BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata Desain merupakan hal yang sangat lumrah dikalangan para graphic desainer. dalam bahasa Inggris desain diambil dari bahasa Latin (designare) yang artinya merencanakan atau merancang. Sedangkan desain sendiri diambil dari kata designo (Itali) yang artinya gambar. Dalam desain sendiri menurut Acher adalah suatu bentuk yang memberikan maksud penjabaran melalui beberapa pengalaman, skill dan pengetahuan yang memberikan dan membentuk cerminan pada suatu apresiasi dan adaptasi terhadap sekelilingnya, terutama yang berkaitan dengan komposisi, bentuk, berbagai gambar, corak, motif, warna, arti, dan nilai yang sebagian besar memiliki perbedaaan dan memiliki arti yang berbeda pula. Dalam dunia seni rupa istilah desain dipadukan dengan reka bentuk, reka rupa, rancangan atau sketsa ide. (Supriyono,2010) Dalam berbagai produk, desain merupakan step yang memang harus dilewati. Desain dalam sebuah karya merupakan proses awal membentuk karya tersebut terutama karya yang dihasilkan dari sebuah desain adalah karya yang selalu punya makna dan fungsi. Desain digunakan untuk suatu perancangan terutama perancangan visual. Dalam berbagai kehidupan tentu desain banyak berperan salah satunya adalah desain mata uang. Mata uang merupakan alat transaksi untuk pembayaran. Mata uang pertama kali dibuat oleh bangsa lydia abad ke 6 sebelum masehi, mereka pertama menggunakan mata uang dari bahan logam sedangkan mata uang kertas ditemukan di Cina pada abad ke 2 sebelum masehi. Dalam sejarahnya mata uang kertas adalah mata uang yang mudah dapat dimengerti dan dapat dibuat dengan menggunakan bahan yang terbuat dari bubur kayu dari pada mata uang yang terbuat dari logam, emas maupun perak yang sulit didapatkan. Dalam kehidupan desain, mata uang tentu tidak hanya sebagai

2 2 alat transaksi namun juga alat komunikasi visual yang dirancang untuk mempunyai makna, simbol maupun ikon tertentu pada setiap detail gambarnya. Setiap makna, simbol maupun ikon pada mata uang secara tidak langsung memiliki suatu ciri khas di dalam desainya. Setiap rupa memiliki ciri khas atau identitas masing-masing, ciri khas itu muncul ketika seniman atau pencipta itu memiliki sebuah pola yang hanya meraka ciptakan sendiri. Identitas dalam sebuah karya seni visual disebut dengan identitas visual, identitas visual sendiri memiliki suatu pola yang hanya dimiliki suatu karya seni dan itupun berbeda satu sama lain yang digunakan dengan tujuan untuk membedakan karya seni satu dengan yang lain sehingga mudah dikenal masyarakat. Identitas visual atau yang dimaksud visual identity juga terdapat pada desain mata uang, pola tersebut dapat dilihat jika diteliti secara langsung dengan mengumpulkan semua jenis spesimen mata uang yang emisi tahunnya sama. Selain itu, mata uang kertas sebagai salah satu media komunikasi visual yang tersirat dengan nilai estetika. Estetika merupakan suatu hal yang memiliki beberapa unsur yang terdiri atas gambar, huruf, warna serta teknik cetak yang punya ciri khas. Hasil karya seorang pencipta tidak akan pernah menjadi sebuah produk seni apabila karya tersebut tidak memiliki bentuk estetika yang bermakna.(damianus, 2005:212) Penerapan estetika visual mata uang tentu menjadi penambahan point setiap mata uang yang dibuat. Setiap karya seni yang memiliki estetika tentu terdapat nilai jual tinggi terutama yang menyangkut budaya maupun pahlawan dalam suatu negara. Pengertian estetika berasal dari bahasa yunani kuno aistheton oleh seorang filsuf bernama Baumgarten di tahun 1750, yang berarti kemampuan lewat penginderaan. Menurutnya seni masuk dalam pengetahuan sensoris, sehingga hakekat seni dalam estetika tidak lain ialah keindahan. (Sumardjo, 2000:25) Estetika dapat diterapkan untuk menganalisis suatu karya terutama desain mata uang, seperti halnya estetika menurut Thomas Aquinas yang memiliki 3 syarat keindahan yaitu integrity of perfaction, proportion of harmony dan brightness of clarity yang mana dari ketiga syarat tersebut

3 3 membentuk teori subjektif (tentang perlunya pengalaman keindahan) dan objektif (perlunya benda seni) maka dari itu ketiga syarat tersebut akan melahirkan suatu objektivitas yang disebut dengan benda seni. (Sumardjo, 2000:279) Pengaruh Aritoteles dalam pemikiran Thomas mengenai estetika tampak dalam pengajuannya terhadap peran subjek dalam proses terjadinya keindahan, yang memberikan pengetahuan empiris, yakni terhadap alam semesta, diri manusia sendiri dan dunia lingkungannya. (Sumardjo, 2000:280) Dibalik desain mata uang kertas selain adanya nilai estetika didalamnya juga memiliki suatu makna, tanda atau pertanda pada setiap elemen desainnya. Dalam pandangan Damianus, hasil karya seni seorang seniman tidak akan pernah menjadi sebuah karya seni apabila karya tersebut tidak memiliki bentuk estetis bermakna. (Damianus, 2005:212). Sama halnya dengan pandangan Saussure, sebuah hal memiliki kandungan dua relasi antara penanda dan petanda. Hal tersebut mempunyai cakupan komunikasi visual yang terdapat pada mata uang kertas juga, bisa dikatakan mata uang kertas mengandung konsep semiotik denotasi dan konotasi. Dalam ranah hal ini, denotasi adalah tanda yang logis atau masuk akal bersifat jelas atau nyata. Sedangkan konotatif atau konotasi adalah gagasan dan asosiasi yang didalamnya setiap individu mempunyai interprestasi masing-masing. (Ashwin,1989:208) Dalam suatu mata uang Indonesia untuk tampilannya terdapat kesepakatan bersama antara pihak yang bersangkutan. Dalam kesepakatan tersebut dimata uang kertas mengandung identitas-identitas dari bangsa Indonesia. Identitas tersebut memberikan gambaran tentang ciri-ciri bangsa Indonesia dan yang dimiliki bangsa Indonesia. Identitas dalam mata uang kertas Indonesia tersebut tidak hanya identitas saja namun terdapat maksud dalamnya. Pada mata uang kertas Indonesia terdapat banyak sekali makna dan nilai estetik pada setiap elemennya, didalamnya mempunyai tanda dan penanda, denotasi maupun konotasi. Mata uang kertas Indonesia emisi tahun

4 merupakan salah satu desain mata uang terbaik didunia, dengan standar bahan mutu maupun desain. Dalam mata uang kertas emisi tahun 2000 terdapat desain yang menarik untuk dibahas, untuk dimengerti maksud dan tujuan pada visual mata uang kertas yang dihasilkan oleh delinavit atau desainer mata uang dari departemen pengelolaan uang Bank Indonesia tersebut. Dari hal yang dikemukakan di atas perlu diadakan penelitian tentang desain pada mata uang kertas Indonesia, akan tetapi informasi dan pengetahuan ini akan mengerucut pada visual identity pada visual mata uang kertas Republik Indonesia emisi tahun 2000 dengan menggunkan pendekatan estetika menurut Thomas Aquinas, yang akan diteliti lebih lanjut dalam laporan kajian ini. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan, dapat ditarik beberapa rumusan masalah. Yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana mendiskripsikan dan memahami visual identity mata uang kertas Republik Indonesia emisi tahun 2000? 2. Bagaimana memahami penerapan estetika dalam mata uang kertas Republik Indonesia emisi tahun 2000 menurut Thomas Aquinas? 1.3 Tujuan Penelitian Pada dasarnya tujuan penelitian yang ingin dicapai pada kajian ini adalah sebagai berikut. 1. Mendekripsikan dan memahami apa saja visual identity mata uang kertas republik Indonesia emisi tahun Mendeskripsikan dan memahami estetika menurut Thomas Aquinas dan makna yang terdapat dalam desain mata uang kertas Indonesia emisi tahun 2000.

5 5 1.4 Batasan Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan penelitian yang penulis dapatkan yaitu sebagai berikut : 1. Penulis hanya meneliti mata uang kertas emisi tahun Jumlah objek uang yang digunakan ada 7 buah. 3. Penelitian hanya berpusat pada penelitian estetika menurut Thomas Aquinas dan visual identity dalam mata uang kertas Republik Indonesia Emisi Tahun Manfaat Penelitian Dalam Penelitian ini penulis berharap mampu memberikan manfaat yang baik secara teoritis maupun praktis kepada kalangan mahasiswa desain dan masyarakat khusus yang berperan pada bidang desain maupun seni. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut : 1. Secara Teoritis a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk pengetahuan mengenai estetika menurut Thomas Aquinas pada desain mata uang kertas emisi tahun b. Memberikan pemahaman akan estetika dan makna mata uang kertas Indonesia emisi tahun Secara Praktisi a. Memberikan ilmu atau pengetahuan yang lebih untuk penulis dan pembaca dalam ilmu desain, estetika menurut Thomas Aquinas dan maknanya. b. Menumbuhkan rasa minat untuk mendalami sejarah maupun estetika mata uang indonesia khususnya dari tahun c. Menjadi salah satu bahan referensi untuk penelitian dalam bidang estetika mata uang.

6 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Teori Desain Definisi Desain Kata Desain merupakan hal yang sangat lumrah dikalangan para graphic desainer. Desain sendiri diambil dari kata disegno (Itali) yang artinya gambar. Sedang dalam bahasa Inggris desain diambil dari bahasa Latin (designare) yang artinya merencanakan atau merancang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 346) menegaskan bahwa desain berarti suatu kerangka, bentuk atau sebuah rancangan. Menurut Hery Suhersono (2005: 11) desain adalah penataan atau penyusunan berbagai aspek elemen visual seperti garis, bentuk, warna dan figur yang diciptakan agar tercipta adanya nilai-nilai keindahan didalamnya. Dalam dunia seni rupa istilah desain dipadukan dengan reka bentuk, reka rupa, rancangan atau sketsa ide. Dari desain sebagai bidang disiplin studi, desain adalah suatu disiplin atau mata pelajaran yang tidak hanya mencakup eksporasi visual, tertentau terkait dan mencakup pula dengan aspek-aspek seperti kultural-sosial, filosofis, teknis dan bisnis. (Safanayong, 2006:2) sedangkan dalam ensiklopedia desain merupakan dorongan keindahan yang mewujudkan dalam suatu bentuk komposisi; rencana komposisi; sesuatu yang memiliki kekhasan; atau garis besar suatu komposisi, misalnya bentuk yang berirama desain motif, komposisi nada dan lain-lain. (Sachari, 2005: 8) Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa artian desain dalam kaca mata dunia seni komunikasi visual

7 7 yaitu desain merupakan suatu rancangan awal sebuah solusi masalah untuk membuat sesuatu secara visual yang mana unsur pembentuknya menggunakan elemen visual yang mempunyai ciri khas dan didalamnya mempunyai nilai-nilai keindahan dan maksud tujuan si pembuat yang tertuang ke dalam perancangan gambar visual tersebut Unsur-Unsur Desain Visual Di dalam desain terdapat elemen-elemen pembentuk dalam suatu karya desain. Elemen-elemen itu sendiri dapat saling berhubungan untuk membentuk suatu karya desain nyata atau visual. Didalam visual terdapat unsur-unsur dalam mewujudkan visual yakni : a. Titik Gambar 2.1: Titik (Foto, Anggi 2016) Merupakan salah satu unsur visual yang wujudnya relatif kecil dan dasar, dimana dimensi panjang dan lebarnya dianggap tidak berarti. Titik tidak cenderung memiliki rangkaian, susunan, kepadatan dan jumlah tertentu. (Kusrianto, 2009:30) Titik adalah unsur terpenting dalam senu rupa Sebagai contoh butiknya yaitu adanya lukisan bergaya impresif dengan teknik kombinasi antara variasi ukuran, warna, prinsip desain hingga membentuk suatu perwujudan kesatuan, seperti lukisan yang beraliran pointilisme.

8 8 b. Garis Gambar 2.2: Garis (Foto, Anggi 2016) Adalah goresan yang berpengaruh dalam terhadap pembentukan suatu objek, goresan atau coretan juga sebagai suatu batas limit bidang atau warna. (Kusrianto, 2009:30) c. Bidang Gambar 2.3: Bidang (Internet, Team DKV SMKN 9 Bandung 2013) Merupakan unsur visual yang memiliki dimensi panjang dan lebar. Dilihat dari bentuknya, dikelompokkan menjadi dua bidang, yaitu bidang geometri aliasa beraturan dan bidang nongeometris alias tidak beraturan. (Kusrianto, 2009:30)

9 9 d. Ruang Warna Gambar 2.4: Ruang (Web, Putu darmayasa 2016) Ruang dapat dihadirkan dengan adanya bidang. Pembagian bidang atau jarak antar objek berunsur titik, garis, bidang dan warna. Ruang lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi dua, yaitu ruang nyata dan semu. Keberadaan ruang sebagai salah satu unsur visual sebenarnya tidak dapat diraba tetapi dapat dimengerti. (Kusrianto, 2009:30) e. Warna Warna merupakan pelengkap suatu gambar serta mewakili suasana kejiwaan pelukisnya dalam berkomunikasi. Warna juga merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu merangsang munculnya perasaaan. Secara visual warna memiliki kekuatan yang mampu memengaruhi citra orang yang melihatnya. Masing-masing warna mampu memberikan respon secara psikologis. Molly E. Holzschlag, seorang pakar tentang warna, dalam tulisannya Creating Color Scheme membuat daftar warna seperti berikut : Respons Psikologis yang mampu ditimbulkan Merah Kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresifitas, bahaya.

10 10 Biru Kepercayaan, Konservatif, Keamanan, teknologi, Kebersihan, Perintah. Hijau Alami, Kesehatan, Pandangan yang enak, Kecemburuan, Pembaruan. Kuning Optimis, Harapan, Filosofi, Ketidak jujuran/ kecurangan, pengecut, pengkhianatan. Ungu Orange Coklat Abu-abu Putih Hitam Spiritual, misteri, keagungan, perubahan, bentuk, galak, arogan. Energi, keseimbangan, kehangatan Bumi, dapat dipercaya, nyaman, bertahan Intelek, futuristik, modis, kesenduan, merusak Kemurnian/Suci, bersih, kecermatan, inocent (tanpa dosa), steril, kematian Kekuatan, seksualitas, kemewahan, kematian, misteri, ketakutan, ketidakbahgiaan, keanggunan Gambar Tabel 2.1: Psikologi Warna menurut Molly E. Holzschlag (Kusrianto,2009:47) Semua orang menyukai warna, warna dapat mempengaruhi kejiwaan. Warna juga salah satu pertimbangan untuk suatu hal. Warna menurut teori Sir Isaac Newton apabila dilakukan pemecahan warna spektrum dari sinar matahari, akan dihasilkan warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, alias mejikuhibiniu. Warna-warna itu bisa ditangkap mata manusia pada saat ada pelangi. (Kusrianto,2009:48)

11 11 f. Tekstur Gambar 2.5: Tekstur tanah (Web, Argoteknologi 2016) Merupakan pola raba dalam suatu bidang permukaan. Tekstur berdasarkan fisiknya dibagi menjadi 2 yaitu tekstur kasar dan halus, beserta kesan pantul mengkilat dan kusam. berdasarkan efek tampilanya tekstur dibagi menjadi 2 yaitu tekstur semu dan tekstur nyata. (Kusrianto, 2009:32) Prinsip Desain Desain memiliki prinsip didalamnya yaitu sebagai berikut : a. Kesatuan Gambar 2.6: Prinsip Desain (Web, Team DKV SMKN 9 Bandung 2013) Merupakan prinsip yang mendasar untuk mewujudkan keutuhan. Dalam hal ini kesatuan adalah kunci yang menghubungkan keharmonisan antara warna, raut, arah dan lainya sehingga bisa dilihat keutuhannya. Hukum Gestalt merujuk pada faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas kesatuan seperti kedekatan, kesamaan, ketertutupan, kesinambungan, gerak bersama.

12 12 b. Keserasian Gambar 2.7: Prinsip Desain (Foto, Anggi 2016) Merupakan prinsip desain yang mempertimbangkan kecocokan antara seluruh bagian sehingga dapat dilihat keharmonisan, serta tidak bertentangan agar tercipta suatu makna didalamnya. Model pendekatan keserasian dibagi menjadi dua yaitu keserasian fungsi dan keserasian bentuk. Keserasian fungsi ialah menunjukkan adanya kesesuaian antara objek yang berbeda dalam satu hubungan fungsional. Sedangkan keserasian bentuk karena ada terciptanya kesesuaian raut, ukuran, warna, tekstur dan aspek lain. c. Irama Gambar 2.8: Prinsip Desain (Foto, Anggi 2016) Merupakan suatu pengaturan unsur-unsur desain secara berulang dan berkelanjutan, sehingga terbentuk suatu kesatuan arah dan gerak yang menimbulkan keterpaduan didalamnya. Irama dibagi menjadi Beberapa

13 13 yaitu : repetitif (irama yang tertib dan monoton), alternatif (perulangan secara bergantian), progresif (perulangan yang bertingkat), flowing (perulangan berkelok, berombak, kesinambungan). d. Dominasi (penekanan) Gambar 2.9: Prinsip Desain (Foto, Anggi 2016) Merupakan suatu prinsip desain yang bersifat unggul atau keunggulan sehingga membuat sesuatu untuk menjadi pusat perhatian/center of interest. Cara mewujudkan dominasi yaitu keunggulan bagian, kontras/perbedaan, kelainan, pengaturan arah. e. Keseimbangan Gambar 2.10: Prinsip Desain (Foto, Anggi 2016) Merupakan prinsip desain yang berkaitan dengan peletakan layout sehingga dapat tersusun dengan keadaan seimbang. Pengaturan keseimbangan dapat dibagi menjadi

14 14 3 bagian yaitu keseimbangan simetris (keseimbangan yang dilihat kanan dan kiri sama berat), keseimbangan asimetris (keseimbangan yang membedakan wujud, ukuran, jarak penempatan antara kiri dan kanan dengan seimbang), keseimbangan memancar (keseimbangan yang mengarah pada suatu sumbu atau titik pusat tertentu). f Kesebandingan Gambar 2.11: Prinsip Desain (Foto, Anggi 2016) Merupakan proporsi desain untuk memperoleh keserasian. Proporsi itu sering dipakai dalam karya seni maupun arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret bilangan fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1, sering juga dipakai 8:13. Dalam desain proporsi ini dapat kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman Syarat-syarat desain yang baik Desain yang baik selalu memiliki karakteristik yang bernilai maksimal dengan prinsip keekonomisan. Ada beberapa syarat seperti berikut : a) Daya Kreasi : Mengandung unsur estetika dan kreatif. b) Daya Pakai : Efisensi dalam pemakaian. c) Daya Jual : Memiliki daya jual yang tinggi.

15 15 d) Daya Fungsi : Memiliki Pencapaian maksud dan tujuan dalam desain tersebut Tentang Tipografi Didalam desain grafis, tipografi adalah suatu cetakan huruf yang disusun dan dirancang secara kreatif dalam suatu publikasi dalam proses seni. Huruf cetak memang digunakan untuk mencetak pada media tertentu. Tipografi sebagai unsur pendukung tidak pernah lepas dari desain komunikasi visual. Perkembangan tipografi dipengaruhi oleh kebudayaan dan zaman karena itu dapat bentuk huruf dapat dipersepsikan berbeda-beda, maka dari itu desainer harus cermat untuk memilih dan menyusun huruf. Tidak dapat dipungkiri bahwa teks adalah bagian dari desain grafis yang sangat penting. Oleh karena itu, untuk menguasai desain grafis, harus mempelajari pula tipografi, yaitu ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang huruf cetak. (Kusrianto, 2009:190) Huruf terdiri dari bagian-bagian yang secara ilmiah memiliki nama. Untuk itu huruf dikelompokkan dalam beberapa kategori dan penggayaan. Ada 2 aspek dalam anatomi huruf : 1) Aspek yang pertama adalah bentuk fisik huruf dan merupakan metode mengenai bagaimana huruf dibentuk, demikian juga dengan cara mengukurnya. 2) Aspek yang kedua menyangkut bentuk, kontruksi dan tampilan secara visual dan masing-masing huruf secara individu. Adapun pengelompokkan huruf sesuai dengan ciri-ciri anatominya : 1) Oldstyle

16 16 Gambar 2.12: Tipografi menurut ciri anatominnya (Web, David Radtke 2016) Huruf ini diciptakan dalam periode tahun 1470 ketika huruf venetian pertama kali dibuat oleh seniman Venice, diikuti seniman Aldus dan Caslon berakhir pada abad ke- 16. Beberapa font yang dikategorikan sebagai font oldstyle : Bembo, bauer text, CG Cloister, ITC U sherwood, Clarendon, Garamond, Goudy, Oldstyle, Palatino dan lain sebagainya. Oldstyle memiliki huruf yang sangat rumit dan memiliki seni keiindahan didalamnya. (Kusrianto,2009:202) 2) Modern Gambar 2.13: Tipografi menurut ciri anatominnya (Web, David Radtke 2016) Huruf ini diciptakan pada abad ke 18 ketika Giambastita Bodoni menciptakan karya yang kita kenal saat ini sebagai font bodoni.

17 17 Beberapa font yang dikategorikan sebagai font modern : Bodoni, bauer bodoni, didot, torino, auriga, ITCFenice, Linotype Modern, ITC Modern dan lain sebagainya. Memiliki huruf yang relatif senerhana dari pada oldstyle. (Kusrianto,2009:203) 3) Slab Serif Gambar 2.14: Tipografi menurut ciri anatominnya (Web, David Radtke 2016) Kelompok ini ditandai dengan bentuk serif yang tebal, masa kemunculan jenis font bervariasi dan ikut kemunculan huruf-huruf yang berfungsi sebagai penarik perhatian. Beberapa font yang dikategorikan sebagai font slab serif : Boton, aachen, calvert, lubalin graph, serifa, eockwell dan lain sebagainya. (Kusrianto,2009:204) 4) San Serif Gambar 2.15: Tipografi menurut ciri anatominnya (Web, David Radtke 2016) Adalah huruf tanpa serif (kait diujung). Pertama kali diciptakan oleh William Calson IV pada tahu 1816.

18 18 Beberapa font yang dikelompokkan sebagai font san serif : Franklin Gothic, Helvetica, Univers, Formata, Gill sans, Futura, Optima dan masih banyak lagi. (Kusrianto,2009:208) Tentang Layout Layout dalam artian adalah menata atau menyusun. Dalam penataan layout dihalaman cetak adalah salah satu bagian dari kegiatan dalam desain grafis. Oleh karena itu, prinsip desain tidak ada bedanya dengan apa yang telah dipelajari pada nirmana maupun desain grafis, elemen-elemen visual harus ditata secara apik di halam tersebut. (Kusrianto, 2009:268) Dalam dunia grafis, layout sangat berpengaruh karena layout memeberikan kita kemudahan untuk mendesain secara menarik dan seimbang, tantang yang paling menarik untuk graphic desainer adalah tata desain atau layout. Layout memeliki prinsip yang harus digunakan dalam mendesain menurut Robin Williams dalam buku the nondesigner s design book, yaitu : 1) Kontras (contrast) Gambar 2.16: Prinsip Layout

19 19 (Web, Aulia Masna 2016) Disamakan dengan artian keseimbangan. Desain yeng memiliki penyusunan yang kontras akan memperoleh fokus yang ditonjolkan sehingga desain itu tidak akan dikatakan desain datar. 2) Perulangan (repetition) Gambar 2.17: Gambar dari the nondesigner s design book (Foto, Anggi 2016) Pengulangan merupakan cara lain yang bisa digunakan untuk menciptakan suatu kesatuan dalam desain. Dalam desain, perulangan bisa digunakan untuk berkreasi dalam berbagai elemen grafis seperti warna, bentuk, garis, tekstur, bahkan objek. Dalam dunia layout perulangan akan memperkuat kesatuan pada desain. 3) Peletakkan (alignment) Gambar 2.18: Prinsip Layout (Foto, Anggi 2016)

20 20 Alignment atau peletakkan elemen - elemen dalam desain grafis dan layout merupakan hal yang sering muncul dalam proses desain. Alignment sangatlah penting dalam desain untuk membangun suatu tampilan yang indah secara estetis dan efektif secara fungsinya. Alignment dibagi menjadi 4 format utama yaitu center (rata tengah), left (rata kiri), right (rata kanan) dan justify (rata kanan-kiri). 4) Kesatuan atau fokus (proximity) Gambar 2.19: Prinsip Layout (Pinterest, Lee Waller 2016) Kesatuan merupaka salah satu dasar tata rupa yang sangat penting. Kesatuan menghubungkan ke berbagai elemen satu dengan elemen lain yang mengakibatkan keharmonisan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan, maka kesatuan telah tercapai. Dalam layouting kesatuan dapat terlihat jelas Teori Seni Definisi Seni Seni dalam bahasa melayu rendah kuno berarti kecil tapi dalam artian zaman setelah merdeka disebut sebagai art atau keterampilan, aktivitas manusia, karya, seni indah.seni merupakan sebuah wujud penginderaan, karya seni sendiri yaitu suatu seni yang dapat dilihat, didengar tetapi arti seni itu sendiri

21 21 berada diluar benda seni karena seni itu berupa nilai. Dalam seni butuh adanya suatu kreativitas didalamnya untuk menciptakan hal-hal baru dan lebih segar tentunya. Kreativitas dalam seni adalah bagaimana seseorang mampu mempergunakan teori ketrampilan dalam menjawab persoalan dalam bidang seni tersebut (Sumardjo, 2000:43). Menurut Susanne K. Langer menyebutkan ada 3 prinsip seni yakni ekspresi, kreasi dan bentuk. Prinsip ekspresi ini berlaku untuk semua golongan seni karena disini orang mempunyai pemikiran dan tindakan yang sesuai dengan diri sendiri. Prinsip ini dilakukan karena adanya dorongan rasa ingin memuaskan diri dan bebas untuk melakukan segala sesuatu. Prinsip yang kedua adalah kreasi. Kreasi yang berarti ciptaan. Segala sesuatu yang belum ada, lalu dibuat berdasarkan ide yang mapan beserta material yang sudah ada di alam semesta. Kreasi itu berbentuk wujud yang dapat dilihat, didengar, dirasa, yang tidak ada menjadi ada. Prinsip yang ketiga yaitu bentuk. Bentuk dikatakan prinsip karena bentuk itu perwujudan dari seni yang dapat dilihat dengan struktur tertentu dengan pengertian abstrak. Bentuk juga dapat dikatakan sesuatu yang menyangkut nilai Seni sebagai nilai Yang dimaksud seni itu adalah tentang nilai bukan tentang bendanya. Nilai itu sesuatu yang subjektif, karena itu tergantung kepada manusia yang menilainya. Secara konteks nilai itu praktis, dapat dilihat karena kegunaanya terkadang dapat ditambahkan pada suatu kenyataan. Nilai lain dalam karya seni adalah nilai kognitif atau pengetahuan. (Jakob Sumarjo, 2000:135)

