RENSTRA SKPD Tahun Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Musi Rawas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENSTRA SKPD Tahun Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Musi Rawas"

Transkripsi

1 1 RENSTRA SKPD Tahun

2 KATA PENGANTAR Laporan Rencana Strategis (RENSTRA) dinas ini berisikan Pendahuluan latar belakang dan landasan hukum, Gambaran umum layanan organisasi perangkat daerah tugas pokok dan fungsi, sumberdaya, kinerja layanan, analisis lingkungan internal dan eksternal OPD, Issue-isue strategis, identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan organisasi perangkat daerah, Telaah visi dan misi, program kepala daerah, Telaah kementerian dan lembaga, Telaah tata ruang, Telaah kajian lingkungan hidup strategis. Visi dan misi, tujuan dan kebijakan. Rencana program dan kegiatan, indikator kerja, kelompok sasaran, pendanaan indikatif, Indikator kinerja OPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD, Penutup, kesimpulan dan saran. Penyelesaian laporan RENSTRA ini merupakan pelaksanaan pekerjaan perencanaan selama 5 (lima) tahunan, sebagai dasar acuan pelaksanaan kegiatan pembangunan pada Dinas Pemuda Dan Olahraga, laporan ini tersusun berkat kerja sama semua pihak dalam meluangkan waktu dan pikirannya untuk membuat rencana strategis dinas, selanjutnya kami ucapkan terimakasih atas segala dukungan dan kontribusinya dalam mewujudkan visi dan misi Kabupaten Musi Rawas Sempurna, apabila ada kesalahan dalam penulisan ini penyusun meminta maaf dan kepada Allah minta ampun. Amin ya robal alamin. Muara Beliti, Mei 2017 Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Musi Rawas, H. HERIYANTO, S.IP, M. Si Pembina Utama Muda NIP

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan... 7 BAB II. GAMBARAN LAYANAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Sumber Daya Kinerja Pelayanan Organisasi Perangkat Daerah Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Pelayanan Organisasi Perangkat Daerah BAB III. ISU-ISU STRATEGIS Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah Telaah Renstra Kementerian dan Renstra Provinsi Telaah Tata Ruang Analisis Kondisi Geografis dan KLHS Untuk Menentukan Permasalahan Pembangunan Telaah Rencana Struktur Ruang Telaah Rencana Pola Ruang Analisis KLHS Analisis Lingkungan Untuk Menentukan Permasalahan Pembangunan Analisis Lingkungan Internal Analisis Lingkungan External

4 3.6 Permasalahan Pembangunan Penentuan Isu Strategis BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN Visi Misi Dinas Pemuda dan Olahraga Kab. Musi Rawas Visi Misi Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pemuda dan Olahraga Strategi dan Arah Kebijakan BAB V. RENCANA PROGRAM KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Program BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VII. PENUTUP Kesimpulan Saran

5 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dispora Musi Rawas Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Progran Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tabel 3.2 Tingkat Kepadatan Penduduk kabupaten Musi Rawas Tahun Tabel 3.3 Struktur Ruang dan Fungsi Yang di Emban kecamatan Tabel 3.4 Hasil Telaah Struktur Ruang Wilayah Tabel 3.5 Hasil Telaah Pola Ruang Wilayah Tabel 3.6 Analisis Terhadap Dokumen Hasil KLHS Tabel 4.1 Tujuan - Indikator Tabel 4.2 Tujuan Program Tabel 4.3 Tujuan Kegiatan Tabel 4.4 Tujuan Strategi Arah Kebijakan Tabel 5.1 Rencana Program,Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Pemuda dan Olahraga Kab. Musi Rawas Tabel 6.1 Indikator Kinerja yang Mengacu Pada Tujuan RPJMD

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 SKEMA KETERKAITAN ANTARA RPJMD, RENSTRA OPD DAN RENJA OPD... 3 Gambar 2.1 BAGAN STRUKTUR DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA

7 BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Dinas Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah/kewenangan kabupaten di bidang: pembinaan kepemudaan, keolahragaan, serta tugas pembantuan. Dengan posisi dan peranan tersebut maka pembangunan bidang kepemudaan dan keolahragaan mempunyai potensi yang sangat besar sekaligus adanya tantangan dan permasalahan yang harus dihadapi, seperti pengembangan kepemimpinan pemuda, peningkatan potensi keteladanan, keberpengaruhan serta menggerakkan pemuda sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan yang berwawasan kebangsaan, melindungi pemuda dari pengaruh destruktif dan lost generation, pembangunan dan peningkatan infrastruktur kepemudaan dan keolahragaan, pembinaan dan pengembangan kepemudaan dan keolahragaan, penyelenggaraan pekan dan kejuaraan olahraga, pendidikan dan pelatihan keolahragaan, pemberdayaan dan pemasyarakatan olahraga serta peningkatan kebugaran jasmani masyarakat. Untuk mengembangkan potensi dan menangani tantangan permasalahan tersebut, diperlukan acuan perencanaan dan pedoman pelaksanaan kebijakan di bidang kepemudaan dan keolahragaan yang menjangkau lintas bidang, lintas sektor, lintas program dan lintas lembaga. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional 7

8 merupakan keseluruhan subsistem, keolahragaan yang saling terkait secara terencana, terpadu dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan keolahragaan nasional. Undang-Undang 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan merupakan aspek pembangunan kepemudaan yang berkaitan dengan koordinasi kemitraan, infrastruktur dan organisasi kepemudaan. Terselenggaranya tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat guna mencapai tujuan bernegara, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, transparan, dan legitimate, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Salah satu tolok ukurnya adalah perencanaan yang sistematis, sebab saat ini hampir di semua negara sudah menerapkan sistem perencanaan yang strategis, dikenal dengan nama Rencana Strategis (Renstra). Sejalan dengan itu, penyusunan Renstra dilakukan sebagai tindak lanjut Ketetapan MPR-RI No XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, serta UU No 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Menurut Penjelasan Pasal 3 Undang- Undang No 28 Tahun 1999, disebutkan bahwa asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Operasionalisasi kegiatan kelembagaan selama 5 (lima) tahun yang dituangkan dalam Renstra, harus diimplementasikan setiap tahun melalui Rencana Kinerja (Renja). 8

9 Implementasi Renja dilakukan oleh Pimpinan Lembaga dan Renja tersebut harus sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang menjadi pedoman dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Keterkaitannya antara RPJMD, Renstra OPD, dan Renja OPD serta Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. Selain itu perujukan RPJMN terhadap RPJMD Provinsi dan RPJMD Provinsi terhadap RPJMD Kabupaten, hubungan ini dituangkan pada Bagan dibawah ini. R P J P Nasional R P J M Nasional R P J PD Provinsi R P J M D Provinsi R P J PD Kab/Kota R P J M D Kab/Kota R K P D KUA & PPAS APBD Input Renstra OPD Renja OPD RKA OPD Rincian APBD Dipedomani DPA OPD Gambar 1.1 Skema Keterkaitannya antara RPJMD, Renstra OPD, dan Renja OPD 1.2. Landasan Hukum 9

10 Dalam penyusunan Renstra ini, peraturan perundang-undangan yang digunakan sebagai landasan, antara lain adalah 1. Undang undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287). 2. Undang- undang Nomor 15 Tahun 2004 Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400) 3. Undang undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421) 4. Undang - undang Nomopr 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437). 5. Undang undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438). 6. Undang-undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700). 7. Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725). 8. Undang undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2011 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234). 10

11 9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2007 No. 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741). 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 11. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 08 tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Daerah Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Daerah Nomor 2 Seri D). 12. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 09 tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Selatan tahun Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17) 14. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 2 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Musi Rawas (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2008 Nomor 2) 15. Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 52 Tahun 2016 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi 16. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Musi Rawas (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Nomor 7) Maksud Dan Tujuan Maksud Penyusunan Renstra SKPD Rencana strategis dinas dibuat dengan maksud sebagai media acuan dalam penyusunan pembuatan rencana kerja tahunan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), 11

12 sekaligus merupakan acuan penentuan pemilihan program kegiatan tahunan berjalan yang sesuai dengan arah dan kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta akan dibahas dalam rangkaian Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah secara berjenjang. Oleh karena itu isi dan substansinya mencakup indikasi rencana program dan kegiatan pembangunan bersumber dari dana yang pembiayaan dari APBN maupun APBD provinsi dan APBD Kabupaten. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka Renstra Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pemuda dan Olahraga dibuat dan disusun dengan maksud sebagai berikut: 1. Menyediakan acuan dan pembelajaran bagi semua steackhoder pemerintahan dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang akan dibiayai dari APBD setempat dan sumber pembiayaan APBN serta dana lainnya. 2. Menyediakan satu tolok ukur untuk menjadi pembanding dalam pencapaian kinerja dan mengevaluasi kinerja selama setahun. 3. Menjabarkan gambaran tentang kondisi daerah saat ini dalam konstelasi regional dan Nasional sekaligus memahami arah dan tujuan hendak di capai dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kabupaten Musi Rawas. 4. Memudahkan dan dipahami oleh eksekutif dan legeslatif dalam melihat arah dan tujuan dari kebijakan strategis Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pemuda dan Olahrga, serta program kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahunan Tujuan Penyusunan Renstra SKPD Tujuan penyusunan Rencana Strategis adalah sebagai arahan kebijakan dan strategi pada Dinas Pemuda dan Olahraga tahun untuk menyediakan dokumen perencanaan secara komprehensip lima tahunan, dapat dijadikan sebagai acuan perencanaan jangka pendek serta menjadi indikator dalam pencapaian tujuan, maka renstra 12

13 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pertanggungjawaban (akuntabilitas) Instansi Pemerintah Daerah yang akan digunakan sebagai acuan dalam: 1. Menjadi pedoman perencanaan pembangunan pada Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Musi Rawas selama lima tahun kedepan. 2. Menjadi penyelaras perencanaan pembangunan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Musi Rawas terhadap pembangunan nasional. 3. Menjadi acuan dalam menetapkan Rencana Kerja (Renja) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Evaluasi Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi (LAKIP) Dinas Sistematika Penulisan Rencana srategis Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman di susun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab. I Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang penyusunan RPJM, maksud dan Tujuan Penyusunan, landasan Normatif penyusunan, hubungan dengan dokumen perencanaan lainnya. Bab. II Gambaran Umum Layanan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Bab ini menjelaskan gambaran umum layanan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berisikan tentang tugas pokok dan fungsi, sumber daya, kinerja layanan, analisis lingkungan internal dan eksternal. Bab. III. Isu-isu Strategis Bab III ini berisikan tentang Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Telaah visi, Misi 13

14 dan Program Kepala Daerah, Telaah Renstra Kementerian dan Lembaga, telaah tata ruang, telaah kajian lingkungan hidup strategis. Bab. IV Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan Bab ini menguraikan visi, misi, arah kebijakan dan prioritas pembangunan daerah yang ditumpu dalam rangka mengubah kondisi masa sekarang ke arah kondisi yang diharapkan lima tahun mendatang. Bab. V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Bab ini berisikan tentang program dan kegiatan pokok. Bab. VI Indikator Kinerja OPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Bab ini berisikan tujuan, sasaran dan indikator sasaran beserta target yang akan dicapai Bab. VII. Penutup Bab ini memuat kaidah pelaksanaan yang meliputi penjelasan antara lain Renstra OPD merupakan pedoman dalam penyusunan Renja OPD, penguatan peran para Stakcholders dalam pelaksanaan Renja OPD dan merupakan dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan, serta catatan dan harapan kepada OPD. 14

15 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 52 Tahun 2016 Tentang Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Musi Rawas adalah sebagai berikut Tugas Dinas Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah bidang teknis kepemudaan dan olahraga berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Kabupaten Fungsi Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Musi Rawas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pemberdayaan pemuda, pengembangan pemuda, pembudayaan pemuda, serta peningkatan prestasi olahraga; b. Pengoordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan pemuda, pengembangan pemuda, pembudayaan pemuda, serta peningkatan prestasi olahraga; c. Pengoordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Dinas Pemuda dan Olahraga; BAB II GAMBARAN LAYANAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH 15

16 d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan pemuda, pengembangan pemuda, pembudayaan pemuda, serta peningkatan prestasi olahraga; e. Pengelolaan barang milik/ kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Dinas Pemuda dan olahraga; f. Pengawasan dan pelaksanaan tugas di lingkungan dinas; dan g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Adapun tugas setiap unit kerja/unit organisasi yang ada di Dinas Pemuda dan Olahraga adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas, memiliki tugas sebagai berikut: a. perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pemberdayaan pemuda, pengembangan pemuda, pembudayaan olahraga, serta peningkatan prestasi olahraga; b. pengoordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan pemuda, pengembangan pemuda, pembudayaan olahraga, serta peningkatan prestasi olahraga; c. pengoordinasi pelaksana tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Dinas Pemuda dan Olahraga; d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan pemuda, pengembangan pemuda, pembudayaan olahraga, serta peningkatan prestasi olahraga; e. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Dinas Pemuda dan Olahraga; f. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas; dan g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 16

