PENGARUH DESTINATION ATTRIBUTES TERHADAP PEMBENTUKAN DESTINATION IMAGE BALI MENURUT PESERTA MICE DOMESTIK

Transkripsi

1 PENGARUH DESTINATION ATTRIBUTES TERHADAP PEMBENTUKAN DESTINATION IMAGE BALI MENURUT PESERTA MICE DOMESTIK Threslia Regina Martha Leuw Jurusan Manajemen / Fakultas Bisnis & Ekonimika thresliaregina@gmail.com Intisari- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh destination attributes terhadap destination image Bali menurut peserta MICE domestik. Selain itu juga untuk mengetahui perbedaan persepsi mengenai pentingnya destination attributes MICE berdasarkan karakteristik sosio-demografis responden. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu destinasi MICE di Indonesia yaitu Bali. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS 18 for windows. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan jenis judgement sampling. Data diperoleh secara langsung dari responden yang memenuhi karakteristik populasi yang ditentukan dengan menyebarkan kuesioner. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 189 responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ANOVA, t-test, dan multiple regression. Hasil penelitian ini menunjukkan destination attributes berpengaruh signifikan positif terhadap pembentukan destination image Bali dan terdapat perbedaan persepsi antara peserta MICE mengenai pentingnya destination attributes. Kata kunci: Cognitive Image, Affetive Image, Destination Attributes, MICE. Abstract- This research aims to determine the effect of the destination attributes to destination images of Bali by domestic MICE participants. In addition tothat, it aims to determine differences in the perception of MICE destination attributes importance based on socio-demographic characteristics of the respondents. Objects used in this study is one of MICE destination in Indonesia, Bali. Data processing was performed by using SPSS 18 for windows. The sampling technique used was non-probability sampling and judgement sampling. Data was obtained direcly from respondents, who met the characteristics specifies, by distributing questionnaires. The samples used in this study was 189 respondents. The method used in this study was the ANOVA, t-test, and regression. The results of this study indicate the destination attributes has a significant effect on the formation of destination image of Bali and there are differences in 1

2 perception between the participants about the importance of MICE destination attributes. Key words: Cognitive Image, Affetive Image, Destination Attributes, MICE. PENDAHULUAN Perkembangan industri MICE (Meeting, Incentive, Confference and Exhibition) telah memberikan warna yang beragam terhadap jenis kegiatan industri jasa yang identik dengan pemberian pelayan/services. MICE merupakan bisnis yang memberikan kontribusi tinggi secara ekonomi terlebih bagi negara berkembang. Indonesia sebagai destinasi yang mulai diperhitungkan oleh pasar wisata MICE sebagai tujuan menarik. Sejumlah kegiatan besar dunia menjadi bukti kepercayaan masyarakat dunia untuk melakukan aktivitas MICE. Menurut ICCA Statistik 2013 Bali berada di peringkat ke 40 sebagai kota terbanyak tempat penyelenggaraan pertemuan di indonesia. Beragam aktivitas wisatawan yang datang ke Bali, mulai dari liburan, study tour, perjalanan bisnis, atau menghadiri kegiatan MICE. Berbagai kegiatan yang membuktikan Bali layak sebagai destinasi MICE terbukti dari kepercayaan berbagai pihak baik nasional maupun internasional. Berbagai kegiatan tersebut seperti APEC tahun 2013, Bali INAFACT 2014, Rapat Koordinasi Program Diklat. Sebagai kota destinasi MICE, tersedianya fasilitas seperti ruang pertemuan, ballroom, dan hotel tidaklah cukup. Namun juga dibutuhkan pull factors yang dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk menghadiri atau berpartisipasi dalam suatu kegiatan MICE. Pariwisata di daerah Bali merupakan sektor paling maju dan berkembang, serta masih berpeluang untuk dikembangkan lagi. Bali memiliki objek wisata yang beragam, seperti wisata alam, wisata sejarah, dan wisata budaya. Ada sekitar 47 objek wisata alam, 83 objek wisata budaya, dan berbagai wisata sejarah yang dapat dikunjungi dan dinikmati oleh wisatawan. Tersedianya berbagai tempat wisata ini 2

