BAHAN DAN METODE. Gambar 1 Peta lokasi penelitian. loupe, kuas, sarung tangan, jaring serangga,
|
|
- Ridwan Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perkebunan nanas di tiga desa yaitu Sempu, Sugihwaras, dan Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Gambar 1), yang dimulai pada Juli 2011 sampai dengan Agustus Proses identifikasi dilakukan di Klinik Tanaman dan Laboratorium Taksonomi Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB, serta Laboratorium Entomologi, LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Cibinong, Bogor pada September 2011 sampai dengan Oktober Gambar 1 Peta lokasi penelitian Bahan dan Alat Bahan dan alat yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu sampel tanaman nanas yang terserang hama dan penyakit, sampel serangga hama, blangko wawancara petani nanas, alat tulis, blangko pengamatan, botol film, alkohol 70%, kantong plastik, hand loupe, kuas, sarung tangan, jaring serangga, perangkap tikus (live trap), dan sepatu boots. Sedangkan peralatan yang digunakan di laboratorium yaitu cawan petri, kapas, akuades, mikroskop compound, mikroskop stereo, jarum, serta buku identifikasi.
2 12 Wawancara Petani Metode pertama yang dilakukan yaitu wawancara petani nanas menggunakan blangko wawancara yang telah disiapkan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai teknik budidaya yang dilakukan oleh para petani dan hama penyakit penting yang menyerang pertanaman nanas setempat beserta cara pengendaliannya. Pengamatan dan Pengukuran Kejadian dan Keparahan Penyakit serta Persentase Tanaman Terserang Hama Proses pengamatan dan pengukuran kejadian dan keparahan penyakit serta persentase tanaman terserang hama dilakukan di lapangan di tiga desa (Sempu, Sugihwaras, dan Manggis) dengan 9 kebun nanas untuk setiap desa. Pengamatan dilakukan berdasarkan pengelompokan tanaman muda (0-6 bulan), sedang (7-13 bulan), dan tua ( 14 bulan). Setiap stadia umur tanaman terdapat 3 kebun pengamatan di setiap desa. Terdapat kebun pengamatan tambahan yaitu: (a) kebun pengamatan untuk hama tikus dan kera masing-masing sebanyak 1 kebun dan (b) kebun pengamatan kultivar baru tanaman nanas di Kecamatan Ngancar. Kultivar baru tersebut adalah Smooth Cayenne-Master Diamond 2 (SC-MD 2) dengan 2 perlakuan yaitu menggunakan mulsa dan tidak menggunakan mulsa. Sehingga terdapat 30 kebun pengamatan. Pada setiap kebun pengamatan diambil 15 tanaman contoh secara diagional (Gambar 2) s.d. 14 berada di antaranya Gambar 2 Sketsa kebun pengamatan. Indrayani (2008) menyatakan bahwa pengambilan sampel dengan metode sistematik dapat memberikan hasil yang sama dengan metode acak sederhana
3 13 dalam pengamatan penyakit MWP dan juga penyakit lainnya yang memiliki pola pemencaran serangan serupa dengan penyakit MWP. Menurut Karyatiningsih (1980), pengamatan intensitas penyakit (keparahan penyakit) yang disebabkan oleh cendawan yang menyerang tanaman dihitung menggunakan metode Townsend dan Heuberger, dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: KP= keparahan penyakit KP = x 100% n = jumlah tanaman dalam setiap kategori v = nilai numerik dari kategori serangan Z = kategori serangan dengan nilai numerik tertinggi N = jumlah seluruh tanaman yang diamati Tabel 1 berikut menyajikan keparahan dan nilai numerik penyakit yang digunakan. Tabel 1 Keparahan dan nilai numerik penyakit nanas Keparahan penyakit (%) Nilai numerik 0 0 0<x <x <x <x <x Untuk virus dan bakteri yang menunjukkan gejala sistemik dihitung dengan jumlah tanaman terserang dibagi dengan jumlah tanaman yang diamati dikali dengan 100%. Rumus yang digunakan sama seperti rumus penghitungan kejadian penyakit (KP). Pengukuran KP dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: KP = x 100%
4 14 Keterangan: KP = kejadian penyakit n = jumlah tanaman terserang N = jumlah tanaman yang diamati Pengukuran persentase tanaman terserang hama dilakukan dengan menggunakan rumus yang sama dengan kejadian penyakit, yaitu: L = x 100% Keterangan: L = persentase tanaman terserang hama n = jumlah tanaman terserang N = jumlah tanaman yang diamati Tingkat serangan tikus dihitung berdasarkan metode irisan diagonal. Caranya dengan dibuat garis diagonal dari suatu lahan pertanaman nanas yang akan dihitung dengan batas lahan berupa pematang atau benda alami. Pada garis tanaman terdiri dari 15 tanaman contoh. Tanaman pertama (ke-1) berada pada sudut diagonal awal pengamatan dan tanaman terakhir (ke-15) berada pada sudut diagonal seberang (akhir pengamatan). Rumus yang digunakan sama seperti perhitungan persentase tanaman terserang hama. Kelebihan dari metode ini dibandingkan dengan metode Malaysia dan Filipina adalah hemat waktu. Selain itu, pengambilan tanaman contoh secara diagonal pasti akan mendapatkan tanaman nanas yang diserang oleh tikus. Alasan dipilihnya metode ini karena hama tikus pada tanaman nanas hanya menyerang buahnya saja, tidak seperti pada tanaman padi yang juga diserang bagian anakannya. Metode yang sama juga digunakan untuk menghitung tingkat serangan hama kera dan gejala hama lain yang belum teridentifikasi.
