BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. adalah pertentangan, percekcokan, atau perselisihan. Wujud konflik dibagi dalam dua

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. adalah pertentangan, percekcokan, atau perselisihan. Wujud konflik dibagi dalam dua"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian tentang konflik dalam naskah drama Bapak karya Bambang Soelarto melalui pendekatan psikologi sastra. Konflik adalah pertentangan, percekcokan, atau perselisihan. Wujud konflik dibagi dalam dua kategori, yaitu konflik internal dan konflik eksternal. Konflik internal maupun konflik eksternal dapat terjadi karena beberapa hal antara lain adanya ketegangan yang diekspresikan, adanya tujuan yang berbeda, adanya saling ketergantungan (Chandra, 1992:30). Dampak dari konflik yang dirasakan pada seseorang menyebabkan kecemasan yang bersifat emosional atau frustasi emosional. Kecemasan yang diakibatkan dari konflik yang terjadi, merupakan mekanisme kerja dari mekanisme psikologi pada individu yang meliputi Id, Ego, dan Superego. Berdasarkan hal-hal di atas dapat diketahui sejauh mana konflik yang terjadi, apa yang menyebabkan konflik tersebut dan bagaimana dampak adanya konflik yang muncul dalam naskah drama Bapak. Ketiga permasalahan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut Wujud konflik dalam naskah drama Bapak Wujud konflik dalam naskah drama dibagi dalam dua kategori yaitu konflik eksternal dan konflik internal. Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara seorang tokoh dengan sesuatu yang di luar dirinya. Dengan demikian dapat dikatakan

2 bahwa konflik eksternal mencakup dua kategori konflik yaitu konflik antar manusia sosial dan konflik antar manusia dan alam. Konflik internal adalah konflik yang terjadi dalam hati atau jiwa seorang tokoh cerita. Konflik seperti ini biasanya dialami oleh manusia dengan dirinya sendiri. Jenis konflik yang masuk dalam konflik internal yaitu konflik dalam diri seorang tokoh. Kedua konflik tersebut muncul dalam dialog dan monolog yang dipaparkan oleh tokoh yang terdapat dalam naskah drama ini. Dalam naskah drama ini akan dianalisis bagaimanakan konflik yang ada dalam naskah drama Bapak karya Bambang Soelarto Konflik Eksternal dalam naskah drama Bapak Konflik eksteral yang dialami oleh tokoh-tokoh yang ada dalam naskah drama Bapak ini berawal dari pertentangan yang dialami oleh : a. Bapak dengan anak sulung Dalam naskah drama bapak ini terjadi beberapa perdebatan yang terjadi antara bapak dan sulung. a) Perdebatan pertama Anak sulung kembali ke kampung halamannya dengan membawa sebuah usul yang sangat mengangetkan si Bapak. Si anak datang ke kampung halamannya bermaksud untuk mengajak bapak dan adiknya untuk pergi merantau di negeri sebrang tetapi bapaknya menolak usul anaknya. Perdebatan yang terjadi antara bapak dan anak, dapat kita lihat dalam penggalan dialog berikut.

3 Sulung : Pertanda akan hilang keamanan, berganti huru-hara keonaran. Dan, mumpung masih keburu waktu, bagaimana dengan keputusan bapak atas usulku itu? Bapak : Menyesal sekali, Nak Sulung : Bapak menjawab dengan penolakan, bukan? Bapak : Ya. Dari dialog antara bapak dan sulung di atas, terjadi perdebatan antara keduanya. Pada dialog tersebut anak sulung kembali bertanya pada bapaknya tentang usul yang diajukannya : mumpung masih keburu waktu, bagaimana dengan keputusan bapak atas usulku itu?. Sikap yang ditunjukkan sulung merupakan energi dari Id. Sulung ingin membawa bapak dan adiknya untuk pergi dari kampung halamannya karena menurut sulung di negeri yang dia tempati sekarang merupakan tempat yang nyaman, tidak seperti tempat yang bapak dan adiknya tempati sekarang. Mereka disana dapat merasakan hidup yang nyaman dan merdeka, tidak merasa jadi budak belian ataupun tawanan perang. Tetapi bapak menolak usul yang diberikan sulung Menyesal sekali, Nak dari pernyataan bapak itu kita bisa melihat bahwa dalam diri bapak terdapat energi Ego yaitu dengan mengambil keputusan untuk tetap bertahan di kampung halamannya walaupun sudah dalam keadaan yang tidak nyaman. Dengan pernyataan bapak dengan menolak, sulung yakin jika bapaknya menolak usulannya Bapak menjawab dengan penolakan, bukan? dengan mantap bapak berkata kalau dia yakin dengan pilihannya untuk tetap tinggal. Dari perkataan sulung tersebut, dapat dilihat dalam diri sulung terdapat mekanisme Id yang sangat kuat.

4 b). Pertentangan kedua antara bapak dan sulung Pada perdebatan selanjutnya, bapak meminta agar anaknya segera sadar dengan apa yang diucapkannya. Perdebatan anatara bapak dan sulung dapat kita lihat dalam penggalan dialog berikut. Sulung Bapak Sulung Bapak Sulung : Sudah kutanyakan tadi, bahwa antara kita ada perbedaan kutub, perbedaan dalam merumuskan tafsir makna. Kita menempuh jalan yang berbeda. Bapak memilih jalan pembangkang, aku sebaliknya. Konsekuensinya memang berat amat.satu tragedi. Dan menurut tanggapanku, tragedi yang terjadi dan bakal terjadi di sini menjadi tanggung jawab kaum ekstrimis, dari pihak yang seyakin-yakinnya dengan Bapak. : Sayang sekali Nak, kita tegak pada dua kutub yang bertentangan secara asasi. Tapi adalah keliru bila kau menimpakan kesalahan dan tanggung jawab segala duka cita pada pihak kami, nak. Kami cinta damai, tapi adalah pasti, lebih memberati kemerdekaan! Dan bila pihak kalian membenarkan tindak paksa, tindak kekerasan dalam menindas gerak perjuangan kemerdekaan, maka pihak kami pun membenarkan tindak pembangkangan senjata. Bagaimanapun juga, kedudukan kami adalah bertahan diri. : Begitu pendapat Bapak? Memang Bapak ada hak penuh untuk berpendapat demikian itu. : Nak, keyakinanmu salah. Sadarlah!! : Salah bagi Bapak, benar bagiku. Dan aku sadar benar akan itu. Dan dengan penuh kesadaran pula, aku bersedia menanggung segala resikonya. Dari penggalan dialog yang terjadi antara bapak dan sulung, dapat bahwa dalam diri sulung masih memiliki energi Id dan pada diri bapak memiliki sikap

