Bab 2 Landasan Teori

Transkripsi

1 Bab 2 Landasan Teori 2.1 Tinjauan Umum Dalam proses pembuatan makalah ini, diperlukan beberapa metode, yaitu : Kajian pustaka Berupa data yang didapat dari buku buku mengenai budaya suku Asmat, wilayah suku Asmat, seni pahat dan ukir suku Asmat, artikel di internet Hasil pengamatan langsung berupa foto dan wawancara di lapangan. Pengumpulan data dari Museum Asmat Taman Mini Indonesia Indah Referensi buku Asmat Art: Woodcarvings of Southwest New Guinea Buku ini mendefinisikan seni Asmat berdasarkan bagian daerahnya, lengkap dengan penjelasan dan contoh foto aslinya. Didalamnya dijelaskan sejarah dan arti setiap karya seni suku Asmat secara detail. Buku ini dibuat oleh Dirk A. M. Smidt, diterbitkan oleh Periplus Editions tahun Banyak materi dalam buku ini yang sangat relevan dengan kebutuhan karya Tugas Akhir Penulis. Dalam buku ini Penulis mendapatkan informasi mengenai berbagai macam jenis dan ciri khas karya seni suku Asmat. Penulis juga mendapatkan data foto dari buku tersebut berikut dengan penjelasannya Referensi buku Asmat: Menyingkap Budaya Suku Pedalaman Irian Jaya Buku karya Dea Sudarman ini menceritakan tentang kehidupan masyarakat dari suku Asmat beserta seni dan budayanya. Terdapat foto dokumentasi karya Dea Sudarman berikut dengan penjelasannya. 5

2 Referensi buku Museum Asmat, Taman Mini Indonesia Indah Buku ini merangkum segala hal tentang suku asmat mulai dari sejarah suku Asmat, kondisi geografis, karya seni suku Asmat yang dahulu hingga karya seni suku Asmat yang sekarang. Penulis mendapatkan banyak informasi yang digunakan oleh Penulis untuk konten karya Tugas Akhir Penulis Referensi Karya Tulis Ilmiah The Changing Asmat World: A Survey of Cultural and Artistic Change From Hasil karya tulis ilmiah karya Lee Dobratz ini berisi tentang sejarah dan penjelasan secara detail fungsi dari karya seni suku Asmat terutama pada patung Mbis. Lee Dobratz menjelaskan perbedaan yang terdapat pada karya seni suku Asmat terutama pada patung Mbis pada tahun yang terdahulu dengan yang sekarang. Informasi yan lengkap dan jelas menjadikan karya tulis ilmiah ini menjadi sumber yang sangat penting untuk perancangan instalasi infografis asal usul patung Mbis dari suku Asmat untuk karya Tugas Akhir Penulis sekaligus sebagai tambahan konten mengenai kegunaan dari patung Mbis dan perayaan festivalnya Literatur Internet Beberapa referensi literatur yang di ambil dari internet antara lain: 1. Situs ini berisi tentang kumpulan karya seni suku Asmat dan juga berbagai macam pameran yang sudah pernah ada tentang karya seni suku Asmat Situs ini berisi tentang museum yang berada di universitas St. Paul Campus, Amerika Serikat, yang berisi koleksi yang cukup lengkap tentang kebudayaan dan karya seni kontemporer dari suku Asmat. Di

