KATA PENGANTAR. Sangatta, 16 Desember 2014 KEPALA, E.A. Rafiddin Rizal, ST., M.Si NIP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Sangatta, 16 Desember 2014 KEPALA, E.A. Rafiddin Rizal, ST., M.Si NIP"

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, kegiatan penyusunan reviuw Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur tahun dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu sesuai time schedule yang direncanakan. R e v i e w Renstra Badan Lingkungan Hidup ini dilakukan karena kebutuhan Badan Lingkungan Hidup untuk mensingkronisasikan perubahan nomenklatur struktur Badan Lingkungan Hidup Kab. Kutai Timur, sesuai perda no. 05 Tahun 2013 disamping itu juga untuk mensingkronkan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kab. Kutai Timur Renstra Badan Lingkungan Hidup Kab. Kutai Timur adalah penjabaran lebih lanjut substansi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Kutai Timur , sebagai pedoman operasional dalam menjalankan peran dalam penyelenggaraan pemerintah, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta pelayanan kemasyarakatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Lingkungan Hidup. RENSTRA Badan Lingkungan Hidup tersebut disusun sebagai pencanangan kerja dan pernyataan teknis yang selanjutnya menjadi payung dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA) tahunan, untuk itu masing-masing pelaksana kegiatan perlu menyiapkan rencana detailnya sehingga kedepan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur benar-benar bisa melaksanakan perubahan yang mengarah pada terwujudnya Visi dan Misi yang telah ditetapkan. Kepada semua pihak yang telah berkontribusi hingga selesainya REVIUW RENSTRA Badan Lingkungan Hidup ini, kami ucapkan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya. Akhir kata, semoga bermanfaat bagi semua. Amin. Sangatta, 16 Desember 2014 KEPALA, E.A. Rafiddin Rizal, ST., M.Si NIP Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur i P a g e

2 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi i ii BAB I BAB II BAB III BAB IV PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hubungan Antar Dokumen Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Maksud Penyusunan Tujuan Penyusunan Sistematika Penulisan 8 GAMBARAN PELAYANAN BLH 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi BLH Sumber Daya BLH Kinerja Pelayanan BLH 15 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan 21 Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.3. Telaahan Renstra K/L: dan Renstra Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian 24 Lingkungan Hidup Strategis 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis 27 VISI, MISI, TUJUAN DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi BLH Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Tujuan Sasaran Strategi dan Kebijakan BLH Analisis Pilihan Strategis SWOT Kebijakan 39 Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur ii P a g e

3 BAB V BAB VI BAB VII RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Rencana Program dan Kegiatan 44 INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN SASARAN DAN RPJMD 6.1. Indikator Kinerja 55 PENUTUP 7.1. Kaidah Pelaksanaan Penutup 60 Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur iii P a g e

4 Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur iv P a g e

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah yang dilaksanakan oleh pemerintah bertujuan untuk mensejahterakan rakyat secara materiil dan sprituil, yang dilaksanakan secara bertahap melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah disetiap tahunnya. Dengan terbentuknya Kabupaten Kutai Timur berdasarkan Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 dan pelaksanaan Otonomi Daerah melalui Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, Kabupaten Kutai Timur merupakan salah satu kabupaten yang mempunyai potensi sumber daya alam yang besar, seperti juga daerah-daerah otonom yang lain di Indonesia, Kabupaten Kutai Timur juga telah melakukan pembangunan berkesinambungan dan bertahap yang dicerminkan dari jabaran RPJMD 2006 yang berlaku sampai dengan tahun Pelaksanaan pembangunan telah dilalui dengan berbagai tantangan dan hambatan serta didukung dengan berbagai potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang diolah seoptimal mungkin. Menyadari bahwa kegiatan manusia dalam pembangunan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan yang akan mempengaruhi sumber daya alam serta kualitas hidup manusia itu sendiri, maka perlu antisipasi sedini mungkin dampak yang mungkin timbul akibat dari kegiatan pembangunan dan pertumbuhan manusia yang semakin pesat. Pembangunan berarti peningkatan mutu dan fungsi lingkungan hidup agar setiap orang dan generasi yang akan memperoleh dukungan lingkungan yang baik dan sehat serta bagaimana memanfaatkan dan mengelola agar itu dapat memberikan manfaat yang besar dan berkelanjutan bagi kehidupan manusia. Untuk meminimalkan dampak tersebut dapat dilakukan dengan upaya perencanaan pembangunan yang menyeluruh, terpadu, terarah dan terencana secara matang serta berkelanjutan dari seluruh sektor. Untuk itu maka disusun rencana strategis (Renstra) Badan Lingkungan Hidup Tahun dengan maksud menyediakan sebuah dokumen perencanaan komprehensif 2 (dua ) tahun pada 5 (lima ) tahun kedua yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD) sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 25 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Untuk keperluan perencanaan tersebut dibutuhkan potensi sumber Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 1

6 daya manusia yang handal untuk mengatasi dan mencari solusi dalam menghadapi berbagai macam masalah lingkungan yang mungkin timbul. Badan Lingkungan Hidup Kab. Kutai Timur merupakan unsur pendukung Pemerintah Daerah dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintah di Bidang Lingkungan Hidup yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang menpunyai tugas membantu Bupati Kutai Timur dalam melaksanakan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pengendalian dampak didaerah menyelenggarakan urusan rumah tangga pemerintah daerah dibidang Hubungan Antar Dokumen Sebagaimana disinggung di muka bahwa salah satu sasaran SPPN 2004 adalah untuk meningkatkan keterpaduan dan sinergitas perencanaan antara pusat dan daerah serta antar daerah terkait. Hal ini sangat penting artinya dalam rangka mewujudkan kesatuan arah dan efisiensi proses pembangunan secara nasional sehingga sasaran yang dituju akan dapat diwujudkan secara lebih cepat dan tepat. Aspek ini menjadi lebih penting dalam era otonomi dewasa ini, dimana daerah diberikan kewenangan yang lebih luas sehingga dapat menentukan sendiri arah, strategi, dan kebijakan pembangunan. Di dalam SPPN 2004, upaya untuk meningkatkan keterpaduan dan sinergitas pembangunan nasional tersebut dilakukan dengan meningkatkan keterkaitan antar dokumen perencanaan pembangunan yang disusun oleh Pemerintah Pusat dan Daerah. Bahkan keterkaitan ini tidak hanya antar dokumen perencanaan, tetapi sampai dokumen anggaran : Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 2

7 Gambar 1.1. Keterkaitan Dokumen Perencanaan Menurut UU Nomor 25 Tahun 2004 Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 3

