IJTIHAD, MADZHAB DAN SEJARAHNYA REVISI MAKALAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IJTIHAD, MADZHAB DAN SEJARAHNYA REVISI MAKALAH"

Transkripsi

1 IJTIHAD, MADZHAB DAN SEJARAHNYA REVISI MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Ushul Fiqih Dosen Pengampu : Muhammad Syaifuddien Zuhriy M.Ag Disusun Oleh: 1. Moch Barkah Yunus ( ) 2. Asrori ( ) JURUSAN TAFSIR HADITS FAKULTAS USHULUDIN DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2016

2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan ajaran terakhir yang diriwayatkan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw. Setelah nabi Muhammad saw tidak ada lagi rasul yang diutus dan tidak ada lagi wahyu yang diturunkan untuk mengatur kehidupan umat manusia di muka bumi ini. Hal ini mengisyaratkan bahwa agama islam merupakan agama penyempurna dari agama-agama sebelumnya. Agama islam juga sangat berperan penting dalam kehidupan sosial pada masa ini, hal tersebut dibuktikan dengan munculnya persoalan-persoalan yang baru dalam masyarakat dan agama Islam mampu mengatasi persoalan-persoalan yang timbul dalam masyarakat. Persoalan-persoalan tersebut muncul disebabkan oleh perkembangan sosial yang semakin maju dan semakin moderen. Banyaknya persoalan-persoalan yang timbul dalam masyarakat menimbulkan munculnya perbedaan-perbedan pendapat antara masyarakat yang satu dengan yang lain. Untuk itu pada kesempatan kali ini kami akan membahas ijtihad, madzhab dan sejarahnya. Untuk lebih jelasnya akan kami jelaskan sebagai berikut. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Ijtihad? 2. Apa pengertian Madzhab? 3. Bagaimana sejarah Madzhab? 1

3 ه A. Ijtihad 1. Pengertian Ijtihad BAB II PEMBAHASAN Ijtihad menurut etimologis adalah suatu kemampuan, kesanggupan, dan kerja keras untuk mendapatkan sesuatu. Hal tersebut menunjukan adanya pekerjaan yang sangat berat dan sulit untuk dilakukan. Menurut Abu Yahya Zakaria bin Muhammad bin Ahmad bin Zakaria al- Anshari, ijtihad ialah: استفساغ انفقيه انىسع نتحصيم انظ بانحكى seorang faqih mengerahkan kemampuannya untuk menghasilkan hukum dari dalil dzann. 1 Menurut Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali, Ijtihad ialah: في عسف انعه اء يحصىصا ببرل ان جتهد وسعه في طهب انعهى بأحكاو انشسيعة Ijtihad menurut ulama yaitu mengerahkan kemampuan seorang mujtahid untuk memperoleh pengetahuan tentang hukum-hukum syara. 2 Definisi ijtihad yang dikemukan al-syaukani, yaitu: Mencurakan seluruh kemampuan guna menemukan hukum syari at yang bersifat praktis dengan cara mengambil kesimpulan hukum Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, ijtihad merupakan sebuah metode untuk menggali sumber hukum islam guna untuk mengeluarkan suatu hukum yang baru dalam masyarakat. Landasan mengenai dibolehkannya ijtihad salah satunya yaitu dalam QS. An-Nisa : 105, yang berbunyi: إ ا أ ز ن ا إ ن ي ك ٱنك ت ب ب ٱنح ق ن ت حك ى ب ي خ ص ي ا ٱن اس ب ا أ ز ى ك ٱ لل و ل ت ك ن هخ ائ ي ١ 1 Abu YAhya Zakaria bin Muhammad bin Ahmad bin Zakaria al-anshari, kitab Lubb al-ushul, (Beirut, Dar al-fikr, Tth), hlm Abu Hamid Muhammad Al-ghazali, Al Musthofa min ilmi al-ushul, (Beirut: Dar al-fikr, tth), hlm

4 Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat QS. An-Nisa : 105 Dalam ayat tersebut terdapat penetapan ijtihad yaitu berupa qiyas. ا ف ى ذ ن ك ل ي ات ن ق ى و ي ت ف ك س و Sesungguhnya pada hal itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang berpikir 2. Syarat-syarat berijtihad Al Ghazali mengemukakan beberapa syarat mengenai syarat bagi orang yang melakukan ijtihad, yaitu: a. Penguasaan terhadap materi hukum yang terdapat dalam sumber utama ajaran islam. b. Mengetahui Nasikh Mansukh 3 Menurut Prof. satria Efendi M. Zein syarat untuk berijtihad sebagai berikut: 1) Mengerti dengan makna-makna yang dikandung oleh ayat-ayat hukum dalam Al-Qur an baik secara bahasa maupun secara istilah. 2) Mengetahui tentang hadits-hadits hukum baik secara bahasa maupun dalam pemakaian syara. 3) Mengetahui tentang mana ayat atau hadits yang telah dimansukh (tidak dinyatakan tidak berlaku lagi oleh Allah dan Rasulnya), dan mana ayat atu hadits menasakh atau sebagai penggantinya. 4) Mengetahui pengetahuan tentang masalah-masalah yang sudah terjadi ijma tentang hukumnya dan mengetahui tempat-tempatnya. 5) Mengetahui tentang selak beluk qiyas. 6) Menguasai bahasa Arab serta ilmu-ilmu bantu yang berhubungan dengannya. 7) Menguasai ilmu Ushul Fiqih. 3 Mardani, Ushul Fiqih, (Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2013), hlm

5 8) Mengetahui maqasidh al-syariah (tujuan syariat). 4 Dari kedua pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan mengenai syaratsyarat ijtihad bagi seorang mujtahid, yaitu: 3. a. Tingkatan Mujtahid Seorang mujtahid harus menguasai bahasa arab secara mendalam, seperti Nahwu, Sharaf, ilmu Bayan, Balaghah, dan lain-lain. b. Seorang Mujtahid harus menguasai ilmunya Al-Qur an. Seperti Asbabun nuzul ayat, ayat-ayat am, khos, mujmal, mubayyan, mutlak, muqayyad, nasikh wal mansukh, dan lain-lain. c. Menguasai ilmu Ushul Fiqih d. Menguasai secara mendalam mengenai masalah-masalah yang terjadi ijma e. Mengetahui maqasidh al-syariah Dikalangan ulama yang melakukan ijtihad memiliki beberapa tingkatan. Tingkatan tersebut tergantung pada aktivitas yang dilakukan mujtahid tersebut. Tingkatan-tingkatan yang ada dikalangan mujtahid diantaranya, yaitu: 1. Mujtahid mutlaq mustaqil (Mujtahid Independen), yaitu mujtahid yang membangun teori dan istinbath sendiri tanpa bersandar kepada kaidah istinbath orang lain. Yang termasuk dalam jajaran ini adalah Iaist ibn Sa ad, Al-Auza i, Sufyan al-sauri, Abu Saur dan lainnya. 2. Mujtahid Muntasib (Mujtahid berafiliasi), yaitu para ulama yang beijtihad dengan menggunakan kaidah imam madzhab yang diikutinya. Akan tetapi dalam masalah furu biasanya ia berbeda dengan ulama madzhab yang diikutinya. Diantaranya adalah Abu Yusuf, Hanafiyah, Malikiyah, Syafi iyah, Ibnu Taimiyah dan lainnya. 4 Satria Effendi M. Zein, Ushul Fiqih, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm

6 3. Mujtahid fi al-madzhab, yaitu mujtahid yang mengikuti ulama madzhabnya baik dalam kaidah istinbath dan furu. 4. Mujtahid Murajjih, yaitu mujtahid yang tidak menginstimbatkan pemikiran hukum mujtahid sebelumnya, kemudian memilih yang dianggap (rajjih) paling kuat Tingkatan Ijtihad Ijtihad memiliki dua tingkatan, yaitu: 1. Ijtihad Darakil Ahkam (menghasilkan hukum yang belum ada) 2. Ijtihad Tathbiqil Ahkam (menerapkan hukum atau kaidah atas segala tempat yang menerimanya) B. Madzhab dan Sejarahnya 1. Pengertian Madzhab Secara bahasa, mazhab memiliki dua pengertian, pertama kata mazhab berasal dari kata zahaba-yazhabu yang memiliki arti telah berjalan, telah berlalu, telah mati. Pengertian kedua yakni, mempunyai arti suatu yang diikuti dalam berbagai masalah disebabkan adanya pemikiran, oleh karena itu mazhab berarti yang diikuti atau dijadikan pedoman atau metode. 6 Secara istilah, Madzhab adalah hasil ijtihad seorang imam (mujtahid) tentang hukum suatu masalah atau tentang kaidah-kaidah istinbath. Dengan demikian pengertian mazhab adalah: mengikuti hasil ijtihad seorang imam tentang hukum suatu masalah atau kaidah-kaidah istinbathnya. 7 Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa madzhab adalah suatu paham atau pemikiran yang dihasilkan dari ijtihad seorang mujtahid. Secara umum, proses lahirnya mazhab yang paling utama adalah faktor usaha para murid imam mazhab yang menyebarkan dan menanamkan pendapat para imam madzhab kepada masyarakat dan juga disebabkan 5 Arief, H.Abd.Salam, Pembaruan Pemikiran Islam antara Fakta dan Realita kajian Pemikiran Syekh Mahmud Syaltut, (Yogyakarta: LSFI, 2003), hlm Supriadi, Dedi, Perbandingan Mazhab dengan Pendekatan Baru, (Bandung : CV Pustaka Setia, 2008), hlm.14 7 Supriadi, Dedi, Perbandingan mazhab,.. hlm. 14 5

