|
|
- Sudirman Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV KONSEP PERANCANGAN A.TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Seiring perkembangan jaman kaset-kaset yang sudah punah kini mulai dicari orang khususnya bagi para penggila kaset, mereka tidak akan pernah merasa puas dengan apa yang telah didapatinya, seorang kolektor pasti sangat membutuhkan sebuah wadah atau tempat untuk menyimpan kaset-kaset koleksian mereka yaitu sebuah rak yang bisa memenuhi karakteristik musik mereka. Untuk itu rak kaset untuk kolektor black metal kini dibuat untuk para kolektor black metal, dengan menggunakan bentuk yang mungkin semua orang pasti mengenalnya, seperti attribute black metal yang identik dengan kepala tanduk dan hewan. Seperti lambang pentagram, tanduk kambing yang sering dibuat aksesoris untuk dipakai sebagai attribut penggemar black metal. Untuk itu rak kaset ini hadir untuk memnuhi kebutuhan non fisik para kolektor khususnya dialiran black metal. 1. Material Untuk pembuatan rak kaset menggunakan material kayu lapis yaitu plywood dan block teak. Menurut SKI, kayu lapis adalah suatu produk panil-panil kayu yang diperoleh dengan cara menyusun secara bersilangan dati lembaran-lembaran veneer yang dikombinasikan dengan papan, strip, papan partikel, papan serat atau lainnya yang diikat dengan perekat bantuan perlakuan berupa pemberian panas. Perancang memilih bahan kayu lapis plywood dan block teak karena playwood sering digunakan olah furniture dan harganya pun sangat terjangkau, dan kayu lapis block teak kayu yang ketahanannya lebih kuat dari kayu lapis yang lain, mampu menopang barang berat material tersebut sangat cocok bila digunakan pada pembuatan furniture, selain awet kayu lapis tersebut juga anti rayap dan tahan lama B. TATARAN SISTEM
2 Rak kaset yang dirancang adalah untuk menampung seluruh kaset-kaset koleksi black metal, sehingga para kolektor dapat menyimpan kaset-kaset dengan rapih, dan rak kaset tesebut bisa ditempel didinding sehingga rak kaset akan terlihat indah dan enak untuk dipandang. Dan cara pengaplikasiannya untuk bisa menempel didinding maka bagian belakang diberi plate dan mur sehingga memudahkan para kolektor untuk memasang ditembok. C. TATARAN PRODUK Sebelum masuk ketahap produksi, desain perancangan harus di utamakan untuk memudahkan proses produksi yang sesuai dengan desain yang sudah di tentukan dengan bentuk dan ukuran. Desain yang saya gunakan adalah rak kaset dengan bentuk hewan kelelawar dracula. Dari bentuk sekat ang berbeda-beda tentunya kolektor dapat memakai dan menyimpan kaset dan koleksian lainnya berbeda sehingga tampilan rak tidak membosankan. Agar terkesan black metal maka dikepala kelelawar dracula memakai icon tanduk iblis agar mempunyai nuansa black metal, penulis membuat rak kaset tersebut memiliki bentuk kelelawar yang sedang membuka lebar sayapnya dan itu terjadi ketika kelelawar terbang dengan sayapnya sehingga dapat disesuaikan dengan keinginan para kolektor. Rak kaset ini akan menjadi daya tarik dan daya fokus ketika berada disebuah ruangan, karena bentuknya yang panjang dan dan menemplok di didinding, para kolektor akan terfokus pada saat lampu led sekliling kelelawar dinyalahkan, hal ini akan memancarkan keindahan pada sebuah ruangan.