8 RPJP Nasional Pedoman RPJM Nasional Dijabarkan RKP Diacu Diperhatikan Diperhatikan RPJP Daerah Propinsi Pedoman RPJM Daerah Propinsi Dijabarkan RKP Daerah Propinsi Pedoman Penyusunan RAPBD Propinsi 20 Tahun 5 Tahun 1 Tahun Pedoman Pedoman Diacu Diperhatikan Renstra SKPD Propinsi Diperhatikan Renja SKPD Propinsi RPJP Daerah Kab/Kota 20 Tahun Pedoman RPJM Daerah Kab/Kota 5 Tahun 5 Tahun Pedoman RKP Daerah Kab/Kota 1 Tahun Pedoman Pedoman Penyusunan RAPBD Kab/Kota Diacu Diperhatikan Diperhatikan Renstra SKPD Kab/Kota Pedoman Renja SKPD Kab/Kota RTRW Kabupaten RPJM Daerah Sekitar 5 Tahun 1 Tahun Pedoman UU Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional UU Keuangan Negara Gambar 1.2. Keterkaitan Dokumen Perencanaan Menurut UU Nomor 25 Tahun 2004 Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 4

9 Diagram di atas menegaskan keterkaitan antara beberapa dokumen perencanaan mulai dari tingkat nasional hingga provinsi dan dari tingkat provinsi ke tingkat kabupaten/kota. Berdasarkan diagram di atas RPJP 1 Nasional menjadi pedoman bagi penyusunan RPJM Nasional dan RKP. Oleh karena itu, ketiga dokumen nasional di atas menjadi pedoman penyusunan RPJP Provinsi, RPJMD Provinsi, dan RKPD provinsi, dan selanjutnya juga menjadi pedoman penyusunan RPJP Kabupaten, RPJMD Kabupaten, dan RKPD kabupaten. Bersamaan dengan ketiga dokumen-dokumen tersebut dengan sendirinya juga menjadi pedoman perumusan Rentra SKPD dan Renja SKPD. Keterkaitan dokumen yang saling menjadi pedoman di atas, sangat penting di era otonomi, dimana dinas dan instansi telah berfungsi sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan bukan lagi sebagai wakil dari Instansi teknis dari Pemerintah Pusat. Hubungan antara RPJM Nasional dengan Rencana Strategi Kementrian dan Lembaga (Renstra KL) dan Hubungan antara RPJMD dengan Renstra SKPD adalah bersifat mengikat (menjadi pedoman), sedangkan hubungan antara RPM Nasional dan RPJMD adalah bersifat konsultatif, yang berarti bahwa penyusunan RPJMD harus memperhatikan RPJMN. RPJM dan Renstra adalah dokumen perencanaan jangka menengah untuk periode 5 tahunan, agar pelaksanaan pembangunan menjadi lebih operasional, maka rencana jangka menengah ini perlu dijabarkan lebih lanjut menjadi rencana tahunan (Annual Report), mengikuti terminologi resmi yang ditetapkan dalam SPPN Rencana kerja pada tingkat nasional dinamakan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang disusun oleh pemerintah pusat. Sedangkan pada tingkat daerah disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Hubungan Renstra KL dengan RKP dan Renstra SKPD dengan RKPD adalah bersifat mengikat yaitu penyusunan rencana tahunan harus berpedoman pada rencana lima tahunan. Sedangkan hubungan antara Renstra KL dan Renstra SKPD adalah bersifat konsultatif yaitu penyusunan Renstra SKPD harus memperhatikan Renstra KL. Sesuai dengan SPPN 2004, RKPD merupakan dasar untuk penyusunan Rencana Anggaran dan Pendapatan Daerah (RAPBD). Oleh karena itu penyusunan RKPD tersebut, perlu dilakukan secara lebih rinci dengan tekanan utama pada penetapan program dan kegiatan dalam RKPD harus pula mencakup indikator dan target kinerja serta perkiraan kebutuhan dana untuk mendukung pelaksanaan masing-masing program dan kegiatan tersebut. 1 Sebagaimana ditetapkan dalam penyususnan SPPN 2004, penyusunan RPJP Daerah harus mengacu RPJP Nasional. Hal ini sangat penting artinya untuk menjaga agar pelaksanaan pembangunan daerah dalam jangka panjang, searah, terpadu, dan saling mendukung dengan pelaksanaan pembangunan nasional. Dalam rangka ini UU Nomor 7 Tahun 2007 tentang RPJP Nasional telah mengamanatkan periode RPJP Nasional harus sama dengan periode RPJP Daerah yaitu , walaupun wktu penyusunan RPJP Daerah tergantung dari pelaksanaan Pilkada daerah bersangkutan. Disamping itu Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 dan Peraturan pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 juga memberikan acuan yang lebih rinci tentang tata cara dan sistematika penyusunan dokumen baik untuk tingkat nasional maupun tingkat daerah. Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 5

10 1.3. Landasan Hukum Penyusunan rencana strategis Badan Lingkungan Hidup kabuapten Kutai timur tahun aa dilakukan berdasar pada beberapa peraturan, perundangan, antara lain seperti : 1. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN; 2. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang No. 1 tahun 2004tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara; 4. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara; 5. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No );sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.8 Tahun 2005, tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang, ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548 ); 7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No ); 8. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005tentang pengelolaan keuangan daerah (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom. 11. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2001 tentang pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah 12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan pemerintah Daerah. 13. Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 6

11 14. Peraturan Pemerintah ( PP ) Nomor 39tahun 2006 tentang tata cara pengendalian dan evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan ; 15. Peraturan Pemerintah ( PP )nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan daerah Kabupaten / Kota; 16. Peraturan Pemerintah ( PP ) Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, Tata Cara penyusunan, Pengendalian dan Evalusi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 17. Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2005 tentan rencana Pembanguan Jamgka Menengah Nasional ( RPJM-Nas ) ; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 19. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 15 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka PanjangPropinsi kalimantam Timur tahun ; 20. Instruksi Presiden No.7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan keuangan Daerah; 22. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 81 Tahun 1993 tentang Pedoman Tatalaksana Pelayanan umum; 23. Keputusan Menteri KLH ttg SPM...; 24. Peraturan daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 05 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Wilayah Kabupaten, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Lainnya Kabupaten Kutai Timur 1.4. Maksud dan Tujuan Maksud Maksud penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur Tahun adalah sebagai pedoman kerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur selama 5 (lima) tahun kedepan yang merupakan pedoman pembangunan daerah, baik yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur, Lembaga Pemerintah, swasta dan masyarakat utnuk periode pembangunan tahun Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 7

