BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM"

Transkripsi

1 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui gambaran umum dari sistem yang selama ini dijalankan oleh pihak STAI-ISLAHIYAH serta memahami informasi informasi yang didapat dan dikeluarkan oleh sistem itu sendiri. Adapun sistem yang berjalan dalam pemilihan mahasiswa berprestasi pada STAI- ISLAHIYAH telah menggunakan Ms Excel. III.1.1. Analisa Input Masukan sistem (Input) adalah merupakan data yang dimasukkan kedalam sistem untuk diproses. adapun inputan data seperti data mahasiswa dari data yang diinputkan dapat dilihat pada gambar berikut. Daftar Nama Mahasiswa Nim Nama Jenis Kelamin Tgl_Lahir Jurusan Alamat Agustiawan Laki - laki PAI Jl. Binjai Km Nurma Perempuan PAI Jl. Binjai Km Zulfan Harahap Laki -laki PAI Jl. Takro Binjai No Putri Wulandari Laki laki PAI Jl. Pangeran Dipenogoro Binjai Ardiansyah Perempuan PAI Jl. Perintis Kemerdekaan Binjai Gambar III.1. Daftar Nama Mahasiswa 34

2 35 III.1.2. Analisa Proses Adapun proses pemilihan mahasiswa berprestasi yang sedang berjalan dapat di lihat pada gambar FOD (Flow of Document) berikut. Mahasiswa Admin Prodi Mulai Cek Transkip Nilai Transkip Nilai Mata kuliah Transkip Nilai Mata kuliah Seleksi Nilai Mahasiswa Penginputan Nilai Mahasiswa Nilai IPK, Karya Tulis, B.inggris, Keg_Mhs Perhitungan Nilai Daftar Peringkat Mahasiswa Berprestasi Nilai IPK, Karya Tulis, B.inggris, Keg_Mhs Daftar Peringkat Mahasiswa Berpreetasi Pemberian Daftar Peringkat Selesai Gambar III.2. FOD Proses Pemilihan Mahasiswa Berprestasi III.1.3. Analisa Output Output merupakan hasil dari pengolahan data yang telah diinputkan. Adapun Output atau hasil keluaran dapat dilihat pada gambar berikut.

3 36 Daftar Nilai Mahasiswa Nilai No Nim Nama Prodi Karya B. IPK Tulis Inggris Keg Mhs Agustiawan PAI SB Nurma PAI B Zulfan PAI Harahap B Putri PAI Wulandari C Ardiansyah PAI K Gambar III.3. Daftar Nilai Mahasiswa III.2. Evaluasi Sistem Yang Berjalan Berdasarkan Analisa terhadap input, proses dan output pada sistem pendukung keputusan pemilihan mahasiswa berprestasi yang sedang berjalan penulis menemukan beberapa kelemahan antara lain sebagai berikut : 1. Pengolahan data yang dilakukan menggunakan Ms Excel. 2. Adanya kesalahan kesalahan yang terjadi pada saat melakukan perhitungan nilai. 3. Redudansi atau duplikasi data yang mengacaukan sistem pengorganisasian. Hal ini menyebabkan informasi yang dihasilkan kurang akurat. Untuk menangani kelemahan kelemahan sistem yang ada, salah satu solusi yang ditawarkan adalah dengan merancang sistem pendukung keputusan kelompok pemilihan mahasiswa berprestasi dengan menggunakan metode

4 37 analytic hierarchy process (AHP) dan menggunakan bahasa pemograman VB.Net dengan database SQL Server. III.3. Desain Sistem III.3.1. Desain Sistem Secara Global Pada perancangan sistem ini terdiri dari tahap perancangan yaitu : 1. Perancangan Use Case Diagram 2. Perancangan Class Diagram 3. Perancangan Sequence Diagram 4. Perancangan Activity Diagram III Use Case Diagram Use case diagram merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakukan (behavior) sistem yang akan dibuat. Use case diagram mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem yang akan dibuat. Use case diagram dapat dilihat pada gambar III.4. Sebagai berikut :

5 38 Sistem Penukung Keputusan Kelompok Pemilihan Mahasiswa Berprestasi login Menu utama mahasiswa kriteria <<include>> Data nilai kriteria User Analisa Data nilai mahasiswa Prodi Hasil <<include>> Pemrosesan AHP Laporan <<include>> Daftar Mahasiswa keluar Hasil Penilaian AHP Gambar III.4. Use Case Diagram Sistem Pendukung Keputusan Kelompok Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) III Class Diagram Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem, berikut gambar Class Diagram :

