BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lidah merupakan salah satu indera manusia yang memiliki kemampuan untuk mengecap dan mengklasifikan rasa. Lidah manusia memiliki reseptor khusus yang dapat merespon perubahan substansi kimia, hal ini membuat lidah dapat mengenali berbagai jenis rasa. Namun, lidah manusia tidak mampu mengenali substansi kimia yang terkandung dalam sampel. Hasil dari tanggapan lidah terhadap substansi kimia tersebut diklasifikasikan kedalam lima kualitas rasa dasar, yaitu rasa manis, asin, asam, pahit, dan gurih (umami). Sejauh ini, tester manusia dikatakan metode yang paling realistis untuk mendapatkan informasi rasa, namun masih terdapat beberapa kelemahan diantaranya memiliki objektivitas yang rendah, kurang konsisten (inconcistency) dan sulit diprediksi (unpredictability) yang disebabkan oleh pengaruh faktor-faktor manusiawi seperti keragaman individual, kurang sensitif, kelelahan dan mental (Banerjee, et. al, 2011). Sebagai alternatif, digunakan tester lain berupa penggunaan metode analitik kimia konvensional. Namun, pada kenyataannya metode ini sulit diterapkan secara langsung dikarenakan adanya senyawa dalam suatu larutan yang kompleks. Sedangkan instrumen-instrumen canggih yang memiliki kinerja yang sangat tinggi seperti HPLC (high performance liquid chromatography) (Zuo, et. al., 2002), GC (gas chromatography) (Togari, et., al., 1995) dan CE (capillary electrophoresis) (Horie, et. al., 1997) kurang cocok untuk bidang ini karena dibutuhkan biaya yang besar dan memerlukan seorang ahli untuk mengoperasikannya (Sinha, et. al.,2012). Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut diperlukan penerapan sains dan teknologi yang dapat menjadi instrument alternatif dalam mengevaluasi rasa secara objektif, akurat, dan repeatable. Instrumen yang dimaksud adalah sistem sensor rasa elektronik atau electronic-tongue (e-tongue) yang dibangun atas sensor kimia berbasis membran selektif ion. Setiap membran dibuat dengan mengkombinasikan lipid dan polimer. Sifat selektif dari setiap membran ditentukan oleh jenis lipid yang digunakan (Toko, 1996). 1

2 2 Beberapa dekade terakhir, perkembangan sistem sensor rasa mengalami peningkatan yang pesat. Electronic-tongue merupakan sistem yang mempunyai selektivitas global. Sensor rasa (electronic-tongue) terdiri dari beberapa sensor yang dipasang dalam bentuk larik sensor (array sensor) dan dapat menghasilkan sinyal. Sinyal yang dihasilkan tidak spesifik untuk setiap komponen bahan kimia tertentu dalam sampel. Namun, sinyal tersebut berupa pola gabungan sinyal yang dihasilkan, terkait dengan fitur tertentu atau kualitas dari sampel, dalam hal ini, rasanya. Kualitas ini dapat ditentukan dengan algoritma, seperti JST, kemudian dilatih untuk mengenali kelas pola respon yang berkaitan dengan sampel yang diteliti. Hal ini semisal dengan pola sinyal yang dihasilkan oleh indera manusia yang secara kualitatif diinterpretasikan oleh otak manusia (Krantz, et. al., 2001). Dalam sistem sensor rasa ini, masing-masing sampel larutan yang diumpankan kepada larik sensor menghasilkan delapan sinyal listrik yang membentuk karakteristik pola, dimana pola yang terbentuk merupakan kombinasi dari semua komponen kimia dari sampel. Dengan cara menyajikan berbagai sampel larutan berbeda yang dikenal oleh larik sensor, maka database sinyal pelacak kimia terbangun. Implementasi e-tongue telah berhasil dilakukan pada klasifikasi produkproduk makan seperti jus buah (Ciosek, et. al., 2006), lemak yang terkandung di dalam susu (Lawton dan Pethig, 1993), air mineral (Kundu, et al., 2011), tanaman herbal pasak bumi (Eurycoma longifolia) (Abdul Rahman, et. al., 2004), menentukan kualitas rasa teh hitam (Sarkar et. al., 2011), identifikasi grid teh hijau (Chen, et. al., 2008), mengklasifikasi beberapa jenis madu (Wei, et. al., 2009), pengenalan rasa manis dan prediksi rasa dari minuman Coke melibatkan PCA (Principle Component Analysis) dan LDA (Linier Discriminant Analysis) (Szollosi et. al., 2012), klasifikasi beer jus buah dan susu dengan LVQ (Learning Vector Quantization) (Zhou et. al., 2010), klasifikasi rasa teh hitam dengan DWT (Dicrete Wavelet Transform), PCA dan LDA serta tiga topologi JST yaitu BP-MLP (Backpropagation Multilayer Perceptron), RBF (Radial Basis Function) dan PNN (Probabilistic Neural Network) (Palit, et. al., 2010).

