KETERBATASAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PELAYANAN DAN PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS IQRA BURU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KETERBATASAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PELAYANAN DAN PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS IQRA BURU"

Transkripsi

1 KETERBATASAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PELAYANAN DAN PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS IQRA BURU oleh: M. Chairul Basrun Umanailo, M.Si Universitas Iqra Buru NAMLEA 2016

2 KETERBATASAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PELAYANAN DAN PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS IQRA BURU M. Chairul Basrun Umanailo, M.Si. Jalan Baru Pendopo Wakil, RT 004/01 No. 59 Namlea. Universitas Iqra Buru ABSTRAK Menyikapi berbagai perkembangan teknologi yang ada, Universitas Iqra Buru sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Maluku turut serta dalam pemanfaatan sumber pembelajaran yang terkait dengan pemanfaatan teknologi, namun tidak semua perencanaan maupun orientasi yang ingin dicapai dapat terwujud sebagai akibat ketersediaan infrastruktur maupun biaya operasional yang begitu besar, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi keterbatasan teknologi informasi mempengaruhi proses pelayanan pembelajaran di Universitas Iqra Buru. Metode penelitian yang digunakan yakni penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi serta waktu pelaksanaan selama 30 hari di lokasi kampus Universitas Iqra Buru. Sampel yang diambil dari 5 program studi di lingkungan Universitas Iqra Buru. Data lapangan menunjukan berbagai keterbatasan penggunaan teknologi informasi yang berimbas pada mutu pelayanan maupun proses pembelajaran dimana efek yang muncul pada akhirnya bersinggungan dengan mutu maupun kwalitas yang dibutuhkan. Persoalan sarana prasaran, pembiayaan serta kebijakan universitas menjadi permasalahan pokok yang menyebabkan keterbatasan pemanfaatan teknologi informasi itu terjadi di lembaga pendidikan seperti yang didapatkan pada Universitas Iqra Buru. Harapan untuk aya bantuan maupun dorongan dari pemerintah dalam hal ini pemerintah melalui Kementerian Komunikasi Informasi serta Kemeterian Ristek Dikti agar berinisiasi menyelesaikan persoalan-persoalan yang terkait pemanfaatan teknologi informasi pada Perguruan Tinggi Swasta menjadi keinginan bersama untuk menunjang pencapaian mutu pendidikan yang berkwalitas serta memiliki daya saing. (kata kunci): Teknologi, Informasi, Pembelajaran

3 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada teknologi informasi, banyak membawa pengaruh yang luar biasa terhadap perkembangan masyarakat terutama pada pola pikir pola tindak. Mulai dari televisi, komputer, radio, telephone, hingga internet, yang bisa diakses dengan mudah melalui berbagai telepon seluler, sehingga individu menjadi bebas dalam mengakses apapun yang ada didalamnya, termasuk dalam membangun jaringan komunikasi. Konsekuensi dari perkembangan tersebut memiliki implikasi yang bersifat memaksa, artinya barang siapa (individu maupun lembaga) yang tidak serta merta menyesuaikan, maka yang ada hanyalah ketertinggalan, akibat dari globalisasi yang membuat setiap pemenuhan kebutuhan bergeser dari manual ke teknologi seperti halnya menyetor uang tidak lagi harus berlama-lama mengantri pada sebuah bank, melainkan dengan SMS banking atau fitur sejenisnya kita sudah dengan mudah menyetor mentransfer uang dalam hitungan beberapa menit. Sebagai akibatnya, hampir seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat-pun memiliki orientasi perubahan yang selalu mengedepankan penggunanaan teknologi informasi dalan pelaksanaannya. Tidak terlepas dari itu semua, universitas sebagai salah satu institusi pendidikan yang mana dituntut untuk bisa menyelaraskan antara kebutuhan dengan perkembangan teknologi terutama pada pemanfaatan sumber-sumber serta proses pembelajaran. Harapan besar terhadap universitas sebagai institusi pendidikan, riset teknologi, sedianya mampu menjadi salah satu sumber dari pengembangan teknologi informasi yang hasilnya juga bisa diperguankan oleh masyarakat umum, seperti contoh yang ditunjukan oleh beberapa mahasiswa informatika yang berhasil menciptakan program untuk penggunaan aplikasi manajemen keuangan. Beberapa waktu yang lalu, Kemenristek dikti telah mengeluarkan edaran terkait dengan program pembelajaran jarak jauh dengan memberikan ruang yang besar untuk masing-masing program studi di tiap-tiap universitas membuka program dengan menggunakan ketersediaan kemampuan sumberdaya teknologi yang dimiliki, artinya bahwa pendidikan diangap memiliki kaitan kuat dengan teknologi informasi untuk saling mendukung. Menyikapi berbagai perkembangan teknologi yang ada, Universitas Iqra Buru sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Maluku turut serta dalam pemanfaatan sumber pembelajaran yang terkait dengan pemanfaatan teknologi, seperti halnya diskusi interaktif maupun pembelajaran dengan fasilitas internet. Beberapa program telah dijalankan pada program studi tertentu namun demikian, tidak semua perencanaan maupun orientasi yang ingin dicapai dapat terwujud sebagai akibat ketersediaan infrastruktur maupun biaya operasional yang begitu besar. Dengan biaya yang begitu besar, tentunya akan membebani biaya pendidikan para mahasiswa, sehingga untuk keberlanjutannya masih ditinjau kembali, padahal kebutuhan tersebut mestinya bukan lagi menjadi sesuatu yang mahal tetapi Konsekuensi ketersediaan tersebut, menyebabkan mahasiswa maupun pihak universitas harus mengeluarkan biaya lebih guna mengakses keterbutuhan mereka terhadap internet. Pada beberapa kajian sebelumnya, terlihat akan faktor sumberdaya keuangan kebijakan sehingga pembelajaran di universitas dengan memakai infrastruktur teknologi informasi sulit untuk dilaksanakan. Fenomena tersebut menjadi daya tarik tersendiri untuk kemudian dieksplorasi, bahwa di satu sisi ada kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi yang melekat sebagai penunjang proses pembelajaran mahasiswa maupun dosen, namun pada sisi lainnya kebutuhan akan sumberdaya keuangan fasilitas menjadi faktor penghambat untuk pemenuhan hal tersebut. Dengan demikian, judul perkembangan teknologi kaitannya dengan pembelajaran di Universitas Iqra Buru menjadi menarik diteliti guna melihat faktor dominan yang menjadi subtansi kebutuhan dalam pembelajaran dengan menggunakan hasil teknologi informasi.