6 39 Tpengguna -idpengguna -usr -pwd -lvl +getusr() +getpwd() +getlvl() «uses» koneksidb «uses» Tkriteria -idkriteria -namakriteria -k1 -k2 -k3 -k4 -pv -bobot «uses» +Open() +Close() +Update() «uses» Tmahasiswa «uses» «uses» -idmahasiswa -tahun -nim -nama -jenkel -tempatlahir -tgllahir -telepon -alamat -prodi +Add() +Update() +Delete() Thasil -idhasil -tahun -nim -nilaiakhir -keterangan +Add() +Update() «uses» «uses» Tnilai -idnilai -tahun -nim -ipk -karyatulis -bing -kegmah +Add() +Update() +Delete() Gambar III.5. Class Diagram Sistem Pendukung Keputusan Kelompok Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) III Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek. berikut beberapa gambar sequence diagram :

7 40 Admin Membuka Form Login Form login Form Login Menampilkan Form Login Invalid Control Login Getuser(usr,pwd, asdaslvl) Tpengguna Logged in Login sukses Memasukkan data akses Gambar III.6. Sequence Diagram Login Admin View (item) Form mahasiswa Control mahasiswa Tmahasiswa Open New Proses Data mahasiswa Invalid Message Succes Sent(item) Gambar III.7. Sequence Diagram Data mahasiswa

8 41 Admin Form penilaian Control nilai Tnilai View (item) Invalid Open New Proses Data nilai Message Succes Sent ( item ) Gambar III.8. Sequence Diagram Penilaian Mahasiswa Admin Form hasil Control hasil Thasil View (item) Invalid Open New Proses Data Hasil Message Succes Sent ( item ) Gambar III.9. Sequence Diagram Hasil

9 42 Admin Form kriteria Control kriteria Tkriteria View (item) Invalid Open New Proses Data kriteria Message Succes Sent ( item ) Gambar III.10. Sequence Diagram Proses Data Kriteria Admin Form nilai kriteria Control kriteria Tkriteria View (item) Invalid Open New Proses Data nilai kriteria Message Succes Sent ( item ) Gambar III.11. Sequence Diagram Proses Data Nilai Kriteria

10 43 III Activity Diagram Menggambarkan aktifitas - aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem untuk aktivitas, berikut beberapa gambar Activity Diagram : a. Activity Diagram Login Activity diagram login merupakan activity diagram untuk proses login Panitia Akademik. Activity diagram login ditunjukkan pada gambar III.12. berikut ini: Isi Username dan Password Invalid Mengecek Username dan Password Login Valid Aktifkan Menu Utama Gambar III.12. Activity Diagram Login

11 44 b. Activity Diagram Form Input Data Mahasiswa Activity diagram Form Input Data Mahasiswa merupakan activity diagram untuk proses simpan, tambah, edit dan hapus data pada tabel mahasiswa. Activity diagram input Data Mahasiswa ditunjukkan pada gambar III.13 berikut ini: Pilih Button invalid valid valid Tambah Masukkan Data Baru Tekan Tombol Simpan Filter Data invalid valid Edit Pilih Data Yang akan Diubah Ubah Data Simpan Data valid Hapus Pilih Data Yang akan Dihapus Konfirmasi Penghapusan Data Mahasiswa valid Pencarian Inputkan nama mahasiswa invalid hasil valid Hapus Gambar III.13. Activity Diagram Form Input Data Mahasiswa

12 45 c. Activity Diagram Form Analisa Nilai Activity diagram Form Analisa Nilai merupakan activity diagram untuk proses perhitungan dengan metode AHP. Activity diagram Form Analisa Nilai ditunjukkan pada gambar III.14 berikut ini: Aktif Form Analisa Nilai Analisa Ya Nilai IPK, Nilai Karya Tulis, Nilai B.Inggris, Nilai Keg_Mhs Tampil Hasil Perhitungan Simpan Nilai IPK, Nilai Karya Tulis, Nilai B.Inggris, Nilai Keg_Mhs, Hasil, Keterangan Ya Simpan Gambar III.14. Activity Diagram Form Hasil Penilaian

13 46 d. Activity Diagram Laporan Activity diagram laporan merupakan activity diagram untuk proses melihat data mahasiswa dan mencetak data mahasiswa. Activity diagram laporan ditunjukkan pada gambar III.15 berikut ini: Aktifkan Menu Utama Pilih Laporan laporan kriteria Tidak Ya laporan daftar mahasiswa Print Laporan laporan nilai mahasiswa Gambar III.15. Activity Diagram Laporan III.3.2. Disain Sistem Secara Detail III Disain Ouput Adapun bentuk rancangan output dari sistem pendukung keputusan kelompok pemilihan mahasiswa berprestasi dengan menggunakan metode analytic hierarchy process (AHP) ini adalah sebagai berikut :

