PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DOMINO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DOMINO"

Transkripsi

1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DOMINO TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA UNGGUL NEGERI 2 BOARDING SCHOOL BANDA ACEH TAHUN AJARAN 2015/2016 Fahnita Mulia Pratiwi, Zulfan, M. Arifin Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala ABSTRAK Penelitian ini mengangkat masalah bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe domino terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMA Unggul Negeri 2 Boarding School Banda Aceh, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prestasi belajar siswa melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe domino pada pembelajaran sejarah dan seberapa besar peningkatan prestasi belajar siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe domino di SMA Unggul Negeri 2 Boarding School Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa prestasi siswa pada kelas eksperimen lebih meningkat dari pada kelas kontrol. Pada kelas XI Mipa 1 (kelas eksperimen) siswa yang mencapai ketuntuasan sebesar 90%, dan kelas XI Mipa 2 (kelas kontrol) siswa yang mencapai ketuntasan adalah sebesar 20%. Perhitungan korelasi (r) untuk mencari pengaruh antar variabel X dan Y diperoleh hasil sebesar 0,9747 yang menunjukkan nilai korelasi yang sangat tinggi dan juga di peroleh hasil dari uji hipotesis (ujit) yaitu 26,881 sedangkan 1,68. Kata Kunci: Pembelajaran, Kooperatif, Tipe Domino. PENDAHULUAN Umumnya siswa menganggap mata pelajaran pendidikan sejarah sebagai pelajaran yang sangat membosankan sehingga mengakibatkan hasil belajar para siswa menjadi sangat rendah. Salah satu yang menyebabkannya yaitu sikap siswa yang pasif saat proses pembelajaran berlangsung. Siswa kurang meminati mata pelajaran sejarah. Hal-hal tersebut bisa disebabkan oleh metode guru pada saat mengajar kurang mampu menarik perhatian dan minat belajar siswa, pada saat mengajar guru lebih cenderung menggunakan metode ceramah, sehingga membuat siswa bosan untuk mengikuti pelajaran. Sistem pembelajaran di SMA Unggul Negeri 2 Boarding School Banda Aceh masih bersifat teacher centered, walaupun mereka sudah menerapkan Kurikulum Pada pembelajaran teacher centered ini, perhatian siswa masih terfokus pada guru sehingga 149

2 suasana kelas cenderung kaku, siswa pasif dan lambat dalam menyerap konsep yang disampaikan guru.sistem pembelajaran seperti ini sering membuat siswa bosan dan jenuh untuk belajar, karena guru hanya mengajar dengan cara yang monoton. Saat ini guru dituntut mampu menerapkan berbagai model pembelajaran diantaranya Example non example, picture and picture, numbered head together, talking stick, snowball throwing, make and match, dan tipe pembelajaran yang merangsang minat belajar peserta didik. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang mampu menarik minat siswa ialah model pembelajaran kooperatif tipe Domino. Pembelajaran kooperatif tipe ini dapat berhasil karena dalam tipe ini siswa dirancang untuk melakukan aktivitas berpikir, kemandirian, menyenangkan, saling ketergantungan, multi sensasi, artikulasi dan kecerdasan emosional. Elemen yang ada dalam aktivitas ini adalah kerja kelompok, membaca, bergerak, berbicara, menulis, mendengarkan, melihat dan kerja individu dan tidak perlu tata ruang yang khusus (Paull Ginnis, 2008: ). Domino merupakan model pembelajaran yang berbeda dan menyenangkan, karena metode domino lebih menuntut siswa berfikir, mengingat, memprediksi, menuntut semua siswa untuk terlibat dan membantu siswa pemalu ikut serta secara terbuka. Tujuan inilah yang menjadi ciri model tipe domino yang dapat diterapkan pada pembelajaran Sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan model pembelajaran kooperatif tipe domino berpengaruh terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas XI SMA Unggul Negeri 2 Boarding School tahun ajaran 2015/2016 dan untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe domino. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan ( field research) yaitu dengan pengumpulan data pengamatan langsung mengenai subjek yang diteliti dan teknik studi kepustakaan ( library research), yaitu memperoleh data dari literature atau buku-buku yang berkaitan dan mendukung dalam penelitian ini. Sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sogiyono, 2012:107). Dalam penelitian eksperimen terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut sedapat mungkin sama ( homogen) atau mendekati sama karakteristiknya. Pada kelompok eksperimen diberikan pengaruh atau treatment tertentu, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan. Selanjutnya proses penelitian berjalan dan diobservasi untuk menentukan perbedaan atau perubahan yang terjadi pada kelompok eksperimen. Penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, 150

