BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Gebang 1 SD Negeri Gebang 1 merupakan salah satu sekolah di lingkungan Kecamatan Bonang Kabupaten Demak, yang merupakan sekolah gabungan dari SD Negeri Gebang 1 dan SD Negeri Gebang 2. Sekolah yang berada di tengah-tengah lingkungan masyarakat yang sebagian besar mata pencaharian sebagai petani, baik petani sawah maupun petani tambak, karena daerah ini termasuk daerah pesisir yang berdekatan dengan pantai utara Pulau Jawa. Sebagai sekolah gabungan, SD Negeri Gebang 1 mampu menyerap dan mengelola siswa yang sangat besar. Lahan berupa tanah seluas m², dengan luas bangunan m², terdiri dari 12 ruang kelas, 1 ruang guru,1 ruang kepala sekolah, 1 gedung perpustakaan, 10 kamar mandi/wc, dan 1 kantin sekolah. Pada tahun pelajaran 2015/2016 siswa yang belajar di sekolah ini berjumlah 415 siswa. Dengan dikelola oleh 16 orang tenaga pengajar, yang terdiri dari 8 orang PNS dan 8 orang tenaga wiyata bhakti, serta 1 orang penjaga sekolah, SD Negeri Gebang 1 mampu membawa prestasi yang cukup gemilang. Sebagai bukti dengan banyaknya kejuaraan yang diraih, baik tingkat kecamatan, kabupaten, maupun provinsi. Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, kegiatan ekstra kurikuler dan pendidikan karakter, sekolah ini dilengkapi dengan beberapa sarana dan

2 44 prasarana. Segala fasilitas yang dimiliki oleh sekolah ini antara lain: ruang kelas, ruang perpustakaan, lapangan volly, lapangan basket, tempat parkir, toilet yang memadai, serta tempat ibadah (mushola) yang sedang dalam proses pembangunan. Visi dari SD Negeri Gebang 1 adalah Terwujudnya warga sekolah yang beriman, sopan, berbudi pekerti luhur, loyalitas, serta berprestasi. Sedangkan misi SD Negeri gebang 1 adalah: 1. Mewujudkan manusia beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia 2. Meningkatkan kedisiplinan 3. Melestarikan budaya dan lingkungan 4. Menciptakan suasana aman dn tenteram 5. Menumbuhkembangkan daya kreativitas 6. Menerapkan teknologi tepat guna dan berdaya guna Tujuan Sekolah : Tujuan umum pendidikan SD Negeri Gebang 1 mengacu pada tujuan umum pendidikan nasional dan tujuan umum pendidikan dasar yaitu : a. Memberi landasan dan arahan kerja semua personil dengan meningkatkan rasa profesionalisme b. Memberi motivasi bagi pengembangan kerja yang lebih baik c. Memberi arahan dan meningkatkan loyalitas terhadap etos kerja d. Meningkatkan rasa percaya diri dan disiplin untuk mencapai tujuan pendidikan

3 45 e. Selalu mengikuti inovasi dan bisa menerapkan perkembangan pendidikan Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai pada tahun pelajaran 2015/2016 ini adalah sebagai berikut : 1) Menyiapkan siswa-siswi sebagai generasi penerus bangsa yang berilmu dan berakhlakul karimah 2) Membantu masyarakat dalam penuntasan pendidikan dasar (wajib belajar sembilan tahun) 3) Membantu masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia 4) Membantu dan menunjang program pemerintah dalam lapangan pendidikan dengan kurikulum yang berlaku yang menuju pada usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa 5) Memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme terhadap bangsa dan negara 4.2 Hasil Penelitian Konteks program pendidikan karakter di SD Negeri Gebang 1 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Dalam penyelenggaraan pendidikan, faktor karakter dan kecakapan hidup merupakan hal yang perlu diperhatikan. Itulah

4 46 sebabnya setiap guru mempunyai beban dan rasa tanggung jawab dalam hal pendidikan karakter terhadap perkembangan siswanya. Kepala SD Negeri Gebang 1 Kecamatan Bonang Kabupaten Demak, menjelaskan: Pendidikan karakter sangat perlu untuk diterapkan kepada warga sekolah. Karenanya SDN Gebang 1 sebagai lembaga pendidikan bertanggung jawab untuk melaksanakan program pemerintah dan ingin menanamkan pendidikan karakter kepada warga sekolah khususnya siswa. Sehingga setelah anak lulus dari sekolah ini mereka dapat berbaur di masyarakat dengan karakter yang baik, dan tidak mudah terpengaruh oleh sikapsikap negatif yang timbul di masyarakat sebagai dampak dari globalisasi. (Hasil wawancara tanggal 2 Maret 2016) Hasil wawancara tersebut mengisyaratkan bahwa pendidikan karakter sangat dibutuhkan oleh sekolah. Sekolah memandang perlu adanya pendidikan karakter karena memiliki tanggung jawab moral untuk mendidik dan menanamkan nilai-nilai karakter yang baik, sehingga anak tidak hanya memiliki pengetahuan dan kecerdasan saja tetapi juga mempunyai karakter yang baik. Pendidikan karakter tidak hanya menunjukkan hal mana yang benar dan salah saja, tetapi lebih dari itu untuk menanamkan nilai-nilai yang baik dan akhirnya menjadi suatu kebiasaan, sehingga siswa memiliki kepribadian yang mantap, yang kelak dapat menjadi teladan yang baik di lingkungannya. Jadi penanaman nilai karakter tidak terbatas pada

5 47 pengetahuan saja, tetapi juga nilai sikap dan perilaku nyata. Pendapat tentang perlunya pendidikan karakter bagi SDN Gebang 1 seperti pernyataan di atas diperkuat oleh pendapat salah seorang guru kelas 5 yang menyatakan bahwa : Menghadapi era globalisasi saat ini banyak anak muda yang mudah terpengaruh oleh perbuatan yang tidak menunjukkan karakter bangsa Indonesia yang baik, oleh sebab itu pendidikan karakter di SDN Gebang 1 ini sangat perlu ditanamkan kepada anak sejak dini, dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak menjadi terbiasa melakukan perbuatan yang baik. Diharapkan siswa nantinya menjadi generasi yang tidak mudah terpengaruh oleh perbuatan yang tidak pantas untuk dilakukan. (Hasil wawancara pada tanggal 2 Maret 2016) Berdasarkan wawancara di atas memberikan gambaran kepada kita tentang perlunya pendidikan karakter bagi siswa dan perlunya menanamkan nilai tersebut sejak dini agar menjadi suatu kebiasaan, terutama bagi siswa di SDN Gebang 1 Kecamatan Bonang. Diharapkan siswa ketika berada di masyarakat akan menjadi generasi yang kuat yang tidak mudah terpengaruh oleh perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia terutama di era globalisasi saat ini. Dari sudut pandang yang berbeda, salah seorang guru kelas 6 memberikan penjelasan tentang

6 48 pentingnya pendidikan karakter di SDN Gebang 1, sehingga hal inilah yang menjadi alasan dan latar belakang tentang adanya program pendidikan karakter di sekolah ini. Beliau menyatakan bahwa: Pendidikan karakter di sekolah memang sangat diperlukan. Apalagi melihat kondisi para pemuda saat ini. Walaupun dasar dari pendidikan karakter adalah dalam lingkungan keluarga, tetapi SDN Gebang 1 sebagai lembaga pendidikan merupakan wahana yang strategis yang memungkinkan peserta didik dengan latar belakang sosial budaya yang beragam untuk dapat berinteraksi antar sesama, saling beradaptasi, dan menciptakan suasana komunikasi sosial yang baik. (Wawancara tanggal 2 Maret 2016) Dari hasil wawancara di atas telah memberikan gambaran akan latar belakang dan alasan perlunya pendidikan karakter menjadi program bagi pembelajaran di SDN Gebang 1 ini. Karena masyarakat sekolah dalam hal ini guru dan peserta didik berasal dari latar belakang yang berbeda, kondisi sosial ekonomi yang berbeda pula maka perlu diwujudkan penanaman karakter dalam masyarakat sekolah, agar tercipta interaksi sosial yang harmonis dalam lingkungan budaya sekolah yang aman dan nyaman. Adapun tujuan dari program pendidikan karakter di sekolah, kepala sekolah juga menjelaskan bahwa:

7 49 Tujuan dari program pendidikan karakter di SDN Gebang 1 antara lain 1) Untuk mengembangkan potensi peserta didik sebagai insan yang memiliki nilai dan karakter yang baik sebagai warga negara dan warga masyarakat, 2) Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai tradisi dan budaya yang baik di masyarakat, 3) Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa, 4) Mengembang kan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, disiplin, berwawasan kebangsaan, serta religius, 5) Menciptakan dan mengembangkan lingkungan sekolah sebagai lingkungan yang aman, nyaman, penuh kejujuran, dan penuh kreativitas. (Wawancara pada tanggal 2 Maret 2016) Hasil wawancara di atas memberikan gambaran bahwa pada dasarnya tujuan pendidikan karakter di SDN Gebang 1 adalah mengembangkan potensi dasar peserta didik yang masih murni untuk berkembang sesuai dengan kodratnya, dengan difasilitasi lingkungan sekolah yang aman, nyaman, bersahabat, dalam lingkungan yang religius, sehingga mereka berkembang dengan penuh kreativitas, mengembang kan wawasan kebangsaan, dan tujuan utama adalah menjadi calon pemimpin bangsa yang berkualitas dengan nilai-nilai karakter bangsa yang baik.

8 50 Untuk mengetahui pemahaman lebih lanjut, peneliti juga melakukan studi dokumen tentang program dan kegiatan yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pendidikan karakter di sekolah ini. Dalam hal ini peneliti mempelajari program pendidikan karakter di SDN Gebang 1 dan laporan kegiatan yang telah dilaksanakan sehubungan dengan pendidikan karakter di sekolah ini. Dokumen yang kami temukan antara lain program pesantren kilat tahun lalu, kegiatan pramuka, hasil pelaksanaan program sewu mikir (WUKIR), pembacaan asma ul husnah tiap pagi, dan kegiatan Jumat sehat, dengan senam pagi dilanjutkan kebersihan lingkungan. Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru, dan studi dokumen di atas telah memberi gambaran kepada kita bahwa SDN Gebang 1 memandang perlu adanya pendidikan karakter dan adanya program ini mempunyai tujuan yang jelas, serta wujud kegiatan yang jelas pula, sehingga diharapkan tujuan sekolah akan terlaksananya dengan baik. Hal lain yang menjadi perhatian peneliti adalah bagaimana program pendidikan karakter itu dilaksanakan. Maka peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas 6, beliau mengatakan bahwa : Pelaksanaan pendidikan karakter diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran, kemudian diwujudkan dalam kegiatan pembisaaan dan diharapkan menjadi budaya bagi lingkungan sekolah. Peran guru sebagai pendidik tidak hanya mengajar memenuhi

9 51 kewajiban dalam memenuhi target kurikulum saja, tetapi juga mendidik dan menanamkan nilai-nilai yang tersirat dalam pembelajaran, kemudian memberi contoh dan teladan untuk melaksanakan nilai-nilai yang diajarkan dalam kehidupan nyata. (Wawancara tanggal 16 Maret 2016) Dari hasil wawancara diatas telah mendapat informasi bahwa dalam pelaksanaan program pendidikan karakter di SDN Gebang 1, peran guru sebagai pendidik sangat utama. Karena proses pelaksanaan pendidikan karakter ini diintegrasikan dalam kegiatan belajar mengajar pada setiap mata pelajaran. Kemudian diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dan untuk dijadikan sebagai pembiasaan. Dalam hal ini tidak lepas dari peran penting guru, yang tidak hanya mengajar dan mengejar target kurikulum saja tetapi lebih penting juga dalam memberikan contoh dan teladan bagi siswa-siswanya, serta memberikan arahan dan bimbingan, dan akhirnya menjadi suatu budaya tersendiri bagi sekolah. Penjelasan serupa juga disampaikan oleh guru Pendidikan Agama Islam di SDN Gebang 1. Beliau menyatakan bahwa : Pada dasarnya pelaksanaan pendidikan karakter di SDN Gebang 1 ini telah masuk dalam program setiap mata pelajaran, jadi tidak hanya pada mata pelajaran pendidikan agama saja. Kemudian guru selalu mengarahkan agar menjadi suatu pembiasaan dalam budaya sekolah. Guru selalu mengarahkan nilai-nilai positif dari setiap mata pelajaran, kemudian guru dan

10 52 siswa bersama-sama merealisasikan nilainilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. (Wawancara tanggal 16 Maret 2016) Dari pernyataan di atas diketahui bahwa pada dasarnya pelaksanaan program pendidikan karakter sudah diintegrasikan ke dalam setiap mata pelajaran yang ada, dan juga melalui pembiasaan dan budaya sekolah. Guru mengarahkan peserta didik agar dapat memetik nilai-nilai yang terdapat dalam mata pelajaran yang diterimanya, kemudian guru dan siswa merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pelaksanaan program pendidikan karakter yang terintegrasi dalam kurikulum ini, maka peneliti mempelajari dokumen kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran yaitu silabus dan RPP yang memang tercantum adanya nilai-nilai karakter yang harus ditanamkan pada tiap kompetensi yang diajarkan. Selain itu peneliti juga melakukan observasi di lapangan, dan memang di SDN Gebang 1 telah melakukan pembiasaan berupa kegiatan baris sebelum masuk ruangan, upacara bendera hari Senin sebagai wujud penanaman kedisiplinan dan cinta tanah air, pembacaan asmaul husnah bersama-sama, adanya senam pagi pada hari Jumat, dan kebersihan lingkungan. Karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup, berperilaku, bekerja sama, dan berinteraksi sosial baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan

11 53 negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang mandiri, dapat membuat keputusan sendiri dan siap bertanggung jawab akibat dari keputusan yang dibuatnya. Kepala SDN Gebang 1 juga menambahkan tentang program pendidikan karakter yang dilakukan, beliau menyatakan bahwa : Program pendidikan karakter SDN Gebang 1 diantaranya adalah program pengembangan kurikulum, program pengembangan diri siswa, program kegiatan pembiasaan, dan program keteladanan. (Wawancara tanggal 16 Maret 2016) Dari keterangan di atas diketahui bahwa program pendidikan karakter yang dilaksanakan di SDN Gebang 1 antara lain adalah 1) Pengembangan kurikulum karena memang sudah menjadi program nasional pemerintah, 2) Program pengembangan diri, 3) Program kegiatan pembiasaan, dan 4) Program keteladan. Hal itu sesuai dengan yang diungkapkan oleh guru kelas 6 dan guru agama di atas Input program pendidikan karakter di SDN Gebang 1 Tujuan pendidikan karakter adalah mendorong lahirnya anak-anak yang baik, dapat tumbuh dalam karakter yang baik, dengan kapasitas dan komitmennya untuk melakukan berbagai hal yang baik dan melakukan segalanya dengan benar, dan cenderung memiliki tujuan hidup.

12 54 Terkait dengan sangat diperlukannya program pendidikan karakter di SD Negeri Gebang 1 serta untuk mencapai visi, misi, dan tujuan sekolah, maka kepala sekolah merencanakan program bersama dengan warga sekolah, antara lain dewan guru beserta komite sekolah. Setelah program yang direncanakan disepakati, maka disosialisasikan kepada warga sekolah, termasuk siswa dan orang tua siswa. Hal ini didasari oleh kepentingan bersama demi terciptanya warga sekolah yang berkarakter baik. Dalam merencanakan dan melaksanakan pendidikan budaya dan karakter bangsa ini kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lain sebagai suatu komunitas pendidik secara bersama-sama menerapkan ke dalam kurikulum melalui: program pengembangan diri (kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan, dan pengkondisian), pengintegrasian dalam mata pelajaran, dan melalui budaya sekolah. Melalui upaya ini maka pembelajaran di sekolah dasar melatih keterampilan dasar, kemampuan intelektual serta nilai-nilai pendidikan karakter, sehingga dapat bersinergi, berkomunikasi, dan beradaptasi dalam masyarakat. Dalam hal ini guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi aktif sehingga dapat membantu mengembangkan potensi dan kompetensinya. Adapun program pendidikan karakter di SD Negeri Gebang 1 pada tahun pelajaran 2015/2016 tertera pada tabel berikut.