14 47 a. Rerancangan Laporan Daftar Nama Mahasiswa STAI-ISLAHIYAH DAFTAR MAHASISWA No Nim Nama Mahasiswa Jenis Kelamin Tpt&Tgl_lahir Telepon Alamat xxx xxxxx x xxxxxx xxxxxx xxxx xxxxx xxxxx Medan : dd/mm/yy Ketua STAI-ISLAHIYAH Drs. H. Yundiser, M.Pd Page Gambar III. 16. Rancangan Laporan Daftar Nama Mahasiswa b. Rerancangan Laporan Hasil STAI-ISLAHIYAH DAFTAR NILAI MAHASISWA No Nim Nama Mahasiswa Hasil Keterangan xxx xxx xxxx x xxxxxx xxxxxx xxxxx Medan : dd/mm/yy Ketua STAI-ISLAHIYAH Drs. H. Yundiser, M.Pd Page Gambar III.17. Rancangan Laporan Nilai Mahasiswa

15 48 c. Rerancangan Laporan Kriteria STAI ISHLAHIYAH Laporan Kriteria Idkriteria namakriteria K1 K2 K3 K4 pv Bobot Medan : dd/mm/yy Ketua STAI-ISLAHIYAH Drs. H. Yundiser, M.Pd Gambar III.18. Rancangan Laporan Kriteria III Disain Input Perancangan input merupakan masukan yang penulis rancang guna lebih memudahkan dalam entry data. Adapun bentuk rancangan output adalah sebagai berikut : a. Rancangan Form Login Perancangan form login berfungsi untuk verifikasi pengguna yang berhak menggunakan sistem. Adapun rancangan form login dapat dilihat pada Gambar III.19. sebagai berikut :

16 49 Logo Universitas Username Password Gambar III.19. Rancangan Form Login b. Rancangan Form Input Data Mahasiswa Tambah Edit Simpan Hapus Batal Biodata Mahasiswa Nama jenkel alamat Jurusan Pencarian Daftar mahasiswa Gambar III.20. Rancangan Form Data Mahasiswa

17 50 c. Rancangan Form Nilai Mahasiswa pstudi tahun cari NIM Daftar Nilai NAMA IPK Karya tulis bahasa Inggris Simpan Edit Kegiatan Batal Gambar III.21. Rancangan Form Nilai Mahasiswa d. Rancangan Form Pengguna username password konfirmasi level daftar pengguna Tambah Edit hapus Batal Gambar III.22. Rancangan Form Pengguna

18 51 e. Rancangan Form Analisa Nilai Jumlah p.studi Analisa Simpan Batal tahun Data Nilai awal bobot data setelah normalisasi data pengurutan Gambar III.23. Rancangan Form Analisa Nilai

19 52 f. Rancangan Form Analisa Kriteria Pair-Wise Comparation Simpan Konsistensi Edit batal ListView Edit Nilai kriteria ListView Nilai kriteria Gambar III.24. Rancangan Input Form Analisa Kriteria III Desain Database Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Untuk merancangnya diperlukan alat bantu, baik menggambarkan relasinya maupun mengoptimalkan rancangan database. III Kamus Data Kamus data merupakan suatu daftar terorganisasi tentang komposisi elemen data, aliran data dan data store yang digunakan. Pengisian kamus data dilakukan setiap saat selama proses pengembangan berlangsung, ketika diketahui adanya data atau saat diperlukan penambahan data item ke dalam sistem.

20 53 1. Kamus Data Tabel Tpengguna Login Keterangan : primary key 2. Kamus Data Tabel TMahasiswa Mahasiswa tahun + Nim + Nama + jenkel + TempatLahir + TglLahir + telepon + Alamat+ prodi Keterangan : primary key 3. Kamus Data Tabel TNilai Mahasiswa + Nim + IPK + KaryaTulis + BIng + KegMah Keterangan : primary key 4. Kamus Data Tabel Tkriteria Penilaian Namakriteria + k1 + k2+ k3+ k4 + pv + bobot Keterangan Idkriteria : primary key 5. Kamus Data Thasil Penilaian + tahun+ prodi+ nim + nilaiakhir + keterangan Keterangan IdHasil : primary key

21 54 III Normalisasi Normalisasi adalah proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi. 1. Tabel Tpengguna Tabel Tpengguna memiliki atribut: idpengguna, usr dan pwd, dan lvl. Melihat struktur tabel tersebut tidak ada redundansi sehingga sudah memenuhi bentuk normalisasi pertama (1NF). 2. Tabel Tmahasiswa Tabel Tmahasiswa memiliki atribut: Idmahasiswa, nama, nim, jenkel, tempatlahir, tgllahir,telepon,alamat,prodi. Melihat struktur tabel tersebut tidak ada redundansi sehingga sudah memenuhi bentuk normalisasi pertama (1NF).

