14 CREATIVITY & DECISION MAKING. (Modeling Decisions)
|
|
- Sudomo Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 + 14 CREATIVITY & DECISION MAKING (Modeling Decisions) Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya debrina@ub.ac.id Blog :
2 + Outline 2
3 +PENGANTAR CREATIVITY & DECISION MAKING 3
4 + Pengantar 4 n Hasil keputusan yang baik tergantung dari n n Jumlah alternatif yang ditetapkan (dimunculkan) Penetapan kriteria yang terkait dengan alternatif n Kemampuan manusia dalam menghimpun alternatif dan menghayati kriteria yang banyak akan membatasi efektifitas dalam pengambilan keputusan F Berkaitan dengan KREATIVITAS n It is much easier to identify creative acts than it is to define the term itself (Barron, 1965)
5 + PENDEKATAN KREATIVITAS CREATIVITY & DECISION MAKING 5
6 + Pendekatan teori psychoanalytic Kreativitas adalah hasil aktivitas alam bawah sadar 6 Kreativitas (1) teori behavioristic Tingkah laku (termasuk kreativitas) adalah kumpulan respon terhadap rangsangan lingkungan, sehingga ransangan yang sesuai akan menghasilkan perilaku yang lebih kreatif pendekatan ketiga Kreativitas berakar dari kapasitas untuk melakukan hubungan-hubungan mental yang tidak biasa
7 + Pendekatan Kreativitas 7 (2) Kreativitas dihubungkan dengan aktualisasi diri: Orang yang kreatif adalah orang yang mampu mengaktualisasikan dirinya, dimana ide untuk aktualisasi diri menyediakan kerangka untuk berpikir tentang kreativitas dan mempertinggi kreativitas baik pada tingkat personal maupun organisasi Teori tersebut menghubungkan kreativitas dengan kualitas kepribadian seseorang. Ciri orang yang self-actualized adalah menjalani hidup dengan bahagia dan cenderung memecahkan masalahnya dengan pendekatan yang baru dan fleksibel n Kreativitas dapat dibedakan karena memiliki bakat alam/khusus dan/atau karena mampu mengaktualisasi dirinya
8 + FASE-FASE PROSES KREATIF CREATIVITY & DECISION MAKING 8
9 + Fase-fase Proses Kreatif 9 Preparation tahap mempelajari permasalahan, termasuk elemenelemen permasalahan dan bagaimana hubungan antar elemenelemen tersebut Incubation tahap untuk production atau generation alternatifalternatif Illumination tahap memunculkan calon-calon solusi baru secara instant Verification tahap terakhir dimana decision maker harus me-verifikasi calon solusi yang pantas
10 + PENGHAMBAT KREATIVITAS CREATIVITY & DECISION MAKING 10
11 11
12 + Penghambat Kreativitas (1) 12 Perseptual Menyebabkan kegagalan untuk memandang dan memahami persoalan dalam cara yang memungkinkan penyelesaian baru, yaitu: 1. Kesulitan dalam memilih prmasalahan dan menentukan penyebabnya 2. Membuat batasan permasalahan terlalu sempit karena memaksakan konstrain yang tidak sesuai 3. Ketidakmampuan melihat masalah dari berbagai sudut pandang 4. Membentuk stereotype (mencocokkan sesuatu dengan standard kategori tertentu) yang dapat mempengaruhi keputusan 5. Menjenuhkan permsalahan, padahal alternatif baru yang menjanjikan membutuhkan informasi yang detail
13 + Penghambat Kreativitas (2) 13 Emosional Menyebabkan perasaan yang tidak membuat enak sehingga menghalangi kreativitas, yaitu: 1. Ketakutan mengambil risiko (ketakutan mengajukan alterantif kreatif yang terlihat terlalu jauh dari permasalahan) 2. Memberikan penilaian bukannya menciptakan ide. Menilai ide terlalu dini dapat menghalangi ide baru untuk menjadi matang dan berguna sehingga menghalangi kreativitas 3. Ketidakmampuan membiarkan sebuah ide mengendap (membutuhkan waktu untuk menyelesaikan) 4. Realitas dan fantasi, pengaruh psikologi sering menghalangi seseorang untuk berfantasi dan mengendalikan imajenasinya
