, 2013).Gambar biomasaa Spirulina platensiskering dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Biomassa Spirulina platensis Kering Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Buah naga merah berbentuk bulat lonjong, Buah naga termasuk dalam keluarga kaktus, yang batangnya berbentuk segitiga dan tumbuh memanjang. Batang
6 19 tanaman ini mempunyai duri tidak tajam. Ada empat jenis buah naga, pertama Hylocereus undatus atau white pitaya, Hylocereus polyrhizus, Hylocereus costaricensis, dan selenicereus megalanthus (Feranose, 2009). Menurut teori (Feranose, 2009), buah naga atau dragon fruit mengandung zat bioaktif yang dapat bermanfaat bagi tubuh, yaitu seperti antioksidan (asam askorbat, betakaroten dan antosianin), serat pangan berupa pektin, mineral seperti (kalsium, phosfor, besi), serta vitamin (Vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3 dan vitamin C). Kandungan komponen buah naga merah dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kandungan Pada Buah Naga Merah Komponen Kadar Air (g) 82,5-83 Protein (g) 0,16-0,23 Lemak (g) 0,21-0,61 Serat kasar (g) 0,7-0,9 Betakaroten (mg) 0,005-0,012 Kalsium (mg) 6,3-8,8 Fosfor (mg) 30,2-36,1 Besi (mg) 0,55-0,65 Vitamin B1 (mg) 0,28-0,30 Vitamin B2 (mg) 0,043-0,045 Vitamin C (mg) 8 9 Abu (g) 0,28 Sumber : Taiwan Food Industry Development and Research Authorities Report Code Gambar 3. Buah Naga Merah Selain mengandung macam-macam zat gizi, buah naga merah juga mengandung fitokimia yang sangat baik bagi tubuh, yaitu flavonoid. pada buah naga merah
7 20 mengandung jenis flavonoid diantaranya adalah kaempferol,quercentin, dan isorhamnetin (Wuet al, 2005). Flavonoid, terutama quercetin adalah penghambat yang kuat terhadap GLUT 2 di mukosa usus, yaitu suatu lintasan absorbs glukosa dan fruktosa pada usus. Dengan keadaan ini maka dapat terjadi pengurangan penyerapan gula dari usus sehingga kadar glukosa darah menjadi turun (Jianet al,2002). Menurut (Kaneto et al, 1999), Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan yang mempunyai kemampuan menurunkan stress oksidatif dan mengurangi ROS sehingga dapat menimbulkan efek protektif terhadap sel beta pankreas dan meningkatkan sensitivitas insulin. Selain antioksidan buah naga merah Hylocereus polyrhizus, juga mengandung komponen yang tinggi asam amino berupa Leusin, Serin, Asparagin, Glisin, Prolin, Asam Aspartat, Isoleusin Isolat Protein Isolat protein merupakan suatu produk protein murni dari suatu bahan. Tujuan dari isolasi protein adalah untuk mendapatkan protein murni. Proses isolasi protein meliputi 2 tahap yaitu proses ekstraksi dan presipitasi. Pada tahap presipitasi pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode salting out. Metode salting out merupakan metode yang menggunakan prinsip pengendapan dengan penambahan garam berupa Ammonium sulfat ((NH4)2SO4). Ammonium sulfat sering digunakan dalam metode salting out karena memiliki sifat kelarutan yang tinggi, serta harga yang lebih terjangkau dari pada metode lain. Metode salting out adalah metode yang ideal untuk pemurnian protein (isolat protein), tetapi memiliki kekurangan pada hasil akhir, protein yang terpresipitasi akan memiliki kandungan garam yang tinggi. (Doung-Ly & Gabelly, 2014) Sorbet Sorbetadalah salah satu produk frozen dessert, yang memiliki tekstur seperti serbuk es. Bahan baku dari sorbet biasanya adalah buah-buahan, air dan gula. Proses pembuatannya hampir mirip dengan pembuatan gelato, tetapi menghilangkan unsur seperti susu, krim dan kuning telur. Sorbet terkenal dengan rasa buah yang dominan karena sorbet terbuat dari pure atau hancuran buah yang
