HUBUNGAN INTERAKSI ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR ANAK (Kasus: Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pulau Punjung) ARTIKEL AFRILIANI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN INTERAKSI ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR ANAK (Kasus: Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pulau Punjung) ARTIKEL AFRILIANI"

Transkripsi

1 HUBUNGAN INTERAKSI ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR ANAK (Kasus: Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pulau Punjung) ARTIKEL AFRILIANI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2 2

3 HUBUNGAN INTERAKSI ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR ANAK (KASUS SISWA KELAS XIIPS DI SMAN 2 PULAU PUNJUNG) Afriliani 1 ), Drs, Zafri, M.Pd 2 ), Sri Rahayu, M.Pd 3 ) Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Liaafril3@gmail.com Penelitian ini bertujuan: bagaimana hubungan interaksi orangtua dengan motivasi belajar anak. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interaksi, teori motivasi dan teori belajar sosial dan jenis peneliatian ini adalah kuantitatif dengan tipe korelasi. Teknik pengumpulan data penelitian yang digunakan adalah angket. Uji persyaratan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Normalitas, Homogenitas dan uji Hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Interaksi orangtua dengan anak dapat meningkatkan motivasi belajar anak dengan memperhatikan anak belajar mandiri, (2) Motivasi anak akan meningkat jika orangtua menemani anak saat belajar, (3) Anak dapat menambah wawasan apabila orangtua memberikan arahan dan bimbingan terhadap anak, Semakin bagus interaksi orangtua, maka motivasi belajar yang dimiliki siswa pun semakin tinggi, Karena keduanya berbanding lurus. Pengujian hipotesis ini menggunakan korelasi product moment yang bertujuan untuk mengetahui hubungan yang terjadi yaitu antara interaksi orangtua dengan motivasi belajar.hasil uji korelasi yang didapatadalah r hitung >rtabel (0,551 > 0,2245). Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungandikatakan positif dan signifikan dan dapat dilanjutkan dengan uji signifikan. Uji signifikan dicari dengan menggunakan uji t. sehingga diperoleh hasil t hitung =2,187 sedangkan t tabel =1,992 (t hitung> t tabel ). Nilai tersebut memberikan kesimpulan bahwa H 0 Ditolak dan H 1 Diterima. Selanjutnya di saran: untuk orangtua; (1) Menyediakan waktu untuk mengontrol anak belajar, (2) Menyediakan waktu untuk menemani anak belajar, (3) Menyediakan waktu untuk berkumpul dengan anak. Untuk guru; (1) Memperhatikan siswa ketika menerangkan pelajaran, (2) Memakai metode pelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa, (3) Menegur siswa ketika siswa melanggar aturan proses belajar mengajar. Untuk anak; (1) Bisa membagi waktu belajar dengan waktu bermain, (2) Ketika guru atau orangtua memberi saran didengarkan dan diterima, (3) Belajar dengan giat dan tekun. Kata Kunci: Interaksi dan motivasi 3

4 HUBUNGAN INTERAKSI ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR ANAK (KASUS SISWA KELAS XIIPS DI SMAN 2 PULAU PUNJUNG) Afriliani 1 ), Drs, Zafri, M.Pd 2 ), Sri Rahayu, M.Pd 3 ) Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Liaafril3@gmail.com Penelitian ini bertujuan: bagaimana hubungan interaksi orangtua dengan motivasi belajar anak. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interaksi, teori motivasi dan teori belajar sosial dan jenis peneliatian ini adalah kuantitatif dengan tipe korelasi. Teknik pengumpulan data penelitian yang digunakan adalah angket. Uji persyaratan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Normalitas, Homogenitas dan uji Hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Interaksi orangtua dengan anak dapat meningkatkan motivasi belajar anak dengan memperhatikan anak belajar mandiri, (2) Motivasi anak akan meningkat jika orangtua menemani anak saat belajar, (3) Anak dapat menambah wawasan apabila orangtua memberikan arahan dan bimbingan terhadap anak, Semakin bagus interaksi orangtua, maka motivasi belajar yang dimiliki siswa pun semakin tinggi, Karena keduanya berbanding lurus. Pengujian hipotesis ini menggunakan korelasi product moment yang bertujuan untuk mengetahui hubungan yang terjadi yaitu antara interaksi orangtua dengan motivasi belajar.hasil uji korelasi yang didapatadalah r hitung >rtabel (0,551 > 0,2245). Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungandikatakan positif dan signifikan dan dapat dilanjutkan dengan uji signifikan. Uji signifikan dicari dengan menggunakan uji t. sehingga diperoleh hasil t hitung =2,187 sedangkan t tabel =1,992 (t hitung> t tabel ). Nilai tersebut memberikan kesimpulan bahwa H 0 Ditolak dan H 1 Diterima. Selanjutnya di saran: untuk orangtua; (1) Menyediakan waktu untuk mengontrol anak belajar, (2) Menyediakan waktu untuk menemani anak belajar, (3) Menyediakan waktu untuk berkumpul dengan anak. Untuk guru; (1) Memperhatikan siswa ketika menerangkan pelajaran, (2) Memakai metode pelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa, (3) Menegur siswa ketika siswa melanggar aturan proses belajar mengajar. Untuk anak; (1) Bisa membagi waktu belajar dengan waktu bermain, (2) Ketika guru atau orangtua memberi saran didengarkan dan diterima, (3) Belajar dengan giat dan tekun. Kata Kunci: Interaksi dan motivasi 4