22 55 3. Tabel Tnilai Tabel Tnilai memiliki atribut: IdNilai, nim, IPK, KaryaTulis, bing, kegmah. Melihat struktur tabel tersebut tidak ada redundansi sehingga sudah memenuhi bentuk normalisasi pertama (1NF). 4. Tabel Thasil Tabel Thasil memiliki atribut: Idhasil, tahun, Nim, nilaiakhir, keterangan. Melihat struktur tabel tersebut tidak ada redundansi sehingga sudah memenuhi bentuk normalisasi pertama (1NF). 5. Tabel Tkriteria Tabel Tkriteria memiliki atribut: Idkriteria, namakriteria, k1,k2, k3, k4, pv,dan bobot. Melihat struktur tabel tersebut tidak ada redundansi sehingga sudah memenuhi bentuk normalisasi pertama (1NF). Jadi, dalam hal ini dapat dinyatakan bahwa rancangan tabel pada database sudah normal. Artinya sistem akan melakukan aktivitasnya sesuai dengan yang telah ditargetkan sebelumnya karena tidak ada redundansi atau duplikasi data. III Desain Tabel/ File Perancangan struktur database adalah untuk menentukan file database yang digunakan seperti field, tipe data, ukuran data. Sistem ini dirancang dengan menggunakan database SQL Server. Berikut adalah desain database dan tabel dari sistem yang dirancang :

23 56 1. Tabel Tpengguna Nama Database Nama Tabel Primary Key : Mawapres : Tpengguna : Idpengguna Tabel III.1. Tabel Tpengguna No. Nama Field Type Width Keterangan 1. Id_User int Primary Key 2. Usr Varchar 30 Not null 3. Pwd Varchar 30 Not null 4. Lvl varchar Tabel Tmahasiswa Nama Database Nama Tabel Primary Key : Mawapres : Tmahasiswa : Idmahasiswa Tabel III.2. Tabel Tmahasiswa No. Nama Field Type Width Keterangan 1. Idmahasiswa int Primary Key 2 tahun varchar 4-3. Nim Varchar 15 Not null 4. Nama Varchar 50 Not null 5. Jenkel Varchar 9 Not null 6. tempatlahir Varchar 25 Not null 7. TglLahir Varchar 10 Not null 8 telepon varchar Alamat Varchar 30 Not null 10 Prodi varchar 5 -

24 57 3. Tabel Tnilai Nama Database Nama Tabal Primary Key : Mawapres : Tnilai : Idnilai Tabel III.3. Tabel Tnilai No Nama Field Type Width Keterangan 1. IdNilai int Primary Key 2 Tahun varchar 4 3. Nim Varchar 15 Not null 4. IPK Varchar 5 Not null 5. KaryaTulis Varchar 5 Not null 6. Bing Varchar 5 Not null 7. Kegmah Varchar 15 Not null 4. Tabel kriteria Nama Database Nama Tabel Primary Key : Mawapres : TKriteria : Idkriteria Tabel III.4. Tabel Tkriteria No Nama Field Type Width Keterangan 1. Idkriteria Varchar 5 Primary Key 2. Namakriteria Varchar 25 Not null 3. K1 Varchar 5 Not null 4. K2 Varchar 5 Not null 5. K3 Varchar 5 Not null 6. K4 Varchar 5 Not null 7. Pv Varchar 5 Not null 8. bobot Varchar 10 Not null

25 58 5. Tabel Thasil Nama Database Nama Tabel Primary Key : Mawapres : Thasil : Idhasil Tabel III.5. Tabel Thasil No Nama Field Type Width Keterangan 1. IdHasil int Primary Key 2. Tahun Varchar 4 Not null 3. Prodi Varchar 5 Not null 4. Nim Varchar 15 Not null 5. Nilaiakhir Varchar 10 Not null 6. keterangan Varchar 10 Not null III ERD (Entity Relationship Diagram) / Relasi Antar Tabel Setelah merancang database maka dapat dibuatkan relasi antar tabel sebagai kebutuhan data. Relasi ini menggambarkan hubungan antara satu tabel dengan tabel yang lain. Apakah hubungan satu dengan satu, satu dengan banyak dan banyak dengan banyak. Adapun relasi antar tabel dapat ditunjukkan pada gambar dibawah ini, sebagai berikut :

26 karyatulis bing ipk Tnilai NIM tahun M memiliki 1 tahun Tmahasiswa telepon alamat prodi kegmah nama 1 nim tgllahir tempat jenkel memiliki idhasil nilaiakhir bobot pv 1 Tkriteria k4 k3 1 Thasil keterangan prodi tahun idkriteria k2 NIM namakrit k1 Gambar III.25. Entity Relationship Diagram (ERD) 34