5 Superego. Dimana bapak meminta agar anaknya segera sadar dengan apa yang dia lakukan. Bapak mengingatkan pada anaknya tapi anaknya masih tetap teguh dengan pendiriannya. b. Bapak dengan anak bungsu Konflik eksternal yang dialami bapak bukan hanya perdebatannya dengan anak sulung. Bapak juga mengalami perdebatan dengan anak bungsunya. Bungsu menanyakan apa yang terjadi antara bapak dan abangnya. Kenapa seorang bapak yang dia banggakan tega membunuh anaknya sendiri. Konflik eksternal antara bapak dengan anak bungsu dapat dilihat dari penggalan dialog berikut ini. Bungsu Bapak Bungsu Bapak Bungsu Bungsu : Bapak, apa yang terjadi! : Aku.aku telah menembak mati abangmu, anak kandungku pribadi. : Tapi..tapi bagaimana mungkin Bapak bertindak begitu. : Bagaimanapun juga, aku telah melakukannya dengan penuh kesadaran : Apa. apa dosa abangku seorang!! : Bapak, jawablah tanyaku tadi. Katakanlah apa dosa, apa salah abang! Dari penggalan dialog di atas dapat dilihat gambaran perdebatan antara bapak dengan anak bungsu yang berbentuk konflik eksternal. Pada dialog di atas jelas menggambarkan bahwa bungsu bertanya apa yang terjadi antara bapak dan abangnya Bapak, apa yang terjadi!.

6 Dari kalimat di atas terlihat jelas bahwa bungsu memastikan apa yang terjadi antara bapak dengan abangnya. Kemudian bapak mengatakan Aku.aku telah menembak mati abangmu, anak kandungku sendiri. Bungsu masih tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh bapaknya. Bungsu tidak habis pikir kenapa bapaknya bertindak seperti itu. Orang yang begitu dia sayang kenapa melakukan itu terhadap anaknya sendiri. Bungsu menanyakan kembali apa yang terjadi pada abangnya Tapi..tapi bagaimana mungkin Bapak bertindak begitu!! tetapi bapak hanya menjawab dengan Bagaimanapun juga, aku telah melakukannya dengan penuh kesadaran bungsu marah kepada bapaknya kenapa tega melakukan itu terhadap anaknya sendiri. Dari dialog di atas dalam diri bapak terdapat mekanisme superego di mana bapak harus memilih untuk membunuh anaknya yang pengkhianat atau membela tanah airnya Konflik Internal dalam naskah drama Bapak Konflik internal tersebut diawali ketika anak sulung datang ke kampung halamannya dengan membawa sebuah usul yang sangat mengagetkan si bapak. Bapak tidak setuju dengan usul sulung untuk pindah ke negeri sebrang. Keduanya saling berdebat hingga akhirnya sulung pergi ke kamarnya dan meninggalkan bapaknya sendiri. Pada saat itu bapak mendengar sesuatu dari dalam kamar sulung. Bapak mendengar suara isyarat pesawat pemancar isyarat. Bapak tersentak keheranan. Dan dengan penuh curiga bapak melangkah kedalam kamar sulung. Dari situlah bapak mengetahui ternyata anak yang dia sayangi selama ini adalah seorang

7 pengkhianat. Dari sinilah konflik internal terjadi pada tokoh bapak. Konflik itu dapat dilihat dari penggalan dialog berikut. Bapak : (Dia anak kandungku, pengkhianat! Lihat-lihat! Dia dalam seragam tentara kolonial dengan pangkat Letnan! Lengkap dengan bintangbintang jasa khianatnya menghiasi dada) Dari penggalan monolog di atas, jelas terlihat konflik yang dialami oleh bapak yang merupakan tokoh utama dalam naskah drama Bapak. Bapak mengalami konflik internal atau konflik batin yang sangat mendalam. Ia tidak menerima kenyataan pahit bahwa anak yang sangat ia sayangi ternyata seorang pengkhianat. Berulang kali bapak menggumam kata-kata pengkhianat. Dengan menahan amarah campur kepedihan hati, bapak melihat potret sulung dengan berucap Lihat-lihat! Dia dalam seragam tentara kolonial dengan pangkat Letnan! Lengkap dengan bintang-bintang jasa khianatnya menghiasi dada. Konflik yang dirasakan bapak tersebut dipengaruhi aspek psikologis. Aspek tersebut merupakan Id yang ada dalam diri bapak sehingga membentuk energi psikis yang meningkat karena adanya rangsangan dari dalam dirinya. Rangsangan tersebut menimbulkan ketegangan dan membuat rasa tidak nyaman, namun fungsi dari Id sendiri tidak dapat mereduksikanya untuk meghilangkan perasaan tidak enak tersebut. Ketegangan dan emosi pun tidak dapat dikendalikan sehingga timbul berbagai cara untuk menghentikan tegangan-tegangan tersebut. Cara yang dilakukan bapak untuk menghentikan keteganggan tersebut adalah dengan membunuh anaknya yang merupakan seorang pengkhianat.

8 4.1.2 Penyebab konflik dalam naskah drama Bapak Dalam naskah drama bapak terjadi berbagai macam konflik, baik itu dari konflik eksternal maupun konflik internal. Indikator adanya kehadiran konflik tersebut disebabkan karena adanya beberapa unsur yaitu adanya ketegangan yang diekspresikan, adanya tujuan atau pemenuhan kebutuhan yang dilihat berbeda, dan adanya saling ketergantungan (Chandra, 1992:30). Sesuai dengan teori tersebut,maka dapat dilihat bahwa penyebab konflik dalam naskah drama Bapak adalah sebagai berikut. 1. Adanya ketegangan yang diekspresikan a. Ketegangan terjadi ketika bungsu dan perwira mendengar suara tembakan dari dalam rumah. Hal ini dapat dilihat dari dialog berikut. Bungsu : kau dengar mas? Perwira : Tembakan pistol! Bungsu : Dari dalam rumah Perwira : Pasti ada sesuatu yang tidak beres, di dalam sana Dari penggalan dialog di atas, digambarkan adanya ketegangan yang diekspresikan oleh bungsu dan perwira. Mereka kaget dengan apa yang terjadi di dalam rumah. b. Bapak melihat buku harian mendiang anaknya dan catatan terakhirnya bahwa pada tanggal 19 januari jam cukup diterjunkan satu kompi pasukan payung untuk mendobrak pertahanan TNI. Bapak baru menyadari bahwa hari itu tanggal 19 januari. Tiba-tiba terdengar deru pesawat-pesawat terbang. Mereka sama tersentak. Bapak segera menyuruh anaknya untuk