7 adanya pembukuan pendapat para imam mazhab sehingga memudahkan tersebarnya pendapat tersebut di kalangan masyarakat. Karena pada dasarnya, para Imam mazhab tidak mengakui atau mengklaim sebagai mazhab. Secara umum, mazhab berkaitan erat dengan nama imam atau tempat Sejarah Madzhab Dimasa pemerintahan Umar bin Khaththab, daerah wilayah daulah Islam bertambah luas. Hal itu yang menyebabkan tersebarnya para sahabat dan para tabi in keberbagai kota untuk menjadi hakim, dan dikala itu masyarakat mempunyai berbagai kebudayaan yang berbeda antrara suku yang satu dan suku yang lain. Karna itulah penyebab yang mempengaruhi antara fuqaha yang satu dengan yang lain saling beda dalam mengajarkan dan membentuk hukum Islam 9. Perkembangan berbagai mazhab, selain didukung oleh fuqaha serta para pengikut mereka, juga mendapat pengaruh dan dukungan dari penguasaan politik. Mazhab Hanafi mulai berkembang ketika Abu Yusuf, murid abu Hanifah diangkat menjadi Qadhi dalam pemerintahan tiga khalifah Abbasyiah: Al-mahdi, Al-hadi dan Al-Rasyid. Al-Kharaj adalah kitab yang disusun atas permintaan khalifah Al-Rasyid dan kitab ini adalah rujukan pertama rujukan Hanafi. 10 Mazhab Malik berkembang di khilafah timur atas dukungan al-mansyur dan di khilafah barat atas dukungan Yahya Ibnu Yahya ketika diangkat menjadi qadhi oleh para khalifah Andalusia. Di Afrika, Al-Mu iz Badis mewajibkan seluruh penduduk untuk mengikuti Mazhab Maliki. Mazhab Syafi i membesar di Mesir ketika Shalahuddin al-ayubi merebut negeri itu. Mazhab Hanbali menjadi kuat pada masa pemerintahan Al-Mutawakkil. Waktu itu al-mutawakkil tidak mengangkat seorang qadhi kecuali dengan persetujuan imam Ahmad Ibnu hambal Supriadi, Dedi, Perbandingan mazhab,... hlm Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqi, Pengantar Ilmu Fiqh, (Semarang:: PT. Pustaka Rizki Putra,tth) hlm Rakhmat, Jalaluddin, Dahulukan Akhlak di Atas Fiqh, (Bandung : PT. Mizan, 2007), hlm Rakhmat, Jalaluddin, Dahulukan Akhlak, hlm

8 Dari mata rantai sejarah ini jelas terlihat korelasi pemikiran fiqh dari zaman sahabat, tabi in hingga munculnya mazhab-mazhab fiqih pada periode berikutnya. Meskipun jumlah mazhab tidak terbatas kepada empat mazhab besar yaitu: Hanafi, Maliki, Syafi i dan Hambali. 12 Thaha Jabir Fayad Al-Ulwani, menejelaskan bahwa mazhab fiqih islam yang muncul setelah sahabat dan tabi in berjumlah tiga belas aliran. Tiga belas aliran itu beraliaran Ahli Sunnah. Akan tetapi, tidak semua aliran tersebut dapat diketahui dasar-dasar dan metode istinbath hukum yang digunakan, kecuali Sembilan atau sepuluh dari ketiga belas imam tersebut. Diantaranya aliran tersebut adalah: 1. Abu Sa id Al-Hasan ibn Yasar Al-Basri (w. 110 H) 2. Abu Hanifah Al-Nu man ibn Tsabit Ibn Zuthi (w.150 H) 3. Al-Auza I Abu Amr Abdur Rahman Ibn Amr Ibn Muhammad (w.157h) 4. Sufyan Ibn Sa id Ibn Masruq At-Tsauri (w. 160 H) 5. Al-Laits Ibn S ad (w. 175 H) 6. Malik Ibn Anas Albahi (w. 179 H) 7. Sufyan Ibn uyainah (w. 198 H) 8. Muhammad Ibn Idris As-Syafi I (w. 204 H) 9. Ahmad Ibn Muhammad Ibn Hambal (w. 241 H) 10. Daud Ibn Ali Al-Ashbahani Al-Baghdadi ( w. 270 H) 11. Ishaq Ibn Rahawai (w. 238 H) 12. Abu Tsawur Ibrahim Ibn Khalid Al-Kalabi Mereka itulah yang dikenal dengan imam para mazhab. Inilah mazhabmazhab fiqih yang dikenal dikalangan sunni. Selain itu, terdapat pula mazhab-mazhab yang terkenal dalam kelompok syi ah, seperti Mazhab Zaidiyah, Mazhab Imamiyah, Mazhab Ismailiyah dan Mazhab Abadiyyah. 13 Secara umum, tiap-tiap Mazhab memiliki ciri khas tersendiri karena para pembinanya berbeda pendapat dalam menggunakan metode penggalian hukum. Namun perbedaan itu hanya terbatas dalam masalah-masalah furuq, 12 Supriadi, Dedi, Perbandingan mazhab,... hlm Nasution, Harun, Islam ditinjau dari berbagai aspek, (Jakarta: UI-Press, 1985), hlm. 14 7

9 bukan masalah-maslah prinsipil atau pokok syariat. Mereka sependapat bahwa semua sumber atau dasar syariat adalah Al-Quran dan Sunnah Nabi. Semua hukum yang berlawanan dengan kedua hukum tersebut wajib ditolak dan tidak diamalkan. Mereka juga saling menghormati satu sama lain, selama yang bersangkutan berpendapat sesuai dengan garis-garis yang ditentukan oleh syariat islam Mazhab Hanafi Mazhab Hanafi ialah salah satu mazhab fiqih dalam Islam. Mazhab inididirikan oleh Imam Abu Hanifah yang bernama lengkap Abu Hanifah bin Nu'man bin Tsabit Al-Taimi Al-Kufi, Mazhab hanafi merupakan mazhab paling tua di antara empat mazhab Ahlu Sunnah Wal Jamaah yang populer. Mazhab ini di nisbatkan kepada Imam Besar Abu Hanifah An-Nu man bin Tsabit bin Zutha At-Tamimy, lahir di kuffah tahun 80 H dan wafat di Baghdad pada tahun 150 H. 15 Beliau wafat pada tahun 150 H bertepatan dengan lahirnya Imam Syafi i R.A. Beliau lebih dikenal dengan sebutan Abu Hanifah An Nu man. Dan terkenal sebagai mazhab yang paling terbuka kepada ide modern. Abu Hanifah adalah seorang mujtahid yang ahli ibadah. Dalam bidang fiqih beliau belajar kepada Hammad bin Abu Sulaiman, yaitu murid dari Abdullah bin Mas ud. pada awal abad kedua hijriah dan banyak belajar pada ulama-ulama Tabi in, seperti Atha bin Abi Rabah dan Nafi Maula Ibnu Umar. Mazhab Hanafi adalah sebagai nisbah dari nama imamnya, yaitu Abu Hanifah. Jadi mazhab Hanafi adalah nama dari kumpulan-kumpulan pendapat-pendapat yang berasal dari Imam Abu Hanifah dan muridmuridnya serta pendapat-pendapat yang berasal dari para pengganti mereka sebagai perincian dan perluasan pemikiran yang telah digariskan oleh mereka yang kesemuanya adalah hasil dari pada cara dan metode ijtihad. 14 Supriadi, Dedi, Perbandingan mazhab,... hlm Rasyad Hasan Khalil, Tarikh Tasyri, (Jakarta, Hamzah 2015), hlm