14 + Penghambat Kreativitas (3) 14 Kultural n Menyebabkan kreativitas seseorang terhalang, yaitu: 1. Tabu; tidak pantas dari segi budaya walaupun alasannya tidak jelas 2. Pembatasan terhadap humor, permainan, fantasi, dan pemikiran 3. Tidak memperhatikan perasaan, naluri, dan emosi (menggunakan alasan dan logika) dalam memecahkan permasalahan padahal ideide yang berguna seringkali muncul dari situ 4. Penekanan terhadap pola pikir analitis tanpa memperhatikan pemikiran artistik (keindahan, sensitiviats, perasaan, dll) yang dapat membawa pada solusi-solusi yang kreatif 5. Alasan tradisi (tidak mau berubah) akan mengalami kesulitan dalam menciptakan solusi kreatif
15 + Penghambat Kreativitas (4) 15 Lingkungan n Pengaruh lingkungan (kerja) yang menghalangi kreativitas, yaitu: 1. Lingkungan yang tidak mendukung, penuh kritik, dan selalu mengadili 2. Pemimpin yang selalu menyelesaikan permasalahan sendiri tanpa berdiskusi dengan bawahan (otokrasi) 3. Rancangan organisasi dan bisnis yang tidak disusun dengan baik
16 + METODE PENINGKATAN KREATIVITAS CREATIVITY & DECISION MAKING 16
17 + Metode Peningkatan Kreativitas 17 (1) 1. Sifat berani bertanya untuk menggali kreativitas 2. Cara pikir yang lancar dan cepat dalam menciptakan banyak ide serta fleksibel dalam mendorong terciptanya ide yang bervariasi 3. Checklist ide; menggunakan daftar yang mencakup sumber-sumber potensial untuk solusi kreatif suatu permasalahan 4. Morphological forced connection; untuk menekankan kombinasi morfologi atribut-atribut permasalahan dengan cara menuliskan atribut permasalahan, mendaftar alternatif di bawah setiap atraibut dan mempertimbangkan berbagai kombinasi dan permutasi yang dapat terjadi
18 + Metode Peningkatan Kreativitas 18 (2) 5. Brainstorming; salah satu cara untuk mendapatkan daftar ide dengan cepat. Sebaiknya dilakukan dengan 2 8 orang dengan aturan: l l l l Tidak diijinkan adanya evaluasi (menghalangi munculnya ide) Seluruh peserta harus memikirkan ide seluas mungkin Kelompok harus didorong untuk menghasilkan ide sebanyak mungkin Peserta harus berusaha untuk membangun dan mengembangkan ide peserta-peserta lainnya
19 + Metode Peningkatan Kreativitas 19 (3) 6. Cara pikir metafora; yaitu peningkatan kreativitas dengan menggunakan kiasan. Terdapat 3 macam metafora: l l l Analogi langsung; memikirkan bagaiamana yang lain (alam) memecahkan permasalahan yang serupa Analogi personal; membayangkan berbagai situasi personal yang berhubungan dengan permasalahan Analogi fantasi; kelompok berusaha mencari solusi yang dibuat-buat, fantastik, dan ideal 7. Nominal Group Technique; menimbulkan diskusi (debat) untuk meningkatkan kreativitas dengan mengatur interaksi dalam kelompok dan meningkatkan lingkungan kreatif
BAHAN KULIAH Orientasi Baru Dalam Psikologi
BAHAN KULIAH Orientasi Baru Dalam Psikologi Oleh: ASEP SUPENA Program Pasca Sarjana UNJ 2005-2006 KREATIVITAS Kreativitas berkaitan dengan kemauan dan kemampuan. Kreativitas berkaitan dengan sesuatu yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda sesuai sudut pandang masing-masing. Menurut Semiawan kreativitas adalah suatu kemampuan untuk
Lebih terperinciMENJADI GURU YANG KREATIF. Oleh: Mami Hajaroh PPM pada Guru TK ABA Sleman Yka.