8 21 mengandung pulp dan memiliki konsistensi seperti bubur. Lemak yang terkandung hanya berasal dari buah. Serat kasar dari produk ini tinggi karena terbuah dari buah yang memiliki total padatan yang tinggi. Sorbetdapat dibuat dari campuran sukrosa, padatan sirup jagung, stabilizer, citric acid, dan air. Akan tetapi semakin berkembangnya jamansorbet kemudian dimodifikasi sesuai dengan selera masing-masing (Universitas Kristen Petra, 2008).Bahkan untuk yang sedang melakukan diet,sorbet bisa tidak ditambahkan gula sama sekali dan dapat digantikan dengan gula rendah kalori (Winneke,2008). Penggunaan buah pada pembuatan sorbet berperan sebagai pemberi rasa dan pemberi warna. Biasanya sorbet dibuat dari campuran sukrosa,padatan sirup jagung, stabilizer, asam sitrat, air dan sari buah. (Winneke,2008) Analisis in vivo Pemeriksaan in vivo untuk uji biokompatibilitas biasanya menggunakan binatang mamalia seperti tikus, kelinci, marmot atau kera. Pemeriksaan in vivodengan menggunakan binatang cobadapat menimbulkan banyak interaksi yang sifatnya kompleks dalam terjadinya respon biologik. Sebagai contoh, suatu respon imun akan terjadi pada sistem tubuh hewan, dimana mana pasti akan sukar terlihat pada sistem biakan sel. Oleh karena itu, respon biologik pada pemeriksaan in vivo secara umum lebih relevan dibandingkan dengan pemeriksaan in vitro (Universitas Gajah Mada). Pada penelitian digunakan tikusputih (Rattus norvegicus) strain Wistar adalah jenis tikus yang sering digunakan sebagai hewan percobaan untuk laboratorium. Ukuran dari tikus wistar mencapai panjang 40 cm (terukur dari hidung hingga ujung ekor) dengan berat mencapai g. Tikus jenis ini tidak memiliki kandung empedu dan mudah dikembangbiakkan. Berat tikus Wistar dewasa dapat mencapai g (Jantan) dan g (betina) dengan lama hidup 2-3 tahun (dapat mencapai 4 tahun). Dosis pemberian secara langsung dengan metode sonde(disuntikkan dari mulut langsung ke lambung) sering dilakukan terhadap hewan coba. Dosis pemberian bahan sonde maksimal adalah 4 ml dan tidak boleh berlebih. Apabila dosis berlebih maka lambung tikus tidak mampu menampung
9 22 volume yang lebih besar sehingga akan menyebabkan inflamasi pada lambung Tikus yang berujung pada kematian hewan coba (Utaminingrum, 2011). Pengujian in vivo terhadap tikus diabetes banyak dilakukan salah satunya menggunakan bahan diabetogenik seperti streptozotocin (STZ). Streptozotocin (STZ, 2-deoxy-2-(3-(methyl-3-nitrosoureido)-D-glucopyranose) merupakan senyawa kimia yang dapat digunakan baik untuk menginduksi diabetes baik tipe 1 atau tipe 2. Pada umumnya induksi streptozotocin pada tikus diberikan sebanyak mg/kg. Tetapi dalam penelitian Tikus yang diinduksi dengan 50 dan 60 mg/kg streptozotocin menyebabkan penyakit presisten dengan gejala yang ditandai dengan hiperglikemia parah yang stabil selama 2 hingga 4 hari, jika pada pemberian 40mg/kg tikus tidak menunjukkan glikemia yang tidak homogen dan pada dosis mg/kg secara spontan tikus dapat sembuh. Sehingga pemberian 70mg/kg streptozotocin pada tikus dapat menyebabkan terjadinya kematian pada tikus yang diuji (Akbarzadeh, 2007). 1.3.Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh produk sorbet buah naga dengan campuran isolat protein daun yakon dan Spirulina platensis terhadap perubahan kadar glukosa darah dan berat badanterhadap tikus wistar.
1. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Hiperglikemia merupakan kondisi terlalu tingginya kadar gula darah pada tubuh, hal ini ditandai dengan kadar gula darah puasa yaitu 126 mg/dl dan menyebabkan penurunan
Lebih terperinci4. PEMBAHASAN 4.1. Isolasi Protein
59 4. PEMBAHASAN Pada penelitian ini dilakukan pengujian peran sorbet buah naga yang ditambahkan isolat protein Spirulina platensis pada perubahan kadar gula darah. Pengujian dilakukan uji in vivo menggunakan
Lebih terperinci4. PEMBAHASAN 4.1. Isolasi Protein Daun Yakon
4. PEMBAHASAN Daun yakon yang digunakan untuk pengobatan dan telah beredar dipasaran, umumnya dijual dalam bentuk kering. Untuk mengetahui aplikasi dari daun yakon dalam bidang makanan, maka dilakukan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hiperglikemia merupakan pengertian dari suatu kondisi ketika kadar glukosa darah meningkat melebihi batas normalnya. Hiperglikemia menjadi salah satu gejala awal seseorang
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kadar gula darah merupakan suatu parameter yang menunjukkan kondisi hiperglikemia ataupun hipoglikemia. Hiperglikemia merupakan keadaan atau kondisi kadar gula darah
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daun yakon (Smallanthus sonchifolius) atau yang dikenal sebagai daun insulin merupakan salah satu spesies tanaman yang secara efektif dapat menurunkan kadar gula darah.
Lebih terperinciPEMBAHASAN 4.1. Isolasi Protein Daun Yakon dan Spirulina platensis
4. PEMBAHASAN 4.1. Isolasi Protein Daun Yakon dan Spirulina platensis Bahan yang digunakan dalam isolasi proteinpada penelitian ini adalah Daun yakon danspirulina platensis. Menurut teori Djamilet al (2014),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelebihan kadar glukosa dalam darah. Pengobatan diabetes melitus dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus merupakan penyakit kronik dimana penderita mengalami kelebihan kadar glukosa dalam darah. Pengobatan diabetes melitus dapat dilakukan secara medis
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hiperglikemia adalah kondisi kadar gula darah melebihi 200 mg/dl saat kondisi sewaktu dan di atas 126 mg/dl pada kondisi puasa (Arif dkk, 2013). Hiperglikemia disebabkan
Lebih terperinci4. PEMBAHASAN 4.1. Hasil Formulasi Cookies
4. PEMBAHASAN 4.1. Hasil Formulasi Cookies Spirulina platensis merupakan jenis mikroalga berbentuk spiral dan mengandung fikosianin tinggi sehingga berwarna hijau biru (Christwardana et.al, 2013). Spirulina
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di
4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Naga Buah naga atau dragon fruit merupakan buah yang termasuk kedalam kelompok tanaman kaktus. Buah naga berasal dari Negara Mexico, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hiperglikemia merupakan kondisi ketika kadar glukosa dalam darah melebihi kadar glukosa darah normal. Kadar glukosa darah yang meningkat dapat disebabkan oleh tubuh yang
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hiperglikemia adalah peningkatan kadar gula dalam darah diatas normal, akan tetapi peningkatan kadar gula sesaat setelah makan tidak dapat disebut dengan hiperlgikemia.
