BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sebagai suatu proses penyiapan siswa untuk. dengan pelatihan siswa atau belajar melakukan, (W. Gulo, 2002 : 60).
|
|
- Veronika Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran sebagai suatu proses penyiapan siswa untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif, mempunyai makna luas dan utuh yang mencakup segala aspek potensi Siswa. Pembelajaran tidak sekedar pengajaran yang fokusnya pada aspek kognitif/intelektual saja atau belajar mengetahui, melainkan perlu diperkaya dengan pelatihan siswa atau belajar melakukan, (W. Gulo, 2002 : 60). Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu adanya perumusan dan pelaksanaan strategi pembelajaran yang terarah, efektif dan efisien dalam pembelajaran di Madrasah, khususnya di Madrasah Ibtidaiyah. Hal itu dimaksudkan agar pembelajaran yang dilaksanakan benar-benar menjadikan Guru Madrasah memiliki kepribadian yang utuh serta cakap dalam menjalani kehidupannya. Sehingga dengan dua konsep dasar manusia (manusia sebagai khalifah dan sebagai hamba Allah SWT.), akan melahirkan sosok guru Madrasah yang ideal, pada satu sisi bertindak sebagai pemimpin yang diharapkan dapat membuat kemakmuran dan kesejahteraan manusia, pada sisi lain guru Madrasah dituntut pengendalian sebagai hamba Allah yang senantiasa tunduk pada Allah SWT. Guru merupakan salah satu SDM yang berada di sekolah. Kinerja guru di sekolah mempunyai peran penting dalam pencapaian tujuan sekolah. Masalah kinerja menjadi sorotan berbagai pihak, kinerja pemerintah akan dirasakan oleh masyarakat dan kinerja guru akan dirasakan oleh siswa atau 1
2 2 orang tua siswa. Berbagai usaha dilakukan untuk mencapai kinerja yang baik. Perhatian pemerintah terhadap pendidikan sudah disosialisasikan, anggaran pendidikan yang diamanatkan Undang-Undang 20% sudah mulai dilaksanakan. Maka kinerja guru tentunya akan menjadi perhatian semua pihak. Guru harus benar-benar kompeten dibidangnya dan guru juga harus mampu mengabdi secara optimal. Kinerja guru yang optimal dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Pengalaman kerja atau pengalaman mengajar merupakan salah satu faktor yang menunjang dan menambah kemampuan seseorang dalam melaksanakan pekerjaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengalaman kerja dapat diartikan sebagai apa yang sudah dialami. Hal tersebut berarti bahwa pengalaman kerja secara periodik sedikit demi sedikit diperoleh dalam kurun waktu tertentu (masa kerja). Dimensi waktu atau masa kerja sangat menentukan dalam pembentukan pengalaman kerja seseorang sehingga akan memperoleh kemampuan kerja yang tinggi. Pengalaman kerja seorang guru dalam penelitian ini disebut sebagai pengalaman mengajar. Imam B (1982 : 18) mengatakan bahwa pengalaman merupakan sendi bagi suatu pengetahuan, sehingga pengalaman dapat meningkatkan kemampuan mengajar bagi guru. Semakin sering seseorang mengulang sesuatu semakin bertambah kecakapan dan pengetahuannya terhadap hal-hal tersebut dan guru akan lebih menguasainya, sehingga dari pengalaman yang pernah diperoleh seseorang akan mendapatkan hasil yang lebih baik. Pengalaman kerja merupakan salah satu faktor dalam mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.pengalaman kerja yang dimiliki oleh
3 3 seorang guru menjadi penentu pencapaian hasil belajar yang akan diraih oleh peserta didik sehingga tujuan yang akan diraih oleh sekolah dapat tercapai. Pengalaman kerja guru itu sendiri adalah masa kerja guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang (dapat dari pemerintah atau kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan) (Mansur Muslich, 2007 : 1312). Beberapa faktor yang berpengaruh terdapat keberhasilan kinerja guru diantaranya yaitu pengalaman kerja dan motivasi kerja. Pengalaman kerja di sini yang dimaksud yaitu pengalaman mengajar. Pengalaman mengajar adalah sesuatu yang dimiliki seorang guru dalam memberikan pengetahuan atau kecakapan-kecakapan atau ketrampilan -ke trampilan kepada peserta didik dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran. Senada dengan pendapat tersebut, Siagaan (1997 : 28) mengatakan bahwa pengalaman mengajar adalah pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh seorang guru untuk menyampaikaan bahan pelajaran kepada peserta didik agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran yang telah disampaikan. Dalam hal ini, guru dituntut untuk selalu siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar untuk bermacam-macam siswa yang berbeda bakat, kemampuan dan kebutuhannya. Berbagai upaya telah dilakukan dalam meningkatkan kinerja guru antara lain dengan peningkatan profesionalitas guru melalui pelatihanpelatihan, seminar, kursus-kursus atau pendidikan formal yang tinggi serta pembinaan dan pengembangan untuk mendukung pembelajaran yang efektif.