3 Gambar 4.1 : kelelawar dracula Sumber (internet) 1. desain rak kaset Berikut beberapa gambar sketsa desain rak kaset bentuk kelelawar dengan sekala 1:1 Gambar 4.2: ukuran pola kelelawar Sumber (pribadi) ]
4 Gambar 4.3: sketsa dan ukuran rak Sumber (pribadi) Keterangan: 1. Rak kaset tidak dibuat terpisah dengan sekat, rak kaset kelelawar adalah rak paten yang dibuat agar dapat menyusun kaset dengan rapih, para kolektor tidak perlu repot untuk memasang dan membongkar semua sekat karena dengan adanya rak paten akan memudahkan kolektor yang hanya tinggal memasang ke dinding kamar atau ruang koleksi mereka 2. Sekat ukuran dapat disesuaikan dengan pola agar terlihat rapih 3. Dibagian kepala terdapat tanduk
5 Gambar 4. 4: sketsa dan ukuran gambar Sumber (pribadi) Gambar 4.5: gambar dan ukuran rinci kepala Sumber (pribadi)
6 Gambar 4.6: gambar sekat dan ukuran rinci badan Sumber (pribadi) Gambar 4.7: gambar sekat dan ukuran rinci sayap 1 Sumber (pribadi)
7 Gambar 4.8: gambar sekat dan ukuran rinci sayap 2 Sumber (pribadi) Gambar 4.9: gambar sekat dan ukuran rinci sayap 3 Sumber (penulis)
8 Gambar 4.10: gambar sekat dan ukuran rinci sayap bawah Sumber (penulis) Keterangan: Yang utama dijadikaan penyimpanan kaset dengan ketebalan kayu lapis 3 mm yaitu bagian sayap yang mempunyai panjang 72 cm kanan dan 72 cm sayap kiri dengan muatan 106 pcs kaset, dan dibagian tengah dikarnakan untuk menopan cd dan dvd maka sekat dengan ketebalan 13 mm dengan kedalaman 15 cm yaitu tempat cd yang berukuran sesuai dan pas dengan ukuran panjang cd atau dvd yaitu 15 cm dengan muatan 37 cd dan 30 dvd, Dibagian belakan diberi penutup agar menjaga ketahanan rak dan menghindari kelembaban pada kaset dan koleksian lainnya
9 2. Proses produksi 1 Membuat sketsa dan ukuran sesuai dengan perancangan Pemotongan triplek block teak 2 menggunakan mesin table saw sesuai dengan sketsa yang telah dibuat dan diukur Proses pemasangan papan yang 3 sudah dipotong-potong menggunakan perekat lem fox 4 Proses untuk membuat lengkungan dengan menggunakan penjepit ring
10 Agar material yang telah disusun 5 tidak lepas maka produk harus di paku terlebih dahulu, agar membuat produk smakin kuat Setelah proses penyusunan selesai 6 maka produk lanjut ketahap penghalusan dengan mengamplas produk hingga permukaan halus Setelah diamplas maka selanjutnya proses pendempulan pada produk 7 menggunakan sempolac ata dempul plastic berguna untuk menutupi pori-pori pada produk Selanjutnya ketahap penghalusan 8 pada produk agar menjadi rata dan halus Setelah melalui proses rancangan dan produk dirasa sudah halus, lalu 9 selanjutnya ketahap pengecatan warna dasar dengan menggunakan teknik pengecatan semprot
11 Sebelum cat disemprotkan terlebih 10 dahulu cat dicampurkan dengan tiner agar cat lebih encer lalu disemprotkan Lalu dilakukan proses dempul yang kedua dengan menggunakan 11 campuran talk dan cat. Agar produk lebih halus dan rata. Setelah selesai dempulan dihalukan kembali dengan menggunakan amplas. Tahapan selanjutnya adalah proses pengecatan kembalilalu untuk tahapan finishing akhir yaitu proses clear, dalam proses ini produk harus bersih dari debu dan kotoran, 12 proses ini bertujuan untuk menguatkan dan menghaluskan permukaan cat sehingga tidak mudah pudar atau tergores. Perancang menggunakan clear gloss agar produk menjadi mengkilat
12 Setelah proses produksi kelar yaitu ketahap pemasangan lampu yaitu 13 Proses pengeboran terlebih dahulu untuk membuat bagian mata menggunakan drill press Selanjutnya pemasangan lampu led bolham bagian 14 mata dan lampu led tempel melingkari bagian tubuh kelelawwar Tabel 1: proses produksi Sumber (pribadi) E. TATARAN ELEMEN 1. Bentuk Bentuk merupakan unsur seni. Pada dasarnya, bentuk adalah suatu sosok geometris tiga dimensi, seperti bola, kubus, silinder, kerucut, dll. Bentuk memungkinkan pengguna untuk menangkap keberadaan sebuah benda dan memahaminya dalam persepsi. Dari hal diatas yang paling jelas adalah bentuk bidang primer yaitu lingkaran, segitiga, bujur sangkar. A. organisasi bentuk