3 7 dalam situs ini juga terdapat beberapa pameran yang sudah dilakukan oleh museum tersebut Wawancara Penulis menyadari bahwa diperlukannya sebuah wawancara untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Metode yang dipakai adalah diskusi dan perbincangan dengan kepala Museum Asmat Taman Mini Indonesia Indah yang sedang melanjutkan penelitiannya tentang suku Asmat untuk mengambil gelar S2 di Universitas Indonesia, yaitu Ibu Maria Virgorina. Penulis sangat terbantu dengan data-data dan informasi yang diperoleh, sehingga dapat memudahkan Penulis untuk merangkum masalah yang terjadi saat ini. Penulis juga melakukan diskusi dan perbincangan dengan wowipits yaitu seniman dan pengukir asli dari asmat bernama Deki Asyam. Penulis mendapatkan banyak pencerahan dari hasil diskusi dengan beliau. Bapak Deki Asyam menjelaskan secara detail tentang karya seni suku Asmat dan makna dari patung Mbis juga upacaranya Museum Asmat TMII Tanpa adanya bantuan dari Museum Asmat, penulis menyadari bahwa karya Tugas Akhir Penulis tidak akan bisa terlaksana. Karena perancangan infograifs yang ingin Penulis buat merupakan kolaborasi dengan Museum Asmat. Penulis menggunakan data dan program yang sebelumnya pernah dilaksanakan oleh Musem Asmat sebagai dasar acuan dalam perancangan instalasi infografis sejarah patung Mbis dari suku Asmat. Sangat banyak data dan informasi yang penting tentang karya seni suku Asmat dan juga hasil nyata dari karya seni tersebut yang dapat dipergunakan menjadi sumber data yang valid tanpa Penulis harus melakukan kunjungan nyata ke daerah Asmatnya.

4 8 Gambar 2.1 Museum Asmat TMII Sumber: Sejarah Museum Asmat Museum asmat berdiri tahun 1986 oleh Ibu Tien Soeharto dengan meprakarsai mendirikan Museum Asmat. Berada di atas lahan Taman Bunga Keong Emas dengan luas bangunan m², museum ini dapat dicapai melalui dua pintu masuk: berjalan kaki melalui Taman Bunga Keong Emas atau melewati jembatan Taman Aquarium Air Tawar. Gedung museum mencontoh model rumah kariwari, yakni rumah pemujaan suku Tobati-Enggros, penduduk asli di tepi Danau Sentani, Papua, namun dikembangkan menjadi bangunan berarsitektur modern. Gedung terdiri atas tiga bangunan utama dan dua bangunan penghubung yang masing-masing berbentuk segi delapan, diberi kesan rumah panggung. Atap berbentuk kerucut. Ketiga bangunan utama digunakan untuk ruang pameran tetap koleksi museum, sedangkan dua bangunan penghubung sebagian dimanfaatkan untuk ruang pameran tetap dan sebagian lagi untuk ruang administrasi, serta ruang pimpinan museum. Benda-benda pameran berupa benda-benda budaya yang mengandung nilai keperkasaan dan mencerminkan pandangan hidup orang Asmat

5 9 yang selalu berkait dengan nenek moyang. Ikatan batin dengan nenek moyang itu diwujudkan dalam ukiran perlambang di berbagai benda keseharian. Untuk memudahkan pengunjung memahami kehidupan suku Asmat secara keseluruhan, tata pameran disusun berdasar tema. Tema pameran bangunan pertama berupa Manusia dan Lingkungannya, memamerkan bermacam pakaian adat dan perhiasan, diorama mata pencaharian hidup (menokok sagu), perahu arwah kendaraan roh nenek moyang (wuramon), patung nenek moyang (mbis pole), dan berbagai hiasan perlambang yang menceritakan gejala kehidupan. Pameran pada bangunan kedua bertema Manusia dan Kebudayaannya, memamerkan peralatan untuk membuat sagu, peralatan berburu, senjata, benda budaya dan upacara, perkusi (tifa), alat musik tiup dari bambu (fu), dan kapak batu (si). Tema pameran pada bangunan ketiga adalah Manusia dan Hasil Kreatifitasnya, memamerkan seni kontemporer yang merupakan hasil pengembangan pola-pola rancangan seni tradisional. Benda-benda yang dipamerkan berupa hasil seni modern orang Asmat yang mengacu pada permintaan pasar tetapi masih berpijak pada pola rancangan tradisional. Di samping pameran tetap, Museum Asmat juga menyelenggarakan kegiatan secara berkala dengan tema khusus, misalnya Gelar Lomba Kreasi Tari Gerak Asmat dan Lomba Mewarnai Gambar Ragam Hias Asmat. Gambar 2.2 Peta Museum Asmat TMII Sumber:

