Bab 3. Analisis Data Analisis Kemampuan Penggunaan Kalimat Pasif pada Mahasiswa Binus

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 3. Analisis Data Analisis Kemampuan Penggunaan Kalimat Pasif pada Mahasiswa Binus"

Transkripsi

1 Bab 3 Analisis Data Selanjutnya penulis akan menganalisis mengenai lima kalimat pasif yang terdapat di dalam komik Sailormoon jilid dua bahasa Jepang Analisis Kemampuan Penggunaan Kalimat Pasif pada Mahasiswa Binus Semester Delapan Sastra Jepang. Sub bab ini akan penulis klasifikasikan berdasarkan hasil analsis dari tiap soal yang telah diajukan kepada mahasiswa mengenai kalimat pasif, berdasarkan contoh-contoh kalimat dari komik Sailormoon jilid dua bahasa Jepang Analisis Kemampuan Penggunaan Fungsi Kalimat Pasif pada Soal Pertama Berikut ini adalah analisis mengenai soal pertama dalam penelitian yang telah penulis lakukan. Soal pertama: 1. Luna adalah seekor kucing dari masa lalu yang dapat berbicara, ia merupakan bawahan ratu bulan Queen Serenity sekaligus teman terdekat putri bulan, Princess Serenity dari Kerajaan Bulan. Diakibatkan peperangan yang melibatkan Kerajaan Bulan dan Kerajaan Bumi yang sedang berada di bawah pengaruh kekuatan jahat Dark Kingdom, sang putri Princess Serenity menghilang tanpa jejak bersama kristal perak yang diketahui memiliki kekuatan luar biasa. Sang ratu Queen Serenity, baik raga maupun kekuatannya tersegel didalam sistem komputer kerajaan bulan. Sehingga ratu harus mengutus Luna untuk ke masa depan yaitu turun ke bumi untuk mencari Pretty Soldiers yang beranggotakan Usagi, Ami, Rei, Mako dan Minako. Mereka merupakan para pengawal Kerajaan Bulan yang telah bereinkarnasi. Sang ratu mengutus Luna dengan harapan Pretty Soldiers dan Luna dapat mencari Princess Serenity beserta kristal 18

2 perak agar kekuatan kristal perak tidak disalahgunakan. Perasaan pembicara : Luna yang merasa dirinya bukanlah siapa-siapa di Kerajaan Bulan, merasa terbebani karena diberikan perintah yang begitu penting oleh ratu Queen Serenity. Dirinya merasa tidak yakin dan percaya diri menjalankan perintah, meskipun ia sendiri tidak dapat menolak perintah yang diberikan sang ratu. Soal 1: そのために だからあたしは月からここに ( ) あなたたちを目ざめさせたのだから Alasan: A. 使わされ A1. Luna berada dalam posisi ia ditugaskan oleh Queen Serenity untuk turun ke bumi dan menyadarkan Pretty Soldiers. Luna merasa terbebani dengan tanggung jawab tersebut, tetapi derajatnya yang lebih rendah daripada ratu membuat dirinya tidak dapat menolak perintah ratu. A2. Luna berada dalam posisi ia diperbolehkan oleh Queen Serenity untuk turun ke bumi dan menyadarkan Pretty Soldiers. Luna merasa tidak terbebani dengan tanggung jawab tersebut, dan ia dapat menolak perintah ratu. B. 使われ B1. Luna berada dalam posisi ia dikirim turun ke bumi oleh Queen Serenity dan Luna merasa terganggu akan hal tersebut. Seakan dirinya diperlakukan seperti sebuah objek. B2. Luna hanya ingin memberitakan bahwa ia telah dikirim ke bumi. Sumber: Penelitian Tanggal 11 Juni Jawaban dari pertanyaan di atas adalah A, sedangkan untuk alasannya adalah A1. Posisi Luna adalah sebagai bawahan Ratu sehingga membuatnya tidak memiliki daya ketika dirinya diperintah sang Ratu. Maka itu jawaban dari pertanyaan di atas adalah bentuk 使役受け身 (shieki ukemi), karena sesuai dengan ciri kalimat pasif kausatif (shieki ukemi) yang menyebutkan bahwa orang yang menerima perintah atau petunjuk, 19

3 melakukan hal tersebut dengan terpaksa (Tomomatsu et al 2004:191). Pada soal diataspun disebutkan secara tersirat bahwa Luna yang derajatnya berada di bawah sang Ratu tidak bisa berbuat apa-apa ketika Ratu memerintahkan dirinya untuk turun ke bumi dan menjalankan tugas yang sangat berat bagi Luna. Berdasarkan penjelasan situasi cerita, dapat diartikan Luna terpaksa menjalankan perintah tersebut. Jawaban pada kalimat ini tidak dapat menggunakan bentuk pasif (ukemi) atau kausatif (shieki) karena fungsi pasif dan kausatif yang sama sekali berbeda dengan apa yang dimaksud oleh cerita di atas. Fungsi pasif, kausatif, dan pasif kausatif diuraikan dalam tabel di bawah ini. Tabel Tabel Fungsi 受け身 (Ukemi) Fungsi Pasif 1. Menyatakan adanya menerima perbuatan dari orang lain. 2. Menyatakan adanya bagian dari anggota tubuh kita dikenai perbuatan (buruk). 3. Menyatakan adanya perlakuan ke diri sendiri secara tidak langsung. 4. Mengungkapkan hal atau pemberitaan 使役 (Shieki) Fungsi Kausatif Digunakan oleh atasan yg menyuruh atau menyarankan sesuatu kepada bawahannya. Tidak dapat digunakan untuk memohon pada atasan. Digunakan untuk meluluskan harapan seseorang untuk membiarkan seseorang melakukan apa yang disukainya. Akibat langsung dari hal tersebut akan menyebabkan perilaku emosional dan perubahan psikologis dari orang lain. 使役受け身 (Shieki Ukemi) Fungsi Pasif Kausatif Menyatakan bahwa orang yang menerima perintah menjalankannya dengan terpaksa. Digunakan sebagai hasil, yang secara psikologis sudah terlanjur terjadi demikian. 20

4 yang bersifat kenyataan kepada masyarakat luas. Sumber: Tomomatsu et al (2004: ) Dari penjabaran tabel di atas, fungsi kalimat yang sesuai adalah pasif kausatif urutan pertama. Karena tidak adanya pernyataan terpaksa pada fungsi lain, baik itu pada fungsi pasif (ukemi) atau fungsi kausatif (shieki). Ada pun tabel perubahan dari bentuk pasif kausatif (shieki ukemi) sendiri, dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel Tabel Pembentukan Kata Kerja Pasif Kausatif (Shieki Ukemi) 受け身 (Ukemi) 使役 (Shieki) 使役受け身 (Shieki Ukemi) 使わない + れる 使わない + せる 使わせる + される 使われる 使わせる 使わされる Sumber: Tomomatsu et al (2004: ) Canale di dalam Brown (2008:241) mengungkapkan bahwa pemahaman mengenai fungsi kalimat juga didukung dengan adanya kompetensi komunikatif yang terdiri atas kompetensi gramatikal, kompetensi wacana, dan kompetensi sosiolinguistik yang dimiliki oleh para masing-masing responden. Kompetensi gramatikal yang meliputi kemampuan pemahaman responden mengenai semantik kalimat-tata bahasa itu sendiri, 21