13 Berikut ini beberapa bentuk yang dapat di tambah atau dikelompokan. Bentuk yang ditambahkan Bentuk terpusat terdiri dari sejumlah bentuk sekunder yang mengitari bentuk dominan yang berada ditengah tengah bentuk linear terdiri atas bentuk yang diatur dalam suatu deret dan berulang Bentuk radial yaitu komposisi dari bentuk linear yang berkembang keluar dari bentuk berpusat searah dengan jari jarinya Bentuk cluster yaitu bentu yang salin g berdekatan atau bersama sama menerima kesamaan visual bentuk grid yaitu bentuk modular yang hubungannya satu sama lain diatur oleh grid tiga dimensi. Bedasarkan perancangan yang dibuat yaitu menggunakan bentuk hewan kelelawar. Berikut penjelasan tentang kelelawar yang dikaitkan dengan perancangan. Kelelaawar vampir terutama ditemukan di amerika tengah dan selatan ditunjang tentang fiksi count dracula, tokoh dalam novel karangan bram stoker, kelelawar vampir hampir selalu digambarkan sebagai monster penghisap darah. Kelelawar vampir memang memakan darah namun wujud fisiknya masih jauh yang digambarkan dalam fiksi dan film. Hewan ini berukuran tidak lebih besar dari tikus. Hanya ada tiga spesies kelelawar yang memiliki kebiasaan makan darah: 1. desmodus rotundus atau kelelawar vampir biasa 2. diphylla ecuada atau kelelawar vampir berbulu 3. diaemus youngi atau kelelawar vampir bersayap putih. Semua spesies ini hidup dibenua amerika, tepatnya didaerah meksiko, chile, brazil, dan argentina. Kelelawar vampir biasa adalah yang paling banyak ditemukan. Kelelawar ini menghisap darah berbagai hewan seperti sapi, burung, kuda, babi, keledai, kambing, dan sebagainya.
14 Gambar 4.11 : jenis kelelawar Sumber (internet) Gambar 4. 12: kelelawar dracula Sumber (internet) 1. bentuk fisik Moncong kelelawar vampir pendek, rata, dan tidak memiliki daun hidung. Terdapat sensor inframerah pada hidung untuk membantu menemukan pembuluh darah yang dekat dengan kulit. Kelelawar vampir memiliki ekor membran pendek dan telinga kecil. Tubuh hewan ini berbulu dan memiliki sayap yang pada dasarnya merupakan perpanjangan jari-jari yang ditutupi oleh kulit tipis. Bentang sayap berukuran 20 cm dengan ukuran tubuh hanya sebesar ibu jari manusia. Kaki mereka sangat lemah, sehingga tidak mampu berjalan dengan baik, mahluk ini memiliki otot dada yang kuat yang digunakan bersama dengan kakinya untuk meluncurkan diri keudara hingga sejauh 4 meter. Setelah melayang, sayap sang kelelawar segera mengambil alih tugas untuk terbang
15 Gambar 4.13 : pembagian fisik dracula Sumber (internet) 2. kebiasaan makan kelelawar vampir makan hanya saat gelap. Mereka menggunakan echolocation, suara dan bau untuk mencari mangsa. Kelelawar ini terbang dekat dengan tanah pada ketinggian sekitar 1 m. Sekali menemukan mangsa, mereka menggunakan sensor panas khusus pada hidung untuk mencari pembuluh darah yang dengan kulit. Hewan ini memiliki gigi depan tajam yang digunakan untuk memotong kedalam kulit karena makanan berbentuk cair, gigi lain tidak berkembang seperti layaknya spesies kelelawar lain. Air liur adalah salah satu elemen yang paling penting yang digunakan kelelawar vampir pada saat makan. Air liur mereka mengandung sejumlah bahan yang membantu mencegah pembekuan darah. Salah satu antikoagulan (zat anti pembekuan darah) yang terkandung dalam air liur kelelawar vampir disebut draculin. Bahan yang terkandung dalam air liur hewan ini mampu mencegah sel-sel darah merah saling menempel, serta zat lain yang bisa mencegah pembuluh darah yang terluka menguncup. Saat terjadi luka, sang kelelawar lantas menggunakan lidahnya untuk menjilati darahnya, jadi bukan menghisapnya seperti perkiraan banyak orang. Kelelawar vampir memerlukan 2 sendok makan darah perhari sebagai makanan mereka. 3. sistem pencernaan kelelawar vampir
16 Mesikipun berat rata-rata kelelawar vampir hanya sekitar 40 g, mereka dapat minum lebih dari 20 g darah dalam 20 menit. Hal ini tentu saja menyusahkan karena tambahan berat 20 g darah segar akan membuat sang vampir kesulitan terbang. Untuk mengatasi masalah ini, sistem pencernaan kelelawar vampir tidak mnyesuaikan diri untuk mencerna makanan dengan cepat. Plasma darah yang tidak memiliki nilai gizi diserap cepat oleh lapisan lambung, kemudian dibawa ke ginjal, untuk krmudian dibuang melalui urin. Proses pembuangan urin ini bisa berlangsung dalam 2 menit setelah sang kelelawar makan. Sehabis makan, kelelawar vampir akan kembali bertenger dan menghabiskan sisa malam untuk mencerna makanan namun, mucul masalah baru. Karena pada dasarnya adalah protein, darah menghasilkan sejumlah besar urea yang harus dibuang. Oleh karena itu, sistem kemih kelelawar dibuntu hormon yang membuat urin sangat pekat atau mengandung sedikit air dan banyak urea. 4. perilaku sosial unik Kelelawar vampir harus selalu mendapatkan darah sebagai sumber makanan. Puasa selama lebih dari 3 malam akan membuat kondisi fisik sang kelelawar menurun tajam. Hal ini berbeda dengan hewan pemakan darah lain seperti lintah dan kutu yang bisa tahan berharihari bahkan berbulan-bulan tampa makan. Kelelawar vampir merupakan hewan berdarah panas membutuhkan energi besarunutuk mempertahankan suhu tubuh sehingga jika tidak mendapatkan makanan akan segera mati. Ini adalah alasan salh satu kelelawar vampir tidak ditemukan didaerah dingin. Oleh karena itu kelelawar vampir mengembangkan pola perilaku sosial unik, dimana kelelawar yang kembali dari berburuh memuntahkan sebagian darah dan memberikannya ke kelelawar yang lapar. Hewan yang sering digunakan pada band black metal 1. naga