6 Sekilas Tentang Asmat Sejak 2002, wilayah Asmat telah ditetapkan sebagai Kabupaten dalam Provinsi Papua, dengan beribu kota di Distrik Agats. Luas Kabupaten Asmat KM². Letak geografisnya berada di Papua Barat Daya, 4-7 LS dan BT. Di sebelah utara, Kabupaten Asmat berbatasan dengan Pegunungan Jayawijaya, sebelah selatan berbatasan dengan Laut Arafuru, sementara di sebelah timur dan barat diapit oleh Sungai Juliana dan Sungai Pomats. Kampung-kampung Asmat tersebar dan membentuk pola tersendiri. Gambar 2.3 Peta Asmat Sumber: Letak perkampungan tersebut ada yang pesisir pantai, ada pula yang berupa perkampungan di tepi sungai. Masing-masing kampung baik yang di tepi pantai maupun di tepi sungai memiliki cara hidup, struktur sosial, dan budaya berbeda. Populasi pesisir pantai terbagi atas dua bagian, yaitu Suku Bisman dan Suku Simai. Suku Bisman berada di antara Sungai Sinesty dan Sungai Nin. Perkampungan Suku Asmat berada di sepanjang tepi sungai dan pesisir pantai. Biasanya, tempat tinggal mereka mendekati hutan sagu, yang menjadi makanan pokok mereka. Tentu saja, tujuannya untuk mempermudah mengolah dan mengamankan sagu-sagu tersebut. Hal itu membuat pola perkampungan Suku Asmat berpencar menyesuaikan dengan tempat-tempat sumber makanan. Setiap desa memiliki hutan dengan batas-batas yang ditentukan oleh kemampuan anggotanya dalam mengamankan dan

7 11 mempertahankan hutan dari rambahan desa lain. Perasaan takut diserang musuh itu membuat jarak antar kampung berjauhan. Ada dua macam bentuk rumah di perkampungan Asmat, yaitu rumah panjang (jew) dan rumah keluarga (tysem). Setiap perkampungan memiliki beberapa jew. Satu jew dapat dikelilingi oleh sekitar lima belas sampai dua puluh tysem. Dalam satu rumah, terdapat dua sampai tiga keluarga kerabat terdekat dan setiap keluarga memiliki tungku perapian sendiri Makna dan Asal Usul Kata Asmat Dalam sebuah mitos yang mereka percayai, nenek moyang Suku Asmat diceritakan menjelma menjadi beberapa jenis pohon. Itulah alasan mengapa orang Asmat menyebut dirinya sebagai as-asmat yang berarti manusia kayu atau manusia pohon atau asmat-ow, yang berarti manusia sejati. Orang Asmat sangat menghormati pohon, mereka menganggap dirinya sebagai pohon dan sebaliknya menganggap pohon adalah diri mereka. Bagi mereka, pohon adalah kehidupan. Itulah sebabnya, orang Asmat tidak pernah menebang pohon sembarangan karena mereka percaya hal itu akan melukai dirinya sendiri dan nenek moyangnya. Mereka mengibaratkan akar pohon itu sebagai kaki, batang sebagai badan, ranting adalah tangan, dan buah adalah kepalanya. Kehidupan orang Asmat tidak dapat dipisahkan dengan alam sekitarnya. Mereka meyakini sejatinya manusia itu harus bersatu dengan alam. Mereka pun menyebut dirinya sebagai Ow Kaenak Anakat yang artinya Akulah Manusia Sejati Asal Usul Kesenian Suku Asmat Suku Asmat hidup di lingkungan alam yang keras, tetapi tetap mampu menghasilkan kreativitas seni mengagumkan. Mereka sangat dekat dengan alam. Apa yang dilihat dan dialami dari alam, mereka hayati dalam kehidupan sehari-hari sehingga melahirkan lambang-lambang yang dapat dimengerti oleh seluruh masyarakat Asmat. Lambang flora, fauna maupun nenek moyang