5 A. Pendahuluan Pendidikan merupakan sistem terbuka,sebab tidak mungkin pendidikan dapat melaksanakan fungsinya dengan baik bilaia mengisolasi diri dengan lingkungannya.pendidikan berada dimasyarakat, ia adalah milik masyarakat. Itulah sebabnya pemerintah menegaskan bahwa pendidikan adalah menjadi tanggung jawab pemerintah atau sekolah, orangtua, dan masyarakat. Oleh karena keberadaan pendidikan seperti itu maka apa yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat akan berpengaruh pula terhadap pendidikan (Made Pidarta, 2010:30). Salah satu faktor penting dalam pembelajaran adalah motivasi. Motivasi merupakan keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. pendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia menjadi tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat presistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar diri individu (motivasi ektrinsik). Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkan, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya (Djaali, 2013:101). Sardiman (2012: 83) motivasi yang ada pada diri individu memiliki ciri- ciri : sebagai berikut: 1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). 2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak putus asa). 3. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi. 4. Lebih senang bekerja mandiri. 5. Dapatmempertahankan pendapatnya. 6. Senang mencari soal- soal dan memecahkan soal-soal tersebut. Sardiman (2012:83) Ciri ciri siswa yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar sebagai berikut: 1. Tidak suka menghadapi kesulitan (putus asa). Misalnya, dalam mencari tugas banyak sumber untuk mendapatkan tugas, akan tetapi tidak dimanfaatkan (internet). 2. Selalu memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi. Misalnya, setiap melakukan kegiatan harus ada motivasi atau dorongan dari luar. 3. Tidak ingin mendalami bahan pengetahuan yang diberikan. Misalnya, pada saat guru memberikan bahan pelajaran dalam proses belajar hanya digunakan sebagai pelengkap bukan untuk dipahami. 4. Tidak menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. Misalnya, disaat diskusi dalam belajar tidak mau mengeluarkan pendapat. 5. Tidak bisa mempertahankan pendapatnya. Misalnya, pada saat berdebat dalam diskusi. 6. Tidak senang mencari soal-soal dan memecahkan soal tersebut. Misalnya, pada saat guru memberikan cotoh dalam materi tidak mau mencari contoh lain selain yang diberikan guru. Pentingnya motivasi dalam belajar adalah menyadarkan kedudukan pada awal belajar, menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, mengarahkan kegiatan belajar, membesarkan semangat belajar, menyadarkan bahwa adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja. Cara-cara memotivasi diri yang harus kita lakukan, seperti; kita harus menemukan tujuan, Karena tujuan adalah motivasi dan memiliki tujuan akan memiliki motivasi, Jika ada tujuan yang belum memotivasi, ada yang salah dengan tujuan tersebut. Kita harus mempunyai tujuan yang tajam, menggairahkan, dan menggerakkan kita untuk mencapainya dan Menyadari kekuatan diri, motivasi akan tumbuh jika kita sudah memiliki keyakinan bahwa kita mampu, yakini selalu ada jalan, yakini bahwa kita bisa 1