22 Teori Desain dan seni Antara Desain dan Seni Desain merupakan suatu perancangan yang berasal dari ide dan memiliki fungsi tertentu dalam penciptaannya. Selain fungsi desain memiliki prinsip dasar yang harus dipenuhi. Desain adalah bagian dari karya seni. Karya seni memiliki aspek ide, juga memiliki prinsip yaitu aman, nyaman dan indah. Meskipun memiliki kesamanan, desain dan seni memiliki perbedaan ensensia. Desain diciptakan untuk memenuhi fungsi kegunaan, sedangkan seni untuk memenuhi ekspresi pribadi dan mengungkapkan ide (gagasan). Desain bersifat praktis sedangkan seni bersifat ideologis Seni dan Desain dalam Suatu Karya Dalam suatu karya terdapat unsur desain dan seni. Namun, banyak orang awam yang mengatakan desain dan seni itu sama. Seni dan desain tidak sepenuhnya sama, seni dan desain memiliki beberapa perbedaan, pengertiannya pun sangatlah berbeda. Dalam seni tidak semua karya seni itu indah tapi dalam desain, karya desain itu harus indah atau estetika selain memiliki kegunaannya. Indah atau tidak indahnya dalam suatu karya seni tergantung pada seniman yang membuatnya dan juga peran penikmat seni (Suhernawan dan Nugraha, 2010:3). Setiap manusia menyukai keindahan masing-masing. Melalui seni manusia memiliki kenikmatan secara batiniah. Keindahan seni adalah keindahan yang diciptakan oleh manusia. Keindahan dalam karya seni dan desain memiliki nilai esentitas tersendiri. Meninjau sebuah karya seni rupa ataupun desain hakikatnya karya tersebut harus diletakkan sebagai objek bermakna. Karya-karya tersebut diyakini memiliki sejumlah

23 23 nilai yang tercipta seiring proses pembuatanya. Dalam karya seni maupun desain nilai-nilai tersebut amatlah luas, yaitu sebagai ekspresi dan tanda-tanda zaman di saat karya tersebut dibuat. Semakin berbobot seniman atau perancangan itu membuat karya, semakin luas dan dalam pula nilai yang menyertainya Seni dan Desain dalam Ragam Hias Ornamen berasal dari kata ornare bahasa latin yang berarti menghias. Ornamen juga berarti dekorasi atau hiasan. Ornamen merupakan hasil budaya sejak zaman prasejarah dan berlanjut sampai masa kini. Dalam hal ini ragam hias memiliki pengertian secara umum yaitu keinginan manusia untuk menghias benda-benda sekelilingnya, bentuk yang didapat oleh seniman dari berbagai hal terlihat oleh indera penglihatan manusia dan dibentuk sesuai inmajinasi seniman tersebut. Dengan itu, kekayaan bentuk yang berasal dari penglihatan manusia tersebut menjadi sumber ornamen dari masa lampau yang berkembang di istana raja-raja dan para bangsawan baik yang ada dibangsa barat maupun bangsa timur. Pada prinsipnya ragam hias merupakan hasil karya seniman. Dalam ragam hias tersebut terkandung unsur seni yang menampilkan keindahan. Disamping keindahan, banyak ragam hias diciptakan dengan maksud untuk keperluan yang tertentu. (kemdik,2009:4) Dalan struktur yang terdapat pada bidang gambar, ornamen adalah suatu perihal struktur dari elemen-elemen visual yang terdapat pada sebuah gambar tersebut. (Susanto, 2003). Unsur yang terdapat pada ornamen yaitu motif, motif merupakan elemen pokok dalam ornamen yang gambarnya memiliki pola tertentu. Motif memiliki beberapa macam meliputi : a. Motif Geometris

24 24 Gambar 2.20: Macam Motif (Web, Mohammad Imam 2016) Yaitu motif yang menggunakan unsur-unsur rupa seperti garis dan bidang yang bersifat abstrak. Contoh : meader, lilin, lereng, kawung, jlamprang, tumpai, L/T b. Motif tumbuh-tumbuhan Gambar 2.21: Macam Motif (Web, Bayu Wiyanta 2016) Yaitu penggambaran motif yang berbentuk tumbuhtumbuhan baik natural maupun stilirisasi. Contoh : motif bunga mawar, pohon asem c. Motif Binatang Gambar 2.22: Macam Motif (Web, Ani Andayati 2016) Yaitu penggambaran motif berbentuk binatang yang merupakan hasil dari gubahan/ stilirisasi.

25 25 Contoh : motif gajah, motif singa, motif ular d. Motif manusia Gambar 2.23: Macam Motif (Web, Iqbal 2016) Yaitu salah satu motif perwujudan manusia baik berkedok atau bertopeng atau secara utuh. Contoh : Motif sosok utuh (gaya belalang sembah), motif kedok dan kala (neraca bulan pejejang bali), motif sebagian tubuh, motif wayang. e. Motif benda-benda alam Gambar 2.24: Macam Motif (Web, Team Universitas Negri Medan 2016) yaitu motif yang menyerupai benda alam. Contoh : batu, air, gunung, matahari. f. Motif Kreasi Gambar 2.25: Macam Motif

26 26 (Web, Lulu & Endang 2016) Yaitu motif yang berdasarkan pemeikiran atau imajinasi, bentuk ciptaan sendiri. Contoh : motif kal, motif ikan duyung, raksasa. Tidak hanya motif saja, benda yang memiliki ornamen adalah benda yang memiliki nilai harga yang sangat tinggi. Hal itu membuat ornamen selain indah dilihat tapi juga bernilai tinggi Tentang Estetika Begitu banyak pemikiran orang dengan teori-teori yang dibuat, seperti halnya estetika. Teori estetika tidak hanya satu atau dua tetapi lebih dari 10 dengan berbagai macam pemikiran dari berbagi filsuf. Mulai dari Plato hingga Jacob Sumarjo membahasa tentang pengertian maupun pola pikir estetika seni. Estetika yang paling terkenal sepanjang masa yaitu estetika milik Plato dan Aritoreles hingga saat ini masih menimbulkan perdepatan dan penafsiran oleh filsuf-filsuf. Teori yang dimaksud Plato adalah bersumber dari cinta kasih, moral dan kebenaran/ilmu pengetahuan (watak). Keindahan yang menurut Plato dibagi menjadi 2 kategori yaitu keindahan menurut bendanya dan keindahan menurut bentuk hubungan. No Menurut Benda Menurut Bentuk 1 Keindahan yang melekat pada Keindahan yang sederhana benda (keindahan sesungguhnya (keindahan yang menunjukkan yang hanya tiruan dari ide adanya kesatuan yang sederhana) abadi) 2 Keindahan diluar benda Keindahan yang kompleks (tingkah laku) (keindahan menunjukkan adanya proporsi, ukuran dan unsur-unsur yang membentuk kesatuan besar. Gambar Tabel 2.2: Plato

27 27 Karya seni dalam sudut pandang Plato adalah karya seni terjadi akibat pendekatan yang terlalu intelektual dengan car menilai dari sudut pandang ilmu pengetahuan yang rasional. (Sumarjo,273) Beda halnya dengan Plato, Aritoteles memang setuju dengan pendapat Plato bahwa seni itu adalah suatu tiruan atau imitasi. Akan tetapi, tiruan yan dimaksud oleh Aritoteles adalah tiruan yang bukan hanya sekedar reproduksi realitas. Seniman memiliki sejumlah realitas untuk membangun sebuah memiliki makna, contoh adalah tingka laku manusia yang terjadi dimana pun dan kapanpun dengan begini karya seni itu bersifat universal. Adapun ciri-ciri keindahan menurut Aritoteles : 1. Keatuan atau keutuhan yang dapat menggambarkan kesempurnaan bentuk, tak ada yang berlebihan maupun berkekurangan, semua serba pas. 2. Harmoni atau keseimbangan, sesuai dengan ukurannya atau proporsional. 3. Kejernihan atau kejelasan, terang tanpa adanya keraguan. Semua keindahan itu dapat diapresiasikan dengan peran nalar, dan bukan bersifat transendental seperti Plato. (Sumarjo, 275) Dalam pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kedua orang filsuf tersebut memiliki banyak perbedaan dalam pandangan mengenai estetika dalam suatu karya seni, namun kedua filsuf tersebut sangat mempengaruhi cara pandang filsuf-filsuf dalam masa dikemudian seperti halnya filsuf Horatius, S.t Agustinus, Thomas Aquinas, Emmanuel Kant, Wolfgang Von Goethe dan masih banyak lagi. Yang paling banyak terpengaruh dalam estetika Plato dan Aritoteles adalah Horatius, S.t Agustinus dan Thomas Aquinas pada abad pertengahan. Dua diantaranya memiliki kecondongan pandangan yang berbeda satu sama lain, S.t Agustinus memilih Plato sebagai filsuf yang berpengaruh dalam pandangannya, sedangkan Thomas Aquinas memilih Aritoteles sebagi pertimbangan

28 28 estetikanya tapi keduanya tetap menggunakan pandangan Plato dan Aritoteles. Dalam hal ini penulis memilih pandangan Thomas Aquinas sebagai panduan untuk memecahkan estetika dalam mata uang kertas Indonesia ini dengan alasan bahwa estetika menurut pandangan Thomas Aquinas memiliki unsur-unsur estetika yang dimiliki mata uang kertas Indonesia emisi 2000 dengan menggunakan visual identity. Menurut Jakob Sumardjo dalam bukunya filsafat keindahan merupakan bagian dari estetika modern, tidak hanya mempersoalkan proses atau hasil/produk, tetapi juga makna atas produk tersebut, baik keterlibatannya dalam proses produksi maupun caranya mengevaluasi dan menggunakan produk tersebut. Estetika sendiri merupakan suatu keindahan yang didalamnya memiliki pesan dan maksud tertentu selain keindahan saja. Sebagai bagian dari budaya rupa, karya desain memiliki nilai-nilai estetis. Nilai-nilai tersebut lahir karena ekspresi pribadi seperti halnya pada seniman dalam berkarya seni, maupun nilai-nilai yang lahir karena tuntutan objektif yang lahir karena selera pasar, tren yang berkembang dimasyarakat, maupun yang lahir karena penggunaan teknologi atau material baru. (Sachari, 2005:122) Estetika memilki 3 pokok aspek : seniman/kreator/desainer, karya seni/desain, publik seni/apresiator. a) Seniman Yaitu orang yang membuat karya tersebut. b) Karya seni Hasil jadi dari proses kreatif berbentuk fisik visual. c) Publik Seni Orang-orang yang mengapresiasi dan mengkritik karya seni. Model pendekatan estetik dapat dilakukan atas dua sisi yaitu : a) Pendekatan melalui filsafat seni

29 29 Objek desain dapat diamati sebagai sesuatu yang mengadung makna simbolik, makna sosial, makna budaya, makna keindahan, makna ekonomi, makna penyadaran, ataupun makna religius. Dengan itu memberikan tinjauan dari artian dan makna pada sebuah objek tersebut. b) Pendekatan melalui kritik seni Objek cenderung diamati sebagai sebuah objek yang mengandung dimensi kritis, seperti dinamika gaya, teknik pengungkapan, tema karya, ideologi estetik, pengaruh terhadap gaya hidup, hubungan dengan perilaku, dan berbagai hal yang sementara ini memiliki dampak terhadap lingkungan. Nilai Estetika Kritik Seni Objek Desain Filsafat Seni Sejarah Seni Gambar Tabel 2.3: Model Pengamatan objek desain yang dipahami sebagai budaya benda bermuatan nilai estetik. (Sachari, 2005: 119) Estetika menurut Thomas Aquinas sesuatu bisa disebut indah jika menarik dan menyenangkan untuk dilihat. Pemikiran Aquinas dipengaruhi oleh hasil pengabungan Plato dan Aritoteles. Plato (alam) Aritoteles (iman) Semua yang ada di dunia ini adalah berasal dari ide. Ide bukan dasar adanya sesuatu tetapi ada 4 sebab adanya sesuatu :

30 30 a. Cause materialis b. Cause formalis c. Caause efficiens d. Cause finalis Plato tidak suka seni, menurutnya seni membuat pikiran manusia itu keruh sehingga tidak bisa mengambil keputusan. Menyukai seni Keindahan adalah aspek dari yang baik identik dengan kebaikkan. Yang indah adalah yang menyenangkan secara inderawi, keindahan itu terikat erat dengan keinginan Estetikan itu bersifat metafisik dan rasional Gambar Tabel 2.4: Pemikiran Plato dan Aritoteles Dengan kesimpulan tersebut, Aquinas berpendapat dengan pandangan bahwa estetika : 1. Estetika adalah cabang dari teologi 2. Keindahan adalah percikkan kebenaran 3 Mengatasi dunia inderawi, menuju kontemplasi langsung. 4 Keindahan hanya bisa ditangkap dengan intuisi atau intelektual. Gambar Tabel 2.5: Pemikiran Thomas Aquinas

31 31 Pandangan tersebut membuat karya seni bersifat obyektif (menarik perhatian) sekaligus subyektif (indah) bisa dilihat indah karena memenuhi kriteria. Adapun kriteria-kriteria dari Aquinas : a. Interity of perfaction Keindahan harus memiliki kelengkapan atau integritas, maksudnya bersifat sempurna, tidak terpecah dan tidak tersamai. b. Propotion of harmony Keindahan harus memiliki keselarasan yang benarserta bersifat proposional. c. Brightness of clarity Keindahan harus memiliki kecermelangan, yaitu jelas, terang dan jernih. Jadi menurut Aquinas keindahan itu yang berada didalam pengalaman merupakan suatu akal budi yang dapat menjadi keindahan menjadi abstrak dan objek itu sendiri menjadi objek itu sendiri. Selain terdapat keindahan, estetika memiliki nilai makna dan tanda itu sendiri. Tanda merupakan awal sebuah sesuatu atau peristiwa yang terlihat, bersifat telihat fisik. Tanda disebut tanda apabila pengenalan oleh penggunaannya. Sedangkan makna adalah suatu akibat dari tanda atau penandaan itu sendiri, makna itu bersifat dinamis. Makna merupakan hasil interkasi dinamis antara tanda, interpretant dan objek sehingga tercipta sebuah segitiga proses. Seiring dengan berjalannya waktu makna bisa berubah. Makna dan tanda adalah suatu hal yang sangat penting dalam dunia desain komunikasi visual Teori Visual Identity Dalam kamus bahasa Indonesia visual adalah yang dapat dilihat dengan indra penglihat (mata) sedangkan identity diambil dari bahasa Inggris yang artinya ciri-ciri atau keadaan, khususnya seseorang.visual

32 32 identity secara umum adalah gambar atau goresan yang merepresentasikan satu atau lebih pesan dengan maksud tertentu yang mempunyai ciri khas tertentu dalam visualnya. Visual identity mengenalkan suatu ciri khas dalam sebuah gambar atau visual yang mengarah kepada persepsi dalam sebuah pesan pada gambar tersebut. Dalam konteks kehidupan manusia gambar banyak dipakai sebagai salah satu media penyampaian informasi. Tujuan dari adanya visual identity adalah untuk mengidentifikasi, membedakan dan membangun sebuah hal yang berbeda dari pangsa pasar. Dalam dunia desain grafis, begitu banyak karya desain maupun seni yang dihasilkan, maka dari itu visual identity menjadi suatu keharusan dalam membedakan dari hal satu dengan hal lainnya. Selain dalam bentuk rupa, visual identity juga sangat diperlukan dalam hal berkomunikasi karena dapat memperjelas apa yang ingin dan akan disampaikan dalam visual tersebut. Sebuah visual identity adalah artikulasi visual dan verbal dalam sebuag rupa desain. Kesempurnanya sebuah desain atau hasil karya haraus memiliki sebuah visual identity untuk mengkomunikasikan makna, nilai tambah, relevan dalam berbagai pangsa pasar. Tidak hanya itu, menurut Lely Umiarsih dalam websitenya mengatakan bahwa didalam merancang sebuah visual identity harus menampilkan : orientasi, analisis, konsep, desain dan implementasi itu semua tergantung pada apa yang akan didesain. Adapun elemen-elemen yang terdapat pada visual identity dalam buku mendesain logo oleh Surianto Rustan yaitu : a. Nama Gambar 2.26: Elemen-elemen visual identity (Pinterest, Aone 2016)

33 33 Dalam visual identity nama adalah atribut yang sangat mendasar dan penting dalam sebuah identitas. Nama mewakili semua hal yang menyangkut visual tersebut. b. Logo Gambar 2.27: Elemen-elemen visual identity (Web, Carolyn Davidson 2016) Merupakan atribut terpenting yang terlihat secara fisik, seperti layaknya wajah pada manusia. Melalui logo, tergambara semua atribut nonfisik lainnya sebagai jiwa dari entitas tersebut. c. Warna Gambar 2.28: Elemen-elemen visual identity (Web, Abi 2016) Penelitian yang dilakukan oleh institute for color research di Amerika menemukan bahwa sesorang dapat mengambil keputusan terhadap orang lain, lingkungan maupun visual dalam waktu hanya 90 detik. Dan keputusan tersebut 90%-nya didasari oleh warna.

34 34 d. Tipografi Gambar 2.29: Elemen-elemen visual identity (Web, David Radtke 2016) Merupakan rangkaian unsur yang penting dalam sebuah visual identity. Dalam publikasinya, tipografi sangat mudah dimengerti dari pada gambar oleh pandangan masyarakat sehingga citra suatu perusahaan lebih cepat dikenal dan disebutkan karena adanya tipografi. Tipografi sebagai elemen visual identity karena bisa memberikan ciri khas yang cepat dikenal masyarakat. e. Elemen gambar Gambar 2.30: Elemen-elemen visual identity (Web, Michel 2016) Yang termasuk dalam elemen gambar pada visual identity adalah foto, artwork, infografis dan lain-lainnya yang memperkuat kesan terhadap kepribadian. Kadangkala dalam identitas visual, desainer menciptakan elemen visual lain, bisa berfungsi berupa background atau cropping image. Berfungsi untuk memperkuat identitas dengan menambahkan

35 35 keunikannya, sehingga secara visual membuat masyarakat lebih mudah dikenali. f. Penerapan identitas Gambar 2.31: Elemen-elemen visual identity (Web, Ardi 2016) Penerapan identitas yang ditampilkan dengan konsisten akan memberi gambaran pada publik bahwa entitas tersebut konsekuen dan profesional. Oleh karena itu perlu adanya prinsip unity dalam penerapannya. Desain sebagai bahasa rupa memiliki empat kelompok unsur sebagai berikut : a. Unsur Konsep, yang terdiri dari titik, garis, bidang, dan volume. b. Unsur Rupa, yang terdiri dari bentuk, ukuran, warna dan tekstur. c. Unsur Pertalian, yang terdiri dari arah, kedudukan, ruang, gaya dan berat. d. Unsur Peranan, yang terdiri dari gaya, makna dan tugas. Bahasa rupa tidak memiki kaidah gramatika seperti bahasa lain, maka penafsiran mengenai sebuah desain rupa pun berbedabeda. Namun, bahasa rupa juga memiliki kaidah yang sifatnya universal, dan hampir berlaku dimana-mana. Keempat unsur itu saling berkaitan dan berhubungan, karena satu tanda rupa yang tidak

36 36 memiliki makna, gaya atau fungsi hanya merupakan bahasa yang tidak bisa dimengerti oleh penafsir Tentang Uang Mengenai Mata Uang Uang adalah alat yang selalu digunakan setiap saat untuk tukar menukar. Kehidupan diduniawi tidak akan pernah lepas dari yang namanya uang. Uang memiliki 2 kategori yaitu uang kertas dan uang logam. Uang kertas biasanya memiliki nominal yang lebih tinggi dari pada uang logam dan itupun sebaliknya. Uang kertas memilki nilai estetika yang terlihat pada visualnya. Pada perjalanannya yang begitu panjang sampai sekarang didalam visual uang terdapat gambar yang selalu memiliki makna dan sejarah maka dari itu uang yang memiliki nominal yang semakin tinggi maka akan semakin banyaknya pengamanan didalam desain visual uang tersebut, sehingga tidak ada yang bisa memalsukannya. Bapak uang kertas yaitu Benyamin Franklin adalah orang pertama yang memperkenalkan uang kertas kepada masyarakat. (Banindro, 2008: 13) Uang kertas Indonesia yang pertama kali adalah Oeng Republik Indonesia (ORI) yang dibuat oleh Bank Indonesia yang dulu bernama De Javasche Bank. (Hermanu,2011:10) Uang ini di resmikan sebagai uang Indonesia setelah kemerdekaan dengan desain dan bentuk yang sederhana. Uang ini pertama kali dicetak di Yogyakarta. Pada tanggal 2 november 1946 Indonesia mengumumkan nama mata uang Rupiah sebagai mata uang resmi. Sejak saat itu rupiah adalah alat pembayaran di Indonesia.

37 37 Istilah-istilah dalam mata uang, yaitu sebagai berikut: Contoh mata uang kertas a. Intaglio Angka nominal tulisan Bank Indonesia dan Lima puluh ribu rupiah, gambar pahlawan serta burung garuda tersa kasar bila diraba. b. Visible ink Gambar ornamen (daerah Bali) yang akan memendar hijau kekuningan di bawah sinar UV. c. Blink Code Kode tertentu berbentuk 2 segitiga untuk mengenali jenis pecahan bagi tuna netra dengan cara meraba kode tersebut. d. Rectoverso Logo BI yang akan terlihat secara utuh apabila diterawang ke arah cahaya. e. Latent Image Tulisan BI tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut padang tertentu. f. Watermark/ Bectrotype Tanda air berupa gambar pahlawan nasional dan electrotype berupa logo BI dan ornamen daerah Bali akan terlohat jika diterawang ke arah cahaya. g. Microtext Tulisan BI hanya dapat dibaca dengan menggunakan bantuan kaca pembesar. h. Optical Variable Ink Logo BI dalam bidang segi empat yang akan berubah warna dari magenta menjadi hijau apabila dilihat dari sudut pandang berbeda. i. Asymetica Serial Number

38 38 Nomer seri yang tidak simetris, runtutan nomer seri yang terdiri dari 3 huruf dan 6 anga yang akan memedar hijau dan orange bila terkena sinar UV. j. Security Thread Benang pengaman yang tertanam didalam kertas dan memuat tulisan BI berulang-ulang yang akan terbaca apabila diterawang ke arah cahaya. k. Rainbow Printing Dalam bidang berbentuk garis yang akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu Seni dan Desain dalam Mata Uang Ide dapat dituangkan pada berbagai media, Seni dan desain lahir karena ada ide. Dalam visual mata uang, desain dan seni memiliki peranan sangat penting. Selain sebagai alat transaksi juga, mata uang juga memiliki nilai estetika seni didalamnya. Estetika seni dalam mata uang terdapat pada elemen-elemen pembentuk dalam desain mata uang, seperti : garis, angka, gambar orang dan masih banyak lagi yang membentuk sesuatu yang baru. Dalam perancangannya, mata uang dibuat memiliki ciri khas pada masing-masing nominalnya sehingga membuat mata uang Indonesia ini sangat bernilai. Tidak hanya itu, seni juga didapat dari tekstur permukaan mata uang, tanda keamanan mata uang dan bahkan alat cetak mata uang tersebut. 2.2 Penelitian yang Relevan Penelitian itu tidak semuanya ciptaan sendiri, adapun penelitian yang sebanding atau berbalik maupun sedikit sama. penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu jurnal yang pertama skripsi yang berjudul kajian ikonografis bahasa rupa uang kertas Indonesia masa revolusi yang

39 39 ditulis oleh Baskoro Suryo Banindro dosen program studi desain komunikasi visual di ISI Yogyakarta yang menjelaskan mengenai bahasa rupa dan makna visual mata uang Indonesia masa revolusi. Uang yang dikeluarkan Bank Indonesia saat itu yang disebut ORI sedangkan pada tulisan ini membahas mengenai desain mata uang emisi tahun Yang kedua yaitu yang berjudul Tinjauan Visual Gambar Uang Kertas Indonesia yang ditulis oleh Baskoro Suryo Banindro di ISI Yogyakarta yang menjelaskan mengenai makna uang kertas dari ORI yang pertama hingga uang seratus ribu tahun 2000 sedangkan tulisan ini membahas visual identity mata uang kertas emisi tahun 2000 menggunakan pendekatan Thomas Aquinas. Yang ketiga, skripsi berjudul Engraving Mata Uang Kertas Indonesia Masa Pasca Kemerdekaan Tahun , ditulis oleh Herman mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta program studi pendidikan seni kriya. Membahas mengenai pembuatan mata uang kertas saat itu, delinavit atau pendesain mata uang tersebut dan teknik engraving. Jurnal skripsi yang keempat yaitu berjudul Soekarno dalam Visual Mata Uang Kertas Republik Indonesia di Era Kepemimpinannya yang ditulis oleh mahasiswa dan dosen program studi desain komunikasi visual Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur yang bernama Hanif Soebagiyo dan Aditya Rahman Yani membahan mengenai buku yang menceritakan tentang seluk beluk gambar Ir. Soekarno yang berada dalam visual mata uang Indonesia pada masa tersebut sedangkan tulisan membahas visual identity dalam mata uang kertas. Jurnal yang kelima, berjudul Perancangan Desain Mata Uang Kertas Rupiah Sebagai Kasus Wacana Redenominasi yang ditulis oleh Suprayitno mahasiswa desain komunikasi visual Universitas BINUS Jakarta menjelaskan mengenai penyederhanaan mata uang dengan mengurangi digit tiga angka nol tanpa mengurangi nilainya sedangkan tulisan ini mengangkat nilai estetika yang terkandung didalamnya dengan panduan visual identity

40 40 dalam desain mata uang kertas Indonesia emisi tahun 2000 dan maknanya dengan menggunkan pendekatan estetika Thomas Aqiunas. Persamaan dari skripsi ini dengan beberapa penelitian yang relevan tersebut adalah sama-sama terkait dalam mata uang kertas Indonesia. Sedangkan perbedaan antara penelitian yang relevan tersebut dengan skripsi penulis terletak pada pembahasan atau penekankan dalam penulisan skripsi. Dalam skripsi ini, penulis lebih menekankan pada Visual Identity pada mata uang kertas Indonesia emisi tahun 2000 menggunkan pendekatan estetika Thomas Aquinas.