5 kompetensi wacana adalah kemampuan pemahaman responden mengaitkan kalimatkalimat dalam rentang wacana, dan kompetensi sosiolinguistik adalah pemahaman responden mengenai budaya bahasa. Dengan kata lain, kompetensi komunikatif inilah yang mendukung responden memahami fungsi-fungsi kalimat bahasa Jepang. Berdasarkan jawaban dari keseluruhan responden yang menjawab soal pertama, terdapat lima orang diantaranya menjawab dengan jawaban benar, alasan benar. Sedangkan lima orang lainnya menjawab dengan jawaban salah, alasan salah. Untuk analisis soal pertama, tidak ada responden yang menjawab dengan jawaban benar namun alasan salah. Di bawah ini merupakan grafik persentase jawaban pada soal pertama. Grafik Grafik Jawaban Soal Nomor 1 Sumber: Jawaban Penelitian Tanggal 14 Juni 2010 Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa hanya sebagian responden yang mampu menjawab secara benar. Artinya, dari sepuluh responden yang memahami penggunaan fungsi pasif kausatif (shieki ukemi) hanya sekitar lima orang atau lima puluh persen. 22

6 Ini berarti bahwa, bila dikaitkan dengan data dalam skala Likert yang penulis tanyakan kepada kesepuluh responden, didapat kesimpulan bahwa dengan mengerti fungsi kalimat pasif dengan baik, serta membaca topik dengan seksama, dapat membantu responden dalam menggunakan fungsi pasif untuk menjawab soal-soal yang diberikan Analisis Kemampuan Penggunaan Kalimat Pasif Pada Mahasiswa Binus Semester Delapan Sastra Jepang. Dalam sub bab ini penulis akan menganalisis hasil jawaban dari tiap soal yang telah diajukan kepada responden mengenai kalimat pasif. Kalimat diambil dari komik Sailormoon jilid dua bahasa Jepang Analisis Kemampuan Penggunaan Fungsi Kalimat Pasif pada Soal Kedua Berikut ini adalah analisis mengenai soal kedua dalam penelitian yang telah penulis lakukan. Soal kedua: 2. Sama seperti halnya kerajaan kegelapan Dark Kingdom, Topeng Tuxedo (Mamoru) yang merupakan penolong Sailormoonpun berlomba mencari keberadaan kristal perak. Topeng Tuxedo membutuhkannya untuk memulihkan ingatan yang hilang sekaligus mencari tahu siapa gerangan dalam mimpinya yang menyuruhnya mencari kristal perak. Lama tidak mendapatkan petunjuk lebih jauh, Mamoru sengaja memberitahukan pada masyarakat luas bahwa ada sebuah harta karun yang dinamakan kristal perak memiliki kekuatan luar biasa. Hal ini menimbulkan kepanikan di masyarakat, banyak orang berlomba mencari keberadaan kristal perak. Kepanikan ini dimanfaatkan pemimpin Dark Kingdom, Queen Veril, untuk menyerap energi manusia banyak agar kekuatan Dark Kingdom semakin kuat. Queen Veril mengirim salah satu anak buahnya Zoisite 23

7 untuk berpura-pura sebagai peneliti kristal perak dan berbicara tentang kristal perak melalui media televisi. Pada saat yang sama, banyak orang yang perhatiannya tertuju ke layar televisi sehingga ketika mereka semua panik mendengar keterangan yang diberikan Zoisite tentang kristal perak, Zoisite bisa dengan mudah menyerap energi banyak orang melalui media televisi. Perasaan pembicara : Seorang pria biasa yang juga tengah menonton acara tentang kristal perak mendadak merasa pusing dan lemas. Ia tidak mengetahui energinya sedang diserap oleh Zoisite melalui televisi di depannya. Ia merasa dirugikan atas orang yang telah mengambil energinya namun tidak cukup kuat untuk dapat bergerak. Soal 2: 変だな 体中の力が ( ) くみたいな Alasan: A. 吸い取られて A1. Tenaga pria tersebut diambil oleh Zoisite tanpa diketahuinya, ia merasa dirugikan dan terganggu akan hal tersebut. A2. Pria itu hanya ingin menunjukkan tenaganya seperti terhisap. B. 吸い取って B1. Pria itu ingin menunjukkan tenaganya yang sedang terhisap. B2. Pria itu ingin menunjukkan adanya dua kegiatan yang akan dilakukannya secara berturut-turut. Sumber: Penelitian Tanggal 11 Juni Pada soal di atas jawaban yang benar adalah A dan untuk alasannya adalah A1. Pada soal di atas sudah disebutkan di situasi cerita bahwa tenaga pria tersebut diambil diamdiam oleh Zoisite tanpa diketahuinya, yang berarti ada suatu bagian dari dirinya yang mendapat perlakuan buruk dari orang lain. Maka itu jawaban dari soal di atas adalah bentuk pasif kepemilikan (mochinushi ukemi), karena sesuai dengan salah satu ciri 24

8 fungsinya yang menyebutkan adanya bagian dari tubuh kita yang mendapat perlakuan (buruk) dari orang lain (Tomomatsu et al 2004:187). Meskipun dari penggambaran situasi mensiratkan pemakaian fungsi pasif yang ketiga yaitu pasif pengorbanan (higai no ukemi), yakni seseorang mendapat perlakuan buruk secara tidak langsung yang dalam kasus ini dijelaskan bahwa tenaga sang pria tersedot melalui media televisi (Tomomatsu et al 2004:188), akan tetapi kalimat yang diucapkannya sudah cukup jelas menekankan makna yang dimaksud. Pria tersebut mengucapkan 体中の力が取られてくみたいな, dari sepenggal kalimat ini sudah cukup menekankan bahwa sang pria ingin mengedepankan makna tenaga tubuhnya yang terambil dibandingkan dengan tenaganya yang terambil secara tidak langsung. Penjelasan fungsi pasif di atas dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel Tabel Fungsi 受け身 (Ukemi) Fungsi Pasif 1. Berfungsi menyatakan adanya menerima perbuatan dari orang lain. 2. Menyatakan adanya bagian dari anggota tubuh kita dikenai perbuatan (buruk) dari orang lain. 3. Menyatakan adanya perlakuan ke diri sendiri secara tidak langsung. 使役 (Shieki) Fungsi Kausatif Digunakan oleh atasan yg menyuruh atau menyarankan sesuatu kepada bawahannya. Tidak dapat digunakan untuk memohon pada atasan. Digunakan untuk meluluskan harapan seseorang untuk membiarkan seseorang melakukan apa yang disukainya. Akibat langsung dari hal tersebut akan menyebabkan perilaku emosional dan perubahan psikologis dari orang lain. 使役受け身 (Shieki Ukemi) Fungsi Pasif Kausatif Menyatakan bahwa orang yang menerima perintah menjalankannya dengan terpaksa. Digunakan sebagai hasil, yang secara psikologis sudah terlanjur terjadi demikian. 25