17 Gambar 4.14: naga Sumber: (Pribadi) Naga tersebut memang hewan yang jarang ditemukan namun naga mempunyai arti tersendiri, naga adalah salah satu icon black metal yang sudah digunakan oleh band besar black metal yang berasal dari inggris yaitu Cradle of filth, penggemar fanatik atau yang hanya sekedar menyukai sudah akrab dengan logo naga tersebut. Gambar 4.15: cradle of filth Sumber: (internet) 2. kepala kambing
18 Gambar 4.16: kambing Sumber: (internet) 2. Warna Teori Brewster pertama kali dinyatakan pada tahun Teori ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster menjelaskan teori komplementer, split komplementer, triad, dan tetrad. Warna primer, merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warnawarna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning. Warna sekunder, merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru. Warna tersier, merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.
19 Warna netral, warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam. Warna-warna yang digunakan memiliki kesan berbeda yang akan ditimbulkan, berikut keterangannya: Hitam adalah pergabungan seluruh warna yang menjadikan efek yang gelap, suram, menakutkan tetapi elegan. Hitam menjaid warna misteri karena sangat susah didefinisikan secara pasti yaitu memiliki dua makna yang tak selaras, bertentangan. Di satu sisi, hitam menjadi warna tegas, solid, dan kuat, yang menyiratkan kekuatan dan kecanggihan, namun pada sisi lain hitam juga identik dengan kejahatan serta kematian, oleh karenanya memiliki kesan sunyi. Elemen apapun jika di taruh di atas background hitam akan terasa lebih bagus (misalnya, pada waktu menampilkan foto, portfolio atau produk).
20 Merah adalah warna yang kuat dan juga hangat. Warna ini biasanya di gunakan untuk memberikan efek psikologi panas, berani dan juga marah Merah juga merupakan warna yang identik dengan bahaya, passion, energi, agresi, kehangan. Selain itu warna merah juga memiliki sifat dinamis. Di dalam pemilihan warna desain, merah digunakan karena sifatnya yang kuat. Tabel 2: psikologi warna dalam desain Sumber ( 3. Tekstur Dalam finishing rak kaset perancang menggunakan tekstur. 1. Halus Halus, karena finishing yang digunakan yaitu dengan menggunakan cat ducco nippe 2000 yang mempunyai warna cerah dan solid, serta diberi lapisan glossy sehingga menimbulkan kesan tekstur yang halus, licin dan mempunyai daya kilap tinggi
21 Nippe super black Nippe red Gambar 4.17: type nippe dan super hight glossy Sumber catalog nipped dan glossy
BAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan yaitu penggunanaan bahan multipleks lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk berlapis-lapis dan dipress
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan mencintai suatu hobi sampai berambisi untuk mengumpulkannya memang sudah lumrah terjadi, seperti kaset pita pada saat ini yang sudah mulai dicari lagi, dan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinilitas Desain rak sangat dibutuhkan bagi para kolektor kaset, demi menjaga keamanan kaset agar tidak mudah hilang, pecah karena para kolektor tidak akan membiarkan kaset-kasetnya
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II a. Orisinalitas METODE PERANCANGAN Banyak produk rak buku dengan berbagai macam bentuk yang sudah beredar dipasaran, namun dari banyaknya jenis rak yang sudah ada hanya sedikit sekali yang mengeksplorasi
Lebih terperinciBAB IV. KONSEP RANCANGAN
BAB IV. KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dalam tataran lingkungan, produk rancangan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu palet secara maksimal. Palet kayu biasa digunakan sebagai
Lebih terperinci4. Behavioral ( Kebiasaan ) Saat bermain anak sangat aktif, senang berlarian, melompat, memiliki imajinasi yang kuat, tidak cepat lelah, dan tidak bisa diam dalam satu tempat. C. TUJUAN DAN MANFAAT 1.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC.