4 Rumusan Memahami latar belakang yang disampaikan, peneliti merumuskan rumusan permasalahan yang nantinya akan dibahas dalam tulisan ini yakni Bagaimana kondisi keterbatasan teknologi informasi mempengaruhi proses pelayanan pembelajaran di Universitas Iqra Buru? Tujuan Penelitian Tujuan Operasional a. Mengetahui bagaimana kondisi keterbatasan teknologi informasi mempengaruhi proses pelayanan pembelajaran di Universitas Iqra Buru? b. Mengetahui dampak dari kondisi keterbatasan teknologi informasi mempengaruhi proses pelayanan pembelajaran di Universitas Iqra Buru? Tujuan Fungsional Hasil dari penelitian yang dilakukan dapat bermanfaat bagi lembaga-lembaga pendidikan maupun stakeholder dalam rangka mengembangkan serta mengelola pemanfaatan teknologi informasi serta serta kebijakan yang dapat mendukung pemanfaatan teknologi informasi di perguruan tinggi Manfaat Hasil Penelitian Manfaat Teoritik a. Hasil dari penelitian ini mampu untuk membuka serta menambah cakrawala berpikir dalam memahami permasalahan yang terkait dengan teknologi informasi pada dunia pendidikan secara khusus pada Universitas Iqra Buru. b. Mampu mengkonsepkan permasalahan yang terjadi serta memberikan gambaran maupun alternatif pemecahan sesuai dengan kerangka konsep teori terkait kondisi keterbatasan teknologi informasi dalam mempengaruhi proses pelayanan pembelajaran di Universitas Iqra Buru. c. Bagi peneliti, bermanfaat untuk menambah pengalaman, pengetahuan, wawasan mengenai teknologi informasi di dunia pendidikan secara khusus pada Universitas Iqra Buru. Manfaat Metodologis a. Penelitian ini juga diharapkan agar mampu memberikan hasil kajian seberapa jauh metodologi yang dipergunakan mampu mengungkap subtansi dari seluruh permasalahan yang diteliti. b. Penelitian ini mampu memberikan gambaran yang lebih spesifik tentang penggunaan strategi pendekatan dalam penelitian khususnya dalam kajian kualitatif Manfaat Rekomendatif a. Hasil penelitian juga diharapkan untuk dapat membantu memberikan rekomendasi pada kegiatan-kegiatan penelitian lebih lanjut. b. Bahan informasi bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan terkait pemanfaatan teknologi informasi pada dunia pendidikan. c. Memberikan tambahan informasi pengetahuan kepada masyarakat sebagai pertimbangan dalam memanfaatkan teknologi informasi.

5 METODE Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Fenomenologi, waktu pelaksanaan selama 30 hari di lokasi kampus Universitas Iqra Buru. Pendekatan ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana teknologi informasi menunjang proses pembelajaran di Universitas Iqra Buru. Dalam penelitian fenomenologi, peneliti memang perilaku manusia, apa yang mereka katakan apa yang mereka lakukan, adalah sebagai suatu produk dari bagaimana orang melakukan tafsir terhadap dunia mereka sendiri. Alasan utama ketika peneliti memakai fenomenologi sebagai pendekatan dalam penelitian ini karena aya sesuatu keunikan dari pemanfaatan teknologi informasi di Universitas Iqra Buru. Dengan kondisi yang semakin terdesak oleh kebijakan serta persoalan ketersediaan infrastruktur namun kebutuhan akan teknologi informasi dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, pada implementasi masih sulit dilaksanakan. Dengan pendekatan fenomenologi peneliti ingin lebih secara mendalam memahami struktur kesadaran orangorang yang berada dalam situasi- situasi tertentu, dengan maksud untuk memahami motif makna tindakan mahasiswa maupun dosen terkait dengan tujuan proses pembelajaran. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer berupa hasil observasi peneliti tentang teknologi informasi dalam menunjang proses pembelajaran di Universitas Iqra Buru, selain itu data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa sumber data yang dapat menunjang penelitian, seperti data dari program studi maupun rektorat, informasi dari internet. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Observasi nonpartisipan dilakukan peneliti secara berkali-kali dengan tujuan untuk mendapatkan data tentang aktifitas mahasiswa dosen, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat pembuktian terhadap informasi/keterangan yang diperoleh sebelumnya. dalam penelitian ini peneliti mengamati aktifitas proses pembelajaran dosen mahasiswa dari waktu ke waktu sesuai dengan kondisi yang dijalani oleh masing-masing orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Maximum Variation Sampling atau pengambilan sampel variasi maksimum. Strategi pengambilan sampel ini dimaksudkan untuk dapat menangkap atau menggambarkan suatu tema sentral dari studi melalui informasi yang saling silang menyilang dengan berbagai tipe informan berdasarkan program studi, serta tugas, yang menjadi Sampel dalam penelitian ini yaitu mahasiswa dosen pada 5 program studi di lingkup Universitas Iqra Buru. Pengambilan sampel variasi maximum dimaksudkan untuk mencari informasi yang dapat menjelaskan aya variasi serta pola-pola umum yang bermakna dalam variasi tersebut. Maka dengan model bervariasi yang dilakukan diharapkan juga akan mendapat kombinasi pola-pola yang mampu mewakili populasi yang diteliti. Selain dengan cara pengambilan sampel variasi maximum, peneliti juga mempergunakan cara purposive sampling dengan dasar pertimbangan bahwa orang tersebut kaya informasi Untuk Validitas Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan triangulasi data (sumber). Untuk mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi dengan triangulasi sumber. Penelitian ini menggunakan analisis data model Miles Huberman. Peneliti menganalisa data pada saat pengumpulan data berlangsung setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Jika jawaban belum memuaskan maka peneliti melanjutkan pertanyaan lagi hingga tahap tertetu diperoleh data yang kredibel. Aktifitas dalam analisis data dilakukan secara interaktif berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh (Sugiyono, 2012:246).