3 melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Analisis data digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe domino terhadap kemampuan belajar pada mata pelajaran sejarah. Selanjutnya karena penelitian ini memiliki dua variabel yaitu persepsi siswa (X), dan persepsi siswa (Y), maka perlu diketahui bagaimana hubungan keduanya maka penulis menggunakan rumus korelasi product moment, Sudjana (2005:369) yaitu : ( )( ) )²} ( )²} Keterangan : r harga koefisien korelasi antara X dan Y X variabel X (prestasi belajar domino) Y variabel Y (prestasi belajar ceramah) XY jumlah produk X dan Y N jumlah sampel nilai prestasi belajar domino dikuadratkan nilai prestasi belajar ceramah yang dikuadratkan. Langkah selanjutnya setelah harga koefisien korelasi diperoleh adalah menguji apakah koefisien korelasi signifikan atau tidak yaitu dengan menggunakan uji-t pada derajat signifikan 5% ( α : 0.05), dengan rumus yang ditentukan oleh Sudjana (2005: 380), yaitu: harga t tabel pada taraf signifikan α 0,05 (5%), derajat kebebasan dk (n-2), dengan kriteria sebagai berikut: Terima Ha > Terima Ho HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari prestasi belajar siswa yang menggunakan model kooperatif tipe domino dan metode ceramah, maka data nilai pembelajaran kooperatif tipe domino (X) dan nilai metode ceramah (Y) ditulis dalam kolom berikut ini : 1. Kolom nomor urut ( jumlah subjek penelitian) 2. Kolom X adalah prestasi model pembelajaran kooperatif tipe domino 3. Kolom Yadalah prestasi metode ceramah 4. Kolom nilai prestasi domino dikuadratkan 5. Kolom nilai prestasi metode ceramah dikuadratkan 6. Kolom XY yaitu hasil perkalian antara nilai prestasi domino dan nilai prestasi metode ceramah. Berikut ini adalah hasil dari nilai prestasi model pembelajaran kooperatif tipe domino dan model ceramah: t r n hasil hitung distribusi koefisien korelasi jumlah sampel yang diteliti Untuk menghitung hipotesis diterima atau ditolak maka harga t hitung dibandingkan dengan 151

4 Tabel Perhitungan Nilai Prestasi Model Pembelajaran Kooperaif Tipe Domino dan Metode Ceramah. No. X Y XY Dari tabel diatas maka peneliti akan menentukan koefisien korelasi menggunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Sudjana (2005:369), yaitu: ( )( ) )²} ( )²} 40(107750) (1690)(1275) {40(143500) (1690) }{40(83025) (1275) } { }{ } ( )( ) ,34 0,9747 Besarnya koofesien korelasi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok yaitu: kriteria nilai koefisien korelasi, Riduwan (2013:81) : Interval Koefisien 0,80 1,000 0,60 0,799 0,40 0,599 0,20 0,399 0,00 0,199 Tingkat Hubungan Sangat Kuat Kuat Cukup Rendah Sangat Rendah Hasil penentuan korelasi product moment dalam penelitian diperoleh harga koefisien korelasi sebanyak (r 0,9747). Kriteria nilai koefisien korelasi menurut tabel diatas jika koefisien 0,80-1,000 maka tingkat hubungan sangat tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien korelasi yang positif tersebut menunjukkan hasil belajar siswa SMA Unggul Negeri 2 Boarding School Banda Aceh termasuk dalam korelasi yang sangat tinggi. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran kooperatif tipe domino dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran sejarah di SMA Unggul Negeri 2 Boarding School Banda Aceh. Hal ini diketahui dari hasil analisis penelitian diperoleh gambaran terdapat hubungan yang erat antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe domino terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran sejarah di SMA Unggul Negeri 2 Boarding School Banda Aceh, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe domino terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran sejarah di SMA Unggul Negeri 152