10 Dasar-dasar Mazhab Abu Hanifah ialah: a. Al kitab. b. As Sunnah. c. Al Ijma. d. Al Qiyas. e. Al Istihsan. Perkebangan mazhab Imam Abu Hanifah. Imam Abu Hanifah membentuk badan organisasi yang terdiri dari tokoh-tokoh cendekiawan yang ia sendiri sebagai ketuanya. Badan ini berfungi memusyawarahkan dan menetapkan ajaran islam dan membukukan berbagai ajaran islam. Murid-murid abu hanifah yang berjasa dalam madrasah kuffah dan membukukan fatwa-fatwanya sehingga dikenal dalam dunia islam di antaranya adalah: 1. Abu Yusuf Ya kub Ibn Ibrahim Al-Anshary. 2. Muhammad Ibn Hasan Al-Syaibany. 3. Zufar Ibn Huzail Ibn Al-Kufy. 4. Al-Hasan Ibn Ziyad Al-lu lu iy. Dari keempat murid Abu hanifah tersebut yang banyak menyusun buah pikiran Abu hanifah adalah Al-Syaiban yang buah karyanya yang terkenal adalah Al-Kutub Al-Sittah, yaitu: 1. Kitab Al-Mabsuth. 2. Kitab Al-Ziyadat. 3. Kitab Al-Jami As-Shagir. 4. Kitab Jami Al-Kabir. 5. Kitab Al-Sair Al-Shagir. 6. Kitab Al-Kabir. Para pengikutnya tersebar di berbagai negara seperti Irak, Turki, Asia Tengah, Pakistan, India, Turkistan, Syria, mesir. 9

11 Mazhab Hanafi pada masa khalifah bani abbas merupakan mazhab resmi negara, sehingga pada waktu itu mazhab ini merupakan mazhab yang banyak di anut umat islam pada mas bani abbasiyah. 2. Mazhab Maliki. Mazhab Maliki adalah merupakan kumpulan pendapat-pendapat yang berasal dari Imam Malik dan para penerusnya di masa dimana sesudah beliau meninggal dunia. Nama lengkap dari pendiri Mazhab ini ialah Malik bin Anas bin Abu Amir. Lahir pada tahun 95 Hijriyah di Madinah. Selanjutnya dalam kalangan umat Islam beliau lebih dikenal dengan sebutan Imam Malik. Imam Malik belajar pada Ulama-ulama Madinah. Yang menjadi guru pertamanya ialah Abdur Rahman bin Hurmuz. Beliau juga belajar kepada Nafi Maula Ibnu Umar dan Ibnu Syihab Az Zuhri. Adapun yang menjadi gurunya dalam bidang fiqih ialah Rabi ah bin Abdur Rahman. Imam Malik adalah imam negeri Hijaz, bahkan tokohnya semua bidang fiqih dan hadits. Dasar-dasar Mazhab Maliki ialah: a. Al kitab. b. As Sunnah. c. Al Ijma. d. Al Qiyas. Perkembangan mazhab maliki Imam Malik tinggal di kota Madinah dan tidak pernah berpindah, sampai ketika Khalifah Harun Ar-Rasyid memintanya untuk pergi bersamanya ke Baghdad namun ia menolak dan memilih tinggal di Madinah dari pada di baghdad dan negara lainnya. Lamanya beliau tinggal di Madinah dan ketokohannya dalam bidang fiqh telah memberi adil besar dalam tersebarnya mazhab beliau dan banyaknya murid yang 10

12 datang dari berbagai penjuru negeri Islam, dari Irak, Mesir, Afrika Utara, dan Andalusia. Dan dari murid-murid imam Malikilah mazhabnya kemudian menyebar keberbagai negeri Islam. Murid-murid imam Maliki yang berperan menyebarkan mazhab maliki adalah; 1. Abdullah Bin Wahab. Telah berguru kepada imam Maliki selama kurang lebih 20 tahun dan menyebarkan mazhab Maliki di Mesir dan Maroko. 2. Abdurrahman Bin Al-Qasim Al-Mishriy. Memiliki peranan penting dalam menulis mazhab Maliki, berguru kepada imam malik selama hampir 20 tahun, meriwayatkan Kitab Al- Muwaththa dan periwayatannya termasuk yang paling Shahih, dan wafat tahun 192 H. 3. Asyhab Bin Abdul Aziz Al-Qaisi. Sebagai rujukan kaum muslimin di Mesir, Turnisia dalam bidang Ilmu fiqh, dan wafat pada tahun 224 H. 4. Abu Al-Hasan Al-Qurthubiy. Belajar Kitab Al-Muwaththa secara langsung dari imam Maliki dan menyebarkannya di Andalusia. 3. Mazhab As-Syafi i. Mazhab ini dibangun oleh Al Imam Muhammad bin Idris Asy Syafi i Al-Quraisyi seorang keturunan Hasyim bin Abdul Muthalib. Beliau lahir di Ghazzah tahun 150 H bersamaan dengan tahun wafatnya Imam Abu Hanifah yang menjadi Mazhab yang pertama. 16 Guru Imam Syafi i yang pertama ialah Muslim bin Khalid, seorang Mufti di Mekah. Imam Syafi i sanggup hafal Al Qur-an pada usia sembilantahun. Setelah beliau hafal Al Qur-an barulah mempelajari bahasa dan syi ir, kemudian beliau mempelajari hadits dan fiqh. Mazhab Syafi'i adalah mazhab fiqh yang dicetuskan oleh Muhammad Bin Idris As-Syafi'i atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Syafi'i. 16 Jaluddin Rakhmat, Dahulukan Akhlak di Atas Fiqh, (Bandung: Mizan, 2007), hlm

13 Mazhab Syafi i terdiri dari dua macam berdasarkan atas masa dan tempat beliau mukim. Yang pertama ialah Qaul Qadim, yaitu mazhab yang dibentuk sewaktu hidup di Irak. Dan yang kedua ialah Qul Jadid, yaitu mazhab yang dibentuk sewaktu beliau hidup di Mesir pindah dari Irak. Keistimewaan Imam Syafi i dibanding dengan Imam Mujtahidin yaitu bahwa beliau merupakan peletak batu pertama ilmu Ushul Fiqih dengan kitabnya Ar-Risaalah. Dan Kitabnya dalam bidang fiqih yang menjadi induk dari mazhabnya ialah Al-Um. Pemikiran fiqih mazhab ini diawali oleh Imam Syafi'i, yang hidup di zaman pertentang anantara aliran Ahlul Hadits (cenderung berpegang pada teks hadist) dan Ahlur Ra'yi (cenderung berpegang pada akal pikiran atau ijtihad). Imam Syafi'i belajar kepada Imam Malik sebagai tokoh Ahlul Hadits, dan Imam Muhammad Bin Hasan As-Syaibani sebagai tokoh Ahlur Ra'yi yang juga murid Imam Abu Hanifah. Imam Syafi'i kemudian merumuskan aliran atau mazhabnya sendiri, yang dapat dikatakan berada di antara kedua kelompok tersebut. Imam Syafi'i menolak Istihsan dari Imam Abu Hanifah maupun Mashalih Mursalah dari Imam Malik. Namun demikian Mazhab Syafi'i menerima penggunaan qiyas secara lebih luas ketimbang Imam Malik. Meskipun berbeda dari kedua aliran utama tersebut, keunggulan Imam Syafi'i sebagai ulama fiqih, ushul fiqih dan hadits dizamannya membuat Mazhabnya memperoleh banyak pengikut, dan kealimannya diakui oleh berbagai ulama yang hidup sejaman dengannya. Dasar-dasar Mazhab As-Asyafi i ialah: a. Al kitab. b. As Sunnah. c. Al Ijma. d. Al Qiyas. 12