13 55 Tabel 4.1 PROGRAM KEGIATAN PENDIDIKAN KARAKTER SDN GEBANG 1 KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK TAHUN No Program 1. Penerapan pendi dikan karakter melalui PBM 2. Pembuatan silabus dan RPP Penanggung Jawab Guru Penjas dan bendahara sekolah Kepala Sekolah Biaya/ sarpras Waktu Keterangan Juli 2015 Dana BOS Juli 2015 Dana BOS 3. Program 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) 4. Kegiatan sholat dhuhur berjamaah 5. Kegiatan upacara Hari Besar KS dan Guru Pend. Agama Guru Agama dan Guru Kls 6 KS dan Guru Kls 5 - Setiap hari Setiap hari waktu dhuhur Agustus, November, Mei 2016 Dana BOS Dana BOS 6. Kegiatan Persami Guru Pembina Pramuka Agustus 2015 Dana BOS 7. Pembacaan Asmaul Husnah Semua Guru Kelas 8. Senam Pagi Guru kelas dan Penjasorkes Setiap hari Dana BOS Setiap Jumat Dana BOS 9. Kegiatan Jumat bersih Guru kelas dan Penjasorkes Setiap Jumat Dana BOS 10 Ektra kurikuler seni tari Guru Keg. Ektra tari Setiap Rabu sore Dana BOS 11 Kegiatan Pramuka Guru Pembina Pramuka Setiap Jumat sore Dana BOS 12 Kegiatan Rebana Guru Pembina Rebana dan Guru Agama 13 Gerakan Penghijauan di lingkungan sekolah 14 Kegiatan Pesantren Kilat Setiap Sabtu sore Guru Penjas Oktober- Desember 2015 Guru Pend. Agama Dana BOS Dana BOS Juni 2016 Dana BOS 15 Pembuatan mushola di sekolah KS dan Guru Pend. Agama Dana Suka rela wali murid dan WUKIR

14 56 Program tersebut, peneliti peroleh dari dokumen yang ada di SD Negeri Gebang 1, yang terdapat dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) serta dokumen pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan. Dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter pada diri peserta didik tentunya seorang guru dituntut untuk memperhatikan kepribadian peserta didiknya. Hal ini diperlukan agar peserta didik mampu memahami dan merasakan serta mengerjakan nilainilai yang berlaku dalam masyarakat kelak. Untuk ini, dalam rangka lebih memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter telah teridentifikasi 18 nilai yang bersumber dari Agama, Pancasila, Budaya, dan Tujuan Pendidikan Nasional. ke 18 nilai tersebut adalah: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab. Pada tingkat individu, pendidikan pada dasarnya membantu mengembangkan potensi diri menjadi manusia yang berakhlak mulia, berwatak baik, cerdas, dan kreatif. Selanjutnya pendidikan juga dapat menimbulkan kemampuan individu untuk menghargai dan menghormati perbedaan dan pluralitas budaya sehingga dapat memiliki sikap yang terbuka dan demokratis. Maka akan tercipta generasi bangsa yang mempunyai rasa toleransi tinggi, yang mampu memahami setiap perbedaan, dan mampu bekerja sama antar budaya dalam suasana demokratis.

15 57 Sehubungan dengan pelaksanaan program pendidikan karakter tersebut SD Negeri Gebang 1 Kecamatan Bonang Kabupaten Demak menggunakan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu KTSP, dengan inovasi muatan lokal tertentu sesuai dengan kondisi dan potensi lokal daerah. Seperti yang dikemukakan oleh Kepala SDN Gebang 1: Kurikulum yang digunakan SDN Gebang 1 ini adalah kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Yang pada dasarnya Kurikulum KTSP kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan (sekolah), namun dalam pengembangannya mengacu pada Standar Nasional Pendidikan yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Di dalam KTSP ini dikembangkan nilai-nilai karakter yang sesuai yang masing-masing nilai diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran (Hasil wawancara tanggal 16 Maret 2016) Dari hasil wawancara di atas telah memberikan informasi bahwa dalam melaksanakan program pendidikan karakter, SD Negeri Gebang 1 menggunakan Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), yang pada dasarnya merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan (sekolah) dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan yang telah disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Kurikulum KTSP mempunyai prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral

16 58 untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran lebih berpusat pada peserta didik, sedangkan guru berperan sebagai gasilitator dan motivator terhadap siswa. Kepala SDN Gebang 1 juga menjelaskan tentang pengembangan nilai-nilai karakter yang terintegrasi dalam mata pelajaran, juga telah terprogram secara riil dalam silabus dan RPP yang dibuat oleh guru. Beliau menjelaskan : Pengembangan nilai-nilai karakter diintegrasikan dalam setiap kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran. Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam silabus dan RPP, dengan langkah-langkah: 1) Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat pada Standar Isi untuk menentukan nilai-nilai budaya dan karakter yang dicantumkan; 2) Melihat keterkaitan antara Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dengan nilai-nilai dan Indikator pendidikan karakter; 3) Mencantumkan nilai-nilai karakter ke dalam silabus; 4) Mencantumkan nilai-nilai yang sudah tertera dalam silabus ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. (Wawancara tanggal 16 Maret 2016) Hasil wawancara di atas memberikan informasi bahwa pengembangan nilai-nilai pendidikan karakter

17 59 diintegrasikan di setiap kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran. Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam silabus dan RPP yang merupakan pedoman dan langkah-langkah dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara terfokus sesuai dengan yang diharapkan. Guru adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab atas pendidikan muridnya. Artinya guru harus memiliki dasar-dasar kompetensi dan kemampuan yang sesuai dengan bidang tugasnya. Seperti yang dijelaskan oleh salah guru kelas 1 tentang kemampuan guru yang dimiliki di SDN Gebang 1 ini, bahwa : Pada dasarnya guru di SDN Gebang 1 telah memenuhi standar kompetensi yang sesuai dengan program pendidikan karakter sekolah. Para guru telah mempunyai motivasi yang kuat untuk mengembangkan potensinya. Selain itu sekolah juga berusaha meningkatkan kemampuan guru dalam mensukseskan program pendidikan karakter dengan selalu memberikan pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam setiap rapat sekolah. (Wawancara tanggal 20 April 2016) Dari hasil wawancara di atas tersirat bahwa kepala sekolah selaku manajer di sekolah berusaha untuk selalu memberikan pembinaan dengan memacu potensi guru dalam pelaksanaan program pendidikan karakter di sekolah. Karena suksesnya program sekolah menjadi tanggung jawab bersama komponen sekolah

18 60 terutama komponen pendidik. Maka dalam setiap rapat dewan guru, kepala sekolah selalu memberikan pembinaan kepada guru untuk meningkatkan kompetensinya dalam hal pelaksanaan program pendidikan karakter di sekolah. Satu hal yang tidak kalah penting peranannya dalam mensukseskan pelaksanaan program pendidikan karakter di SDN Gebang 1 adalah ketersediaan peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan sangat menunjang pelaksanaan proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar seperti ketersediaan gedung ruang kelas, meja dan kursi, serta peralatan dan media pelajaran lainnya. Begitu juga ketersediaan sarana dan prasarana lain yang secara tidak langsung juga berpengaruh dan ikut menunjang pelaksanaan program. Seperti yang dijelaskan oleh bendahara SDN Gebang 1 sebagai berikut : Untuk menunjang pelaksanaan program pendidikan karakter di SDN Gebang 1, pihak sekolah berusaha memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Seperti keberadaan meja kursi sebagai sarana penting dalam proses pembelajaran, juga buku-buku paket dan media pendidikan lain yang sangat berperan dalam pelaksanaan KBM. Selain itu juga secara bertahap sekolah memenuhi prasarana lain seperti lapangan olah raga, mushola, penghijauan, dan taman sekolah, serta poster-poster yang mendukung keindahan dan nilai-nilai karakter sekolah juga dipenuhi sekolah. (Wawancara tanggal 22 Maret 2016)

