BAB V PENUTUP. temuan dan hasil analisis. Subbab kedua membahas mengenai saran-saran dari

Transkripsi

1 128 BAB V PENUTUP Pembahasan terakhir dalam tulisan ini mengenai simpulan dan saran. Bab ini terdiri atas dua subbab. Subbab pertama membahas mengenai simpulan dari temuan dan hasil analisis. Subbab kedua membahas mengenai saran-saran dari peneliti terhadap penelitian-penelitian selanjutnya. Kedua subbab tersebut disampaikan dalam bahasan berikut ini. 5.1 Simpulan Berdasarkan telaah yang sudah dilakukan mengenai idiom bahasa Inggris dalam novel The Kiss, terdapat beberapa kesimpulan yang diperoleh. Kesimpulan pertama mengenai bentuk dan makna idiom. Hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan teori bentuk idiom yang dikemukakan oleh O Dell dan McCarthy(2003:6) ditemukan 5 tipe bentuk idiom yang digunakan dalam novel The Kiss yakni idiom berbentuk (1) verba + objek (idiom verba), (2) frasa preposisi, (3) compound, (4) binomial, serta (5) klausa penuh atau kalimat. Selain itu juga ditemukan satu bentuk idiom ill-formed (Moon, 1998:80) dari data yang sudah dikumpulkan. Bentuk idiom yang paling dominan digunakan dalam novel The Kiss adalah idiom berbentuk verba dan objek atau pelengkap. Hal ini agaknya dipengaruhi oleh karakter bahasa Inggris sebagai bahasa aktif yang selalu membutuhkan verba dalam konstruksi kalimat sehingga terdapat banyak idiom yang terbentuk dari verba.

2 129 Temuan hasil analisis menunjukkan bahwa beberapa idiom dalam novel The Kiss mengalami variasi leksikal. Temuan ini sejalan dengan pendapat Moon (1998:120) yang menyatakan bahwa idiom memiliki bentuk yang tidak stabil karena idiom dapat mengalami variasi dan transformasi bentuk. Peneliti menemukan bahwa sedikit banyak variasi yang terjadi di dalam idiom mempengaruhi struktur unsur-unsur pembentuknya. Variasi ini dapat terjadi selama makna konvensional idiom masih dapat dipahami. Selain mengalami variasi leksikal, ditemukan adanya idiom yang mengalami proses derivasi, yakni pada idiom break someone s heart mematahkan hati seseorang yang mengalami derivasi ke dalam bentuk adjektiva broken-hearted (bersifat) patah hati dan nomina broken heart patah hati. Mengingat bahasa Inggris merupakan bahasa fleksi, derivasi tidak hanya terjadi pada satu kata tunggal saja, tetapi derivasi juga terjadi pada idiom. Dari fenomena di atas peneliti menyimpulkan bahwa dalam penggunaannya idiom tidak harus selalu digunakan sesuai dengan bentuk bakunya yang sudah terdaftar dalam kamus idiom. Kreativitas penutur dalam percakapan mempengaruhi konstruksi bentuk dan penggunaan idiom dalam tuturan sehingga perubahan konstruksi bentuk dapat terjadi. Variasi leksikal dan derivasi pada bentuk idiom menunjukkan bahwa idiom memiliki fleksibilitas bersyarat. Idiom dapat mengalami variasi leksikal atau bahkan mengalami derivasi dengan syarat proses tersebut tidak menghilangkan makna idiomatis idiom dan secara konvensional masih dapat dipahami oleh masyarakat tutur, terutama penutur asli.

3 130 Variasi leksikal atau derivasi pada idiom dapat terjadi dalam tuturan sehari-hari asalkan makna konvensional idiom masih berterima. Mengenai makna idiom, secara garis besar idiom dalam novel The Kiss dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yakni decoding idiom dan encoding idiom sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Makkai via Fernando (1996). Hasil analisis data menunjukkan bahwa idiom dalam novel ini lebih didominasi oleh encoding idiom. Dari hasil persentase kuantitatif data ditemukan decoding idiom sebesar 46,05% dan encoding idiom sebesar 53,95%. Dari proses analisis data diketahui bahwa mengidentifikasi makna idiomatis pada encoding idiom tidak sesulit mengidentifikasi makna pada decoding idiom. Hal ini karena encoding idiom terkadang masih mempertahankan makna leksikal dari sebagian unsur pembentuknya (misalnya: throw someone s money around menghamburhamburkan uangnya ). Idiom semacam ini menurut Chaer (2013) disebut dengan idiom sebagian. Kesimpulan kedua berkaitan dengan penggunaan idiom dalam unsur intrinsik novel The Kiss. Hasil analisis data menunjukkan adanya idiom yang berisi tentang tema serta idiom yang digunakan untuk menggambarkan perwatakan, alur cerita dan latar. Kemunculan idiom pada beberapa bagian unsur intrinsik mengindikasikan bahwa idiom menduduki posisi yang cukup penting dalam tuturan informal. Penggunaan idiom dalam mengurai pokok pikiran dan isi cerita (seperti yang terdapat pada tema, perwatakan, alur, serta latar) menunjukkan bahwa idiom merupakan salah satu bagian dari bahasa figuratif yang sering

4 131 digunakan dalam tuturan informal. Disamping itu, penggunaan Idiom dalam novel dapat membuat cerita yang disampaikan terasa lebih ekspresif dan berwarna. Kesimpulan ketiga mengenai alasan penggunaan idiom dalam novel The Kiss oleh penulis novel. Ditinjau dari aspek fungsional dan pragmatis idiom dalam konteks kalimat dapat ditelusuri alasan penulis novel menggunakan idiom dalam karya ini, yakni untuk menghidupkan tokoh serta cerita yang disampaikan baik melalui dialog maupun keseluruhan isi. Hal ini karena penggunaan idiom dalam dialog antar tokoh ditujukan untuk (1) menunjukkan kedekatan hubungan sosial atau sikap penutur dalam berkomunikasi dan (2) menunjukkan fungsi komunikatif. Selain itu, berdasarkan analisis data yang ditemukan dalam dialog dan narasi penulis novel The Kiss disimpulkan bahwa penulis novel ini menggunakan idiom untuk membangun kedekatan antara penulis dan pembaca. Hal ini ditandai dengan adanya idiom yang digunakan untuk (1) menunjukkan kehidupan sosial budaya penulis; (2) menunjukkan ideologi tokoh dan penulis; serta (3) mempermudah pembaca memahami cerita. Pada akhirnya, terdapat tiga hal yang dapat disimpulkan dari hasil temuan dalam penelitian ini. Pertama, ditinjau dari bentuknya, idiom dapat mengalami variasi leksikal selama korespondensi makna idiomatis idiom masih dipertahankan dan dapat dipahami oleh masyarakat tutur. Kedua, penggunaan idiom pada bagian unsur intrinsik dapat membantu penulis mengekspresikan ide ceritanya agar mudah dipahami oleh pembaca novel. Terakhir, dalam novel The Kiss, idiom digunakan untuk mengakrabkan penulis dengan pembaca tulisannya dan membangun penggambaran cerita yang lebih imajinatif bagi para pembaca

5 132 novel yang merupakan penutur asli bahasa Inggris Amerika. Dengan demikian pembaca akan lebih mudah menghayati cerita yang disampaikan. 5.2 Saran Penelitian mengenai idiom bahasa Inggris merupakan penelitian yang penting karena dapat membantu pembelajar bahasa Inggris dalam memahami bentuk, makna, penggunaan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan idiom bahasa Inggris. Hasil penelitian ini sedikit banyak memberikan gambaran mengenai penggunaan idiom bahasa Inggris dalam masyarakat tutur di Amerika Serikat. Dengan adanya hasil temuan yang terungkap dalam penelitian ini, terdapat beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan dalam tulisan ini. Saran tersebut diperuntukkan bagi pembelajar bahasa Inggris serta pemerhati dan peneliti bahasa lainnya. Melalui penelitian ini, peneliti menyarankan kepada pembelajar bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau bahasa asing agar tidak merasa malu atau takut untuk berhubungan dengan penutur asli dalam situasi informal terutama ketika idiom digunakan dalam percakapan dan tidak merasa ragu serta sungkan untuk menanyakan makna idiom kepada penutur asli ketika menemukan idiom yang tidak dapat diidentifikasi makna idiomatisnya. Selain itu, para pembelajar bahasa Inggris sebaiknya mempelajari lebih dalam mengenai idiom dengan cara menghafal serta mencari informasi lebih dalam berkaitan dengan idiom bahasa Inggris mengingat sifat idiom yang begitu opaque (sulit untuk dipahami).

6 133 Penelitian mengenai idiom bahasa Inggris merupakan penelitian yang cukup menantang bagi peneliti yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau bahasa asing. Sama halnya dengan penelitian idiom bahasa Inggris yang menggunakan salah satu unsur kebahasaan untuk menjaring data, penelitian idiom bahasa Inggris yang menggunakan karya sastra tertentu juga menarik untuk dilakukan. Untuk penelitian mengenai penggunaan idiom bahasa Inggris pada masyarakat tutur, peneliti menyarankan agar peneliti-peneliti lainnya melakukan penelitian lapangan agar data yang diperoleh lebih bervariasi. Penelitian ini memiliki banyak kekurangan dalam hal keragaman data yang muncul sehingga belum memberikan penjelasan secara maksimal dan mendalam mengenai beberapa aspek, terutama yang berkaitan dengan budaya penutur bahasa Inggris. Disamping itu penelitian ini belum membahas perubahan dan variasi bentuk idiom secara mendalam dari dimensi linguistik kognitif, psikolinguistik atau dimensi lainnya. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya peneliti menyarankan agar data yang dikumpulkan tidak terbatas pada satu sumber tertulis saja tetapi akan lebih baik jika data diperoleh dari observasi lapangan secara langsung.