27 60 III Analisa AHP III Konsep Dasar AHP Konsep dasar AHP adalah penggunaan matrik pairwise comparison (matrik perbandingan berpasangan) untuk menghasilkan bobot relative antar kriteria maupun alternative. Suatu kriteria akan dibandingkan dengan kriteria lainnya dalam hal seberapa penting terhadap pencapaian tujuan. Tabel III.6. Skala Penilaian Perbandingan Pasangan Tingkat Kepentingan Definisi Keterangan 1 Kedua elemen mempunyai pengaruh Sama Pentingnya yang sama 3 Pengalaman dan penilaian sangat Sedikit lebih memihak satu elemen dibandingkan penting dengan pasangannya 5 Lebih Penting Satu elemen sangat disukai dan secara praktis dominasinya sangat nyata, dibandingkan dengan elemen pasangannya. 7 Sangat Penting Satu elemen terbukti sangat disukai dan secara praktis dominasinya sangat nyata, dibandingkan dengan elemen pasangannya. 9 Satu elemen terbukti mutlak lebih Mutlak lebih disukai dibandingkan dengan penting pasangannya, pada keyakinan tertinggi. 2,4,6,8 Nilai Tengah Diberikan bila terdapat keraguan penilaian di antara dua tingkat kepentingan yang berdekatan. (Sumber : Saaty, 1988) Penilaian dalam membandingkan antara satu kriteria dengan kriteria yang lain adalah bebas satu sama lain, dan hal ini dapat mengarah pada ketidak konsistensian. Saaty telah membuktikan bahwa indeks konsistensi dari matrik ber ordo n dapat diperoleh dengan rumus :

28 61 CI = (λmaks-n)/(n-1) Dimana : CI = Indeks Konsistensi (Consistency Index) λmaks = Nilai eigen terbesar dari matrik berordo n n = Jumlah Kriteria Nilai eigen terbesar didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan eigen vector. Batas ketidak konsistensian di ukur dengan menggunakan rasio konsistensi (CR), yakni perbandingan indeks konsistensi (CI) dengan nilai pembangkit random (IR). Nilai ini bergantung pada ordo matrik n. Rasio konsistensi dapat dirumuskan : CR = CI/IR Bila nilai CR lebih dari 10%, maka penilaian data jugment harus diperbaiki. Namun jika CR kurang atau sama dengan 0,1 maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar Tabel III.7. Daftar Indeks Random Konsistensi (IR) n IR 0,00 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 1,51 1,48 1,56 1,57 1,59 III Hierarchy Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Pada pemilihan mahasiswa berprestasi dengan metode AHP terdapat hirarki sistem yang telah disesuaikan dengan tujuan awal penelitian yaitu pemilihan mahasiswa berprestasi. Hirarki sistem ini sebenarnya adalah dekomposisi dari masalah pemilihan mahasiswa berprestasi. Menentukan tujuan

29 62 pemilihan mahasiswa berprestasi, mencari kriteria tepat yang digunakan untuk menyelesaikan tujuan serta dekomposisi dari kriteria yang telah ditentukan. Dekomposisi ini merupakan penjabaran dari kriteria yang telah ditentukan yang menghasilkan identifikasi identifikasi item dekomposisi masalah dalam pemilihan mahasiswa berprestasi. Dalam matriks keputusan tujuan ini disebut dengan goal. Sedangkan IPK, nilai karya tulis, nilai kegiata mahasiswa, nilai kemampuan bahasa inggris adalah atribut yang merupakan karakteristik atau kriteria dari keputusan. Tiap kriteria ini memiliki item penilaian dimana setiap elemen item penilaian berhubungan erat dengan kriteria tersebut. Semua item penilaian itu dihubungkan secara langsung dengan kriterianya dan membentuk pohon hirarki yang dapat terlihat pada gambar III.26. Tujuan (goal) Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Kriteria IPK Karya Tulis B.Inggris Kegiatan Mahasiswa Alternatif Mahasiswa 1 Mahasiswa 2 Mahasiswa 3 Gambar III.26. Bagan Hierarki Tujuan Proses Pemilihan Mahasiswa Berprestasi

30 63 Langkah yang harus dilakukan untuk menentukan mahasiswa berprestasi adalah sebagai berikut : 1. Menentukan prioritas kriteria a. Membuat matrik perbandingan berpasangan. Pada tahap ini dilakukan penilaian perbandingan antara satu kriteria dengan kriteria yang lain. b. Membuat matrik nilai kriteria Matriks ini diperoleh dengan rumus berikut : Nilai baris kolom baru = Nilai baris-kolom lama / jumlah masing-masing kolom lama. c. Membuat matrik penjumlahan setiap baris Matriks ini diperoleh dengan rumus berikut : Nilai baris kolom baru = Nilai Prioritas Tertinggi x Nilai baris-kolom lama. d. Perhitungan Rasio Konsistensi