5 2 Boarding School Banda Aceh, dianalisis menggunakan rumus korelasi product moment. Adapun langkah-langkah dalam model pembelajaran kooperatif tipe domino ini adalah (Ginnis, 2008: ): Menyiapkan satu set kartu yang berukuran A6 atau A7, masing-masing dibagi menjadi dua dengan garis seperti kartu domino. Satu sisinya berisi pertanyaan dan sisi lainnya jawaban. Pertanyaan dan jawabannya pada tiap kartu tidak sesuai. Kartu dikocok dan dibagikan, masing-masing satu. Setiap orang dapat mulai membaca pertanyaannya. Seseorang di ruangan memiliki jawabannya. Dia membacanya dan yang lain harus menentukan apakah menurut mereka jawabannya benar atau salah dengan mengangkat ibu jari naik ke atas atau ke bawah. Jika tidak seorang pun menawarkan, guru menanyakan siapa mengira mereka mungkin memiliki jawaban benar. Akibatnya, beberapa orang menawarkan jawaban dan kelas berdebat mana yang benar. Siapapun yang memiliki jawaban benar menanyakan pertanyaan di kartunya dan seterusnya. Kertika para siswa telah memainkan kartu dominonya, mereka tetap ikut memutuskan apakah jawaban siswa lain benar atau salah. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang membantu mahasiswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-sama di antara sesama anggota kelompok akan meningkatkan motivasi, produktivitas, dan perolehan belajar (Solihatin, 2009:5). Metode ceramah adalah metode yang dikatakan tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Meski metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada anak didik, tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pengajaran. Apalagi dalam pendidikan dan pengajaran tradisional, seperti di pedesaan, yang kekurangan fasilitas (Bahri, 2002:109). Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa hasil belajar sebagian besar siswa memiliki prestasi yang baik, pada penentuan korelasi produk moment dalam penelitian diperoleh harga koefisien korelasi sebanyak (r 0,9747) yang termasuk dalam korelasi yang sangat kuat. Nilai koefisien korelasi yang positif tersebut menunjukkan hasil belajar siswa SMA Unggul Negeri 2 Boarding School Banda Acehdapat meningkat. Kegunaan uji korelasi produk moment adalah untuk mencari hubungan variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), sehingga pada pengujian Hipotesis yang menetukan signifikan korelasi ataupun hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dari penelitian ini diperoleh ( 26,881) dan ( 1,68) dengan kriteria pengujian bahwa jika > maka signifikan dan jika maka tidak signifikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengaruh atau hubungan antara variabel (X) dan variabel (Y) adalah signifikan. Dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe domino terhadap prestasi belajar siswa terhadap 153