12 Berkaitan dengan era reformasi dimaksudkan agar penyusunan ini dapat mengantisifasi secara dini dalam mempersiapkan pemerintahan yang baik, berwibawa dan bertanggungjawab Tujuan Tujuan penyusunan rencana strategis (Renstra) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur Tahun adalah membentuk susunan rencana dan program pembangunan yang optimal serta berkesinambungan dalam kurun waktu 5 tahun kedepan didasarkan pada kecenderungan perkembangan wilayah kabupaten yang lalu, posisi wilayah kabupaten dalam konteks wilayah lebih luas dan aspirasi masyarakat kemasa depan, berpedoman pada RPJPMD Kabupaten Kutai Timur Sistematika Penulisan Rencana Strategis SKPD ini disusun dengan sistematik sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan gambaran umum penyusunan rancangan awal RENSTRA, agar subtansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik. Bab ini memuat : 1. Latar Belakang, sub ini menjelaskan pengertian tentang RENSTRA, proses penyusunan RENSTRA, kedudukan RENSTRA tahun rencana dalam RPJMD dengan dokumen RKPD dan RENSTRA SKPD. 2. Dasar Hukum penyusunan memberikan uraian ringkas tentang dasar hokum yang digunakan dalam penyusunan RENSTRA, baik yang berskala Nasional maupun lokal. BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Badan Lingkungan Hidup dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Badan Lingkungan Hidup dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui Renstra SKPD. Bab ini memuat tentang Tugas, Fungsi dan struktur Organisasi SKPD, yang mana memuat penjelasan bagian umum tentang dasar hukum pembentukan SKPD, struktur organisasi, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala SKPD. BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi memuat tentang :1. Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Pelayanan SKPD dimana permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala daerah dan Wakil Kepala Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 8

13 daerah terpilih, pada bagian ini mengemukakan tugas dan fungsi SKPD yang terkait visi,misi serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra, mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD. 4. Telaahan rencana tata ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, bagian ini dikemukakan faktorfaktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD 5. penentuan isu-isu strategis, bagian ini diriview kembali faktor-faktor dari pelayanan SKPD. BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN KEBIJAKAN Memuat tentang visi dan misi SKPD bagian ini menggunakan ungkapan dan pernyataan yang bersifat matematis dan konkrit sehingga mudah menentukan target kinerja yang diharapkan. Tujuan dan sasaran Jangka Menengah SKPD merupakan penjabaran visi SKPD yang lebih spesifik dan terukur sebagai upaya mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka menengah yang dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai. Strategi dan Kebijakan SKPD, strategi adalah cara untuk mewujudkan tujuan, dirancang secara konseptual, analitis, realities, rasional dan komprehensif.strategi diwujudkan dalam kebijakan dan program SKPD.Kebijakan adalah arah yang diambil oleh SKPD dalam menentukan bentuk konfigurasi program BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Memuat rencana program, kegiatan, indicator kerja, kelompok sasaran,dan pendanaan indikatif, bagian ini dikemukakan penyusunan program dan kegiatan SKPD sesuai dengan kebijakan yang mendukung pencapaian sasaran strategis.indikator kinerja Program adalah indicator kinerja pada tingkat keluaran (output) BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN SASARAN DAN RPJMD Memuat indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD, indikator kinerja berdasarkan masing-masing sasaran strategis. BAB. VII PENUTUP Memuat kaidah pelaksanaan yang meliputi penjelasan Renstra SKPD merupakan pedoman dalam penyusunan Renja. Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 9

14 BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP Badan Lingkungan Hidup terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 03 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Inspektorat Wilayah Kabupaten, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Lainnya Kabupaten Kutai Timur. 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Tugas Badan Lingkungan Hidup : Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Fungsi Badan Lingkungan Hidup : a. Perumusan kebijakan daerah di bidang ;. b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang ;. c. pembinaan pelaksanaan pengelolaan ;. d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya Badan Lingkungan Hidup mempunyai 1 ( satu ) kesekretariatan dan 4 bidang meliputi : A. SEKRETARIS BADAN LINGKUNGAN HIDUP a. Tugas pokok : Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas bidang dan pelayanan teknis serta administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Badan Lingkungan Hidup daerah yang meliputi Perencanaan Program, Umum dan Keuangan b. Fungsi : 1. Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana kerja, anggaran dan laporan; 2. Mempelajari, menindaklanjuti informasi, data dan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan bidang tugasnya; 3. Pengelolaan dan pengawasan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga badan, dokumentasi dan perpustakaan; 4. Pengumpulan data sebagai bahan informasi, hubungan masyarakat dan keprotokolan; 5. Pengusulan program pendidikan dan pelatihan aparatur/kepegawaian. Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 10

15 B. BIDANG PENGKAJIAN DAN PENAATAN KEPALA BIDANG PENGKAJIAN DAN PENAATAN a. Tugas : melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan b. Fungsi : bimbingan, pengendalian sub bidang pengkajian lingkungan dan sub bidang penaatan hukum lingkungan. 1. Penyusunan dan perencanaan program kegiatan di bidang pengkajian dan penaataan; 2. Perumusan kebijakan dalam bidang pengkajian dan penaatan; 3. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam bidang pengkajian dan penaatan; 4. Perumusan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam bidang pengkajian lingkungan; 5. Perumusan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam bidang penaatan hukum lingkungan; C. BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN a. Tugas : melakukan pengumpulan, penyiapan bahan dan pembinaan teknis kegiatan sub bidang pengkajian lingkungan b. Fungsi : 1. Pelaksanaan program kegiatan pengkajian lingkungan; 2. Penyiapan bahan untuk perumusan kebijakan kegiatan pengkajian lingkungan; 3. Penyiapan bahan kegiatan pengkajian lingkungan; 4. Penyelenggaraan analisa dan evaluasi kegiatan pengkajian lingkungan; D. BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN KONSERVASI a. Tugas : melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan b. Fungsi : bimbingan, pengendalian teknis Sub Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan sub bidang Konservasi SDA dan Perubahan Iklim. 1. Penyusunan dan perencanaan program kegiatan di bidang pengendalian kerusakan dan konservasi SDA dan perubahan iklim; 2. Perumusan kebijakan dalam bidang pengendalian kerusakan dan konservasi SDA dan perubahan iklim; 3. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam bidang pengendalian kerusakan dan konservasi SDA dan perubahan iklim; 4. Perumusan, pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam bidang pengendalian kerusakan lingkungan; Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 11

16 5. Perumusan, pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam bidang konservasi SDA dan perubahan iklim; E. BIDANG PENGEMBANGAN DAN INFORMASI a. Tugas : melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan bimbingan, pengendalian teknis Sub bidang pengembangan kapasitas dan pengelolaan lingkungan dan sub bidang informasi lingkungan. b. Fungsi : 1. Penyusunan dan perencanaan program kegiatan di bidang pengembangan dan informasi; 2. Perumusan kebijakan dalam bidang pengembangan dan informasi; 3. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam bidang pengembangan dan informasi; 4. Perumusan bahan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam bidang pengembangan kapasitas dan pengelolaan lingkungan; 5. Perumusan bahan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam bidang informasi lingkungan; STRUKTUR ORGANISASI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KUTAI TIMUR Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2013 KEPALA BADAN Sekretaris Kepala Sub Bagian Perencanaan Program Kepala Sub Bagian Umum DAN KEPEGAWAIAN Kepala Sub Bagian Keuangan BIDANG PENGKAJIAN DAN PENAATAN BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN KONSERVASI SDA BIDANG PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN INFORMASI SUB BIDANG PENGKAJIAN LINGKUNGAN SUB BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR DAN UDARA SUB BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN SUB BIDANG PENGEMBANGAN KAPASITAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN SUB BIDANG PENAATAN HUKUM LINGKUNGAN SUB BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN TANAH DAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 SUB BIDANG KONSERVASI SDA DAN PERUBAHAN IKLIM SUB BIDANG INFORMASI LINGKUNGAN JABATAN FUNGSIONAL U P T U P T D Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 12