3 dapat menunjukan bahwa Bali sebagai kota tujuan MICE memiliki daya tarik tersendiri bagi peserta MICE. Karena selain mengikuti kegiatan MICE mereka juga bisa berwisata dan selesai dari aktifitas MICE dengan mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada. Berbagai fasilitas transportasi dan tempat wisata yang ada di Bali merupakan beberapa atribut yang dapat mendukung Bali sebagai kota tujuan MICE. Bali tidak hanya mempunyai fasilitas seperti ruang pertemuan, ballroom, dan hotel tetapi juga fasilitas lainnya berupa atraksi wisata dan tempat belanja yang dapat menghibur dan membuat peserta MICE berlibur ditengah-tengah aktivitas MICE. Berbagai sarana tersebut juga dapat dikatakan sebagai destination attributes yang dapat menimbulkan berbagai destination image berbeda dari setiap peserta MICE. Sehingga perlu untuk dilakukan sebuah penelitian untuk mengetahui bagaimana image Bali menurut peserta MICE, apakah selama ini Bali sudah bagus sebagai destinasi MICE atau masih banyak kekurangan yang harus dibenahi. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal (causal research). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui penyebaran kuesioner. Sumber data dalam penelitian ini adalah responden yang mengikuti suatu kegiatan MICE di Bali antara bulan Januari-Juli 2014, dan berasal dari Indonesia. Kuesioner yang disebarkan terdiri dari tiga bagian, pertama berisi pertanyaan umum mengenai karakteristik responden. Kedua pertanyaan terkait destination attributes menggunakan skala 1 (sangat tidak penting) sampai 5 (sangat penting). Bagian ketiga berisi pertanyaan terkait destination image menggunakan skala mulai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju). populasi dalam penelitian ini adalah peserta MICE yang berasal dari indonesia dan berdomisili di suatu kota di Indonesia. Mereka menghadiri kegiatan MICE di 3

4 Bali dengan lama pelaksanaan lebih dari 24 jam dan dalam kurun waktu Januari Juli Kegiatan MICE yang dihadiri tersebut dapat berupa suatu meeting, incentive, conference, atau exhibition atau kombinasi dari keempat aktivitas tersebut. Pendidikan terakhir minimal SMA atau sederajat. Sampel dalam penelitian ini menggunakan non-probability sampling karena populasi yang diteliti tidak teridentifikasi jumlahnya. Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah minimal 100 orang. Jumlah ini mengacu pada konsep yang dikemukakan oleh Hair et al.(2010: 176) bahwa besar sampel untuk penelitian regresi berganda adalah minimal 50 dan maksimal 100 responden. Pengolahan data dalam penelitian ini mnggunakan ANOVA, t-test, dan regresi berganda. Adapun hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini, sebagai berikut: H0 a : Destination attributes dari pariwisata MICE tidak berpengaruh positif terhadap pembentukan destination image Bali H1 a : Destination attributes dari pariwisata MICE berpengaruh positif terhadap pembentukan destination image Bali H0 b : Tidak ada perbedaan persepsi diantara peserta MICE mengenai pentingnya destination attributes MICE berdasarkan karakteristik sosio-demografis seperti kota asal, jenis kelamin, usia, pendapatan perbulan, dan tingkat pendidikan. H1 b : Ada perbedaan persepsi diantara peserta MICE mengenai pentingnya destination attributes MICE berdasarkan karakteristik sosio-demografis seperti jenis kelamin, usia, pendapatan perbulan, dan tingkat pendidikan. HASIL PENELITIAN pengujian validitas terhadap 30 kuesioner menunjukan hasil bahwa pernyataan untuk seluruh dimensi destination attributes dan destination images dianggap valid karena nilai faktor loading lebih besar dari 0,5. Uji reliabilitas untuk mengukur destination attribute dan destination images dapat dikatakan reliabel karena semua nilai Cronbach s alpha lebih besar dari 0,6. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 189 responden. 4