19 61 Hasil wawancara di atas memberikan informasi bahwa untuk menunjang pelaksanaan program pendidikan karakter di SDN Gebang 1, pihak sekolah secara bertahap dan terus menerus memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Untuk melaksanakan program tersebut sesuai dengan standar BSNP seperti gedung sekolah, meja, kursi, buku paket, media pelajaran yang mendukung. Sarana seperti gedung perpustakaan, lapangan sebagai sarana olah raga, mushola sebagai sarana ibadah bersama bagi siswa yang mayoritas muslim. Gerakan penghijauan dan taman sekolah juga menambah asri dan nyaman bagi warga sekolah yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Selain itu adanya poster-poster tentang budi pekerti juga ikut menjadi pendukung pelaksanaan program pendidikan karakter di SDN Gebang 1 Pelaksanaan program sekolah tersebut tidak luput dari keberadaan sumber dana yang menjadi pendukung pokok bagi sekolah. Dalam hal ini bendahara sekolah menambahkan : Sumber dana pelaksanaan program pendidikan karakter di SDN Gebang 1 sebagian besar berasal dari pemerintah melalui BOS. Namun untuk hal-hal tertentu yang bersifat insidental seperti menengok teman sakit, semua dana partisipasi siswa. Kemudian untuk pembangunan mushola sebagai sarana ibadah bersama dana berasal dari swadaya wali murid, serta gerakan sukarela seminggu sekali mengumpulkan dana Rp 1.000,00 tiap siswa. (Wawancara tanggal 22 Maret 2016)

20 62 Dari wawancara di atas jelaslah bahwa sumber dana rutin dalam pelaksanaan program pendidikan karakter di sekolah ini bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Sedangkan dalam kegiatankegiatan yang bersifat insidental selain dari dana BOS juga dilaksanakan dana sukarela dari siswa maupun orang tua siswa. Seperti pelaksanaan tempat ibadah semua berasal dari swadaya orang tua siswa. Hal ini menunjukkan adanya dukungan yang positif dari warga masyarakat terhadap pelaksanaan program sekolah. Selain itu sekolah juga mengajarkan kepada siswa adanya gerakan WUKIR (Gerakan Sewu Mikir) dengan mengumpulkan dana sukarela dan rutin setiap hari Senin sebesar Rp 1.000,00. Dari dana yang terkumpul dapat membantu pelaksanaan pembangunan tempat ibadah di sekolah. Salah seorang siswa kelas 5 memberikan penjelasan kepada peneliti tentang kegiatan pendanaan di SDN Gebang 1: Sekolah tidak menarik iuran bulanan, hanya saat ada teman yang sakit, kita iuran bersama. Dan setiap hari Senin semua siswa iuran bersama rupiah untuk membantu pembangunan mushola. (Wawancara tanggal 22 Maret 2016) Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Input program pendidikan karakter di SDN Gebang 1 Kecamatan Bonang Kabupaten Demak, meliputi: 1) Program Kegiatan Pendidikan Karakter, 2) Penanggung Jawab Pelaksanaan, 3) Alokasi dana, 4) Jadwal dan Mekanisme pelaksanaan program. Hal ini menunjukkan sekolah berusaha

21 63 mewujudkan keterlaksaanaan program kegiatan pendidikan karakter dengan baik. Namun dalam kurun waktu dari tahun 2010 sampai sekarang program pendidikan karakter di SDN Gebang 1 Kecamatan Bonang Kabupaten Demak belum pernah dievaluasi Proses pelaksanaan program pendidikan karakter di SDN Gebang 1 Pendidikan karakter merupakan bagian yang sangat penting bagi pendidikan di Indonesia. Karena pendidikan karakter merupakan proses pendidikan nilai, pendidikan moral, pendidikan budi pekerti, dan juga pendidikan watak yang mempunyai tujuan mengembangkan kemampuan siswa untuk dapat memberikan keputusan baik serta buruk, memelihara apa saja yang baik dan mewujudkan kebaikan tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka dengan sepenuh hati, sehingga akan terbentuk manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi raga, rasa, karsa, hati, dan pikir. Sekolah sebagai tempat dimana peserta didik menghabiskan sebagian waktunya menerima transfer ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekolah diharapkan mampu menjadi tempat yang menyenangkan bagi peserta didik dengan menyediakan fasilitas yang bersifat kreatif dan positif, sehingga peserta didik dapat menyalurkan hobinya. Demikian juga pembuatan peraturan dan penegakan disiplin di sekolah dilakukan dengan bijaksana sehingga mendapat tanggapan yang positif dari peserta didiknya.

22 64 Untuk itu, sekolah membangun kemitraan yang baik dengan orang tua siswa dan masyarakat sekitar. Sekolah membangun sinergi antara pendidikan di sekolah dengan pendidikan di rumah. Karenanya sekolah juga telah mensosialisasikan tujuan pendidikan karakter yang hendak dicapai, dengan harapan akan tercipta kerja sama yang baik dan mendapatkan layanan pendidikan yang berkesinambungan dan lebih efektif dalam mencapai tujuan pendidikan karakter yang diharapkan. Tentang proses pelaksanaan program pendidikan karakter di SDN Gebang 1 ini, kepala sekolah menjelaskan : Pelaksanaan program pembelajaran berbasis pendidikan karakter di SDN Gebang 1 ini oleh guru telah berjalan sesuai yang diharapkan. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat dengan mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter yang sesuai dengan pokok materi yang terdapat dalam kompetensi dasar. Guru juga melaksanakan pembelajaran dengan prinsip-prinsip pendekatan kontekstual (CTL), pembelajaran yang kooperatif, serta pembelajaran yang aktif (PAIKEM), sehingga mampu mengembangkan karakter dari peserta didik. (Wawancara tanggal 16 Maret 2016) Dari hasil wawancara di atas memberikan informasi bahwa pelaksanaan program pembelajaran berbasis pendidikan karakter di SDN Gebang 1 telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Artinya guru dalam melaksanakaan pembelajaran telah sesuai

23 65 dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang dibuat dengan mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter yang sesuai dengan pokok pembahasan materi yang terdapat dalam kompetensi dasar. Selain itu untuk memberikan pengalaman yang nyata dengan kehidupan siswa, guru juga menggunakan pendekatanpendekatan seperti CTL (Contextual Teaching and Learning), pembelajaran yang kooperatif (Cooperative Learning), serta mengembangkan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, sehingga diharapkan pengetahuan, pengalaman, dan karakter peserta didik dapat berkembang dengan baik. Kepala sekolah juga menambahkan penjelasan nya tentang pelaksanaan program pembelajaran pendidikan karakter di SDN Gebang 1. Beliau menjelaskan bahwa : Selain pengintegrasian pendidikan karakter dalam mata pelajaran, sekolah juga menerapkan budaya 5S yaitu Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun. Selain itu juga melalui kegiatan ekstra kurikuler seperti kegiatan seni tari, kegiatan pramuka, kegiatan olah raga basket, serta kegiatan rebana. (wawancara tanggal 20 April 2016) Hal serupa juga diungkapkan oleh salah satu siswa kelas 6 SDN Gebang 1 yang menyatakan: Tiap hari kami harus membiasakan Salam, Senyum, Sapa, dan berbuat sopan santun kepada sesama teman dan juga kepada siapa saja. Kami juga harus membiasakan hidup bersih dan sehat dengan membuang sampah di tempat sampah yang tersedia.

