BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan terutama di sekolah dapat dilihat dari dua indikator umum,
|
|
- Leony Budiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu pendidikan terutama di sekolah dapat dilihat dari dua indikator umum, yaitu kesesuaian lulusan dengan kebutuhan lapangan kerja dan prestasi belajar akademis (Suryadi dan Budimansyah, 2009: ). Semakin banyak lulusan sekolah yang diterima di dunia kerja semakin tinggi apresiasi terhadap mutu sekolah. Demikian juga dengan prestasi belajar siswa, semakin tinggi prestasi siswa khususnya prestasi akademis semakin tinggi kualitas suatu sekolah. Prestasi belajar siswa sebagai salah satu indikator mutu pendidikan menjadi salah satu target keberhasilan yang harus dicapai dalam penjaminan mutu pendidikan. Oleh karena itu data-data mengenai pencapaian siswa dan analisis mengenai faktor yang berpengaruh terhadapnya perlu dimiliki agar dapat dijadikan dasar untuk memperbaiki dan memastikan bahwa sekolah menghasilkan siswa dengan prestasi yang diharapkan oleh masyarakat, khususnya oleh orang tua sebagai konsumen dari produk yang dinamakan pendidikan. Prestasi belajar siswa tidak muncul dengan sendirinya. Ia adalah hasil akumulasi dari interaksi siswa dengan lingkungannya baik di kelas maupun di luar kelas. Oleh karena itu banyak hal yang dapat berpengaruh pada hasil belajarnya. Pengaruh yang positif akan menghasilkan prestasi yang baik, demikian juga sebaliknya pengaruh negatif berdampak pada hasil yang kurang memuaskan. Pengaruh-pengaruh ini bersifat internal dan eksternal. Pengaruh internal berasal dari kondisi mental siswa selama berproses menjalani pendidikan, dan pengaruh eksternal berasal dari hasil interaksinya dengan hal-hal di luar dirinya baik di keluarga, lingkungan dan sekolahnya.
2 Hal-hal yang berpengaruh terhadap siswa baik internal maupun eksternal ada yang lebih besar dibandingkan lainnya. Besarnya pengaruh bisa berbeda, tergantung pada banyak hal, seperti tempat, budaya, keadaan fisik dan mental siswa dan banyak lagi yang lainnya. Seluruh pengaruh tersebut merupakan hal yang kompleks dan rumit jika diteliti keseluruhannya, dengan demikian perlu ditentukan fokus yang jelas, faktor mana yang menjadi sasaran penelitian. Pada penelitian ini akan dipelajari mengenai pengaruh eksternal terhadap prestasi belajar siswa. Pengaruh eksternal terdiri atas pengaruh lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah. Dari ketiga jenis pengaruh eksternal ini penelitian lebih diarahkan pada lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah dibagi atas 4 (empat) macam, yaitu lingkungan psikologis sekolah, lingkungan fisik sekolah, lingkungan akademis sekolah dan lingkungan sosial sekolah. Dari keempat faktor lingkungan sekolah tersebut diasumsikan bahwa lingkungan fisik dan lingkungan akademis berperan besar pada pencapaian prestasi belajar siswa. Selanjutnya pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah terhadap prestasi belajar siswa dapat menghasilkan rekomendasi berupa implikasi penjaminan mutu di tingkat sekolah, khususnya sekolah menengah pertema. Implikasi yang dimaksud berupa strategi penjaminan mutu yang dapat ditetapkan dan dilakukan sekolah agar prestasi belajar siswa dapat mencapai target yang ditentukan. Lebih jelas lagi, strategi tersebut merupakan perencanaan, aplikasi dan evaluasi untuk menekan faktor-faktor negatif dan mengembangkan faktor-faktor positif sehingga siswa siswa dapat memaksimalkan kemampuannya untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Keberhasilan membantu siswa mengembangkan kapasitas belajarnya berdampak kepada pencapaian mutu yang