5 15 Pengambilan Sampel Hama dan Tanaman Bergejala Penyakit Pengambilan sampel serangga hama dan tanaman bergejala penyakit diperlukan untuk identifikasi lanjut di laboratorium. Sampel serangga hama dimasukkan ke dalam botol film yang berisi alkohol 70%. Sampel tanaman sakit diambil pada hari-hari terakhir pengamatan agar masih segar dan dibungkus menggunakan Koran. Sampel hama tikus didapatkan dengan menggunakan perangkap live trap/perangkap pasar yang dipasang di tepi kebun pengamatan nanas dengan umpan rodentisida. Pengamatan hama kera dilakukan pagi sampai dengan sore hari pada waktu tertentu yang merupakan waktu beraktifitas kera di kebun pengataman. Sweeping (Penjaringan Serangga) Selain dilakukan pengamatan, pengukuran, dan pengambilan sampel serangga hama dan tanaman bergejala, juga dilakukan sweeping (penjaringan serangga) di setiap kebun pengamatan nanas. Sweeping dilakukan untuk mengetahui kekayaan arthropoda yang terdapat di kebun pertanaman nanas. Proses ini dilakukan dengan menggunakan jaring serangga, lalu diayunkan sebanyak tiga kali di setiap plot. Pada tiap kebun pengamatan nanas, terdapat tiga plot sweeping yang terletak di bagian tengah kebun pengamatan dan berjarak 1 m antar plot (Gambar 3). Arthropoda yang didapat kemudian dimasukkan ke dalam botol film berisi alkohol 70% dan dilanjutkan dengan proses identifikasi di laboratorium. 1m m Gambar 3 Sketsa plot pengamatan sweeping.
6 16 Identifikasi Hama, Patogen, dan Hasil Sweeping Setelah dilakukan pengambilan sampel serangga hama dan tanaman bergejala, dilanjutkan dengan proses identifikasi dengan menggunakan beberapa buku kunci identifikasi. Kalshoven (1981) untuk identifikasi jenis uret, serta Williams & Watson (1988) untuk mengidentifikasi kutu putih. Selain itu juga digunakan beberapa buku lain untuk mengidentifikasi jenis serangga hasil sweeping. Proses identifikasi kutu putih diawali dengan membuat preparat slide dari kutu putih terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan identifikasi. Identifikasi jenis patogen dilakukan dengan pengamatan makroskopis gejala serta pengamatan mikroskopis menggunakan mikroskop stereo dan compound. Buku identifikasi cendawan yang digunakan yaitu Barnett & Hunter (1999). Identifikasi virus dilakukan dengan mencocokan gejala dan bantuan Dr. Gede Suastika.
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Wawancara Pengamatan dan Pengambilan Contoh
21 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di enam perkebunan buah naga di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari tiga kabupaten. Kebun pengamatan di Kabupaten
Lebih terperinciI. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung
I. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Berlangsung mulai bulan Agustus 2011 sampai dengan bulan
Lebih terperinciPraktikum Teknologi Produksi Tanaman
Praktikum Teknologi Produksi Tanaman aspek HPT MATERI-1 Intensitas Penyakit dan Kerusakan Akibat OPT Anam Rifai Pengertian Hama adalah hewan/binatang, merusak tanaman budidaya, merugikan secara ekonomi
Lebih terperinciGambar 1 Diagram alir kegiatan penelitian.