4 4 Dalam pelaksanaannya kita tidak hanya menuntut keahlian dari para ahli pengembang kompetensi guru saja melainkan juga harus memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja seorang guru. Guru merupakan kunci utama dan titik sentral setiap usaha peningkatan mutu pendidikan, seperti pembaharuan kurikulum, pengembangan metode mengajar, penyediaan sarana dan prsarana hanya akan berarti apabila melibatkan guru, (Supriyadi, 2006 : 264). Seharusnya guru yang mempunyai pengalaman kerja yang cukup banyak atau lama cenderung mutu pembelajarannya menjadi baik, sebaliknya guru yang pengalaman kerjanya kurang atau baru sedikit, mutu pembelajannya pun menjadi rendah. Namun fenomena yang terjadi di lapangan sehubungan dengan pengalaman kerja guru menunjukkan masih dijumpai guru yang berprilaku sebagai berikut: 1. Guru yang senior atau lebih lama mengajar tetapi cara kerjanya kurang disiplin dengan kata lain asal berangkat,asal mengajar tanpa menghiraukan tujuan yang akan dicapai. 2. Guru yang lebih muda atau baru malah menunjukkan kinerja yang baik 3. Belum terlihat adanya perbedaan antara guru yang sudah lama pengalaman kerjanya dengan guru yang pengalamannya masih sedikit. Faktor faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru menurut Bernandin & Russel (Gomes, 1997 : 24) adalah kecenderungan seseorang yang mempunyai pengetahuan, keterampilan, kecakapan, sikap dan tingkah laku yang baik akan menghasilkan kinerja yang optimal. Sebaliknya
5 5 seseorang yang tidak mempunyai pengetahuan, keterampilan, kecakapan, sikap dan tingkah laku yang baik cenderung menghasilkan kinerja yang rendah, disamping itu orang yang sama dapat menghasilkan kinerja yang berbeda dalam situasi dan kondisi yang berbeda. Orang yang bekerja di suatu tempat dengan kondisi secara psikologis, sosial dan lingkungan fisik yang memungkinkan, maka orang itu cenderung akan menghasilkan kinerja yang optimal. Sebaliknya apabila seseorang bekerja pada situasi dan kondisi yang lain, baik secara psikologis, sosial dan lingkungan kerja yang tidak mendukung orang itu, maka cenderung melakukan pekerjaan yang tidak optimal. Samsoel M (1980 : 56) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja guru dapat dibagi menjadi dua yaitu kelompok diri dan kelompok situasional. Yang termasuk kelompok diri antara lain bakat, sifat, minat, usia, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman, motivasi dan sebagainya. Faktor diri ini adalah bagian dari karyawan yang telah ada sebelum karyawan datang ke tempat kerjanya. Semua faktor yang ada dalam diri individu itu tidak mudah untuk diubah. Faktor situasional adalah faktor yang berasal dari luar kerja. Faktor ini dibedakan menjadi dua yaitu faktor fisik pekerjaan dan faktor sosial pekerjaan. Menurut Mathis dan Robert L. Jackson (2001 : 82) banyak faktor yang mempengaruhi kinerja dari individu tenaga kerja, antara lain: 1) kemampuan, 2) motivasi, 3) dukungan yang diterima, 4) keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan dan 5) hubungan mereka dengan organisasi.