41 Kerangka Berfikir Visual Identity Mata Uang Kertas Indonesia emisi tahun 2000 dengan menggunakan pendekatan estetikas menurut Thomas Aquinas Latar Belakang Desain dan makna dalam setiap mata uang di berbagai negara berbeda-beda begitu pula dengan nilai estetikanya. Manusia memandangan mata uang berharga karena bernominal padahal mata uang sendiri memiliki nilai estetika yang tidak terduga 1. Bagaimana mendiskripsikan dan memahami visual identity mata uang kertas Republik Indonesia emisi tahun 2000? 2. Bagaimana memahami penerapan estetika dalam mata uang kertas Repubik Indonesia emisi tahun 2000 menurut Thomas Aquinas? Permasalahan/ Isu yang diangkat Mengumpulkan specimen uang kertas emisi tahun 2000 Gambar Pahlawan Kebudayaan Analisis Visual Identity Teori Estetika Thomas Aquinas Warna Ornamen Nominal Makna Pembahasan Sesuai Estetika Thomas Aquinas Integrity Of Perfaction Propotion Of Harmony Brightness Of Clarity Kesimpulan dari pembahasan tentang mata uang kertas Indonesia Gambar 2.33: Bagan Alur Kerangka Berpikir Pada kerangka berfikir diatas, dijelaskan penulis dimulai penelitian dengan mempertimbangkan ide dan judul permasalahan yang diangkat untuk dibahas. Untuk dasar penelitian, penulis fokus pada desain mata uang

42 42 kertas Indonesia emisi tahun Selanjutnya pendalamam masalah, ada dua pendalaman masalah yang ada dalam desain mata uang yaitu mengenai visual identity (ciri khas yang melekat pada setiap masing-masing mata uang kertas Indonesia emisi tahun 2000) dan estetika Thomas Aquinas Untuk mencapai pembahasan, disetiap point terdapat teori-teori untuk menuntun penulis mendapatkan kesimpulan atau hipotesis, sumber data yang terdapat pada penelitian ini didapat dari hasil wawancara, metode reading (membaca buku, jurnal maupun web) dan metode dokumentasi yang selanjutnya disaring dan dipertimbangkan. Dalam visual identity, terdapat pembahasan mengenai ciri khas visual yaitu gambar pahlawan, budaya atau tradisi, warna setiap mata uang kertas dan ornamen yang berbeda. Selain itu, terdapat identifikasi permasalahan yang lainnya yaitu estetika yang akan mengerucut kepada keindahan apa yang terdapat pada seni desain mata uang kertas dan makna atau maksud dibalik gambar desain mata uang kertas tersebut menggunakan pendekatan Thomas Aquinas. Dari pembahasanpembahasan yang telah dibahas penulis dapat mencapai kesimpulan atau hipotesis dari pembahasan tersebut. Secara singkatnya dalam bagan kerangka berfikir diatas penulis menggunakan metode alur yang dibuat sendiri menurut kegunaan dalam penelitian, agar mempermudah untuk fokus ke permasalahan, proses penelitian dan pembahasan sehingga tercapainya suatu kesimpulan atau hipotensis.

43 43 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian adalah sebuah proses untuk mencari jawaban atas sebuah pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Penelitian menurut Fellin, Tripodi dan Meyer adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan pengembangan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji oleh peneliti lain. Penelitian dimaksudkan untuk mempelajari karakteristik yang diteliti sehingga akan membuahkan hasil yang maksimal. Penelitian sering dikaitkan dengan metode ilmiah, proses penelitian berisi langkah-langkah penelitian atau alur dalam mengerjaan suatu penelitian. Jenis penelitian yang digunakan hanya berupa penjelasan tentang visual identity mata uang Republik Indonesia emisi tahun 2000 menggunakan pendekatan esetetika Thomas Aquinas yang didalamnya terdapat berbentuk kata, skema dan gambar. Penelitian mulai dari jenis penelitian sampai teknik analisis yang terlah dicapai. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah pendekatan kualitatif untuk menggambarkan suatu keadaan secara sistematis terhadap fenomena yang terjadi saat itu. Penelitian kualitatif menggunakan penekanan pada penggunaan desain riset yang baku. Oleh karena itu sebelum melakukan riset, peneliti sebaiknya menyusun desain riset dengan sebaik-baiknya. (Sarwono dan Lubis, 2007:41) Penelitian kualitatif bersifat deskriptif analitis yang berarti hasil penelitian tidak dalam bentuk angka yang berkaitan dengan memperkaya informasi, hubungan, membandingkan dan menentukan pola dalan penelitian. Tekanan pada proses bukan hasil namun makna dalam visual. Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsep untuk membuat persepsi bahkan teori sebagai suatu temuan atau hasil. Penelitian kualitatif juga bersifat deduktif, bukan hanya teori tapi fakta dalam lapangan dan memepelajari suatu proses atau temuan yang datanya saling berkaitan. Kulitatif mengutamakan makna dan

44 44 persepsi penelitian secara tepat. Penelitian kualitatif memiliki dua tujuan utama. Yang pertama, menggambar dan mengungkapkan dan yang kedua, menggambarkan dan menjelaskan Waktu Penelitian Objek yang akan diteliti adalah visual mata uang kertas Indonesia emisi tahun Gambar rupa dalam mata uang ini berkaitan tentang elemenelemen visual, ciri khas, keindahan dan maksud dari delinavet yang akan dibahas pada kajian ini. Penelitian ini dimulai pada tanggal 4 oktober Populasi dan Sample Penelitian sample pada mata uang kertas Indonesia dilakukan dengan metode sample non probalitas judgement yang telah diterangkan pada buku metode riset untuk DKV oleh Jonathan dan Hary yaitu metode memilih sample dari suatu populasi didasarkan pada informasi yang tersedia sehingga keterwakilannya terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan Sumber Data Sumber data adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Data dapat dipeoleh dari beberapa cara seperti wawancara atau kajian pustaka. Sumber data terdiri dari dua sumber yaitu data primer dan sekunder. Data primer penelitian ini adalah data dari hasil penelitian mata uang kertas tahun 1945 sampai tahun 1999 dari orang pertama sedangkan data sekunder dari hasil penelian dari sumber yang ada seperti internet atau masyarakat. Dalam penelitian ini peneliti mengambil beberapa sumber data dari : a) Informan Menurut Moleong (2015: 132) informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Informan memiliki banyak data dan pengalaman dalam mempersepsikan mata uang kertas Indonesia. Adapun informan yang dimaksud berkaitan dengan penelitian ini, yaitu :

45 45 1) Bapak Baskoro Suryo Banindro ( Dosen ISI Jogja sekaligus pakar Numerik) b) Sumber Data Pelengkap Selain data utama, peneliti juga menyiapkan data tambahan yaitu mengenai cetak yang berupa foto, arsip dan dokumen resmi mengenai mata uang yang hanya mengandung estetika dan visual indentity mata uang kertas Indonesia emisi tahun Moleong (2015: 157) mengungkapkan bahwa data yang dihasilkan dari penelitian kualitatif adalah berupa kata-kata dan tindakan. Untuk itu data dalam penelitian ini berisi kutipan dan gambaran mengenai estetika dan visual identity mata uang Indonesia emisi tahun Semua data dapat diperoleh dengan melalui wawancara lapangan, arsip baik secara online maupun offline,dan foto. Data yang diambil berupa data visual dan non visual, Data visual berupa mata uang Indonesia emisi tahun 2000 sedangkan data nonvisual berupa kutipan dan hasil wawancara dari narasumber yang berkaitan tentang estetika dan visual identity mata uang Indonesia tahun Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih beberapa teknik pengumpulan data yaitu : a) Wawancara Moleong (2015: 186) menjelaskan bahwa wawancara adalah tanya jawab dalam suatu percakapan yang mempunyai tujuan. Wawancara adalah pengambilan data melalui tanya jawab secara lisan antara penulis dengan responden yang cukup mendalami permasalahan dalam penelitian ini. Wawancara dilakukan dengan beberapa narasumber. Alat yang digunakan untuk wawancara adalah smartphone untuk merekam suara dan catatan kecil untuk mencatat hasil wawancara. Informan : Bapak Baskoro Suryo Banindro ( Dosen ISI Jogja sekaligus pakar Numerik)

46 46 b) Dokumentasi Dokumentasi adalah bentuk data dari sebuah visualisasi bentuk nyata dari adanya kejadian atau peristiwa bahkan menjadi bukti nyata suatu hal untuk membuktikan bahwa hal itu benar adanya. Penulis menggunakan metode ini supaya penulis dapat meyakinkan bahwa kejadian atau peristiwa atau suatu hal itu nyata adannya, tidak dibuatbuat. c) Studi Pustaka Dokumen merupakan suatu hal bukti tertulis adanya suatu peristiwa dan kejadian yang ada pada masa itu. Buku dan jurnal adalah ilmu tertulis yang tertuang kedalam beberapa kertas yang dibukukan, isinya sebuah bukti atau karya tertulis yang didesain untuk dapat dipelajari dan dipahami si pembaca. Penulis menggunkan studi pustaka karena mudah dipahami dan dapat digunakan untuk referensi penulis bahkan menjadi pedoman penulis dalam penelitian ini Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Teknik pemeriksaaan keabsahan data digunakan untuk meminimalis kesalahan dalam penelitian yang melibatkan informan. Oleh karena itu ada dua hal yang penulis gunakan yaitu : a) Ketekunan Pengamatan Ketekunan pengamatan bermaksud menentukan ciri-ciri dan unsurunsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Hal ini berarti peneliti bahwa hendaknya mengadakan pengamatan dengan sangat teliti dan secara rinci dalam kesinambungan dengan faktor-faktor yang menonjol dan kemudian ditelaah secara rinci sampai pada suatu titik sehingga proses penemuan yang dapat diuraikan dengan jelas dan penelaahan secara rinci dapat dilakukan (Moleong, 2015: 329).

47 47 Dalam pernyataan diatas sebuah pengamatan tentang menganalisis sebuah desain haruslah secara benar, konkret dan rinci kemudian data tersebut disaring menjadi data yang terperici lagi agar bisa ditemukannya sebua hipotesis. b) Trangulasi Pengertian triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian. (Moloeng, 2004:330) dalam trangulasi perlu adanya perbandingan-perbandingan persepsi dan hasil pengamatan antara narasumber, persepsi masyarakat, diri sendiri dan dokumen-dokumen sehingga menciptkan tingkatan keabsahan yang dapat dipercayai pada suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat Teknik analisis Data Pengertian analisis data menurut Patton dalam Moleong (2015: 249) merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Analisa ini menggunakan analisa kualitatif, agar mudah dikelola dan dapat dipahami. Data yang didapat berupa data tertulis dan dokumentasi atau gambar-gambar mata uang kertas Indonesia emisi tahun 2000 yang berupa tentang ciri khas, warna, gambar pahlawan, ornamen, numerik, kalimat, budaya dan masih banyak lagi. a) Reduksi Data Reduksi data adalah memilih, merangkup, mengerucutkan data yang didapat dari dokumentasi, wawancara maupun studi pustaka untuk menemukan suatu kesimpulan. Menurut Sugiyono Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta membuang yang tidak perlu (Sugiyono, 2011: 338). Mereduksi desain visual mata uang kertas Indonesia merupakan memilih, merangkum data-data dari visual mata uang kertas Indonesia. Data yang ingin direduksi adalah visual

48 48 identity dan estetika beserta semiotika dalam mata uang kertas emisi tahun b) Penyajian Data Penyajian data adalah susunan sekumpulan informasi yang akhirnya akan tercapainya kesimpulan. Dalam analisa kualitatif pengajian data yang digunakan adalah berupa teks naratif dan bagan. Hasil wawancara akan memberikan keterangan mengenai persepsi mengenai estetika dan semiotika dalam mata uang kertas Indonesia emisi tahun 2000, sedangkan hasil dokumentasi memberikan keterangan bukti nyata atau gambar mata uang kertas Indonesia. Hasil dari studi pustaka akan memberikan keterangan mengenai teori-teori visual identity, estetika dan semiotika, tentang sejarah, berita, tentang delivenit mata uang Indonesia. c) Menarik kesimpulan dan Verifikasi Menarik kesimpulan dan verifikasi adalah hasil akhir dari analisis dan pembahasan penelitian dari awal pencarian masalah, tujuan, pencarian data kemudian disusun menjadi pembahasan dan disaring menjadi kesimpulan. Penarikkan kesimpulan didapat peninjauan kembali atas catatan-catatan lapangan atau hasil tukar pikiran dengan orang lain dengan menggunkan jenis metode penelitian kualitatif secara sistematis dan benar adanya mengenai mata uang kertas Indonesia emisi tahun Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini, penulis membagi beberapa tahap penelitian yaitu tahap identifikasi, tahap analisis hingga hipotesis yang akan dijabarkan sebagai berikut: Pertama, penulis mengadakan analisa pendahuluan, identifikasi masalah dan pencarian data dan bandingan data dalam kajian pustaka.

49 49 Kedua, selain meneliti atau mengkaji menggunakan teori desain dan teori visual identity, teori estetika Thomas Aquinas lah yang akan menjadi pokok utama pembahasan dalam kajian ini. Ketiga, penelitian ini tidak luput dari metode penelitian yang akan digunakan sebagai sarana kemudahan untuk mencari sumber data dan datadata yang lebih akurat dengan sample non probalitas judgement. Keempat, menggunakan instrumen teknik pengumpulan data lewat wawancara, dokumentasi dan studi pustaka mengenai mata uang kertas Indonesia. Kelima, mengelola data dan analisis visual identity mata uang kertas emisi tahun 2000 menggunkan pendekatan estetika Thomas Aqiunas sehingga mendapatkan kesimpulan dari analisis tersebut.

50 50 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Data Mengenai Mata Uang Kertas Indonesia Emisi Tahun Data Visual dan Verbal Data Visual Mata Uang Kertas Republik Indonesia Emisi Tahun

51 51 Gambar 4.1: Mata uang kertas Republik Indonesia emisi tahun 2000 (Foto, Anggi 2017) Data Verbal Sejarah Mata Uang Uang adalah alat transaksi jual beli yang telah digunakan pada abad ke-7 pada masa Kerajaan Sriwijaya yang dikala itu adalah masa Hindu-Buddha hal itu dapat diketahui dari sumber-sumber tertulis seperti prasasti. Zaman dahulu, mata uang yang digunakan masyarakat Jawa adalah mata uang yang terbentuk potongan emas dan perak. Mata uang di Jawa, Bali dan Sumatera masa Hindu-Buddha ada pula yang berbentuk bundar seperti kancing. Selain mata uang, cincin stempel emas disebut Boedaringan atau cincin Buddha juga berhaga. Pada abad ke13, islam masuk Indonesia. Mata uang Kerajaan islam di Indonesia sebagian besar bertuliskan nama-nama sultan dan tahun hijrah dengan huruf arab atau huruf jawi. Adapun Kerajaan-kerajaan yang membuat mata uang seperti: 1) Kerajaan samudra pasai dan Aceh darussalam membuat mata uang yang disebut derham muali tahun Selain derham kerajaan Aceh darussalam juga membuat uang dari timah yang disebut dengan kasha. Adapula mata uang yang dibuat dari perak yang bertuliskan arab pada tahun 1172 oleh Kerajaan Samudra Pasai yang ditemukan oleh P.C. Arends. 2) Kerajaan Palembang mengeluarkan uang yang terbuat dari tembaga dan timah. Mata uang tersebut

52 52 ada dua tipe, yaitu yang berlubang tengah (piti teboh) dan mata uang tanpa lubang (piti buntu). 3) Pada abad ke-17 Kerajaan Cirebon mengedarkan uang picis yang dibuat oleh orang Cina dengan bertuliskan Cheribon. 4) Kerajaan Gowa di Sulawesi selatan mengedarkan mata uang emas yang disebut jingara, salah satunya dikeluarkan atas nama Sultan Hasanuddin yang dikala itu menjadi raja Gowa pada tahun Selain itu, adapun mata uang yang terbuat dari campuran timah dan tembaga yang disebut kupa. 5) Kerajaan Buton di Sulawesi Tenggara mengedarkan mata uang dari katun yang disebut kampua atau bida. Uang katun ini konon dibuat oleh putri-putri keraton. Uang ini beredar sampai ke Sulawesi selatan dan maluku hingga akhir abad ke-19. 6) Kerajaan-kerajaan Islam di Pontianak, Banjarmasin, dan Kalimantan Selatan mengedarkan uang dari tembaga yang disebut dengan nama duit. Pada awal abad ke-16 pedagang-pedagang Portugis mengedarkan uang pasmat dan real dari perak di Indonesia. Kemudian, pada masa kolonial Belanda abad ke- 17 yang berada di Indonesia mengedarkan mata uang dengan berbagai nilai satuan, seperti schelling, dukat, dukatoon, duit, stuiver, rijksdaalder, dan gulden. Ketika pemerintahan kolonial Belanda mengalami kesulitan untuk mendapat bahan baku uang logam, uang kertas yang menyerupai setifikat pun dicetak sebagai alternatif. Dan menjelang bubarnya VOC tahun 1799, dibuat

53 53 uang darurat dari potongan-potongan batang tembaga berbentuk segi empat yang dicetak di Batavia yang disebut dengan uang bonk. Pada masa penjajahan Inggris di Indonesia tahun , khususnya di Jawa, beredar macam uang dari emas, perak, tembaga dan timah. Salah satu yang dikenal adalah rupee Jawa yang pada kedua sisinya tertera tulisan dengan huruf Jawa dan Arab. Sejak masa penjajahan belanda abad ke-18, beredar mata uang dengan nama ringgit belanda. Mata uang ini terbuat dari logam. Selain sebgai alat pembayan, uang ini juga digunakan pada upacara pernikahan di daerah Sumatra Selatan. Satu-satunya mata uang Belanda yang terbuat dari perak benilai seperti 20 gulden sama dengan 5 sen pada tahun Selain uang logam, dicetak pula uang kertas keluaran De Javasche Bank, Bank pertama kali yang didirikan di Indonesia. Pemerintah Hindia-Belanda menanggapi berbagai perlawanan dari pengusaha lokal. Perang tersebut menelan biaya yang sangat besar hingga mgengakibatkan kas Belanda kosong. Mereka pun berusaha mengisi kas dengan berbagi cara, antara lain, menjual beberapa lahan tanah kepada perusahaan partikelir yang membuka usaha perkebunan dan menjalankan tanam paksa. Untuk menggaji buruh yang bekerja diperkebunanya, mereka menciptakan uang yang disebut token perkebunan semacam alat tukar yang hanya beredar dan berlaku di tempat tertentu untuk menghalangi buruh agar tidak meninggalkan perkebunan. Bentuknya bermacam-macam seperti segitiga, segilima, segienam bahkan mata.

54 54 Tahun 1942 Jepang berhasil menduduki Indonesia. Pada masa itu, uang kerta yang beredar pertama kali menggunakan bahasa Belanda dengan satuan gulden, karenanya disebut gulden Jepang. Ketika Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda sibuatlah uang kertas dengan tulisan berbahasa Indonesia dan Jepang dengan satuan rupiah. Uang ini disebut rupiah Jepang. Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) merupakkan mata uan pertama yang dimiliki Indonesia. Setelah pengakuan kemerdekaannya, Indonesia memerlukan mata uang sediri sebagai lambang identitas bangsa yang merdeka sekaligus agar mendapatkan pengakuan internasioal di bidang ekonomi. ORI di cetak sederhana, dengan dua warna dan berpengaman serat halus yang mudah dipalsukan. Pecahan ORI terdiri dari 1 sen, 5 sen, 10 sen, ½ rupiah, 1 rupiah, 5 rupiah, 10 rupiah dan 100 rupiah. Pecahan sen tidak memiliki nomer seri, berbeda dengan pecahan rupiah. Proses percetakan ORI mengalami berbagai rintangan. Awalnya, Surabaya dipilih sebagai tempat percetakkan ORI. Namu, karena terjadi pertempuran pad 10 November 1945 percetakannya dipindah di Jakarta. Suasana di Jakarta pun tidak kondusif, kemudian pemerintah melanjutkan percetakan ORI di daerah lain di Jawa seperti Yogyakarta, Surakarta, dan Malang. Sebenarnya, ketika Indonesia merdeka, terdapat empat mata uang yang masih beredar yaitu: 1) Uang De Javasche Bank. 2) Uang Japansche Regeering dengan satuan gulden dan bahasa Hindia-Belanda.

55 55 3) Uang pemerintah Dai Nippon Teikoku Seiba pecahan 10 rupiah bergambar Gatotkaca. 4) Pecahan 5 rupiah dengan gambar Rumah Gadang. ORI, yang didatangani oleh Menteri Keuangan A.A. Maramis, resmi beredar pada 30 Oktober 1946 walaupun tanggal cetak yang tercantum 17 Oktober Dasar hukum dikeluarkannya ORI adalah Undang-undang Nomer 17 tahun 1946 yang ditetapkan pada 1 Oktober 1946 oleh Presiden. Presiden Soekarno pun menjadi tokoh yang paling sering tampil pada desain mata uang kertas ORI seri I yang terbit pada tanggal 17 Oktober 1945, Seri II yang terbit 1 Januari 1947, Seri III yang terbit pada 26 Juli 1947, dan seri terbaru yang terbit pada 17 Agustus Nilai mata uang Jepang jatuh menjelang akhir kekuasaannya di Indonesia, diawali dengan terjadinya inflasi akibat peredaran uang Jepang yang diperkirakan mencapi empat milyar. Setelah mata uang Jepang tidak berlaku lagi, belanda mengeluarkan uang baru yang dicetak di American Bank Note Company. Uang NICA (Netherlands Indies Civil Administration) sering disebut uang merah karena warna kemerahan pecahaan 10 gulden yang banyak beredar. Sebaliknya, ORI disebut sebagai uang putih. Uang NICA dianggap tidak sah oleh pemerintah Indonesia setelah di keluarkannya maklumat Pemerintah 2 Oktober Namun, pemerintah Belanda memalsukan uang ORI agar nilainya hancur. Peredaran dua jenis mata uang tersebut membingungkan masyarakatyang tinggal diperbatasan daerah kekuasaan Indonesia dan Belanda. Meskipun masa peredaran ORI cukup singkat dan hanya dicetak dengan alat yang

56 56 sederhana menggunakan klise dari kayu. Namun, ORI melambangkan kesatuan tekad bangsa dan menjalin persaaan nasib seperjuangan, serta berfungsi dengan baik sebagai alat tukar yang memperoleh keprcayaan sepenuhnya dari rakyat. Ori diterima hampir di seluruh wilayah Republik Indonesia dan ikut menggelorakan semangat perlawanan terhadap penjajah. Peredaran uang ORI di Jawa dan Madura pun disambut baik oleh masyarakat. Sebaliknya dengan uang NICA, seseorang dianggap berada dipihak musuh jika menggunakannya. ORI tidak dapat diedarkan di beberap daerah karena hambatan pihak kolonial. Pada masa perjuangan mempertahkan kemerdekaan tahun 1947 hingga 1949 berbagai ORIDA (Oeang Repoeblik Indonesia Daerah) dikeluarkan pemerintah daerah, mulai dari tingkat provinsi, karesidenan, sampai kabupaten. Tahun 1947, misalnya beberapa daerah di Sumatera mengeluarkan mata uangnya sendiri. Sebagaian daerah mengeluarkann ORIPS (Oeang Repoeblik Indonesia Provinsi Sumatera), Di Jambi mengeluarkan ORIDJA (Oeang Repoeblik Indonesia Daerah Jambi), Aceh mengeluarkan ORIBA (Oeang Repoeblik Indonesia Banda Aceh), Tapanuli mengeluarkan ORITA (Oeang Repoeblik Indonesia Tapanuli), Dewan pertahanan Sumatera Selatan mengeluarkan Oeang mandat dan Banten mengeluarkan ORIBAD (Oeang Repoeblik Indonesia Daerah Banten). Namun, pada bulan Maret 1950 ORI tidak berlaku lagi dan peredarannya ditarik seiring dengan terbentuknya RIS (Republik Indonesia Serikat). Hingga tahun 1940 terdapat tiga macam uang di Indonesia, yaitu uang logam, kertas dan

57 57 gantian (surrogaat). Uang logam dikeluarkan oleh pemerintah, sedangkan uang kertas oleh De Javasche Bank. Dua mata uang ini merupakan alat pembayaran yang sah. Yang disebut logam antara lain, uang emas 10 dan 5 rupiah, uang perak ringgit, rupiah, suku, tali dan picis, uang nekel bolong, serta uang tembaga gobang, sen dan setengah sen (peser). Uang emas disebut uang standar, ringgit, rupiah dan suku disebut uang tanda. Sementara tali sampai pesr disebut pasmunt. Uang standar merupakan alat bayar yang tidak terbatas. Hutang besar apa pun akan lunas jika sibayar dengan uang ini. dan, selagi standar emas dipakai, setiap orang bebas mencetak mata uang emas di kantor percetakkan Negri, di Utrecht, dengan membayar 3,5 sen tiap keping. Uang ringgit, rupiah dan suku dapat juga digunakan sebagai alat bayar tak terbatas. Oleh karena itu, pemerintah membuat peraturan yang membatasi jumlah uang pasmunt dalam transaksi. (Hermanu, 2011) 4.2 Elemen Visual Identity Mata Uang Kertas Republik Indonesia Mata uang kertas Rp Mata uang 1000 adalah mata uang kertas yang bernominal paling kecil diantara lainnya. Mata uang ini memiliki sedikit perbeda pada desainnya seperti tipografi yang lebih kecil, warna kontras yang tidak senada dan masih banyak lagi. Pada elemen visualnya mata uang memiliki sebuah nama untuk disebutkan, nama adalah sebuah identitas utama paling penting dari elemen visual identity lainnya. seperti mata uang ini disebut dengan seribu atau 1000 karena uang ini mempunyai nilai harga seribu rupiah. Berikut peletakan nama pada mata uang 1000.

58 58 Gambar 4.2: Nama mata uang 1000 (Foto di olah dengan Corel draw, Anggi 2017) Pada mata uang 1000 terdapat 4 nama bertuliskan angka dan 2 nama bertuliskan huruf. Masing-masing nama memiliki fungsi berbeda, angka besar pada gambar tampak depan memiliki fungsi ketika mengambil uang dalam dompet bisa langsung tahu ketika dilihat tampak atas. Nama angka tampak depan sebelah kanan dan angka tampak belakang sebelah kiri memiliki fungsi jika uang di Bank dalam sebuah tumpukkan uang 1000 belum memiliki kertas penyegel, petugas akan memeriksa lewat samping untuk memastikan. Sedangkan nama huruf digunakan untuk ejaan dari angka 1000 tersebut. Masing-masing tulisan nama berjumlah 2 huruf dan 4 angka. Pada kedua tampak terdapat angka besar dan angka kecil, angka besar digunakan untuk mengidentifikasi nama mata uang tersebut dari dekat maupun jauh sehingga dapat dikenal (berguna sekali untuk orang yang rabun jauh) sedangkan mata uang yang kecil digunakan untuk orang yang terkadang melipat mata uang atau yang dengan desain samping pada dompetnya, sehingga dapat dengan mudah langsung mengenali. Selain untuk orang normal juga berfungsi untuk orang yang buta huruf dan oleh orang yang punya waktu sedikit dan harus cepat membayar. Nama dengan huruf digunakan untuk mengenali jenis mata uang kertas, terdapat

59 59 2 nama huruf pada kedua sisi mata uang. Pada tampak depan terdapat pada bagian kiri bawah, sebagai keterangan dan tanda baca ejaan dari angka begitu juga dengan nama huruf tampak belakang bagian tengah bawah. Selain berfungsi sebagai identifikasi mata uang pada nama huruf besar tampak depan, nama angka besar tampak depan dan nama angka tampak belakang terdapat tekstur raba yang kasar ini disebut dengan Intaglio digunakan untuk orang yang tunanetra. Gambar 4.3: Logo mata uang 1000 (Foto di olah dengan Corel draw, Anggi 2017) Logo adalah sebuah wajah dari visual tersebut, namun logo dalam mata uang ini sebagai wajah dari sebuah perusahaan yang mencetak, menyetujui dan mengelolah mata uang 1000 ini. pada mata uang 1000 memiliki 3 jenis logo yaitu : 1) Logo yang berbentuk bulat asimetris berwarna biru dan putih bernama logo rectoverso yaitu logo yang saling isi kalau diterawang ke arah cahaya akan terbentuk sebuah logo utuh. 2) Logo yang berbentuk kotak merah adalah logo latent image (logo yang bila dilihat dengan sudut pandang tertentu bisa terlihat). 3) Logo yang berbentuk lingkaran asimetris berwarna merah, putih dan biru disebut rectoverso.