3 3 Dalam dunia industri makanan dan farmasi mutu dan kualitas rasa suatu makanan sangatlah diperlukan. Deteksi rasa makanan yang dilakukan selama ini masih menggunakan tester manusia, biosensor dan kromatografi. Pemakaian biosensor dan kromatografi membutuhkan biaya yang sangat mahal sehingga sulit dijangkau oleh industri menengah ke bawah. Sedangkan penggunaan tester manusia dinilai sangat subyektif dan bergantung pada keadaan manusia itu sendiri. Untuk itu diperlukan sebuah instrumen elektronik yang dapat mendeteksi substansi rasa dasar sebagaimana lidah manusia yang dikenal dengan lidah elektronik. Sistem sensor rasa yang telah dikembangkan tersebut hanya memiliki satu kanal dan hanya dapat digunakan untuk mendeteksi lima rasa dasar secara terpisah. Sistem tersebut sulit untuk dapat menentukan kualitas lima rasa dasar secara bersamaan apalagi jika kelima rasa tersebut telah terintegrasi secara homogen ke dalam makanan atau minuman. Untuk itu diperlukan sebuah sistem sensor rasa dengan sensor multikanal yang dapat digunakan sebagai detektor kualitas rasa suatu makanan. Untuk mengembangkan penelitian mengenai sistem sensor rasa, maka dilakukan penelitian di Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi UGM yang bekerjasama dengan Laboratorium Fisika Material, Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM yang memfokuskan pembuatan dan variasi membran selektif ion serta rancang bangun pengkondisi sinyal sehingga mampu mengklasifikasikan rasa dengan baik. Pada setiap larik sensor memiliki respon potensial yang berbeda terhadap larutan uji. Perbedaan respon petensial terjadi dikarenakan oleh perbedaan jenis lipid dan plasticizer yang digunakan sebagai penyusun membran. Dengan memperbanyak larik sensor, diharapkan sistem sensor rasa mampu bekerja optimal dalam membedakan rasa. Selain itu, diperlukan uji karakterisasi sensor untuk mengetahui kinerja dari sistem yang dibuat. Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dilakukan penelitian mengenai pengembangan rancang bangun lidah elektronik menggunakan sensor rasa berbasis membran selektif ion dan melakukan uji karakterisasi untuk mengukur respon potensial larutan lima rasa dasar.

4 4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah penelitian ini yaitu bagaimana instrumen lidah elektronik (electronic tongue) dapat bekerja meniru prinsip kerja lidah manusia dalam mendeteksi rasa lima rasa dasar. Lima rasa dasar tersebut adalah rasa asin, manis, pahit, asam, dan gurih. 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan sebelumnya maka diambil batasan -batasan masalah sebagai berikut: 1. Menggunakan delapan jenis membran berbasis selektif ion yang terdiri dari : empat jenis lipid Dodecylamine (DDC), Decyl Alcohol (DA), Methyltrioctylammonium Chloride (TOMA), dan Oleic Acid (OA) yang dikombinasikan dengan dua plasticizer Dioctyl Pthalate (DOP1) dan Dioctyl Phosphate (DOP2). 2. Objek penelitian yang dibatasi adalah larutan Sakarin (manis), NaCl (asin), NaOH (pahit), NaCH3COOH (asam), dan Monosodium glutamat (umami). 3. Sistem sensor rasa ini tidak dapat digunakan untuk menentukan kuantitas dan komposisi kimia yang terkandung dalam larutan uji. 4. Suhu larutan uji dan dan lingkungan dianggap konstan. 5. Tidak dilakukan pengukuran konduktivitas air yang digunakan sebagai pelarut zat dasar dan untuk mencuci membran. 6. Untuk data penunjang digunakan metode Principle Component Analysis (PCA). 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah merancang dan mengimplementasikan sistem sensor rasa berbasis membran selektif ion yang dapat melakukan uji karakterisasi sensor pada lima rasa dasar.

5 5 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah dapat mengetahui kinerja lidah elektronik yang dapat dijadikan acuan bagi para peneliti lainnya yang ingin mengembangkan sistem lidah elektronik. 1.6 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Literatur Langkah pertama dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data-data dari artikel, makalah, karya tulis, jurnal ilmiah, serta buku buku yang berkaitan dengan rancang bangun e-tongue, sistem sensor, dan prinsip kerja membran selektif ion guna memperkuat landasan teori untuk merancang alat e tongue ini. Kemudian juga melakukan studi pada cabang ilmu kimia analitik mengenai karakteristik larutan uji yang bersifat polar, dan tidak bersifat pelarut. 2. Konsultasi dan diskusi Tahap ini dilakukan dengan konsultasi bersama dosen pembimbing serta diskusi dengan para ahli yang mengerti dalam bidang elektronika, fisika, kimia organik untuk mendapatkan arahan serta saran yang bermanfaat selama penelitian. 3. Penentuan alat dan bahan Pada tahap ini, dilakukan penentuan komponen komponen elektronika yang dapat digunakan dalam sistem e-tongue. Baik dari segi kualitas maupun dari biaya operasional yang dibutuhkan. Alat dan bahan dapat memanfaatkan fasilitas lab, sedangkan barang khusus yang hanya dapat didatangkan di luar daerah akan dipesan. 4. Tahap Perancangan Pada tahap ini meliputi pembuatan delapan membran selektif ion, perancangan elektronis sistem e-tongue dan perancangan pada perangkat lunak meliputi GUI (Graphical User Interface), analisa data pada software LabVIEW dan PCA.