6 HASIL PENELITIAN Pemanfaatan Teknologi Informasi Di Universitas Iqra Buru Pada pelaksanaan pemanfaatan teknologi informasi, Universitas Iqra Buru semestinya sudah harus memakai standar pelayanan berbasis elektronik begitu pula dengan proses pembelajarannya. Dengan harapan aya peningkatan mutu pada pelayanan maupun proses pembelajaran, namun pada temuan di lapangan, hal ini belum sepenuhnya menjadi syarat mutlak dalam pelakasanaan di masing-masing program studi seperti yang tersaji pada tabel berikut ini: Program Studi 1 Manajemen Tabel 1. Pemanfaatan Teknologi Informasi Pada Program Studi Pelayanan Administrasi Pembelajaran Keterangan Internal Eksternal - Manual (85%) belum mengakses - Teknologi teknologi informasi, Internet masih mempergunakan ( ) tutorial buku bacaan sebagai sumber penulisan Manual, 2 Hukum Manual, 3 Sastra Inggris Manual, 4 Teknik Industri Manual, 5 Agroteknologi Manual, Manual, - Manual - Teknologi Internet ( ) Manual, Manual, tugas (100%) belum mengakses teknologi informasi, masih mempergunakan tutorial buku teks sebagai sumber penulisan tugas. (60%) belum mengakses teknologi informasi, masih mempergunakan tutorial buku teks sebagai sumber penulisan tugas (100%) belum mengakses teknologi informasi, masih mempergunakan tutorial buku bacaan sebagai sumber penulisan tugas. Pada beberapa keterangan untuk memenuhi tugas mata kuliah mahasiswa harus mengeluarkan biaya lebih agar dapat mengakses internet di warnet maupun layanan internet berbayar (100%) belum mengakses teknologi informasi, masih mempergunakan tutorial buku bacaan sebagai sumber penulisan tugas. Untuk penugasan mata kuliah seringkali mahasiswa menggunakan akses internet pribadi - Terbatasnya akses internet di areal kampus sehingga mahasiswa dosen terbatas dalam mengakses sumbersumber pembelajaran melalui internet. - Untuk bisa mengakses layanan internet mahasiswa maupun dosen harus mengeluarkan biaya lebih. - Belum aya kebijakan pihak universitas untuk mendukung pengembangan akses teknologi informasi membuat pihak program studi hanya bersifat menghimbau kepada dosen maupun mahasiswa untuk bisa menyesuaikan

7 maupun berbayar Memahami hasil data lapangan yang tersaji dalam tabel di atas, penulis menganalisis bahwa dengan tidak didukungnya sarana prasarana untuk akses teknologi informasi maka proses pelaksanaan administrasi internal maupun eksternal serta proses pembelajaran mengalami beberapa hambatan yang sudah barang tentu berimplikasi pada kualitas pelayanan maupun outpun dari proses pembelajaran. Untuk pelayanan, masih terlihat sedikit sekali untuk penggunaan akses teknologi dimana masih menggunakan pola manual untuk pelaksanaan pekerjaan, tentunya berimplikasi pada mutu pelaksanaan maupun mutu laporan yang nantinya memiliki hambatan besar terhadap kontrol kelembagaan maupun mutu pelayanan. Selain itu juga kebutuhan mahasiswa dosen untuk menyesuaikan sumber-sumber pembelajaran pengajaran memiliki hambatan besar, dimana mereka harus menggunakan pembiayaan sendiri guna mendapatkan akses teknologi. Kondisi ini tentunya tidak akan membantu untuk tumbuh kembangnya sebuah lembaga pendidikan yang serta merta selalu mengupdate segala perkembangan global yang ada, telah menjadi kebutuhan guna mengembangkan bahan-bahan pembelajaran. Dari rata-rata informan yang diwawancarai, umumnya menyampaikan persoalan dukungan kebijakan pihak universitas sebagai faktor yang menjadi urgen dalam akses terhadap teknologi informasi. Pemanfaatan ini pada subtansinya menunggu kebijakan universitas untuk memberikan sarana prasarana kepada dosen maupun mahasiswa untuk mendapatkan kesempatan peningkatan mutu layanan maupun pembelajaran melalui akses terhadap eknologi informasi. Pada kesempatan lain, peneliti juga mengkomparatifkan jawaban yang didapatkan dari informan dengan pihak Rektorat Universitas Iqra Buru, bahwa sedianya mereka memiliki keinginan kuat untuk kondisi tersebut, namun pada pokok permasalahan biaya yang dibutuhkan semakin besar sehingga ada kekhawatiran kenaikan biaya kuliah yang membebani studi para mahasiswa. Mengkaji lebih jauh, fenomena keterbatasan akses terhadap teknologi informasi, bahwasanya teknologi informasi telah menjadi kebutuhan yang pada tingkatan tertentu merupakan permasalahan krusial yang terkait dengan pengembangan sebuah institusi. Pemerintah pada beberapa waktu lalu, selalu menghimbau serta mempolakan kinerja dengan berbasiskan teknologi informasi berimplikasi pada mutu layanan, tentunya sebagai sebuah lembaga pendidikan Universitas Iqra Buru juga harus mampu mengadopsi kondisi tersebut sebagai suatu kebutuhan dalam rangka peningkatan. Dengan keberadaannya di wilayah Timur Indonesia, harus diakui juga dengan berbagai keterbatas yang dimiliki seperti sarana prasarana pendukung, seperti halnya perusahaan komunikasi yang beroperasi hanyalah Telkomsel dimana dominasi pola-pola kapitalis sangat terlihat dengan harga dasar serta pelayanan terhadap masyarakat maupun institusi yang sedianya seaya sebagai akibat tidak aya persaingan pasar. Hal yang sama, ketika lebih jauh dibicarakan dengan pihak Rektorat, seperti misalnya mencari solusi pengembangan dengan pihak perusahan penyedia komunikasi, bahwa perusahan tetap menerapkan pola kerja yang sama dengan lembaga-lembaga profit lainnya ketika akan menggunakan jasa yang mereka miliki, menuju pada kesimpulan yang sama bahwa pihak universitas harus mengeluarkan biaya ektra terhadap penyedia sebagai konsekuensi penggunaan sarana prasarana. Dampak dari keseluruhan lingkaran tersebut adalah akses mahasiswa maupun dosen terhadap perkembangan teknologi informasi, yang bagi sementara mahasiswa di kota-kota besar lainnya menjadi kebutuhan, sementara mahasiswa maupun dosen di Universitas Iqra Buru hal ini merupakan sesuatu yang masih sulit dijangkau. Kondisi tersebut pada akhirnya memiliki dampak yang besar terhadap mutu pelayanan maupun pembelajaran sebagaimana terurai pada tabel 2,

8 jadi kebutuhan tersebut bukan sekedar menjadi pemenuhan trend namun kondisi sistem yang ada sudah menjadi kebutuhan yang sekiranya memaksa untuk segera dipenuhi.