5 Tabel 1 Analisis Regresi Berganda terhadap Images Bali Berdasarkan Destination Attributes MICE NO MICE Destination Attributes Cognitive Image Affective Image Overall Image β t p β t p β t p 1 Amenities 0,054 0,731 0,465 0,392 4,528 0,000 0,320 3,751 0,000 2 Accessibility 0,323 3,834 0,000-0,218-2,226 0,027 0,001 0,007 0,994 3 Accountability 0,163 2,072 0,040-0,068-0,743 0,459 0,032 0,353 0,725 4 Affordability 0,263 4,352 0,000 0,287 4,087 0,000 0,348 5,015 0,000 5 Attraction 0,006 0,090 0,928-0,349-4,279 0,000-0,258-3,199 0,002 6 Activities 0,143 2,514 0,013 0,092 1,399 0,164 0,141 2,169 0,031 R 2 0,433 0,233 0,253 F 24,914 10,544 11,617 p 0,000 0,000 0,000 Hasil dari perhitungan regresi berganda menunjukan bahwa secara keseluruhan destination attributes signifikan berpengaruh terhadap cognitive image. Accessibility merupakan atribut yang memberikan pengaruh paling besar pada pembentukan cognitive image dengan nilai β sebesar 0,323, diikuti oleh atribut affordability, accountability, dan activities. Namun, atribut amenities dan attraction menunjukan hasil yang tidak berpengaruh terhadap cogitive image. Secara keseluruhan destination attributes berpengaruh signifikan positif terhadap affective image, hal ini dapat dilihat dari p-value dengan nilai 0,000. Atribut amenities merupakan atribut yang paling berpengaruh dengan hubungan yang positif terhadap affective image, diikuti oleh atribut affordability. Atribut accountability dan activities menunjukan tidak signifikan terhadap affective image. Sedangkan atribut attraction dan accessibility signifikan berpengaruh terhadap affective image namun dengan hubungan yang negatif. Secara keseluruhan destination attributes signifikan berpengaruh positif terhadap pembentukan overall image Bali. Overall image atau destination image Bali paling dipengaruhi oleh atribut affordability dengan hubungan yang positif dan diikuti oleh atribut amenities dan activities. Atribut accessibility dan accountability 5

6 tidak menunjukan adanya pengaruh yang signifikan terhadap overall image Bali. Sedangkan atribut attraction signifikan berpengaruh terhadap overall image Bali namun dengan hubungan yang negatif. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa hipotesis H1 a diterima, yaitu destination attributes dari pariwisata MICE berpengaruh positif terhadap pembentukan destination image Bali. Tabel 2 Analisis Perbedaan Persepsi Peserta MICE terhadap Destination Attributes Berdasarkan Jenis Kelamin N0 Amenities Accessibility Accountab ility Affordabi lity Attraction Activities 1 Pria 3,925 4,015 3,986 3,798 3,740 3,449 2 Wanita 4,063 3,935 4,032 3,727 3,522 3,810 Beda Mean -0,138 0,081-0,045 0,072 0,218-0,362 t -1,578 1,027-0,562 0,930 2,753-4,285 Sig. 0,116 0,306 0,575 0,353 0,006 0,000 Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat perbedaan persepsi peserta MICE terhadap destination attributes kota tujuan MICE berdasarkan jenis kelamin. Atribut amenities tidak menunjukan adanya perbedaan persepsi antara pria dan wanita, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang besarnya diatas 0,05 yaitu sebesar 0,116. Hal serupa juga dapat dilihat pada atribut accessibility, accountability, dan affordability yang memiliki nilai signifikansi diatas 0,05. Atribut attraction dan activities menunjukan adanya perbedaan persepsi antara pria dan wanita, ditunjukan dengan nilai signifikansi dibawah 0,05. 6

7 Tabel 3 Analisis Perbedaan Persepsi Peserta MICE terhadap Destination Attributes Berdasarkan Usia NO Amenities Accessibili Accountabili Affordab Attraction Activities ty ty ility 1 <30 3,669 3,703 3,696 3,704 3,417 3, ,971 4,097 4,081 3,800 3,781 3, ,182 4,059 4,210 3,907 3,784 3, ,053 4,061 3,961 3,584 3,558 3,675 F 6,913 6,054 8,417 3,438 5,565 0,936 Sig. 0,000 0,001 0,000 0,018 0,001 0,424 Tabel 3 menampilkan data mengenai perbedaan persepsi perserta MICE terhadap destination attributes kota MICE berdasarkan usia. Data tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan persepsi diantara kelompok usia responden, khususnya pada atribut amenities, accesibility, accountability, affordability, dan attraction karena nilai signifikansi berada dibawah 0,05. Attribut activities tidak menunjukan adanya perbedaan persepsi antar kelompok usia responden karena nilai signifikansi berada diatas 0,05 yaitu 0,424. 7

