Tema : Rumah Kayu Bertingkat Tahan Gempa, Artistik dan Berbasis Kearifan Lokal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tema : Rumah Kayu Bertingkat Tahan Gempa, Artistik dan Berbasis Kearifan Lokal"

Transkripsi

1 Tema Rumah Kayu Bertingkat Tahan Gempa, Artistik dan Berbasis Kearifan Lokal

2 BUKU PANDUAN KOMPETISI BANGUNAN GEDUNG INDONESIA (KBGI) KE TEMA RUMAH KAYU BERTINGKAT TAHAN GEMPA, ARTISTIK DAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL Ditjen Dikti Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang

3 KATA PENGANTAR Kondisi geografis Indonesia yang terletak pada pertemuan dua jalur pegunungan api aktif dan dua jalur lempeng gempa mengakibatkan bencana gempa baik gempa vulkanik maupun gempa tektonok tidak dapat dihindari, hal ini menyebabkan kerugian yang tidak sedikit, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu maka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kemampuan perencanaan bangunan gedung yang handal terhadap gempa menjadi sangat diperlukan. Selain bangunan memenuhi persyaratan sebagai struktur yang tahan gempa, maka arsitektur bangunan yang dirancang dan dibangun sebaiknya juga bercirikan bangunan khas nusantara, karena Indonesia sangat kaya warisan budaya yang harus tetap dipertahankan. Peninggalan leluhur berupa budaya yang sangat beragam, mulai dari bahasa, pakaian, makanan, tari-tarian, hingga bermacam-macam rumah adat, perlu dilestarikan dengan cara mengintegrasikan kebudayaan tersebut dalam struktur bangunan modern. Konsep bangunan yang kaya akan Wawasan Nusantara, dipadu dengan struktur yang handal dan juga ramah lingkungan (smart and green material), harus menjadi kiblat yang baru dalam hal rancang bangun di Indonesia. Sebagai bentuk dukungan terhadap kemajuan teknologi rancang bangun tersebut, maka Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menugaskan Universitas Muhammadiyah Malang sebagai tuan rumah pelaksanaan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) ke-6 tahun 2014 bagi para mahasiswa perguruan tinggi seluruh Indonesia, dengan tema Rumah Kayu Bertingkat Tahan Gempa, Artistik dan Berbasis Kearifan Lokal Rumah Kayu Bertingkat yang Handal dan Bercirikan Nusantara". Kualitas rancangan bangunan gedung yang diajukan oleh mahasiswa akan dinilai dan diuji oleh Ahli-ahli bangunan dari Perguruan Tinggi, Instansi Pemerintahan, serta para Profesional dari Perusahaan Swasta. i

4 Dengan adanya KBGI ke-6 tahun 2014 ini, diharapkan dapat menjadi ajang Kompetisi yang dapat memicu kreativitas, menumbuhkan budaya Kompetisi yang sehat, memberikan insentif bagi prestasi mahasiswa, menanamkan rasa kecintaan terhadap kebudayaan, serta penerapan ilmu dan pengetahuan terhadap aplikasi dan pengembangan rancang bangun. Pada Kompetisi ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya sekedar mencari juara, namun juga dapat menimba ilmu serta pengalaman baru, yang nantinya akan menjadi modal pengembangan diri sehingga dapat menjadi manusia yang bermanfaat kepada lingkungan. Akhir kata, mewakili seluruh pihak yang mendukung terlaksananya kegiatan ini, Kami mengundang partisipasi mahasiswa dan dukungan Perguruan Tinggi terhadap partisipasi mahasiswanya. Harapan Kami, semoga KBGI ke-6 tahun 2014 ini bermanfaat bagi Pemerintah, Perguruan Tinggi, para mahasiswa serta seluruh masyarakat. Selamat Berkompetisi! Jakarta, Juni 2014 Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Agus Subekti NIP ii

5 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Latar Belakang... 1 Tujuan... 3 Tema... 4 Pelaksanaan Kompetisi... 4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan... 5 Peserta... 5 KetentuanKompetisi... 6 Kriteria Seleksi... 7 Proses Seleksi dan Penentuan Pemenang... 9 Sistematika Proposal Akomodasi dan Konsumsi Penyelenggara Timeline dan Jadwal Kegiatan Lampiran 1 Petunjuk Penulisan Proposal KBGI ke-5 Tahun Lampiran 2 Peraturan KBGI ke-5 Tahun iii

6 Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) Ke-6 Tahun Latar Belakang Sebagian wilayah Indonesia merupakan kawasan yang mempunyai tingkat ancaman kegempaan yang tinggi. Data yang berhasil dicatat menunjukkan bahwa rata-rata setiap tahun terjadi sepuluh gempa bumi di Indonesia yang mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Sebagian gempa berpusat di daerah lepas pantai dan sebagian lagi berpusat di daratan. Kerugian akibat gempa dapat berupa kerusakan/kehancuran infrastruktur bangunan dan bahkan sering diikuti oleh jatuhnya korban jiwa manusia. Dengan menerapkan prinsip-prinsip rekayasa yang benar, detail konstruksi dan pelaksanaan teknis yang baik, kerugian harta benda dan hilangnya jiwa manusia diharapkan akan dapat dikurangi (diminimalisir) ketika gempa terjadi. Penanganan bangunan yang baik secara teknis pada saat pengkonstruksian merupakan salah satu tindakan mitigasi bencana jika aksi beban gempa terjadi di kemudian hari. Beban gempa yang terjadi pada suatu bangunan tergantung antara lain pada keadaan (features) dari bangunan tersebut, yakni hal-hal teknis yang bertalian dengan fleksibilitasnya, denah (tata letak) dari bangunan, berat bangunan, dan kualitas material serta sistem struktur dari konstruksi bangunan yang ada. Bangunan yang fieksibel akan menerima beban gempa yang lebih kecil dibandingkan dengan bangunan yang kaku. Bangunan yang lebih ringan akan menerima beban gempa yang lebih kecil dari pada bangunan yang berat; dan bangunan yang kenyal (daktail) akan mampu menyerap (mendissipasi) energi gempa yang lebih besar dari pada bangunan yang getas. Bangunan getas di bawah aksi beban gempa lebih memungkinkan akan runtuh secara mendadak. Pada umumnya keruntuhan yang bersifat tiba-tiba (getas) dari bangunan 1

7 menjadi faktor penyebab utama dari jatuhnya banyak korban jiwa, karena keruntuhan tiba-tiba (brutal) tidak memberikan waktu yang cukup bagi orang untuk menyelamatkan diri untuk keluar dari dalam bangunan ketika gempa terjadi. Sebaliknya bangunan yang daktail akan mampu memberikan waktu yang lebih lama bagi orang untuk keluar dari dalam bangunan sebelum keruntuhan bangunan terjadi. Oleh karenanya, besaran daktilitas dari bangunan di dalam memikul beban juga perlu menjadikan perhatian di dalam perencanaannya. Selain lebih ringan, bangunan dari material kayu dapat digolongkan sebagai bangunan yang kenyal sehingga sangat diharapkan jika keruntuhan harus terjadi tidak akan bersifat tiba-tiba. Pada tahun 2013 telah diselenggarakan ajang Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) ke-5. Kegiatan KBGI ke-5 tersebut diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat DITLITABMAS DIKTI KEMDIKBUD RI yang bekerjasama dengan Universitas Brawijaya, Malang. Kegiatan ini telah diselenggarakan dengan mengikut-sertakan 9 (sembilan) Tim terseleksi/finalis, dan mengambil tempat di Universitas Brawijaya, Malang. Pada tahun 2014 ini akan diselenggarakan kembali kegiatan serupa, yaitu Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) ke-6, yang akan dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal Nopember Penilaian Lomba/Kompetisi didasarkan atas hasil evaluasi terhadap Proposal Teknis, Presentasi dan Pelaksanaan Konstruksi serta Pengujian Model Bangunan di site plan (lokasi Kompetisi). Kompetisi ini dapat diikuti oleh Peserta dari seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia, baik yang berasal dari disiplin ilmu Teknik Sipil maupun dari disiplin ilmu lainnya yang terkait dengan pembuatan bangunan gedung. Pada ajang KBGI ke-6 ini, salah satu unsur dari penilaian Kompetisi konstruksi bangunan adalah kreativitas di dalam merencanakan dan melakukan konstruksi bangunan yang dikompetisikan, namun tetap memperhatikan aspek kekuatan dan 2

8 kekakuan bangunan yang dikonstruksi terutama dalam menahan beban lateral, seperti halnya beban gempa dan b e b a n angin yang dapat mengakibatkan bahaya bencana terhadap bangunan gedung. 2. Tujuan Tujuan Umum Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia ke-6 ini adalah Mendorong dan menumbuh-kembangkan motivasi (minat) mahasiswa dalam bidang rancang-bangun bangunan gedung dengan memperhatikan unsur kreativitas di dalam rancangannya, selain kehandalan di dalam memikul beban lateral. Sedangkan tujuan khusus KBGI ke-6 ini adalah untuk a) Menumbuhkan daya tarik mahasiswa untuk lebih mendalami perancangan dan pelaksanaan konstruksi bangunan gedung dengan lebih mengedepankan unsur kreativitas; b) Mengamati, memahami dan mampu mengaplikasikan proses rancangan dan rekayasa (dalam wujud model) sebagai bentuk aplikasi dari ilmu dasar dan teknologi dalam rangka menghasilkan suatu perangkat dan sistem yang sangat dibutuhkan masyarakat; c) Meningkatkan kepekaan mahasiswa dalam bidang pengembangan bidang teknologi bangunan gedung; d) Membudayakan iklim kompetisi (pertandingan) yang sportif dan jujur di lingkungan Perguruan Tinggi; e) Mempelajari rekayasa bangunan gedung melalui tindakan realistik, pengalaman menganalisis masalah secara langsung (hands on experience); dan f) Membuat model bangunan gedung yang diuji/dinilai dari segi kekuatan, kekakuan, keekonomisan (kehematan) bahan, keindahan/estetika dan kemudahan pengerjaannya, unsur kreativitas di dalam rancang-bangun, selain secara fungsi harus memenuhi 3

9 unsur-unsur bangunan rumah tinggal bertingkat yang tahan terhadap beban lateral, seperti halnya beban gempa dan b e b a n angin pada kasus nyata. 3. Tema Tema dari Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) ke-6 ini adalah Rumah Kayu Bertingkat Tahan Gempa, Artistik dan Berbasis Kearifan Lokal 4. Pelaksanaan Kompetisi Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) ke-6 merupakan suatu kegiatan yang mencerminkan suatu pembangunan gedung (rumah tinggal) dalam skala yang lebih kecil. Kompetisi ini terdiri dari tahap Perencanaan, Perancangan, dan Pengkonstruksian serta Uji Pembebanan di area Kompetisi (site plan). Ketentuan Kompetisi adalah sebagai berikut a) Setiap Tim Peserta Kompetisi dari Perguruan Tinggi terdiri dari 3 (tiga) orang mahasiswa/i dan 1 (satu) orang Dosen Pembimbing. b) Setiap Perguruan Tinggi dapat mengajukan lebih dari 1 (satu) Tim untuk setiap rancangan bangunan gedung yang akan dikompetisikan. c) Masa perancangan ditetapkan dari tangal 11 Agustus 19 September 2014 (lihat Jadwal), dan dilaksanakan di tempat Perguruan Tinggi masing-masing. d) Peserta yang lolos/terpilih pada tahap Perancangan, diharuskan untuk membuat model bangunan gedung (rumah tinggal), yang merupakan miniatur dari bangunan rumah tinggal bertingkat dari ukuran sebenarnya (riil) untuk dapat maju (melanjutkan) pada tahap 4

10 penilaian selanjutnya. e) Peserta akan diundang oleh Panitia untuk mempresentasikan Proposal hasil rancangannya dan mengkonstruksi model bangunan gedung di lokasi Kompetisi, yaitu di UMM DOME, Universitas Muhammadiyah Malang. Peserta yang lolos Tahap Perancangan wajib menyampaikan presentasi hasil rancangannya. Setiap Perguruan Tinggi diijinkan mengirimkan lebih dari 1 (satu) Tim untuk mengikuti seleksi Proposal KBGI ke-6 ini. f) Penilaian Kompetisi didasarkan pada unsur-unsur Keindahan/Estetika, Kreativitas dalam Rancang-Bangun, Kesesuaian Implementasi terhadap Rancangan, Kinerja Struktural, serta Metode Pelaksanaan Konstruksi. 5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) ke-6 akan dilaksanakan pada tanggal Nopember 2014 bertempat di UMM DOME, Universitas Muhammadiyah Malang. Bagi Peserta terseleksi akan disiapkan akomodasi di Rusunawa - UMM atau wisma/tempat lain yang akan ditetapkan oleh Panitia. 6. Peserta Persyaratan Peserta Kompetisi adalah sebagai berikut a) Peserta adalah mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta di seluruh Indonesia, dan yang secara resmi menjadi utusan Perguruan Tinggi pengirim. b) Peserta menyampaikan Proposal Teknis yang disertai dengan Surat Pengantar dari Purek/Warek/Puket/Pudir Bidang Kemahasiswaan melalui Pos yang diterima paling lambat tanggal 23 September 2014 (jam WIB), lengkap dengan Metode, Standard/Code dari perencanaan, dan gambar hasil perencanaan bangunan gedung 5

11 (rumah tinggal). Dialamatkan kepada Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Gedung Dikti Lt. IV Jl. Jenderal Sudirman Pintu I, Senayan, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10270, Indonesia Telepon (62-21) ext 0433, (62-21) , (62-21) , Fax. (62-21) Website http//dikti.kemdiknas.go.id/ c) Peserta yang diundang untuk mengikuti Kompetisi Tahap Kedua (finalis) adalah Tim yang lolos seleksi Tahap Pertama (Perancangan). 7. Ketentuan Kompetisi a) Untuk setiap Peserta akan disiapkan oleh Panitia satu area (site plan) untuk Kompetisi seluas 4,5 m x 4,5 m, yang dilengkapi dengan batas site plan. b) Seluruh komponen dari bangunan gedung (rumah tinggal) akan ditimbang oleh Panitia untuk mengetahui total beratnya, dan sesudahnya akan diberi label yang menjadi tanda sebagai komponen yang boleh dipergunakan untuk mengkonstruksi bangunan gedung yang akan dikompetisikan. c) Pada saat perakitan (construction), Peserta boleh menggunakan peralatan bantu perakitan yang logis dan wajar sesuai dengan konstruksi yang dihadapi (baik model maupun prototipnya), namun yang tidak membahayakan agar anggota tim terhindar dari 6