6 6 5. Pengambilan dan pemrosesan data Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan delapan membran terhadap larutan uji lima yang mewakili lima rasa dasar. 6. Implementasi sistem Implementasi sensor rasa multikanal yang menggunakan software pengolah data, pembuatan GUI. 7. Pembahasan dan kesimpulan Membahas kinerja dari kombinasi delapan sensor rasa terhadap sampel lima rasa dasar, menyajikan hasil yang diperoleh dari setiap tahap penelitian, dan mengambil kesimpulan dari sistem yang diimplementasikan. 1.7 Sistematika Penulisan Laporan penelitian tugas akhir ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang yang diteliti, perumusan masalah, tujuan pembuatan tugas akhir, manfaat penelitian, batasan masalah pada penelitian ini, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menguraikan informasi hasil penelitian sebelumnya yang mendasari penelitian ini, serta menghubungkannya dengan penelitian yang dilakukan. BAB III LANDASAN TEORI Memuat tentang landasan teori mengenai lidah manusia, penjelasan dan prinsip kerja membran, sensor rasa, elektroda, sistem akuisisi data, PCA, karakteristik sensor serta gambaran komponen yang menunjang dalam pembuatan dan pembahasan tugas akhir ini.

7 7 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Berisi gambaran secara keseluruhan dan perancangan sistem baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Menjelaskan tentang metode penelitian yang mencakup alat penelitian, bahan penelitian, tata laksana penelitian, pengujian, dan sistem pengukuran dan penyimpanan data. BAB V IMPLEMENTASI Berisi penjelasan tentang penerapan sistem dari rancangan yang telah dibuat sebelumnya, meliputi implementasi rancangan hardware dan software. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Menyajikan hasil yang diperoleh dari setiap pengujian baik sistem kerja alat pengukuran dan pengujian alat secara keseluruhan, termasuk pembahasan sistem untuk kemudian dibahas dan dianalisis hasilnya. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang kesimpulan atas penelitian yang telah dilakukan dan memberikan saran untuk pengembangan sistem lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi terus berkembang sejalan dengan bertambahnya waktu, pemilihan makanan didasarkan pada kandungan gizi serta

Lebih terperinci

11 BAB I 12 PENDAHULUAN

11 BAB I 12 PENDAHULUAN 11 BAB I 12 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia selama ini dikenal sebagai negeri penghasil rempah-rempah seperti jahe, pala, merica, cengkeh dan kunyit. Selain rempah-rempah, Indonesia juga dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aroma terbentuk dari berbagai macam molekul dan zat yang mudah menguap. Hampir semua aroma merupakan campuran gas kimia komplek dan mengandung ribuan unsur, perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aroma terbentuk dari berbagai macam molekul dan zat yang mudah menguap. Hampir semua aroma merupakan campuran gas kimia komplek dan mengandung ribuan unsur, perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Electronic nose (e-nose) adalah sebuah instrument yang digunakan untuk mendeteksi bau atau aroma.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Electronic nose (e-nose) adalah sebuah instrument yang digunakan untuk mendeteksi bau atau aroma. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Electronic nose (e-nose) adalah sebuah instrument yang digunakan untuk mendeteksi bau atau aroma. Sistem ini dibangun atas larik sensor gas yang dikenal dengan sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Ikan merupakan makanan yang dikonsumsi di seluruh belahan dunia. Berdasarkan habitatnya ikan dibagi menjadi dua jenis, yaitu ikan air asin dan ikan

Lebih terperinci

Sistem Klasifikasi Rasa Kopi Berbasis Electronic Tongue Menggunakan Madaline Neural Network

Sistem Klasifikasi Rasa Kopi Berbasis Electronic Tongue Menggunakan Madaline Neural Network IJEIS, Vol.4, No.2, October 2014, pp. 201~210 ISSN: 2088-3714 201 Sistem Klasifikasi Rasa Kopi Berbasis Electronic Tongue Menggunakan Madaline Neural Network Yudi Anom Priambudi *1, Sri Hartati 2, Danang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata tahu berasal dari bahasa Cina yaitu tao-hu, teu-hu/tokwa. Kata tao/teu berarti kacang untuk membuat tahu, orang menggunakan kacang kedele kuning yang disebut wong-teu

Lebih terperinci

PROTOTIPE SENSOR RASA PORTABLE BERBASIS CAMPURAN LIPID DIOCTYL PHOSPHATE DAN TRIOCTYL METHYL AMMONIUM CHLORIDE DENGAN PERBANDINGAN MASSA 3:7