9 Dampak Keterbatasan Pemanfaatan Teknologi Informasi Di Universitas Iqra Buru Tabel 2. Dampak Keterbatasan Pemanfaatan Teknologi Informasi di Universitas Iqra Buru Program Studi Pelayanan Administrasi Pembelajaran Manajemen Hukum Sastra Inggris Teknik Industri Agroteknolog i Internal -Terjadinya salah prosedur pelaporan -Penggunaan waktu yang lebih lama -Pelayanan terhambat akibat arsip hilang atau tercecer -Kontrol menjadi lemah akibat ketergantungan dengan arsip -Pelaporan ke Kopertis maupun Dikti terlambat akibat dokumen maupun arsip butuh waktu untuk penataan ulang Eksternal - Terlambat dalam proses distribusi penerimaan informasi dari Kopertis maupun Dikti - Tidak terindeks hasil karya maupun penelitian dari dosen mahasiswa - Terbatasnya jaringan untuk pengembangan kemahasiswaan - Mahasiswa terlambat dalam mengupdate bahan pembelajaran - Penyusunan tugas maupun skripsi sering mengalami kendala karena bahan yang tersedia pada buku teks terbatas - Penyesuaian antara teori pengalaman yang tejadi sulit diakumulasi - Studi komparatif semakin terbatas Melihat apa yang didapatkan peneliti dari data lapangan, dampak dari keterbatasan pemanfaatan teknologi informasi menjadi suatu penghambat besar terhadap pengelolaan maupun pengembangan sebuah intitusi pendidikan. Data lapangan menunjukan implikasi terhadap pelayanan internal maupun eksternal dimana dari sekian banyak kejadian rata-rata merupakan penghambat dari pengelolaan pelayanan serta proses pembelajaran. Pada masalah internal, kesalahan prosedur pelaporan sebagai akibat dari intstrumen yang tersedia berupa bahan manual yang serta merta sulit dikontrol mutu pelaksanaannya, pada bagian lainnya pelayanan terhadap proses administrasi mahasiswa maupun dosen mengalami hambatan karena keterbatasan ruang-ruang arsip yang seringkali tercecer sehingga membuat kesulitan tersendiri dalam hal validasi maupun sinkronisasi data, sehingga untuk penyusunan laporan yang tentunya harus tersedia berbagai dokumen menjadi penghalang besar bagi pihak universitas dalam melaporkan kinerja serta operasional ke Kopertis maupun dikti. Beberapa permasalahan yang disampaikan oleh informan terkait pada pengelolaan dokumen pelaporan manual yakni disaat melakukan akreditasi pihak program studi mengalami kesulitan bilamana asesor yang meminta untuk mengakses dalam rangka sinkronisasi data manual data elektronik, kondisi tersebut sangat berpengaruh pada penilaian akhir sebuah proses akreditasi yang memiliki dampak dominan untuk keberlanjutan sebuah operasional program studi, sementara itu, pada tahun 2017 pola akreditasi akan ikut mengalami perubahan dengan menggunakan sistem elektronik secara keseluruhan pihak BAN-PT tidak lagi berkutat dengan data-data manual semata, bagi program studi kondisi ini menjadi persolan tersendiri untuk akreditasi kedepan. Sementara untuk permasalahan eksternal, keterlambatan dalam proses distribusi penerimaan informasi dari Kopertis maupun Dikti menjadi pihak universitas seringkali tidak memiliki ruang partisipasi untuk kegiatan sosialisasi, pelatihan maupun bimbingan teknis, padahal kegiatan-kegiatan tersebut sangat dibutuhkan oleh pihak universitas maupun program studi untuk pengembangan sumberdaya dosen mahasiswa. Seperti yang disampaikan oleh informan, bahwa mereka seringkali mendapatkan disposisi yang hampir kadaluarsa kesulitan

