ANALISIS ISI PROGRAM KABAR SIANG DI TVONE DILIHAT DARI KESESUAIAN TEKNIK PENULISAN BERITA DAN PEMENUHAN UNSUR NILAI BERITA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS ISI PROGRAM KABAR SIANG DI TVONE DILIHAT DARI KESESUAIAN TEKNIK PENULISAN BERITA DAN PEMENUHAN UNSUR NILAI BERITA"

Transkripsi

1 ANALISIS ISI PROGRAM KABAR SIANG DI TVONE DILIHAT DARI KESESUAIAN TEKNIK PENULISAN BERITA DAN PEMENUHAN UNSUR NILAI BERITA Christie Dewi Pelealu christiedewi05@gmail.com Dosen Pembimbing: Dra. Endang Setiowati, M.Si. D3655 Abstrak Masyarakat Indonesia semakin sadar akan kebutuhannya akan informasi. Berangkat dari hal inilah maka para pekerja media informasi harus menyajikan berita yang baik, baik dari segi penyajiannya dan dari segi nilai beritanya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui teknik penulisan berita dan unsur nilai berita yang terpenuhi dalam program berita Kabar Siang di TVOne. Teknik Penulisan berita terdiri dari pola penulisan piramida terbalik, menggunakan unsur 5W+1H secara lengkap, dan menggunakan teras berita (What, Who, When, Why, Where, When, How). Sedangkan unsur nilai berita yaitu berdasarkan pada kebaruan, jarak, cuatan, daya tarik, akibat, dan ketelitian.pada penelitian ini penulisi menggunakan meode penelitian kuantitatif yang akan dijelaskan secara deskriptif. Penelitian kuantitatif deskriptif adalah penelitian yang menghasilkan data yang valid dan akan dijelaskan dengan kata-kata. Adapun hasil yang ingin dicapai yaitu teknik penulisan berita di TVOne mengikuti kaidah penulisan berita televise serta informasi yang ditayangkan memuat unsur nilai berita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh berita yang terdapat dalam

2 program Kabar Siang sudah menggunakan teknik penulisan berita yang sesuai dengan kaidah penulisan berita televise dan informasi yang ditayangkan sudah memenuhi unsur nilai berita. Kata kunci: Analisis isi, teknik penulisan berita, unsur nilai berita, Kabar Siang, Tvone Abstract The awereness of the need of information among Indonesian people increased these recent days. According to this issue every individual that work to create news should present information in a good ways, both in terms of presentation and in terms of news value. The purpose of this study was to determine the technical elements of news writing and news values are met in the Kabar Siang news program on TVOne. The technique consist of news writing pattern inverted pyramid writing, using complete elements of 5W+1H, and also using news terrace (What, Who, When, Why, Where, When, How). While the elements of news value that is based on timeliness, proximity, prominence, human interest, consequences, and accuracy. In this study the author uses quantitative research methods that will be described descriptively. Descriptive quantitative research is study that generates valid data and will be explained, namely the technique of news writing on TVOne follow the rules of news writing of television also broadcasted information or news contains elements of news value. The result showed that all of the news contained in the Kabar Siang News program already using the techniques of news writing in accordance with the rules of television news writing and the information displayed is compliant elements of news value. Keywords: Content analysis, news writing techniques, elements of news value, Kabar Siang, TVOne PENDAHULUAN Kesadaran masyarakat akan kebutuhannya pada informasi membuat media massa saat ini dapat dikatakan sebagai Primadona pencarian informasi. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002 : 131). Televisi merupakan salah satu jenis media massa. Televisi adalah media pandang sekaligus media pendengar (audio-visual), yang di mana orang tidak hanya memandang gambar yang ditayangkan televisi, tetapi sekaligus mendengar atau mencerna narasi dari gambar tersebut (Adi Badjuri, 2010 : 39). Dengan keunggulannya menyajikan informasi melalui audio-visual maka televisi menjadi media massa yang sangat diminati dan menjadi favorit masyarakat. Televisi dianggap sebagai media perpanjangan mata khalayak untuk melihat peristiwa atau kejadian yang terjadi di sekitarnya, bahkan beberapa program yang ditayangkan di televisi dianggap sebagai cerminan dari kehidupan masyarakat itu sendiri. Menurut Damayanti, kekuatan televisi dibandingkan dengan media lainnya adalah kemampuannya untuk membawa penonton ke lokasi kejadian dengan menggunakan gambar. Gambar yang dikombinasikan dengan suara alami adalah faktor yang membuat televisi memberikan pengaruh atau dampak yang sangat kuat pada penonton (Damayanti, 2010:5). Menurut Nurudin dalam bukunya Pengantar komunikasi massa Kebanyakan orang menetapkan apa yang baik dan tidak baik itu berdasarkan informasi dari media massa. Manusia tidak akan bisa mengamati realitas dunia hanya dengan mata dan telinga saja, manusia juga perlu mengandalkan media

