WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI PERTANIAN DAN KEHUTANAN KOTA BATU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI PERTANIAN DAN KEHUTANAN KOTA BATU"

Transkripsi

1 SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG DINAS PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI PERTANIAN DAN KEHUTANAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 33 Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 5 Tahun 2013 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Kota Batu, perlu menetapkan Peraturan Walikota Batu tentang Penjabaran Tugas Fungsi Dinas Pertanian Kehutanan Kota Batu; Mengingat : Ung-Ung Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Negara Republik Pokok Kepegawaian (Lembaran Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Ung-Ung Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Ung- Ung Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); Ung-Ung Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih Bebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); Ung-Ung Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Batu (Lembaran Negara Republik

2 Indonesia Tahun 2001 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4118); 4. Ung-Ung Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Ung-Ung Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Ung-Ung Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 7. Ung-Ung Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan dengan Ung-Ung Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Ung-Ung Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Ung-Ung Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Ung-Ung Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perung-ungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090); Halaman 2 dari 27 hlm.

3 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor Halaman 3 dari 27 hlm.

4 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 20. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Batu; 21. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 22. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 5 Tahun 2013 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Kota Batu. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA BATU TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KOTA BATU. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Daerah Kota Batu. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Batu. 3. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintahan Daerah Kota Batu yang terdiri dari Kepala Daerah sebagai unsur Eksekutif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur Legislatif, yang di dalam pelaksanaan tugastugasnya selalu mencerminkan kemitraan. 4. Walikota adalah Walikota Batu. 5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan Kelurahan. 6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Batu. 7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Batu. Halaman 4 dari 27 hlm.

5 8. Dinas adalah Dinas Pertanian Kehutanan Kota Batu. 9. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertanian Kehutanan Kota Batu. 10. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah unsur pelaksana kegiatan operasional atau kegiatan teknis penunjang Dinas. 11. Pertanian Tanaman Pangan meliputi semua macam atau jenis tanaman padi, palawija, hortikultura, segala macam aspeknya. 12. Tanaman Padi meliputi jenis tanaman padi di sawah tegal. 13. Tanaman Palawija meliputi jenis tanaman jagung, tanaman ubi-ubian, tanaman kacang-kacangan di sawah pengairan, sawah tadah hujan, tegal, pekarangan. 14. Tanaman Hortikultura meliputi jenis tanaman sayursayuran, tanaman buah-buahan, tanaman obat keluarga di sawah pengairan, sawah tadah hujan, tegal, pekarangan. 15. Florikultura merupakan bagian dari komoditi Hortikultura yang secara khusus menangani tanaman bunga hias bungan potong. 16. Perkebunan adalah usaha pertanian yang berbasis komoditi ekspor bahan baku industri. 17. Perkebunan Rakyat adalah perkebunan yang dikelola oleh rakyat, berskala kecil dengan pola sederhana. 18. Perkebunan Besar adalah perkebunan yang dikelola Ba Usaha Milik Negara/Swasta, berskala besar dengan penerapan manajemen secara utuh bermodal besar. 19. Usaha Perkebunan adalah usaha berproduksi dengan jenis-jenis tanaman perkebunan yang ditujukan untuk keperluan pasar (diperdagangkan) yang dilaksanakan oleh pengusaha perkebunan. 20. Usaha Tani Perkebunan adalah usaha berproduksi dengan jenis-jenis tanaman perkebunan yang ditujukan untuk keperluan pasar (diperdagangkan) yang dilaksanakan oleh petani. 21. Perlindungan Tanaman adalah segala upaya untuk mencegah kerugian pada budidaya tanaman yang diakibatkan oleh organisme pengganggu tumbuhan. Halaman 5 dari 27 hlm.