17 2. Sekretariat memiliki tugas sebagai berikut : a. penyusunan perencanaan program dan kegiatan pada Dinas; b. pengkoordinasian penyusunan program dan kegiatan Dinas; c. pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan, dan administrasi kepegawaian; d. penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat; e. pelaksanaan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan Dinas; f. pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja Dinas; dan g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas, sesuai dengan tugas dan fungsinya Subbagian Perencanaan dan Evaluasi memiiki tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana dan anggaran Dinas; b. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan rencana, program dan kegiatan Dinas; c. menyusun rencana strategis, rencana kerja, program dan kegiatan Dinas; d. menyusun laporan kinerja serta menyusun dokumen SAKIP dinas; e. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas; f. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris, sesuai dengan tugas dan Fungsinya Subbagian Keuangan dan Aset memiliki tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana kegiatan penyelenggaraan administrasi keuangan dan aset Dinas; b. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan aset Dinas; 17

18 c. melaksanakan kegiatan pembendaharaan, verifikasi dan pembukuan anggaran keuangan Dinas; d. menyusun laporan realisasi keuangan, menyusun laporan keuangan akhir tahun; e. melakukan pengelolaan dan penatausahaan barang milik negara; f. melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian asset dinas; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris, sesuai dengan tugasnya Subbagian Umum dan Kepegawaian memiliki tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana kegiatan urusan umum dan kepegawaian; b. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas, peralatan dan perlengkapan kantor dan aset lainnya; c. melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana dilingkungan dinas; d. melaksanakan urusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi barang-barang inventaris; e. melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan perlengkapan; f. melaksanakan urusan umum, keprotokolan, hubungan masyarakat, penyiapan rapat-rapat dinas dan dokumentasi; g. melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi kepegawaian, administrasi kearsipan dan perpustakaan dinas: h. menyiapkan bahan pembinaan kepegawaian dan penyiapan pengawai untuk mengikuti pendidikan/pelatihan; i. melaksanakan penyiapan bahan standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional; 18

19 j. melakukan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang tugasnya; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris, sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3. Bidang Pemberdayaan Pemuda: a. perumusan kebijakan di bidang peningkatan sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda, peningkatan kapasitas pemuda, peningkatan ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda serta peningkatan kreativitas pemuda; b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda, peningkatan kapasitas pemuda, peningkatan ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda serta peningkatan kreativitas pemuda; c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda, peningkatan kapasitas pemuda, peningkatan ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda serta peningkatan kreativitas pemuda; d. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang peningkatan sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda, peningkatan kapasitas pemuda, peningkatan ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda serta peningkatan kreativitas pemuda; e. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda, peningkatan kapasitas pemuda, peningkatan ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda serta peningkatan kreativitas pemuda; 19

20 f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang peningkatan sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda, peningkatan kapasitas pemuda, peningkatan ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda serta peningkatan kreativitas pemuda; g. pelaksanaan administrasi Bidang Pemberdayaan Pemuda; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas,sesuai dengan fungsinya Seksi Tenaga dan Sumber Daya Pemuda, IPTEK dan Taqwa Pemuda mempunyai tugas sebagai berikut: a. menyiapkan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang Sumber Daya Pemuda, IPTEK, dan IMTAQ Pemuda; a. menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang Sumber Daya Pemuda, IPTEK, dan IMTAQ Pemuda; b. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Sumber Daya Pemuda (SDP), IPTEK, dan IMTAQ Pemuda; c. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang Sumber Daya Pemuda, IPTEK, dan IMTAQ Pemuda; dan d. memantau, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang Sumber Daya Pemuda, IPTEK, dan IMTAQ Pemuda; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan fungsinya. 20

21 3.2. Seksi Peningkatan Wawasan dan Kapasitas Pemuda mempunyai tugas sebagai berikut: a. menyiapkan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang Peningkatan Wawasan dan Kapasitas Pemuda; b. menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang Peningkatan Wawasan dan Kapasitas Pemuda; c. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Peningkatan Wawasan dan Kapasitas Pemuda; d. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang Peningkatan Wawasan dan Kapasitas Pemuda; dan e. memantau, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang Peningkatan Wawasan dan Kapasitas Pemuda; f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan fungsinya Seksi Peningkatan Kreativitas Pemuda mempunyai tugas sebagai berikut: a. menyiapkan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang Peningkatan Kreativitas Pemuda; b. menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang Peningkatan Kreativitas Pemuda; c. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Peningkatan Kreativitas Pemuda; d. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang Peningkatan Kreativitas Pemuda; dan 21

22 e. memantau, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang Peningkatan Kreativitas Pemuda; f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan fungsinya. 4. Bidang Pengembangan Pemuda : a. perumusan kebijakan di bidang kepemimpinan, kepeloporan, dan kemitraan pemuda, organisasi kepemudaan dan kepramukaan, infrastruktur serta kewirausahaan pemuda; b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang kepemimpinan, kepeloporan, dan kemitraan pemuda, organisasi kepemudaan dan kepramukaan, infrastruktur serta kewirausahaan pemuda; c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kepemimpinan, kepeloporan, dan kemitraan pemuda, organisasi kepemudaan dan kepramukaan, infrastruktur serta kewirausahaan pemuda; d. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang kepemimpinan, kepeloporan, dan kemitraan pemuda, organisasi kepemudaan dan kepramukaan, infrastruktur serta kewirausahaan pemuda; e. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kepemimpinan, kepeloporan, dan kemitraan pemuda, organisasi kepemudaan dan kepramukaan, infrastruktur serta kewirausahaan pemuda; f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kepemimpinan, kepeloporan, dan kemitraan pemuda, organisasi kepemudaan dan kepramukaan, infrastruktur serta kewirausahaan pemuda; 22

23 g. pelaksanaan administrasi Bidang Pengembangan Pemuda; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan fungsinya Seksi Kepemimpinan, Pelaporan, Kemitraan dan Penghargaan Pemuda memiliki tugas sebagai berikut: a. menyiapkan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda; b. menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda; c. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda; d. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda; dan e. memantau, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda; f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan fungsinya Seksi Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan mempunyai tugas : a. menyiapkan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan; b. menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan; c. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan; 23

24 d. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan; dan e. memantau, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan. f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan fungsinya Seksi Kewirausahaan dan Infrastruktur Pemuda dipimpin oleh Kepala Seksi, mempunyai tugas : a. menyiapkan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang Kewirausahaan dan Infrastruktur Pemuda; b. menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang Kewirausahaan dan Infrastruktur Pemuda; c. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Kewirausahaan dan Infrastruktur Pemuda; d. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang Kewirausahaan dan Infrastruktur Pemuda; dan e. memantau, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang Kewirausahaan dan Infrastruktur Pemuda; f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan fungsinya. 5. Bidang Pembudayaan Olahraga : a. perumusan kebijakan di bidang pengelolaan olahraga pendidikan dan pengelolaan pembinaan sentra olahraga, pengelolaan olahraga rekreasi, 24

25 pengembangan olahraga tradisional dan layanan khusus, serta kemitraan dan penghargaan olahraga; b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan olahraga pendidikan dan pengelolaan pembinaan sentra olahraga, pengelolaan olahraga rekreasi, pengembangan olahraga tradisional dan layanan khusus, serta kemitraan dan penghargaan olahraga; c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengelolaan olahraga pendidikan dan pengelolaan pembinaan sentra olahraga, pengelolaan olahraga rekreasi, pengembangan olahraga tradisional dan layanan khusus, serta kemitraan dan penghargaan olahraga; d. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengelolaan olahraga pendidikan dan pengelolaan pembinaan sentra olahraga, pengelolaan olahraga rekreasi, pengembangan olahraga tradisional dan layanan khusus, serta kemitraan dan penghargaan olahraga; e. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengelolaan olahraga pendidikan dan pengelolaan pembinaan sentra olahraga, pengelolaan olahraga rekreasi, pengembangan olahraga tradisional dan layanan khusus, serta kemitraan dan penghargaan olahraga; f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan olahraga pendidikan dan pengelolaan pembinaan sentra olahraga, pengelolaan olahraga rekreasi, pengembangan olahraga tradisional dan layanan khusus, serta kemitraan dan penghargaan olahraga; 25

26 g. pelaksanaan administrasi Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan fungsinya Seksi Olahraga Pendidikan dan Sentra Olahraga mempunyai tugas: a. menyiapkan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang pengelolaan olahraga pendidikan dan pembinaan sentra; b. menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan olahraga pendidikan dan sentra olahraga; c. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengelolaan olahraga pendidikan dan pembinaan sentra; d. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengelolaan olahraga pendidikan dan pembinaan sentra; dan e. memantau, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan olahraga pendidikan dan pembinaan sentra. f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan fungsinya Seksi Olahraga Rekreasi, Tradisonal dan Layanan Khusus mempunyai tugas: a. menyiapkan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang pengelolaan olahraga rekreasi, tradisional, dan layanan khusus; b. menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan olahraga rekreasi, tradisional, dan layanan khusus; c. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengelolaan olahraga rekreasi, tradisional, dan layana khusus; d. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengelolaan olahraga rekreasi, tradisional, dan layanan khusus; 26

27 e. memantau, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan olahraga rekreasi, tradisional, dan layanan khusus. f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan fungsinya Seksi Kemitraan dan Penghargaan Olahraga memiliki tugas sebagai berikut: a. menyiapkan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang kemitraan dan penghargaan olahraga; b. menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang kemitraan dan penghargaan olahraga; c. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kemitraan dan penghargaan olahraga; d. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kemitraan dan penghargaan olahraga; dan e. memantau, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang kemitraan dan penghargaan olahraga. f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan fungsinya 6. Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga : a. perumusan kebijakan di bidang pembibitan, iptek, dan tenaga keolahragaan, promosi olahraga dan olahraga prestasi serta standardisasi dan infrastruktur olahraga. b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembibitan, iptek, dan tenaga keolahragaan, promosi olahraga dan olahraga prestasi serta standardisasi dan infrastruktur olahraga. 27

28 c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembibitan, iptek, dan tenaga keolahragaan, promosi olahraga dan olahraga prestasi serta standardisasi dan infrastruktur olahraga. d. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang pembibitan, iptek, dan tenaga keolahragaan, promosi olahraga dan olahraga prestasi serta standardisasi dan infrastruktur olahraga. e. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembibitan, iptek, dan tenaga keolahragaan, promosi olahraga dan olahraga prestasi serta standardisasi dan infrastruktur olahraga. f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembibitan, iptek, dan tenaga keolahragaan, promosi olahraga dan olahraga prestasi serta standardisasi dan infrastruktur olahraga. g. pelaksanaan administrasi Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan fungsinya Seksi Pembibitan, IPTEK dan Tenaga Keolahragaan memiliki tugas sebagai berikut: a. menyiapkan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang pembibitan,iptek, dan tenaga keolahragaan; b. menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembibitan,iptek, dan tenaga keolahragaan; c. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembibitan,iptek, dan tenaga keolahragaan; d. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembibitan,iptek, dan tenaga keolahragaan; dan 28

29 e. memantau, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang pembibitan,iptek, dan tenaga keolahragaan; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan kepada kepala bidang sesuai dengan fungasinya Seksi Promosi Olahraga dan Olahraga Prestasi memiliki tugas sebagai berikut: a. menyiapkan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang promosi olahraga dan olahraga prestasi; b. menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang promosi olahraga dan olahraga prestasi; c. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang promosi olahraga dan olahraga prestasi; d. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang promosi olahraga dan olahraga prestasi; e. memantau, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang promosi olahraga dan olahraga prestasi; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan fungsinya Seksi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga a. menyiapkan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang standardisasi dan infrastruktur olahraga; b. menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang standardisasi dan infrastruktur olahraga; c. menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang standardisasi dan infrastruktur olahraga; 29

30 d. menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang standardisasi dan infrastruktur olahraga; dan e. memantau, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang standardisasi dan infrastruktur olahraga; dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan fungsinya Struktur Organisasi Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) OPD Dinas Pemuda dan Olahraga dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, tugas dan fungsinya sebagai berikut : Struktur Organisasi terdiri dari: a. Kepala Dinas b. Sekretariat, membawahi: 1. Subbagian Perencanaan dan Evaluasi 2. Subbagian Keuangan dan Aset 3. Subbagian Umum dan kepegawaian c. Bidang Pemberdayaan pemuda, membawahi: 1. Seksi Tenaga dan Sumber Daya Pemuda (SDP), Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), dan Iman dan Taqwa (IMTAQ); 2. Seksi Peningkatan Wawasan dan Kapasitas Pemuda; dan 3. Seksi Peningkatan Kreativitas pemuda. d. Bidang Pengembangan Pemuda, membawahi: 1. Seksi Kepemimpinan, kepeloporan, Kemitraan dan penghargaan pemuda; 2. Seksi Organisasi kepemudaan dan Kepramukaan; dan 30

31 3. Seksi seksi kewirausahaan dan infrastruktur pemuda. e. Bidang Pembudayaan Olahraga, membawahi: 1. Seksi Olahraga pendidikan dan Sentra Olahraga; 2. Seksi Olahraga Rekreasi, Tradisional dan Layanan Khusus; dan 3. Seksi Kemitraan dan penghargaan olahraga. f. Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, membawahi : 1. Seksi pembibitan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan Tenaga keolahragaan; 2. seksi promosi olahraga dan olahraga prestasi; dan 3. seksi standarisasi dan infrastruktur Olahraga. 31