3 massa sebagai pihak ketiga. Bisa jadi kita tidak percaya pada apa yang diberitakan koran tetapi kita yakin bahwa koran secara tidak langsung telah mempengaruhi pikiran kita, bahkan kita tidak akan bisa berpartisipasi dalam kehidupan kita tanpa bantuan media massa. Hal inilah yang membuat masyarakat percaya dan bergantung pada media termasuk televisi, namun tak hanya sekadar percaya kini masyarakat pun kritis terhadap informasi yang diterimanya melalui media televisi. Seiring berkembangnya informasi maka media massa termasuk televisi harus mampu untuk menyajikan informasi-informasi yang jelas, salah satunya melalui berita. Teknik penulisan berita adalah salah satu proses pembuatan berita yang harus jelas dan baik sehingga dapat menyajikan berita yang berkualitas. Dalam penulisan skripsi ini teknik penulisan berita merupakan salah satu variabel yang akan diteliti karena menulis berita bukan sekedar mencurahkan isi hati. Sebuah berita harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, aktual, dan informatif. Kualitas berita tentu harus memenuhi kriteria umum penulisan berita. Dengan teknik penulisan berita yang baik maka dapat memudahkan khalayak untuk menerima informasi secara lengkap dan jelas. Penerapan nilai berita juga merupakan hal mendasar yang sangat penting dalam menyajikan berita yang berkualitas. Dalam penulisan skripsi ini peneliti memfokuskan penelitian terhadap teknik penulisan berita dan penerapan nilai berita pada salah satu program berita TVOne yaitu Kabar Siang. Beberapa penelitian yang pernah meneliti tentang analisis isi sebuah program salah satunya dilakukan oleh Jordan Canggayuda tahun 2012, dimana dalam penelitian tersebut menyelidiki isi script program berita Jurnal 19 di Binus TV, Jakarta dilihat dari kesesuaian dengan kode etik jurnalistik periode penelitian 26 Maret-5 April Dari hasil penelitian tersebut didapati bahwa secara garis besar program Jurnal 19 telah memenuhi atau sesuai dengan kode etik jurnalistik khususnya pada pasal 3, pasal 4,pasal 5 dan pasal 8 hanya perlu diperhatikan tentang keberimbangan dalam membuat berita. Penelitian lain dilakukan oleh Diaz Lambri yang meneliti tentang analisis isi kecenderungan kategori berita yang diangkat pada program berita suara anda metro tv dalam segmen 7 Pilihan Berita. Dari hasil penelitian tersebut didapati bahwa kecenderungan berita yang yang disiarkan pada program suara anda segmen 7 pilihan berita adalah Polhukam dengan 42,85% dan Nasional dengan 40%. Ambrosius Hari Nugraha juga pada tahun 2012 melakukan penelitian analisis isi program berita Jurnal 19 di Binus tv dilihat dari kejelasan sumber berita dan pemenuhan unsur nilai berita periode penelitian 9-23 April Dari hasil penelitian tersebut didapati bahwa seluruh berita yang terdapat pada jurnal 19 untuk kategori kejelasan sumber berita lebih mengarah pada berita terkini dan untuk keterangan identitas narasumber hampir terdapat pada seluruh berita yang termasuk pada sampel penelitian dan informasi yang disampaikan pada program berita jurnal 19 lebih mengarah kepada daya tarik kemanusiaan serta ketelitian dan keakuratan dalam menyampaikan berita yang akurat, objektif, jujur dan berimbang. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena menangkat teknik penulisan berita sebagai subjek yang diteliti dengan menggunakan metode analisis isi. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui teknik penulisan naskah Program Berita Kabar Siang di TVOne, dan untuk mengetahui sejauh mana pemenuhan nilai berita dalam penyajian Program Berita Kabar Siang di TVOne. Manfaat Penelitian ini adalah Secara akademis penelitian ini diharapkan memperkaya tentang kajian komunikasi massa khususnya dibidang penyiaran televisi dan juga mengembangkan teori dan konsep tentang jurnalistik penerapan metode analisis isi berita. Secara Praktis untuk memberikan masukan kepada TVOne untuk lebih memperhatikan teknik penulisan dan nilai berita televisi pada program berita Kabar Siang TVOne agar lebih dipercaya dan ditonton oleh lebih banyak masyarakat. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang merupakan sebuuah penyelidikan mengenai masalah sosial atau masalah manusia yang berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variabel-variabel, yang diukur dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk menentukan apakah generalisasi prediktif teori benar( Creswell, 2002).

4 Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengurangin subjektifitas dari peneliti dan untuk mengukur hasil dari peneliti dan para hakim coder terhadap episode-episode program berita KABAR SIANG TVONE. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, factual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Metode ini menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variable (Kriyantono, 2007:68). Jika dilihat dari pembahasan yang diteliti, maka penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian Kuantitatif Deskriptif. Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat (Nazir, 1985: 63-65). Metode deskrptif adalah metode pencarian solusi atau jawaban baru akan pemikiran dan masalah yang ada. Alasan penelitian ini menggunakan metode deskriptif adalah untuk mengetahui apakah penulisan berita "Kabar Siang" TVONE sesuai dengan teknik penulisan berita serta mengandung nilai kelayakan berita. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis isi. Secara umum, analisis isi kuantitatif dapat didefinisikan sebagai suatu teknik penelitian ilmiah yang ditujukan untuk mengetahui gambaran karakteristik isi dan menarik inferensi dari isi. Analisis isi ditujukan untuk mengidentifikasi secara sistematis isi komunikasi yang tampak (manifest), dan dilakukan secara objektif, valid, reliable dan dapat direplikasi. (Eriyanto 2011: 15) Populasi adalah semua anggota dari objek yang ingin diketahui isinya(eriyanto,2011:109). Populasi dalam penelitian ini adalah berita tanggal 15 Maret - 2 April Berisi 19 edisi yang memuat 145 jumlah berita. Untuk teknik pengambilan sampel menggunakan salah satu metode yang paling umum yaitu metode proporsionate stratified random sampling yaitu mengambil sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi. Cara penarikan sampel adalah dengan mengambil beberapa berita secara random sesuai dengan perhitungan persen pada setiap edisi berita yang menjadi populasi penelitian. Proses penentuan jumlah sampel untuk 19 edisi berita menggunakan rumus Taro Yamane yaitu : N n = 2 N. d n = 145(0.1) n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi 2 = d = Presisi yang ditetapkan = 10 % Berdasarkan rumus Taro Yamane maka diketahui jumlah sampel berita adalah 59 berita. Proses pengambilan sampel pada setiap edisi adalah dengan melakukan pengundian dengan menyiapkan sejumlah gulungan dari setiap edisi, karena setiap edisi memiliki jumlah berita yang berbeda. Setiap pengundian akan disediakan tiga sampai sebelas gulungan yang mewakili jumlah berita pada setiap edisi. Untuk pengundian gulungan pada tanggal 15 dan 24 Maret disediakan sepuluh gulungan karena jumlah berita pada kedua edisi tersebut berjumlah sepuluh berita sedangkan pada tanggal 17, 21, dan 26 Maret disediakan sebelas gulungan berita karena jumlah berita pada edisi tersebut berjumlah sebelas berita. Pada tanggal 27, 30,31 Maret dan 2 April disediakan delapan gulungan karena jumlah berita pada keempat edisi tersebut berjumlah delapan berita sedangkan pada tanggal 18, 19, 23, 28, dan 29 Maret