6 melakukan apa yang harus dilakukan untuk meraih tujuan kita dan memanfaatkan potensi diri kita yang ada (Dimyati & Mudjiono, 2013:85) Berdasarkan penelitian yang peneliti lihat di SMAN 2 Pulau Punjung. Masih terdapat siswa yang tidur pada saat jam pelajaran berlangsung, ribut saat jam pelajaran berlangsung, sering alfa, sering cabut, suka mendongkol pada guru, tidur pada saat jam pelajaran berlangsung, suka terlambat masuk kelas, suka melanggar peraturan sekolah dan tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Pengamatan awal Tanggal 10 November, peneliti Cuma mencantumkan nama inisialnya saja. Siswa yang tidur pada saat jam pelajaran berlangsung (R), ribut saat jam pelajaran berlangsung (F), sering alfa (B), sering cabut (D), suka mendongkol pada guru (A), tidur pada saat jam pelajaran berlangsung (S), suka terlambat masuk kelas (T), suka melanggar peraturan sekolah (N) dan tidak mengerjakan pekerjaan rumah (B). B. Metode Penelitian Penelitian ini dikategorikan kedalam jenis penelitian kuantitatif.defenisi metode kuantitatif adalah sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan intsrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012:8). Tipe penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi.pendekatan korelasi merupakan suatu teknik statistik yang dipergunakan untuk mengukur kekuatan hubungan dua variabel dan juga untuk dapat mengetahui bentuk hubungan antara dua variabel dengan hasil yang sifatnya kuantitatif.kekuatan hubungan antara dua variabel yang dimaksud disini adalah apakah hubungat tersebut erat, lemah ataupun tidak erat.korelasi dalam penelitian ini adalah interraksi orangtua dengan motivasi belajar anak (Sugiyono, 2012:8). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPS yang berjumlah 77orang siswa di SMAN2 Pulau Punjung. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa kelas XI IPS SMAN2 Pulau Punjung yang berjumlah 77 orang siswa.hal ini sehubungan dengan pendapat Suharsimi Arikunto diatas jika jumlah populasi <100 maka sampel penelitian lebih baik diambil semuanya dan jika populasi >100 maka diambil 5% atau lebih. Maka dalam penelitian ini penarikan sampel digunakan secara total sampling Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Teknik angket merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar ia memberikanjawaban.angket yang digunakan dalam penelitian ini bersifat tertutup (Sopiah, 2010:193). MenurutSopiah, 2010:193 Langkah-langkah menyusun angket agar angket efesien dan efektif adalah: 1. Mengidentifikasi Variabel-variabel dalam rumusan judul penelitian. 2. Menjabarkan variabel-variabel menjadi subvariabel atau dimensi. 3. Mencari indikator untuk setiap subvariabel atau dimensi. 4. Menderetkan deskriptor setiap indikator. 5. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-bitir instrumen. 6. Melengkapi instrumen dengan petunjuk pengisian dengan kata pengantar. Penyusunan instrumen dalam penelitian ini dirumuskan berdasarkan indikator motivasi dan interaksi. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat.dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah motivasi belajar (X) (Sopiah, 2010:136). Variabel terikat adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.dalam penelitian ini yang menjadi variabel 2

7 terikat adalah interaksi orangtua (Y) (Sopiah, 2010:136). Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Moleong, 2013: 159).Dalam penelitian ini yang menjadi data primer adalah siswa yang sedang menigisi angket. Data sekunder adalah data yang memperkuat data primer dan tidak dapat diabaikan kegunaannya.data sekunder merupakan data tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dan arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi, misalnya melalui data-data yang didapat dari SMAN 2 Pulau Punjung (Moleong, 2013: 159). Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diberikan oleh Guru TU yaitu jumlah siswa, sejarah SMAN 2 Pulau Punjung dan Profil Sekolah. Teknik analisis data yang digunakan yaitu: Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan rumus Liliefors, yang dikutip dari (Suharsimi, Arikunto: 2013). Maka nilai statistik uji dengan metode Lillieforsdapat diperoleh dengan menggunakan rumus di bawah ini : L = max ( F(Zi) S (Zi) ) Keterangan : L = Statistik uji dengan metodelliliefors. Zi = Data xi yang telah distandarisasi. F(Zi) = Nilai fungsi distribusi kumulatif normal baku di Zi. S(Zi) = Nilai fungsi distribusi kumulatif empiris di Zi. Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua variabel homogen atau tidak (Sudjana, 2005:249). Uji homogenitas dilakukan dengan rumus sebagai berikut: Y = a+bx 1 Keterangan: Y =Variabelterikat X = Variabelbebas a = Konstantaintersep b = Koefisienregresiantara Y dan X Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap instrument variabel bebas yaitu motivasi belajar anak dengan variabel terikat interaksi orangtua, maka diperoleh butir pernyataan angket variabel X (motivasi belajar anak) yang terpakai sebanyak 25 butir item, 5 butir item yang tidak terpakai. Sedangkan angket variabel Y (interaksi orangtua) yang terpakai sebanyak 15 butir item dan tidak ada item yang tidak terpakai. Kemudian reliabilitas variabel X (motivasi belajar anak) sebesar 0,948 dengan interpretasi sangat tinggi. Sedangkan reliabilitas variabel Y (interaksi orangtua) sebesar 0,85 yang juga berada pada interpretasi sangat tinggi, maka dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan angket layak untuk digunakan sebagai instrument penelitian. Lokasi penelitian ini yaitu Di SMAN2 Pulau Punjung. Peneliti memilih lokasi penelitian dengan alasan karena disekolah masih banyaknya siswa yang bolos, tidur jam pelajaran, ribut dalam belajar, terlambat masuk kelas, alva dan tidak memiliki motivasi untuk belajar dengan berbagai alasan. C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan 1. Deskripsi Data a. Tedensi sentral Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian sesuai dengan data dan fakta yang ditemui dilapangan. Data diperoleh dengan menyebarkan angket sebanyak 45 butir item yang terdiri dari 30 butir untuk variabel X, 15 butir item untuk interaksi orangtua variabel Y, yang disebarkan kepada 77 responden. Deskripsi data ini dilakukan untuk menggambarkan keadaan masing-masing variabel. Berdasarkan hasil lapangan ternyata data motivasi belajar kecenderungan memusatnya lebih bagus dibandingkan data interaksi, karena mean motivasi lebih besar (98,27) dibandingkan mean interaksi (61,48), median motivasi 3