31 64 Contoh: Nama IPK Karya Tulis Bahasa Inggris Kegiatan Mahasiswa Agustiawan 3, Sangat Baik Nurma 3, Baik Zulfan Harahap 3, Baik Putri Wulandari 3, Cukup Ardiansyah 3, Kurang Keterangan sangat baik 100 baik 75 cukup 50 kurang 25 Pembobotan Keterangan IPK 2x Karya Tulis IPK 3x bahasa inggris IPK 4x Kegiatan Mahasiswa Karya tulis 2x Bahasa Inggris Karya tulis 2x Kegiatan Mahasiswa Bahasa Inggris 2x Kegiatan Mahasiswa

32 65 Sehingga Kriteria IPK Karya B.Inggris Kegiatan priority Bobot Tulis Mahasiswa vector kriteria IPK ,471 47,150 karya tulis 0, ,255 25,498 B.inggris 0,333 0, ,165 16,527 Kegiatan Mahasiswa 0,25 0,5 0,5 1 0,108 10,826 Jumlah 2,083 4,000 6, , ,000 Dari gambar diatas, Priority Vector (kolom paling kanan) menunjukan bobot dari masing-masing kriteria Priority vector didapat dari rumus PvIPK = 1/4 * ((1 / 2,083) + ( 2 / 4 )+( 3/ 6,5 ) + ( 4 / 9 ))=0,471 Pvkaryatulis = 1/4* ((0,5/ 2,083) + ( 1 / 4 )+(2/ 6,5) + ( 2 / 9 ))=0,255 Pvbing = 1/4* ((0,333/2,083) + (0,5/4)+(1/6,5)+ ( 2 / 9 ))=0.165 Pvkegmah = 1/4* ((0,25/2,083)+( 0,5 / 4)+( 0,5/6,5)+(1/9)) =0,108 bobot= pv * 100 Periksa apakah Priority Vector yang dibuat konsisten atau tidak. Principal Eigen Value (lmax) matrix diatas dengan cara menjumlahkan hasil perkalian antara sel pada baris jumlah dan sel pada kolom Priority Vector (2,083*0.471)+(4*0,255) +(6,5*0,165)+(9*0,108)= 4,051

33 66 Consistency Index (CI), dengan rumus CI = (lmax-n)/(n-1) dengan n adalah jumlah kriteria (dalam hal ini 4), jadi CI = (4,051-4)/(4-1)=0,0169 Batas toleransi ketidak konsistenan ditentukan oleh nilai Random Consistency Index (CR) yang diperoleh dengan rumus CR=CI/RI, nilai RI bergantung pada jumlah kriteria seperti pada tabel berikut n R I 0 0 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 CR=CI/RI CR=0,0169/0,9 = 0,0188 = 1,880 % (Konsisten) Begitu juga untuk setiap table matrik kriteria dan karyawan, dilakukan pair-wise comparation. Sehingga didapat: Normalisasi nilai Nama IPK Karya Tulis Bahasa Inggris Kegiatan Mahasiswa Agustiawan 3, Nurma 3, Zulfan Harahap 3, Putri Wulandari 3, Ardiansyah 3,

34 67 IPK Nama IPK Rindi Rahman Fariz Roni Zulfan pv Agustiawan 3,42 1,000 1,027 0,972 0,898 0,888 0,191 Nurma 3,33 0,974 1,000 0,946 0,874 0,865 0,186 Zulfan Harahap 3,52 1,029 1,057 1,000 0,924 0,914 0,196 Putri Wulandari 3,81 1,114 1,144 1,082 1,000 0,990 0,212 Ardiansyah 3,85 1,126 1,156 1,094 1,010 1,000 0,215 Total 5,243 5,384 5,094 4,706 4,657 1,000 Karya Tulis Nama Karya Tulis Rindi Rahman Fariz Roni Zulfan pv Agustiawan 80 1,000 1,143 0,976 0,964 0,930 0,200 Nurma 70 0,875 1,000 0,854 0,843 0,814 0,175 Zulfan Harahap 82 1,025 1,171 1,000 0,988 0,953 0,204 Putri Wulandari 83 1,038 1,186 1,012 1,000 0,965 0,207 Ardiansyah 86 1,075 1,229 1,049 1,036 1,000 0,214 Total 5,013 5,729 4,890 4,831 4,663 1,000 Bahasa Inggris Nama Bahasa Inggris Rindi Rahman Fariz Roni Zulfan pv Agustiawan 71 1,000 1,014 0,910 0,877 0,888 0,187 Nurma 70 0,986 1,000 0,897 0,864 0,875 0,184 Zulfan Harahap 78 1,099 1,114 1,000 0,963 0,975 0,205 Putri Wulandari 81 1,141 1,157 1,038 1,000 1,013 0,213 Ardiansyah 80 1,127 1,143 1,026 0,988 1,000 0,211 Total 5,352 5,429 4,872 4,691 4,750 1,000

