KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT BAHAYANGKARA TK.III ANTON SOEDJARWO PONTIANAK No... tentang
|
|
- Siska Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BIDAG KEDKERA DA KESEAA RUMKI BAYAGKARA IGKA III A SEDJARW PIAAK KEPUUSA KEPALA RUMA SAKI BAAYAGKARA K.III A SEDJARW PIAAK o.... tentang PEMBERLAKUA BUKU PEDMA PELAYAA KESELAMAA DA KESEAA KERJA RUMA SAKI (K3RS) DI RUMA SAKI BAAYAGKARA K.III A SEDJARW PIAAK KEPALA RUMA SAKI BAAYAGKARA K.III A SEDJARW PIAAK Menimbang : a. b. Mengingat : Bahwa Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianak merupakan Rumah Sakit Kelas, Rumah Sakit Rujukan kedua untuk wilayah Kalimantan Barat dipandang perlu adanya pedoman sebagai petunjuk pelaksanaan pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianak; Bahwa agar supaya pedoman tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan optimal perlu diatur dalam keputusan Kepala Rumah sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianak. Undang-Undang omor : 1 ahun 1970 tentang Keselamatan Kerja; Undang-Undang omor : 36 ahun 2009 tentang Kesehatan; Undang-Undang omor : 44 ahun 2009 tentang Rumah Sakit; Undang-Undang RI omor : 25 ahun 2009 tentang Pelayanan Publik; Peraturan Pemerintah omor : 50 ahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja; Peraturan Menteri Kesehatan RI omor : 1691/MEKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit; Keputusan Menteri Kesehatan RI omor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit; Keputusan Menteri Kesehatan RI omor : 374/Menkes/SK/V/2009 tentang Sistem Kesehatan asional (SK); Keputusan Menteri Kesehatan RI omor : 1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit; Peraturan Menteri enaga Kerja omor : PER.05/ME/1996 tanggal 12 Desember 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja; Keputusan Gubernur Kalimantan Barat omor : 188/438/KPS/013/2008 tentang Penetapan RS Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianak Sebagai Badan Layanan Umum (BLU); MEMUUSKA 1
2 Menetapk an : Pertama : Pemberlakuan Buku Pedoman Pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) sebagai petunjuk pelaksanaan program pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soetomo; Kedua : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan tanggal ditetapkan dan diadakan peninjauan kembali setelah 3 (tiga) tahun; Ketiga : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dan kekurangan akan diadakan perbaikan dan perubahan sebagaimana mestinya ; Ditetapkan di Pada tanggal : Pontianak. : Desember 2016 KARUMKI BAYAGKARA K. III A SEDJARW PIAAK drg. SUGIYA AKBP RP EMBUSA : Keputusan ini disampaikan kepada : Yth. : 1. Para Wakil Karumkit 2. Ketua Komite K3RS 3. Para Kepala Bidang/Bagian/Instalasi 4. Para Ketua SMF 5. Para Ketua Komite RSUD Dr.Soetomo Surabaya. 2
3 BAB I PEDAULUA 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit sebagai salah satu tempat pelayanan masyarakat, di Bidang kesehatan adalah rawan terhadap kejadian gangguan kesehatan, terjadinya kecelakaan waktu bekerja, gangguan dari lingkungan dan terjadinya bermacammacam bencana karena api, listrik, gas, air, ledakan, kimia maupun rusaknya bangunan. al ini mudah terjadi karena rumah sakit mempunyai sarana dan prasarana yang bila tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan gangguan lingkungan maupun bencana terhadap orang-orang yang ada di dalam maupun sekitarnya. Demikian pula sistem dan fungsi rumah sakit serta produk dan limbahnya bila tidak ditangani dengan baik dapat berakibat buruk bagi manusia yang ada di sekitarnya. Penghuni rumah sakit, selain manusia (penderita, keluarganya, petugas medis dan non medis serta tamu) juga mungkin terdapat hewan~hewan seperti kucing, tikus, kecoak, lalat dan nyamuk dapat juga berupa hewan bakteri, virus yang berasal dari penderita. Interaksi antar bangunan, penghuni, sarana prasarana, fungsi, sistem dan limbanhnya mempunyai potensi terjadinya bahaya~bahaya dari segi biologi, kimia, fisika (panas, radiasi, suara), ergometri dan psikososial. Pada akhirnya akan mengurangi produktivitas, kinerja dan efektifitas pelayanan akibat penurunan mutu sumberdaya manusia beserta alatnya. leh karena itu perlu selalu diupayakan sejak dari perencanaan sampai pelaksanaan pelayanan ini agar selalu dicegah dan ditekan potensi risiko terjadinya bahaya-bahaya yang disebut di atas serta kita terjadi agar ditanggunhkan dengan cepat dan tepat sehingga deampaknya tidak terlalu merugikan bagi semua pihak ujuan dan Manfaat Pelayanan K3RS ujuan erciptanya lingkungan kerja dan cara kerja yang aman, sehat, nyaman dan sesuai dengan standar kesehatan kerja Manfaat 1. Bagi Rumah sakit a. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan standard akreditasi RS b. Meningkatkan itra RS 2. Bagi Karyawan RS a. Melindungi karyawan daripenyakit akibat kerja (PAK) b. Mencegah terjadinya kecelakaan akibat kerja (KAK) c. Menciptakan kenyamanan dalam bekerja 3
4 3. Bagi pasien dan pengunjung a. Mutu layanan yang baik b. Kepuasan pasien dan pengunjung c. Melindungi pasien dari penyakit nosokomial dan kecelakaan 1.3 Ruang Lingkup Pelayanan Ruang lingkup K3RS Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianakmencakup kegiatan-kegiatan dibidang : a. Pengamanan peralatan medik, pengamanan radiasi dan limbah radioaktif. b. Pengamanan peralatan berat non medik, pengamanan dan keselamatan bangunan. c. Pengamanan sanitasi sarana kesehatan kerja dan pencegahan penyakit akibat kerja. d. Pengembangan manajemen tanggap darurat e. Pelayanan kesehatan kerja dan pencegahan penyakit akibat kerja. f. Pengumpulan, pengolahan, dokumentasi data dan pelaporan kegiatan K3RS g. Bidang satuan tugas fungsional. 1.4 Batasan perasional A. Pengertian K3 menurut W / IL (1995) Kesehatan kerja bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari resiko akibat faktor yang merugikan kesehatan dan penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya, secara ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatannya. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja atau buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi. Manajemen K3 RS Suatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang bertujuan untuk membudayakan K3 di RS 4