12 d) e) f) g) bahaya/kecelakaan. Maksimun waktu (durasi) untuk pengkonstruksian bangunan dalam Kompetisi adalah 3,0 jam (180 menit). Jika setelah 3,0 jam pekerjaan ereksi (pengkonstruksian) bangunan belum juga selesai, maka Juri akan menghentikan tahap penyelesaian perakitannya. Atas permintaan Peserta Kompetisi, bangunan gedung yang belum selesai dikonstruksi bisa dilakukan uji pembebanan sesuai dengan Peraturan Kompetisi, setelah dievaluasi kelayakannya oleh Tim Juri. Peraturan selengkapnya dapat dilihat pada Peraturan Kompetisi sebagaimana disampaikan di dalam Lampiran 1 dan 2. Peserta harus membaca dengan cermat Panduan Kompetisi ini agar memahami Ketentuan-ketentuan yang ada/berlaku, dan tidak membuat kesalahan teknis, serta agar tidak dikenakan penalti dan/atau diskualifikasi oleh Juri. 8. Kriteria Seleksi Kriteria seleksi/penilaian KBGI ke-6, mencakup 2 (dua) Tahap, yaitu (1) Tahap Perancangan, dan (2) Tahap Pengkonstruksian serta Pengujian Struktural atas model fisik bangunan gedung. Seleksi Tahap Perancangan dilakukan dengan dasar Kriteria berikut a) Ketelitian dan Dasar-Dasar Perencanaan, Standar/Code/Peraturan yang dipergunakan. b) Rancangan konstruksi bangunan gedung (r u m a h t i n g g a l ) u n t u k ukuran sebenarnya (riil), dan rancangan untuk model (miniatur) bangunan gedung (rumah tinggal). c) Rencana Anggaran Biaya Model Bangunan Gedung (rumah tinggal). d) Berat Rencana Model Bangunan Gedung (rumah tinggal). e) Simpangan Rencana Model Bangunan Gedung di bawah aksi Beban Uji (beban cyclic 2 siklus penuh). f) Gambaran/perkiraan kurva histeretik untuk pembebanan 2 siklus (2 7

13 kali dorong dan tarik) yang dikenakan pada bangunan gedung. g) Rancangan Metode Pelaksanaan Konstruksi Model Bangunan Gedung. h) Rincian Kegiatan dan Rencana Waktu (Durasi) yang dibutuhkan untuk Pelaksanaan Konstruksi (Ereksi). i) Gambar Alur Kerja Perakitan (SOP), Daftar Komponen Konstruksi Bangunan dan Jumlahnya, dan Daftar Peralatan/Perlengkapan Kerja, serta alat bantu pengkonstruksian. Calon Peserta yang lolos Tahap Perancangan dan telah membuat model Bangunan Gedung akan diundang untuk mengikuti Kompetisi Tahap Kedua, yaitu Tahap Pengkonstruksian serta Pengujian Struktural atas model fisik bangunan gedung. Kriteria Penilaian Tahap Kedua adalah sebagai berikut a) Memenuhi standard berat bangunan dan dimensi elemen struktural sesuai Peraturan Kompetisi. b) Keindahan/Estetika bangunan gedung dan kesesuaian/kehandalan fungsi dari bangunan gedung/rumah, yang menyangkut antara lain aspek Operation (peruntukan/fungsi, keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan akses ke dalam gedung), dan aspek arsitektural, seni dan etnik/budaya daerah. c) Mampu menampilkan unsur kreativitas di dalam hasil rancangbangun dari bangunan yang dikonstruksi. d) Waktu yang dibutuhkan untuk perakitan/pengkonstruksian/ereksi. e) Metoda pelaksanaan konstruksi yang logis (ada korelasi/kemiripan dengan metoda pelaksanaan terhadap bangunan dengan ukuran riil), termasuk memperhatikan aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L). f) Simpangan horisontal model bangunan akibat beban uji horisontal, 8

14 yang merepresentasikan beban gempa statik ekivalen. 9. Proses Seleksi dan Penentuan Pemenang Proses seleksi calon Peserta KBGI ke-6 dilakukan melalui 2 (dua) Tahap berikut Tahap Pertama adalah evaluasi secara blind review atau desk evaluation dari Proposal Teknis yang diterima Panitia sampai batas waktu yang ditentukan. Panitia akan mengumumkan hasil seleksi Tahap Pertama ini kepada para Peserta. Peserta yang lolos seleksi Tahap Pertama diharapkan dapat mengikuti seleksi Tahap Kedua. Seleksi Tahap Pertama ini akan memilih dan menetapkan 9 (sembilan) tim terpilih/finalis dari 9 (sembilan) Perguruan Tinggi yang berbeda. Pengumuman hasil seleksi Tahap Pertama akan diinformasikan melalui surat dan telepon/faximile/internet. Bagi Peserta yang dinyatakan lolos seleksi Tahap Pertama ini diwajibkan mendaftar ulang kepada Panitia untuk mengikuti Kompetisi Tahap Kedua. Apabila sampai batas waktu pendaftaran ulang berakhir, calon Peserta tidak juga menyampaikan pemberitahuan (konfirmasi), maka calon Peserta secara otomatis akan dinyatakan mengundurkan diri oleh Panitia. Jika terdapat Calon Finalis yang mengundurkan diri, maka akan digantikan oleh Peserta dari peringkat berikutnya. Penilaian Tahap Kedua diawali dengan Presentasi di depan Tim Juri untuk mengevaluasi dan menilai konsep Rancangan dan Kelogisan/ Kewajaran dari model bangunan gedung yang ditinjau dari kondisi nyata bangunan gedung dengan ukuran dan model serupa. Penilaian pada saat Kompetisi dilakukan melalui beberapa kriteria untuk menentukan Juara I, II, dan III serta Penghargaan-penghargaan Kategori terhadap struktur bangunan gedung, yaitu Keindahan/Estetika, Kreativitas dalam Rancang-Bangun, 9

15 Kesesuaian Implementasi terhadap Rancangan, Kinerja Struktural, serta Metode Pelaksanaan Konstruksi. Komponen-komponen penilaian terdiri dari 5 (lima) unsur berikut ini a) Unsur Keindahan/Estetika, dinilai dari keindahan/estetika, rancangan arsitektural, dan keserasian bangunan gedung yang dihasilkan sesuai dengan fungsinya sebagai rumah tinggal 2 (dua) lantai dan yang mampu menampilkan unsur seni/budaya/etnik Nusantara, selain perlunya memperhatikan unsur-unsur kesesuaian dan kehandalan fungsi dari bangunan gedung/rumah, yang menyangkut antara lain aspek Operation, yaitu keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan akses ke dalam gedung. b) Kreativitas dalam Rancang-bangun, dinilai dari unsur-unsur yang ditunjukkan oleh Peserta, yang menyangkut kreativitas di dalam tahapan rancang-bangun pelaksanaan konstruksi maupun hasilnya, yang termasuk dan tidak terbatas kepada kehematan di dalam penggunaan material konstruksi, hemat energi di dalam operasinya, bersifat ramah lingkungan, dan desain sistem sambungan komponen struktur dan antar komponen struktur (balok dan kolom), termasuk sistem sambungan antara kolom dengan pondasi, kemudahan dalam Maintenance/pemeliharaan, kemudahan dalam Repair/perawatan/perbaikan termasuk penggantian komponen bangunan jika harus dilakukan dalam masa layan, serta pertimbangan terhadap kondisi lingkungan (aspek durabilitas) agar bangunan bisa tahan lama/awet. c) Kesesuaian Implementasi terhadap Rancangan, dinilai dari unsur-unsur Berat Bangunan, besaran Simpangan Horisontal akibat beban uji, dan Waktu konstruksi (durasi) yang ditinjau dari hasil perencanaan terhadap kondisi aktual/terlaksana/ pengujian. d) Kinerja Struktural, dinilai dari besaran Simpangan Horisontal dan Berat Bangunan antara nilai aktual (hasil pengujian) terhadap nilai/batasan ijin yang ditetapkan di dalam buku Panduan 10

16 Kompetisi ini, termasuk kinerja histeretik struktur dari proses loading dan unloading total (dari dua siklus pembebanan). e) Metoda Pelaksanaan Konstruksi, dinilai dari peralatan kerja untuk pengkonstruksian (erection) yang dipergunakan, gambar metoda pelaksanaan konstruksi yang akan dipergunakan untuk pengkonstruksian (SOP), cara penggunaan peralatan konstruksi, kelogisan/kewajaran dari tahapan-tahapan pengkonstruksian, kesesuaian antara pelaksanaan ereksi dan rencana sebagaimana disajikan di dalam Gambar SOP, serta kebersamaan/kerjasama tim dalam bekerja. Termasuk dalam hal ini penilaian terhadap kelengkapan dan kepatuhan Peserta terhadap penggunaan peralatan dan pelaksanaan K3L, dan kebersihan bahan dan alat kerja serta kebersihan lingkungan kerja selama pelaksanaan pengkonstruksian model bangunan. JUARA UMUM ditentukan berdasarkan perolehan nilai kumulatif tertinggi dari ketujuh kategori penilaian Proposal Teknis, Presentasi, Keindahan/Estetika, Kreativitas dalam Rancang-Bangun, Kesesuaian Implementasi terhadap Rancangan, Kinerja Struktural, serta Metode Pelaksanaan Konstruksi. 10. Sistematika Proposal Proposal Teknis dibuat dalam 2 (dua) bagian, yaitu bagian Identitas dan bagian Teknis Perancangan, yang dijilid (soft cover) secara terpisah, dengan sampul berwarna sama, yaitu Biru Tua (format lihat Lampiran). Proposal dikirim kepada Ditlitabmas-DIKTI sebanyak 3 (tiga) eksemplar dan dilengkapi dengan 1 (satu) CD yang berisi softcopy dari dokumen Proposal. Bagian 1 Identitas Berisi informasi lengkap tentang nama Dosen Pembimbing dan 11

17 anggota tim Peserta (3 orang mahasiswa/i) beserta foto berwarna ukuran 3 x 4 cm, nama Perguruan Tinggi, alamat lengkap, nomor telepon, nomor faximile, alamat , dan nama Tim. Bagian 2 Teknis Perancangan Berisi uraian lengkap tentang perancangan bangunan berikut gambar-gambarnya, termasuk Standar dan Code yang digunakan, dan metode pelaksanaan konstruksinya. 11. Akomodasi dan Konsumsi Peserta Panitia hanya akan menyediakan bantuan kepada para Finalis Kompetisi berupa Akomodasi dan Konsumsi selama waktu Kompetisi. 12. Penyelenggara Kompetisi ini diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, yang bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Malang. Alamat Alamat Penyelenggara Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Gedung Dikti Lt IV Jl. Jenderal Sudirman Pintu I, Senayan, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10270, Indonesia Telepon (62-21) ext 0433, (62-21) , (62-21) , Fax. (62-21)

18 Website http// Pelaksana Universitas Muhammadiyah Malang Alamat Sekretariat Panitia Pelaksana Fakultas Teknik UMM Kampus III Jalan Raya Tlogomas 246 Malang Telp pesawat 127 Fax Contact Person Kesekretariatan Ir. Alik Ansyori Alamsyah, MT No. Hp Dr. Ahmad Mubin, MT No.Hp KJI Ir. Erwin Rommel, MT. No. Hp Dr. Samin, MT. No. Hp KBGI Ir. Yunan Rusdianto, MT No. Hp

19 Ir. Lukito Prastyo, MT No. Hp

20 13. Timeline dan Jadwal Kegiatan Timeline Kegiatan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) ke-6 Tahun 2014 adalah sbb. 2 Juni 2 Juli 2014 Koordinasi internal UMM, revisi dan komunikasi dengan Dikti, dll 4 20 Juli 2014 Pemantapan panduan, tim juri dan panitia 6 8 Agustus 2014 Pencetakan brosur, poster dan panduan 9 11 Agustus 2014 Sosialisasi (penyebaran poster dan panduan) 11 Agustus 19 September September 2014 (16.00 WIB) (Deadline ) 26 September September 2014 Masa perancangan/desain jembatan dan rumah kayu dan pembuatan proposal Penerimaan desain jembatan dan rumah kayu (penerimaan hard copy proposal) Distribusi proposal ke tim juri Evaluasi proposal dan cross check hasil evaluasi 30 September2014 Pengumuman peserta terpilih 6 20 Oktober 2014 Pendaftaran ulang peserta 8 Oktober 18 Nopember 2014 Pembuatan model oleh peserta 20 Oktober 18 Nopember 2014 Konfirmasi peserta Nopember 2014 Setting alat dan persiapan akhir panitia 20 Nopember 2014 Penerimaan peserta di kampus UMM 21 Nopember 2014 Technical meeting dan presentasi peserta 20 Nopember 23 Nopember 2014 Pelaksanaan KJI KBGI

21 Petunjuk Penulisan Proposal LAMPIRAN 1 PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) Ke-6 Tahun 2014 Proposal KBGI ke-6 ditulis sesuai format yang telah ditentukan oleh Panitia, diketik pada kertas ukuran A4 (297 x 210 mm), spasi 1,5 pitch, 10 cpi atau font 12 point, dengan margin kiri 3,5 cm, kanan 3,0 cm, atas 3,0 cm dan bawah 3,0 cm. Satu Proposal diajukan untuk 1 (satu) kategori bangunan gedung. Tidak diperbolehkan dan tidak dibenarkan menuliskan nama, identitas, dan logo Institusi pada bagian dalam Proposal baik dalam header maupun footer serta watermark pada salah satu/setiap/semua halaman mulai halaman awal sampai akhir. Nama, identitas, dan logo Institusi hanya boleh dicantumkan pada halaman Judul Sampul Luar saja. Bilamana dijumpai adanya ketidak-jelasan informasi pada Buku Panduan ini, Peserta sangat dianjurkan dan dapat menanyakannya langsung kepada Panitia melalui alamat seperti tertera alamatnya di dalam Panduan ini. Peserta diharapkan juga memonitor perkembangan informasi dan ketentuan tambahan yang mungkin ada atas Lomba ini. Format dan Sistematika Proposal Format Proposal KBGI ke-6 Tahun 2014 disusun dengan sistematika yang dikelompokkan ke dalam 2 (dua) bagian sebagai berikut 1. Data Pengusul Proposal Data Tim Pengusul Proposal (Format 1A s.d. 1F) terdiri dari a) Judul (Format 1A); 15

22 Petunjuk Penulisan Proposal b) c) d) e) f) Data Diri Peserta (Format 1B); Lembar Pengesahan (Format 1C); Rekapitulasi Data Diri Peserta (Format 1D); Biodata Pembimbing (Format 1E); Pernyataan Keikutsertaan dalam KBGI ke-6 Tahun 2014 (Format 1F). 2. Proposal KBGI ke-6 Proposal KBGI ke-6 terdiri dari Lembar Depan (Format 2A) Lembar Penilaian Tahap I (Format 2B) 16 Bab I. Pendahuluan Bab II. Desain Bangunan Ukuran Sebenarnya (ukuran denah sisi luar ke sisi luar 6,0m x 9,0m), 2 lantai a) Dasar Teori Perancangan b) Kriteria Perancangan (material, alat sambung, beban, peraturan yang digunakan, dan metodologi perancangan) c) Sistem Struktur d) Modelisasi Struktur e) Analisa Struktur f) Desain Komponen Struktur Bab III. Desain Model Bangunan Gedung (ukuran denah sisi luar ke sisi luar 1,0m x 1,5m), 2 lantai a) Dasar Teori Model b) Kriteria Perancangan (material, alat sambung, beban uji, dan metodologi perancangan) c) Sistem Struktur d) Modelisasi Struktur