14 Perkembangan mazhab Syafi i Kesohoran Imam Syafi i terdengar khalifah bani Abbasiyah yang kelima yaitu Harun Al-Rasyid, yang kemudian Harun Al-rasyid mengundang Imam Syafi i untuk datang ke Baghdad dan imam Syafi i memenuhi undangan tersebut, sejak saat itu beliau dikenal secara lebih luas dan banyak orang belajar kepadanya. Pada waktu itu mazhab Syafi i mulai dikenal. Namun tak lama setelah itu imam Syafi i kembali ke Makkah dan mengajar rombongan jamaah haji yang datang dari berbagai penjuru dan melalui merekalah mazhab Syafi i tersebar luas keseluruh dunia. Negara yang menganut mazhab Syafi i adalah Libia, Indonesia, Pilifina, Malaysia, Somalia, Palestina, Yordania, Libanon, Syria, Irak, Hijaz, Pakistan, India. 4. Mazhab Hambali. Pendiri Mazhab Hambali ialah Al Imam Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal bin Hilal Azzdahili As-syaibani. Beliau lahir di Baghdad pada tahun 164 H dan wafat tahun 241 H. Ahmad bin Hambal dibesarkan dalam keadaan yatim dan di besarkan oleh Ibunya, ayahnya meninggal ketika beliau masih bayi, maka dari kedaan itu beliau sejak kecil menunjukan sifat dan pribadi yang mulia, sehingga menarik simpati dari banyak orang, dan sejak kecil itu pula beliau menunjukan minat yang besar terhadap dunia Ilmu pengetahuan. Kebetulan waktu masa itu Baghdad merupakan kota pusat Ilmu pengetahuan. Beliau memulai dengan belajar Bahasa Arab, Hadis, sejarah Nabi dan serta Thabi in. 17 Kecintaannya terhadap Ilmu pengetahuan sungguh luar biasa, setiap beliau mendengar ada ulama terkenal di suatu tempat, ia rela menempuh perjalanan jauh dan waktu yang lama demi untuk memperdalam Ilmunya beliau pergi ke berbagai tempat seperti Kufah, Basrah, Syam, Yaman, Makkah, dan Madinah. Beberapa gurunya antara lain Hammad bin Khalid, Ismail bin Aliyah, Muzaffar bin Mudrik, dan waktu di Basrah 17 Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab, (Jakarta:Lentera Basritama, 1999), hlm xxv. 13

15 disana beliau bertemu dengan Imam Asyafi i dan berguru pada Imam Syafi i. Dasar-dasar Mazhab Abu Hambali ialah: a. Al kitab. b. As Sunnah. c. Al Qiyas. Perkembangan mazhab Hambali Pada awalnya mazhab Hambali hanya berkembang di Baghdad, dan baru abad ke-6 H, mazhab ini berkembang di Mesir. Perkembangan pesat pun terjadi pada abad ke-11 H dan ke-12 H, berkat usaha Ibn Taimiyah dan Ibn Qaiyim, kedua tokoh inilah yaang membuka mata banyak oranguntuk memberi perhatian kepada Fiqh mazhab Hambali dan kususnya di bidang Mu amalah dan pada jamannya mazhab Hambali menjadi resmi mazhab kerajaan Arab Saudi. Hasil karya imam Hambali tersebar luas di dunia pendidikan keagamaan, dan kitabnya yang paling terkenal adalah Musnad Ahmad bin Hambal. 14

16 ه Analisis Secara etimologis ijtuhad adalah suatu kemampuan, kesanggupan, dan kerja keras untuk mendapatkan sesuatu. Hal tersebut menunjukan adanya pekerjaan yang sangat berat dan sulit untuk dilakukan oleh seseorang mujtahid. Adapun dalil yang memperbolehkannya seorang mujtahid untuk melakukan ijtihad, yaitu: إ ا أ ز ن ا إ ن ي ك ٱنك ت ب ب ٱنح ق ن ت حك ى ب ي ٱن اس ب ا أ ز ى ك ٱ لل و ل ت ك ن هخ ائ ي خ ص ي ا ١ Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat QS. An-Nisa : 105 Dalam ayat tersebut terdapat penetapan ijtihad yaitu berupa qiyas. ا ف ى ذ ن ك ل ي ات ن ق ى و ي ت ف ك س و Sesungguhnya pada hal itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang berpikir Sebelum melakukan ijtihad seorang mujtahid harus memenuhi persyaratanpersyaratan sebagai seorang mujtahid. Adapun syarat-syarat untuk menjadi seorang mujtahid, yaitu: a. Seorang mujtahid harus menguasai bahasa arab secara mendalam, seperti Nahwu, Sharaf, ilmu Bayan, Balaghah, dan lain-lain. b. Seorang Mujtahid harus menguasai ilmunya Al-Qur an. Seperti Asbabun nuzul ayat, ayat-ayat am, khos, mujmal, mubayyan, mutlak, muqayyad, nasikh wal mansukh, dan lain-lain. c. Menguasai ilmu Ushul Fiqih. d. Menguasai secara mendalam mengenai masalah-masalah yang terjadi ijma. e. Mengetahui maqasidh al-syariah. Apabila belum memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai seorang mujtahid maka orang tersebut belum boleh melakukan ijtihad, karena dikhawatirkan pemikiranpemikirannya akan membawa orang-orang kedalam kesesatan. 15

17 Setelah memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai seorang mujtahid maka orang tersebut baru bisa dikatan sebagai mujtahid dan boleh melakukan ijtihad. Adapun tingkatan-tingkatan seorang mujtahid, diantaranya yaitu: 1. Mujtahid Mutlaq Mustaqil (Mujtahid Independen), yaitu mujtahid yang membangun teori dan istinbath sendiri tanpa bersandar kepada kaidah istinbath orang lain. Yang termasuk dalam jajaran ini adalah Iaist ibn Sa ad, Al-Auza i, Sufyan al-sauri, Abu Saur dan lainnya. 2. Mujtahid Muntasib (Mujtahid berafiliasi), yaitu para ulama yang beijtihad dengan menggunakan kaidah imam madzhab yang diikutinya. Akan tetapi dalam masalah furu biasanya ia berbeda dengan ulama madzhab yang diikutinya. Diantaranya adalah Abu Yusuf, Hanafiyah, Malikiyah, Syafi iyah, Ibnu Taimiyah dan lainnya. 3. Mujtahid fi al-madzhab, yaitu mujtahid yang mengikuti ulama madzhabnya baik dalam kaidah istinbath dan furu. 4. Mujtahid Murajjih, yaitu mujtahid yang tidak menginstimbatkan pemikiran hukum mujtahid sebelumnya, kemudian memilih yang dianggap (rajjih) paling kuat. Madzhab merupakan suatu aliran yang dihasilkan dari pemikiran seorang mujtahid, yang kemudian disebar luaskan oleh muridnya. Awal mulanya imam madzhab tidak mengakui bahwa pokok pikirannya tersebut adalah suatu madzhab. Akan tetapi karena muridnya menyebar luaskan pemikiran sang imam kepada masyarakat sehingga terjadilah madzhab. Banayaknya perbedaan madzhab yang ada disebabkan karena perbedaan pemikiran antar imam madzhab. Agar tidak terjadi kekacauan akibat perbedaan madzhab seseorang harus menumbuhkan rasa toleran antar madzhab, menghargai pemikiran-pemikirannya selagi pemikirannya tidak melanggar syari at. Madzhab-madzhab yang sering kita jumpai diantaranya, yaitu pertama madzhab maliki. Madzhab maliki yaitu madzhab yang dihasilkan oleh pemikiran Malik bin Anas bin Abu Amir. Yang kedua, yaitu madzhab Hambali. Madzhab ini muncul dari pemikiran imam mereka, yaitu Al Imam Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal bin Hilal Azzdahili As-syaibani. Kemudian ada madzhab Hanafi. Madzhab hanafi ini dikembangkan oleh imam Abu Hanifah An-Nu man bin Tsabit bin Zutha At- Tamimy. Selain itu ada juga madzhab Syafi i. Madzhab ini merupakan hasil pemikiran Al Imam Muhammad bin Idris Asy Syafi i Al-Quraisyi. 16

18 BAB III PENUTUP Kesimpulan Ijtihad merupakan suatu jalan untek menentukan hukaum yang baru dalam masyarakat dengan cara menggali lebih dalam ajaran islam. Ijtihad di hanya boleh dilakukan oleh seorang mujtahid. Untuk menjadi seorang mujtahid maka orang tersebut harus memenuhi terlebih dahulu syarat-syaratnya. Syarat syaratnya diantaranya adalah harus menguasai bahasa arab secara mendalam, harus menguasai ilmunya Al-Qur an, menguasai ilmu Ushul Fiqih, menguasai secara mendalam mengenai masalah-masalah yang terjadi ijma, Mengetahui maqasidh al-syariah. Setelah menjadi seorang mujtahid, mujtahid tersebut juga mempunyai beberapa tingkatan, diantaranya yaitu Mujtahid Mutlaq Mustaqil (Mujtahid Independen), Mujtahid Muntasib (Mujtahid berafiliasi), Mujtahid fi al-madzhab dan Mujtahid Murajjih. Madzhab merupakan hasil ijtihad seorang imam (mujtahid) tentang hukum sesuatu masalah yang belum ditegaskan oleh nash. Madzhab yang sering kita jumpai diantaranya yaitu madzhab Maliki, Hanafi, Syafi i, Hambali. Penyebab terjadinya perbedaan madzhab karena perbedaan ijtihad yang dilakukan oleh seorang mujtahid. 17