6 6 Motivasi kerja sebagai salah satu aspek dalam pencapaian tujuan pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar karena motivasi merupakan suatu pendorong yang dapat mengubah energi dalam diri guru ke dalam bentuk suatu kegiatan nyata untuk mencapai tujuan tertentu dalam pembelajaran. Guru yang tidak memiliki motivasi dalam bekerja tentu tidak dapat melakukan pekerjaan itu dengan baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rendahnya motivasi kerja guru berdampak pada kinerja guru. Menurut Amstrong (1994 : 73), hubungan antara motivasi dan kinerja adalah positif karena karyawan yang memiliki motivasi yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi pula. Hal ini berarti, semakin tinggi motivasi maka semakin tinggi pula kinerja karyawan. Menurut Robet Bacal (2005 : 3) kinerja adalah proses komunikasi yang berlangsung terus menerus, yang dilaksanakan kemitraan, antara seorang guru dan siswa dengan terjadinya proses komunikasi yang baik antar kepala sekolah dengan guru, dan guru dengan siswa dalam proses pembelajaran dapat mempercepat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru, dan ini merupakan suatu sistem kinerja yang memberi nilai tambah bagi sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas siswa dalam belajar. Kinerja sebagai suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu (Hasibuan (2003 : 34). Selain itu, kinerja juga dapat diartikan sebagai suatu hasil dalam usaha seseorang guru yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu.
7 7 Diantara guru pada MI se Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara, disinyalir terdapat perbedaan pola pikirnya tentang pekerjaan mengajar yang dilakukannya. Terdapat guru-guru yang sudah mengajar bertahun-tahun lamanya masih tetap disiplin semangat luar biasa dalam bekerja. Sebaliknya ada juga sebagian guru-guru yang sudah lama mangajar bahkan memiliki pengalaman yang lebih justru kendor semangat mengajarnya dan lebih suka menggantungkan pada yang muda-muda. Bagi guru-guru yang masih muda dan baru mengajar tentunya sebagian besar disiplin dan semangat kerjanya masih sangat tinggi serta motivasi kerjanya juga masih luar biasa kuatnya. Walaupun ada beberapa guru-guru muda yang memiliki semangat kerja dan motivasi kerja yang rendah dan selalu menggantungkan pada atasannya. Keadaan yang demikian itu terdapat pada masing-masing Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Kembang. Ada sebagian Madrasah Ibtidaiyah yang memiliki guru yang memiliki kinerja tinggi ada juga yang sedang dan ada juga yang kurang mempunyai kinerja yang baik. Khusus Madrasah Ibtidaiyah Negeri Cepogo Kecamatan Kembang guru-guru rata-rata mempunyai kinerja tinggi karena ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi. B. Rumusan Masalah Dari uraian yang terdapat pada latar belakang permasalahan di atas dapat ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut: 1. Seberapa besar pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja guru Madrasah Ibtidaiyah se Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara tahun 2015?
8 8 2. Seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru Madrasah Ibtidaiyah se Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara tahun 2015? 3. Seberapa besar pengaruh pengaruh pengalaman kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru Madrasah Ibtidaiyah se Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara tahun 2015? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu: 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja guru Madrasah Ibtidaiyah se Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara tahun Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru Madrasah Ibtidaiyah se Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara tahun Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengalaman kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru Madrasah Ibtidaiyah se Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara tahun D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai suatu bahan pengembangan dalam pendidikan baik bagi siswa, guru maupun madrasah. 1. Bagi siswa: Penelitian ini membantu mereka dalam memahami konsep pengalaman kerja dan motivasi kerja yang ada pada diri guru, aktualisasinya dan dampak dari pembelajaran pendidikan Agama Islam bagi perilaku mereka.