17 2.2 Sumber Daya Badan Lingkungan Hidup Susunan Kepegawaian Badan Lingkungan Hidup sampai dengan akhir tahun 2011 berjumlah 65 (Enam Puluh Lima) orang seperti disajikan pada tabel. Tabel 2.1 Sumber Daya Manusia Badan Lingkungan Hidup Kab. Kutai Timur No URAIAN Jumlah (Orang ) Persentase I MENURUT JABATAN Eselon II 1 Orang Eselon III 5 Orang Eselon IV 11 Orang Staf PNS 40 Orang Staf TK2D 10 Orang II MENURUT GOLONGAN Golongan IV 5 Orang Golongan III 32 Orang Golongan II 18 Orang TK2D 10 Orang III MENURUT PENDIDIKAN S2 6 Orang S1 33 Orang D3 2 Orang D1 - SLTA 23 Orang SLTP 1 Orang JUMLAH 65 Orang Berdasarkan analisis beban kerja dan tugas yang ada di bandingkan dengan kekuatan SDM yang dimiliki maka untuk kuantitasnya sudah mencukupi namun dari aspek kwalitas masih banyak yang perlu ditingkatkan yang dapat dilaksanakan melalui peningkatan jenjang pendidikan, pelatihan-pelatihan baik pelatihan teknis maupun pelatihan administrative juga melalui pelaksanaan studi banding. Tabel 2.2. Data Sarana dan Prasarana No Jenis Barang Jumlah 1. Gedung Kantor 1 Unit 2. Kendaraan Roda 4 7 Unit 3. Kendaraan Roda 2 19Unit Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 13

18 Kondisi sarana dan prasarana, pada umumnya perlengkapan penunjang operasional yang terdapat pada Badan Lingkungan hidup Kab. Kutai Timur sudah mencukupi, tetapi dengan perkembangan pembangunan yang sangat pesat tidak tertutup kemungkinan perlu adanya penambahan perlengkapan penunjang operasional lainnya. 2.3 Kinerja Pelayanan Badan Lingkungan Hidup Tingkat Capaian Kinerja Badan Lingkungan Hidup berdasarkan indikator kinerja pelayanan. Hal ini mengacu pada hasil evaluasi dan analisis capaian kinerja sebelumnya. Hasil interpretasi ini ditujukan untuk menggambarkan potensi dan permasalahan pelayanan ditinjau dari kinerja pelayanan periode sebelumnya, dan juga ditinjau dari pendanaan. Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 14

19 Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur No. Indikator Kinerja Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Pada Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) Sangatta, 2014 Kepala E.A. Rafiddin Rizal, ST.,M.Si NIP Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 15

20 Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur APBD 2 APBD 1 APBN Rasio antara Realisasi dan Rata-rata Anggaran Pada Tahun Realisasi Anggaran Pada Tahun Uraian Anggaran Pertumbuhan Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Sangatta, 2014 Kepala E.A. Rafiddin Rizal, ST.,M.Si NIP Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 16

21 BAB III ISU-ISU STRATEGI LINGKUNGAN HIDUP 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Sebagaimana digambarkan pada Bab 2, Badan Lingkungan Hidup berada pada posisi strategis dalam pemerintahan dan memiliki peran sentral dalam pengelolaan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat. Sebagai bagian dari kekuasaan eksekutif dimana kekuasaan eksekutif menjadi salah satu potensi pembangunan, Badan Lingkungan Hidup sebagai lembaga perencanaan di daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya lebih banyak berfungsi ekternal dibanding internal, khususnya sebagai koordinator pengelolaan pembangunan baik antar instansi pemerintah maupun antar pemerintah dengan swasta/masyarakat. Disisi lain, perencanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup adalah multi sektor sesuai bidang-bidang pembangunan yang menjadi kewenangan daerah. Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur Aspek Kajian Pengelolaan SDA Capaian/ Kondisi Saat Ini Standar yang Digunak an Faktor yang Mempengaruhi Internal Eksternal (Diluar (Kewenangan Kewenangan SKPD) SKPD) Permasalahan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Pengelolaan Peratura 1. Koordinasi 1. Eksploitasi melebihi dari n dengan yang daya dukung Perunda instansi berlebihan. dan daya ngundanga terkait. 2. Pemahaman tampung 2. Kemampua dalam lingkungan n yang n SDM. pemanfaatan 2. Belum berlaku. 3. Pengawasa pengelolaaan disetujuinya n SDA. usulan RTRW. 3. Legalitas 3. Rendahnya kawasan kualitas air konsevasi. 1. Lemahnya pengawasan dan penegakan hukum. 2. Keterbatasan SDM. Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 18

22 Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan baku 4. Belum adanya regulasi penetapan kawasan konservasi 5. Terjadinya perambahan kawasan lindung 1. Belum optimalnya upaya penyehatan lingkungan dan pemukiman 2. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah 3. Belum adanya regulasi tentang Persampahan 4. Belum adanya manajemen pengelolaan persampahan Peratura n Perunda ngundanga n yang berlaku Sosialisasi dengan masyarakat Pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku. Kurangnya sosialisasi Degradasi Hutan dan Lahan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Perubahan iklim Tingginya tingkat degradasi hutan dan lahan 1. Belum mencapai standar RTH yang digunakan 2. Belum optimalnya pengelolaan RTH Meningkatnyang perubahan iklim yang ekstrim Kualitas lingkung an hidup Peratura n yang berlaku Kualitas lingkung an hidup 1. Pengawasa n 2. Penegakan hukum. 1. Pengelolaa n RTH. 2. Koordinasi dengan instansi terkait Koordinasi dengan instansi terkait. 1. Ketidaktaatan pelaku usaha. 2. koordinasi. Dukungan instansi terkait. Penerepan baku mutu 1. Belum optimalnya pengawasan. 2. Belum optimalnya penegakan hukum 1. RTH belum terkelola secara maksimal. 2. Kurangnya koordinasiden gan instansi terkait. 1. Kurangnya koordinasi dengan instansi terkait. Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 19