8 12 dipercaya memberi kekuatan tertentu, melindungi, dan memberi kesejahteraan. Itulah sebabnya, semua benda atau perkakas yang mereka ciptakan selalu diukir dengan perlambangan. Orang Asmat mewarisi keahlian nenek moyangnya, Fumeripits. Mereka meyakini Fumeripits hidup di dalam diri mereka. Memahat, mengukir, menari, bermusik, dan membangun rumah merupakan warisan Sang Pencipta. Menurut mitos, asal-usul orang Asmat dimulai dari kehadiran Fumeripits, orang pertama Asmat yang terdampar dalam keadaan sekarat, lalu ditolong oleh sekawanan burung. Fumeripits akhirnya selamat dan sehat. Kemudian, ia membangun rumah panjang untuk berlindung. Hari-harinya diisi dengan membuat patung, lalu patung yang sudah jadi ia tempatkan dalam rumah panjang. Untuk menghilangkan rasa kesepiannya, Fumeripits membuat tifa dan memainkannya. Namun, tak disangka-sangka, patungpatung yang ia buat berubah menjadi manusia hidup dan ikut bergerak mengikuti irama alunan tifa. Sejak itu, Fumeripits terus mengembara, di setiap daerah yang disinggahinya, ia selalu membangun rumah panjang dan menciptakan manusia-manusia baru. Manusia-manusia baru itulah yang kelak disebut as-asmat atau manusia kayu. Fumeripits oleh orang Asmat disebut sebagai Sang Pencipta. Orang Asmat mewarisi bakat memahat dan mengukir dari penciptanya. Mereka memiliki ekspresi seni yang indah, seperti membuat patung kayu, tifa, perahu, dan tameng Sekilas Tentang Patung Mbis Mbis memiliki arti dan pengaruh besar dalam masyarakat Asmat, yaitu: 1. Lambang kehadiran nenek moyang. 2. Tanggung jawab dan balasan. 3. Lambang kekuatan hidup. 4. Tanda kesuburan. Mbis memberi kesuburan karena nenek moyang berada di dalamnya memiliki benih-benih kehidupan. Sesudah upacara Mbis, orang

9 13 Asmat membawa patung mbis ke hutan sagu sebagai simbol pupuk yang akan menyuburkan hutan mereka. 5. Keindahan dan kenangan. Sebagi bentuk ekspresi diri terhadap keindahan dan untuk mengenang kepala perang dan leluhur yang telah meninggal, agar dapat meneladani kebaikan pemimpin mereka. Dahulu, orang yang masih hidup harus membuat mbis dan membunuh seorang musuh sebagai pengganti kematiannya. Saat ini Indonesia sebagai negara hukum melarang aksi balas dendam. Mbis masa kini dibuat hanya untuk mengenang seseorang yang telah meninggal dunia ataupun sebagai karya seni Pengertian Installation Art Menurut artikel yang dikutip dari Seni Instalasi dalam bentuk penjelasan yang paling ringkas mungkin adalah bentuk seni yang mengkombinasikan dua jenis materi yaitu dua dimensi yang lebih kita kenal dengan istilah 2D atau tiga dimensi 3D. Kedua jenis materi tersebut di rekreasi kan di dalam sebuah ruang kosong, dengan tujuan agar para penikmat bisa mendapatkan sebuah persepsi tersendiri terhadap ruang tersebut Pengertian Pameran Menurut artikel yang dikutip dari pameran diartikan sebagai penyajian visual dengan benda-benda dua dan tiga dimensi, dengan maksud mengkomunikasikan ide atau informasi kepada orang banyak. Pameran merupakan suatu usaha untuk memperlihatkan secara sistematis model, contoh, barang sesungguhnya, peta atau gambar pada suatu tempat tertentu dalam suatu urutan tertentu untuk menumbuhkan perhatian pengunjung. Dengan demikian, hampir segala jenis media dapat ditampilkan dalam pameran.