9 9 2. Bagi guru: Dapat menjadikan masukan dalam memperluas pengetahuan dan wawasan mengenai pengalaman kerja dan motivasi kerja pada diri mereka, aktualisasinya dan dampaknya bagi hasil belajar dan perilaku siswa. 3. Bagi madrasah: Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran Pendidikan Agama Islam atau bidang sejenis pada khususnya demi terwujudnya Madrasah yang disiplin baik bagi guru maupun siswanya dalam rangka tercapainya Madrasah yang berkualitas. 4. Bagi peneliti: Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan dan masukan pengetahuan serta ketrampilan bagi peneliti mengenai konsep pengalaman kerja/mengajar dan motivasi kerja serta, aktualisasi kinerja guru yang berimplikasi pada hasil belajar dan perilaku siswa. E. Kajian Pustaka Sejauh penelusuran peneliti, belum ditemukan penelitian yang memfokuskan secara khusus pada pengalaman kerja dan motivasi kerja pengaruhnya terhadap kinerja guru-guru madrasah ibtidaiyah se Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara. Namun sudah ada beberapa penelitian yang telah dilakukan yang berhubungan dengan disiplin, motivasi kerja dan kinerja guru. 1. Samsul Hadi dalam tesis (2013) berjudul Pengaruh pemberian motivasi, motivasi kerja terhadap kinerja guru MTs pada kelompok kerja kepala madrasah (KKM) di Kabupaten Pemalang. Tesis Program Pasca Sarjana Unwahas Semarang, Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa
10 10 motivasi terbukti memperkuat pengaruh model kepemimpinan terhadap kinerja guru. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi pada variable moderasi 0,472 dan secara statistik signifikan pada level 5 % (t=4,759; sig. 0,000). Hasil tersebut dapat dimaknai bahwa motivasi menguatkan pengaruh model kepemimpinan terhadap kinerja guru. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa, a) Pemberian motivasi oleh kepala madrasah tidak berpengaruh terhadap kinerja guru karena terjadi kesalahan indicator pada alat ukur. b) Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru karena motivasi bisa menyebabkan kinerja meningkat. c) Pemberian motivasi oleh pimpinan dan motivasi guru berpengaruh terhadap kinerja guru karena keduanya variable tersebut dapat meningkatkan kinerja guru. 2. Muttakin dalam tesis (2012) berjudul Pengaruh supervise kepala madrasah dan motivasi kerja guru terhadap kinerja mengajar guru pada MI Negeri Mlaten Kabupaten Demak, Tesis Progran Pasca Sarjana UNWAHAS Semarang, Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama antara variable supervise kepala madrasah dan motivasi kerja guru berpengaruh terhadap kinerja mengajar guru. Hal ini dapat dilihat dari nilai F sebesar dengan signifikansi Nilai signikansi ini lebih dari 0.05, sehingga hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara supervise kepala madrasah dan motivasi kerja guru secara bersama-sama terhadap kinerja mengajar guru pada MI Negeri Mlaten Kabupaten Demak diterima. Besarnya pengaruh dari kedua variable tersbut adalah Hal ini mengindikasi variasi dari supervise kepala madrasah dan motivasi kerja
11 11 guru, sedangkan sisanya 56,7% merupakan variasi di luar variable tersebut. 3. Asyhari dalam tesis (2009) berjudul Pengaruh tingkat pendidikan, disiplin kerja, motivasi, insentif dan kepemimpinan terhadap kinerja guru SMK Negeri se Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara. Tesis, Program Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AUB Surakarta, Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa model regresi linier berganda dengan menggunakan variable independen tingkat pendidikan, disiplin kerja, motivasi, insentif dan kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Adapun variable yang paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja guru adalah tingkat pendidikan karena memiliki koefisien regresi sebesar 0,245. Berdasarkan dari kajian di atas dapat dijelaskan bahwa penelitian yang dilakukan oleh Samsul Hadi ini berkaitan dengan pemberian motivasi, motivasi kerja dan kinerja guru, pemberian motivasi ini dilakukan oleh atasan kepada guru. Sedangkan penelitian yang dilakukan Muttakin adanya kinerja guru ini karena supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja, sedangkan penelitian yang dilakukan Asyhari menjelaskan tentang kinerja guru dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, disiplin kerja, motivasi, insentif dan kepemimpinan. Dari ketiga penelitian tersebut terdapat persamaan dengan penelitian ini yaitu berkaitan dengan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru, namun dalam penelitian ini ada keunggulan yaitu pengalaman kerja dapat berpengaruh terhadap kinerja guru, hal tersebut tidak ada dalam
12 12 ketiga kajian di atas, sehingga peneliti ingin mengadakan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan judul. F. Sistematika Penulisan Tesis Penulisan tesis ini terdiri dari 5 Bab, dan masing-masing bab memuat sub bab. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut: 1. Bagian Awal Pada bagian ini memuat pendahuluan yang terdiri dari: Halaman Judul, Halaman Pengesahan, Halaman Peryataaan Keaslian, Abstrak, Halaman Kata Pengantar, Pedoman Transliterasi, Daftar Istilah, Daftar Singkatan, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran. 2. Bagian Isi Pada bagian ini memuat lima bab terdiri dari: BAB I : PENDAHULUAN yang akan membahas Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Sistematika Penilisan Tesis. BAB II : LANDASAN TEORI Pertama, Pengalaman Kerja meliputi: Pengertian Pengalaman Kerja, Indikator Pengalaman Kerja, Manfaat Pengalaman Kerja. Kedua, Motivasi Kerja meliputi: Pengertian Motivasi, Pengertian Motivasi Kerja, Indikator Motivasi Kerja, Dasar Motivasi Kerja, Fungsi Motivasi Kerja, Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja. Ketiga, Kinerja Guru meliputi: Pengertian Kinerja, Indikator Kinerja, Penilaian Kinerja, Faktor yang Mempengaruhi Kinerja. Keempat, Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja
13 13 Guru. Kelima, Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru. Keenam, Kerangka Berpikir. Ketujuh, Pengajuan Hipotesis BAB III: METODE PENELITIAN meliputi: Jenis dan Pendekatan Penelitian, Desain Penelitian, Waktu dan Tempat Penelitian, Variabel dan Indikator Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN meliputi: Deskripsi Data, Pengujian Hipotesis, Pembahasan, Keterbatasan Penelitian. BAB V : PENUTUP meliputi: Kesimpulan, Saran-saran, Penutup. 3. Bagian Akhir Pada bagian ini memuat tentang Daftar Pustaka, Daftar Lampiran dan Daftar Riwayat Hidup.
KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, SARANA PRASARANA, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN KARANGANYAR
KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, SARANA PRASARANA, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN KARANGANYAR TESIS Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan, khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumberdaya manusia sangat diperlukan sebagai modal dasar pembangunan, khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Pendidikan yang dipandang sebagai salah satu aspek
Lebih terperinciKONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI GURU, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) DI KARANGANYAR
KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI GURU, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) DI KARANGANYAR TESIS Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan membentuk watak serta peradapan bangsa, yang bermartabat dalam rangka
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan. Beberapa upaya yang dilakukan suatu organisasi untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam menggerakkan aktivitas perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan suatu bangsa melalui bidang pendidikan. Masyarakat akan mampu menghadapi perubahan yang terjadi dan mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dalam. kreatifitas dan dorongan. Tujuan merupakan arah yang hendak dicapai oleh
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dalam perusahaan atau organisasi dalam usaha mencapai suatu keberhasilan. Sumber daya manusia ini menunjang organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang maksimal dan sebesar-besarnya. Diharapkan dengan didirikannya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama didirikannya perusahaan adalah untuk mencapai laba yang maksimal dan sebesar-besarnya. Diharapkan dengan didirikannya perusahaan, maka dapat meningkatkan
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. MONDRIAN KLATEN
PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. MONDRIAN KLATEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN INTERAKSI GURU DENGAN MURID TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWAKELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH 6 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
BAB I PENDAHULUHUAN A. Latar Belakang Masalah UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
Lebih terperinciPENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMA MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN AJARAN 2013/2014
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMA MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Absen Guru Tahun Diklat /2013. Presentasi Kehadiran (%) 2010/ / /2013 Keterangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Absen Guru Tahun Diklat 2010/2011 2012/2013 di SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan, adalah Sebagai berikut : Tabel 1.1 Absen Guru Tahun Diklat 2010 2012/2013
Lebih terperinciN. AMBARDHI P
ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL, MASA KERJA DAN PEMBERIAN GAJI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL KARYAWAN PADA KANTOR WILAYAH PERUM PEGADAIAN SURAKARTA T E S I S Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu karyawan. Setiap organisasi selalu berusaha meningkatkan kinerja karyawan untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan menekankan pelajaran agama, baik yang sudah di tambah pelajaran umum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah adalah suatu lembaga pendidikan yang sudah memakai sistem kelas dengan menekankan pelajaran agama, baik yang sudah di tambah pelajaran umum maupun yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru merupakan orang yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru merupakan orang yang paling penting karena gurulah yang melaksanakan proses pendidikan langsung menuju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial, senantiasa berhubungan dengan sesama manusia. Bersosialisasi pada dasarnya merupakan proses penyesuaian diri terhadap lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif memerlukan dukungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia sering disebut sebagai human resource, tenaga atau kekuatan manusia (energy atau power) sumber daya juga disebut sumber tenaga, kemampuan, kekuatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan membentuk manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan membentuk manusia yang berkepribadian, dalam mengembangkan intelektual peserta didik dalam rangka mencerdaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah masalah menarik dan berpengaruh besar dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampai saat ini, kepemimpinan masih menjadi topik yang yang menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena yang sedikit
Lebih terperinciPENGARUH KEMAMPUAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GROBOGAN
PENGARUH KEMAMPUAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teras, 2009), hlm Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi, (Yogyakarta:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan zaman, lembaga pendidikan menjadi semakin berkembang dan berkualitas, madrasah merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam di Indonesia.