8 lebih besar (100) dibandingkan median interaksi (62), modus motivasi lebih besar (100) dibandingkan modus interaksi (59). Pada tabel berikut ditampilkan perhitungan statistik dasar kedua variabel, yaitu: Tabel.5 Hasil Perhitungan Statistik Variabel X dan Y No Statistik Variabel X Variabel Y 1 N Jumlah Nilai Mean (rata-rata) 98,27 61,48 4 Median Modus Nilai Maksimum Nilai Minimum Range Interval P. Kelas Interval Varians 150,859 12,28 12 Standard Deviasi 51,516 7,18 b. Variasi data Data diperoleh dengan menyebarkan angket sebanyak 45 butir item yang terdiri dari 30 butir item untuk variabel X dan 15 butir untuk variabel Y yang disebarkan kepada 77 responden. Deskripsi data ini dilakukan untuk menggambarkan keadaan masingmasing variabel.. Dari segi variasi data ternyata data motivasi lebih bagus dibandingkan data interaksi, karena standar deviasi motivasi lebih besar (51,516) dibandingkan standar deviasi interaksi (7,18), range variabel motivasi lebih besar (50) dibandingkan range interaksi (30). c. Distribusi frekuensi tabel 1) Motivasi Belajar (X) Data variabel motivasi belajar dikumpulkan melalui angket, butir pernyataan yang telah dianalisis instrumen validitas reliabilitasnya.selanjutnya angket diberikan kepada 77 orang responden untuk diisi.dari data 124.Berdasarkan distribusi skor 4 No tersebut didapat sebaran data skor motivasi ternyata sangat bagus, karena frekuensi terbesar terletak pada interval tengah (25). Perhitungan distribusi frekuensi variabel (X) dan variabel (Y) dilakukan menggunakan penghitungan interval. Berikut merupakan gambaran yang jelas tentang distribusi skor motivasi belajar dapat dilihat pada tabel berikut Tabel.6 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar Variabel X Interval Skor Frekue nsi Mutlak Frekuen si Relatif (%) Frekuensi Kumulati f (%) ,09% 9,09% ,09% 18,18% ,69% 29,87% ,47% 62,34% ,58% 77,92% ,58% 93,51% ,90% 97,40% ,60% 100,00% Jumlah Berdasarkan tabel 6 terlihat distribusi frekuensi skor variabel X yaitu motivasi belajar, dimana dalam menentukan hitungan jarak atau rentang. 2) Interaksi Orangtua (Y) Data variabel interaksi orangtua dikumpulkan melalui angket yang terdiri dari 15 butir pernyataan yang telah dianalisis instrumen validitas dan reliabilitasnya.selanjutnya angket diberikan kepada 77 orang responden untuk diisi.dari data penelitian diketahui bahwa distribusi skor jawaban menyebar terendah 45 dan tertinggi 75.Berdasarkan distribusi skor tersebut didapat sebaran data skor interaksi orangtua ternyata sangat bagus, karena frekuensi terbesar terletak pada interval tengah (16). Perhitungan distribusi frekuensi variabel (X) dan variabel (Y) dilakukan menggunakan rumus