PROTOTIPE SENSOR RASA PORTABLE BERBASIS CAMPURAN LIPID DIOCTYL PHOSPHATE DAN TRIOCTYL METHYL AMMONIUM CHLORIDE DENGAN PERBANDINGAN MASSA 3:7 PROTOTIPE SENSOR RASA PORTABLE BERBASIS CAMPURAN LIPID DIOCTYL PHOSPHATE DAN TRIOCTYL METHYL AMMONIUM CHLORIDE DENGAN PERBANDINGAN MASSA 3:7 FINTA AMALINDA Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahu merupakan kata serapan dari bahasa Hokkian (Tauhu) yang secara harfiah berarti kedelai yang difermentasi (Hermawan, 2013). Seperti halnya kecap, tauco, bakpau,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Jeruk merupakan salah satu buah yang paling digemari di Indonesia. Selain karena rasa dan manfaat nutrisinya, jeruk juga digemari untuk menjadi buah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Dalam setiap harinya, manusia memerlukan protein untuk mencukupi kebutuhan tubuh. Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh disamping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Susu merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi seimbang. Susu sapi memiliki komposisi diantaranya air, lemak, protein, vitamin, dan mineral.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Minyak bumi (crude oil) adalah cairan kental berwarna coklat gelap yang diperoleh dari beberapa area dalam kerak bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap alkohol yang dikonsumsinya. Apabila orang tersebut. penyakit kanker, keracunan, bahkan kematian. Selain berdampak buruk

BAB I PENDAHULUAN. terhadap alkohol yang dikonsumsinya. Apabila orang tersebut. penyakit kanker, keracunan, bahkan kematian. Selain berdampak buruk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penggunaan alkohol (Etanol) sebagai salah satu komposisi dalam suatu minuman sudah dikenal luas. Sekarang minuman beralkohol dapat kita temui di minimarket. Setiap orang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM SENSOR RASA BERBASIS MEMBRAN SELEKTIF ION UNTUK KLASIFIKASI BUAH JERUK

PENGEMBANGAN SISTEM SENSOR RASA BERBASIS MEMBRAN SELEKTIF ION UNTUK KLASIFIKASI BUAH JERUK 9 PENGEMBANGAN SISTEM SENSOR RASA BERBASIS MEMBRAN SELEKTIF ION UNTUK KLASIFIKASI BUAH JERUK Bagas Surya Wibowo, Imam Tazi, Kuwat Triyana *) Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Lebih terperinci

ANALISIS POLA KELUARAN PROTOTIPE SENSOR RASA PORTABLE CAMPURAN LIPID DIOCTYL PHOSPHATE DAN TRIOCTYL METHYL AMMONIUM CHLORIDE

ANALISIS POLA KELUARAN PROTOTIPE SENSOR RASA PORTABLE CAMPURAN LIPID DIOCTYL PHOSPHATE DAN TRIOCTYL METHYL AMMONIUM CHLORIDE ANALISIS POLA KELUARAN PROTOTIPE SENSOR RASA PORTABLE CAMPURAN LIPID DIOCTYL PHOSPHATE DAN TRIOCTYL METHYL AMMONIUM CHLORIDE Finta Amalinda Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palu Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB

BAB I PENDAHULUAN BAB BAB I PENDAHULUAN BAB 1 1.1 Latar Belakang Teknologi pengindraan elektronik telah mengalami perkembangan dari masa ke masa. Pengindraan elektronik ini mengacu pada kemampuan reproduksi indra manusia menggunakan

Lebih terperinci

Prototipe Sensor Rasa Portable Berbasis Campuran Lipid Dioctyl Phosphate Dan Trioctyl Methyl Ammonium Chloride Dengan Perbandingan Massa 9:1

Prototipe Sensor Rasa Portable Berbasis Campuran Lipid Dioctyl Phosphate Dan Trioctyl Methyl Ammonium Chloride Dengan Perbandingan Massa 9:1 Prototipe Sensor Rasa Portable Berbasis Campuran Lipid Dioctyl Phosphate Dan Trioctyl Methyl Ammonium Chloride Dengan Perbandingan Massa 9:1 Finta Amalinda Universitas Muhammadiyah Palu, Jalan Hang Tuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap orang, dari setiap golongan, selalu mendambakan tubuh yang sehat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap orang, dari setiap golongan, selalu mendambakan tubuh yang sehat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang, dari setiap golongan, selalu mendambakan tubuh yang sehat. Permasalahan kesehatan adalah hal yang esensial bagi setiap orang, karena merupakan modal utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menyerupai otak manusia yang dikenal dengan jaringan syaraf tiruan.