9 4. Mengungkapkan hal atau pemberitaan yang bersifat kenyataan kepada masyarakat luas. Sumber: Tomomatsu et al (2004: ) Pada kalimat soal nomor 2, fungsi kausatif (shieki) dan fungsi pasif kausatif (shieki ukemi) tidak dapat digunakan karena fungsinya berbeda dengan makna yang terdapat dalam kalimat soal di atas. Berikut ini tabel perbedaan verba pasif dan pasif kausastif serta pembentukannya. Tabel Tabel Pembentukan Kata Kerja Pasif (Ukemi) 受け身 (Ukemi) 使役 (Shieki) 使役受け身 (Shieki Ukemi) 吸い取らない + れる 吸い取らない + せる 吸い取らせる + される 吸い取られる 吸い取らせる 吸い取らされる Sumber: Tomomatsu et al (2004: ) Seperti yang diungkapkan Canale dalam Brown, untuk memahami fungsi kalimat dalam bahasa Jepang dibutuhkan kompetensi komunikatif, terutama kompetensi gramatikal yang meliputi kemampuan pemahaman responden mengenai semantik kalimat-tata bahasa, kompetensi wacana yang meliputi kemampuan pemahaman responden mengaitkan kalimat-kalimat dalam rentang wacana, dan kompetensi sosiolinguistik yang meliputi pemahaman responden mengenai budaya bahasa 26

10 (2008:241). Ketiga kompetensi komunikatif ini digunakan secara bersamaan agar pemahaman responden akan fungsi kalimat bahasa Jepang terlihat bagus baik secara gramatikal, wacana maupun sosiolinguistik. Pada soal kedua, jumlah responden yang mampu menjawab dengan jawaban benar, alasan benar memiliki persentase di atas lima puluh persen. Jumlah persentase tersebut dijabarkan dalam grafik seperti yang tampak di bawah ini. Grafik Grafik Jawaban Soal Nomor 2 Soal nomor 2 20% 10% 70% Jawaban benar, alasan benar Jawaban benar, alasan salah Jawaban salah, alasan salah Sumber: Jawaban Penelitian Tanggal 14 Juni Berdasarkan grafik di atas, responden yang menjawab dengan jawaban benar, alasan benar sebanyak tujuh orang, responden yang menjawab dengan jawaban benar, alasan salah sebanyak dua orang dan responden yang menjawab dengan alasan salah, alasan salah sebanyak satu orang. Ini berarti bahwa sebanyak tujuh puluh persen dari seratus 27

11 responden mengerti mengenai penggunaan fungsi pasif kepemilikan (mochinushi ukemi) yang terdapat dalam soal nomor 2. Bila dikaitkan dengan data dalam skala Likert yang penulis tanyakan kepada kesepuluh responden, didapat kesimpulan bahwa dengan mengerti fungsi kalimat pasif dengan baik, serta membaca topik dengan seksama, dapat membantu responden dalam menggunakan fungsi pasif untuk menjawab soal-soal yang diberikan Analisis Kemampuan Penggunaan Kalimat Pasif Pada Mahasiswa Binus Semester Delapan Sastra Jepang. Pada sub bab ini penulis akan membagi hasil analisis dari tiap soal yang telah diajukan kepada responden mengenai kalimat pasif dan kalimat dari komik Sailormoon jilid dua bahasa Jepang Analisis Kemampuan Penggunaan Fungsi Kalimat Pasif pada Soal Ketiga Di bawah ini adalah analisis soal ketiga yang telah penulis lakukan: 3. Usagi, Ami, Rei, dan Mako untuk pertama kalinya bertatap muka langsung dengan Minako yang merupakan wujud asli dari Sailor V. Sailor V kemudian berubah wujud menjadi manusia biasa, Minako, dan menceritakan apa saja yang diketahuinya tentang Kristal perak. Minako menyemangati Usagi dan kawankawan untuk tetap bersiaga, agar Kristal perak tidak jatuh ke tangan Dark Kingdom dan juga bersatu mengalahkan Dark Kingdom. Usagi yang baru pertama kali bertemu dengan Sailor V, mengagumi keberanian Sailor V yang dengan tegas mengatakan bahwa mereka harus bersama mengalahkan Dark Kingdom. Usagi yang selama ini memimpin peperangan melawan Dark Kingdom, menganggap sudah menjadi tugasnyalah untuk melindungi Minako yang saat itu dikiranya sebagai Princess Serenity, sehingga ia merasa sedikit terganggu akan hal tersebut. Meskipun demikian Usagi tetap mengagumi sikap Minako sebagai putri yang gagah berani melindungi prajuritnya Pretty Soldiers, 28

12 menjaga Kristal perak, dan juga memerangi Dark Kingdom. Perasaan pembicara : Usagi berada dalam posisi ia merasa sedikit terganggu tapi sekaligus senang akan sikap Minako yang melindungi Pretty Soldiers. Usagi senang karena ada seorang putri yang dengan begitu berani melindungi mereka, tapi juga agak sedikit terganggu karena Usagi menganggap sudah menjadi tugasnyalah untuk melindungi putri. Soal 3: まるであたしたちを ( ) みたいよ Alasan: まも A. 守らせてる A1. Usagi membiarkan Minako untuk melindungi dirinya dan Pretty Soldiers yang lain. A2. Usagi dipaksa untuk melindungi Minako dan Pretty Soldiers yang lain. B. 守られてる B1. Usagi ingin menekankan bahwa ia sedang dilindungi, tanpa dipersoalkan siapa yang sedang melindunginya. Disiratkan bahwa Usagi sedikit terganggu akan hal tersebut. B2. Usagi ingin menekankan pada perbuatan Minako yang sedang melindungi dirinya dan juga Pretty Soldiers, dilihat dari sudut pandang Usagi. Disiratkan bahwa Usagi sedikit terganggu akan hal tersebut. Sumber: Penelitian Tanggal 11 Juni Soal ketiga, jawaban yang benar adalah B dan untuk alasannya adalah B2. Untuk soal ketiga, jawaban dengan fungsi pasif dasar (kihonteki na ukemi) yang dirasa cocok dengan pengertian makna kalimat soal, didukung dengan situasi cerita soal. Pada soal cerita di atas, Usagi yang sebelumnya ditunjuk oleh Luna sebagai pemimpin Pretty Soldiers mendapat tugas utama untuk melindungi sang putri Princess Serenity dan juga 29