23 Petunjuk Penulisan Proposal e) Analisa Struktur f) Desain Komponen Struktur g) Desain Sistem Sambungan Komponen Struktur dan antar Komponen Struktur h) Desain Sistem Sambungan Kolom dengan Lantai Dasar i) Berat Bangunan dari Model Bangunan Rencana j) Simpangan Horisontal Rencana untuk beban dorong dan beban tarik (2 siklus pembebanan, untuk siklus pertama dan siklus kedua) k) Perkiraan kurva histeretik 2 (dua) siklus penuh pembebanan bolak-balik (dorong dan tarik) l) Waktu Pelaksanaan Konstruksi Rencana m) Rencana Anggaran Biaya Bab IV. Gambar Metode Perakitan Model Bangunan Gedung (SOP) Bab V. Penutup (Kesimpulan) Lampiran 1. Gambar Lay Out Struktur, Tampak dan Potongan, Daftar Jenis Elemen/Komponen Struktur dan Jumlahnya. 2. Gambar Detail Model Bangunan Gedung (ukuran, sambungan, dan lain-lain). 3. Gambar Detail Prosedur Perakitan (Metoda Pelaksanaan Konstruksi), Daftar Peralatan Penunjang yang dipergunakan untuk Pengkonstruksian. 17

24 Petunjuk Penulisan Proposal FORMAT 1A Proposal Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia Ke-6 Tahun 2014 Nama Tim dan Nama Bangunan Gedung Logo Perguruan Tinggi Jurusan... Fakultas... Nama Perguruan Tinggi Tahun

25 Petunjuk Penulisan Proposal FORMAT 1B DATA DIRI PESERTA Nama Tim Nama Bangunan Gedung Perguruan Tinggi Alamat Perguruan Tinggi Telepon Faksimile/ Dosen Pembimbing Nama Lengkap NIP Alamat kantor Alamat rumah Telepon/Faksimile/HP Mahasiswa 1 Nama Lengkap NIM Jurusan/Program Studi/Semester Alamat rumah Telepon/Faksimile/HP Mahasiswa 2 Nama Lengkap NIM Jurusan/Program Studi/Semester Alamat rumah Telepon/Faksimile/HP Mahasiswa 3 Nama Lengkap NIM Jurusan/Program Studi/Semester Alamat rumah Telepon/Faksimile/HP Foto ditempel Foto ditempel Foto ditempel Foto ditempel 19

26 Petunjuk Penulisan Proposal FORMAT 1C LEMBAR PENGESAHAN PESERTA KBGI KE-6 TAHUN Nama Tim Nama Bangunan Gedung Nama Perguruan Tinggi Nama Dosen Pembimbing Nama anggota tim 1. Nama, NIM 2. Nama, NIM 3. Nama, NIM 6. Alamat Perguruan Tinggi Telepon Faksimile 7. Biaya pembuatan model bangunan gedung Mengetahui, Ketua Jurusan/Departemen (...) NIP...., Dosen Pembimbing (...) NIP. Menyetujui, Purek/Warek/Puket/Pudir Bidang Kemahasiswaan (...) NIP. 20

27

28 FORMAT 1D REKAPITULASI DATA DIRI PESERTA 1. Pembimbing No 1 a) Nama Lengkap b) Bidang Keahlian a) Gelar Kesarjanaan b) Pendidikan Akhir (S1/S2/S3) a) Jurusan b) Fakultas a) b) a) b) a) b) Pria/ Wanita 2. Mahasiswa a) Nama Lengkap b) NIM a) Jurusan/Program Studi b) Semester 1 a) b) a) b) 2 a) b) a) b) 3 a) b) a) b) No Pria/Wanita Keterangan Peserta Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia ke-6 Tahun 2014 berjumlah 3 orang Mahasiswa dan 1 orang Dosen Pembimbing. 22

29 FORMAT 1E BIODATA PEMBIMBING Nama Lengkap NIP Tempat/Tanggal Lahir Jenis Kelamin Bidang Keahlian Kantor/Unit Kerja Alamat Kantor/Unit Kerja Alamat Rumah Telepon/Faksimile/HP Pendidikan No. Perguruan Tinggi Kota Tahun Lulus Bidang Studi Pengalaman Dalam Bidang Gedung No. Uraian Singkat Pengalaman Tahun Pengalaman Kompetisi No Uraian Kompetisi 23

30 FORMAT 1F PERNYATAAN KEIKUT-SERTAAN DALAM KBGI KE-6 TAHUN 2014 Yang bertandatangan di bawah ini, Nama Lengkap Tempat/Tanggal Lahir NIP Pangkat/Golongan Instansi/Unit Kerja Pendidikan Alamat Kantor/Unit Kerja Kode Pos Alamat Rumah Telepon Menyatakan Pembimbing... Mahasiswa... Menyatakan bersedia mengikuti Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) ke-6 Tahun 2014 yang diselenggarakan oleh DITLITABMAS DITJEN DIKTI, KEMENDIKBUD RI yang bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Malang, yang akan berlangsung pada tanggal Nopember 2014 di UMM DOME, Universitas Muhammadiyah Malang. Bilamana terjadi kecelakaan akibat kelalaian Peserta di luar arena Kompetisi tidak menjadi tanggung jawab Panitia. Dibuat di Pada tanggal Mengetahui, Ketua Jurusan Yang Membuat Pernyataan, Purek/Warek/Puket/Pudir Bidang Kemahasiswaan (...) NIP. (...) NIP. 24

31 FORMAT 2A Proposal Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia ke-6 Tahun 2014 Nama Tim dan Nama Bangunan Gedung Catatan Penamaan Tim atau Bangunan gedung dilarang mengandung unsur nama/identitas Perguruan Tinggi. Peserta juga dilarang mencantumkan logo, alamat atau lokasi Perguruan Tinggi. 25

32 FORMAT 2B LEMBAR PENILAIAN TAHAP 1 Berdasarkan pasal-pasal sebelumnya pada Peraturan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia ke-6 tahun 2014, Juri telah mengevaluasi Proposal dari Nomor Pendaftar Nama Tim KBGI Judul Proposal Asal Perguruan Tinggi Alamat Dengan uraian nilai evaluasi berikut Total Nilai 1. Laporan Perancangan (Dasar Teori, Kriteria Perancangan, Sistem Struktur, Modelisasi Struktur, Analisa Struktur, Desain Komponen, Desain Sambungan, Berat Bangunan Rencana, Simpangan Horisontal Rencana Akibat Beban Uji 2 Siklus dan Perkiraan Kurva Histeretik, Perancangan, RAB, Daftar Komponen Struktur) 2. Gambar detail struktur dan arsitektur bangunan 3. Perancangan perakitan (daftar material, daftar peralatan bantu, dan lain-lain) 4. Gambar metode pelaksanaan konstruksi (SOP) 5. Keindahan/Estetika Bangunan Rumah 6. Kreativitas dalam Rancang-Bangun Total Nilai x 0,30... x 0,20... x 0,10... x 0,10... x 0,10... x 0,

33 Atas dasar perolehan Total Nilai tersebut di atas, selanjutnya Proposal di atas dinyatakan DAPAT/TIDAK DAPAT*) mengikuti proses tahap selanjutnya. Demikian evaluasi oleh Juri ini disampaikan. Tim Juri mengucapkan terima kasih kepada Peserta atas partisipasinya. Malang, Juri (...) NIP. *) Coret yang tidak sesuai 27

34 LAMPIRAN 2. PERATURAN KBGI Ke-6 Tahun 2014 Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) Ke-6 Tahun 2014 PERATURAN KBGI KE-6 Tahun 2014 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kompetisi ini beberapa hal diketahui dan diperhatikan oleh Peserta berikut harus 1) Bangunan gedung yang dimaksud dalam Kompetisi ini adalah suatu struktur bangunan rangka 3 ( tiga) dimensi yang saling terikat satu sama lain yang berdiri di atas tumpuan/perletakan/pondasi. 2) Fungsi bangunan gedung adalah sebagai rumah tinggal, berbahan kayu, dan mampu memikul beban gempa yang disimulasikan sebagai beban statik ekivalen 2 (dua) siklus (dorong dan tarik) dan diaplikasikan sebagai beban lateral terpusat di bagian atas bangunan. 3) Lantai adalah komponen horisontal struktur bangunan berupa bidang datar dan berfungsi sebagai penyokong beban vertikal (gravitasi) dan sebagai pengikat elemen balok dan kolom. 29

35 4) Peserta adalah Peserta Kompetisi yang secara sah telah didaftar oleh Panitia untuk mengikuti aktivitas Kompetisi. 5) Dewan Juri adalah Tim Juri yang ditunjuk secara sah oleh Panitia yang bertugas melakukan penilaian/evaluasi terhadap hasil karya Peserta dalam Kompetisi. 6) Penilaian/evaluasi adalah kegiatan penilaian/evaluasi kelayakan terhadap hasil karya Peserta Kompetisi berdasarkan kriteria dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Panitia. 7) Site plan adalah lapangan (ruang) kerja yang dibatasi oleh garisgaris batas yang terikat oleh Peraturan Kompetisi berukuran 4,5 m x 4,5 m. 8) Model bangunan gedung adalah bangunan gedung yang dibuat dengan dimensi/ukuran yang lebih kecil (miniatur) dibandingkan dengan ukuran bangunan sebenarnya (prototipe) dengan skala 16. 9) Model bangunan gedung adalah bangunan gedung/rumah kayu yang dibuat lebih kecil dari ukuran bangunan sebenarnya. Ukuran model bangunan gedung, dengan ukuran denah 1,0 m x 1,5 m (sisi luar ke sisi luar), tinggi 2 lantai, yang merupakan simulasi dari ukuran bangunan gedung yang sebenarnya, dengan ukuran denah 6,0 m x 9,0 m (sisi luar ke sisi luar), tinggi 2 lantai, sehingga segala aspek untuk perencanaan maupun pelaksanaannya harus mengacu seperti bangunan dengan ukuran sebenarnya. 10) Model bangunan gedung dibuat atau dirakit per komponen dari kondisi awal yang betul-betul masih terurai yang disiapkan untuk 2 lantai, dan untuk selanjutnya dibuat menjadi satu rangkaian struktur bangunan utuh dengan dinding dan atap. 30

36 11) Penutup atap sekurang-kurangnya terdiri dari 4 bidang yang terpisah. Rangka kuda-kuda boleh disiapkan maksimal sebagai struktur rangka bidang (bukan rangka ruang 3D). 12) Di dalam menyiapkan komponen utama struktur bangunan khususnya komponen BALOK dan KOLOM, Peserta HARUS mempertimbangkan kondisi aktual di lapangan, dimana panjang maksimal balok kayu yang dijual di pasaran adalah 4,0 m atau 400 cm. Model bangunan yang dibuat berskala = 1 6. Dengan demikian jika suatu komponen struktur bangunan (Balok dan Kolom) memiliki panjang lebih dari 66 cm, maka harus dibuat/ada SAMBUNGAN, karena panjang balok kayu model (skala 16) maksimum adalah 66 cm. Banyaknya sambungan disesuaikan dengan panjang komponen struktur yang disambung, dan Peserta diberikan kebebasan di dalam menetapkan lokasi/posisi dari sambungan komponen Balok dan Kolom tersebut. Untuk komponen selain balok dan kolom Peserta diberikan kebebasan di dalam menetapkan perlu atau tidaknya sambungan. Artinya panjang komponen boleh lebih dari 66 cm tanpa sambungan. 13) Sistem sambungan dan alat sambung untuk elemen Kolom dan Balok dapat dipersiapkan sebelumnya oleh Peserta, hanya saja pelaksanaan penyambungan dari komponen struktur bangunan (Balok dan Kolom) yang memerlukan sambungan HARUS dilakukan pada saat kompetisi, yang waktu pelaksanaannya turut diperhitungkan dalam bagian waktu Kompetisi. 14) Komponen Kolom yang memiliki total panjang untuk bangunan 2 (dua) lantai sebesar 120 cm tidak boleh dibuat menerus untuk 2 (dua) lantai sekaligus, namun harus dibuat dengan sambungan. 15) Komponen Balok dalam arah memanjang dan memendek dari bangunan juga tidak boleh dibuat menerus sekaligus, namun harus dibuat dengan sambungan. 31

37 16) Demikian pula penyambungan elemen kolom ke lantai dasar dilakukan di lokasi Kompetisi, dan di dalam penyambungan komponen ini tidak boleh menggunakan sepatu/voute (komponen penyambung yang menyebabkan terjadinya pembesaran penampang kolom di atas permukaan lantai dasar), dan tidak boleh menggunakan balok penghubung/pengikat antar kolom pada level lantai dasar yang berupa balok sloof atau tie beam. 17) Penyambungan elemen kolom ke lantai dasar tidak diijinkan dilakukan dengan melubangi lantai dasar hingga seluruh ketebalan lantai dasar (menembus hingga permukaan atas landasan beton). 18) Elemen struktur portal bangunan (komponen balok dan kolom) harus masih dalam keadaan terurai, tidak boleh disiapkan sudah dalam bentuk portal baik berupa portal bidang maupun portal ruang. Perakitan struktur portal dilakukan di site plan pada saat Kompetisi. 19) Komponen lantai dasar pada awal Kompetisi masih dalam keadaan utuh/polos. Sebelum kompetisi dimulai, komponen lantai dasar tidak boleh ada lubang (dilubangi) maupun tidak boleh dipasang stek untuk penyambung kolom. Plat dasar harus bersih, tidak boleh ada lubang, baut dan paku atau komponen penyambung lainnya. Komponen lantai dasar akan disiapkan oleh Panitia dalam kondisi sudah terpasang di site plan. Komponen lantai dasar yang disiapkan oleh Panitia ini memiliki kondisi fisik dan kualitas yang sama untuk seluruh Peserta. Berat komponen lantai dasar ini akan diperhitungkan dalam berat bangunan secara keseluruhan, untuk mana Panitia menetapkan berat dari komponen lantai dasar ini adalah 11,5 kg. Sehingga berat bangunan maksimal di luar lantai dasar adalah sebesar 58,5 kg. 20) Peserta diperbolehkan (sangat dianjurkan) untuk melakukan/ membuat kreasi dalam membuat sistem sambungan komponen 32

38 kolom dengan plat/lantai dasar. Penanganan penyambungan komponen kolom ke lantai dasar dilakukan sepenuhnya hanya pada saat Kompetisi, sehingga waktu untuk pelaksanaan penyambungan akan turut diperhitungkan. 21) Pada umumnya sistem sambungan antar komponen kayu tidak bersifat kaku (jepit) sempurna. Kondisi sambungan yang demikian ini akan baik apabila diperhitungkan di dalam perencanaan (analisis) struktur agar kondisi aktual dari sambungan tersebut terakomodasi di dalam modelisasi sistem strukturnya. Dengan demikian diharapkan respon struktur dari hasil analisis dapat mendekati kondisi aktual. 22) Pada permukaan atas dari lantai dasar HARUS dibuat terlebih dahulu garis-garis tanda batas (tidak boleh menggunakan mal) oleh Peserta sendiri pada saat Kompetisi sebagai batas dari bangunan serta posisi dari kolom-kolom bangunan, yang bertujuan untuk memudahkan di dalam pemasangan dan perakitan bangunan. Di dalam membuat garis-garis tanda batas ini hendaknya Peserta memperhatikan petunjuk teknis yang diberikan di dalam Panduan terkait dengan ukuran bangunan yang dikompetisikan. Sehingga untuk keperluan tersebut Peserta harus mempersiapkan sendiri alat bantu, antara lain meteran dan mistar-penggaris, pensil/spidol, dan lain-lain. 23) Pada saat Kompetisi, ketika komponen lantai dasar sudah ditempatkan/diletakkan pada tempat yang sudah disiapkan oleh Panitia, maka lantai dasar yang akan dipergunakan/difungsikan sebagai pondasi tidak boleh diangkat atau dipindahkan/digesergeser oleh Peserta. 24) Pada saat pekerjaan penyambungan komponen kolom ke lantai dasar dilakukan, Peserta tidak boleh mengangkat dan/atau 33