MENJADI GURU YANG KREATIF Oleh: Mami Hajaroh PPM pada Guru TK ABA Sleman Yka. Pendahuluan Guru merupakan barisan terdepan bagi percapaian tujuan pendidikan. Ditangan para gurulah anak dididik sejak pagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kesiapannya dalam menghadapi kegiatan belajar mengajar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah pendidikan di Indonesia tidak hanya terletak pada persoalan, pengajar/ dosen, sarana prasarana serta media pembelajaran. Masalah pembelajaran jauh lebih kompleks
Lebih terperinciBerpikir Kreatif untuk Penulisan Karya Ilmiah
Berpikir Kreatif untuk Penulisan Karya Ilmiah Belajar dari pengalaman Oleh Heri Santoso Dipresentasikan pada Workshop PKM-KT Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 14 Januari 2015 Pengantar Jenis berpikir
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, kita memasuki dunia yang berkembang serba cepat sehingga memaksa setiap individu untuk dapat mengikuti perkembangan tersebut. Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya perkembangan dunia yang semakin maju dan persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan adanya perkembangan dunia yang semakin maju dan persaingan yang terjadi semakin ketat, individu dituntut untuk memiliki tingkat pendidikan yang memadai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pemecahan Masalah Matematis Setiap individu selalu dihadapkan pada sebuah masalah dalam kehidupan sehari harinya. Mereka dituntut untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Lebih terperinciUPAYA ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK
Upaya Orang Tua Dalam Pengembangan Kreativitas Anak---Barkah Lestari UPAYA ORANG TUA DALAM PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK Oleh : Barkah Lestari (Staf Pengajar FISE Universitas Negeri Yogyakarta) Abstrak
Lebih terperinciMembangun Ide dengan Design Thinking
Metode Kreatif dalam Memecahkan Masalah Usaha Sosial Strategy Design HASIL KOLABORASI OLEH TIM: DITULIS & DIADAPTASI OLEH: Mega Puspita Pertiwi TERINSPIRASI DARI: IDEO s Attribution (2012) Design for Educators
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan sebuah wadah berkumpulnya orang-orang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan sebuah wadah berkumpulnya orang-orang yang memiliki tujuan yang sama dengan harapan dapat mewujudkan tujuan tersebut. Tercapai atau tidaknya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Pengertian Berpikir Kreatif Kreatif merupakan istilah yang banyak digunakan baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Umumnya orang menghubungkan kreatif dengan sesuatu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan kritis (Suherman dkk, 2003). Hal serupa juga disampaikan oleh Shadiq (2003)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan disiplin ilmu yang sifatnya terstruktur dan terorganisasi dengan baik, mulai dari konsep atau ide yang tidak terdefinisi sampai dengan yang
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN. Materi ke -6
PENGAMBILAN KEPUTUSAN Materi ke -6 Pengertian Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan/ Decision Making merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan organisasi. Pengambilan keputusan dapat didefinisikan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN KEYAKINAN DIRI (SELF-EFFICACY) DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA AKSELERASI
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN KEYAKINAN DIRI (SELF-EFFICACY) DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA AKSELERASI Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Dalam mencapai derajat Sarjana Psikologi S-1 Disusun
Lebih terperinci(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
PENERAPAN PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DENGAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA BANGUN RUANG SISI DATAR (Penelitian
Lebih terperinciPEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN ENGINEERING
PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN ENGINEERING LANDASA DESAIN ENGINEERING Membuat desain engineering merupakan kegiatankegiatan memahami, membayangkan, memikirkan, dan merencanakan suatu alat, suatu struktur,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Penyesuaian Diri Penyesuaian berarti adaptasi yang dapat mempertahankan eksistensinya atau bisa bertahan serta memperoleh
Lebih terperinciTristanti PLS UNY