13 kristal perak. Akan tetapi, ketika Usagi sudah bertemu langsung dengan Minako, yang ketika itu dianggap Usagi sebagai sang putri, Minako berbalik melindungi Pretty Soldiers termasuk Usagi. Minako melakukan hal tersebut agar Pretty Soldiers lebih bersemangat dalam menjaga kristal perak. Dalam soal ketiga ini, posisi Usagi seperti orang yang dipuji (homerareru), perlakuan yang didapatnya adalah sesuatu yang menyenangkan tetapi karena dipengaruhi oleh budaya yang ada, perlakuan dipuji (homerareru) menjadi sesuatu yang mengganggu (Tomomatsu et al, 2004:185). Begitu pula dengan kata dilindungi (mamorareru), disatu sisi Usagi merasa perlakuan Minako untuk melindungi dirinya adalah sesuatu yang menyenangkan, tetapi kenyataan bahwa Usagi adalah pemimpin yang bertugas melindungi sang putri malah berbalik dirinyalah yang dilindungi sang putri, membuat Usagi merasa hal tersebut bukanlah sesuatu yang seharusnya diterima dirinya. Berikut ini tabel fungsi penjelasan fungsi pasif (ukemi). Tabel Tabel Fungsi 受け身 (Ukemi) Fungsi Pasif 1. Menyatakan adanya menerima perbuatan dari orang lain. 2. Menyatakan adanya bagian dari anggota tubuh kita dikenai perbuatan (buruk). 3. Menyatakan adanya perlakuan ke diri sendiri 使役 (Shieki) Fungsi Kausatif Digunakan oleh atasan yg menyuruh atau menyarankan sesuatu kepada bawahannya. Tidak dapat digunakan untuk memohon pada atasan. Digunakan untuk meluluskan harapan seseorang untuk membiarkan seseorang melakukan apa yang disukainya. Akibat langsung dari hal tersebut akan menyebabkan perilaku emosional dan 使役受け身 (Shieki Ukemi) Fungsi Pasif Kausatif Menyatakan bahwa orang yang menerima perintah menjalankannya dengan terpaksa. Digunakan sebagai hasil, yang secara psikologis sudah terlanjur terjadi demikian. 30

14 secara tidak langsung. perubahan psikologis dari orang lain. 4. Mengungkapkan hal atau pemberitaan yang bersifat kenyataan kepada masyarakat luas. Sumber: Tomomatsu et al (2004: ) Untuk soal ketiga ini tidak ada fungsi kausatif (shieki) atau fungsi pasif kausatif (shieki ukemi) yang sesuai dengan makna kalimat dalam soal. Berikut di bawah ini merupakan tabel pembentukan kata kerja mamoru kedalam bentuk pasif untuk membedakan bentuknya dengan kata kerja kausatif (shieki) dan pasif kausatif (shieki ukemi). Tabel Tabel Pembentukan Kata Kerja Pasif (Ukemi) 受け身 (Ukemi) 使役 (Shieki) 使役受け身 (Shieki Ukemi) 守らない + れる 守らない + せる 守らせる + される 守られる 守らせる 守らされる Sumber: Tomomatsu et al (2004: ) Canale dalam Brown menyatakan bahwa agar dapat lebih memahami fungsi kalimat pasif bahasa Jepang, responden harus memiliki kompetensi komunikatif. Terutama kompetensi gramatikal yang meliputi kemampuan pemahaman responden mengenai semantik kalimat tata bahasa, kompetensi wacana yang meliputi kemampuan 31

15 pemahaman responden mengaitkan kalimat-kalimat dalam rentang wacana dan kompetensi sosiolinguistik yang meliputi pemahaman responden mengenai budaya bahasa (2008:241). Pada soal nomor 3 ini, kompetensi sosiolinguistik berperan penting di dalam membantu responden memahami fungsi kalimat pasif. Hal ini disebabkan karena pemakaian kalimat pasif yang cenderung dipengaruhi oleh budaya berbahasa. Persentase responden yang mampu menjawab soal nomor 3 dengan jawaban benar, alasan benar di atas lima puluh persen. Berikut ini penjabaran grafik prosentase jawaban soal nomor 3. Grafik Grafik Jawaban Soal Nomor 3 Soal nomor 3 10% 10% 80% Jawaban benar, alasan benar Jawaban benar, alasan salah Jawaban salah, alasan salah Sumber: Jawaban Penelitian Tanggal 14 Juni Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa dari seratus persen responden, delapan puluh persen diantaranya mengerti mengenai pemakaian fungsi kalimat pasif, terutama mengenai fungsi pasif kepemilikan (mochinushi ukemi). Hal ini terlihat dari persentase yang hanya menunjukkan masing-masing sepuluh persen untuk responden yang 32

16 menjawab dengan jawaban benar, alasan salah dan responden yang menjawab dengan jawaban salah, alasan salah. Ini berarti bahwa, jika dikaitkan dengan data dalam skala Likert yang penulis ajukan kepada kesepuluh responden, didapat kesimpulan bahwa dengan mengerti fungsi kalimat pasif dengan baik, serta membaca topik dengan seksama, dapat membantu responden dalam menggunakan fungsi pasif untuk menjawab soal-soal yang diberikan Analisis Kemampuan Penggunaan Kalimat Pasif pada Mahasiswa Binus Semester Delapan Sastra Jepang. Berikut ini penulis akan menganalisis fungsi kalimat pasif dari soal yang telah disebarkan kepada responden. Contoh-contoh kalimat berdasarkan pada komik Sailormoon jilid dua bahasa Jepang Analisis Kemampuan Penggunaan Fungsi Kalimat Pasif pada Soal Keempat Berikut ini adalah analisis soal keempat dalam penelitian yang telah penulis lakukan. Soal keempat: 4. Kunsite sedikit terbayang akan masa lalunya ketika ia masih menjadi pemimpin prajurit di Kerajaan Bumi bersama Jadeite, Nefrite dan Zoisite di bawah pimpinan pangeran mereka Endimion. Ia ingat ketika Kerajaan Bumi berperang dengan Kerajaan Bulan, Kunsite bersama Jadeite, Nefrite dan Zoisite berniat akan menyerang balik Kerajaan Bulan. Kunsite dan yang lainnya merasa mereka sudah tidak bisa lagi bersabar, menuruti perintah pangeran Endimion untuk tidak menyerang Kerajaan Bulan. Ketika Kunsite mengutarakan hal tersebut kepada Endimion, pangeran Endimion berbalik marah besar dan memerintah mereka untuk jangan terjebak hasutan Dark Kingdom untuk menyerang balik Kerajaan 33