BAB I PENDAHULUAN. yang menyerupai otak manusia yang dikenal dengan jaringan syaraf tiruan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi saat ini dapat dimanfaatkan untuk membantu dan menggantikan kelemahan-kelemahan manusia, salah satu bentuk dari kecanggihan teknologi tersebut adalah

Lebih terperinci

Desain Smart Meter Untuk Memantau Dan Identifikasi Pemakaian Energi Listrik Pada Sektor Rumah Tangga Menggunakan Backpropagation Neural Network

Desain Smart Meter Untuk Memantau Dan Identifikasi Pemakaian Energi Listrik Pada Sektor Rumah Tangga Menggunakan Backpropagation Neural Network Desain Smart Meter Untuk Memantau Dan Identifikasi Pemakaian Energi Listrik Pada Sektor Rumah Tangga Menggunakan Backpropagation Neural Network Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT Prof.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perangkat keras komputer berkembang dengan pesat setiap tahunnya selalu sudah ditemukan teknologi yang lebih baru. Meskipun demikian masih banyak hal yang belum dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alas kaki tak hanya memengaruhi penampilan seseorang, juga kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alas kaki tak hanya memengaruhi penampilan seseorang, juga kesehatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alas kaki tak hanya memengaruhi penampilan seseorang, juga kesehatan. Pasalnya, pemakaian alas kaki yang tidak baik ternyata dapat menimbulkan masalah bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit dengan kadar gula dalam tubuh penderita tinggi. Hal ini karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara baik atau terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aroma terdiri dari molekul yang masing-masing memiliki ukuran dan bentuk tertentu. Sedangkan senyawa atau molekul aroma yang dapat dideteksi oleh hidung manusia sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat merupakan salah komoditas di pertanian Indonesia saat ini, tomat sudah menjadi kebutuhan pokok penunjang pangan di indonesia akan tetapi cara mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini penciptaan video game tidak hanya ditujukan untuk media hiburan saja melainkan juga diperuntukan sebagai media pendidikan bagi berbagai kalangan khususnya

Lebih terperinci

Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography)

Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography) Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography) Kromatografi DEFINISI Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya untuk aplikasi medis, industri, dan militer. keamanan dan keselamatan operator. Perangkat pendeteksi gas yang didesain

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya untuk aplikasi medis, industri, dan militer. keamanan dan keselamatan operator. Perangkat pendeteksi gas yang didesain BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan sensor gas telah berkembang dengan pesat, dimulai dengan pendeteksian keberadaan gas yang berada di lingkungan sekitar kita, seperti karbon dioksida,

Lebih terperinci

PENDETEKSI JENIS TEH MENGGUNAKAN DERET SENSOR TIN OXIDE DAN NEURAL NETWORK

PENDETEKSI JENIS TEH MENGGUNAKAN DERET SENSOR TIN OXIDE DAN NEURAL NETWORK PENDETEKSI JENIS TEH MENGGUNAKAN DERET SENSOR TIN OXIDE DAN NEURAL NETWORK Saifun Nur 2206 100 146 Pembimbing : Dr. Muhammad Rivai, ST., MT. Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk PERSEPSI BENTUK Modul ke: Persepsi Modul 1 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Persepsi dapat diartikan sebagai bagaimana

Lebih terperinci

MILIK UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MILIK UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini, jaringan syaraf tiruan telah berkembang dengan pesat. Berbagai aplikasi telah memanfaatkan jaringan syaraf tiruan dalam penerapannya,

Lebih terperinci

Sistem Pengenalan Aroma Teh Dalam Instrumen Penciuman Elektronik Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

Sistem Pengenalan Aroma Teh Dalam Instrumen Penciuman Elektronik Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Jurnal Gradien Vol.8 No.2 Juli 2012 : 796-801 Sistem Pengenalan Aroma Teh Dalam Instrumen Penciuman Elektronik Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Suwardi Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peristiwa peluahan sebagian (PD) merupakan sebuah fenomena yang menjadi penyebab kerusakan atau penuaan sistem isolasi listrik. PD menyebabkan degradasi atau penurunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan robotika di Indonesia cukup pesat dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan robotika di Indonesia cukup pesat dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan robotika di Indonesia cukup pesat dengan semakin banyaknya aplikasi robot yang diterapkan di industri. Perkembangan robot di dunia industri juga diikuti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 60 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 41 Hasil Eksperimen E-nose terdiri dari 4 buah sensor gas dimana masing-masing dari sensor tersebut memiliki kepekaan yang berbeda pada saat pendeteksian aroma Jenis teh

Lebih terperinci

SISTEM KROMATOGRAFI GAS MENGGUNAKAN SENSOR SEMIKONDUKTOR DAN NEURAL NETWORK UNTUK KLASIFIKASI MINYAK MENTAH

SISTEM KROMATOGRAFI GAS MENGGUNAKAN SENSOR SEMIKONDUKTOR DAN NEURAL NETWORK UNTUK KLASIFIKASI MINYAK MENTAH Presentasi Sidang Tesis SISTEM KROMATOGRAFI GAS MENGGUNAKAN SENSOR SEMIKONDUKTOR DAN NEURAL NETWORK UNTUK KLASIFIKASI MINYAK MENTAH Sugeng Dwi Riyanto 2209204004 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari voice recognition. Voice recognition dibagi menjadi dua jenis, yaitu speech recognition dan speaker

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 APLIKASI SISTEM KEAMANAN PADA RUMAH BERBASIS CITRA WAJAH DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Hendra 2007250083