5 B. Upaya K3 di RS Upaya K3 di RS menyangkut tenaga kerja, cara atau metode kerja, alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Upaya ini meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Kinerja setiap petugas kesehatan dan non kesehatan merupakan resultante dari tiga komponen K3 yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja, yang dimaksud dengan : 1. Kapasitas kerja adalah kemampuan seseorang pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik pada suatu tempat kerja dalam waktu tertentu. 2. Beban kerja adalah suatu kondisi yang membebani pekerja baik secara fisik maupun non fisik dalam menyelesaikan pekerjaannya, kondisi tersebut dapat diperberat oleh kondisi lingkungan yang tidak mendukung secara fisik atau non fisik 3. Lingkungan kerja adalah kondisi lingkungan tenpat kerja yang meliputi faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial yang mempengaruhi pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya..bahaya Potensial di RS Bahaya potensial yang mungkin terjadi di RS dan dapat menyebabkan kecelakaan, diantaranya adalah mikrobiologik, desain/fisik, kebakaran, mekanik, kimia/gas/karsinogen, radiasi dan risiko hukum atau keamanan, yang dapat mengakibatkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja. al tersebut disebabkan oleh faktor biologi (virus, bakteri, jamur dan hewan pengerat), faktor kimia (antiseptik, gas anestesi dan bahan desinfektan), faktor ergonomi (tata cara kerja yang salah), faktor fisik (suhu, cahaya, bising, listrik, getaran dan radiasi), faktor psikososial (hubungan antar karyawan/atasan) Bahaya potensial lainnya yang dapat menyebabkan penyakit akibat kerja (PAK) yang terjadi di RS, umunya berkaitan dengan faktor biologik (kuman pathogen yang berasal umumnya dari pasien), faktor kimia (pemaparan dalam dosis kecil namun terus menerus seperti antiseptik pada kulit, gas anestesi pada hati), faktor ergonomi (tata cara duduk, tata cara mengangkat pasien), faktor fisik dalam dosis kecil yang terus menerus (suhu udara panas, listrik tegangan tinggi, dan radiasi), faktor psikologis (hubungan kerja antar karyawan atau atasan serta tata cara kerja di kamar bedah, dibagian penerimaan pasien, di unit gawat darurat dan ruang perawatan). D. Respon Kegawatdaruratan di RS Kegawatdaruratan merupakan suatu kejadian yang dapat menimbulkan keracunan, kematian, luka serius bagi pekerja, pengunjung ataupun 5
6 masyarakat, sehingga dapat mengganggu operasional yang berakibat kegiatan usaha berhenti sebagian atau seluruhnya. al lain akibat dari kegawatdaruratan adalah kerusakan fisik lingkungan ataupun mengancam finansial dan citra, sehingga muntal mempunyai sistem tanggap darurat sebagai bagian dari Manajemen K3RS 1.5 Landasan ukum Landasan hukum dalam implementasi K3RS di Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianakadalah sebagai berikut : DASAR UKUM EAG A. Undang-undang 1. UU o. 1 ahun 1970 Keselamatan Kerja 2. UU o. 13 tahun 2003 Ketenagakerjaan 3. UU o. 36 ahun 2009 Kesehatan 4. UU o. 44 tahun 2009 B. Peraturan Pemerintah 1.Peraturan Pemerintah RI o.11 ahun 1975 Rumah sakit Persyaratan Kesehatan Konstruksi ruang di RS, Persyaratan & Petunjuk eknis tata cara penyehatan lingkungan RS 2.Peraturan Pemerintah RI Keselamatan kerja terhadap radiasi o.12 ahun Peraturan Pemerintah RI o.13 ahun Peraturan Pemerintah o. 50 ahun 2012 Ijin pemakaian zat radioaktif dan atau sumber radiasi lainnya. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Menakertran 1. Permenaker RI o. Per 05/Men/ Permenaker RI o. Per 01/Men/ Permenaker RI o. Per 02/Men/ Permenaker RI o. Per 04/Men Permenaker RI o. Per Syarat-syarat K3 dalam pemakaian lift listrik untuk pengangkutan orang & barang Keselamatan dan kesehatan kerja pada konstruksi bangunan Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam penyelenggraan keselamatan kerja Syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan 6
7 DASAR UKUM 02/Men/1983 EAG Kewajiban melapor penyakit akibat kerja 6. Permenaker RI o. Per 02/Men/1983 Instalasi kebakaran Automatik 7. Permenaker RI o. Per 03/Men/983 Pelayanan Kesehatan tenaga kerja 8. Permenaker RI o. Per 02/Men/1989 Pengawasan Instalasi Penyalur Petir 9. Permenaker RI o. Per 05/Men/ Permenaker RI o. 18 ahun Permenaker RI o.13 ahun 2011 Sistim keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) Alat Pelindung Diri ilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di empat Kerja Unit 12. Kepmenaker RI o. 186 Manajemen Penanggulangan Kebakaran di empat Kerja ahun Menteri Kesehatan 1.SK Menkes RI Komite K3 o.852 /Menkes/SK/X/ Per Menkes RI o.1204/ Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Menkes/Per/XI/ Kep. Menkes RI o.1244 Pedoman Keamanan Laboratorium~Mikrobiologi dan Biomedis /Menkes/SK/XII/ Kep.Menkes RI o. 1087/Menkes/SK/VIII/2010 Standard Kesehatan dan Keselamatan Kerja Di Rumah sakit Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah sakit 5.Direktorat Bina Kesehatan Kerja Kementrian Kesehatan Pengamanan bahan berbahaya bagi RI ahun 2012 kesehatan 6.Per Menkes RI o.472/ Menkes/Per/V/1996 D. Keputusan Dirjen 1. Keputusan Dirjen P.PM & PLP o.k Keputusan Dirjen Batan o.03/160/di/1989 Persyaratan Kesehatan lingkungan ruang & bangunan serta fasilitas sanitasi RS Pengangkutan Zat Radioaktif Ketentuan Keselamatan kerja terhadap radiasi. 7