3 ditargetkan pihak sekolah, dan hal ini adalah indikator dari kegiatan penjaminan mutu yang berhasil pada tingkat sekolah. Penjaminan mutu pendidikan membutuhkan data-data yang dapat dianalisis untuk menetapkan strategi yang tepat agar target atau tujuan tercapai. Salah satu data yang dapat dipergunakan adalah dokumen mengenai prestasi belajar siswa. Dokumen prestasi belajar siswa dapat diketahui melalui nilai ulangan harian, nilai akhir semester dan nilai raport. Nilai-nilai tersebut ditambah data mengenai lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah yang mempengaruhi membantu sekolah untuk menentukan rencana yang harus dilakukan sekolah untuk mengendalikan dan memastikan hasil belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan. Lingkungan fisik yang memadai seperti ketersediaan ruang, peralatan dan gedung memperlancar kegiatan belajar siswa, apalagi bila keberadaannya dimanfaatkan dengan baik oleh guru, siswa dan tenaga kependidikan di sekolah. Sedangkan lingkungan akademis yang berkaitan dengan proses belajar mengajar dijalani siswa setiap hari, sehingga berpengaruh langsung pada prestasi belajar siswa. Penjaminan mutu terdiri atas dua tindakan umum, yaitu perencanaan dan pengendalian mutu sekolah (Willburn dan Cheng, 1994), dalam hal ini berkaitan dengan lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah. Perencanaan strategi penjaminan mutu sekolah didasarkan pada data hasil analisis pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah terhadap prestasi belajar siswa, selanjutnya diterapkan dengan dengan pengendalian yang baik agar dapat memastikan tercapainya sasaran atau target. Kecamatan Punggelan adalah satu daerah kecil di Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah yang memiliki 4 (empat) SMP Negeri. Dua SMP negeri (SMPN 1 dan SMPN 3) terletak di dekat pusat daerah punggelan,
4 sementara dua SMP negeri lainnya (SMPN 2 dan SMPN 3) terletak di daerah yang lebih sulit dicapai; SMPN 2 berada di areal perbukitan yang dapat dicapai melalui jalan berbatu dengan tingkat kemiringan mendekati 45 derajat dan SMPN 4 bersebelahan dengan hutan dan persawahan. Kecamatan Punggelan masih tertinggal bila dibandingkan dengan kecamatan lain seperti Klampok dan Purwareja. Kondisi belajar bahasa Inggris di daerah ini juga unik. Lingkungan berbahasanya lebih dominan bahasa Jawa Tegal daripada bahasa Indonesia. Pada pergaulan seharihari lebih banyak dipakai bahasa daerah. Dapat dinyatakan bahwa bahasa ibu penduduk umumnya dan siswa termasuk guru khususnya adalah bahasa Jawa dan bahasa kedua adalah bahasa Indonesia dengan logat Jawa Tegal yang sangat kental karena sebagian penduduknya adalah suku Jawa pribumi. Keadaan yang telah dijelaskan di atas merupakan keadaan yang tidak ideal untuk belajar, khususnya belajar bahasa Inggris. Pada penelitian yang akan dilaksanakan akan dipelajari bagaimana lingkungan fisik dan lingkungan akademis di sekolah menengah pertama negeri di Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, bagaimana ia mempengaruhi pencapaian siswa dalam belajar bahasa Inggris dan apa yang dapat dilakukan sekolah dalam rangka penjaminan mutu pendidikan bagi siswa sehingga dapat memuaskan orang tua yang menitipkan anaknya di tempat belajar yang bersangkutan. Oleh karena itu hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan strategi penjaminan mutu pendidikan di tingkat sekolah, khususnya sekolah tingkat menengah pertama yang menjadi sasaran penelitian.
5 B. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan penjelasan yang diuraikan pada latar belakang masalah dapat dinyatakan bahwa kondisi lingkungan fisik dan akademis Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Kecamatan Punggelan masih belum ideal. Lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah merupakan dua hal diantara berbagai hal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan data akurat mengenai kedua bagian lingkungan sekolah tersebut. Dengan demikian data mengenai lingkungan fisik dan akademis sekolah dapat menjadi data dijadikan dasar bagi pihak sekolah untuk menentukan tindakan penjaminan mutu dengan menetapkan strategi pengendalian dan memastikan pencapaian maksimal prestasi belajar siswa. Oleh karena itu masalah yang akan diteliti adalah seberapa besar dan bagaimana bentuk pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Berikutnya dilakukan analisis mengenai implikasi hasil penelitian terhadap penjaminan mutu pendidikan di sekolah menengah pertama negeri khususnya di kecamatan Punggelan. 2. Rumusan Masalah Permasalahan dapat diidentifikasi dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: a. Bagaimana keadaan lingkungan fisik sekolah di SMP Negeri Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah? b. Bagaimana keadaan lingkungan akademis sekolah di SMP Negeri Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah?