60 60 Pada mata uang 1000 emisi tahun 2000 memiliki ukuran sebagi berikut: 1) Logo rectoverso (Depan) : 10 cm (diameter). 2) Logo latent image : 17 x 11 x 14 cm (atas x samping x bawah). 3) Logo rectoverso (Belakang) : 10 cm (diameter). Gambar 4.4: Warna mata uang 1000 (Foto di olah dengan Corel draw & Color Pic, Anggi 2017) Setiap mata uang memiliki ciri khas warna tersendiri, begitu pula dengan mata uang Untuk mata uang kertas 1000 terdapat sembilan warna yang memiliki warna komplementer triad yaitu kombinasi warna kontras pada lingkaran warna yang memiliki pola sudut 60 derajat sehingga jika ditark garis lurus

61 61 pada tiga warna tersebut terlihat bentuk sebuah segitiga sama kaki. Terlihat 3 titik pusat warna yaitu hijau, orange dan ungu. Gambar 4.5: Tekstur mata uang 1000 (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) Ketajaman tekstur pada mata uang 1000 berasal dari teknik cetak engraving yang memiliki pola halus pada warna putih untuk watermark, kasar pada tulisan nama untuk tuna netra dan kasar sedikit halus berpola garis lurus dan gelombang ornamen untuk background desain, serta garis arsir yang tibul akibat arsiran pada gambar utama. Gambar 4.6: Tipografi dalam mata uang 1000 (Foto diolah dengan Corel draw & Photoshop, Anggi 2017) Tipografi merupakan salah satu elemen visual identity yang terdapat pada mata uang kertas Indonesia Rp Huruf yang digunakan pada mata uang ini adalah mengunakan huruf san serif.

62 62 Ukuran font pada mata uang kertas nominal 1000: 1) Angka besar nama (tampak depan) : 56 pt 2) Huruf nama (tampak depan) : 16 pt 3) Angka kecil nama (tampak depan) : 20 pt 4) Angka kecil nama (tampak belakang) : 20 pt 5) Huruf nama (tampak belakang) : 16 pt 6) Angka besar nama (tampak depan) : 44 pt 7) Code mata uang : 12 pt 8) Teks pengesahan berawalan dengan : 8 pt 9) Pulau Maitara dan Tidore : 8 pt 10) Bank Indonesia : 12 pt 11) Kapitan Pattimura : 6 pt 12) Gubernur : 4 pt 13) Perum percetakan : 4 pt Terdapat pola layout yang sama pada mata uang 1000 ini, sebagai berikut :

63 63 Gambar 4.7: Layout mata uang 1000 (Foto diolah dengan Corel draw & Photoshop, Anggi 2017) Pada mata uang 1000 terdapat 6 tipografi yang berbeda-beda fungsinya, yaitu sebagai berikut : a. Tulisan KAPITAN PATTIMURA adalah nama dari gambar utama terdapat pada tengah bagian bawah gambar utama. b. Tulisan SERIBU RUPIAH adalah nama dari mata uang kertas diatas, terdapat pada mata uang tampak depan sebelah pojok kiri bersamaan dengan tulisan BANK INDONESIA keduanya berfungsi sebagai ejaan huruf dalam logo pencetak dan nama mata uang. c. Tulisan BANK INDONESIA dan angka sebagai nama pencetak mata uang dan nomer seri dalam mata uang tersebut yang terdiri dari 3 huruf 6 angka dan pengaman mata uang. d. Tulisan 1000 sebagai tulisan nama mata uang versi angka dari mata uang tersebut sehingga mudah dilafalkan. e. Tulisan Dewan Gubernur dan tanda tangan, sebagai penanda dan bukti sekaligus penanggung jawab bahwa mata uang 1000 ini adalah mata uang asli yang telah disahkan dan disepakati. f. Tulisan DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BANK INDONESIA MENGELUARKAN UANG SEBAGI

64 64 ALAT PEMBAYARAN YANG SAH DENGAN NILAI SERIBU RUPIAH adalah pernyataan dari Bank Indonesia mengenai pengeluaran uang dengan menyabutkan nominal dalam ejaan huruf. g. Tulisan PERUM PERCETAKAN UANG RI IMP 2000 adalah tempat untuk mencetak mata uang. h. Tulisan PULAU MAITARA DAN TIDORE adalah nama tempat pada gambar utama tampak belakang, dimana tempat tersebut adalah tempat wisata dan asal daerah dari pahlawan tampak depan mata uang i. Tulisan H A V adalah nomer serial pada mata uang bagian bawah kiri tampak belakang sebagai pengaman mata uang ini. Gambar 4.8: Elemen gambar pada mata uang 1000 (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) Pada mata uang 1000 tampak depan terdapat gambar utama pahlawan nasional yaitu Kapitan Pattimura. Beliau lahir di Hualoy, Seram selatan, Maluku pada tanggal 8 Juni 1783 dan meninggal diusia 34 tahun pada tanggal 16 desember Perjuangan pattimura dimulai dari perebutan benteng belanda duurstede, pertempuran waisisil dan jasirah hatawano, ouwullath, jasirah hitu di Ambon dan Seram Selatan. Untuk jasa dan pengorbanannya Kapitan Pattimura dikukuhkan sebagai

65 65 pahlawan nasional oleh pemerintah RI dan dikenang pada mata uang Pada tampak belakang terdapat gambar utama yaitu Pulau Tidore dan Ternate terletak di daerah maluku, gambar utama pada tampak belakang ini berhubungan dengan gambar pahlawan yang ada di tampak depan. Pulau ini adalah awal dimana penjajahan dimulai, bangsa Portugis pertama kali datang ke Indonesia mendaratkan kapalnya di Jawa karena melihat kemansyuran rakyat Indonesia, Portugis langsung membuat perjanjian damai dengan kerajaan Sunda tapi kerajaan sunda dan kerajaan Islam lainya tidak setuju dengan perjanjian tersebut. Akhirnya bangsa Portugis pun pergi dan mendaratkan kapalnya kesebuah pulau yang disebut dengan pulau Maitara, pulau ini kaya akan alam nya yaitu pala dan cengkih. Portugis pun gelap mata dan menundukkan msayarakat peri bumi dengan senjatannya. Pembantaian massal Belanda terhadap rakyat banda pada tahun 1621 menjadi awal mula Kapitan Pattimura mulai geram. Karena tidak ada kesetujuan untuk menerima penjajahan, perlawanan rakyat pun dimulai dengan dipimpin Kapitan-kapitan pada masa tersebut. Gambar 4.9: Elemen gambar pada mata uang 1000 (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) Pada gambar diatas adalah gambar ornamen yang berasal dari Daerah Sulawesi yang disebut paqbulu londong atau

66 66 ayam jantan, ukiran ini dimakna sebagai lambang keperkasaan dan kearifan laki-laki atau pemimpin. Selain digunakan sebagai ornamen penghias mata uang ornamen ini memiliki fungsi untuk alat pengaman bisa terlihat dengan menggunakan sinar UV. Setiap mata uang kertas memiliki kekayaan akan makna didalamnya, begitu pula dengan mata uang kertas Kapitan Pattimura adalah sosok pemimpin yang cekatan dan gigih, beliau mampu mengkoordinir Raja-raja patih dalam mengemban tugasnya. Kewibawaannya diakui luas oleh para Raja patih maupun rakyat biasa. Akhir dalam perang Pattimura dikarenakan oleh politik adu domba, tipu muslihat dan bumi hanguskan oleh Belanda. Pattimura pun ditangkap, negosiasi pun di mulai antar belanda dan Pattimura untuk bekerjasama, namun Pattimurapun menolak. Sikap inilah yang harus tercerminkan pada bangsa Indonesia. Adapun nilai- nilai kepahlawanan yang terdapat pada mata uang 1000 adalah sebagai berikut: a) Nilai persatuan : Pemberontakkan dan peperangan adalah bukti bahwa adanya persatuan dalam masyarakat maluku untuk mengusir penjajah. Contoh yaitu pengusiran bangsa Portugis tahun 1596, peran Olilit, perang banda, perang Pattimura dan masih banyak lagi. b) Nilai Patriotisme : Kerjasama adalah suatu sikap patriotisme apalagi kerjasama tersebut berurusan dengan mempertahankan bumi tanah air tercinta dan tidak bersikap etnosenstrisme area. Seperti pada contoh berikut, orang-orang banda (Maluku) bekerjasama dengan masyarakat Jawa dan makassar

67 67 untuk membantu Hitu dalam pengusiran Portugis dan Belanda. c) Nilai Nasionalisme : Maluku sebelum menjadi wilayah transit, masyarakatnya hanya bersikap etnosenstrisme area namun setelah menjadi wilayah transit, lama kelamaan masyarakat Maluku mulai meninggalkan sifat tersebut karena hubungan dan interaksi satu sama lain dengan masyarakat daerah lain. Pada saat selesai pembacaan Proklamasi, masyarakat pulau ambon dan Namlea adalah wilayah pertama di sulawesi yang langsung mengibarkan bendara merah putih dan menyatakan daerah tersebut miliki Indonesia. d) Nilai Solidaritas : Pada masa perjuangan, masyarakat Uli Nasaniwe gagal dalam mempertahankan wilayah. Mereka memilih menyelamatkan diri ke area Leihitu. Leihitu pun membuka diri dan menyambut dengan senang hati, ini yang disebut dengan solidaritas. Dan sifat ini mengakibatkan, terusirnya bangsa Portugis dari Maluku. e) Nilai Pluralisme : Nilai pluralisme telah ada jauh sebelum perang dimulai. Nilai tersebut bisa dilihat pada sistem pemerintahan saat itu yaitu sistem kolegial ( Jawa, Hitu, Seram dan Gorom) yang hidup berdampingan satu sama lain dan ditambah wilayah transit di daerah maluku tambahlah keharmonisan dalam hidup berdampingan satu sama lain dalam menghargai setiap adat istiadat lain, agama maupun perbeda-perbedaan lainnya.

68 Mata uang kertas Rp Mata uang ini adalah mata uang yang bernominal kecil kedua dari mata uang lainnya. Mata uang ini sisi estentik yang senada, mata uang ini mencerminkan perjuangan masyarakat suku dari pulau Kalimantan. Gambar 4.10: Nama pada mata uang 2000 (Foto diolah dengan Corel draw & Photoshop, Anggi 2017) Pada mata uang 2000 terdapat 4 nama bertuliskan angka dan 2 nama bertuliskan huruf. Masing-masing nama memiliki fungsi berbeda, angka besar pada gambar tampak depan memiliki fungsi ketika mengambil uang dalam dompet bisa langsung tahu ketika dilihat tampak atas. Nama angka tampak depan sebelah kanan dan angka tampak belakang sebelah kiri memiliki fungsi jika uang di Bank dalam sebuah tumpukkan uang 2000 belum memiliki kertas penyegel, petugas akan memeriksa lewat samping untuk memastikan. Sedangkan nama huruf digunakan untuk ejaan dari angka 2000 tersebut. Masing-masing tulisan nama berjumlah 2 huruf dan 4 angka. Pada kedua tampak terdapat angka besar dan angka kecil, angka besar digunakan untuk mengidentifikasi nama mata uang tersebut dari dekat maupun jauh sehingga dapat dikenal (berguna sekali untuk orang yang rabun jauh) sedangkan mata uang yang kecil digunakan untuk orang

69 69 yang terkadang melipat mata uang atau yang dengan desain samping pada dompetnya, sehingga dapat dengan mudah langsung mengenali. Selain untuk orang normal juga berfungsi untuk orang yang buta huruf dan oleh orang yang punya waktu sedikit dan harus cepat membayar. Nama dengan huruf digunakan untuk mengenali jenis mata uang kertas, terdapat 2 nama huruf pada kedua sisi mata uang. Pada tampak depan terdapat pada bagian kiri bawah, sebagai keterangan dan tanda baca ejaan dari angka begitu juga dengan nama huruf tampak belakang bagian tengah bawah. Selain berfungsi sebagai identifikasi mata uang pada nama huruf besar tampak depan, nama angka besar tampak depan dan nama angka tampak belakang terdapat tekstur raba yang kasar ini disebut dengan Intaglio digunakan untuk orang yang tunanetra. Gambar 4.11: Logo pada mata uang 2000 (Foto diolah dengan Corel draw & Photoshop, Anggi 2017) Logo dalam mata uang ini sebagai wajah dari sebuah perusahaan yang mencetak, menyetujui dan mengelolah mata uang 2000 ini. pada mata uang 2000 memiliki 3 jenis logo yaitu : a) Logo yang berbentuk bulat asimetris berwarna kuning dan putih bernama logo rectoverso yaitu logo yang saling isi kalau diterawang ke arah cahaya akan terbentuk sebuah logo utuh.

70 70 b) Logo yang berbentuk kotak abu-abu adalah logo latent image (logo yang bila dilihat dengan sudut pandang tertentu bisa terlihat). c) Logo yang berbentuk lingkaran asimetris berwarna putih, biru dan abu-abu disebut rectoverso. Pada mata uang 2000 emisi tahun 2000 memiliki ukuran sebagi berikut: 1) Logo rectoverso (Depan) : 9 cm (diameter). 2) Logo latent image : 31 x 11 x 21 cm (atas x samping x bawah). 3) Logo rectoverso (Belakang) : 9 cm (diameter). Gambar 4.12: Warna dalam mata uang 2000 (Foto diolah dengan Corel draw & Color pic, Anggi 2017) Untuk mata uang kertas 2000 terdapat tiga warna, mata uang tersebut memiliki warna yang saling berdekatan dalam kelompok warna hue, namun kombinasi warna harmonis pada tampak belakang mata uang memiliki turuna yang bertolak dari warna dasar yaitu warna kuning. Dalam warna dasar uang 2000 memiliki value paling tinggi warna putih pada gradasinya. Warna abu-abu adalah warna dasar sekaligus warna pertengahan antar putih dan hitam sehingga hanya memiliki sedikit nilai chroma dalam desain tersebut.

71 71 Gambar 4.13: Tekstur mata uang 2000 (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) Ketajaman tekstur pada mata uang 2000 berasal dari teknik cetak engraving yang memiliki pola halus pada warna putih untuk watermark, kasar pada tulisan nama untuk tuna netra dan tekstur halus ornamen untuk background desain, serta garis arsir yang tibul akibat arsiran pada gambar utama. Gambar 4.14: Tipografi dalam mata uang 2000 (Foto diolah dengan Corel draw & Photoshop, Anggi 2017) Tipografi merupakan salah satu elemen visual identity yang terdapat pada mata uang kertas Indonesia Rp Huruf yang digunakan pada mata uang ini adalah mengunakan huruf san serif. Ukuran font pada mata uang kertas nominal 2000: 1) Angka besar nama (tampak depan) : 48 pt 2) Huruf nama (tampak depan) : 16 pt

72 72 3) Angka kecil nama (tampak depan) : 18 pt 4) Angka kecil nama (tampak belakang) : 18 pt 5) Huruf nama (tampak belakang) : 18 pt 6) Angka besar nama (tampak depan) : 48 pt 7) Code mata uang (T, L,C, 3) : 12 pt 8) Code mata uang (8) : 16 pt 9) Code mata uang (4,5) : 18 pt 10) Code mata uang (1,1) : 20 pt 11) Teks pengesahan berawalan dengan : 4 pt 12) Perum percetakan : 4 pt 13) Tarian adat : 4 pt 14) Microteks Bank Indonesia (1) : 4 pt 15) Microteks Bank Indonesia (2) : 2 pt 16) Microteks Bank Indonesia (3) : 2 pt 17) Benang Pengaman BI : 4 pt 18) Bank Indonesia : 12 pt 19) Kapitan Pattimura : 6 pt 20) Gubernur : 4 pt Cara mengukur: Ukuran penggaris pada font 12 pt = 3 cm Contoh: berapa ukuran font tulisan 5 cm? - 3 = : 3 = 4, maka 1 cm = = 20 cm Terdapat pola layout yang sama pada mata uang 2000 ini, sebagai berikut :

73 73 Gambar 4.15: Layout pada mata uang 2000 (Foto diolah dengan Corel draw, Anggi 2017) Pada mata uang 2000 terdapat 7 tipografi yang berbeda-beda fungsinya, yaitu sebagai berikut : a. Tulisan BANK INDONESIA dan DUA RIBU RUPIAH adalah nama dari mata uang kertas diatas, terdapat pada mata uang tampak depan sebelah pojok kiri dan berfungsi sebagai ejaan huruf dalam logo pencetak dan nama mata uang. b. Terdapat tulisan microtext BANKINDONESIA yang membentuk sebuah garis repetisi sehingga menjadi sebuah gambar gelombang, berfungsi sebagai alat pengaman mata

74 74 uang 2000 (jika terkena sinar UV) sekaligus pengisi dalam gambar watermark. c. Tulisan BANK INDONESIA dan angka sebagai nama pencetak mata uang dan nomer seri dalam mata uang tersebut yang terdiri dari 3 huruf 6 angka dan pengaman mata uang. d. Tulisan 2000 sebagai tulisan nama mata uang versi angka dari mata uang tersebut sehingga mudah dilafalkan. e. Tulisan Dewan Gubernur dan tanda tangan, sebagai penanda dan bukti sekaligus penanggung jawab bahwa mata uang 2000 ini adalah mata uang asli yang telah disahkan dan disepakati. f. Tulisan DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BANK INDONESIA MENGELUARKAN UANG SEBAGI ALAT PEMBAYARAN YANG SAH DENGAN NILAI DUA RIBU RUPIAH adalah pernyataan dari Bank Indonesia mengenai pengeluaran uang dengan menyabutkan nominal dalam ejaan huruf. g. Tulisan PANGERAN ANTASARI adalah nama dari gambar utama terdapat pada tengah bagian bawah gambar utama. h. Tulisan PERUM PERCETAKAN UANG RI IMP 2000 adalah tempat untuk mencetak mata uang. i. Tulisan TARIAN DAYAK adalah nama sebuah tari dari daerah tanah kelahiran gambar utama mata uang Tarian ini berasal dari Pulau Kalimantan. j. Tulisan T L C adalah kode nomer serial asimetris pada mata uang bagian bawah kiri tampak belakang sebagai pengaman mata uang ini (akan tampak terlihat berwarna kuning jika disinari dengan UV).

75 75 Gambar 4.16: Elemen gambar pada mata uang 2000 (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) Mata uang 2000 terdapat gambar utama pada tampak depan adalah gambar pahlawan Pangeran Antasari, beliau lahir tahun 1797 di Kayu Tangi, Kesultanan Banjar dan meninggal di Bayan Begok tanggal 11 oktober Perjuangan pertama Pangeran Antasari adalah perang Banjar. Pada saat pemindahan benteng di Muara Teweh, Belanda berkali-kali membujuk Pangeran Antasari untuk menyerah, semua terbukti pada surat Pangeran Antasari kepada Letnal Kolonel Gustave Verspijck yaitu:... dengan tergas kami terangkan kepada Tuan: kami tidak setuju terhadap usul apapun dan kami berjuang terus menuntut hak pusaka (kemerdekaaan).... Pemerintah Indonesia memberikan gelar sebagi pahlawan nasional berdasarkan SK No. 06/TK/1968 dan mengabadikan menjadi gambar utama nominal 2000 oleh Bank Indonesia. Gambar utama tampak belakang adalah gambar 6 penari daerah Kalimantan Selatan yaitu tarian adat Dayak. Gambar ini berhubungan dengan asala daerah dari gambar utama pahlawan sisi tampak depan mata uang.

76 76 Gambar 4.17: Elemen gambar pada mata uang 2000 (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) Gambar ornamen diatas yang adalah gambar ornamen dari Pulau Kalimantan yang berbentuk terawang (perisai), perisai adalah benda untuk melindungi badan saat berperang. Perisai pada ornamen ini adalah motif perisai perempuan bermakna keramahan dan persahabatan. Ornamen tidak hanya sebagai penghias mata uang saja kan tetapi memiliki fungsi untuk alat pengaman bisa terlihat dengan menggunakan sinar UV. Pangeran Antasari adalah sosok pemimpin yang dicintai rakyat, alim, pejuang gigih, pantang menyerah dan cerdik sehingga rakyat menjadi kagum dan bangga terhadap beliau. Perjuangan beliau dikenang dengan beberapa nilai kepahlawanannya. Adapun nilai- nilai kepahlawanan yang terdapat pada mata uang 2000 adalah sebagai berikut: 1) Nilai persatuan : Nilai persatuan mulai muncul ketika Banjarmasin dilanda perebutan kekuasaan pada saat itu kerajaan Banjar bekerjasama dengan Belanda. Lamakelamaan Belanda mulai mengambil alih politik di wilayah Kerajaan Banjar. Keresahan rakyat pun dimulai, mereka memberontak. Pangeran Antasari bergabung dengan pasukan tersebut, yang awalnya kelompok pemberontak itu sendiri menjadi satu karena koordinasi dari Pangeran Antasari.

77 77 2) Nilai Patriotisme : Kerjasama terlihat pada misi dan visi rakyat Banjar dengan Pangeran Antasari untuk melawan penjajahan, dan koordinasinya dengan seluruh rakyat Banjar. 3) Nilai Nasionalisme : Perlawanan mulai muncul ketika kekuasaan Kerajaan Banjar dicampur tangan oleh Belanda. Keresahan tersebut membuktikan bahwa cinta rakyat untuk sistem pemerintahan asli Kerajaan Banjar sangatlah tinggi 4) Nilai Solidaritas : Rasa solidaritas tampak pada rakyat pemberontak Kerajaan, saat itu Pangeran Hidayat memperintahkan 3 utusan termasuk Pangeran Antasari untuk menyelidiki pemberontakan tersebut. Pangeran Antasari pun bergabung dengan pembentok tersebut, pemberontak tersebut dengan senang hati menerima Pangeran yang dari pihak Kerajaan tanpa keraguan karena mereka adalah rakyat Kerajaan Banjar dengan misi untuk mengusir Belanda dari wilayah Kerajaan Banjar. 5) Nilai Pluralisme : Masyarakat Banjar sangat menjunjung tinggi rasa hormat terhadap perbedaan-perbedaan suku, ras dan agama. Terbukti pada perjanjian kerjasama Kerajaan Banjar dan Belanda, yang kemudian dikhianati oleh Belanda Mata uang kertas Rp. 5000

78 78 Gambar 4.18: Nama pada mata uang 5000 (Foto diolah dengan Corel draw & Photoshop, Anggi 2017) Sama pada mata uang 1000 dan 2000, mata uang 5000 juga terdapat 4 nama bertuliskan angka dan 2 nama bertuliskan huruf. Masing-masing nama memiliki fungsi berbeda, angka besar pada gambar tampak depan memiliki fungsi ketika mengambil uang dalam dompet bisa langsung tahu ketika dilihat tampak atas. Nama angka tampak depan sebelah kanan dan angka tampak belakang sebelah kiri memiliki fungsi jika uang di Bank dalam sebuah tumpukkan uang 5000 belum memiliki kertas penyegel, petugas akan memeriksa lewat samping untuk memastikan. Sedangkan nama huruf digunakan untuk ejaan dari angka 5000 tersebut. Masing-masing tulisan nama berjumlah 2 huruf dan 4 angka. Pada kedua tampak terdapat angka besar dan angka kecil, angka besar digunakan untuk mengidentifikasi nama mata uang tersebut dari dekat maupun jauh sehingga dapat dikenal (berguna sekali untuk orang yang rabun jauh) sedangkan mata uang yang kecil digunakan untuk orang yang terkadang melipat mata uang atau yang dengan desain samping pada dompetnya, sehingga dapat dengan mudah langsung mengenali. Selain untuk orang normal juga berfungsi untuk orang yang buta huruf dan oleh orang yang punya waktu sedikit dan harus cepat membayar. Nama dengan huruf digunakan untuk mengenali jenis mata uang kertas, terdapat 2 nama huruf pada kedua

79 79 sisi mata uang. Pada tampak depan terdapat pada bagian kiri bawah, sebagai keterangan dan tanda baca ejaan dari angka begitu juga dengan nama huruf tampak belakang bagian tengah bawah. Selain berfungsi sebagai identifikasi mata uang pada nama huruf besar tampak depan, nama angka besar tampak depan dan nama angka tampak belakang terdapat tekstur raba yang kasar ini disebut dengan Intaglio digunakan untuk orang yang tunanetra. Gambar 4.19: Logo pada mata uang 5000 (Foto diolah dengan Corel draw & Photoshop, Anggi 2017) Logo dalam mata uang ini sebagai wajah dari sebuah perusahaan yang mencetak, menyetujui dan mengelolah mata uang 5000 ini. pada mata uang 5000 memiliki 3 jenis logo yaitu : 1) Logo yang berbentuk bulat asimetris berwarna orange, hijau dan putih bernama logo rectoverso yaitu logo yang saling isi kalau diterawang ke arah cahaya akan terbentuk sebuah logo utuh. 2) Logo yang berbentuk kotak coklat adalah logo latent image (logo yang bila dilihat dengan sudut pandang tertentu bisa terlihat). 3) Logo yang berbentuk lingkaran asimetris berwarna orange, putih dan abu-abu disebut rectoverso.