Tristanti PLS UNY tristanti@uny.ac.id Tujuan pendidikan baik pendidikan formal maupun informal bertujuan membentuk karakter dan mengembangkan bakat atau kemampuan dasar, serta kebaikan sosial. Siswa bebas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia dari masa ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia dari masa ke masa lebih banyak bersifat klasikal-massal, yaitu berorientasi kepada kuantitas untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa kanak-kanak merupakan masa yang penting dalam pertumbuhan. Pada masa ini mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, menanggapi dan belajar dari segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Pendidikan ini dapat dilaksanakan oleh beberapa lembaga pendidikan antara lain pendidikan
Lebih terperinciSMA NEGERI 1 SANDEN Alamat. JL. Ngentak, Murtigading, Sanden, Bantul, 55763
PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL SMA NEGERI 1 SANDEN Alamat. JL. Ngentak, Murtigading, Sanden, Bantul, 55763 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER I TAHUN 2016 1. Topik : Membangun pertemanan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat
Lebih terperinciPETA KENDALI ATRIBUT. 6 Pengendalian Kualitas
PETA KENDALI ATRIBUT 6 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Peta Kendali Variabel
Lebih terperincimaupun kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE SAKAMOTO UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA (PTK
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE SAKAMOTO UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII E SMP Negeri 3 Patebon Kendal Pokok Bahasan Balok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak lahir setiap manusia pernah mengalami yang namanya belajar. Belajar dilakukan manusia sejak ia lahir hingga dewasa bahkan sampai akhir hayat. Dengan belajar
Lebih terperinciKETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN
KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti
Lebih terperinciSchool of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-4
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-4 PERSEPSI Persepsi adalah suatu proses pengorganisasian dan
Lebih terperinciSTATISTIK NON PARAMETRIK (2)
STATISTIK NON PARAMETRIK (2) 12 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Uji Korelasi Urutan Spearman Statistik
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Menurut Susanti (2008) melakukan penelitian dengan judul Hubungan Antara Berpikir Kreatif dan Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek fisik dan non fisik. Secara alamiah, perkembangan anak berbeda-beda, baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir sampai enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dapat kita temukan dan juga berbagai bidang ilmu yang telah ada dapat dikembangkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang memberikan pengaruh penting dalam kemajuan suatu negara. Dengan adanya pendidikan, pengetahuan baru dapat kita temukan
Lebih terperinciPemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pemecahan Masalah Problem Solving Pemecahan masalah [problem solving] adalah sebuah proses mental yang sering disebut sebagai proses kognitif [proses berpikir]
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang diatur di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang, karena pada masa ini remaja mengalami perkembangan fisik yang cepat dan perkembangan psikis
Lebih terperinciSANGAT CERDAS, MEMANG BERKEBUTUHAN KHUSUS
KOMPETENSI SOSIAL ANAK GIFTED Oleh: L. Rini Sugiarti, S.Psi, M.Si, Psikolog* Ada dugaan, bahwa anak yang cerdas dan berbakat (gifted child), memiliki kompetensi social yang rendah. Artinya, pintar tapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat penting artinya untuk
BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Sumber daya manusia yang berkualitas sangat penting artinya untuk mewujudkan tingkat kehidupan masyarakat yang lebih baik. Salah satu jalur strategis yang dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB II PENGEMBANGAN KREATIVITAS
BAB II PENGEMBANGAN KREATIVITAS 2.1 Definisi Kreativitas Kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam membuat sesuatu menjadi baru dalam keberadaannya. Kreativitas juga berhubungan dengan adanya perubahan
Lebih terperinciSosiodrama pada Pembelajaran IPS sebagai Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa
Sosiodrama pada Pembelajaran IPS sebagai Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa Pendahuluan Oleh Dinar dan Ahmad Juanda: Latifa Mahasiswa Prodi Pendidikan IPS 2010 FIS UNY Sejatinya pendidikan merupakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penyelesaian soal open ended, pedoman wawancara dan lembar tes kepribadian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Validasi Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah lembar tugas penyelesaian soal open ended, pedoman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting. Tidak seorang manusiapun yang dapat hidup sempurna tanpa melalui pendidikan. Pendidikan yang dimaksud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau maju. Suatu Negara dikatakan maju apabila memiliki sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu tolak ukur suatu Negara dikatakan berkembang atau maju. Suatu Negara dikatakan maju apabila memiliki sumber daya manusia yang baik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga anak usia enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik,
Lebih terperinciPERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK SEKOLAH DASAR
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK SEKOLAH DASAR Murhima A. Kau Universitas Negeri Gorontalo Email : murhimakau@ymail.com ABSTRAK Permasalahan kreativitas menjadi sangat penting untuk dibicarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis. Persaingan bisnis yang semakin ketat dan perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semua perusahaan selalu berupaya untuk menjadi pemenang dalam persaingan bisnis. Persaingan bisnis yang semakin ketat dan perkembangan inovasi di era globalisasi
Lebih terperinciBab 4 PROSES SELEKSI
Bab 4 PROSES SELEKSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DR. SENTOT IMAM WAHJONO Tujuan Pembelajaran Mendefinisikan Dasar Seleksi Mengidentifikasi Tantangan Seleksi Menjelaskan Langkah Seleksi PROSES SELEKSI
Lebih terperinciPETA KENDALI ATRIBUT. 6 Pengendalian Kualitas
PETA KENDALI ATRIBUT 6 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Peta Kendali Variabel
Lebih terperinciHubungan Kreativitas dan Inovasi dalam Kewirausahaan dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008
Hubungan Kreativitas dan Inovasi dalam Kewirausahaan dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 1. Pendahuluan Seiring perkembangan dan pesatnya persaingan dalam berwirausaha menuntut wirausahawan untuk
Lebih terperinciINOVASI & KREATIVITAS. disampaikan pada Pembekalan Ujian Dinas Pegawai LAN Jakarta oleh : Yogi Suwarno
INOVASI & oleh : Yogi Suwarno KREATIVITAS disampaikan pada Pembekalan Ujian Dinas Pegawai LAN Jakarta - 2007 One of the greatest pains to human nature is the pain of a new idea. It makes you think that
Lebih terperinciBERFIKIR KREATIF Kelompok 8 Febrian Karunia M. Razuli Azmi Riuh Adi Pranata
BERFIKIR KREATIF Kelompok 8 Febrian Karunia M. Razuli Azmi Riuh Adi Pranata PROSES KREATIFITAS Persiapan Pengumpulan informasi, analisis dan mencari solusi. Inkubasi Membiarkan pikiran bekerja untuk melanjutkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Oleh karena
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Problem Focused Coping. fisik, psikis dan sosial. Namun sayangnya, kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problem Focused Coping Pada umumnya setiap individu memiliki banyak kebutuhan yang ingin selalu dipenuhi dalam kehidupannya. Kebutuhan tersebut dapat berupa kebutuhan fisik,
Lebih terperinciPENGELOLAAN METODE PEMBELAJARAN. R. Nety Rustikayanti
PENGELOLAAN METODE PEMBELAJARAN R. Nety Rustikayanti ISTILAH Metode pembelajaran cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan
BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,
Lebih terperinciBERPIKIR KREATIF PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
BERPIKIR KREATIF MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan dan Manajemen Inovasi yang dibina oleh Bapak Yuniadi Mayowan,S.sos.,MAB Oleh 1. Selvia Dewi Novita (115030407111008) 2. Intan
Lebih terperinciCREATIVE THINKING AND PROBLEM SOLVING
CREATIVE THINKING AND PROBLEM SOLVING People Development/Soft SkillTraining/Creative Thinking and Problem Solving/2016 1 Sasaran Pelatihan Setelah mengikuti pelatihan, peserta diharapkan: 1. Memahami Definisi,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA Desty Indah Puspitaningrum, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak yang digunakan hampir
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Matematika Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak yang digunakan hampir pada semua bidang ilmu pengetahuan. Menurut Suherman (2003:15), matematika
Lebih terperinciPENULISAN PUBLIC RELATIONS
Modul ke: PENULISAN PUBLIC RELATIONS Berpikir Kreatif dan Menulis Kreatif Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations Pendahuluan PR Writing Internal Modul-2 Syerli Haryati,
Lebih terperinciPENDAHULUAN (MATERI) Pengertian Psikologi Pendakatan dalam Psikologi: Sub disiplin Psikologi Bidang terapan Psikologi