Lebih terperinci4. PEMBAHASAN 4.1. Formulasi Cookies
4. PEMBAHASAN 4.1. Formulasi Cookies Pada penelitian ini daun yakon dipilih karena memiliki kemampuan dalam menurunkan kadar glukosa darah yang telah dibuktikan dalam beberapa penelitian. Salah satu penelitian
Lebih terperinci4.1. Isolasi Protein Daun Yakon dan Spirulina platensis
4. PEMBAHASAN Hiperglikemia adalah keadaan dimana kadar gula darah lebih dari kadar gula darah puasa (124 mg/dl) atau kadar gula darah normal (200mg/dL). Akan tetapi sesaat setelah mengkonsumsi sesuatu
Lebih terperinci4. PEMBAHASAN 4.1. Isolasi Protein Spirulina platensis
4. PEMBAHASAN Pengujian in vivo untuk mengetahui kemampuan sorbet pisang (Musa paradisiaca) yang ditambah dengan isolat protein Spirulina platensis dibagi dalam 4 tahap. Tahap pertama adalah proses isolasi
Lebih terperinciRiset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2007, diperoleh bahwa penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia tahun di daerah perkotaan
BAB 1 PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit dengan gangguan metabolik kronik, ditandai oleh hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas, metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein,
Lebih terperinciPenyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia (Sukandar et al., 2009). Diabetes menurut WHO (1999) adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berkembang, sehingga banyak menimbulkan perubahan baik dari pola hidup maupun pola makan. Pola hidup seperti kurang berolahraga dan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian Menurut American Diabetes Association (ADA), diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang disebabkan karena terjadinya gangguan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan, termasuk di bidang kedokteran, salah satunya adalah ilmu Anti Aging
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan semakin mengalami kemajuan, termasuk di bidang kedokteran, salah satunya adalah ilmu Anti Aging Medicine (AAM) atau disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai obat. Sekarang ini banyak sekali berbagai jenis obat yang dikemas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia banyak sekali dijumpai berbagai jenis sirup, dari asam sampai yang paling manis. Sirup itu sendiri merupakan sediaan minuman cair berupa larutan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) adalah sekelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia akibat gannguan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya (ADA,
Lebih terperinciProtein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.
PROTEIN Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringanjaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak orang yang masih menganggap penyakit diabetes merupakan penyakit orang tua atau penyakit yang timbul karena faktor keturunan. Padahal diabetes merupakan penyakit
Lebih terperinciserta peningkatan jumlah dan jenis penyakit. Tumbuhan sebagai sumber senyawa bioaktif alami merupakan bahan baku yang potensial yang menunjang usaha
BAB 1 PENDAHULUAN Diabetes mellitus adalah suatu penyakit karena ketidakmampuan tubuh untuk mensintesis lemak, karbohidrat, dan protein dengan baik disertai dengan berkurangnya respon produksi insulin
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis
HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis Hasil perhitungan konsumsi karbohidrat, protein, lemak dan sumbangan kalori dari karbohidrat, protein dan lemak dari ransum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) yang dikenal sebagai kencing manis adalah penyakit metabolik kronik yang dapat berdampak gangguan fungsi organ lain seperti mata, ginjal, saraf,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa
Lebih terperinciPENDAHULUAN mg/dl. Faktor utama yang berperan dalam mengatur kadar gula darah
PENDAHULUAN Latar Belakang Makanan umumnya mengandung karbohidrat, lemak dan protein. Salah satu monomer penyusun utama karbohidrat adalah glukosa yang berfungsi sebagai sumber utama energi bagi tubuh.
Lebih terperinci3. HASIL PENELITIAN 3.1. Uji Pendahuluan Hasil Isolasi Protein Daun Yakon ( Smallanthus sonchifolius) Hasil Analisis Proksimat
3. HASIL PENELITIAN 3.1. Uji Pendahuluan 3.1.1. Hasil Isolasi Protein Daun Yakon (Smallanthus sonchifolius) Ekstraksi dan isolasi protein Spirulina dan daun yakon dilakukan dengan menggunakan metode salting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik sebagai sumber pangan, papan, maupun obat-obatan. Gaya hidup kembali ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuh-tumbuhan mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia, baik sebagai sumber pangan, papan, maupun obat-obatan. Gaya hidup kembali ke alam (back to nature),
Lebih terperinciDaun Yakon dan Diabetes Mellitus
Daun Yakon dan Diabetes Mellitus Daun Yakon dan Diabetes Mellitus Yakon (Smallantus sonchifolius) adalah bahan ramuan yang populer dalam beberapa tahun terakhir karena beberapa penelitian medis menunjukkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 200 SM sindrom metabolik yang berkaitan dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein, diberi nama diabetes oleh Aretaeus, yang kemudian dikenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO, Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang disebabkan karena ketidakmampuan pankreas dalam menghasilkan hormon insulin yang cukup atau ketika