10 untuk ditindak lanjuti akibat keterbatasan waktu jarak yang dihadapi, untuk mengharapkan , fasilitas itu sangat terbatas hanya memakai alamat universitas untuk seluruh peredaran informasi yang masuk. Hal lain yang menjadi penting yaitu, persoalan hasil karya penelitian yang tidak terindeks maupun terpublikasi secara institusi menjadikan dosen maupun mahasiswa mengerjakan sendiri untuk mempublikasikan hasil karya maupun penelitian yang mereka lakukan. Persoalan dukungan untuk pengembangan jaringan kemahasiswaan yang sangat terbatas, sehingga perkembangan kreatifitas mahasiswa mengalami keterlambatan bila dibandingkan dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Untuk proses pembelajaran, dengan kondisi terbatas tersebut sudah barang tentu akan berimplikasi pada mutu hasil belajar yang mana tidak terupdatenya pola belajar maupun proses pembelajaran tersebut. Sementara untuk aplikasi maupun komparatis hasil-hasil belajar teoritik aplikasi akan kurang mendapatkan hasil maksimal sebagai akibat mahasiswa hanya berpegang pada buku ajar maupun buku teks yang jumlahnya juga masih terbatas. Patut menjadi perhatian bahwa pentingnya teknologi informasi sebagai upaya untuk mendukung proses hasil pembelajaran yang nantinya berpengaruh pada mutu lulusan sebuah perguruan tinggi. Memahami berbagai implikasi akibat keterbatasan pemanfaatan teknologi informasi di Universitas Iqra Buru, merupakan suatu fenomena yang semestinya tidak lagi ditemukan pada saat pemerintah swasta terus memacu perkembangannya. Ada beberapa hal yang bisa dianalisis untuk pemetaan persoalan pemanfaatan teknologi informasi di Universitas Iqra Buru yakni, persoalan ketersediaan sarana prasarana, keterjangkauan biaya, kebijakan serta dukungan pihak pengelola universitas serta kondisi geografi dimana universitas Iqra Buru berada. Untuk sarana prasarana, terkait dengan letak geografi Universitas yang berada pada Kabupaten Buru Propinsi Maluku, kondisi tersebut sudah barang tentu semakin sulit dengan hanya tersedianya satu perusahan telekomunikasi yakni Telkomsel. Untuk mengakses teknologi informasi sudah barang tentu akan menjadi barang mahal dimana patokan harga untuk mengoperasionalkan jaringan internet mencapai per bulan dengan kuota kecepatan yang minim untuk diakses oleh publik. Sementara untuk memakai sarana satelit maupun penyewaan tentu akan jauh lebih mahal dengan harga diatas rata-rata 15 juta per-bulan. Usaha untuk mendapatkan akses teknologi informasi sudah seringkali dilakukan dengan memasukan proposal maupun permohonan kepada pihak swasta, namun akibat dengan kondisi sarana prasarana maka selalu mengalami hambatan untuk realisasi. Salah satu usaha pihak rektorat untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan menaikan biaya pendidikan, namun pada kesempatan yang lalu setelah dikaji pihak rektorat menemukan kesulitan karena beban yang akan ditanggung oleh mahasiswa akan semakin besar, guna menghadapi persoalan tersebut maka diupayakan bantuan maupun hibah dari pihak eksternal. Secara keseluruhan, dampak dari keterbatasan pemanfaatan teknologi informasi menjadi persoalan krusial pada lembaga pendidikan tinggi seperti halnya Universitas Iqra Buru sehingga apa yang dikehendaki oleh pemerintah maupun masyarakat untuk peningkatan mutu pendidikan agak sulit diwujudkan bila kemudian persoalan seperti ini tidak dapat tertangani. Harapan besar untuk aya dukungan maupun dorongan Pemerintah dalam menyelesaikan keterbatasanketerbatasan tersebut harus menjadi prioritas, bilamana kita mengaharapkan aya sinergitas antara proses output dari pendidikan di Indonesia.

11 KESIMPULAN Pokok permasalahan yang timbul sehingga terjadi keterbatasan pemanfaatan teknologi informasi di Universitas Iqra Buru terdiri atas beberapa hal, yakni ketersediaan sarana prasarana, keterjangkauan biaya, kebijakan serta dukungan pihak pengelola universitas Iqra. Kondisi tersebut tentunya akan berimplikasi pada bagian terpenting yakni keterbatasan pada pelayanan proses pembelajaran dosen mahasiswa, sehingga memiliki pengaruh yang kuat terhadap mutu perguruan tinggi yang dalam hal ini Universitas Iqra Buru sebagai objek penelitian. Pada kelanjutannya, dampak dari kondisi keterbatasan teknologi informasi tentu akan mempengaruhi proses pelayanan pembelajaran di Universitas Iqra Buru seperti, terlambat dalam proses distribusi penerimaan informasi dari Kopertis maupun Dikti, tidak terindeks hasil karya maupun penelitian dari dosen mahasiswa serta terbatasnya jaringan untuk pengembangan kegiatan kemahasiswaan. Kondisi-kondisi yang ada memiliki efek domino terhadap pengelolaan, pengembangan serta pengontrolan sebuah kegiatan akademik non akademik di Universitas Iqra Buru, namun begitu pula pihak Universitas Iqra Buru, dalam hal ini rektorat terus berupaya untuk menghadirkan teknologi informasi di universitas dalam rangka mendukung pelayanan maupun pembelajaran, yang pada akhirnya mengalami kesulitan untuk masalah keuangan dimana beban kuliah akan semakin memberatkan mahasiswa. Kondisi ini masih terus dicarikan jalan keluar dengan membuat proposal maupun permohonan bantuan kepada pihak eksternal. Harapan besar untuk aya program-program pemerintah dalam mendukung pemanfaatan teknologi informasi pada perguruan tinggi menjadi hal terpenting yang harus disikapi dengan bijak, bilamana secara keseluruhan masyarakat maupun pemerintah menginginkan aya peningkatan mutu pendidikan, terutama pada pendidikan tinggi di Universitas Swasta. Pemerintah lewat Kementerian Komunikasi Informasi bisa menjadi inisiator pengembangan pemanfaatan teknologi informasi pada perguruan Tinggi swasta yang mengalami persoalan penaan untuk sarana prasarana, yang tentunya bekerja sama dengan Kementerian Ristek Dikti guna bersinergi untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut, karena banyak persoalan pemanfaatan teknologi informasi tersebut berakar pada persoalan pembiayaan serta sarana prasarana. Keinginan ini bisa diwujudkan dengan program-program pendampingan juga program dukungan dalam rangka pemanfaatan teknologi informasi di perguruan tinggi swasta, bilamana bisa terwujud maka pendidikan menjadi semakin terjangkau mampu menghasilkan lulusan yang memiliki mutu terbaik.

12 DAFTAR PUSTAKA Sugiyono Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif R & D. Bandung. Alfabeta. Alisyahbana, Iskandar Teknologi perkembangan.: Dampak Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Terhadap Kehidupan Manusia Dan Sistem PendidikanAlamat. Jakarta. Yayasan Idayu Judul Rahardjo, Ir. Budi M.Sc, Ph.D Memahami Teknologi Informasi. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Gramedia Denzin, K. Norman, Yvonna S. Lincoln Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Miarso, Yusufhadi Peran Teknologi Pembelajaran Dalam Organisasi Belajar. Makalah yang disampaikan pada Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran. Jakarta. Tharom, Thabratas (et. al), Mengenal Teknologi Informasi. Jakarta. Elex Media.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 484 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kesimpulan ini disusun merujuk kepada hasil dan pembahasan penelitian studi tentang Struktur, Pelaksanaan, Perangkat, dan Pengendalian Sistem Manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative research). Tylor (Molenong, 2007:4),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Definisi dari pendekatan penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM HIBAH PERGURUAN TINGGI NEGRI BARU ( PHPTNB) Tahun 2011 POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