PENDAHULUAN (MATERI) Pengertian Psikologi Pendakatan dalam Psikologi: Pendekatan Biologi-saraf Pendekatan Perilaku Pendekatan Kognitif Pendekatan Psikoanalitik Pendekatan Phenomenologi Sub disiplin Psikologi
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian anak, baik di luar dan di dalam sekolah yang berlangsung seumur hidup. Proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan salah satu kota pariwisata di Indonesia. Kota ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan salah satu kota pariwisata di Indonesia. Kota ini telah dikenal oleh wisatawan domestik dan wisatawan manca negara. Berbagai lokasi wisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang diharapkan menjadi calon-calon pemimpin bangsa maupun menjadi calon penggerak kehidupan bangsa dari sumbangsih
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu model
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Problem Based Learning (PBL) Model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan
Lebih terperinciDecision Making Inventory TM
Decision Making Inventory TM Halo Human Capital (HC) Practitioners! Banyak sekali permintaan yang datang ke kami, untuk berbagi alat rekrutmen / tes yang mudah dan dapat digunakan berbagai posisi di perusahaan,
Lebih terperinciMerangsang Gagasang- Gagasan Baru
Merangsang Gagasang- Gagasan Baru Kelompok 10 : 1. Pupun Sofiyati 2. Isty Puji Handayani 3. Della Herlita Putri 4. Rastri Harjanti 2.1 Brainstroming PENGERTIAN BRAINSTORMING Teknik brainstorming pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anak usia dini adalah anak yang berusia 0-6 tahun. Usia dini merupakan usia dimana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Dalam masa tumbuh
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas VIID SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2013/2014 pada pokok bahasan aritmatika sosial,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak merupakan seorang individu dengan ciri khusus yang dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan seorang individu dengan ciri khusus yang dalam perkembangan pribadi dan sosialnya memerlukan bimbingan dan tuntunan. Untuk itu masa sekolah merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu menghadapi berbagai tantangan serta mampu bersaing.
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS (3)
PENGUJIAN HIPOTESIS (3) 3 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Uji Hipotesis untuk Proporsi 3 Uji Hipotesis
Lebih terperinciTata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT)
Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT) Disampaikan pada perkuliahan Pengembangan Masyarakat di FKM USU Senin/Tanggal 26 Mei 2014. Pelaksanaan FGD/DKT perlu
Lebih terperinciPROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN * HAKIKAT KEPUTUSAN
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN * HAKIKAT KEPUTUSAN Proses pengambilan keputusan merupakan proses utama dalam mengelola tugas organisasi. Proses pengambilan keputusan melibatkan pemilihan dari berbagai alternatif
Lebih terperinciADJOURNING BAB I PENDAHULUAN
ADJOURNING BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelompok merupakan kesatuan unit yang terkecil dalam masyarakat. Individu merupakan kesatuan dari kelompok tersebut. Anggota kelompok tersebut merupakan individu-individu
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, DISKUSI & SARAN. Mengacu pada hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat
BAB V SIMPULAN, DISKUSI & SARAN 5.1 Simpulan Mengacu pada hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Kreativitas tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan ketahanan
Lebih terperinciRISET KUALITATIF DOSEN : DIANA MA RIFAH
RISET KUALITATIF DOSEN : DIANA MA RIFAH PENDAHULUAN Data primer dapat berupa data yang sifatnya kualitatif maupun kuantitatif Kapanpun sebuah masalah ditangani, riset kuantitatif harus didahului oleh riset
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK. sebagai proses dimana pelajar menemukan kombinasi aturan-aturan yang
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemecahan Masalah Menurut Nasution (2010), memecahkan masalah dapat dipandang sebagai proses dimana pelajar menemukan kombinasi aturan-aturan yang telah dipelajarinya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan yang bermutu. Berkat pendidikan, orang terbebaskan dari
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita karena melalui pendidikan dapat mencetak generasi penerus yang berkualitas. Akan tetapi kompleksitas
Lebih terperinciTEKNIK PEMBUATAN KEPUTUSAN DALAM TIM DOSEN : DIANA MA RIFAH