8 Tabel 4 Analisis Perbedaan Persepsi Peserta MICE terhadap Destination Attributes Berdasarkan Pendapatan Perbulan NO Amenities Accessibili ty Accoun tability Affordabi lity Attraction Activities 1 <Rp Rp Rp Rp Rp > Rp ,304 3,548 3,536 3,686 3,457 3,405 3,231 3,513 3,712 3,615 3,277 3,385 3,917 3,938 3,963 3,770 3,682 3,667 4,139 4,080 4,091 3,791 3,698 3,627 F 19,649 9,118 5,799 0,571 3,061 1,218 Sig. 0,000 0,000 0,001 0,634 0,029 0,305 Tabel 4 menampilkan data mengenai perbedaan persepsi perserta MICE terhadap destination attributes kota MICE berdasarkan pendapatan perbulan. Data tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan persepsi diantara kelompok pendapatan perbulan responden, khususnya pada atribut amenities, accesibility, accountability, dan attraction karena nilai signifikansi berada dibawah 0,05. Attribut affordability dan activities tidak menunjukan adanya perbedaan persepsi antar tingkat 8

9 pendidikan responden karena nilai signifikansi berada diatas 0,05 yaitu 0,634 dan 0,305. Tabel 5 Analisis Perbedaan Persepsi Peserta MICE terhadap Destination Attributes Berdasarkan Tingkat Pendidikan NO Amenities Accessibili Accountabili Affordabi Attraction Activities ty ty lity 1 SMA 3,481 3,637 3,744 3,739 3,405 3,470 2 Diploma 4,150 3,833 3,850 3,680 3,520 3,689 3 S1 4,104 4,079 4,146 3,889 3,754 3,762 4 S2 4,068 4,076 4,010 3,684 3,695 3,467 5 S3 4,375 4,350 4,250 3,640 3,800 3,567 F 10,467 7,508 4,131 1,603 3,220 2,493 Sig. 0,000 0,000 0,003 0,175 0,014 0,045 Sumber: hasil olah data 2014 Data pada Tabel 5 menampilkan perbedaan persepsi perserta MICE terhadap destination attributes kota MICE berdasarkan tingkat pendidikan responden. Data tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan persepsi, khususnya pada atribut amenities, accesibility, accountability, attraction, dan activities karena nilai signifikansi berada dibawah 0,05. Atribut affordability tidak menunjukan adanya perbedaan persepsi antara kelompok pendapatan perbulan responden karena nilai signifikansi berada diatas 0,05 yaitu 0,175. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa hipotesis H1 b diterima, yaitu ada perbedaan persepsi di antara peserta MICE mengenai pentingnya 9

10 destination attributes MICE berdasarkan karakteristik sosio-demografis seperti jenis kelamin, usia, pendapatan perbulan, dan tingkat pendidikan. RINGKASAN Penelitian dan pengujian yang telah dilakukan menemukan hasil bahwa destination attributes dari pariwisata MICE terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap pembentukan destination image Bali. Hal ini menunjukan destination attributes mempengaruhi terbentuknya image Bali. Selain itu juga terbukti terdapat perbedaan persepsi diantara peserta MICE mengenai pentingnya destination attributes MICE berdasarkan karakteristik sosio-demografis seperti jenis kelamin, usia, pendapatan perbulan, dan tingkat pendidikan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Lim dan Omar (2012) terkait pengaruh destination attributes terhadap pembentukan image pada kota Jordan. REKOMENDASI Salah satu rekomendasi yang dapat dilakukan oleh Dinas Pariwisata Indonesia adalah dengan bekerjasama dengan pihak penyelenggara kegiatan MICE dalam mempromosikan kebudayaan lokal. Contohnya dengan menayangkan video mengenai kebudayaan lokal kota tersebut, memutar lagu-lagu atau musik daerah disela-sela kegiatan. Sebaiknya pemerintah kota Bali harus bisa mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas atribut yang sudah seharusnya dimiliki oleh sebuah kota MICE. Dinas Pariwisata Bali sebaiknya bekerjasama dengan pihak keamanan untuk terus meningkatkan keamaan di Bali. Misalnya dengan menambah pos-pos penjagaan oleh polisi di berbagai tempat yang ramai pengunjung, seperti di bandara, pelabuhan, tengah kota, tempat wisata, dan tempat-tempat hiburan. Bisa juga dengan meningkatkan keamanan dan pemeriksaaan ditempat penyelenggaraan MICE sehingga adanya rasa aman bagi peserta saat mengikuti kegiatan. Rekomendasi atau saran untuk yang akan datang ada pada pengukuran destination image. Sebaiknya pengukuran destination images tidak hanya dengan menggunakan dua komponen yaitu cognitive image dan affective image melainkan 10