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Susu Kedelai Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari kedelai. Protein susu kedelai memiliki susunan asam amino yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Klasifikasi diabetes mellitus menurut ADA (2005) antara lain diabetes mellitus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus merupakan suatu kelainan metabolisme pada tubuh yang dicirikan dengan kadar gula yang tinggi atau hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu 4 (LPPT 4) Universitas
A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada hewan uji tikus putih yang diperoleh dari Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu 4 (LPPT 4) Universitas Gadjah
Lebih terperinciDaun Yakon Studi Efek Antidiabetes
Daun Yakon Studi Efek Antidiabetes Daun Yakon (Smallantus sonchifolius) adalah ramuan yang telah menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir karena beberapa penelitian medis dikendalikan menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan perkembangan teknologi sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat, salah satu dampak negatifnya ialah munculnya berbagai penyakit degeneratif seperti Diabetes
Lebih terperinciDaun Yakon Antidiabetes Herbal dan Resistensi Insulin
Daun Yakon Antidiabetes Herbal dan Resistensi Insulin Daun Insulin memiliki nama latin Smallanthus Sonchifolius atau sinonim nya: Polymnia edulis, P. sonchifolia. daun insulin dikenal juga dengan nama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia menduduki peringkat keempat di dunia dan prevalensinya akan terus bertambah hingga mencapai 21,3 juta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola perilaku makan seseorang dibentuk oleh kebiasaan makan yang merupakan ekspresi setiap individu dalam memilih makanan. Oleh karena itu, ekspresi setiap individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1,5 juta kasus kematian disebabkan langsung oleh diabetes pada tahun 2012.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, banyak penyakit yang diakibatkan oleh gaya hidup yang buruk dan tidak teratur. Salah satunya adalah diabetes melitus. Menurut data WHO tahun 2014, 347 juta
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi Masalah, (1.3.) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4.) Manfaat Penelitian, (1.5.) Kerangka Pemikiran, (1.6.) Hipotesis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah naga (Hylocereus sp.) merupakan tanaman jenis kaktus yang berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang awalnya dikenal sebagai tanaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) adalah kumpulan gejala penyakit degeneratif kronis yang disebabkan karena kelainan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan hormon Insulin baik
Lebih terperinci2016 PENGARUH PEMBERIAN SIMPLISIA DAUN SIMPUR
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Modernisasi menyebabkan dampak perubahan gaya hidup dan sosial ekonomi khususnya di kota-kota besar di Indonesia yang berakibat pada meningkatnya berbagai macam penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme tubuh, termasuk dalam mekanisme keseimbangan kadar glukosa darah yang berperan penting dalam aktifitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diabetes adalah penyakit tertua didunia. Diabetes berhubungan dengan metabolisme kadar glukosa dalam darah. Secara medis, pengertian diabetes mellitus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein yang disebabkan kurangnya sekresi insulin, kurangnya sensitivitas insulin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Jamur ini bersifat heterotrof dan saprofit, yaitu jamur tiram
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur tiram putih ( Pleurotus ostreatus ) atau white mushroom ini merupakan salah satu jenis jamur edibel yang paling banyak dan popular dibudidayakan serta paling sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit akibat gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein (Ebadi, 2007). Diabetes mellitus juga dikenal sebagai penyakit
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan gaya hidup dan sosial ekonomi akibat urbanisasi dan modernisasi terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab terjadinya peningkatan prevalensi
Lebih terperinciIni Penyebab Mengapa Daun Yakon Digunakan Sebagai Obat Anti Diabetes
Ini Penyebab Mengapa Daun Yakon Digunakan Sebagai Obat Anti Diabetes Karakteristik Obat Anti Diabetes Pada Daun Yakon Daun Insulin disebut juga dengan Yakon, nama botaninya Smallanthus sonchifolia, tanaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kelainan metabolisme yang disebabkan kurangnya hormon insulin. Kadar glukosa yang tinggi dalam tubuh tidak seluruhnya dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan keadaan hiperglikemia yang disebabkan oleh kurangnya produksi insulin atau tidak dapat menggunakan insulin
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. salam dapat menurunkan ekspresi kolagen mesangial tikus Sprague dawley DM.