39 membalikkan lantai dasar. Lantai dasar harus diam/tetap di tempatnya. 25) Alat sambung komponen struktur yang boleh dipergunakan oleh Peserta adalah HANYA pasak dari kayu/bambu dan/atau paku dan/atau perekat (lem). Dilarang menggunakan alat sambung yang berupa rivet, baut, dan/atau plat buhul dan alat sambung yang lainnya. 26) Peserta tidak boleh menggunakan elemen bresing (bracing) untuk pengaku lateral bangunan, termasuk perkuatan struktural pada panel dinding yang mengakibatkan pembesaran dimensi balok dan/atau kolom. Kekakuan lateral bangunan lebih mengandalkan kekakuan struktur portal (open frame). 27) Posisi/level bawah dari permukaan/bidang atap harus berada di atas level kabel sling yang akan dipergunakan untuk pengujian beban horisontal (lihat petunjuk Gambar) agar bagian atap bangunan terhindar dari modifikasi/pemotongan oleh Panitia. 28) Obyek yang menempel/melekat secara permanen pada bangunan akan diperhitungkan beratnya dalam berat bangunan, sementara obyek lain yang bersifat mobile tidak diperhitungkan dalam komponen berat bangunan, misalnya furniture/mebeuler, lukisan. 29) Peserta HARUS memasang balok-balok anak dengan ukuran yang proporsional untuk memperkuat kekakuan lantai. Orientasi atau arah serta jumlah dan ukuran balok anak ini bisa ditentukan sendiri oleh Peserta. 30) Peralatan bantu yang digunakan untuk perakitan bangunan hanya diperbolehkan dari peralatan manual/mekanik. Peserta DILARANG menggunakan peralatan-peralatan elektrik/elektronik maupun pneumatik. 34

40 BAB II TEMA, FUNGSI DAN TUJUAN KOMPETISI Pasal 2 Kompetisi bernama Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) Ke-6 Tahun Pasal 3 Kegiatan KBGI Ke-6 ini memiliki Tema Rumah Kayu Bertingkat Tahan Gempa, Artistik dan Berbasis Kearifan Lokal Pasal 4 Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) ke-6 sebagai sarana pengembangan kreativitas mahasiswa Teknik Sipil maupun mahasiswa dari disiplin ilmu lainnya yang terkait dengan pembuatan bangunan memiliki tujuan untuk membentuk watak cinta tanah air, mengetahui dan mengaplikasikan perkembangan teknologi bangunan gedung, mencerdaskan anak bangsa (mahasiswa/i) dan mengembangkan potensi dalam a) Berkreasi pada bidang perancangan bangunan gedung, b) Melakukan rancang bangun, sebagai bentuk aplikasi dari ilmu dasar dan teknologi dalam rangka menghasilkan suatu perangkat dan sistem yang sangat dibutuhkan masyarakat, c) Budaya KOMPETISI yang berbasis IPTEKS di lingkungan Perguruan Tinggi, d) Bakat dan minat melalui tindakan realistis dan pengalaman menganalisis masalah secara langsung (hands on experience), 35

41 e) Perhatian mahasiswa/i kepada aspek stabilitas, kekuatan, kekakuan, daktilitas, dan kehematan material, serta faktor ekonomi pada saat melakukan perancangan dan pengkonstruksian bangunan gedung, f) Perhatian mahasiswa terhadap fungsi dan keandalan dan bangunan, g) Perhatian mahasiwa kepada aspek pelaksanaan atas hasil rancangan. h) Perhatian mahasiswa terhadap peraturan/ketentuan/code yang berlaku, i) Perhatian mahasiswa terhadap aspek korelasi antara perancangan dan pelaksanaan, j) Perhatian mahasiswa terhadap masalah lingkungan, k) Perhatian mahasiswa yang mengedepankan aspek KEJUJURAN dalam kompetisi, serta l) Budaya etnik daerah berciri khas Nusantara melalui pengungkapan ekspresi nilai-nilai estetika dalam bentuk bangunan gedung. 36

42 BAB III PENYELENGGARAAN DAN PELAKSANAAN KOMPETISI BANGUNAN GEDUNG INDONESIA KE-6 Bagian Kesatu Penyelenggara dan Pelaksana Pasal 5 a) Penyelenggara Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia ke-6 adalah Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. b) Pelaksana Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia ke-6 adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Alamat Alamat Penyelenggara Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Gedung Dikti Lt IV Jl. Jenderal Sudirman Pintu I, Senayan, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10270, Indonesia Telepon (62-21) ext 0433, (62-21) , (62-21) , Fax. (62-21) Website http// pkm.dp2m@dikti.go.id 37

43 Pelaksana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Alamat Sekretariat Panitia Pelaksana Fakultas Teknik UMM Kampus III Jalan Raya Tlogomas 246 Malang Telepon pesawat 127 Fax Contact Person Kesekretariatan Ir. Alik Ansyori Alamsyah, MT No. HP Dr. Ahmad Mubin, MT No.Hp KJI Ir. Erwin Rommel, MT. No. HP Dr. Samin, MT. No. Hp KBGI Ir. Yunan Rusdianto, MT No. HP Ir. Lukito Prastyo, MT No. HP c) Tempat dan Waktu Pelaksanaan Tempat Penyelenggaraan UMM DOME, Universita Muhammadiyah Malang Waktu Tanggal Nopember

44 Bagian Kedua Manajemen Pasal 6 Untuk melaksanakan dan menyelenggarakan kegiatan Kompetisi ini telah dibentuk Panitia yang terdiri dari Panitia KBGI, Juri dan Pelaksana Lapangan, yang mana pembagian kerja dan kewenangannya diatur sesuai d e n g a n tugas dan tanggung-jawab masing-masing yang didasarkan atas prinsip-prinsip profesionalisme. 39

45 BAB IV KETENTUAN TEKNIS PELAKSANAAN KOMPETISI Bagian Kesatu Rincian Pelaksanaan Kompetisi Pasal 7 1) Peserta dari Perguruan Tinggi berjumlah 4 (empat) orang, terdiri dari 3 (tiga) orang Mahasiswa/i dan 1 (satu) orang Dosen Pembimbing. 2) Perancangan Model Bangunan Gedung dilaksanakan di tempat Perguruan Tinggi masing-masing sesuai dengan Jadwal Kompetisi. Perancangan struktur bangunan gedung dilakukan sesuai dengan Peraturan Bangunan Gedung. 3) Bagi Peserta yang hasil rancangannya dinyatakan lolos pada seleksi Tahap Pertama, P e s e r t a d i h a r a p k a n segera membuat Model Bangunan Gedung yang sesuai dengan ukuran pada Gambar- g a m b a r t e r l a m p i r, di Perguruan Tinggi masingmasing, dan merangkai kembali pada saat pengkonstruksian dalam Kompetisi dengan mengacu kepada Peraturan Kompetisi. 4) Pada saat Kompetisi, Peserta diwajibkan memasang Gambar Kerja (lay out dan detail) dengan ukuran A3 di Area Kompetisi yang akan disiapkan oleh Panitia. 5) Penimbangan dan penyegelan komponen-komponen bangunan gedung dan alat bantu konstruksi, dilakukan pada waktu dan tempat yang akan ditentukan oleh Panitia dan akan disaksikan oleh 2 (dua) orang wakil mahasiswa/i dari Institusi (Perguruan Tinggi) yang berbeda. 40

46 6) Penentuan pemenang didasarkan atas Kriteria Keindahan/Etetika, Kreativitas dalam Rancang-Bangun, Kesesuaian Implementasi terhadap Rancangan, Kinerja Struktural, serta Metoda Pelaksanaan Konstruksi, dan dengan rincian pembobotan nilai sebagai berikut Proposal = 15% Presentasi Proposal = 10% Pelaksanaan Kompetisi = 75%, dengan rincian sebagai berikut - Keindahan/Estetika = 10% - Kreativitas dalam Rancang-Bangun = 15% - Kesesuaian Implementasi terhadap Rancangan = 15% - Kinerja Struktural = 20% - Metoda Pelaksanaan Konstruksi = 15% 7) Penimbangan dan pengukuran baik ukuran komponen konstruksi maupun dimensi model bangunan-jadi dilakukan pada waktu yang telah ditentukan dan disaksikan oleh 2 (dua) Peserta dari Institusi yang berbeda. Setelah penimbangan dan pengukuran selesai dilakukan, maka seluruh komponen struktur dan elemen pendukungnya yang tertimbang/terukurakan diberi tanda (diberikan marking) dan disatukan serta akan disegel. 8) Berat total bangunan gedung-jadi termasuk furniture dan elemen dekoratif yang tidak bisa dilepas dari bangunan (menempel secara permanen pada bangunan) sebagai hasil dari langkah penimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) di atas maksimal 70,0 kg, dan apabila melebihi batasan maksimum ini maka Peserta akan dikenakan penalti. Berat total bangunan gedung-jadi ini termasuk di dalamnya adalah dari komponen lantai dasar yang telah disiapkan oleh Panitia. 41

47 Bagian Kedua Kompetisi Tahap Pertama Pasal 8 1) Peserta adalah mahasiswa Jurusan (Program Studi) Teknik Sipil dari seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia, baik yang berasal dari disiplin ilmu Teknik Sipil maupun disiplin ilmu lainnya yang terkait dengan pembuatan bangunan gedung, yang secara resmi menjadi utusan Perguruan Tinggi yang terdaftar pada Panitia. 2) Peserta mengirimkan Proposal sesuai dengan Ketentuan dalam Panduan, kepada Panitia, yang berisikan dan tidak terbatas pada desain bangunan gedung dan metoda pelaksanaan konstruksi. 3) Proposal yang diterima Panitia akan dilakukan proses seleksi awal yang berupa pemeriksaan Administratif terlebih dahulu sebelum dilakukan evaluasi dan penelitian oleh Tim Juri terhadap substansi Rancangan Teknisnya, yang dilakukan berdasarkan (sesuai dengan) Panduan Kompetisi. 4) Peserta Finalis yang akan mengikuti Kompetisi adalah Tim yang telah berhasil lolos seleksi Tahap Pertama yang dilakukan oleh Tim Juri. 42

48 Bagian Ketiga Materi dan Spesifikasi Teknis Model Bangunan Gedung yang Dikompetisikan Pasal 9 1) Jenis bangunan gedung 2) Ukuran luar/denah gedung 3) Tinggi bangunan Rumah Tinggal Rangka Kayu 2 Tingkat Tahan Gempa 100 cm x 150 cm Tinggi antar lantai 60 cm, tinggi bangunan 2 lantai. 4) Lantai dasar (disiapkan oleh Panitia) Multiplek, t = 12 mm. Lantai 1 (satu) Multiplek, t = 6 mm. (Tidak Diperbolehkan menggunakan Multiplek Film) 5) Landasan/Dudukan Tempat bangunan berdiri dibuat dari beton bertulang, dan akan disiapkan oleh Panitia. 6) Bahan Konstruksi Kayu KELAS KUAT 2 menurut NI-5 PKKI-1961 (semua elemen struktur HARUS berbahan kayu, kecuali alat sambung dimungkinkan bukan berasal dari bahan kayu). 7) Dinding Multiplek, t = 3 mm. Jarak antar dinding maksimum 50 cm. (Tidak Diperbolehkan menggunakan Multiplek Film) 8) Alat Sambung Paku, pasak yang dibuat dari bahan bambu dan/atau kayu, dan/atau perekat (lem). Tidak Diperbolehkan menggunakan plat sambung (buhul), rivet, baut, dan/atau plat 43

49 buhul dan alat sambung yang lainnya. 9) Bukaan pada dinding luar Luas bukaan keseluruhan dinding luar minimum adalah 20% dari luas dinding luar. Luas bukaan dihitung berdasarkan luas lubang aktual untuk sirkulasi udara dan ventilasi cahaya. Bukaan pada masing-masing dinding luar adalah pada 1 sisi, atau 2 sisi untuk ruangan di sudut/pojok. Bukaan harus betul-betul secara fisik berupa bukaan, bukan gambar atau obyek tempelan. 10) Penutup atap bangunan Bentuknya bebas namun mencerminkan ciri-ciri budaya Nusantara, berbahan triplek t = 3 mm (Tidak Diperbolehkan menggunakan Multiplek Film). Rangka kuda-kuda dari atap tidak boleh disiapkan sudah dalam bentuk kuda-kuda ruang 3D, namun disiapkan) dalam bentuk rangka kuda-kuda bidang (2D). 11) Jarak antar kolom maksimum 50 cm, dalam arah panjang maupun arah lebar dari denah lantai. 12) Komponen lantai pada tingkat 2 harus terurai dengan minimal 1 (satu) elemen lantai per ruangan (tidak boleh dibuat menerus sekaligus untuk satu lantai). 13) Tidak diperkenankan menggunakan elemen tie beam (sloof, balok pengikat) pada bagian pondasi bangunan, sebagai pengikat antar dasar kolom. 44

50 14) Tidak diperbolehkan memasang bresing (bracing) sebagai tambahan pengaku terhadap beban lateral. 15) Dimensi maksimum penampang kolom adalah 35 mm x 35 mm. Penampang kolom bersifat masif atau utuh. 16) Dimensi maksimum penampang balok adalah 25 mm x 35 mm. Penampang balok bersifat masif atau utuh. 17) Seluruh komponen struktur b a n g u n a n harus dibuat betul-betul terurai sebelum dirakit/dikonstruksi. 18) Beban uji pada desain untuk model bangunan gedung adalah berupa beban statik horisontal bertahap dengan nilai maksimum 60 kg (= 4 x 15 kg), baik untuk beban dorong maupun beban tarik yang dikenakan pada elevasi 110 cm yang diukur dari permukaan atas lantai dasar. 19) Beban uji sebagaimana dimaksud pada ayat 18 pada tahap berikutnya akan dilakukan proses unloading total secara bertahap pula (pengurangan beban dilakukan 15 kg), dan akan diukur besaran defleksi horisontal pasangannya. Pelaksanaan pembebanan pada tahap awal (dorong) dilakukan ke arah depan bangunan, dan pembebanan tahap ke dua (tarik) dilakukan ke arah belakang bangunan. Proses loading dan proses unloading pada ayat 18 akan diintegrasikan dan disajikan dalam satu kurva beban perpindahan untuk 2 (dua) sikluspembebanan,yang menghasilkan 2 (dua) set kurva histeretik. 20) Kedua alat ukur defleksi (LVDT/Transducer) ditempatkan pada elevasi 105 cm diukur dari permukaan atas lantai dasar. Pengukuran dilakukan pada kedua kolom pojok pada sisi belakang bangunan. 45