17 Bulan. Perasaan pembicara : Endimion marah besar ketika mendapati keempat anak buahnya membantah apa yang dikatakannya. Endimion menyadari bahwa ada pihak yang turut campur menghasut keempat pemimpin prajuritnya dan ia sama sekali tidak menyukai hal tersebut. Soal 4: 我々は利用 ( ) んだぞ! わからないのか! Alasan: A. してる A1. Endimion ingin menunjukkan keadaan atau kebiasaan keempat anak buahnya dimanfaatkan Dark Kingdom A2. Endimion ingin menunjukkan bahwa keempat anak buahnya sedang memanfaatkan Dark Kingdom. B. されてる B1. Endimion ingin menunjukkan bahwa keempat anak buahnyalah yang dimanfaatkan. B2. Endimion ingin menyatakan keempat anak buahnya sedang dimanfaatkan oleh Dark Kingdom, dan dirinya terganggu akan hal tersebut. Sumber: Penelitian Tanggal 11 Juni 2010 Untuk soal ke empat jawaban yang benar adalah B dengan alasan B2. Jika dilihat berdasarkan fungsi pasif (ukemi) yang ada, soal di atas termasuk ke dalam fungsi pasif pengorbanan (higai no ukemi), yakni fungsi pasif pengorbanan berarti mendapat perlakuan ke diri sendiri secara tidak langsung (Tomomatsu et al, 2004:188). Hal ini juga terlihat pada situasi cerita yang menggambarkan Endimion merasa terganggu, karena keempat prajuritnya dimanfaatkan oleh Dark Kingdom, yang berarti Endimion mendapatkan perlakuan (buruk) yang mengganggunya secara tidak langsung, yakni 34

18 melalui keempat anak buahnya. Dalam soal ini, fungsi kausatif (shieki) tidak dapat digunakan karena perlakuan buruk yang diterima Endimion berbeda maknanya dengan menerima tekanan dari atasan seperti apa yang tertulis pada fungsi pertama bentuk kalimat kausatif (shieki). Agar dapat lebih memahami perbedaan antara fungsi pasif (ukemi), kausatif (shieki) dan pasif kausatif (shieki ukemi), penulis mengurutkannya ke dalam tabel fungsi di bawah ini. Tabel Tabel Fungsi 受け身 (Ukemi) Fungsi Pasif 1. Menyatakan adanya menerima perbuatan dari orang lain. 2. Menyatakan adanya bagian dari anggota tubuh kita dikenai perbuatan (buruk). 3. Menyatakan adanya perlakuan ke diri sendiri secara tidak langsung. 4. Mengungkapkan hal atau pemberitaan yang bersifat kenyataan kepada masyarakat luas. 使役 (Shieki) Fungsi Kausatif Digunakan oleh atasan yg menyuruh atau menyarankan sesuatu kepada bawahannya. Tidak dapat digunakan untuk memohon pada atasan. Digunakan untuk meluluskan harapan seseorang untuk membiarkan seseorang melakukan apa yang disukainya. Akibat langsung dari hal tersebut akan menyebabkan perilaku emosional dan perubahan psikologis dari orang lain. 使役受け身 (Shieki Ukemi) Fungsi Pasif Kausatif Menyatakan bahwa orang yang menerima perintah menjalankannya dengan terpaksa. Digunakan sebagai hasil, yang secara psikologis sudah terlanjur terjadi demikian. Sumber: Tomomatsu et al (2004: ) 35

19 Sangat penting bagi para pemelajar bahasa Jepang untuk membekali pengetahuan dirinya dengan kompetensi komunikatif. Terutama dengan kompetensi gramatikal yang meliputi kemampuan pemahaman responden mengenai semantik kalimat-tata bahasa, kompetensi wacana yang meliputi kemampuan pemahaman responden mengaitkan kalimat-kalimat dalam rentang wacana, dan kompetensi sosiolinguistik yang meliputi pemahaman responden mengenai budaya bahasa, seperti yang diungkapkan Canale dalam Brown (2008:241). Untuk kasus soal nomor 4, responden harus benar-benar teliti membaca situasi cerita dan menganalisanya agar dapat memilih fungsi kalimat pasif yang sesuai dengan makna cerita. Karena untuk soal nomor 4, masih terdapat beberapa responden yang salah memilih fungsi pasif sebagai jawabannya. Di bawah ini merupakan tabel perubahan bentuk kata kerja suru menjadi kata kerja pasif. Selain itu juga dijabarkan perubahan pembentukan kata kerja suru menjadi kausatif (shieki) dan pasif kausatif (shieki ukemi) agar terlihat jelas perbedaan ketiga kata kerja tersebut. Tabel Tabel Pembentukan Kata Kerja (Ukemi) 受け身 (Ukemi) 使役 (Shieki) 使役受け身 (Shieki Ukemi) する する させる + られる される させる させられる Sumber: Tomomatsu et al (2004: ) 36

20 Untuk soal nomor 4, dari kesepuluh responden yang menjawab semuanya dapat mengetahui bahwa kata kerja yang dimaksud adalah bentuk pasif. Tetapi untuk alasannya, masih ada beberapa responden yang tidak dapat menjawabnya secara tepat. Meskipun lebih dari lima puluh persen responden menjawab alasannya secara benar. Berikut adalah grafik persentase jawaban soal nomor 4. Grafik Grafik Jawaban Soal Nomor 4 Soal nomor 4 20% 0% 80% Jawaban benar, alasan benar Jawaban benar, alasan salah Sumber: Jawaban Penelitian Tanggal 14 Juni 2010 Berdasarkan grafik di atas, sebanyak delapan puluh persen responden dari seratus persen responden mengerti bagaimana menggunakan fungsi pasif terutama memahami fungsi pasif pengorbanan dengan benar. Apabila dikaitkan dengan data dalam skala Likert yang penulis tanyakan kepada kesepuluh responden, didapat kesimpulan bahwa dengan mengerti fungsi kalimat pasif dengan baik, serta membaca topik dengan seksama, dapat membantu responden dalam menggunakan fungsi pasif untuk menjawab soal-soal yang diberikan. 37

21 3.5. Analisis Kemampuan Penggunaan Kalimat Pasif Pada Mahasiswa Binus Semester Delapan Sastra Jepang. Pada sub bab ini penulis akan membagi berdasarkan hasil analisis yang telah diajukan kepada responden mengenai kalimat pasif. Kalimat yang diambil dari komik Sailormoon jilid dua bahasa Jepang Analisis Kemampuan Penggunaan Fungsi Kalimat Pasif pada Soal Kelima Berikut ini penulis telah melakukan analisis soal kelima. Soal kelima: 5. Masih di dalam ingatan masa lalunya, Kunsite teringat bagaimana dirinya, Jadeite, Nefrite dan Zoisite terlahir kembali dengan tujuan untuk mencari tuan mereka, Endimion. Tetapi ditengah-tengah pencarian, dengan keadaan ingatan mereka berempat yang belum sepenuhnya pulih, mereka malah bertemu dengan Queen Veril, dan Queen Verilpun berhasil menjebak mereka dan mencuci otak mereka berempat. Kunsite ingat ketika dirinya dan ketiga temannya yang lain dirubah tubuhnya menjadi batu oleh Queen Veril sebelum akhirnya dibangkitkan kembali menjadi pengikut Queen Veril. Perasaan pembicara : Kunsite ingat ketika tubuhnya dirubah oleh Queen Veril menjadi batu, itu sama sekali bukan hal yang menyenangkan bagi Kunsite. Karena Kunsite terbayang jelas ketika ia melihat ketika tubuh Zoisite melebur dan akhirnya menjadi batu. Soal 5: またしてもあいつの手のうちにはまり この身を売った この身を ( ) Alasan: A. 変えた 38