6 c. Sejauhmana pengaruh lingkungan fisik dan akademis sekolah terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah? d. Kegiatan penjaminan mutu apa yang dapat direkomendasikan berdasarkan data mengenai pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan akademis terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Tujuan umum Secara umum, pelaksanaan penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan akademis terhadap prestasi belajar siswa dan implikasinya terhadap pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan di sekolah menengah pertama negeri di Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah. b. Tujuan khusus Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hal-hal berikut : 1) Keadaan lingkungan fisik sekolah di SMP Negeri Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah; 2) Keadaan lingkungan akademis sekolah di SMP Negeri Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Banjarnegara; 3) Seberapa besar pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah terhadap prestasi belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama
7 (SMP) Negeri Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah; 4) Kegiatan penjaminan mutu apa yang dapat dilakukan sekolah berdasarkan hasil analisis pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah terhadap prestasi belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah. 2. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah studi mengenai faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai berikut; 1. Sebagai dasar penentuan strategi yang lebih tepat untuk memperbaiki prestasi belajar siswa untuk periode berikutnya; 2. Sebagai referensi untuk penelitian sejenis di masa yang akan datang; 3. Sebagai bahan rekomendasi bagi sekolah tempat penelitian. D. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian adalah pandangan atau pola pikir yang dapat menjabarkan berbagai variabel yang diteliti dengan membuat hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Sugiyono, 1992:23). Paradigma penelitian dapat mempermudah penentuan arah penelitian tetap fokus pada jalur dan tujuannya. Paradigma yang dikembangkan dalam penelitian mengenai pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan akademik sekolah terhadap prestasi belajar siswa dan implikasinya terhadap penjaminan mutu pendidikan di SMP Negeri Kecamatan Punggelan
8 Kabupaten Banjarnegara adalah paradigma ganda dengan dua variabel dependen dan satu variable independen. Kedua variabel yang diteliti adalah : X 1 = Lingkungan akademis sekolah X 2 = Lingkungan fisik sekolah Y = Prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Inggris 1. Alur Pikir Ada dua indikator yang dapat dilihat dari mutu pendidikan khususnya sekolah, yaitu kesesuaian lulusan dengan kebutuhan lapangan kerja dan prestasi belajar akademis. Indikator pertama, lulusan yang langsung bekerja dan diterima di dunia kerja adalah lulusan yang diharapkan. Semakin banyak lulusan suatu lembaga pendidikan yang bekerja maka semakin dipandang baik lembaga pendidikan yang menghasilkannya. Indikator kedua adalah prestasi belajar akademis yang dicapai oleh siswa, baik selama bersekolah atau ketika lulus dari sekolah. Ada dua determinan yang menentukan prestasi belajar akademis, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah hal-hal dalam diri seseorang yang berpengaruh terhadap kemampuan dan performa akademisnya, sedangkan faktor eksternal merupakan determinan di luar diri seseorang. Baik faktor internal maupun internal saling terkait satu sama lain. Yang termasuk faktor internal adalah tingkat intelegensi, minat, bakat, motivasi, tingkat kematangan emosi dan cara belajar; dan yang termasuk faktor eksternal adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial. Penelitian diarahkan pada faktor eksternal, yaitu faktor lingkungan sekolah. Selanjutnya lingkungan sekolah terdiri atas lingkungan psikologis sekolah,
9 lingkungan sosial sekolah, lingkungan fisik sekolah, dan lingkungan akademis sekolah. Dari keempat jenis lingkungan sekolah penelitian lebih spesifik dilaksanakan pada pengaruh faktor lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Hasil dari penelitian dapat dijadikan dasar untuk menentukan strategi penjaminan mutu di tingkat sekolah dalam upaya memastikan mutu peserta didiknya. Persoalan penelitian secara sistematis dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 1.1 Alur Pikir Penelitian Lingkungan fisik sekolah Prestasi belajar siswa Lingkungan akademis sekolah 2. Kerangka Penelitian Pada penelitian ini dianalisis pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah terhadap prestasi belajar siswa dan bagaimana implikasinya terhadap penjaminan mutu pendidikan di sekolah. Lingkungan fisik sekolah mencakup sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah dan dapat digunakan oleh siswa untuk kegiatan belajar mengajar. Sarana dan prasarana sekolah meliputi kondisi gedung, lokasi sekolah, keberadaan ruangruang penunjang kegiatan sekolah seperti ruang OSIS, UKS, perpustakaan, aula, ruang administrasi, ruang kepala sekolah dan sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana idealnya berfungsi untuk memperlancar kegiatan belajar sehingga dapat