9 No statistik penghitungan interval, yaitu sebagai berikut: Y: K = 1+3,3 log (n) = 1+3,3 log (77) = 1+3,3 (1,886) = 1+6,224 = 7,224 = 8 Berikut merupakan gambaran yang jelas tentang distribusi skor interaksi orangtua dapat dilihat pada tabelberikut ini: 2. uji persyaratan Tabel. 7 Distribusi Frekuensi Variabel Interaksi Orangtua Interval Skor Frekuen si Mutlak Frekuen si Relatif (%) Frekuensi Kumulatif (%) ,90% 3,90% ,49% 10,39% ,18% 28,58% ,78% 49,35% ,18% 67,54% ,99% 80,52% ,58% 96,11% ,90% 100,00% Jumlah a) Uji Normalitas Ujinormalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak.uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus Liliefors yang dihitung secara manual. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 8 berikut yaitu: Tabel. 8 Nilai Uji Normalitas N o Kelas N L 0 L t Perbandi ngan Ket 1. X 77-0,0132 0,101 L 0 < L t Normal 0 2. Y 77-0,002 0,101 0 L 0 < L t Normal Dari table berikut dapat dilihat bahwa skor signifikansi untuk interaksi orangtua terhadap motivasi belajar siswadiperoleh L 0 untuk variabel X sebesar -0,0132 dan L 0 untuk variabel Y sebesar - 5 0,002. Sedangkan nilai L t adalah 0,1010yang diperoleh dari nilai kritis L untuk uji Liliefors. Karena hasilnya L 0 < L t maka sampel dikatakan berdistribusi normal. Maka prasyarat uji hipotesis selanjutnya dapat dilakukan. b) Uji homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel (X) dan variabel (Y) mempunyai korelasi yang homogen atau tidak secara signifikan.uji homogenitas biasanya digunakan sebagai persyaratan dalam analisis korelasi. Terdapat hubungan homogen secara signifikansi antar variabel bila signifikansi lebih besar dari alpha (0.05). Hasil uji homogenitas data dapat dilihat pada tabel 9 berikut : Tabel.9 Hasil Uji Homogenitas Data Variabel Sig Fhitung Ftabel Kriteria X Y 0,05 0,1825 1,503 Linear Berdasarkan nilai F dari table diatas diperoleh nilai Fhitung= 0,1825 sedangkan F tabel dicari pada tabel distribution table Nilai F0.05. Pada tabel Distribution Tabel Nilai F 0.05,ditemukan nilai F tabel = 1,503.Karena nilai F hitung lebih kecil dari F tabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan homogenitas secara signifikan antara variabel(x) dengan variabel (Y). Maka dengan demikian uji hipotesis dapat dilaksanakan. c). Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk membuktikan apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, dengan menggunakan analisa korelasi product moment dan uji signifikansi. Pengujian hipotesis ini dilakukan secara manual. d) Korelasi Product Moment Uji korelasi Product Moment dilakukan untuk

10 Hipote sis menyatakan berapa besar hubungan antara interaksi orangtua dengan motivasi belajar siswa. Uji hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Rumus yang digunakan dalam pengujian ini adalah rumus korelasi Product Moment oleh (Anas Sudijono, 2011). Hasil uji korelasi Product Moment dapat dilihat berdasarkan lampiran. Uji korelasi Product Moment dilakukan dengan menggunakan rumus uji r, dari hasil pengujian r didapatkan nilai r hitung kemudian dibandingkan dengan r tabel. Dasar pengambilan keputusan adalah : H 1 diterima jika r hitung > r tabel H 0 diterima jika r hitung < r tabel Berdasarkan hasil perhitungan uji r dapat dilihat pada tabel berikut diperoleh : Tabel.10 Rangkuman Uji Korelasi r hitung R tabel (5%) X Y 0,551 0,2245 Ket H 1 diterima Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa r hitung (0,551) > r tabel (0,2245), sehingga dapat disimpulkan bahwa H 1 diterima dan H 0 ditolak. Jadi adanya hubungan yang positif dan signifikan interaksi orangtua terhadap motivasi belajar. 3. Pembahasan Hasil analisis penelitian ini berisi tentang deskripsi data interaksi orangtua terhadap motivasi belajar siswa. Interaksi orangtua adalah hubungan sosial yang dinamis antara orangtua dan anaknya, jika dikaitkan dengan teori belajar sosial yaitu lingkungan. Dimana lingkungan yang dimaksudkan disini adalah lingkungan keluarga yaitu orangtua. Orangtua berinteraksi dengan baik terhadap anak agar motivasi belajar 6 anak semakin tinggi, baik dari segi (1) Megontrol waktu belajar anak: Orangtua tidak hanya mengontrolnya saja akan tetapi orangtua sebaiknya; interaksi orangtua akan mempengaruhi motivasi belajar anak, jika orangtua memperhatikan anaknya belajar mandiri dirumah. Dengan adanya pengontrolan belajar anak dari orangtua maka interaksi orangtua dengan anak semakin bagus sehingga anak mempunyai motivasi belajar yang sangat tinggi. (2) Menemani anak saat belajar: jika orangtua menemani anak saat mengerjakan tugas (PR), maka ketika anak tidak mengerti dengan tugas yang dikerjakan, anak bisa menanyakan tugas tersebut kepada orangtua dan orangtuapun bisa membantu anak mengerjakan tugas tersebut, sehingga anak termotivasi pada saat orangtua menemani. (3) Anak dapat menambah wawasan: Pada saat perkumpulan keluarga (orangtua dengan anak) jika orangtua memberikan arahan dan bimbingan terhadap anak, maka anak dapat menambah wawasan dari apa yang diberikan oleh orangtua. Semakin bagus interaksi orangtua, maka motivasi belajar yang dimiliki siswa pun semakin tinggi.karena keduanya berbanding lurus. Pengujian hipotesis ini menggunakan korelasi product moment yang bertujuan untuk mengetahui hubungan yang terjadi yaitu antara interaksi orangtua dengan motivasi belajar. Hasil uji korelasi yang didapat adalah r hitung >rtabel (0,551 > 0,2245). Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan dikatakan positif dan signifikan dan dapat dilanjutkan dengan uji signifikan. Uji signifikan dicari dengan menggunakan uji t. sehingga diperoleh hasil t hitung =2,187 sedangkan t tabel =1,992 (t hitung> t tabel ). Nilai tersebut memberikan kesimpulan bahwa H 0 Ditolak dan H 1 Diterima.