51 Pasal 10 Peserta diberikan kebebasan untuk memilih metoda dalam desain konstruksi dan metoda dalam pelaksanaan konstruski (erection), serta sistem struktur dan sambungan elemen struktur, sambungan antar elemen struktur, sambungan antara kolom dengan lantai dasar, sedangkan perhitungan dimensi komponen struktur bangunan gedung harus mengacu kepada Peraturan Bangunan Gedung yang berlaku. Pasal 11 Proposal Teknis terdiri dari satu paket usulan Peserta yang disampaikan kepada Panitia, sebagai syarat untuk dapat mengikuti Kompetisi Tahap Pertama. 46

52 BAB V PELAKSANAAN KONSTRUKSI Bagian Kesatu Prosedur Kompetisi Tahap Kedua Pasal 12 1) Panitia akan mengumumkan hasil Seleksi Tahap Pertama kepada seluruh Peserta Tahap Pertama. Kepada Peserta terpilih (Finalis) diharapkan dapat melanjutkan untuk mengikuti Kompetisi Tahap Kedua (final). Pengumuman akan dilaksanakan melalui surat resmi dan telepon/faksimile/internet. 2) Pengumuman hasil Seleksi Tahap Pertama akan menetapkan sebanyak 9 (sembilan) Tim Finalis, dan merupakan Tim Finalis untuk maju pada Tahap Kedua. 3) Bagi Peserta yang dinyatakan lolos seleksi Tahap Pertama diwajibkan mendaftar ulang (memberikan konfirmasi) kepada Panitia untuk mengikuti Kompetisi Tahap Kedua. 4) Apabila hingga batas waktu pendaftaran ulang berakhir Tim Finalis tidak menyampaikan pemberitahuan (konfirmasi) kepada Panitia, maka Tim Finalis ini secara otomatis dinyatakan mengundurkan diri dan selanjutnya Peserta dinyatakan gugur. Panitia akan menetapkan Peserta dari peringkat berikutnya sebagai Finalis pengganti. 5) Para Finalis diharuskan menyampaikan presentasi hasil rancangannya di depan Tim Juri sesuai jadwal yang akan ditetapkan oleh Panitia. 6) Keputusan Tim Juri tidak dapat diganggu gugat dan bersifat final. 47

53 Bagian Kedua Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Pasal 13 1) Faktor keselamatan kerja dalam Kompetisi ini harus menjadikan perhatian Peserta. 2) Pada saat Perakitan dalam Kompetisi ini para Peserta diwajibkan menggunakan peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), yang minimal terdiri dari helm, kacamata, pakaian kerja lapangan, sarung tangan, sabuk pengaman, masker, dan sepatu kerja. 3) Peserta hendaknya juga menjaga lingkungan kerja agar bisa mendukung dengan baik pelaksanaan pekerjaan, dan tetap menjaga kebersihan lingkungannya. 4) Risiko kecelakaan kerja akibat kelalaian Peserta menjadi tanggungjawab Peserta. Bagian Ketiga Pelaksanaan Konstruksi (Ereksi) Pasal 14 Ketua Tim yang terdaftar pada Panitia bertanggung-jawab atas keselamatan kerja anggotanya, kesuksesan mengimplementasikan gambar kerja ke benda kerja, memelihara alat kerja, menjaga keutuhan material kerja, kebersihan lingkungan, dan jadwal kerja selama masa Kompetisi berlangsung. 2) Penggantian Ketua Tim dan/atau Anggota Tim harus sepengetahuan Panitia dan dengan alasan yang dapat diterima Panitia, dan diajukan sebelum Kompetisi dimulai. 3) Peserta dilarang mengubah, menambah/mengurangi, dan/atau memodifikasi Proposal dan Gambar Kerja yang telah lolos seleksi Tahap Pertama ke dalam pelaksanaan konstruksi (hasil fisik dari model bangunan). 1) 48

54 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) Seluruh biaya material konstruksi dan peralatan kerja menjadi tanggung-jawab Peserta. Tanda/kode perakitan harus diadakan dan disiapkan oleh Peserta. Waktu/durasi perakitan, Keindahan dan Unjuk Kerja selama pelaksanaan konstruksi akan menjadi penilaian Tim Juri. Kerusakan, kehilangan elemen benda kerja dan alat kerja menjadi tanggung-jawab Peserta. Peserta diberi kebebasan untuk memilih metoda pelaksanaan konstruksi. Meskipun demikian, diharapkan metoda pelaksanaan konstruksi yang dipilih memiliki relevansi dengan pembangunan struktur bangunan rumah tinggal sebenarnya, dengan dimungkinkan adanya langkah dan bentuk-bentuk penyederhanaan. Waktu pemasangan asesoris (jika ada) turut diperhitungkan di dalam waktu pelaksanaan konstruksi. Waktu pengukuran dimensi bangunan dan elemen-elemen bangunan selama masa konstruksi tidak termasuk (tidak dihitung) dalam perhitungan waktu pelaksanan konstruksi. Pemasangan alat bantu/perancah dan pembongkarannya menjadi kegiatan dari Peserta dan waktunya termasuk (diperhitungkan) di dalam pelaksanaan konstruksi. Peserta harus memasang di area Kompetisi (site plan) Gambar Lay Out Struktur, Tampak dan Potongan, Daftar Jenis Elemen/ Komponen Struktur dan Jumlahnya, Gambar Kerja mengenai Prosedur Pelaksanaan Konstruksi, Daftar Peralatan Penunjang, serta di dalam Gambar harus dilengkapi informasi tentang Rencana Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh tahapan pengkonstruksian model bangunan. Format Gambar berukuran A3, jumlah gambar maksimum 6 (enam) lembar. Komunikasi antara Dosen Pembimbing dengan Peserta dan sebaliknya dalam rangka pengarahan teknis untuk pengkonstruksian model bangunan dilakukan secara langsung, tidak diperbolehkan menggunakan alat bantu. Arahan teknis kepada Peserta hanya boleh dilakukan oleh Dosen Pembimbing. 49

55 BAB VI PELAKSANAAN KOMPETISI Bagian Kesatu Site Plan Kompetisi Pasal 15 1) 2) 3) 4) 5) 6) Site Plan terdiri dari area kerja perakitan konstruksi dan area kerja persiapan dengan ukuran 4,50m x 4,50m. Area Kerja perakitan Kompetisi disebut area bangunan gedung yang dikompetisikan. Garis referensi Area Kerja ditetapkan dan dibuat oleh Panitia untuk pedoman pelaksanaan. Area kerja persiapan adalah daerah persiapan kerja yang akan menentukan strategi awal pelaksanaan perakitan. Site plan Kompetisi dibatasi oleh garis pembatas yang terikat oleh Peraturan. Pada site plan telah dipasang oleh Panitia tiang-tiang dari profil baja yang akan dipergunakan untuk perangkat bantu pengujian pembebanan terhadap model bangunan gedung, yang oleh Peserta keberadaan tiang-tiang tersebut HARUS menjadi perhatian dan pertimbangan selama pelaksanaan/perakitan konstruksi. Secara skematik gambar site plan Kompetisi dapat dilihat pada Lampiran-2. Bagian Kedua Aktivitas Tim Juri Pasal 16 1) 50 Juri mengevaluasi dan menilai Proposal yang diajukan oleh Peserta, yang telah dilakukan pemeriksaan Administratif sebelumnya oleh Panitia.

56 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) Juri menjelaskan Peraturan Kompetisi dan menjawab pertanyaanpertanyaan Peserta sekitar Peraturan Kompetisi yang diberlakukan sebelum Kompetisi dimulai, yaitu pada saat Technical Meeting. Juri memberikan penilaian gambar kerja sesuai dengan usulan perancangan dan metoda pelaksanaan konstruksi yang lolos Tahap Pertama. Juri memeriksa kembali Proposal pada saat presentasi Peserta. Juri melakukan penilaian presentasi Peserta atas hasil rancangan bangunan yang akan dikompetisikan. Juri memeriksa kelengkapan komponen yang dikompetisikan yang masih dalam bentuk terlepas/terurai. Juri berhak memperingatkan sampai mendiskualifikasi Peserta Kompetisi selama waktu pelaksanaan perakitan bila dipandang akan membahayakan dan/atau melanggar Peraturan. Juri memeriksa kelengkapan dan hasil pengukuran bangunan gedung yang dilakukan oleh Wasit. Juri melakukan penilaian terhadap semua aspek yang telah ditetapkan di dalam Panduan atas pelaksanaan Kompetisi hingga hasil akhir. Juri memerintahkan pemindahan bangunan gedung ke pitstop dari site plan setelah pengujian pembebanan selesai dilakukan. Juri berhak menghentikan pelaksanaan pengujian jika dipandang perlu. Dalam pelaksanaan Kompetisi, Juri akan dibantu oleh Wasit. Keputusan Tim Juri tidak dapat diganggu gugat dan bersifat final. 51

57 BAB VII PENILAIAN Bagian Kesatu Kriteria Penilaian Pasal 17 Kriteria penilaian didasarkan atas unsur-unsur 1) Keindahan/Estetika, dinilai dari keindahan dan keserasian bangunan gedung yang dihasilkan sesuai dengan fungsinya sebagai rumah tinggal 2 (dua) lantai dan yang mampu mencerminkan nilai etnik Nusantara. Nilai estetika adalah nilai seni etnik dari proporsi tampak bangunan gedung dan kelengkapan yang memberi keindahan, kelengkapan elemen dan fungsi arsitektural bangunan gedung rumah tinggal 2 (dua) lantai. Unsur-unsur lainnya yang akan dinilai adalah kesesuaian dan kehandalan fungsi dari bangunan gedung/rumah, yang menyangkut antara lain aspek Operation, yaitu keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan akses ke dalam gedung dan exit dari dalam gedung. 2) Kreativitas dalam Rancang-Bangun, dinilai dari unsur-unsur yang ditunjukkan oleh Peserta, yang meliputi antara lain unsur kreativitas di dalam tahapan Rancang-Bangun, pelaksanaan konstruksi maupun hasilnya, yang termasuk dan tidak terbatas kepada kehematan di dalam penggunaan material konstruksi, hemat energi di dalam operasinya, bersifat ramah lingkungan, dan desain sistem sambungan komponen struktur dan antar komponen struktur (Balok dan Kolom), termasuk sistem sambungan antara kolom dengan pondasi, kemudahan dalam Maintenance/ pemeliharaan, kemudahan di dalam Repair/perawatan/perbaikan termasuk penggantian komponen bangunan jika harus dilakukan dalam masa layan, serta pertimbangan terhadap kondisi lingkungan (aspek durabilitas) agar bangunan bisa tahan lama (awet). 52

58 3) Kesesuaian Implementasi terhadap Rancangan, dinilai dari unsur-unsur Berat Bangunan, Simpangan Horisontal dan Waktu pelaksanaan konstruksi yang ditinjau dari hasil perencanaan dan kondisi aktual. Total berat bangunan adalah berat rangka bangunan gedung, alat sambung dan pendukung kekuatan juga termasuk lantai ditambah dengan hukuman kelebihan berat. Peralatan dan poster tidak termasuk dalam perhitungan berat bangunan gedung. Simpangan horisontal ditentukan dari nilai simpangan maksimum akibat beban dorong dan/atau beban tarik dengan memperhitungkan kemungkinan adanya hukuman. Waktu pelaksanaan adalah nilai jumlah waktu pelaksanaan konstruksi dan perakitan ditambah dengan hukuman kelebihan waktu bilamana terjadi pelanggaran. 4) Kinerja Struktural, dinilai dari besaran Simpangan horisontal dan Berat bangunan antara nilai aktual terhadap nilai yang ditetapkan (batasan ijin) dalam buku Panduan Kompetisi. Selain itu kinerja struktural akan dinilai juga terhadap luasan total kurva histeretik yang diperoleh dari proses loading dan unloading total untuk 2 (dua) siklus penuh pembebanan. 5) Metoda Pelaksanaan Konstruksi, dinilai dari peralatan untuk pengkonstruksian (erection) yang dipergunakan termasuk relevansinya, cara penggunaan peralatan konstruksi, kelogisan dan kewajaran dari tahapan pengkonstruksian serta kebersamaan/ kerjasama Tim dalam bekerja. Metoda Pelaksanaan Konstruksi hendaknya mengacu sedekat mungkin dengan tahapan pelaksanaan konstruksi pada kondisi bangunan prototipe untuk rumah tinggal dua lantai. Selain itu, unsur yang dinilai juga meliputi kelengkapan alat kerja, dan melaksanakan SOP sesuai yang disajikan di dalam Gambar Metoda Pelaksanan Konstruksi. Termasuk unsur yang dinilai di sini adalah kelengkapan dan kepatuhan Peserta terhadap penggunaan peralatan dan pelaksanaan K3, dan kebersihan bahan dan alat kerja serta kebersihan lingkungan kerja selama pelaksanaan pengkonstruksian model bangunan di lapangan (site plan). 53

59 Bagian Kedua Pelanggaran, Sanksi dan Diskualifikasi Pasal 18 1) Ketika Peserta dalam pelaksanaan perakitan (ereksi) disengaja atau tidak disengaja melakukan pelanggaran atas ketentuan sebagaimana ditetapkan di dalam Panduan ini atau terjadi kecelakaan, maka Juri akan melakukan/memberikan penalti/sanksi, dan Juri dapat menetapkan pekerjaan dapat diteruskan atau tidak dapat diteruskan. 2) Peserta bekerja di luar site plan penalti (sanksinya) 30 detik per pelanggaran. 3) Peserta melanggar K3&L penalti (sanksinya) 30 detik per pelanggaran. 4) Setiap kerusakan akibat kelalaian pada saat persiapan dan pengujian penalti (sanksinya) 120 detik per pelanggaran. 5) Ukuran bangunan gedung tidak sesuai dengan ketentuan (Pasal 9) dan bilamana melebihi batas toleransi (maksimal 1%), maka Peserta dikenakan penalti/sanksi. 6) Tinggi kolom per lantai 60 cm, ukuran bangunan luar-luar, jika tinggi lantai tidak sesuai dengan ketentuan dengan batas toleransi 1%, maka Peserta dikenakan penalti/sanksi. 7) Hukuman akan diberikan bila Peserta menyentuh bangunan gedung setelah perakitan dinyatakan selesai. 8) Juri dapat menyatakan Tim terdiskualifikasi jika ketentuan (ayat 1, ayat 5 ataupun ayat 6 di atas) tidak terpenuhi dan/atau material dan spesifikasi model bangunan gedung tidak memenuhi material/ bahan konstruksi dan spesifikasi teknis model bangunan gedung yang dikompetisikan (Pasal 9). 9) Juri juga dapat menyatakan Peserta terdiskualifikasi jika Peserta mengganggu dan/atau melakukan sabotase terhadap Peserta lainnya. 54