6 prestasi belajar sejarah siswa kelas XI Mipa 1 SMA Unggul Negeri 2 Boarding School Banda Aceh. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa daripada dengan menggunakan metode ceramah. Hal ini juga telah dibuktikan oleh penelitian sebelumnya yang melakukan penelitian dengan membandingkan metode ceramah dengan metode kooperatif TAI (team accelerated instruction). Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Tarmiyanti menunjukkan perbedaan yang jelas antara hasil kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu 17.06, dan 1,30. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI ( team accelarated instruction) terdapat pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat. Begitu juga dengan hasil penelitian yang penulis lakukan menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe domino memberi pengaruh yang siginifikan terhadap hasil belajar siswa dengan tingkat ketuntasan kelas eksperimen mencapai 95%, sedangkan ketuntasan kelas kontrol hanya mencapai 20%. Perbedaan yang sangat jauh ini membuktikan bahwa model pembelaran kooperatif tipe domino bisa diterapkan sebagai model pembejaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa tidak hanya di SMA Unggul Negeri 2 Boarding School Banda Aceh, tetapi uga di SMA lainnya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe domino terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran sejarah di SMA Unggul Negeri 2 Boarding School Banda Aceh berikut: Pertama, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe domino berpengaruh terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas XI SMA Unggul Negeri 2 Boarding School Banda Aceh karena pada hasil penelitian penentuan korelasi product momentdiperoleh harga koefisien korelasi sebanyak (r0,9747) hasil ini termasuk dalam korelasi yang sangat tinggi. Nilai koefisien korelasi yang tingi menunjukkan hasil belajar siswa SMA Unggul Negeri 2 Boarding School Banda Aceh dapat meningkat. Kedua, kegiatan belajar dengan metode kooperatif tipe domino dapat berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Dalam pengujian yang mencari hubungan variabel X dan variabel Y diperoleh nilai korelasi sebesar 0,9747 dan nilai 26,881 sedangkan nilai 1,68. Nilai ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe domino terhadap prestasi siswa kelas XI SMA Unggul Negeri 2 Boarding School Banda Aceh. Ketiga, dalam penerapan model pembelajaran tipe domino ini terdapat juga kendala yaitu, dikelas eksperimen kurangnya kemampuan siswa dalam memahami langkah-langkah model pembelajaran domino yang diterangkan oleh peneliti saat proses pembelajaran. Selain kendala di atas, kendala yang didapatkan oleh peneliti yaitu kurangnya rasa percaya diri peserta didik 154

7 dalam menjawab pertanyaan yang diajukan meskipun jawaban yang mereka berikan benar. Sedangkan pada kelas kontrol siswa merasa bosan karena peneliti menggunakan metode ceramah bervariasi, metode tersebut kurang menarik dan monoton bagi siswa, sehingga kelas menjadi tidak kondusif. DAFTAR PUSTAKA Djamarah, Bahri Syaiful Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Ginnis, Paul Trik dan Taktik Mengajar: Strategi Meningkatkan Pencapaian di Kelas. Jakarta: PT. Indeks. Riduwan Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Solihatin, Etin, dan Rahardjo, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Sudjana Metode Statistika. Bandung. PT. Tarsito. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 155

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN MAKE A MATCH. (Artikel Skripsi) Oleh. Muji Aprilia Fitriani

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN MAKE A MATCH. (Artikel Skripsi) Oleh. Muji Aprilia Fitriani PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN MAKE A MATCH (Artikel Skripsi) Oleh Muji Aprilia Fitriani PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL PENGARUH INTEGRASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI MATERI LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DENGAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DENGAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DENGAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE DALAM PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VII SMP NEGERI 2 BANDA ACEH Supri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel

Lebih terperinci

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI BIOSFER KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PANCUR BATU G. Lian Y. Nababan. NIM. 06110005

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen. 32 BAB III METODE PENELITIAN Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kelas, dimana ada kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

Eli Santana Siregar. Dosen FKIP Univeristas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

Eli Santana Siregar. Dosen FKIP Univeristas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU DI SMP NEGERI 2 TANTOM ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN PROVINSI SUMATERA UTARA Eli Santana

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penyajian pelajaran dimana, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan. efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat.

METODE PENELITIAN. penyajian pelajaran dimana, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan. efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat. III. METODE PENELITIAN A. Metode yang digunakan Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Syaiful Aswan (2006:95) metode eksperimen adalah cara penyajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,

Lebih terperinci

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Belajar Siswa, Pembelajaran Matematika

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Belajar Siswa, Pembelajaran Matematika DESKRIPSI AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS X DI SMA NEGERI I TIBAWA Nurain R. Ahmad, Ali Kaku, Perry Zakaria Jurusan Pendidikan Matematika F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL DAN QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI ARITMETIKA SOSIAL

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL DAN QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI ARITMETIKA SOSIAL PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL DAN QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI ARITMETIKA SOSIAL Zumrotul Faizah (Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Unisma) Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

Mutia Rahmah, M. Arifin, Zulfan Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala ABSTRAK

Mutia Rahmah, M. Arifin, Zulfan Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala ABSTRAK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MIA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 KRUENG BARONA JAYA ACEH BESAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Dalam penelitian eksperimen ini, peneliti dapat melakukan manipulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Keefektifan Penerapan Kombinasi Metode Numbered Head Together dan Index Card Match dalam meningkatkan Hasil Belajar Aspek Kognitif Akidah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik saat ini

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik saat ini I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik saat ini cenderung pada pencapaian target materi kurikulum, lebih mementingkan pada penghafalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reserch) kuantitatif. Pada dasarnya penelitian ini mengunakan pendekatan deduktifinduktif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen merupakan metode yang bertujuan untuk menjelaskan sebab- akibat

III. METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen merupakan metode yang bertujuan untuk menjelaskan sebab- akibat III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode eksperimen merupakan metode yang bertujuan untuk menjelaskan sebab- akibat antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam peneliti ini adalah eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari pendidikannya. Semakin baik tingkat pendidikan suatu negara, semakin baik juga sumber daya manusianya.

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (JURNAL) Oleh SYAHDA AULIA FATMANINGRUM

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (JURNAL) Oleh SYAHDA AULIA FATMANINGRUM 1 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (JURNAL) Oleh SYAHDA AULIA FATMANINGRUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini semakin hari kualitasnya makin

I. PENDAHULUAN. Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini semakin hari kualitasnya makin I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini semakin hari kualitasnya makin lemah. Titik lemah dalam kurikulumnya adalah rendahnya kompetensi guru dalam menggali potensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental design dan jenis

Lebih terperinci

Ismarti 1, Raja Rizca Gusfyana 1. Indonesia Abstrak

Ismarti 1, Raja Rizca Gusfyana 1. Indonesia   Abstrak Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika; Vol. 4, No. ; 05 ISSN 30-534 Diterbitkan oleh PYTHAGORAS Universitas Riau Kepulauan PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE MAKE A MATCH DENGAN NUMBERED HEAD TOGETHER

Lebih terperinci

Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN MODEL PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE DENGAN MEDIA MODUL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN MATRIKS

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) DAN NESTED BERBANTUAN KARTU SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI STATISTIKA SISWA SMA N 2 PEKALONGAN Moh. Aminudin 1) 1) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF QUICK ON THE DRAW

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF QUICK ON THE DRAW 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID KELAS XI SMA NEGERI 1 TANAH MERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Nilda Desmariza*,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Metode tersebut digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan peneliti adalah Metode penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode kuantitatif

Lebih terperinci

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi JSEE - Vol. III, No. 1 April 015 ISSN : 35-6719 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TINDAKAN, PRINSIP DAN MOTIF EKONOMI DI KELAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Geografi, yang diujikan dalam ujian nasional merupakan pelajaran

I. PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Geografi, yang diujikan dalam ujian nasional merupakan pelajaran 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Geografi, yang diujikan dalam ujian nasional merupakan pelajaran jurusan di sekolah menengah atas sehingga pelajaran geografi perlu mendapat perhatian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melakukan penelitian, diperlukan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Batudaa yang terletak di Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen III. METODE PENELITIAN A. Metode dan Prosedur Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan Design menggunakan metode Non-equivalent

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Menurut Sugiyono metode penelitian pendidikan dapat diartikan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,

Lebih terperinci

PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN PKn RINGKASAN SKRIPSI Oleh : ENDAH KUSUMASTUTI

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACIEVEMENT DIVISION

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACIEVEMENT DIVISION PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACIEVEMENT DIVISION DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF QUIZ TEAM PADA KELAS X SMA NEGERI 16 BANDA ACEH Muhsinah

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (Suatu Penelitian di SMP Negeri 10 Gorontalo) Jurusan Pendidikan sejarah Fakulkas Ilmu sosial, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun Ajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun Ajaran BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Atinggola Jalan Bintara No 7 Desa Pinontoyonga Kecamatan Atinggola

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER (NHT), TEAM ASSIST INDIVIDUALIZATION (TAI ) DAN CERAMAH TANYA JAWAB TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN 2011/2012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. dengan The randomized pretest-posttest control group design (rancangan tes

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. dengan The randomized pretest-posttest control group design (rancangan tes A III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian tentunya diperlukan suatu metode yang sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Metode penelitian menurut Sugiyono (006:1)

Lebih terperinci

*keperluan korespondensi, tel/fax : ,

*keperluan korespondensi, tel/fax : , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 1 Tahun 2016 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 1-8 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia STUDI KOMPARASI MODEL

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental. Penelitian kuantitatif yang digunakan menggunakan rumusan masalah asosiatif,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung) PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung) Novia Nalom Larasati Email: vhia_luv321@yahoo.com No Hp 0857 6824 9824 I Komang Winatha

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI 18 BANDA ACEH. Rizawati, Sulaiman, Alfiati Syafrina

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI 18 BANDA ACEH. Rizawati, Sulaiman, Alfiati Syafrina FKIP Unsyiah Volume 2 Nomor 1, 113-112 Januari 2017 HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI 18 BANDA ACEH Rizawati, Sulaiman, Alfiati Syafrina Rizawati51@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif maksudnya adalah penelitian yang langsung dilakukan di medan (lapangan). 1 Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan belajar siswa tersebut dengan prosedur yang di tentukan. 3

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan belajar siswa tersebut dengan prosedur yang di tentukan. 3 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar yang terprogram dalam bentuk pendidikan formal dan non formal. 1 Pendidikan pula diartikan sebagai usaha yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI ANTARA PBL DAN MAM DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI ANTARA PBL DAN MAM DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI ANTARA PBL DAN MAM DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR Novita Sari Tiandani, Tedi Rusman, Nurdin Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014:2). Lebih lanjut lagi Sukardi

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014:2). Lebih lanjut lagi Sukardi 22 III. METODE PENELITIAN 3.1.Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014:2). Lebih lanjut lagi Sukardi menjelaskan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 selama kurang lebih 2 bulan terhitung sejak April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian eksperimen untuk mengkaji pengaruh model Cooperative Learning tipe CIRC terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Mengkaji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang

III. METODE PENELITIAN. Mengkaji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang 30 III. METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian kooperatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Mengkaji

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN MEDIA KOLASE PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP 18 BANDA ACEH

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN MEDIA KOLASE PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP 18 BANDA ACEH PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN MEDIA KOLASE PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP 18 BANDA ACEH Ikram 1, Hasmunir, Thamrin Kamaruddin 3 1 Email: ikramrasyidin@gmail.com

Lebih terperinci

Moh.Masnun, Isti Marotusy Syarifah

Moh.Masnun, Isti Marotusy Syarifah Efektivitas Pemberian Tugas Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Matematika Di SMA Ma arif Bulakamba Kabupaten Brebes Moh.Masnun, Isti Marotusy Syarifah Program Studi

Lebih terperinci

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong, ABSTRAK

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong,   ABSTRAK Jurnal EducatiO Vol. 5 No. 2, Desember 2010, hal. 31-42 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI ALAT-ALAT OPTIK KELAS VIII

Lebih terperinci

JSEE - Vol. II, No. 2 November 2014 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

JSEE - Vol. II, No. 2 November 2014 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi JSEE - Vol. II, No. November 014 ISSN : 354-6719 PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERAIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KETENAGAKERJAAN DI KELAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitan ini adalah siswa kelas XI IPS SMAN 8 Kota Bandung pada tahun ajaran 2013/2014. Kemudian terpilih dua kelas yaitu kelas XI IPS 1 dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR Mela Marzuki, Erlina Rupaidah, Nurdin Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro This study

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PEMBELAJARAN EFEKTIF DI KELAS V SD NEGERI 50 BANDA ACEH. Asma Diani, Soewarno, Mislinawati.