32 LAMPIRAN: PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR: 52 TAHUN 2016 TENTANG: SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KAB. MUSI RAWAS Gambar 2.1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA SEKRATARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN PELAPORAN SUB BAGIAN PERLENGKAPAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA BIDANG PENGEMBANGAN PEMUDA BIDANG PEMBUDAYAAN OLAHRAGA BIDANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA SEKSI TENAGA DAN SDP, IPTEK DAN IMTAQ PEMUDA SEKSI KEPEMIMPINAN, KEPELOPORAN DAN KEMITRAAN PEMUDA SEKSI OLAHRAGA PENDIDIKAN DAN SENTRA OLAHRGA SEKSI PEMBIBITAN IPTEK DAN TENAGA KEOLAHRAGAAN SEKSI PENINGKATAN WAWASAN DAN KAPASITAS PEMUDA SEKSI ORGANISASI KEPEMUDAAN DAN KEPRAMUKAAN SEKSI OLAHRAGA REKREASI, TRADISIONAL DAN LAYANAN KHUSUS SEKSI PROMOSI OLAHRAGA DAN PRESTASI OLAHRAGA SEKSI PENINGKATAN KREATIVITAS PEMUDA SEKSI INFRASTRUKTUR DAN KEWIRAUSAHAAN PEMUDA SEKSI KEMITRAAN DAN PENGHARGAAN OLAHRAGA SEKSI STANDARDISASI DAN INFRASTRUKTUR OLAHRAGA UPTD 26

33 2.2 Sumber Daya Sumber Daya Manusia (SDM) Jumlah SDM pada keadaan per Januari 2017 sebanyak 28 orang terdiri dari : laki-laki 18 orang dan perempuan 20 orang dengan uraian sebagai berikut : 1) Berdasarkan jenjang jabatan (peran) No. Uraian Jumlah (orang) 1. Pejabat Struktural - - Eselon II 1 - Eselon III 5 - Eselon IV Pejabat Fungsional - Jumlah 21 2) Berdasarkan Strata Pendidikan No. Uraian Jumlah (orang) 1. S-3-2. S S Diploma SLTA 6 6. SLTP - 7. SD - Jumlah 28 3) Berdasarkan Golongan No. Uraian Jumlah (orang) 1. Golongan I - 2. Golongan II 6 3. Golongan III Golongan IV 5 Jumlah 28 27

34 2.2.2 Kondisi Sarana Dan Prasarana Yang Digunakan a. Alat transportasi merupakan salah satu sarana yang penting dalam melaksanakan tugas Saat ini total kendaraan untuk operasional Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Musi Rawas masih sangat kurang guna melaksanakan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, kendaraan yang ada sampai saat ini dalam keadaan seadanya dengan perincian sebagai berikut : No. Jenis Kendaraan Jumlah Keadaan Keterangan 1. Mobil Operasional 1 Unit Baik - 3. Mobil Jabatan 1 Unit Baik - 4. Sepeda Motor 7 Unit Baik Kurang Kendaraan 4. Sepeda Roda Tiga 1 Unit Baik Jumlah 10 Unit - - b. Peralatan elektronik lain yang terdapat di Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Musi Rawas yang digunakan di dalam menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut : No. Jenis Kendaraan Jumlah Keadaan Keterangan 1. Laptop 6 Unit Baik 2. Komputer PC 1 Unit Baik 3. Printer 7 Unit Baik 5. Kamera 1 Unit Baik 8. Genset 1 Unit Baik 9. Infocus/Layar 1 Unit Baik 11. UPS 2 Unit Baik Kurang 12. Perangkat SIPKD 1 Set Baik 14. AC 5 Unit Baik Kurang Jumlah 84 Unit b. Gedung Penunjang Pelayanan yang terdapat di Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Musi Rawas yang digunakan di dalam menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut : 28

35 No. Jenis Kendaraan Jumlah Keadaan Keterangan 1. Gedung Kantor 1 Unit Baik - 2. Gedung Olahraga 1 Unit Baik - Jumlah 2 Unit Kinerja Pelayanan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pemuda dan Olahraga dalam menggukur kinerja pelayanan menggunakan Indikator Kinerja yang sesuai dengan tugas dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dinas, indikator penilaian yang dipergunakan adalah jumlah organisasi pemuda, jumlah organisasi olahraga, jumlah kegiatan kepemudaan, jumlah kegiatan olahraga, gelanggang/ balai remaja (selain milik swasta) dan lapangan olahraga. Capaian Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Musi Rawas Tahun dapat di lihat pada tabel dibawah ini: No. Tabel 2.1 Capaian Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Musi Rawas Tahun Indikator Tahun Jumlah Klub Olahraga Jumlah Gedung Olahraga Jumlah Organisasi Pemuda Jumlah Organisasi Olahraga JumlahKegiatan Kepemudaan Jumlah Kegiatan Olahraga Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Pelayanan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Analisis lingkungan internal Analisa lingkungan internal pembangunan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Musi Rawas dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai kekuatan yang tersedia seperti peraturan undang-udangan, tersedianya dana yang memadai, tata ruang wilayah, posisi 29

36 geografis, implikasi KLHS bagi pelayanan OPD, prasarana dan sarana, serta berbagai kelemahan yang dapat menghambat upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan dalam lima tahun mendatang ( ). A. Kekuatan Tersedianya jumlah pegawai dengan tingkat variasi SDM yang berjenjang pendidikan S1 dan S2 yang memadai. Tingginya kesadaran aparatur yang dimiliki akan pengembangan diri dan pentingnya tingkat pendidikan, sehingga selalu berupaya untuk meningkatkan jenjang pendidikan yang ada. Tersedianya sarana dan prasarana untuk melaksanakan tugas yang cukup memadai. Tugas yang dilaksanakan merupakan pekerjaan rutin, sehingga dalam pelaksanaannya sudah terpola dan terjadwal. Kedudukan organisasi dan tugas pokok DISPORA yang cukup strategi sebagai pembantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah. Adanya fungsi strategis DISPORA sebagai pendukung dalam perwujudan Visi Misi Daerah B. Kelemahan Belum optimalnya koordinasi antar sub unit dalam organisasi. Belum adanya sistem penilaian kinerja yang efektif. Belum Terhimpunnya data olahraga dan kepemudaan untuk meningkatkan kinerja DISPORA. Kurangnya daya kreatifitas dari SDM untuk menciptakan Inovasi yang terbaru dalam perencanaan. Lemahnya monitoring dan pengawasan terhadap hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan serta tindak lanjut dari hasil yang dilaksanakan (follow up). 30

37 Belum tersusunnya job description yang terarah serta berjenjang untuk setiap pegawai. Belum memiliki sistem informasi manajemen perencanaan yang layak. Verifikasi program dan kegiatan yang diusulkan dan akan dilaksanakan oleh DISPORA belum berjalan optimal Analisis Lingkungan Eksternal Dalam rangka mengidentifikasi peluang yang tersedia dan ancaman yang mungkin muncul dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Musi Rawas dalam lima tahun mendatang ( ) perlu dilakukan analisa lingkungan eksternal Kabupaten Musi Rawas. A. Tantangan Adanya tuntutan dan pertanggungjawaban kepada msyarakat dan pemerintah atas peningkatan prestasi di bidang olahraga dan di bidang kepemudaan. Kurangnya kerjasama dengan masyarakat, SKPD lain dan pihak luar yang mampu menunjang keberhasilan program dan kegiatan DISPORA. Kurangnya support dari masyarakat terutama mengenai kebutuhan data sarana dan prasarana olahraga. Kurangnya SDM di dalam DISPORA secara kuantitas ataupun kualitas. Adanya kekuatan tekanan dari pihak legislatif untuk merubah perencanaan yang telah disepakati ditingkat eksekutif. B. Peluang Adanya Undang-undang Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 2 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Musi Rawas (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2008 Nomor 2). Adanya Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 RPJMD tahun

38 Adanya penerapan GC (Good Gorvernance ) yang menuntut bahwa dalam setiap pelaksanaan kegiatan untuk jangka menengah dan panjang yang melibatkan DISPORA sebagai salah satu SKPD yang program dan kegiatannya mendukung VISI dan MISI Kabupaten Musi Rawas. Adanya Undang-Undang Otonomi Daerah yang telah memberikan peluang dan kesempatan untuk mengatur dan mengurusi daerah sesuai dengan kebutuhan. Adanya kesadaran untuk berpartisipasi dari masyarakat yang semakin tinggi terhadap kegiatan olahraga dan kepemudaan. 32

39 Isu-Isu Strategis BAB III 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Pelayanan OPD Sebagai wakil pemerintah pusat, Bupati melalui SKPD Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Musi Rawas memiliki tugas mengkoordinasikan pembangunan kepemudaan dan keolahragaan yang efektif dan efisien di tingkat Kabupaten, kinerja pembangunan kepemudaan dan keolahragaan di suatu daerah dapat diukur dari Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) bidang kepemudaan dan keolahragaan yang merupakan cerminan dari kondisi suatu daerah. Dalam upaya mewujudkan pemuda dan masyarakat olahraga kabupaten Musi Rawas yang berwawasan kebangsaan, terampil, mandiri, sehat, berprestasi dan berdaya saing. SKPD menghadapi berbagai permasalahan pembangunan kepemudaan dan keolahragaan: Permasalahan pembangunan kepemudaan seperti : 1. Kurangnya pemahaman pemuda tentang 4 (empat) Pilar Kebangsaan; 2. Minimnya pemahaman semangat kewirausahaan pemuda ; 3. Tingginya angka pengangguran dikalangan pemuda ; 4. Semakin maraknya peredaran narkoba, seks bebas, HIV /AIDS dikalangan pemuda; 5. Timbulnya konflik dan kesenjangan sosial antar pemuda ; 6. Rendahnya keterampilan dan kecakapan hidup ( life skill). 33

40 Permasalahan pembangunan keolahragaan seperti : 1. Masih rendahnya motivasi masyarakat untuk melakukan kegiatan olahraga ; 2 Minimnya ruang terbuka untuk melakukan kegiatan olahraga, dari Outdoor ke indoor ; 3. Belum maksimalnya sistem managemen olahraga ; 4. Rendahnya SDM olahraga yang memiliki kemampuan IPTEK ; 5. Kurangnya perhatian dan partisipasi pengusaha, BUMN, BUMD terhadap pembinaan olahraga ; 3.2 Telaah Visi, Misi Dan Program Kepala Daerah Bupati H. Hendra Gunawan dan Wakil Bupati Hj. Suwarti terus melanjutkan pembangunan Kabupaten Musi Rawas dan meningkatkan kualitas dan kuantitasnya melalui pencanangan visi dan misi ketika mencalonkan diri sebagai calon Bupati/Wakil Bupati. Visi dan Misi tersebut dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas tahun Visi Pembangunan Kabupaten Musi Rawas tahun adalah : MURA SEMPURNA 2021 Sejahtera, Mandiri, Produktif, Unggul, Religius, Nyaman, dan Aman Makna visi Mura Sempurna 2021 adalah terwujudnya keseimbangan masyarakat Kabupaten Musi Rawas sejahtera dan mandiri yang ditopang oleh produktivitas masyarakat yang tinggi dan didukung oleh SDM yang unggul dalam tata kehidupan masyarakat yang religius dan lingkungan yang nyaman dan aman. Adapun pengertian dari akronim SEMPURNA adalah sebagai berikut: Sejahtera : Masyarakat dan daerah mencapai kehidupan yang layak secara sosial dan ekonomi dengan tingkat kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan yang 34

41 rendah dan dengan mobilitas yang lancar. (indikator : kenaikan PDRB per kapita, rumah layak huni, penurunan penduduk miskin, penurunan indeks gini ratio, kenaikan panjang dan kualitas jalan, bertambahnya jumlah alat transportasi, bertambahnya kegiatan ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Mandiri : Kemampuan membangun dan mengelola Sumber Daya Alam oleh elemen masyarakat sendiri (indikator: makin bertambahnya jumlah usaha ekonomi produktif berbasis sumber daya alam dan potensi lokal dan dikelola oleh masyarakat daerah). Produktif : Menghasilkan output (keluaran) yang tinggi dalam setiap satuan waktu kerja yang dicurahkan atau satuan input (masukan) yang digunakan (indikator: naiknya rata-rata kelulusan sekolah, produksi komoditi unggulan daerah, hasil industri pengolahan komoditi tersebut dan nilai tambahnya, serta secara makro makin meningkatnya PDRB). Unggul : Sumberdaya manusia dan wilayah memiliki daya saing tinggi serta memiliki daya kreatif dan inovatif untuk memajukan daerah dan organisasi. (indikator: meningkatnya IPM dan angka partisipasi sekolah serta kelulusan di semua tingkat pendidikan, berkembangnya usaha ekonomi produktif komoditi unggulan dan jasa yang relevan). Religius : Masyarakat bertaqwa dan berakhlak mulia, yang ditandai oleh sikap dan perilaku baik individu maupun masyarakat untuk mengaktualisasikan nilai agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari baik dilingkungan keluarga, masyarakat dan berbangsa dan bernegara, dengan demikian akan terciptanya sikap toleransi antar pemeluk agama baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam menjalankan kewajiban Agama bagi masing- 35