19 DAFTAR PUSTAKA Abu YAhya Zakaria bin Muhammad bin Ahmad bin Zakaria al-anshari, kitab Lubb al- Ushul, Beirut, Dar al-fikr, Tth Abu Hamid Muhammad Al-ghazali, Al Musthofa min ilmi al-ushul, Beirut: Dar al-fikr, tth Mardani, Ushul Fiqih, Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2013 Satria Effendi M. Zein, Ushul Fiqih, Jakarta: Kencana, 2008 Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqi, Pengantar Ilmu Fiqh, Semarang:: PT. Pustaka Rizki Putra, tth H. Abd. Salam Arief, Pembaruan Pemikiran Islam antara Fakta dan Realita kajian Pemikiran Syekh Mahmud Syaltut, Yogyakarta: LSFI, 2003 Dedi Supriadi, Perbandingan Mazhab dengan Pendekatan Baru, Bandung : CV Pustaka Setia, 2008 Rakhmat, Jalaluddin, Dahulukan Akhlak di Atas Fiqh, Bandung : PT. Mizan, 2007 Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai aspek, Jakarta: UI-Press, 1985

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam *Biografi Singkat Empat Imam Besar dalam Dunia Islam* *Imam Hanafi (80-150 H)* Beliau dilahirkan pada tahun 80 H dan meninggal dunia di Bagdad pada tahun

Lebih terperinci

MADZHAB SYAFI I. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Ilmu Fiqh Dosen: Kurnia Muhajarah,M.S.I

MADZHAB SYAFI I. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Ilmu Fiqh Dosen: Kurnia Muhajarah,M.S.I MADZHAB SYAFI I Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Ilmu Fiqh Dosen: Kurnia Muhajarah,M.S.I Disusun Oleh : Muhlisaturrohmah (1601016054) Etik Fitriayasari (1601016055) Annisa Kurniawati (1601016056)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI

BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI A. Analisis Perhitungan Iddah Perempuan Yang Berhenti Haid Ketika

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN MADZHAB-MADZHAB FIQH

PEMBENTUKAN MADZHAB-MADZHAB FIQH PEMBENTUKAN MADZHAB-MADZHAB FIQH A. Landasan terbentuknya madzhab fiqh Munculnya pemikiran madzhab hukum dalam Islam dimulai sejak timbulnya persoalan tentang pemegang otoritas hukum. Weiss membedakan

Lebih terperinci

Mazhab menurut bahasa: isim makan (kata benda keterangan tempat) dari akar kata dzahab (pergi) (Al-Bakri, I ânah ath- Thalibin, I/12).

Mazhab menurut bahasa: isim makan (kata benda keterangan tempat) dari akar kata dzahab (pergi) (Al-Bakri, I ânah ath- Thalibin, I/12). Mazhab menurut bahasa: isim makan (kata benda keterangan tempat) dari akar kata dzahab (pergi) (Al-Bakri, I ânah ath- Thalibin, I/12). Jadi, mazhab itu secara bahasa artinya, tempat pergi, yaitu jalan

Lebih terperinci

BAB II KERJASAMA USAHA MENURUT PRESPEKTIF FIQH MUAMALAH. Secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath (bercampur), yakni

BAB II KERJASAMA USAHA MENURUT PRESPEKTIF FIQH MUAMALAH. Secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath (bercampur), yakni 15 BAB II KERJASAMA USAHA MENURUT PRESPEKTIF FIQH MUAMALAH A. PENGERTIAN SYIRKAH Secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath (bercampur), yakni bercampurnya salah satu dari dua harta dengan yang lainnya,

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN MAZHAB SYAFI I DAN HANAFI. dizaman pertentangan antara aliran Ahlu Hadis (aliran yang cenderung terhadap

BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN MAZHAB SYAFI I DAN HANAFI. dizaman pertentangan antara aliran Ahlu Hadis (aliran yang cenderung terhadap BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN MAZHAB SYAFI I DAN HANAFI A. Sejarah Perkembangan Mazhab Syafi i Pemikiran fiqih mazhab syafi i diawali oleh Imam Syafi i, yang hidup dizaman pertentangan antara aliran Ahlu

Lebih terperinci

FIQHUL IKHTILAF (MEMAHAMI DAN MENYIKAPI PERBEDAAN DAN PERSELISIHAN) Oleh : Ahmad Mudzoffar Jufri

FIQHUL IKHTILAF (MEMAHAMI DAN MENYIKAPI PERBEDAAN DAN PERSELISIHAN) Oleh : Ahmad Mudzoffar Jufri FIQHUL IKHTILAF (MEMAHAMI DAN MENYIKAPI PERBEDAAN DAN PERSELISIHAN) Oleh : Ahmad Mudzoffar Jufri MACAM-MACAM IKHTILAF (PERBEDAAN) 1. Ikhtilaful qulub (perbedaan dan perselisihan hati) yang termasuk kategori

Lebih terperinci

`BAB I A. LATAR BELAKANG

`BAB I A. LATAR BELAKANG `BAB I A. LATAR BELAKANG Sebelum munculnya aliran teologi asy ariyyah, aliran muktazilah menjadi pusat pemikiran kalam pada waktu itu yang memperkenalkan pemikiran yang bersifat rasional. Akan tetapi,

Lebih terperinci

BAB II BIOGRAFI IMAM SYAFI I. Idris ibn Al - Abbas ibn Usman ibn Syafi i ibn Al - Sa ib ibn Ubaid ibn Abd

BAB II BIOGRAFI IMAM SYAFI I. Idris ibn Al - Abbas ibn Usman ibn Syafi i ibn Al - Sa ib ibn Ubaid ibn Abd BAB II BIOGRAFI IMAM SYAFI I A. Latar Belakang Imam Syafi i Imam Syafi'i adalah imam ketiga dari empat imam madzhabi menurut urutan kelahirannya 1. Nama lengkap Imam Syafi'i adalah Muhammad ibn Idris ibn

Lebih terperinci

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33 59 BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33 A. Kualitas Mufasir at-thabari Ditinjau dari latar pendidikannya dalam konteks tafsir al-qur an, penulis menilai bahwa at-thabari

Lebih terperinci

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI A. Abdul Wahab Khallaf 1. Biografi Abdul Wahab Khallaf Abdul Wahab Khallaf merupakan seorang merupakan

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: AL-RA YU/IJTIHAD KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi al-ra yu atau Ijtihad dalam agama Islam. Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang berkaitan dengan al-ra yu/ijtihad INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 11-06-2017 16 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tadarus Al Qur an Al-Bukhari 4635-4637, 4643, 4644 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI 1. Khulafaurrasyidin yang terakhir adalah a. Abu kabar as Siddiq b. Umar bin khatab c. Ali bin abi thalib d. Abdurrahman bi auf e. Usman bin affan 2. Daulah

Lebih terperinci

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat KEWAJIBAN PUASA Tafsir Surat al-baqarah/2 ayat 183-184 رحمه هللا Imam Ibnu Katsir asy-syafi i Publication: 1435 H_2014 M KEWAJIBAN PUASA Tafsir Surat al-baqarah ayat 183-184 رحمه هللا Oleh: Imam Ibnu Katsir

Lebih terperinci

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014 MeNCiNTai A H L U B A I T هللا ىلص NABI حفظو هللا Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA Publication: 1436 H_2014 M هللا ىلص Mencintai AHLUL BAIT Rasulullah Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA Disalin dari Majalah

Lebih terperinci

BAB IV YANG BERHUTANG. dibedakan berdasarkan waktu dan tempat. Fatwa fatwa yang dikeluarkan oleh

BAB IV YANG BERHUTANG. dibedakan berdasarkan waktu dan tempat. Fatwa fatwa yang dikeluarkan oleh BAB IV ANALISIS TERHADAP DALIL DALIL QAWL QADIM DAN QAWL JADIm dan qawl jadi>d Imam Sha>fi i> dibedakan

Lebih terperinci

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

KAIDAH FIQH. Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan Publication: 1436 H_2015 M KAIDAH FIQH إ ع م ال الد ل ي ل ي أ و ل م ن إ ه ال أ ح د ه ا م ا أ م ك ن "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa 05-06-2017 10 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa Al-Bukhari 1811, 1812 Tirmidzi 648, 649 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPAT IMAM MALIK DAN IMAM AL- AUZA I TENTANG PENUNDAAN PEMBAYARAN MAHAR

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPAT IMAM MALIK DAN IMAM AL- AUZA I TENTANG PENUNDAAN PEMBAYARAN MAHAR BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPAT IMAM MALIK DAN IMAM AL- AUZA I TENTANG PENUNDAAN PEMBAYARAN MAHAR A. Analisis Terhadap pendapat Imam Malik dan Imam al-auza i Tentang Penundaan Pembayaran Mahar Pembahasan