10 memberikan hasil belajar yang optimal. Persoalannya adalah, apakah ketiadaan atau kekurangan sarana dan prasarana sekolah baik secara umum maupun khusus untuk bahasa Inggris berpengaruh besar pada pencapaian prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Inggris, atau di sisi lain apakah kelengkapan sarana dan prasarana belajar di sekolah sangat berperan dalam pencapaian prestasi belajar siswa di sekolah. Selain itu ada unsur lingkungan akademis di sekolah. Menurut berbagai penelitian, lingkungan akademis berperan paling besar dalam pencapaian prestasi belajar siswa, namun dalam penelitian ini perlu diketahui apakah hal tersebut berlaku untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah. Selain itu perlu dikaji bagaimana dan sejauhmana pengaruh lingkungan akademis terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Inggris. 3. Hipotesis Penelitian Penelitian ini didasarkan pada pemikiran sebagai berikut: 1) Lingkungan fisik sekolah berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah; 2) Lingkungan akademis sekolah berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah; 3) Hasil analisis pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah terhadap prestasi belajar siswa merupakan salah satu data penting yang dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan penjaminan mutu di sekolah, sehingga sekolah dapat menetapkan strategi atau langkah yang diperlukan.
11 Dengan mempertimbangkan anggapan dasar maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah berpengaruh besar terhadap prestasi belajar siswa.
BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hasil belajar dalam pembelajaran sangatlah penting karena keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar dapat dilihat dari hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebuah usaha yang tidak terlepas dari kehidupan manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya dengan kebutuhan lainnya,
Lebih terperinciPENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014
PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ilmunya dalam dunia pendidikan hingga tingkat Perguruan Tinggi. Dalam jenjang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini zaman semakin berkembang, khususnya pada dunia pendidikan. Untuk mengikuti perkembangan zaman tersebut, individu mengembangkan ilmunya dalam dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, prestasi belajar merupakan hal yang sangat penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi belajar pada hakekatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan proses dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia dapat melakukan perubahan-perubahan individu sehingga tingkah lakunya dapat berkembang.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.
1 I. PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara yang tergolong sebagai negara berkembang di dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik, tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi merupakan sesuatu yang didambakan oleh semua orang dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi merupakan sesuatu yang didambakan oleh semua orang dalam menjalani suatu aktifitas, tidak terkecuali di dunia pendidikan. Keadaan ini menjadikan para
Lebih terperinciKONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, SARANA PRASARANA, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN KARANGANYAR
KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, SARANA PRASARANA, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN KARANGANYAR TESIS Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang Refleksi Program Rintisan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang Refleksi Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di Sekolah Menengah Pertama pada Tahun Pelajaran 2009-2012
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi
PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PERBANKAN DITINJAU DARI SARANA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan yang didalamnya mencakup lingkungan fisik, sekolah dan sosial masyarakat. Proses pendidikan yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sehingga memerlukan penyesuaian, peningkatan sarana dan prasarana yang. diperlukan untuk mendukung terselenggaranya roda pemerintahan.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Kuantan Singingi merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Indragiri Hulu. Kabupaten Kuantan Singingi terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 53 Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak hal. Mulai dari yang sederhana hingga yang paling kompleks. Namun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu pilar utama untuk mencapai kehidupan masyarakat yang berkualitas. Pendidikan yang dimaksud disini adalah pendidikan formal. Melalui pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi tantangan peningkatan mutu sumber daya manusia pada masa yang akan datang, bangsa Indonesia telah berusaha meningkatkan mutu sumber daya manusia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar merupakan hal yang dialami siswa yang merupakan suatu respon terhadap segala cara pembelajaran yang diprogramkan oleh guru dan pengelolaan pembelajaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, pendidikan dipandang sebagai identitas suatu negara, sehingga hampir semua negara memposisikan pendidikan sebagai indikator utama
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi suatu bangsa merupakan salah satu usaha yang strategis dalam rangka mempersiapkan warga negara dalam menghadapi masa depan diri sendiri dan bangsanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu lembaga tidak langsung menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai suatu lembaga tidak langsung menghasilkan produk tetapi terjadi melalui usaha pemberi jasa baik oleh tenaga pengajar, administrasi maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan, seseorang dapat dipandang terhormat, memiliki karir yang baik serta dapat bertingkah
