BAB II SEJARAH BERDIRINYA BANK RAKYAT INDONESIA BAB II SEJARAH BANK RAKYAT INDONESIA. A. Latar Belakang Berdirinya BRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II SEJARAH BERDIRINYA BANK RAKYAT INDONESIA BAB II SEJARAH BANK RAKYAT INDONESIA. A. Latar Belakang Berdirinya BRI"

Transkripsi

1 16 BAB II SEJARAH BERDIRINYA BANK RAKYAT INDONESIA BAB II SEJARAH BANK RAKYAT INDONESIA A. Latar Belakang Berdirinya BRI Lembaga perbankan yang menjadi cikal bakal BRI dirintis oleh seorang Patih di Wilayah Kabupaten Banyumas yang bernama Raden Bei Aria Wirjaatmadja pada Tahun Pada Tanggal 16 Desember 1895, Raden Bei Aria Wirjaatmadja mendirikan sebuah Badan Usaha bernama de Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren yang bertujuan memberi bantuan pinjaman kepada para pegawai pemerintah dan rakyat kecil. Pemerintah menetapkan tanggal tersebut sebagai tanggal berdirinya BRI. 1 Kondisi bangunan BRI pada awal berdirinya dapat dilihat pada Gambar 1. Pendirian Badan Usaha de Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dilatarbelakangi oleh kondisi perekonomian masyarakat Banyumas pada waktu itu. Keadaan perekonomian warga yang rata-rata bermata pencaharian sebagai petani mendapat perhatian dari Sang Patih. Pada masa itu, banyak pegawai pemerintah dan petani yang terlibat pinjam meminjam dengan para renternir. Tingginya bunga pinjaman yang diberikan oleh renternir, membuat masyarakat menjadi terlilit hutang yang semakin banyak. 2 1 Bank Rakyat Indonesia (BRI), Seratus Tahun Bank Rakyat Indonesia , (Jakarta: Humas PT BRI (Persero), 1995)., hlm Pandu Suharto., Sejarah Pendirian Bank Perkreditan Rakyat, (Jakarta: Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia, 1988), hlm. 29.

2 17 Gambar 1 Replika bangunan BRI di Purwokerto tahun (Sumber : Museum BRI Purwokerto) Rakyat Indonesia terutama yang tinggal di pedesaan selalu mendapat kesulitan dalam hal keuangan dan tidak terdapat lembaga dimana mereka dapat mendapatkan pinjaman dengan bunga yang rendah. Keadaan tersebut didasari oleh kondisi yang serba terbatas dan tingkat pendidikan serta pengetahuan mereka yang sangat kurang. Kondisi ini dimanfaatkan oleh para pelepas uang dari berbagai bangsa untuk mengadakan pemerasan terhadap orang-orang yang memerlukan pinjaman. 3 Menurut Van Deventer dengan makin melaratnya orang-orang Indonesia, terutama petaninya, maka dimana-mana di pulau Jawa dan Madura kebutuhan 3 Ibid., hlm. 19.

3 18 kredit mereka akan meningkat, untuk memperoleh kredit tersebut pada waktu itu hanyalah ada kredit dari para pelepas uang yaitu renternir dan pangijon dengan bunga antara 10% dan 20% setahun. Apabila sekali mereka terjerumus dalam jeratan pelepas uang makin lama akan terbenam makin dalam 4 Keprihatinan Raden Patih semakin besar ketika menghadiri undangan pesta sunatan seorang anak guru. Sebagaimana lazimnya sebuah pesta, acara ini dimeriahkan dengan pertunjukkan wayang kulit yang memerlukan biaya cukup banyak. Untuk membiayai keperluan pestanya ini, sang guru terpaksa meminjam uang kepada seorang pelepas uang dengan bunga relatif tinggi. Setelah selesai pesta, Raden Patih bertanya kepada Sang Guru perihal pinjaman tersebut. Raden Patih akhirnya menawarkan pinjaman uang kepada sang guru dengan bunga lebih rendah untuk melunasi hutangnya kepada pelepas uang. 5 Berdasarkan pengalaman tersebut, akhirnya Raden Patih melakukan penyelidikan terkait dengan hutang pegawai pemerintah kepada pelepas uang. Para pelepas uang pada waktu itu kebanyakan adalah pedagang Arab dan China. Hasil penyelidikan Raden Patih menunjukkan bahwa seluruh hutang para pegawai pada waktu itu mencapai f ,-. Melihat fenomena itu, Raden Patih memiliki gagasan untuk membuat badan usaha yang bergerak di bidang simpan pinjam. Badan usaha tersebut nantinya diharapkan dapat memberikan pinjaman kepada pegawai pemerintah dan petani dengan bunga rendah. 6 4 Marjanto Danusaputro, et.all., Monetasi Pedesaan; Bunga Rampai Keuangan Pedesaan II, (Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 1997,) hlm Bank Rakyat Indonesia., op.cit., hlm Pandu Suharto., 100 Tahun BPR di Indonesia, (Jakarta: Info Bank, 1996), hlm. 12.

4 19 Untuk mewujudkan gagasannya tersebut, Raden Patih mendapat kendala dalam mengumpulkan modal. Beliau tidak memiliki uang yang cukup untuk dijadikan sebagai modal karena gaji beliau sebagai pegawai pemerintah juga terbatas. Akhirnya atas persetujuan atasan, beliau dapat menggunakan kas masjid sebagai modal awal badan usahanya. Raden Patih kebetulan sebagai bendahara di kepengurusan masjid tersebut. Pada waktu itu, beliau mendapatkan modal awal dari kas masjid sebesar f 4000,-. 7 Penggunaan kas masjid untuk keperluan pinjam meminjam sebenarnya menyalahi aturan yang ditetapkan pada saat itu. Kas masjid seharusnya hanya dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan keagamaan saja. Oleh karena itu, aktivitas simpan pinjam yang dilakukan oleh Raden Patih terbatas diberikan kepada pegawai pemerintah saja. Pelaksanaannya pun pada awalnya dilakukan secara diam-diam agar tidak diketahui oleh Pemerintah Hindia Belanda. Hal ini tentu saja sangat membatasi perkembangan dari kegiatan yang dilakukan oleh Raden Patih. 8 Usaha pemberian kredit yang dilakukan oleh Raden Patih pada akhirnya semakin meluas. Kredit yang semula hanya diberikan kepada pegawai pemerintah juga diberikan kepada rakyat biasa. Masyarakat umum seperti petani, pedagang dan tenaga bangunan juga mulai memanfaatkan fasilitas pinjaman yang dikelola oleh Raden Patih. Sistem peminjaman dengan bunga yang relatif kecil dan jangka waktu pengembalian yang lama membuat masyarakat sangat merasa terbantu. 7 Ibid., hlm Bank Rakyat Indonesia., op.cit., hlm. 6.