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan isu strategis ketahanan pangan, terdapat arah kebijakan nasional tentang peningkatan mutu dan keamanan pangan[1]. Makanan yang aman dikonsumsi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perkembangan teknologi saat ini kebutuhan manusia untuk informasi data semakin berkembang. Perkembangan teknologi ini mengganti komunikasi suara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air Minum (PDAM). Air sangat berguna dalam kehidupan sehari hari bagi

BAB I PENDAHULUAN. Air Minum (PDAM). Air sangat berguna dalam kehidupan sehari hari bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air bersih menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat, sumber air bersih bisa diperoleh dari air hujan, air tanah, mata air dan air Perusahaan Daerah Air

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas latar belakang permasalahan yang dialami, khususnya permasalahan yang harus diatasi dalam pengambilan citra sampai proses analisis selanjutnya. Tujuan dan ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Data acquisition system atau DAS adalah teknik yang dilakukan pada sistem pengukuran yang mempunyai prinsip kerja mengukur/mengambil data, menyimpan sementara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia, berbagai aktivitas dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya. Seiring dengan perkembangan jaman, manusia mulai berpikir untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia, berbagai aktivitas dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya. Seiring dengan perkembangan jaman, manusia mulai berpikir untuk BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Manusia memiliki akal dan pikiran. Sepanjang sejarah kehidupan manusia, berbagai aktivitas dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya. Seiring dengan perkembangan jaman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran ph makin dibutuhkan, bukan hanya oleh perusahaan berskala besar tetapi juga perusahaan berskala kecil misalnya tambak ikan dan udang milik warga perseorangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Salah satu masalah besar dalam kehidupan manusia adalah kerusakan akibat api. Salah satu kerusakan akibat api yang sering terjadi adalah kebakaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tidak mengenal lelah. Sistem otomatisasi dapat menggantikan manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tidak mengenal lelah. Sistem otomatisasi dapat menggantikan manusia untuk 42 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi instrumentasi elektronika sekarang mengalami perkembangan yang sangat pesat, memasyarakat dan bukan sesuatu hal yang asing lagi. Manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan di berbagai sektor dalam kehidupan manusia. Seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan di berbagai sektor dalam kehidupan manusia. Seiring dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, perkembangan teknologi berpengaruh besar terhadap perkembangan di berbagai sektor dalam kehidupan manusia. Seiring dengan kemajuan teknologi, mobile

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan protein hewani yang tinggi dan kesadaran masyarakat dalam pemenuhan gizi tenyata telah meninggkatkan permintaan akan daging. Beberapa alternative

Lebih terperinci

Data Mining Terapan dengan Matlab

Data Mining Terapan dengan Matlab Pendahuluan i ii Data Mining Terapan dengan Matlab Pendahuluan iii DATA MINING TERAPAN DENGAN MATLAB Oleh : Budi Santosa Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2007 Hak Cipta 2007 pada penulis, Hak Cipta dilindungi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang semakin maju ini, teknologi telah memegang peranan penting dalam kehidupan manusia sehari-hari, sehingga kemajuannya sangat dinantikan dan dinikmati para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem isolasi merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem tegangan tinggi yang berguna untuk memisahkan dua buah penghantar listrik yang berbeda potensial, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari pemikiran-pemikiran manusia yang semakin maju, hal tersebut dapat. mendukung bagi pengembangan penyebaran informasi.

BAB I PENDAHULUAN. dari pemikiran-pemikiran manusia yang semakin maju, hal tersebut dapat. mendukung bagi pengembangan penyebaran informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada masa globalisasi ini dirasakan telah semakin pesat dan canggih. Semua ini dikarenakan hasil dari pemikiran-pemikiran

Lebih terperinci

PENGGOLONGAN & RUANG LINGKUP KIMIA ANALITIK

PENGGOLONGAN & RUANG LINGKUP KIMIA ANALITIK PENGGOLONGAN & RUANG LINGKUP KIMIA ANALITIK KIMIA ANALITIK Cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori dan cara-cara melakukan analisis kimia terhadap suatu bahan atau zat kimia. ANALISIS KIMIA Organik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini, laju perkembangan teknologi semakin hari semakin bertambah maju, dengan mengedepankan digitalisasi suatu perangkat, maka akan berdampak pada kemudahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nilai atau besaran dari suatu kuantitas atau variabel.

BAB I PENDAHULUAN. nilai atau besaran dari suatu kuantitas atau variabel. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dalam pengukuran besaran listrik kini berkembang pesat. Perkembangan alat ukur tersebut dapat menumbuhkan teknologi dalam bidang instrumentasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu bagian sistem biometrika adalah face recognition (pengenalan wajah). Sistem

BAB I PENDAHULUAN. satu bagian sistem biometrika adalah face recognition (pengenalan wajah). Sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem biometrika merupakan teknologi pengenalan diri dengan menggunakan bagian tubuh atau perilaku manusia yang memiliki keunikan. Salah satu bagian sistem biometrika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di pabrik, tujuannya untuk mengukur tingkat asam basa larutan.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di pabrik, tujuannya untuk mengukur tingkat asam basa larutan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memberi pelayanan kualitas air produk yang baik untuk air umpan boiler diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Sejalan dengan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi perangkat lunak dewasa ini tidak terlepas dari berkembangnya studi mengenai kecerdasan buatan. Ada dua hal yang termasuk dari kecerdasan buatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Ketersediaan air bersih diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Dalam skala rumah tangga air bersih