8 BAB II SADAR KEEAGAA 2.1rganisasi K3RS rganisasi K3RS Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianakdi tetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala o /104/301/2013 tentang Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo PontianakSurabaya. rganisasi ini dibentuk sebagai upaya di dalam pengendalian dan pencegahan terjadinya insiden di lingkungan Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianak. Struktur organisasi komite K3RS mengacu kepada struktur organisasi RS yng dilengkapi dengan staf yang memenuhi syarat kualitas, jabatan dan uraian tugas. rganisasi ini bertanggung jawab kepada Kepala dan terintegrasi dalam komite yang ada di RS Susunan Komite K3RS terdiri dari : a. Ketua Komite K3 Membuat target keselamatan dan menjamin efektifitas pencapaiannya Membuat rencana kerja Keselamatan. Memastikan semua karyawan, pasien, pengunjung dan pihak ketiga memahami kebijakan terkait keselamatan Memastikan dilakukan identifikasi terhadap aspek keselamatan dan memastikan penilaian tingkat pentingnya serta mekanisme pengendaliannya Memastikan implementasi dari pengendalian aspek keselamatan di Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo PontianakSurabaya. Mampu memberikan contoh tindakan dan memberikan briefing terkait keselamatan. b.sub. Komite Keselamatan Kerja Memberikan bimbingan dan pengawasan terkait keselamatan. Mendistribusikan tugas kepada satuan kerja terkait dalam hal keselamatan Membuat evaluasi kinerja Bagian dan satuan kerja terkait keselamatan. 8
9 Mematuhi peraturan dan ketetapan Rumah Sakit terkait keselamatan. Mengidentifikasi potensial bahaya Mampu memberikan briefing atau training terkait keselamatan di Seluruh area rumah sakit Mampu melakukan investigasi insiden c. Kepala Bidang/Bagian/Instalasi/ Unit Kerja erkait Mematuhi peraturan dan ketetapan rumah sakit terkait keselamatan. Memastikan sarana, lingkungan dan aktifitas kerja dalam kondisi aman. Melaporkan setiap adanya insiden dan potensial bahaya disatuan kerja terkait keselamatan. Mampu memberikan briefing atau training terkait dengan keselamatan di satuan kerjanya d. Semua Pegawai Melakukan tugas sesuai yang diinstruksikan seperti menyusun manajemen risiko terkait dengan pekerjaan yang dilakukan Mematuhi peraturan dan ketetapan rumah sakit terkait keselamatan. Menjaga sarana, lingkungan dan aktifitas kerja yang aman dan selamat serta menjaga kebersihan lingkungan Melaporkan setiap adanya insiden dan potensial bahaya di area kerja dan area lain yang ditemuinya. Distribusi ketenagaan kepengurusan K3RS Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo PontianakSutabaya meliputi : a. Senior manajemen b. Ketua (tenaga kesehatan atau medis senior yang memahami permasalahan terkait dengan K3RS) c. Ahli K3RS d. Wakil Medis (Dokter) e. Wakil dari keperawatan f. Wakil Farmasi g. Wakil Sanitasi h. Wakil IPSM Susunan pengurus dan anggota K3RS Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianakterlampir. 2.2ugas dan Fungsi Komite K3RS ugas dan fungsi Komite K3RS Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo PontianakSurabaya adalah sebagai berikut : a. ugas pokok 9
10 Merumuskan kebijakan, peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan prosedur Menyusun program K3RS Menyusun rekomendasi untuk bahan pertimbangan Kepala RS yang berkaitan dengan K3RS Melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis terkait kebijakan, pedoman, panduan dan standar prosedur operasional keselamatan dan kesehatan kerja Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianak Melaporkan pelaksanaan dan hasil monitoring dan evaluasi tiap kejadian, maupun berkala tiap bulan dan tahunan kepada Kepala Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianak Komite bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianak b. Fungsi Pengolahan data dan informasi yang berhubungan dengan K3RS Membantu Kepala dalam upaya manajemen K3, promosi K3, pelatihan dan penelitian K3 di RS Pengawasan pelaksanaan program kerja K3RS Memberikan saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan korektif Koordinasi dengan unit-unit lain yang menjadi anggota K3RS Investigator dalam kejadian PAK dan KAK 10
11 BAB III SADAR FASILIAS 3.1Denah Ruangan Berdasarkan letak geografis Rumah Sakit Umum Dokter Sutomo Surabaya berada pada 7o15 58,16-7o16 26,60 Lintang Selatan dan 112o45 24,07 112o45 38,36 Bujur imur Luas lahan di Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo PontianakSurabaya ± m2. Lokasi Rumah Sakit Dokter Soetomo Surabaya berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya o. 3 ahun 2007 tentang Rencana ata Ruang Wilayah Kota Surabaya telah sesuai dengan RRW yang ada yaitu sebagai tempat untuk fasilitas umum. Peta lokasi Rumah Sakit Bhayangkara PontianakSurabaya seperti disajikan pada k.iii Anton Gambar 2 di bawah ini. Gambar 2 Peta Lokasi RSUD Dr. Soetomo Surabaya Soedjarwo 11
12 Gambar 3 Denah Rungan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya 3.2Standar Fasilitas Standar fasilitas yang terkait dengan K3RS di Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo PontianakSurabaya adalah sebagai berikut : a. Standar penggunaan APD Standar penggunaan APD di masing-masing unit kerja sebagai berikut: 12