11 juga adanya komponen complex image seperti yang di kemukakan Crompton (1991) dalam Lim dan Omar (2012). Complex image dapat mengukur citra suatu destinasi dengan dasar pengalaman aktual yang dialami peserta MICE selama berada di tempat tersebut. Karena pengalaman yang dialami seseorang akan membentuk persepsi terhadap tempat tersebut. DAFTAR PUSTAKA Dewi, S.N., R. Purnama dan H.P.D. Setiyorini, 2013, Pengaruh Citra Destinasi Pariwisata Kabupaten Belitung Terhadap Perilaku Pasca Berkunjung Wisatawan Nusantara, Tourism and Hospotality Essentials Anthology, Edisi I: 2. Evan, Joel R. dan Berman Barry Principles of Marketing, Third edition. New Jersey. Prentice-Hall International, INC. Goeldner, Charles R. dan Ritchie, J. R. Brent Tourism: Principles, Practices, Philosophies, Tenth edition. New Jersey: John Wiley & Sons, INC. Hair, J.F., Black, W.C., Babin, B.J. dan Anderson, R.E, 2010, Multivariate Data Analysis, Seventh Edition, Prentice Hall Inc, New Jersey. Jogiyanto Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalamanpengalaman. Cetakan pertama. Yogyakarta. BPFE. Kesrul, M Meeting, Incentive Trip, Conference, Exhibition. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. Kotler, P dan Keller, Kevin Lane Manajenen Pemasaran, edisi Ketiga Belas Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kuncoro, M Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi Jakarta: Penerbit Erlangga. Lim, K.C. dan O.A. Ananzeh, 2012, The Role of Destination Attributes on Forming Jordan Touristic Image, SAVAF International, Vol. 3:

12 Malhotra, N.K., 2007, Marketing Research An Applied Orientation, Fifth Edition, Pearson Education Inc. Martin, H. S., dan I. A. RodrÍguez, 2008, Exploring The Cognitive Affective Nature of Destination Image and The Role Of Psychological Factors In Its Formation, Tourism Management, Vol 29: Matos, N., J. Mondes., dan P. Valle, 2012, Revisiting The Destination Image Construct Through a Conceptual Model, A Multidisciplinary e-journal, N. 21: 105. Murdopo, 2011, Potensi Indstri MICE Indonesia, Warta Ekspor, Edisi Juli 2011, p Pendit, Nyoman S Wisata Konvensi. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. Purwanto Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Sekaran. U. dan R. Bougie, 2010, Research Methods for Business, Fifth Edition, A John Wiley and Sons Ltd. Sugiarto, Dergibson Siagian, Lasmono Tri Sunaryanto, Deny S. Oetomo Teknik Sampling. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono Statistika untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta Soekadijo, R.G Anatomi Pariwisata. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. Wahab, Salah Manajemen Kepariwisataan. Jakarta. PT. Pradnya Paramita. Yoeti, Oka A Tours and Travel Marketing. Jakarta. Pradnya Paramita. (diunduh pada tanggal 28 Agustus 2014) df (diunduh pada tanggal 29 Agustus 2014) (diunduh pada tanggal 29 Agustus 2014) 12

13 %20PDF/ICCA_CountryCityRankings2013.pdf (diunduh pada tanggal 29 Agustus 2014) (diunduh pada tanggal 31 Agustus 2014) (diuduh pada tanggal 10 september 2014) (diunduh pada tanggal 10 September 2014) (diunduh pada tanggal 10 September 2014) (diunduh pada tanggal 11 September 2014) (diunduh pada tanggal 11 September 2014) %20PDF/ICCA_CountryCityRankings2012.pdf (diunduh pada tanggal 15 September 2014) ris.australia.ke.bali (diunduh pada tanggal 17 September 2014) (diunduh pada tanggal 17 September 2014) (diunduh pada tanggal 17 September 2014) (diunduh pada tanggal 17 September 2014) 13

14 (diunduh pada tanggal 17 September 2014) (diunduh pada tanggal 17 September 2014) 14