Lebih terperinciPENGARUH SERTIFIKASI DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH SERTIFIKASI DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalah Madrasah merupakan lembaga yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat kompleks karena madrasah sebagai organisasi di dalamnya terdapat berbagai dimensi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Efektivitas sebuah sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Efektivitas sebuah sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja dari semua unsur yang terlibat dalam proses pelaksanaan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia
1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Organisasi sebagai wadah kegiatan manusia yang memiliki tujuan tertentu, secara absolut sangatlah tergantung dari kualitas pengelolaan sumber daya manusia di dalamnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia yang berkualitas merupakan ujung tombak kemajuan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia yang berkualitas merupakan ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman, dan bahkan Malaysia menempatkan pendidikan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Bagaimana pengaruh kepemimpinan, motivasi, dan lingkungan kerja terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jepara TESIS Disusun Oleh: Joko Purnomo P.100030083 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran guru sangat strategis pada kegiatan pendidikan formal, non formal maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara pendidik dengan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan penelitian ini, maka diperoleh
122 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan 1. Simpulan Deskriptif Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan penelitian ini, maka diperoleh simpulan deskriptif yang menunjukkan bahwa: 1. Kepuasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat meningkatkan kecakapan dan kemampuan yang diyakini dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan nasional dan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan yang baik diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Guru merupakan komponen yang paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama dan utama. Figur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam membentuk pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan hasil dari kegiatan yang dilaksanakan. Kinerja timbul
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Hasil kerja karyawan dapat dilihat dari perkembangan kinerjanya. Kinerja karyawan merupakan hasil dari kegiatan yang dilaksanakan. Kinerja timbul bukan saja bersumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam berbagai industri merupakan bagian yang tidak bisa dihi ndari. Banyak faktor yang mendukung tingginya persaingan di berbagai industri tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam organisasi, artinya unsur manusia memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas untuk mencapai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dewasa ini semakin berat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dewasa ini semakin berat karena adanya pasar global yang besar, persaingan yang ketat, masalah kependudukan yang bertambah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa, dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadikan Kantor Akuntan Publik menjadi sukses. Sebaliknya jika SDM. terutama pada era persaingan yang semakin kompetitif ini.