13 b. Standard Pengamanan dari Kebakaran Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo PontianakSurabaya telah memiliki fasilitas untuk pengamanan dari bahaya kebakaran dengan melengkapi hydran dan APAR. Lokasi ydran dan APAR di Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo PontianakSurabaya sebagai berikut : Lokasi ydran dan Jumlahhya di RSUD Dr. Soetomo Surabaya 13
14 Lokasi APAR dan Jumlahnya di RSUD Dr. Soetomo Surabaya 14
15 15
16 16
17 Lokasi Smoke Detektor, Springkel, Fire Alarm dan Jumlahnya Di RSUD Dr. Soetomo Surabaya 17
18 BAB IV AA LAKSAA PELAYAA 4.1 Logistik K3 Logistik yang dimiliki oleh Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianak terkait dengan upaya peningkatan kinerja K3RS dalam mencegah terjadinya kebakaran yaitu : 1. ydran ydran yang dimiliki oleh Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianak sebayak 26 titik dalam kondisi baik atau masih berfungsi 2. APAR Alat pemadam api ringan (APAR) yang dimiliki Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianak sebayak 349 buah 3. Smoke Detektor oleh Rumah Sakit Smoke detektor yang dimiliki Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianak Sebanyak 643 buah 4. Springkel Springkel yang dimiliki Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianak sebanyak 791 buah 5. Fire Alarm Fire alarm yang dimiliki Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianak sebanyak 33 buah Upaya penyediaan peralatan keselamatan kerja di Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianak yang dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya kecelakaan kerja yaitu dengan penggunaan alat pelindung diri, dengan jenis APD sebagai berikut : 1. Sarung tangan (hand gloves) 2. Masker 3. Google 4. Aprron 5. Earmuf 6. Safety shoes 7. elmet 8. Face shiled 4.2Keselamatan Kerja Untuk memudahkan penyelenggaraan K3RS di Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianak, maka langkah-langkah yang dilakukan dalam penerapan sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 yaitu sebagai berikut : 18
19 Gambar 1 Sistem Manajemen K3RS Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianak ahap Persiapan a. Penetapan komitmen Komitmen dimulai dari Kepala. Pernyataan komitmen di susun dalam bentuk dokumen tertulis yang dinyatakan dalam tindakan nyata, agar dapat diketahui, dipelajari, di hayati dan dilaksanakan oleh seluruh staf dan petugas rumah sakit. b. Penetapan SK organisasi K3RS c. Pembentukan organisasi/unit pelaksana K3RS d. Penetapan sumberdaya ahap Pelaksanaan a. Penyuluhan K3 untuk petugas rumah sakit b. Pelatihan K3RS yang disesuiakan dengan kebutuhan individu dan kelompok di dalam organisasi rumah sakit. Fungsinya memproses individu dengan perilaku tertentu agar berperilaku sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya sebagai produk akhir dari pelatihan c. Melaksanakan program K3RS sesuai dengan peraturan yang berlaku diantaranya: - Pemeriksaan kesehatan petugas (berkala dan khusus) - Penyediaan APD - Penyiapan pedoman pencegahan dan penanggulangan keadaan darurat - Penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai kondisi kesehatannya - Pengobatan pekerja yang menderita sakit - Menciptakan lingkungan kerja yang hygienis secara teratur, melalui monitoring lingkungan kerja dari hazard yang ada - Melaksanakan biological monitoring 19
20 4.2.3 ahap Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan dan evaluasi K3RS di Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianak merupakan salah satu fungsi manajemen K3 untuk menilai proses kegiatan K3RS di Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianak, serta menilai efektifitas dan efisiensi pelaksanaan dalam mencapai tujuan yang diterapkan. Pemantauan dan evaluasi meliputi : a. Pencatatan dan pelaporan K3 yang terintegrasi ke dalam sistem pelaporan rumah sakit b. Inspeksi dan pengujian Inspeksi K3RS merupakan suatu kegiatan untuk menilai keadaan K3RS secara umum dan tidak terlalu mendalam. Inspeksi K3 di lingkungan rumah sakit dilakukan secara berkala, sehingga kejadian penyakit akibat kerja (PAK) dan kecelakaan akibat kerja (KAK) dapat dicegah sedini mungkin. Kegiatan lain yang dilakukan yaitu pengujian baik terhadap lingkungan maupun pemeriksaan terhadap pekerja yang beresiko. c. Pelaksanaan Audit K3RS Audit K3RS pengelolaan, meluputi falsafah karyawan dan dan tujuan, pimpinan, administrasi fasilitas dan dan peralatan, kebijakan dan prosedur, pengembangan karyawan dan program pendidikan, evaluasi dan pengendalian ujuan audit K3RS yaitu : - Untuk menilai potensi bahaya, gangguan kesehatan dan keselamatan - Memastikan dan menilai pelaksanaan pengelolaan K3RS sesuai ketentuan - Menentukan langkah pengendalian bahaya potensial serta pengembangan mutu. d. Perbaikan dan pencegahan hasil temuan audit diidentifikasi dan dinilai resikonya untuk direkomendasikan kepada manajemen e. Secara berkesinambungan manajemen melakukan tinjauan ulang dan peningkatan perencanaan untuk menjamin kesesuaian serta efektifitas pencapaian kebijakan dan tujuan K Penutup Pelaksanaan panduan K3RS Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianakadalah seluruh jajaran di lingkungan kerja Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianak. Penanggung jawab di tingkat unit kerja adalah Kepala Instansi pada Kepala Bagian yang bertanggung jawab kepada 20
21 Wakil Kepala Pelayanan Medik dan selanjutnya kepada Kepala Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianak. Komite K3RS Rumah Sakit Bhayangkara k.iii Anton Soedjarwo Pontianakmembuat perencanaan, koordinasi pelaksanaan, membantu pengawasan, melaksanakan evaluasi dan memberikan rekomendasi untuk tindak lanjut program berikutnya. LAMPIRA : RAMBU-RAMBU K3 21
22 22