5 disediakan tujuh gulungan berita karena jumlah berita pada kelima edisi tersebut berjumlah tujuh berita. Untuk tanggal 20, 22 Maret dan 1 April disediakan enam gulungan berita karena jumlah berita pada edisiedisi tersebut adalah enam jumlah berita dan pada tanggal 25 Maret hanya disediakan empat gulungan karena jumlah berita pada edisi ini berjumlah 4 berita, serta pada tanggal 16 Maret disediakan tiga gulungan karena jumlah berita pada edisi tersebut berjumlah 3 berita. Selanjutnya dari gulungan setiap edisi tersebut akan diambil beberapa gulungan sesuai dengan hasil penghitungan pengambilan sampel pada setiap edisi. Dimana setiap gulungan tersebut dapat mewakili setiap edisi berita sesuai dengan populasi penelitian. HASIL DAN BAHASAN Analisis Kejelasan Sumber Berita Menggunakan Tidak Menggunakan Jumlah Kategori Pola penulisan dengan piramida terbalik f Presentase f Presentase f Presentase 45 76,271% 14 23,728% % Rumus5W+1H lengkap 31 52,542% 28 47,457% % Jenis Teras Berita yang digunakan Who Lead 26 44,067% 33 55,932% % What Lead 20 33,898% 39 66,101% % When Lead Where Lead 4 6,779% 55 93,22% % Why Lead How Lead 9 15,254% 50 84,745% % Jumlah 59 99,998% Rata Rata Kejelasan Sumber Berita = 76,271% + 52,542% + 99,998 = 76,27% 3 Penjelasan tabel: Dari tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa teknik penulisan Berita yang terdapat dalam program Kabar Siang di TvOne khususnya, untuk penggunaan pola penulisan piramida terbalik sebesar 76,271%,s sedangkan untuk penggunaan rumus 5W+1H secara lengkap sebesar 52,542% dan untuk jumlah jenis teras berita yang digunakan mencapai 99,998% dimana jenis teras berita yang sering digunakan adalah jenis Who Lead sebesar 44,067%. Sehingga untuk teknik penulisan berita pada kelima puluh sembilan berita ini mendapatkan rata-rata teknik penulisan berita sebesar 76,27%.

6 Analisis Unsur Nilai Berita Terpenuhi Tidak Terpenuhi Jumlah Kategori F Presentase f Presentase f Presentase Kebaruan / Aktual 27 45,762% 32 54,237% % Jarak 40 67,796% 19 32,203% % Cuatan 51 86,44% 8 13,559% % Daya Tarik Kemanusiaan 24 40,677% 35 59,322% % Akibat/ Dampak 20 33,898% 39 66,101% % Teliti/ Akurat 58 98,305% 1 1,694% % Rata Rata Unsur Nilai Berita = 45,762% + 67,796% + 86,44% + 40,677% + 33,898% + 98,305% = 62,14% 6 Penjelasan tabel : Dari tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pemenuhan unsur Nilai berita di program berita Kabar Siang di TvOne,untuk nilai berita kebaruan atau aktual sebesar 45,762% dan untuk unsur jarak sebesar 67,796%, sedangkan untuk unsur cuatan sebesar 86,44%, sedangkan untuk unsur daya tarik kemanusiaan sebesar 40,677% dan untuk unsur akibat atau dampak sebesar 33,898%, dan untuk unsur Ketelitian atau akurat sebesar 98,305%. Sehingga untuk pemenuhan unsur nilai berita kelima puluh sembilan berita ini mendapatkan rata- rata pemenuhan unsur nilai berita sebesar 62,14%. Dalam penelitian ini peneliti menganalisis hal-hal yang menyangkut teknik penulisan berita dan pemenuhan unsur nilai berita dalam berita program Kabar Siang dari tanggal 15 Maret - 2 april Sebelum melakukan proses analisis isi,penulis harus menentukan sampel untuk dianalisis, sampel tersebut yaitu sebanyak 59 berita. Lima puluh sembilan sampel berita tersebut diambil dengan Proporsinate random sampling atau pengambilan sampel secara random atau acak secara proporsional yaitu dengan mengambil beberapa berita secara random sesuai dengan perhitungan persen pada setiap edisi berita yang menjadi populasi penelitian. Setelah sampel sudah didapatkan maka proses selanjutnya adalah melakukan analisis, sehingga hasil yang diperoleh adalah untuk penggunaan pola penulisan piramida terbalik sebesar 76,271%,s sedangkan untuk penggunaan rumus 5W+1H secara lengkap sebesar 52,542% dan untuk jumlah jenis teras berita yang digunakan mencapai 99,998% dimana jenis teras berita yang sering digunakan adalah jenis Who Lead sebesar 44,067%. Sehingga untuk teknik penulisan berita pada kelima puluh sembilan berita ini mendapatkan rata-rata teknik penulisan berita sebesar 76,27%. Untuk indikator pola penulisan piramida terbalik mencapai 76,271% karena peneliti menemukan bahwa hampir semua berita Kabar Siang sudah menggunakan pola penulisan piramida terbalik di mana paragraf pertama merupakan inti dari informasi yang akan disampaikan dan paragraf selanjutnya merupakan informasi pendukung. Sedangkan untuk indikator penggunaan rumus 5W+1H secara lengkap hanya mencapai 52,542% karena peneliti menemukan bahwa masih terdapat banyak berita yang tidak menggunakan unsur When dalam menulis beritanya atau tidak mencantumkan kapan peristiwa yang diberitakan terjadi, dan peneliti menemukan bahwa 99,998% berita menggunakan teras berita dan jenis teras berita yang paling banyak digunakan adalah jenis Who Lead yang mencapai 44,067%, kemudian