PROPOSAL PROGRAM HIBAH PERGURUAN TINGGI NEGRI BARU ( PHPTNB) Tahun 2011 POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS PROPOSAL PROGRAM HIBAH PERGURUAN TINGGI NEGRI BARU ( PHPTNB) Tahun 20 POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional 20 Lembar Identifikasi Nama Perguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Fokusnya adalah penggambaran secara menyeluruh tentang bentuk, fungsi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Creswell (1998:15) pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jelas tentang cara, proses dan level partisipasi masyarakat dalam pengawasan

BAB III METODE PENELITIAN. jelas tentang cara, proses dan level partisipasi masyarakat dalam pengawasan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran secara jelas tentang cara, proses dan level partisipasi masyarakat dalam pengawasan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada sekolah Negeri yang terdiri dari SMA Negeri 1, SMA 2, SMA Negeri 3 dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada sekolah Negeri yang terdiri dari SMA Negeri 1, SMA 2, SMA Negeri 3 dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat/lokasi dan waktu penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA se-kota Gorontalo. Peneliti lebih terfokus pada sekolah Negeri yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui perilaku konsumtif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut 35 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif (menggambarkan) dengan pendekatan kualitatif. Menurut Nazir (2005: 55), penelitian deskriptif yakni tipe

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Magelang Provinsi Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Magelang Provinsi Jawa BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Magelang Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan di wilayah tersebut dikarenakan kota Magelang merupakan salah

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2016 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Komentar dan Rekomendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara : Skema B : 1. Erlina Marfianti 2. Joko Mulyanto 1. Komentar Umum Selama dua hari visitasi, tanggal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 1 Pamotan Rembang yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 1 Pamotan Rembang yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 1 Pamotan Rembang yang beralamat di Jalan Lasem No. 17, Kecamatan Pamotan Rembang, Kabupaten Rembang, Propinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Satori (2009:28) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab III ini penulis akan memberikan data dalam metodologi penelitian yang terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, penentuan lokasi, sumber data, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diungkap untuk dapat bermanfaat bagi manusia (Aan Komariah, 2011:22).

BAB III METODE PENELITIAN. diungkap untuk dapat bermanfaat bagi manusia (Aan Komariah, 2011:22). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian adalah riset yang berusaha mengungkap atau membuka pengetahuan karena pengetahuan yang sudah ada di alam ini masih harus diungkap untuk dapat bermanfaat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar paradigma naturalistik. Sugiyono (2007) menegaskan bahwa: Metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA Tahun 2015-2019 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembahasan isu-isu strategis dan analisis situasi dalam penyusunan rencana strategis (Renstra) Kopertis Wilayah

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP Kesimpulan 1. Implementasi Kebijakan Penjaminan Mutu Pada Perguruan Tinggi

BAB VI PENUTUP Kesimpulan 1. Implementasi Kebijakan Penjaminan Mutu Pada Perguruan Tinggi BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan 1. Implementasi Kebijakan Penjaminan Mutu Pada Perguruan Tinggi Swasta Di Kota Semarang. Implementasi kebijakan penjaminan mutu pada perguruan tinggi swasta di Kota Semarang

Lebih terperinci

Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web pada Perkuliahan

Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web pada Perkuliahan Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web pada Perkuliahan Purwono Hendradi 1, Kanthi Pamungkas Sari 2, Sutejo 3 1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik 2 Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui pendidikan potensi seseorang akan berkembang dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Lexy, 2002:9) mendefinisikan: Penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang berjudul Implementasi Manajemen Pendidikan Berbasis Masyarakat dalam Peningkatan Mutu Madrasah (Studi Analisia Pengelolaan Kelembagaan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Simpulan berikut merupakan jawaban atas pertanyaan terkait dengan penerapan pengembangan model pembelajaran Writing untuk mahasiswa Sastra Inggris di Unsoed

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan gejala, fenomena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis semakin lama semakin ketat, karena itu diperlukan upaya-upaya dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Taylor dalam Moleong (2007) berupaya menggambarkan kejadian atau fenomena

BAB III METODE PENELITIAN. Taylor dalam Moleong (2007) berupaya menggambarkan kejadian atau fenomena BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bertipe

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bertipe BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bertipe deskriptif. Dasar yang menjadi pertimbangan menggunakan tipe penelitian kualitatif

Lebih terperinci

PETA MASALAH DALAM AKREDITASI PRODI BERDASARKAN ISIAN BORANG AKREDITASI

PETA MASALAH DALAM AKREDITASI PRODI BERDASARKAN ISIAN BORANG AKREDITASI 1 PETA MASALAH DALAM AKREDITASI PRODI BERDASARKAN ISIAN BORANG AKREDITASI 9-Jun-15 Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti 2 Akreditasi sebagai bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini mengarahkan sejarah teknologi pendidikan pada alur yang baru. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin besar dan memberatkan di sebagian besar anggota masyarakat. Tingginya biaya

BAB I PENDAHULUAN. semakin besar dan memberatkan di sebagian besar anggota masyarakat. Tingginya biaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kondisi krisis multidimensi yang berkepanjangan, pendidikan telah menarik perhatian berbagai pihak setelah bergeser menjadi salah satu pos pengeluaran yang semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. research) dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dapat dipandang

BAB III METODE PENELITIAN. research) dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dapat dipandang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, Moleong (2008:6) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM

RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM 2012 2013 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM Jalan Swakarsa III No 10 14 Grisak Kekalik Mataram 1 Kata Pengantar Puji Syukur kepada Allah SWT,

Lebih terperinci

2015, No Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 Mengenai Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode

2015, No Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 Mengenai Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1013, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Perguruan Tinggi Swasta. Pembinaan. Program. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. 6.1 Perilaku Layanan Terhadap Tingkat Kepuasan Masyarakat

BAB VI PEMBAHASAN. 6.1 Perilaku Layanan Terhadap Tingkat Kepuasan Masyarakat BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Perilaku Layanan Terhadap Tingkat Kepuasan Masyarakat Perilaku layanan merupakan aktualisasi sikap seseorang atau suatu kelompok dalam bentuk interaksi atau hubungan antara penyedia

Lebih terperinci

Strategi Komunikasi KPID Provinsi Jawa Tengah. Dalam Meminimalisasi Pelanggaran Isi Siaran Lembaga Penyiaran Swasta. Di Jawa Tengah Agustus 2014