6 22. Perusahaan Perkebunan adalah ba usaha yang berba hukum meliputi koperasi, Ba Usaha Milik Negara, ba Usaha Milik Daerah perusahaan milik swasta yang melakukan perkebunan. 23. Hewan adalah semua binatang yang hidup di darat, baik yang dipelihara maupun hidup secara liar. 24. Ternak adalah hewan piaraan yang hidupnya yakni mengenai tempat perkembangbiakannya serta manfaatnya diatur diawasi oleh manusia serta dipelihara khusus sebagai penghasilan bahan-bahan jasa-jasa yang berguna bagi kepentingan hidup manusia. 25. Peternak adalah orang atau ba hukum atau buruh peternakan, yang mata pencahariannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari peternakan. 26. Peternakan adalah pengusahaan ternak. 27. Penyakit Hewan Menular adalah penyakit hewan yang membahayakan, karena secara cepat dapat menjalar dari hewan pada hewan atau pada manusia disebabkan oleh virus, bakteri, cacing, protozoa parasit. 28. Kesehatan Masyarakat Veteriner adalah segala urusan yang berhubungan dengan hewan atau tidak langsung mempengaruhi kesehatan manusia. 29. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengolaan pemanfaatan sumber daya ikan; 30. Sumber Daya Ikan adalah semua jenis ikan termasuk biota perairan lainnya. 31. Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan hutan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu. 32. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi oleh pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. 33. Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang di tunjuk atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. 34. Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan. Halaman 6 dari 27 hlm.

7 35. Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut memelihara kesuburan tanah. 36. Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan satwa serta ekosistemnya. 37. Hutan Kemasyarakatan adalah hutan negara yang dicagkan atau ditetapkan oleh pejabat yang berwenang untuk diusahakan oleh nasyarakat setempat dengan tujuan pemanfaatan hutan secara lestari sesuai dengan fungsi menitikberatkan kepentingan mensejahterakan masyarakat dengan memperhatikan prinsip pengelolaan hutan bersama masyarakat yang meliputi kegiatan perencanaan penetapan lokasi, penyiapan masyarakat, perijinan pengendalian dalam pengelolaan hutan bersama (PHBM), diselenggarakan bersama pihak-pihak yang berkepentingan (stake holders) yaitu perusahaan umum perhutani Pemerintah Daerah, instansi terkait masyarakat setempat sebagai subyek obyek. BAB II PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kepala Dinas Pasal 2 Kepala Dinas mempunyai tugas merencanakan, merumuskan kebijakan, membina administrasi teknis, mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi di big pertanian kehutanan. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi: Halaman 7 dari 27 hlm.

8 a. perumusan kebijakan, pengendalian, pengevaluasian rencana strategis rencana kerja big pertanian kehutanan; b. perumusan penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP), target capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) big pertanian kehutanan; c. perencanaan pengendalian anggaran; d. pengendalian urusan administrasi Dinas; e. penetapan pedoman teknis pengaturan norma, standar kriteria (NSPK) big urusan pertanian kehutanan; f. pengendalian teknis big urusan pertanian kehutanan sesuai dengan lingkup tugas; g. pelaksanaan koordinasi kerja sama big pertanian kehutanan di antara SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah instansi terkait; h. pemantauan evaluasi kinerja big urusan pertanian kehutanan sesuai dengan lingkup tugas; i. penilaian pengendalian terhadap pelaksanaan program kegiatan; j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas fungsinya. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 4 Sekretariat mempunyai tugas menyusun rencana strategis rencana kerja Dinas, menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program kegiatan Dinas, melaksanakan pembinaan ketatalaksanaan ketatausahaan Dinas. Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Sekretariat menyelenggarakan fungsi: Halaman 8 dari 27 hlm.

9 a. perumusan rencana kerja Sekretariat; b. pembinaan penyusunan rencana strategis rencana kerja Dinas; c. pengendalian urusan ketatalaksanaan ketatausahaan Dinas; d. pembinaan Pengembangan pegawai; e. Pengendalian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas; f. pengendalian data informasi hasil kegiatan Dinas informasi lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui web site Pemerintah Daerah; g. pengendalian Standar Operasional Prosedur (SOP), target capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM); h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 6 (1) Sub Bagian Program Pelaporan mempunyai tugas menyusun rencana strategis rencana kerja Dinas, laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program kegiatan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Program Pelaporan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bagian; b. penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Rencana Kerja (Renja) Dinas; c. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas; d. penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP), target capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM); e. penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP); f. penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD); Halaman 9 dari 27 hlm.

10 g. pengelolaan data hasil kegiatan Dinas informasi lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui web site Pemerintah Daerah; h. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Sub Bagian; i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 7 (1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengelola anggaran administrasi keuangan Dinas. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bagian; b. Pelaksanaan verifikasi SPP; c. penyiapan Surat Perintah Membayar; d. pelaksanaan akuntansi keuangan Dinas; e. penyusunan laporan keuangan Dinas; f. penyusunan administrasi teknis pembayaran gaji tunjangan pegawai serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perung-ungan; g. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Sub Bagian; h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 8 (1) Sub Bagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas mengelola ketatalaksanaan ketatausahaan, meliputi administrasi umum kepegawaian, urusan rumah tangga, perlengkapan, perpustakaan kearsipan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bagian; b. Pengelolaan administrasi umum ketatalaksanaan; Halaman 10 dari 27 hlm.