5 20 Sedemikian sehingga, usaha yang dilakukan Raden Patih pun semakin berkembang dengan cepat. Aktivitas penggunaan kas masjid untuk dana pinjaman masyarakat tersebut akhirnya terdengar juga oleh Pemerintah Hindia Belanda. Pada Tanggal 22 April 1894 Pemerintah Hindia Belanda menegaskan kembali bahwa dana masjid hanya boleh digunakan untuk keperluan keagamaan. Pemerintah Hindia Belanda menuntut Raden Patih untuk mengembalikan dana kas masjid sebesar f 4000,-. Hal tersebut memberatkan Raden Patih karena pada saat itu dana kas masjid masih berada di tangan para nasabah. Pengembalian dana kas masjid dalam waktu dekat tentu saja merupakan masalah yang cukup serius yang dihadapi oleh Raden Patih. 9 Permasalahan yang dihadapi Raden Patih mendapatkan simpati dari masyarakat Purwokerto termasuk orang-orang Eropa. Beberapa orang Eropa dan warga pribumi yang mampu akhirnya melakukan penggalangan dana untuk membantu Raden Patih. Dana yang terkumpul akhirnya dapat digunakan untuk mengembalikan dana kas masjid. Beberapa sisanya digunakan sebagai modal awal pendirian Badan Usaha oleh Raden Patih. Pada tanggal 16 Desember 1895 Pemerintah Hindia Belanda menyetujui berdirinya Badan Usaha yang bernama de Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau lebih dikenal dengan nama Bank Priyayi. Badan Usaha tersebut bertujuan memberikan bantuan pinjaman kepada para pegawai pemerintah dan rakyat kecil. Oleh pemerintah pada saat ini, tanggal 9 Pandu Suharto., Sejarah Pendirian Bank Perkreditan Rakyat, (Jakarta: Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia, 1988), hlm. 29.

6 21 pendirian Bank Priyayi ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Bank Rakyat Indonesia. 10 B. Perkembangan BRI Bank Rakyat Indonesia (BRI) memiliki sejarah yang sangat panjang dan berliku dari mulai awal berdirinya sampai massa orde lama. BRI termasuk salah satu bank yang menjadi saksi perubahan bangsa Indonesia dari masa ke masa. Dinamika BRI senantiasa mengiringi pergantian pemerintahan dari jaman kolonial Belanda, masa pendudukan Jepang, jaman orde lama ataupun orde baru. Dari awal berdirinya, BRI sudah beberapa kali mengalami pergantian nama dan fungsi menyesuaikan dengan kebijakan pemerintahan pada waktu itu. 1. Bank Priyayi Sesuai dengan namanya, Bank Priyayi didirikan sebagai bank penolong dan tabungan bagi priyayi dan pegawai Pemerintah Hindia Belanda yang berkebangsaan Indonesia atau pribumi. Pada awalnya, bank ini dikelola langsung oleh Raden Patih Aria Wirjaatmadja yang dibantu oleh orang asisten. Perkembangan Bank Priyayi akhirnya mendapatkan perhatian dari Pemerintah Hindia Belanda. Untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan pelayanan, Pemerintah Hindia Belanda akhirnya ikut membantu mengelola Bank Priyayi. Bank Priyayi semakin menunjukkan perkembangan yang signifikan setelah Asisten Residen Banyumas E.Siebburg digantikan oleh W.P.D Wolff van 10 Bank Rakyat Indonesia (BRI)., op. cit., hlm. 6-7.

7 22 Westerrode pada Tahun De Wolff melakukan penataan sistem organisasi Bank Priyayi dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut ini. 11 a. Mengusahakan agar Bank Priyayi mempunyai badan hukum. b. Usaha menjamin soliditas dari bank untuk pelaksanaan pengurusan dan pembukuan yang jelas. c. Mengatasi kekurangan modal kerja dengan membuka keanggotaan untuk pegawai pemerintah (ambtenaren) pribumi, orang eropa dan orang lain yang berminat. d. Memperluas bidang pekerjaan dengan tidak hanya memberi pinjaman kepada pegawai pemerintah pribumi saja tetapi juga masyarakat Purwokerto yang membutuhkan, kecuali orang timur asing (China dan Arab). e. Memperluas usaha menjadi bank tabungan dan lembaga kredit pertanian Purwokerto. Atas usaha-usaha nya tersebut, Pemeritah Hindia Belanda mengangkat de Wolff sebagai presiden Bank Priyayi. Pada Bulan Mei 1897 de Wolff mengusulkan kepada Residen van Banjoemas agar Bank Priyayi segera memiliki Badan Hukum. Menanggapi usulan dari de Wolff, Residen van Banjoemas L.C.A.F Lange mengajukan Badan Hukum Bank Priyayi kepada Departement van Justitie. Akhirnya pada Bulan Agustus 1897, Bank Priyayi resmi disahkan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai bank 11 Elin Nurmi Murahhati. Bank Rakyat Indonesia Tahun , Skripsi Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS: Tidak Dipublikasikan, 1996), hlm. 28.