24 66 Juga ikut senam SKJ setiap Jumat pagi, kegiatan Pramuka setiap Jumat sore, serta ada seni tari, rebana, dan basket pada Sabtu sore. (Wawancara tanggal 20 April 2016) Hasil wawancara di atas memberikan kejelasan bahwa pengintegrasian pendidikan karakter di SDN Gebang 1 Kecamatan Bonang Kabupaten Demak, selain dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, sekolah juga menerapkan budaya 5S yang terdiri dari sikap Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun setiap personil sekolah terhadap sesama, juga menanamkan sikap cinta tanah air, budaya hidup sehat dan bersih, serta disiplin dalam kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan pada waktu sore hari, dengan guru-guru pembimbing yang ditunjuk sebagai pelaksana kegiatan dan penanggung jawab kegiatan. Tentang keterlaksanaan dari program pendidikan karakter yang dilaksanakan oleh SD Negeri Gebang 1, dapat diamati dari tabel 4.2 (tabel terlampir) Dari paparan tabel di atas terlihat bahwa program kegiatan yang mengarah pada pendidikan karakter sudah terlaksana dengan baik, walaupun masih terdapat beberapa program yang tidak berjalan dengan semestinya. Namun disadari bahwa pelaksanaan program pendidikan karakter di SDN Gebang 1 ini tidak semua berjalan mulus. Terdapat juga kendala-kendala dalam pelaksanaannya. Adapun kendala yang ada dijelaskan oleh kepala sekolah sebagai berikut:

25 67 Kendala yang ada dalam pelaksanaan pendidikan karakter di SDN Gebang 1 antara lain ada dua faktor yaitu faktor dari luar dan dari dalam. Faktor dari luar seperti cepatnya teknologi merambah di masyarakat sehingga handphone dengan segala aplikasi sudah dimiliki siswa. Acara televisi yang tidak mendidik bagi siswa, seperti sinetron dengan kekerasan, dan kegiatan anak-anak di masyarakat yang suka bergaul dengan anak-anak yang tidak sebaya usia dengan mereka, itu juga membawa dampak yang tidak baik bagi perkembangan karakter siswa. Sementara faktor dari dalam antara lain sikap guru yang belum seluruhnya memahami konsep pendidikan karakter secara utuh sehingga kadang tanpa sadar menjadi contoh yang tidak baik bagi siswa. Itulah sebabnya perlu adanya pembinaan secara berkelanjutan. (Wawancara tanggal 20 April 2016) Hasil wawancara di atas memberikan informasi bahwa pelaksanaan pendidikan karakter bukan tanpa kendala. Ada dua faktor yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pendidikan karakter, yaitu dari luar dan dari dalam. Faktor dari luar adalah faktor yang berasal dari lingkungan sekitar siswa, pesatnya teknologi yang tidak bisa dibendung di masyarakat, dan kadang bisa berdampak buruk bagi perkembangan kepribadian siswa, seperti adanya tontonan-tontonan yang tidak mendidik di televisi, dan sebagainya. Mudahnya fasilitas internet sehingga jika tidak dibimbing dengan baik, mereka mudah mengakses yang berbau

26 68 pornografi, kekerasan, dan sebagainya. Sementara dari faktor guru sendiri belum sepenuhnya memahami konsep pendidikan karakter secara utuh, sehingga menjadi tanggung jawab kepala sekolah untuk memberikan pembinaan secara berkelanjutan Output pelaksanaan program pendidikan karakter di SDN Gebang 1 Dalam setiap kegiatan pelaksanaan program, pastilah ada kaitannya dengan evaluasi. Karena tujuan utama dari evaluasi suatu program adalah untuk mengukur, menginterpretasikan, dan akhirnya untuk memutuskan hasil yang telah dicapai, apakah telah memenuhi kebutuhan sesuai dengan tujuan yang diharapkan atau belum. Dengan mengukur outcome dan membandingkannya pada hasil yang diharapkan, pengambil keputusan menjadi lebih mantap dalam memutuskan suatu program itu harus dilanjutkan, dimodifikasi, atau dihentikan sama sekali. Kepala SDN Gebang 1 menjelaskan mengenai hasil dari program pendidikan karakter yang dilaksanakannya, sebagai berikut : Hasil dari program pendidikan karakter di SD Gebang 1 Demak, antara lain telah membudayanya kegiatan 5S yaitu Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun. Juga berjalannya kegiatan hidup bersih dan sehat pada semua warga sekolah sehingga sekolah tampak bersih, asri, dan nyaman. Selain itu telah berjalannya kegiatan ekstra kurikuler yang dapat menunjang prestasi

27 69 sekolah ini dibidang non akademik. Semua itu adalah hasil dari program pendidikan karakter yang kami jalankan. (Wawancara tanggal 2 April 2016) Evaluasi produk merupakan evaluasi yang dilakukan untuk melihat ketercapaian/keberhasilan suatu program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada tahap inilah seorang evaluator dapat menentukan atau memberi rekomendasi kepada evaluan apakah program itu dapat dilanjutkan, dikembangkan dengan modifikasi, atau bahkan dihentikan sama sekali. Mengenai pelaksanaan evaluasi output program pendidikan karakter di SDN Gebang 1 ini kepala sekolah memberi penjelasan : Secara keseluruhan dari diadakannya program pembelajaran pendidikan karakter di SDN Gebang 1 Demak ini telah memenuhi tujuan program yang sebelumnya telah ditetapkan. Terlihat adanya dampak positif yang diperoleh siswa. Dengan program pendidikan karakter menjadikan SDN Gebang 1 menjadi nyaman, bersih, kondusif, prestasi belajar siswa meningkat, sopan santun dan ramah. Tingkat kedisiplinan tinggi dan tingkat pelanggaran tata tertib sangat berkurang. Ini membuktikan bahwa pelaksanaan program pendidikan karakter telah berjalan dengan baik, dan tercipta kondisi masyarakat sekolah yang aman dan nyaman. (Wawancara tanggal 20 April 2016)

28 70 Salah satu siswa kelas 6 SDN Gebang 1 menyatakan: Kami suka belajar di sekolah ini karena teman-teman dan juga para guru ramah, keadaan sekolah bersih, kegiatan sore hari sangat saya senangi terutama rebana. Dengan lingkungan sekolah yang bersih menjadikan saya suka belajar. (Wawancara tanggal 1 April 2016) Hasil wawancara di atas memberikan penjelasan bahwa secara keseluruhan pelaksanaan program pendidikan karakter di sekolah telah memenuhi tujuan dari program yang direncanakan. Telah ditetapkan adanya dampak yang positif yang diperoleh khususnya siswa SDN Gebang 1. Dengan program pendidikan karakter ini menjadikan sekolah menjadi lebih nyaman, bersih, prestasi belajar siswa dapat meningkat, pelanggaran terhadap tata tertib sekolah sudah menurun. Dan dari evaluasi ini dikatakan bahwa pelaksanaan program pendidikan karakter telah berlangsung dan berhasil dengan baik. Sekolah sebagai suatu sistem dalam menyelenggarakan pendidikan. Artinya keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan tidak lepas dari kerja sama semua pihak yang terkait, termasuk orang tua siswa. Dalam hal pendidikan karakter di SDN Gebang 1, orang tua juga memberi dukungan yang berarti demi pencapaian tujuan dan kebaikan bersama. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala SDN Gebang 1. Peran serta orang tua dalam pencapaian tujuan sekolah sangatlah penting. Karena siswa melakukn aktivitas belajar di sekolah

29 71 hanya berkisar 5 sampai 6 jam setiap harinya, selebihnya mereka menghabiskan waktunya bersama dengan keluarga dan masyarakat sekitar. Karena itu peran orang tua sangat penting dan sangat banyak pengaruhnya karena sebagian besar waktu mereka adalah bersama keluarga. (Wawancara tanggal 1 April 2016) Dari hasil wawancara di atas memberikan informasi bahwa peran serta orang tua siswa sangat penting dalam memberikan kontribusi terhadap keberhasilan program sekolah. Karena siswa belajar, berkomunikasi, dan bermasyarakat di sekolah hanya kira-kira 5-6 jam tiap harinya. Selebihnya mereka kembali berkumpul dan bermasyarakat dengan keluarga dan lingkungan sekitar. Sehingga pembentukan watak dan karakter yang baling banyak adalah dari keluarga. Untuk mengetahui program pendidikan karakter yang telah terlaksana di SD Negeri Gebang 1 dapat diketahui dari tabel 4.3 (tabel terlampir) Dari paparan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada dasarnya program pendidikan karakter di SD Negeri Gebang 1 Kecamatan Bonang Kabupaten Demak tahun sudah terlaksana dengan baik, antara lain: penerapan pendidikan karakter dalam RPP dan silabus, pembiasaan budaya 5S, kegiatan sholat dhuhur berjamaah, kegiatan persami, kegiatan pramuka, dan sebagainya. Untuk beberapa kegiatan memang perlu untuk selalu dimonitoring pelaksanaannya agar kegiatan yang diprogramkan

30 72 tetap berjalan sesuai dengan rencana. Sedangkan kegiatan pesantren kilat untuk tahun ini belum terlaksana karena menunggu datangnya bulan puasa yang akan datang, namun pelaksanaan tahun yang lalu telah berjalan dengan baik. Selanjutnya Kepala SDN Gebang 1 juga memberikan penjelasan tentang tindak lanjut dari hasil evaluasi program yang dilaksanakan di sekolahnya. Program pendidikan karakter yang kami laksanakan selalu kami pantau dan evaluasi. Selanjutnya tindak lanjut dari hasil evaluasi kami bicarakan dengan dewan guru untuk menetukan langkahlangkah strategis maupun operasional untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan program. Dengan memperbaiki kekurangan yang selama ini masih ada akan kami benahi, dan kami mengembangkan program agar dapat dilaksanakan seutuhnya. (Wawancara tanggal 1 April 2016) Hasil wawancara di atas memberikan informasi bahwa tindak lanjut dari hasil evaluasi yang didapat, dibahas dalam rapat dewan guru untuk menentukan langkah-langkah strategis sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan program. Dengan memperbaiki kelemahan dan kekurangan program, serta mempertahankan program yang sudah berjalan dengan baik, maka diharapkan pencapaian program pendidikan karakter di SDN Gebang 1 dapat dilaksanakan dengan seutuhnya.

31 Pembahasan Hasil Penelitian Konteks program evaluasi pendidikan karakter di SDN Gebang 1 Kec. Bonang kab. Demak Alasan penanaman pendidikan karakter di SD Negeri Gebang 1 Kecamatan Bonang Kabupaten Demak ini karena sekolah memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan program pemerintah dan ingin menanamkan pendidikan karakter kepada warga sekolah khususnya siswa, dan menjadikannya sebagai suatu kebiasaan. Sehingga setelah anak lulus dari sekolah ini mereka dapat berbaur di masyarakat dengan karakter yang baik, dan tidak mudah terpengaruh oleh sikap-sikap negatif yang timbul di masyarakat sebagai dampak dari globalisasi. Itulah sebabnya program pendidikan karakter sangat dibutuhkan untuk dilaksanakan di SDN Gebang 1 ini. Selain itu untuk menanamkan pendidikan karakter kepada siswa perlu penanaman sejak dini agar menjadi suatu kebiasaan. Diharapkan siswa ketika berada di masyarakat akan menjadi generasi yang kuat yang tidak mudah terpengaruh oleh perbuatanperbuatan yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia terutama di era globalisasi saat ini. Menurut T. Ramli (2003), pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang

32 74 baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya. Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda. Hal tersebut sesuai dengan Tujuan Pendidikan Nasional yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dalam proses pelaksanaan pendidikan karakter di SDN Gebang 1 ini diintegrasikan dalam kegiatan belajar mengajar pada setiap mata pelajaran. Kemudian diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dan untuk dijadikan sebagai pembiasaan. Dalam hal ini guru tidak hanya mengajar dan mengejar target kurikulum saja tetapi lebih dari itu memberikan contoh dan teladan bagi siswa-siswanya, serta memberikan arahan dan bimbingan, dan akhirnya menjadi suatu budaya tersendiri bagi sekolah. Dewi Azizatul Umaroh (2013), Manajemen Pendidikan Karakter Peserta Didik di SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang. Hasil penelitian ini

33 75 menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan pendidikan karakter peserta didik dilakukan dengan penyusunan kurikulum dan pengelolaannya, baik pengelolaan dalam kelas, pengelolaan di luar kelas, maupun lingkungan sekolah. (2) Pelaksanaan pendidikan karakter peserta didik dengan keteladanan dan pembiasaan. (3) Evaluasi pendidikan karakter peserta didik dilaksanakan dengan skala sikap, pengamatan, kerja sama dengan orang tua peserta didik dan kunjungan ke rumah (home visite) Membentuk siswa yang berkarakter, bukanlah upaya yang mudah dan cepat. Diperlukan upaya terus menerus dan refleksi mendalam untuk membuat rentetan Moral Choice (keputusan moral) yang harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata, sehingga menjadi hal yang praktis dan reflektif. Diperlukan sejumlah waktu untuk membuat semua itu menjadi suatu kebiasaan sehingga dapat membentuk watak atau tabiat seseorang. Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, program pendidikan karakter yang dilaksanakan di SDN Gebang 1 dilaksanakan melalui pengembangan kurikulum, program pengembangan diri, program kegiatan pembiasaan, dan program keteladan. Hal ini dirasa sangat tepat, karena tujuan pendidikan bukan hanya melahirkan insan yang cerdas saja, namun juga menciptakan insan yang berkarakter kuat.

34 Input Program Pendidikan Karakter di SDN Gebang 1 Kec. Bonang Kab. Demak Banyak hal yang dapat dilakukan untuk merealisasikan pendidikan karakter di sekolah. Konsep karakter tidak cukup dijadikan sebagai suatu poin dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran di sekolah saja, namun harus lebih dari itu, harus dijalankan dan dipraktekkan. Dimulai dengan belajar taat dengan peraturan sekolah, kemudian menegakkannya secara disiplin. Intinya sekolah harus berhasil menjadikan pendidikan karakter sebagai sebuah tatanan nilai yang berkembang dengan baik di sekolah yang diwujudkan dalam contoh dan seruan nyata, yang dipertontonkan oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah dalam keseharian kegiatan di sekolah. Proses pelaksanaan program pendidikan karakter dalam pembelajaran di SDN Gebang 1 menggunakan kurikulum KTSP, yang pada dasarnya merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan (sekolah) dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan yang telah disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Kurikulum KTSP mempunyai prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral yang berarti kegiatan pembelajaran lebih berpusat pada pengembangan peserta didik. Untuk mengembangkan kompetensinya agar siswa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

35 77 cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Demikian juga dengan pelaksanaan pengembangan nilai-nilai pendidikan karakter diintegrasikan di setiap kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran. Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam silabus dan RPP yang merupakan pedoman dan langkah-langkah dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara terfokus sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian serupa dilakukan oleh YE Retno Saptawati Kawuryan (2015), yang berjudul Evaluasi Program Pendidikan Karakter di SD Negeri Kemirirejo 3 Kota Magelang. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa : (1) Pendidikan karakter diintegrasikan pada setiap mata pelajaran, (2) Proses pelaksanaannya diwujudkan dalam keteladanan dan pembiasaan, (3) Evaluasi pelaksanaan dilaksanakan dengan pengamatan, dan hasil riil terlihat dalam sikap siswa yang positif, seperti sikap sopan santun, prestasi belajar meningkat, serta menurunnya angka pelanggaran peraturan sekolah. Dalam hal pelaksanaan pendidikan karakter di SDN Gebang 1, tidak lepas dari keberadaan sarana dan prasarana yang memadai dan mendukung pelaksanaan program. Sarana seperti gedung ruang kelas beserta perlengkapan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran, gedung perpustakaan beserta bukubuku koleksi pustakanya, lapangan sebagai sarana olah raga, serta mushola sebagai sarana ibadah

36 78 bersama bagi siswa yang mayoritas muslim. Gerakan penghijauan dan taman sekolah juga menambah asri dan nyaman bagi warga sekolah yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalamnya. Selain itu adanya poster-poster tentang budi pekerti juga ikut menjadi pendukung pelaksanaan program pendidikan karakter di SDN Gebang Proses Pelaksanaan Program Pendidikan Karakter di SDN Gebang 1 Kec. Bonang kab. Demak Sama halnya bagi pembentukan karakter seorang anak, sangat butuh waktu dan komitmen dari orangtua dan sekolah atau guru untuk mendidik anak menjadi pribadi yang berkarakter. Butuh upaya, waktu dan cinta dari lingkungan yang merupakan tempat dia bertumbuh. Karenanya pendidikan karakter hendaknya dirumuskan dalam kurikulum, diterapkan dengan metode pendidikan, dan dipraktekkan dalam pembelajaran. Selain itu, dilingkungan keluarga dan masyarakat sekitar juga sebaiknya diterapkan pola pendidikan karakter. Dengan begitu, generasigenerasi Indonesia nan unggul akan dilahirkan dari sistem pendidikan karakter. Pendidikan karakter sebagai bagian dari proses pendidikan memegang peranan yang sangat penting, karena pendidikan karakter merupakan proses pendidikan nilai, pendidikan moral, pendidikan budi pekerti, dan juga pendidikan watak yang mempunyai

37 79 tujuan mengembangkan kemampuan siswa untuk memberikan keputusan baik serta buruk, memelihara apa saja yang baik dan mewujudkan kebaikan tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka dengan sepenuh hati, sehingga akan terbentuk manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi raga, hati, pikir, rasa, serta karsa. Pengintegrasian pendidikan karakter di SDN Gebang 1 Kecamatan Bonang Kabupaten Demak, selain dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, sekolah juga menerapkan budaya 5S yang terdiri dari sikap Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun setiap personil sekolah terhadap sesama, juga menanamkan sikap cinta tanah air, budaya hidup sehat dan bersih, serta disiplin dalam kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan pada waktu sore hari, dengan guru-guru pembimbing yang ditunjuk sebagai pelaksana kegiatan dan penanggung jawab kegiatan. Penelitian serupa dilakukan oleh Nadar Mursih (2015) tentang Evaluasi Program Pendidikan Karakter di SMPN 1 Limbangan Kabupaten Kendal. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penanaman nilai karakter di SMP Negeri tersebut dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan bersifat ekstra kurikuler dan intra kurikuler yang dikelola sekolah dengan jadwal kegiatan yang bervariasi. Ada yang dilaksanakan seminggu sekali, namun ada juga kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tiap hari seperti kegiatan sholat berjamaah dalam rangka penanaman nilai religius. Sedangkan kegiatan intra kurikuler yang dilaksanakan

38 80 tiap minggu seperti senam kesegaran jasmani dan kegiatan Jumat bersih. Sedangkan bentuk kegiatan yang berupa ekstra kurikuler seperti Pramuka, bola volly, Paskibra, Palang Merah Remaja, serta karawitan. Akan tetapi pelaksanaan pendidikan karakter bukanlah sesuatu yang dilaksanakan tanpa kendala. Seperti faktor lingkungan sekitar siswa, pesatnya teknologi yang tidak bisa dibendung di masyarakat, merupakan faktor yang bisa berdampak buruk bagi perkembangan kepribadian siswa, seperti adanya tontonan-tontonan yang tidak mendidik di televisi, contoh-contoh kekerasan, dan sebagainya. Selain itu adanya kemudahan fasilitas internet juga merupakan alah satu kendala. Sehingga jika tidak dibimbing dengan baik dalam pemanfaatannya, mereka mudah mengakses hal-hal yang tidak semestinya mereka akses, seperti adanya pornografi, kekerasan, dan sebagainya. Untuk itu menjadi tugas berat guru dan juga orang tua untuk memberi pengertian serta selalu mengadakan pengawasan terhadap siswa, sehingga siswa tidak akan tersesat pada jalan yang tidak tepat, tetapi selalu berada pada jalan yang sesuai dengan jiwa dan nilai karakter yang diharapkan Output Pelaksanaan Program Pendidikan Karakter di SDN Gebang 1 Kec. Bonang kab. Demak Kegiatan evaluasi merupakan salah satu bagian yang turut menentukan keberhasilan suatu program.

PROGRAM KEGIATAN PENDIDIKAN KARAKTER SDN GEBANG 1 KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK TAHUN Penanggung Jawab Guru Penjas dan bendahara sekolah

PROGRAM KEGIATAN PENDIDIKAN KARAKTER SDN GEBANG 1 KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK TAHUN Penanggung Jawab Guru Penjas dan bendahara sekolah 91 Lampiran Tabel 4.1 PROGRAM KEGIATAN PENDIDIKAN KARAKTER SDN GEBANG 1 KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK TAHUN 2015-2016 No Program 1. Penerapan pendi dikan karakter melalui PBM 2. Pembuatan silabus dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter kepada generasi penerus bangsa yang berakar pada nilai karakter dari budaya bangsa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia dalam rangka memperoleh ilmu yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk bersikap dan berperilaku. Karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar merupakan bagian dari pendidikan nasional yang mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan karakter siswa yang diharapkan bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sesungguhnya memiliki modal besar untuk menjadi sebuah bangsa yang maju, adil, makmur, berdaulat, dan bermartabat. Hal itu didukung oleh sejumlah fakta

Lebih terperinci

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik 1 (2) (2017) 14-20 DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik https://jurnal.uns.ac.id/jdc PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN IMPLEMENTASINYA Dwi Purwanti SDN 1 Pohkumbang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 9 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN MUATAN LOKAL KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan PENDIDIKAN KARAKTER LATAR BELAKANG Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 2025 (UU No 17 Tahun 2007) antara lain

Lebih terperinci

Pengembangan Sekolah Berkarakter

Pengembangan Sekolah Berkarakter Pengembangan Sekolah Berkarater Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar: Mampu mengembangan sekolah berkarakter Indikator: Memahami hakikat sekolah berkarakter Memahami nilai karakter yang dikembangkan di sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan psikis seorang manusia. Pada usia anak-anak terjadi pematangan fisik yang siap merespon apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga mempunyai sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu mengadakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional memiliki peranan yang sangat penting bagi warga negara. Pendidikan nasional bertujuan untk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan sosial yang sering terjadi di masyarakat membuktikan adanya penurunan moralitas, kualitas sikap serta tidak tercapainya penanaman karakter yang berbudi

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah tertuang dalam fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional, yaitu Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten A. Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan pendidikan karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa

Lebih terperinci

Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman

Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman A. PROFIL SEKOLAH Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman merupakan salah satu Sekolah unggulan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL SDN SAMPARWADI 2. Samparwadi Ds. Puser RT/RW.001/002 Kec. Tirtayasa Kab. Serang-Banten. Berdiri

BAB II PROFIL SDN SAMPARWADI 2. Samparwadi Ds. Puser RT/RW.001/002 Kec. Tirtayasa Kab. Serang-Banten. Berdiri BAB II PROFIL SDN SAMPARWADI 2 A. Gambaran Umum SDN Samparwadi 2 SDN Samparwadi 2 merupakan sekolah dasar berstatus negeri, terlatak di Kp. Samparwadi Ds. Puser RT/RW.001/002 Kec. Tirtayasa Kab. Serang-Banten.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk kehidupan bermasyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter saat ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Dalam UU No 20 Tahun 2003

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai tanggungjawab untuk mendidik peserta didiknya. Sekolah menyelenggarakan proses belajar mengajar dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Tujuan utama pendidikan yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan tujuan tersebut

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 15 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan menengah di wilayah kota Jakarta Barat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Lembaga pendidikan salah satu sistem organisasi yang bertujuan membuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Lembaga pendidikan salah satu sistem organisasi yang bertujuan membuat BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Lembaga pendidikan salah satu sistem organisasi yang bertujuan membuat perubahan kepada para peserta didik agar lebih baik, cerdas, beriman, bertaqwa, serta mampu

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 10 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan menengah di wilayah kota Jakarta Barat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter. Hal tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan karakter di Indonesia. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber daya manusia yang professional secara akademik dan tangguh/kreatif secara karakter. Undang-Undang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1 PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1 Oleh Drs. H. Syaifuddin, M.Pd.I Pengantar Ketika membaca tema yang disodorkan panita seperti yang tertuang dalam judul tulisan singkat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI Wahyu Nur Aida Universitas Negeri Malang E-mail: Dandira_z@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era zaman sekarang, pendidikan merupakan salah satu aspek utama yang memiliki peranan penting dalam mempersiapkan sekaligus membentuk generasi muda. Di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia melupakan pendidikan karakter bangsa. Padahal, pendidikan karakter merupakan suatu pondasi bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang. Pendidikan bersifat umum bagi semua orang dan tidak terlepas dari segala hal yang berhubungan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN LOMBA SEKOLAH BERKARAKTER KEBANGSAAN TINGKAT TK, SD, SMP DAN SMA/SMK

INSTRUMEN PENILAIAN LOMBA SEKOLAH BERKARAKTER KEBANGSAAN TINGKAT TK, SD, SMP DAN SMA/SMK INSTRUMEN PENILAIAN LOMBA SEKOLAH BERKARAKTER KEBANGSAAN TINGKAT TK, SD, SMP DAN SMA/SMK PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA DINAS PEDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA JL.Ratu Kalinyamatan No 1 Demaan, Jepara TAHUN

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N. Karakter yang secara legal-formal dirumuskan sebagai fungsi dan tujuan

BAB I P E N D A H U L U A N. Karakter yang secara legal-formal dirumuskan sebagai fungsi dan tujuan BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Karakter yang secara legal-formal dirumuskan sebagai fungsi dan tujuan pendidikan nasional, tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003, pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional harus mencerminkan kemampuan sistem pendidikan nasional untuk mengakomodasi berbagi tuntutan peran yang multidimensional.