Strategi Komunikasi KPID Provinsi Jawa Tengah. Dalam Meminimalisasi Pelanggaran Isi Siaran Lembaga Penyiaran Swasta. Di Jawa Tengah Agustus 2014 Strategi Komunikasi KPID Provinsi Jawa Tengah Dalam Meminimalisasi Pelanggaran Isi Siaran Lembaga Penyiaran Swasta Di Jawa Tengah Agustus 2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Seperti telah dikemukakan dalam tujuan dari penelitian ini,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Labuhan Ratu pada tahun pelajaran 2014/2015. Adapun alasan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Peneliti mengambil lokasi penelitian di Universitas Sebelas Maret yang berlokasi di Jl. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan Solo. Telepon: 0271-654311. Adapun pemilihan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 24 BAB 3 METODE PENELITIAN Secara umum bab ini menjelaskan metode yang digunakan peneliti dalam keseluruhan proses penelitian. Di sini akan diuraikan metode yang digunakan dalam penelitian mulai dari jenis

Lebih terperinci

HALAMAN PERSETUJUAN. : Ilmu Administrasi Bisnis. : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PEMBIMBING. Drs. Nurhadi, M.Si. NIP

HALAMAN PERSETUJUAN. : Ilmu Administrasi Bisnis. : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PEMBIMBING. Drs. Nurhadi, M.Si. NIP HALAMAN PERSETUJUAN JUDUL SKRIPSI :ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PILIHAN PAKET-PAKET ISI ULANG PULSA IM3 PT. INDOSAT, Tbk DI SURABAYA. Nama Mahasiswa : Nurul Mudjarwati NPM. : 0642010109 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Menurut Bogdan dan Taylor yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Menurut Bogdan dan Taylor yaitu 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah sebuah penelitian kualitatif yang didasarkan pada fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Menurut Bogdan dan

Lebih terperinci

PANDUAN HIBAH KONSORSIUM KEILMUAN TAHUN 2017

PANDUAN HIBAH KONSORSIUM KEILMUAN TAHUN 2017 PANDUAN HIBAH KONSORSIUM KEILMUAN TAHUN 2017 A. LATAR BELAKANG Di Indonesia saat ini hanya terdapat 45 Pusat Unggulan Iptek (PUI), yang berada di 7 (tujuh) Lembaga Litbang Kementerian, 12 (dua belas) Lembaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Karakter merupakan hal yang sangat penting untuk ditanamkan dalam jiwa individu. Proses pendidikan karakter dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Penerapan Good

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Penerapan Good BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Penerapan Good Governance dikalangan Street Level Bureaucracy (Studi pada RKP Pekon Sukoharjo III, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu. BAB III METODE PENELITIAN D. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Badan Sosial Mardiwuto, Yayasan dr. Yap Prawirohusodo, Yogyakarta. Peneliti mengambil lokasi tersebut karena di tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kemajuan yang dicapai dalam dunia pendidikan dan riset dewasa ini yang mengakibatkan perkembangan teknologi dunia. Berbagai terobosan dilakukan dalam menciptakan teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subjek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. subjek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan metodologi

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN PELATIHAN CETAK SABLON DIGITAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SISWA TUNARUNGU KELAS XII SMALBDI SLB BC YATIRA CIMAHI

2015 PENERAPAN PELATIHAN CETAK SABLON DIGITAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SISWA TUNARUNGU KELAS XII SMALBDI SLB BC YATIRA CIMAHI 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswa tunarungu jenjang SMALB termasuk dalam masa dimana siswa dituntut untuk siap memasuki dunia kerja, kemasyarakatan serta melanjutkan pendidikan ke jenjang

Lebih terperinci

Menanggapi Kebijakan Akademik UNPAR Hasil Diskusi SOBERS x BIKINI

Menanggapi Kebijakan Akademik UNPAR Hasil Diskusi SOBERS x BIKINI Menanggapi Kebijakan Akademik UNPAR Hasil Diskusi SOBERS x BIKINI Kamis, 11 Februari 2016 Pembicara : Paulus Cahyono Tjiang, Ph.D (Wakil Rektor Bidang Akademik) Undangan : Perwakilan BAA, Wakil Dekan Bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat serta persaingan global menuntut lulusan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat serta persaingan global menuntut lulusan pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akuntansi yang sangat pesat serta persaingan global menuntut lulusan pendidikan akuntansi mempunyai kualitas atau

Lebih terperinci

Indeks Kinerja Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (IKP2M) Dosen Tahun 2009/ /2011

Indeks Kinerja Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (IKP2M) Dosen Tahun 2009/ /2011 Panduann Pengukuran Indeks Kinerja Penelitiann dan Pengabdiann Masyarakat () Dosen Tahun 2009/2010-2010/20111 Batas waktu pengiriman dokumen : 30 Juni 20111 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Lebih terperinci

MENUJU TATA KELOLA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT YANG EFEKTIF

MENUJU TATA KELOLA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT YANG EFEKTIF MENUJU TATA KELOLA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT YANG EFEKTIF DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN MASYARAKAT MAKASSAR, 9 AGUSTUS 2017 1 1 2 3 4 Penjaminan Mutu PPM Standar Nasional PPM Evaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan pada perumusan masalah dan tujuannya, maka jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif digunakan untuk memahami fenomena yang dialami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan akan dapat dihasilkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan akan dapat dihasilkan sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana yang penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan akan dapat dihasilkan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini berupaya menggambarkan

Lebih terperinci

PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS PROGRAM STUDI PPKPS UNIVERSITAS HASANUDDIN MARET 2013

PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS PROGRAM STUDI PPKPS UNIVERSITAS HASANUDDIN MARET 2013 PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS PROGRAM STUDI PPKPS UNIVERSITAS HASANUDDIN MARET 2013 Pendahuluan Program studi merupakan lini terdepan penyelenggaraan kegiatan tri dharma, oleh karena itu prodi perlu diberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Otonomi daerah yang disahkan melalui Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan yaitu jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan model studi kasus. Creswell (1998, dalam Herdiansyah, 2010) menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap

BAB I PENDAHULUAN. bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang tidak terbatas terjadi setiap hari, menit, bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap belahan dunia.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PELAYANAN PENDAFTARAN CALON JEMAAH HAJI BERDASARKAN SISTEM KOMPUTERISASI HAJI TERPADU (SISKOHAT) DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN CIAMIS