8 23 yang berbadan hukum dengan nama Poerwokertosche Hulp Spaar en Landsouwcredietbank. Bank ini adalah bank berbadan hukum pertama di Indonesia yang disahkan oleh Pemerintah Hindia Belanda. 12 Kepengurusan Poerwokertosche Hulp Spaar en Landsouwcredietbank di bawah pengawasan 2 orang komisaris yang bertempat tinggal di Purwokerto. Pengurus terdiri dari seorang presiden, seorang wakil presiden, seorang bendahara dan seorang bendahara pengganti. Ketua, dan bendahara pengganti harus berasal dari orang Eropa, sedangkan wakil ketua dan bendahara berasa dari orang Indonesia. Pengurus dan anggora komisaris dipilih untuk masa jabatan 1 tahun pada Bulan Januari. Pengurus dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya. Susunan kepengurusan bank pada awal berdiri adalah sebagai berikut ini. 13 President (Ketua) : W.P.D Wolff van Westerrode Wakil President : Raden Atmosoebroto Sekretaris : A.L.Schift Bendahara : Raden Aria Wiraadmadja Bendahara Pengganti : E.Q Abels Komisaris : C.J.N. Byvanch M.C. Brandes 12 Besluit Netherlandch Indie, 17 April 1897, Koleksi Museum BRI, Purwokerto. 13 Pandu Suharto., op. cit., hlm. 39.

9 24 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Bank juga dimuat tujuan bank sebagai berikut ini. 14 a. Memberi bantuan pinjaman kepada kepala dan pegawai bumiputera dan juga penduduk Kabupaten Banyumas dari golongan pribumi dan Eropa yang memerlukannya dengan bunga yang cukup wajar agar mereka tidak jatuh ke tangan pelepas uang atau renternir. b. Kepada mereka yang tersebut di butir a diberi kesempatan untuk menabung dengan kepastian dan bunga yang pantas sehingga bank juga bertugas untuk merangsang penabungan. c. Kepada kumpulan petani-petani bumiputera di Kapubaten Banyumas bank memberikan kredit pertanian yang murah apabila mereka memerlukan. Keanggotaan Bank Priyayi terdiri dari kepala dan pegawai pemerintah dari pribumi dan bangsa eropa serta masyarakat yang berminat. Pegawai pemerintah diwajibkan membayar iuran sesuai dengan gajinya. Anggota yang berasal dari masyarakat biasa diwajibkan membayar iuran pokok sebasar f 50,-. Setiap anggota Poerwokertosche Hulp Spaar en Landsouwcredietbank harus tunduk kepada aturan yang berlaku di bank. Pada tahun 1898 Poerwokertosche Hulp Spaar en Landsouwcredietbank lebih dikenal oleh masyarakat Banyumas sebagai Bank Rakyat. Bank ini lebih banyak beranggotakan para petani, tukang ataupun pedagang kecil Bank Rakyat 14 Elin Nurmi Murahhati., op. cit., hlm Ibid., hlm. 31.

10 25 Poerwokertosche Hulp Spaar en Landsouwcredietbank benar-benar dapat membantu perekonomian masyarakat Purwokerto dan sekitarnya. Keberhasilan tersebut membuat Poerwokertosche Hulp Spaar en Landsouwcredietbank dijadikan percontohan bagi daerah-daerah lain di luar Kabupaten Banyumas. Bank-bank kredit rakyat yang didirikan setelah pendirian Bank Priyayi tersebut dikenal dengan istilah Volkscredietwezen atau Bank Rakyat. Berikut ini adalah bank-bank lain yang didirikan setelah melihat keberhasilan Poerwokertosche Hulp Spaar en Landsouwcredietbank. 16 a. Landbouwcredietbank didirikan di Garut pada Tahun 1898 b. Bank Rakyat didirikan di Purworejo pada Tahun 1899 c. Bank Rakyat didirikan di Banjarnegara, Banyuwangi, Purbalingga, Tulungagung, Probolinggo dan Sumedanga pada Tahun 1901 d. Bank Rakyat di Batang, Tuban, Wonorejo, Madiun, Trenggalek pada Tahun Modal Bank Rakyat berasal dari penghimpunan dana nasabahnya berupa tabungan dan deposito. Tabungan adalah simpanan dari nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Syarat yang ditetapkan antara lain nasabah telah menyimpan sekurang-kurangnya f 50,- atau lebih. Deposito adalah simpanan dari nasabah yang penarikannya hanya dapat 16 Regeering Almanak, h , 1906, Koleksi Arsip Nasional Republik Indonesia, Jakarta.

11 26 dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai perjanjian. Deposan hanya dapat menarik uangnya pada waktu yang telah disepakati dengan pihak bank. 17 Modal usaha Bank Rakyat dihimpun dari penduduk dengan cara menggalakkan semangat menabung. Dalam hal ini Pemerintah sangat berperan aktif yaitu pemerintah akan memberikan pinjaman kepada bank dengan syarat bank memberikan pinjamannya kepada orang yang menabung di Bank. Berdasar hal tersebut maka Bank Rakyat mengenakan tabungan wajib kepada para peminjam. Berikut adalah gambaran permodalan Bank Rakyat pada awal berdiri yang tercantum pada Tabel Elin Nurmi Murahhati., op. cit., hlm. 36.

12 27 Tabel 1 Modal Usaha Bank-Bank Rakyat Tahun Deposito Iuran Tahun Buku Jumlah Bank Dan Fihak Giro Deposito Pemerintah Wajib Dan Tabungan Jumlah Swasta Berkala 1904/ f f f f f / f f f f f / f f f f f / f f f f f / f f f f f / / f f f f f / f f f f f / f f f f f Sumber : Het Vokscredietwezen Nederlandsche Indie, 1934, Koleksi Museum BRI Purwokerto Dalam tabel 1 dapat diketahui bahwa pada awal perkembangannya bankbank mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dapat dilihat bahwa jumlah bank mengalami peningkatan secara signifikan yaitu dari tahun 1904/1905 sampai 1912/1913 yang semula 25 bank menjadi 71 bank. Jumlah simpanan bank dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan. Simpanan atau deposito tersebut berasal dari masyarakat, pihak swasta dan dari pemerintah. Peningkatan jumlah bank dan tabungan tersebut tidak lepas dari peran penting pemerintah yaitu