BAB IV KONSEP 1. Tataran Lingkungan / Komunitas Keterhubungan hasil rancangan ini pada komunitas pengguna komputer desktop untuk memberikan kualitas dan ragam produk kerajinan kriya yang dimasukan ke dalam
Lebih terperinciOleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013
NIRMANA WARNA Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 WARNA Merupakan kesan yang timbul oleh pantulan cahaya yang ditangkap oleh
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan
Lebih terperinciINTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER PEWARNAAN Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. KOMPONEN WARNA Warna terbentuk dari: 1. Hue (Corak) 2. Intensity (Intensitas) 3. Saturation (Kejenuhan atau Jumlah Putih pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Fungsi produk yang menjelaskan tentang data yang didapat dari berbagai sumber yang digunakan sebagai acuan
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama
38 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama adalah pembuatan alat yang dilaksanakan di Laboratorium Mekanisasi
Lebih terperincisebagainya. Hal ini jangan terjadi sampai mengalami pengeluaran yang melebihkan anggaran yang nantinya akan menimbulkan kerugian. 32 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 TATARAN LINGKUNGAN Pengunaan material
Lebih terperincidari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat
V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain meja belajar ini dibuat untuk turut serta melestarikan kebudayaan Indonesia melalui lemari minimalis yang mengandung esensi
Lebih terperinciBAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori
BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam
Lebih terperinci5. Memungkinkan mendapat efek nilai dekoratif yang lebih luas. 6. Mampu menahan paku dan sekrup lebih baik.
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 TATARAN LINGKUNGAN Pengunaan material plywood sebagai bahan utama pembuatan Rak display sepatu ini didasari dari kebanyakan furniture yang telah banyak beredar di masyarakat,
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. karna beberapa faktor yang mendukung dalam pemakaian bahan plywood tersendiri yaitu :
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 1. Tataran Lingkungan Tanggung jawab karya pada lingkungan Penggunaan material plywood pada karya ini memang terdengar relatif murah dan berkualitas. Karena pada plywood sendiri
Lebih terperinciV. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furniture dengan tujuan untuk pemberian nilai baru dengan menggunakan desain mainan tradisional yang sekarang sudah jarang
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
A. TATARAN LINGKUNGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Batik merupakan warisan budaya dari Indonesia yang sudah disahkan oleh pihak UNESCO. Batik Yogyakarta atau Batik Jogja merupakan bagian dari budaya Jawa.
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Beauty case adalah kotak untuk menyimpan dan membawa berbagai alat kosmetik. Beauty case ini tersedia dalam berbagai ukuran masing-masing terdiri dari beberapa
Lebih terperinciIII DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN
III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN 1. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Analisis desain yang pertama dilakukan adalah untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan berkaitan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk permainan sekoci handcar anak ini termasuk permainan tradisional, yang awalnya terinspirasi dari sebuah kendaraan tradisonal Handcar. Digunakan sekitar
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja
Lebih terperinciWarna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016
Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016 Pengertian Warna Warna adalah suatu aspek yang dapat menghidupkan ruang dan membentuk/menciptakan kesan pada ruang. Merupakan sifat dasar visual yang dimiliki oleh
Lebih terperinciKIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)
KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber) KASUS SEPUTAR DAGING Menghadapi Bulan Ramadhan dan Lebaran biasanya
Lebih terperinciA. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Analisis desain yang pertama dilakukan adalah untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan berkaitan dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah
BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Limbah spanduk MMT (Metromedia Technologi\ Riset kebutuhan dan peluang pemanfaatan limbah spanduk MMT Gagasan pemanfaatan limbah spanduk MMT untuk
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan / Komunitas Menurut Sriti Mayang Sari dalam jurnalnya yang berjudul peran ruang dalam menunjang perkembangan kreativitas anak Proses kreatif untuk menjelaskan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Lemari penyimpanan yang beredar di indonesia kini sudah banyak sekali, mulai dari lemari ukuran besar, lemari super mini, tempat tidur yang memiliki fungsi ganda