22 A1. Karena untuk menekankan bahwa Kunsite telah mengubah dirinya sendiri. Ia merasa senang akan hal tersebut. A2. Karena untuk menekankan predikat bentuk lampau. Ia merasa senang akan hal tersebut. B. 変えられた B1. Karena Kunsite ingin menekankan bahwa tubuhnya telah diubah. Ia merasa tidak senang akan hal tersebut. B2. Karena Kunsite ingin menyatakan bahwa tubuhnya telah diubah oleh Queen Veril, dalam jangka waktu kalimat bentuk lampau. Ia merasa tidak senang akan hal tersebut. Sumber: Penelitian Tanggal 11 Juni 2010 Jawaban untuk soal nomor 5 adalah B dengan jawaban untuk alasannya adalah B2. Sedangkan fungsi kalimat pasif yang sesuai adalah pasif kepemilikan (mochinushi ukemi) yang menjelaskan tentang bagian dari tubuh kita mendapat perlakuan buruk dari orang lain (Tomomatsu et al 2004:187). Seperti soal nomor 5, di dalam dialognya Kunsite menggunakan kalimat pasif dengan menekankan makna ada bagian dari tubuhnya yang dikenai perbuatan buruk oleh orang lain. Untuk soal ini penulis telah memperjelas pada bagian alasan jawaban, bahwa yang dikenai perbuatan buruk adalah bagian tubuh Kunsite dan yang melakukannya adalah Queen Veril. Pernyataan ini tertulis jelas di dalam alasan B2. Sedangkan untuk alasan yang terdapat B1 tidak diperjelas Kunsite mendapat perlakuan buruk oleh siapa. Dengan kata lain, alasan jawaban yang terdapat pada B2 lebih spesifik dibandingkan alasan jawaban yang terdapat pada B1. 39

23 Untuk pemakaian fungsi kausatif (shieki) dan pasif kausatif (shieki skemi) tidak dapat digunakan dalam soal ini karena pemahaman fungsi kausatif (shieki) dan pasif kausatif (shieki ukemi) yang sama sekali berbeda dengan apa yang dimaksudkan dalam soal nomor 5. Kedua fungsi tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel Tabel Fungsi 受け身 (Ukemi) Fungsi Pasif 1. Menyatakan adanya menerima perbuatan dari orang lain. 2. Menyatakan adanya bagian dari anggota tubuh kita dikenai perbuatan (buruk). 3. Menyatakan adanya perlakuan ke diri sendiri secara tidak langsung. 4. Mengungkapkan hal atau pemberitaan yang bersifat kenyataan kepada masyarakat luas. 使役 (Shieki) Fungsi Kausatif Digunakan oleh atasan yg menyuruh atau menyarankan sesuatu kepada bawahannya. Tidak dapat digunakan untuk memohon pada atasan. Digunakan untuk meluluskan harapan seseorang untuk membiarkan seseorang melakukan apa yang disukainya. Akibat langsung dari hal tersebut akan menyebabkan perilaku emosional dan perubahan psikologis dari orang lain. 使役受け身 (Shieki Ukemi) Fungsi Pasif Kausatif Menyatakan bahwa orang yang menerima perintah menjalankannya dengan terpaksa. Digunakan sebagai hasil, yang secara psikologis sudah terlanjur terjadi demikian. Sumber: Tomomatsu et al (2004: ) Berikut ini merupakan tabel pembentukan kata kerja kaeru menjadi kata kerja pasif. Penulis juga akan menyertakan pembentukan kata kerja kaeru menjadi bentuk kausatif 40

24 (shieki) dan pasif kausatif (shieki ukemi) agar terlihat dengan jelas perbedaan bentuk verbanya. Tabel Tabel Pembentukan Kata Kerja (Ukemi) 受け身 (Ukemi) 使役 (Shieki) 使役受け身 (Shieki Ukemi) 変えない + られる 変えない + させる 変えさせる + られる 変えられる 変えさせる 変えさせられる Sumber: Tomomatsu et al (2004: ) Untuk dapat memahami isi kalimat, seseorang harus mempunyai kemampuan komunikatif yang terdiri atas tiga faktor utama, yaitu kompetensi gramatikal yang meliputi kemampuan pemahaman responden mengenai semantik kalimat-tata bahasa, kompetensi wacana yang meliputi kemampuan pemahaman responden mengaitkan kalimat-kalimat dalam rentang wacana, dan kompetensi sosiolinguistik yang meliputi pemahaman responden mengenai budaya bahasa, seperti yang dinyatakan Canale dalam Brown (2008:241). Tetapi selain kompetensi komunikatif, ketelitian seseorang di dalam memahami situasi cerita juga tidak kalah pentingnya. Seseorang harus dapat dengan jeli membedakan satu pernyataan dengan pernyataan yang lain agar terhindar dari kesalahan penggunaan fungsi kalimat. Responden yang menjawab soal nomor 5 dengan jawaban benar, alasan benar hanya sebanyak tiga orang dari sepuluh responden yang ada. Sedangkan sebanyak enam orang menjawabnya dengan jawaban benar, alasan salah. Dan sisanya, satu orang menjawab dengan jawaban salah, alasan salah. Itu artinya, lebih 41

25 dari setengah responden menjawab soal nomor 5 dengan benar, namun memilih alasan fungsi pasif yang salah sebagai jawaban pasti mereka. Di bawah ini merupakan grafik jawaban soal nomor 5. Grafik Grafik Jawaban Soal Nomor 5 Soal nomor 5 10% 60% 30% Jawaban benar, alasan benar Jawaban benar, alasan salah Sumber: Jawaban Penelitian Tanggal 14 Juni Faktor penyebab mengapa lebih dari lima puluh persen responden menjawab dengan jawaban benar, alasan salah terdapat banyak sekali kemungkinan. Misalnya saja responden kurang memahami fungsi pasif apa yang harus digunakan, atau mungkin responden kurang teliti dalam membaca soal. Namun hal ini tidak penulis bahas secara mendetil karena memang hal tersebut sudah di luar topik bahasan. Ini berarti juga, bila dikaitkan dengan data dalam skala Likert yang penulis tanyakan kepada kesepuluh responden, didapat kesimpulan bahwa dengan mengerti fungsi kalimat pasif dengan baik, serta membaca topik dengan seksama, dapat membantu responden dalam menggunakan fungsi pasif untuk menjawab soal-soal yang diberikan. 42

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia.