60 10) Terhadap jenis-jenis pelanggaran lainnya yang belum dituliskan secara jelas di dalam Panduan ini, besaran penalti/sanksinya akan ditetapkan oleh Tim Juri. 11) Bilamana diketemukan adanya pelanggaran berat yang dilakukan oleh Peserta terhadap Peraturan Kompetisi setelah kegiatan Kompetisi selesai dilaksanakan, maka Tim Juri akan dapat memberikan sanksi berupa diskualifikasi dan/atau pencabutan kembali atas penghargaan yang telah diberikan oleh Panitia, yang berupa Juara Kategori, Juara Umum, Piala, Sertifikat, dan/atau Uang, terhadap Peserta yang bersangkutan. Unsur Kejujuran adalah penting di dalam Kompetisi ini, dan harus dijunjung tinggi oleh semua pihak yang terlibat di dalam Kompetisi ini. Bagian Ketiga Pengujian Bangunan Gedung melalui Pembebanan Horisontal Dorong dan Tarik 2 (Dua) Siklus Penuh Pasal 19 1) Selama pengujian beban horisontal dilakukan, kemungkinan bangunan gedung akan runtuh (collapse) atau terguling, oleh karenanya kondisi tersebut harus menjadikan pertimbangan Peserta. 2) Dalam pengujian pembebanan terhadap model bangunan gedung, pembebanan dilakukan dengan beban statik horisontal yang dikenakan pada ringbalk, dan dalam arah lebar (arah pendek) bangunan. Blok-blok beban (dengan 15 kg) akan disiapkan oleh Panitia. 3) Untuk bisa diperoleh beban yang bersifat merata (bukan terpusat) pada bangunan, Panitia akan menyiapkan balok dari baja profil yang cukup kaku, yang akan ditarik di tengah panjang/bentang profil tersebut secara horizontal dengan kabel sling. 55

61 4) Pembacaan kinerja struktural bangunan gedung dilakukan terhadap nilai simpangan horisontal rata-rata yang terjadi yang dicatat pada 2 (dua) dial gauge/transducer yang dipasang pada bangunan. Bangunan akan dibebani secara bertahap 15 kg. Dengan demikian beban total maksimum 60 kg, baik untuk beban dorong maupun tarik. Kemudian dicatat besaran simpangan pada setiap akhir tahapan pembebanan. Bilamana simpangan yang terjadi/terukur telah melebihi 25,0 mm baik untuk beban dorong maupun tarik pada semua siklus, baik s iklus 1 maupun s iklus 2, maka proses pembebanan tahap selanjutnya akan dihentikan. 5) Beban dorong diberikan dalam arah ke depan bangunan dan beban tarik diberikan dalam arah ke belakang bangunan, sebagai 1 (satu) siklus pembebanan. Hal ini dilakukan dalam 2 (dua) siklus. 6) Apabila pembacaan dari salah satu dial gauge/transducer menunjukkan nilai melebihi 25,0 mm pada satu tahapan pembebanan tertentu, maka proses pembebanan tahap selanjutnya akan dihentikan. 7) Pelaksanaan pengujian dapat dilakukan oleh setiap Peserta Kompetisi dan dapat dibantu oleh Panitia, kemudian dilakukan penilaian oleh Tim Juri. 8) Gambar metoda pengujian pembebanan sebagai bahan rujukan dapat dilihat pada Gambar terlampir. 9) Atas permintaan Peserta, bangunan gedung yang belum selesai dikonstruksi bisa dilakukan uji pembebanan, setelah mendapatkan evaluasi kelayakan pengujian oleh Juri, namun hasil pengujian yang didapat tidak dipertimbangkan untuk penilaian. 10) Hasil akhir dari proses 2 (dua) siklus pembebanan ini akan disajikan di dalam kurva histeretik oleh Panitia. Luasan dari seluruh kurva 56

62 histeretik dari 2 (dua) siklus tersebut yang merupakan besaran energi yang didissipasi oleh bangunan akan dijadikan sebagai salah satu kriteria penilaian Kinerja Struktural. Sangat diharapkan di bawah aksi beban maksimum 60,0 kg, struktur bangunan telah dapat memasuki zona in-elastik. Dengan demikian semakin besar luasan kurva histeretik, maka semakin baik kinerja struktural bangunan dalam menerima beban gempa (beban uji), namun struktur tetap tidak mengalami simpangan lateral yang melebihi batas ijin 25,0 mm. 11) Akhir dari 2 (dua) siklus penuh pembebanan ditandai dengan tidak adanya lagi beban yang dikenakan pada bangunan (unloading total), pada mana dimungkinkan bangunan akan mengalami defleksi sisa (residual deflection). Besaran residual deflection ini tidak menjadi materi penilaian oleh Juri. 12) Pada saat pelaksanaan pengujian, area/site plan harus steril dari pihak luar, kecuali para Wasit beserta Tim Juri, dan anggota Peserta dalam hal diperlukan. 13)Keputusan Juri tidak dapat diganggu gugat dan bersifat final. 57

63 BAB VIII PEMENANG Pasal 20 Berdasarkan penilaian atas pelaksanaan Lomba Tahap 2, Dewan Juri akan menetapkan Penghargaan-penghargaan terbaik untuk Kategori Keindahan/Estetika, Kreativitas dalam Rancang-Bangun, Kesesuaian Implementasi terhadap Rancangan, Kinerja Struktural, dan Metoda Pelaksanaan Konstruksi. Berdasarkan pertimbangan nilai kumulatif selama Kompetisi berlangsung, Dewan Juri akan menetapkan/memutuskan dan mengumumkan Juara I, II, dan III. JUARA PERTAMA ditentukan berdasarkan 1. Sekurang-kurangnya mendapatkan peringkat pertama dari satu diantara kelima Kategori di atas, dan 2. Memperoleh nilai kumulatif tertinggi dari kelima Kategori tersebut, termasuk nilai dari Proposal Teknis dan Presentasi. Dengan demikian Juara Umum akan diberikan sekaligus kepada Juara Pertama. 58

64 Pasal 21 Hak pemenang ditetapkan melalui Surat Keputusan Panitia. Pasal 22 Hak Cipta Pemenang menjadi milik pemenang. Pasal 23 Keputusan akhir Panitia tidak dapat diganggu gugat dan bersifat final. Pasal 24 (KBGI) ke-6 ini berlaku semenjak ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Tanggal Juli 2014 Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ttd Agus Subekti 59

65 LAMPIRAN GAMBAR ACUAN UNTUK PERANCANGAN DAN UJI PEMBEBANAN 60

66 61

67 62

68 63

69 64

70 65

71 66

72 67

73 68

74 69

LAMPIRAN 1: PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL

LAMPIRAN 1: PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL LAMPIRAN 1: PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) Ke-6 Tahun 2014 Proposal KBGI ke-6 ditulis sesuai format yang telah ditentukan oleh Panitia, diketik pada kertas ukuran

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL

LAMPIRAN 1. PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL LAMPIRAN 1. PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) Ke-4 Tahun 2012 Proposal KBGI ke-4 ditulis sesuai format yang telah ditentukan oleh Panitia, diketik pada kertas ukuran

Lebih terperinci

Tema : Rumah Kayu Bertingkat Tahan Gempa, Artistik dan Berbasis Kearifan Lokal

Tema : Rumah Kayu Bertingkat Tahan Gempa, Artistik dan Berbasis Kearifan Lokal Tema : Rumah Kayu Bertingkat Tahan Gempa, Artistik dan Berbasis Kearifan Lokal Tema Kegiatan : Rancang Bangun Rusun Kayu Tahan Gempa Khas Nusantara BUKU PANDUAN KOMPETISI BANGUNAN GEDUNG INDONESIA (KBGI)

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN KOMPETISI BANGUNAN GEDUNG INDONESIA (KBGI) KE

BUKU PANDUAN KOMPETISI BANGUNAN GEDUNG INDONESIA (KBGI) KE BUKU PANDUAN KOMPETISI BANGUNAN GEDUNG INDONESIA (KBGI) KE-5 2013 TEMA: RUMAH KAYU BERTINGKAT YANG HANDAL DAN BERWAWASAN NUSANTARA Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Lebih terperinci

PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL

PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL KONTES BANGUNAN Gedung INDONESIA viii Palembang, 02-04 Desember 2016 15 Lampiran 1 PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL KOMPETISI BANGUNAN GEDUNG INDONESIA VIII TAHUN 2016 Proposal KBGI

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 : PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL KJI KE-10 TAHUN 2014

LAMPIRAN 1 : PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL KJI KE-10 TAHUN 2014 LAMPIRAN 1 : PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL KJI KE-10 TAHUN 2014 KOMPETISI JEMBATAN INDONESIA TAHUN 2014 Proposal KJI ke-10 di tulis sesuai format yang telah di tentukan panitia diketik pada kertas ukuran

Lebih terperinci

PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL

PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL KONTES JEMBATAN INDONESIA XII Palembang, 02-04 Desember 2016 12 PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL KONTES JEMBATAN INDONESIA XII TAHUN 2016 Proposal KJI XII ditulis sesuai format yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2C : PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN BUSUR PEJALAN KAKI BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

LAMPIRAN 2C : PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN BUSUR PEJALAN KAKI BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 LAMPIRAN 2C : PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN BUSUR PEJALAN KAKI KOMPETISI JEMBATAN INDONESIA TAHUN 2014 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: a) Model Jembatan Bentang

Lebih terperinci

PERATURAN KBGI KE BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan Kompetisi ini beberapa hal berikut harus diketahui dan diperhatikan Peserta:

PERATURAN KBGI KE BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan Kompetisi ini beberapa hal berikut harus diketahui dan diperhatikan Peserta: LAMPIRAN 2. PERATURAN KBGI Kompetisi Indonesia (KBGI) Ke-4 Tahun 2012 PERATURAN KBGI KE-4 2012 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kompetisi ini beberapa hal berikut harus diketahui dan diperhatikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. of fire belts), potensi terjadinya gempa bumi sangatlah tinggi. Oleh sebab itu,

KATA PENGANTAR. of fire belts), potensi terjadinya gempa bumi sangatlah tinggi. Oleh sebab itu, KATA PENGANTAR Perkembangan pembangunan di Indonesia yang pesat dalam beberapa dekade belakangan ini memerlukan penataan jangka panjang (masterplan) yang baik dan cermat terkait dengan lingkungan. Hal

Lebih terperinci

PANDUAN KJI 2017 KATA PENGANTAR

PANDUAN KJI 2017 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Sebagai negara kepulauan dengan kondisi geografis yang dipenuhi oleh sungai, selat, jurang, dan pegunungan, infrastruktur menjadi satu hal yang sangat vital dibutuhkan dalam menunjang kemajuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Rumah Bertingkat Berstruktur Baja Canai Dingin, Berkualitas, dan Ramah Lingkungan

KATA PENGANTAR Rumah Bertingkat Berstruktur Baja Canai Dingin, Berkualitas, dan Ramah Lingkungan KATA PENGANTAR Lokasi geografis negara Indonesia yang berada pada jalur pegunungan api aktif dan pertemuan tiga jalur lempeng gempa (ring of fire) mengakibatkan negara Indonesia memiliki potensi yang tinggi

Lebih terperinci

KBGI IX. Tema: Rumah Tinggal Bertingkat Berstruktur Baja Canai Dingin, Berkinerja Seismik, Berbudaya Nusantara, dan Ramah Lingkungan

KBGI IX. Tema: Rumah Tinggal Bertingkat Berstruktur Baja Canai Dingin, Berkinerja Seismik, Berbudaya Nusantara, dan Ramah Lingkungan KOMPETISI BANGUNAN GEDUNG INDONESIA TAHUN 2017 KBGI IX Tema: Rumah Tinggal Bertingkat Berstruktur Baja Canai Dingin, Berkinerja Seismik, Berbudaya Nusantara, dan Ramah Lingkungan KATA PENGANTAR Perkembangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2A : PERATURAN KOMPETISI JEMBATAN JALAN RAYA BAJA BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

LAMPIRAN 2A : PERATURAN KOMPETISI JEMBATAN JALAN RAYA BAJA BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 LAMPIRAN 2A : PERATURAN KOMPETISI JEMBATAN JALAN RAYA BAJA KOMPETISI JEMBATAN INDONESIA TAHUN 2014 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: a) Jembatan rangka baja adalah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 C : PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN BUSUR PEJALAN KAKI BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

LAMPIRAN 2 C : PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN BUSUR PEJALAN KAKI BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: LAMPIRAN 2 C : PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN BUSUR PEJALAN KAKI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: a) Model Jembatan Bentang Panjang (Jembatan Busur) pejalan kaki

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 LAMPIRAN 2 B : PERATURAN KOMPETISI JEMBATAN KAYU PEJALAN KAKI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: a) Jembatan rangka kayu adalah suatu struktur rangka yang melintaskan

Lebih terperinci

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH APLIKASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH APLIKASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA LOMBA KARYA TULIS ILMIAH APLIKASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA (LOMBA DESAIN PERPUSTAKAAN) Library for health environment and comfortable atmosphere Civil Expo 2012 Profesional, Solutif, Dedikatif JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kompetisi Jembatan Indonesia XII Tahun 2016

KATA PENGANTAR. Kompetisi Jembatan Indonesia XII Tahun 2016 KATA PENGANTAR S Dr.Didin Wahidin,M.Pd ebagai negara kepulauan dengan kondisi geografis yang dipenuhi oleh sungai, selat, jurang, dan pegunungan, infrastruktur menjadi satu hal yang sangat vital dibutuhkan

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE LOMBA GAMBAR TEKNIK

TERM OF REFERENCE LOMBA GAMBAR TEKNIK TERM OF REFERENCE LOMBA GAMBAR TEKNIK Latar Belakang Pendidikan yang berkualitas merupakan capaian yang Indonesia inginkan saat ini. Jika berbicara tentang masalah dalam dunia pendidikan.ada beberapa faktor

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE. EAST JAVA SENIOR HIGH SCHOOL BRIDGE DESIGN COMPETITION 2014 Jadwal Kegiatan:

TERM OF REFERENCE. EAST JAVA SENIOR HIGH SCHOOL BRIDGE DESIGN COMPETITION 2014 Jadwal Kegiatan: TERM OF REFERENCE EAST JAVA SENIOR HIGH SCHOOL BRIDGE DESIGN COMPETITION 2014 Jadwal Kegiatan: PUBLIKASI DAN PENDAFTARAN 18 AGUSTUS 18 SEPTEMBER 2014 PEMBUATAN PROPOSAL 8 18 SEPTEMBER 2014 PENGUMPULAN

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN KOMPETISI JEMBATAN INDONESIA (KJI) KE

BUKU PANDUAN KOMPETISI JEMBATAN INDONESIA (KJI) KE BUKU PANDUAN KOMPETISI JEMBATAN INDONESIA (KJI) KE-9 2013 TEMA: JEMBATAN KOKOH, PRAKTIS, INOVATIF DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN Ditjen Dikti Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kementerian

Lebih terperinci

Jembatan Kokoh, Ringan dan Awet

Jembatan Kokoh, Ringan dan Awet Jembatan Kokoh, Ringan dan Awet KATA PENGANTAR Sebagai negara kepulauan dengan kondisi geografis yang dipenuhi oleh sungai, selat, jurang, dan pegunungan, infrastruktur menjadi satu hal yang sangat vital