80 80 Pada mata uang 5000 emisi tahun 2000 memiliki ukuran sebagi berikut: a) Logo rectoverso (Depan) : 10 cm (diameter). b) Logo latent image : 31 x 11 x 15 cm (atas x samping x bawah). c) Logo rectoverso (Belakang) : 10 cm (diameter). Gambar 4.20: Warna pada mata uang 5000 (Foto diolah dengan Corel draw & Color Pic, Anggi 2017) Untuk mata uang kertas 5000 terdapat empat warna, dari keempat warna tersebut hanya dua warna yang digunakan untuk dasar mata uang yaitu warna gradasi dari orange sampai warna hijau. Gradasi ini disebut adalah warna panas (memberikan citra panas). Pada mata uang 5000 ini memiliki kontras warna komplementer hue yang saling berdekatan antara warna orange, kuning dan hijau. Gambar 4.21: Tekstur pada mata uang 5000 (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017)

81 81 Ketajaman tekstur pada mata uang 5000 berasal dari teknik cetak engraving yang memiliki pola halus pada warna putih untuk watermark, kasar pada tulisan nama untuk tuna netra dan untuk background tampak kasar jika dilihat namun halus jika dipegang, serta garis arsir yang tibul akibat arsiran pada gambar utama. Gambar 4.22: Tipografi pada mata uang 5000 (Foto diolah dengan Corel draw & Photoshop, Anggi 2017) Tipografi merupakan salah satu elemen visual identity yang terdapat pada mata uang kertas Indonesia Rp Huruf yang digunakan pada mata uang ini adalah mengunakan huruf san serif. Ukuran font pada mata uang kertas nominal 5000: 1) Angka besar nama (tampak depan) : 56 pt 2) Huruf nama (tampak depan) : 16 pt 3) Angka kecil nama (tampak depan) : 20 pt 4) Angka kecil nama (tampak belakang) : 20 pt 5) Huruf nama (tampak belakang) : 16 pt 6) Angka besar nama (tampak depan) : 44 pt 7) Code mata uang : 12 pt 8) Teks pengesahan berawalan dengan : 8 pt 9) Pengrajin tenun : 8 pt 10) Bank Indonesia : 12 pt

82 82 11) Tuanku Imam Bonjol : 6 pt 12) Gubernur : 4 pt 13) Perum percetakan : 4 pt Cara mengukur: Ukuran penggaris pada font 12 pt = 3 cm Contoh: berapa ukuran font tulisan 5 cm? - 3 = : 3 = 4, maka 1 cm = = 20 cm Terdapat pola layout yang sama pada mata uang 5000 ini, sebagai berikut :

83 83 Gambar 4.23: Layout pada mata uang 5000 (Foto diolah dengan Corel draw, Anggi 2017) Pada mata uang 2000 terdapat 6 tipografi yang berbeda-beda fungsinya, yaitu sebagai berikut : a. Tulisan Dewan Gubernur dan tanda tangan, sebagai penanda dan bukti sekaligus penanggung jawab bahwa mata uang 5000 ini adalah mata uang asli yang telah disahkan dan disepakati. b. Tulisan 5000 sebagai tulisan nama mata uang versi angka dari mata uang tersebut sehingga mudah dilafalkan. c. Tulisan BANK INDONESIA dan angka sebagai nama pencetak mata uang dan kode nomer seri asimetris dalam mata uang tersebut yang terdiri dari 3 huruf 6 angka dan pengaman mata uang. d. Tulisan BANK INDONESIA dan LIMA RIBU RUPIAH adalah nama dari mata uang kertas diatas, terdapat pada mata uang tampak depan sebelah pojok kiri dan berfungsi sebagai ejaan huruf dalam logo pencetak dan nama mata uang. e. Tulisan I M D adalah kode nomer serial asimetris pada mata uang bagian bawah kiri tampak belakang sebagai pengaman mata uang ini (akan tampak terlihat berwarna kuning jika disinari dengan UV).. f. Tulisan DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BANK INDONESIA MENGELUARKAN UANG SEBAGI ALAT PEMBAYARAN YANG SAH DENGAN NILAI

84 84 LIMA RIBU RUPIAH adalah pernyataan dari Bank Indonesia mengenai pengeluaran uang dengan menyabutkan nominal dalam ejaan huruf. g. Tulisan TUANKU IMAM BONJOL adalah nama dari gambar utama terdapat pada tengah bagian bawah gambar utama. h. Tulisan PERUM PERCETAKAN UANG RI IMP 2004 adalah tempat untuk mencetak mata uang. i. Tulisan PENGRAJIN TENUN PANDAI SIKEK SUMATERA BARAT adalah nama sebuah kerajianan tangan dari pintalan benang yang bersal dari daerah Sumatera Barat yaitu derah asal gambar Pahlawan dalam mata uang j. Terdapat tulisan 5000 tersembunyi pada mata uang 5000 tampak belakang jika terkena sinar UV. Gambar 4.24: Elemen gambar pada mata uang 5000 (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) Gambar mata uang 5000 adalah gambar tokoh pahlawan yang disebut Tuanku Imam Bonjol. Beliau lahir tahun 1772 di Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat. Nama asli Tuanku Imam Bonjol adalah Muhammad Shahab, Tuanku Imam adalah julukan pimpinan dan Bonjol adalah nama daerah. Perang yang dipimpin oleh Tuanku

85 85 Imam Bonjol adalah perang Padri. Tuanku Imam Bonjol di kukuhkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan SK Presiden RI No. 087/TK/1973 tanggal 6 november Nama Tuanku Imam Bonjol diapresiasikan dalam bentuk nama jalan, nama stadion, nama Universitas bahkan dinobatkan gambarnya di mata uang kertas RI nominal Selain itu pada mata uang kertas 5000 tampak belakang terdapat gambar utama seorang pengrajin tenun. Tenun adalah sebuah kain hasil dari sebuah karya seni daerah yang berasal dari Sumatera Barat yang menjadi gudang tenun di Indonesia. Tenun songket berasal dari turun temurun kerajaan Sriwijaya sampai dengan Kesultanan. Kain songket memberikan suatu keagungan tersendiri bagi yang memakainya, bagi si pembuat tidak hanya sekedar memahami cara untuk membuat kain, tetapi ada sisi keahlian dan ketelitian dalam mendarah daging. Pancaran kain songket membuktikan kekayaan suatu daerah. Dalam perjalanan sejarahnya kain tenun bersasal dari olahan emas dan beberapa logam mulia yang dikirim ke Thailand dan Vietnam untuk diolah, dan di kirim kembali ke Kerajaan Sriwijaya berupa benang dan ditenun menggunakan benang sutra. Karena perang dunia kedua dan penjajahan, pada tahun 1950 tenunan kain songket seolah tiada atau mati suri karena kekurangan bahan baku dan menjelang pertengahan abad 20 kerajinan ini mulai beroperasi. Mulai abad ke 21 songket merabah ke dunia fashion internasional.

86 86 Gambar 4.25: Elemen gambar pada mata uang 5000 (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) Pada gambar ornamen diatas yang adalah gambar ornamen dari Sumatera yaitu batik flora bungo dadar. Ornamen tidak hanya sebagai penghias mata uang saja kan tetapi memiliki fungsi untuk alat pengaman bisa terlihat dengan menggunakan sinar UV. Tokoh pahlawan dari Sumatera Barat yaitu Tuanku Imam Bonjol. Tuanku Imam Bonjol terkenal akan gerakan dakwahnya. Beliaau menentang keras yang haram dalam agama islam lalu mengadakan penentangan terhadap Belanda. Perjuangan beliau dikenang dengan beberapa nilai kepahlawanannya. Adapun nilainilai kepahlawanan yang terdapat pada mata uang 5000 adalah sebagai berikut: 1) Nilai Persatuan : Persatuan dalam hubungan Tuanku Imam Bonjol adalah mulai dari berdakwah dalam agama yang kemudian membentuk kelompok dalam menghadapi Belanda yang semakin membabi buta. 2) Nilai Patriotisme : Kerjasama dimulai saat krisis dana di Batavia dalam perang Diponegoro. Kaum adat bekerjasama dengan kaum Pedri yang

87 87 dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol untuk melawan Belanda. 3) Nilai Nasionalisme : Perlawanan mulai muncul ketika Belanda ikut campur antara kaum adat dan kaum Pedri. Belanda kewalahan menghadapi kaum Pedri yang tangguh, perjanjian antara kaum adat dengan Belanda menjadi renggang karena kelicikan Belanda. Kaum adat sadar akan kekuasaan Belanda yang menggucang daerah tersebut, dan akhirnya kaum adat bergabung dengan kaum Pedri. 4) Nilai Solidaritas : Rasa solidaritas tampak pada masyarakat Sumatera Barat adalah ketika kaum adat yang dulu memberontak dan memusuhi kaum Pedri, namun akhirnya mereka bergabung dengan kaum Pedri dan kaum Pedri menerima dengan senang hati. 5) Nilai Pluralisme : Walaupun kepercayaan berbedabeda antar kaum adat dan kaum Pedri, mereka tetap hidup berdampingan setelah persatuan untuk melawan Belanda Mata uang kertas Rp Gambar 4.26: Nama pada mata uang

88 88 (Foto diolah dengan Corel draw & Photoshop, Anggi 2017) Pada mata uang terdapat 4 nama bertuliskan angka dan 2 nama bertuliskan huruf. Masing-masing nama memiliki fungsi berbeda, angka besar pada gambar tampak depan memiliki fungsi ketika mengambil uang dalam dompet bisa langsung tahu ketika dilihat tampak atas. Nama angka tampak depan sebelah kanan dan angka tampak belakang sebelah kiri memiliki fungsi jika uang di Bank dalam sebuah tumpukkan uang belum memiliki kertas penyegel, petugas akan memeriksa lewat samping untuk memastikan. Sedangkan nama huruf digunakan untuk ejaan dari angka tersebut. Masing-masing tulisan nama berjumlah 2 huruf dan 4 angka. Pada kedua tampak terdapat angka besar dan angka kecil, angka besar digunakan untuk mengidentifikasi nama mata uang tersebut dari dekat maupun jauh sehingga dapat dikenal (berguna sekali untuk orang yang rabun jauh) sedangkan mata uang yang kecil digunakan untuk orang yang terkadang melipat mata uang atau yang dengan desain samping pada dompetnya, sehingga dapat dengan mudah langsung mengenali. Selain untuk orang normal juga berfungsi untuk orang yang buta huruf dan oleh orang yang punya waktu sedikit dan harus cepat membayar. Nama dengan huruf digunakan untuk mengenali jenis mata uang kertas, terdapat 2 nama huruf pada kedua sisi mata uang. Pada tampak depan terdapat pada bagian kiri bawah, sebagai keterangan dan tanda baca ejaan dari angka begitu juga dengan nama huruf tampak belakang bagian tengah bawah. Selain berfungsi sebagai identifikasi mata uang pada nama huruf besar tampak depan, nama angka besar tampak depan dan nama angka tampak belakang terdapat tekstur raba yang kasar ini disebut dengan Intaglio digunakan untuk orang yang tunanetra.

89 89 Gambar 4.27: Logo pada mata uang (Foto diolah dengan Corel draw & Photoshop, Anggi 2017) Logo dalam mata uang ini sebagai wajah dari sebuah perusahaan yang mencetak, menyetujui dan mengelolah mata uang ini. pada mata uang memiliki 3 jenis logo yaitu : 1) Logo yang berbentuk bulat asimetris berwarna ungu dan putih bernama logo rectoverso yaitu logo yang saling isi kalau diterawang ke arah cahaya akan terbentuk sebuah logo utuh. 2) Logo yang berbentuk kotak ungu adalah logo latent image (logo yang bila dilihat dengan sudut pandang tertentu bisa terlihat). 3) Logo yang berbentuk lingkaran asimetris berwarna putih dan ungu disebut rectoverso. 4) Logo Ornamen, gambar yang berbentuk sulur warna ungu. 5) Logo Watermark terdapat pada bagian mata uang berwarna putih, logonya terdapat di tengah bagian bawah, bentuk logonya berornamen kecil. Logo hanya bisa diterawang ke cahaya. Pada mata uang emisi tahun 2000 memiliki ukuran sebagi berikut: a) Logo rectoverso (Depan) : 10 cm (diameter). b) Logo latent image : 32 x 15 x 25 cm (atas x samping x bawah).

90 90 c) Logo rectoverso (Belakang) : 10 cm (diameter). d) Logo ornamen : 12 x 10 cm (lebar x tinggi) e) Logo watermark : 10 x 6 cm (lebar x tinggi) Gambar 4.28: Warna pada mata uang (Foto diolah dengan Corel draw & Color Pic, Anggi 2017) Untuk mata uang kertas terdapat lima warna, mata uang tersebut memiliki warna yang saling berdekatan dalam kelompok warna hue yaitu warna ungu sampai merah muda. Untuk warna dasar mata uang ini adalah warna ungu. Mata uang memiliki tingkat kecerahan yang tajam bisa dilihat pada kedua sisi mata uang, pada dasarnya warna tersebut adalah warna polikromatis antara ungu + hitam dan ungu + putih.

91 91 Gambar 4.29: Tekstur pada mata uang (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) Ketajaman tekstur pada mata uang berasal dari teknik cetak engraving yang memiliki pola halus pada warna putih untuk watermark, kasar pada tulisan nama untuk tuna netra dan untuk background tampak kasar jika dilihat namun halus jika dipegang, serta garis arsir yang tibul akibat arsiran pada gambar utama tampak kasar jika dipegang. Gambar 4.30: Tipografi pada mata uang (Foto diolah dengan Corel draw & Photoshop, Anggi 2017) Tipografi merupakan salah satu elemen visual identity yang terdapat pada mata uang kertas Indonesia Rp Huruf yang digunakan pada mata uang ini adalah mengunakan huruf san serif. Ukuran font pada mata uang kertas nominal : 1) Angka besar nama (tampak depan) : 48 pt 2) Huruf nama (tampak depan) : 20 pt 3) Angka kecil nama (tampak depan) : 24 pt 4) Angka kecil nama (tampak belakang) : 24 pt

92 92 5) Huruf nama (tampak belakang) : 20 pt 6) Angka besar nama (tampak depan) : 52 pt 7) Code mata uang (Q, P, O) : 12 pt 8) Code mata uang (7,1) : 16 pt 9) Code mata uang (8,5) : 18 pt 10) Code mata uang (4,5) : 20 pt 11) Teks pengesahan berawalan dengan : 4 pt 12) Perum percetakan : 4 pt 13) Rumah Limas : 4 pt 14) Microteks Bank Indonesia (1) : 4 pt 15) Microteks Bank Indonesia (2) : 2 pt 16) Benang Pengaman BI : 4 pt 17) Bank Indonesia : 12 pt 18) Sultan Mahmud Badaruddin II : 4 pt 19) Gubernur : 4 pt Cara mengukur: Ukuran penggaris pada font 12 pt = 3 cm Contoh: berapa ukuran font tulisan 5 cm? - 3 = : 3 = 4, maka 1 cm = = 20 cm Terdapat pola layout yang sama pada mata uang ini, sebagai berikut :

93 93 Gambar 4.31: Layout pada mata uang (Foto diolah dengan Corel draw, Anggi 2017) Pada mata uang terdapat 9 tipografi yang berbeda-beda fungsinya, yaitu sebagai berikut : a. Tulisan Dewan Gubernur dan tanda tangan, sebagai penanda dan bukti sekaligus penanggung jawab bahwa mata uang ini adalah mata uang asli yang telah disahkan dan disepakati. b. Tulisan sebagai tulisan nama mata uang versi angka dari mata uang tersebut sehingga mudah dilafalkan.

94 94 c. Tulisan BANK INDONESIA dan angka sebagai nama pencetak mata uang dan nomer seri dalam mata uang tersebut yang terdiri dari 3 huruf 6 angka dan pengaman mata uang. d. Tulisan SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II adalah nama dari gambar utama terdapat pada tengah bagian bawah gambar utama. e. Terdapat tulisan microtext yang membentuk sebuah garis repetisi sehingga menjadi sebuah gambar gelombang, berfungsi sebagai alat pengaman mata uang sekaligus pengisi dalam gambar watermark. f. Tulisan DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BANK INDONESIA MENGELUARKAN UANG SEBAGI ALAT PEMBAYARAN YANG SAH DENGAN NILAI SEPULUH RIBU RUPIAH adalah pernyataan dari Bank Indonesia mengenai pengeluaran uang dengan menyabutkan nominal dalam ejaan huruf. g. Tulisan BANK INDONESIA dan SEPULUH RIBU RUPIAH adalah nama dari mata uang kertas diatas, terdapat pada mata uang tampak depan sebelah pojok kiri dan berfungsi sebagai ejaan huruf dalam logo pencetak dan nama mata uang. h. Tulisan Q P O adalah kode nomer serial asimetris pada mata uang bagian bawah kiri tampak belakang sebagai pengaman mata uang ini (akan tampak terlihat berwarna kuning jika disinari dengan UV). i. Tulisan PERUM PERCETAKAN UANG RI IMP 2005 adalah tempat untuk mencetak mata uang. j. Terdapat tulisan microtext BANKINDONESIA yang membentuk sebuah garis repetisi lingkaran terdapat pada selasela desain sebelah kanan atas bawah bagian tampak belakang sehingga menjadi sebuah gambar gelombang, berfungsi sebagai alat pengaman mata uang

95 95 k. Tulisan RUMAH LIMAS adalah nama sebuah rumah adat pada gambar utama tampak belakang yang berasal dari Sumatera asal Sultan lahir. l. Terdapat tulisan tersembunyi pada mata uang tampak belakang jika terkena sinar UV. Gambar 4.32: Elemen gambar pada mata uang (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) Gambar pahlawan pada mata uang adalah gambar pahlawan Sultan Mahmud Badaruddin II. Beliau lahir di Palembang tahun 1767 dan wafat di Ternate tanggal 26 november Perang menteng adalah perang pertama Sultan melawan Britian dan Belanda. Pada tanggal 20 oktober 2005 mata uang pecahan di keluarkan oleh Bank Indonesia dengan menggunakan gambar tokoh pahlawan Sultan Mahmud Badaruddin II dan juga pada gambar tampak belakang mata uang ini terdapat gambar Rumah Limas yang berada di Sumatra tempat tinggal Sultan. Rumah limas itu berumur 300 tahun dan dulu digunakan sebagai rumah Sultan Batun. Rumah Limas bertingkat bukan karena kasta melainkan karena biasanya anak muda main berisik jadi rumah Limas dibangun bertingkat. Atapnya pun punya filosofi pada jumlahnya yaitu berlambang rukun islam bila berjumlah 5, rukun iman bila berjumlah 6, sahabat nabi bila berjumah 4, matahari bintang dan bulan bila berjumlah 3, adam dan hawa bila 2.

96 96 Gambar 4.33: Elemen gambar pada mata uang (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) Gambar ornamen diatas yang adalah gambar ornamen Palembang dari Pulau Sumatera. Ornamen tidak hanya sebagai penghias mata uang saja kan tetapi memiliki fungsi untuk alat pengaman bisa terlihat dengan menggunakan sinar UV. Sultan Mahmud Badaruddin II adalah Tokoh pahlawan dari Palembang. Perjuangan beliau dikenang dengan beberapa nilai kepahlawanannya. Adapun nilai- nilai kepahlawanan yang terdapat pada mata uang adalah sebagai berikut: 1) Nilai Persatuan : Persatuan dapat dirasakan ketika kerajaan Palembang mengalami peperangan, sikap berani berkorban dan berjuang memberi dampak positif dalam pertahanan kekuasaan pada masa Sultan Mahmud Badaruddin. 2) Nilai Patriotisme : Pengorbanan Sultan Mahmud Badaruddin dan rakyatnya dalam memerangi Belanda dan Inggris terbukti dari beberapa perang sengit antara ketiga belah pihak dalam menguasai daerah Palembang. 3) Nilai Nasionalisme : Perjanjian antara Kerajaan Palembang dengan Belanda dan Inggris dimulai dari kesultanan Sultan Mahmud Badaruddin I. Setelah tahta dipindah kepada Sultan Mahmud

97 97 Badaruddin II, Inggris merasa terancam oleh Belanda dan membujuk Sultan agar mengusir Belanda namun ditolak. Akhirnya sakit hati pun tumbuh, Inggris mengirim pasukkan ke Palembang dan menyerang Kerajaan, Sultan pun tersisihkan dari Kerajaan. Perang dingin pun terjadi antara Inggris dan Belanda, Belanda bekerjasama dengan Sultan dan akhirnya Sultan pun menang dalam perang tersebut. Belanda sangat ingin menguasai Palembang, akhirnya kedua belah pihak berperang. Demi tanah air tercinta, Kerajaan Palembang pun membuat strategi-strategi untuk pertahanan wilayah. 4) Nilai Solidaritas : Rasa solidaritas tampak ketika, Sultan Mahmud Badaruddin II di asingkan oleh Belanda. Disitulah ajaran persatuan dari Sultan untuk mempertahankan wilayah pun muncul pemberontakkan-pemberontakkan dari pihak Sultan yang tersisa dibawah kepemimpinan Prabu Anom. 5) Nilai Pluralisme : Terjadinya perjanjian-perjanjian antar Kerajaan Palembang, Inggris dan Belanda mencerminkan adanya sikap Pluralisme pada masyarakat Kerajaan Palembang. Dalam menghadapi pihak Inggris untuk mempertahankan wilayah kekuasaan Sultan Mahmud Badaruddin II, Sultan bersekutu dengan Belanda. Namun akhirnya Belanda membelot dan menjadi musuh Kerajaan Palembang.

98 Mata Uang Rp Gambar 4.34: Nama pada mata uang (Foto diolah dengan Corel draw & Photoshop, Anggi 2017) Pada mata uang terdapat 4 nama bertuliskan angka dan 2 nama bertuliskan huruf. Masing-masing nama memiliki fungsi berbeda, angka besar pada gambar tampak depan memiliki fungsi ketika mengambil uang dalam dompet bisa langsung tahu ketika dilihat tampak atas. Nama angka tampak depan sebelah kanan dan angka tampak belakang sebelah kiri memiliki fungsi jika uang di Bank dalam sebuah tumpukkan uang belum memiliki kertas penyegel, petugas akan memeriksa lewat samping untuk memastikan. Sedangkan nama huruf digunakan untuk ejaan dari angka tersebut. Masing-masing tulisan nama berjumlah 2 huruf dan 4 angka. Pada kedua tampak terdapat angka besar dan angka kecil, angka besar digunakan untuk mengidentifikasi nama mata uang tersebut dari dekat maupun jauh sehingga dapat dikenal (berguna sekali untuk orang yang rabun jauh) sedangkan mata uang yang kecil digunakan untuk orang yang terkadang melipat mata uang atau yang dengan desain samping pada dompetnya, sehingga dapat dengan mudah langsung mengenali. Selain untuk orang normal juga berfungsi untuk orang yang buta huruf dan oleh orang yang punya waktu sedikit dan

99 99 harus cepat membayar. Nama dengan huruf digunakan untuk mengenali jenis mata uang kertas, terdapat 2 nama huruf pada kedua sisi mata uang. Pada tampak depan terdapat pada bagian kiri bawah, sebagai keterangan dan tanda baca ejaan dari angka begitu juga dengan nama huruf tampak belakang bagian tengah bawah. Selain berfungsi sebagai identifikasi mata uang pada nama huruf besar tampak depan, nama angka besar tampak depan dan nama angka tampak belakang terdapat tekstur raba yang kasar ini disebut dengan Intaglio digunakan untuk orang yang tunanetra. Gambar 4.37: Logo pada mata uang (Foto diolah dengan Corel draw & Photoshop, Anggi 2017) Logo dalam mata uang ini sebagai wajah dari sebuah perusahaan yang mencetak, menyetujui dan mengelolah mata uang ini. pada mata uang memiliki 3 jenis logo yaitu : 1) Logo yang berbentuk bulat asimetris berwarna hijau dan putih bernama logo rectoverso yaitu logo yang saling isi kalau diterawang ke arah cahaya akan terbentuk sebuah logo utuh. 2) Logo yang berbentuk kotak hijau tua adalah logo latent image (logo yang bila dilihat dengan sudut pandang tertentu bisa terlihat). 3) Logo yang berbentuk lingkaran asimetris berwarna putih dan hijau disebut rectoverso.

100 100 4) Logo optically variable ink adalah logo Bank Indonesia berbentuk perisai warna merah. Jika dilihat dengan cara pandang berbeda akan terlihat berwarna kuning. 5) Logo Watermark terdapat pada bagian mata uang berwarna putih, logonya terdapat di tengah bagian bawah, bentuk logonya berornamen kecil. Logo hanya bisa diterawang ke cahaya. Pada mata uang emisi tahun 2000 memiliki ukuran sebagi berikut: a) Logo rectoverso (Depan) : 11 cm (diameter). b) Logo latent image : 24 x 10 x 18 cm (atas x samping x bawah). c) Logo rectoverso (Belakang) : 11 cm (diameter). d) Logo optically variable ink : 10 x 13 cm (lebar x tinggi) e) Logo watermark : 10 x 6 cm (lebar x tinggi) Gambar 4.38: Warna pada mata uang (Foto diolah dengan Corel draw & Color Pic, Anggi 2017) Untuk mata uang kertas terdapat empat warna, mata uang tersebut memiliki warna yang saling berdekatan dalam kelompok warna hue yaitu warna hijau sampai biru. Dalam warna dasar uang memiliki warna polikromatis warna hijau. Pada gambar tampak depan warna harmonis hijau ke biru dan warna tampak belakang adalah warna harmonis hijau ke orange.

101 101 Gambar 4.39: Tekstur pada mata uang (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) Ketajaman tekstur pada mata uang berasal dari teknik cetak engraving yang memiliki pola halus pada warna putih untuk watermark, kasar pada tulisan nama untuk tuna netra dan untuk background tampak kasar jika dilihat namun halus jika dipegang, garis arsir yang tibul akibat arsiran pada gambar utama tampak kasar jika dipegang serta paga garis pelangi sangat kasar jika dipegang. Gambar 4.38: Tipografi pada mata uang (Foto diolah dengan Corel draw & Photoshop, Anggi 2017) Tipografi merupakan salah satu elemen visual identity yang terdapat pada mata uang kertas Indonesia Rp Huruf yang digunakan pada mata uang ini adalah mengunakan huruf san serif. Ukuran font pada mata uang kertas nominal :

102 102 1) Angka besar nama (tampak depan) : 48 pt 2) Huruf nama (tampak depan) : 16 pt 3) Angka kecil nama (tampak depan) : 20 pt 4) Angka kecil nama (tampak belakang) : 20 pt 5) Huruf nama (tampak belakang) : 16 pt 6) Angka besar nama (tampak depan) : 52 pt 7) Code mata uang (U, G, Y) : 12 pt 8) Code mata uang (7,9) : 16 pt 9) Code mata uang (0) : 18 pt 10) Code mata uang (3,5,0) : 20 pt 11) Teks pengesahan berawalan dengan : 4 pt 12) Perum percetakan : 4 pt 13) Pemetik Teh : 4 pt 14) Microteks Bank Indonesia (1) : 4 pt 15) Microteks Bank Indonesia (2) : 2 pt 16) Benang Pengaman BI : 4 pt 17) Bank Indonesia : 12 pt 18) Oto Iskandar Di Nata : 4 pt 19) Gubernur : 4 pt Cara mengukur: Ukuran penggaris pada font 12 pt = 3 cm Contoh: berapa ukuran font tulisan 5 cm? - 3 = : 3 = 4, maka 1 cm = = 20 cm Terdapat pola layout yang sama pada mata uang ini, sebagai berikut :

103 103 Gambar 39: Layout pada mata uang (Foto diolah dengan Corel draw, Anggi 2017) Pada mata uang terdapat 6 tipografi yang berbeda-beda fungsinya, yaitu sebagai berikut : a. Tulisan OTO ISKANDAR DI NATA adalah nama dari gambar utama terdapat pada tengah bagian bawah gambar utama. b. Tulisan sebagai tulisan nama mata uang versi angka dari mata uang tersebut sehingga mudah dilafalkan.

104 104 c. Tulisan U G Y adalah kode nomer serial asimetris pada mata uang bagian bawah kiri tampak belakang sebagai pengaman mata uang ini (akan tampak terlihat berwarna kuning jika disinari dengan UV). d. Tulisan BANK INDONESIA dan DUA PULUH RIBU RUPIAH adalah nama dari mata uang kertas diatas, terdapat pada mata uang tampak depan sebelah pojok kiri dan berfungsi sebagai ejaan huruf dalam logo pencetak dan nama mata uang. e. Terdapat tulisan microtext BANKINDONESIA yang membentuk sebuah garis repetisi lingkaran terdapat pada selasela desain sebelah kanan atas bawah bagian tampak belakang sehingga menjadi sebuah gambar gelombang, berfungsi sebagai alat pengaman mata uang f. Tulisan BANK INDONESIA dan angka sebagai nama pencetak mata uang dan nomer seri dalam mata uang tersebut yang terdiri dari 3 huruf 6 angka dan pengaman mata uang. g. Tulisan Dewan Gubernur dan tanda tangan, sebagai penanda dan bukti sekaligus penanggung jawab bahwa mata uang ini adalah mata uang asli yang telah disahkan dan disepakati. h. Tulisan PEMETIK TEH adalah nama pekerjaan yang sudah lama digeluti oleh orang Indonesia sejak zaman penjajahan kolonel, pekerjaan ini sering terlihat di daerah dataran tinggi Jawa Barat. i. Tulisan DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BANK INDONESIA MENGELUARKAN UANG SEBAGI ALAT PEMBAYARAN YANG SAH DENGAN NILAI SEPULUH RIBU RUPIAH adalah pernyataan dari Bank Indonesia mengenai pengeluaran uang dengan menyabutkan nominal dalam ejaan huruf.