7 What Lead sebesar 33,898%, How Lead sebesar 15,254% serta Where Lead sebesar 6,779%. Sedangkan jenis lead yang tidak digunakan adalah unsur When Lead dan Why Lead. Untuk kategori pemenuhi unsur nilai berita, maka diperoleh hasil untuk unsur kebaruan atau aktual sebesar 45,762%, untuk unsur jarak sebesar 67,796%, untuk unsur cuatan sebesar 86,44%, untuk Unsur daya tarik kemanusiaan sebesar 40,677%, untuk unsur akibat sebesar 33,898% dan untuk unsur teliti atau akurat sebesar 98,305%. Sehingga untuk pemenuhan unsur nilai berita kelima puluh sembilan berita ini mendapatkan rata- rata pemenuhan unsur nilai berita sebesar 62,14%. Selama melakukan proses analisis penulis menemukan bahwa banyak berita yang tidak mencantumkan kapan waktu peristiwa yang diberitakan terjadi sehingga peneliti tidak dapat melihat nilai kebaruan atau aktual berita berita tersebut sehingga hasil untuk unsur kebaruan atau aktual hanya sebesar 45,762%. Sedangkan untuk unsur jarak, karena berita yang diangkat cukup memiliki kedekatan dengan taraget audiensya menyebabkan unsur jarak menjadi sebesar 67,796%, sedangkan kebanyakan informasi yang diberitakan banyak mengangkat seseorang, peristiwa, dan tempat yang mencuat maka untuk unsur cuatan mencapai 86,44%. Sedangkan hanya sedikit berita pada edisi 15 Maret-2 April 2014 ini yang dapat menarik daya tarik kemanusiaan yang dapat menimbulkan efek tertentu bagi seseorang atau masyarakat, karena itu jumlah untuk unsur daya tarik kemanusiaan hanya mencapai 40,677%. Untuk unsur akibat hanya mencapai sebesar 33,898% karena peneliti melihat bahwa berita yang ditayangkan kurang memberikan dampak terhadap masyarakat luas. Sedangkan untuk unsur ketelitian atau akurat mencapai 98,305% karena peneliti menilai bahwa informasi yang diberitakan adalah peristiwa yang benar benar terjadi, berlandaskan fakta, dan memiliki sumber yang jelas serta bersifat objektif, jujur dan adil. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian pada bagian pembahasan didapatkan bahwa untuk indikator teknik penulisan yang terdapat dalam program Kabar Siang di TvOne khususnya, untuk penggunaan pola penulisan piramida terbalik sebesar 76,271%,s sedangkan untuk penggunaan rumus 5W+1H secara lengkap sebesar 52,542% dan untuk jumlah jenis teras berita yang digunakan mencapai 99,998% dimana jenis teras berita yang sering digunakan adalah jenis Who Lead sebesar 44,067%. Sehingga untuk teknik penulisan berita pada kelima puluh sembilan berita ini mendapatkan rata-rata teknik penulisan berita sebesar 76,27%. Dari hasil ini menunjukan bahwa seluruh berita yang terdapat dalam program Kabar Siang untuk kategori teknik penulisan berita, khususnya untuk penggunaan pola penulisan piramida terbalik sudah digunakan pada penulisan berita kabar siang namun masih kurang menggunakan unsur 5W+1H secara lengkap khususnya kurang menggunakan unsur when dalam penulisan berita. Sedangkan untuk teras berita program Kabar Siang banyak menggunakan jenis who lead pada teras beritanya. Sedangkan untuk kategori unsur nilai berita pada edisi 15 Maret 2 april 2014, pemenuhan unsur nilai berita di program berita Kabar Siang di TvOne,untuk nilai berita kebaruan atau aktual sebesar 45,762% dan untuk unsur jarak sebesar 67,796%, sedangkan untuk unsur cuatan sebesar 86,44%, sedangkan untuk unsur daya tarik kemanusiaan sebesar 40,677% dan untuk unsur akibat atau dampak sebesar 33,898%, dan untuk unsur Ketelitian atau akurat sebesar 98,305%. Sehingga untuk pemenuhan unsur nilai berita kelima puluh sembilan berita ini mendapatkan rata- rata pemenuhan unsur nilai berita sebesar 62,14%. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa, informasi yang disampaikan pada program Kabar Siang lebih mengarah kepada cuatan, serta ketilitian dan keakuratan dalam memyampaikan berita yang akurat, objektif, jujur, adil, berimbang, dan menyampaikan informasi sesuai dengan fakta yang ada. Sedangkan untuk unsur jarak telah memenuhi unsur tersebut karena berita yang disampaikan memiliki kedekatan dengan target audiensnya. Sedangkan menurut peneliti untuk unsur daya tarik kemanusiaan dan akibat kurang memenuhi karena berita yang ditayangkan pada program Kabar Siang pada edisi 15 Maret-2 April 2014 kurang memberikan dampak luas bagi masyarakat. Sedangkan untuk nilai aktualitas berita kabar siang dari hasil penelitian terbilang kurang karena pada banyak berita peneliti tidak menemukan keterangan yang menyebutkan kapan peristiwa yang diberitakan terjadi.