Lebih terperinciBAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis
BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN Dalam proses perancangan desain gerobak kopi keliling renceng sepeda ini, digunakan metode yang merujuk pada konsep perancangan. Sebuah konsep dalam proses perancangan dirasa
Lebih terperinciBAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM
BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM Penyandang buta warna tentu memiliki sesuatu hal yang mempengaruhinya dalam proses pembuatan karya visualnya. Adler (seperti dikutip Damajanti,
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Pemanfaatan bahan kulit asli yang dihasilkan dari kulit hewan bisa mempengaruhi kesinambungan kehidupan hewan. Oleh karena itu diharapkan bisa
Lebih terperinciV. ULASAN KARYA PERANCANGAN
V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furnitur dengan tujuan memberikan nilai estetis dengan menggunakan material dasar kayu, maka sebuah konsep sangat dibutuhkan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN
BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Rak Penyimpanan Sepatu Gambar 4.1 Hasil Perancangan Rak Sepatu 4.1.1 Fungsi Bentuk Bentuk yang diambil sebagai inspirasi dari perancangan rak sepatu adalah binatang kelinci. Binatang
Lebih terperinciBAB III ELABORASI TEMA
BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Ruang aktif. 3.1.1. Pengertian ruang aktif. Ruang aktif adalah ruang yang memilki berbagai macam kegiatan, didalam ruangan tersebut adanya perubahan interior atau eksterior
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Keaslian (Orisinalitas) Sebuah produk tidaklah ada yang benar benar asli dari hasil pemikiran. Melainkan ada pengembangan atau inovasi inovasi baru dari produk yang sudah ada.
Lebih terperinciV. ULASAN KARYA PERANCANGAN
V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Ruang kelas adalah suatu ruangan dalam bangunan sekolah, yang berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan tatap muka dalam proses kegiatan belajar mengajar
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas 1. Ulasan Tentang Gapura Gapura adalah suatu struktur yang merupakan pintu masuk atau gerbang ke suatu kawasan. Gapura juga sering diartikan sebagai pintu gerbang.
Lebih terperinciKOMPOSISI WARNA Semester Ganjil DKV - UNINDRA PGRI Dra. Winny Gunarti, M.Ds.
KOMPOSISI WARNA Semester Ganjil 2014-2015 DKV - UNINDRA PGRI Dra. Winny Gunarti, M.Ds. Kombinasi/Komposisi Warna Adalah campuran/susunan warna-warna yang diatur untuk menciptakan warnawarna harmonis dalam
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN KHUSUS
BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.
Lebih terperinciDIMENSI WARNA. DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd
DIMENSI WARNA DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd Warna panas: adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning Warna dingin, adalah kelompok
Lebih terperinciWORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001
A DESKRIPSI PRODUK Simple Wall Shelf berukuran jadi 1.200 x 200 x 50 mm. Ukuran panjang dan lebar bisa ditambah/dikurangi sesuai dengan rencana penempatan anda. Varian ukuran panjang adalah 1.000 1.400mm,
Lebih terperinciTEORI FENOMENA ORGAN
TEORI FENOMENA ORGAN By: Syariffudin Definisi Teori Fenomena Organ Yaitu sebuah teori untuk menilai fungsi organ organ dalam secara fisiologi maupun secara patalogis dengan didasarkan pada apa yang terlihat
Lebih terperinciBAB ll METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Beberapa desainer ada yang bergerak di dunia design toys atau bisa disebut Urban toys, tema yang mereka ambil biasanya karakter pribadi, tokoh kartun, superhero,
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Tempat tidur anak pada umumnya hanya sebagai tempat beristirahat atau tidur, dan kadang digunakan sebagai tempat belajar atau bermain bagi anak-anak, meskipun
Lebih terperinciBAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa
BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis Mengamati anak-anak baik dalam kehidupan dirumah ataupun diluar rumah, memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa kecil
Lebih terperinciAyo Belajar IPA. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI semester 1. Elisabeth Sekar Dwimukti Universitas Sanata Dharma
Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI semester 1 Elisabeth Sekar Dwimukti Universitas Sanata Dharma Peta Konsep Ciri khusus mahkluk hidup 1. Mencari makan 2. Kelangsungan hidup 3. Menghindari diri dari Hewan
Lebih terperinciPutih Abu Hitam Coklat
KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka
Lebih terperinciPRINSIP-PRINSIP KOMPOSISI. Kesatuan/unity Keselarasan/harmony Keseimbangan/balance Proporsi /Proportion Irama/Rhytm Tekanan/Emphasize
Nirmana Dwimatra Suatu kaidah susunan (organisasi) dari unsur-unsur pendukungnya untuk menciptakan suatu kesatuan bentuk ciptaan dalam batasan dua dimensional PRINSIP-PRINSIP KOMPOSISI Kesatuan/unity Keselarasan/harmony