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi penelitian berada pada ketinggian 343 meter
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Suka Jaya, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat. Identifikasi
12 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan sampel buah kopi dilakukan pada perkebunan kopi rakyat di Desa Suka Jaya, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat. Identifikasi
Lebih terperinciHAMA DAN PENYAKIT TANAMAN NANAS (Ananas comosus L. Merr.) DI KECAMATAN NGANCAR, KEDIRI SISTANIA AMANDARI
HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN NANAS (Ananas comosus L. Merr.) DI KECAMATAN NGANCAR, KEDIRI SISTANIA AMANDARI DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 ABSTRAK SISTANIA
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan
11 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Agroteknologi Bidang Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Gambar 2 Mikroskop video Nikon SMZ-10A (a), dan Alat perekam Sony BLV ED100 VHS (b)
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Laboratorium Biosistematika Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dimulai dari bulan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian Perbanyakan B. tabaci dan M. persicae
10 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Laboratorium Biosistematika Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian,Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini berlangsung dari
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Tanaman, serta Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas
13 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Bidang Proteksi Tanaman, serta Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Metode Penelitian Penentuan lahan pengamatan dan petak contoh Pengamatan hama
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada lahan petani di Desa Sungai Nanam, Alahan Panjang dan Salimpat, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Identifikasi
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Jurusan Agroteknologi, Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan mulai
14 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Jurusan Agroteknologi, Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu mengadakan kegiatan pengumpulan data, menganalisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif, yang. sensus atau dengan menggunakan sampel (Nazir,1999).
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif, yang merupakan suatu penyelidikan terhadap sejumlah individu, baik secara sensus atau
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi Penelitian Cara Budidaya
17 HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi Penelitian Pengamatan dilakukan di kebun nanas tiga desa yaitu Desa Sempu, Sugihwaras, dan Manggis. Desa Sempu memiliki luas 1350 ha, dengan ketinggian 650-700 mdpl, curah
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Pra-pengamatan atau survei
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika IPB (PKBT-IPB) Pasir Kuda, Desa Ciomas, Bogor, dan Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Perbanyakan isolat jamur B. bassiana dilaksanakan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat
7 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengendalian Hayati, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada bulan Februari
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu . Bahan dan Alat Metode Penelitian Survei Buah Pepaya Sakit
5 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman dan Kebun Percobaan Leuwikopo, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi yang diamati dalam penelitian ini adalah seluruh
Lebih terperinci1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. peroleh dari lahan pertanian organik dan lahan pertanian intensif di Desa
16 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian A. Materi a. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah yang di peroleh dari lahan pertanian organik dan lahan
Lebih terperinciPERANAN Pratylenchus spp. DALAM MENGINDUKSI PENYAKIT LAYU MWP (Mealybug Wilt of Pineapple) PADA TANAMAN NANAS (Ananas comosus L.
PERANAN Pratylenchus spp. DALAM MENGINDUKSI PENYAKIT LAYU MWP (Mealybug Wilt of Pineapple) PADA TANAMAN NANAS (Ananas comosus L. Merr) Oleh: AFIF FERDIANTO A44103058 PROGRAM STUDI HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lapang dan di Laboratorium Bioekologi Parasitoid dan Predator Departemen Proteksi Tanaman Institut Pertanian Bogor, pada bulan Mei
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau pengambilan sampel langsung dari lokasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian adalah indeks keanekaragaman (H ) dari Shannon, indeks
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau pengambilan sampel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam penelitian deskriptif dengan kegiatan secara eksploratif yaitu observasi dengan mengambil sampel secara langsung.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. segala cara untuk menetapkan lebih teliti atau seksama dalam suatu
41 BAB III METODE PENELITIAN A. JenisPenelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi dan kejadian,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Rumah Kaca
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Rumah Kaca dan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperincinyamuk bio.unsoed.ac.id
III. MATERI DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bagan Alir Penelitian Persiapan alat dan bahan penelitian di Lab. Parasitologi dan Entomologi Mengamati keadaan rumah yang akan diambil sampel nyamuk Aedes spp. meliputi:
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
8 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi 1.1.1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alkohol 70%, akuades, dan larutan gliserin. 1.1.2. Alat
Lebih terperinciI. METODE PENELITIAN. Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Juni 2011 sampai Januari 2012.