42 masing pemeluknya, (indikator: meningkatnya aktivitas sehari-hari masyarakat melaksanakan ibadah dan kegiatan keagamaan). Nyaman : Adanya tepa salira yaitu sikap saling menjaga keharmonisan/ kerukunan hidup dikalangan masyarakat baik lintas suku, ras, agama, dan budaya. (indikator: tidak ada atau sangat minimnya terjadinya tindakan intoleransi, konflik dalam masyarakat baik konflik vertikal maupun konflik horizontal). Aman : Kabupaten Musi Rawas merupakan daerah yang terbebasnya dan terlindunginya dari rasa takut dari berbagai ancaman, gangguan seperti kriminalitas, teror dan lainnya sehingga baik untuk tinggal maupun berinvestasi. (indikator: terbebasnya dari rasa takut ditandai dengan turunnya angka kriminalitas). Untuk menjabarkan Visi Kabupaten Musi Rawas Tahun , ditetapkan menjadi 7 (tujuh) Misi yaitu: 1. Memperbaiki kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur 2. Menumbuhkembangkan sistem dan usaha agribsnis dan agroindustri komoditi unggulan 3. Mengembangkan usaha ekonomi produktif masyarakat non petani 4. Meningkatkan kemandirian dan keberdayaan masyarakat dalam pembangunan daerah dan pengelolaan sumberdaya alam yang ramah lingkungan 5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih, berwibawa dan pelayanan prima 6. Memantapkan pembangunan masyarakat yang religius menuju Musi Rawas Darussalam 7. Memastikan kondisi Kabupaten Musi Rawas yang lebih aman dan nyaman untuk berinvestasi, menarik, dan berkesan untuk dikunjungi 36

43 Perwujudan misi-misi yang diuraikan diatas ditempuh melalui urusan pemerintahan daerah yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan, dalam setiap misi akan didukung oleh beberapa urusan pemerintahan daerah. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pemuda dan Olaharaga Kabupaten Musi Rawas mendukung misi Bupati Musi Rawas pada Misi ke 1 yaitu Memperbaiki Kualitas Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur Dalam mendukung Program Prioritas Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Dinas Pemuda dan Olahraga menjalankan tugas dan fungsi sebagai berikut: h. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pemberdayaan pemuda, pengembangan pemuda, pembudayaan pemuda, serta peningkatan prestasi olahraga; i. Pengoordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan pemuda, pengembangan pemuda, pembudayaan pemuda, serta peningkatan prestasi olahraga; j. Pengoordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Dinas Pemuda dan Olahraga; k. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan pemuda, pengembangan pemuda, pembudayaan pemuda, serta peningkatan prestasi olahraga; l. Pengelolaan barang milik/ kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Dinas Pemuda dan olahraga; m. Pengawasan dan pelaksanaan tugas di lingkungan dinas; dan n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 37

44 Tabel 3.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD DISPORA Musi Rawas Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah VISI: Mewujudkan Musi Rawas SEMPURNA No Misi dan Program KDH dan Wakil KDH Permasalahan Pelayanan SKPD Penghambat Faktor Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1. Misi 1 : Memperbaiki kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur Sasaran : Meningkatnya Pelayanan Publik Progaram-Program : a. Program peningkatan peran serta kepemudaan. b. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga. c. Program Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Olahraga. Permasalahan pembangunan kepemudaan : Kurangnya pemahaman pemuda tentang 4 (empat) Pilar Kebangsaan; Minimnya pemahaman semangat kewirausahaan pemuda ; Tingginya angka pengangguran dikalangan pemuda ; Semakin maraknya peredaran narkoba, seks bebas, HIV /AIDS dikalangan pemuda; Timbulnya konflik dan kesenjangan sosial antar Dominasi Keputusan Politik Dalam mendukung program dan kegiatan DISPORA. Kurangnya komunikasi antara DISPORA dengan PENGCAB Olahraga dan KONI. Kurangnya informasi ter update mengenai data keolahragaan maupun data kepemudaan Semakin meningkatnya prestasi olahraga. Kuatnya Komitmen Dukungan Kepala Daearah dan Wakil Kepala Daerah terhadap Proses dan Hasil program dan kegiatan DISPORA Kabupaten Musi Rawas. Semakin meningkatnya Kualitas SDM di DISPORA Kabupaten Musi Rawas. 38

45 pemuda ; Rendahnya keterampilan dan kecakapan hidup ( life skill). Permasalahan pembangunan keolahragaan: Masih rendahnya motivasi masyarakat untuk melakukan kegiatan olahraga ; Minimnya ruang terbuka untuk melakukan kegiatan olahraga, dari Outdoor ke indoor ; Belum maksimalnya sistem managemen olahraga ; Rendahnya SDM olahraga yang memiliki kemampuan IPTEK ; Kurangnya perhatian partisipasi pengusaha, dan 39

46 BUMN, BUMD terhadap pembinaan olahraga ; Masih rendahnya Kualitas dan kuantitas SDM di dalam SKPD RENSTRA SKPD Tahun Masih Kurangnya sarana dan prasarana pendukung di keolahragaan dan di kepemudaan. Belum terhimpunnya data secara lengkap sarana olahraga di Kabupaten Musi Rawas. Tugas dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dijalankan dan diimplementasikan dalam bentuk program dan kegiatan prioritas OPD, Lintas OPD dan Lintas Kewilayahan. 3.3 Telaah Renstra Kementrian Dan Renstra Provinsi Renstra Kementerian yang berhubungan secara fungsional dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) adalah Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Pemerintah Provinsi, sehingga OPD Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Musi Rawas memiliki tugas dan tanggung jawab lintas sektoral atau lintas Kementerian, hal ini perlu mendapatkan perhatian mengenai sasaran yang dicapai pada masing-masing kementerian tersebut. 40

47 berikut : Adapun misi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun sebagai 1. Meningkatkan pelayanan kepemudaan melalui penyadaran, pemberdayaan, pengemabangan kepemimpinan, kepeloporan, dan kewirausahaan pemuda 2. Meningkatkan pendidikan kepramukaan bagi anggota pramuka siaga, penggalang, penegak, dan pendega. 3. Meningkatkan sinergi dan kemitraan lintas sektor pemerintah, swasta dan masyarakat dalam melaksanakan pelayanan kepemudaan dan kepramukaan serta pembinaan, pengembangan dan penyelenggaraan keolahragaan nasional 4. Meningkatkan budaya olahraga dan gaya hidup sehat di kalangan masyarakat untuk kebugaran dan produktivitas 5. Mewujudkan dan mengembangkan olahragawan yang berprestasi pada kompetisi yang bertaraf regional dan internasional melalui peningkatan kemampuan dan potensi olahragawan muda potensial dan olahragawan andalan nasional secara sistematis, terpadu, berjenjang dan berkelanjutan serta pemanfaatan iptek olahraga modern untuk mendukung pembibitan pada pembinaan prestasi olahraga Dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan nasional , ditetapkan Misi utama pembangunan nasional, yaitu : 1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum. 41

48 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional. 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan prioritas pariwisata dan ekonomi kreatif Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda prioritas, kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA yaitu: 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga Negara; 2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya; 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan; 4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakkan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya; 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia; 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya; 42

49 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik; 8. Melakukan revolusi karakter bangsa; 9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial indonesia. Adapun prioritas dan program aksi pembangunan nasional ( 9 prioritas) yang terkait erat dengan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan pemukiman adalah Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Sebagai upaya percepatan pembangunan infrastruktur, maka fokus prioritas rencana pembangunan bidang sarana dan prasarana ditetapkan dengan : 1. Meningkatkan pelayanan sarana dan prasaran sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) 2. Mendukung peningkatan daya saing sektor riil 3. Meningkatkan Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) Sedangkan prioritas bidang dalam perencanaan pembangunan bidang sarana dan prasarana mencangkup : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan ekonomi dan kesehjateraan. 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional. 43

50 3.4 Telaah Tata Ruang Kabupaten Musi Rawas berada di bagian barat Provinsi Sumatera Selatan dan tempat pertemuan hulu Sungai Musi dengan aliran Sungai Rawas. Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2013 Tentang Pembentukan Kabupaten Musi Rawas Utara di Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Musi Rawas mengalami perubahan baik letak geografi maupun demografi, secara geografis terletak pada posisi Bujur Timur dan Lintang Selatan. Batas batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas Utara. Sebelah Selatan :Berbatasan dengan Kabupaten Empat Lawang dan Kabupaten Lahat. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kota Lubuklinggau dan Provinsi Bengkulu. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Pali dan Kabupaten Musi Banyuasin Kabupaten Musi Rawas adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Jumlah penduduk Tahun 2015 setelah pemekaran Kabupaten Musi Rawas Utara berjumlah jiwa. Luasnya adalah 6.357,09 Km 2 dan kepadatan penduduknya adalah 60,52 jiwa/km². Karakteristik penduduk Kabupaten Musi Rawas yang akan ditinjau berkaitan dengan besaran dan pertumbuhannya, serta kepadatan dan persebarannya. Kecamatan dengan kepadatan terendah adalah Kecamatan Muara Lakitan sedangkan tingkat kepadatan tertinggi adalah Kecamatan Tugumulyo. Dengan luas wilayah sebesar 6.357,09 Km 2 dan jumlah penduduk sebanyak jiwa maka density penduduk Kabupaten Musi Rawas pada tahun 2015 sebesar 60,52 jiwa / Km 2, wilayah administrasi dengan tingkat kepadatan paling tinggi adalah Kecamatan Tugumulyo dengan kepadatan penduduk 674,36 jiwa/km 2, sedangkan Kecamatan Muara Lakitan merupakan kecamatan tingkat kepadatan penduduknya paling kecil yaitu 22,93 jiwa / Km 2, seperti tabel

51 Tabel 3.2 Tingkat Kepadatan Penduduk Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015 No Kecamatan Luas (Km 2 ) Jumlah Penduduk (Jiwa) Kepadatan (Jiwa/Km 2 ) 1 STL Ulu 596, ,77 2 Selangit 717, ,82 3 Sumber Harta 103, ,40 4 Tugumulyo 67, ,36 5 Purwodadi 63, ,85 6 Muara Beliti 175, ,98 7 TP. Kepungut 326, ,31 8 Jayaloka 160, ,19 9 Sukakarya 121, ,13 10 Muara Kelingi 645, ,62 11 BTS Ulu 751, ,88 12 Tuah Negeri 263, ,79 13 Muara Lakitan 1.963, ,93 14 Megang Sakti 399, ,69 Jumlah 6.357, ,52 Sumber : Mura Dalam Angka 2015, BPS Kabupaten Musi Rawas adalah Daerah Potensial yang perlu dikembangkan dalam bidang Infrastruktur khususnya Perumahan dan Pemukiman yang sehat dan layak huni. Berbagai hasil sudah dicapai sampai saat ini baik yang berasal dan masyarakat sendiri maupun dari kalangan pengusaha. Selain itu juga digambarkan kondisi infrastruktur yang ada, masih kurang memadai apabila dikaitkan dengan program pembangunan jangka menengah lima tahun mendatang, untuk itu Pemerintah Kabupaten Musi Rawas akan berusaha mengembangkan dan memajukan potensi yang ada khususnya pembangunan dibidang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman. Untuk proyeksi program dan kegiatan kedepan akan disajikan dalam matrik lima tahunan. Perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar Pemerintah Daerah senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat dari masyarakat dan lingkungan eksternalnya merupakan perencanaan dari luar ke dalam yang tidak boleh diabaikan 45

52 3.4.1 Analisis Kondisi Geografis dan KLHS Untuk Menentukan Permasalahan Pembangunan Permasalahan pembangunan daerah dapat terjadi karena kinerja pembangunan yang dicapai saat ini belum sesuai dengan yang direncanakan serta adanya upaya untuk mencapai pembangunan masa datang dengan kondisi riil saat ini. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi. Perumusan permasalahan pembangunan daerah bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan kinerja pembangunan Kabupaten Musi Rawas di masa lalu. Identifikasi permasalahan pembangunan Kabupaten Musi Rawas diuraikan menurut bidang urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan/atau terhadap beberapa urusan yang dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap munculnya permasalahan pada bidang urusan lainnya. Hal ini bertujuan agar dapat dipetakan berbagai permasalahan yang terkait dengan urusan yang menjadi kewenangan dan tanggungjawab penyelenggaraan pemerintahan daerah guna menentukan isu-isu strategis pembangunan jangka menengah daerah. Hasil Analisis Gambaran Umum Daerah Hasil Evaluasi RPJMD Isu isu Strategis Hasil Telaah RTRW Hasil Analisis KLHS Gambar 3.1 Informasi yang Diperlukan Dalam Perumusan Isu-Isu Strategis Kabupaten Musi Rawas 46