Lebih terperinci

PERATURAN KOMPETISI BANGUNAN GEDUNG BAJA CANAI DINGIN

PERATURAN KOMPETISI BANGUNAN GEDUNG BAJA CANAI DINGIN 27 PERATURAN KOMPETISI BANGUNAN GEDUNG BAJA CANAI DINGIN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kompetisi diperhatikan oleh Peserta: ini beberapa hal berikut harus diketahui dan 1) Bangunan rumah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. of fire belts), potensi terjadinya gempa bumi sangatlah tinggi. Oleh sebab itu,

KATA PENGANTAR. of fire belts), potensi terjadinya gempa bumi sangatlah tinggi. Oleh sebab itu, KATA PENGANTAR Perkembangan pembangunan di Indonesia yang pesat dalam beberapa dekade belakangan ini memerlukan penataan jangka panjang (masterplan) yang baik dan cermat terkait dengan lingkungan. Hal

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juli 2017

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juli 2017 KATA PENGANTAR Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) merupakan kegiatan yang diadakan untuk menguji kemampuan merancang dan membangun kendaraan yang aman, irit dan ramah lingkungan. KMHE ini merupakan kegiatan

Lebih terperinci

KETENTUAN CIVIL CREATIVE COMPETITION

KETENTUAN CIVIL CREATIVE COMPETITION KETENTUAN CIVIL CREATIVE COMPETITION HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MALANG Latar Belakang Kini pembangunan perumahan minimalis semakin marak di Indonesia serta banyaknya populasi penduduk

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2C : PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN BUSUR PEJALAN KAKI

LAMPIRAN 2C : PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN BUSUR PEJALAN KAKI LAMPIRAN 2C : PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN BUSUR PEJALAN KAKI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: a) Model Jembatan Bentang Panjang (Jembatan Busur) pejalan kaki

Lebih terperinci

Peraturan. Civil Creative Competition. Miniatur Hunian Kontemporer Berbasis Green Building

Peraturan. Civil Creative Competition. Miniatur Hunian Kontemporer Berbasis Green Building Peraturan Civil Creative Competition Miniatur Hunian Kontemporer Berbasis Green Building Latar Belakang Gaya desain kontemporer pada suatu bangunan merupakan gaya desain yang mempunyai kesan ruang terbuka

Lebih terperinci

LOMBA GAMBAR TEKNIK NASIONAL

LOMBA GAMBAR TEKNIK NASIONAL LOMBA GAMBAR TEKNIK NASIONAL SMART ENGINEER and GREEN CONSTRUCTION Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Jl. Soekarno Hatta No. 09 Phone: (0341) 404424-404425 Fax: (0341) 404420 1 TERM OF REFERENCE LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM-M) REKTOR CUP

PANDUAN LOMBA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM-M) REKTOR CUP PANDUAN LOMBA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM-M) REKTOR CUP ` UKM FORUM DISKUSI ILMIAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016 A. Pendahuluan Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian

Lebih terperinci

PERATURAN LOMBA JEMBATAN CIVIL EXPO 2014 BAB I. KETENTUAN UMUM Pasal 1

PERATURAN LOMBA JEMBATAN CIVIL EXPO 2014 BAB I. KETENTUAN UMUM Pasal 1 PERATURAN LOMBA JEMBATAN CIVIL EXPO 2014 BAB I. KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: a) Jembatan rangka kayu balsa adalah suatu struktur rangka yang melintasi alur jalan melewati

Lebih terperinci

LOMBA DESAIN DAN UJI PEMBEBANAN JEMBATAN

LOMBA DESAIN DAN UJI PEMBEBANAN JEMBATAN Timeline dan Jadwal Kegiatan Timeline dan jadwal kegiatan Lomba Desain dan Uji Pembebanan Jembatan Civil Fest 2017sebagai berikut : 7 Agustus 2017 : Sosialisasi (Pengunggahan Poster dan Panduan Lomba)

Lebih terperinci

YOUNG CIVIL ENGINEERING UNIVERSITAS JEMBER 2015

YOUNG CIVIL ENGINEERING UNIVERSITAS JEMBER 2015 Himpunan Mahasiswa Teknik sipil E-mail : yceinofest@gmail.com Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto twitter : @yceinofest TERM OF REFERENCE PESERTA INDONESIAN REAL-ESTATE COMPETITION YOUNG CIVIL ENGINEERING

Lebih terperinci

04/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI

04/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI 04/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2011 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

TIMELINE DAN JADWAL KEGIATAN

TIMELINE DAN JADWAL KEGIATAN TIMELINE DAN JADWAL KEGIATAN Timeline dan jadwal kegiatan Bridge Model Construction Competition (BMCC) sebagai berikut : 18 Maret 2017 Sosialisasi (Unggah Poster dan Buku Panduan) 20 Maret 2017 12 Mei

Lebih terperinci

PANDUAN DAN PERATURAN LOMBA MAKET BENDUNG GERAK / PINTU AIR TINGKAT NASIONAL FANTASTIK CIVIL EXPO 2013

PANDUAN DAN PERATURAN LOMBA MAKET BENDUNG GERAK / PINTU AIR TINGKAT NASIONAL FANTASTIK CIVIL EXPO 2013 PANDUAN DAN PERATURAN LOMBA MAKET BENDUNG GERAK / PINTU AIR TINGKAT NASIONAL FANTASTIK CIVIL EXPO 2013 PANDUAN 1. LATAR BELAKANG Kebutuhan air sebagai pasokan utama penunjang kehidupan semakin lama semakin

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN LOMBA INOVASI TEKNOLOGI SEDERHANA Copyright Ristek Universitas Brawijaya

BUKU PANDUAN LOMBA INOVASI TEKNOLOGI SEDERHANA Copyright Ristek Universitas Brawijaya BUKU PANDUAN Copyright Ristek Universitas Brawijaya PANDUAN A. KETENTUAN PESERTA LOMBA PROPSAL INOVASI TEKNOLOGI : Peserta lomba adalah mahasiswa D3 atau S1 Perguruan Tinggi yang masih aktif yang dibuktikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2A : PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN RANGKA BAJA JALAN RAYA

LAMPIRAN 2A : PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN RANGKA BAJA JALAN RAYA LAMPIRAN 2A : PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN RANGKA BAJA JALAN RAYA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: a) Jembatan rangka baja adalah suatu struktur rangka yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga

Lebih terperinci

MODUL PANDUAN Lomba Karya Tulis Ilmiah SMA/SMK Sederajat INDONESIA DALAM DUNIA ELEKTRONIKA

MODUL PANDUAN Lomba Karya Tulis Ilmiah SMA/SMK Sederajat INDONESIA DALAM DUNIA ELEKTRONIKA MODUL PANDUAN Lomba Karya Tulis Ilmiah SMA/SMK Sederajat INDONESIA DALAM DUNIA ELEKTRONIKA Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini begitu banyak perubahan baik dalam kalangan masyarakat umum ataupun

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN DATA DIRI TIM PESERTA

FORMULIR PENDAFTARAN DATA DIRI TIM PESERTA Nama Tim : Sekolah : Alamat Sekolah : Telepon : Faksimile : E-mail : Guru Pembimbing : Nama Lengkap : N I P : TTL : Alamat rumah : Telepon/HP : E-mail : FORMULIR PENDAFTARAN DATA DIRI TIM PESERTA (Form

Lebih terperinci

04/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI

04/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI 04/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2012 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

2. Tujuan. 3. Deskripsi Lomba. 3.1 Sifat Lomba. 3.2 Jadwal Kegiatan

2. Tujuan. 3. Deskripsi Lomba. 3.1 Sifat Lomba. 3.2 Jadwal Kegiatan 1. Latar Belakang Indonesia sebagai Negara yang berkembang, melakukan pembangunan di segala aspek kehidupan dimana hal yang sangat dibutuhkan adalah tempat bekerja atau bangunan. pada setiap bangunan sudah

Lebih terperinci

mengenalkan dan melestarikan potensi yang terdapat di daerah pesisir seperti kampung baru balikpapan

mengenalkan dan melestarikan potensi yang terdapat di daerah pesisir seperti kampung baru balikpapan TERM OF REFERENCE LOMBA DESAIN PELABUHAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN 2017 A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara yang mempunyai warisan kekayaan alam dan budaya, salah

Lebih terperinci

04/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI

04/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI 04/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT AKADEMIK 2010 KATA PENGANTAR Pedoman Umum Pemilihan Pustakawan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini mulai terjadi perubahan. Pada masa dahulu perekonomian Indonesia tidak mengenal dengan sistem ekonomi kreatif. Akan tetapi Negara Indonesia

Lebih terperinci

GUIDE BOOK MECHANICAL INNOVATION DESIGN CONTEST

GUIDE BOOK MECHANICAL INNOVATION DESIGN CONTEST MECHANICAL INNOVATION DESIGN CONTEST GUIDE BOOK TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA Jl. MT. Haryono No. 167 Kode Pos 65145 Telp. (0341) 583977 Email : contact.kmb.2016@gmail.com MECHANICAL

Lebih terperinci

Jembatan Kokoh, Ringan, dan Ramah Lingkungan

Jembatan Kokoh, Ringan, dan Ramah Lingkungan KATA PENGANTAR Sebagai negara kepulauan dengan kondisi geografis yang dipenuhi oleh sungai, selat, jurang, dan pegunungan, infrastruktur menjadi satu hal yang sangat vital dibutuhkan dalam menunjang kemajuan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENDAFTARAN LOMBA RANCANG BANGUN JEMBATAN (LRBJ) VIII CIVILWEEK UNS 2016

PETUNJUK PENDAFTARAN LOMBA RANCANG BANGUN JEMBATAN (LRBJ) VIII CIVILWEEK UNS 2016 PETUNJUK PENDAFTARAN LOMBA RANCANG BANGUN JEMBATAN (LRBJ) VIII CIVILWEEK UNS 2016 Pendaftaran LRBJ Civilweek UNS 2016 dilaksanakan pada 20 Juli sampai 21 September 2016 dengan mengirimkan (1) Formulir

Lebih terperinci

Diselenggarakan Oleh: 1

Diselenggarakan Oleh: 1 Diselenggarakan Oleh: 1 LOMBA TERBATAS DESAIN RUMAH TUJUAN LOMBA Tujuan lomba mencari gagasan kreatif dan inovatif tentang rancang bangunan rumah tinggal sesuai konteks lingkungan dan tema yang diusung

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE LOMBA GAMBAR TEKNIK

TERM OF REFERENCE LOMBA GAMBAR TEKNIK TERM OF REFERENCE LOMBA GAMBAR TEKNIK HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MALANG TERM OF REFERENCE LOMBA GAMBAR TEKNIK Latar Belakang : Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Jembatan Kokoh, Ringan, Berestetika, dan Berwawasan Nusantara

KATA PENGANTAR Jembatan Kokoh, Ringan, Berestetika, dan Berwawasan Nusantara KATA PENGANTAR Sebagai negara kepulauan dengan kondisi geografis yang dipenuhi oleh sungai, selat, jurang, dan pegunungan, infrastruktur menjadi satu hal yang sangat vital dibutuhkan dalam menunjang kemajuan

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE CIVIL TENDER COMPETITION

TERM OF REFERENCE CIVIL TENDER COMPETITION TERM OF REFERENCE CIVIL TENDER COMPETITION LATAR BELAKANG Tender merupakan suatu proses pengajuan penawaran yang dilakukan oleh kontraktor yang akan dilaksanakan di lapangan sesuai dokumen tender. Dalam

Lebih terperinci

05/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PENGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI

05/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PENGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI 05/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PENGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2012

Lebih terperinci

Lampiran 3- KJI XII Tahun

Lampiran 3- KJI XII Tahun Lampiran 3- KJI XII Tahun 2016 50 lampiran 3 PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN BUSUR PEJALAN KAKI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: a) Model Jembatan Bentang Panjang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Jembatan Kokoh, Ringan, dan Ramah Lingkungan

KATA PENGANTAR Jembatan Kokoh, Ringan, dan Ramah Lingkungan KATA PENGANTAR Sebagai negara kepulauan dengan kondisi geografis yang dipenuhi oleh sungai, selat, jurang, dan pegunungan, infrastruktur menjadi satu hal yang sangat vital dibutuhkan dalam menunjang kemajuan

Lebih terperinci

HMS

HMS NAMA KEGIATAN Lomba Rancang Gambar Bangunan Civilweek 2017 TEMA Think Your Nature, See Your Culture, For Modern Structure LATAR BELAKANG Teknik gambar bangunan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari

Lebih terperinci

Civil Classical Fest 2013 Inovatif,Ringan dan Kokoh

Civil Classical Fest 2013 Inovatif,Ringan dan Kokoh A. LATAR BELAKANG Sebagai infrastruktur dari jaringan jalan, jembatan merupakan bagian dari alat peningkatan aktifitas perekonomian baik dalam skala daerah maupun nasional. Pembangunan jembatan sangat

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE. Inovasi Beton Ekonomis dengan Mutu Tinggi dan Ramah Lingkungan

TERM OF REFERENCE. Inovasi Beton Ekonomis dengan Mutu Tinggi dan Ramah Lingkungan TERM OF REFERENCE LOMBA BETON NASIONAL Inovasi Beton Ekonomis dengan Mutu Tinggi dan Ramah Lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan Infrastruktur di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN. Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI 2018) Tingkat SMA/SMK/MA se Madura

BUKU PEDOMAN. Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI 2018) Tingkat SMA/SMK/MA se Madura BUKU PEDOMAN Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI 2018) Tingkat SMA/SMK/MA se Madura LATAR BELAKANG Visi Fakultas Teknik Universitas Wiraraja Sumenep adalah mewujudkan Fakultas Teknik yang universal, berkarya

Lebih terperinci

06/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN TENAGA ADMINISTRASI AKADEMIK BERPRESTASI

06/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN TENAGA ADMINISTRASI AKADEMIK BERPRESTASI 06/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN TENAGA ADMINISTRASI AKADEMIK BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PESERTA INSIDE OUTSIDE Lomba Desain Rancangan Mobile Pulper Unit

PEDOMAN PESERTA INSIDE OUTSIDE Lomba Desain Rancangan Mobile Pulper Unit PEDOMAN PESERTA INSIDE OUTSIDE 2018 Lomba Desain Rancangan Mobile Pulper Unit A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara penghasil dan eksportir kopi terbesar di dunia. Luas perkebunan kopi

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA ILMIAH REMAJA (LKIR) TINGKAT NASIONAL PRADITA DIRGANTARA COMPETITION (PDC)

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA ILMIAH REMAJA (LKIR) TINGKAT NASIONAL PRADITA DIRGANTARA COMPETITION (PDC) PETUNJUK TEK LOMBA KARYA ILMIAH REMAJA (LKIR) TINGKAT NASIONAL PRADITA DIRGANTARA COMPETITION (PDC) 2018 Dalam rangkaian kegiatan Soft and Grand Opening SMA Pradita Dirgantara A. TEMA KARYA ILMIAH Tema

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA KARYA ILMIAH REMAJA SMA TINGKAT NASIONAL PEKAN ILMIAH BIOLOGI XXIII

PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA KARYA ILMIAH REMAJA SMA TINGKAT NASIONAL PEKAN ILMIAH BIOLOGI XXIII PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA KARYA ILMIAH REMAJA SMA TINGKAT NASIONAL PEKAN ILMIAH BIOLOGI XXIII A. Tema Karya Ilmiah Tema Karya ilmiah dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) PIBT XXIII