I. METODE PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Lahan sekitar laboratorium Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Juni 2011 sampai Januari
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Bahan
9 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Patologi Serangga, dan Laboratorium Fisiologi dan Toksikologi Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebunnenas Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Sedangkan identifikasi hama dilaksanakan di Laboratorium Patologi,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE Penelitian I. Populasi dan Keanekaragaman Cendawan Mikoriza Arbuskular pada Lahan Sayuran dan Semak 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sampel tanah untuk penelitian ini diambil dari
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel tanah dari rizosfer tanaman Cabai merah (Capsicum
Lebih terperinciHUBUNGAN NEMATODA PARASIT DENGAN TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT LAYU MWP (Mealybug wilt of pineapple) PADA NANAS (Ananas comosus L.
HUBUNGAN NEMATODA PARASIT DENGAN TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT LAYU MWP (Mealybug wilt of pineapple) PADA NANAS (Ananas comosus L. Merr) ISMAWARDANI NURMAHAYU PROGRAM STUDI HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Oktober 2014 di
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 - Oktober 2014 di Laboratorium Hama Tumbuhan, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. dengan Yokohama National University Jepang yang dilaksanakan di Kebun
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang kerjasama Unila dengan Yokohama National University Jepang yang dilaksanakan di Kebun
Lebih terperinciPREFERENSI PENGELOLAAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN PADA BUDIDAYA ANGGREK DAN ANALISIS EKONOMINYA: STUDI KASUS DI BOGOR KADE KUSUMA DEWI
PREFERENSI PENGELOLAAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN PADA BUDIDAYA ANGGREK DAN ANALISIS EKONOMINYA: STUDI KASUS DI BOGOR KADE KUSUMA DEWI DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penentuan Titik sampel. Mengukur Sudut Duduk Daun Pemeliharaan Setiap Klon
III. METODE PENELITIAN A. Diagram Alir Penelitian Penentuan Titik sampel Pengambilan Sampel pada Setiap Klon - Bidang Preferensi - Bidang Peliharaan - Bidang Petik Mengukur Temperatur, Kelembaban Udara
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. = pengamatan minggu kedua = Pengamatan minggu berikutnya
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan dari April 2005 sampai Februari 2006. Kegiatan ini dibagi dua bagian, yaitu penelitian lapangan dan penelitian laboratorium. Penelitian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Penyiapan tanaman uji
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2010 Maret 2011. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITAN
50 BAB III METODOLOGI PENELITAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi dan kejadian,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tabel 1 Kombinasi perlakuan yang dilakukan di lapangan
13 BAHAN DAN METODE Tempat dan waktu Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor serta di Laboratorium Bakteriologi, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang kerjasama
18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang kerjasama Universitas Lampung dengan Yokohama National University Japan (UNILA- YNU)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif - eksploratif, yang
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif - eksploratif, yang merupakan suatu penyelidikan terhadap sejumlah individu, baik secara sensus atau
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitan ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan dan Penyakit
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitan ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan dan Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
Lebih terperinciGambar 1 Tanaman uji hasil meriklon (A) anggrek Phalaenopsis, (B) bunga Phalaenopsis yang berwarna putih
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Isolasi dan perbanyakan sumber inokulum E. carotovora dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Lebih terperinciMETODOLOGI. Kerapatan jenis (K)
METODOLOGI Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di lahan bekas penambangan timah PT. Koba Tin, Koba-Bangka, dan Pusat Penelitian Sumber Daya Hayati dan Bioteknologi IPB (PPSHB IPB). Penelitian
Lebih terperinciPENENTUAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL TANAMAN DALAM PENGAMATAN GEJALA PENYAKIT LAYU NANAS [Ananas comosus (Linn.) Merr.] DI KABUPATEN SUBANG, JAWA BARAT
PENENTUAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL TANAMAN DALAM PENGAMATAN GEJALA PENYAKIT LAYU NANAS [Ananas comosus (Linn.) Merr.] DI KABUPATEN SUBANG, JAWA BARAT I GUSTI AYU DWI INDRAYANI DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPADATAN KUTU PUTIH DI AKAR DENGAN KEPADATAN KUTU PUTIH DAN SEMUT DI TAJUK TANAMAN NANAS (Ananas comosus (Linn.) Merr.