11 Berdasarkan penelitian ini diketahui interaksi orangtua memberikan kontribusi terhadap motivasi belajar siswa sebesar 30% yang berada dalam kategori sedang. Tingkat pencapaian ini menunjukan bahwa hubungan interaksi orangtua terhadap motivasi belajar siswa termasuk dalam kategori baik. Hasil analisis data dan pengujian hipotesis menunjukan bahwa hipotesis yang diuji dalam penelitian ini diterima. Dengan demikian maka variabel X memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap variabel Y. 4. Implikasi Dalam teori belajar sosial ada lingkungan keluarga yaitu orangtua dimana orangtua yang dapat memberikan motivasi terhadap belajar anak dan anak dapat mengembangkan wawasan dan pola pikir mereka. Usaha yang harus dilakukan orangtua agar motivasi belajar anak lebih bagus; (1) Megontrol waktu belajar anak: Orangtua tidak hanya mengontrolnya saja akan tetapi orangtua sebaiknya; interaksi orangtua akan mempengaruhi motivasi belajar ana, jika orangtua memperhatikan anaknya belajar mandiri dirumah. Dengan adanya pengontrolan belajar anak dari orangtua maka interaksi orangtua dengan anak semakin bagus sehingga anak mempunyai motivasi belajar yang sangat tinggi. (2) Menemani anak saat belajar: jika orangtua menemani anak saat mengerjakan tugas (PR), maka ketika anak tidak mengerti dengan tugas yang dikerjakan, anak bisa menanyakan tugas tersebut kepada orangtua dan orangtuapun bisa membantu anak mengerjakan tugas tersebut, sehingga anak termotivasi pada saat orangtua menemani. (3) Anak dapat menambah wawasan: Pada saat perkumpulan keluarga (orangtua dengan anak) jika orangtua memberikan arahan dan bimbingan terhadap anak, maka anak dapat menambah wawasan dari apa yang diberikan oleh orangtua. D. Penutup 1. Simpulan Hasil analisis penelitian ini berisi tentang deskripsi data interaksi orangtuaterhadap motivasi belajar siswa. Interaksi orangtua adalah hubungan sosial yang dinamis antara orangtua dan anaknya, jika dikaitkan dengan teori belajar sosial yaitu lingkungan. Dimana lingkungan yang dimaksudkan disini adalah lingkungan keluarga yaitu orangtua. Orangtua berinteraksi dengan baik terhadap anak agar motivasi belajar anak semakin tinggi, baik dari segi: a) Interaksi orangtua dengan anak dapat meningkatkan motivasinya dengan memperhatikan anak belajar mandiri. b) Motivasi anak akan meningkat jika orangtua menemani anak saat belajar. c) Anak dapat menambah wawasan apabila orangtua memberikan arahan dan bimbingan terhadap anak. Semakin bagus interaksi orangtua, maka motivasi belajar yang dimiliki siswa pun semakin tinggi. Karena keduanya berbanding lurus. Pengujian hipotesis ini menggunakan korelasi product moment yang bertujuan untuk mengetahui hubungan yang terjadi yaitu antara interaksi orangtua dengan motivasi belajar. Hasil uji korelasi yang didapat adalah r hitung >rtabel (0,551 > 0,2245). Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan dikatakan positif dan signifikan dan dapat dilanjutkan dengan uji signifikan. Uji signifikan dicari dengan menggunakan uji t. sehingga diperoleh hasil t hitung =2,187 sedangkan t tabel =1,992 (t hitung> t tabel ). Nilai tersebut memberikan kesimpulan bahwa H 0 Ditolak dan H 1 Diterima. 7

12 2. Saran Setelahdilaksanakanpenelitianterha dap interaksi orangtua dengan motivasi belajarsiswakelas XI IPS di SMA Negeri 2 Pulau Punjung, maka sebaiknya: a. orangtua harus: 1) Menyediakan waktu untuk mengontrol anak belajar. 2) Menyediakan waktu untuk menemani anak belajar. 3) Menyediakan waktu untuk berkumpul dengan anak. b. Maka sebaiknya guru harus : 1) Memperhatikan siswa ketika menerangkan pelajaran. 2) Memakai metode pelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa. 3) Menegur siswa ketika siswa melanggar aturan proses belajar mengajar. c. Maka sebaiknya anak harus : 1) Bisa membagi waktu belajar dengan waktu bermain. 2) Ketika guru atau orangtua memberi saran didengarkan dan diterima. 3) Belajar dengan giat dan tekun. DAFTAR RUJUKAN Dimyati, Mudjiono 2013.Indikator Penentu Minat Belajar Siswa. Jakarta: Erlangga. Kunto, Ari, Metode penelitian kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers. Made Pidarta, 2010.Psikologi Pendidikan.Jakarta:PT. Fajar Interpratama Mandiri. Sardiman, Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Raja grafindo persada. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alpabeta. Sopiah Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta. 8