8 Berdasarkan hasil penelitian dua indikator yaitu teknik penulisan berita dan pemenuhan unsur nilai berita, program Kabar Siang di Tvone dapat disimpulkan kurang memberikan informasi yang aktual dan bedampak bagi khalayak dilihat dari kurangnya penggunaan unsur When yang menunjukan tingkat aktualitas berita dalam penulisan berita dan kurang memenuhi unsur akibat/dampak bagi masyarakat dalam nilai beritanya. Menurut penulis sebagai salah satu program berita di televisi maka Program Kabar Siang sebaiknya dapat lebih memperhatikan teknik penulisan berita untuk ditayangkan pada masyarakat khususnya lebih memperhatikan unsur 5W+1H yang sebaiknya digunakan secara lengkap untuk lebih meyakinkan bahwa berita yang disajikan bersifat aktualitas. Sedangkan dari segi pemenuhan unsur nilai berita sebaiknya lebih memberikan informasi atau berita yang mampu memberikan dampak terhadap masyarakat luas serta tetap mementingkan aktualitas dalam menyajikan suatu berita. REFERENSI Abrar Nadya, Ana.(2011). Analisis Pers Teori dan Praktik.Yogyakarta : Cahaya Ata Pustaka. Eriyanto.(2011). Analisis Isi Penganntar Metodologi untuk Penelitian Ilmu komunikasi dan Ilmu Ilmu sosial lainya. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Harahap, Arifin, (2007).Jurnalistik Televiisi Teknik Memburu danmenulis Berita. Jakarta: PT Indeks. Hidajanto, Andi.(2011). Dasar-Dasar Penyiaran Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Junaedi, Fajar. (2013). Jurnalisme Penyiaran Dan Reportase Televisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Mulyana,Deddy.(2009), Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya. Morissan,(2008), Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Malang: PT. Raja Grafindo,. Willing Barus,Sedia,(2010), Jurnalistik Pentunjuk Teknis Menulis Berita.Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama. Warsito,(2005) Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia. Kriyantono, Rachmat. (2006. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Mcquail, Dennis (2011). Teori Komunkasi Massa, Jakarta: Salemba humanika.(edisi ke -6) Simanjuntak,Haris. (2011). Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktik Jurnalis Profesional, Bandung:Simbiosa Rekatama Media. Sumber Internet : RIWAYAT PENULIS Christie Dewi Pelealu lahir di kota Tomohon pada 5 Desember Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Komunikasi pada tahun Penulis pernah aktif di organisasi Persekutuan Oikoumene Bina Nusantara sebagai Sekretaris dan Humas Persekutuan Oikoumene Bina Nusantara.

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kesadaran masyarakat akan kebutuhannya pada informasi membuat media massa saat ini dapat dikatakan sebagai Primadona pencarian informasi. Media massa adalah alat yang

Lebih terperinci

Diaz Lambri. Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480

Diaz Lambri. Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480 KECENDERUNGAN KATEGORI BERITA YANG DIANGKAT PADA PROGRAM BERITA TV (ANALISIS ISI BERITA PADA SEGMEN 7 PILIHAN BERITA DALAM PROGRAM SUARA ANDA DI METRO TV) Diaz Lambri Binus University, Jakarta, Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam mengkaji sebuah penelitian terdapat dua pendekatan penelitian yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti

Lebih terperinci

meningkat, terlebih informasi terkini atau up to date, yang dapat diperoleh dengan

meningkat, terlebih informasi terkini atau up to date, yang dapat diperoleh dengan Abstrak Seiring berjalannya waktu, kebutuhan masyarakat akan informasi semakin meningkat, terlebih informasi terkini atau up to date, yang dapat diperoleh dengan cepat dan praktis. Kecil kemungkinan media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penalitian Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu memberikan gambaran atau penjabaran tentang kondisi empiris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Istilah televisi terdiri dari dua suku kata, yaitu tele yang berarti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan visual memiliki berbagai macam program yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu program

Lebih terperinci

Teknik Reportase dan Wawancara

Teknik Reportase dan Wawancara Modul ke: 05 Fakultas FIKOM Teknik Reportase dan Wawancara Reportase Mintocaroko. S.Sos. Program Studi HUMAS Latar Belakang Reportase adalah ujung tombak proses kerja jurnalistik. Tak lain karena proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa yang setiap hari selalu memberitakan mengenai kasus-kasus kejahatan dan

BAB I PENDAHULUAN. massa yang setiap hari selalu memberitakan mengenai kasus-kasus kejahatan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini, kasus kejahatan begitu marak terjadi dalam hitungan detik dan meniti di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari pemberitaan di berbagai media massa

Lebih terperinci

Apa itu Straight News?

Apa itu Straight News? Fakhrurradzie Gade Apa itu Straight News? Merupakan bentuk berita langsung, bisa juga disebut berita aktual atau terkini (spotnews/hardnews). Berita straight news umumnya memerlukan publikasi lebih cepat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian yang sedang terjadi. Penyajian berita dapat dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian yang sedang terjadi. Penyajian berita dapat dilakukan melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita adalah sajian informasi tentang suatu kejadian yang berlangsung atau kejadian yang sedang terjadi. Penyajian berita dapat dilakukan melalui informasi berantai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besarnya manfaat komunikasi yang di dapatkan manusia. 1 Manfaat tersebut berupa

BAB I PENDAHULUAN. besarnya manfaat komunikasi yang di dapatkan manusia. 1 Manfaat tersebut berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi adalah hal yang mendasar yang tidak dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi

Lebih terperinci

Oleh Abdurrahman. Universitas Indonusa Esa Unggul. Jakarta Barat

Oleh Abdurrahman. Universitas Indonusa Esa Unggul. Jakarta Barat TEKNIK MENULIS BERITA Oleh Abdurrahman Universitas Indonusa Esa Unggul Jakarta Barat Jakob Oetama: Apa itu Berita? Berita bukan fakta, berita itu laporan tentang fakta Mitchell V. Charnley : News is the

Lebih terperinci

Bab III. Objek Penelitian

Bab III. Objek Penelitian Bab III Objek Penelitian 3.1 Pendekatan penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang merupakan sebuah penyelidikan mengenai masalah sosial atau masalah manusia yang berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara. BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Publisitas menjadi sangat penting dalam aktivitas humas di organisasi, banyak sekali media yang bisa digunakan untuk menunjang publikasi humas. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah dunia penyiaran atau dalam hal ini dunia pertelevisian.