53 Adapun permasalahan pembangunan Kabupaten Musi Rawas adalah sebagai berikut: Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi daerah Kabupaten Musi Rawas merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan karena dampaknya yang signifikan bagi Kabupaten Musi Rawas dimasa datang.suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar, atau suatu kondisi/keadaan yang apabila tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat dalam jangka menengah. Informasi yang diperlukan dalam perumusan isu-isu strategis;hasil gambaran layanan daerah Kabupaten Musi Rawas, hasil analisis RPJM Provinsi Sumatera Selatan, RPJMN dan hasil telaah RTRW, dan hasil telaah KLHS Telaah Rencana Struktur Ruang Rencana struktur ruang yang dikembangkan adalah rencana yang dapat mengoptimalkan masing-masing wilayah sehingga tercipta pemenuhan kebutuhan antara wilayah satu terhadap wilayah yang lainnya. Apabila sistem pemenuhan kebutuhan terjadi dalam jangka panjang berarti sistem perekonomian wilayah dapat berjalan sesuai dengan harapan dan perkembangan ekonomi dapat terwujud. Berdasarkan rumusan strategi pengembangan wilayah, struktur ruang Kabupaten Musi Rawas diarahkan pada penguatan peran Kota Muara Beliti sebagai pusat ibukota kabupaten dan pusat agropolitan, pengembangan pusat-pusat pelayanan pada kawasan perbatasan sehingga menempatkan peran Kabupaten Musi Rawas sebagai pusat agropolitan regional. Dalam konstelasi regional (provinsi) dan sebagaimana yang diamanatkan dalam RTRW Provinsi Sumatera Selatan, Kota Lubuklinggau berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Wilayah dan Kecamatan Muara Beliti serta Kecamatan Muara Lakitan sebagai pusat kegiatan lokal. Ini 47

54 artinya Kota Lubuklinggau mempunyai kapasitas untuk melayani wilayah Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Empat Lawang dan wilayah lain di sekitarnya. Mengacu pada kebijakan dan strategi di atas, Muara Beliti dan Muara Lakitan diarahkan menjadi Pusat Kegiatan Lokal (PKL) untuk wilayah Kabupaten Musi Rawas. Adapun pusat pertumbuhan lainnya diarahkan sebagai Pusat Pelayanan bagi wilayah belakangnya dengan hirarki sesuai dengan hasil analisis dan hasil kesepakatan pada beberapa kali pertemuan teknis. Hal penting lain yang menjadi pertimbangan dalam merumuskan sistem perkotaan Muara Beliti adalah kebijakan pemerintah yang telah dituangkan dalam RPJMD yaitu pembangunan akan dilakukan dengan pendekatan agropolitan. Secara alamiah struktur ruang Wilayah Kabupaten Musi Rawas mempunyai ciri khas, dimana pusat permukiman tumbuh disepanjang jalan lintas Sumatera (utara-selatan) dan jalan dari Lubuklinggau menuju Kota Palembang (barat-timur). Terdapat dua kawasan yang membatasi pertumbuhan permukiman, yaitu di bagian barat oleh TNKS dan bagian Tenggara oleh kawasan hutan (BTS Ulu dan Muara Lakitan bagian selatan). Pada jalur Lubuklinggau- Palembang (Muara Lakitan) diarahkan untuk tidak saja melayani kegiatan permukiman di wilayah Kabupaten Musi Rawas tetapi juga kawasan permukiman di Kabupaten Muratara dan Kabupaten Banyuasin. Mempertimbangkan kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Musi Rawas akan didekati dengan pola agropolitan maka dalam hal ini, perlu disampaikan bahwa struktur ruang kawasan agropolitan merupakan gambaran sistem pusat kegiatan kawasan dan jaringan prasarana yang dikembangkan untuk mengintegrasikan kawasan selain untuk melayani kegiatan pertanian dalam arti luas, baik tanaman pangan, perikanan, perkebunan, kehutanan, maupun peternakan. Jaringan prasarana pembentuk struktur ruang kawasan agropolitan meliputi sistem jaringan transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, 48

55 sistem jaringan telekomunikasi, dan sistem jaringan sumber daya air. Dengan demikian, struktur ruang Kabupaten Musi Rawas direncanakan seperti berikut : 1. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Adapun yang akan diarahkan menjadi PKL adalah: a. Kota Muara Beliti b. Muara Lakitan 2. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Adapun yang akan diarahkan menjadi PPK adalah: a. Simpang Terawas (STL Ulu Terawas) Pusat pelayanan kawasan ini diarahkan untuk melayani: 1. Kecamatan Suku Tengah Lakitan Ulu Terawas 2. Kecamatan Selangit 3. Kecamatan Sumber Harta b. Megang Sakti; Diarahkan sebagai pusat pelayanan kawasan yang meliputi beberapa kecamatan disekitarnya, yaitu : 1. Kecamatan Purwodadi 2. Kecamatan Tugumulyo c. Simpang Semambang (Tuah Negeri) Adalah pusat permukiman yang berada pada jalan lintas Lubuklinggau-Palembang terletak antara Muara Beliti dengan Muara Lakitan. Pusat pelayanan kawasan ini diarahkan untuk melayani; 1. Kecamatan Tuah Negeri 2. Kecamatan Muara Kelingi 49

56 3. Kecamatan Jayaloka 4. Kecamatan Sukakarya 5. Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu 6. Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut 3. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) Adapun yang akan diarahkan menjadi PPL adalah ibukota dari kecamatan berikut: a. Tugumulyo (Kecamatan Tugu Mulyo) b. Muara Kelingi (Kecamatan Muara Kelingi) c. Jayaloka (Kecamatan Jayaloka) d. Selangit (Kecamatan Selangit) e. Sumber Harta (Kecamatan Sumber Harta) f. Purwodadi (Kecamatan Purwodadi) g. Ciptodadi (Kecamatan Sukakarya) h. Muara Kati Baru I (Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut) i. Bangun Jaya (Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu) fungsi-fungsi pelayanan untuk masing-masing pusat pelayanan dapat dilhat pada Tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3 Struktur Ruang dan Fungsi yang diemban Kecamatan Fungsi Yang Diemban Pusat Kegiatan/Pelayanan Hirark No Kecamatan i Muara Beliti PKL X X X X X X X X X X X X X X X X 2 Muara Lakitan PKL X X X X X X X X X X X X X X PPK X X X X X X X X X X X X X 3 Simpang Terawas/ STL. Ulu Terawas 4 Megang Sakti PPL X X X X X X X X X X X X X 5 Simpang Semambang/T uah Negeri PPK X X X X X X X X X X X X X 6 Selangit PPL X X X X X X X X X 50

57 7 Sumber Harta PPL X X X X X X X X X 8 Tugumulyo PPL X X X X X X X X X X X X X 9 Purwodadi PPL X X X X X X X X X X 10 Tiang PPL X X X X X X X X X Pumpung Kepungut 11 Jaya Loka PPL X X X X X X X X X X X X X 12 Suka Karya PPL X X X X X X X X X 13 Muara Kelingi PPL X X X X X X X X X X X X X 14 BTS Ulu PPL X X X X X X X X X Keterangan : 1. Pemerintah Kabupaten 6. Jasa Persewaan dan Perbankkan 11. Kesehatan 16. Air Limbah 2. Pemerintah Lokal 7. Jasa Koperasi UnitDesa 12. Listrik 3. Distribusi dan Koleksi 8. Jasa Hukum dan Konsultasi 13. Telekomunikasi 4. Industri 9. Pariwisata dan Jasa Penginapan 14. Irigasi 5. Perdagangan, Kios dan Los Pasar 10. Pendidikan 15. Air Minum Bersih PKL : Pusat Kegiatan Lokal, PPK: Pusat Pelayanan Kawasan, PPL: Pusat Pelayanan Lingkungan Berdasarkan hasil telaah struktur ruang wilayah maka dalam penyusunan RPJMD diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3.4 Hasil Telaah Struktur Ruang Wilayah No. Rencana Struktur Ruang 1. Sistem Perkotaan 2. Rencana jaringan prasarana wilayah Struktur Ruang Saat Ini Sistem Perkotaan Sistem jaringan tranportasi Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan Program pembangunan jalan dan jembatan Program pembangunan saluran darainase dan goronggorong Program pembangunan turap/talud/bronjong Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah Program pengendalian banjir Program pengembangan perumahan Program lingkungan sehat perumahan Program pembangunan bandara Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Program RPJMD sesuai RTRW sesuai RTRW sesuai RTRW sesuai RTRW sesuai RTRW sesuai RTRW sesuai RTRW sesuai RTRW sesuai RTRW 51

58 Program pembangunan terminal Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup Program peningkatan ketahanan sesuai RTRW sesuai RTRW Tidak sesuai RTRW, RTRW direvisi sesuai RTRW Telaah Rencana Pola Ruang Berdasarkan Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional maka pengertian rencana pola ruang adalah rencana yang menggambarkan letak, ukuran dan fungsi dari kegiatankegiatan lindung dan budidaya. Substansi dari rencana pola ruang meliputi batas-batas kegiatan sosial, ekonomi, budaya dan kawasan-kawasan lainnya (kawasan lindung dan budidaya). Adapun tujuan pengembangan rencana pola ruang adalah: 1. Pemanfaatan ruang harus memperhatikan daya dukung lingkungan; 2. Tersedianya lahan yang dapat menampung perkembangan jumlah penduduk dan tenaga kerja; 3. Terciptanya sinkronisasi antara rencana pola ruang dan rencana struktur ruang yang dikembangkan; 4. Memperhatikan kesesuaian lahan dan kondisi eksisting; 5. Mewujudkan aspirasi masyarakat. Berdasarkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten, rencana pola ruang wilayah kabupaten merupakan rencana distribusi peruntukan ruang dalam wilayah 52

59 kabupaten yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Rencana pola ruang wilayah kabupaten berfungsi: a. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten; b. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang; c. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk dua puluh tahun; dan d. Sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah kabupaten. Adapun hasil telaah pola ruang wilayah dapat dilihat pada tabel 3.5 No Rencana Pola Ruang 1 Rencana kawasan lindung 2. Kawasan rawan bencana 3. Rencana kawasan budidaya Tabel 3.5. Hasil Telaah Pola Ruang Wilayah Pola Ruang Saat Ini Rencana kawasan lindung Kawasan rawan bencana Rencana kawasan budidaya Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada Periode Perencanaan Berkenaan Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup Program perlindungandan kenservasi sumber daya alam. Program pengendalian kebakaran hutan Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam Program pencegahan kebakaran hutan Program pencegahan banjir Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan Program pengembangan tanaman hutan raya Pengaruh Rencana Pola Ruang terhadap Program RPJMD Sesuai prioritas Sesuai prioritas Sesuai prioritas Sesuai prioritas Sesuai prioritas Sesuai prioritas Sesuai prioritas 53

60 3.4.4 Analisis KLHS Rangkaian analisis sistematis untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah, dan/atau kebijakan, rencana dan/atau program(krp).apabila KLHS menyatakan bahwa daya dukung dan daya tampung sudah terlampaui maka kebijakan, rencana dan program yang ada wajib diperbaiki sesuai dengan rekomendasi KLHS.Hasil KLHS menjadi dasar bagi kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan dalam suatu wilayah Tabel 3.6. Analisis Terhadap Dokumen Hasil KLHS No Aspek Kajian Ringkasan Implikasi terhadap Catatan bagi Perumusan KLHS Program RPJMD Program RPJMD 1. Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan Cukup Program RPJMD mendukung daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan Dalam Perumusan Program RPJM, Perangkat Daerah memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk 2. Perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup 3. Kinerja layanan/jasa ekosistem 4. Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam 5. Tingkat kerentanan dan Rentan Kurang Cukup Rentan Program terkait dengan lingkungan hidup Program terkait dengan : pendidikan, kesehatan, PU dan tata ruang, perumahan dan pemukiman, pertanian dalam arti luas Program-program pembangunan Program-program pembangunan pembangunan Dalam Perumusan Program RPJMD, Perangkat Daerah memperhatikan dampak dan risiko lingkungan hidup Dalam Perumusan Program RPJMD, Perangkat Daerah memperhatikan Kinerja layanan/jasa ekosistem Dalam Perumusan Program RPJMD, Perangkat Daerah memperhatikan pemanfaatan sumber daya alam Dalam Perumusan Program RPJMD, 54

61 kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim 6. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati 7. Ketersediaan tenaga listrik Rentan Kurang Program-program pembangunan Pembangunan jaringan sutet dan gardu induk Perangkat Daerah memperhatikan Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim Dalam Perumusan Program RPJMD, Perangkat Daerah memperhatikan Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati Dalam Perumusan Program RPJMD, Perangkat Daerah memperhatikan Ketersediaan tanaga listrik 3.5 Analisis Lingkungan Untuk Menentukan Permasalahan Pembangunan Analisis Lingkungan Internal Analisa lingkungan internal Kabupaten Musi Rawas dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai kekuatan yang tersedia seperti posisi geografis, sumber daya alam, sumber daya manusia, prasarana dan sarana, serta berbagai kelemahan yang dapat menghambat upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Musi Rawas dalam lima tahun mendatang ( ). A. Kekuatan 1. Letak geografis Kabupaten Musi Rawas yang dilintasi jalan arteri primer yang menghubungkan Pusat Kegiatan Nasional Bandar Lampung-Bengkulu- Palembang-Jambi dan Padang; 2. Lebih dari 70% wilayah Musi Rawas merupakan lahan datar, sehingga dapat dikembangkan sebagai kawasan budidaya secara optimal; 55