9 pergi bersama bakal suaminya. Hal ini dapat dilihat dalam penggalan dialog berikut. Bapak : Mereka datang. Cepatlah bertindak! Dan kau anakku, ikutlah bersama bakal suamimu Bungsu : Bapak juga Bapak : Tidak! Aku tidak akan pergi. Aku akan tetap akan tetap di sini Dari penggalan dialog di atas digambarkan ketegangan yang terjadi antara bapak, bungsu dan suaminya ketika penjajah telah datang untuk menghancurkan kota mereka. 2. Adanya tujuan yang dilihat berbeda Keinginan Sulung untuk mengajak bapak dan adiknya pindah kenegeri sebrang ternyata ditolak oleh bapaknya dan dengan pindah kenegeri sebrang, mereka akan menjalani hidup yang merdeka. Hal ini dapat dilihat dalam dialog berikut. Bapak : Menyesal sekali, Nak Sulung : Bapak menjawab dengan penolakan, bukan? Bapak : Ya. Sulung : Bapak yang baik. Bertahun sudah aku hidup di daerah pendudukan sana bersama beribu bangsa awak tercinta. Dan aku seperti mereka, tidak pernah merasa menjadi budak belian ataupun tawanan perang. Ketahuilah ya, Bapak, di sana kami hidup merdeka. Dari sikap yang ditunjukkan oleh sulung di atas, terlihat bagaimana tujuan sulung untuk mengajak bapak dan adiknya untuk pindah ke negeri sebrang dengan harapan agar bapak dan adiknya mau mengikutinya, tapi ternyata apa yang diharapkannya berbeda seperti yang diinginkannya

10 3. Adanya saling ketergantungan Tindakan bungsu untuk tetap bertahan bersama ayahnya walaupun kehancuran sudah terjadi tetapi ayahnya melarangnya untuk bertahan. Bapak menyuruh bungsu untuk ikut dengan bakal suaminya. Hal ini dapat dilihat dari penggalan dialog berikut. Bungsu : Tidak! Bapak musti ikut kami Dari dialog diatas, menggambarkan bahwa adanya ketergantungan antara anak dan bapak. Bungsu ingin bertahan tetapi bapak menyuruhnya untuk segera pergi dengan bakal suaminya. Akhirnya bungsu mengiyakan permintaan bapak tapi dengan syarat bapak harus ikut dengan mereka. Tetapi bapak menolak permintaan bungsu. Bapak memilih untuk bertahan apapun yang terjadi Dampak adanya konflik yang muncul dalam naskah drama Bapak Dalam rangka individu mencapai tujuan justru sering individu menghadapi kendala, sehingga ada kemungkinan tujuan tersebut tidak dapat tercapai. Apabila individu tidak mencapai tujuan dan individu tidak dapat mengerti secara baik mengapa tujuan itu tidak dapat tercapai, maka individu akan mengalami frustasi atau kecewa. Bentuk reaksi dari frustasi tergantung dari watak dan manusianya. Bentukbentuk reaksi terbagi menjadi (1) agresi marah (angry aggression), (2) ketidakberdayaan (helplessness anxiety), (3) kemunduran (regression), (4) fiksasi, (5)

11 penekanan. Beberapa bentuk reaksi frustasi tersebut juga terjadi pada tokoh-tokoh yang ada dalam naskah drama Bapak. Hal tersebut dapat dilihat dari uraian berikut. 1. Agresi marah (angry aggression) Agresi marah merupakan reaksi yang ditandai dengan emosi yang tinggi, hal ini dapat dalam bentuk lisan bahkan fisik. Reaksi ini merupakan kekuasaan Id yang berada alam bawah sadar setiap individu. Agresi kemarahan ini dialami oleh beberapa tokoh berikut: a. Bapak Reaksi kemarahan terjadi ketika perkataan bapak dihiraukan oleh sulung. Hal ini ditunjukkan dalam penggalan dialog berikut. Bapak : Namun kau, kau wajib untuk merenungkannya. Sebab, aku yakin kau akan mampu menemukan titik simpul kebenaran ucapanku itu. Dari dialog diatas, dapat dilihat bagaimana wujud kemarahan yang ditunjukkan bapak. Bapak marah karena sulung tidak mau mendengarkan perkataan bapak. b. Sulung Reaksi kemarahan juga dirasakan oleh sulung. Ia marah ketika bapak menolak usulnya untuk pindah ke negeri sebrang. Hal ini dapat dilihat dari penggalan dialog berikut. Sulung : Bapak menjawab dengan penolakan bukan?

12 Dari perkataan sulung, dapat dilihat bahwa ia marah dengan tindakan bapak yang tidak mau mengikutinya ke negeri seberang. Dorongan Id dalam diri sulung sangat besar sehingga implis-implis yang mendorong sikap agresif begitu tinggi. Kedua bagian mekanisme yang lain tidak berhasil merintanginya. c. Bungsu Tokoh sulung juga mengalami agresi kemarahan. Kemarahan yang terjadi pada tokoh bungsu ketika ia bertanya pada bapaknya kenapa sampai membunuh abangnya. Hal ini dapat dilihat dari dialog berikut. Bungsu : Tapi..tapi bagaimana mungkin Bapak bertindak begitu!! Dari penggalan dialog diatas, dapat dilihat bahwa bungsu memarahi bapaknya. Bungsu memarahi bapaknya kenapa bapak yang ia banggakan selama ini tega membunuh anak kandungnya sendiri. 2. Ketidakberdayaan (helplessness anxiety) Ketidakberdayaan merupakan suatu reaksi emosional dimana individu menunjukkan sikap yang tak berdaya, pasif, patah hati, sehingga menyebabkan sakit. Reaksi ini tidak terlihat dalam naskah drama Bapak. 3. Kemunduran (regression) Kemunduran merupakan suatu reaksi individu yang telah dewasa tapi menunjukkan tingkah laku yang umum bersifat kekanak-kanakan. Reaksi ini tidak terlihat dalam naskah drama Bapak.

13 4. Fiksasi Fiksasi merupakan bentuk reaksi emosional dimana individu mengulang kembali sesuatu cara yang pernah memberikan hasil yang baik atau memuaskan. Dalam naskah drama Bapak, terdapat reaksi fiksasi. Reaksi fiksasi dialami oleh sulung. Hal ini dapat dilihat dalam penggalan dialog berikut. Sulung : Bapak yang baik, bertahun sudah aku hidup di daerah pendudukam sana bersama beribu bangsa awak yang tercinta. Dan aku seperti juga mereka, tidak pernah merasda jadi budak belian ataupun tawanan perang. Ketahuilah ya, bapak disana kami hidup merdeka. Dari dialog diatas, dapat dilihat bahwa sulung ingin mengajak bapaknya dan adiknya untuk pindah ke negeri seberang karena dengan pindah ke negeri sebrang, mereka akan hidup merdeka. 5. Penekanan Reaksi penekanan terjadi bila individu menekakan emosinya atau berusaha melupakan sesuatu atau pengalaman yang dianggap pengalaman pahit atau buruk. Dalam naskah drama Bapak terjadi penekanan yang alami oleh bapak. Hal ini dapat kita lihat dalam penggalan dialon berikut. Bapak : Kebencianku pada mereka, dulu, sekarang, dan besok, bukanlah karena dendam pribadi. Tidak! Pembangkanganku dulu, sekarang, dan besok bukan karena sentiment, tapi karena keyakinan. Ya, keyakinan bahwa mereka adalah penjajah. Keyakinan bahwa membangkang penjajah adalah suatu tindakan mulia, tindak hak. Dari penggalan dialog diatas, dapat dilihat bahwa bapak menekankan emosinya dan melupakan semua kejadian buruk yang terjadi di masa lalu. Dalam