BAB I PENDAHULUAN. adalah dunia penyiaran atau dalam hal ini dunia pertelevisian. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang dengan sedemikian pesatnya. Hal ini tentunya membawa

Lebih terperinci

Syarat Berita. 1. Benar terjadi. 2. Aktual. 3. Lengkap. 4. Apa adanya. 5. Tersusun Baik. 6. Menarik. 7. Berguna bagi pembaca.

Syarat Berita. 1. Benar terjadi. 2. Aktual. 3. Lengkap. 4. Apa adanya. 5. Tersusun Baik. 6. Menarik. 7. Berguna bagi pembaca. Menulis Berita Apa itu Berita? Berita adalah produk jurnalistik di samping feature. Sedangkan jurnalistik adalah teknik mencari, mengumpulkan, menuliskan bahan berita serta menyusunnya menjadi berita atau

Lebih terperinci

Membuat Press Release

Membuat Press Release Materi 11 Membuat Press Release Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. Pengertian Press Release Press Release atau siaran pers menurut Soemirat dan Ardianto (2004)

Lebih terperinci

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si Faktor-faktor Pendorong Orang Menonton Program Berita Liputan 6 di SCTV (Studi Eksplanatif-Kuantitatif Faktor-Faktor Pendorong Masyarakat Kampung Sudagaran Kelurahan Tegalrejo Yogyakarta Menonton Program

Lebih terperinci

BAB III SEGEMENTASI PASAR DAN BERITA

BAB III SEGEMENTASI PASAR DAN BERITA BAB III SEGEMENTASI PASAR DAN BERITA 3.1 SEGMENTASI PASAR Perusahaan yang memutuskan untuk beroperasi dalam pasar yang luas hendaknya menyadari bahwa tidak mungkin dapat melayani seluruh pelanggan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (rakhmat,2003:188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR Oleh Delia Putri Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 State of the Art Beberapa penelitian yang pernah meneliti tentang analisis isi sebuah program salah satunya dilakukan oleh Jordan Canggayuda tahun 2012, dimana dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin jelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian penting dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV

MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. Media massa adalah sebuah media yang sangat penting pada jaman ini, karena

BAB 1. Pendahuluan. Media massa adalah sebuah media yang sangat penting pada jaman ini, karena BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Media massa adalah sebuah media yang sangat penting pada jaman ini, karena media massa dianggap paling sukses dalam menyebarkan informasi secara cepat kepada khalayak.

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. tanggungjawab sosial memiliki asumsi utama bahwa di dalam kebebasan terkandung

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. tanggungjawab sosial memiliki asumsi utama bahwa di dalam kebebasan terkandung BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Teori tanggungjawab sosial dapat diterapkan secara luas karena teori ini meliputi beberapa jenis media massa dan lembaga siaran publik, salah satunya yaitu media

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan

BAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan 1 BAB I Pendahuluan 1.1 latar belakang Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan manapun, yaitu untuk memberikan informasi yang penting menyangkut dengan publiknya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Media massa merupakan sarana menyebarkan informasi kepada masyarakat. Oleh karena itu, media massa memiliki peranan penting dalam penyebaran informasi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hanya memapaparkan situasi yang didapat atau peristiwa yang diperoleh dari data

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN RANCANGAN PEMBELAJARAN 1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2011/2012 3. Semester : IV 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Jurnalistik Media Cetak (SPK 2207) 5. SKS : 2 6. Pengampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari 9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari menjamurnya stasiun televisi swasta, dan televisi televisi lokal di daerah. Fenomena

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMBACA BERITA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 28 PADANG

KEMAMPUAN MEMBACA BERITA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 28 PADANG KEMAMPUAN MEMBACA BERITA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 28 PADANG ARTIKEL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) FANI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini, informasi memegang peran penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini, informasi memegang peran penting dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman ini, informasi memegang peran penting dalam kehidupan manusia.hampir tidak ada ruang dan waktu yang tersisa untuk menghindari diri dari serbuan informasi.

Lebih terperinci

Menulis Berita. Silahkan mencoba menulis sebuah berita sesuai kaedah ejaan yang benar. Drs. Masari, MM. Modul ke: Fakultas TEKNIK

Menulis Berita. Silahkan mencoba menulis sebuah berita sesuai kaedah ejaan yang benar. Drs. Masari, MM. Modul ke: Fakultas TEKNIK Modul ke: Menulis Berita Silahkan mencoba menulis sebuah berita sesuai kaedah ejaan yang benar Fakultas TEKNIK Drs. Masari, MM Program Studi TEKNIK MESIN http://www.mercubuana.ac.id Teknik Penulisan Berita

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat atau berinteraksi dengan orang lain, bahasa menjadi hal yang sangat penting. Melalui bahasa, seseorang dapat menyampaikan gagasan,

Lebih terperinci

oleh Stephani Arum Sari Drs. Mario Antonius Birowo, M.A., Ph.D

oleh Stephani Arum Sari Drs. Mario Antonius Birowo, M.A., Ph.D Pemberitaan Partai Nasional Demokrat dalam Surat Kabar Harian SEPUTAR INDONESIA (Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Partai Nasional Demokrat dalam Surat Kabar Harian Seputar Indonesia Periode

Lebih terperinci

Penulisan Media PR Ekternal

Penulisan Media PR Ekternal Modul ke: Penulisan Media PR Ekternal Press Release Fakultas FIKOM Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom Press Release Definisi Naskah sederhana yang bertujuan

Lebih terperinci

Penulisan Naskah Berita Televisi

Penulisan Naskah Berita Televisi Modul ke: Penulisan Naskah Berita Televisi Menulis Paket Berita Televisi Fakultas KOMUNIKASI Syaefurrahman Al-Banjary, SH. M.Si Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Menulis Paket Berita? Berita