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis Pokok Bahasan : SUMBER AJARAN ISLAM Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen AL QUR AN. Secara etimologi Alquran berasal dari kata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH A. Persamaan Pendapat Mazhab H{anafi Dan Mazhab Syafi i Dalam Hal Status Hukum Istri Pasca Mula> anah

Lebih terperinci

BAB II BIOGRAFI IMAM HANAFI

BAB II BIOGRAFI IMAM HANAFI 11 BAB II BIOGRAFI IMAM HANAFI A. Biografi Imam Hanafi Bagi umat Islam diseluruh dunia Islam, termasuk di Indonesia tidak asing mendengar sebutan Mazhab Hanafi, karena Mazhab Hanafi merupakan Mazhab yang

Lebih terperinci

Makalah Syar u Man Qoblana

Makalah Syar u Man Qoblana Makalah Syar u Man Qoblana Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah : Ushul Fiqih Dosen Pengampu : Misbah Khoirudin Zuhri, MA. Di Susun Oleh: 1. Ludia Nur Annisa (1604026142) 2. Dina Zulfahmi (1604026152) PROGRAM

Lebih terperinci

IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM

IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM Soiman Nawawi Dosen Fakultas Syari ah Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Cilacap Jl. Kemerdekaan Barat No. 1, Kesugihan, 53274 ABSTRAK Al Qur an merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai agama pembawa rahmat bagi seluruh alam, Islam hadir dengan ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan manusia. Islam tidak

Lebih terperinci

BAB II BIOGRAFI IMAM SYAFI I. dalam pribadinya, perilakunya serta peninggalannya yang telah membuat

BAB II BIOGRAFI IMAM SYAFI I. dalam pribadinya, perilakunya serta peninggalannya yang telah membuat BAB II BIOGRAFI IMAM SYAFI I A. Biografi Imam Syafi i 1. Riwayat Hidup Imam Syafi i Imam Syafi i adalah salah seorang ulama yang sangat masyhur. Setiap orang yang memperhatikannya akan tertarik untuk mengetahui

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan 06-06-2017 11 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan Al-Bukhari 1814, 1815 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH 90 BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH A. Tinjauan Tentang Jual Beli Sepatu Solid di Kecamatan Sedati Sidoarjo Dengan mengikuti empat mazhab fiqh

Lebih terperinci

DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA

DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA DZIKIR PAGI DAN PETANG dan Penjelasan Maknanya ع ن ا ب ه ر ي ر ة ق ال : ك ان ر س ول ال ه ص ل ال ه ع ل ي ه و س ل م ي ع ل م ا ص ح اب ه ي ق ول : ا ذ ا ا ص ب ح ا ح د

Lebih terperinci

Publication: 1434 H_2013 M. Benang Tipis K E M U D A H A N. Download > 600 ebook Islam di

Publication: 1434 H_2013 M. Benang Tipis K E M U D A H A N. Download > 600 ebook Islam di Benang Tipis KEMUDAHAN حفظه االله Ustadz Aris Munandar Publication: 1434 H_2013 M Benang Tipis K E M U D A H A N حفظه االله Oleh: Ustadz Aris Munandar Disalin dari Majalah al-furqon No. 137, Ed.12 Th.ke-12_1433H/2012M

Lebih terperinci

'ABDULLAH bin HASAN bin HASAN bin

'ABDULLAH bin HASAN bin HASAN bin 'ABDULLAH bin HASAN bin HASAN bin رمحه هللا 'ALI bin ABI THALIB dari AHLI BAIT حفظه هللا Ustadz Abu Minhal, Lc Publication: 1436 H_2014 M Abdullah bin Hasan bin Hasan bin Ali dari AHLi BAIT حفظه هللا Oleh:

Lebih terperinci

Qasim bin Muhammad. Cucu Abu Bakar Ash-Shiddiq. Publication: 1435 H_2014 M. Oleh: Ustadz Abu Minhal, Lc

Qasim bin Muhammad. Cucu Abu Bakar Ash-Shiddiq. Publication: 1435 H_2014 M. Oleh: Ustadz Abu Minhal, Lc رمحه هللا Qasim bin Muhammad رضي هللا عنه Cucu Abu Bakar Ash-Shiddiq حفظه هللا Ustadz Abu Minhal, Lc Publication: 1435 H_2014 M Qasim bin Muhammad Cucu Abu Bakar Ash-Shiddiq Oleh: Ustadz Abu Minhal, Lc

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dapat dijerat dengan pasal-pasal : (1) Pasal 285 Kitab Undang-undang Hukum

BAB V PENUTUP. dapat dijerat dengan pasal-pasal : (1) Pasal 285 Kitab Undang-undang Hukum BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sanksi hukum bagi seorang ayah melakukan tindak pidana pemerkosaan terhadap anak kandungnya, berdasarkan ketentuan hukum positif di Indonesia, ia dapat dijerat dengan pasal-pasal

Lebih terperinci

Hadits Palsu Tentang Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu

Hadits Palsu Tentang Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu Hadits Palsu Tentang Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA Publication : 1438 H_2017 M Hadits Palsu Tentang Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu حفظه هللا Ustadz Abdullah

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 29-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Iftor Al-Bukhari 1818-1822 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk membantu

Lebih terperinci

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN IJAB AKAD NIKAH DALAM FIKIH EMPAT MADZHAB. A. Analisis Persamaan dan Perbedaan Lafadh-Lafadh Ijab yang Sah

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN IJAB AKAD NIKAH DALAM FIKIH EMPAT MADZHAB. A. Analisis Persamaan dan Perbedaan Lafadh-Lafadh Ijab yang Sah BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN IJAB AKAD NIKAH DALAM FIKIH EMPAT MADZHAB A. Analisis Persamaan dan Perbedaan Lafadh-Lafadh Ijab yang Sah digunakan dalam Akad nikah diantara Fikih Empat Madzhab Sebagaimana

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa 07-06-2017 12 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa Al-Bukhari 1816, 1817, 563 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sebelumnya, serta arahan dari pembimbing maka dalam bab ini penulis dapat

BAB V PENUTUP. sebelumnya, serta arahan dari pembimbing maka dalam bab ini penulis dapat 89 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, serta arahan dari pembimbing maka dalam bab ini penulis dapat menarik kesimpulan diantaranya:

Lebih terperinci

BAB II BIOGRAFI IMAM HANAFI DAN IMAM SYAFI I

BAB II BIOGRAFI IMAM HANAFI DAN IMAM SYAFI I BAB II BIOGRAFI IMAM HANAFI DAN IMAM SYAFI I A. Sejarah Hidup Imam Hanafi dan Imam Syafi i 1. Sejarah Hidup Imam Hanafi Nama lengkap Abu Hanifah adalah al-nu man ibn Tsabit ibn al-zutha al-farisi. Beliau

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 04-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Puasa Buat Orang Yang Berpergian Al-Bukhari 1805, 1806, 1807, 1808, 1810 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KETENTUAN PASAL 182 KHI DAN PERSPEKTIF HAZAIRIN TENTANG BAGIAN WARIS SAUDARA PEREMPUAN KANDUNG

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KETENTUAN PASAL 182 KHI DAN PERSPEKTIF HAZAIRIN TENTANG BAGIAN WARIS SAUDARA PEREMPUAN KANDUNG BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KETENTUAN PASAL 182 KHI DAN PERSPEKTIF HAZAIRIN TENTANG BAGIAN WARIS SAUDARA PEREMPUAN KANDUNG A. Analisis Terhadap Ketentuan Pasal 182 Kompilasi Hukum Islam Tentang

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 13-06-2017 18 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Itikaf Al-Bukhari 1885-1890 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di www.warungustad.com

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: Sumber Ajaran Islam Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Pengantar Ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam. Agama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG IMAM SYAFI I. Muhammad bin Idris asy-syafi i al-quraisyi. Adapun nasab beliau adalah

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG IMAM SYAFI I. Muhammad bin Idris asy-syafi i al-quraisyi. Adapun nasab beliau adalah 12 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG IMAM SYAFI I A. Nasab Imam Syafi i Imam Syafi i yang dikenal sebagai pendiri madzhab Syafi i adalah Muhammad bin Idris asy-syafi i al-quraisyi. Adapun nasab beliau adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam menyalurkan kebutuhan biologisnya. diliputi rasa kasih sayang antara sesama anggota keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam menyalurkan kebutuhan biologisnya. diliputi rasa kasih sayang antara sesama anggota keluarga. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Islam dengan disyari atkannya nikah pada hakekatnya adalah sebagai upaya legalisasi hubungan seksual sekaligus untuk mengembangkan keturunan yang sah dan