13 28 himbauan untuk menggalakkan semangat menabung. Pemerintah akan memberikan bantuan kepada bank-bank yang memberikan pinjaman kepada orang-orang yang menabung di bank. Dari tahun ke tahun deposito pemerintah juga mengalami peningkatan kecuali pada tahun 1912/1913 terlihat penurunan dikarenakan pemerintah akan menarik kembali subsidi tersebut karena subsidi pemerintah dianggap cukup. Perkembangan Bank Rakyat yang semakin pesat, tidak dibarengi dengan sistem pengawasan yang baik dari pemerintah pusat. Hal ini membuat pertumbuhan bank-bank tersebut menjadi tidak sehat. Pada tahun 1933 banyak bank rakyat yang mulai goyah. Kegagalan usaha membuat para nasabah banyak menunggak pembayaran cicilan pinjaman. Koordinasi dengan kantor pusat yang kurang baik juga membuat kondisi bank-bank rakyat tersebut semakin buruk. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh bank rakyat, pemerintah pusat mengambil kebijakan dengan menyatukan bank-bank rakyat. Penyatuan bank bertujuan untuk memperbaiki struktur organisasi dan sistem komunikasi antara cabang dengan pusat. Bank-bank rakyat tersebut akan bekerja sebagai satu kesatuan bukan hanya tergantung kepentingan masing-masing. Penyatuan bank juga dapat memperbesar kemampuan finansial bank. 3. Algemeene Volkscredietbank ( ) Pada tanggal 19 Februari 1934 didirikan Algemeene Volkscredietbank (AVB) yang secara resmi termuat dalam Staatsblad 1934 No 82. AVB adalah badan hukum perbankan yang berkantor pusat di Jakarta dengan kantor cabang di daerah-daerah. AVB adalah hasil peleburan 94 buah bank rakyat di seluruh Hindia

14 29 Belanda. Tujuan dari dibentuknya AVB adalah untuk mempersatukan bank-bank desa yang bertujuan untuk menghindari masalah kesulitan financial yang mengakibatkan kebangkrutan. Sebelum terbentuknya AVB bank - bank rakyat yang bertugas menyelenggarakan kredit usaha tani mengalami kesulitan dalam hal keuangan yang dikarenakan terlalu bergantung pada pengurusnya, ditambah lagi terjadi penggelapan uang bank oleh pegawainya. 18 AVB bukanlah badan usaha milik negara, hal tersebut dimaksudkan agar AVB berkesempatan berkembang dengan baik tanpa mengabaikan ketentuan yang ada. Pemerintah tidak memberikan pengaruh secara langsung tetapi memberikan kebebasan secukupnya. Pemerintah hanya memberikan dukungan berupa penyediaan fasilitas, pemberian berbagai keringanan, dan ketentuan lain yang bersifat mengendalikan demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Pada tahun 1930-an kondisi perekonomian di Indonesia merosot tajam karena pengaruh depresi ekonomi yang mengakibatkan merosotnya harga saham, banyaknya pengangguran, dan daya beli masyarakat luar sangat turun. Kondisi tersebut juga terjadi di seluruh daerah di Indonesia khususnya Jawa. Daerah Banyumas juga terkena dampaknya yaitu perekonomian menurun yang ditandai dengan banyaknya pengangguran, hasil panen dengan daya beli rendah, banyaknya petani yang terlilit hutang pada lintah darat dan masih banyak petani yang belum melunasi hutang pada bank rakyat Bank Rakyat Indonesia (BRI)., op. cit., hlm Wawancara dengan Suharso tanggal 25 Juli 2015.

15 30 Keadaan yang sulit di wilayah Banyumas pada tahun 1930an tersebut mengakibatkan kebutuhan masyarakat meningkat tetapi sangat sedikit pemasukan yang didapat. Dari kondisi tersebut peran AVB sangat diperlukan. AVB di Purwokerto mempunyai peranan yang sangat penting bagi masyarakat terutama petani. Bentuk bantuan yang diberikan AVB adalah membantu para petani yang masih terlilit hutang pada renternir dengan cara melunasi hutang para petani tersebut kepada renternir kemudian para petani tinggal membayar kepada AVB dengan jangka waktu yang ditentukan dan dengan bunga yang rendah. bunga yang dikenakan berkisar menurut besarnya pinjaman dan agunan yang diberikan yaitu antara 3 sampai 12%. Di Purwokerto AVB sangat membantu perekonomian rakyat terutama petani, walaupun pemberian kredit yang dilakukan AVB saat itu sangat hati-hati demi kelangsungan AVb sendiri. Pada tahun 1930-an nasabah AVB yang paling penting adalah rakyat dengan penghasilan tetap, karena pada saat depresi ekonomi golongan berpenghasilan tetap tersebut tidak mengalami kesulitan ekonomi yang sangat berarti. Golongan berpenghasilan tetap tersebut adalah para pegawai negeri dan karyawan pabrik yang selama masa depresi ekonomi tidak diberhentikan. Mayoritas golongan tersebut tinggal di pusat kota Purwokerto. Pada kurun waktu antara tahun 1934 sampai 1940 peran AVB sangat luas dan mencakup pemberian pinjaman dalam pembebasan penduduk desa dari hutang riba atau hutang yang dilakukan para renternir. Tetapi pada tahun 1942 kegiatan AVB terhenti karena terjadinya penyerahan kekuasaan Belanda kepada Jepang.

