WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI

Transkripsi

1 SALINAN WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menibang : a. bahwa untuk ewujudkan pelaksanaan pungutan retribusi daerah dengan prinsip yang baik dan tidak enyebabkan ekonoi biaya tinggi, perlu dilakukan peninjauan kebali tarif retribusi dengan eperhatikan indeks harga dan perkebangan retribusi; b. bahwa struktur dan tarif Retribusi Jasa Uu sebagaiana ditetapkan dala Peraturan Daerah Noor 4 Tahun 2012 tentang Retribusi Perizinan Tertentu sudah tidak sesuai lagi dengan indeks harga dan perkebangan perekonoian di Kota Jabi sehingga perlu dilakukan penyesuaian; c. bahwa berdasarkan pertibangan sebagaiana diaksud dala huruf a dan huruf b, perlu enetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Noor 4 Tahun 2012 tentang Retribusi Perizinan Tertentu. Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945; 2. Undang-Undang Noor 9 Tahun 1956 tentang Pebentukan Propinsi Otono kota beasr dala lingkungan daerah propinsi suatera tengah (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Noor 20); 3. Undang-Undang Noor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Noor 130, Tabahan Lebaran Negara Republik Indonesia Noor 5049);

2 4. Undang-Undang Noor 23 Tahun 2014 tentang Peerintahan Daerah (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Noor 244, Tabahan Lebaran Negara Noor 5587), sebagaiana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Republik Indonesia Noor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Peerintahan Daerah (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Noor 58, Tabahan Lebaran Negara Republik Indonesia Noor 5679); 5. Peraturan Peerintah Noor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Peberian dan Peanfaatan Insentif Peungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Noor 119, Tabahan Lebaran Negara Republik Indonesia Noor 5161); 6. Peraturan Menteri Pekerjaan Uu Noor 24/PRT/M/2007 tentang Pedoan Teknis Izin Mendirikan Bangunan Gedung. Dengan Persetujuan Bersaa DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA JAMBI dan WALIKOTA JAMBI MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU Pasal I Beberapa ketentuan dala Peraturan Daerah Kota Jabi Noor 4 Tahun 2012 tentang Retribusi Perizinan Tertentu (Lebaran Daerah Kota Jabi Tahun 2012 Noor 4) diubah sebagai berikut: 1. Ketentuan Pasal 6 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 6 (1) Tingkat penggunaan jasa diukur dengan ruus yang didasarkan atas indikator sebagai berikut: a. koponen retribusi IMB; b. nilai indeks retribusi IMB; c. skala indeks retribusi IMB; d. kode indeks retribusi IMB; e. harga satuan retribusi IMB; dan f. penghitungan retribusi IMB.

3 (2) Ruus sebagaiana diaksud pada ayat (1) untuk cara penghitungan retribusi IMB ditetapkan dengan sebagai berikut : a. Untuk bangunan gedung baru : Retribusi pebangunan bangunan gedung baru : L x I t x x HS bg b. Untuk rehabilitasi bangunan gedung : Retribusi rehabilitasi/renovasi bangunan gedung : L x I t x T k x HS bg c. Untuk prasarana bangunan gedung : Retribusi prasarana bangunan gedung : V x I x x HS pbg d. Untuk rehabilitasi prasarana bangunan gedung : Retribusi rehabilitasi prasarana bangunan gedung : V x I x T k x HS pbg e. Retribusi pelestarian/peugaran bangunan cagar budaya Retribusi pelestarian/peugaran bangunan cagar budaya : L x I t x I p x HS bg Keterangan : L = Luas lantai bangunan gedung V I I t T k = Volue/besaran (dala satuan 2,, unit) = Indeks = Indeks terintegrasi = Tingkat kerusakan HS bg - 0,45 untuk tingkat kerusakan sedang - 0,65 untuk tingkat kerusakan berat = Harga satuan retribusi bangunan gedung (hanya 1 tarif setiap kabupaten/kota) HS pbg = Harga satuan retribusi prasarana bangunan gedung = indeks pebangunan baru (3) Besarnya tarif retribusi sebagaiana diaksud pada ayat (1) tercantu dala lapiran yang erupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.