Lebih terperinci

Kaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan

Kaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan Kaidah Fiqh ي ن س ب ال و ل د إ ل أ ب ي ه ش ر ع ا و إ ل أ م ه و ض ع ا Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan Publication:

Lebih terperinci

SUMBER SUMBER HUKUM ISLAM

SUMBER SUMBER HUKUM ISLAM SUMBER SUMBER HUKUM ISLAM 1. Al Quran Al quran menurut bahasa (Etimologi), al Quran berarti bacaan, adapun menurut Istilah (Termonologis), yaitu Firman Allah SWT. Yang merupakan mukjizat yang diturunkan

Lebih terperinci

KAIDAH FIQH. Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KAIDAH FIQH. Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf KAIDAH FIQH ا ل ج ت ه اد ل ي ن ق ض ب ل ج ت ه اد Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf Publication: 1438 H_2017 M Sebuah Ijtihad

Lebih terperinci

PUSAT DOWNLOAD E-BOOK ISLAM. Copyright 1439 H/ 2018 M Untuk Umat Muslim

PUSAT DOWNLOAD E-BOOK ISLAM. Copyright 1439 H/ 2018 M Untuk Umat Muslim PUSAT DOWNLOAD E-BOOK ISLAM www.ibnumajjah.com KA'AB bin 'UJRAH هللا يضر AL-ANSHARI حفظه هللا Ustadz Abu Minhal @ Copyright 1439 H/ 2018 M Untuk Umat Muslim Sumber: Majalah as-sunnah_baituna Ed. 10 Th.

Lebih terperinci

Pelajaran Berharga dari Sisi Kehidupan Al-Imam Asy-Syafi i Rahimahullah

Pelajaran Berharga dari Sisi Kehidupan Al-Imam Asy-Syafi i Rahimahullah Pelajaran Berharga dari Sisi Kehidupan Al-Imam Asy-Syafi i Rahimahullah Pelajaran Berharga dari Sisi Kehidupan AL-IMAM ASY-SYAFI I Rahimahullah Sejarah para ulama salaf merupakan salah satu tentara dari

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT A. Analisis Terhadap Pemberian Wasiat Dengan Kadar Lebih Dari 1/3 Harta Warisan Kepada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM IMAM MALIK BIN ANAS. Beliau dilahirkan di kota Madinah, suatu daerah di negeri Hijaz tahun 93

BAB II TINJAUAN UMUM IMAM MALIK BIN ANAS. Beliau dilahirkan di kota Madinah, suatu daerah di negeri Hijaz tahun 93 12 BAB II TINJAUAN UMUM IMAM MALIK BIN ANAS A. Biografi Imam Malik Bin Anas Imam Malik adalah Imam yang kedua dari Imam mazhab sunni. Beliau dilahirkan di kota Madinah, suatu daerah di negeri Hijaz tahun

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an 10-06-2017 15 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an Al-Bukhari 4632, 4633, 4637, 4638, 4639 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAPAT TOKOH NU SIDOARJO TENTANG MEMPRODUKSI RAMBUT PALSU

BAB IV ANALISIS PENDAPAT TOKOH NU SIDOARJO TENTANG MEMPRODUKSI RAMBUT PALSU BAB IV ANALISIS PENDAPAT TOKOH NU SIDOARJO TENTANG MEMPRODUKSI RAMBUT PALSU A. Analisis Pendapat Tokoh NU Sidoarjo Tentang Memproduksi Rambut Palsu Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya maka

Lebih terperinci

Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M

Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M Kaidah Fiqh ان ح ظ س ان ع ب اد اث ف األ ص م ان إ ب اح ت انع اد اث ف ان أ ص م و PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN Publication: 1434 H_2013 M KAIDAH FIQH: Pada Dasarnya Ibadah

Lebih terperinci

BAB IV T}ANT}A>WI> JAWHARI> hitung dan dikenal sebagai seorang sufi. Ia pengikut madzhab ahl sunnah wa aljama ah

BAB IV T}ANT}A>WI> JAWHARI> hitung dan dikenal sebagai seorang sufi. Ia pengikut madzhab ahl sunnah wa aljama ah BAB IV ANALISIS MAKNA DUKHA>N ANTARA AL-RA>ZI> DAN T}ANT}A>WI> JAWHARI> A. Analisis Makna Dukha>n Perspektif al-ra>zi> Al-Ra>zi> adalah seorang ulama yang memiliki pengaruh besar, baik di kalangan penguasa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Analisis Hedging Terhadap Dampak Kenaikan Harga BBM Ditinjau Dari Hukum Islam. Sebagaimana dijelaskan

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 24-06-2017 29 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Puasa Syawal Muslim 1984, Abu Dawud 2071 Tirmidzi 676, 692 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 30-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tarawih Al-Bukhari 1869-1873 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk

Lebih terperinci

Syarah Istighfar dan Taubat

Syarah Istighfar dan Taubat Syarah Istighfar dan Taubat Publication : 1438 H_2017 M SYARAH ISTIGHFAR DAN TAUBAT Disalin dari: Syarah Do'a dan Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab Ahmad, dengan koreksian Syaikh Dr. Sa'id

Lebih terperinci

PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH)

PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH) PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH) Zakat fitrah berfungsi untuk menyucikan orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan ucapan kotor dan untuk memberi makan orang-orang miskin. Diriwayatkan dari Ibnu

Lebih terperinci

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh: AL-HADIS KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi al-hadis dalam agama Islam. Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang berkaitan dengan al-hadis INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan

Lebih terperinci

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA Publication : 1438 H_2017 M Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu حفظه هللا Ustadz Abdullah

Lebih terperinci

Qunut dalam Shalat Witir

Qunut dalam Shalat Witir Qunut dalam Shalat Witir ] ندونييس Indonesian [Indonesia DR. Muhammad bin Fahd al-furaih Dinukil dari Buku Masalah-Masalah Shalat Malam (hal. 56-59) 0Terjemah0T 0T: 0TMuhammad Iqbal A. Gazali 0TEditor0T

Lebih terperinci

dan Ketegasannya Terhadap Syiah

dan Ketegasannya Terhadap Syiah رمحه هللا IMAM IBNU JARIR ATH-THABARI dan Ketegasannya Terhadap Syiah @ Copyright 1436 H/ 2015 M Untuk Umat Muslim رمحه هللا Imam Ibnu Jarir ath-thabari Disalin dari Majalah As-Sunnah_Baituna Ed. 05 Th.

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN MAZHAB DAN PEMIKIRAN DALAM ISLAM

STUDI PERBANDINGAN MAZHAB DAN PEMIKIRAN DALAM ISLAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB DAN PEMIKIRAN DALAM ISLAM I. Pendahuluan Tiada keraguan bahwa salah satu bagian sejarah paling menarik adalah, kajian atas pandangan berbagai aliran pemikiran. Bagi kita sebagai

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 24 Tahun 2012 Tentang PEMANFAATAN BEKICOT UNTUK KEPENTINGAN NON-PANGAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 24 Tahun 2012 Tentang PEMANFAATAN BEKICOT UNTUK KEPENTINGAN NON-PANGAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 24 Tahun 2012 Tentang PEMANFAATAN BEKICOT UNTUK KEPENTINGAN NON-PANGAN (MUI) setelah: Menimbang : 1. bahwa seiring dengan dinamika yang terjadi di masyarakat, beberapa

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 31-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Yang Membatalkan Puasa Al-Bukhari 1797, 1800, 1815 Tirmidzi 652-653 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan

Lebih terperinci

BAB III BIOGRAFI IMAM ABU HANIFAH. Nu man bin Tsabit adalah nama kecil dari Imam Abu Hanifah. Beliau

BAB III BIOGRAFI IMAM ABU HANIFAH. Nu man bin Tsabit adalah nama kecil dari Imam Abu Hanifah. Beliau BAB III BIOGRAFI IMAM ABU HANIFAH A. Profil Imam Abu Hanifah Nu man bin Tsabit adalah nama kecil dari Imam Abu Hanifah. Beliau lahir di Kufah, suatu kota yang terletak di negara Irak, pada tahun 80 H atau

Lebih terperinci

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar Hadits Yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA Publication : 1438 H_2017 M Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

Lebih terperinci

PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i)

PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i) PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam

Lebih terperinci

BAB III BIOGRAFI ABU HANIFAH. Nama lengkap Imam Abu Hanifah adalah an-nu man bin Tsabit yaitu nama

BAB III BIOGRAFI ABU HANIFAH. Nama lengkap Imam Abu Hanifah adalah an-nu man bin Tsabit yaitu nama BAB III BIOGRAFI ABU HANIFAH A. Riwayat dan Pendidikan. Nama lengkap Imam Abu Hanifah adalah an-nu man bin Tsabit yaitu nama sewaktu Abu Hanifah masih kecil (lahir). 1 Lebih di kenal dengan sebutan Abu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia melainkan seluruh makhluk ciptaan-nya

Lebih terperinci

ISTIHSAN MAKALAH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah: Ushul Fiqh. Dosen Pengampu: Muhammad Syaifuddien Zuhriy, M. Ag.