14 diri bapak terdapat mekanisme superego karena dalam hal ini bapak mempertimbangkan terhadap nilai-nilai baik dan buruk. 4.2 Pembahasan Dari hasil di atas, dapat dilhat bahwa dalam naskah drama bapak terdapat sebuah konflik. Konflik yang muncul dalam naskah drama bapak tersebut terbagi dalam dua bagian yaitu konflik eksternal dan konflik internal. Konflik eksternal terjadi pada bapak dan sulung dimana sulung yang ingin mengajak bapaknya pindah ke negeri sebrang, tetapi usul sulung ditolak oleh bapak. dari konflik tersebut, dalam diri sulung terdapat mekanisme-mekanisme psikologi sastra yaitu Id dimana sulung merasakan ketidaknyamanan dan selalu mencari kenikmatan. Dalam diri bapak terdapat mekanisme Ego, dimana bapak mengambil sebuah keputusan untuk tetap bertahan. Pada konflik eksternal selanjutnya terjadi perdebatan antara bapak dan sulung dimana sulung yang tetap bersikeras untuk mengajak bapak dan adiknya untuk segera pindah. Dalam diri sulung tersebut mekanisme dari Id masih sangat kuat. Tetapi bapak tetap ingin bertahan di kampung halamannya. Bapak memberi nasehat kepada sulung dan segera sadar dengan apa yang dilakukannya. Pada diri bapak terdapat mekanisme Superego. Konflik internal yang terjadi dalam naskah drama bapak yaitu ketika bapak mengetahui ternyata anak yang dia sayangi selama ini adalah seorang mata-mata musuh. Disini bapak mengalami konflik yang sangat mendalam. Konflik yang dialami bapak adalah konflik batin dimana bapak harus memilih membela tanah airnya atau membunuh anaknya seorang pengkhianat. Tanpa

15 pikir panjang bapak membunuh anaknya yang pengkhianat. Dalam diri bapak tersebut terdapat mekanisme psikologi Id. Adapun penyebab dan dampak adanya konflik yang terjadi dalam naskah drama tersebut. Penyebab yang terjadi dalam naskah drama yaitu karena adanya beberapa unsur sehingga munculnya indikator adanya kehadiran konflik tersebut. Unsur-unsur tersebut yaitu adanya ketegangangan yang diekspresikan oleh bapak, bungsu, dan perwira.; adanya tujuan yang dilihat berbeda dan adanya saling ketergantungan. Ketika individu memiliki tujuan untuk mencari kenikmatan (Id) yang tidak tercapai, maka individu akan mengalami frustasi atau kecewa. Dampak adanya konflik yang muncul dalam naskah drama terdapat bentuk-bentuk reaksi yang terbagi dalam agresi marah, ketidakberdayaan, kemunduran, fiksasi dan penekanan.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian Konflik Dalam Naskah Drama Bapak Karya. Bambang Soelarto dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian Konflik Dalam Naskah Drama Bapak Karya. Bambang Soelarto dapat disimpulkan sebagai berikut: BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian Konflik Dalam Naskah Drama Bapak Karya Bambang Soelarto dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Wujud konflik yang terjadi dalam naskah drama Bapak

Lebih terperinci

LANDASAN PSIKOLOGIS BK. Diana Septi Purnama

LANDASAN PSIKOLOGIS BK. Diana Septi Purnama LANDASAN PSIKOLOGIS BK Diana Septi Purnama Email: dianaseptipurnama@uny.ac.id Batasan Motif Sumadi Suryabrata (1995) motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya. Keberanian Pagi itu di pedesan Kaliurang udara tampak sejuk dan embun pagi mulai pupus. Pada hari pahlawan 10 November tahun dimana kita mengingat perjuangan para pahlawan Indonesia. Ibu Malino sedang

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi alur maju serta hubungan kausalitas yang erat. Hal ini terlihat pada peristiwaperistiwa yang memiliki

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan

Bab 2. Landasan Teori. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Penokohan Penokohan merupakan satu bagian penting dalam membangun sebuah cerita. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sibling Rivalry 1. Definisi Sibling Rivalry Sibling adalah perasaan tidak nyaman yang ada pada anak berkaitan dengan kehadiran orang asing yang semula tidak ada (dalam hal

Lebih terperinci

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya. BAB V KESIMPULAN Keadaan umum Kebumen pada masa kemerdekaan tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Konflik atau pertempuran yang terjadi selama masa Perang Kemerdekaan, terjadi juga di Kebumen.

Lebih terperinci

BAGAIMANA MENGENAL DIRI ANDA

BAGAIMANA MENGENAL DIRI ANDA BAGAIMANA MENGENAL DIRI ANDA DENGAN LEBIH BAIK ERIK HADI SAPUTRA 1 BELAJAR MENGENALI DIRI ANDA MEMERLUKAN SATU SIFAT YANG SANGAT PENTING : KEJUJURAN 2 CITRA DIRI 1. CITRA TUBUH SOSOK YANG NYATA. KONKRET

Lebih terperinci

KARENA KITA ADALAH ORANGTUA: Percikan Cerita Pengasuhan Anak

KARENA KITA ADALAH ORANGTUA: Percikan Cerita Pengasuhan Anak KARENA KITA ADALAH ORANGTUA: Percikan Cerita Pengasuhan Anak Daftar Isi Bagian 1. Prinsip-prinsip Pengasuhan Anak Selalu Ada Kelebihan dan Kekurangan 11 Siapa Saya dan Apa Peran Saya 15 Saya, Asisten dan

Lebih terperinci

Konflik Psikis pada Tokoh-Tokoh Wanita dalam Novel Kunarpa Tan Bisa Kandha Karangan Suparto Brata (tinjauan psikologi sastra)

Konflik Psikis pada Tokoh-Tokoh Wanita dalam Novel Kunarpa Tan Bisa Kandha Karangan Suparto Brata (tinjauan psikologi sastra) Konflik Psikis pada Tokoh-Tokoh Wanita dalam Novel Kunarpa Tan Bisa Kandha Karangan Suparto Brata (tinjauan psikologi sastra) Oleh: Eko Oktiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa ekaoktiana88@gmail.com

Lebih terperinci

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Nama: ika Putri k Nim: 09.11.2577 Kelas: S1 TI 01 PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Pada suatu hari terjadi perang antara rakyat Indonesia dengan Malaysia dikarenakan Malaysia sering kali merebut wilayah

Lebih terperinci

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya Labiba 1 Salsabil Inas Labiba Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 1 Desember 2011 Karya Kreatif Tanah Air Beta Bagian I: Tujuan Penulisan Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pukul 09:00 WIB untuk menanyakan kendala atau hambatan pada saat. pembelajaran Mendengarkan Pementasan Drama di dalam kelas.