dengan bentuk Nonquivalent Control Group Design karena pada luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 Pada desain

dengan bentuk Nonquivalent Control Group Design karena pada luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 Pada desain 29 A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis peneliatan ini adalah Quasi Eksperimen (semi eksperimen) dengan bentuk Nonquivalent Control Group Design karena pada kenyataannya penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah self confidence siswa siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah self confidence siswa siswa A. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu: Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN IMPROVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN IMPROVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) Volume 3 Nomor 1, Halaman 9-22, Januari-Juni 2017 RISTEKDIK Jurnal Bimbingan dan Konseling P-ISSN: 2527-4244, E-ISSN : 2541-206X PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN IMPROVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Lebih terperinci

DINA FITMILINA A1A110053

DINA FITMILINA A1A110053 HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 MUARA BUNGO ARTIKEL ILMIAH OLEH DINA FITMILINA A1A110053

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen (semi eksperimen) dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian ini tidak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober 2014 05 Januari 2015 di SMA Negeri 1 Rimba Melintang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal 17 September 2013 sampai dengan 1 Oktober 2013. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk dideskripsikan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh hasil studi lapangan berupa data tentang pemahaman materi Pendidikan Agama Islam dan Perilaku Keagamaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Perbankan Riau pada kelas X tahun ajaran 2013/2014. B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang 23 A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan mulai pada tanggal 13 Januari sampai dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reserch) kuantitatif. Pada dasarnya penelitian ini mengunakan pendekatan deduktifinduktif,

Lebih terperinci

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Pemanfaatan Waktu...(Dina Kurnianingtyas) 1 PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI THE USE OF TIME STUDENT LEARNING

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh hasil studi lapangan berupa data tentang pelaksanaan shalat berjamaah dan kedisiplinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Studi komparasi motivasi belajar PAI antara yang menggunakan moving class (SMA N 8 Semarang) dan yang tidak menggunakan moving

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ex post facto yang mengambil sampel dari populasi. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif karena data-data yang diperoleh berupa angka-angka dan analisis yang digunakan adalah dalam bentuk analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI jurusan IPS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu: Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Materi Persegi, Persegi Panjang dan Jajargenjang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN Kehutanan Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research ), maksudnya adalah penelitian yang langsung dilakukan di medan terjadinya gejala-gejala. 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung kelapangan untuk meneliti perbandingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penampilan datanya. Sebagaimana Sugiyono (2012: 14) mengungkapkan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. penampilan datanya. Sebagaimana Sugiyono (2012: 14) mengungkapkan bahwa: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang dituntut untuk menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun ke lapangan. Penelitian ini mengambil lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode III. METODE PENELITIAN 1. Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono metode eksperimen adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu secara ringkas akan dideskripsikan karakteristik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian 31 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Bab berikut akan menjelaskan mengenai tempat dan waktu penelitian, strategi penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, analisa data serta populasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN 87 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum disajikan data dari hasil penelitian, terlebih dahulu secara ringkas akan dideskripsikan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Salah satu bagian penting dalam kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis keadaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung kelapangan untuk meneliti perbandingan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif asosiatif. Data yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif asosiatif. Data yang III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif asosiatif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan data yang ada ditempat penelitian

Lebih terperinci

dikeluarkannya surat izin riset/penelitian yaitu tanggal 24 juni dan selesai tanggal 25 juli.

dikeluarkannya surat izin riset/penelitian yaitu tanggal 24 juni dan selesai tanggal 25 juli. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas X SMAN 2 Bangkinang yang beralamat di jalan DR.A. Rahman Saleh No. 55 Bangkinang. Penelitian ini berlangsung dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. 1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti hasil belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesiapan belajar dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester ganjil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2014. Adapun lokasi penelitian akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Babussalam

Lebih terperinci

Selalu (SL) 4 Sering (S) 3 Kadang kadang (KD) 2 Tidak Pernah (TP) 1

Selalu (SL) 4 Sering (S) 3 Kadang kadang (KD) 2 Tidak Pernah (TP) 1 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh hasil studi lapangan berupa data tentang perhatian orang tua, bimbingan belajar dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan Oktober 2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 01-013. 3.1. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah deksriptif korelasional, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah deksriptif korelasional, yaitu penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah deksriptif korelasional, yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian kuantitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh hasil studi lapangan berupa data tentang kebiasaan membaca Al- Qur an dan minat belajar pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al- III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester genap SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al- Azhar 3 Bandar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (006:118), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang mempunyai tujuan untuk menguji hipotesa dari data-data yang dikumpulkan sesuai teori