3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan dalam sebuah organisasi seperti Kantor Akuntan Publik (KAP). Dengan adanya sumber daya manusia (SDM) yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek penting dalam suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek penting dalam suatu perusahaan. Keberhasilan suatu organisasi, sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh sebab itu hampir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau tugas umum, terikat pada lingkungan tertentu, menggunakan alat teknologi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi adalah suatu kelompok orang yang bersatu dalam tugas-tugas atau tugas umum, terikat pada lingkungan tertentu, menggunakan alat teknologi, dan patuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengamatan penulis di salah satu madrasah di Purbalingga, di mana kepala
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Awal mula penulis memilih judul ini adalah berdasar pengalaman dan pengamatan penulis di salah satu madrasah di Purbalingga, di mana kepala madrasah tersebut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipisah antara unsur yang satu dengan yang lainnya dan juga tidak bisa dipisahkan dengan sistem-sistem kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, ini dapat dilakukan melalui peningkatan ilmu pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kinerja birokrasi pada era reformasi dan otonomi daerah menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja birokrasi pada era reformasi dan otonomi daerah menjadi masalah yang sangat strategis dan menjadi sorotan publik. Kinerja birokrasi disinyalir masih
Lebih terperinciSISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA Imam Gunawan Tiap tiap negara memiliki peraturan perundang undangan sendiri. Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai peraturan perundang udangan yang bertingkat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang ditemui setiap individu dalam kehidupannya. Ketidakmampuan mereka sebagai sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang optimal dan berkualitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu asset sebuah organisasi yang paling berharga dan penentu kelangsungan hidup suatu organisasi atau perusahaan dimasa yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup dimasa depan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan keterampilan. Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga kerja atau karyawan senantiasa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga kerja atau karyawan senantiasa mempunyai kedudukan yang penting karena tanpa karyawan suatu perusahaan tidak dapat melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan sebagai salah satu bentuk pelayanan publik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga pendidikan sebagai salah satu bentuk pelayanan publik membutuhkan manusia sebagai sumber daya pendukung utama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Lebih terperinciOleh : Sri Handayani NIM K
Hubungan antara lingkungan belajar dan persepsi siswa tentang jurusan yang diminati dengan prestasi belajar siswa kelas X S M A N e g e r i 3 S u k o h a r j o tahun ajaran 2005/2006 Oleh : Sri Handayani
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI JUMAPOLO TESIS
MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI JUMAPOLO TESIS Disusun dan Diajukan Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Jurusan Manajemen Sistem Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia mulai memberlakukan desentralisasi tata kelola sistem pendidikan dasar dan menengah sebagai bagian dari pengalihan tanggung
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran.
175 BAB VI KESIMPULAN Bab ini merupakan bab terakhir atau bab penutup. Pada bab ini memuat tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan fokus penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan sekolah didirikan, kurikulum disusun dan guru diangkat serta sarana dan prasarana pendidikan diadakan semuanya untuk kepentingan siswa atau anak didik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil uji kompetensi guru selama tiga tahun terakhir menunjukkan kualitas guru di Indonesia masih rendah. Banyak pendidik atau guru di sekolah yang masih belum memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan menyiapkan peserta didiknya untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan mengutamakan
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN INTERAKSI GURU DENGAN MURID TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH 6 KARANGANYAR 2012/2013. SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia telekomunikasi saat ini berkembang semakin pesat,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia telekomunikasi saat ini berkembang semakin pesat, ini terlihat dari beberapa pesaing perusahaan yang mulai menunjukkan kompetennya di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka menghadapi era globalisasi saat ini dengan kondisi masyarakat sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan mengalami kegagalan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Guru adalah ujung tombak dalam dunia pendidikan kita saat ini. Maju tidaknya pendidikan di negeri ini sangat tergantung dari kualitas guru yang ada. Syamsuddin (2003)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam sistem operasi organisasi atau perusahaan, suatu potensi Sumber. Daya Manusia pada hakekatnya adalah salah satu modal dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam sistem operasi organisasi atau perusahaan, suatu potensi Sumber Daya Manusia pada hakekatnya adalah salah satu modal dan menjadi suatu peranan yang
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peran pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga pendidikan dipandang sebagai lembaga yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peran pendidikan sangat penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil merupakan abdi negara yang diberikan kewenangan dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi daerah. Secara hukum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan pambangunan nasional. Oleh karena itu, pendidikan memiliki
Lebih terperinciPENGARUH MUTASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS JURNAL. Oleh : LILA FITRI ALSYANI BP :
PENGARUH MUTASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS JURNAL Oleh : LILA FITRI ALSYANI BP : 1010005530187 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TAMAN SISWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini perusahaan dituntut untuk mengelola sumber-sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu dalam hal ini perusahaan dituntut
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN 2015
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN 2015 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia tersebut dikelola guna mencapai tujuan bersama.
Lebih terperinciS K R I P S I. Oleh: MAKHRUS SYAEANI NIM
IMPLEMENTASI METODE PEMBIASAAN TASMUR (TALAQQI, SOROGAN, MURAJA AH) DALAM PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QUR AN DI MI MA ARIF NU 01 PANCURENDANG KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS S K R I P S I Diajukan
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS BINA MARGA PROPINSI JAWA TENGAH. Tesis.