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SMA SEDERAJAT TINGKAT NASIONAL UNIT KEGIATAN ILMIAH MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2012

PANDUAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SMA SEDERAJAT TINGKAT NASIONAL UNIT KEGIATAN ILMIAH MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2012 PANDUAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SMA SEDERAJAT TINGKAT NASIONAL UNIT KEGIATAN ILMIAH MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2012 I. PENDAHULUAN Unit Kegiatan Ilmiah Mahasiswa merupakan suatu wadah bagi

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN/KAK (TERM OF REFERENCE/TOR)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN/KAK (TERM OF REFERENCE/TOR) KERANGKA ACUAN KEGIATAN/KAK (TERM OF REFERENCE/TOR) LOMBA KONSEP DAN SKEMATIK DESAIN LINGKUNGAN DAN GEDUNG FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MENUJU GREENcampusFTSP Sekretariat

Lebih terperinci

Civil Engineering Expo CEE. Innovation of Green Concrete Competition

Civil Engineering Expo CEE. Innovation of Green Concrete Competition Civil Engineering Expo 2017 CEE Innovation of Green Concrete Competition 0 I. JUDUL DAN TEMA LOMBA 1. Judul lomba adalah Innovation of Green Concrete Competition 2. Tema lomba adalah mengenai Inovasi Beton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber daya alam melimpah dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Sejauh ini pendayagunaan sumber daya alam tersebut

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM UI Olympus Bioimaging Center (UOBC) Scientific Award 2015

PANDUAN PROGRAM UI Olympus Bioimaging Center (UOBC) Scientific Award 2015 PANDUAN PROGRAM UI Olympus Bioimaging Center (UOBC) Scientific Award 2015 A. Panduan Umum UOBC Scientific Award 2015 akan diberikan kepada 7 (tujuh) orang peneliti ataupun mahasiswa S1/S2/S3. Adapun penghargaan

Lebih terperinci

PANDUAN BRIDGE DESIGN COMPETITION UNTUK SMA/SMK/MA

PANDUAN BRIDGE DESIGN COMPETITION UNTUK SMA/SMK/MA PANDUAN BRIDGE DESIGN COMPETITION UNTUK SMA/SMK/MA CIVIL ENGINEERING INNOVATION CONTEST 2015 A. Nama Acara Bridge Design Competition 2015 B. Tema Lomba Tema acara Bridge Design Competition pada tahun ini

Lebih terperinci

Buku Pedoman. Panduan Pemberian Bantuan Operasional Akreditasi Program Studi Direktorat Jenderal DAFTAR Pembelajaran ISI dan Kemahasiswaan

Buku Pedoman. Panduan Pemberian Bantuan Operasional Akreditasi Program Studi Direktorat Jenderal DAFTAR Pembelajaran ISI dan Kemahasiswaan Buku Pedoman Panduan Pemberian Bantuan Operasional Akreditasi Program Studi 2007 Direktorat Jenderal DAFTAR Pembelajaran ISI dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Halaman Tinggi

Lebih terperinci

PROGRAM HIBAH KOMPETISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TAHUN 2006

PROGRAM HIBAH KOMPETISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TAHUN 2006 PROGRAM HIBAH KOMPETISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TAHUN 2006 Panduan Penyusunan Proposal Pengembangan Kapasitas Institusi dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi K-3 JULI 2006 DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. PENDAHULUAN 1. Gambaran Umum Ibukota Rumbia. 2. Gagasan pembangunan Kawasan MTQ.

DAFTAR ISI. A. PENDAHULUAN 1. Gambaran Umum Ibukota Rumbia. 2. Gagasan pembangunan Kawasan MTQ. PEMBUKA Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini memaparkan peraturan yang mengikat pihak pelaksana dan peserta Sayembara Desain Kawasan MTQ di Rumbia, Kabupaten Bombana. Peraturan tersebut telah mengikuti peraturan

Lebih terperinci

[PETUNJUK UMUM DAN PETUNJUK TEKNIS LOMBA CREANOMIC 2016] November 17, 2016

[PETUNJUK UMUM DAN PETUNJUK TEKNIS LOMBA CREANOMIC 2016] November 17, 2016 1 2 LOMBA BUSINESS PLAN A. Tujuan Lomba business plan diadakan dalam rangka memeriahkan event Creanomic (Creative Economics and Innovation Centre). Lomba diselenggarakan untuk untuk mewadahi kreatifitas

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA KARYA ILMIAH LINGKUNGAN HIDUP

PANDUAN LOMBA KARYA ILMIAH LINGKUNGAN HIDUP PANDUAN LOMBA KARYA ILMIAH LINGKUNGAN HIDUP DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SEMARANG TAHUN 2018 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Peningkatan kepedulian peserta didik di bidang lingkungan hidup perlu didorong

Lebih terperinci

05/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PNGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI

05/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PNGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI 05/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PNGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2011 KATA

Lebih terperinci

02/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI

02/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI 02/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2011 KATA

Lebih terperinci

PENULISAN PROPOSAL PEDOMAN HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENGEMBANGAN DESA BINAAN. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

PENULISAN PROPOSAL PEDOMAN HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENGEMBANGAN DESA BINAAN. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 1 PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENGEMBANGAN DESA BINAAN Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada 2013 2 3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

NAMA KEGIATAN LATAR BELAKANG. Olimpiade Karya Tulis Ilmiah (OKTI 2017) Tingkat SMA/SMK/MA se Madura

NAMA KEGIATAN LATAR BELAKANG. Olimpiade Karya Tulis Ilmiah (OKTI 2017) Tingkat SMA/SMK/MA se Madura NAMA KEGIATAN Olimpiade Karya Tulis Ilmiah (OKTI 2017) Tingkat SMA/SMK/MA se Madura LATAR BELAKANG Visi Fakultas Teknik Universitas Wiraraja Sumenep adalah mewujudkan Fakultas Teknik yang universal, berkarya

Lebih terperinci

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 2016

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 2016 LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MA/SMA/SMK SEDERAJAT se-kabupaten SIDOARJO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 2016 I. TEMA Tema kegiatan Lomba Karya Tulis Ilmiah MA/SMA/SMK sederajat se- Kabupaten Sidoarjo adalah

Lebih terperinci

HMS FT UNS CIVILWEEK 2016

HMS FT UNS CIVILWEEK 2016 Rethink Your Building, Make It Hi-Living Tingkat SMA/SMK/MA/sederajat Se-Jawa Tahun 2016 LATAR BELAKANG Teknik gambar bangunan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA. Nama acara ini adalah Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Universitas Muria Kudus tahun 2017.

PANDUAN LOMBA. Nama acara ini adalah Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Universitas Muria Kudus tahun 2017. PANDUAN LOMBA A. Definisi Lomba Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Universitas Muria Kudus dengan tema Kontribusi Mahasiswa UMK Melalui Optimalisasi Kearifan Lokal merupakan kegiatan kompetisi ilmiah yang

Lebih terperinci

TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT

TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT EXPLORE SCIENCE TO EXPLORE THE WORLD KETENTUAN DAN PANDUAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT www.kirmandapa.com KETENTUAN DAN PANDUAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH (LKTI) SCIENCE CREATION EVEN

Lebih terperinci

PROGRAM HIBAH KOMPETISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TAHUN 2006

PROGRAM HIBAH KOMPETISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TAHUN 2006 PROGRAM HIBAH KOMPETISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TAHUN 2006 Panduan Penyusunan Proposal Pengembangan Kapasitas Institusi dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi K-2 MEI 2006 DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PEKAN DAS BRANTAS X 2014 I. PENDAHULUAN Seiring berjalannya perkembangan zaman dan teknologi banyak timbul permasalahan yang terjadi pada lingkungan sehingga timbul krisis yang

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA. Nama acara ini adalah Muria Scientific Competition 2018.

PANDUAN LOMBA. Nama acara ini adalah Muria Scientific Competition 2018. PANDUAN LOMBA A. Definisi Lomba Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Universitas Muria Kudus dengan tema Peran Mahasiswa sebagai Akselerator Pencapaian SDG s 2030 merupakan kegiatan kompetisi ilmiah yang

Lebih terperinci

A. Tema Lomba Futuristic Construction for The Nation s Future

A. Tema Lomba Futuristic Construction for The Nation s Future A. Tema Lomba Futuristic Construction for The Nation s Future B. Waktu dan Tempat Waktu : Tanggal 11 Juli 13 Oktober 2014 Tempat : Sekolah masing-masing dan Kampus Teknik Sipil Undip. C. Ketentuan Peserta

Lebih terperinci

PANDUAN KOMPETISI KINCIR ANGIN INDONESIA 2014 (KKAI 2014) Rekayasa dan Inovasi Teknologi Energi Terbarukan untuk Kemakmuran dan Kesejahteraan Manusia

PANDUAN KOMPETISI KINCIR ANGIN INDONESIA 2014 (KKAI 2014) Rekayasa dan Inovasi Teknologi Energi Terbarukan untuk Kemakmuran dan Kesejahteraan Manusia Tema : PANDUAN KOMPETISI KINCIR ANGIN INDONESIA (KKAI ) KERJASAMA : DITLITABMAS KEMDIKBUD, Universitas Sanata Dharma, dan BAPPEDA Bantul Rekayasa dan Inovasi Teknologi Energi Terbarukan untuk Kemakmuran

Lebih terperinci

PEDOMAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TAHUN 2014

PEDOMAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TAHUN 2014 PEDOMAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TAHUN 2014 KREATIVITAS GAGASAN PKM-P PKM-M PKM-K PKM-T PKM-KC PKM-AI PKM-GT KEMAUAN DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA LOMBA KARYA TULIS KONSTRUKSI INDONESIA 2011

KERANGKA ACUAN KERJA LOMBA KARYA TULIS KONSTRUKSI INDONESIA 2011 KERANGKA ACUAN KERJA LOMBA KARYA TULIS KONSTRUKSI INDONESIA 2011 I. PENDAHULUAN Sejak tahun 2003 Badan Pembinaan Konstruksi (BP Konstruksi) Kementerian Pekerjaan Umum bersama-sama dengan Lebaga Pengembangan

Lebih terperinci

TERM OF REFRENCE OSN PERTAMINA 2012 KATAGORI SCIENCE PROJECT

TERM OF REFRENCE OSN PERTAMINA 2012 KATAGORI SCIENCE PROJECT TERM OF REFRENCE OSN PERTAMINA 2012 KATAGORI SCIENCE PROJECT OSN PERTAMINA 2012 adalah ajang kompetisi ilmiah bagi para mahasiswa PTN/ PTS Indonesia. Kompetisi ini berlangsung setiap tahun dan telah empat

Lebih terperinci

Karya kreatif, inovatif dalam membuka peluang usaha 2 Materi kegiatan Semua bidang ilmu atau yang relevan

Karya kreatif, inovatif dalam membuka peluang usaha 2 Materi kegiatan Semua bidang ilmu atau yang relevan PANDUAN KOMPETISI LOMBA BUSSINESS PLAN PROGRAM DIII ANALIS KIMIA F-MIPA UII 2014 I. PENDAHULUAN 1.1 Penjelasan Umum Lulusan sebuah perguruan tinggi dituntut untuk memiliki academic knowledge, skill of

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT SMA /SEDERAJAT TEMA KARYA TULIS REMAJA SEBAGAI PELOPOR MASYARAKAT SEHAT

PANDUAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT SMA /SEDERAJAT TEMA KARYA TULIS REMAJA SEBAGAI PELOPOR MASYARAKAT SEHAT PANDUAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT SMA /SEDERAJAT TEMA KARYA TULIS REMAJA SEBAGAI PELOPOR MASYARAKAT SEHAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2017 A. PENDAHULUAN Peningkatan

Lebih terperinci

TERM acenationalevent.ft.unand.ac.id

TERM  acenationalevent.ft.unand.ac.id GREEN ROAD @ace.event @ACEEvent_ acenationalevent.ft.unand.ac.id PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan terhadap infrastruktur semakin banyak dilakukan pada saat ini. Hal ini terjadi karena kebutuhan

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN EVALUASI KINERJA GEDUNG A RUSUNAWA GUNUNGSARI MENGGUNAKAN KONSTRUKSI BAJA BERBASIS KONSEP KINERJA DENGAN METODE PUSHOVER ANALYSIS

PERENCANAAN DAN EVALUASI KINERJA GEDUNG A RUSUNAWA GUNUNGSARI MENGGUNAKAN KONSTRUKSI BAJA BERBASIS KONSEP KINERJA DENGAN METODE PUSHOVER ANALYSIS TUGAS AKHIR RC09 1380 PERENCANAAN DAN EVALUASI KINERJA GEDUNG A RUSUNAWA GUNUNGSARI MENGGUNAKAN KONSTRUKSI BAJA BERBASIS KONSEP KINERJA DENGAN METODE PUSHOVER ANALYSIS Oleh : RANGGA PRADIKA 3107.100.032

Lebih terperinci

PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PERJUANGAN ANTAR SMA/SMK/MA SE-KOTA CIREBON TAHUN 2017

PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PERJUANGAN ANTAR SMA/SMK/MA SE-KOTA CIREBON TAHUN 2017 PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PERJUANGAN ANTAR SMA/SMK/MA SE-KOTA CIREBON TAHUN 2017 A. Tema Peranan Veteran Republik Indonesia Dalam Menghantarkan Kemerdekaan Bangsa Indonesia, Mengawal Perjuangan

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH Tingkat Mahasiswa STUDENT FAIR 2017

PANDUAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH Tingkat Mahasiswa STUDENT FAIR 2017 PANDUAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH Tingkat Mahasiswa STUDENT FAIR 2017 The Infinite Value of Biodiversity JURSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PADANG, 2017 Lomba Karya Tulis Ilmiah

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA PENCIPTAAN SOFTWARE APLIKASI INTERAKTIF 2012 MENINGKATKAN KREATIVITAS MAHASISWA DIY MELALUI PENGEMBANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS

PANDUAN LOMBA PENCIPTAAN SOFTWARE APLIKASI INTERAKTIF 2012 MENINGKATKAN KREATIVITAS MAHASISWA DIY MELALUI PENGEMBANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS PANDUAN LOMBA PENCIPTAAN SOFTWARE APLIKASI INTERAKTIF 2012 MENINGKATKAN KREATIVITAS MAHASISWA DIY MELALUI PENGEMBANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS MOBILE KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL KOORDINASI PERGURUAN

Lebih terperinci

PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SEMARAK GEOGRAFI NASIONAL 2015

PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SEMARAK GEOGRAFI NASIONAL 2015 PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SEMARAK GEOGRAFI NASIONAL 2015 A. Nama Lomba Lomba Karya Tulis Ilmiah B. Tema Penerapan Teknologi Pembelajaran Geografi Untuk Menggali Potensi Geografis Indonesia C. Sub

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN LOMBA

KERANGKA ACUAN LOMBA HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK Kampus Terpadu Balunijuk, Gd. Dharma Pendidikan Jalan Balunijuk, Desa Balunijuk, Kec.Merawang, Bangka 33172 Bangka Belitung Indonesia e-mail : hmtsubb@gmail.com

Lebih terperinci