23 Ketaatan terhadap Implementasi Dokumen AMDAL Koordinasi Antar Instansi terkait Tersedianya kuantitas dan kualitas Sarana dan Prasarana pengelolaan lingkungan 1. Rendahnya Ketaatan terhadap Implementasi Dokumen AMDAL 2. Rendahnya upaya pengendalian pemulihan fungsi tanah bekas areal pertambangan 3. Belum berjalan secara baik pengelolaan dan pengendalian AMDAL pada Perusahaan Pertambangan dan Perkebunan 4. Tingginya tingkat polusi terutama daerah sekitar kawasan industri / pertambangan Kurangnya Koordinasi Antar Instansi 1. Terbatasnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pengangkutan dan pembuangan sampah 2. Belum optimalnya sarana dan prasarana pengelolaan limbah cair rumah tangga Dokume n AMDAL yang dibuat Memaks imalkan koordin asi antar instansi Memaks imalkan pengelol aan lingkung an hidup dengan kuantita s dan kualitas yang memad ai Kurangnya tenaga untuk melakukan koordinasi Keterbatas an anggaran Pelaku Usaha / kegiatan kurang memahami implementasi AMDAL Kurangnya dukungan dari stakeholder terkait Keterbatasan anggaran Kurangnya pengawasan Kurangnya pendanaan koordinasi Keterbatasan anggara Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 20

24 3.2. Telaahan Visi, Misi Dan Program Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang terpilih Pembangunan Daerah Bertumpu Pada Agribisnis Menuju Kutai Timur Mandiri. Visi tersebut bermakna : 1. Semua gerak pembangunan daerah di berbagai bidang ditujukan dalam rangka mendukung pembangunan agribisnis. 2. Pembangunan agribisnis diharapkan dapat memberikan multiplier effect terhadap perkembangan ekonomi daerah khususnya ekonomi masyarakat yang berdaya saing, baik tingkat regional, nasional maupun global dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan ekonomi daerah. 3. Kemandirian daerah ditandai oleh kemandirian keuangan daerah dalam pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat serta adanya kemampuan ekonomi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup menuju sejahtera. Adapun Misi Pembangunan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang terpilih antara lain : 1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan seni budaya daerah; 2. Memantapkan RTRW Kabupaten yang serasi dan berwawasan lingkungan; 3. Memantapkan kemandirian pangan dan pengembangan komoditi unggulan daerah; 4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan energi; 5. Pemberdayaan masyarakat dan penurunan angka kemiskinan; 6. Penegakan hukum dan mengoptimalkan peran aparatur pemerintah daerah yang dinamis dan efisien; 7. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat; 8. Meningkatkan kualitas pendidikan secara berjenjang; 9. mendorong peran lembaga keuangan dan perbankkan untuk menjamin kemudahan berusaha dan berinvestasi. Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 21

25 Untuk Program Prioritas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang terpilih antara lain : 1. Peningkatan Kapasitas Pemerintahan (Capacity Building); 2. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan ; 3. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan; 4. Penurunan angka kemiskinan dan pengangguran; 5. Peningkatan investasi dan ekonomi masyarakat; 6. Peningkatan ketahanan pangan dan kemandirian pangan; 7. Peningkatan sarana dan prasarana perhubungan; 8. Pemantapan, pemanfaatan, penggunaan dan pengelolaan lahan serta ; 9. Peningkatan infrastruktur dasar kawasan permukiman ; 10. Peningkatan pembangunan perdesaan; 11. Pengelolaan Kawasan Perbatasan (hinterland); 12. Peningkatan dan pengembangan pemanfaatan teknologi informasi. Berdasarkan Visi, Misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah yang terpilih, dikaitakan dengan Tugas dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup, maka dapat ditelaah sebagai berikut : - Perlunya peningkatan koordinasi antar instansi mengenai pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian ; - Perlunya peningkatan kualitas dan kuantitas p e n g a w a s a n, pengendalian dan evaluasi dalam pengelolaan. - Perlunya peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan - Perlunya peningkatan SDM dalam pengelolaan Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Lingkungan Hidup dalam rangka mendukung pencapaian Visi dan Misi kepala daerah yaitu : o Faktor Internal : 1. Kurangnya Tenaga Pengawas dan Tenaga Skill 2. Kurangnya Sarana dan Prasarana Pendukung; 3. Kurangnya sosialisasi peraturan perundangan; 4. Uraian Tugas belum disusun secara eksplisit 5. Kurangnya koordinasi antar Bidang Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 22

26 o Faktor Eksternal : 1. Kurangnya dukungan dari SKPD lain; 2. Keterbatasan Anggaran; 3. Adanya kebijakan terbaru pada tiap tahun anggaran; 4. Manajemen data sektoral yang lemah; 5. Koordinasi belum optimal Telaahan Renstra K/L Dan Renstra Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis, baik nasional maupun global, permasalahan dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin kompleks. Arus besar globalisasi membawa keleluasaan informasi, fleksibilitas distribusi barang dan jasa yang berdampak pada munculnya isu-isu yang berdimensi lintas bidang. Dalam konteks ketatanegaraan, arus globalisasi juga mendorong akselerasi proses demokratisasi dan desentralisasi yang melahirkan situasi paradoksal, antara semakin membaiknya kebebasan sipil (civil liberty) dengan terbatasnya kapasitas kelembagaan politik dan kapasitas tata kelola pemerintahan (governance) sehingga akuntabilitas layanan publik belum sepenuhnya sesuai harapan. Berbagai masalah tersebut juga mencerminkan rumitnya tantangan yang harus ihadapi bangsa dan negara Indonesia. Hal ini menuntut peningkatan peran dan kapasitas seluruh instansi pemerintah, termasuk Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Kementerian Negara Lingkungan Hidup sangat strategis, karena merupakan penyelenggara Pemerintahan di Bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Beberapa faktor penghambat dan faktor pendorong dalam pelayanan Badan Lingkungan Hidup yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Kementerian Negara Lingkungan Hidup o Faktor-faktor penghambat yaitu : 1. Kurangnya Tenaga Pengawas dan Tenaga skill; 2. Kurangnya Sarana dan Prasarana pendukung; 3. Kurangnya sosialisasi peraturan perundangan; 4. Uraian Tugas belum disusun secara eksplisit. Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 23

27 5. Kurangnya koordinasi antar Bidang 6. kurangnya dukungan dari SKPD lain; 7. Keterbatasan Anggaran; 8. Adanya kebijakan terbaru pada tiap tahun anggaran; 9. Manajemen data sektoral yang lemah; 10. Koordinasi belum optimal. o Faktor-faktor Pendorong 1. Dukungan dari Kepala Daerah cukup besar terhadap Pengelolaan Lingkungan Hidup 2. Adanya kelembagaan yang memadai 3. Sudah adanya Peraturan dan Perundang-undangan tentang pengelolaan Lingkungan hidup 4. Adanya dukungan dari seluruh pelaku usaha/kegiatan dan masyarakat 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Penyelenggaraan pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui kegiatan pengawasan, penertiban, dan mekanisme perijinan. Penertiban adalah tindakan menertibkan yang dilakukan melalui pemeriksaan dan penyelidikan atas semua pelanggaran atau kejahatan yang dilakukan terhadap pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang. Sebagai rencana tata ruang, RTRW Kabupaten Kutai Timur mempunyai fungsi utama dalam pengaturan dan pengarahan pemanfaatan ruang bagi berbagai kegiatan. Dalam hal ini sebagai salah satu aspek pelaksanaannya RTRW akan terkait dengan upaya pengendalian perkembangan/ pembangunan (development control)yang dilakukan melalui : Pengarahan berbagai lokasi kegiatan pembangunan fisik (sarana dan prasarana), baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh swasta/ masyarakat. Pemberian ijin bagi berbagai kegiatan pembangunan atau pemanfaatan ruang. Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 24