35 68 Kegiatan Mahasiswa Nama Kegiatan Mahasiswa Rindi Rahman Fariz Roni Zulfan pv Agustiawan 4 1,000 1,333 1,333 2,000 4,000 0,308 Nurma 3 0,750 1,000 1,000 1,500 3,000 0,231 Zulfan Harahap 3 0,750 1,000 1,000 1,500 3,000 0,231 Putri Wulandari 2 0,500 0,667 0,667 1,000 2,000 0,154 Ardiansyah 1 0,250 0,333 0,333 0,500 1,000 0,077 Total 3,250 4,333 4,333 6,500 13,000 1,000 Kemudian setiap priority vector yang merupakan bobot di buat ke dalam matrik sehingga didapat tabel sebagai berikut: Hasil Perhitungan IPK Karya Tulis Bahasa Inggris Kegiatan Mahasiswa Hasil Nama 47,149 25,497 16,526 10,825 Agustiawan 0,191 0,200 0,187 0,308 20,499 Nurma 0,186 0,175 0,184 0,231 18,750 Zulfan Harahap 0,196 0,204 0,205 0,231 20,361 Putri Wulandari 0,212 0,207 0,213 0,154 20,485 Ardiansyah 0,215 0,214 0,211 0,077 19,905 Pengurutan IPK Karya Tulis Bahasa Inggris Kegiatan Mahasiswa Hasil Keterangan Nama 47,149 25,497 16,526 10,825 Agustiawan 0,191 0,200 0,187 0,308 20,499 Peringkat 1 Putri Peringkat 2 Wulandari 0,212 0,207 0,213 0,154 20,485 Zulfan Peringkat 3 Harahap 0,196 0,204 0,205 0,231 20,361 Ardiansyah 0,215 0,214 0,211 0,077 19,905 Peringkat 4 Nurma 0,186 0,175 0,184 0,231 18,750 Peringkat 5

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem pendukung keputusan penerimaan Prajurit TNI AD di KODAM I Bukit

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Agen Asuransi merupakan perantara dari perusahaan asuransi dengan pihak tertanggung baik dalam penutupan pertanggung maupun dalam penyelesaian klaim.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses pemilihan karyawan berprestasi pada CV. Cyber Computindo saat ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi dari segi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum seleksi pendataan agunan pinjaman yaitu menganalisis tentang sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 24 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada ng berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa kanker

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan seleksi pemilihan agen terbaik dengan sistem yang dibangun dapat dilihat sebagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pengambilan Keputusan dalam menentukan jumlah pemesanan obat masih sering terjadi kesalahan sehingga menjadi lambat dan tidak akurat. Hal ini cenderung

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di Rutan Kelas I Medan dalam hal pengolahan remisi tahanan masih dilakukan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum penilaian hasil kerja security pada STMIK Potensi Utama yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Karyawan ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi baik dari segi waktu maupun biaya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 28 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana seseorang memilih smartphone

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana kualitas sebuah tiang pancang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan sistem tersebut, maka perlu diketahui bagaimana sistem yang sedang berjalan pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam perhitungan premi asuransi akan nasabah pada PT. Asuransi Harta Aman Pratama masih bersifat semi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan penentuan kenaikan kelas pada SMA Ar Rahman dengan sistem yang dibangun dapat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pemilihan Kualitas busa springbed ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi baik dari segi waktu maupun biaya. Proses pemilihan Kualitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Saat ini suatu sistem aplikasi komputer sangatlah diperlukan untuk mempermudah pekerjaan. Karena dengan adanya aplikasi tersebut kita dapat mengolah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan CV. Fountain Dalam penentuan evaluasi karyawan oleh Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) terdapat beberapa faktor yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di Medan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Proses yang sedang berjalan dalam perekrutan calon karyawan pada PT. Anugerah Bersama Lestari masih bersifat semi komputerisasi. Dimana petugas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di PT. Sriwidjaja dalam hal pengolahan penjualan pupuk masih dilakukan dengan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum tentang sistem pendukung keputusan menentukan lulusan mahasiswa terbaik pada Universitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pemilihan Jurusan SMK Pada Sekolah Marisi Medan ini merupakan sistem pendukung keputusan untuk membantu siswa siswi dalam memilih jurusan yang sesuai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Siswa berprestasi merupakan dambaan bangsa yang diharapkan untuk menjadi pemimpin ataupun generasi yang dapat memajukan bangsa Indonesia. Namun

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada proses metode penilitian dengan metode waterfall. Analisa sistem dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada saat penulis melakukan penelitian pada Kantor Pemerintahan Provinsi Sumatra Utara Badan Ketahanan Pangan. Penulis mengamati ada beberapa kelemahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan sistem tersebut, maka perlu diketahui bagaimana sistem yang sedang berjalan pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisis dilakukan agar dapat menemukan masalah-masalah dalam pengolahan sistem pendukung keputusan pemilihan tempat penanaman teh dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tujuan analisa sistem dalam pembangunan aplikasi sistem pendukung keputusan ini adalah untuk mendapatkan semua kebutuhan pengguna dan sistem, yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan menjelaskan analisa sistem dan perancangan sebuah aplikasi desktop untuk pendataan bayi dan analisa kesehatan dengan mengimplementasikan algoritma Analitycal

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada bagian administrasi, pengolahan data tersebut diawali dari data order kertas ke bagian administrasi dengan mencatat data order

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 29 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Dosen Menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Koperasi Serba Usaha Mitra Karya Unit XXIV Medan adalah salah satu instansi atau perusahaan yang bergerak dibidang pengelolaan koperasi usaha untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada perancangan sistem pendukung keputusan, analisis memegang peranan yang penting dalam membuat rincian sistem baru. Analisis perangkat lunak merupakan langkah pemahaman

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sebuah sistem pengolahan informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Tujuanan alias sistem dalam pembangunan aplikasi sistem pendukung keputusan ini adalah untuk mendapatkan semua kebutuhan pengguna dan sistem, yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Sebuah perusahaan untuk dapat konsisten harus tangguh dan dapat bersaing. Untuk menjaga konsistensi dalam dunia bisnis hal yang paling penting adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dirancangan berdasarkan kebutuhan pengguna. Dengan kata lain terjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 25 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa herpes

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Seorang pakar dalam menentukan alternatif keputusan membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga dapat mempengaruhi faktor fisikis seorang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sebuah sistem pengolahan informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 57 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem pendukung keputusan pemberian bonus berdasarkan penilaian kinerja karyawan pada PT. Centra Material Bangunan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam proses pencarian peringkat siswa, penggunaan komputer memegang peranan yang sangat penting yang jauh lebih cepat cara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Perlunya hiburan untuk menikmati keindahan alam dan menyegarakn fikiran. Untuk itu kebanyakan masyarakat mempergunakan waktu liburan panjang mereka

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan SMAN 1 Percut Sei Tuan dalam menentukan Pemilihan jurusan menggunakan beberapa faktor ng menjadi kriteria. Pemilihan jurusan mengacu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem Analisis sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan. Analisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Plaza yang ada di Kota Medan, masih bersifat manual, banyaknya kendala

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pengolahan Pembayaran

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Melihat kebutuhan akan informasi tentang Lokasi Bimbingan Belajar merupakan hal yang penting bagi setiap masyarakat yang ingin mengetahui

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Setelah penulis melaksanakan penelitian di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil, dan seperti yang telah diuraikan penulis pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem pengolahan data yang saat ini sedang berjalan pada DISPENDASU UPT Medan Utara masih dilakukan secara semi komputerisasi yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan untuk proses pengadaan alat kerja clening service yang dilakukan pada CV. Sapta Darma Utama Medan ini masih

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Kantor Kecamatan di Kota Medan masih menggunakan daftar tabel

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Sistem yang sedang berjalan saat ini dalam membudidayakan ikan lele belum dilakukan secara baik dan benar. Karena para peternak lele sering menebar

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah dari pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem geografis tata letak les bahasa inggris

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dari sistem yang selama ini dijalankan oleh perusahaan serta memahami

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dari sistem yang selama ini dijalankan oleh perusahaan serta memahami BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem yang berjalan pada CV. Baritama Guna Sejahtera saat ini masih menggunakan sistem manual, semua kegiatan yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai masih dilakukan menggunakan aplikasi sederhana yaitu aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisis Masalah Analisis yang berjalan pada sistem ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pegawai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi PT. Matahari Department Store Medan adalah kesulitan dalam menerapkan penilaian kinerja karyawan sehingga

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di CV. Aribur dalam hal pengolahan laporan laporan laba rugi masih dilakukan secara semi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 33 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan III.1.1. Analisa Input Berdasarkan pengamatan penulis proses simpan pinjam pada koperasi PT. Pacific Medan Industri sudah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan pemilihan bibit kelinci ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual studio. Net dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Baby Shop di Kota Medan. Adapun

Lebih terperinci