ISTIHSAN MAKALAH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah: Ushul Fiqh. Dosen Pengampu: Muhammad Syaifuddien Zuhriy, M. Ag. ISTIHSAN MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Ushul Fiqh Dosen Pengampu: Muhammad Syaifuddien Zuhriy, M. Ag Disusun Oleh: 1. Zumrotul Muniroh 1504026018 2. Agus Ahmad Hanif 1504026035 3. Bayu

Lebih terperinci

Imam Syafi i. Imam Syafi i

Imam Syafi i. Imam Syafi i Imam Syafi i Imam Syafi i 1. Tempat Lahir, Silsilah Perjalanan Hidup Imam Syafi i Imam Syafi i adalah imam ketiga dari empat mazhab menurut urutan kelahirannya. Beliau adalah Nashirul Hadits, pembela hadits

Lebih terperinci

Article Review. : Jurnal Ilmiah Islam Futura, Pascasarjana UIN Ar-Raniry :

Article Review. : Jurnal Ilmiah Islam Futura, Pascasarjana UIN Ar-Raniry : Article Review Judul Artikel : Perubahan Sosial dan Kaitannya Dengan Pembagian Harta Warisan Dalam Perspektif Hukum Islam Penulis Artikel : Zulham Wahyudani Reviewer : Anna Rizki Penerbit : Jurnal Ilmiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak mau seorang manusia haruslah berinteraksi dengan yang lain. Agar kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. tidak mau seorang manusia haruslah berinteraksi dengan yang lain. Agar kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang akan saling membutuhkan satu sama lain sampai kapanpun, hal tersebut dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan. Maka dari itu mau

Lebih terperinci

MUZARA'AH dan MUSAQAH

MUZARA'AH dan MUSAQAH MUZARA'AH dan MUSAQAH Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-khalafi Publication : 1438 H, 2017 M MUZARA'AH dan MUSAQAH Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-khalafi Sumber:almanhaj.or.id dari Al-Wajiiz fii Fiqhis

Lebih terperinci

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Memakai Pakaian WOL

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Memakai Pakaian WOL Hadits Palsu Tentang Keutamaan Memakai Pakaian WOL حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA Publication: 1435 H_2014 M Hadits Palsu Tentang Keutamaan Memakai Pakaian Wol حفظه هللا Oleh: Ustadz Abdullah

Lebih terperinci

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak Paham Asy ariyah sangat kental sekali dalam tubuh umat Islam dan akidah tersebut terus menyebar di tengah kaum muslimin.

Lebih terperinci

ANALISA PENDAPAT IMÂM MÂLIK TENTANG SYARAT KONTAN DALAM JUAL BELI MATA UANG

ANALISA PENDAPAT IMÂM MÂLIK TENTANG SYARAT KONTAN DALAM JUAL BELI MATA UANG ANALISA PENDAPAT IMÂM MÂLIK TENTANG SYARAT KONTAN DALAM JUAL BELI MATA UANG SKRIPSI Oleh: M. ASHBAR ANAM NIM. 242 042 020 Pembimbing I Drs. H. M. MUHSIN Pembimbing II AJI DAMANURI, M.E.I. Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3) 12 A. Terminologi Pemimpin BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN Pemimpin dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti: 1) Orang yang memimpin. 2) Petunjuk, buku petunjuk (pedoman), sedangkan Memimpin artinya:

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN NAFKAH ANAK ATAS DASAR EX AEQUO ET BONO DALAM STUDI PUTUSAN No.1735/Pdt.G/2013/PA.

BAB IV. ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN NAFKAH ANAK ATAS DASAR EX AEQUO ET BONO DALAM STUDI PUTUSAN No.1735/Pdt.G/2013/PA. BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN NAFKAH ANAK ATAS DASAR EX AEQUO ET BONO DALAM STUDI PUTUSAN No.1735/Pdt.G/2013/PA.Mr A. Analisis Pertimbangan Hakim Pada Putusan Nomor 1375/Pdt.G/2013/PA.Mr

Lebih terperinci

BAB II KONSEPSI DASAR TENTANG JUAL BELI DALAM ISLAM.. yang berarti jual atau menjual. 1. Sedangkan kata beli berasal dari terjemahan Bahasa Arab

BAB II KONSEPSI DASAR TENTANG JUAL BELI DALAM ISLAM.. yang berarti jual atau menjual. 1. Sedangkan kata beli berasal dari terjemahan Bahasa Arab RASCAL321RASCAL321 BAB II KONSEPSI DASAR TENTANG JUAL BELI DALAM ISLAM A. Pengertian Jual Beli Seperti yang kita ketahui jual beli terdiri dari dua kata yaitu jual dan beli. Jual berasal dari terjemahan

Lebih terperinci

Ibadah, (Jakarta : Amzah, 2010), Cet. II, hlm Ibadah..., hlm Abdul Aziz Muhammad Azzam, Abdul Wahib Sayyed Hawwas, Fiqih

Ibadah, (Jakarta : Amzah, 2010), Cet. II, hlm Ibadah..., hlm Abdul Aziz Muhammad Azzam, Abdul Wahib Sayyed Hawwas, Fiqih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT menjadikan shalat sebagai media untuk membina dan meluruskan orang mukmin setelah sebelumnya Dia memberikan kepada manusia segala macam ciptaannya

Lebih terperinci

MATERI I PENGANTAR USHUL FIQH TIM KADERISASI

MATERI I PENGANTAR USHUL FIQH TIM KADERISASI A. Pengertian Ushul Fiqh MATERI I PENGANTAR USHUL FIQH TIM KADERISASI Ushul fiqh merupakan sebuah pembidangan ilmu yang beorientasi pada dinamisasi hukum islam dan penanganan kasus-kasus yang berkaitan

Lebih terperinci

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain Oleh: Muhsin Hariyanto AL-BAIHAQI, dalam kitab Syu ab al-îmân, mengutip hadis Nabi s.a.w. yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Amr ibn al- Ash: Ridha Allah bergantung

Lebih terperinci

MUSHAF UTSMANI Sejarah Ringkas, Metode Penulisan dan Riwayat Hafsh

MUSHAF UTSMANI Sejarah Ringkas, Metode Penulisan dan Riwayat Hafsh MUSHAF UTSMANI Sejarah Ringkas, Metode Penulisan dan Riwayat Hafsh Publication: 1439 H_2018 M MUSHAF UTSMANI Sejarah Ringkas, Metode Penulisan dan Riwayat Hafsh Dikutip dari Mushaf Al-Qur an Cetakan DarSyafii

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI A. Analisis Hukum Pidana Islam Terhadap Putusan Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor: 143-K/PM. III-19/AD/IX/2013.

Lebih terperinci

Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain

Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain Mahram adalah orang yang haram untuk dinikahi karena hubungan nasab atau hubungan susuan atau karena ada ikatan perkawinan. Lihat Ahkam An-Nazhar Ila

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis dari Aspek Akadnya Sebagaimana yang telah penulis jelaskan

Lebih terperinci

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA Jama ah Jum at rahimakumullah Setiap muslim pasti bersaksi, mengakui bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasulullah, tapi tidak semua muslim memahami hakikat yang

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 20-06-2017 25 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Adab Bersilaturrahmi Al-Bukhari 5524-5526, 5528, 5532 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanggung jawabannya. Begitu pula dalam hal jual beli.

BAB I PENDAHULUAN. pertanggung jawabannya. Begitu pula dalam hal jual beli. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jual beli merupakan aktivitas yang dilakukan manusia umumnya dalam perekonomian baik itu sebagai produsen ataupun konsumen, dalam islam istilah tersebut sering kita

Lebih terperinci

http://astro.unl.edu/naap/lps/animations/lps.swf - Bulan bercahaya dan Matahari bersinar -> QS. Nūḥ (71): 16 dan QS. al-furqān (25): 61; - Akan tiba suatu masa di mana Bulan tidak lagi bercahaya dan Matahari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Indonesia. Menuntut ilmu sebagai salah satu ajaran Islam yang mendasar dan sangat ditekankan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar 14-06-2017 19 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar Al-Bukhari 1876-1880, 1884 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi

Lebih terperinci