11 c. pengelolaan kearsipan perpustakaan; d. pengelolaan kehumasan keprotokolan; e. pengelolaan rumah tangga barang milik daerah; f. pengelolaan administrasi kepegawaian; g. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Sub Bagian; h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai tugas fungsinya. Bagian Ketiga Big Tanaman Pangan Hortikultura Pasal 9 Big Tanaman Pangan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan program kegiatan big pengembangan tanaman pangan, pengembangan Hortikultura bimbingan usaha, serta pengelolaan hasil. Pasal 10 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Big Tanaman Pangan Hortikultura menyelenggarakan fungsi: a. perumusan rencana kerja Big; b. penyusunan pedoman teknis operasional kegiatan big tanaman pangan Hortikultura; c. penyusunan pedoman kebijakan teknis Norma, Standar, Prosedur Kriteria (NSPK) perbenihan, sarana produksi, budidaya perlindungan tanaman padi, palawija, Hortikultura, serta pengendalian hama tanaman; d. pengelolaan data informasi pemetaan kawasan pengolahan perlindungan tanaman pangan, serta Hortikultura; e. pengendalian kegiatan penelitian pengembangan tanaman pangan Hortikultura; f. pelaksanaan kajian terhadap produktifitas tanaman pangan Hortikultura serta permasalahan serangan organisme pengganggu tanaman; Halaman 11 dari 27 hlm.

12 g. pembinaan kapasitas petugas penyuluh kelompok tani dalam meningkatkan produktifitas tanaman pangan hotikultura serta penanggulangan pengendalian organisme pengganggu tanaman; h. pengendalian penyediaan sarana prasarana teknologi UPJA pendukung produktifitas tanaman pangan hortikultura; i. pelaksanan monitoring evaluasi kegiatan Big; j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 11 (1) Seksi Padi Palawija mempunyai tugas menyusun rencana, mengolah data, membina, memfasilitasi, monitoring, evaluasi pengelolaan tanaman padi palawija. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Padi Palawija menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan pemetaan data informasi kelompok tani, data statistik perkembangan permasalahan pengelolaan tanaman padi palawija; c. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis peningkatan produksi benih tanaman pangan pada masyarakat; d. pelaksanaan fasilitasi kegiatan penelitian pengembangan tanaman padi palawija; e. pelaksanaan fasilitasi penyediaan sarana prasarana pendukung produktifitas pengelolaan tanaman padi palawija pada masyarakat; f. pelaksanaan fasilitasi pembinaan kelembagaan perbenihan (industri) produsen penyalur benih tanaman padi palawija pada masyarakat; g. perencanaan penyediaan pupuk pengembangan usaha jasa pengembangan alat pertanian (UPJA); h. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis pengelolaan tata guna jaringan irigasi; Halaman 12 dari 27 hlm.

13 i. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Tanaman Pangan, hortikultura sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 12 (1) Seksi Hortikultura mempunyai tugas menyusun rencana, mengolah data, membina, memfasilitasi, monitoring evaluasi pengelolaan tanaman Hortikultura. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Hortikultura menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan pemetaan data informasi kelompok tani, data statistik perkembangan permasalahan pengelolaan tanaman Hortikultura; c. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis peningkatan produksi benih tanaman pangan produksi tanaman padi palawija pada masyarakat; d. pelaksanaan fasilitasi penyediaan sarana prasarana pendukung produktifitas pengelolaan tanaman Hortikultura pada masyarakat; e. pelaksanaan fasilitasi pembinaan kelembagaan perbenihan (industri) produsen penyalur benih tanaman Hortikultura pada masyarakat; f. pelaksanaan fasilitasi kegiatan penelitian pengembangan tanaman Hortikultura; g. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Tanaman Pangan, hortikultura sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 13 (1) Seksi Perlindungan Tanaman Pengendalian Hama mempunyai tugas menyusun rencana, mengolah data, Halaman 13 dari 27 hlm.

14 menganalisis, membina, monitoring evaluasi perlindungan tanaman pengendalian hama. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Perlindungan Tanaman Pengendalian Hama menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan pemetaan informasi data statistik penyebaran serangan organisme pengganggu tanaman (OPT); c. pengamatan, analisis penyusunan metode pengendalian penyebaran serangan organisme pengganggu tanaman secara terpadu; d. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis pengendalian organisme pengganggu tanaman serta pemanfaatan sarana prasarana perlindungan tanaman bagi petugas pertanian kelompok tani; e. penyediaan pemeliharaan sarana prasarana perlindungan tanaman pengendalian hama; f. pengamatan analisis dampak penggunaan sarana perlindungan tanaman pengendalian hama; g. pelaksanaan analisis kerugian akibat serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT); h. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Tanaman Pangan, hortikultura sesuai dengan tugas fungsinya. Bagian Keempat Big Peternakan Perikanan Pasal 14 Big Peternakan Perikanan mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan serta mengevaluasi program kegiatan di big peternakan perikanan. Halaman 14 dari 27 hlm.

15 Pasal 15 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Big Peternakan Perikanan menyelenggarakan fungsi: a. perumusan rencana kerja Big; b. penyusunan pedoman teknis operasional kegiatan big peternakan perikanan; c. penyusunan pedoman kebijakan teknis Norma, Standar, Prosedur Kriteria (NSPK) peternakan, perikanan kesehatan hewan serta masyarakat veteriner; d. pengelolaan data informasi pemetaan potensi peternakan, perikanan kesehatan hewan serta masyarakat veteriner; e. pengendalian kegiatan penelitian pengembangan potensi peternakan, perikanan kesehatan hewan; f. pelaksanaan kajian terhadap permasalahan peternakan, perikanan kesehatan hewan; g. pembinaan kapasitas petugas penyuluh kelompok tani dalam meningkatkan produktifitas usaha peternakan, perikanan kesehatan hewan; h. pengendalian teknis kegiatan peningkatan produktifitas usaha peternakan, perikanan, kesehatan hewan masyarakat veteriner; i. pengendalian penyediaan sarana prasarana teknologi yang mendukung usaha peternakan, perikanan kesehatan hewan; j. pemberian rekomendasi ijin pembinaan usaha peternakan, perikanan kesehatan hewan; k. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Big; l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 16 (1) Seksi Peternakan mempunyai tugas menyusun rencana, mengelola, membina, mengendalikan mengevaluasi upaya pemeliharaan, pengembangan penyebarluasan bibit pakan ternak. Halaman 15 dari 27 hlm.

16 (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Peternakan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan pemetaan data informasi penyebaran pengembangan potensi peternakan di masyarakat; c. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis usaha pembibitan, pemeliharaan produksi serta pemasaran peternakan kepada penyuluh kelompok tani; d. pengendalian perkembangan penyebarluasan jenis varietas ternak bahan pakan ternak; e. pengelolaan sarana prasarana inseminasi buatan; f. pelaksanaan fasilitasi pelayanan kesehatan ternak uji kualitas bahan asal pakan ternak; g. pengendalian kebutuhan semen beku serta embrio ternak bibit unggul di masyarakat; h. pengendalian kebutuhan bahan baku pakan ternak peningkatan mutu pakan ternak serta penerapan teknologi pakan ternak di masyarakat; i. pengolahan informasi pasar pembinaan usaha; j. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Peternakan Perikanan sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 17 (1) Seksi Perikanan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan penyebaran ikan, pembibitan, pakan ikan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Perikanan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan pemetaan data informasi penyebaran pengembangan potensi perikanan di masyarakat; c. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis usaha pembibitan, pemeliharaan produksi serta Halaman 16 dari 27 hlm.

17 pemasaran perikanan kepada penyuluh kelompok tani; d. pengamatan, analisis penyusunan metode pengendalian penyebaran serangan penyakit ikan secara terpadu; e. pengendalian perkembangan penyebarluasan jenis varietas ikan, bahan pakan ikan penyakit ikan di masyarakat; f. pengelolaan sarana prasarana pemijahan bibit ikan; g. pelaksanaan fasilitasi pelayanan kesehatan ikan uji kualitas bahan asal pakan ikan; h. pengendalian kebutuhan semen beku serta embrio ikan bibit unggul di masyarakat; i. pengendalian kebutuhan bahan baku pakan ikan peningkatan mutu pakan ikan serta penerapan teknologi pakan ikan di masyarakat; j. pengolahan rekomendasi ijin usaha, informasi pasar pembinaan usaha; k. pemrosesan pemberian surat keterangan kesehatan ikan yang akan keluar masuk Daerah; l. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Peternakan Perikanan sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 18 (1) Seksi Kesehatan Hewan Masyarakat Veteriner mempunyai tugas menusun rencana, mengelola, membina mengendalikan serta mengevaluasi upaya pencegahan pemberantasan penyakit hewan, pengawasan peredaran obat hewan serta kesehatan masyarakat veteriner. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kesehatan Hewan Masyarakat Veteriner menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan pemetaan data informasi epidemologi penyakit hewan, peredaran produk pangan hewan, Halaman 17 dari 27 hlm.

18 peredaran obat vaksin hewan serta lokasi pemotongan hewan; c. pelaksanaan analisis pengkajian kesehatan bahan asal hewan; d. pengamatan, analisis penyusunan metode pengendalian penyebaran serangan penyakit ternak secara terpadu; e. pelaksanaan pengawasan perlindungan kesehatan hewan serta pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat/lingkungan; f. pelaksanaan pengawasan peredaran bahan asal hewan pengawasan peredaran produk pangan asal hewani; g. pengujian pengawasan Rumah Potong Hewan (RPH, Tempat Pemotongan Hewan (TPH), Tempat Pemotongan Unggas (TPU); h. pelaksanaan fasilitasi pencegahan, pemberantasan penanggulangan penyakit hewan menular; i. pemantauan penyidikan epidemologi penyakit hewan; j. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis pencegahan pemberantasan penyakit hewan di masyarakat; k. pemrosesan rekomendasi peredaran obat vaksin hewan di tingkat poultry shop toko obat hewan; l. pengawasan peredaran penggunaan obat vaksin hewan; m. pengujian sampel obat hewan yang beredar; n. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis sediaan biologik, farmasetiks premiks kepada peternak hewan; o. pengendalian peredaran obat hewan kesehatan masyarakat veteriner; p. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; q. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Peternakan Perikanan sesuai dengan tugas fungsinya. Halaman 18 dari 27 hlm.

19 Bagian Kelima Big Sarana Prasarana Pengolahan Pemasaran Hasil Pertanian Pasal 19 Big Sarana Prasarana Pengolahan Pemasaran Hasil Pertanian mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan serta mengevaluasi program kegiatan di big sarana prasarana pengolahan pemasaran hasil pertanian. Pasal 20 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 19, Big Sarana Prasarana Pengolahan Pemasaran Hasil Pertanian menyelenggarakan fungsi: a. perumusan rencana kerja Big; b. penyusunan pedoman teknis operasional kegiatan big sarana prasarana pengolahan pemasaran hasil pertanian; c. penyusunan pedoman kebijakan teknis Norma, Standar, Prosedur Kriteria (NSPK) mutu standarisasi, pengolahan, pengembangan usaha, pemasaran hasil pertanian; d. pembinaan akreditasi kualitas hasil pengolahan tanaman pangan hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan, kehutanan; e. pembinaan pengolahan hasil tanaman pangan, tanaman Hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan, kehutanan; f. pengembangan alih teknologi produksi sumber daya pertanian; g. pembinaan pemanfaatan sarana prasarana pendukung pengolahan hasil tanaman pangan hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan, kehutanan; h. pengawasan harga komoditas tanaman pangan hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan, kehutanan; i. pembinaan promosi, pemasaran permodalan komoditas tanaman pangan, tanaman Hortikultura, Halaman 19 dari 27 hlm.

20 florikultura, peternakan, perkebunan, kehutanan yang dapat dikemas sebagai daya tarik pariwisata; j. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Big; k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 21 (1) Seksi Pasca Panen, Pengolahan Hasil Pemasaran mempunyai tugas menyusun rencana, fasilitasi pembinaan, monitoring evaluasi pengembangan penyediaan fasilitas pengolahan tanaman pangan, tanaman Hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan, kehutanan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pasca Panen, Pengolahan Hasil Pemasaran menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan pemetaan data informasi pengelolaan hasil pemasaran tanaman pangan, tanaman Hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan kehutanan; c. pelaksanan monitoring analisis harga sarana produksi komoditas produk hasil pengolahan tanaman pangan, tanaman Hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan kehutanan; d. pelaksanaan fasilitasi pengembangan agroindustri pengolahan hasil tanaman pangan, tanaman Hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan kehutanan; e. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis SDM Gapoktan lembaga usaha tani tentang pengolahan produk tanaman pangan, tanaman Hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan kehutanan; f. pelaksanaan fasilitasi promosi pemasaran produk tanaman pangan, tanaman Hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan kehutanan; Halaman 20 dari 27 hlm.

21 g. pelaksanaan fasilitasi penyediaan sarana produksi tanaman pangan, tanaman Hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan kehutanan; h. pelaksanaan koordinasi kerjasama dengan pusat informasi pariwisata, kehumasan pemasaran kepariwisataan terhadap produk tanaman pangan, tanaman Hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan kehutanan; i. pelaksanaan analisis pasar yang prospektif bagi produk tanaman pangan, tanaman Hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan kehutanan; j. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Sarana Prasarana Pengolahan Pemasaran Hasil Pertanian sesuai dengan tugas fungsinyanya. Pasal 22 (1) Seksi Sarana Prasarana Pertanian mempunyai tugas menyusun rencana, fasilitasi pembinaan, monitoring, evaluasi pengembangan, penyediaan fasilitasi sarana prasarana pendukung usaha tani. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Sarana Prasarana menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan pemetaan informasi data statistik pemanfaatan alat mesin pertanian, pupuk perlindungan tanaman; c. pelaksanaan fasilitasi penyediaan modernisasi sarana prasarana pengolahan pertanian; d. pelaksanaan diseminasi pengembangan teknologi produksi penyuluhan tanaman pangan hortikultura; e. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis pemanfaatan teknologi pertanian kepada Gapoktan; Halaman 21 dari 27 hlm.

22 f. pelaksanaan pengawasan alat pertanian peredaran pupuk pestisida; g. penyaluran pemeliharaan sarana perlindungan tanaman; h. pengamatan penganalisisisan dampak penggunaan sarana perlindungan tanaman; i. pelaksanaan fasilitasi pembinaan pemanfaatan agensia hayati kepada petani masyarakat; j. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Sarana Prasarana Pengolahan Pemasaran Hasil Pertanian sesuai dengan tugas fungsi. Pasal 23 (1) Seksi Pendayagunaan Lahan, Air Permodalan mempunyai tugas menyusun rencana, fasilitasi pembinaan, monitoring evaluasi program pendayagunaan lahan, air, permodalan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pendayagunaan Lahan, Air Permodalan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. Pendataan pemetaan data informasi statistic potensi jaringan irigasi, tata guna lahan prospek permodalan bagi usaha pertanian, perkebunan, kehutanan peternakan; c. Pelaksanaan fasilitasi pembangunan jaringan irigasi, rehabilitasi jaringan irigasi, pengembangan optimalisasi jaringan irigasi kawasan pertanian, perkebunan, kehutanan peternakan; d. Pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis penerapan teknologi pengembangan air permukaan air tanah, pengendalian alih fungsi lahan, penguatan Status kepemilikan lahan pertanian produkstif, pengendalian fragmentasi lahan, pemanfaatan lahan pertanian terlantar/tidak produktif, perlindungan tanaman pasca panen; Halaman 22 dari 27 hlm.

23 e. pelaksanaan fasilitasi pembinaan permodalan untuk pembiayaan usaha pertanian, perkebunaan, kehutanan pertenakan; f. pelaksanaan koordinasi kerjasama kemitraan dalam rangka pengembangan usaha permodalan; g. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Sarana Prasarana Pengolahan Pemasaran Hasil Pertanian sesuai dengan tugas fungsinya. Bagian Keenam Big Kehutanan Perkebunan Pasal 24 Big Kehutanan Perkebunan mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan serta mengevaluasi program kegiatan di big perencanaan penatagunaan hutan perkebunan. Pasal 25 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Big Kehutanan Perkebunan menyelenggarakan fungsi: a. perumusan rencana kerja Big; b. penyusunan pedoman teknis operasional kegiatan big sarana prasarana pengolahan pemasaran hasil hutan; c. penyusunan pedoman kebijakan teknis Norma, Standar, Prosedur Kriteria (NSPK) mutu standarisasi, pengolahan, pengembangan usaha pemasaran hasil hutan; d. pembinaan perlindungan kawasan hutan konservasi alam, produksi hutan lahan, tatakelola hutan rehabilitasi lahan serta tatakelola perkebunan; e. penyediaan lahan, peremajan, diversifikasi penetapan sentra tanaman perkebunan hutan; Halaman 23 dari 27 hlm.

24 f. pelaksanaan kajian tata kelola rehabilitasi hutan lahan, konservasi sumber daya alam serta pengusahaan pemanfaatan hasil hutan serta sumber air untuk tanaman kehutanan perkebunan; g. pengendalian rehabilitasi reklamasi lahan kritis, kawasan hutan perkebunan; h. pengendalian penyediaan sarana produksi tanaman kehutanan perkebunan; i. pengendalian teknis pengelolaan kehutanan perkebunan; j. pengolahan rekomendasi perijinan usaha pengembangan perkebunan kehutanan; k. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Big; l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 26 (1) Seksi Perlindungan Hutan Konservasi Alam mempunyai tugas melaksanakan menyusun rencana, pendataan pemetaan, pembinaan, monitoring evaluasi perlindungan hutan konservasi alam. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Perlindungan Hutan Konservasi Alam menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan pemetaan data informasi potensi sumber daya hutan; c. pelaksanaan fasilitasi pembinaan perlindungan tanaman hutan rakyat, pelestarian sumber mata air, satwa liar yang dilindungi; d. pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di dalam sekitar hutan dalam upaya pelestarian hutan; e. pengolahan rekomendasi pengambilan, penangkapan, pengangkutan satwa liar tumbuhan alam, serta bagian-bagiannya baik yang dilindungi maupun yang tidak dilindungi; f. pelayanan informasi pelestarian konservasi alam serta kegiatan keanekaragaman hayati ekosistem; Halaman 24 dari 27 hlm.

25 g. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Kehutanan Perkebunan sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 27 (1) Seksi Bina Produksi, Penatagunaan Hutan Rehabilitasi Lahan mempunyai tugas menyusun rencana, mendata pemetaan, membina, monitoring evaluasi produksi rehabilitasi lahan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Produksi, Penatagunaan Hutan, Rehabilitasi Lahan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan pemetaan data informasi wilayah pengelolaan hutan penatagunaan kawasan hutan, hutan produksi, hutan lindung, hutan pantai, kawasan pelestarian alam, kawasan suaka margasatwa, cagar alam, taman hutan raya taman burung; c. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis pemeliharaan, penatagunaan rehabilitasi kawasan hutan lahan kepada masyarakat; d. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis pengelolaan unit pelestarian sumber daya alam bangunan konservasi; e. pelaksanaan fasilitasi pengadaan benih penghijauan rehabilitasi hutan lahan; f. produksi hutan, penatagunaan hutan rehabilitasi lahan; g. pelaksanaan fasilitasi pembangunan pengelolaan hutan, hutan kota, hasil hutan daerah aliran sungai (DAS); h. pelaksanaan reklamasi hutan pada areal bencana alam; i. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; Halaman 25 dari 27 hlm.

26 j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Kehutanan Perkebunan sesuai dengan tugas fungsinya. Pasal 28 (1) Seksi Perkebunan mempunyai tugas menyusun rencana, mendata pemetaan, membina, monitoring, evaluasi pengembangan pemberdayaan usaha perkebunan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Perkebunan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi; b. pendataan pemetan data informasi kawasan perkebunan terpadu, penetapan sentra komoditas serta penetapan sasaran areal tanam perkebunan; c. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis tatakelola lahan perkebunaan, serta proses pemanfaatan hasil tanaman bunga perkebunan; d. pelaksanaan fasilitasi penyediaan sarana prasarana teknologi alat mesin pengelolaan panen, pasca panen pengolahan hasil tanaman bunga perkebunan; e. pelaksanaan fasilitasi pemanfaatan sumber-sumber air, pengembangan teknologi irigasi air permukaan irigasi bertekanan serta pemantauan air untuk tanaman bunga perkebunan; f. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis penerapan pedoman perbenihan, pengembangan varietas unggul lokal, pemantauan benih impor, serta pengawasan standar teknis perbenihan perkebunan; g. pelaksanaan fasilitasi pembinaan kelembagaan usaha tani, manajemen usaha tani kerjasama usaha tani tanaman bunga perkebunan; h. pengolahan rekomendasi usaha pemanfaatan hasil tanaman bunga perkebunan; i. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis hygiene sanitasi lingkungan usaha tanaman bunga perkebunan; j. pelaksanaan monitoring evaluasi kegiatan Seksi; Halaman 26 dari 27 hlm.

27 k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Big Kehutanan Perkebunan sesuai dengan tugas fungsinya. BAB III TATA KERJA Pasal 29 (1) Dalam melaksanakan tugas, Kepala Dinas bertanggung jawab kepada Walikota, melalui Sekretaris Daerah. (2) Apabila Kepala Dinas berhalangan di dalam menjalankan tugas, Kepala Dinas dapat menunjuk Sekretaris atau salah satu Kepala Big untuk mewakilinya. (3) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Big dipimpin oleh Kepala Big yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (5) Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah bertanggung jawab kepada Sekretaris. (6) Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah bertanggung jawab kepada Kepala Big. (7) Hubungan tata kerja antara Kepala Dinas dengan bawahan atau sebaliknya secara administratif dilakukan melalui Sekretaris. Pasal 30 (1) Kepala Dinas berkewajiban melaksanakan prinsipprinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi simplifikasi baik dalam lingkungan Dinas maupun dengan instansi lain terkait. (2) Sekretaris, Kepala Big, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi harus melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi simplifikasi sesuai dengan lingkup tugas masing-masing. Halaman 27 dari 27 hlm.

28 (3) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Big, Kepala Sub Bagian Kepala Seksi masing-masing bertanggungjawab memberikan bimbingan atau pembinaan kepada bawahannya serta melaporkan hasil pelaksanaan tugas menurut jenjang jabatan masingmasing. BAB IV KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 31 Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaan Peraturan Walikota ini diatur dengan Peraturan Kepala Dinas. Hal-hal yang belum belum cukup diatur dalam Peraturan ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Kepala Dinas. Pasal 32 Dengan berlakunya Peraturan ini maka Peraturan Walikota Batu Nomor 10 Tahun 2010 tentang Penjabaran Tugas Fungsi Dinas Pertanian Kehutanan Kota Batu dicabut dinyatakan tidak berlaku lagi. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 33 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengungan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Batu. Halaman 28 dari 27 hlm.

29 Ditetapkan di Batu pada Tangal 27 September 2013 WALIKOTA BATU, ttd Diungkan di Batu pada tanggal 27 September 2013 SEKRETARIS DAERAH KOTA BATU, EDDY RUMPOKO ttd WIDODO BERITA DAERAH KOTA BATU TAHUN 2013 NOMOR 1/D Halaman 29 dari 27 hlm.

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN, DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BATU

SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI BONDOWOSO PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BONDOWOSO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONDOWOSO,

Lebih terperinci

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional. BAB XVII DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 334 Susunan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus BAB XII DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 224 Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 113 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 57 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 57 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 57 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI UNIT PELAKSANA TEKNIS PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU,

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 166 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id -1- GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA, PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindaklanjut ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 12 Tahun : 2011 Seri : D PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013 SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 1 Kedudukan Satuan Kerja Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, ditetapkan berdasarkan

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1 Kota Prabumulih 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Keinginan Pemerintah dan tuntutan dari publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan negara. Dasar dari

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 60 TAHUN 2016

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 60 TAHUN 2016 BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLORA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 92 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 92 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 92 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN KATINGAN

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 40 TAHUN 2014 T E N T A N G

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 40 TAHUN 2014 T E N T A N G SALINAN BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 40 TAHUN 2014 T E N T A N G TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TANAH LAUT BUPATI TANAH LAUT, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013 GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

Lebih terperinci

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2. BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI Menimbang Mengingat PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 4 TAHUN 2006

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 4 TAHUN 2006 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERIKANAN, KELAUTAN, PETERNAKAN, PERTANIAN DAN KEHUTANAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PROVINSI SUMATERA SELATAN WALIKOTA PAGAR ALAM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR TAHUN 2016

PROVINSI SUMATERA SELATAN WALIKOTA PAGAR ALAM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR TAHUN 2016 PROVINSI SUMATERA SELATAN WALIKOTA PAGAR ALAM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN PERTANIAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 67 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 67 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 67 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PETERNAKAN

Lebih terperinci

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN

Lebih terperinci

TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG

TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR i2- TAHUN 2014 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA S A L I N A N NOMOR 30/D, 2008 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA SEKRETARIAT

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 1

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 1 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 1 Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan Dan Kehutanan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 36 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 36 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PERWAKILAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA S A L I N A N NOMOR 31/D, 2008 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA BATU DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI

Lebih terperinci