HUBUNGAN ANTARA KEPADATAN KUTU PUTIH DI AKAR DENGAN KEPADATAN KUTU PUTIH DAN SEMUT DI TAJUK TANAMAN NANAS (Ananas comosus (Linn.) Merr.) MASDIYAWATI PROGRAM STUDI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium dan Rumah Kaca Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, mulai bulan Januari 2012
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Juli 2015. Sempel tanah diambil pada dua tempat yaitu pengambilan sempel tanah hutan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu dan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universtitas Lampung dari Desember
Lebih terperinciPENGARUH PENYIMPANAN DAN FREKUENSI INOKULASI SUSPENSI KONIDIA Peronosclerospora philippinensis TERHADAP INFEKSI PENYAKIT BULAI PADA JAGUNG
PENGARUH PENYIMPANAN DAN FREKUENSI INOKULASI SUSPENSI KONIDIA Peronosclerospora philippinensis TERHADAP INFEKSI PENYAKIT BULAI PADA JAGUNG Burhanuddin Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Tanaman
Lebih terperinciMengukur Serangan Penyakit Terbawah Benih (Hawar Daun) Pada Pertanaman Padi
Mengukur Serangan Penyakit Terbawah Benih (Hawar Daun) Pada Pertanaman Padi Penyakit hawar daun yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris pv. Oryzae termasuk penyakit utama yang menyerang tanaman
Lebih terperinciGambar 3. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq)
m. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Riau dan Rumah Kasa Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau,
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Proteksi Fakultas Pertanian
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Proteksi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan pada bulan September 2017. B. Bahan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada pada bulan April sampai Mei Lokasi penelitian
19 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada pada bulan April sampai Mei 2012. Lokasi penelitian adalah di lahan persemaian Hutan Tanaman Rakyat milik Koperasi Subur
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang Soil
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang Soil Rehabilitation yang dilaksanakan atas kerjasama GMP-UNILA-YNU. Pengambilan sampel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desember hingga Maret. Eksplorasi berupa pengumpulan koleksi Bryophyta
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan yaitu pada bulan Desember hingga Maret. Eksplorasi berupa pengumpulan koleksi Bryophyta
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian a. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamur yang memiliki tubuh buah, serasah daun, ranting, kayu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang tentang Studi
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang tentang Studi Rehabilitasi Tanah atas kerjasama antara Universitas Lampung (UNILA),
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian dilakukan di penangkaran PT. Mega Citrindo di Desa Curug RT01/RW03, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor dan Laboratorium Entomologi Fakultas
Lebih terperinciLampiran 1. Lokasi pengambilan sampel tanah diperakaran Cabai merah (Capsicum annum) di Desa Kebanggan, Sumbang, Banyumas
Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel tanah diperakaran Cabai merah (Capsicum annum) di Desa Kebanggan, Sumbang, Banyumas Gambar 1. Lokasi pengambilan sampel tanah Gambar 2. Tanaman cabai merah (Capsicum
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan dari 2 Juni dan 20 Juni 2014, di Balai Laboraturium
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dari 2 Juni dan 20 Juni 2014, di Balai Laboraturium Kesehatan Medan. 3.2 Alat dan Bahan Alat alat yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik eksplorasi yaitu segala cara untuk menetapkan lebih teliti atau seksama dalam suatu
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sampel tanah diambil dari Hutan Larangan Adat Rumbio Kabupaten Kampar. Sedangkan Enumerasi dan Analisis bakteri dilakukan di Laboratorium Patologi,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan November
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi
20 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Januari sampai dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif, yang merupakan suatu
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif, yang merupakan suatu penyelidikan terhadap sejumlah individu, baik secara sensus atau dengan menggunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juli sampai dengan Desember Spesimen
19 III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Juli sampai dengan Desember 2012. Spesimen dikumpulkan dari beberapa wilayah di Pesawaran, yang kemudian diamati
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam penelitian deskriftif dengan kegiatan secara eksploratif yaitu observasi dengan mengambil sampel secara langsung.
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Pengambilan sampel buah kopi penelitian dilakukan pada perkebunan kopi rakyat
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan sampel buah kopi penelitian dilakukan pada perkebunan kopi rakyat di Sumberjaya. Kumbang penggerek buah kopi (H. hampei) diambil dan dikumpulkan
Lebih terperinciTEKNIK PENGAMATAN POPULASI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN DAN MUSUH ALAMI SERTA ANALISIS KERUSAKAN
TEKNIK PENGAMATAN POPULASI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN DAN MUSUH ALAMI SERTA ANALISIS KERUSAKAN TEKNIK PENGAMATAN POPULASI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN DAN MUSUH ALAMI SERTA ANALISIS KERUSAKAN Yos. F.