Lebih terperinci

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Rhodamin B merupakan pewarna sintetis yang biasa digunakan dalam industri tekstil, kertas, kulit, plastik, cat, farmasi dan makanan yang digunakan sebagai

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Plat nomor kendaraan bermotor merupakan ciri atau tanda pengenal suatu kendaraan yang diberikan oleh kepolisian. Setiap plat nomor kendaraan memiliki kombinasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sepeda merupakan salah satu alat transportasi yang mudah dipakai dan harganya terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah. Sebagai alat transportasi, sepeda sering digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Identifikasi kualitas suatu produk pangan dapat dilakukan, salah satunya, dengan mencium aromanya. Produk produk seperti kopi, teh, produk peternakan, daging, dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lambung merupakan organ yang vital bagi tubuh yang cukup rentan cidera atau terluka. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja lambung adalah asupan makanan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian maupun pembuatan aplikasi mengenai pengenalan karakter / pengenalan pola ataupun yang berhubungan dengan Jaringan Syaraf Tiruan terlebih dengan metode Backpropagation

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang penelitian dibuat, rumusan masalah, batasan masalah yang akan dibahas, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 12 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Komputer telah berkembang sebagai alat pengolah data, penghasil informasi dan turut berperan dalam pengambilan keputusan. Bahkan para ahli komputer masih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin berkembang pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin berkembang pesat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin berkembang pesat dengan berbagai kemajuan di segala bidang yang semakin memudahkan pekerjaan manusia. Tidak terkecuali

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis energi yang berkelanjutan kian mengemuka di ranah global. Krisis energi terjadi di berbagai negara di dunia bahkan di Indonesia. Berdasarkan Indonesia Energy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat ini telah membuat kualitas kehidupan manusia semakin tinggi dan modern. Saat ini perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan energi di dunia semakin tinggi. Menurut para ahli minyak bumi, bahan bakar fosil diperkirakan akan habis 30 tahun lagi. Perkiraan itu didasari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saluran pencernaan (digestive tract) adalah tabung pencernaan yang terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, rektum dan anus. Lambung merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan pabrik. Sehingga sensor perlu selalu dikembangkan untuk mendapatkan pengukuran yang semakin akurat.

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan pabrik. Sehingga sensor perlu selalu dikembangkan untuk mendapatkan pengukuran yang semakin akurat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketergantungan masyarakat dan industri di seluruh dunia akan ketersediaan pengukuran yang akurat terus-menerus meningkat. Akses pengukuran yang akurat sangat penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia di era modern ini, khususnya pada bidang elektronika. Hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. manusia di era modern ini, khususnya pada bidang elektronika. Hal ini ditandai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi semakin berkembang sangat pesat pada kehidupan manusia di era modern ini, khususnya pada bidang elektronika. Hal ini ditandai dengan adanya berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia internet kian pesat berkembang saat ini. Aliran informasi pun semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia internet kian pesat berkembang saat ini. Aliran informasi pun semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia internet kian pesat berkembang saat ini. Aliran informasi pun semakin deras terasa. Masyarakat juga sudah akrab dengan kehadiran dan perkembangan internet, terutama

Lebih terperinci

Brilianda Adi WIcaksono Bidang Studi Elektronika Jurusan Teknik Elektro FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Brilianda Adi WIcaksono Bidang Studi Elektronika Jurusan Teknik Elektro FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Rancang Bangun Sistem Pencacah Frekuensi Untuk Sensor Gas Quartz Crystal Microbalance (DESIGN OF FREQUENCY COUNTER SYSTEM FOR QUARTZ CRYSTAL MICROBALANCE GAS SENSOR) Brilianda Adi WIcaksono 2209 100 014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada penelitian sistem elektrik tenaga hybrid untuk pemfilteran air tanah yang telah dibuat sebelumnya dan difokuskan untuk mengefisiensikan pemakaian daya listrik

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia pangan terdapat banyak sekali bahan tambahan pangan (BTP). Salah satu BTP yang paling sering dijumpai di masyarakat adalah bumbu penyedap rasa berbentuk blok.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dwi Harjono, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dwi Harjono, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia memiliki potensi sumber daya alamnya yang kaya akan mineral. Perkembangan sektor industri memacu pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi tubuh (Campbell et al, 2000). Pada saat ini. kosmetik (Motlagh dan Noroozifar, 2003). Oleh karena itu metode analisis

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi tubuh (Campbell et al, 2000). Pada saat ini. kosmetik (Motlagh dan Noroozifar, 2003). Oleh karena itu metode analisis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Asam askorbat atau lebih dikenal dengan nama vitamin C merupakan nutrisi yang penting bagi tubuh (Campbell et al, 2000). Pada saat ini penggunaannya sangat luas terutama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat pesat pada saat ini, hampir

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat pesat pada saat ini, hampir BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat pesat pada saat ini, hampir semua alat-alat keperluan sehari-hari tidak terlepas dari catuan listrik, dari mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. robot beroda hingga berkaki bahkan sampai menggunakan lengan-lengan robot

BAB I PENDAHULUAN. robot beroda hingga berkaki bahkan sampai menggunakan lengan-lengan robot BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Pekembangan robot pada saat ini semakin canggih dan bervariasi mulai dari robot beroda hingga berkaki bahkan sampai menggunakan lengan-lengan robot untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian di dunia pendidikan. Dilaporkan sekitar 25-60% mahasiswa drop-out

BAB I PENDAHULUAN. penelitian di dunia pendidikan. Dilaporkan sekitar 25-60% mahasiswa drop-out BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1980, Student Engagement menjadi topik hangat dalam penelitian di dunia pendidikan. Dilaporkan sekitar 25-60% mahasiswa drop-out dikarenakan merasa bosan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi senantiasa membawa dampak secara langsung maupun tidak langsung, baik itu berdampak positif maupun negatif dan akan sangat berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Seluruh perusahaan dan instansi di seluruh dunia telah memanfaatkan teknologi jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi semakin luas, Hal ini sejalan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi semakin luas, Hal ini sejalan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin luas, Hal ini sejalan dengan perkembangan komputer yang semakin hari semakin pesat. Teknologi dan informasi merupakan dua hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari sistem lain bila semua sistem ini dibuat bersentuhan. Konsep ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN. dari sistem lain bila semua sistem ini dibuat bersentuhan. Konsep ini sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suhu adalah sebuah sifat yang akhirnya mencapai nilai yang sama seperti nilai dari sistem lain bila semua sistem ini dibuat bersentuhan. Konsep ini sesuai dengan pemikiran

Lebih terperinci

DETEKSI PENYAKIT KULIT MENGUNAKAN FILTER 2D GABOR WAVELET DAN JARINGAN SARAF TIRUAN RADIAL BASIS FUNCTION

DETEKSI PENYAKIT KULIT MENGUNAKAN FILTER 2D GABOR WAVELET DAN JARINGAN SARAF TIRUAN RADIAL BASIS FUNCTION 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kulit merupakan pelindung tubuh kita pertama kali dari benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Kulit terdiri dari lapisan epidermis berupa lapisan kulit mati dan dermis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata merupakan salah satu indera yang sangat vital fungsinya bagi manusia yaitu sebagai indera penglihatan. Mata pada dasarnya memiliki kepekaan terhadap cahaya dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan, memerintah, dan mengatur keadaan dari suatu sistem. Istilah

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan, memerintah, dan mengatur keadaan dari suatu sistem. Istilah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kendali atau sistem kontrol (control system) adalah suatu alat untuk mengendalikan, memerintah, dan mengatur keadaan dari suatu sistem. Istilah sistem kendali

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Golongan A dengan kadar alkohol 1-5% 2. Golongan B dengan kadar alkohol 5-20% 3. Golongan C dengan kadar alkohol 20-55%

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Golongan A dengan kadar alkohol 1-5% 2. Golongan B dengan kadar alkohol 5-20% 3. Golongan C dengan kadar alkohol 20-55% 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi sekarang ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Alat alat dengan teknologi canggih telah banyak ditemukan seiring dengan kebutuhan manusia

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan Computer Vision terutama dalam bidang pengenalan wajah berkembang pesat, hal ini tidak terlepas dari pesatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup manusia di

BAB I PENDAHULUAN. membantu dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup manusia di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) telah banyak membantu dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup manusia di dunia. Dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan memanfaatkan ciri wajah yang telah tersimpan pada database atau wajah

BAB I PENDAHULUAN. dengan memanfaatkan ciri wajah yang telah tersimpan pada database atau wajah BAB I 1. asd PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan teknologi di bidang informasi khususnya dengan menggunakan komputer telah berkembang, hal ini menyebabkan banyak aplikasi baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yulieyas Wulandari, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yulieyas Wulandari, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melamin merupakan senyawa kimia bersifat basa yang digunakan terutama sebagai bahan polimer. Tidak ada peraturan yang mengijinkan penambahan langsung melamin ke dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Grafologi atau analisis tulisan tangan adalah metode ilmiah untuk mengidentifikasi,

BAB I PENDAHULUAN 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Grafologi atau analisis tulisan tangan adalah metode ilmiah untuk mengidentifikasi, BAB I PENDAHULUAN 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Grafologi atau analisis tulisan tangan adalah metode ilmiah untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan pemahaman karakter seseorang melalui pola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan di Dunia. Penyakit jantung dapat dideteksi dengan alat elektrokardiograf

BAB I PENDAHULUAN. bahkan di Dunia. Penyakit jantung dapat dideteksi dengan alat elektrokardiograf BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit jantung adalah penyebab kematian terbesar di Indonesia, bahkan di Dunia. Penyakit jantung dapat dideteksi dengan alat elektrokardiograf (EKG). Petugas

Lebih terperinci