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PEMBELAJARAN EFEKTIF DI KELAS V SD NEGERI 50 BANDA ACEH. Asma Diani, Soewarno, Mislinawati. PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PEMBELAJARAN EFEKTIF DI KELAS V SD NEGERI 50 BANDA ACEH Asma Diani, Soewarno, Mislinawati Asmadiani11@gmail.com ABSTRAK Kurang menguasai pengelolaan kelas adalah salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses untuk mengembangkan potensi dirinya agar memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. Proses untuk mengembangkan potensi dirinya agar memiliki kekuatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut UU No. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan kita. Seorang guru dalam pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan kita. Seorang guru dalam pendidikan memegang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang paling penting dalam kehidupan kita. Seorang guru dalam pendidikan memegang peranan yang penting, oleh karena itu majunya pendidikan

Lebih terperinci

pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan

pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan 1 2 pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan secara terpisah dari keterampilan berbahasa jenis lainnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Serang 3, kecamatan Serang, kabupaten Serang Provinsi Banten

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL CS DAN MM

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL CS DAN MM STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL CS DAN MM Eka Suderajat Nurdin dan Darwin Bangun Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro

Lebih terperinci

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen Peranan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Quiz ( Quiz Team ) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Fisika Kelas XI IPA MAN Pol-Man Kabupaten Polewali Mandar Fadhila Program Studi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan mampu merubah pola hidup manusia dari pola tradisional menjadi pola yang moderen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Juliansyah Noor penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus menerus dicari solusinya. Hal ini disebabkan karena hasil belajar siswa merupakan indikator tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting yang diperlukan bagi setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting yang diperlukan bagi setiap manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal penting yang diperlukan bagi setiap manusia untuk memperoleh pengetahuan, wawasan serta meningkatkan martabat dalam kehidupan. Manusia

Lebih terperinci

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM:

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN CIRI-CIRI LINGKUNGAN SEHAT DAN LINGKUNGAN TIDAK SEHAT KELAS III SD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya pembangunan sumber daya manusia yang berperan dalam membentuk peserta didik yang diharapkan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan pendekatan, secara garis besar dibedakan menjadi dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. 1 Pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Seperti yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Seperti yang 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Seperti yang dijelaskan: Menurut Sukardi (2008: 166) Penelitian korelasi adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia khususnya Lampung masih banyak. menggunakan pembelajaran yang bersifat tradisional. Salah satunya adalah

1. PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia khususnya Lampung masih banyak. menggunakan pembelajaran yang bersifat tradisional. Salah satunya adalah 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses kegiatan belajar mengajar yang banyak berlangsung di sekolahsekolah yang ada di Indonesia khususnya Lampung masih banyak menggunakan pembelajaran yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saja tetapi bagaimana caranya membuat suasana belajar yang menarik, menyenangkan, dan siswa dengan mudah memahami materi pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. saja tetapi bagaimana caranya membuat suasana belajar yang menarik, menyenangkan, dan siswa dengan mudah memahami materi pelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar mengajar yang berlangsung disekolah akan berjalan dengan baik apabila terjadinya interaksi yang optimal antara siswa dan guru dalam rangka mencapai suatu

Lebih terperinci

ARTIKEL. Oleh Frisnawati Siburian NIM Dosen Pembimbing Skripsi, Mara Untung Ritonga, M.Hum., Ph.D.

ARTIKEL. Oleh Frisnawati Siburian NIM Dosen Pembimbing Skripsi, Mara Untung Ritonga, M.Hum., Ph.D. ARTIKEL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (BERPIKIR, BERPASANGAN DAN BERBAGI) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN FAKTA DAN OPINI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SORKAM BARAT TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ST DAN TS DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ST DAN TS DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ST DAN TS DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI Eka Yulistiana Edy Purnomo dan Tedi Rusman Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam makna yang lebih luas bisa berarti rancangan penelitian.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Pengaruh Kemampuan Membaca Terhadap Kemampuan Menganalisis Resensi Buku Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Pelajaran 2014/2015

Pengaruh Kemampuan Membaca Terhadap Kemampuan Menganalisis Resensi Buku Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Pelajaran 2014/2015 Pengaruh Kemampuan Membaca Terhadap Kemampuan Menganalisis Resensi Buku Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Pelajaran 2014/2015 Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI Abstrak

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. Nurlia Astika, Ngurah Ayu Nyoman M

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. Nurlia Astika, Ngurah Ayu Nyoman M EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Nurlia Astika, Ngurah Ayu Nyoman M Program Studi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang nurliastika@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian penulis

Lebih terperinci