PELAKSANAAN PELAYANAN PENDAFTARAN CALON JEMAAH HAJI BERDASARKAN SISTEM KOMPUTERISASI HAJI TERPADU (SISKOHAT) DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN CIAMIS PELAKSANAAN PELAYANAN PENDAFTARAN CALON JEMAAH HAJI BERDASARKAN SISTEM KOMPUTERISASI HAJI TERPADU (SISKOHAT) DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN CIAMIS Ihda Zahrotustsany ihda.zahrotus.tsany@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian, peneliti menyusun sistematika dan langkah-langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian, peneliti menyusun sistematika dan langkah-langkah yang BAB III METODE PENELITIAN Untuk mendapatkan hasil penelitian sesuai dengan fokus masalah dan tujuan penelitian, peneliti menyusun sistematika dan langkah-langkah yang jelas. Untuk itu pemilihanan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu keadaan secara utuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertipe deskriptif yakni

BAB III METODE PENELITIAN. suatu keadaan secara utuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertipe deskriptif yakni BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menggambarkan secara tepat mengenai suatu keadaan secara utuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertipe

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tentang relokasi pasar tradisional. Untuk menjelaskan hal tersebut,

BAB III METODE PENELITIAN. tentang relokasi pasar tradisional. Untuk menjelaskan hal tersebut, 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini untuk menjelaskan tentang proses formulasi kebijakan, dan menjelaskan tentang siapa yang mendapat keuntungan dengan adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui konstruksi budaya atas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui konstruksi budaya atas BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui konstruksi budaya atas penggunaan lensa kontak bagi pengguna lensa kontak oleh mahasiswi ini dilaksanakan di Yogyakarta.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif 38 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan perspektif fenomenologi. Penelitian dengan pendekatan fenomenologis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam keluarga muslim serta implementasi nilai-nilai Islam dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dalam keluarga muslim serta implementasi nilai-nilai Islam dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini mengkaji mengenai tingkah laku perempuan karir di dalam keluarga muslim serta implementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupannya. Berdasarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian dan Pendekatan Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif. Penelitian ini lebih menekankan pada proses penelitian

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

DIREKTORAT PENELITIAN. Heading UNIVERSITAS GADJAH MADA. Place your message here. For maximum impact, use two or three sentences.

DIREKTORAT PENELITIAN. Heading UNIVERSITAS GADJAH MADA. Place your message here. For maximum impact, use two or three sentences. DIREKTORAT PENELITIAN Heading UNIVERSITAS GADJAH MADA Place your message here. For maximum impact, use two or three sentences. UNIVERSITAS GADJAH MADA Berlokasi di Jantung Kebudayaan Jawa, Mendunia di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di DPC PKB Kota Tasikmalaya. 2. Sasaran Penelitian Sasaran penelitian ini adalah Ketua dan Pengurus DPC PKB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dirasakan oleh masyarakat seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan di bidang teknologi sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 2003 [1] tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government, dijelaskan bahwa pengembangan e-government merupakan

Lebih terperinci

commit to user BAB III METODE PENELITIAN

commit to user BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini masuk ke dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang pemecahan masalahnya dengan menggunakan data empiris. (Masyhuri

Lebih terperinci

sekolah secara keseluruhan selama satu tahun.

sekolah secara keseluruhan selama satu tahun. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi penelitian adalah SMA Kolese De Britto. SMA Kolese De Britto adalah sekolah yang menurut laporan harian kedaulatan rakyat 20 januari 2014 mendapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu,

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN PENGABDIAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YPIB MAJALENGKA

PANDUAN PELAKSANAAN PENGABDIAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YPIB MAJALENGKA PANDUAN PELAKSANAAN PENGABDIAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YPIB MAJALENGKA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI KESEHATAN YPIB MAJALENGKA 2017 KATA PENGANTAR Atas rahmat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Menentukan pendekatan penelitian yang dilakukan harus disesuaikan dengan jenis fenomena atau fakta yang terjadi di lapangan. Ada perbedaan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif, dalam hal ini, peneliti ingin menggambarkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Selo Ngisor dan Dusun Kaliduren yang terletak di Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Peneliti mengambil lokasi penelitian di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar terletak di Jl.

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN REKOMENDASI PENDIRIAN, PERUBAHAN PTS, PENAMBAHAN PROGRAM STUDI (PRODI) BARU DAN USULAN PENDIDIKAN JARAK JAUH

STANDAR PELAYANAN REKOMENDASI PENDIRIAN, PERUBAHAN PTS, PENAMBAHAN PROGRAM STUDI (PRODI) BARU DAN USULAN PENDIDIKAN JARAK JAUH STANDAR PELAYANAN REKOMENDASI PENDIRIAN, PERUBAHAN PTS, PENAMBAHAN PROGRAM STUDI (PRODI) BARU DAN USULAN PENDIDIKAN JARAK JAUH I. Persyaratan Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta menyampaikan surat pengantar

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Komentar dan Rekomendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : FK Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) :.Non Grantee : 1. Pratiwi Sudarmono 2. Hemma Yulfi 1. Komentar Umum Pada tanggal 2-3 Juni 2014 telah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan 64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan metode dan prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 2015-2019 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO APRIL 2015 Rencana Strategis FMIPA-UHO, 2015-2019 1 KATA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Sebagai jenjang pendidikan paling tinggi dalam sistem pendidikan nasional maka

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Sebagai jenjang pendidikan paling tinggi dalam sistem pendidikan nasional maka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Tinggi merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan suatu bangsa. Sebagai jenjang pendidikan paling tinggi dalam sistem pendidikan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan terutama di sekolah dapat dilihat dari dua indikator umum,

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan terutama di sekolah dapat dilihat dari dua indikator umum, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu pendidikan terutama di sekolah dapat dilihat dari dua indikator umum, yaitu kesesuaian lulusan dengan kebutuhan lapangan kerja dan prestasi belajar akademis (Suryadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Sejalan dengan maksud penelitian yaitu untuk mendeskripsikan strategi jemput bola yang digunakan oleh 24 Mobile Spa dalam meraih calon

Lebih terperinci