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, bahwa hasil penelian ini Faktor Fungsi media, Faktor Visual dan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, bahwa hasil penelian ini Faktor Fungsi media, Faktor Visual dan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dianalisis dan dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa hasil penelian ini Faktor Fungsi media, Faktor Visual dan Faktor Penyiar

Lebih terperinci

Oleh : Endar Widodo (EWI KR)

Oleh : Endar Widodo (EWI KR) Oleh : Endar Widodo (EWI KR) I. Pengertian Jurnalistik Jurnalistik adalah segala bentuk kegiatan yang dilakukan dan sarana yang digunakan dalam mencari, memproses dan menyusun berita serta ulasan mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian analisis isi deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian analisis isi deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian analisis isi deskriptif. Dalam Eriyanto (2010: 47) analisis isi deskriptif adalah analisis isi yang

Lebih terperinci

TEKNIK MENULIS RILIS WORKSHOP MEDIA KEMENTERIAN PERTANIAN RI

TEKNIK MENULIS RILIS WORKSHOP MEDIA KEMENTERIAN PERTANIAN RI TEKNIK MENULIS RILIS WORKSHOP MEDIA KEMENTERIAN PERTANIAN RI RILIS? Press Release atau Siaran Pers adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh Humas suatu organisasi/perusahaan yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 115 BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan pemberitaan Harian Sore Surabaya Post terhadap Prabowo-Hatta selama kampanye pilpres 2014 menunjukan tingkat objektivitas

Lebih terperinci

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Menulis di Media Massa Jenis-jenis Tulisan di Media Massa Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Peluang Dimuat Berita Opini Berita Ditulis oleh wartawan Bisa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat evaluatif dimana riset penelitian ini mengkaji efektivitas atau keberhasilan suatu program. 23 Peneliti ingin mengetahui sejauh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi (TV) merupakan salah satu media massa yang sangat penting bagi seluruh masyarakat di dunia. Ketika TV diciptakan, media massa seperti radio dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kualitatif yaitu 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kualitatif yaitu sebuah penelitian dimana peneliti berinteraksi dengan berbagai material

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan yang penting, bahkan menjadi primer terutama untuk mengisi kebutuhan pikiran tentang

Lebih terperinci

#! Beragam peristiwa dan informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media massa dalam hubungannya dengan penyajian dan inte

#! Beragam peristiwa dan informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media massa dalam hubungannya dengan penyajian dan inte BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat dewasa ini mulai berkembang ke arah masyarakat informasi. keberadaan sebuah informasi dianggap sangat penting. Sehingga dengan demikian masyarakat

Lebih terperinci

TEKNIK REPORTASE TV. Oleh : Ratna Komala RCTI

TEKNIK REPORTASE TV. Oleh : Ratna Komala RCTI TEKNIK REPORTASE TV { Oleh : Ratna Komala RCTI Reportase Apa Reportase? Tindakan/ proses melaporkan berita Apa Berita? Informasi yang mengandung fakta, peristiwa, pendapat yang memiliki nilai berita, disajikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mencapai tujuannya, manusia berupaya membentuk citra yang memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu juga berlaku untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

CREATIVE THINKING. Merancang Produksi Program Acara TV : News. Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Penyiaran

CREATIVE THINKING. Merancang Produksi Program Acara TV : News. Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Penyiaran CREATIVE THINKING Modul ke: Merancang Produksi Program Acara TV : News Fakultas FIKOM Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Peliputan Atau Reportase Peliputan atau reportase:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era saat ini, masyarakat modern dituntut untuk mendapatkan sebuah informasi yang aktual dan akurat. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui beberapa media penyiaran.

Lebih terperinci

MEMBUAT PAKET BERITA TELEVISI

MEMBUAT PAKET BERITA TELEVISI PENULISAN NASKAH BERITA TELEVISI Modul ke: MEMBUAT PAKET BERITA TELEVISI Fakultas 13Ilmu Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran INTRODUCTION Perbedaan utama reporter televisi dengan

Lebih terperinci

Produksi Berita TELEVISI (MK 41034)

Produksi Berita TELEVISI (MK 41034) Produksi Berita TELEVISI (MK 41034) Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI Pokok Bahasan Modul: Kriteria umum Nilai berita Drs.H.DODDY PERMADI INDRAJAYA, M.Si Program Studi PENYIARAN www.mercubuana.ac.id Kriteria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHUAN A. Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antar

Lebih terperinci

LITBANG KOMPAS NURUL FATCHIATI

LITBANG KOMPAS NURUL FATCHIATI LITBANG KOMPAS NURUL FATCHIATI jurnalistik jurnalisme KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) jurnalistik (n) (hal) yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran jurnalisme (n) pekerjaan mengumpulkan, menulis,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan hasil penelitian berdasarkan uraian-uraian dan penjelasan pada bab sebelumnya, khususnya pada bab IV tentang pembahasan dan hasil analisis penelitian data. Ditemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi seperti saat ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi seperti saat ini, menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi seperti saat ini, menuntut manusia untuk selalu mengetahui dan mengikuti perkembangan berbagai informasi.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG BAB IV PELAKSANAAN MAGANG g. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informasi Kabupaten Karanganyar yang beralamatkan di Jalan Nyi Ageng karang, Karanganyar, Jawa Tengah, merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV) ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN ) Fathania Pritami Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA) BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA) Karina Pinem 100904046 Abstrak Penelitian ini berjudul Literasi Media

Lebih terperinci

PENGARUH DURASI KEMUNCULAN DAN PENGGUNAAN SINGKATAN PADA RUNNING TEXT NEWS TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN PENONTON