23 SADARD RAMBU K3 LISRIK DA ISALASI LISRIK 23
24 24
25 SADARD PEEMPAA BL XYGE 25
26 SIMBL-SIMBL B3 Peraturan Menteri Lingkungan idup o. 03 ahun 2008 tentang ata ara pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya & Beracun 26
27 27
28 SIMBL LIMBA B3 (Standard Kep Bapedal o. 5 ahun 1995) 28
29 29
30 30
31 31
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMO
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMO Jl. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 6 8, Telp. (031) 5501011-5501013, Fax. 031-5022068, 5028735 S U R A B A Y A (60286) KEPUTUSAN DIREKTUR
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KERJA K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH
RENCANA PROGRAM KERJA K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH TAHUN ANGGARAN 2015 TIM K3 RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH RENCANA PROGRAM KERJA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG RS Duta Indah dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, selalu berusaha melakukan peningkatan mutu dan keselamatan pasien,yang harus didukung
Lebih terperinciISNANIAR BP PEMBIMBING I:
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR MANUSIA, LINGKUNGAN, MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PENYAKIT DAN KECELAKAAN KERJA PADA PERAWATDI RAWAT INAP RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TESIS OLEH: ISNANIAR BP.
Lebih terperinciPERLINDUNGAN BAHAYA KEBAKARAN DI RUMAH SAKIT
Materi 9 PERLINDUNGAN BAHAYA KEBAKARAN DI RUMAH SAKIT Oleh : Agus Triyono, M.Kes PENTINGNYA PERLINDUNGAN Akreditasi Rumah Sakit sebagai tuntutan mendesak untuk menghadapi persaingan bisnis. Salah satu
Lebih terperinciUSULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA
351/KESEHATAN MASYARAKAT USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA POTRET MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3 RS) (STUDI EMPIRIS DI RUMAH SAKIT KABUPATEN JEMBER) Disusun oleh : ANITA DEWI PRAHASTUTI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja yaitu suatu kejadian yang timbul akibat atau selama pekerjaan yang mengakibatkan kecelakaan kerja yang fatal dan kecelakaan kerja yang tidak
Lebih terperinciPROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH JL. BRIGJEND. SUDIARTO NO. 347 SEMARANG 2014 PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN A. Pendahuluan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan jasa yang di dalamnya terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan jasa yang di dalamnya terdapat banyak aktivitas yang tidak terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap
Lebih terperinciPELATIHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BAGI PETUGAS KESEHATAN DI RSUD EMBUNG FATIMAH TANGGAL 18 S.D 20 AGUSTUS 2015
PELATIHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BAGI PETUGAS KESEHATAN DI RSUD EMBUNG FATIMAH TANGGAL 18 S.D 20 AGUSTUS 2015 1 Pengalaman Pekerjaan SRI HARYANI, SKM, MKKK - RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung (
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga
Lebih terperinciPENGERTIAN (DEFINISI) RESIKO DAN PENILAIAN (MATRIKS) RESIKO
PENGERTIAN (DEFINISI) RESIKO DAN PENILAIAN (MATRIKS) RESIKO Pengertian (definisi) resiko K3 (risk) ialah potensi kerugian yang bisa diakibatkan apabila berkontak dengan suatu bahaya ataupun terhadap kegagalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dipakai. Menurut American Hospital Association, 1974 dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan organisasi pelayanan jasa yang mempunyai spesifikasi dalam hal sumber daya manusia, sarana prasarana dan peralatan yang dipakai. Menurut American
Lebih terperinciUjian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara
Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek 2012 Oleh: Arrigo Dirgantara 1106069664 Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2012 Pertanyaan:
Lebih terperinciBAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,
BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya manusia untuk mencapai
Lebih terperinciMenerapkan Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3)
Menerapkan Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3) 1 OBJEKTIF Menetapkan standar, prosedur dan kebijakan K3 di lingkungan kerja Melakukan sosialisasi K3 Menyediakan saran-saran ergonomis
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RUMAH SAKIT
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga
Lebih terperinciBAB I DEFINISI. Pengertian
Pengertian BAB I DEFINISI a. RS Bhakti Yudha adalah jasa pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat umum dan sekitar. b. Direktur Rumah Sakit adalah Pimpinan yang bertugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pada Pasal 23
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu terjatuh, terjepit, tertimpa,
BAB V PEMBAHASAN A. Potensi Bahaya Potensi bahaya yang dapat menyebabkan insiden atau kecelakaan kerja di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu terjatuh, terjepit, tertimpa, tertabrak, kebakaran,
Lebih terperinciBAB I. KESELAMATAN KERJA, KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA (K3)
DAFTAR ISI Surat Keputusan Direktur tentang Kebijakan K3RS --------------------------------------------- Daftar Isi-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memiliki berbagai fungsi didalam peningkatan produktivitas kerja dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah sebagai fasilitator dan pengatur undang undang saat ini memiliki berbagai fungsi didalam peningkatan produktivitas kerja dan kesejahteraan pekerja termasuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, lebih