105 105 j. Tulisan PERUM PERCETAKAN UANG RI IMP 2005 adalah tempat untuk mencetak mata uang. k. Terdapat tulisan tersembunyi pada mata uang tampak belakang jika terkena sinar UV. Gambar 4.40: Elemen gambar pada mata uang (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) Nama dari tokoh gambar pahlawan adalah Oto Iskandar di Nata, beliau lahir di Bojongsoang, Bandung tanggal 31 maret Oto pernah menjabat sebagai wakil ketua Budi Utomo cabang Bandung, dan cabang Pekalongan, ikut serta menjadi anggota dewan kota pekalongan, aktif dalam organisasi budaya Sunda yaitu Paguyuban Pasundan, menjadi dewan rakyat semacam DPR pada tahun 1930, menjadi pimpinan suratkabar Tjahaja, menjadi anggota BPUPKI dan PPKI, setelah merdeka Oto menjadi menteri negara pada kabinet RI tahun Kemudian Oto menghilang (diculik) oleh organisasi laskar hitam, dan terbunuh di Banten. Berdasarkan SK Presiden RI no. 088/TK/1973 diangkat menjadi pahlawan nasional dan menjadi gambar utama mata uang dengan nominal pada abad ke-20. Gambar mata uang tampak belakang adalah gambar seorang pemetik teh malino di Bandung. Bumi Indonesia adalah bumi pertiwi yang banyak akan sumber alamnya, maka Bank Indonesia memilih Pemetik teh pada latar belakang

106 106 Gambar 4.40: Elemen gambar pada mata uang (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) Ornamen diatas tidak hanya sebagai penghias mata uang saja kan tetapi memiliki fungsi untuk alat pengaman bisa terlihat dengan menggunakan sinar UV. Motif ornamen yang digunakan pada mata uang adalah motif kawung yang ada di Jawa, filosifi dari batik kawung adalah keinginan dan usaha yang keras akan selalu membuahkan hasil. Tokoh Pahlawan yang dijuluki dengan Si Jalak Harupat dalam keberaniannya memberontak penjajah yaitu Oto Iskandar Di Nata. Perlawanan Oto berbeda dengan perlawanan Tokoh Pahlawan lainnya yaitu dengan cara ikut bergabung dalam sebuah organisasi, merancang suatu sistem menuju kemerdekaan dan berpidato mengenai kemerdekaan. Perjuangan beliau dikenang dengan beberapa nilai kepahlawanannya. Adapun nilai- nilai kepahlawanan yang terdapat pada mata uang menurut sejarah dari Tokoh Pahlawan adalah sebagai berikut: 1) Nilai Persatuan : Kepercayaan rakyat kepada Oto dimulai saat Oto dipindah ke Pekalongan dan bergabung dalam organisasi Budi Utomo. Perkembangan Aktivis ini menarik perhatian membuat Oto dipilih dan dipercaya menjadi Dewan Kota Pekalongan dengan misi yang sama yaitu membebaskan Indonesia dari tangan penjajah.

107 107 2) Nilai Patriotisme : Pemikiran Oto mengenai kebebasan lah yang membuat Oto ingin memerdekakan Indonesia dari tangan penjajah dengan keberanian dalam menghadapi kritikan dan amarah penjajah serta ke gigihan Oto dalam menghadapi halangan-halangan yang menghabatnya dalam mengemukakan aspirasinya untuk kehidupan bangsa yang akan datang. 3) Nilai Nasionalisme : Demi kecintaan tanah air, Oto bergabung dengan organisasi-organisasi nasionalisme menciptakan berbagai aspirasi dengan bermusyawarah bersama dan berani mengemukakaan aspirasi tentang kemerdekaan dan percaya bahwa Indonesia akan merdeka suatu saat nanti dengan rasa tanggung jawabnya. 4) Nilai Solidaritas : Rasa solidaritas tumbuh makin berkembang ketika Oto mengikuti organisasi, kepercayaan masyarakat terhadap Oto terlihat saat Oto duduk di Dewan Kota dan ketika Oto di matamatai oleh Rescure setempat, Oto malah mengajak Rescure tersebut bermusyawarah sehingga rescure tersebut bergabung dengan organisasi Oto. 5) Nilai Pluralisme : Pada saat itu, banyak muncul organisasi-organisasi, Oto tidak menganggap anggota luar organisasi adal pesaing atau musuh, Oto akan langsung merangkul mereka dalam misi yang sama yaitu kemerdekaan Indonesia.

108 Mata Uang Kertas Rp Gambar 4.42: Nama pada mata uang (Foto diolah dengan Corel draw & Photoshop, Anggi 2017) Pada mata uang terdapat 4 nama bertuliskan angka dan 2 nama bertuliskan huruf. Masing-masing nama memiliki fungsi berbeda, angka besar pada gambar tampak depan memiliki fungsi ketika mengambil uang dalam dompet bisa langsung tahu ketika dilihat tampak atas. Nama angka tampak depan sebelah kanan dan angka tampak belakang sebelah kiri memiliki fungsi jika uang di Bank dalam sebuah tumpukkan uang belum memiliki kertas penyegel, petugas akan memeriksa lewat samping untuk memastikan. Sedangkan nama huruf digunakan untuk ejaan dari angka tersebut. Masing-masing tulisan nama berjumlah 2 huruf dan 4 angka. Pada kedua tampak terdapat angka besar dan angka kecil, angka besar digunakan untuk mengidentifikasi nama mata uang tersebut dari dekat maupun jauh sehingga dapat dikenal (berguna sekali untuk orang yang rabun jauh) sedangkan mata uang yang kecil digunakan untuk orang yang terkadang melipat mata uang atau yang dengan desain samping pada dompetnya, sehingga dapat dengan mudah langsung mengenali. Selain untuk orang normal juga berfungsi untuk orang yang buta huruf dan oleh orang yang punya waktu sedikit dan harus cepat membayar. Nama dengan huruf digunakan untuk

109 109 mengenali jenis mata uang kertas, terdapat 2 nama huruf pada kedua sisi mata uang. Pada tampak depan terdapat pada bagian kiri bawah, sebagai keterangan dan tanda baca ejaan dari angka begitu juga dengan nama huruf tampak belakang bagian tengah bawah. Selain berfungsi sebagai identifikasi mata uang pada nama huruf besar tampak depan, nama angka besar tampak depan dan nama angka tampak belakang terdapat tekstur raba yang kasar ini disebut dengan Intaglio digunakan untuk orang yang tunanetra. Gambar 4.43: Logo pada mata uang (Foto diolah dengan Corel draw & Photoshop, Anggi 2017) Logo dalam mata uang ini sebagai wajah dari sebuah perusahaan yang mencetak, menyetujui dan mengelolah mata uang ini. pada mata uang memiliki 3 jenis logo yaitu : a) Logo yang berbentuk bulat asimetris berwarna biru dan putih bernama logo rectoverso yaitu logo yang saling isi kalau diterawang ke arah cahaya akan terbentuk sebuah logo utuh. b) Logo yang berbentuk kotak biru tua adalah logo latent image (logo yang bila dilihat dengan sudut pandang tertentu bisa terlihat). c) Logo yang berbentuk lingkaran asimetris berwarna putih dan biru disebut rectoverso.

110 110 d) Logo optically variable ink adalah logo Bank Indonesia berbentuk perisai warna merah. Jika dilihat dengan cara pandang berbeda akan terlihat berwarna kuning. e) Logo Watermark terdapat pada bagian mata uang berwarna putih, logonya terdapat di tengah bagian bawah, bentuk logonya berornamen kecil. Logo hanya bisa diterawang ke cahaya. Pada mata uang emisi tahun 2000 memiliki ukuran sebagi berikut: 1) Logo rectoverso (Depan) : 10 cm (diameter). 2) Logo latent image : 33 x 16 x 23 cm (atas x samping x bawah). 3) Logo rectoverso (Belakang) : 10 cm (diameter). 4) Logo optically variable ink : 10 x 10 cm (lebar x tinggi) 5) Logo watermark : 10 x 6 cm (lebar x tinggi) Gambar 4.44: Warna pada mata uang (Foto diolah dengan Corel draw & Color Pic, Anggi 2017) Untuk mata uang kertas terdapat empat warna, dari keempat warna tersebut hanya dua warna yang digunakan untuk dasar mata uang yaitu warna gradasi dari biru sampai warna orange. Gradasi ini disebut adalah warna dingin (memberikan citra dingin dan sejuk). Pada mata uang ini memiliki kontras warna

111 111 komplementer hue yang saling berdekatan antara warna biru dan orange. Gambar 4.45: Tekstur pada mata uang (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) Ketajaman tekstur pada mata uang berasal dari teknik cetak engraving yang memiliki pola halus pada warna putih untuk watermark, kasar pada tulisan nama untuk tuna netra dan untuk background tampak kasar jika dilihat namun halus jika dipegang, garis arsir yang tibul akibat arsiran pada gambar utama tampak kasar jika dipegang serta paga garis pelangi sangat kasar jika dipegang. Gambar 4.46: Tipografi pada mata uang (Foto diolah dengan Corel draw & Photoshop, Anggi 2017)

112 112 Tipografi merupakan salah satu elemen visual identity yang terdapat pada mata uang kertas Indonesia Rp Huruf yang digunakan pada mata uang ini adalah mengunakan huruf san serif. Ukuran font pada mata uang kertas nominal : 1) Angka besar nama (tampak depan) : 52 pt 2) Huruf nama (tampak depan) : 20 pt 3) Angka kecil nama (tampak depan) : 24 pt 4) Angka kecil nama (tampak belakang) : 24 pt 5) Huruf nama (tampak belakang) : 16 pt 6) Angka besar nama (tampak depan) : 52 pt 7) Code mata uang (J, W, S) : 12 pt 8) Code mata uang (6,6) : 16 pt 9) Code mata uang (7,7) : 18 pt 10) Code mata uang (1,1) : 20 pt 11) Teks pengesahan berawalan dengan : 4 pt 12) Perum percetakan : 4 pt 13) Danau Beratan, Beedugul : 4 pt 14) Microteks Bank Indonesia (1) : 4 pt 15) Microteks Bank Indonesia (2) : 2 pt 16) Benang Pengaman BI : 4 pt 17) Bank Indonesia : 12 pt 18) I Gusti Ngurah Rai : 4 pt 19) Gubernur : 4 pt Cara mengukur: Ukuran penggaris pada font 12 pt = 3 cm Contoh: berapa ukuran font tulisan 5 cm? - 3 = : 3 = 4, maka 1 cm = 4

113 = 20 cm Terdapat pola layout yang sama pada mata uang ini, sebagai berikut : Gambar 4.47: Layout pada mata uang (Foto diolah dengan Corel draw, Anggi 2017) Pada mata uang terdapat 8 tipografi yang berbeda-beda fungsinya, yaitu sebagai berikut : a. Tulisan BANK INDONESIA dan LIMA RIBU RUPIAH adalah nama dari mata uang kertas diatas, terdapat pada mata

114 114 uang tampak depan sebelah pojok kiri dan berfungsi sebagai ejaan huruf dalam logo pencetak dan nama mata uang. b. Terdapat tulisan microtext yang membentuk sebuah garis repetisi sehingga menjadi sebuah gambar gelombang, berfungsi sebagai alat pengaman mata uang sekaligus pengisi dalam gambar watermark. c. Tulisan BANK INDONESIA dan angka sebagai nama pencetak mata uang dan nomer seri dalam mata uang tersebut yang terdiri dari 3 huruf 6 angka dan pengaman mata uang. d. Tulisan Dewan Gubernur dan tanda tangan, sebagai penanda dan bukti sekaligus penanggung jawab bahwa mata uang ini adalah mata uang asli yang telah disahkan dan disepakati. e. Tulisan sebagai tulisan nama mata uang versi angka dari mata uang tersebut sehingga mudah dilafalkan. f. Tulisan DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BANK INDONESIA MENGELUARKAN UANG SEBAGI ALAT PEMBAYARAN YANG SAH DENGAN NILAI LIMA RIBU RUPIAH adalah pernyataan dari Bank Indonesia mengenai pengeluaran uang dengan menyabutkan nominal dalam ejaan huruf. g. Terdapat tulisan microtext BI yang membentuk sebuah garis repetisi terdapat pada sela-sela desain ornamen sebelah kiri dari atas sampai bawah bagian tampak depan sehingga menjadi sebuah gambar ornamen, berfungsi sebagai alat pengaman mata uang h. Selain keterangan diatas tulisan microtext BI terdapat pada bagian tampak belakang mata uang membentuk sebuag kotak sehingga menjadi sebuah gambar ornamen, berfungsi sebagai alat pengaman mata uang

115 115 i. Tulisan J W S adalah kode nomer serial asimetris pada mata uang bagian bawah kiri tampak belakang sebagai pengaman mata uang ini. j. Tulisan I GUSTI NGURAH RAI adalah nama dari Tokoh Pahlawan gambar utama terdapat pada tengah bagian bawah gambar utama. k. Tulisan PERUM PERCETAKAN UANG RI IMP 2005 adalah tempat untuk mencetak mata uang. m. Tulisan DANAU BERATAN, BEDUGUL adalah nama tempat wisata di daerah Bali asal dari Pahlawan I Gusti Ngurah Rai. Gambar 4.48: Elemen gambar pada mata uang (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) Kolonel TNI Anumerta I Gusti Ngurah Rai adalah sosok tokoh pahlawan yang tertera pada mata uang Beliau lahir di Desa Carangsari, Petang, Kab. Badung, Bali tanggal 30 Januari 1917 dan meninggal di Marga, Tabanan, Bali tanggal 20 november 1946 pada usia 29 tahun. Pertempuran yang mengakibatkan kematian Ngurah Rai adalah Puputan Margarana. Bintang mahaputra dan kenaikan pangkat di anugrahkan kepada I Gusti Ngurah Rai oleh pemeintah Indonesia. Dalam mata uang tampak belakang terdapat gambar Danau Beratan, Bali adalah ikonik tempat wisata yang terkenal di Bali.

116 116 Gambar 4.49: Elemen gambar pada mata uang (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) Gambar ornamen diatas adalah gambar ornamen khas dari Pulau Dewata Bali. Ornamen tidak hanya sebagai penghias mata uang saja kan tetapi memiliki fungsi untuk alat pengaman bisa terlihat dengan menggunakan sinar UV. Pada mata uang terdapat gambar Tokoh Pahlawan yaitu I Gusti Ngurah Rai. Rai adalah seorang pahlawan bertingkat tinggi tentara, Beliau meninggal karena perang puputan Margarana di Bali. Perjuangan Beliau dikenang dengan beberapa nilai kepahlawanannya. Adapun nilai- nilai kepahlawanan yang terdapat pada mata uang dalam sejarah tokoh pahlawan adalah sebagai berikut: 1) Nilai Persatuan : Rasa persatuan dapat dilihat dari Rai membentuk sebuah resimen di Bali yang bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dalam melawan penjajah. 2) Nilai Patriotisme : Pengorbanan Rai terbilang heroik dan sangat tragis sebab dalam perang kedua melawan Belanda, Rai dan pasukkannya gugur di medan perang dan di jeburkan ke tebing laut. 3) Nilai Nasionalisme : Dalam mempertahankan wilayahnya, Rai membetuk TKR kemudian pergi

117 117 berguru ke Magelang dan mendapat gelar Letna. Setelah itu, Rai kembali ke Bali. Melihat kondisi Tanah Air yang dikuasai Belanda dengan cara menghasut Raja-raja Bali, Rai pergi mencari anggota TKR lainnya dan mengatur strategi melawan Belanda. Strategi pertama cukup untuk mengusir Belanda namun Belanda tidak menyerah. Mereka membawa lebih banyak pasukkan ke Bali sehingga Rai meninggal pada perang puputan margarana tersebut. 4) Nilai Solidaritas : Walaupun Rai telah berguru ke berbagai wilayah di Jawa, Rai tetap kembali ke Tanah Airnya di Bali dan membuat strategi serang kepada Belanda untuk membebaskan Rakyat Bali dari tangan Belanda. 5) Nilai Pluralisme : Perbedaan suku, agama maupun daerah tidak membuat Rai merasa dikucilkan dari pembelajar sekolah yang Rai tempuh, malahan Rai mendapatkan gelar Letnan di Magelang dengan kecerdasannya Mata Uang Kertas Rp Gambar 4.50: Nama pada mata uang (Foto diolah dengan Corel draw & Photoshop, Anggi 2017)

118 118 Nama adalah atribut yang sangat penting dalam sebuah desain atau karya, nama itu mewakili hal yang menyangkut sebuah karya begitu pula dengan nama dalam sebuah mata uang kertas yang menyangkut dengan jenis ataupun nominal suatu desain mata uang. Pada mata uang terdapat 4 nama bertuliskan angka dan 2 nama bertuliskan huruf. Masing-masing nama memiliki fungsi berbeda, angka besar pada gambar tampak depan memiliki fungsi ketika mengambil uang dalam dompet bisa langsung tahu ketika dilihat tampak atas. Nama angka tampak depan sebelah kanan dan angka tampak belakang sebelah kiri memiliki fungsi jika uang di Bank dalam sebuah tumpukkan uang belum memiliki kertas penyegel, petugas akan memeriksa lewat samping untuk memastikan. Sedangkan nama huruf digunakan untuk ejaan dari angka tersebut. Masing-masing tulisan nama berjumlah 2 huruf dan 4 angka. Pada kedua tampak terdapat angka besar dan angka kecil, angka besar digunakan untuk mengidentifikasi nama mata uang tersebut dari dekat maupun jauh sehingga dapat dikenal (berguna sekali untuk orang yang rabun jauh) sedangkan mata uang yang kecil digunakan untuk orang yang terkadang melipat mata uang atau yang dengan desain samping pada dompetnya, sehingga dapat dengan mudah langsung mengenali. Selain untuk orang normal juga berfungsi untuk orang yang buta huruf dan oleh orang yang punya waktu sedikit dan harus cepat membayar. Nama dengan huruf digunakan untuk mengenali jenis mata uang kertas, terdapat 2 nama huruf pada kedua sisi mata uang. Pada tampak depan terdapat pada bagian kiri bawah, sebagai keterangan dan tanda baca ejaan dari angka begitu juga dengan nama huruf tampak belakang bagian tengah bawah. Selain berfungsi sebagai identifikasi mata uang pada nama huruf besar tampak depan, nama angka besar tampak depan dan nama angka

119 119 tampak belakang terdapat tekstur raba yang kasar ini disebut dengan Intaglio digunakan untuk orang yang tunanetra. Gambar 4.51: Logo pada mata uang (Foto diolah dengan Corel draw & Photoshop, Anggi 2017) Logo dalam mata uang ini sebagai wajah dari sebuah perusahaan yang mencetak, menyetujui dan mengelolah mata uang ini. pada mata uang memiliki 3 jenis logo yaitu : 1) Logo yang berbentuk bulat asimetris berwarna merah, hijau dan putih bernama logo rectoverso yaitu logo yang saling isi kalau diterawang ke arah cahaya akan terbentuk sebuah logo utuh. 2) Logo yang berbentuk kotak merah tua adalah logo latent image (logo yang bila dilihat dengan sudut pandang tertentu bisa terlihat). 3) Logo yang berbentuk lingkaran asimetris berwarna merah, kuning dan putih disebut rectoverso. 4) Logo optically variable ink adalah logo Bank Indonesia berbentuk perisai warna kuning. Jika dilihat dengan cara pandang berbeda akan terlihat berwarna mengkilat seperti emas. 5) Logo Watermark terdapat pada bagian mata uang berwarna putih, logonya terdapat di tengah bagian bawah, bentuk logonya berornamen kecil. Logo hanya bisa diterawang ke cahaya.

120 120 Pada mata uang emisi tahun 2000 memiliki ukuran sebagi berikut: a) Logo rectoverso (Depan) : 10 cm (diameter). b) Logo latent image : 24 x 12 x 24 cm (atas x samping x bawah). c) Logo rectoverso (Belakang) : 10 cm (diameter). d) Logo optically variable ink : 10 x 12 cm (lebar x tinggi) e) Logo watermark : 10 x 7 cm (lebar x tinggi) Gambar 4.52: Warna pada mata uang (Foto diolah dengan Corel draw & Color Pic, Anggi 2017) Untuk mata uang kertas terdapat enam warna yang memiliki warna komplementer triad yaitu kombinasi warna kontras pada lingkaran warna yang memiliki pola sudut 40 derajat sehingga

121 121 jika ditarik garis lurus pada 4 warna tersebut terlihat bentuk sebuah segi empat. Warna tersebut adalah merah, kuning, hijau dan biru. Warna pada semua mata uang kertas emisi tahun 2000 tidak memiliki arti tertentu didalamnya. Namun, warna sangat berguna sekali dalam mempersingkat waktu untuk mengambil uang yang diinginkan dan warna adalah memorable yang sangat mutakhir sehingga orang yang terkadang lupa atau orang asing sering bilang itu yang uang warna merah. Gambar 4.53: Tekstur pada mata uang (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) Ketajaman tekstur pada mata uang berasal dari teknik cetak engraving yang memiliki pola halus pada warna putih untuk watermark, kasar pada tulisan nama untuk tuna netra dan untuk background tampak kasar jika dilihat namun halus jika dipegang, garis arsir yang tibul akibat arsiran pada gambar utama tampak kasar jika dipegang serta paga garis pelangi sangat kasar jika dipegang.

122 122 Gambar 4.54: Tipografi pada mata uang (Foto diolah dengan Corel draw & Photoshop, Anggi 2017) Tipografi merupakan salah satu elemen visual identity yang terdapat pada mata uang kertas Indonesia Rp Huruf yang digunakan pada mata uang ini adalah mengunakan huruf san serif. Ukuran font pada mata uang kertas nominal : 1) Angka besar nama (tampak depan) : 52 pt 2) Huruf nama (tampak depan) : 16 pt 3) Angka kecil nama (tampak depan) : 28pt 4) Angka kecil nama (tampak belakang) : 28 pt 5) Huruf nama (tampak belakang) : 20 pt 6) Angka besar nama (tampak depan) : 56 pt 7) Code mata uang (K, F, L) : 12 pt 8) Code mata uang (6, 7, 2) : 16 pt 9) Code mata uang (5,9) : 18 pt 10) Code mata uang (5) : 20 pt 11) Teks pengesahan berawalan dengan : 4 pt 12) Perum percetakan : 4 pt 13) Majelis Permusyawaratan Rakyat : 12 pt 14) Microteks Bank Indonesia (1) : 3 pt 15) Microteks Bank Indonesia (2) : 1 pt

123 123 16) Microteks Bank Indonesia (3) : 2 pt 17) Benang Pengaman BI : 4 pt 18) Bank Indonesia : 12 pt 19) Dr (H.C.) Ir. Soekarno & Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta : 4 pt 20) Gubernur : 4 pt 21) Teks Proklamasi :0,78 pt Cara mengukur: Ukuran penggaris pada font 12 pt = 3 cm Contoh: berapa ukuran font tulisan 5 cm? - 3 = : 3 = 4, maka 1 cm = = 20 cm Terdapat pola layout yang sama pada mata uang ini, sebagai berikut :

124 124 Gambar 4.55: Layout pada mata uang (Foto diolah dengan Corel draw, Anggi 2017) Pada mata uang terdapat 8 tipografi yang berbedabeda fungsinya, yaitu sebagai berikut : a. Tulisan Dewan Gubernur dan tanda tangan, sebagai penanda dan bukti sekaligus penanggung jawab bahwa mata uang ini adalah mata uang asli yang telah disahkan dan disepakati. b. Terdapat tulisan microtext BANKINDONESIA yang membentuk sebuah garis repetisi lingkaran berwarna merah dan hijau terdapat pada sela-sela desain pojok kiri dan kanan dari atas sampai ke bawah mata uang berfungsi sebagai alat pengaman mata uang c. Tulisan DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BANK INDONESIA MENGELUARKAN UANG SEBAGI ALAT PEMBAYARAN YANG SAH DENGAN NILAI SERATUS RIBU RUPIAH adalah pernyataan dari Bank Indonesia mengenai pengeluaran uang dengan menyabutkan nominal dalam ejaan huruf. d. Tulisan NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA SERATUS RIBU RUPIAH adalah nama dari mata uang

125 125 kertas diatas, terdapat pada mata uang tampak depan sebelah pojok kiri dan berfungsi sebagai ejaan huruf nama mata uang. e. Tulisan sebagai tulisan nama mata uang versi angka dari mata uang tersebut sehingga mudah dilafalkan. f. Tulisan Q F E adalah kode nomer serial asimetris pada mata uang bagian bawah kiri tampak belakang sebagai pengaman mata uang ini (akan tampak terlihat berwarna kuning jika disinari dengan UV). g. Terdapat tulisan naskah teks proklamasi pada tengah-tengah mata uang tampak depan. h. Terdapat tulisan microtext BANKINDONESIA yang membentuk sebuah garis repetisi sehingga menjadi sebuah gambar gelombang, berfungsi sebagai alat pengaman mata uang sekaligus pengisi dalam gambar watermark. i. Tulisan BANK INDONESIA dan angka sebagai nama pencetak mata uang dan nomer seri dalam mata uang tersebut yang terdiri dari 3 huruf 6 angka dan pengaman mata uang. j. Selain keterangan diatas tulisan microtext BI terdapat pada bagian tampak belakang mata uang membentuk sebuag kotak sehingga menjadi sebuah gambar ornamen, berfungsi sebagai alat pengaman mata uang k. Tulisan DR. (H.C) Ir. SOEKARNO dan Dr. (H.C) Drs. MOHAMMAD HATTA adalah nama dari Tokoh Pahlawan gambar utama terdapat pada tengah bagian bawah gambar utama mata uang l. Tulisan PERUM PERCETAKAN UANG RI IMP 2016 adalah tempat untuk mencetak mata uang. m. Tulisan MAJELIS PERMUSYAWARATA RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH adalah nama tempat dimana sistem pemerintahan bekerja.

126 126 n. Terdapat tulisan tersembunyi pada mata uang tampak belakang jika terkena sinar UV. Gambar 4.56: Elemen gambar pada mata uang (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) Sosok pahlawan pada mata uang adalah gambar Presiden dan Wakil Presiden pertama Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno dan Moh. Hatta. Soekarno lahir di Surabaya, Jawa Timur tanggal 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta tanggal 21 Juni Soekarno adalah penggali Pancasila, beliau yang mencetuskan konsep mengeni dasar negara dan Beliau adalah Proklamator kemerdekaan bersama Moh. Hatta. Selain menjadi Presiden, Soekarno jug aadalah arsitek alumni ITB. Sedangkan Drs. H. Mohammad Hatta lahir di Fork De Kock (Bukittinggi), Sumatera Barat tanggal 12 agustus 1902 dan meninggal di Jakarta tanggal 14 maret Moh. Hatta dikenal sebagai Bapak koperasi, awal karier Moh. Hatta dalam pergerakkannya di Indische Vareeniging pada tahun Beliau juga terkenal sebagai pustakawan. Pada gambar utama tampak belakang terdapat gambar gedung MPR dan DPR dimana pemerintahan dan biroklasi di jalankan dalam mengurus negara ini.