28 Pengendalian perkembangan/ pembangunan dengan dua cara di atas dilakukan terutama sekali dalam kaitannya dengan rencana kawasan budidaya. Untuk kawasan lindung, ketentuan yang ada relatif ketat memberikan pembatasan terhadap segala bentuk pemanfaatan ruang yang bersifat budidaya. Prinsip perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang yang ditetapkan Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang adalah untuk: Melaksanakan kebijaksanaan pokok pemanfaatan dan pengendalian ruang dan Rencana Tata Ruang yang lebih tinggi Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan antar wilayah serta keserasian pembangunan antar sektor. Menetapkan lokasi investasi yang dilaksanakan pemerintah dan atau masyarakat. Menyusun rencana tata ruang yang lebih rinci di wilayah yang bersangkutan. Melaksanakan pembangunan dan perijinan dalam memanfaatkan ruang bagi kegiatan pembangunan. Sementara itu, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Timur di susun agar pemerintah daerah mempunyai pedoman untuk: Perumusan kebijaksanaan pokok pemanfaatan ruang di wilayah kabupaten Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembsngsn antar wilayahdalam kabupaten serta keserasian antar sektor. Penetapan lokasi investasi yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat. Penyusunan rencanan rinci tata ruang wilayah kawasan di kabupaten tersebut Pelaksanaan pemanfaatan ruang bagi kegiatan pembangunan daerah Kemampuan pengendalian pemanfaatan ruang kbupaten sangat dipengaruhi oleh kemampuan institusi pengendali pemanfaatan ruang untuk melakukan pelaporan, pemantauan, evaluasi dan penertiban pemanfatan ruang Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 25

29 secara efektif. Untuk itu perlu ditentukan peranan, kedudukan dan tanggung jawab institusi pengendali masing-masing peringkat wilayah perencanaan. Adapun unsur yang harus dipenuhi oleh institusi pengendali adalah sebagai berikut: 1. Berkemampuan untuk mengkoordinasi, mengendalikan dan melaksanakan evaluasi atas usulan dan pelaksanaan pemanfaatan ruang yang dilakukan oleh berbagai peringkat dan jurisdiksi pemerintahan yang ada di Kabupaten Kutai Timur, terutama program dan prospek yang bersifat strategis dan berdampak regional. 2. Memiliki kewenangan dan sumberdaya yang memadahi untuk dapat mengambil kaputusan yang cepat dan efektif, terutama bila dihadapkan pada kontroversi pemanfaatan ruang yang melibatkan berbagai pihak dan konflik tata ruang horizontal maupun vertical. 3. Mempunyai akses terhadap informasi atas program dan proyek strategis berskala besar dan berdampak luas dan berkemampuan untuk mengolah informasi serta mengevaluasi aplikasinya pada RTRW di masing-masing peringkat wilayah perencanaan yang bersangkutan. 4. Institusi pengendali berkemampuan menjalankan peran mediator dan fasilitator untuk menampung aspirasi stakeholder dalam pembangunan kabupaten dan kawasan kawasan di dalamnya sehingga dapat dihasilkan keputusan yang seimbang dan dapat diterima oleh semua pihak. Institusi yang berwenang dalam kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang dapat dilihat dibawah ini : Tabel 3.6. Institusi Pengendalian Pemanfaatan Tata Ruang Wilayah Perencanaan Institusi Pengendali Kriteria Utama Pengendali Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 26

30 Kabupaten Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Badan Lingkungan Hidup Dinas Pekerjaan Umum Dinas Perikanan dan Kelautan Dinas Pengendalian dan Tata Ruang (PLTR) Kantor Pertanahan Keadilan sosial Infrastruktur Keuangan Pertanahan Keamanan lingkungan Kecamatan Camat sebagai PPAT Keadilan sosial Infrastruktur 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis Pertanahan Analisis isu-isu strategis merupakan salah satu bagian terpenting dokumen Renstra karena menjadi dasar utama visi dan misi renstra BLH. Oleh karena itu, penyajian analisis ini harus dapat menjelaskan butir-butir penting isu-isu strategis yang akan menentukan kinerja program dan kegiatan dalam 5 (lima) tahun mendatang. Penyajian isu -isu strategis meliputi permasalahan pengelolaan. Adapun isu-isu strategis sebagai berikut : 1. Degradasi lahan dan hutan 2. Penurunan kualitas air 3. Pencemaran udara 4. Kebakaran hutan dan lahan 5. Kerusakan wilayah pesisir dan laut 6. Ancaman terhadap kelestarian keanekaragaman hayati 7. Bencana-bencana lingkungan (banjir, tanah longsor) 8. Perubahan fungsi lahan 9. Pengelolaan lingkungan lintas kab/kota 10. Penguatan kapasitas masyarakat hokum adat 11. Ancaman terhadap ekosistem di kalimantan 12. Penguatan penegakan hukum 13. Ketergantungan ekonomi masyarakat terhadap eksploitas Sumber Daya Alam 14. Pertambahan jumlah penduduk 15. Terbatasnya ketersediaan data dan akses informasi LH Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 27

31 16. Belum optimalnya penerapan instrument penataan lingkungan (KLHS, Dokumen dan ijin lingkungan, RPPLH, daya dukung dan daya tampung, tata ruang) 17. Isu sosial ekonomi dalam pengelolaan BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Badan Lingkungan Hidup Bahwa tujuan dan sasaran organisasi dalam kurun waktu selama 5 (lima) tahun sejak tahun harus dirumuskan lebih dahulu sebagai pijakan langkah tahapan perencanaan kebijakan, program kerja dan kegiatan, untuk itu Visi dan Misi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur yang diintegrasikan dalam Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, sebagai wujud atau bentuk masa depan yang diharapkan dimana rumusan visi mencerminkan kebutuhan yang fundamental dan sekaligus merefleksikan dinamika pembangunan dari berbagai aspek pengelolaan tugas pokok, maka Visi Rencana Strategis Tahun adalah : Terwujudnya Badan Lingkungan Hidup sebagai pusat koordinasi bidang lingkungan hidup di Kabupaten Kutai Timur Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas, ditetapkan Misi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur Tahun sebagai berikut : Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 28