10 Tinjauan Khusus Berikut ini adalah landasan-landasan teori yang mendasari penulis dalam penelitian Tugas Akhir mengenai perancangan infografis sejarah patung Mbis dari suku Asmat untuk karya Tugas Akhir Penulis: Teori Infographic Menurut Mark Smiciklas dalam buku The Power of Infographics, infografis adalah sebuah visualisasi data atau ide yang mencoba untuk menyampaikan informasi yang kompleks kepada penonton agar dapat dikonsumsi dengan cepat dan mudah dipahami. Gambar 2.4 Anatomy of an infographic by Mark Smicklas, Information graphic is a type of picture that blends data with design, helping individuals and organizations concisely communicate messages to their audience Sumber: The Power Of Infographics book page 4

11 Teori Chunking Menurut buku Universal Principles of Design, teknik Chunking digunakan untuk mengkombinasi beberapa informasi menjadi sebuah kuantitas (numberic) sehinga informasi tersebut lebih mudah untuk diingat Teori Storrytelling Menurut buku Universal Principles of Design, teknik Storrytelling digunakan untuk melibatkan penonton agar membangkitkan sebuah emosi tertentu dan pengalaman yang baru dalam membaca sebuah cerita. Jika penonton berhasil terlibat maka penonton akan mengingat cerita tersebut dan menceritakanya kembali dengan cara pribadinya. Elemen-elemen dasar yang harus ada pada storytelling agar cerita yang disajikan memiliki kualitas dan pengalaman menarik dalam membaca adalah: Setting : Mengarahkan penonton untuk lebih merasakan waktu dan tempat agar lebih merasa nyaman. Characters : Membuat penonton menjadi ikut terlibat dalam cerita. Mood : Musik dan pencahayaan menciptakan emotional tone. Movement : Cerita harus memiliki alur baca yang jelas dan menarik Teori Ilustrasi Berdasarkan buku Illustration: A Theoretical & Contextual Perspective, penulis menggunakan teori Diagrams yaitu ilustrasi berupa obejek, system, manufacturing atau proses organik yang dibuat jauh dari gambar realitanya. Dengan sentuhan kontemporer, diagram dapat diaplikasikan untuk mengatur gambar yang kompleks lebih dari sekedar information graphics melainkan menjadi sebuah promotional items. Penulis juga menggunkan teori Visual Metaphor yaitu yang sebagaimana dijelaskan menurut buku Illustration: A Theoretical & Contextual Perspective sebuah visualisasi yang memiliki konsep kiasan atau perumpamaan yang memanfaatkan sejumlah ide-ide dan metode komunikasi, simbolisme dan ekspresionisme.

12 Teori Iconic Representation Penulis menggunakan teori tersebut untuk menunjang dalam pembuatan simbol-simbol dari data yang telah dikumpulkan untuk dimasukan kedalam perancangan infografis sejarah patung Mbis dari suku Asmat yang penulis rancan untuk karya Tugas Akhir Penulis. Menurut buku berjudul Universal Principles of Design, yang dimaksud dengan iconic representation adalah penggunaan gambar untuk membuat tindakan, objek dan konsep agar lebih mudah untuk ditemukan, dikenali, dipelajari dan diingat. Iconic representation digunakan dalam signage, display komputer, dan control panel. Mereka dapat digunakan untuk identifikasi (logo perusahaan), sebagai space-efficient alternatif untuk teks (tanda-tanda jalan), atau untuk menarik perhatian dalam suatu tampilan. Ada empat jenis iconic representation, yaitu : 1. Similar icons menggunakan gambar yang secara visual memiliki kesamaan dengan tindakan, objek atau konsep. Hal ini yang paling efektif dalam mewakili tindakan objek, atau konsep sederhana dan kurang efektif bila kompleksitasnya meningkat. 2. Example icons menggunakan ikon gambar yang memberikan contoh atau yang umumnya terkait dengan tindakan, objek, atau konsep. Mereka sangat efektif dalam mewakili tindakan, objek, atau konsep yang kompleks. Sebagai contoh, suatu tanda yang menunjukkan lokasi dari bandara menggunakan gambar dari pesawat, bukan gambar yang mewakili bandara. 3. Symbolic icons menggunakan gambar yang mewakili suatu tindakan, objek, atau konsep yang lebih tinggi pada tingkat abstraksi. Sebagai contoh, kontrol pintu kunci pada pintu mobil menggunakan gambar gembok untuk menunjukkan fungsinya, meskipun gembok tidak terlihat seperti kontrol sebenarnya. 4. Arbitrary icons menggunakan gambar yang paling sedikit hubungannya atau tidak berhubungan dengan tindakan, objek, atau konsep, namun, hubungannya harus dipelajari. Umumnya, arbitrary icons hanya digunakan ketika mengembangkan standar lintas budaya atau industri yang akan digunakan untuk jangka