16 31 4. Syomin Ginko Pada masa pendudukan Jepang, semua bank yang ada pada masa penjajahan Belanda ditutup. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan pengendalian perekonomian Indonesia oleh Jepang. Jepang hanya mengopersikan satu bank yaitu Syomin Ginko. adalah Bank yang dulunya bernama Bank Priyayi kemudian pada massa kolonial Belanda berganti nama menjadi AVB yang merupakan cikal bakal Bank Rakyat Indonesia. Pendudukan Jepang dimulai di Indonesia dari tahun Pada waktu itu dengan cepat Jepang mengambil alih lembagalembaga vital tak terkecuali bank. Bank-bank yang ada pada saat itu dilarang beroprasi termasuk AVB. Pada tanggal 4 Oktober 1942 bank-bank tersebut diijinkan kembali beroprasi dengan diganti nama menjadi Syomin Ginko. Syiomin berarti Rakyat dan Ginko berarti Bank. Sejak awal pendudukan Jepang di Indonesia tidak banyak terjadi perubahan. Cara kerja bank juga tidak mengalami perubahan, berbagai kebijaksanaan Pemerintah Hindia Belanda dalam bidang sosial diteruskan oleh Jepang dan sistem pemberian pinjaman kepada golongan ekonomi lemah masih mengikuti sistem yang dijalankan AVB. Jadi walaupun sudah berganti nama pada dasarnya tidak ada perubahan yang berarti dalam kebijakan pemerintah dan administrasinya Bank Rakyat Indonesia (BRI)., op. cit., hlm. 25.

17 16

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kecamatan Blambangan Umpu. wilayah administratif Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung.

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kecamatan Blambangan Umpu. wilayah administratif Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung. IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kecamatan Blambangan Umpu Kecamatan Blambangan Umpu yang merupakan salah satu kecamatan di wilayah administratif Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan masih sangat buruk. Proses pergantian pemerintahan dari kolonial ke republik menimbulkan gejolak

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM BRI 5.1. Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI)

V. GAMBARAN UMUM BRI 5.1. Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) V. GAMBARAN UMUM BRI 5.1. Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia atau sekarang ini dikenal dengan nama Bank BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah pada tanggal 16 Desember 1895 oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, dunia usaha, pendidikan dan masyarakat lainnya. akuntansi yang memadai sehingga mengakibatkan penggunaan jam kerja

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, dunia usaha, pendidikan dan masyarakat lainnya. akuntansi yang memadai sehingga mengakibatkan penggunaan jam kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi merupakan suatu era atau zaman yang selalu di identikan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi. Era globalisasi telah membawa paradigma

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit Brigjend Katamso Medan Pada tanggal 16 Desember 1895, Raden Aria Wirya Atmadja dan kawan - kawan mendirikan De

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. 51% harus dikuasai oleh pemerintah (Wikipedia, 2017). Persero

BAB IV GAMBARAN UMUM. 51% harus dikuasai oleh pemerintah (Wikipedia, 2017). Persero BAB IV GAMBARAN UMUM A. Bank Persero Persero adalah BUMN yang bentuk usahanya adalah perseoran terbatas atau PT. Saham kepemilikan Persero sebagaian besar atau setara 51% harus dikuasai oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Sejarah Singkat Pusat Penelitian Bri Kanca Rangkasbitung

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Sejarah Singkat Pusat Penelitian Bri Kanca Rangkasbitung BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Pusat Penelitian Bri Kanca Rangkasbitung Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. pemerintahan yang beroperasi pertama kali di Indonesia. Dalam

BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. pemerintahan yang beroperasi pertama kali di Indonesia. Dalam 24 BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK 2.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan bank pemerintahan yang beroperasi pertama kali di Indonesia.

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan Bab 3 Analisis Sistem yang Berjalan 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PRODUK TABUNGAN SIMPEDES DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG LAMONGAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN PRODUK TABUNGAN SIMPEDES DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG LAMONGAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR PELAKSANAAN PRODUK TABUNGAN SIMPEDES DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG LAMONGAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : MOHAMMAD RIDHO FAKHRILLAH NIM : 2013111017 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BRI yang bernama resmi Bank Rakyat Indonesia merupakan industri yang berkembang dalam bidang perbankan di Indonesia. 1.1.1 Profil PT. Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEUANGAN PEDESAAN Oleh : Dr. Ravik Karsidi, M.S.

PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEUANGAN PEDESAAN Oleh : Dr. Ravik Karsidi, M.S. PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEUANGAN PEDESAAN Oleh : Dr. Ravik Karsidi, M.S. I. PENDAHULUAN Para pendiri negara kita adalah orang-orang yang arif dan bijaksana dan sangat memikirkan nasib rakyat terutama

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp enspaarbank

Lebih terperinci

Bank BRI Profil Perusahaan

Bank BRI Profil Perusahaan Bank BRI Profil Perusahaan Sekilas Bank BRI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ( BRI, Bank, atau Perseroan ) merupakan bank komersial tertua di Indonesia, berdiri sejak 16 Desember 1895 di Purwokerto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan sebuah pinjaman dengan bunga yang ringan maupun menjual

BAB I PENDAHULUAN. memberikan sebuah pinjaman dengan bunga yang ringan maupun menjual 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang berkembang dengan pertumbuhan penduduk yang pesat namun kemampuan ekonomi penduduk yang tidak mendukung membuat roda perekonomian

Lebih terperinci

Analisis Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk BAB I PENDAHULUAN

Analisis Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk BAB I PENDAHULUAN Analisis Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk BAB I PENDAHULUAN Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam menggalakkan sistem perkreditan bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam menggalakkan sistem perkreditan bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan sejalan dengan perkembangan ekonomi suatu negara, yang merupakan bagian utama dari kegiatan pemerintah dalam menggalakkan sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

BAB III METODE PENULISAN Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BAB III METODE PENULISAN 3.1 Gambar Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk selanjutnya disebut dengan BNI pertama kali didirikan pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah singkat PT. Bank Rakyat Indonesia Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

PROSEDUR TABUNGAN BRITAMA MAN OF STEEL DI BANK BRI CABANG PAHLAWAN SURABAYA TUGAS AKHIR RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR TABUNGAN BRITAMA MAN OF STEEL DI BANK BRI CABANG PAHLAWAN SURABAYA TUGAS AKHIR RANGKUMAN TUGAS AKHIR PROSEDUR TABUNGAN BRITAMA MAN OF STEEL DI BANK BRI CABANG PAHLAWAN SURABAYA TUGAS AKHIR RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : KUSPUJI HANDAYANI NIM : 2013110955 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kas Bayar, Teras BRI dan Teras Mobile yang tersebar diseluruh Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Kas Bayar, Teras BRI dan Teras Mobile yang tersebar diseluruh Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. merupakan salah satu bank milik pemerintah yang memiliki jaringan terluas dan terbesar di Indonesia. Bank yang awalnya bernama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia (BRI) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia (BRI) Indonesia banyak terdapat perusahaan yang bergerak di bidang jasa atau pelayanan baik milik swasta