32 1. Meningkatkan koordinasi dalam pengelolaan. 2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan. 3. Mengoptimalkan pengendalian, pengawasan dan penegakan hukum dalam pengelolaan SDA. 4. Melakukan penanggulangan kerusakan dan peningkatan konservasi SDA 5. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kualitas SDM Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Lingkungan Hidup Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja SKPD selama lima tahun Tujuan Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi Sasaran Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD atau kelompok sasaran yang dilayani, serta profil pelayanan yang terkait dengan indicator kinerja. TABEL 4.1 TUJUAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN BLH KUTAI TIMUR MISI I : Meningkatkan Koordinasi dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke- No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 29

33 MISI I : Meningkatkan Koordinasi dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke- No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. Meningkatkan kerjasama antar stakeholders dalam pengelolaan SDA dan pelestarian 2. Meningkatkan Koordinasi Komisi Amdal dan Perusahaan Wajib Amdal dan/atau UKL/UPL 1.1. Meningkatnya kerjasama antar stakeholders dalam pengelolaan SDA dan pelestarian lingkungan hidup 1.2. Meningkatnya Koordinasi penilaian kota sehat 1.3. Meningkatnya koordinasi pengelolaan B3 dan limbah B Meningkatnya koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan 1.5. Meningkatnya koordinasi penyusunan rancangan peraturan daerah tentang perlindungan dan pengelolaan 2.1 Meningkatnya koordinasi Komisi Amdal dan Perusahaan Wajib Amdal dan/atau UKL/UPL Terwujudnya kerjasama antar stakeholder Terwujudnya koordinasi untuk meraih penghargaan Adipura Terwujudnya koordinasi pengelolaan B3 dan limbah B Terwujudnya koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan Terwujudnya koordinasi penyusunan rancangan peraturan daerah tentang perlindungan dan pengelolaan Tersedianya aparatur Komisi Amdal yang independen dan Perusahaan wajib Amdal dan /atau UKL/UPL lebih meningkat 4x 4x 5x x 6x x 7x 18 60% 70% 75% 80% 84% 3 3 MISI II : Meningkatkan Peran serta Masyarakat dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke- No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. Meningkatkan peran serta Masyarakat 1.1. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam Terciptanya peningkatkan kesadaran Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 30

34 MISI II : Meningkatkan Peran serta Masyarakat dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke- No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) dalam pengelolaan persampahan pengelolaan sampah 1.2. Meningkatnya Sarana dan Prsarana pengelolaan persampahan 2. Peningkatan 2.1. Meningkatnya peran peran serta serta masyarakat masyarakat dalam dalam pengendalian pengendalian 3. Peningkatan 3.1. Meningkatnya edukasi dan pendidikan kader komunikasi di masyarakat sekolah sekolah dibidang masyarakat dalam pengelolaan sampah Tersedianya Sarana dan Prasarana Pengelolaan persampahan Terwujudnya peran serta masyarakat dalam pengendalian Terciptanya pendidikan kader lingkungan di sekolah sekolah 3x 4x 5x 6x 3x 4x 5x 6x Misi III : Mengoptimalkan Pengendalian, Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pengelolaan SDA Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke- No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. Meningkatkan pelaksanaan Pengendalian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 1.1. Meningkatnya Pelaksanaan Pengendalian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 1.2. Meningkatnya Pengendalian Dampak Perubahan Terlasananya Pelaksanaan Pengendalian Sumber Daya Alam Lingkungan Hidup Terlaksananya pengawasan kerusakan lahan dan kerusakan tanah untuk produksi biomasa Terlaksananya koordinasi izin lingkungan Telaksananya Pengendalian Dampak 1x 1x 1x 1x 1x 3x 15 2x 1x 4x 20 3x 1x 5x 25 4x Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 31

35 Misi III : Mengoptimalkan Pengendalian, Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pengelolaan SDA Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke- No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 2. Peningkatan Pengkajian Dampak Lingkungan 3. Meningkatkan Pengawasan kepada Pelaku Usaha/ Kegiatan yang Dokumen Lingkungan memiliki 4. Peningkatan Pemantauan kualitas lingkungan 5. Meningkatkan Penegakan Kasus Sengketa Lingkungan Hidup Iklim 1.3. Meningkatnya Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan 2.1. Meningkatkan Pengkajian Dampak Lingkungan 3.1. Meningkatnya Pengawasan kepada pelaku Usaha/kegiatan yang Dokumen Lingkungan memiliki 3.2. Meningkatnya Sosialisasi Pengelolaan Lingkungan Pertambangan 3.3. Meningkatnya Peringkat Kinerja Perusahan (Proper) 4.1. Meningkatnya Pemantau kualitas Udara 4.2. Meningkatnya pemantauan kualitas air sungai 5.1. Meningkatnya Penegakan Kasus Sengketa Lingkungan Hidup Perubahan Iklim Terlaksananya Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan Terlaksananya Pengkajian Dampak Lingkungan Terlaksananya Pengawasan kepada pelaku Usaha/ kegiatan yang memiliki Dokumen Lingkungan Terwujudnya pengendalian dan pengawasan pemanfaatan sumber alam Terwujudnya pembinaan daya reklamasi dan revegetasi lahan pasca tambang Terlaksananya Sosialisasi Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Terlaksananya peningkatan Peringkat Kinerja Perusahan (Proper) Terlaksananya pemantauan kualitas udara Terlaksananya pemantauan kualitas air sungai Terlaksananya Peningkatan Penegakan Kasus sengketa Lingkungan x 4x 5x Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur Page 32

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KUTAI TIMUR KAWASAN BUKIT PELANGI TELP

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KUTAI TIMUR KAWASAN BUKIT PELANGI TELP BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KUTAI TIMUR KAWASAN BUKIT PELANGI TELP. (0549)22467 FAX (0549) 22577 LAPORAN ANGKUTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) S A N G A T T A T A H U N 2015 KATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan...