PENGARUH DURASI KEMUNCULAN DAN PENGGUNAAN SINGKATAN PADA RUNNING TEXT NEWS TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN PENONTON PENGARUH DURASI KEMUNCULAN DAN PENGGUNAAN SINGKATAN PADA RUNNING TEXT NEWS TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN PENONTON (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik dan Studi Media Angkatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel. Analisis isi semata untuk deskripsi, menggambarkan aspek-aspek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel. Analisis isi semata untuk deskripsi, menggambarkan aspek-aspek 50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis dan pendekatan penelitian ini adalah analisis isi deskriptif. Analisis isi deskriptif adalah analisis isi yang dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan peneliti tentang tingkat pengetahuan penonton di Surabaya mengenai Program acara MTMA di Trans TV, maka didapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai media komunikasi massa memiliki beberapa fungsi, yang sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli mengungkapkan banyak

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Sebagai media baru yang berbasis teknologi, website bisa dikatakan memenuhi kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung kinerja Public Relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media melalui perbedaan kemasan dan sifat siarannya. dirasakan oleh audiencennya. Menurut Marshall Mc Luhan, Media televisi telah

BAB I PENDAHULUAN. media melalui perbedaan kemasan dan sifat siarannya. dirasakan oleh audiencennya. Menurut Marshall Mc Luhan, Media televisi telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media televisi lahir dari sebuah proses panjang dari perkembangan teknologi. Seiring diibaratkan bahwa kehadiran teknologi dalam perpanjangan fisik manusia

Lebih terperinci

Priska / Birowo. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Priska / Birowo. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Atma Jaya Yogyakarta PEMBERITAAN GEBRAKAN 100 HARI JOKOWI-BASUKI DI MEDIA ONLINE KOMPAS.COM (Studi Analisis Isi Fungsi Media pada Pemberitaan Gebrakan 100 Hari Jokowi-Basuki dalam Liputan Khusus di Media Online Kompas.com)

Lebih terperinci

PENULISAN BERITA TELEVISI

PENULISAN BERITA TELEVISI Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi PENULISAN BERITA TELEVISI KAIDAH DAN PRINSIP JURNALISTIK, KODE ETIK JURNALISTIK TELEVISI Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 13 BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 13 BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 13 BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh KASMIRA NIM 100388201176 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa elektronik modern yang sangat efektif karena memiliki kandungan informasi yang jauh lebih besar dari pada media lain nya, baik itu media

Lebih terperinci

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu media massa cetak dan media elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai

Lebih terperinci

OBJEKTIVITAS BERITA LINGKUNGAN HIDUP DI HARIAN KOMPAS

OBJEKTIVITAS BERITA LINGKUNGAN HIDUP DI HARIAN KOMPAS OBJEKTIVITAS BERITA LINGKUNGAN HIDUP DI HARIAN KOMPAS (Analisis Isi pada Berita Lingkungan dalam Pemberitaaan Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut Di Indonesia Di Harian Kompas Periode Februari September

Lebih terperinci

Penulisan Naskah Berita Televisi

Penulisan Naskah Berita Televisi Modul ke: Penulisan Naskah Berita Televisi Kaidah Berita Televisi Fakultas KOMUNIKASI Syaefurrahman Al-Banjary, SH, M.Si Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Kaidah Pokok Televisi adalah media

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENYIMAK BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 BINTAN

KEMAHIRAN MENYIMAK BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 BINTAN KEMAHIRAN MENYIMAK BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh KUSNIATI NIM 090388201174 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 22 PADANG Fatmawati 1, Indriani

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Sembilan Elemen Jurnalisme Bill Kovach dan Tom Rossenstiel merupakan salah

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Sembilan Elemen Jurnalisme Bill Kovach dan Tom Rossenstiel merupakan salah BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Sembilan Elemen Jurnalisme Bill Kovach dan Tom Rossenstiel merupakan salah satu pedoman yang digunakan media dan para wartawan untuk menjalankan tugas jurnalistiknya. Tugas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau 61 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian adalah Deskriptif. Deskriptif adalah deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia pertelevisian sudah mulai mendominasi dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia pertelevisian sudah mulai mendominasi dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia pertelevisian sudah mulai mendominasi dunia informasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Televisi memberikan banyak sekali kemudahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian mengenai Sikap Mahasiswa terhadap pemberitaan Joko Widodo menjadi Capres dalam Pemilu 2014 pada media online liputan6.com (Survey terhadap

Lebih terperinci

KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLO POS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013

KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLO POS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013 96 KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLO POS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013 Riska Septiana Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi dan Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. perasaan akan memberi makna atas stimuli tersebut. Secara sederhana persepsi dapat dikatakan

BAB VI PENUTUP. perasaan akan memberi makna atas stimuli tersebut. Secara sederhana persepsi dapat dikatakan BAB VI PENUTUP Bagian ini akan memaparkan tentang kesimpulan secara keseluruhan pembahasan yang diperoleh setelah melakukan analisis dan interpretasi terhadap hasil penelitian, serta berisi pula saran

Lebih terperinci

Analisis Kemampuan Menulis Berita Mahasiswa. Khairun Nisa Abstrak

Analisis Kemampuan Menulis Berita Mahasiswa. Khairun Nisa   Abstrak Analisis Kemampuan Menulis Berita Mahasiswa Khairun Nisa Email: nisakhairun2206@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan mahasiswa dalam menulis berita yang telah mengikuti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Riset penelitian deskriptif ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi seperti yang dikatakan oleh Onong Uchyana Effendy adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui

Lebih terperinci

KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013

KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013 KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

Veronika/ Mario Antonius Birowo. Program Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Abstrak

Veronika/ Mario Antonius Birowo. Program Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Abstrak Pemberitaan Kongres Luar Biasa Partai Demokrat pada Harian Jurnal Nasional dan Harian Kompas (Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Kongres Luar Biasa Partai Demokrat pada Harian Jurnal Nasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. gejala atau fenomena. Hasil dari penelitian ini biasanya berupa tipologi atau pola-pola

BAB III METODOLOGI. gejala atau fenomena. Hasil dari penelitian ini biasanya berupa tipologi atau pola-pola 35 BAB III METODOLOGI 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian Deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci