FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PEMANFAATANAN POSYANDU LANJUT USIA (LANSIA) DI DESA KEDONDONG KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS
|
|
- Lanny Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ARTIKEL ILMIAH FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PEMANFAATANAN POSYANDU LANJUT USIA (LANSIA) DI DESA KEDONDONG KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS Oleh : CITRA HADI KURNIATI, M.Keb ( ) PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO MARET 2014
2 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PEMANFAATANAN POSYANDU LANJUT USIA (LANSIA) DI DESA KEDONDONG KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS Citra Hadi Kurniati Program Studi Kebidanan DIII Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRAK Pendahuluan Lanjut usia (lansia) merupakan masa dimana individu menjadi tua dan seluruh organ tubuh mulai tidak berfungsi dengan baik. Salah satu upaya pemerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan bagi penduduk yang berusia lanjut yaitu dengan mengadakan posyandu lansia. Tujuan dari posyandu lansia yaitu meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut di masyarakat, untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna bagi keluarga, dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan dan komunikasi antara masyarakat usia lanjut. Tetapi pada kenyataannya kunjungan usia lanjut ke posyandu lansia masih sangat rendah. Tujuan Penelitian Menganalisa faktor faktor yang mempengaruhi rendahnya pemanfaatan posyandu lansia di Desa Kedondong, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas Jenis Penelitian Analitik observasional, dengan rancangan penelitian korelasional. Metode pendekatan dengan menggunakan cross-sectional. Populasinya yaitu seluruh lansia di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja. Pengolahan data dilakukan untuk menganalisis hubungan empat variabel tersebut dengan uji Chi Square (χ 2 ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh peran kader terhadap rendahnya pemanfaatan posyandu lansia dengan X² hitung sebesar 10,749 dengan nilai p valeu = 0,005, Ada pengaruh pengetahuan lansia terhadap rendahnya pemanfaatan posyandu lansia dengan X² hitung sebesar 9,431 dengan nilai p valeu = 0,009. Ada pengaruh dukungan keluarga terhadap rendahnya pemanfaatan posyandu lansia dengan X² hitung sebesar 10,205 dengan nilai p valeu = 0,006. Kesimpulan Terdapat pengaruh antara peran kader, pengetahuan lansia, dan dukungan keluarga terhadap rendahnya pemanfaatan posyandu lansia. Kata Kunci : peran kader, pengetahuan lansia, dukungan keluarga, dan posyandu lansia
3 FACTORS AFFECTING THE LOW UTILIZATION OF ELDERLY POSYANDU (Integrated Health Service Center) IN KEDONDONG VILLAGE SOKARAJA BANYUMAS Citra Hadi Kurniati Midwifery DIII Department Health Science Faculty, University of Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT Background Eldery is an era when some one becomes old and his body organ does not fanction properly anymore. One of the government s efforts in providing the facility for the elderlies health was by providing posyandu for elderly. The aim of the elderly posyandu was to improve health level and health service for elderly in society, to have happy old times and useful for family, and improve the society s role in health service and communication among elderly society. However, in fact,the elderly visit to elderly posyandu was still very low. Aims Analyze factors affecting the low utilization of elderly posyandu in kendondong village, sokaraja banyumas. Method Analytical observational, with correlation research design. The method used was by cross-sectional approach. The population was all elderly in kedondong village, sokaraja banyumas. The data analysis wa done to analyze the correlation of three variables with chi square test (x 2 ). Findings Showed that there was an improvement of cadre s role toward the low utilization of elderly posyandu with X 2 count 10,749 with p value= 0,005. There was an effect of the elderly s knowledge toward the low utilization of elderly posyandu with X 2 count 9,431 with p value=0,009. There was an effect of family support role toward the low utilization of elderly posyandu with X 2 count 10,205 with p value = 0,006 Conclusion There were some effects of cadre s role, elderly s knowledge, and family support toward role toward the low utilization of elderly posyandu. Key words : cadre s role, elderly s knowledge, family support, and posyandu.
4 1. Latar belakang Masalah kesehatan merupakan masalah penting yang tengah di hadapi oleh masyarakat saat ini terutama yang tengah menimpa kaum wanita. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki konstribusi yang besar untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia. Oleh karena itu, menjadi suatu keharusan bagi semua pihak untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan masyarakat. Upaya untuk meningkatkan status kesehatan usia lanjut (lansia) di Indonesia merupakan salah satu program prioritas dan merupakan indikator keberhasilan pembangunan kesehatan (Suparmanto, 2006). Masa lanjut usia adalah masa dimana individu dapat merasakan kesatuan, integritas dan refleksi dari kehidupannya. Jika tidak, ini akan menimbulkan ketimpangan dan bahkan dapat mengakibatkan semacam penyakit kejiwaan. Jika ini terjadi maka keadaan masyarakat juga terganggu dimana lansia sebagai penguat transformator nilai dan norma berkurang baik dari segi kualitas maupun kuantitas (Latifah, 2010). Data lansia yang diperoleh dari Dinas Sosial Propinsi Jawa Tengah. sesuai data BPS tahun 2011 jumlah penduduk Jawa Tengah mencapai Jiwa. dari jumlah ini, jiwa atau 10,3 % merupakan orang lanjut usia. dari jumlah lansia yang di Jawa Tengah sebanyak orang atau 5,1 % merupakan lansia terlantar. Masyarakat kita saat ini memandang para lanjut usia sebagai orang-orang yang lemah, kurang produktif, kurang menarik, kurang energik, mudah lupa, mudah sakit dibandingkan dengan mereka yang masih dalam usia muda. Salah satu upaya pemerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan bagi penduduk yang berusia lanjut antara lain adalah dengan mengadakan posyandu lansia. Adapun tujuan dari pembentukan posyandu lansia yaitu meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut di masyarakat, untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna bagi keluarga, dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan dan komunikasi
5 antara masyarakat usia lanjut. Tetapi pada kenyataannya kunjungan usia lanjut ke posyandu lansia masih sangat rendah. Berdasarkan penelitian dari Frans Juniardi (2012) bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya kunjungan lansia ke posyandu lansia. Faktor-faktor tersebut yaitu pengetahuan lansia, jarak rumah dengan lokasi posyandu, sarana dan prasarana yang kurang memadai, kurangnya informasi tentang posyandu lansia, ekonomi dan penghasilan, kurangnya dukungan keluarga, sikap dan perilaku lansia yang tertutup, dan adanya fasilitas lain yang diberikan pemerintah. Islam mengajarkan pada umatnya agar berbuat baik kepada kedua orang tua, memberikan penjagaan, pemeliharaan di hari tuanya dan mengucapkan kepada keduanya perkataan yang mulia. Adapun ayat Al-Quran yang berhubungan dengan kecemasan yaitu ada dalam QS.Al Israa ayat : Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". Berdasarkan studi pendahuluan ada 3 Posyandu di Desa Kedondong ditemukan bahwa jumlah peserta yang mengikuti posyandu lansia semakin menurun setiap bulannya. Data menyebutkan bahwa kunjungan posyandu lansia menurun sekitar 5 % dibandingkan bulan- bulan sebelumnya. Berdasarkan uraian diatas, peneliti sangat tertarik meneliti apakah Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia (Lansia) Di Desa Kedondong, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas tahun 2014.