Bab 5. Ringkasan. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia. Bab 5 Ringkasan Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia. Tetapi perbedaan struktur kalimat antara bahasa Indonesia dan bahasa Jepang sering menjadi kendala bagi pemelajar

Lebih terperinci

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = tatacara). Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan pengumpulan data Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Lebih terperinci

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan melalui bahasanya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:88), yang selanjutnya

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) Hargo Saptaji, Hani Wahyuningtias, Julia Pane, ABSTRAK Dalam Bahasa Jepang, partikel (joshi) sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari bahasa karena bahasa merupakan alat penghubung atau alat untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 1 KRIAN MATA PELAJARAN : BAHASA JEPANG MATERI POKOK : SALAM, UNGKAPAN dan HURUF KELAS / SEMESTER : X / I ALOKASI WAKTU : 6 Jam Pelajaran ( 6 x

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. (Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Dari analisa data yang diperoleh dari kuisoner yang diberikan kepada responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam mengungkapkan penolakan terhadap

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Linguistik merupakan ilmu bahasa yang diperlukan sebagai dasar untuk meneliti suatu bahasa. Ilmu linguistik terdapat dalam semua bahasa. Bahasa merupakan media komunikasi

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna Bab 4 Simpulan dan Saran Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna figuratif yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan Vol.32 sebagai bahasa sasaran dan manga クレヨンしんちゃん

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam sebuah kehidupan bermasyarakat, saling berkomunikasi dan berinteraksi adalah hal yang selalu terjadi setiap saat. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesalahan dalam berbahasa lumrah terjadi dalam proses belajar bahasa, karena dengan adanya kesalahan pembelajar berusaha untuk mengerti dan memahami apa yang

Lebih terperinci

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang. PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm dan Jensen dalam Wiryanto (2004, hal.44), mengatakan bahwa komunikasi antara dua orang

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI. Mei Ambar Sari*

ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI. Mei Ambar Sari* ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI Mei Ambar Sari* Abstrak Novel Bocchan karya Natsume Souseki merupakan salah satu novel yang masih banyak dibaca oleh

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap), yang bersifat arbitrer dan konvensional,

Lebih terperinci

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo Pemahaman Ungkapan Penolakan Bahasa Jepang pada Mahasiswa Semester V Universitas Riau Oleh: Nunung Nurhayati 1 Anggota: 1. Nana Rahayu 2 2. Arza Aibonotika 3 Email: hayatin001@gmail.com, No. HP:082382432073

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tak lepas dari interaksi berupa komunikasi antara manusia satu dan manusia lainnya. Pembelajar bahasa Jepang sebagai pelaku komunikasi

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 - Registrasi ulang dimulai sejak pukul 7.30 09.00. Jika Telat diharuskan untuk registrasi ulang di bagian sekretariat, dan akan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan penuturnya untuk menyampaikan gagasan, pikiran, ide, dan perasaannya dalam berbagai situasi. Cara penyampaian pikiran,

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen) LAMPIRAN 88 89 90 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester : SMAN 1 Yogyakarta : Bahasa Jepang : X MIA 6 (kelas Eksperimen) : 2 (dua) Pertemuan ke : 1 dan 2 Alokasi

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO 4.1 Dialek Osaka Pada Komik Yozakura Quartet Jilid ke-1 Dalam komik Yozakura Quartet jilid pertama, terdapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prawiroatmodjo & Hoed (1997:115) dalam Dasar Dasar Linguistik Umum, menyatakan peranan bahasa sebagai berikut: Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali.

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Giri dan Ninjou Dalam Urashima Tarou Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Tarou dalam Nihon Ohanashi Meisakuzensyuu 2 Urashima Tarou

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan Bab 5 Ringkasan Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan dan menunjukkan keterkaitan dengan karya sastra yang terbit sebelumnya. Hal ini bukanlah sesuatu yang baru dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial, manusia tidak terlepas dari aktivitas komunikasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial, manusia tidak terlepas dari aktivitas komunikasi untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sosial, manusia tidak terlepas dari aktivitas komunikasi untuk berinteraksi satu dengan lainnya. Untuk dapat berkomunikasi, manusia memerlukan alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut penelitian dari Setiadi (2012: 9) menyatakan bahwa budaya merupakan perkembangan dari kata majemuk budi dan daya yang membedakan makna antara budaya dan kebudayaan.

Lebih terperinci

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Teori Pragmatik Pragmatik merupakan suatu cabang dari linguistik yang menjadi objek bahasa dalam penggunaannya, seperti komunikasi lisan maupun tertulis. Menurut Leech (1999:

Lebih terperinci

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5 UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB JEP-02-05) 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5 3.5menganalisisungkapanyangmenyatakankemampuan (dekirukoto)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu rangkaian kalimat. Kalimat merupakan rangkaian dari beberapa kata. Kata-kata itu terbagi dalam kelas kata, yaitu kata benda, kata kerja,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG

ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG Asteria Permata Martawijaya Pendahuluan Tindak tutur tidak langsung adalah

Lebih terperinci

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, membantu manusia menyampaikan atau mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, membantu manusia menyampaikan atau mengungkapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan objek penelitian linguistik. Dilihat dari fungsinya bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia, sebab bahasa sebagai alat komunikasi,

Lebih terperinci

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根

Lebih terperinci

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Dikerjakan O L E H SUNITA BR PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, H KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG NIHONGO NO BUNSHOU U NO (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) NO KOTOBA NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Lebih terperinci

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada) ABSTRAK PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada) Tia Martia, Metty Suwandany, Zainur Fitri, Irawati Agustine, Syamsul Bachri Jurusan Sastra

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia

Lebih terperinci

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

PDF created with FinePrint pdffactory trial version  YUK BELAJAR NIHONGO 1 YUK BELAJAR NIHONGO PENGANTAR Saat ini sedang bekerja di sebuah perusahaan Jepang? Atau barangkali sedang kuliah jurusan Bahasa Jepang, atau suatu saat anda ingin pergi ke Jepang baik untuk belajar atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu kendala yang selalu terjadi kepada pembelajar bahasa asing pada. kemampuan berkomunikasi adalah memiliki kemampuan dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. satu kendala yang selalu terjadi kepada pembelajar bahasa asing pada. kemampuan berkomunikasi adalah memiliki kemampuan dalam hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial manusia tak lepas dari interaksi dan komunikasi. Terutama pada pembelajar bahasa asing yang diharapkan dapat berkomunikasi secara baik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif ABSTRAK Skripsi ini berjudul Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Drama Ichi Rittoru no Namida karya Masanori Murakami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak tutur tidak langsung literalyang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu) BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Persoalan kebahasaan yang sering dihadapi dalam pengajaran bahasa asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu) terhadap B2 (bahasa yang dipelajari).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengerti kepribadian bangsa Jepang, yakni dengan cara mempelajari