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Indonesia sebagai bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan penting dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar mampu menghadapi dinamika perubahan yang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 67 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 65 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan manusia seutuhnya bertujuan agar individu dapat mengekspresikan dan mengaktualisasi diri dengan mengembangkan secara optimal dimensi-dimensi kepribadian

Lebih terperinci

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan Sumber Daya Manusiayang berkualitas dan berkarakter.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia, khususnya siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis (Renstra) Depdiknas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan nasional...bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan nasional...bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan nasional...bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Masyarakat terus berkembang dan berubah menyesuaikan dengan kondisi jaman dan peradaban. Manusia sebagai bagian dari perkembangan jaman adalah faktor penentu keberlangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah tumpuan sebuah bangsa menuju persaingan global. Di dalam pendidikan banyak aspek yang saling mempengaruhi satu sama lain, antara lain pemerintah,

Lebih terperinci

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Kompetensi Inti 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai

Lebih terperinci

PENGIMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SEJARAH

PENGIMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SEJARAH PENGIMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SEJARAH Lista Wahyuni Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Jl. Semarang no 5 Malang E-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara padu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan manifestasi dari pranata sosial yang memberikan kontribusi besar bagi pola pikir maupun tuntunan berpijak dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan hasil-hasil penelitian dalam bab

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian mengenai Upaya Pembinaan Akhlak Siswa Melalui Keteladanan Guru (Studi Deskriptif Analitik terhadap Siswa dan Guru

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peranan penting dalam kehidupan dan kemajuan manusia. Pendidikan berfungsi menyiapkan generasi yang terdidik, mandiri dan memiliki keterampilan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Salah satu faktor yang mendukung kemajuan suatu bangsa adalah melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan akan berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara. Semua negara membutuhkan pendidikan berkualitas untuk mendukung kemajuan bangsa, termasuk Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Dasar ABC Sekolah Dasar ABC merupakan salah satu jenis sekolah dasar islam terpadu yang berdiri pada Bulan Juli tahun 2007 di Medan. Pada awalnya, sekolah

Lebih terperinci

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK A. Latar Belakang Pemikiran Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keragamannya yang terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun warga di luar sekolah yaitu orang tua, akademisi, dan pihak pihak lain.

BAB I PENDAHULUAN. maupun warga di luar sekolah yaitu orang tua, akademisi, dan pihak pihak lain. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan kurikulum yang terus menerus berganti menjadi fenomena yang memiliki dampak tersendiri dari berbagai pihak penyelenggara pendidikan di sekolah,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipisah antara unsur yang satu dengan yang lainnya dan juga tidak bisa dipisahkan dengan sistem-sistem kehidupan

Lebih terperinci

OSIS, EKSTRAKURIKULER, DAN WAWASAN WIYATA MANDALA

OSIS, EKSTRAKURIKULER, DAN WAWASAN WIYATA MANDALA EMPAT JALUR PEMBINAAN KESISWAAN OSIS, EKSTRAKURIKULER, DAN WAWASAN WIYATA MANDALA 1. Organisasi Kesiswaan 2. Latihan Kepemimpinan 3. Kegiatan Ekstrakurikuler 4. Kegiatan Wawasan Wiyata Mandala ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak zaman pemerintahan Ir. Soekarno, ada tiga hal penting yang menjadi tantangan. Pertama adalah mendirikan negara yang bersatu dan berdaulat, kedua adalah membangun

Lebih terperinci

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3) menyatakan bahwa Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO A. Analisis Karakter Siswa SMP Negeri 1 Wonopringgo Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di SMP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan karakter saat ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Dalam UU No 20 Tahun 2003

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN A. Desain Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang dipadukan antara: 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1 PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut,

Lebih terperinci

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan berlangsung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Umum SMA Negeri 14 Surabaya SMA Negeri 14 Surabaya berdiri pada tanggal 8 Oktober 1981. Pada saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Sumber daya manusia yang berkualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar terpenting dalam system nasional yang menentukan kemajuan bangsa. Dalam hal ini Pendidikan nasional sangat berperan penting untuk mengembangkan kemampuan dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN

BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN PROFIL SEKOLAH Nama Sekolah : SDN-SN Pasar Lama 1 A l a m a t : Jl. Letjen. S. Parman Banjarmasin B e r d i r i :

Lebih terperinci

ANALISIS PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION DALAM KEGIATAN OSIS TAHUN AJARAN (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 20 Surakarta)

ANALISIS PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION DALAM KEGIATAN OSIS TAHUN AJARAN (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 20 Surakarta) ANALISIS PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION DALAM KEGIATAN OSIS TAHUN AJARAN 2014-2015 (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 20 Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang mandiri, bertanggungjawab,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional memiliki peranan yang sangat penting bagi warga negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

Lebih terperinci

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar: Memahami budaya dan karakter bangsa Indikator: Menjelaskan konsep budaya Menjelaskan konsep karakter bangsa Memahami pendekatan karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Era globalisasi ini, melihat realitas masyarakat baik kaum muda maupun tua banyak melakukan perilaku menyimpang dan keluar dari koridor yang ada, baik negara, adat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh karena itu tentu pendidikan juga akan membawa dampak yang besar terhadap peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Pendidikan Nasional (BNSP, 2006) menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Analisis kondisi fisik sekolah SMP Negeri 2 Gamping di bagian barat kota Yogyakarta, tepatnya di Trihanggo, Gamping, Sleman. Sekolah ini merupakan salah satu tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pada Pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Profil Responden 3.1.1 Sejarah Singkat SMP Negeri 127 Jakarta terletak di Jl. Raya Kebon Jeruk No. 126 A, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu dibutuhkan sistem pendidikan dan manajemen sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. karena itu dibutuhkan sistem pendidikan dan manajemen sekolah yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakekatnya pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa, secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan (PKn) menjadi bagian penting dalam suatu pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari keberadaan pendidikan

Lebih terperinci

OSIS, EKSTRAKURIKULER, DAN WAWASAN WIYATA MANDALA

OSIS, EKSTRAKURIKULER, DAN WAWASAN WIYATA MANDALA OSIS, EKSTRAKURIKULER, DAN WAWASAN WIYATA MANDALA EMPAT JALUR PEMBINAAN KESISWAAN 1. Organisasi Kesiswaan 2. Latihan Kepemimpinan 3. Kegiatan Ekstrakurikuler 4. Kegiatan Wawasan Wiyata Mandala ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA A. Deskripsi Data Pendidikan karakter dalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas rendah di MI Al-Mubarokah, memiliki suatu tujuan yaitu meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan wahana pendidikan formal dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai peserta didik yang mampu melahirkan nilai-nilai pancasila

Lebih terperinci

Program Kerja Kesiswaan MTs. Wachid Hasyim Surabaya Tahun Pelajaran 2017/2018

Program Kerja Kesiswaan MTs. Wachid Hasyim Surabaya Tahun Pelajaran 2017/2018 Program Kerja Kesiswaan MTs. Wachid Hasyim Surabaya Tahun Pelajaran 2017/2018 I. PENDAHULUAN Sekolah merupakan tempat/wahana pembentukan kepribadian siswa secara utuh. Disamping transfer ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku manusia. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan sumber daya manusia sehingga terjadilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan secara umum berarti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupannya pada taraf hidup yang lebih baik.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Budi pekerti adalah perilaku nyata dalam kehidupan manusia. Pendidikan budi pekerti adalah penanaman nilai-nilai baik dan luhur kepada jiwa manusia, sehingga

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21 PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21 Machful Indra Kurniawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Sekolah merupakan tempat penyelenggara proses kegiatan pendidikan yang dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk mendidik, mengembangkan,

Lebih terperinci

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan LAMPIRAN 60 61 Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan Surat Ijin Penelitian Dari Universitas Kristen Satya Wacana 62 Lembar Instrumen Wawancara Studi Dokumentasi No. Model evaluasi Indikator Item

Lebih terperinci