62 3. Luas hutan Kabupaten Musi Rawas sebesar ,98 Ha, diantaranya kawasan budidaya dan kawasan lindung; a. Kawasan budidaya seluas ,04 Ha dengan rincian sebagai berikut : - Hutan Produksi : ,64 Ha - Hutan Produksi Terbatas : 4.487,46 Ha - Hutan Produksi yang dapat dikondisi : ,94 Ha b. Kawasan Lindung seluas ,94 Ha dengan rincian sebagai berikut - Hutan Konservasi (TNKS) : ,71 Ha - Hutan Lindung : 870,23 Ha 4. Terdapatnya potensi pertanian dan perkebunan pada tahun 2015 seperti sawah (30,511 ha), karet ( ha), kelapa sawit ( ha), hutan produksi ( ha); 5. Terdapatnya potensi pertambangan seperti minyak bumi (61.786,60 MSTB), gas bumi (585,94 BSCF), batubara (1,0 milyar MT)yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan modal dasar membangun pondasi masa depan Musi Rawas; 6. Terdapatnya sumber mata air / air baku yang menjadi hulu dari tiga sungai besar, yaitu Sungai Musi, Sungai Kelingi dan Sungai Lakitan; 7. Tersedianya tenaga kerja produktif lebih kurang jiwa; 56

63 8. Terdapatnya jaringan irigasi teknis sejumlah 31 daerah irigasi dan 2 buah bendungan yang mengairi lebih dari Ha padi sawah; 9. Tersedianya infrastruktur (jalan dan listrik) yang telah menghubungkan dan melayani seluruh Ibu Kota Kecamatan; 10. Telah dibangunnya sebagian besar pusat pemerintah di Muara Beliti dan tersedianya lahan untuk pembangunan pusat agropolitan dalam skala yang cukup luas; 11. Terdapatnya instalasi pengolah air bersih (untuk perkotaan); 12. Telah ditetapkannya (SK Bupati) pola pembangunan pertanian melalui pendekatan agropolitan; 13. Terdapatnya potensi alam sebagai sumber energi alternatif seperti CPO dan Kelapa untuk biodiesel, perbedaan ketinggian aliran air sungai yang dapat dijadikan tenga pemutar turbin (non konvesional) untuk pembangkit listrik. B. Kelemahan 1. Terjadinya penurunan luas hutan/kawasan lindung dan beralih menjadi perkebunan (karet dan kelapa sawit) atau dari fungsi lindung menjadi fungsi budidaya; 2. Terdapatnya beberapa kawasan yang rawan banjir/genangan dan longsor; 3. Terjadinya penurunan luas areal pertanian dan penurunan debit air sungai/irigasi; 4. Terjadinya kesenjangan pertumbuhan antar wilayah, terutama antara kawasan perkotaan dan desa tertinggal; 5. Belum optimalnya tingkat produktivitas lahan, terutama kawasan dengan fungsi perkebunan karet dan tanaman lahan kering lainnya; 57

64 6. Kapasitas keuangan daerah untuk pembangunan infrastruktur yang memadai masih terbatas. Diperlukan upaya dan investasi yang besar untuk menciptakan Muara Beliti sebagai pusat pemerintahan dan pusat agropolitan, namun bersamaan dengan itu pelayanan publik tetap harus dilakukan dengan baik dan program pembangunan kawasan agropolitan tetap harus dijalankan; 7. Terdapatnya ribuan penduduk yang berada dalam kawasan TNKS yang mengandalkan mata pencahariannya pada hutan TNKS. Hal ini menyebabkan terjadinya perambahan hutan (illegal logging) Analisis Lingkungan Eksternal Dalam rangka mengidentifikasi peluang yang tersedia dan ancaman yang mungkin muncul dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Musi Rawas dalam lima tahun mendatang ( ) perlu dilakukan analisa lingkungan eksternal Kabupaten Musi Rawas. i. Peluang 1. Posisi strategis Kabupaten Musi Rawas memberikan peluang kepada Kabupaten Musi Rawas untuk menjadi pusat pertumbuhan di Sumatera bagian Selatan, mata rantai perekonomian yang menghubungkan wilayah Bandar Lampung, Bengkulu, Palembang, Jambi dan Padang. 2. Masih besarnya peluang pasar bagi produksi mentah atau derivasi (turunan) dari kelapa sawit, karet dan kelapa yang merupakan komoditas dengan produksi yang cukup tinggi. 3. Terdapatnya kelompok permukiman di luar Kabupaten Musi Rawas yang secara tradisional telah dilayani oleh pusat permukiman di Kabupaten Musi Rawas. 58

65 4. Tersedianya ragam sumber daya alam yang bernilai ekonomi tinggi akan menjadi daya tarik bagi masuknya investasi dari luar. 5. Terdapatnya kebijakan pengembangan wilayah provinsi (RTRW Provinsi Sumsel) yang memerankan Musi Rawas sebagai salah satu sumber utama pangan dan energi. 6. Tersedianya akses darat yang memadai (Jalur Lintas Tengah Sumatera) menuju Musi Rawas dari 4 arah, yaitu Utara (Jambi), Palembang (Timur), Lahat (Selatan) dan Rejang Lebong (Barat); 7. Terdapatnya berbagai program nasional dan internasional dalam menguatkan fungsi kawasan lindung, terutama TNKS. B. Ancaman 1. Hampir seluruh kabupaten di sekitar Musi Rawas mempunyai hasil pertanian/perkebunan dengan jenis komoditas yang sama, bahkan pengelolaannya lebih maju dari Musi Rawas, seperti agropolitan di Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu dan Musi Banyuasin yang sudah mengolah kelapa sawit dengan by product berupa energi listrik (6 MW); 2. Musi Rawas mempunyai potensi alam yang sangat besar yang bila salah dalam pengelolaannya akan menjadi bencana bagi lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial Permasalahan Pembangunan Permasalahan utama yang dihadapi dalam pembangunan Kabupaten Musi Rawas adalah: 1. Terbatasnya/kurangnya akses penduduk (transportasi, listrik, informasi, komunikasi, air bersih, pendidikan, kesehatan, serta pasar dan modal); 59

66 2. Masih lemahnya kelembagaan (Pemerintah, swasta, masyarakat); 3. Kualitas SDM yang masih lemah, baik SDM pemerintah (government), masyarakat (local community) dan swasta (private sektor); 4. Wilayah yang terlalu luas ( ,15 Ha), sehingga mengakibatkan kurang efisiennya pelayanan terhadap masyarakat; 5. Jumlah keluarga miskin di Kabupaten Musi Rawas masih relatif tinggi, walaupun secara signifikan setiap tahunnya telah menunjukkan penurunan; 6. Masalah lingkungan hidup sudah merupakan isu strategis global sehubungan dengan konteks pemanfaatan sumberdaya dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan; 7. Semakin meningkatnya penduduk pendatang terutama dari luar daerah dapat berakibat meningkatnya kriminalitas maupun pelanggaran terhadap Perda (Peraturan Daerah) dan Hukum; 8. Pertumbuhan ekonomi belum optimal, investasi masih kecil dan pada akhirnya peluang kerja, kesempatan kerja sangat terbatas sehingga pengangguran cukup tinggi. Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (PEPD) maka ada 3 (tiga) komponen yang memajukan keberhasilan/kegagalan pemerintah daerah dalam menyelenggarakan amanat otonomi daerah yang dituangkan dalam RPJMD yaitu: a. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. b. Meningkatkan layanan umum. c. Meningkatkan daya saing. 60

67 Mengacu pada data capaian kinerja pada Bab II pada RPJMD maka secara umum Kabupaten Musi Rawas telah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, layanan umum dan peningkatan daya saing daerah. Namun demikian masih terdapat permasalahan-permasalahan pembangunan daerah yang berakibat kurang optimalnya kinerja penyelenggaraan pemerintah. a. Penentuan Isu Strategis Dalam hal penentuan isu isu strategis ini kita melihat kondisi lingkungan internal dan kondisi lingkungan eksternal pada DISPORA Kabupaten Musi Rawas kedalam pola analissis SWOT. Analisa Lingkungan dengan pola analisis SWOT. B. Kekuatan (Strengths) Tersedianya jumlah pegawai dengan tingkat variasi SDM yang berjenjang pendidikan S1 dan S2 yang memadai. Tingginya kesadaran aparatur yang dimiliki akan pengembangan diri dan pentingnya tingkat pendidikan, sehingga selalu berupaya untuk meningkatkan jenjang pendidikan yang ada. Tersedianya sarana dan prasarana untuk melaksanakan tugas yang cukup memadai. Tugas yang dilaksanakan merupakan pekerjaan rutin, sehingga dalam pelaksanaannya sudah terpola dan terjadwal. Kedudukan organisasi dan tugas pokok DISPORA yang cukup strategi sebagai pembantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah. Adanya fungsi strategis DISPORA sebagai pendukung dalam perwujudan Visi Misi Daerah. 61

68 B. Kelemahan (Weaknesses) Belum optimalnya koordinasi antar sub unit dalam organisasi. Belum adanya sistem penilaian kinerja yang efektif. Belum Terhimpunnya data olahraga dan kepemudaan untuk meningkatkan kinerja DISPORA. Kurangnya daya kreatifitas dari SDM untuk menciptakan Inovasi yang terbaru dalam perencanaan. Lemahnya monitoring dan pengawasan terhadap hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan serta tindak lanjut dari hasil yang dilaksanakan (follow up). Belum tersusunnya job description yang terarah serta berjenjang untuk setiap pegawai. Belum memiliki sistem informasi manajemen perencanaan yang layak. Verifikasi program dan kegiatan yang diusulkan dan akan dilaksanakan oleh DISPORA belum berjalan optimal. C. Peluang (Opportunities) Adanya Undang-undang Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 2 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Musi Rawas (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2008 Nomor 2). Adanya Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 RPJMD tahun

69 Adanya penerapan GC (Good Gorvernance ) yang menuntut bahwa dalam setiap pelaksanaan kegiatan untuk jangka menengah dan panjang yang melibatkan DISPORA sebagai salah satu SKPD yang program dan kegiatannya mendukung VISI dan MISI Kabupaten Musi Rawas. Adanya Undang-Undang Otonomi Daerah yang telah memberikan peluang dan kesempatan untuk mengatur dan mengurusi daerah sesuai dengan kebutuhan. Adanya kesadaran untuk berpartisipasi dari masyarakat yang semakin tinggi terhadap kegiatan olahraga dan kepemudaan. D. Ancaman (Threats) Bidang Kepemudaan : Belum serasinya berbagai kebijakan di bidang kepemudaan baik di tingkat Kota, Propinsi maupun Nasional. Penyebaran Napza, perjudian, maraknya pornografi dan pornoaksi serta bertambahnya penderita HIV/AIDS yang sangat mengkhawatirkan. Fanatisme sempit sebagai akibat kurangnya pemahaman atas wawasan kebangsaan. Tingginya tingkat urbanisasi sebagai akibat daya tarik kehidupan kota yang lebih kuat ketimbang di daerah pedesaan. Adanya Deskriminasi Gender. Era pasar bebas membuat masuknya pelaku ekonomi asing dengan modal dan teknologi yang tinggi. Bidang Keolahragaan : 63

70 Tidak terpadunya sistem manajemen pengelolaan olahraga di Kabupaten Musi Rawas serta kurang selarasnya kebijakan pembinaan olahraga di tiap level pemerintahan. Sarana dan Prasarana olahraga yang tidak memenuhi standar. Kurangnya penghargaan dan insentif yang berakibat kurangnya kesejahteraan bagi masyarakat olahraga. Menggejalanya budaya kurang gerak (hipakinetik) di tengah-tengah remaja dan anak-anak yang diakibatkan oleh budaya konsumtif instan dan berbagai program media elektronik. Secara Kedinasan : Adanya tuntutan dan pertanggungjawaban kepada msyarakat dan pemerintah atas peningkatan prestasi di bidang olahraga dan di bidang kepemudaan. Kurangnya kerjasama dengan masyarakat, SKPD lain dan pihak luar yang mampu menunjang keberhasilan program dan kegiatan DISPORA. Kurangnya support dari masyarakat terutama mengenai kebutuhan data sarana dan prasarana olahraga. Kurangnya SDM di dalam DISPORA secara kuantitas ataupun kualitas. Adanya kekuatan tekanan dari pihak legislatif untuk merubah perencanaan yang telah disepakati ditingkat eksekutif. E. Upaya-upaya yang akan dilakukan o Memberdayakan seluruh potensi yang ada secara berhasil guna dan berdaya guna demi pelayanan yang optimal. o Melakukan pengawasan melekat terhadap semua bidang tugas yang ada. 64