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang bertujuan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, lebih difokuskan pada upaya promosi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya selalu menginginkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya selalu menginginkan keberhasilan baik berupa hasil produksi maupun hasil layanannya. Untuk menunjang keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan. Sebagai layanan masyarakat,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan sarana kesehatan untuk menangani masalah kesehatan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan. Sebagai layanan masyarakat, rumah sakit mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan yang berkualitas bagi suatu organisasi harus ada kinerja yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan organisasi yang semakin luas berdampak pada peningkatan efektivitas dan efisiensi pelayanan yang akan diberikan. Pelayanan yang berkualitas bagi suatu organisasi
Lebih terperinciINFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT
INFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT Kecelakaan kerja di Indonesia telah menghabiskan uang negara sebesar 280 triliun rupiah (Kemenkes RI 2014). Dalam rangka memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal tersebut yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri sekarang semakin pesat yang diikuti dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal tersebut yang mendukung penggunaan peralatan
Lebih terperinciDOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)
DOKUMEN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP MATRIKS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PUSKESMAS KEBONDALEM 1. Kualitas Udara dan debu Sumber Aktivitas lalul lintas kendaraan diluar dan area parkir berpotensi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta dalam menghadapi bencana, dapat
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian kajian kesiapan penanggulangan bencana Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta dalam menghadapi bencana, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Lebih terperinciPROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN RUMAH SAKIT HARAPAN JL. SENOPATI NO 11 MAGELANG 2016 KERANGKA ACUAN PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN PENDAHULUAN Rumah Sakit sebagai salah
Lebih terperinciBAB VII PENUTUP. Pedoman alur sirkulasi untuk pasien, petugas dan barang-barang steril dan kotor
BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian tentang Evaluasi Pasca Huni (EPH) ruang operasi RSUD Padang Panjang, didapatkan kesimpulan: 1. Aspek Fungsional, a. Studi dokumentasi master
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan, rawat jalan, dan
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD dr. SLAMET GARUT Nomor : Tentang : PEMBENTUKAN TIM KESELAMATAN KERJA, KEBAKARAN DAN
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD dr. GARUT Nomor : Tentang : PEMBENTUKAN TIM KESELAMATAN KERJA, KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA (K3) RSUD dr. GARUT Menimbang : a. Bahwa dalam rangka upaya perlindungan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat profesi dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit (RS) merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat profesi dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 432/MENKES/SK/IV/2007 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 432/MENKES/SK/IV/2007 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI RUMAH SAKIT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciCHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT. Belum Terlaksana
126 Lampiran 1 CHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT A. Komando dan Kontrol 1. Mengaktifkan kelompok komando insiden rumah sakit. 2. Menentukan pusat komando rumah sakit. 3. Menunjuk penanggungjawab manajemen
Lebih terperinciDASAR K3 PERTEMUAN I MG CATUR YUANTARI
DASAR K3 PERTEMUAN I MG CATUR YUANTARI POKOK BAHASAN PERTEM. I II III POKOK BAHASAN RPKPS Silabus Kontrak Belajar Pengertian dan Ruang lingkup K3 Perundang-undangan bidang K3 Struktur Organisasi K3 di
Lebih terperinciRESUME PENGAWASAN K3 LINGKUNGAN KERJA MATA KULIAH: STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Ditulis oleh: Yudy Surya Irawan
RESUME PENGAWASAN K3 LINGKUNGAN KERJA MATA KULIAH: STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Ditulis oleh: Yudy Surya Irawan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang Judul Resume
Lebih terperinciPT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR Latar Belakang PP No. 50 Tahun 2012 PENGERTIAN PASAL 1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lebih terperinci#2: KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Kuliah #2: KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) dalam INDUSTRI KIMIA Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA. Departemen Teknik Kimia FTUI Februari 2008 Landasan Formal HUKUM UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sedang dilakukan oleh tenaga kerja. Besar kecilnya potensi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Potensi bahaya terdapat hampir di seluruh area dimana aktivitas atau pekerjaan sedang dilakukan oleh tenaga kerja. Besar kecilnya potensi bahaya tergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintah telah menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah telah menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang didasari pada tuntutan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS).