BAB I PENDAHULUAN. pukul 09:00 WIB untuk menanyakan kendala atau hambatan pada saat. pembelajaran Mendengarkan Pementasan Drama di dalam kelas. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di SMA Negeri 2 Batu, pembelajaran sastra masih kurang maksimal untuk mengapresiasi pementasan drama. Hal ini terjadi karena dengan metode memutarkan video

Lebih terperinci

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras. Sahabat Lama 19:52, Sebuah kafe di Jakarta Selatan, Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras. Mencintai orang lain? tanyaku lemah. Farel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah hal-hal yang terkandung dalam tulisan tersebut. Keindahan dalam karya

BAB I PENDAHULUAN. adalah hal-hal yang terkandung dalam tulisan tersebut. Keindahan dalam karya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah karya tulis, namun yang lebih penting dari tulisan tersebut adalah hal-hal yang terkandung dalam tulisan tersebut. Keindahan dalam karya sastra bukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia,1998), seringkali menjadi tema dari banyak artikel, seminar, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia,1998), seringkali menjadi tema dari banyak artikel, seminar, dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kesuksesan (keberhasilan, keberuntungan) yang berasal dari dasar kata sukses yang berarti berhasil, beruntung (Kamus Bahasa Indonesia,1998), seringkali menjadi

Lebih terperinci

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

MANUSIA DAN KEGELISAHAN Nama : Musafak NPM : 35412164 Kelas : 1ID08 A.Pengertian Kegelisahan : 1 Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas.

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Siti Fatimah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Amalia (2010) dengan penelitian yang berjudul Analisis Perilaku Tokoh

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Amalia (2010) dengan penelitian yang berjudul Analisis Perilaku Tokoh BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan hasil studi pustaka yang telah dilakukan, ditemukan beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang sangat luar biasa, karena anak akan menjadi generasi penerus dalam keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang sangat luar biasa, karena anak akan menjadi generasi penerus dalam keluarga. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memiliki anak yang sehat dan memiliki tumbuh kembang yang baik merupakan dambaan bagi setiap pasangan suami istri yang telah menikah. Anak merupakan berkah yang sangat

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

PSIKOLOGI UMUM 1. Aliran Psikoanalisa

PSIKOLOGI UMUM 1. Aliran Psikoanalisa PSIKOLOGI UMUM 1 Aliran Psikoanalisa Sigmund Freud 3 sumber utama yang mempengaruhi gerakan Psikonalisa: 1. Ketidaksadaran Mental events mulai dari yang sama sekali tidak disadari sampai yang jelas disadari.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang sebelumnya dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun berhasil mendapatkan kemerdekaannya setelah di bacakannya

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Dalam skripsi ini penulis menganalisis sebuah cerita pendek Kappa karya

Bab 5. Ringkasan. Dalam skripsi ini penulis menganalisis sebuah cerita pendek Kappa karya Bab 5 Ringkasan Dalam skripsi ini penulis menganalisis sebuah cerita pendek Kappa karya Akutagawa Ryunosuke. Cerpen Kappa hasil karya Akutagawa Ryunosuke selesai ditulis pada tanggal 11 Februari 1927.

Lebih terperinci

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Nama : No HP : Alamat : Pendidikan Terakhir : 1. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam,

Lebih terperinci

KD Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca

KD Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca KD 16.1. Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca 1. Cerpen adalah kisah yang memberi kesan tunggal yang dominan tentang dalam satu latar dan satu situasi dramatis. 2. Drama adalah ragam

Lebih terperinci

KARENA KASIH Sebuah fragmen berdasarkan perumpamaan Anak Yang Hilang

KARENA KASIH Sebuah fragmen berdasarkan perumpamaan Anak Yang Hilang KARENA KASIH Sebuah fragmen berdasarkan perumpamaan Anak Yang Hilang Para Lakon: 1. Bapak :... 2. Sulung :... 3. Peternak :... 4. Bungsu :... Adegan 1. Seorang bapak setengah baya nampak sedang berbincang-bincang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK TURUN MENJADI ANAK JALANAN Terdapat tiga faktor internal yang disebutkan dalam penelitian ini, yaitu impian bebas, ingin

Lebih terperinci

Prolog. 09 Oktober 2011

Prolog. 09 Oktober 2011 Prolog 09 Oktober 2011 Pertempuran antar gangster dan mafia pecah di Jakarta. Jakarta dalam krisis dan kerusuhan besar, korban berhamburan di jalanan, anggota gangster, mafia, penegak hukum bahkan warga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sibling rivalry adalah suatu persaingan diantara anak-anak dalam suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sibling rivalry adalah suatu persaingan diantara anak-anak dalam suatu BAB II LANDASAN TEORI A. Sibling Rivalry 1. Pengertian Sibling Rivalry Sibling rivalry adalah suatu persaingan diantara anak-anak dalam suatu keluarga yang sama, teristimewa untuk memperoleh afeksi atau

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, terdapat beberapa hasil penelitian yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini. Adapun

Lebih terperinci

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24 Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/2014 11:41:24 2 Buku BI 3 (12 des).indd 2 16/12/2014 11:41:25 Bintang berkunjung ke rumah Tante Menik, adik ibunya. Tante Menik seorang wartawati. Rumah Tante Menik kecil,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penurunan kondisi fisik, mereka juga harus menghadapi masalah psikologis.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penurunan kondisi fisik, mereka juga harus menghadapi masalah psikologis. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lanjut usia merupakan suatu proses berkelanjutan dalam kehidupan yang ditandai dengan berbagai perubahan ke arah penurunan. Problematika yang harus dihadapi

Lebih terperinci

KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI)

KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI) KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI) Disusun Oleh: JOANITA CITRA ISKANDAR - 13010113130115 FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanakkanak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanakkanak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanakkanak dan masa dewasa. Dimana pada masa ini remaja memiliki kematangan emosi, sosial, fisik dan psikis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan salah satu institusi yang bertugas mendidik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan salah satu institusi yang bertugas mendidik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu institusi yang bertugas mendidik sumber daya manusia menjadi lebih baik, memiliki pengetahuan yang berguna bagi semua pihak dan