71 o Peningkatan kualitas pemuda dan olahraga bagi semua jenis dan jenjang dengan menggunakan konsep skala prioritas. o Mengoptimalkan pembinaan OKP dan atlit olahraga. o Meningkatkan perluasan pendidikan dan latihan kepemudaan serta pembinaan olahragawan berbakat. o Mengoptimalkan Pembiayaan pendidikan dan latihan wirausaha bagi pemuda sehingga dapat menciptakan pemuda mandiri. o Meningkatkan penelitian dan pengembangan di bidang pemuda dan olahraga dalam rangka penyusunan kebijakan program dan kegiatan pembangunan Pemuda dan Olahraga. Dari pemilihan Strategi tersebut maka terdapat 2 Kebijakan Action Plan baik yang bersifat jangka panjang maupun jangka pendek yakni : A. Jangka Panjang. Rencana Jangka Panjang yang perlu dikembangkan oleh pihak DISPORA adalah sebagai berikut : 1. Pengembangan dan pemberdayaan sumberdaya manusia aparatur DISPORA. 2. Menerapkan sistem manajemen kinerja yang baik sebagai penerapan Good Governance Coorporate di DISPORA Kab. Musi Rawas guna mewujudkan visi melalui misi yang telah disepakati bersama. 3. Mengoptimalkan kinerja SDM DISPORA agar senantiasa memberikan kinerja yang terbaik, dengan mengembangkan kegiatan pemberian reward and punishment. 65

72 4. Menyusun rencana strategis setiap lima tahun atau setiap pergantian Kepala Daerah serta menyusun rencana kerja tahunan bagi setiap unit organisasi dan unit kerja yang ada. 5. Menciptakan iklim kerja yang kondusif dengan menjalin hubungan dan komunikasi interpersonal dan antar institusi dengan mengedepankan azas kemitraan. B. Jangka Pendek Rencana Jangka Panjang yang perlu dikembangkan oleh DISPORA adalah sebagai berikut : 1. Melakukan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia dengan memberikan pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan kemampuan diri. 2. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap hasil-hasil program dan kegiatan yang sedang dan telah dilaksanakan. 3. Membuat instrumen penilaian kinerja dan melakukan penilaian kinerja bagi unit organisasi, unit kerja serta individu secara rasional, obyektif dan terukur. 4. Meningkatkan intensitas dan kapasitas forum koordinasi dengan maysarakat, organisasi olahraga dan pemuda dengan memberdayakan fungsi koordinasi setiap bidang/unit organisasi. 66

73 VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN BAB IV 4.1. Visi, Misi Visi Visi Dispora dirumuskan dengan memperhatikan visi Kabupaten Musi Rawas yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun yaitu Mewujudkan MUSI RAWAS SEMPURNA. Sebagai penanggungjawab di bidang Kepemudaan dan Keolahragaan dalam merealisasikan Visi Kabupaten Musi Rawas, maka merumuskan Visi sebagai berikut : Terwujudnya Pemuda dan Olahraga yang Sehat, Produktif, Prestatif dan Inovatif Menuju Musi Rawas Sempurna Makna Visi Dispora Kabupaten Musi Rawas Visi adalah cara pandang jauh ke depan dan merupakan gambaran di masa datang yang diinginkan/dicita-citakan oleh. 67

74 Pemuda adalah masyarakat Kabupaten Musi Rawas yang berumur 16 s.d 30 Tahun sesuai dengan kategori pemuda pada Undang-undang Kepemudaan Nomor 40 tahun Olahraga adalah Segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial. Sehat adalah Terbebas dari berbagai penyakit dan pengaruh negatif yang dapat mengganggu aktivitas. Produktif adalah kemauan untuk menghasilkan sesuatu atau banyak mendatangkan hasil/berkarya. Prestatif berasalal dari kata prestasi adalah hasil usaha maksimal yang dicapai olahragawan atau kelompok olahragawan(tim) dalam kegiatan olahraga. Inovatif adalah bersifat memperbaharui atau bersifat memperkenalkan suatu yang baru Misi Untuk mewujudkan cita-cita/ keinginan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Musi Rawas yang tertuang dalam Visi Dispora Kabupaten Musi Rawas, diperlukan suatu perencanaan Program/Kegiatan Organisasi yang harus dilaksanakan sesuai dengan Visi Kabupaten Musi Rawas Tahun yaitu Mewujudkan MUSI RAWAS SEMPURNA dan Misi Kabupaten Musi Rawas: 1. Memperbaiki kualitas manusia dan infrastruktur 2. Menumbuhkembangkan system, usaha agribisnis dan agroindsutri komoditi unggulan 3. Mengembangkan usaha ekonomi produktif masyarakat non petani 4. Meningkatkan kemandirian dan keberdayaan masyarakat dalam pembangunan daerah dan pengelolaan sumberdaya alam yang ramah lingkungan 68

75 5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih, berwibawa dan pelayanan prima 6. Memantapkan pembangunan masyarakat yang religius menuju MURA DARUSSALAM 7. Memastikan kondisi Kabupaten MURA yang lebih aman dan nyaman untuk berinvestasi, menarik dan berkesan untuk dikunjungi. menyusun Misi sebagai berikut 1. Mewujudkan pemuda yang memiliki kemampuan menghasilkan karya yang optimal dan olah raga yang menghasilkan bibit atlit yang berkualitas. 2. Mewujudkan pemuda yang mampu meningkatkan kualitas diri secara maksimal dan olah raga yang mampu mengukir prestasi terbaik. 3. Mewujudkan pemuda dan olah raga yang mampu berperan dan berkembang searah dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) berdasarkan iman dan taqwa (imtaq) Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Musi Rawas Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan tujuan sebagai hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi sehingga rumusannya harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Untuk itu tujuan disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin diraih dari masing-masing misi Tabel 4.1. TUJUAN INDIKATOR Tujuan Indikator Target Meningkatkan Prestasi Persentase Prestasi 70% 69

76 Pemuda dan Olahraga Pemuda dalam segala bidang Persentase Prestasi 80% Olahraga Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai dalam rumusan yang spesifik, terukur, dalam kurun waktu tertentu secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan. Tabel 4.2. SASARAN - PROGRAM No. Tujuan Sasaran Uraian Indikator Target 1. Meningkatkan Prestasi Pemuda dan Olahraga - Meningkatnya pembedayaan pemuda - Meningkatnya Layanan Pengembangan Pemuda Rasio Pembedayaan pemuda Cakupan Layanan Pengembangan Pemuda 70% 70% - Meningkatnya Pembudayaan Olahraga di Masyarakat - Meningkatnya Prestasi Olahraga - Meningkatnya layanan administrasi perkantoran Cakupan Pembudayaan Olahraga di Masyarakat Cakupan layanan Peningkatan Prestasi Olahraga persentase layanan administrasi perkantoran yang tepat waktu 90% 90% 90% 70

77 Indikator Sasaran tolak ukur yang spesifik, terukur, untuk dicapai dalam kurun waktu tertentu secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan. Sasaran Program Meningkatnya Pembedayaan pemuda Target Progra m Tabel 4.3. SASARAN - KEGIATAN Sasaran Kegiatan Uraian Indikator Target 70% - Meningkatnya ketersediaan Sumber Daya Pemuda (SDP), IPTEK dan IMTAQ Pemuda - Persentase SDP yang memiliki ketrampilan - Persentase IPTEK yang diterapkan sesuai dengan iman dan taqwa dikalangan pemuda 50% 50% Meningkatnya Wawasan dan Kapasitas Pemuda - Persentase wawasan dan kapasitas pemuda 50% - Meningkatnya Kreativitas Pemuda - Persentase kreativitas pemuda 60% Meningkatnya Layanan Pengembangan Pemuda 70% - Meningkatnya kepemimpinan Kepeloporan, Kemitraan dan penghargaan Pemuda - Jumlah Peran Serta pemuda - Jumlah Pemuda yang Mengikuti Pelatihan Kemitraan - Jumlah Pemuda Yang memperoleh penghargaan 6 2 orang 3 orang 71

78 - Meningkatnya Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan - Jumlah organisasi kepemudaan - Jumlah peserta yang mengikuti lomba kepramukaan 18 OKP 70 Orang - Meningkatnya kewirausahaa n pemuda - Jumlah pemuda yang mengikuti pelatihan kewirausahaan 28 orang Meningkatnya Pembudayaan Olahraga di Masyarakat 90% - Meningkatnya Olahraga Pendidikan dan Sentra Olahraga - Jumlah Atlet Pelajar 100 Orang - Jumlah Sentra Olahraga 1 unit - Meningkatnya olahraga rekreasi, tradisional, dan layanan khusus - Meningkatnya Kemitraan dan penghargaan olahraga - Jumlah klub olahraga rekreasi - Jumlah Cabang Olahraga Tradisional - Jumlah Cabang Olahraga dan Atlet Olahraga Layanan Khusus - Jumlah Intansi swasta sebagai mitra pembinaan olahraga - Jumlah Atlet dan pelatih/ wasit yang memperoleh penghargaan 5 klub 5 cabor 5 Cabor dan 30 Orang Atlet Disabelitas 3 instansi 100 orang Meningkatnya Prestasi Olahraga 90% - Meningkatmya Pembibitan IPTEK dan Tenaga Keolahragaan - Jumlah Atlet Binaan 100 Orang - Jumlah Wasit dan Juri 70 orang Meningkatnya Promosi Olahraga dan Olahraga Prestasi - Jumlah Promosi Olahraga - Jumlah Prestasi Olahraga 1 Cabor 90 Medali 72

79 - Meningkatnya Sarana dan Prasarana Olahraga yang memenuhi standar - Jumlah sarana dan Prasarana olahraga yang standardisasi 1 unit Meningkatnya layanan administrasi perkantoran 90% - Meningkatnya ketersediaan dokumen perencanaan dan hasil evaluasi - Jumlah ketersediaan dokumen perencanaan - Jumlah Laporan Hasil Evaluasi kegiatan 6 dokumen 3 dokumen - Meningkatnya Pengelolan Keuanga dan Aset yang Transparan dan Akuntabel - Jumlah Dokumen Keuangan 1 Dokumen - Jumlah Dokumen Aset 1 Dokumen - Meningkatnya Layanan Umum dan Kepegawaian - Rasio peningkatan layanan umum - Jumlah berkas kepegawaian yang diselesaikan 90% 5 berkas 73

80 4.3 Strategi dan Arah Kebijakan Strategi adalah keseluruhan cara atau langkah dengan penghitungan yang pasti untuk mencapai tujuan atau mengatasi persoalan. Cara atau langkah dirumuskan lebih bersifat makro dibandingkan dengan teknik yang lebih sempit, dan merupakan rangkaian kebijakan. Sehingga strategi merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-program. Tabel 4.4 TUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Misi TUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN 1. Meningkatkan prestasi pemuda dan Olahraga 1. Mewujudkan peran serta pemuda dalam pembangunan disegala bidang dan meningkatkan prestasi pemuda. 2. Mewujudkan peran serta olahraga dan meningkatkan prestasi olahraga 3. Mewujudkan sarana dan prasarana olahraga sebagai penunjang kegiatan olahraga 1. Meningkatakan prestasi pemuda 2. Meningkatkan prestasi olahraga 3. Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga 74

81 BAB V RENCANA PROGRAM KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta upaya dilakukan untuk mengetahui capaian kebersihan sasaran dan tujuan. Sedangkan Program yang dimaksudkan sebagai kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakna Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna mencapai sasaran tertentu. Dengan adanya program dan kegiatan diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Program dan kegiatan yang dituangkan dalam Rencana Strategis Berdasarkan arah kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan mengacu pada Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Jangka Pendek (RENJA) dalam rangka pencapaian visi dan misi 75

82 Kabupaten Musi Rawas, maka Dalam upaya pencapaian Visi DISPORA dan sebagai penjabaran Misi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Selatan menetapkan 7 (tujuh) program/ kegiatan prioritas : 1. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda Program ini bertujuan untuk mewujudkan keserasian berbagai kebijakan pembangunan bidang pemuda di tingkat daerah. Sasaran program adalah terlaksananya kebijakan kepemudaan bagi peningkatan kualitas dan peranan pemuda di berbagai bidang pembangunan. Program ini memuat kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut : Peningkatan keimanan dan ketaqwaan pemuda 2. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Program ini bertujuan mendorong pemuda berperan aktif dalam membangun dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Sasaran program adalah meningkatkan peran pemuda disegala bidang pembangunan melalui peningkatan keterampilan, kepeloporan dan pemberdayaan pemuda. Program ini memuat kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut : Pembinaan organisasi kepemudaan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Kepemimpinan Fasilitasi aksi bakti sosial kepemudaan Lomba kreasi dan karya tulis ilmiah dikalangan pemuda Pendataan potensi kepemudaan dan keolahragaan Pembinaan dan Pengembangan Kepramukaan 76