Lebih terperinciPEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN
PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG SURAT KEPUTUSAN No.../.../.../.../2015 TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN KOMITE KEPERAWATAN DIREKTUR RUMAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ketenagakerjaan, antara lain masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Tenaga Kerja
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah sebuah industri jasa yang mempunyai beragam masalah ketenagakerjaan, antara lain masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Tenaga Kerja di rumah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kesadaran Menurut Hasibuan (2012:193), kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Menurut
Lebih terperinciUPT PUSKESMAS SAITNIHUTA
PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS SAITNIHUTA Desa Saitnihuta Kecamatan Doloksanggul kode pos : 2457 Email :puskesmassaitnihuta@yahoo.co.id KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS
Lebih terperinciIDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3
CV. KARYA BHAKTI USAHA Jampirejo Timur No 351 Temanggung PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRARK3K) Disiapkan untuk pekerjaan: Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kali Pacar 1. KEBIJAKAN K3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terkait keselamatan di RS yaitu: keselamatan pasien, keselamatan pekerja atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk di RS. Isu penting terkait keselamatan di RS yaitu: keselamatan pasien, keselamatan pekerja atau petugas kesehatan,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai
digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai penerapan emergency preparedness & response yang dapat penulis bahas sebagai berikut : A. Emergency
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 44 Tahun 2009 tentang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
Lebih terperincicommit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Tempat Kerja adalah ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau
Lebih terperinciPROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA. Pengertian. Tujuan. 1. Bahan Beracun dan Berbahaya
Pengertian 1. Bahan Beracun dan Berbahaya Adalah semua bahan kimia yang mempunyai efek mengakibatkan kerugian terhadap orang dan lingkungan sekitarnya seperti: korosif, oksidasi, bersifat racun, meledak
Lebih terperinciDasar Manajemen Lingkungan
Dasar Manajemen Lingkungan Setiap kegiatan / usaha manusia dan pembangunan akan menimbulkan perubahan lingkungan hidup sebagai hasil sampingan pembangunan Pembangunan adalah mutlak diperlukan untuk meningkatkan
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB I. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Rizka Novi Sesanti KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dan proses produksi (Tarwaka, 2008: 4). 1. Mencegah dan Mengurangi kecelakaan.
BAB II LANDASAN TEORI A. Keselamatan Kerja Menurut Tarwaka keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahan, landasan kerja dan lingkungan
Lebih terperinciPERAN BADAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN (BMPK) DALAM PENJAMINAN MUTU TENAGA DAN FASILITAS KESEHATAN DI DIY. Yogyakarta,25-26 februari 2013
PERAN BADAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN (BMPK) DALAM PENJAMINAN MUTU TENAGA DAN FASILITAS KESEHATAN DI DIY Yogyakarta,25-26 februari 2013 Memberikan rekomendasi sebagai syarat perijinan bagi tenaga kesehatan
Lebih terperinci2. Rencana K3 yang disusun oleh perusahaan paling sedikit memuat : a. Tujuan dan Sasaran
VI. KEGIATAN K3 LISTRIK DALAM PENERAPAN SMK3 Penetapan Kebijakan K3: - Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko terkait listrik - Melakukan peninjauan terhadap kejadian yang berbahaya
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM
LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM BAGI PENYEDIA JASA Elemen-elemen yang harus dilaksanakan oleh
Lebih terperinciPANITIA PEMBINA KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA ( P2K3 ) Keselamatan & Kesehatan Kerja
PANITIA PEMBINA KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA ( P2K3 ) K3 Keselamatan & Kesehatan Kerja PENDAHULUAN UUD 1945 Setiap Warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan Layak bagi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan dalam masyarakat biasanya dilakukan dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit
Lebih terperinciKELENGKAPAN PENGISIAN INDIKASI MEDIS PADA FORM/BLANGKO PERMINTAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI
UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RS JIWA DAERAH DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA Upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien merupakan upaya secara komprehensif, integratif dan berkesinambungan
Lebih terperinciRENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH
RSU BINA KASIH RENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH I. LATAR BELAKANG Ketidaksiapan beberapa Rumah Sakit dalam menanggulangi bencana gempa bumi, tsunami, wabah penyakit
Lebih terperinci2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan L
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1057, 2016 KEMHAN. Dampak Bahaya Bahan Kimia. Penanggulangan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN DAMPAK BAHAYA
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Akhirnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam mensukseskan jalannya program kerja ini.