Lebih terperinci

BAB III BEBERAPA UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBINA EMOSI ANAK AKIBAT PERCERAIAN. A. Fenomena Perceraian di Kecamatan Bukit Batu

BAB III BEBERAPA UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBINA EMOSI ANAK AKIBAT PERCERAIAN. A. Fenomena Perceraian di Kecamatan Bukit Batu BAB III BEBERAPA UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBINA EMOSI ANAK AKIBAT PERCERAIAN A. Fenomena Perceraian di Kecamatan Bukit Batu Upaya orang tua dalam membina emosi anak akibat perceraian di Kecamatan Bukit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua nilai dan norma dalam kehidupan manusia. Karya sastra tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua nilai dan norma dalam kehidupan manusia. Karya sastra tersebut harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra adalah hasil pemikiran dan imajinasi pengarang yang menyentuh hampir semua nilai dan norma dalam kehidupan manusia. Karya sastra tersebut harus dipahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang dipentaskan dihadapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang dipentaskan dihadapan digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang dipentaskan dihadapan penonton. Jika melihat drama berati kita melihat kejadian yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam bidang sastra dan budaya. Selain itu, Jepang juga melahirkan banyak penulis berbakat. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian manusia yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian manusia yang tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian manusia yang tidak dapat berdiri sendiri, artinya terkait dengan aspek kepribadian yang lain dan harus dilatihkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah cermin dari realitas sosial. Permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah cermin dari realitas sosial. Permasalahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah sebuah cermin dari realitas sosial. Permasalahan yang diusung dalam karya sastra adalah permasalahan yang biasa terjadi dalam realitas sehari-hari.

Lebih terperinci

Psikologi muncul sebagai ilmu pengetahuan di Jerman (psikologi asosiasi) Filsafat Descartes: cogito ergo sum saya berfikir maka saya ada.

Psikologi muncul sebagai ilmu pengetahuan di Jerman (psikologi asosiasi) Filsafat Descartes: cogito ergo sum saya berfikir maka saya ada. PSIKOANALISIS Psikologi muncul sebagai ilmu pengetahuan di Jerman (psikologi asosiasi) Filsafat Descartes: cogito ergo sum saya berfikir maka saya ada. Obyek psikologi adalah kesadaran orang normal. Tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terbebas dari

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terbebas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Negara Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terbebas dari penjajahan. Walaupun terbebas dari penjajahan, seluruh warga negara Indonesia harus tetap

Lebih terperinci

Psikologi Dunia Kerja Frustasi & Pengaruhnya Dalam Pekerjaan

Psikologi Dunia Kerja Frustasi & Pengaruhnya Dalam Pekerjaan Psikologi Dunia Kerja Frustasi & Pengaruhnya Dalam Pekerjaan Dinnul Alfian Akbar, SE, M.Si Frustasi Pengertian Menurut C.P. Chaplin, Frustasi adalah: Rintangan atau penggagalan tingkah laku untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. telah membina keluarga. Menurut Muzfikri (2008), anak adalah sebuah anugrah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. telah membina keluarga. Menurut Muzfikri (2008), anak adalah sebuah anugrah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memiliki buah hati tentunya merupakan dambaan bagi setiap orang yang telah membina keluarga. Menurut Muzfikri (2008), anak adalah sebuah anugrah terbesar nan

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan dan Saran. Dalam skripsi ini saya menganalisis mengenai masalah psikologis yang terdapat

Bab 4. Simpulan dan Saran. Dalam skripsi ini saya menganalisis mengenai masalah psikologis yang terdapat Bab 4 Simpulan dan Saran 4.1 Simpulan Dalam skripsi ini saya menganalisis mengenai masalah psikologis yang terdapat pada tokoh utama Pasien 23 dalam cerpen Kappa karya Akutagawa Ryunosuke. Akutagawa Ryunosuke

Lebih terperinci

ASPEK PERKEMBANGAN SOSIAL

ASPEK PERKEMBANGAN SOSIAL ASPEK PERKEMBANGAN SOSIAL I. PENGERTIAN DAN PROSES SOSIALISASI Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial (Hurlock, 1990). Tuntutan sosial pada perilaku

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 1. Merpati, Elang, dan Bangau akan pamer kecepatan. Setelah semua siap, Rajawali memberi aba-aba. Tapi belum hitungan ketiga,

Lebih terperinci

Cinta Kedua. Majalah Parents Desember Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi.

Cinta Kedua. Majalah Parents Desember Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi. Cinta Kedua. Majalah Parents Desember 2011 Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi. Artikel ini dimuat di majalah Parents edisi Desember 2011. Bisa dikatakan saya beruntung. Majalah ini

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Perilaku Asertif Perilaku assertif adalah perilaku antar perorangan yang melibatkan aspek kejujuran dan keterbukaan pikiran dan perasaan. Perilaku assertif

Lebih terperinci

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN. Kesusastraan Jepang merupakan salah satu keunikan dari kesusastraan tradisional

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN. Kesusastraan Jepang merupakan salah satu keunikan dari kesusastraan tradisional BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Kesusastraan Jepang merupakan salah satu keunikan dari kesusastraan tradisional Asia. Kehidupan dalam karya sastra dapat diperindah, diejek, atau digambarkan bertolak

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 11. KETERAMPILAN BERSASTRALatihan Soal 11.2

SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 11. KETERAMPILAN BERSASTRALatihan Soal 11.2 1. Bacalah kutipan cerpen di bawah ini dengan saksama! SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 11. KETERAMPILAN BERSASTRALatihan Soal 11.2 Konflik pada diri ibu dalam kutipan tersebut adalah cinta

Lebih terperinci

Moral Akhir Hidup Manusia

Moral Akhir Hidup Manusia Modul ke: 07Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Katolik Moral Akhir Hidup Manusia Oleh : Drs. Sugeng Baskoro, M.M Program Studi Psikologi Bagian Isi TINJAUAN MORAL KRISTIANI AKHIR HIDUP MANUSIA (HUKUMAN

Lebih terperinci

BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA

BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA A. Gambaran Subjek Penelitian 1. Responden DW DW merupakan anak perempuan sulung yang lahir di Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Orangtua rela untuk

BAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Orangtua rela untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia pendidikan, kini orangtua semakin memiliki banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Orangtua rela untuk mendaftarkan

Lebih terperinci

Permainan Menentukan Pola Dasar Prilaku Keuangan Anda

Permainan Menentukan Pola Dasar Prilaku Keuangan Anda Permainan Menentukan Pola Dasar Prilaku Keuangan Anda Centanglah kata-kata sifat yang menurut Anda berhubungan dengan prilaku keuangan Anda sebanyak-banyaknya. Ini hanyalah permainan jadi bersenang-senanglah!,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan gejala-gejala lain dari berbagai gangguan emosi.

BAB I PENDAHULUAN. dengan gejala-gejala lain dari berbagai gangguan emosi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang. Kecemasan adalah sesuatu yang menimpa hampir setiap orang pada waktu tertentu

Lebih terperinci

1. Disosiasi: Pemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku dari kesadaran atau identitasnya.

1. Disosiasi: Pemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku dari kesadaran atau identitasnya. 1. Disosiasi: Pemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku dari kesadaran atau identitasnya. 2. Identifikasi: Proses dimana seseorang untuk menjadi seseorang yang ia kagumi berupaya dengan mengambil/menirukan

Lebih terperinci

KONFLIK ITRAPSIKIS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KERUMUNAN TERAKHIR KARYA OKKY MADASARI (Kajian Psikoanalisis Sosial Karen Horney)

KONFLIK ITRAPSIKIS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KERUMUNAN TERAKHIR KARYA OKKY MADASARI (Kajian Psikoanalisis Sosial Karen Horney) KONFLIK ITRAPSIKIS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KERUMUNAN TERAKHIR KARYA OKKY MADASARI (Kajian Psikoanalisis Sosial Karen Horney) Disusun Oleh: NURUL INTAN MAULUDIYAH - 13010113130106 FAKULTAS ILMU BUDAYA,

Lebih terperinci

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.

Lebih terperinci

Allah Memberkati Yusuf Si Budak

Allah Memberkati Yusuf Si Budak Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Allah Memberkati Yusuf Si Budak Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: M. Maillot dan Lazarus Diterjemahkan oleh: Widi Astuti Disadur oleh: M. Maillot dan Sarah S.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S 1 Psikologi Diajukan oleh : Refti Yusminunita F 100 050

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG Perselingkuhan dalam rumah tangga adalah sesuatu yang sangat tabu dan menyakitkan sehingga wajib dihindari akan tetapi, anehnya hal

A. LATAR BELAKANG Perselingkuhan dalam rumah tangga adalah sesuatu yang sangat tabu dan menyakitkan sehingga wajib dihindari akan tetapi, anehnya hal HARGA DIRI PADA WANITA DEWASA AWAL MENIKAH YANG BERSELINGKUH KARTIKA SARI Program Sarjana, Universitas Gunadarma Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran harga diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan suatu keadaan yang mendorong atau merangsang seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa. Di masa ini, remaja mulai mengenal dan tertarik dengan lawan jenis sehingga remaja

Lebih terperinci

Liburan 63. Bab 6. Liburan

Liburan 63. Bab 6. Liburan Liburan 63 Bab 6 Liburan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) mengomentari tokoh cerita Gara-gara Tape Recorder ; 2) memberikan tanggapan dan saran tehadap suatu masalah;

Lebih terperinci

Allah Memberkati Yusuf Si Budak

Allah Memberkati Yusuf Si Budak Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Allah Memberkati Yusuf Si Budak Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: M. Maillot dan Lazarus Diterjemahkan oleh: Widi Astuti Disadur oleh: M. Maillot dan Sarah S.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. dapat dibedakan menjadi dua yakni variabel bebas dan variabel terikat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. dapat dibedakan menjadi dua yakni variabel bebas dan variabel terikat 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel adalah suatu konsep yang memiliki variasi nilai. Konsep apa saja asalkan memiliki variasi nilai dapat disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perekonomian di Asia bahkan dunia, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. dan perekonomian di Asia bahkan dunia, salah satu faktor yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang adalah salah satu negara yang sangat maju dalam bidang teknologi dan perekonomian di Asia bahkan dunia, salah satu faktor yang mempengaruhi ini adalah

Lebih terperinci

YESUS DITANGKAP DAN DIADILI

YESUS DITANGKAP DAN DIADILI CERITA 22 YESUS DITANGKAP DAN DIADILI MATIUS 26:47-67, 27:1-26 ANALISA PERBUATAN Yang dialami Tuhan Yesus adalah penggenapan nubuat para Nabi. 26:47-50 51-56 52-56 Jawaban Yesus atas tuduhan yg diberikan.

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

Lampiran. Aisaka Taiga adalah tokoh yang menjadi fokus utama pertama dari kisah Toradora,

Lampiran. Aisaka Taiga adalah tokoh yang menjadi fokus utama pertama dari kisah Toradora, Lampiran Tokoh Cerita Toradora Aisaka Taiga adalah tokoh yang menjadi fokus utama pertama dari kisah Toradora, dan juga karakter yang akan dipakai oleh penulis sebagai bahan untuk di analisa dengan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perih, mengiris dan melukai hati disebut unforgiveness. Seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. perih, mengiris dan melukai hati disebut unforgiveness. Seseorang yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membuat perubahan hidup positif adalah sebuah proses multi tahapan yang dapat menjadi kompleks dan menantang. Pengalaman emosi marah, benci, dan kesedihan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra dengan masyarakat mempunyai hubungan yang cukup erat. Apalagi pada zaman modern seperti saat ini. Sastra bukan saja mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. diketahui bahwa ketiga subjek mengalami self blaming. Kemudian. secara mendalam peneliti membahas mengenai self blaming pada

BAB VI PENUTUP. diketahui bahwa ketiga subjek mengalami self blaming. Kemudian. secara mendalam peneliti membahas mengenai self blaming pada 144 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa ketiga subjek mengalami self blaming. Kemudian secara mendalam peneliti membahas mengenai self

Lebih terperinci

ASEP DI JAKARTA. Sebuah novel karya Nday

ASEP DI JAKARTA. Sebuah novel karya Nday ASEP DI JAKARTA Sebuah novel karya Nday ASEP DI JAKARA Oleh: Nday Copyright 2013 by Nday Dulu saya pikir Indonesia itu Jakarta. Pemahaman saya tentang Indonesia itu absurd... Setelah saya keliling Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan

BAB I PENDAHULUAN. Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan kejiwaan itu terjadi karena tidak terkendalinya emosi dan perasaan dalam diri. Tidak

Lebih terperinci

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36 Sahabat, kata yang sering kita dengar. Apakah kalian tahu arti dari sahabat? Semua pendapat orang tentang sahabat berbeda-beda. Menurutku sahabat adalah teman yang selalu ada saat kita sedang senang maupun

Lebih terperinci

Apa respons masyarakat terhadap individu yang sukses atau gagal dalam hidup?