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Pengantar Bahasa Kode : MR 102 Bobot : 2 SKS Semester : 2 Jenjang : S-1 Dosen/Asisten : Drs. Mulyana

Lebih terperinci

BAB II RAGAM KESANTUNAN MEMOHON BAHASA JEPANG DAN KURIKULUM B. RAGAM KESANTUNAN DALAM MEMOHON BAHASA JEPANG

BAB II RAGAM KESANTUNAN MEMOHON BAHASA JEPANG DAN KURIKULUM B. RAGAM KESANTUNAN DALAM MEMOHON BAHASA JEPANG BAB II RAGAM KESANTUNAN MEMOHON BAHASA JEPANG DAN KURIKULUM B. RAGAM KESANTUNAN DALAM MEMOHON BAHASA JEPANG Menurut Kaneko Shiro dalam Susanti (2007:28-36) ragam memohon bahasa Jepang dikelompokkan ke

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG

Lebih terperinci

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI PENGGUNAAN TSUMORI ( つもり ) DAN TO OMOIMASU ( と思います ) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH : PUTRI EKA SARI NIM: 115110601111022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak sosial antarmanusia, karena kehidupan manusia yang tidak lepas dari aktivitas berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dengan tamu dan setiap tutur katanya tidak dapat dipisahkan dengan kesan hormat

BAB V KESIMPULAN. dengan tamu dan setiap tutur katanya tidak dapat dipisahkan dengan kesan hormat 82 BAB V KESIMPULAN 5.1 KESIMPULAN Seorang Receptionist merupakan orang yang paling sering berkomunikasi dengan tamu dan setiap tutur katanya tidak dapat dipisahkan dengan kesan hormat dan sopan. Dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan seharihari. Bahasa yang digunakan bisa beragam sesuai bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap ragam bahasa, baik dalam bahasa Indonesia, Inggris, maupun dalam bahasa Jepang, memiliki kaidah atau aturan dan beberapa keunikan, salah satu keunikan

Lebih terperinci

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Dari hasil analisis pada bab tiga dan dengan menyesuaikannya dengan tujuan dari penelitian ini, pada bab empat ini saya akan menyampaikan kesimpulan yang dapat saya

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Analisis tersebut akan penulis jabarkan menjadi dua sub bab, yakni analisis

Bab 3. Analisis Data. Analisis tersebut akan penulis jabarkan menjadi dua sub bab, yakni analisis Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Pre Test dan Post Test Pada bab ini, penulis akan menganalisis data data penelitian kelas yang telah penulis kumpulkan selama kurang lebih sebulan, guna mengetahui hasil

Lebih terperinci

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi kepada sesamanya, baik itu lisan maupun tulisan. Menurut Parera (1997:27), bahasa ialah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Simpulan

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Simpulan BAB V KESIMPULAN 5.1 Simpulan Penelitian ini terfokus pada transfer pragmatik dalam respon terhadap pujian pembelajar bahasa Jepang. Permasalahan penelitian terpusat pada empat hal yaitu realisasi tuturan

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN IDENTITAS ANAK MUDA PADA TOKOH KOYUKI DALAM FILM BECK KARYA SHIORI KUTSUNA SKRIPSI. Oleh ALFA RODHY E.S NIM

PEMBENTUKAN IDENTITAS ANAK MUDA PADA TOKOH KOYUKI DALAM FILM BECK KARYA SHIORI KUTSUNA SKRIPSI. Oleh ALFA RODHY E.S NIM PEMBENTUKAN IDENTITAS ANAK MUDA PADA TOKOH KOYUKI DALAM FILM BECK KARYA SHIORI KUTSUNA SKRIPSI Oleh ALFA RODHY E.S NIM 0911120061 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, mempelajari bahasa bertujuan untuk memperoleh empat keterampilan berbahasa (language competence) yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN Komik-komik Kobo-Chan yang menjadi sumber data terdiri dari 7 seri komik. Dari ketujuh seri komik tersebut, 20 data akan dianalisis tujuan penggunaan kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya era globalisasi jumlah orang asing yang datang ke

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya era globalisasi jumlah orang asing yang datang ke - 1 - BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya era globalisasi jumlah orang asing yang datang ke Indonesia pun bertambah dengan berbagai macam tujuan, seperti bisnis, rekreasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pratamawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pratamawati, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah yang berkenaan dengan aspek dalam Bahasa Jepang telah banyak dibahas dalam berbagai artikel dan jurnal Bahasa Jepang, dimana didalamnya diterangkan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya.

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya. Bab 2 Landasan Teori Pada bab 2 ini penulis memaparkan teori-teori yang digunakan sebagai pegangan dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya. 2.1 Teori Pragmatik Asal-usul kata pragmatik

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret

Bab 3. Analisis Data. Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret Bab 3 Analisis Data Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2011. Peserta responden merupakan mahasiswa-mahasiswi Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia BAB 4 KESIMPULAN Sebelumnya, telah dilakukan penelitian tentang realisasi penolakan dalam bahasa Jepang terhadap permohonan, penawaran, undangan, dan pemberian saran. Hasil penelitian-penelitian tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana yaitu bahasa. Di dalam bahasa terdapat kalimat yang terangkai dari katakata, frase-frase,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu unsur yang menarik adalah mengenai kalimat, karena kalimat merupakan bentuk penyampaian

Lebih terperinci

Pergi kemana? どこへ行きますか

Pergi kemana? どこへ行きますか Pergi kemana? どこへ行きますか i Oleh : Ahmad Hasnan www.oke.or.id doko e ikimasuka. pergi kemana, pertanyaan ini mudah dan sering digunakan dalam bepergian,dalam artikel edisi ini akan di bahas cara bertanya

Lebih terperinci

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA PERCAKAPAN ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI MALANG

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA PERCAKAPAN ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI MALANG ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA PERCAKAPAN ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI MALANG SKRIPSI OLEH BERNIKE JOSEPHINE NIM 0911120082 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI 2.1 Pengertian Joshi Joshi memiliki beberapa pengertian. Salah satu pengertian joshi dapat dilihat dari penulisannya. Istilah joshi ditulis dengan dua buah huruf kanji.

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Dari analisis kontrastif verba tingkat tutur dalam 敬語 bahasa Jepang dan

BAB IV KESIMPULAN. Dari analisis kontrastif verba tingkat tutur dalam 敬語 bahasa Jepang dan BAB IV KESIMPULAN Dari analisis kontrastif verba tingkat tutur dalam 敬語 bahasa dan undak usuk basa yang penulis lakukan, diperoleh tiga kesimpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan 敬語 dalam kehidupan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita rakyat adalah bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat

Lebih terperinci