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Dalam melakukan pembelian produk konsumen tidak mengetahui produk edisi terbaru hold project, konsumen mengeluhkan untuk mencari produk edisi terbaru, dikarenakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Penemuan ide berkarya diawali ketika penulis teringat sewaktu masih kecil yang pernah diceritakan oleh ibu, tentang kisah sosok Puteri yang cantik dari negeri
Lebih terperinciSISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan
Lebih terperinciWARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN
WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN SMK Negeri 4 Malang Jl. Tanimbar 22 Malang 65117Telp. ( 0341) 353798,Fax (0341) 353798 E-mail : surat@smkn4-mlg.info Definisi Warna Warna adalah salah satu elemen
Lebih terperinciCOLOR TEHORY. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D
COLOR TEHORY Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D wibowo@cs.ui.ac.id http://telaga.cs.ui.ac.id/~wibowo Warna Primer Tidak dapat dibuat dengan kombinasi warna apa pun Red Blue Yellow Warna Sekunder Terbentuk
Lebih terperinciDIMENSI WARNA. DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd
DIMENSI WARNA DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd Warna panas: adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning Warna dingin, adalah kelompok
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di
22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Ide dalam proses penciptaan karya seni dapat diperoleh dari hasil pengalaman pribadi maupun pengamatan lingkungan. Kemudian, melalui proses
Lebih terperinciBAB III. A. Implementasi Teoritis
BAB III A. Implementasi Teoritis Penciptaan karya seni merupakan usaha untuk merealisasikan suatu keinginan, pikiran, perasaan dan sebuah harapan tertentu yang ada dalam batin seniman yang diwujudkan melalui
Lebih terperinciESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR
ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Fungsi dan Bentuk Fungsi daripada furnitur dan aksesoris yang dibuat adalah untuk membantu setiap tamu untuk melakukan aktifitas meditasi, sehingga furnitur berupa sarana
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS 1. Komunitas Pengguna Kursi goyang berbahan kardus, dengan menggunakan material utamanya adalah kardus yang dipesan khusus agar kursi goyang ini
Lebih terperinciTujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.
A. WAKTU BEKU DARAH Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia. Prinsip Darah yang keluar dari pembuluh darah akan berubah sifatnya, ialah dari sifat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih
BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1 Konsep Perencanaan Dan Perancangan Proyek perencanaan dan perancangan untuk interior SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA Club di Bandung ini mengangkat tema umum
Lebih terperinciIlmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Yupiter Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah A. Bagian-Bagian Darah Terdiri atas apakah darah
Lebih terperinciGambar 1 dan 2: kiri: bangku dari koper bekas ; kanan: bangku dari drum bekas Sumber:
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Referensi Karya Sejenis Gambar 1 www.desainic.com merupakan salah satu home indrustri yang juga bergerak di bidang furniture anak anak, dengan konsep yang lucu
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Meja dan Kursi merupakan salah satu media yang bisa digunakan dalam hal belajar dan bermain. Diantara
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Perancangan produk tas ini termasuk kedalam lingkungan non fisik, produk tas ini berkaitan dengan komunitas baik Tim sar maupun komunitas backpacker.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan
73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu
Lebih terperinciNIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013
NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. kayu olahan berupa tripleks. Dengan menggunakan bahan baku yang sudah mengalami
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Meja kerja multifungsi ini memiliki hal penting yang terdapat pada perancangan adalah keterkaitannya dengan tataran lingkungan yang mengutamakan
Lebih terperinciBAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik. ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan
BAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik 4.1 Tema Tema yang diambil dalam perancangan Museum Mobil Klasik ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan Industrial. Vintage
Lebih terperinciAspek Interaksi Manusia dan Komputer
HUMAN Manusia merasakan dunia nyata dengan menggunakan piranti yang lazim dikenal dengan panca indera -mata, telinga, hidung, lidah dan kulit- sehingga lewat komponen inilah kita dapat membuat model manusia
Lebih terperinciPengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.
Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik
Lebih terperinciVI. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Dari hasil perancangan gapura ramadan Masjid Manarul Amal sebagai media menyambut bulan Ramadan ini diharapkan dapat memberikan suasana kemeriahan ramadan di
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan / Komunitas Berdasarkan latar belakang dan data mengenai aspek fungsi dalam perancangan yang sebelumnya sudah penulis paparkan, maka pada tataran lingkungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi
Lebih terperinciIII. PROSES PENCIPTAAN
III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan
Lebih terperinciBelajar Konstruksi Kayu Langsung dari Tukang Bangunan
Belajar Konstruksi Kayu Langsung dari Tukang Bangunan 2 6 Juni 2015 Tidak semua orang tinggal di bangunan baru. Kebanyakan orang membeli rumah yang sudah pernah ditinggali oleh seseorang dan memutuskan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir (flow chart) Mulai Observasi lapangan Studi literatur Peenyiapan alat Perlakuan bambu: pemotongan, pengawetan, pengeringan, dan pemberian larutan alkali Tidak
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.2
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.2 1. Cara adaptasi tingkah laku hewan mamalia air yang hidup di air laut
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Finishing Bumper
BAB IV PEMBAHASAN Selanjutnya setelah pada bab sebelumnya menguraikan tentang perencanaan maka pada bab ini adalah tahap pelaksanaan pengerjaan. Berikut disampaikan proses, hasil, dan pembahasan pada pengerjaan
Lebih terperinci8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis
8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis Apa yang harus anda ketahui mengenai trend interior di tahun 205 Kata Pengantar Hi, terima kasih sudah mendownload free ebook ini. Di ebook ini saya yakin anda akan
Lebih terperinciSyarat daun pisang yang digunakan :
Pengertian Samir adalah dekorasi pada hidangan khusus dengan menggunakan lipatan daun agar mendukung penampilan hidangan sehingga mempunyai nilai tersendiri dan memperindah hidangan tersebut. Syarat daun
Lebih terperinciCREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra
CREATIVE THINKING MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra HIDUNG Hidung merupakan panca indera manusia yang sangat penting untuk mengenali bau dan juga untuk bernafas. Bagian-Bagian Hidung Dan Fungsinya
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu sebagai sebuah produk yang telah banyak tersebar luas di dunia memiliki tempat tersendiri di hati orang-orang yang menggemari sepatu. Sepatu tidak hanya
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Gambar 5 Sampah yang berada dilingkungan pabrik (sumber: Data Pribadi 2015) Kulit Sintetis adalah Kulit imitasi yang tidak menggunakan kulit hewan.
Lebih terperinciII. METODE/PROSES PERANCANGAN
II. METODE/PROSES PERANCANGAN A. Kerangka Perancangan Latar Belakang Masalah Data-data Analisis Penentuan Ide Menambahkan tema hewan endemik pada loker tas dan sepatu. Membuat loker yang tidak hanya memiliki
Lebih terperinciBAB ll METODE PERANCANGAN
BAB ll METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Permainan Karambol dengan bentuk segi enam atau karasix adalah sebuah mainan tradisional yang terlihat baru dan belum banyak juga yang mengetahuinya, Namun dengan
Lebih terperinci- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk;
CARA SABLON MANUAL ALAT DAN BAHAN CETAK SABLON Alat: - Meja sablon, selain digunakan untuk menyablon meja ini digunakan pada saat afdruk screen. Bagian utama meja adalah kaca (tebal 5 mm), lampu neon 2
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK PERANCANGAN 1. Furniture Fleksibel Fleksibilitas merupakan sifat kelenturan yang dapat menyesuaikan diri
Lebih terperinciAplikasi Teori Kombinatorial Dalam Penomeran Warna
Aplikasi Teori Kombinatorial Dalam Penomeran Warna Felix Terahadi - 13510039 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PERANCANGAN. ruangan yang bersifat modern simple untuk menghemat suatu ruangan.
BAB II METODOLOGI PERANCANGAN A. ORISINALITAS Metode perancangan ini mengacu kepada beberapa desain yang dikembangkan menjadi sebuah furniture yang berbeda dari sebuah desain dan material meja ruang tamu
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.
68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru
Lebih terperinciSD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 7. CIRI KHUSUS HEWAN DAN TUMBUHANLatihan soal 7.1
SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 7. CIRI KHUSUS HEWAN DAN TUMBUHANLatihan soal 7.1 1. Ciri khusus yang ada pada makhluk hidup bertujuan untuk... Untuk mencari makanan Untuk menarik perhatian hewan
Lebih terperinci