Apa respons masyarakat terhadap individu yang sukses atau gagal dalam hidup? PENGASUHAN POSITIF KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA 2017 Apa respons masyarakat terhadap

Lebih terperinci

AGRESI MODUL PSIKOLOGI SOSIAL I. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

AGRESI MODUL PSIKOLOGI SOSIAL I. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PSIKOLOGI SOSIAL I AGRESI Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Psikologi Psikologi 13 61016 Abstract Materi tentang pengertian agresi, teoriteori dan cara menguranginya

Lebih terperinci

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BAIT-BAIT MULTAZAM KARYA ABIDAH EL KHALIEQY ARTIKEL ILMIAH SUCI LIDIA VITRI NPM

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BAIT-BAIT MULTAZAM KARYA ABIDAH EL KHALIEQY ARTIKEL ILMIAH SUCI LIDIA VITRI NPM KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BAIT-BAIT MULTAZAM KARYA ABIDAH EL KHALIEQY ARTIKEL ILMIAH SUCI LIDIA VITRI NPM 11080347 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

Lika-liku Mencari Pasangan Hidup yang Seiman. Ditulis oleh Krismariana Senin, 30 Januari :02

Lika-liku Mencari Pasangan Hidup yang Seiman. Ditulis oleh Krismariana Senin, 30 Januari :02 Ini cerita seorang teman, sebut saja namanya Fifi. Setelah berpacaran bertahun-tahun, lima tahun lebih, akhirnya Fifi memutuskan untuk menikah. Senang? Yaaa, senang. Senang, karena akhirnya dia tiba sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Perkawinan merupakan salah satu titik permulaan dari misteri

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Perkawinan merupakan salah satu titik permulaan dari misteri 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Perkawinan merupakan salah satu titik permulaan dari misteri kehidupan. Komitmen laki-laki dan perempuan untuk menjalani sebagian kecil

Lebih terperinci

Doa Keutuhan (Pemulihan dan Pemuridan) Sesi 1-3 kebebasan hati baru berkomunikasi Sukacita Harapan Hubungan proses.

Doa Keutuhan (Pemulihan dan Pemuridan) Sesi 1-3  kebebasan hati baru berkomunikasi Sukacita Harapan Hubungan proses. Doa Keutuhan (Pemulihan dan Pemuridan) Sesi 1-3 2014, 2007, 2006 Freedom for the Captive Ministries Semua ayat Alkitab dari Terjemahan Baru Lembaga Alkitab Indonesia (Indonesian Bible Society), 1994 Boleh

Lebih terperinci

Bab 1. Kehilangan mimpi

Bab 1. Kehilangan mimpi Bab 1 Kehilangan mimpi Disuatu daerah didesa yang kecil,daerah surabaya tepat dekat daerah nganjuk hidup seorang wanita yang selalu gigih dalam bekerja keras demi menghidupi ketiga anaknya, bersama sang

Lebih terperinci

Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology. Hypno-EFT

Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology. Hypno-EFT Hypno-EFT Identifikasi Masalah (hal 2) - Cari tahu sedetil mungkin kejadian yang memicu munculnya emosi. - Cek emosi, sebanyak mungkin. - Cek Intensitas (0-10)? Priming The Subconscious for Change (hal

Lebih terperinci

STRATEGI KOPING ANAK DALAM PENGATASAN STRES PASCA TRAUMA AKIBAT PERCERAIAN ORANG TUA

STRATEGI KOPING ANAK DALAM PENGATASAN STRES PASCA TRAUMA AKIBAT PERCERAIAN ORANG TUA STRATEGI KOPING ANAK DALAM PENGATASAN STRES PASCA TRAUMA AKIBAT PERCERAIAN ORANG TUA Skripsi Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana S-1 Psikologi Disusun oleh : Agung

Lebih terperinci

KEMANDIRIAN REMAJA AKHIR PUTERI PASCA KEMATIAN AYAH

KEMANDIRIAN REMAJA AKHIR PUTERI PASCA KEMATIAN AYAH KEMANDIRIAN REMAJA AKHIR PUTERI PASCA KEMATIAN AYAH RIA SULASTRIANI Program Sarjana, Universitas Gunadarma Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam gambaran kemandirian remaja

Lebih terperinci

GEJALA KONASI--MOTIVASI. PERTEMUAN KE 10

GEJALA KONASI--MOTIVASI. PERTEMUAN KE 10 GEJALA KONASI--MOTIVASI PERTEMUAN KE 10 aprilia_tinalidyasari@uny.ac.id MOTIVASI Motivasi adalah sesuatu daya yang menjadi pendorong seseorang bertindak, dimana rumusan motivasi menjadi sebuah kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan. Masalah tersebut dapat berupa hambatan dari luar individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan. Masalah tersebut dapat berupa hambatan dari luar individu maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Individu memiliki berbagai macam masalah didalam hidupnya, masalah dalam diri individu hadir bila apa yang telah manusia usahakan jauh atau tidak sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan sebagai karya kreatif, sastra mampu melahirkan suatu kreasi yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan sebagai karya kreatif, sastra mampu melahirkan suatu kreasi yang indah. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra adalah hasil karya imajinasi, dan seni kreatif manusia. Sehingga karya sastra mampu menimbulkan imajinasi tertentu pada benak penikmatnya. Sedangkan sebagai

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN. Skripsi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Psikologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak sekali latar belakang kekerasan terhadap anak mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak sekali latar belakang kekerasan terhadap anak mulai dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak sekali latar belakang kekerasan terhadap anak mulai dari ketidakpuasan seseorang terhadap kondisi hidupnya sehingga melihat anak yang tidak berdaya sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kata lain, seorang aktor harus menampilkan atau. mempertunjukan tingkah laku yang bukan dirinya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kata lain, seorang aktor harus menampilkan atau. mempertunjukan tingkah laku yang bukan dirinya sendiri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membawakan peran atau akting dapat diartikan menampilkan atau mempertunjukan tingkah laku terutama diatas pentas. Berbuat seolaholah, berpura pura menjadi seseorang,

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Allah Memberkati Yusuf Si Budak

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Allah Memberkati Yusuf Si Budak Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Allah Memberkati Yusuf Si Budak Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : M. Maillot dan Lazarus Disadur oleh: M. Maillot

Lebih terperinci

Memilih Sikap Positif

Memilih Sikap Positif Memilih Sikap Positif Sulaiman, seorang terselamat dalam korban kamp Yahudi pada Perang Gaza yang selamat, berkata, "Segalanya dapat diambil dari manusia, kecuali kebebasannya yang terakhir, iaitu kemampuannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa pengalaman, semangat, ide, pemikiran, dan keyakinan dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. berupa pengalaman, semangat, ide, pemikiran, dan keyakinan dalam suatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil cipta yang mengungkapkan pribadi manusia berupa pengalaman, semangat, ide, pemikiran, dan keyakinan dalam suatu gambaran konkret yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini, peneliti mengungkapkan mengenai: (a) latar belakang masalah, (b) rumusan masalah, (c) tujuan penelitian, dan (d) manfaat penelitian. A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran

Lebih terperinci