Lebih terperinciLampiran 1. Analisis Ragam Peubah Tinggi Tanaman Tebu Sumber Keragaman. db JK KT F Hitung Pr > F
LAMPIRAN Lampiran 1. Analisis Ragam Peubah Tinggi Tanaman Tebu Asal Kebun 1 651.11 651.11 35.39** 0.0003 Ulangan 2 75.11 37.56 2.04 0.1922 Galat I 2 92.82 46.41 2.52 0.1415 Posisi Batang 2 444.79 222.39
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan. Pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar)
III. METODE PENELITIAN A. Bagan Alir Penelitian Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan Pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar) Pengambilan sampel tanah dekat perakaran tanaman Cabai merah (C.
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Pengambilan sampel tanaman nanas dilakukan di lahan perkebunan PT. Great
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan sampel tanaman nanas dilakukan di lahan perkebunan PT. Great Giant Pineapple (GGP) di Lampung Timur dan PT. Nusantara Tropical Farm, Lampung
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2015.
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di laksanakan di Sumatera Kebun Jamur, Budidaya Jamur, di Jalan, Benteng Hilir, No. 19. Kelurahan, Bandar Khalifah. Deli Serdang. Penelitian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Kasa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat
BAHAN DAN METODE Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan di Rumah Kasa Fakultas Pertanian, Medan dengan ketinggian tempat + 25 m dpl pada Bulan Mei
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan di halaman
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan di halaman Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan
Lebih terperinciBAB III METOE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan
BAB III METOE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi yaitu dengan mengadakan pengamatan terhadap
Lebih terperinciII. MATERI DAN METODE PENELITIAN
8 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1.1 Materi Penelitian 1.1.1 Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamur yang bertubuh buah, serasah daun, batang/ranting
Lebih terperinciPERKEMBANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KUBIS PADA TIGA SISTEM BUDI DAYA A. MUBARRAK
PERKEMBANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KUBIS PADA TIGA SISTEM BUDI DAYA A. MUBARRAK SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 ABSTRAK A. MUBARRAK. Perkembangan Hama dan Penyakit Tanaman
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE. dan Desa Nagasaribu), dan Kecamatan Paranginan (Desa Paranginan Selatan, Desa
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan sampel buah kopi sebagai sumber data pemetaan sebaran hama Hypothenemus hampei dilakukan pada pertanaman kopi di tiga Kecamatan, yaitu
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan Jurusan
12 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Lapangan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. telah disinggung di atas. Tahap pertama dilaksanakan di PT Great Giant
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat sesuai dengan tahapan penelitian yang telah disinggung di atas. Tahap pertama dilaksanakan di PT Great Giant
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi yaitu dengan mengadakan pengamatan terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif, yang merupakan suatu penyelidikan terhadap sejumlah individu, baik secara sensus atau dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN
BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Teknik Pengumpulan Data 2.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Taksonomi Tumbuhan (Mikologi). Analisis tanah dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Perbanyakan P. citrophthora dan B. theobromae dilaksanakan di Laboratorium Mikologi Tumbuhan Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
Lebih terperinciYos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP
POSTULAT KOCH MODUL-13 Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP Department of Dryland Agriculture Management, Kupang State Agriculture Polytechnic Jl. Prof. Herman Yohanes Penfui, PO Box
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Pengoleksian Kutu Tanaman
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan dengan mengoleksi kutu putih dari berbagai tanaman hias di Bogor dan sekitarnya. Contoh diambil dari berbagai lokasi yaitu : Kelurahan Tanah baru
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB III METODE DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di dataran menengah desa Gunungsari, kelurahan Sidorejo Kidul, kecamatan Tingkir, kota Salatiga, propinsi
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan Metode Penyiapan suspensi Sl NPV
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Patologi Serangga Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan dari Februari
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai September 2014 di kebun
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai September 2014 di kebun rakyat di Desa Way Laga Kecamatan Panjang Bandar Lampung. Kebun yang diteliti
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung tepatnya di Laboratorium Pembenihan Kuda
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Patologi Serangga Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan dari November
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, karena metode deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang
Lebih terperinci