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi
PENGARUH KEAKTIFAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KAYEN PATI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk didalamnya
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumtif 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumtif Menurut Swastha dan Handoko (1987) perilaku konsumen merupakan kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik adalah mengenai hasil belajar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik adalah mengenai hasil belajar siswa, salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang kehidupan. Hal ini menuntut adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu cara untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yaitu melalui pendidikan. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas serta mengembangkan potensi sumber
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu, bidang pendidikan memegang peranan penting. Dengan pendidikan diharapkan kemampuan mutu pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam mencetak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan sangat membantu peserta didik dalam usaha mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi. tinggi dan berbagai keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan dan kemampuan siswa. Dengan pendidikan diharapkan individu (siswa) dapat mengembangkan potensi-potensinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULIUAN A.
BAB I PENDAHULIUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu usaha yang dilaksanakan secara sadar untuk setiap manusia sebagai upaya untuk meningkatkan kedewasaan dan kualitas sumber daya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.
I. PENDAHULUAN Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ujian merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa ataupun mahasiswa selama menerima materi oleh pihak pengajar baik itu guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Banyak permasalahan dan kegiatan dalam kehidupan yang memerlukan penggunaan matematika untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi
PENGARUH POLA BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 ANDONG KELAS VII TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyeluruh. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses kegiatan pembelajaran sangat terkait dengan berbagai komponen yang sangat kompleks. Komponen satu dengan lainnya dalam kegiatan pembelajaran memiliki hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat berperan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satunya adalah pendidikan yang sangat berperan penting
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang lain atau satu objek yang lain (hatch dan farhady, 1981). 2
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Kata variabael berasal dari bahasa Inggris menurut anas (1987), variable yang berarti ubahan, faktor tak tetap atau gejala yang dapat diubah-ubah. 1 Secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ghitha Sukma Dewi, 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan dalam kehidupan manusia dengan mengembangkan potensi yang dimiliki dan mengubah tingkah laku ke arah yang lebih baik. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, baik jasmani maupun rohani. Pendidikan harus ditata atau diperbaiki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan untuk meningkatkan mutu pendidikan sangat bergantung pada berbagai unsur, antara lain program pendidikan, guru, siswa, sarana dan prasarana pendidikan,
Lebih terperinciTESIS. Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Penyusunan Tesis
PERSEPSI GURU TENTANG IKLIM ORGANISASI SEKOLAH, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI KERJA GURU DI SMP NEGERI KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TESIS Diajukan kepada Program Pascasarjana
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi
KONTRIBUSI LINGKUNGAN BELAJAR DAN SIKAP SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI KERJO TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan akan dapat dihasilkan sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana yang penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan akan dapat dihasilkan sumber daya manusia
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam upaya meningkatkan Sumberdaya Manusia (SDM) yang berkualitas, bidang pendidikan memegang peranan yang penting. Pendidikan diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan sebagai salah satu pilar kebangkitan bangsa menjadi suatu aspek yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan sebagai salah satu pilar kebangkitan bangsa menjadi suatu aspek yang sangat penting untuk lebih diperhatikan untuk menyongsong perbaikan bangsa ini. Menilik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah proses belajar-mengajar. Pelaksanaan proses belajar-mengajar tersebut melibatkan peran serta sumber
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
409 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dalam bab ini dirumuskan beberapa kesimpulan penelitian, implikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative research). Tylor (Molenong, 2007:4),
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS
BAB II KAJIAN TEORETIS A. Konsep Teoretis 1. Pemahaman Konsep Pemahaman konsep terdiri dari dua kata yaitu pemahaman dan konsep. Pemahaman atau understanding berasal dari kata dasar paham, yang berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber Daya Manusia yang memiliki standar mutu profesional tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI. Lulusan JPTM FPTK UPI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JPTM) merupakan salah satu jurusan di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI. Lulusan JPTM FPTK UPI dipersiapkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan khususnya bidang pendidikan seperti sekolah dasar.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah menjangkau berbagai bidang. Yang mana pengaruhnya juga sampai kepada instansi pemerintahan khususnya bidang
Lebih terperinciDESKRIPSI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL GEOMETRI TRANSFORMASI
Pedagogy Volume 2 Nomor 1 ISSN 2502-3802 DESKRIPSI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL GEOMETRI TRANSFORMASI Sukmawati 1, Eva Dwika Masni 2 Program Studi Pendidikan Matematika 1,2, Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. analisis data yang telah dikemukakan pada Bab I, II, III, dan IV, maka beberapa
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Melihat latar belakang, tujuan, manfaat, metodologi, dukungan teori dan analisis data yang telah dikemukakan pada Bab I, II, III, dan IV, maka beberapa kesimpulan,
Lebih terperinci2016 PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DENGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU SEBAGAI VARIABEL MODERATING
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dalam Pasal 1 Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kabupaten Indragiri Hulu. Kabupaten Kuantan Singingi terbentuk berdasarkan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Kuantan Singingi merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Indragiri Hulu. Kabupaten Kuantan Singingi terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 53 Tahun
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GEMOLONG TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Piet A. Sahertian, 2008: 1).
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Piet A. Sahertian, 2008: 1). Jadi, pendidikan adalah
Lebih terperinciM PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.
1 BAB I A. Latar Belakang Masalah Pendidikan secara historis telah ikut menjadi landasan moral dan etik dalam proses pembentukan jati diri bangsa. Pendidikan juga merupakan variabel yang tidak dapat diabaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pembangunan Nasional Indonesia adalah mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan proses yang dapat ditandai dengan perubahan perilaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan proses yang dapat ditandai dengan perubahan perilaku seseorang dan dapat dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Nilai hasil
Lebih terperinci2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar manusia dalam mewujudkan suasana belajar dengan melakukan proses pembelajaran didalamnya menjadikan peserta didik aktif mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja yang berkualitas untuk berbagai jenis dan tingkatan keahlian.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak kemajuan sebuah bangsa. Pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI
BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang dikhususkan bagi mereka pemuda indonesia yang ingin mengabdikan dirinya sebagai guru dan bagi mereka
Lebih terperinciDisusun oleh : ANISA ANGGO MARTANI A
PENGARUH AKTIVITAS MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DAN FASILITAS PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Segala sesuatu untuk meraih kesuksesan memerlukan proses dan proses yang terjadi disebut proses belajar (Slameto 2010: 1). Menurut Mahmud (2010: 61), belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan melalui pendidikan sekolah. Kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang - undang Nomor 20 Tahun 2003
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam proses kemajuan suatu bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang - undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo SMK Negeri 2 Bawang Sumber : SMK N 2 Bawang (2016)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum SMK Negeri 2 Bawang SMK Negeri 2 Bawang merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan negeri di Kabupaten Banjarnegara yang terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat telah membawa konsekuensi bagi dunia pendidikan agar segera
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan kehidupan masyarakat telah membawa konsekuensi bagi dunia pendidikan agar segera melakukan berbagai upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran pendidikan bagi pembentukan karakter bangsa sangat strategis tujuannya. Pendidikan karakter saat ini merupakan topik yang banyak digerakkan dikalangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan tanggung jawab setiap siswa dan kualitas hasil belajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan tanggung jawab setiap siswa dan kualitas hasil belajar tergantung pada kemampuan setiap siswa. Kegiatan belajar di sekolah bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan, yaitu untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai suatu usaha sadar yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada akhir bagian penulisan skripsi ini, berdasarkan temuan-temuan dan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam bab IV, setelah dianalisis secara teori dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bervariasi dalam suatu proses pembelajaran. Perbedaan tersebut dapat menjadi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya kemampuan setiap peserta didik berbeda antara yang satu dengan lainya, hal ini dapat terlihat dari hasil belajar yang dicapai dan prestasi siswa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kedudukan dan fungsi sentral. Seluruh kegiatan pendidikan berupa bimbingan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan merupakan komponen sistem pendidikan yang menempati kedudukan dan fungsi sentral. Seluruh kegiatan pendidikan berupa bimbingan pengajaran
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN. 3.1 Kerangka Berpikir. Gambar 3.1 Kerangka Berpikir
BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1 Kerangka Berpikir Gambar 3.1 Kerangka Berpikir 48 49 3.2 Gambaran Perusahaan 3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan SMP Negri 5 sebelumnya adalah sebuah Asrama Belanda, kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat berkaitan erat dengan kejelian dan ketepatan dalam mengidentifikasi, memformulasi, mengemas,
Lebih terperinciKONTRIBUSI KONSEP DIRI DAN PERSEPSI MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA SMA GAMA YOGYAKARTA TAHUN 2009 TESIS
KONTRIBUSI KONSEP DIRI DAN PERSEPSI MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA SMA GAMA YOGYAKARTA TAHUN 2009 TESIS Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. informasi kepada lembaga, maupun kepada pihak-pihak lain yang. dengan mata pelajaran yang telah diberikan.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Penilaian merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilakukan oleh guru. Dikatakan wajib karena setiap guru pada akhirnya harus dapat memberikan informasi kepada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan dalam setiap bangsa, karena semakin maju tingkat pendidikannya maka semakin maju pula
Lebih terperinciPROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING
PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PENCAPAIAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) BIOLOGI SISWA KELAS VIIA DI SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2008/2009
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah faktor penting dalam menentukan masa depan dan kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara. Masalah pendidikan menjadi perhatian serius bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Negara Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting. Pemasaran sendiri berarti kegiatan manusia yang berusaha untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam dunia bisnis, pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting. Pemasaran sendiri berarti kegiatan manusia yang berusaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidik atau guru termasuk dalam salah satu komponen pendidikan yang mempunyai peranan vital, karena salah satu tanggung jawab seorang guru adalah menyampaikan Standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kebutuhan berprestasinya menjadi melemah. Fenomena lain. menunjukkan bahwa guru kurang komit dalam menjalankan tugas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemampuan yang dimiliki guru harus senantiasa dikembangkan agar kinerjanya semakin meningkat. Kenyataan yang terjadi hingga saat ini, bahwa kesadaran guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau ketepatan antara potensi dan bakat atlet dengan cabang olahraga yang dipilih.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi olahraga dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kesesuaian atau ketepatan antara potensi dan bakat atlet dengan cabang olahraga yang dipilih.
Lebih terperinciPENGARUH PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN TANGGUNG JAWAB SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI I BATANG
0 PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN TANGGUNG JAWAB SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI I BATANG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN PAYUNG TAHUN ANGGARAN 2012 EVALUASI KESIAPAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI MENJADI GURU PROFESIONAL
HASIL PENELITIAN PAYUNG TAHUN ANGGARAN 2012 EVALUASI KESIAPAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI MENJADI GURU PROFESIONAL DR. MUKMINAN SUPARMINI, M.Si MUHAMMAD NURSA BAN, M.PD LUSIANA INDRININGTIASTUTI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap tahap perkembangannya, seperti pada tahap remaja.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa manusia lain. Sebagai makhluk sosial, manusia memiki keinginan untuk berkelompok. Keinginan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang membatasi antar negara terasa hilang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Arus informasi mengalir cepat seolah tanpa hambatan, jarak dan ruang yang membatasi antar negara terasa hilang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di belahan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan terhadap masalah
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan terhadap masalah penelitian dapat disimpulkan bahwa : Kemampuan manajerial kepala sekolah, Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya yang berkualitas. Kualitas pendidikan erat kaitannya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakekatnya bertujuan untuk membentuk sumber daya manusia seutuhnya yang berkualitas. Kualitas pendidikan erat kaitannya dengan proses pembelajaran
Lebih terperinci