6 2. Perumusan masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka permasalahan yang akan diteliti adalah Faktor Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia di Desa Kedondong, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas? 3. Tujuan Penelitian a. Mengetahui peran kader dalam pemanfaatan posyandu lanjut usia di Desa Kedondong, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. b. Mengetahui tingkat pengetahuan lansia dalam pemanfaatan posyandu lanjut usia di Desa Kedondong, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. c. Mengetahui dukungan keluarga terhadap pemanfaatan posyandu lanjut usia di Desa Kedondong, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. 4. Tinjauan Pustaka a. Pengertian Posyandu Lansia Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Kegiatan posyandu adalah perwujudan dari peran serta masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan mereka. Posyandu lansia adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia khususnya lanjut usia (Depkes, 2000). Posyandu Lansia atau Kelopok Usia Lanjut (POKSILA) adalah suatu wadah pelayanan bagi usia lanjut di masyarakat, dimana proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lintas sektor pemerintah dan non-pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain-lain, dengan menitik beratkan pelayanan pada upaya promotif dan preventif (Soekidjo Notoatmodjo, 2007).
7 Usia lanjut atau lanjut usia adalah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih, yang secara fisik terlihat berbeda dengan kelompok umur lainnya (Depkes RI, 2003) b. Tujuan Posyandu Lansia Adapun tujuan dari dibentuknya posyandu lansia menurut Azrul (1998), yaitu : 1) Memelihara kondisi kesehatan dengan aktifitas fisik sesuai kemampuan dan aktifitas mental yang mendukung 2) Memelihara kemandirian secara maksimal 3) Melaksanakan diagnosa dini secara tepat dan memadai 4) Melaksanakan pengobatan secara tepat 5) Membina lansia dalam bidang kesehatan fisik spiritual 6) Sebagai sarana untuk menyalurkan minat lansia 7) Meningkatkan rasa kebersamaan diantara lansia 8) Meningkatkan kemampuan lansia untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan - kegiatan lain yang menunjang sesuai dengan kebutuhan c. Sasaran Sasaran pelaksanaan posyandu lansia yaitu: (1) sasaran langsung, usia lanjut (60-69 tahun), usia lanjut risiko tinggi >70 tahun atau 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan (Depkes RI, 2003). d. Pelayanan kesehatan di Posyandu Lansia Pelayanan kesehatan di kelompok Usia Lanjut meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) Usia Lanjut sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat perkembangannya dalam Buku Pedoman
8 Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) Usia Lanjut atau catatan kondisi kesehatan yang lazim digunakan di Puskesmas. e. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima terhadap usia lanjut dikelompok, mekanisme pelaksanaan kegiatan yang sebaiknya digunakan adalah sistem 5 tahapan (5 meja) sebagai berikut: 1) Tahap pertama: pendaftaran anggota Kelompok Usia Lanjut sebelum pelaksanaan pelayanan. 2) Tahap kedua: pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan usila, serta penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. 3) Tahap ketiga: pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan status mental 4) Tahap keempat: pemeriksaan air seni dan kadar darah (laboratorium sederhana) 5) Tahap kelima: pemberian penyuluhan dan konseling f. Faktor Faktor yang Berpengaruh 1) Peran Kader Kader kesehatan atau promotor kesehatan adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh dan dari masyarakat yang bertugas mengembangkan masyarakat. Kader adalah seseorang yang karena kecakapannya atau kemampuannya diangkat, dipilih atau ditunjuk untuk mengambil peran dalam kegiatan dan pembinaan posyandu, dan telah mendapat pelatihan tentang KB dan kesehatan. Kader pemberdayaan masyarakat adalah anggota masyarakat desa dan kelurahan yang memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kemauan untuk menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif (Depkes, 2011). Berdasarkan Diretorat Bina Peran Serta Masyarakat Depkes RI memberikan batasan bahwa kader adalah warga masyarakat setempat yang
9 dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela. Kader posyandu berasal dari anggota masyarakat setempat, dapat membaca dan menulis huruf, berminat dan bersedia menjadi kader, bekerja secara sukarela dan memiliki kemampuan dan waktu luang. Peran kader dalam kegiatan posyandu yaitu berperan aktif dalam kegiatan posyandu dan mengajak masyarakat untuk aktif dalam kegiatan tersebut. Berdasarkan penelitian dari Puji Lestari, dkk (2011) diperoleh hasil bahwa kader berpengaruh terhadap keaktifan kunjungan lansia ke posyandu. Pelayanan kesehatan di kelompok Usia Lanjut meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) Usia Lanjut sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat perkembangannya dalam Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) Usia Lanjut atau catatan kondisi kesehatan. Tugas Kader dalam pelaksanaan Posyandu Lansia adalah Menyiapkan alat dan bahan, Melaksanakan pembagian tugas, Menyiapkan materi/media penyuluhan, Mengundang ibu-ibu untuk datang ke Posyandu, Pendekatan tokoh masyarakat, Mendaftar Lansia, Mencatat Mencatat kegiatan sehari-hari Lansia, Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan Lansia, Membantu petugas kesehatan dalam melakukan pemeriksaan kesehatan dan status mental, serta mengukur tekanan darah Lansia, Memberikan penyuluhan, Membuat catatan kegiatan Posyandu, Kunjungan rumah kepada ibu-ibu yang tidak hadir di Posyandu, Evaluasi bulanan dan perencanaan kegiatan Posyandu (Depkes RI,2003) 2) Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, penciuman,
10 raba dan rasa. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Selanjutnya menurut pengalaman dan hasil penelitian Rogers dalam Notoatmodjo (2003), dijelaskan bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan bersifat lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Hal ini sesuai dengan Supriyatno (2000), yang menggemukakan bahwa pengetahuan yang salah tentang tujuan dan manfaat posyandu dapat menimbulkan salah persepsi yang akhirnya kunjungan lansia keposyandu rendah. Sosialisai mengenai program posyandu lansia akan menambah wawasan lansia mengenai pentingnya mengikuti posyandu lansia. Dengan mengikuti kegiatan posyandu, lansia akan mendapatkan penyuluhan tentang bagaimana cara hidup sehat dengan segala keterbatasan atau masalah kesehatan yang melekat pada mereka. Dengan pengalaman ini, pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia. Berdasarkan penelitian dari Naucie dan Wiwi (2011) terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap lansia terhadap pemeliharaan kesehatan. 3) Dukungan keluarga Dukungan keluarga adalah sebagai adanya kenyamanan, perhatian, penghargaan atau menolong orang dengan sikap menerima kondisinya, dukungan keluarga tersebut diperoleh dari individu maupun kelompok. Dukungan keluarga sangat mempengaruhi dalam memotivasi seseorang. Misalnya : menghormati dan menghargai orang lain, mengajaknya dalam acara keluarga dan pemeriksaan kesehatan. Menurut Chaplan (1976), bentuk dukungan keluarga yaitu memberikan informasi dapat berupa sarana pengarahan dan umpan balik
11 tentang bagaimana cara memecahkan masalah antara lain keluarga mengetahui anggota keluarganya telah memasuki masa tua, keluarga mengetahui masalah / penyakit yang biasa terjadi pada orang usia lanjut, keluarga mengetahui sebab-sebab lansia rentan terhadap masalah penyakit keluarga mengenali gejala-gejala yang terjadi apabila lansia mengalami masalah / sakit dan keluarga menganggap perawatan pada orang tua itu penting. 5. Metode Penelitian a. Desain Studi Rancangan penelitian yaitu analitik observasional, dengan pendekatan cross sectional b. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja sejumlah 194 responden. Sedangkan jumlah sampel yang digunakan yaitu menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan adalah setengah dari jumlah seluruh populasi yaitu 97 responden, dimana 48 responden memanfaatkan posyandu lansia dan 49 responden tidak memanfaatkan posyandu lansia. c. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari Variabel bebas yaitu faktor faktor yang mempengaruhi pemanfaatan posyandu lansia meliputi peran kader, pengetahuan responden, dan dukungan keluarga dan variabel terikat yaitu pemanfaatan posyandu lansia
12 d. Analisis data Analisis univariat, untuk mengetahui persentase tiap-tiap variabel, analisis bivariat untuk menganalisis hubungan antara variabel dependen dan independent dengan menggunakan chi Square (X²) dengan tingkat kepercayaan 95%. 6. Hasil Penelitian Analisis univariat yaitu untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi dan presentasi dari variabel yang diteliti baik variabel independen maupun variabel dependen yang meliputi peran kader, pengetahuan lansia, dukungan keluarga, dan pemanfaatan posyandu. Tabel 1 Distribusi Frekuensi Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Sokaraja I Variabel Dependen Frekuensi (N) Persentase (%) Peran kader 1. Baik 29 29,9 % 2. Cukup 36 37,1 % 3. Kurang 32 33,3 % Jumlah % Pengetahuan lansia 1. Baik 33 34, 0 % 2. Cukup 26 26, 8 % 3. Kurang 38 39,2 % Jumlah % Dukungan Keluarga 1. Baik 35 36, 1 % 2. Cukup 23 23, 7 %
13 3. Kurang 39 40,2 % Jumlah % Pemanfaatan Posyandu 1. Memanfaatkan 48 49,5 % 2. Tidak memanfaatkan 49 50,5 % Jumlah % Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa kelompok peran kader terdapat 29,9% baik, 37,1% cukup dan 33,3% kurang dengan pengetahuan lansia 34,0 % baik, 26,8% cukup dan 39,2 % kurang dengan dukungan deluarga 36,1 % baik, 23,7 % cukup dan 40, 2 % kurang dengan 49,5 % memanfaatkan dan 50,5% tidak memanfaatkan posyandu. 3. Analisis Bivariat Analisis bivariat dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh masingmasing variabel independen dan dependen. Pengujian analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji chi-square secara terperinci dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 2 Distribusi hubungan peran kader terhadap pemanfaatan posyandu lansia di Desa Kedondong, Kecamatan Sokaraja Tabel 2 Tabel hubungan peran kader terhadap pemanfaatan posyandu lansia di Desa Kedondong, Kecamatan Sokaraja Posyandu Lansia No Peran Kader Memanfaatkan Tidak Memanfaatkan Jumlah 1. Baik (24,1%) (75,9%) (100%) 2. Cukup (58,3%) (41,7%) (100%) 3. Kurang
14 Jumlah X² 10,748² p valeu 0,005 (62,5%) (37,5%) (100%) (49,5%) (50,5%) (100%) Dari tabel 2 dapat dilihat dari 97 responden, menganggap bahwa peran kader baik terdapat 7 orang (24,1%) yang berpengaruh memanfaatkan posyandu dan terdapat 22 orang (75,9%) yang tidak memanfaatkan posyandu. Peran kader cukup terdapat 21 orang (58,3%) yang berpengaruh memanfaatkan posyandu dan terdapat 15 orang (41,7%) yang tidak memanfaatkan posyandu. Peran kader kurang terdapat 20 orang (62,5%) yang berpengaruh memanfaatkan posyandu dan terdapat 12 orang (37,5%) yang tidak memanfaatkan posyandu. Untuk menganalisa hubungan peran kader terhadap pemanfaatan posyandu lansia tersebut maka dilakukan uji statistik chi-square dengan. Hasil perhitungan menunjukan X² hitung 10,748 2 dengan nilai p valeu = 0,005 kurang dari α = 0,05 maka dinyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara peran kader dengan pemanfaatan posyandu lansia. Tabel 3 Distribusi hubungan pengetahuan lansia terhadap pemanfaatan posyandu lansia di Desa Kedondong, Kecamatan Sokaraja Tabel 3 Tabel hubungan pengetahuan lansia terhadap pemanfaatan posyandu lansia di Desa Kedondong, Kecamatan Sokaraja Posyandu Lansia No Pengetahuan Lansia Memanfaatkan Tidak Memanfaatkan Jumlah 1. Baik (33,3%) (66,7%) (100%) 2. Cukup (42,3%) (57,7%) (100%) 3. Kurang (68,4%) (31,6%) (100%) Jumlah
15 X² 9,431² p valeu 0,009 (49,5%) (50,5%) (100%) Dari tabel 3 dapat dilihat dari 97 responden, menganggap bahwa pengetahuan lansia baik terdapat 11 orang (33,3%) yang berpengaruh memanfaatkan posyandu dan terdapat 22 orang (75,9%) yang tidak memanfaatkan posyandu. Pengetahuan lansia cukup terdapat 11 orang (42,3%) yang berpengaruh memanfaatkan posyandu dan terdapat 15 orang (41,7%) yang tidak memanfaatkan posyandu. Pengetahuan lansia kurang terdapat 26 orang (68,4%) yang berpengaruh memanfaatkan posyandu dan terdapat 12 orang (37,5%) yang tidak memanfaatkan posyandu. Untuk menganalisa hubungan peran kader terhadap pemanfaatan posyandu lansia tersebut maka dilakukan uji statistik chi-square dengan. Hasil perhitungan menunjukan X² hitung 9,431 2 dengan nilai p valeu = 0,009 kurang dari α = 0,05 maka dinyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan lansia dengan pemanfaatan posyandu lansia. Tabel 4 Distribusi hubungan dukungan keluarga terhadap pemanfaatan posyandu lansia di Desa Kedondong, Kecamatan Sokaraja Tabel 4 Tabel hubungan dukungan keluarga terhadap pemanfaatan posyandu lansia di Desa Kedondong, Kecamatan Sokaraja No Posyandu Lansia Dukungan Memanfaatkan Tidak Keluarga Memanfaatkan Jumlah 1. Baik (37,1%) (62,9%) (100%) 2. Cukup (34,8%) (65,2%) (100%) 3. Kurang (69,2%) (30,8%) (100%) Jumlah (49,5%) (50,5%) (100%) X² 10,205²
16 p value 0,006 Dari tabel 4 dapat dilihat dari 97 responden, menganggap bahwa dukungan baik terdapat 13 orang (37,1%) yang berpengaruh memanfaatkan posyandu dan terdapat 22 orang (75,9%) yang tidak memanfaatkan posyandu. Dukungan keluarga cukup terdapat 8 orang (34,8%) yang berpengaruh memanfaatkan posyandu dan terdapat 15 orang (41,7%) yang tidak memanfaatkan posyandu. Dukungan keluarga kurang terdapat 27 orang (69,2%) yang berpengaruh memanfaatkan posyandu dan terdapat 12 orang (37,5%) yang tidak memanfaatkan posyandu. Untuk menganalisa hubungan peran kader terhadap pemanfaatan posyandu lansia tersebut maka dilakukan uji statistik chi-square dengan. Hasil perhitungan menunjukan X² hitung 10,205 2 dengan nilai p valeu = 0,006 kurang dari α = 0,05 maka dinyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pemanfaatan posyandu lansia. 7. Pembahasan a. Pengaruh kader posyandu terhadap pemanfaatan pelayanan posyandu lansia Berdasarkan analisis univariat menunjukan bahwa kader kesehatan yang lebih banyak pelayanan posyandu berada di titik sedang dengan prosentase 37,1 % hasil uji statistic dengan chi-square menunjukan probabilitas (p) lebih kecil dari α (0,005 < 0,05). Hal ini menunjukan adanya pengaruh kader kesehatan terhadap pemanfaatan posyandu lansia.
17 Berdasarkan Diretorat Bina Peran Serta Masyarakat Depkes RI memberikan batasan bahwa kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela. Kader posyandu berasal dari anggota masyarakat setempat, dapat membaca dan menulis huruf, berminat dan bersedia menjadi kader, bekerja secara sukarela dan memiliki kemampuan dan waktu luang. Peran kader dalam kegiatan posyandu yaitu berperan aktif dalam kegiatan posyandu dan mengajak masyarakat untuk aktif dalam kegiatan tersebut. Berdasarkan penelitian dari Puji Lestari, dkk (2011) diperoleh hasil bahwa kader berpengaruh terhadap keaktifan kunjungan lansia ke posyandu. Tugas Kader dalam pelaksanaan Posyandu Lansia adalah Menyiapkan alat dan bahan, Melaksanakan pembagian tugas, Menyiapkan materi/media penyuluhan, Mengundang ibu-ibu untuk datang ke Posyandu, Pendekatan tokoh masyarakat, Mendaftar Lansia, Mencatat Mencatat kegiatan sehari-hari Lansia, Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan Lansia, Membantu petugas kesehatan dalam melakukan pemeriksaan kesehatan dan status mental, serta mengukur tekanan darah Lansia, Memberikan penyuluhan, Membuat catatan kegiatan Posyandu, Kunjungan rumah kepada ibu-ibu yang tidak hadir di Posyandu, Evaluasi bulanan dan perencanaan kegiatan Posyandu (Depkes RI,2003). b. Pengaruh pengetahuan responden terhadap pemanfaatan posyandu lansia
18 Berdasarkan hasil analisis univariat menunjukan bahwa tingkat pengetahuan responden terhadap pemanfaatan posyandu lansia dengan prosentase 34,0 % baik, 26,8% cukup dan 39,2 % kurang. Hasil uji statistic dengan chi-square menunjukan probabilitas (p) lebih kecil dari α (0,009 < 0,05). Hal ini menunjukan adanya pengaruh pengetahuan responden terhadap pemanfaatan posyandu lansia. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Naucie dan Wiwi (2011) bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap lansia terhadap pemeliharaan kesehatan. Sosialisai mengenai program posyandu lansia akan menambah wawasan lansia mengenai pentingnya mengikuti posyandu lansia. Dengan mengikuti kegiatan posyandu, lansia akan mendapatkan penyuluhan tentang bagaimana cara hidup sehat dengan segala keterbatasan atau masalah kesehatan yang melekat pada mereka. Dengan pengalaman ini, pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia. c. Pengaruh dukungan keluarga terhadap pemanfaatan posyandu lansia Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang mendapatkan dukungan 36,1 % baik, 23,7 % cukup dan 40, 2 % kurang. Hasil uji statistic menunjukan α (0,006 < 0,05). Hal ini menunjukan
19 adanya hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pemanfaatan posyandu lansia. Hal ini disebabkan karena responden dalam penelitian ini mendapatkan dukungan keluarga baik berupa dukungan emosional, informative, instrumental, ataupun penghargaan yang baik dari keluarga ataupun orang terdekat. Segala bentuk sumber informasi yang diterima oleh responden dapat memberikan rangsangan, penilaian dan pemahaman tersendiri tentang proses persalinan yang sedang dihadapinya (Yuniar, 2006). Menurut Chaplan (1976), bentuk dukungan keluarga yaitu memberikan informasi dapat berupa sarana pengarahan dan umpan balik tentang bagaimana cara memecahkan masalah antara lain keluarga mengetahui anggota keluarganya telah memasuki masa tua, keluarga mengetahui masalah / penyakit yang biasa terjadi pada orang usia lanjut, keluarga mengetahui sebab-sebab lansia rentan terhadap masalah penyakit keluarga mengenali gejala-gejala yang terjadi apabila lansia mengalami masalah / sakit dan keluarga menganggap perawatan pada orang tua itu penting. d. Pengaruh pemanfaatan posyandu lansia Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti melakukan penelitian pada responden yang memanfaatkan posyandu sebesar 49,5 % dan tidak memanfaatkan 50,5%. Pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh lansia tergantung pada predisposisi lansia mencakup karakteristik lansia
20 cenderung menggunakan pelayanan kesehatan meliputi variabel demografi dan variabel struktur sosial. Meskipun keluarga memberikan predisposisi untuk pemanfaatan pelayanan kesehatan namun ada beberapa faktor harus tersedia untuk menunjang pelaksanaan yaitu faktor kemampuan baik dari keluarga dan dari komunitas misalnya tersedianya fasilitas dan tenaga pelayanan kesehatan, lamanya menunggu pelayanan serta lamanya waktu yang digunakan untuk mencapai fasilitas pelayanan tersebut ( Muzaham, 1995). Fungsi pelayanan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan tidak dapat lagi seluruhnya ditangani oleh para dokter saja, apalagi keinginan itu mencakup kelompok masyarakat luas. Para dokter memerlukan bantuan tenaga paramedic, sanitasi, gizi, ahli ilmu sosial dan juga anggota masyarakat untuk melaksanakan program kesehatan. Tugas tim kesehatan ini dapat dibedakan menurut tahap/jenis kesehatan yang di jalankan yaitu promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi (Depkes RI, 2006). 8. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis faktor faktor yang mempengaruhi rendahnya pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia (Lansia) di Desa Kedondong, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut : a. Terdapat hubungan yang signifikan antara peran kader dengan pemanfaatan posyandu lansia dengan nilai p valeu = 0,005
21 b. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan lansia dengan pemanfaatan posyandu lansia p valeu = 0,009 c. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pemanfaatan posyandu lansia p valeu = 0, Saran Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, terdapat beberapa saran sebagai berikut a. Bagi kader kesehatan Diharapkan kader kesehatan aktif dalam melakukan tugasnya sebagai promotor kesehatan pada kelompok usia lanjut misalnya mengundang ibu - ibu lansia untuk datang ke posyandu, dan pendekatan tokoh masyarakat. b. Keluarga Diharapkan peran dari anggota keluarga lebih di maksimalkan misalnya dengan mengingatkan, mengantarkan lansia untuk datang ke tempat posyandu c. Tenaga kesehatan Diharapkan peran dari tenaga kesehatan lebih aktif lagi misalnya aktif dalam penyuluhan, meningkatkan dan merencanakan program kesehatan yang mampu memberikan informasi lebih lengkap tentang masa lansia. Hal ini bertujuan agar lansia dapat mengetahui keluhan yang di rasakan serta mengatasinya. Daftar Pustaka Arikunto, S Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
22 Dahlan S Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika file:///e:/ump/file/ik/jurnal/kementerian/kesehatan/republik/indonesia.htm Frans Juniardi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Kunjungan Lansia Ke Posyandu Lansia Di Puskesmas Batang Beruh Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi. Manan, E Kamus Pintar Kesehatan Wanita. Jogjakarta: Buku Biru. Manuaba, I.B Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC Noucie S Dan Wiwi E Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Lansia Mengenai Posbindu Di Rw 07 Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Bandung Nurchasanah, Ensiklopedi Kesehatan Wanita. Yogyakarta: Familia Notoatmodjo S Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta Puji Lestari, dkk Beberapa Faktor yang Berperan Terhadap Keaktifan Kunjungan Lansia ke Posyandu Studi Kasus di Desa Tamantirto Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Propinsi DIY. Media Medika Indonesiana. Semarang Saryono, Kumpulan Instrumen Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika Survey Demografi Kesehatan Indonesia Depkes : Jakarta Sugiyono Statistik Untuk Penelitian. Jakarta : Alfabeta
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia (Lansia) Di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia (Lansia) Di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Citra Hadi Kurniati Program Studi Kebidanan DIII Fakultas Ilmu
Lebih terperinciFAKTOR INTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN LANSIA BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA DESA MAYUNGAN KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN
FAKTOR INTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN LANSIA BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA DESA MAYUNGAN KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : FARIDA KUSUMANINGRUM J 410 100 065
Lebih terperinciOleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP LANSIA MENGENAI POSBINDU DI RW 07 DESA KERTAWANGI KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2011 Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Rabiatunnisa 1610104257 PROGRAM STUDI BIDAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu kesehatan perlu dipelihara
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN Oleh MAHARDIKA CAHYANINGRUM NIM: 030113a050 PROGRAM
Lebih terperinciSIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN
SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN Asrina Pitayanti (STIKES Bhakti HUsada Mulia) ABSTRAK Pelayanan pada lansia untuk meningkatkan derajad kesehatan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS MIROTO SEMARANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS MIROTO SEMARANG Nova Silviyani * ), Vilda Ana Veria Setyawati ** ) *) Alumni Fakultas Kesehatan UDINUS 2011 **) Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat memperoleh pelayanan Keluarga
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015
HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015 Meuthya Aulia Dodhy Putri* Drs. H. Junaid., M.Kes** Lisnawaty, S.KM., M.Kes** Email: meuthyaaulia@gmail.com*
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J
ARTIKEL ILMIAH GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MP-ASI DAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN DI POSYANDU PERMATA DESA BAKI PANDEYAN KABUPATEN SUKOHARJO Disusun
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Fenomena ini dikenal sebagai penuaan penduduk yang terjadi di seluruh dunia. Pada Tahun
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah populasi berusia 60 tahun atau lebih adalah yang paling cepat berkembang di dunia, disebabkan karena penurunan kesuburan dan meningkatnya usia harapan hidup.
Lebih terperinciMamik R 1, Endang 1 1. Program Studi DIII Keperawatan STIKES Pemkab Jombang ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KEAKTIFAN LANSIA DATANG KE POSYANDU LANSIA DI DUSUN KUDU DESA KUDU BANJAR KECAMATAN KUDU KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2013 THE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ACTIVITY ELDER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia, dimulai sejak dari awal kehidupan. Usia lanjut adalah sekelompok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia hidup di dunia akan mengalami proses menua. Menurut Nugroho (2008) proses menua adalah proses yang terjadi di sepanjang hidup manusia, dimulai sejak dari awal
Lebih terperinciOleh : Merlly Amalia ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DALAM EVALUASI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU DESA CIDENOK WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI. nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy,
BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. Posbindu 1. Definisi Posbindu Posbindu adalah suatu forum komunikasi alih tehnologi dan pelayanan bimbingan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Gusti Evi Zaidati 1, Deni Suryanto 2 1 Akademi Kebidanan Banjarbaru, Kalimantan Selatan,
Lebih terperinciJurnal Kesehatan Kartika 50
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG POSYANDU DENGAN KETERATURAN IBU MENGUNJUNGI POSYANDU DI DESA CIBEBER RW 14 PUSKESMAS CIBEBER CIMAHI TAHUN 2010 Oleh : Indria Astuti dan Rivqoh Stikes A. Yani Cimahi ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KOTA BANDAR LAMPUNG Nyimas Aziza* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Posyandu lansia salah satu upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan pembangunan manusianya. Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan yang lebih diarahkan pada upaya menurunkan
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu
1 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian di Desa Tegowanu Nurul Budi Lestari 1, Agus Sartono 2, Erma Handarsari 3 1,2,3 Program Studi S1 Ilmu Gizi FIKKES Universitas Muhammadiyah Semarang asartono15@yahoo.com
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG THE CORRELATION BETWEEN HUSBAND S SUPPORT WITH FREQUENCY OF PUERPERIAL REPEATED VISITATION IN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta jiwa dan meningkat menjadi 20.547.541 pada tahun 2009. Badan kesehatan dunia WHO memperkirakan
Lebih terperinciAnis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Mengikuti Posyandu dengan Kenaikan Berat Badan Balita Usia 2-3 Tahun di Kelurahan Sawah Besar Kecamatan Gayamsari Semarang The Correlation between Mothers Knowledge
Lebih terperinciGAMBARAN PEMANFAATAN KMS OLEH KADER POSYANDU BALITA SEHAT DI DUSUN BEDOYO KIDUL,DESA BEDOYO, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA
40 GAMBARAN PEMANFAATAN KMS OLEH KADER POSYANDU BALITA SEHAT DI DUSUN BEDOYO KIDUL,DESA BEDOYO, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA Intan Nugroho 1, Budi Rahayu 1 1 Stikes Jen. A.Yani
Lebih terperinciOleh : Suyanti ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 0-5 TAHUN DI PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Suyanti ABSTRAK Proses pertumbuhan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013 Tri Tunggal 1, Syamsuddin Alan 2, Hj.Chairiyah 3 ABSTRAK
Lebih terperinciKata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU Rina Dwi Ariyani 1, Rini Susanti 2, Eko Mardiyaningsih 3 1,2,3 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Semarang ABSTRACT Integrated
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU LANSIA DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUSSALAM TAHUN 2012
HUBUNGAN PERILAKU LANSIA DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUSSALAM TAHUN 22 Fitri Hayani Hasugian¹, Namora Lumongga Lubis², Tukiman² ¹Mahasiswi Peminatan
Lebih terperinciBETTY YULIANA WAHYU WIJAYANTI J.
HUBUNGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PROGRAM POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUHPELEM KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciHUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA
29 HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA CORRELATION BETWEEN POSYANDU X S SERVICE WITH ELDERLY SATISFACTION LEVEL ENDAH RETNANI WISMANINGSIH Info Artikel Sejarah Artikel Diterima
Lebih terperinciVolume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KB KONDOM DI DESA BANGSALAN KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI The Relationship Between The Knowledge Level And Men s Participation In Family
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN
HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN Endah Purwaningsih, Yunita Trihapsari ABSTRAK Program Stimulasi, Deteksi dan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU LANSIA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU LANSIA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA Aris Dwi Cahyono, Hera Dwi Safitri Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri ABSTRAK Kunjungan lansia ke posyandu
Lebih terperinciPENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA
45 PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA (Studi Eksperimental di Dusun Paron II, Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem) Widhi Sumirat Dosen Akper Pamenang,
Lebih terperinciKata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERILAKU HIDUP SEHAT DENGAN KEAKTIFAN IBU DAN BALITA DATANG KE POSYANDU GEMBLEKAN, KALIKOTES, KLATEN TAHUN 214 Susilo Yulianto Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta
Lebih terperinciNisa khoiriah INTISARI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 2 TAHUN DI DESA TURSINO KECAMATAN KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO Nisa khoiriah INTISARI
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Nila Eriza Sativa 1610104275 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tergantung pada partisipasi masyarakat yang bersangkutan (Kemenkes RI,
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG Sri Heniarti Puskesmas Berangas Kabupaten Barito Kuala Email: filannoah@gmail.com
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI SERTA PERAN KELUARGA TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN SUBAN KECAMATAN BATANG ASAM TAHUN 2015 Herdianti STIKES
Lebih terperinciKOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN TINDAKAN MENGIMUNISASI POLIO DI POSYANDU ANGGREK DESA LANGENHARJO KELURAHAN LANGENHARJO KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO Oleh : Sri Aminingsih
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013 Nurjanatun Naimah 1, Istichomah 2, Meyliya Qudriani 3 D III Kebidanan Politeknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik dan optimal apabila proses kepemimpinan
BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Posyandu lansia merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan pada lanjut usia. Posyandu sebagai suatu wadah kegiatan yang bernuansa pemberdayaan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN Wahyuni, Nurul Amaliyah dan Yulia Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes
Lebih terperinciB. Tujuan Umum : Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan terhadap usia lanjut dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
PROGRAM KESEHATAN USIA LANJUT DI PUSKESMAS PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan telah membuahkan hasil meningkatnya umur harapan hidup dengan meningkatnya populasi
Lebih terperinciErma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang
HUBUNGAN PEKERJAAN, STATUS EKONOMI, PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGANPENGETAHUAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI PUSKESMAS BATURRADEN II KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2014 Erma Prihastanti, Puji
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Resha Cahyanti 201510104386 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV
Lebih terperinciFAKTOR INTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN LANSIA BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA DESA MAYUNGAN KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN
FAKTOR INTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN LANSIA BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA DESA MAYUNGAN KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN SkripsiIniDisusunGunaMemenuhi Salah SatuSyarat untukmemperolehijazah
Lebih terperinciOleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN POSYANDU OLEH IBU BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: MUTIARA THEO THERRA AWK 080201146 PROGRAM
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING (Tingkat Pengetahuan, Pendidikan, Sikap, Pekerjaan) KADER DENGAN KEAKTIFAN KADER PADA KEGIATAN POSYANDU DI DESA RAKIT
HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING (Tingkat Pengetahuan, Pendidikan, Sikap, Pekerjaan) KADER DENGAN KEAKTIFAN KADER PADA KEGIATAN POSYANDU DI DESA RAKIT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai
Lebih terperinciHubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Motivasi Memeriksakan Diri Di Posyandu Lansia Desa Sukodono Sidoarjo
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Motivasi Memeriksakan Diri Di Posyandu Lansia Desa Sukodono Sidoarjo Disusun Oleh: Elly Rachmawati., Dya Sustrami,S.Kep.,Ns.,M.Kes., Nuh Huda, M.Kep., Sp.KMB., Wiwiek
Lebih terperinciPromotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) DI RUANGAN PERAWATAN JIWA RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROPINSI SULAWESI TENGAH Sugeng Adiono Politeknik Kesehatan Kementerian
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 Hj. Norlena 1, Vonny Khresna Dewi 2, Suhrawardi 3 ABSTRAK Program pengembangan Desa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan memberikan dampak peningkatan pada angka Umur Harapan Hidup
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jumlah penduduk Lanjut Usia (lansia) semakin meningkat di dunia, termasuk juga di Negara Indonesia. Keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan memberikan dampak
Lebih terperinciDinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KADER DENGAN PERAN KADER POSYANDU LANSIA DI DESA KANGKUNG KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK Ike Putri Setyatama * ) * ) Akademi Kebidanan Karsa Mulia Semarang Korespondensi:
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU Rita Afni Kebidanan STIKes Hang Tuah Pekanbaru
Lebih terperinciTajudin Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN LANSIA YANG BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA MAWAR KELURAHAN PARIT LALANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MELINTANG KOTA PANGKALPINANG Tajudin Jurusan Keperawatan,
Lebih terperinciOleh : Aat Agustini ABSTRAK
HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIGASONG DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Aat Agustini ABSTRAK ibu yang mengalami
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN Tia Mema 1), Franckie R.R Maramis 1), Ardiansa A.T Tucunan 1) 1) Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU PURNAMA DI WILAYAH PUSKESMAS RINGINARUM KABUPATEN KENDAL
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU PURNAMA DI WILAYAH PUSKESMAS RINGINARUM KABUPATEN KENDAL CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE ABOUT POSYANDU TOWARD PARTICIPATION
Lebih terperinciSTUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WUS DALAM DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA GENUK KECAMATAN UNGARAN BARAT TAHUN 2015 JURNAL SKRIPSI
Lebih terperinciGLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP PENTINGNYA PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS NAMTABUNG KEC. SELARU KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT Fasiha (Poltekkes Kemenkes Maluku) ABSTRAK Sistem
Lebih terperinciHUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN
An Nadaa, Vol 1 No.1, Juni 2014, hal 26-31 Artikel VI HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN Relation of Quality of Health
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lanjut usia yang lazim disingkat, Lansia adalah warga negara Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lanjut usia yang lazim disingkat, Lansia adalah warga negara Indonesia yang berusia di atas 60 tahun (Badan Pusat Statistik, 2014). Menurut WHO saat ini di
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG MENOPAUSE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE WITH THE ATTITUDE OF MOTHER ABOUT MENOPAUSE
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG MENOPAUSE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE WITH THE ATTITUDE OF MOTHER ABOUT MENOPAUSE Nopi anggista Putri 1, Sukarni 2 dan Siti Maesaroh 3 Program Studi Kebidanan
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG
HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG CORRELATION STATUS TO WORK IN EXCLUSIVE BREASTFEEDING IN WARD PALEBON CITY DISTRICT PEDURUNGAN
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTUVITAS SEHARI-HARI DI DESA TUALANGO KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTUVITAS SEHARI-HARI DI DESA TUALANGO KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO THE RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT AND THE ELDERLY
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terhadap masalah kesehatan, khususnya terhadap kemungkinan jatuhnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara alamiah proses menjadi tua mengakibatkan kemunduran kemampuan fisik dan mental secara umum lebih banyak gangguan organ tubuh dikeluhkan oleh para usia
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA Nova Yulita Sellia Juwita Universitas Abdurrab Jl. Riau Ujung No 73 Pekanbaru 085376039565 nova.yulita@univrab.ac.id
Lebih terperinciPENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN
PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN Dwi Wahyu Wulan S, SST., M.Keb Prodi Kebidanan Bangkalan Poltekkes Kemenkes Surabaya dwwulan1@gmail.com ABSTRAK Setiap jam terdapat
Lebih terperinciHUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN
HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Hariadi Widodo 1, Nurhamidi 2, Maulida Agustina * 1 STIKES Sari Mulia Banjarmasin 2 Politeknik
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Suyanti ABSTRAK Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA THE RELATIONSHIP OF MOTHER S KNOWLEDGE TOWARDS STIMULATION OF TALKING AND LANGUAGE TO TODDLER
Lebih terperinciAsti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2
HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU TENTANG POSYANDU DAN KADER DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU DI KELURAHAN NANGGELENG WILAYAH KERJA PUSKESMAS NANGGELENG KOTA SUKABUMI Asti Nurilah Khadar
Lebih terperinciVolume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG P4K DENGAN PENGGUNAAN STIKER P4K DI DESA MIJEN KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS Ita Rahmawati 1, dan Devi Rosita 2 INTISARI P4K dengan stiker adalah merupakan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA MANCASAN WILAYAH PUSKESMAS BAKI I SUKOHARJO
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA MANCASAN WILAYAH PUSKESMAS BAKI I SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013 Nur Afita Rahmawati 1, Novi Anding Suciati 2, Istichomah 3 Program Studi D III
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1
HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Izasah S1 Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN KADER DENGAN PENANGANAN GIZI BALITA BAWAH GARIS MERAH (BGM) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEMUH 01 KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL
HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER DENGAN PENANGANAN GIZI BALITA BAWAH GARIS MERAH (BGM) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEMUH 01 KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL Masruroh ABSTRAK. Bawah Garis Merah adalah balita yang
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA Afroh Fauziah 1,Sudarti 2 INTISARI Latar Belakang:Angka Kematian Bayi
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU Titiek Idayanti Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto E-mail : tik.nurul@gmail.com ABSTRAK Seorang
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI Latar Belakang : Angka kematian ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. umur harapan hidup (life expectancy). Pembangunan kesehatan di Indonesia sudah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu hasil pembangunan kesehatan di Indonesia adalah meningkatnya umur harapan hidup (life expectancy). Pembangunan kesehatan di Indonesia sudah cukup berhasil,
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN Endang Rusdjianti, Iga Puput Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar Belakang: ASI merupakan makanan terbaik
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN PENGARUH PEMBERIAN BOOKLET DALAM MENINGKATKAN PERSEPSI DAN SIKAP KELUARGA UNTUK MENDUKUNG LANSIA MEMANFAATKAN POSYANDU LANSIA Abdul Halim*, Dwi Agustanti* *Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes
Lebih terperinciOleh : Aat Agustini ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG NUTRISI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA PERIODE APRIL MEI TAHUN 2015 Oleh : Aat Agustini ABSTRAK Pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kader merupakan tenaga non kesehatan yang menjadi. penggerak dan pelaksana kegiatan Posyandu. Kader merupakan titik sentral dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan berbasis masyarakat secara optimal oleh masyarakat seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan salah satu pendekatan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU (Studi di Desa Kemlagilor Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan tahun 2016) Siti Aisyah *Dosen Program Studi
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU (Studi di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis Tahun 2013) Firmansyah, Eka Jurusan Kesehatan Masyarakat,
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA 60-74 TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG Catharina Galuh Suryondari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes, Jalan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KADER DENGAN KINERJA POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016.
ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KADER DENGAN KINERJA POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016 Disusun Oleh : ANNISA TRIUTAMI NIM. D11.2012.01479 PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA
PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA Mardiana Zakir* Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG Anni Suciawati* *Fakultas Kesehatan Prodi Kebidanan Universitas Nasional Email Korespodensi:
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu Ainy M. Pakasi 1, Berthina H. Korah 2, Henry S. Imbar 3 1. D IV Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado 2. Jurusan
Lebih terperinciKeywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu
Correlation of Attitudes and Participation Mother in Posyandu with The Occurance Diarrhea of Toddlers in Posyandu Natar Village Nusadewiarti A, Larasati TA, Istiqlallia Faculty of Medicine Lampung University
Lebih terperinci