TEKNIK PEMBUATAN KEPUTUSAN DALAM TIM DOSEN : DIANA MA RIFAH Teknik sumbang saran/penyaringan digunakan untuk merangsang kreativitas. Setiap anggota tim bebas menyampaikan berbagai gagasannya. Setelah semua
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK
BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK A. Analisis Aspek-Aspek yang Diteliti Antara Pembelajaran Tutor Sebaya dan Pembelajaran
Lebih terperinciDesain Proyek Efektif: Keyakinan dan Sikap Mengajarkan Berbagai Keyakinan dan Sikap
Desain Proyek Efektif: Keyakinan dan Sikap Mengajarkan Berbagai Keyakinan dan Sikap Berbagai Keyakinan dan Sikap di dalam Kelas Meskipun beberapa guru akan berdebat dengan dasar pemikiran bahwa ada berbagai
Lebih terperinciDll.. Yogyakarta, Yang mengisi angket, (..) Page 5
2. 3. 4. 5. Dll.. Yogyakarta,...2013 Yang mengisi angket, (..) Beniati_lestyarini@uny.ac.id Page 5 ide yang digunakan 22 Mahasiswa mampu menilai sumber bahan ajar yang digunakan 23 Mahasiswa mampu menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembeda. Berguna untuk mengatur, mengurus dan memakmurkan bumi. sebagai pribadi yang lebih dewasa dan lebih baik lagi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. Diciptakan dengan istimewa serta sempurna. Dengan memiliki akal pikiran dan hati yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. begitu saja terjadi sendiri secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa anak merupakan masa yang menyenangkan, karena sebagian besar waktunya untuk bermain. Anak dapat berkembang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini adalah bagian dari jenjang atau hierarki kebutuhan hidup dari Abraham Maslow, yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pernikahan menjadi hal yang paling penting dalam fase kehidupan manusia. Tahapan ini adalah bagian dari jenjang atau hierarki kebutuhan hidup dari Abraham Maslow,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nirma Shofia Nisa, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Remaja merupakan individu yang sedang mengalami perkembangan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Remaja berada diantara anak-anak dan dewasa, oleh sebab
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS
BAB II KAJIAN TEORETIS A. Pembelajaran Matematika, Kemampuan berfikir kreatif, Metode Brainstorming, Model Pembelajaran PBL, dan Teori Sikap 1. Pembelajaran Matematika Pembelajaran adalah proses interaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi adalah pendidikan tinggi yang merupakan lanjutan dari pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk mempersiapkan peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berpikir secara umum diartikan sebagai proses yang intens untuk memecahkan masalah dengan menghubungkan satu hal dengan yang lain, sehingga
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Darmanto Priyoutomo SDN I Ngilo-ilo Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo e-mail:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak pernah terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan, seni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu manusia yang tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan merupakan prioritas utama dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga diperlukan manusia yang utuh, yaitu manusia yang tidak hanya
Lebih terperinciKamis, 25 Februari Kuliah Kewirausahaan BERPIKIR KREATIF & INOVATIF
Kamis, 25 Februari 2016 nadiasasmita@uny.ac.id Kuliah Kewirausahaan BERPIKIR KREATIF & INOVATIF KREATIF adalah kemampuan memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan untuk menciptakan. Sehingga kata kuncinya
Lebih terperinciINDIVIDUAL and GROUP DECISION MAKING
INDIVIDUAL and GROUP DECISION MAKING Presented by : M. Anang Firmansyah Pengambilan keputusan memerlukan pengidentifikasian dan pemilihan alternatif solusi yang mengarah ke keadaan yang diinginkan Dua
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sungai terbentuk akibat aliran air dari daerah tinggi (gunung) menuju daerah yang lebih rendah (laut) karena adanya energi potensial. Asal air yang mengalir adalah
Lebih terperinciBAB I. A. Latar Belakang Masalah. kawasan Asia terutama yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997
1 BAB I A. Latar Belakang Masalah Persaingan dunia bisnis yang semakin ketat, mengharuskan perusahaan untuk menyusun rencana strategis sehingga dapat tetap bertahan dalam bisnis dan menjalankan fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Pendidikan ini dapat dilaksanakan oleh beberapa lembaga pendidikan, antara lain pendidikan
Lebih terperinci