73 BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Uji pendahuluan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun salam dapat menurunkan ekspresi kolagen mesangial tikus Sprague dawley DM. Agar diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Permen jelly memiliki tekstur lunak yang diproses dengan
Lebih terperinci: Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif.
II. Tujuan : Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif. III. Alat dan bahan : Rak tabung reaksi Tabung reaksi Gelas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu sumber energi utama yang diperlukan oleh tubuh manusia adalah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sumber energi utama yang diperlukan oleh tubuh manusia adalah glukosa yang dapat diperoleh dari makanan sehari-hari yaitu berupa protein, lemak dan terutama
Lebih terperinciProtein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
A. Protein Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Penelitian mengenai efektifitas seduhan daun kersen (Muntingia calabura L.) terhadap kadar Malondialdehid (MDA) pada tikus Diabetes Melitus yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) adalah sekumpulan gejala yang ditandai oleh gangguan metabolisme dan kenaikan kadar glukosa darah (hiperglikemik), sebagai akibat penurunan kadar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Es krim merupakan makanan padat dalam bentuk beku yang banyak disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula. Banyaknya masyarakat yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus diturunkan dari bahasa Yunani yaitu diabetes yang berarti pipa air melengkung (syphon). Diabetes dinyatakan sebagai keadaan di mana terjadi produksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penggumpal, serta kombinasi dari perlakuan-perlakuan tersebut, sehingga
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keju Mozzarella Keju adalah protein susu yang diendapkan atau dikoagulasikan dengan menggunakan rennet atau enzim lain, fermentasi laktat, dan penggunaan bahan penggumpal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. darah / hiperglikemia. Secara normal, glukosa yang dibentuk di hepar akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes Mellitus (DM) merupakan kelainan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah / hiperglikemia. Secara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu kelainan endokrin yang sekarang banyak dijumpai (Adeghate, et al., 2006). Setiap tahun jumlah penderita DM semakin meningkat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adella Anfidina Putri, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hiperglikemia adalah kondisi kadar gula darah (glukosa) yang tinggi. Pada semua krisis hiperglikemik, hal yang mendasarinya adalah defisiensi insulin, relatif ataupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Diabetes merupakan salah satu penyakit yang kerap terjadi pada masyarakat saat ini. Ketua Federasi Diabetes Internasional untuk kawasan Asia Fasifik yakni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya status ekonomi masyarakat dan banyaknya iklan produk-produk pangan menyebabkan perubahan pola konsumsi pangan seseorang. Salah satunya jenis komoditas pangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Anriani Lubis, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lemak merupakan salah satu zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Lemak ini mencakup kurang lebih 15% berat badan dan dibagi menjadi empat kelas yaitu trigliserida,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja insulin, atau kedua-duanya (American Diabetes Association, 2005).
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Diabetes milletus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia kronis yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, defek kerja insulin,
Lebih terperinciTradisional Bagian Daun dan Buah
Tanaman Obat Diabetes Tradisional Bagian Daun dan Buah Tanaman obat diabetes tradisional bisa anda temukan di sekitar lingkungan anda. Sadarkah kalau tanaman tersebut berkhasiat? Mungkin ada diantara kalian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Pada Bab 1 ini akan dipaparkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, hipotesis, dan manfaat penelitian yang dilakuakan. 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki areal perkebunan jambu mete (Anacardium occidentale L.) seluas 560.813 ha, tersebar di propinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada abad ke-21, Diabetes Melitus menjadi salah satu ancaman utama bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada abad ke-21, Diabetes Melitus menjadi salah satu ancaman utama bagi kesehatan manusia di berbagai belahan dunia, terutama di negara-negara berkembang.
Lebih terperinciPakan ternak. Dibutuhkan oleh ternak untuk : 1. Hidup pokok 2. Pertumbuhan 3. Produksi 4. Mengganti sel yang rusak pada jaringan
Pakan ternak Dibutuhkan oleh ternak untuk : 1. Hidup pokok 2. Pertumbuhan 3. Produksi 4. Mengganti sel yang rusak pada jaringan Melalui proses pencernaan, penyerapan dan metabolisme SUMBER ENERGI (JERAMI,
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia pangan terdapat banyak sekali bahan tambahan pangan (BTP). Salah satu BTP yang paling sering dijumpai di masyarakat adalah bumbu penyedap rasa berbentuk blok.