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah memberikan taufik serta hidayah-nya kepada kita, sehingga kita masih di beri kesempatan untuk menghirup udara,
Lebih terperinciKEBIJAKAN BANGUNAN, PRASARANA & PERALATAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT
KEBIJAKAN BANGUNAN, PRASARANA & PERALATAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT PADA ACARA SEMINAR PERAN HOSPITAL ENGINEERING DALAM PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DIREKTUR JENDRAL PENDIDIKAN TINGGI
Lebih terperinciPENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI
PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciPROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT
PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT 1. TUJUAN Untuk memastikan semua personil PT XXXXXXX bertindak dalam kapasitas masing-masing selama aspek-aspek kritis dari suatu keadaan darurat. 2. RUANG LINGKUP Prosedur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan keadaan kesehatan yang lebih baik dari sebelumnya. Derajat kesehatan yang setinggitingginya
Lebih terperinci#7 PENGELOLAAN OPERASI K3
#7 PENGELOLAAN OPERASI K3 Dalam pengelolaan operasi manajemen K3, terdapat beberapa persyaratan yang dapat dijadikan suatu rujukan, yaitu: 1. OHSAS 18001 2. Permenaker 05/MEN/1996 Persyaratan OHSAS 18001
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setingggi-tingginya. Menurut Depkes RI (2007), rumah sakit sebagai salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan sarana pelayanan yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan dengan tujuan utama memberikan pelayanan jasa terhadap masyarakat sebagai
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah
BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Potensi Bahaya PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat ditimbulkan dari seluruh kegiatan proses produksi.
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kewaspadaan umum (universal precaution) merupakan salah satu upaya pengendalian infeksi di rumah sakit yang oleh Departemen Kesehatan telah dikembangkan sejak tahun
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menegaskan bahwa upaya
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menegaskan bahwa upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa semua orang mempunyai hak yang sama dalam. berhak mendapatkan lingkungan sehat bagi pencapaian derajat kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa semua orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT. Rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur,
BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit 2.1.1 Definisi Rumah Sakit Rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur, tempat pencegahan dan penyembuhan
Lebih terperinciRUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.
RUMAH SAKIT Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt. DASAR HUKUM RUMAH SAKIT UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. PerMenKes RI Nomor 1045/menkes/per/XI/2006 Tentang Pedoman organisasi rumah sakit di lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN Semakin pesatnya ilmu dan teknologi di bidang medis masa kini, maka semakin kompleks pula pelayanan kesehatan di rumah sakit, ditandai dengan meningkatnya prosedur-posedur invasive baik
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALINAU DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALINAU PUSKESMAS MALINAU KOTA
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALINAU PUSKESMAS MALINAU KOTA =========================================================================== KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS MALINAU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. upaya dan keselamatan kerja (K3) dalam pemakaian alat medis, untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan rujukan di Indonesia akhir-akhir ini sangat pesat, baik dari jumlah maupun pemanfaatan teknologi kedokteran
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA Menimbang : DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA 1. Bahwa penanggulangan kebakaran
Lebih terperinciDIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT...
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS xxx NOMOR : 012 / SK /.xx / VII / 2012 TENTANG ICN (INFECTION CONTROL NURSE)/IPCN (INFECTION PREVENTION AND CONTROL NURSE), DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT... Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI
PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI Jl. Raya Serang Km. 5, Kec. Cadasari Kab. Pandeglang Banten DAFTAR ISI BAB I MANAJEMEN
Lebih terperinciSoal K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Soal K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja BAGIAN A : beri tanda silang pada lembar jawaban yang tersedia KESELAMATAN KERJA 1. Kecelakaan kerja disebabkan oleh perbuatan tidak aman dan kondisi tidak aman
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya kesehatan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
Lebih terperinciWALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MARDI WALUYO KOTA BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciDASAR DASAR KESEHATAN KERJA
DASAR DASAR KESEHATAN KERJA Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 22 Tahun Ajaran 2013 / 2014 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Pendidikan Dokter UNIVERSITAS JAMBI
Lebih terperinciPedoman Fasilitas (PMK, download dan dijilid)
STANDAR WAWANCARA PASIEN EP 1 EP 1.3 EP 2.1; 2.2 Pedoman Fasilitas (PMK, download dan dijilid) EP 2.3 EP. 2.4 EP 3.1 EP 3.2 EP 3.3 EP 3.1 EP 3.1.1; 3.1.2 EP 4.1 EP 4.2 EP 4.3 EP 4.4 EP 4.6 EP 4.1.1-4.1.3
Lebih terperinciPromotif, Vol.1 No.1, Okt 2011 Hal PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA PETUGAS PENANGANAN SAMPAH DI RUMAH SAKIT KOTA PALU
PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA PETUGAS PENANGANAN SAMPAH DI RUMAH SAKIT KOTA PALU Andi Bungawati Bagian Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Palu ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, dapat diselenggarakan dengan melakukan upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, dapat diselenggarakan dengan melakukan upaya kesehatan. Pendekatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (promotif),
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. monoksida, atau produk dan efek lainnya (Badan Standar Nasional, 2000).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebakaran merupakan kejadian timbulnya api yang tidak diinginkan atau api yang tidak pada tempatnya, di mana kejadian tersebut terbentuk oleh tiga unsur yaitu unsur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS). Dampak dari proses pelayanan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh masyarakat, maka rumah sakit dituntut untuk melaksanakan pengelolaan program Keselamatan dan Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan
Lebih terperinciPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI YUDHA
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI YUDHA I. PENDAHULUAN Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit, perlu dilakukan pengendalian infeksi, diantaranya adalah
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masyarakat semakin menyadari pentingnya menjaga kesehatan, dimana kesehatan menjadi salah satu prioritas yang perlu diperhatikan untuk bertahan hidup dan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinci