PENTINGNYA RISET DALAM PERKEMBANGAN DUNIA ILMU DI INDONESIA DAN KENDALANYA UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH FILSAFAT ILMU
|
|
- Sukarno Gunawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENTINGNYA RISET DALAM PERKEMBANGAN DUNIA ILMU DI INDONESIA DAN KENDALANYA UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH FILSAFAT ILMU Oleh: Rachmad Gilang Saputra SEKOLAH PASCA SARJANA PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2 BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dewasa ini memberikan begitu banyak manfaat dan membawa perubahan yang signifikan terhadap kehidupan seluruh manusia. Berbagai macam penemuanpenemuan canggih dan mutakhir memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari, sebut saja penemuan-penemuan modern seperti internet, telepon selular, pesawat terbang, satelit, hingga piranti-piranti lunak yang memungkinkan kita memangkas jarak dan waktu untuk sekedar berkomunikasi dengan lawan bicara di berbagai belahan dunia manapun. Faktor utama penentu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi suatu negara adalah sumber daya manusia yang dimilikinya. Sumber daya manusia tersebut diharapkan dan bahkan diwajibkan untuk melakukan inovasi dalam bidang keilmuan dan teknologi yang menjadi kunci utama majunya suatu bangsa. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka akan mendorong pula kemajuan diberbagai macam bidang, antara lain terciptanya lapangan pekerjaan, menghemat devisa negara dengan penggunaan produk dalam negri, menciptakan devisa dengan ekspor barang, serta majunya sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu, negara bisa dikatakan mandiri dan mampu menjawab semua problematika dalam negrinya ketika bertumpu kepada ilmu pengetahuan dan teknologi yang maju. Selain sumber daya manusia yang berkualitas dan berkomitmen tinggi, untuk mencapai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan adanya riset (penelitian) yang intensif dan benar-benar bertujuan untuk memecahkan suatu masalah dalam bidang-bidang tertentu dan untuk mensejahterakan orang banyak. Riset (dalam bahasa inggris disebut research) selalu bertumpu pada permasalahan dan bukanlah hanya sebatas mengumpulkan dan menduplikat informasi. Pada dasarnya riset dapat
3 diartikan sebagai suatu kegiatan mengumpulkan informasi dan data-data terkait permasalahan tertentu yang kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara sistematik dan dipublikasikan kepada khalayak ramai (Paul D., Leedy: 2005). Kendati arah kebijakan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi telah ditetapkan oleh pemerintah dalam Buku Putih Indonesia (2006) tetapi pada praktiknya masih banyak kendala yang ditemui oleh para ilmuwan dan para peneliti untuk melakukan riset. Kondisi ini pada akhirnya mengakibatkan tidak berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Terlebih, banyak para cendekiawan dan ilmuwan Indonesia memilih untuk hengkang dari republic ini karena tidak terfasilitasinya kegiatan riset mereka yang notabene bertujuan untuk kemajuan bangsa..2. Rumusan Masalah Berdasarkan tingkat urgensinya dan manfaat yang besar dari riset, maka masalah yang bisa dirumuskan adalah : ) Apa saja manfaat dari riset? 2) Apa saja kendala yang dialami para ilmuwan, pada khususnya di Indonesia dalam melakukan riset?.3. Tujuan Penulisan Penulisan ini pada khususnya dibuat guna memenuhi tugas ujian tengah semester mata kuliah Filsafat Ilmu, Sekolah Pasca Sarjana, Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia, Universitas Airlangga Surabaya dan juga untuk mengungkap isu-isu yang berkaitan seputar dunia riset (manfaat, kendala, dana, dan sebagainya) di Indonesia..4. Manfaat Penulisan
4 ) Secara Teoritis Hasil penulisan tugas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan penelitian (riset) di Indonesia dan dapat membuka wawasan semua orang untuk lebih memahami pentingnya riset demi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. 2) Secara Praktis Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan pencerahan terhadap semua orang pada umumnya dan pihak-pihak terkait yang memiliki kewenangan dalam mengatur undang-undang IPTEK serta para ilmuwan agar kegiatan riset di Indonesia bisa berjalan dengan lancar dan kendala-kendala yang selama ini dihadapi dapat dieliminasi. BAB II ISI
5 2.. DEFINISI 2... Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Rangkaian kata ilmu pengetahuan dan teknologi sebenernya gabungan dari beberapa kata ilmu,pengetahuan, dan teknologi dimana masing-masing kata memiliki makna dan definisi yang berbeda satu sama lain. Kata ilmu memiliki berbagai macam makna dipandang dari berbagai sudut; ilmu dipandang sebagai proses, ilmu dipandang sebagai produk, dan ilmu dipandang sebagai paradigma ilmu. ) Ketika ilmu dipandang sebagai proses maka dianggap sebagai hasil dari kegiatan sosial yang berusaha memahami alam, manusia dan perilakunya baik secara individu maupun secara berkelompok. 2) Ketika ilmu dipandangs sebagai produk bermakna bahwa ilmu diperoleh dari hasil metode keilmuan yang diakui secara umum dan sifatnya universal. Oleh karena itu ilmu dapat diuji kebenarannya, sehingga tidak mustahil suatu teori yang sudah mapan dapat ditumbangkan oleh teori lain pada masa yang akan datang. 3) Ilmu sebagai paradigma ilmu karena bersifat universal. Selain itu ilmu juga bersifat komunal dan sebagai alat untuk meyakinkan sekaligus skeptis, tidak begitu saja mudah menerima kebenaran. Istilah ilmu yang dikemukakan di atas berbeda dengan istilah pengetahuan. Ilmu diperoleh melalui kegiatan metode ilmiah atau epistemologi. Jadi, epistemologi merupakan pembahasan bagaimana mendapatkan pengetahuan. Epistemologi ilmu tercermin dalam kegiatan metode ilmiah. Sedangkan pengetahuan adalah pikiran atau pemahaman di luar atau tanpa kegiatan metode ilmiah, sifatnya dapat dogmatis, banyak spekulasi dan tidak berpijak pada kenyataan empiris. Sumber pengetahuan dapat berupa hasil pengalaman berdasarkan akal sehat (common sense) yang disertai mencoba-coba, intuisi (pengetahuan yang diperoleh tanpa penalaran) dan wahyu (merupakan pengetahuan yang diberikan Tuhan kepada para nabi atau utusan-nya).
6 Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli seperti yang dikutip oleh Bakhtiar tahun 2005 diantaranya adalah : a. Mohamad Hatta, mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam. b. Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak. c. Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana. d. Ashley Montagu, menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji. e. Harsojo menerangkan bahwa ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistemasikan dan suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indera manusia. Lebih lanjut ilmu didefinisikan sebagai suatu cara menganalisis yang mengijinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk : jika... maka. f. Afanasyef, menyatakan ilmu adalah manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan konsep-konsep, katagori dan hukum-hukum, yang ketetapannya dan kebenarannya diuji dengan pengalaman praktis. ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didasarkan atas fakta-fakta di mana pengujian kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku sistem. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejalagejala tertentu. Ilmu pengetahuan menurut Horton, P, B., dan Chester L, H merupakan upaya pencarian pengetahuan yang dapat diuji dan diandalkan, yang dilakukan secara sistematis menurut tahaptahap yang teratur dan berdasarkan prinsip-prinsip serta prosedur tertentu sedangkan tekonologi adalah penerapan penemuan-penemuan ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah
7 praktis. Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan sebagai berikut: ) Ontologis, dapat diartikan sebagai hakikat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahannya, dengan kata lain ontologis merupakan objek formal dari suatu pengetahuan 2) Epistemologis, dapat diartikan sebagai cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh pengetahuan 3) Aksiologis, merupakan asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan. Sementara kata teknologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu tekne, yang berari pekerjaan, dan logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan pada berbagai cabang industri. Berikut ini definisi teknologi menurut para ahli : a. Menurut Prayitno dalam Ilyas (200), teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia b. Menurut Mardikanto (993), teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan praktekpraktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan. c. Menurut Jaques Ellul memberi arti teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia. Pengertian teknologi secara umum adalah:. proses yang meningkatkan nilai tambah 2. produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja 3. Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembamngkan dan digunakan. d. Menurut Iskandar Alisyahbana, teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah teknologi belum digunakan. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi
8 kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia Riset Riset dapat diartikan sebagai suatu penyelidikan, pemeriksaan, pencermatan, percobaan yang membutuhkan ketelitian dengan menggunakan metode/kaidah tertentuuntuk memperoleh suatu hasil dengan tujuan tertentu. Kegiatan riset meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif yang bertujuan untuk memecahkan suatu masalah. Riset merupakan kegiatan dalam koridor keilmiahan yang harus sesuai dengan bidang akademika atau keilmuan. Riset merupakan suatu kegiatan yang didasarkan pada objek pembahasan tertentu, kajian yang berlatar belakang keilmuan dari objek tersebut, penggunaan fakta sebagai dasar kajian, penggunaan metode ataupun teknik-teknik tertentu, terdapat hasil yang mempunyai dasar & terkaji, diperoleh dari kesimpulan akhir. yaitu : Menurut Paul Leedy dalam Practical Research, ada 8 karakteristik riset, ) Riset berasal dari satu pertanyaan atau masalah. Dengan menanyakan pertanyaan kita sedang berupaya untuk stimulasi dimulainya proses penelitian. Sumber pertanyaan atau masalah dapat berasal dari fenomena atau kejadian disekitar kita. 2) Riset membutuhkan tujuan yang jelas. Pertanyaan tujuan ini menjawab pertanyaan Masalah apa yang akan diselesaikan/dipecahkan?. 3) Riset membutuhkan rencana spesifik. Untuk melakukan penelitian rencana kegiatan perlu disusun. Selain menetapkan tujuan dari riset, bagaimana cara mencapai tujuan tersebut juga harus didefiniskan dengan baik. Bagaimana dan dimana mendapatkan
9 data, apakah data yang diperoleh memiliki relasi dengan penelitian, dan sebagainya. 4) Riset biasanya membagi masalah prinsip menjadi beberapa sub masalah. Untuk mempermudah menjawab permasalahan, biasanya masalah yang prinsip dibagi menjadi beberapa sub masalah. 5) Riset dilakukan berdasarkan masalah, pertanyaan atau hipotesis riset yang spesifik. Hipotesis adalah asumsi atau dugaan yang logis yang memberikan jawaban sementara tentang permasalahan riset berdasarkan penyelidikan awal. Hipotesis mengarahkan kita ke sumber-sumber informasi yang membantu kita untuk menyelesaikan dan menjawab permasalahan riset yang sudah ditetapkan. Hipotesis bisa lebih dari satu. Hipotesis mempunyai kemungkinan didukung atau tidak didukung oleh data. 6) Riset mengakui asumsi-asumsi. Dalam riset asumsi merupakan hal penting untuk ditetapkan. Asumsi adalah kondisi yang ditetapkan sehingga jangkauan riset jelas batasannya. Asumsi juga dapat diartikan sebagai batasan sistem dimana kita melakukan riset. 7) Riset membutuhkan data dan interpretasi data untuk menyelesaikan masalah yang mendasari adanya riset. Pentingnya data tergantung pada bagaimana peneliti memberi arti dan menarik inti sari dari data-data yang tersedia. Di dalam riset data yang tidak dinterpretasikan/diterjemahkan tidak berarti apapun. 8) Riset bersifat siklus, seperti pada gambar..
10 2.2. Manfaat Riset Korea bersama Hongkong, Taiwan dan Singapura telah maju sebagai newly industrial countries sejak dulu dikarenakan kemajuan bidang riset mereka, sementara Indonesia pada akhir tahun 80-an masih tertinggal jauh dalam riset. Sementara itu, jika ditinjau secara teoritis riset memili manfaat antara lain : ) Dapat mengidentifikasi suatu masalah atau fakta secara sistematik Penelitian yang dilakukan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dalam memecahkan suatu masalah baik bagi para peneliti maupun orang-orang atau instansi yang menerapkan hasil penelitian tersebut. 2) Mengetahui sistem kerja objek yang diteliti
11 Manfaat penelitian bagi peneliti yang dilakukan terhadap suatu objek, kita dapat mengetahui dengan jelas bagaimanakah sistem kerja dari obyek-obyek yang menjadi sample penelitian. Dengan demikian, akan dapat memudahkan sistem operasional dari obyek tersebut. 3) Menambah keyakinan dalam pemecahan suatu masalah Hasil dari sebuah penelitian yang dilakukan akan sangat membantu dalam menentukkan kebijakan-kebijakan atau keputusan, yang nantinya akan diambil dalam menyelesaikan suatu masalah yang sedang dihadapi. 4) Meningkatkan hubungan kerjasama antar team Penelitian yang dilakukan secara berkelompok tentu saja dapat mempererat kerjasama antar sesama anggota dari team tersebut. Setiap anggota memiliki peranan yang saling terkait dengan anggota lainnya, sehingga akan tercipta rasa bahu-membahu dalam menyelesaikan penelitian tersebut. 5) Melatih dalam bertanggung jawab Hasil dari sebuah penelitian nantinya harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, agar hasil tersebut dapat bermanfaat bagi yang lainnya. Untuk itu para peneliti harus bekerja keras agar hasil dari penelitian mereka sesuai dengan yang mereka harapkan. 6) Dapat memberikan rekomendasi tentang kebijakan suatu program Manfaat penelitian bagi masyarakat dapat membantu untuk memberikan rekomendasi bagi suatu kebijakan, program yang dicanangkan oleh sebuah dinas atau instansi maupun kelompok masyarakat. Dimana hal tersebut dapat meningkatkan kinerja dari para pelaksana program. Mereka akan lebih yakin untuk bekerja karena telah ada bukti-bukti yang menjurus pada program yang sedang dilaksanakan. 7) Menambah wawasan dan pengalaman
12 Dengan adanya sebuah penelitian, diharapkan mampu menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para peneliti sendiri maupun bagi yang lainnya. Ditinjau dari manfaat-manfaat yang dikemukakan secara teoritis diatas jelas bahwa manfaat sebuah riset dapat ditransformasikan kedalam bentuk nyata untuk menjawab segala macam persoalan di berbagai sektor kehidupan ; pendidikan, teknologi, sumber daya manusia, ketahanan pangan, pariwisata, ekonomi, budaya, dan permasalahan lainnya di dalam suatu negara. Namun demikian, hasil dari suatu riset tidak serta merta bisa ditransformasikan menjadi suatu produk dengan waktu yang instan, melainkan harus melalui proses yang panjang dan pengujian secara berulang hingga akhirnya manfaat dari riset tersebut bisa dirasakan secara nyata oleh banyak orang Kendala Riset di Indonesia Sudah menjadi rahasia umum bahwa salah satu kendala riset di Indonesia adalah kecilnya anggaran negara yang didedikasikan untuk kegiatan yang satu ini. Dibandingkan dengan negara-negara lain dilingkup ASEAN, Indonesia tergolong masih tertinggal jauh dalam inovasinya di bidang riset. Hal ini jelas membuktikan bahwa negara (dalam hal ini pemerintah sebagai pengambil kebijakan) tidak memfokuskan diri dan tidak memfasilitasi para ilmuwan untuk melakukan riset, padahal inovasi dalam riset mampu menjawab segala persoalan suatu negara. Republik Rakyat Tiongkok (China) belakangan ini muncul sebagai kekuatan baru di Asia dan di dunia. Kemunculan China sebagai kekuatan baru dunia ini tidak lain adalah karena kemajuan pesat riset mereka dalam beberapa waktu terakhir. Sudah sejak lama China menganggarkan 20% pendapatn negaranya untuk mendanai kegiatan riset dan setiap tahunnya kebijakan tersebut mengharuskan anggaran untuk riset ditingkatkan.
13 Malaysia memiliki % alokasi dana dari pendapatn negaranya untuk mendanai riset sedangkan Singapura telah memiliki anggaran 2,6 persen, sementara Indonesia hingga saat ini masih tidak berkutik di 0.09%. Sebagaimana direkomendasikan oleh UNESCO bahwasanya rasio anggaran iptek yang memadai bagi sebuah negara adalah 2% dari PDB. Dibandingkan dengan Singapura 80% anggaran dana riset berasal dari dunia usaha & bisnis, sedangkan Indonesia 8,% masih berasal dari pemerintah, 4,3% dari swasta, dan perguruan tinggi 4,6%. Selain masalah dana (alokasi anggaran negara) kendala lain yang dihadapi oleh dunia riset di Indonesia adalah masalah Sumber Daya Manusia. Dari segi kuantitas SDM, Indonesia merupakan negara dengan peringkat ke-4 di dunia yang memiliki jumlah sumber daya manusia terbanyak, sehingga sangat ironis jika jumlah ilmuwan dan orang-orang yang mendedikasikan dirinya untuk berinovasi melalui riset sangat sedikit jumlahnya. Berkenaan dengan kuantitas SDM, masalah lain yang dihadapi adalah banyaknya para peneliti Indonesia dan ilmuwan hebat yang berdomisili di luar negri. Kurangnya perhatian dari pemerintah (baik dari segi dana, fasilitas, dan kebijakan yang mendukung) terhadap dunia riset mengakibatkan banyaknya peneliti dan ilmuwan yang hengkang dari Indonesia demi mendapatkan dan mengaplikasikan keilmuan mereka di luar negri. Ditinjau dari segi kualitas SDM, peringkat Indonesia masih berada jauh dibawah negara-negara di dunia, atau bahkan beberapa negara di Asia. Sebut saja Singapura, Taiwan, Jepang, dan Korea. Kualitas SDM ini berkaitan erat dengan kualitas pendidikan di Indonesia. Masih banyak anak-anak usia sekolah yang tidak mendapatkan hak pendidikan secara layak serta rendahnya motivasi dan kualitas tenaga pengajar juga menjadi salah satu faktor rendahnya kualitas SDM di Indonesia. Kondisi yang demikian ini berdampak pada terbatasnya jumlah peneliti dan ilmuwan di Indonesia yang seyogyanya mampu untuk melakukan inovasi melalui riset dan memberikan perubahan besar bagi negara dan bangsa.
14 3.. Kesimpulan BAB III KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian dan bukti-bukti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya mengenai manfaat dan kendala yang dialami oleh dunia riset di Indonesia, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : ) Riset dapat menjadikan negara lebih mandiri karena mampu berinovasi untuk memproduksi produk sendiri guna mencukupi kebutuhan dalam negri. 2) Menghemat devisa negra karena impor produk menjadi berkurang 3) Menjadikan negara lebih tanggap bencana karena, khususnya bencana alam karena mampu membaca tanda-tanda bencana di masa mendatang serta metode penanganan bencana. 4) Meningkatkan kualitas pendidikan serta mampu mencetak peneliti dan ilmuwan yang handal di masa mendatang Sementara untuk kendala yang dihadapi oleh para peneliti dan ilmuwan di Indonesia untuk melakukan riset secara garis besar dapat di bedakan menjadi dua, yaitu masalah dana (alokasi anggaran negara) serta masalah sumber daya manusia Saran Saran dari penulis tidak hanya bagi pemerintah sebagai pengambil kebijakan tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya para akademika dan mereka yang berkecimpung dalam bidang kelimuan hendaknya lebih berkomitmen dan termotivasi untuk berinovasi dalam riset
15 guna memberikan perubahan bagi negara, sehingga Indonesia mampu untuk bersaing dengan negara-negara lain di dunia dalam berbagai bidang dan mampu untuk mandiri tidak tergantung terhadap negara lain. Terlebih bagi pemerintah untuk meningkatkan kesadaran nasional akan pentingnya riset serta mengalokasikan anggaran negara lebih besar untuk menunjang kemajuan bangsa. DAFTAR PUSTAKA Leedy, Paul. D., Jeanne.E. Ormord. Practical Research: Planning and Design a Research Edisi 8 (2005). Ohio : Pearson Merrill Prentice Hall. Yusuf, Muri Metodologi Penelitian. UNP Press. Nazir, M Metode Penelitian Bogor : Ghalia Indonesia. Firchan, Arif Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Jakarta : Pustaka Pengajar. Keputusan Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia No. 93/M/Kp/IV/200 tentang Kebijakan Strategis Pembangunan Nasional Ilmu Pengetahuna dan Teknologi Tahun
16
FILSAFAT ILMU DAN CABANG FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 02Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 02Fakultas Dr. PSIKOLOGI CABANG FILSAFAT H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id CABANG- CABANG FILSAFAT Standar Kompetensi Setelah perkualiahan
Lebih terperinciApa itu Research, Riset atau Penelitian?
Apa itu Research, Riset atau Penelitian? Kata penelitian dalam Bahasa Inggris adalah Research. Dari kata ini kita membuat istilah Riset dalam Bahasa Indonesia. Kata research sering digunakan untuk mewakili
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 09Fakultas Dr. PSIKOLOGI PENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id KONSEP PENGETAHUAN Dalam Encyclopedia of
Lebih terperinciOleh. I Nengah Kerta Besung
Oleh I Nengah Kerta Besung Program Pascasarjana Universitas Udayana 2006 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas karunia-nya, kami dapat menyelesaikan
Lebih terperinciMAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU Dosen Pembimbing: Dr. Hasaruddin Hafid, M.Ed Oleh: A. Syarif Hidayatullah PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN SENI RUPA
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Oleh Satria Novari, M.Kom
METODE PENELITIAN Oleh Satria Novari, M.Kom I. Pendahuluan tentang Penelitian 1. Pengertian metodologi Penelitian 2. Sejarah Penelitian 3. Pendekatan ilmiah dan non ilmiah 4. Fungsi-fungsi Penelitian 5.
Lebih terperinciTinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu
Tinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu Oleh : Agustina Abdullah *) Arti dan Pentingnya Filsafat Ilmu Manusia mempunyai seperangkat pengetahuan yang bisa membedakan antara benar dan salah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi pada dasarnya merupakan wadah atau sarana untuk bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya. Setiap organisasi
Lebih terperinciILMU DAN ILMU PENGETAHUAN
ILMU DAN ILMU PENGETAHUAN ILLIA SELDON MAGFIROH KULIAH VIII METODE ILMIAH PROGRAM STUDI AGRIBISNIS, UNIVERSITAS JEMBER 2017 KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN : Mahasiswa dapat menjelaskan : 1. Ciri-ciri ilmu
Lebih terperinciKE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT
KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT Prof. Dr. Almasdi Syahza,, SE., MP Peneliti Senior Universitas Riau Email : asyahza@yahoo.co.id syahza.almasdi@gmail.com Website : http://almasdi.staff.unri.ac.id Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu sumber daya produksi yang menentukan keberhasilan suatu Perusahaan. Keberhasilan berkaitan erat dengan sikap kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan pada saat ini dihadapi dengan sebuah tantangan dan persaingan yang sangat ketat. Pertumbuhan bisnis yang semakin hari semakin bertambah, menuntut
Lebih terperinciSIKAP ILMIAH 3/27/2014 Metil/dn 1
SIKAP ILMIAH 3/27/2014 Metil/dn 1 Setiap orang pada saat dan tempat tertentu akan berada dalam suatu situasi. Jika orang tersebut merasa sebagai bagian dari situasi itu, maka orang itu disebut mengalaminya.
Lebih terperinciILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI
PERTEMUAN 1 DOSEN VED,SE.,MSI.,AK.,CA MATERI ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH 1.1 Pengertian dan Komponen Ilmu 1.2 Metode Ilmiah 1.3 Penelitian
Lebih terperinciDASAR-DASAR ILMU PENGERTIAN ILMU KARAKTERISTIK ILMU Ernest van den Haag JENIS JENIS ILMU
DASAR-DASAR ILMU Ilmu adalah hal mendasar di dalam kehidupan manusia. Dengan ilmu manusia akan mengetahui hakikat dirinya dan dunia sekitarnya. Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN PENDIDIKAN (KUALITATIF DESKRIPSI)
BAHAN AJAR METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (KUALITATIF DESKRIPSI) Dosen Pengampu : TASRIF, MPD Disusun oleh SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) BIMA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Lebih terperinciKELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2
KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2 SOSIOLOGI??? APA MANFAAT LETAK LAHIRNYA SOSIOLOGI Sosiologi lahir manakala muncul perhatian terhadap masyarakat karena perubahan yang terjadi Terdapat peristiwa besar di
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (PTK Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Ajaran 2008
Lebih terperinciBentuk dasar pengetahuan ada dua: 1. Bentuk pengetahuan mengetahui demi mengetahui saja, dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati
Bentuk Dasar Pengetahuan Bentuk dasar pengetahuan ada dua: 1. Bentuk pengetahuan mengetahui demi mengetahui saja, dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati manusia 2. Bentuk pengetahuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dunia berkembang sangat pesat dan telah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu bidang yang sangat penting dan krusial. Dikatakan demikian, sebab majunya sebuah bangsa atau negara dapat diukur dengan bagaimana kesejahteraan
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI PENDAHULUAN Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengertian Filsafat Secara Etimologis : kata filsafat berasal
Lebih terperinciSOSIOLOGI POLITIK. oleh : Yesi Marince, M.Si. 4 October 2012 yesimarince-materi-01 1
SOSIOLOGI POLITIK oleh : Yesi Marince, M.Si 4 October 2012 yesimarince-materi-01 1 PROSES TERBENTUKNYA PEMIKIRAN SOSIOLOGI Auguste Comte, ahli filsafat bangsa Perancis adalah bapak sosiologi dunia. Sosiologi
Lebih terperinciBAB IV PEMBANGUNAN PERTANIAN DI ERA GLOBALISASI (Konsolidasi Agribisnis dalam Menghadapi Globalisasi)
BAB IV PEMBANGUNAN PERTANIAN DI ERA GLOBALISASI (Konsolidasi Agribisnis dalam Menghadapi Globalisasi) Sebagai suatu negara yang aktif dalam pergaulan dunia, Indonesia senantiasa dituntut untuk cepat tanggap
Lebih terperinciTUGAS IPS INTERAKSI ANTAR RUANG DALAM KAWASAN ASIA TENGGARA
TUGAS IPS INTERAKSI ANTAR RUANG DALAM KAWASAN ASIA TENGGARA A. Pengertian Interaksi Antar Ruang Interaksi berasal dari kata interaction (bahasa inggris) yang berarti suatu tindakan(action). Ruang merupakan
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FILSAFAT ILMU Filsafat: upaya sungguh-sungguh dlm menyingkapkan segala sesuatu, sehingga pelakunya menemukan inti dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan
BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan Filsafat merupakan disiplin ilmu yang terkait dengan masalah kebijaksanaan. Hal yang ideal bagi hidup manusia adalah ketika manusia berpikir
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini adalah Hotel Horison. Lokasi penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi dari penelitian ini adalah Hotel Horison. Lokasi penelitian ini berada di Bandung timur. Lokasi ini berada di Jl. Pelajar Pejuang 45 no. 121 Buah Batu.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Sudut pandang teori materialisme historis dalam filsafat sejarah
174 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sudut pandang teori materialisme historis dalam filsafat sejarah Marx yang mengulas arsitektural pemerintahan sebagai objek material membuahkan hasil yang menunjukkan pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.2 Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan IPTEK saat ini sudah semakin cepat dan sengaja atau tidak sengaja membawa pengaruh budaya asing kepada bangsa Indonesia. Dan hal itu sangat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan atas penyatuan minat dari negara anggota ASEAN untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah realisasi atas tujuan akhir dari integrasi ekonomi sebagaimana telah disertakan dalam visi 2020 yang berdasarkan atas
Lebih terperinciMEMFORMULASIKAN KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
MEMFORMULASIKAN KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Diresume dari presentasi Rahmanita Syahdan, Misnasanti, dan Rospala Hanisah Yukti Sari pada mata kuliah Metode Penelitian Penelitian pada Rabu 26 Oktober
Lebih terperinciDr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
M.MA., MA. M.MA., MA. 09/01/2016 1 Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal sehat (common sense) dan dengan ilmu pengetahuan. Ada empat hal pokok yang membedakan antara ilmu dan akal sehat. 1)
Lebih terperinciLANDASAN PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH LANJUTAN
LANDASAN PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH LANJUTAN Disampaikan pada Penataran Guru Guru Matematika MAN/S se DIY di PPPG Matematika Yogyakarta Selasa, 12 Juli 2005 Oleh : Drs. Marsigit
Lebih terperinciONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AXIOLOGI DALAM PEMBIAYAAN PENDIDIKANN
TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS GALUH ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AXIOLOGI DALAM PEMBIAYAAN PENDIDIKANN Namaa NPM Kelas Dosen : Pipin Piniman : 82321314086
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Untuk memecahkan dan membahas permasalahan yang terjadi peneliti menggunakan penelitian deskriptif atau survey dengan metode penelitian studi kasus.
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI
BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2011 NOMOR : 16 TAHUN 2011 TENTANG : PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak globalisasi adalah perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and Communication
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi ditandai dengan perubahan paradigma masyarakat dari lokal menjadi global. Masyarakat awalnya hanya berinteraksi dalam suatu kelompok tertentu, tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, agar kelak nantinya berguna bagi dirinya dan masyarakat umumnya. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu alat mengubah pola pikir seseorang untuk lebih maju lagi, berfungsi mengembangkan potensi manusia dan mengembangkan peradaban suatu bangsa
Lebih terperinciBAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH
BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH 1.1 Pengertian Karya tulis akademik dan ilmiah menuntut kecermatan bahasa karena karya tersebut harus disebarluaskan kepada pihak yang tidak secara langsung
Lebih terperinciKONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN
KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN Konsep merupakan suatu gagasan atau ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU. Drs. Dede Kosasih, M.Si.
FILSAFAT ILMU Drs. Dede Kosasih, M.Si. DEFINISI Pengetahuan : Persepsi subyek (manusia) atas obyek (riil dan gaib) atau fakta. Ilmu Pengetahuan : Kumpulan pengetahuan yang benar disusun dengan sistem dan
Lebih terperinciKONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN
KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN A. Upaya-upaya Manusia Untuk Memperoleh Kebenaran Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan. Artinya, setiap pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang yang mengetahui
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Wuryansari Muharini Kusumawinahyu
METODE PENELITIAN Wuryansari Muharini Kusumawinahyu Disarikan dari tulisan M. Laksono Tri Rochmawan, SE, MSi, Akt. Di http://www.sonilaksono.blogspot.com http://www.laksonotri.zoomshare.com Outline O Ilmu
Lebih terperinciStruktur Ilmu Pengetahuan Modern & Cara Memperoleh Pengetahuan Ilmiah: Penalaran (Scientific Reasoning) Kamis, 21 Mei 2015
Struktur Ilmu Pengetahuan Modern & Cara Memperoleh Pengetahuan Ilmiah: Penalaran (Scientific Reasoning) Kamis, 21 Mei 2015 Yang harus diingat... Apa itu ilmu pengetahuan? Sejarah Ilmu Pengetahuan Konstruksi
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PENGERTIAN FILSAFAT FILSAFAT (Philosophia) Philo, Philos, Philein, adalah cinta/ pecinta/mencintai Sophia adalah kebijakan, kearifan, hikmah, hakikat kebenaran Cinta pada
Lebih terperinciURGENSI FILSAFAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR SISWA. Dr. Y. Suyitno MPd Dosen Filsafat Pendidikan UPI
URGENSI FILSAFAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR SISWA Dr. Y. Suyitno MPd Dosen Filsafat Pendidikan UPI SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang diikuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ataupun kepada orang tertentu, mulai dari mengirim utusan (kurir), lewat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan suatu hal terpenting dalam kehidupan ini, karena dengan informasi orang bisa menambah orang bisa mengetahui halhal yang belum diketahuinya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dihindarkan. Organisasi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia menunjukkan kemajuan yang pesat. Sejalan dengan perkembangan tersebut, permasalahan seputar akuntansi sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa dan mencapai tujuan pendidikan nasional, perkembangan jaman saat ini menuntut adanya sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Bab I Pasal I Ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam peningkatan sumber daya manusia dan salah satu kunci keberhasilan dalam pembangunan nasional di Indonesia.
Lebih terperinciKONSEP DASAR DAN HAKEKAT PENELITIAN
KONSEP DASAR DAN HAKEKAT PENELITIAN Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Oleh karena itu, sebelum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak awal kehidupan umat manusia berabad- abad silam, untaian sejarah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah fenomena fundamental dalam kehidupan manusia. Sejak awal kehidupan umat manusia berabad- abad silam, untaian sejarah menggambarkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun ke depan. Untuk memperoleh pendidikan yang maju, tinggi dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian. Kemajuan suatu bangsa ditentukan dari bagaimana perkembangan pendidikan bagi anak bangsa itu. Kemajuan dalam satuan jangka waktu yang panjang akan dapat memprediksi
Lebih terperinciKata Kunci: Mata Kuliah, Statistika, Metodologi Penelitian.
PERANAN MATA KULIAH STATISTIKA DALAM MEMAHAMI MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN BAGI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR Thamrin Tayeb, Ridwan Idris
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu sumber daya produksi yang menentukan keberhasilan suatu Perusahaan. Keberhasilan berkaitan erat dengan sikap kompetensi
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. pengolahan hasil perkebunan, juga dapat menyerap banyak tenaga kerja karena pada
9 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkebunan di negara kita sangat berperan penting baik itu di bidang ekonomi maupun sosial karena dapat menghasilkan devisa yang cukup besar untuk membangun bangsa
Lebih terperinciTANTANGAN FILSAFAT ILMU DALAM PERKEMBANGAN GEOGRAFI YULI IFANA SARI
TANTANGAN FILSAFAT ILMU DALAM PERKEMBANGAN GEOGRAFI YULI IFANA SARI RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana peranan filsafat ilmu dalam perkembangan ilmu pengetahuan? 2. Bagaimana perkembangan ilmu geografi? 3. Apa
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA
Modul ke: 11Fakultas TEKNIK PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur Ilmu dalam Perspektif Historis Beberapa Aspek Penting dalam
Lebih terperinciKabupaten Tasikmalaya 10 Mei 2011
DINAMIKA PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH HUBUNGANNYA DENGAN PENETAPAN KEBIJAKAN STRATEGIS Oleh: Prof. Dr. Deden Mulyana, SE.,M.Si. Disampaikan Pada Focus Group Discussion Kantor Litbang I. Pendahuluan Kabupaten
Lebih terperinciPenentuan Lokasi Alternatif Kawasan Hijau Binaan Di Jakarta Barat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penghijauan dalam kota merupakan satu upaya yang dapat menanggulangi degradasi dari kualitas lingkungan, yang pada dasarnya penghijauan merupakan prioritas pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan teknologi informasi telah menyebar hampir di semua bidang. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyain dampak dalam
Lebih terperinciMAKALAH DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI BIDANG PENDIDIKAN
MAKALAH DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI BIDANG PENDIDIKAN Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi Dosen Pembimbing : H.Ahmad Makki Hasan,M.Pd Disusun Oleh: Nur Fitriana (16110002) Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata pada penyediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan aktivitas penting dalam kehidupan manusia, dan setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belajar merupakan aktivitas penting dalam kehidupan manusia, dan setiap orang pasti pernah belajar didalam hidupnya. Belajar itu sendiri adalah suatu proses yang kompleks
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU. Irnin Agustina D.A.,M.Pd
FILSAFAT ILMU Irnin Agustina D.A.,M.Pd am_nien@yahoo.co.id Definisi Filsafat Ilmu Lewis White Beck Philosophy of science questions and evaluates the methods of scientific thinking and tries to determine
Lebih terperinciBAB 4 FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
BAB 4 FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN Agung Suharyanto,M.Si PSIKOLOGI - UMA 2017 DEFINISI Pengetahuan : Persepsi subyek (manusia) atas obyek (riil dan gaib) atau fakta. Ilmu Pengetahuan : Kumpulan pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu badan usaha milik negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu badan usaha milik negara yang berada dibawah naungan Departemen Perhubungan PT. Angkasa Pura II (Persero)
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA PASCA PERMENPAN NOMOR 14 TAHUN Penulis : Adang Karyana S
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA PASCA PERMENPAN NOMOR 14 TAHUN 2009 Penulis : Adang Karyana S Widyaiswara Madya pada Pusdiklat Bea dan Cukai I. PENDAHULUAN Pengertian Widyaiswara berasal dari
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan salah satu cara penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap suatu masalah. Dengan melakukan kegiatan penelitian manusia dapat mencari
Lebih terperinciPengantar Penelitian disusun oleh Umi Proboyekti, S.Kom,MLIS
Bahan Ajar Matakuliah Bahasa Indonesia Pengantar Penelitian disusun oleh, S.Kom,MLIS Definisi dan Tipe Penelitian Penelitian adalah salah satu cara untuk menjawab pertanyaan. Ketika melakukan studi penelitian
Lebih terperinciIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan 8 Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat memahami dan menghayati kenyataan yang diwujudkan oleh adanya kemiskinan, memahami dan menghargai kemampuan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini fenomena reformasi birokrasi merupakan isu penting bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya
Lebih terperinciTEORI PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU. Ismail Hasan
TEORI PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU Ismail Hasan Pengertian Ilmu Ilmu (atau Ilmu Pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan
Lebih terperinciLangkah langkah Metode Ilmiah. Jenny Bashiruddin Dept THT FKUI/RSCM
Langkah langkah Metode Ilmiah Jenny Bashiruddin Dept THT FKUI/RSCM Hasrat ingin tahu manusia Secara alamiah manusia mempunyai hasrat ingin tahu, dan bertolak dari hasrat ingin tahu ini manusia berusaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu instansi dalam melakukan aktivitas-aktivitasnya membutuhkan faktorfaktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu instansi dalam melakukan aktivitas-aktivitasnya membutuhkan faktorfaktor produksi seperti modal, bahan, metode, mesin, dan peralatan lainnya serta
Lebih terperinciPENGERTIAN LOGIKA BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
PENGERTIAN LOGIKA BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I http://herwanp.staff.fisip.uns.ac.id 1 Sebagai ilmu, logika disebut logike episteme, yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya-karya yang timbul atau lahir karena adanya kemampuan intelektualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, teknologi sebagai ilmu pengetahuan yang diterapkan dalam kegiatan industri hadir dalam kehidupan manusia dalam bentuk hasil penemuan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dapat dikatakan sebagai suatu cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metodologi penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak cukup besar dalam perekonomian nasional. Pada akhir tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama ini peran UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) diakui dari berbagai pihak cukup besar dalam perekonomian nasional. Pada akhir tahun 2015 tercatat sebanyak 99
Lebih terperinciLANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor
LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN Oleh Agus Hasbi Noor Ilmu dan Proses Berpikir Ilmu atau sains adalah pengetahuan tentang fakta-fakta, baik natura atau sosial yang berlaku umum dan sistematik.
Lebih terperinciDEWAN RISET NASIONAL
DEWAN RISET NASIONAL Sekretariat Gedung I BPPT Lantai 1 Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 Telepon : (021) 3905126 / 3168046 Fax : (021) 3905126 / 3926632 URL : www.drn.go.id Email : sekretariat@drn.go.id
Lebih terperinciMAKALAH PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU
MAKALAH PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU Oleh : Septy Indriyani (15105244006) Teknologi Pendidikan A A. PENDAHULUAN Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan berbagai metode berupa
Lebih terperinciTeori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan. # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1
Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1 Teori-teori kebenaran yang telah dikemukakan para filosuf: 1. Teori idealisme 2. Teori rasionalisme 3. Teori rasio murni (reinen
Lebih terperinciDr. Sri Anggraeni, MSi
Dr. Sri Anggraeni, MSi Pengertianilmu Ilmu berasal dari bahasa Arab : alima, ya lamu, ilman yang berarti mengerti, memahami benar-benar. Science (I) : ways to knows Scientia(L) : pengetahuan Episteme (Y)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dulunya merupakan barang yang berharga dan yang bisa memiliki oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan naiknya taraf ekonomi masyarakat saat ini, mobil yang dulunya merupakan barang yang berharga dan yang bisa memiliki oleh golongan atas kini mobil
Lebih terperinciPeranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa
Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa Salliyanti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Tulisan ini membicarakan peranan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Saat ini kegiatan pariwisata telah menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia pada umumnya, yang disesuaikan dengan tingkat pendapatan masing-masing individu. Sehingga
Lebih terperinciBE ETHICAL AT WORK. Part 9
BE ETHICAL AT WORK Part 9 POKOK BAHASAN An ethics framework Making ethical decisions Social responsibility An ethics framework Etika merupakan cabang filsafat yang berbicara mengenai tindakan manusia dalam
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. objek penelitian yang akan diteliti. Dimana objek penelitian tersebut terkandung
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian yang pertama kali diperhatikan adalah objek penelitian yang akan diteliti. Dimana objek penelitian tersebut terkandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perubahan zaman dan perkembangan kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perubahan zaman dan perkembangan kebutuhan masyarakat akan informasi dan pengetahuan serta pesatnya laju perkembangan teknologi informasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampai saat ini pemanfaatan ruang masih belum sesuai dengan harapan yakni terwujudnya ruang yang nyaman, produktif dan berkelanjutan. Menurunnya kualitas permukiman
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 30 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN
Lebih terperinciPerumusan Hipotesa. Tjipto Juwono, Ph.D. Sep 14, Tjipto (SU) Hipotesa Sep / 13
Perumusan Hipotesa Tjipto Juwono, Ph.D. Sep 14, 2015 Tjipto (SU) Hipotesa Sep 2015 1 / 13 Garis Besar Silabus Hakikat Penelitian, Jenis-jenis Penelitian, Proses Penelitian Perumusan Masalah dan Hipotesa
Lebih terperinciILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR Manusia, Sains, Teknologi, dan Seni Drs. Ermansyah, M.Hum. 2014 Manusia makhluk Tuhan yang mempunyai akal. Akal adalah kemampuan pikir manusia sebagai kodrat alami yang dimiliki
Lebih terperinciDEFINISI, OBJEK DAN KELAHIRAN SOSIOLOGI. Pertemuan 2
DEFINISI, OBJEK DAN KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2 SOSIOLOGI??? APA MANFAAT LETAK LAHIRNYA SOSIOLOGI Berhubungan dengan ilmuwan Perancis bernama Auguste Comte (1789-1857) yang dengan kreatif menyusun
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciMETODE PENULISAN ILMIAH. Rijal Fadilah, S.Si
METODE PENULISAN ILMIAH Rijal Fadilah, S.Si Apa & Bagaimana Karya/Naskah Ilmiah? Menurut Dr. Nana Sudjana, 1987 : Karya : kerja ; berbuat. Ilmiah : bersifat keilmuan Ilmu : pengetahuan yang telah teruji
Lebih terperinci