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 2 1.2. Landasan Hukum... 3 1.3. Maksud dan Tujuan... 4 1.4. Sistematika Penulisan... 4 BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN KINERJA RENJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaan mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan,

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG [- BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG P embangunan sektor Peternakan, Perikanan dan Kelautan yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Garut dalam kurun waktu tahun 2009 s/d 2013 telah memberikan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011-2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya

Lebih terperinci

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

Lebih terperinci

Rencana Strategis (RENSTRA)

Rencana Strategis (RENSTRA) Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2014 Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA BADAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS (RENJA SKPD) TAHUN 2015 HIDUP MUARA BELITI 2014 i DAFTAR ISI Kulit Muka Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii BAB. I PENDAHULUAN... 1 I.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Organisasi Perangkat Daerah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah merupakan Dinas unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang Lingkungan Hidup dan

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan adalah sebuah proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan umum mengenai

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015 RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (RENJA-SKPA) BAPEDAL ACEH TAHUN 2015 BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN (BAPEDAL ) Nomor : / /2014 Banda Aceh, Maret 2014 M Lampiran : 1 (satu) eks Jumadil Awal

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 39 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia sebagai Negara terbesar keempat dari jumlah penduduk, memiliki peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi SKPD BLHD a. Visi Dalam rangka mewujudkan perlindungan di Sulawesi Selatan sebagaimana amanah Pasal 3 Ung-Ung RI Nomor 32 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN

REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN 2013-2018 PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN 2015-2018

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN ACEH SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN 2013-2018 1.1. Latar Belakang Lahirnya Undang-undang

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

Pemerintah Kabupaten Wakatobi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Wakatobi memiliki potensi kelautan dan perikanan serta potensi wisata bahari yang menjadi daerah tujuan wisatawan nusantara dan mancanegara. Potensi tersebut

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Visi Misi Daerah Dasar filosofi pembangunan daerah Provinsi Gorontalo seperti tercantum dalam RPJMD Provinsi Gorontalo tahun 2012-2017 adalah Terwujudnya Percepatan Pembangunan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS 2010 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang. Proses penyusunan dan penetapan Renstra SKPD tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme perencanaan

1.1. Latar Belakang. Proses penyusunan dan penetapan Renstra SKPD tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme perencanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta perangkat

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii i Kata Pengantar Seraya memanjatkan puji dan syukur atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Kepegawaian Daerah telah dapat melalui tahapan lima tahun kedua pembangunan jangka menengah bidang kepegawaian

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR : 31 TAHUN 2011 TANGGAL : 24 MEI 2011 1.1. Latar Belakang RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP a. Program dan Kegiatan. Program pokok yang dilaksanakan pada urusan Lingkungan Hidup tahun 2012 sebagai berikut : 1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1358, 2012 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dekonsentrasi. Tugas Pembantuan. Penyelenggaraan. Petunjuk Teknis. TA 2013. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya kita panjatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun 2016-2021 merupakan tahap ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN 2005-2025

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN 2005-2025 PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 26 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010-2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Dengan mengucapkan puji dan syukur

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam rangka mengaktualisasikan otonomi daerah, memperlancar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, Pemerintah Kabupaten Boyolali mempunyai komitmen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Kantor Lingkungan Hidup Kota Metro merupakan suatu. proses yang ingin dicapai pada hasil yang ingin dicapai Kantor

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Kantor Lingkungan Hidup Kota Metro merupakan suatu. proses yang ingin dicapai pada hasil yang ingin dicapai Kantor Renstra 2011-2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Renstra Kota Metro merupakan suatu proses yang ingin dicapai pada hasil yang ingin dicapai Kota Metro selama kurun waktu 5 (lima) tahun secara sistematis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja

Lebih terperinci

RANCANGAN AKHIR RENSTRA BAPPEDA KABUPATEN KUTAI TIMUR

RANCANGAN AKHIR RENSTRA BAPPEDA KABUPATEN KUTAI TIMUR RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR (RENSTRA SKPD) RANCANGAN AKHIR RENSTRA BAPPEDA KABUPATEN KUTAI TIMUR 2016-2021 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan Pemerintah

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Amandemen keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 18 ayat (2) menyebutkan bahwa pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP) DAERAH KABUPATEN PACITAN TAHUN 2005 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS 216-221 RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 221 PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 216 ii Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim Assalamu

Lebih terperinci

RKPD Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016 Halaman I. 1

RKPD Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016 Halaman I. 1 Lampiran : Peraturan Bupati OKU Selatan Nomor : Tahun 2015 Tentang : Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun Anggaran 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untaian

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJM-D) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2008-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1488, 2013 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dekosentrasi. Lingkungan Hidup. Penyelenggaraan. Petunjuk Teknis PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan serta ditujukan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, -1- PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.74/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016... TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR PERANGKAT DAERAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA YANG MELAKSANAKAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2010-2015 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR B erdasarkan Pasal 5 Ayat 2 Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) SKPD merupakan dokumen perencanaan dan pendanaan yang berisi program dan kegiatan SKPD sebagai penjabaran dari RKPD dan Renstra SKPD dalam satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah, yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya pengelolaan faktor kependudukan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, agar upaya pengelolaan tersebut dapat berhasil maka aspek pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada bagian perumusan isu strategi berdasarkan tugas dan fungsi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan mengemukakan beberapa isu strategis

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PERUBAHAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 RENCANA KERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) Perubahan Tahun 2015 Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK

DAFTAR INFORMASI PUBLIK DAFTAR INFORMASI PUBLIK NAMA PEJABAT NAMA UNIT/ SATKER YANG MENGUASAI : Ir.BAMBANG SETIAWAN, MM : Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Magetan NO JENIS INFORMASI RINGKASAN ISI INFORMASI PEJABAT/UNIT/SATKER

Lebih terperinci

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang BAB - I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah senantiasa

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional dan regional, juga bermakna sebagai pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN Bab I Pendahuluan 1.1. LatarBelakang Pembangunan pada hakikatnya merupakan suatu proses yang berkesinambungan antara berbagai dimensi, baik dimensi sosial, ekonomi, maupun lingkungan yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH RENCANA KERJA

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH RENCANA KERJA PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN Renja SKPD atau Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah merupakan satu dokumen

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA 1 GUBERNUR KALIMANTAN UTARA PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN LEMBAGA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANTUL

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG 9 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PENAJAM PASER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Tanjungbalai telah melaksanakan Pemilukada pada tahun 2015 dan hasilnya telah terpilih pasangan M. Syahrial, SH, MH dan Drs.H. Ismail sebagai Walikota dan Wakil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mengacu pada Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, tiga bulan setelah Bupati / Wakil Bupati terpilih dilantik wajib menetapkan

Lebih terperinci

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH Jalan Kabupaten No. 1 Purwokerto 53115 Telp. 637405 Faxcimile (0281) 637405 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN URUSAN WAJIB LINGKUNGAN HIDUP

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN URUSAN WAJIB LINGKUNGAN HIDUP BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN URUSAN WAJIB LINGKUNGAN HIDUP 4.1. Visi dan Misi 4.1.1. Visi Bertitik tolak dari dasar filosofi pembangunan daerah Daerah Istimewa Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Isu-isu lingkungan hidup yang semakin menguat dewasa ini, termasuk. global, secara substantif merupakan suatu wacana korektif

BAB I PENDAHULUAN. Isu-isu lingkungan hidup yang semakin menguat dewasa ini, termasuk. global, secara substantif merupakan suatu wacana korektif BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu-isu lingkungan hidup yang semakin menguat dewasa ini, termasuk pada era global, secara substantif merupakan suatu wacana korektif terhadap paradigma pembangunan

Lebih terperinci

Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng KATA PENGANTAR

Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021 i KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 15 Ayat

Lebih terperinci