4 Pasal II Peraturan Daerah ini ulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang engetahui, eerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penepatannya dala Lebaran Daerah Kota Jabi. Ditetapkan di Jabi Pada tanggal, 30 Deseber 2015 WALIKOTA JAMBI, ttd SYARIF FASHA Diundangkan di Jabi Pada tanggal, 30 Deseber 2015 SEKRETARIS DAERAH KOTA JAMBI, ttd DARU PRATOMO LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2015 NOMOR 10 NOREG PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI PROVINSI JAMBI : (10/2015) Salinan Sesuai Dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KOTA JAMBI ttd EDRIANSYAH, SH., MM Pebina NIP

5 LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR : 10 TAHUN 2015 TANGGAL : 30 DESEMBER 2015 TENTANG : PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU A. TABEL KOMPONEN RETRIBUSI UNTUK PENGHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB NO. JENIS RETRIBUSI 1. Retribusi pebinaan penyelenggaraan bangunan gedung a. Bangunan Gedung 1) Pebangunan bangunan gedung baru 2) Rehabilitasi/renovasi bangunan gedung, eliputi: perbaikan/perawatan, perubahan, perluasan/pengurangan a) Rusak Sedang b) Rusak Berat 3) Pelestarian/peugaran a) Prataa b) Madya c) Utaa b. Prasarana Bangunan Gedung 1) Pebangunan baru 2) Rehabilitasi a) Rusak Sedang b) Rusak Berat PENGHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI Luas BG x Indeks Terintegrasi *) x x HS retribusi Luas BG x Indeks Terintegrasi *) x 0,45 x HS retribusi Luas BG x Indeks Terintegrasi *) x 0,65 x HS retribusi Luas BG x Indeks Terintegrasi *) x 0,65 x HS retribusi Luas BG x Indeks Terintegrasi *) x 0,45 x HS retribusi Luas BG x Indeks Terintegrasi *) x 0,30 x HS retribusi Volue x Indeks *) x x HS retribusi Volue x Indeks *) x 0,45 x HS retribusi Volue x Indeks *) x 0,65 x HS retribusi Retribusi adinistrasi IMB Retribusi penyediaan forulir PIMB terasuk pendaftaran bangunan gedung Peta Situasi Ditetapkan sesuai dengan kebutuhan proses Ditetapkan sesuai dengan julah biaya pengadaaan/ pencetakan forulir per-set Ditetapkan sesuai dengan kebutuhan proses B.I INDEKS SEBAGAI FAKTOR PENGALI HARGA SATUAN RETRIBUSI IMB a. Indeks kegiatan Indeks kegiatan eliputi kegiatan: 1. Bangunan gedung a) Pebangunan bangunan gedung baru sebesar b) Rehabilitasi/renovasi 1) Rusak sedang, sebesar 0,45 2) Rusak berat, sebesar 0,65 c) Pelestarian/peugaran 1) Prataa, sebesar 0,65 2) Madya, sebesar 0,45 3) Utaa, sebesar 0,30 2. Prasarana bangunan gedung a) Pebangunan baru sebesar

6 b) Rehabilitasi/renovasi 1) Rusak sedang, sebesar 0,45 2) Rusak berat, sebesar 0,65 b. Indeks paraeter 1. Bangunan gedung a. Bangunan gedung di atas perukaan tanah 1) Indeks paraeter fungsi bangunan gedung ditetapkan untuk: a) Fungsi hunian, sebesar 0,05 dan 0,50 1) Indeks 0,05 untuk ruah tinggal tunggal sederhana, eliputi ruah inti tubuh, ruah sederhana sehat, dan ruah deret sederhana; dan 2) Indeks 0,50 untuk fungsi hunian selain ruah tinggal tunggal sederhana dan ruah deret sederhana; b) Fungsi keagaaan, sebesar 0,00 c) Fungsi usaha, sebesar 3,00 d) Fungsi sosial dan budaya, sebesar 0,00 dan 1) Indeks 0,00 untuk bangunan gedung kantor ilik Negara, eliputi bangunan gedung kantor lebaga eksekutif, legislatif, dan judikatif; 2) Indeks untuk bangunan gedung fungsi sosial dan budaya selain bangunan gedung ilik Negara, e) Fungsi khusus, sebesar 2,00 f) Fungsi ganda/capuran, sebesar 4,00 2) Indeks paraeter klasifikasi bangunan gedung dengan bobot asing-asing terhadap bobot seluruh paraeter klasifikasi ditetapkan sebagai berikut: a) Tingkat kopleksitas berdasarkan karakter kopleksitas dan tingkat teknologi dengan bobot 0,25: 1) Sederhana 2) Tidak sederhana 3) Khusus b) Tingkat peranensi dengan bobot 0,20: 1) Darurat 2) Sei peranen 3) Peranen c) Tingkat risiko kebakaran dengan bobot 0,15: 1) Rendah 2) Sedang 3) Tinggi d) Tingkat zonasi gepa dengan bobot 0,15: 1) Zona I / inor 0,10 2) Zona II / inor 0,20 3) Zona III / sedang 4) Zona IV / sedang 0,50 5) Zona V / kuat 6) Zona VI / kuat e) Lokasi berdasarkan kepadatan bangunan gedung dengan bobot 0,10: 1) Renggang 2) Sedang 3) Padat f) Ketinggian bangunan gedung berdasarkan julah lapis/tingkat bangunan gedung dengan bobot 0,10: 1) Rendah (1 lantai - 4 lantai) 2) Sedang (5 lantai 8 lantai) 3) Tinggi (lebih dari 8 lantai) g) Kepeilikan bangunan gedung dengan bobot 0,05: 1) Negara, yayasan 2) Perorangan 3) Badan usaha

7 3) Indeks paraeter waktu penggunaan bangunan gedung ditetapkan untuk: a. Bangunan gedung dengan asa peanfaatan seentara jangka pendek aksiu 6 (ena) bulan seperti bangunan gedung untuk paeran dan ock up, diberi indeks sebesar b. Bangunan gedung dengan asa peanfaatan seentara jangka enengah aksiu 3 (tiga) tahun seperti kantor dan gudang proyek, diberi indeks sebesar c. Bangunan gedung dengan asa peanfaatan lebih dari 3 (tiga) tahun, diberi indeks sebesar b. Bangunan gedung di bawah perukaan tanah (baseent), di atas/bawah perukaan air, prasarana, dan sarana uu. Untuk bangunan gedung, atau bagian bangunan gedung ditetapkan indeks pengali tabahan sebesar 1,30 untuk endapatkan indeks terintegrasi. 2. Prasarana bangunan gedung Indeks prasarana bangunan gedung ruah tinggal tunggal sederhana eliputi ruah inti tubuh, ruah sederhana sehat, ruah deret sederhana, bangunan gedung fungsi keagaaan, serta bangunan gedung kantor ilik Negara ditetapkan sebesar 0,00. c. Dikecualikan sebagaiana diaksud pada huruf a indeks kegiatan dan huruf b indeks paraeter, untuk konstruksi prasarana bangunan gedung yang tidak dapat dihitung dengan satuan, dapat ditetapkan dengan prosentase terhadap harga Rencana Anggaran Biaya sebesar 1,75 %.

8 B.II TABEL PENETAPAN INDEKS TERINTEGRASI PENGHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB UNTUK BANGUNAN GEDUNG FUNGSI KLASIFIKASI WAKTU PENGGUNAAN Paraeter Indeks Paraeter Bobot Paraeter Indeks Paraeter Indeks Hunian 2. Keagaaan 3. Usaha 4. Sosial dan Budaya 5. Khusus 6. Ganda/Capuran 0,05 / 0,5 *) 0,00 3,00 0,00 / **) 2,00 4,00 1. Kopleksitas 2. Peranensi 3. Risiko kebakaran 4. Zonasi gepa 5. Lokasi (kepadatan bangunan gedung) 6. Ketinggian bangunan gedung 7. Kepeilikan 0,25 0,20 0,15 0,15 0,10 0,10 0,05 a. Sederhana b. Tidak sederhana c. Khusus a. Darurat b. Sei peranen c. Peranen a. Rendah b. Sedang c. Tinggi a. Zona I / inor b. Zona II / inor c. Zona III / sedang d. Zona IV / sedang e. Zona V / kuat f. Zona VI / kuat a. Renggang b. Sedang c. Padat a. Rendah b. Sedang c. Tinggi a. Negara/Yayasan b. Perorangan c. Badan Usaha Swasta 0,10 0,20 0,50 1. Seentara jangka pendek 2. Seentara jangka enengah 3. Tetap CATATAN : 1. *) Indeks 0,05 untuk ruah tinggal tunggal, eliputi ruah inti tubuh, ruah sederhana sehat, dan ruah deret sederhana. 2. **) Indeks 0,00 untuk bangunan gedung kantor ilik negara, kecuali bangunan gedung ilik Negara untuk pelayanan jasa uu, dan jasa usaha. 3. Bangunan gedung, atau bagian bangunan gedung di bawah perukaan tanah (baseent), di atas/bawah perukaan air, prasarana, dan sarana uu diberi indeks pengali Tabahan 1,30.

9 C. TABEL PENETAPAN INDEKS PENGHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB UNTUK PRASARANA BANGUNAN GEDUNG NO JENIS PRASARANA BANGUNAN PEMBANGUNAN RUSAK RUSAK BARU BERAT SEDANG *) Indeks Indeks Indeks Indeks Konstruksi pebatas/ penahan/pengaan a. pagar b. Tanggul / retaining wall c. Turap batas kavling/persil 2 Konstruksi penanda asuk lokasi a.gapura b.gerbang 3 Konstruksi perkerasan a.jalan b.lapangan upacara c.lapangan olah raga terbuka 4 Konstruksi penghubung a.jebatan b.box culvert c.bawah tanah/underpass 5 Konstruksi a.kola renang kola/reservoir bawah b.kola pengolahan air tanah c.reservoir di bawah tanah d.septitank /suur resapan 6 Kola pengolahan air a.menara antena b.menara reservoir c.cerobong 7 Konstruksi onuen a.tugu 8 Konstruksi instalasi / gardu 9 Konstruksi reklae/papan naa 10 Konstruksi tabahan bangunan b.patung a.instalasi listrik b.instalasi telepon/kounikasi c.instalasi pengolahan a.billbard b.papan iklan c.papan naa (berdiri sendiri atau berupa tebok pagar) 0,65 0,45 0,00 0,65 0,45 0,00 0,65 0,45 0,00 0,65 0,45 0,00 0,65 0,45 0,00 0,65 0,45 0,00 0,65 0,45 0,00 0,65 0,45 0,00 0,65 0,45 0,00 Awning 0,65 0,45 0,00 CATATAN : 1. *) indeks 0,00 untuk prasarana bangunan gedung keagaaan, bangunan gedung kantor ilik negara, kecuali bangunan ilik negara untuk pelayanan jasa uu, dan jasa usaha 2. RB = Rusak Berat 3. RS = Rusak Ringan 4. Jenis konstruksi bangunan lainnya terasuk prasarana bangunan gedung ditetapkan peerintah daerah.

10 D. DAFTAR KODE DAN INDEKS PENGHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB BANGUNAN GEDUNG LINGKUP PEMBANGUNAN Pebangunan baru Rehabilitasi/Renovasi Rehabilitasi/Renovasi sedang Rehabilitasi/Renovasi berat Pelestarian Pelestarian prataa Pelestarian adya Pelestarian utaa FUNGSI Hunian Keagaaan Usaha Sosial dan Budaya Khusus Ganda KLASIFIKASI Kopleksitas Sederhana Tidak sederhana Khusus Peranensi Darurat Sei peranen Peranen Risiko kebakaran Rendah Sedang Tinggi Zonasi gepa Zona I / inor Zona II / inor Zona III / sedang Zona IV / sedang Zona V / kuat Zona VI /kuat Lokasi (kepadatan bangunan gedung) Renggang Sedang Padat Ketinggian bangunan gedung Rendah Sedang Tinggi Kepeilikan Negara/Yayasan Perorangan Badan usaha WAKTU PENGGUNAAN BANGUNAN GEDUNG Seentara jangka pendek Seentara jangka enengah Tetap 0,45 0,65 0,65 0,45 0,30 0,05/0,50* 0,00 3,0 0,00/* 2,00 4,00 0,25 0,20 0,15 0,15 0,10 0,20 0,50 0,10 0,10 0, PRASARANA BANGUNAN GEDUNG LINGKUP PEMBANGUNAN Pebangunan baru Rehabilitasi Rehabilitasi sedang Rehabilitasi berat JENIS PRASARANA Konstruksi pebatas/ penahan/pengaan - Pagar - Tanggul/retaining wall - Turap batas kavling/persil Konstruksi penanda asuk - Gapura - Gerbang Konstruksi perkerasan - Jalan - Lapangan parkir - Lapangan upacara - Lapangan olah raga terbuka Konstruksi penghubung - Jebatan - Box culvert - Bawah tanah/underpass Konstruksi kola/reservoir bawah tanah - Kola renang - Kola pengolahan air - Reservoir air bawah tanah - Septitank / suur resapan Konstruksi enara - Menara antenna - Menara reservoir - Cerobong Konstruksi onuent - Tugu - Patung Konstruksi instalasi - Instalasi listrik - Instalasi telepon/kounikasi - Instalasi pengolahan Konstruksi reklae/papan naa - Billboard - Papan iklan - Papan naa Kontruksi tabahan bangunan. - Awning 0,45 0,65

11 E. TABEL HARGA SATUAN RETRIBUSI IMB HARGA SATUAN RETRIBUSI NO JENIS BANGUNAN HARGA SATUAN SATUAN/ VOLUME Bangunan Gedung *) Rp Prasarana bangunan gedung/bangunan bukan gedung A Konstruksi Pagar depan Rp ,- pebatas/pengaan/ Benteng saping penahan /belakang Rp ,- B Konstruksi Penahan/turap Rp ,- M C Konstruksi penanda Rp ,- 1 % dari asuk/gapura RAB**) 2 D Konstruksi perkerasan Rp ,- aspal/beton 2 E Lapangan Parkir Rp ,- F Konstruksi perkerasan Rp ,- grassblock 2 G Konstruksi penghubung Rp ,- (jebatan antar gedung) 2 H Konstruksi penghubung Rp ,- (jebatan penyeberangan 2 orang/barang) I Konstruksi penghubung Rp ,- bawah tanah/underpass 2 J Konstruksi kola renang Rp ,- 2 K Konstruksi reservoir Rp ,- bawah tanah/tandon air 2 M Konstruksi Septicktank, Rp ,- suur resapan 2 N Konstruksi cerobong asap Rp ,- Per 5 2 O Konstruksi enara air Rp ,- Per 5 2 P Konstruksi onuent - didala persil Rp ,- - diluar persil 75 % dari RAB pebangunan onuen atau paling sedikit Rp ,- Q Konstruksi instalasi/gardu listrik Rp ,- selebihnya dihitung Rp. 5000/ 2 (luas aksiu 10 R Konstruksi reklae/papan naa - yang dibangun langsung diatas tanah Rp ,- untuk bangunan konstruksi reklae dengan luas sapai dengan 12 2 dan setiap penabahan bidang konstruksi reklae seluas 1 2 dikenakan retribusi sebesar Rp ,- 2 ) dan penabahannya

12 S Pondasi esin (di luar bangunan) T Konstruksi enara Televisi U Konstruksi antena radio 1) Standing tower dengan konstruksi 3-4 kaki : - yang dibangun diatas bangunan Rp ,- untuk bangunan konstruksi reklae dengan luas sapai dengan 12 2 dan setiap penabahan bidang konstruksi reklae seluas 1 2 dikenakan retribusi sebesar Rp ,- - yang dibangun enepel dibangunan Rp ,- untuk bangunan konstruksi reklae dengan luas sapai dengan 12 2 dan setiap penabahan bidang konstruksi reklae seluas 1 2 dikenakan retribusi sebesar Rp ,- Rp ,- Rp ,- esin (tinggi aksial100, selebihnya dihitung kelipatannya a) Ketinggian 0 25 Rp ,- b) Ketinggian Rp ,- c) Ketinggian Rp ,- d) Ketinggian di atas Rp ,- 75 2) Siste guy wire / bentang kawat : a) Ketinggian 0 50 Rp ,- b) Ketinggian Rp ,- c) Ketinggian di atas Rp ,- 75 V Konstruksi enara/tower telekounikasi 1) Menara bersaa a) Ketinggian 0 25 Rp ,- b) Ketinggian Rp ,- c) Ketinggian Rp ,- d) Ketinggian di atas Rp ,- 50 2) Menara andiri a) Ketinggian 0 25 Rp ,-

13 b) Ketinggian c) Ketinggian d) Ketinggian di atas 50 W Tangki tana bahan bakar X Lapangan olah raga terbuka dengan konstruksi perkerasan Y Pekerjaan drainase (dala persil) Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- 2 1) Saluran Rp ,- 2) Kola penapungan Rp ,- 2 Z Konstruksi penyipan/silo Rp ,- 3 Aa Konstruksi Tenda Awning Rp ,- 3 3 Biaya Adinistrasi IMB Rp ,- Per IMB 4 Biaya penyediaan forulir PIMB terasuk pendaftaran 5 Biaya pencetakan peta situasi Rp ,- Rp ,- Per IMB Per IMB Catatan : * Untuk harga satuan retribusi bangunan gedung diklasifikasi sebagai berikut : - Luas bangunan gedung 0 s/d dikenakan harga satuan retribusi untuk bangunan gedung sebesar 100 % dari tarif yang telah ditetapkan - Luas bangunan gedung s/d dikenakan harga satuan retribusi untuk bangunan gedung sebesar 90 % dari tarif yang telah ditetapkan - Luas bangunan gedung /d dikenakan harga satuan retribusi untuk bangunan gedung sebesar 80 % dari tarif yang telah ditetapkan - Luas bangunan gedung lebih dari dikenakan harga satuan retribusi untuk bangunan gedung sebesar 70 % dari tarif yang telah ditetapkan

14 F. PENGHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG (Contoh) Lapiran Keputusan Walikota Jabi. Noor... Tanggal... Fungsi bangunan gedung : Jenis bangunan gedung : Naa bangunan gedung : Atas naa/peilik : 1. INDEKS PENGHITUNGAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG BERDASARKAN FUNGSI DAN KLASIFIKASI a. Daftar Indeks bangunan gedung yang diaksud BANGUNAN GEDUNG 2000 PRASARANA BANGUNAN GEDUNG 1100 LINGKUP PEMBANGUNAN 2100 LINGKUP PEMBANGUNAN 1110 Pebangunan Baru 2110 Pebangunan baru 1200 FUNGSI 2210 Konstruksi pebatas 1240 Sosial dan Budaya / Ruah Sakit 2213 Turap 1300 KLASIFIKASI 2220 Konstruksi penanda asuk 1310 Kopleksitas 0, Gerbang 1313 Khusus 2230 Konstruksi perkerasan 1320 Peranensi 0, Parkir dan jalan 1323 Peranen 2240 Konstruksi penghubung 1330 Risiko kebakaran 0, Box culvert 1332 Sedang 2250 Konstruksi kola/reservoir bawah tanah 1340 Zonasi gepa 0, Waste water treatent plant 1343 Zona I / Minor 0, Konstruksi enara 1350 Lokasi (kepadatan bangunan gedung) 0, Water tower 1352 Sedang 2290 Konstruksi reklae/papan naa 1360 Ketinggian bangunan gedung 0, Papan naa 1362 Sedang Kepeilikan 0, Yayasan 1400 WAKTU PENGGUNAAN 1430 Tetap b.indeks terintegrasi bangunan x {(0,25 x...) + (0,20 x...) + (0,15 x...) + (0,15 x...) + (0,10 x...) + (0,10 x...) + (0,05 x...)} x = PENGHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG a. Retribusi pebinaan penyelenggaraan bangunan gedung: 1000 Bangunan gedung L 2 x...* x * x HS retribusi**... Rp Prasarana Bangunan Gedung 2213 Turap p x * x HS retribusi**... Rp Gerbang l 1 2 x * x HS retribusi**... Rp Parkir dan jalan l 2 2 x * x HS retribusi**... Rp Box culvert l 3 2 x * x HS retribusi**... Rp Waste water treatentplant l 4 2 x * x HS retribusi**... Rp Water tower n unit x * x HS retribusi**... Rp Papan naa n unit x * x HS retribusi**... Rp... (berupa tebok pagar atau berdiri sendiri)

15 b. Biaya Peta Situasi... Rp... c. Biaya adinistrasi...rp... d. Biaya forulir PIMB... Rp... + Julah... Rp... (Terbilang :...) *) Indeks untuk pebangunan baru = **) Harga satuan retribusi sesuai dengan harga satuan yang ditetapkan oleh Peda Kota Jabi. Jabi,..., KEPALA DINAS... KEPALA BIDANG... NAMA NIP.:... NAMA NIP.:... CATATAN : Lapiran ini erupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Walikota Jabi Noor :... tanggal... tentang Izin Mendirikan Bangunan An... WALIKOTA JAMBI, ttd SYARIF FASHA Salinan Sesuai Dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KOTA JAMBI ttd EDRIANSYAH, SH., MM Pebina NIP