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT BRIGUNA KARYA PAYROLL BRI DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG PAHLAWAN SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT BRIGUNA KARYA PAYROLL BRI DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG PAHLAWAN SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT BRIGUNA KARYA PAYROLL BRI DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG PAHLAWAN SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

RANGKUMAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan Manajemen

RANGKUMAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan Manajemen PELAKSANAAN PELYANAN TELLER DI BANK BRI CABANG TANJUNG PERAK SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan Manajemen Oleh

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulpen

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulpen BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulpen Spaarbank

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1951 TENTANG PERATURAN TENTANG BANK RAKYAT INDONESIA. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1951 TENTANG PERATURAN TENTANG BANK RAKYAT INDONESIA. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1951 TENTANG PERATURAN MENGENAI BANK RAKYAT INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Membaca : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tanggal 22 Pebruari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat dikarenakan perbankan merupakan salah satu bagian dari lembaga keuangan yang berperan sangat penting bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan menjadi Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan menjadi Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peran perbankan di era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini benar benar amat dirasakan keberadaannya. Tingginya arus perputaran uang yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Negara berkembang maupun negara maju, perbankan adalah suatu industri

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Negara berkembang maupun negara maju, perbankan adalah suatu industri BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Negara berkembang maupun negara maju, perbankan adalah suatu industri yang sangat penting dalam perekonomian guna menjaga keseimbangan, kemajuan, dan kesatuan ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Purwokerto Tahun , membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Purwokerto Tahun , membutuhkan kajian teori sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang Analisis Hubungan Inflasi dan Tingkat Suku Bunga dengan Jumlah Dana Deposito pada PT Bank Tabungan Negara, Persero Tbk. KC Purwokerto Tahun 2011-2013, membutuhkan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan adalah bank Persero atau bank yang dikelola oleh

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan adalah bank Persero atau bank yang dikelola oleh IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sampel Sampel yang digunakan adalah bank Persero atau bank yang dikelola oleh pemerintah. Adapun sampel bank persero tersebut adalah : Tabel 4.1 Daftar Nama Perusahaan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN TABUNGAN SIMPEL PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG RAJAWALI DI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN TABUNGAN SIMPEL PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG RAJAWALI DI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PELAKSANAAN TABUNGAN SIMPEL PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG RAJAWALI DI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : NABILA SAFITRI NIM : 2013110033 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perbankan bertambah lagi sebagai tempat peminjaman uang. pembukaan Tabungan BritAma Junio?

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perbankan bertambah lagi sebagai tempat peminjaman uang. pembukaan Tabungan BritAma Junio? BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank mempunyai fungsi dan peranan penting dalam perekonomian nasional. jika di lihat dari kondisi masyarakat sekarang, jarang sekali orang yang tidak mengenal dan tidak

Lebih terperinci

PERANAN CUSTOMER SERVICE DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN TERHADAP NASABAH DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG SURABAYA KERTAJAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PERANAN CUSTOMER SERVICE DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN TERHADAP NASABAH DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG SURABAYA KERTAJAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR 1 PERANAN CUSTOMER SERVICE DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN TERHADAP NASABAH DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG SURABAYA KERTAJAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. senang dihargai, sehingga ketika dalam satu pertemuan atau transaksi terjadi halhal

BAB I PENDAHULUAN. senang dihargai, sehingga ketika dalam satu pertemuan atau transaksi terjadi halhal BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Service memang bukan produk utama suatu perusahaan. Sebuah perusahaan perbankan misalnya, memiliki produk utama funding (tabungan, deposito dan investasi lainnya)

Lebih terperinci

UPAYA CUSTOMER SERVICE UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR KAS KODAM SURABAYA

UPAYA CUSTOMER SERVICE UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR KAS KODAM SURABAYA UPAYA CUSTOMER SERVICE UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR KAS KODAM SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : RIZKY IVANONI 2013111040 SEKOLAH TINGGI ILMU

Lebih terperinci

PELAKSANAAN REKENING GIRO DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG JEMURSARI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR. Oleh: MOH. YUSRIL ATTAMIMI NIM :

PELAKSANAAN REKENING GIRO DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG JEMURSARI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR. Oleh: MOH. YUSRIL ATTAMIMI NIM : PELAKSANAAN REKENING GIRO DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG JEMURSARI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh: MOH. YUSRIL ATTAMIMI NIM : 2013111072 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016 i ii 1.1

Lebih terperinci

BAB II. PT, BANK RAKYAT INDONESIA ( Persero ) Tbk, CABANG BARUS JAHE. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa

BAB II. PT, BANK RAKYAT INDONESIA ( Persero ) Tbk, CABANG BARUS JAHE. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa BAB II PT, BANK RAKYAT INDONESIA ( Persero ) Tbk, CABANG BARUS JAHE A, Sejarah singkat Perusahaan Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia Secara Umum

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia Secara Umum BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia Secara Umum Sejarah berdirinya Bank Rakyat Indonesia tidak terlepas dari adanya beberapa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1951 TENTANG PERATURAN MENGENAI BANK RAKYAT INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1951 TENTANG PERATURAN MENGENAI BANK RAKYAT INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1951 TENTANG PERATURAN MENGENAI BANK RAKYAT INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Membaca : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tanggal 22 Pebruari

Lebih terperinci

BAB 4 GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Lokasi Informan Bekerja

BAB 4 GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Lokasi Informan Bekerja BAB 4 GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Lokasi Informan Bekerja Pada sub bab ini akan dijabarkan sedikit tentang lokasi informan bekerja. Dari informan yang pertama sampai dengan kelima. Informan yang pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat dan memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi. Fenomena ini menuntut perbankan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan lembaga intermediary yang menghubungkan antara masyarakat yang memiliki dana dengan masyarakat yang membutuhkan dana. Berdasarkan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Tengah oleh Raden Aria Wiriatmaja, Patih Banyumas dengan nama hut p-en