Lebih terperinciBerdasarkan data yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Es krim merupakan salah satu olahan semi padat dengan bahan utama susu. Es krim merupakan produk olahan susu sapi yang dibuat dengan bahanbahan utama yang terdiri atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jumlah penderita diabetes mellitus (DM) di Indonesia menurut World Health
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penderita diabetes mellitus (DM) di Indonesia menurut World Health Organizaton (WHO) pada tahun 2000 diperkirakan sekitar 4 juta orang, jumlah tersebut diperkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kolesterol dan lemak dibutuhkan tubuh sebagai penyusun struktur membran sel dan bahan dasar pembuatan hormon steroid seperti progesteron, estrogen dan tetosteron. Kolesterol
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG PENELITIAN. dengan defisiensi sekresi dan atau sekresi insulin (Nugroho, 2012). Organisasi
BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG PENELITIAN Diabetes mellitus merupakan sindrom kompleks dengan ciri ciri hiperglikemik kronis, gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, terkait dengan defisiensi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. banyak penyakit yang muncul. Salah satu penyakit yang muncul akibat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengkonsumsi makanan yang kurang sehat seperti makanan cepat saji, dan terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein, lemak, gula, garam dan hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diderita. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperlambat penuaan, dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penuaan adalah suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang dapat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang dapat disebabkan karena faktor genetik, kekurangan produksi insulin oleh sel beta pankreas, maupun karena ketidakefektifan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu ciri budaya masyarakat di negara berkembang adalah masih dominannya unsur-unsur tradisional dalam kehidupan sehari-hari. Keadaan ini didukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM), merupakan penyakit yang dikenal di masyarakat awam dengan sebutan kencing manis. Sebutan tersebut bermula dari penderita DM yang kadar glukosa
Lebih terperinciObat Diabetes Farmakologi. Hipoglikemik Oral
Obat Diabetes Farmakologi Terapi Insulin dan Hipoglikemik Oral Obat Diabetes Farmakologi Terapi Insulin dan Hipoglikemik Oral. Pengertian farmakologi sendiri adalah ilmu mengenai pengaruh senyawa terhadap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes diturunkan dari bahasa Yunani yaitu diabetes yang berarti pipa air melengkung (syphon). Diabetes dinyatakan sebagai keadaan di mana terjadi produksi urin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) adalah sindroma yang disebabkan oleh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. DM, secara klinik dikarakterisasi oleh gejala intoleransi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu sindrom klinis kelainan metabolik yang ditandai oleh adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh defek sekresi insulin, defek kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanaman bayam merupakan sayuran daun yang sudah lama dikenal dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tanaman bayam merupakan sayuran daun yang sudah lama dikenal dan diakrabi masyarakat luas. Tanaman Amaranthanceae atau bayam merupakan sayuran yang memiliki ciri-ciri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kadar HDL dalam darah (Linn et al., 2009). Dislipidemia sebagian besar (hingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya abnormalitas kadar lipid yang ditandai dengan peningkatan salah satu atau kombinasi dari kadar kolesterol
Lebih terperincib. Badan pankreas Merupakan bagian utama dan letaknya di belakang lambung dan vertebra lumbalis pertama. c. Ekor pankreas Merupakan bagian yang
PANKREAS Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm Pankreas terdiri dari: a. Kepala pankreas Merupakan bagian yang paling lebar, terletak disebelah kanan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi dua bagian yaitu penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi dua bagian yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Perkembangan penyakit menular dari waktu ke waktu cenderung lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diabetes melitus (DM) tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM) dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diabetes Melitus (DM) atau yang biasa disebut kencing manis adalah suatu group penyakit metabolik yang dikarakteristikan dengan adanya kondisi hiperglikemik
Lebih terperinci