127 127 Gambar 4.57: Elemen gambar pada mata uang (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) Gambar diatas adalah gambar Pulau Indonesia. Gambar ini tidak hanya sebagai penghias mata uang saja kan tetapi memiliki fungsi untuk alat pengaman bisa terlihat dengan menggunakan sinar UV. Gambar Tokoh Pahlawan yaitu Soekarno dan Hatta terpampang di mata uang tertinggi nominalnya itu dua sosok pahlawan tersebut adalah bukti dari kepahlawanan Indonesia dalam merintis kemerdekaan. Perjuangan beliau dikenang dengan beberapa nilai kepahlawanannya. Adapun nilai- nilai kepahlawanan yang terdapat pada mata uang adalah sebagai berikut: 1) Nilai Persatuan : Bung Karno dan Bung hatta merupakan sosok yang sangat penting dalam mempersatukan Indonesia. Beliau meninggalkan warisan mengenai Pancasila dan ekonomi kerakyatan yang sampai sekarang digunakan untuk pedoman. Warisan inilah yang membuat rakyat Nusantara ini menjadi rakyat Indonesia. 2) Nilai Patriotisme : Bukti Patriotisme Bung Karno dan Bung Hatta sangat lah jelas, beliau memiliki pemikiran-pemikiran yang samapi saat ini masih digunakan. Pemikiran tersebut membuahkan hasil yang sangat besar sehingga rakyat ikut merasakan dampak tersebut, pidato-pidato yang disampaikan Bung Karno pun tidak henti nya berkumandang

128 128 dalam gendang telinga masyarakat yang mampu mengoyakkan keyakinan masyarakat untuk berjuangan dalam menghadapi penjajah dan menuju ke kemerdekaan. 3) Nilai Nasionalisme : Cerminan yang bisa didapat dari Bung Karno dan Bung Hatta adalah pemikiran gagasan, gerakan, keberanian dan tanggung jawab serta kecintaannya terhadap Indonesia lah yang menimbulkan persatuan dalam tekad rakyat. 4) Nilai Solidaritas : Rasa solidaritas terhadap kedua sosok tersebut dan dari rakyat sangatlah besar. Kepercayaan, pengorbanan rakyat untuk sosok tersebut sangat lah tinggi. Ketika soekarno diasingkan ke Flores, pada saat itu Bung Hatta tidak terima dan ikut mengaspirasikan pendapatnya menggunakan artikel-artikel tulisannya langsung pihak Belanda mengasingkan Bung Hatta ke Papua. Ini adalah cerminan solidaritas dari Bung Hatta ke Bung Karno. 5) Nilai Pluralisme : Dalam pemerintahannya, rakyat Indonesia memiliki berbagai macam adat, suku, agama dan ras. Soekarno dan Bung Hatta mengadakan diskusi terbatas antara Muhammad Yamin, I Gusti Bagus, Sugriwa dan Soekarno membahas mengenai perbedaan-perbedaan tersebut yang munculah kata bhinneka tunggal ika yang artinya walaupun berbeda-beda (adat, ras, suku, agama) namun tetap satu jua (menjadi bangsa Indonesia).

129 Elemen Visual Identity: Penerapan Identitas Penerapan identitas dalam mata uang sangatlah penting bagi negara karena penarapan dalam visual ini berbicara mengenai Indonesia dan isinya. Penerapan identitas ini memiliki unsur-unsur yang berbicara soal identitas bangsa Indonesia. Logo dan nama adalah unsur penting dalam sebuah desain namun elemen gambarlah yang berbicara banyak soal penerapan identitas. Dalam hal ini mata uang kertas Indonesia memiliki penerapan identitas yang menitik beratkan pada elemen desain. Masayarat lokal dan non lokal akan cepat tahu bahwa mata uang ini adalah mata uang dari Indonesia karena melihat pada visualnya. a) Dalam mata uang 1000 terdapat penerapan identitas gambar pahlawan Kapitan Pattimura, dalam uang 2000 terdapat tokoh pahlawan Pangeran Antsari, dalam mata uang 5000 terdapat tokoh pahlawan Tuanku Imam Bonjol, dalam mata uang terdapat tokoh pahlawan Sultan Mahmud Badaruddin II, dalam mata uang terdapat nama pahlawan I Gusti Ngurah Rai dan dalam mata uang terdapat wajah dari Presiden dan Wakilnya adalah Ir. Soekarno dan Moh. Hatta. b) Penerapan identitas pada mata uang kertas Indonesia selanjutnya yaitu terdapat ornamen yang berada pada bagian background dan sudut-sudut mata uang. Dalam persepsi masyarakat negara lain, ornamen adalah milik Indonesia yang mana memiliki bentuk dan ciri khas daerah masing-masing. c) Penerapan pengaman mata uang yang menyerupai logo Bank Indonesia merupakan sebuah penerapan identitas pada bentuk fungsional lain yang dimiliki Indonesia. d) Selain itu tidak hanya gambar utama tokoh pahlawan yang memiliki penerapan, namu juga gambar utama tampak depan

130 130 yang sangat mencerminta bahwa mata uang ini adalah mata uang Indonesia yaitu: e) Dalam mata uang 1000 terdapat visual pulau Mattara dan pulau Ternate yang berada di Maluku. f) Dalam mata uang 2000 terdapat visual 6 penari asal Kalimantan yang sedang menarikan tarian adat asal Dayak, tampak properti yang digunakan penari memiliki kesan bahwa ini adalah salah satu ciri khas Indonesia. g) Dalam mata uang kertas 5000 terdapat visual seorang wanita sedang memenun adalah ciri khas kebudayaan Sumatera Barat. h) Dalam mata uang 10,000 terdapat gambar Rumah adat daerah Palembang yaitu Rumah adat Limas. i) Dalam mata uang 20,000 terdapat visual dua wanita sedang memetik teh. Indonesia adalah salah satu negara yang menghasilkan SDA teh, area kebun teh yang memiliki paling luas areanya adalah Daerah Bogor dan Bandung. j) Pada mata uang 50,000 terdapat visual tempat wisata yang terkenal oleh masyarakat lokal bahkan mancanegara yaitu tanah Pulau Bali. Dalam gambar tersebut menampilkan gambar ikonik Pulau dewata Bali yaitu Danau Beratan, Bedugul, Bali. Pulau Bali termasuk dalam wilayah kepemimpinan Republik Indonesia, namun terkadang masayarakat mancanegara mengira bahwa Pulau Bali adalah negara sendiri. k) Gambar pada mata uang 100,000 adalah gambar Gedung Pemerintahan MPR dan DPR yang berada di pusat Pemerintahan Indonsia yaitu DKI Jakarta.

131 131 l) Penerapan identitas selanjutnya yaitu penerapan tipografi yang menggunakan bahasa Indonesia sehingga masyarakat mancanegara sudah pasti menebak bahwa mata uang ini adalah milik negara Indonesia. Kesimpulan kecil: Pada dasarnya visual identity selalu digunakan untuk diterapkan dalam sebuah karya seni apapun bentuknya, termasuk dalam mata uang Indonesia. Tujuannya untuk membedakan, mengidentifikasikan dan membangun sebuah posisi dipandangan masyarakat lokal maupun luar negeri, untuk dikenal maupun dipahami, menjadi memorable, dan menjadikan suatu karya seni yang berkelanjutan dengan jangka waktu panjang. Identitas suatu karya seni dalam mata uang Indonesia memiliki banyak ragam budaya, sejarah dan nilai estetika yang mampu menciptakan sebuah karya seni yang dapat dinikmati, digunakan dan bahkan dapat di kaji dengan berbagai cara. Visual identity dalam mata uang Indonesia memiliki beberapa elemen identitas sebagai berikut: Visual Identity Mata Uang Kertas Indonesia

132 132 Gambar 4.56: penerapan Visual Identity pada mata uang kertas (Foto diolah dengan Corel draw, Anggi 2017) Dalam gambar diatas adalah salah satu visual identity pada mata uang Indonesia, adapun beberapa pernyataan sebagai berikut: a. Seluruh desain mata uang kertas emisi tahun 2000 memiliki gambar lambang negara yaitu Pancasila disebelah kanan pojok atas. b. Gambar utama bagian tampak depan pada mata uang Indonesia emisi tahun 2000 yaitu gambar arsir dari Tokoh Pahlawan, sedangkan gambar utama tampak belakang pada setiap mata uang ada yang berbeda-beda seperti : mata uang 1000 dan adalah gambar tempat wisata, mata uang 2000 adalah kesenian tari, mata uang 5000 dan adalah gambar SDA dan SDM dalam mengelolah

133 133 alam, dan adalah gambar bangunan adat dan bangunan pemerintahan. c. Terdapat logo berbentuk lingkaran dalam pola desain yang sama pada mata uang kertas Indonesia, namun ada tambahan logo optical variable ink pada beberapa mata uang yaitu , dan d. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan, bahasa ini digunakan sebagai tipografi dalam mata uang Indonesia. e. Terdapat ornamen pada semua mata uang Indonesia emisi 2000, ornamen adalah salah satu ciri khas kebuadayaan Indonesia. f. Selain menggunakan tulisan berbahasa Indonesia, tulisan Bank Indonesia terdapat pada beberapa titik bagian mata uang dengan ukuran yang sangat kecil dan mata uang yang memilikinya ada 5 yaitu 2000, , , dan g. Dalam mata uang terdapat benang pengaman, benang pengaman tersebut memiliki tulisan BI adalah sebuah visual identity. Dari pernyataan diatas membuktikan bahwa sebagian elemen desain adalah bagian dari visual identity yang dimiliki oleh mata uang emisi 2000.

134 Estetika Mata Uang Kertas Republik Indonesia Menggunakan Pendekatan Teori Estetika Thomas Aquinas Bentuk karya seni bermacam-macam ada yang berbentuk lukisan, ukiran bahkan sebuah desain mata uang. Sebagian besar dalam mata uang terdapat beberapa unsur kebudayaan yaitu nilai sosial, nilai spiritual, nilai perjuangan, mata pencaharian, kesenian dan masih banyak lagi nilai tersebut yang menciptakan sebuah kontemplasi dan estansi sehingga menciptakan sesuatu yang indah. Sesuatu yang merujuk mengenai keindahan disebut dengan estetika. Estetika yang akan dibahas pada bab ini adalah estetika menurut Thomas Aquinas. Sebuah desain karya seni tidak pernah luput dengan prinsip desain, begitu pula dengan esetetika. Estetika menurut Thomas Aquinas terdapat beberapa prinsip desain yang mencakupi. Estetika dalam Thomas Aquinas terdapat 3 kategori yaitu Integrity of perfection, proportion of harmony dan brightness of clarity. ketiga kategori ini diterapkan dalam desain mata uang kertas Indonesia emisi tahun 2000, berikut pembahasan lebih rincinya: Integrity of Perfection Dalam desain mata uang, integrity of perfaction adalah keindahanya yang memiliki integritas atau kesempurnaan. Kesempurnaan sendiri dalam hal ini adalah sesuatu yang utuh atau unity. Desain dapat terlihat sempurna dengan cara yang paling dekat dengan unity adalah repetisi. Dalam setiap mata uang yang terlihat tampak depan terdapat repetisi pada garis dan bidang. Sedangkan pada tampak belakang juga terdapat repetisi pada elemen visual mata uang yaitu garis, dan bidang sehingga kedua sisi memiliki unsur desain dan pola desain yang sama namun bentuk rupa yang berbeda. Uang kertas emisi tahun 2000 ini memiliki tema yang berjudul seri pahlawan, gambar pahlawan telihat pada bagian tengah mata uang sekaligus menjadi

135 135 point interest pada mata uang (aksentuasi). dengan sisi bagian belakang rupa yang terlihat pada sisi bagian belakang berbedabeda nuansanya namun posisi gambar tersebut sama satu dengan yang lain yaitu di tengah-tengah dan menjadi pusat perhatian (aksentuasi). Kesinambungan pun juga terlihat pada gambar pelengkap dari gambar utama yaitu ornamen micro yang terlihat di dasar background mata uang, sehingga tercipta sebuah ritme atau irama yang terlihat di dalamnya. Kedekatan sebuah prinsip desain pun terlihat pada semua sisi ornamen dengan gambar utama, gambar utama dengan logo BI dan seterusnya menimbulkan kesan pada setiap sisi menutupi satu dengan yang lain sehingga tak ada celah atau ruang kosong. Dalam keutuhan suatu desain tidak lepas dari sebuah nilai yang terkandung dan itu tampak pada pola desain mata uang yang memeperlihatkan bahwa setiap mata uang memiiki kesan bahwa Indonesia memiliki sejarah yang sangat berharga, memiliki banyak suku dan kebudayaan disetiap daerahnya namun tidak lepas dari kebhinneka tungggal ika. Selain itu pada setiap desain mata uang memiliki pola desain yang sama ini memberikan artian bahwa seluruh pola desain memiliki yang namanya konsisten desain.

136 136 Gambar 4.57: Integrity of Perfection (Foto diolah dengan Corel draw, Anggi 2017) Warna pada mata uang kertas Indonesia juga termasuk dalam kategori integrity of perfection, sebab pada mata uang kertas memiliki warna yang kontras sehingga terbentuk sebuah kesatuan yang utuh. Warna kontras pada mata uang memiliki kombinasi warna yang memiliki kesan atau citra didalamnya yang mana kesan tersebut secara langsung tersirat oleh panca indra. a) Mata uang 1000 Rupiah Sampel gambar : No Nama Gambar Keterangan 1 Garis Garis terlihat mengisi angak 1000 dengan horisontal dan vertikal. (Lanjutan)

137 137 Garis membentuk sebuah ornamen lekung. 2 Bidang Bidang berbentuk ornamen lonjonglonjong. Ornamen berbentuk garis pada background mata uang Gambar Tabel 4.1: Integrity of Perfection (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017)

138 138 b) Mata Uang 2000 rupiah No Nama Gambar Keterangan 1 Garis Garis terbentuk karena nama Bank Indonesia mengulang-ulang. Pada angka 2000 terdapat garis yang terbuat dari tulisan Bank Indonesia 2 Bidang Keutuhan terlihat pada ornamen yang mengulang-ngulang. Keutuhan juga terlihat pada ornamen khas kalimantan

139 139 Pada ornamen kalimanatan terlihat menyatu dalam nuasa pangeran antasari. Gambar Tabel 4.2: Integrity of Perfection (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) (Lanjutan) c) Mata Uang 5000 Rupiah No Elemen Visual Keterangan 1 Garis Garis membentuk suatu pola yang menyatu. Pada mata uang 5000 yang terdapat pada tulisan angka 5000 membentuk pola bersilangan

140 140 2 Bidang Garis membentuk bidang ornamen yang memberi keutuhan dalam mata uang Gambar Tabel 4.3: Integrity of Perfection (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) d) Mata Uang Rupiah No Elemen Visual Keterangan 1 Garis Garis terbentuk karena nama Bank Indonesia mengulang-ulang. Pada angka 2000 terdapat garis yang terbuat dari tulisan Garis juga membentuk gambar bintang dalam repetisi Pada tulisan sepuluh ribu

141 141 rupiah terdapat garis repetisi. Garis muncul pada tekstur mata uang dari teknik engraving Tulisan Bank Indonesia juga terlihat membentuk lingkaran segitiga. 2 Bidang Bidang ornamen ini terlihat menyatu. Penyatuan gambar terlihat menyatu denga ornamen utama

142 142 khas palembang. Titik juga memberikan kesan menyatu ketika titik banyak. Gambar Tabel 4.4: Integrity of Perfection (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) e) Mata Uang Rupiah No Elemen Visual Keterangan 1 Garis Garis membentuk suatu pola yang menyatu. Tulisan membentuk beberapa garis. Garis juga tampak menyatu pada garis pelangi belakang gambar utama

143 143 pahlawan 2 Bidang Bidang repetisi juga terdapat pada ornamen utama mata uang Ornamen repetisi terdapat pada logo latent image mata uang Repetesi terdapat pada ornamen micro lainnya sehingga menjadi satu keutuhan Ornamen mega mensung juga mmberikan keutuhan dalam mata uang (Lanjutan)

144 144 Gambar Tabel 4.5: Integrity of Perfection (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) f) Mata Uang Rupiah No Elemen Visual Keterangan 1 Garis Angka nominal membentuk sebuah garis dengan pola melengkung. Garis juga terdapat pada tulisan lima puluh ribu dalam mengisi didalam angka tersebut. Tulisan BI terdapat pada background mata uang 50000

145 145 membentuk kotak dengan ukuran micro. 2 Bidang Ornamen Bali kecil memberikan keutuhan dalam desain mata uang Pada logo latent Image terdapat Ornamen repetisi

146 146 Gambar Tabel 4.6: Integrity of Perfection (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) (Lanjutan) g) Mata Uang Rupiah No Elemen Visual Keterangan 1 Garis Angka nominal membentuk sebuah garis dengan pola melengkung. Garis mengisi pada garis pelangi sehingga tampak utuh. Tulisan Bank Indonesia mengisi ruang-ruang sehingga tampak utuh. Garis bergelombang mengisi ruang

147 147 background mata uang Bidang Bidang repetisi mengisi ruang pada belakang angak Titik kecil lingkarang, mengisi mata uang dalam desainnya. Gambar Tabel 4.7: Integrity of Perfection (Lanjutan) (Foto diolah dengan Photoshop, Anggi 2017) Kesimpulan kecil: integrity of perfection adalah estetika secara utuh. Dalam pembahasan diatas memberikan penjelasan bahwa mata uang kertas Indonesia memiliki beberapa unsur unity dalam penyusunannya yaitu repetisi, aksentuasi, kesinambungan sehingga terbentuk sebuah irama, tak ada celah sehingga membentuk kesatuan, warna dalam setiap mata uang kontras dan seluruh pola desain yang konsisten.

148 Proportion of Harmony a) Mata Uang 1000 Rupiah Pada mata uang tampak depan, keserasian dapat dilihat dalam model pendekatan fungsional yang terdapat pada gabungan gambar pahlawan pattimura, tipografi, lambang negara, siluet gambar pahlawan, beberapa bidang kecil ornamen, logo bank, garis dan ornamen tampak seimbang sehingga tercipta keharmonisan dengan adanya keseimbangan asimetris. Tingkat proporsional mata uang kertas 1000 ini terlihat sesuai dengan bentuk ukuran yang ada tidak melebihi dan tidak kurang. Gambar 4.58: Proportion of Harmony (Foto, Anggi 2017) Pada mata uang tampak belakang, gambar utama terlihat seperti sebuah lukisan atau jepretan foto itu dikarenakan bagian gambar pelengkap dan gambar utama tampak saling berhubungan satu dengan lain hingga tercipta kesan seperti itu. Keserasian juga dengan adanya keseimbangan asimetris antara gambar pemandangan pulau Maitara dan Tidore, tipografi, logo Bank, ornamen dan garis yang berulang, serta siluet gambar pahlawan. Gambar 4.59: Proportion of Harmony (Foto, Anggi 2017)

149 149 Warna dalam mata uang ini, menggunakan warna yang tidak jauh berbeda satu sama lain yaitu gradasi dari warna merah ke hijau, warna hijau, biru, kuning, merah, merah muda dan warna netral hitam dan putih yang disebut dengan warna triad komplementer yaitu 3 titik warna yang saling berkombinasi dalam warna dasar desain ini sehingga tercipta keharmonisan yang berirama. Gambar 4.60: Proportion of Harmony (Edit Color Pic, Anggi 2017) b) Mata Uang 2000 Rupiah Dimata uang kertas tampak depan, keharmonisan tampak terlihat pada semua unsur visual pembentukanya sehingga menjadi gambar yang serasi dan utuh. Keseimbangan yang digunakan pada mata uang kertas 2000 yaitu menggunakan keseimbangan asimetris. Gambar 4.61: Proportion of Harmony (Foto, Anggi 2017) Di mata uang kertas tampak belakang terlihat gambar utama yaitu 6 sosok penari asal suku Dayak, Kalimantan selatan. Keserasian terlihat dari keseimbangan antara gambar utama dengan menggunakan keseimbangan asimetris. Namun pada warna dasar penari dan warna

150 150 dasar background memiliki warna yang sama sehingga tidak telihat tajam. Gambar 4.62: Proportion of Harmony (Foto, Anggi 2017) Dalam mata uang 2000 ini hanya ada 2 warna pada dasarnya yaitu warna abu-abu dan warna kuning, warna ini tampak menyatuh sehingga tercipta sebuah keharmonisan dalam warnanya karena turunan warnanya. Warna yang digunakan pada uang kertas 2000 paduan antara warna, abu-abu, kuning, merah, hitam dan putih sehingga warnanya sangat harmonis karena warnanya senada. Gambar 4.63: Proportion of Harmony (edit Color Pic, Anggi 2017) c) Mata Uang 5000 Rupiah Seperti halnya yang lain pola desain mata uang kertas 5000 ini juga sama yaitu pada bagian depan, terdapat gambar pahlawan Imam Bonjol, ornamen, bidang, angka, huruf, lambang negara, tanda tangan, logo Bank BI, gambar siluet pahlawan perpaduan layout desainnya membuat mata uang ini tampak serasi dan seimbang walaupun menggunakan keseimbangan asimetris.

151 151 Gambar 4.64: Proportion of Harmony (Foto, Anggi 2017) Sedangkan tampak belakang, mata uang 5000 ini memiliki unsur gambar pengrajin tenun, garis, gambar siluet pahlawan, ornamen, logo Bank BI, angka, huruf didesain secara apik sehingga tercipta keseimbangan asimetris di dalam layout tersebut. Gambar 4.65: Proportion of Harmony (Foto, Anggi 2017) Warna yang digunakan pun warna gradasi yang terkesan panas dan juga tak kalah serasinya, warna yang digunakan dalam mata uang 5000 adalah orange, hijau, merah, putih dan hitam Gambar 4.66: Proportion of Harmony (Edit Color Pic, Anggi 2017)

152 152 d) Mata Uang Rupiah Dalam mata uang pada tampak depan, memiiki unsur elemen pembentuknya yaitu gambar pahlawan Sultan Mahmud Badarrudin II, huruf, angka, gambar, sileut pahlawan, logo Bank BI, bidang, garis, titik, lingkaran, ornamen, lambang negara disusun seindah mungkin sehingga tercipta kesesuaian bentuk yang satu dengan yang lain. Keterciptaannya dalam kesesuaian tersebut menimbulkan adanya keseimbangan pada gambar mata uang yaitu keseimbangan asimetris dalam desain tersebut, namun jika diperbesar keseimbangan yang dilihat berat sebelah karena gambar background sebelah kiri memiliki bentuk yang banyak dari pada background sebelah kanan. Gambar 4.67: Proportion of Harmony (Foto, Anggi 2017) Sedangkan mata uang yang tampak pada belakang memiliki unsur pembentuk yaitu rumah limas, huruf, angka, titik, logo Bank BI, gambar siluet pahlawan, garis sehingga tampak keseimbangan asimetris di layout desain tersebut. Gambar 4.68: Proportion of Harmony (Foto, Anggi 2017)

153 153 Warna pada mata uang ini memiliki warna yang cantik dan warna dingin yaitu warna ungu, merah muda, merah, biru, putih dan hitam. Apalagi dengan perpaduan warna biru, ungu dan merah muda terlihat tampak selaras pada mata uang tersebut. Warna ini disebut dengan warna polikromatis karena percampuran dari warna sekundernya dengan warna netral seperti hitam dan putih sehingga menciptakan warna hue. Gambar 4.69: Proportion of Harmony (Edit Color Pic, Anggi 2017) e) Mata Uang Rupiah Pada mata uang tampak depan, terdiri dari beberapa unsur pembentukanya yaitu gambar pahlawan Oto Iskandar Dikata, sulaman benang plastik Bank BI, logo Bank BI, garis, lambang negara, huruf, angka, ornamen, gambar siluet pahlawan bidang secara acak sehingga memiliki keseimbangan asimetris, namun tidak begitu tampak karena desain berat sebelah. Gambar 4.70: Proportion of Harmony (Foto, Anggi 2017)

154 154 Gambar mata uag tampak belakang, terdiri dari beberapa unsur visual yaitu gambar memanen daun teh, angka, huruf, garis, bidang, logo Bank BI, siluet gambar pahlawan disusun secara acak sehingga terlihat seimbang secara asimetris. Gambar 4.71: Proportion of Harmony (Foto, Anggi 2017) Warna pada mata uang ini pun memiliki keselarasan yang apik yaitu warna hijau, orange, biru, putih, merah dan hitam. Apalagi dengan menggunakan teknik gradasi menciptakan pola warna yang sejuk dipandang. Gambar 4.72: Proportion of Harmony (Edit Color Pic, Anggi 2017) f) Mata Uang Rupiah Di mata uang kertas tampak depan, keharmonisan tampak terlihat pada semua unsur visual pembentuknya sehingga menjadi gambar yang serasi dan utuh. Keseimbangan yang digunakan pada mata uang kertas yaitu menggunakan keseimbangan asimetris, tidak hanya mata uang dan keseimbangan juga tampak berat seblah bagi mata uang sehingga Keselarasan pun tidak begitu menonjol pada gambar mata uang ini, namun sebagian besar gambar berbentuk sebuah bidang sehingga tampak harmonis.

155 155 Gambar 4.73: Proportion of Harmony (Foto, Anggi 2017) Dimata uang kertastampak belakang, terlihat gambar utama yaitu Puri Ubud. Keserasian terlihat dari keseimbangan antara gambar utama dengan gambar elemen seperti garis, ornamen, bidang, huruf, angka, logo Bank BI, gambar siluet pahlawan dan sulaman bunga plastik menggunakan keseimbangan asimetris. Gambar 4.74: Proportion of Harmony (Foto, Anggi 2017) Warna yang digunakan pada mata uag kertas yaitu biru muda, biru tua, coklat,merah, putih dan hitam sehingga warnanya sangat harmonis karena warnanya senada. Gambar 4.75: Proportion of Harmony (Edit Color Pic, Anggi 2017)

156 156 g) Mata Uang Rupiah Pada mata uang kertas tampak depan, keserasian dapat dilihat dalam model pendekatan fungsional yang terdapat pada gabungan gambar Presiden pertama Indonesia yaitu Soekarno dan Hatta, tipografi, lambang negara, siluet gambar pahlawan, bidang, logo Bank BI, Rumah Proklamasi, teks proklamasi, garis dan ornamen tampak seimbang sehingga tercipta keharmonisan dengan adanya keseimbangan asimetris. Gambar 4.76: Proportion of Harmony (Foto, Anggi 2017) Pada mata uang ini tampak belakang, keserasian juga dengan adanya keseimbangan asimetris antara gambar kantor pemerintahan majelis permusyawaratan rakyat, tipografi, logo Bank, ornamen, sulaman benang plastik, peta wilayah Indonesia dan garis yang berulangan, serta siluet gambar pahlawan. Gambar 4.77: Proportion of Harmony (Foto, Anggi 2017) Warna dalam mata uang ini, menggunakan warna yang tidak jauh berbeda satu sama lain yaitu gradasi dari warna merah, biru, kuning,

157 157 hijau, merah muda dan warna netral hitam dan putih. Kontrasnya warna merah dan kuning, kuning ke hijau dan hijau kebiru yang didominasi warna merah memiliki terkesan heroik ini memberikan suatu citra yaitu warna panas. Gambar 4.78: Proportion of Harmony (Edit Color Pic, Anggi 2017) Kesimpulan kecil: Proportion of Harmony adalah estetika secara seimbang dan harmonis. Dalam pembahasan diatas memberikan penjelasan bahwa mata uang kertas Indonesia memiliki beberapa unsur harmonis dalam penyusunannya pada semua mata uang kertas Indonesia emisi tahun 2000 yaitu sebagai berikut : a) Seluruh desain mata uang terdapat unsur keseimbangan asimetris, namun ada beberapa yang memiliki keseimbangan asimetris yang berat sebelah namun tetap terlihat harmonis yaitu mata uang kertas , dan b) Pada mata 1000 terdapat tingkat proporsional yang pas tidak lebih maupun tidak kurang, memiliki gradasi triad komplomenter.

158 158 c) Mata uang 2000, dan memiliki gradasi warna yang senada sehingga tampak harmonis Brightness of Clarity a) Mata Uang 1000 Rupiah Gambar 4.79: Brightness of Clarity (Foto diolah menggunakan Photoshop, Anggi 2017) Memiliki ketajaman tekstur garis pada elemen desain mata uang 1000 sehingga menciptakan nilai raba yang jelas, terutama gambar pahlawan Pattimuranya. Ketajaman pada mata uang 1000 inilah membentuk sebuah irama yang berkesinambungan. Gambar 4.80: Brightness of Clarity (Foto diolah menggunakan Corel draw & Color Pic, Anggi 2017) Dalam warna juga memiliki ketajaman, warna biru, hijau, merah, orange, kuning, merah muda, hitam dan putih sehingga

159 159 membentuk yang mana gambar utama (Pattimura dan pemandangan pulau Maitara dan Tidore), bingkai, outline, tulisan, logo, keamanan, maupun gambar tambahan. Warna pada mata uang 1000 ini memiliki warna kontras yang disebut dengan kontras komplementer triad karena warna bergradasi hijau ke merah (pada roda warna munsell, warna biru kehijauan berseberangan dengan merah). b) Mata Uang 2000 Rupiah Gambar 4.81: Brightness of Clarity (Foto diolah menggunakan Photoshop, Anggi 2017) Dalam pembuatan mata uang, Delinavit membuat mata uang memiliki ketajaman warna dan ketajaman teksturlah yang membuat mata uang 2000 inilah memiliki perbedaan selain desain mata uang itu sendiri. Namun ada beberapa warna yang tidak begitu tajam karena warna dasarnya abu-abu yaitu pada sisi bagian ornamen micro maupun makro. Warna yang digunakan pun warna yang kalem yaitu abu-abu, hitam, kuning, merah dan putih.

160 160 Gambar 4.82: Brightness of Clarity (Foto diolah menggunakan Corel draw & color pic, Anggi 2017) c) Mata Uang 5000 Rupiah Gambar 4.83: Brightness of Clarity (Foto diolah menggunakan Photoshop, Anggi 2017) Nilai ketajaman ini didapat pada tekstur dan warna yang sempurna sehingga menciptakan nilai keamanan sendiri pada mata uang 5000 ini. ketajaman pada mata uang 5000 sangat terasa pada bagian background sedangkan pada gambar penenunnya ketajaman detail gambarnya tidak terlalu kuat karena didominsi oleh ketajaman background lingkarannya.

161 161 d) Mata Uang Rupiah Gambar 4.84: Brightness of Clarity (Foto diolah menggunakan Photoshop, Anggi 2017) Ketajaman adalah salah satu prinsip dalam membuat mata uang kertas yang bernilai ini. tingkat ketajaman terdapat pada tekstur dan warna sangat telihat menggunakan kaca pembesar. Dalam mata uang yang paling tajam detail gambarnya selin gambar utama yaitu gambar beckground sebelah kiri dari gambar utamanya yang memiliki gambar ornamen yang sangat detail dan cantik sehingga keseimbangan yang terlihat berat sebelah. e) Mata Uang Rupiah Warna dan tekstur adalah nilai ketajaman pada desain ini, membuat mata uang ini terlihat banyak garis-garis cetak yang terlihat jelas. Ketajaman pada mata uang terdapat pada gambar utama namun, sedikit terlihat ketajaman pada bagian micro ornamen yang memiliki sebuah irama atau ritme. Gambar 4.85: Brightness of Clarity (Foto diolah menggunakan Photoshop, Anggi 2017)

162 162 f) Mata Uang Rupiah Gambar 4.86: Brightness of Clarity (Foto diolah menggunakan Photoshop, Anggi 2017) Yang menjadikan mata uang ini tajam adalah warna dan tekstur ditambah garis ornamen yang tampak terlihat mewah menandakan uang bernilai tinggi. Ketajaman yang terlihat pada mata uang ini ddi miliki oleh garis-garis cetakan yang memiliki irama dari pola desain yang berkesinambungan. g) Mata Uang Rupiah Memiliki ketajaman tekstur garis pada semua elemen desain mata uang sehingga menciptakan nilai raba yang jelas, terutama gambar Presiden Soekarno dan wakilnya Hatta. Pada bagian microteks terlihat pula ketajaman dalam memberikan pengamanan pada mata uang Gambar 4.87: Brightness of Clarity (Foto diolah menggunakan Photoshop, Anggi 2017) Dalam warna juga memiliki ketajaman, gradasi dari warna merah, biru, kuning, hijau, merah muda, dan warna netral putih dan hitam. Sehingga membentuk yang mana gambar utama ( Presiden Soekarno

163 163 dan Hatta), outline, tulisan, logo, keamanan maupun gambar tambahan. Gambar 4.88: Brightness of Clarity (Foto diolah menggunakan corel draw & color pic, Anggi 2017) Kesimpulan kecil: Brightness of Clarity adalah estetika yang memancarkan sebuah sesuatu yang jelas. Dalam pembahasan diatas memberikan penjelasan bahwa : a) Semua mata uang kertas emisi taun 2000 memiliki nilai raba yang jelas dan membentuk sebuah irama yang berkesinambungan. b) Ketajamana dapat telihat diberbagai sisi bagian yaitu seperti : mata uang kertas 1000 terlihat tajam dibagian gambar pahlawan, mata uang kertas 2000 terlihat tajam pada bagian gambar pahlawan, mata uang kertas 5000 terlihat tajam pada bagian gambar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata Desain merupakan hal yang sangat lumrah dikalangan para graphic desainer. dalam bahasa Inggris desain diambil dari bahasa Latin (designare) yang artinya merencanakan

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA TEORI

BAB III KERANGKA TEORI BAB III KERANGKA TEORI 3.1 Pengertian Desainer Grafis Pekerjaan desain grafis menuntut pemahaman terhadap esensi dunia visual dan seni (estetika). Sebab desain grafis menerapkan elemen-elemen dan prinsipprinsip

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN Yopi Samsul Arifin, 2016 Kajian Visual Pada Desain Uang Kertas Rupiah Semua Pecahan Emisi Terakhir

BAB V PENUTUP KESIMPULAN Yopi Samsul Arifin, 2016 Kajian Visual Pada Desain Uang Kertas Rupiah Semua Pecahan Emisi Terakhir 254 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Uang kertas rupiah merupakan alat pembayaran yang sah dan mata uang resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dicetak dan diatur penggunaannya oleh Bank Indonesia dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Periklanan Periklanan merupakan salah satu tahap dalam pemasaran. Produk barang atau jasa, baik penamaannya, pengemasannya, penetapan harga, dan distribusinya tercermin dalam

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/4/PBI/2014 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7/42/PBI/2005 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 50.000 (LIMA PULUH

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Pada perancangan desain peta dan buku wisata diperlukan keterkaitan antara rancangan produk dengan lingkungan disekitarnya. Hasil rancangan produk

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 13 /PBI/2014 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2014

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 13 /PBI/2014 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2014 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 13 /PBI/2014 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN 100.000 (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 13/ 17 /PBI/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7/42/PBI/2005 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 50.000 (LIMA PULUH

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 14 /PBI/2014 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 14 /PBI/2014 TENTANG PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 14 /PBI/2014 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH KERTAS KHUSUS PECAHAN 100.000 (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2014 DALAM BENTUK UANG RUPIAH KERTAS BERSAMBUNG DENGAN

Lebih terperinci

SOSIALISASI CIRI-CIRI KEASLIAN UANG RUPIAH DAN CARA MEMPERLAKUKAN UANG

SOSIALISASI CIRI-CIRI KEASLIAN UANG RUPIAH DAN CARA MEMPERLAKUKAN UANG SOSIALISASI CIRI-CIRI KEASLIAN UANG RUPIAH DAN CARA MEMPERLAKUKAN UANG T U J U A N MENJELASKAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA DALAM BIDANG PENGEDARAN UANG MENYEBAR-LUASKAN CIRI-CIRI KEASLIAN UANG RUPIAH SEBAGAI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 13/ 18 /PBI/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/28/PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 100.000 (SERATUS

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/3/PBI/2014 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/28/PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 100.000 (SERATUS RIBU)

Lebih terperinci

CIRI-CIRI KEASLIAN RUPIAH

CIRI-CIRI KEASLIAN RUPIAH CIRI-CIRI KEASLIAN RUPIAH Dalam Pasal 1 ayat 5 UU No.7 tahun 2011 tentang Mata Uang disebutkan bahwa Ciri Rupiah adalah tanda tertentu pada setiap Rupiah yang ditetapkan dengan tujuan untuk menunjukkan

Lebih terperinci

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.159, 2010 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. Bank Indonesia. Uang Rupiah. Penggantian. PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 12/ 26 /PBI/2010 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 12/ 26 /PBI/2010 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7/40/PBI/2005 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 10.000 (SEPULUH

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2010 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BANK INDONESIA. Bank Umum. Pengedaran. Uang Kertas 10.000 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 12/ 8 /PBI/2010 TENTANG PERUBAHAN KEDUA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 12/ 8 /PBI/2010 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7/40/PBI/2005 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 10.000 (SEPULUH

Lebih terperinci

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Salah satu pendidikan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/5/PBI/2014 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/29/PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 20.000 (DUA PULUH RIBU)

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 13/ 16 /PBI/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/29/PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 20.000 (DUA PULUH

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Book Design Proccess Menurut buku Indie Publishing oleh Ellen Lupton, dalam membuat suatu buku, ada beberapa hal dibawah ini yang harus kita perhatikan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Setelah mengetahui bahwa PT. Earth Color tidak memiliki Graphic Standard Manual, Penulis melakukan riset dan menanyakan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 28 /PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2004

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 28 /PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2004 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 28 /PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 100.000 (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2004 GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peningkatan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/34/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS BERSAMBUNG PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2016

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/34/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS BERSAMBUNG PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2016 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/34/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS BERSAMBUNG PECAHAN 100.000 (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

Sabtu, 1 Desember 2012

Sabtu, 1 Desember 2012 BlanKonf #4 Desain Grafis Sabtu, 1 Desember 2012 princeofgiri@di.blankon.in @princeofgiri Komponen Desain Grafis Garis Bentuk (Shape) Warna Ilustrasi / Gambar Huruf (Teks) / Tipografi Ruang (Space) Garis

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang ESTETIKA BENTUK Pengertian Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang Rasa keindahan itu akan muncul apabila terjalin perpaduan yang serasi dari elemen

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/29/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2016

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/29/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2016 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/29/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN 100.000 (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

1 of 5 11/5/2010 7:37 AM

1 of 5 11/5/2010 7:37 AM 1 of 5 11/5/2010 7:37 AM Meski nirmana dipahami sebagai sebuah bentuk yang tidak berbentuk. Dalam konteks desain komunikasi visual, nirmana memegang peranan penting perihal bagaimana menata dan menyusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. Sepanjang sejarah, manusia tidak terlepas dari seni. Karena seni adalah salah satu

Lebih terperinci

GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/ 42 /PBI/2005 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 50.000 (LIMA PULUH RIBU) TAHUN EMISI 2005 GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peningkatan

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034 Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034

Lebih terperinci

UANG KERTAS PECAHAN R p

UANG KERTAS PECAHAN R p UANG KERTAS PECAHAN R p 100.000 Tahun Emisi 2016 Muka Belakang Bagian Muka Gambar Utama: Dr. ( H.C ) Ir. Soekarno dan Dr. ( H.C ) Drs. Mohammad Hatta Bagian Belakang Gambar Utama Tari Topeng Betawi (DKI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1. Batasan Masalah Karya seni mempunyai pengertian sangat luas sehingga setiap individu dapat mengartikannya secara berbeda. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, karya

Lebih terperinci

GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA, - 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6 /31/PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH KHUSUS PECAHAN 100.000 (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2004 DALAM BENTUK UANG KERTAS BELUM DIPOTONG GUBERNUR

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. BANK UMUM. Uang Rupiah. Pengeluaran. Pengedaran. Perubahan.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. BANK UMUM. Uang Rupiah. Pengeluaran. Pengedaran. Perubahan. No.45, 2009 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. BANK UMUM. Uang Rupiah. Pengeluaran. Pengedaran. Perubahan. PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/8/PBI/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Photoshop Photoshop merupakan salah satu software yang paling banyak dipakai dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual lainnya,

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN A. Kelompok Data berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Media cetak adalah sebuah media yang memiliki fungsi sebagai penyampaian informasi yang memiliki manfaat dan terkait

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/ 9 /PBI/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/28/PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 100.000 (SERATUS RIBU)

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 TATA LETAK Tata letak atau disebut Layout (manajemen bentuk dan bidang) yaitu : penyusunan elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Desain Grafis dalam Perancangan Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Desain

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Dalam buku The Fundamentals of Creative Design

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Dalam buku The Fundamentals of Creative Design BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Dalam buku The Fundamentals of Creative Design disebutkan bahwa layout adalah penempatan posisi dari elemenelemen baik itu teks maupun gambar pada

Lebih terperinci

[PENGANTAR DESAIN GRAFIS T.I D3-UDINUS

[PENGANTAR DESAIN GRAFIS T.I D3-UDINUS KOMBINASI UNSUR-UNSUR DESAIN 1.Jenis Kombinasi Unsur Desain Dalam memilih dan memadukan sejumlah unsur desain, seorang desainer hanya memiliki 4 (empat) kemungkinan atau paduan yang dapat dilakukannya.

Lebih terperinci

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL 2.1. Seni dan Tari 2.1.1. Pengertian Seni Seni dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 915) didefinisikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari segi

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/32/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN (DUA RIBU) TAHUN EMISI 2016

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/32/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN (DUA RIBU) TAHUN EMISI 2016 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/32/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN 2.000 (DUA RIBU) TAHUN EMISI 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Desain Grafis Desain grafis terdiri dari dua buah kata yaitu desain dan grafis, desain merupakan proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/ 40 /PBI/2005 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN (SEPULUH RIBU) TAHUN EMISI 2005

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/ 40 /PBI/2005 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN (SEPULUH RIBU) TAHUN EMISI 2005 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/ 40 /PBI/2005 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 10.000 (SEPULUH RIBU) TAHUN EMISI 2005 GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peningkatan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/38/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS BERSAMBUNG PECAHAN (SERIBU) TAHUN EMISI 2016

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/38/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS BERSAMBUNG PECAHAN (SERIBU) TAHUN EMISI 2016 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/38/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS BERSAMBUNG PECAHAN 1.000 (SERIBU) TAHUN EMISI 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Aspek-Aspek Karya Seni Rupa

Aspek-Aspek Karya Seni Rupa Aspek-Aspek Karya Seni Rupa~ Aspek-Aspek Karya Seni Rupa Hi teman-teman disini saya akan membahas tentang Aspek-aspek Karya Seni Rupa, baik mari kita simak sebagai berikut : A. Aspek-aspek Karya Seni Rupa

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Landasan teori berfungsi sebagai arah & batasan dalam konsep berfikir sehingga proses perancangan media interaktif ini berada pada arah dan ruang lingkup yang jelas dan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Bank Umum. Uang Kertas. Pengedaran. Perubahan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Bank Umum. Uang Kertas. Pengedaran. Perubahan No.43, 2009 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Bank Umum. Uang Kertas. Pengedaran. Perubahan PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/6/PBI/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu berupa akal, cipta, rasa,

Lebih terperinci

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai

Lebih terperinci

GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 29 /PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 20.000 (DUA PULUH RIBU) TAHUN EMISI 2004 GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peningkatan

Lebih terperinci

GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/ 41 /PBI/2005 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KHUSUS PECAHAN 10.000 (SEPULUH RIBU) TAHUN EMISI 2005 DALAM BENTUK UANG KERTAS BELUM DIPOTONG GUBERNUR BANK INDONESIA,

Lebih terperinci

TIPOGRAFI. Oleh Mega Murti Sarilani U L I S A N SEN

TIPOGRAFI. Oleh Mega Murti Sarilani U L I S A N SEN TIPOGRAFI U L I SEN S A N Oleh Mega Murti Sarilani FONT? Tidak berbeda dengan seni lukis, seni mendesain huruf pun mengenal karya-karya abadi serta pengaruhpengaruh bentuk dari karya-karya klasik. Hal

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,2009

BAB I. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,2009 BAB I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar belakang Berangkat dari sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa Estetika sebagai logika, mengantarkan saya untuk mencoba mendalami dan menelusuri tentang keduanya, serta

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Uang Kertas. Pecahan. Dua Ribu. Pengedaran.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Uang Kertas. Pecahan. Dua Ribu. Pengedaran. No.98, 2009 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Uang Kertas. Pecahan. Dua Ribu. Pengedaran. PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/ 21 /PBI/2009 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS

Lebih terperinci

Beberapa komponen yang mempengaruhi kemasan media. FIDEL BUSTAMI Bidang Komunikasi dan Pendidikan Masyarakat Coremap

Beberapa komponen yang mempengaruhi kemasan media. FIDEL BUSTAMI Bidang Komunikasi dan Pendidikan Masyarakat Coremap Beberapa komponen yang mempengaruhi kemasan media FIDEL BUSTAMI Bidang Komunikasi dan Pendidikan Masyarakat Coremap BENTUK Bentuk juga bisa digunakan untuk menarik respon dari audien kita. Penggunaan Bentuk

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/6/PBI/2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/21/PBI/2009 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 2.000 (DUA RIBU) TAHUN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.214, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Tahun Emisi 2016. Pecahan 100.000. Kertas. Rupiah. PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/30/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Pada dasarnya Keraton Yogyakarta dibangun berdasarkan. kosmologi Jawa, yang meletakkan keseimbangan dan keselarasan

BAB VI KESIMPULAN. Pada dasarnya Keraton Yogyakarta dibangun berdasarkan. kosmologi Jawa, yang meletakkan keseimbangan dan keselarasan 533 BAB VI KESIMPULAN A. Kesimpulan Pada dasarnya Keraton Yogyakarta dibangun berdasarkan kosmologi Jawa, yang meletakkan keseimbangan dan keselarasan sebagai landasan relasi manusia-tuhan-alam semesta.

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.215, 2016 PERBANKAN. BI. Tahun Emisi 2016. Pecahan. 5000. Kertas. Rupiah. PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/31/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN

Lebih terperinci

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni Pengertian Seni Rupa Secara sederhana, seni rupa adalah ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan bermakna dari pembuatnya yang diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangka dan dirasakan dengan rabaan.

Lebih terperinci

Tipografi Aplikatif TIPOGRAFI IKLAN MEDIA CETAK. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 15Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF

Tipografi Aplikatif TIPOGRAFI IKLAN MEDIA CETAK. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 15Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF Modul ke: TIPOGRAFI IKLAN MEDIA CETAK 15Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF Program Studi DESAIN PRODUK Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si Anatomi Paragraf Bagian Isi Memberikan pemahaman dan wawasan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Branding Menurut buku Designing Brand Identity, A Complete Guide to Creating, Building and Maintaining Strong Brands, Alina Wheeler, brand adalah janji, ide besar, dan harapan yang

Lebih terperinci

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah : BAB III TINJAUAN KHUSUS III.1 Pengertian Tema Pengertian Ekspresi, adalah : Ungkapan tentang rasa, pikiran, gagasan, cita-cita, fantasi, dan lain-lain. Ekspresi merupakan tanggapan atau rangsangan atas

Lebih terperinci

Menggambar Simbol dan Logo / Stefanus Y. A. D / 2013

Menggambar Simbol dan Logo / Stefanus Y. A. D / 2013 1 KATA PENGANTAR Bahan ajar ini mempelajari tentang bagaimana menggambar simbol dan logo. Menggambar simbol dan logo merupakan kemampuan dasar yang sebaiknya dimiliki oleh para peserta didik apabila ingin

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian Gambar Pada Pendidikan Anak Usia Dini (Studi Deskriptif Analitik Terhadap Karakteristik Gambar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sosiologi dan Sastra Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, sedangkan objek ilmu-ilmu kealaman adalah gejala alam. Masyarakat adalah

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2009 PERBANKAN. BANK. BI. Uang Kertas. Pengeluaran. Peredaran. Perubahan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2009 PERBANKAN. BANK. BI. Uang Kertas. Pengeluaran. Peredaran. Perubahan LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2009 PERBANKAN. BANK. BI. Uang Kertas. Pengeluaran. Peredaran. Perubahan PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/ 7 /PBI/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK

Lebih terperinci

Aplikasi Warna dalam Tipografi, Pedoman Penggunaan huruf secara Efektif

Aplikasi Warna dalam Tipografi, Pedoman Penggunaan huruf secara Efektif Aplikasi Warna dalam Tipografi, Pedoman Penggunaan huruf secara Efektif Selain bentuk, kesan yang ada pada sebuah huruf dapat pula timbul dengan penambahan warna karena warna membantu huruf untuk membangun

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.158, 2010 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Uang Kertas. Pecahan. Dua Ribu. Pengedaran. Perubahan. PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 12/ 25 /PBI/2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/ 23 /PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN (SEPULUH RIBU) TAHUN EMISI 2016

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/ 23 /PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN (SEPULUH RIBU) TAHUN EMISI 2016 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/ 23 /PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN 10.000 (SEPULUH RIBU) TAHUN EMISI 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II Kaidah Estetika Dan Etika Seni Grafis

BAB II Kaidah Estetika Dan Etika Seni Grafis BAB II Kaidah Estetika Dan Etika Seni Grafis A. Estetika Dalam Grafis Kata estetika berasal dari kata Yunani aesthesis yang berarti perasaan, selera perasaan atau taste. Dalam prosesnya Munro mengatakan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 12/ 25 /PBI/2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/21/PBI/2009 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN 2.000 (DUA RIBU) TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV. PENUTUP. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,

BAB IV. PENUTUP. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI, BAB IV. PENUTUP 4. 1. Kesimpulan Pada bab-bab terdahulu, kita ketahui bahwa dalam konteks pencerahan, di dalamnya berbicara tentang estetika dan logika, merupakan sesuatu yang saling berhubungan, estetika

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA, - 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6 /32/PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH KHUSUS PECAHAN 20.000 (DUA PULUH RIBU) TAHUN EMISI 2004 DALAM BENTUK UANG KERTAS BELUM DIPOTONG GUBERNUR

Lebih terperinci

Kode Buku : Bobot (B) Skor (S) KOMPONEN DAN ASPEK A. MATERI/ISI. Materi/isi sesuai dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Kode Buku : Bobot (B) Skor (S) KOMPONEN DAN ASPEK A. MATERI/ISI. Materi/isi sesuai dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN INSTRUMEN B1 PENILAIAN BUKU PENGAYAAN PENGETAHUAN Kode Buku : NO. A. MATERI/ISI KOMPONEN DAN ASPEK Skor (S)

Lebih terperinci

DIMENSI WARNA. DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd

DIMENSI WARNA. DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd DIMENSI WARNA DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd Warna panas: adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning Warna dingin, adalah kelompok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Desain Keunggulan bersaing perusahaan, sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing adalah masalah dalam penyampaian pesan kepada benak konsumen.

Lebih terperinci

14. Baum Garten mengungkapkan estetika sebagai suatu ilmu, bahwa estetika adalah ilmu tentang pengetahuan indriawi yang tujuannya adalah keindahan.

14. Baum Garten mengungkapkan estetika sebagai suatu ilmu, bahwa estetika adalah ilmu tentang pengetahuan indriawi yang tujuannya adalah keindahan. Teori Seni 3 Part 5 1. Bagian utama dari ilmu-ilmu seni adalah filsafat seni. Pada mulanya, ilmu ini memang merupakan bagian dari kajian filsafat yang spekulatif. Tetapi dalam perkembangannya, kedudukannya

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN IV. KONSEP PERANCANGAN A. Ide atau Gagasan Dalam pembuatan desain buku ilustrasi Toi.let diperlukan banyak cara untuk menyelesaikannya menjadi sebuah buku yang utuh, yang bisa membuat orang penasaran untuk

Lebih terperinci

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa

Lebih terperinci

Apa itu Rupa dasar?desain dasar?

Apa itu Rupa dasar?desain dasar? Rupadasar 2D Apa itu Rupa dasar?desain dasar? Ilmu yang mempelajari Nirmana Ilmu yang mengajarkan unsur elemen yang ada pada sebuah karya seni/desain. Ilmu yang mengorganisasi unsur atau elemen agar menjadi

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/8/PBI/1999 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 1999

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/8/PBI/1999 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 1999 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/8/PBI/1999 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH PECAHAN 100.000 (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 1999 GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peningkatan kegiatan

Lebih terperinci

III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Definisi Katalog Katalog adalah alat publikasi yang digunakan perusahaan sebagai cara untuk mempromosikan produk dan layanan mereka. Grafis memungkinkan berbagai macam

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Multimedia Interaktif Multimedia Interaktif dapat diartikan proses multimedia yang dapat berinteraksi dengan user (pengguna), dimana user dapat berpindah dari sebuah menu ke

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta PENCIPTAAN COVER DIKSI, MAJALAH ILMIAH PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI Alamat Redaksi/ Tata Usaha: FPBS IKIP YOGYAKARTA Kampus Karang Malang Yogyakarta 55281 Oleh: Drs. Djoko Maruto NIP : 131411086 ( lama)

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Teori Desain Grafis Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis,

Lebih terperinci

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013 1 KATA PENGANTAR Bahan ajar ini mempelajari tentang unsur unsur tata letak yang akan menjiwai rancangan desain komunikasi visual, agar hasil rancangan dapat berkualitas dan secara visual sedap dipandang.

Lebih terperinci

BAB III DATA ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok data berkaitan dengan aspek fungsi dan produk rancangan

BAB III DATA ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok data berkaitan dengan aspek fungsi dan produk rancangan BAB III DATA ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok data berkaitan dengan aspek fungsi dan produk rancangan Banyaknya aktifitas harian dirumah sering kita lakukan waktu luang itu dengan memanjakan diri menjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 3.1 Multimedia Definisi multimedia menurut Suyanto (2003) dalam bukunya Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Multimedia sebagai alat yang dapat menciptakan presentasi

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Perancangan sign system dan media informasi pada Museum Geologi Bandung dibuat dengan dilatarbelakangi oleh data-data yang nyata

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan

Lebih terperinci