83 3. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda Program ini bertujuan untuk untuk meningkatkan kualitas pemuda sebagai insan pelopor, penggerak pembangunan, dan sumber daya manusia yang mampu menghadapi berbagai tantangan dan memanfaatkan peluang untuk berperan serta dalam pembangunan. Sasaran program adalah menumbuhkembangkan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda Program ini memuat kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut : Pelatihan kewirausahaan pemuda 4. Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Program ini bertujuan untuk meningkatkan pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda Sasaran program adalah untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda. Program ini memuat kegiatan pokok sebagai berikut: Pemberian penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi pemuda 5. Program Pengembangan dan Kebijakan Manajemen Olahraga Program ini bertujuan untuk mengembangkan dan menyerasikan berbagai kebijakan pembangunan olahraga dan memperkuat kelembagaan olahraga di tingkat nasional dan daerah. Meningkatkan jumlah dan mutu pelatih, peneliti, praktisi, dan teknisi olaharaga dan meningkatkan jumlah, efektivitas dan efisiensi pembiayaan olahraga 77

84 Sasaran program adalah : meningkatkan analisis dan kajian manajemen dan prestasi olahraga baik nasional maupun daerah. Program ini memuat kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut : Peningkatan mutu organisasi dan tenaga keolahragaan 6. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Program ini bertujuan untuk meningkatkan budaya olahraga, kesehatan jasmani, mental dan rohani masyarakat dan peserta didik, mulai dari pendidikan dasar, menengah hingga tinggi; mendorong dan menggerakkan masyarakat agar lebih memahami dan menghayati langsung hakikat dan manfaat olahraga sebagai kebutuhan hidup; meningkatkan kegiatan olahraga, termasuk olahraga masyarakat dan olahraga tradisional; meningkatkan upaya pemanduan bakat dan pembibitan olahraga sejak usia dini; dan mendukung upaya pencapaian prestasi olahraga pada berbagai macam even baik nasional maupun internasional. Sasaran program adalah : (1) Meningkatnya kebugaran kesehatan masyarakat; (2) meningkatnya prestasi belajar, prestasi olahraga, dan produktivitas kerja; (3) memperoleh bibit olahragawan yang berpotensi dalam berbagai cabang olahraga; (4) meningkatnya pertandingan yang berjenjang, yang dilakukan mulai tingkat desa sampai tingkat nasional, termasuk pertandingan antar sekolah, perguruan tinggi, ataupun masyarakat luas; (5) meningkatnya penerapan dan pemanfaatan iptek olahraga dalam pelaksanaan pemanduan dan pembibitan olahraga, dan peningkatan prestasi olahraga; (6) meningkatnya prestasi olahragawan, baik di tingkat daerah, nasional, regional, maupun internasional, termasuk olahragawan penyandang cacat; dan (7) meningkatnya dukungan dunia usaha dan masyarakat dalam pendanaan dan pembinaan olahraga. 78

85 Program ini memuat kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut : Pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat Pembinaan cabang olahraga prestasi tingkat daerah Peningkatan kesegaran jasmani dan rekreasi Penyelenggaraan kompetisi olahraga Pemassalan olahraga bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat Pemberiaan penghargaan bagi insan olahraga yang berdedikasi dan berprestasi Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat 7. Program Peningkatan Sarana Prasarana Pemuda dan Olahraga Program ini bertujuan untuk meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana olahraga dan pemuda dalam mendukung kegiatan pembinaan dan pengembangan olahraga dan pemuda. Sasaran program adalah meningkatnya penyediaan dan pembangunan sarana dan prasarana olahraga dan pemuda dengan mendorong peningkatan peran serta masyarakat, termasuk dunia usaha. Program ini memuat kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut : Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana olahraga Pemeliharaan Rutin/ Berkala Sarana dan Prasarana Olahraga Land Clearing Pembangunan Sport Center Pemberian bantuan sarana/ prasarana olahraga Disamping 7 (tujuh) program/ kegiatan prioritas di atas, terdapat 6 (enam) Program Penunjang yang bersifat rutinitas pelaksanaan kinerja aparatur Pemerintah Daerah yakni: 79

86 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Fasilitas Pindah/ Purna Tugas PNS Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Semua program tersebut akan dilaksanakan guna terwujudnya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di depan. Adapun rencana program dan kegiatan, indikator kerja, sasaran serta pendanaan indikatif dapat dilihat pada table

87 BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator kinerja merupakan alat atau media yang dipergunakan dalam mengukur tingkat keberhasilan suatu instansi pemerintah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Biasanya indikator kinerja akan memberikan rambu atau sinyal mengenai apakah kegiatan atau sasaran yang diukur telah berhasil dilaksanakan atau telah dicapai sesuai dengan yang direcanakan. Indikator kinerja yang baik akan menghasilkan informasi kinerja yang memberikan validitas yang lebih baik dan lebih menggambarkan kinerja suatu organisasi. Selanjutnya apabila didukung dengan suatu sistem pengumpulan dan pengolah data kinerja yang memadai, maka kondisi ini akan dapat membimbing dan mengarahkan organisasi pada hasil pengukuran yang handal (reliable) mengenai hasil apa saja yang telah diperoleh selama periode aktivitasnya. Penetapan indikator kinerja untuk memberikan gambaran tolak ukur keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Dinas, secara khusus untuk mengukur tingkat keberhasilan di bidang kepemudaan dan keolahragaan. Prestasi Dinas OPD selama lima tahun ke depan dapat digambarkan dan ditetapkan secara kualitatif dan kuantitatif yang mencerminkan gambaran capaian indikator kinerja program (outcome/hasil) yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan jangka menengah dan indikator kegiatan (output/keluaran) 81

88 Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja yang akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan Dinas, ditetapkan secara cermat dengan memperhatikan kondisi riil saat ini serta memperhatikan berbagai pertimbangan yang mempengaruhi kinerja OPD Dinas kedepan baik pengaruh dari luar (external) maupun dari dalam (internal), Oleh karena penetapan indikator kinerja merupakan syarat penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan, maka dalam menetapkan rencana kinerja harus mengacu pada tujuan dan sasaran serta indikator kinerja yang termuat dalam Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Musi Rawas Lebih jauh lagi, indikator kinerja tidak hanya digunakan pada saat menyusun laporan pertanggungjawaban. Indikator kinerja juga merupakan komponen yang sangat krusial pada saat merencanakan kinerja. Berbagai peraturan perundang-undangan sudah mewajibkan pemerintah untuk menentukan indikator kinerja pada saat membuat perencanaan. Dengan adanya indikator kinerja, perecanaan sudah mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan untuk menentukan apakah rencana yang ditetapkan telah dapat dicapai. Penetapan indikator kinerja pada saat merencanakan kinerja akan lebih meningkatkan kualitas perencanaan dengan menghindari penetapan-penetapan sasaran yang sulit untuk diukur dan dibuktikan secara objek keberhasilannya. Pada Bab VI ini dikemukakan indikator kinerja OPD Dinas yang sangat mendukung pencapaian tujuan dan sasaran pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Musi Rawas Indikator-indikator ini merupakan indikator pilihan dari indikator sasaran Dinas yang telah diuraikan pada Bab IV. Indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.1.dibawah ini. 82

89 Tabel 6.1 Indikator Kinerja Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Dinas Pemuda dan Olahraga Kab. Musi Rawas No Indikator 1. Pemuda dan Olah Raga Kondisi Kinerja pada Awal Periode RPJMD (2016) Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2021) Jumlah Organisasi Pemuda Persentase Meningkatkan Peran Serta Pemuda 1.3 Jumlah Pemuda yang Mengikuti Pelatihan Kewirausahaan 1.4 Jumlah Pemuda Yang Mengikuti Sosialisasi Penyuluhan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba 1.5 Jumlah Pelatih dan Wasit yang bersetifikasi 1.6 Persentase Meningkatnya prestasi olahraga 1.7 Persentase Meningkatnya sarana dan prasarana olahraga 96% 97% 97% 97% 98% 98% 98% % 97% 98% 98% 98% 99% 99% 91% 92% 93% 94% 96% 97% 97% 83

90 PENUTUP BAB VII 7.1. Kesimpulan 1. Penyusunan dan penulisan Renstra ini merupakan gambaran program dan kegiatan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tahun Presentase akurasi Renstra ini kami peroleh dari keadaan organisasi kepemudaan dan cabang olahraga yang ada di lingkungan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Musi Rawas. 3. Visi dan misi akan terwujud apabila tahap pelaksanaan program dan kegiatan mencapai hasil yang optimal sesuai tugas dan fungsi yang diemban. 7.2 Saran Sumbang saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi pengembangan mutu organisasi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Musi Rawas. Muara Beliti, 2017 Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Musi Rawas, H. HERIYANTO, S.IP, M.Si Pembina Utama Muda NIP

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 52 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 52 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 52 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS, Mengingat

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. CIPTA KARYA KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. CIPTA KARYA KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. CIPTA KARYA KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011-2015 DINAS PU. CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS 2010-2015 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS JL. LINTAS SUMATERA KM.12,5 MUARA BELITI TELP/FAX. (0733)4540026

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KOTA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016 PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS,

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. CIPTA KARYA KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. CIPTA KARYA KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. CIPTA KARYA KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 DINAS PU. CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Peraturan Menteri

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

KEPALA DINAS SEKRETARIS

KEPALA DINAS SEKRETARIS KEPALA DINAS Mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkondisikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 110 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 81 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KEPEMUDAAN DAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Muara Beliti, 2014 Kepala Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas

KATA PENGANTAR. Muara Beliti, 2014 Kepala Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015 merupakan perwujudan dari Pelaksanaan Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 18 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 328 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 18 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 328 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 18 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 328 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BANDUNG

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR RENJA DISPORA KAB. MURA

KATA PENGANTAR RENJA DISPORA KAB. MURA KATA PENGANTAR Pembangunan Kepemudaan dan Keolahragaan pada hakekatnya merupakan miniatur kehidupan, Hal ini dapat dikatakan demikian karena didalam aktifitas kepemudaan dan keolahragaan terdapat aspek-aspek

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS, Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kementerian Pemu

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kementerian Pemu LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.101, 2015 ADMINISTRASI. Pemerintahan Kementerian Pemuda dan Olah Raga. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya kita panjatkan

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah) A. Kepala Dinas.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS, Mengingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN LAHAT TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN 2017 i KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih Lagi

Lebih terperinci

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 Kata Pengantar enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 206 ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PERUBAHAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 RENCANA KERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) Perubahan Tahun 2015 Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

Lebih terperinci

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i KATA PENGANTAR Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng disingkat Diskominfo adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. ANALISIS PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. ANALISIS PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI BAB I PENDAHULUAN 1.1. ANALISIS PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI Untuk merealisasikan program dan kegiatan seperti yang tertuang dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah perlu disusun Rencana

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS 216-221 RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 221 PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 ii Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim Assalamu

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun 2016-2021 merupakan tahap ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA SALINAN BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1 1.1. Latar Belakang RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati Mandailing Natal yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMD Kabupaten Mandailing Natal

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA

RENCANA STRATEGIS DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KATA PENGANTAR Rencana Strategis Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat Periode 2013-2018 merupakan bagian integral dari Program Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dengan terbitnya Peraturan

Lebih terperinci

Renstra Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten Tahun

Renstra Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana

Lebih terperinci

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1. Visi Proses Pembangunan Kabupaten Musi Rawas lima tahun ke depan tidak bisa dilepaskan dari capaian kinerja lima tahun terakhir, selain telah menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perencanaan pembangunan nasional terdiri atas perencanaan pembangunan

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KAB.MURA TAHUN ANGGARAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KAB.MURA TAHUN ANGGARAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KAB.MURA TAHUN ANGGARAN 2010-2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-nya dan atas izin perkenan-nya jualah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS 2010 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ratahan, Januari 2017 KEPALA DINAS, BOYKE A. AKAY, S.E., M.E. Pembina Tingkat I NIP

KATA PENGANTAR. Ratahan, Januari 2017 KEPALA DINAS, BOYKE A. AKAY, S.E., M.E. Pembina Tingkat I NIP KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena rahmat-nya, Rencana Strategis Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Minahasa Tenggara dapat diselesaikan dengan baik. Rencana Kerja

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK

KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK PEMERINTAH KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 Kata Pengantar Rencana Kerja ( Renja ) Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tahun 2016

Lebih terperinci

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG -1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINASPEMUDA DAN OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Dengan mengucapkan puji dan syukur

Lebih terperinci

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT, GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA DINAS PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT,

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA, KEPEMUDAAN

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT TIPE A KABUPATEN

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010-2015 DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS Review 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA, DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan Pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011-2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN ACEH SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN 2013-2018 1.1. Latar Belakang Lahirnya Undang-undang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJM-D) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2008-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2016-2021 KATA PENGANTAR AssalamualaikumWrWb, Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH Jalan Kabupaten No. 1 Purwokerto 53115 Telp. 637405 Faxcimile (0281) 637405 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rencana Strategis Satuan Kerja Bagian Umum dan Protokol Setda Kota Semarang Tahun 2010-2015 adalah Dokumen Perencanaan yang substansinya memuat visi, misi dan arah kebijakan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009-2029, bahwa RPJMD

Lebih terperinci

DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS

DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Musi Rawas sebagai salah satu SKPD di Kabupaten Musi Rawas memiliki

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015 2.1 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Serang, Januari 2013 KEPALA,

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Serang, Januari 2013 KEPALA, KATA PENGANTAR Assamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas ijinnya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Perencanaan

Lebih terperinci