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Tengah oleh Raden Aria Wiriatmaja, Patih Banyumas dengan nama hut p-en 1 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Bank BRI Syariah Pada awainya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wiriatmaja, Patih Banyumas dengan nama hut p-en

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas 1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEFINISI SISTEM Kata sistem mengacu dari bahasa Latin, yaitu systēma dan terdapat dalam bahasa Yunani, yaitu sustēma yang mempunyai arti sebagai saling berhubungan/berinteraksi.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN TRANSFER DALAM NEGERI PADA. PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. CABANG JEMURSARI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN TRANSFER DALAM NEGERI PADA. PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. CABANG JEMURSARI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PELAKSANAAN TRANSFER DALAM NEGERI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. CABANG JEMURSARI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : DESTIKA RAKHMA PARWITA 2013111066 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

Lebih terperinci

PELAKSANAAN SIMPANAN TABUNGAN BRITAMA DI BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG LAMONGAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN SIMPANAN TABUNGAN BRITAMA DI BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG LAMONGAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR PELAKSANAAN SIMPANAN TABUNGAN BRITAMA DI BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG LAMONGAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : DINDA SEKAR PARAMITA FITRIA MUKTI NIM : 2013111038 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Profil Bank Rakyat Indonesia 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya

Lebih terperinci

PEMBAHASAN BANK PERKREDITAN RAKYAT

PEMBAHASAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMBAHASAN BANK PERKREDITAN RAKYAT A. SEJARAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) Sejarah terbentuknya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) berakar sejak jaman penjajahan Belanda, Perkreditan Rakyat di Indonesia dimulai

Lebih terperinci

Sejarah Dan Kegiatan Bank

Sejarah Dan Kegiatan Bank Sejarah Dan Kegiatan Bank A.Sejarah Bank Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada masa itu De javasche Bank, NV didirikan di Batavia pada tanggal 24 Januari

Lebih terperinci

BAB II PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), TBK CABANG MEDAN PUTRI HIJAU. yang berkebangsaan Indonesia (pribumi) dikenal sebagai pendiri bank

BAB II PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), TBK CABANG MEDAN PUTRI HIJAU. yang berkebangsaan Indonesia (pribumi) dikenal sebagai pendiri bank BAB II PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), TBK CABANG MEDAN PUTRI HIJAU A. Sejarah Ringkas Pada tanggal 16 Desember 1895 Raden Wirjaatmadja dengan nama HulpenSpaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren,

Lebih terperinci

PEMBERIAN KREDIT RITEL KOMERSIAL DAN MENENGAH PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. JAKARTA PUSAT

PEMBERIAN KREDIT RITEL KOMERSIAL DAN MENENGAH PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. JAKARTA PUSAT PEMBERIAN KREDIT RITEL KOMERSIAL DAN MENENGAH PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. JAKARTA PUSAT NAMA : Esra Berliana Br. S NPM : 42213981 Dosen Pembimbing : Budi Santoso SE., MM. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Bank Rakyat Indonesia (BRI) 26 BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Bank Rakyat Indonesia (BRI) 1. Sejarah Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek penelitian adalah Bank Rakyat Indonesia. Dimana PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan salah satu bank milik pemerintah

Lebih terperinci

Mengingat: Pasal 97, pasal 89 dan pasal 111 ayat 2 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia. Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Mengingat: Pasal 97, pasal 89 dan pasal 111 ayat 2 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia. Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1955 TENTANG PENETAPAN UNDANG-UNDANG DARURAT NO. 9 TAHUN 1952 (LEMBARAN-NEGARA NO. 59 TAHUN 1952) TENTANG PENYELESAIAN HUTANG NEGARA DI ZAMAN REVOLUSI SEBAGAI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ( BRI, Bank, atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ( BRI, Bank, atau BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ( BRI, Bank, atau Perseroan ) merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Menurut UU Negara Republik Indonesia No. 10 tahun 1998 pasal

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian 1. Sejarah Bursa Efek Indonesia PT. Bursa Efek Indonesia didirikan pada tanggal 30 Maret 1989 berdasarkan Akte

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA PENJAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA PENJAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA PENJAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa usaha penjaminan yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA PENJAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA PENJAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA PENJAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa usaha penjaminan yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG S A L I N A N Nomor : 01/E, 2005 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II MALANG NOMOR 12 TAHUN 1998 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH

Lebih terperinci

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Ketentuan mengenai gadai ini diatur dalam KUHP Buku II Bab XX, Pasal 1150 sampai dengan pasal 1160. Sedangkan pengertian gadai itu sendiri dimuat dalam Pasal

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Gambaran Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia (Tbk.) Persero

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Gambaran Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia (Tbk.) Persero BAB 4 HASIL PENELITIAN Gambaran Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia (Tbk.) Persero 4.1.1 Sejarah BRI Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmaja

Lebih terperinci

BAB II. PROFIL PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. A. Sejarah Ringkas PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

BAB II. PROFIL PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. A. Sejarah Ringkas PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BAB II PROFIL PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk A. Sejarah Ringkas PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pada tanggal 16 Desember 1895 Raden Wirjaatmadja dengan nama Hulpen Spaarbank der Inlandsche

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan khususnya bank umum merupakan inti dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan khususnya bank umum merupakan inti dari sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan khususnya bank umum merupakan inti dari sistem keuangan setiap negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi perusahaan, badan pemerintah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan data yang tersedia di idx, jumlah perusahaan yang tercatat sampai dengan bulan Januari 2016 adalah sejumlah 523 emiten (www.idx.co.id).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa bank sangat penting dalam pembangunan nasional karena fungsi bank

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa bank sangat penting dalam pembangunan nasional karena fungsi bank BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan sasaran pembangunan ekonomi, dimana perbankan diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di Indonesia. Khususnya dalam

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PEBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK STUDI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk.