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS BINA MARGA PROPINSI JAWA TENGAH Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciTESIS EKO NURSALIM Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Magister Studi Islam. Oleh :
STUDI KORELASI ANTARA KREATIVITAS GURU PAI DAN KEMAMPUAN MENGELOLA KELAS DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 3 DEMAK TESIS Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor produksi bagi perusahaan berupa tenaga keja untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat yang semakin berkembang, manusia senantiasa mempunyai kedudukan yang semakin penting, karena manusia merupakan salah satu faktor produksi bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya membangun manusia yang seutuhnya, pembangunan didalam pendidikan merupakan sarana dan wahana yang penting dan sangat menentukan dalam pembinaan sumber
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Setelah dilakukan analisis dan pembahasan terhadap data hasil penelitian
165 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Setelah dilakukan analisis dan pembahasan terhadap data hasil penelitian seperti yang disajikan pada Bab IV, dapat diperoleh fakta empirik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah dan Penegasan Judul. berlangsung sepanjang sejarah dan berkembang sejalan dengan perkembangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan pondasi utama dalam pengembangan peradaban. Sejak adanya manusia maka sejak saat itu pula pendidikan itu ada. 1 Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang telah mendunia. Dampak yang secara langsung dirasakan adalah adanya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian nasional Indonesia tidak bisa lepas dari globalisasi yang telah mendunia. Dampak yang secara langsung dirasakan adalah adanya perkembangan dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia seringkali terjadi konflik yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia seringkali terjadi konflik yang tidak dapat dihindarkan dan sulit untuk diselesaikan. Umat manusia diberikan akal dan pikiran agar dapat memecahkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan
5 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan pendekatan korelasi, meliputi jenis dan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam organisasi, sumber daya manusia memegang peranan penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam organisasi, sumber daya manusia memegang peranan penting untuk menjalankan aktivitas dan mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari pembahasan hasil penelitian tentang Supervisi Kepala Madrasah
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan hasil penelitian tentang Supervisi Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Profesionalitas Guru di MTs Darul Falah Ds. Bendil Jati Kulon Kec.Sumbergempol Kab. Tulungagung,
Lebih terperinciPENGARUH UPAH DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TRI MANUNGGAL TEKSTILE SALATIGA
PENGARUH UPAH DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TRI MANUNGGAL TEKSTILE SALATIGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi (S1) Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia adalah mengenai penempatan kerja karyawan. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasarannya, karena sumber daya manusia merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya.1 Pendidikan sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan manusia. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang digunakan untuk memanfaatkan teknologi yang ada. peranan naik turunnya dunia usaha, perlu memperhatikan karyawan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi sumber daya manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat pada saat ini menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi yang terjadi antara guru dan siswa yang bertujuan meningkatkan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Mangkunegara, 2000 dalam bukunya (Riani, 2011 : 98) kinerja adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif, dimana untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam manajemen yang efektif memerlukan dukungan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Gabus Kabupaten Pati sudah berjalan dengan baik, meliputi : pimpinan. sungguh-sungguh, disiplin, ikhlas, tanggung jawab.
138 BAB V PENUTUP Berdasarkan proses pembuatan karya ilmiah ini perlu membuat kesimpulan yang berkaitan dengan judul diatas, kemudian memberikan saran, dan dilanjutkan dengan penutup. Hal ini untuk memudahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unsur-unsur yang ada di sekolah dengan orang tua murid/masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan tujuan pendidikan, karena guru yang langsung bersinggungan dengan peserta didik, untuk memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena di lembaga inilah setiap anggota masyarakat dapat mengikuti proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggarakan pendidikan secara baik, tertata dan sistimatis hingga proses yang terjadi didalamnya dapat menjadi suatu sumbangan besar bagi kehidupan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dan dominan menetukan maju mundurnya suatu bangsa, serta. membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan guna membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu mengikuti arus perkembangan jamanyang
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN DI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA SURAKARTA
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN DI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan bertanggungjawab dengan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan negara pada dasarnya harus dikelola secara transparan dan bertanggungjawab dengan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang telah ditetapkan
Lebih terperinci