13 17 waktu yang lama. Ini memberikan orang eksposur yang cukup untuk menjadikan ikon tersebut sebuah perangkat komunikasi yang efektif. Misalnya, ikon untuk radiasi harus dipelajari, karena tidak ada gambar intrinsik pada gambar yang menunjukkan radiasi. (Lidwell, Holden, Bulter, 2010: 132) Teori Hierarchy Penulis menggunakan teori tersebut untuk membantu penulis dalam menyusun sebuah informasi (layout) agar penonton dapat membaca infografis asal usul patung Mbis dari suku Asmat dengan nyaman. Menurut buku berjudul Universal Principles of Design hirarki dalam desain berfungsi untuk memberikan emphasis (Principles of Design) yaitu berguna untuk para pembaca mengidentifikasi hal terpenting dalam sebuah komposisi (layout) Grid System Menurut buku Layout Essentials: 100 Design Principles for Using Grids Modular Grids adalah grid sistem terbaik yang digunakan untuk mengatur atau mengontrol informasi yang kompleks yang biasa ditemui didalam chart, koran, kalender dan tabel Teori Instalation Art Menurut buku berujudul Installation Art: A Critical History Claire Bishop mengatakan bahwa seni instalasi memiliki arti yang ambigu dan tergolong dalam seni kontemporer. Sejarah terbentuknya seni instalasi tidak terfokuskan pada tema dan material (medium) akan tetapi sebagai viewers experience.

14 Analisa SWOT Dari Proyek Sebelumnya Gambar 2.5 Pameran yang sebelumnya Sumber: Museum Asmat Strenght - Pemilihan image / foto yang diaplikasikan pada desain posternya sudah mempresentasikan keadaan yang sebenarnya. Contohnya : penjelasan rumah yeu menggunakan foto rumah yang sebenarnya.

15 19 Weakness - Penataan dan komposisi foto dan teks tidak memiliki hirarki dan tidak terdapat emphasis dalam desain tersebut - Teks susah dibaca karena warnanya tidak kontras dengan backgroundnya. - Belum ada informasi mengenai karya seni suku Asmat terutama Patung Mbis Opprtunity - Membuat orang sudah tahu Asmat itu seperti apa dalam segi visual Threat - Kurangnya informasi tentang makna karya seni asmat disbanding dengan pameran di luar negri membuat masyarakat tidak tahu kekayaan seni Asmat dan berpikir asmat masih primitif. 2.4 Analisa AIDA Attention - Menarik perhatian masyarakat untuk mengungjungi pameran temporer Museum Asmat Taman Mini Indonesia Indah. Interest - Menarik minat masyarakat untuk membaca dan mengetahui lebih dalam kesenian suku Asmat dan nilai sejarah yang terdapat dalam patung Mbis Desire - Membangkitkan rasa emosi para pengunjung pameran untuk merasakan keunikan dari kesenian suku Asmat dan nilai budaya yang tertanam pada setiap karya seni terutama pada patung Mbis. Action - Dengan membaca buku ini pengunjung diharapkan termotivasi untuk melestarikan kesenian suku Asmat dan berkungjung ke Museum Asmat Taman Mini Indonesia Indah untuk mengetahui lebih dalam tentang kesenian suku Asmat.