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PEBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK STUDI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PEBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK STUDI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. Yusup Setiyono Kertahadi Sri Mangesti Rahayu Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank

BAB II PROFIL INSTANSI. Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau Bank BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Singkat 1. Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA BANK RAKYAT INDONESIA (PT PERSERO)Tbk CABANG DENPASAR

WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA BANK RAKYAT INDONESIA (PT PERSERO)Tbk CABANG DENPASAR WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA BANK RAKYAT INDONESIA (PT PERSERO)Tbk CABANG DENPASAR Oleh : Mia Wijayanti Ekalandika I Ketut Westra Dewa Gede Rudy Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

Lebih terperinci

Secara umum kegiatan penghimpunan dana ini dibagi dalam :

Secara umum kegiatan penghimpunan dana ini dibagi dalam : 1. AKUNTANSI SUMBER DANA Secara umum kegiatan penghimpunan dana ini dibagi dalam : 1. Simpanan Giro Dalam dunia perdagangan Giro merupakan kata yang tidak asing lagi. Setiap akan melakukan transaksi pembayaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 44 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 1.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Bank Mandiri. Tbk PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk berdiri tanggal 2 Oktober 1998

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad, Pengantar Akuntansi Syariah, Salemba Empat, Jakarta, 2002, hlm. 35.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad, Pengantar Akuntansi Syariah, Salemba Empat, Jakarta, 2002, hlm. 35. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan. Bank dalam pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN bagian Menimbang huruf (a). Guna mencapai tujuan tersebut, pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN bagian Menimbang huruf (a). Guna mencapai tujuan tersebut, pelaksanaan 12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini juga sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya pembangunan ekonomi. Dalam pembangunan ekonomi diperlukan peran serta lembaga keuangan untuk membiayai,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. KUHPerdata sehingga disebut perjanjian tidak bernama. Dalam Buku III

BAB I PENDAHULUAN. KUHPerdata sehingga disebut perjanjian tidak bernama. Dalam Buku III BAB I PENDAHULUAN Suatu perjanjian merupakan suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada seorang lain, atau dimana dua orang saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu. 1 Dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT A. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat atau BPR memiliki sejarah yang panjang didalam timeline industri perbankan di Indonesia. Awalnya BPR dibentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan strategis sangat bergantung pada hasil analisis yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan strategis sangat bergantung pada hasil analisis yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini Periklanan (advertising) sangat diperlukan dalam kemajuan produksi suatu perusahaan untuk memperkenalkan barangnya begitu juga dalam kegiatan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2009 No. Urut: 05 LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan hal

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan suatu negara yang sedang membangun. Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Pembangunan yang

Lebih terperinci

BAB II KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPRI) SERAI SERUMPUN KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT

BAB II KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPRI) SERAI SERUMPUN KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT BAB II KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPRI) SERAI SERUMPUN KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT A. Sejarah Ringkas Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Dokter-Djawa diadakan di Dokter-Djawa School yang berdiri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Dokter-Djawa diadakan di Dokter-Djawa School yang berdiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Dokter-Djawa diadakan di Dokter-Djawa School yang berdiri pada 1849 di Weltevreden, Batavia. Sekolah ini selanjutnya mengalami berbagai perubahan kurikulum.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan di Indonesia dewasa ini baik perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan di Indonesia dewasa ini baik perbankan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan perbankan di Indonesia dewasa ini baik perbankan konvensional dan syariah sangat intens dan ketat. Berdasarkan data Wikipedia, Bank di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : observasi, wawancara dan diskusi terfokus.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : observasi, wawancara dan diskusi terfokus. 17 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data Primer. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung

Lebih terperinci

masyarakat melalui jalur koperasi dengan tanpa adanya ketergantungan terhadap motif keuntungan.

masyarakat melalui jalur koperasi dengan tanpa adanya ketergantungan terhadap motif keuntungan. 7 September 206 Sejarah awal tentang koperasi, berawal di Maret 76, dari sebuah Desa Fenwick, Skotlandia dimana 6 penenun bersamasama menandatangani suatu kesepakatan menetapkan harga pembelian benang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) 30 BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Perkembangan Instansi Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usaha tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat. yang setia dan menguntungkan pihak bank. Dengan demikian, pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usaha tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat. yang setia dan menguntungkan pihak bank. Dengan demikian, pihak bank 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang bekerja dengan cara mengumpulkan dana dari masyarakat untuk kemudian meminjamkannya lagi kepada masyarakat.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENULISAN. Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah :

BAB III METODELOGI PENULISAN. Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah : BAB III METODELOGI PENULISAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah : 1. Data Kualitatif, analisis yang dilakukan terhadap data-data yang non angka seperti hasil wawancara

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 1992 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 1992 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 1992 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Bank Perkreditan Rakyat yang berfungsi sebagai badan usaha yang

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Bank BRI (Persero) Kantor Cabang Kota Bumi

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Bank BRI (Persero) Kantor Cabang Kota Bumi IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Bank BRI (Persero) Kantor Cabang Kota Bumi 1. Sejarah Singkat PT. Bank BRI (Persero) Bank Rakyat Indonesia adalah bank pemerintah yang didirikan berdasarkan

Lebih terperinci

DINAMIKA BANK RAKYAT INDONESIA TAHUN (Kajian Sejarah Lembaga Perkreditan Rakyat Di Purwokerto) HALAMAN JUDUL

DINAMIKA BANK RAKYAT INDONESIA TAHUN (Kajian Sejarah Lembaga Perkreditan Rakyat Di Purwokerto) HALAMAN JUDUL DINAMIKA BANK RAKYAT INDONESIA TAHUN 1946-1965 (Kajian Sejarah Lembaga Perkreditan Rakyat Di Purwokerto) HALAMAN JUDUL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis memilih obyek di PT. Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis memilih obyek di PT. Bank 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambaran Umum Perusahaan Lokasi Perusahaan Dalam melakukan penelitian ini penulis memilih obyek di PT. Bank Rakyat Indonesia yang berlokasi di Gerendeng Tangerang Banten.

Lebih terperinci