Lebih terperinci

0,5 < r < 0,75 Korelasi Kuat. 0,25 < r < 0,5 Korelasi Cukup. = Koefesien korelasi antara x dan y

0,5 < r < 0,75 Korelasi Kuat. 0,25 < r < 0,5 Korelasi Cukup. = Koefesien korelasi antara x dan y Besarnya r Interprestasi 0,75 < r < 0,99 Korelasi Sangat Kuat 0,5 < r < 0,75 Korelasi Kuat 0,25 < r < 0,5 Korelasi Cukup 0 < r < 0,25 Korelasi Sangat Lemah 0 Tidak Ada Korelasi Keterangan : r xy X Y x

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kuantitatif (correlational studies). Penelitian korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Akan tetapi penulis telah melakukan studi pendahuluan sebelumnya. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Akan tetapi penulis telah melakukan studi pendahuluan sebelumnya. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester satu (I) Tahun Ajaran 013. Akan tetapi penulis telah melakukan studi pendahuluan sebelumnya. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Setiap penelitian memerlukan metode penelitian dan tehnik pengumpulan data yang tepat dan sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode korelasional. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode korelasional. Menurut 1 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:4) penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Melalui Metode Diskusi

Lebih terperinci

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMANGKASAN RAMBUT DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK N 3 PAYAKUMBUH

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMANGKASAN RAMBUT DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK N 3 PAYAKUMBUH MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMANGKASAN RAMBUT DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK N 3 PAYAKUMBUH Sharen Annisa PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode eksperimen yang berdesain posttest-only control design, karena tujuan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Jambi pada semester ganjil tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Jambi pada semester ganjil tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Jambi pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016, tanggal 5 Desember 2015 sampai 12 Desember 2015. 3.2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang A. Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang digunakan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan tentang hubunganb antara kemampuan membaca al-qur an dengan minat belajar bahasa Arab siswa kelas IV dan V SDIT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian seringkali disebut juga metodologi, adalah cara-cara untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yang dikembangkan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berjumlah 88 orang. Responden diambil sebanyak 20 orang dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berjumlah 88 orang. Responden diambil sebanyak 20 orang dari 30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Penelitian ini melibatkan mahasiswa aktif tahun angkatan 2013 dan 2014 program studi farmasi FKIK UMY. Total mahasiswa farmasi angkatan 2013 berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI OLEH: TRYSNA INDAH UTAMA A1A112019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data penelitian ini diperoleh dari siswa kelas V SD Islam Al Madina Semarang tahun pelajaran 2015/2016 sebagai subyek penelitian dan merupakan populasi

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman ISSN

Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman ISSN JURNAL BENCHMARKING Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman 91 98 ISSN. 3459-2461 HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN REWARD DENGAN KINERJA GURU DI SD HIKMATUL FADHILLAH MEDAN

Lebih terperinci

Rini Sefriani 1 ), Popi Radyuli 2 ), Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Rini Sefriani 1 ), Popi Radyuli 2 ), Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang KONTRIBUSI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP SIKAP BELAJAR SISWA TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Rini Sefriani 1 ), Popi Radyuli 2 ), Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Putra

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUASAAN DEIKSIS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL OLEH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 MEDAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENGUASAAN DEIKSIS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL OLEH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 MEDAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 PENGARUH PENGUASAAN DEIKSIS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL OLEH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 MEDAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Roikestina Silaban STKIP Riama Medan, Jl. Tritura No.6

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif korelasional yaitu penelitian yang meneliti tentang hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian seorang peneliti terlebih dahulu harus mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs At-Thohiriyah yang teletak di desa Indah Sari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs At-Thohiriyah yang teletak di desa Indah Sari BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs At-Thohiriyah yang teletak di desa Indah Sari kecamatan Mekar Sari kabupaten Barito Kuala. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2014:6) metode penelitian adalah Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid yang bertujuan dapat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Artikel Skripsi PENGARUH PEMBELAJARAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM GAYA MENYAMPING SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KEBONAGUNGTAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengisian kuesioner yang telah dibagikan pada tanggal 16 November 2007 di kantor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil 29 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMPN 5 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA ASPEK DALAM MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 BATAM

HUBUNGAN ANTARA ASPEK DALAM MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 BATAM HUBUNGAN ANTARA ASPEK DALAM MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 BATAM Destaria Sudirman Nurhaty 1, Purnama Sari 1, Notowinarto 1 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu Penelitian dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung pada bulan Februari sampai bulan Agustus Tahun 016.. Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci