5 Potensi menimbulkan masalah kerusakan lingkungan 6 Potensi menimbulkan masalah sosial. - Potensi menimbulkan masalah sosial di masyarakat 1 3

Transkripsi

1 LAMPIRAN 5

2 54 Lampiran Penilaian potensi risiko OPT Penilaian potensi risiko OPT Kategori penilaian Total skor Penilaian potensi masuk, menetap dan menyebar Potensi masuk - Bentuk media pembawa dan tujuan pemasukan media pembawa - Frekuensi dan volume pemasukan media pembawa - Kemungkinan OPT bertahan hidup selama transportasi dan lolos dari 7 deteksi di tempat pemasukan - Kemampuan invasi - Penyebaran OPT - Cara hidup dan kemampuan bertahan Potensi menetap - Strategi reproduksi dan jumlah individu yang dibutuhkan untuk membangun populasi yang mapan - Distribusi tanaman inang - Kesesuiaian lingkungan Potensi menyebar setelah menetap - Kemampuan menyebar segera setelah menetap - Ketersediaan musuh alami - Kesulitan dilakukan eradikasi Potensi masalah ekonomi, lingkungan dan sosial 4 Potensi masalah ekonomi 5 Potensi masalah kerusakan lingkungan 6 Potensi masalah sosial - Potensi kerugian yang ditimbulkan - Potensi kerugian dan kehilangan pasar - Potensi sebagai vektor penyakit tanaman - Potensi biaya tambahan akibat pengendalian - Potensi masalah lingkungan Potensi masalah sosial di masyarakat

3 Lampiran Parameter penilaian potensi risiko OPT Penilaian potensi masuk Bentuk media pembawa dan tujuan pemasukan media pembawa. Media pembawa yang dimasukkan ke dalam wilayah RI dalam bentuk hasil tanaman mati untuk bahan baku industri dan langsung diolah. Media pembawa yang dimasukkan ke wilayah RI dalam bentuk bagian tanaman hidup atau mati yang masih dapat ditumbuhkan; bahan baku industri dan konsumsi yang tidak langsung diolah. Media pembawa yang dimasukkan ke dalam wilayah RI dalam bentuk bibit maupun material vegetatif untuk kepentingan perbanyakan atau ditanam kembali 55 Frekuensi dan volume pemasukan media pembawa. Pemasukan jarang terjadi dengan volume terbatas. Pemasukan jarang terjadi dengan volume besar. Pemasukan bersifat rutin dengan volume besar Kemungkinan OPT bertahan hidup selama transportasi dan lolos dari deteksi di tempat pemasukan. Tidak mampu bertahan selama transportasi; lama perjalanan lebih panjang dari siklus hidup dan mudah dideteksi oleh petugas di tempat pemasukan. Mampu bertahan dalam alat angkut; lama perjalanan lebih panjang dari siklus hidup dan dapat dideteksi oleh petugas di tempat pemasukan. Mampu bertahan selama transportasi; lama perjalanan lebih singkat dari siklus hidupnya dan sulit dideteksi oleh petugas di tempat pemasukan

4 56 Lampiran (lanjutan) Penilaian potensi masuk 4 Kemampuan invasi. L. invasa terintroduksi di negara tetangga namun tidak mampu menetap dan menyebar. L. invasa diketahui menetap dan menyebar di negara tetangga dan terdapat lalu lintas manusia ke wilayah RI. L. invasa diketahui menetap dan menyebar di negara tetangga, negara tetangga mengekspor media pembawa dan komoditi serta terdapat lalu lintas manusia ke wilayah RI 5 Penyebaran OPT. L. invasa tidak diketahui telah menyebar di luar daerah aslinya. L. invasa diketahui telah menyebar di luar jangkauan aslinya dalam jangka waktu 0 5 tahun terakhir. L. invasa diketahui telah menyebar di luar jangkauan aslinya dalam jangka waktu 5 0 tahun terakhir 6 Cara hidup dan kemampuan bertahan. Hidup di luar jaringan tanaman, merusak dari bagian luar tanaman dan dapat dengan mudah dibebaskan dengan perlakuan. Salah satu fase terjadi di dalam jaringan tanaman dan merusak dari bagian dalam tanaman dan dapat dibebaskan dengan perlakuan. Sebagian besar atau seluruh fase terjadi di dalam jaringan tanaman dan merusak dari bagian dalam dan luar tanaman dan sulit dibebaskan dengan perlakuan

5 57 Lampiran (lanjutan) Penilaian potensi menetap Tipe reproduksi dan jumlah individu awal untuk perkembangbiakan populasi. Reproduksi seksual; keperidian rendah. Reproduksi seksual; keperidian sedang. Reproduksi seksual dan aseksual; keperidian tinggi ( individu partenogenetik atau ekor betina kawin) Distribusi tanaman inang. Hanya memiliki jenis tanaman inang dan persebaranya terbatas. Memiliki atau beberapa jenis tanaman inang dalam satu famili dan persebarannya terbatas. Memiliki banyak jenis tanaman inang dalam lebih dari satu famili dan persebaranya terbatas atau luas Kesesuaian lingkungan. Faktor biotik dan abiotik tidak banyak mendukung perkembangan OPT. Sebagian faktor biotik dan abiotik mendukung perkembangan OPT. Seluruh faktor biotik dan abiotik mendukung perkembangan OPT Penilaian potensi menyebar Kemampuan menyebar segera setelah menetap (melalui media pembawa maupun menyebar secara independen). OPT sangat bergantung dengan inangnya dalam penyebarannya. OPT dapat memencar secara aktif (jarak dekat) dan menyebar secara pasif bersama inangnya. OPT dapat memencar secara aktif (jarak jauh) dan secara pasif bersama inang, material lain, maupun sebagai kontaminan Ketersediaan musuh alami. Diketahui terdapat beragam jenis musuh alami di Indonesia yang bersifat polifag atau oligofag. Diketahui terdapat beberapa jenis musuh alami di Indonesia yang bersifat monofag. Tidak tersedia musuh alaminya di Indonesia

6 58 Lampiran (lanjutan) Peniliaian potensi menyebar Kesulitan dilakukan eradikasi. Proses eradikasi mudah dilakukan dengan banyak alternatif perlakuan. Proses eradikasi dapat dilakukan dengan perlakuan tertentu. Proses eradikasi belum pernah atau sulit dilakukan Potensi masalah ekonomi, lingkungan dan sosial Potensi kerugian yang ditimbulkan Potensi kehilangan pasar Potensi biaya tambahan akibat pengendalian. Menyebabkan kehilangan hasil %. Kehilangan hasil mencapai. > % sampai < 5%. Kahilangan hasil mencapai 5%. Serangan OPT tidak menurunkan kualitas media pembawa dan masih bisa dipasarkan. Serangan OPT menurunkan kualitas media pembawa namun media pembawa masih dapat dipasarkan; peredaran media pembawa tidak dibatasi. Serangan OPT menurunkan produksi dan kualitas media pembawa, tidak dapat dipasarkan, peredaran media pembawa dibatasi. Menggunakan satu dari beberapa teknik pengendalian berikut: pengendalian hayati, fisik, mekanik, kultur teknis. Menggunakan dua dari beberapa teknik pengendalian berikut: pengendalian hayati, fisik, mekanik, kultur teknis, karantina, dan kimiawi. Menggunakan lebih dari dua teknik pengendalian berikut: pengendalian hayati, fisik, mekanik, kultur teknis, karantina, dan kimiawi

7 Lampiran (lanjutan) Potensi masalah ekonomi, lingkungan dan sosial 4 Potensi OPT sebagai vektor penyakit tanaman. Bukan vektor bagi penyakit tanaman. Vektor dari satu jenis penyakit tanaman. Vektor dari dua atau lebih penyakit tanaman 59 5 Potensi kerusakan lingkungan. Mengancam biodiversitas atau menyebabkan pencemaran lingkungan atau menyebabkan masalah hidrologi (salah satu). Mengancam biodiversitas atau menyebabkan pencemaran lingkungan atau menyebabkan masalah hidrologi (dua dari tiga kerusakan berpotensi untuk terjadi). Mengancam biodiversitas, menyebabkan pencemaran lingkungan dan menyebabkan masalah hidrologi 6 Potensi masalah sosial pada masyarakat. Kerugian ekonomi akibat serangan OPT tidak masalah sosial yang berarti pada masyarakat, perusahaan tetap dapat bertahan dan beroperasi seperti biasa. Kerugian ekonomi akibat serangan OPT menyebabkan perusahaan harus menekan biaya produksi sehingga mengakibatkan berkurangnya produksi yang berimbas kepada pengurangan jam kerja. Kerugian ekonomi akibat serangan OPT menyebabkan gangguan kesehatan akibat aplikasi pestisida, gagal panen, hilangnya lapangan pekerjaan, jumlah anak putus sekolah bertambah, perceraian serta ketidakmampuan individu atau kelompok individu untuk memenuhi kebutuhan pokoknya

8 60 Lampiran Perkiraan kerugian yang ditimbulkan akibat serangan L. invasa Diketahui: Volume panen rata-rata bubur kertas 5 tahun terakhir = ton/thn Luas areal tanam = 5000 ha Jarak tanam eucalyptus = 4 m x 4 m = 6 m Tingkat kerusakan (TK) pada bibit = 0% (KEFRI 007) Tingkat kerusakan (TK) pada tanaman di tegakan = 4% (KEFRI 007) Harga bibit eucalyptus/batang = Rp Harga jual ekspor bubur kertas (Anonim 0) = USD 750/ton Jumlah bibit yang dibutuhkan dalam ha (batang) = m : 6 m = 65 batang Jumlah bibit yang dibutuhkan untuk luas area tanam 5000 ha = luas area tanam x jumlah bibit dalam ha = 5000 x 65 = batang Jumlah bibit untuk penyulaman = 0% x = batang Total bibit yang dibutuhkan untuk 5000 ha = = batang Jumlah bibit rusak = TK bibit x Jml total bibit = 0% x batang = batang Jumlah bibit sehat = Jumlah tanaman rusak = batang = TK tanaman di tegakan x jml bibit sehat = 4% x = pohon Jumlah tanaman sehat di tegakan = = pohon (± luas area 4608 ha) Kerugian di pembibitan = Jumlah bibit rusak x harga bibit/batang = x Rp = Rp Luas area 5000 ha perkebunan eucalyptus dapat menghasilkan volume bubur kertas layak panen sebesar ton/ tahun. Jika diketahui jumlah tanaman sehat yang tersisa di tegakan sebanyak pohon (estimasi yang ditanami tanaman eucalyptus sehat adalah seluas 4609 ha), maka volume bubur kertas yang layak dipanen diperkirakan sebesar ton/tahun. Kehilangan hasil yang terjadi akibat serangan L. invasa adalah sebesar ton/tahun. Anonim (0) menunjukkan bahwa selama tahun 0 harga jual ekspor bubur kertas dari jenis tanaman eucalyptus mencapai USD 750/ton (Rp /ton), sehingga kerugian yang disebabkan oleh serangan L. invasa pada tanaman eucalyptus mencapai lebih dari Rp. 84 Milyar. Total kerugian ekonomi pada tanaman eucalyptus di pembibitan hingga di perkebunan akibat serangan L. invasa adalah sebesar Rp. 99 Milyar untuk luas area tanam 5000 ha.

9 Lampiran 4 Perkiraan tambahan biaya pengendalian kimiawi akibat serangan L. invasa pada perkebunan eucalyptus Diketahui: Insektisida yang digunakan berbahan aktif Carbofuran G g/tanaman, dan empat kali aplikasi imidaclorpid 0.008% per tanaman. Harga kg insektisida b.a. carbofuran G ( kg carbofuran dapat digunakan untuk 000 bibit) = Rp Kebutuhan carbofuran untuk 5000 ha = g = 750 kg = 750 x Rp = Rp Harga insektisida sistemik dengan b.a imidaklorpid 00 SL = Rp Konsentrasi bahan aktif didalamnya = 0.05% =.5 ml/l air Untuk mendapatkan konsentrasi 0.008% dibutuhkan 6.5 kali pengenceran Maka banyaknya tanaman yang dapat diberi aplikasi dari satu kemasan = (40 ml/.5 ml) x 6.5 = 00 tanaman Maka untuk aplikasi pada lahan seluas 5000 ha ( tanaman) dibutuhkan insektisida sebanyak = : 00 = kemasan Kebutuhan imidaklorpid untuk 5000 ha = x Rp = Rp Total biaya tambahan pengendalian = Rp. 75 juta + 4 x (Rp.,5 M) = Rp ,- Berdasarkan hasil perkiraan dapat dihitung total biaya tambahan pengendalian kimiawi akibat serangan L. invasa untuk kebutuhan bibit 5000 ha adalah sebesar Rp ,-. 6