r/r PERJANJIAN KAJIAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA KABUT ASAP Itlomor Itlomor PELAKSANAAN NA^'IAN ANTARA TENTANG

Transkripsi

1 .3 PERJANJIAN PELAKSANAAN NA^'IAN I () a ANTARA PUSAT I(RISIS KT.SEHAT/IN XEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN PUSAT KA"IIAII DAN TERAPAN KESEL/IilATAN DAIT TESEHATAN KTR^'A T,NTYERSIT/\S NIDONISIA TENTANG KAJIAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA KABUT ASAP Itlomor Itlomor : HK.O3.Ol/4l4OAl2OL7 : O46 I,I[2.F1O.DPK3/PKTK! lppim..l.4 I 2Ol7 r/r

2 t? \ PERJANJIAN PELAKSANAAN KAJIAN ANTARA PUSAT KRISIS KESEHATAN DENGAN PUSAT KAJIAN DAN TERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA UNIVERSITAS INDONESiA TENTANG KA.IIAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA KABUT ASAP () HK.03.O1/4/408/ /U N2, F1O.DPK3/PKTK3 IPPM.L.4I2OL7 Nomor NOmOr Pada hari ini Senin, tanggal tiga belas bulan Maret tahun dua ribu enam tujuh belas, kami yang bertandatangan di bawah ini: 1 Nama Jabatan Institusi Drg. M. Kamaruzzarnan, M.Kes Pejabat Pembuat Komitmen Pusat Krisis Kesehatal Dalam ha1 ini bertindak untuk dal atas nama Pusat Krisis Kesehatal berdasarkan Surat Keputusan Kepala Pusat Krisis Kesehatan Nomor HK.O2.O4/l/55/2017 tanggal 13 Januari 2Ol7 tentang Penunjukan Pejabat Pembuat Komitmen, selanjutnya disebut sebagai PiHAK KESATU; 2 Nama : Doni Hikmat Ramdhan, SKM, MKKK, PhD Jabatal : Ketua Institusi : Pusat Kajiar & Terapan (PKTK3) FKM UI Dalam hai ini bertindak untuk dan atas nama PKTK3 FKM UI, berdasarkan Keputusan Dekan Nomor 233 /UN2.F lo.d/ HKP.O2.O4 I 201,6 tentang Pengangkatan Personalia Kepengurusan Pusat Kajian dan Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), selanjutnya disebut PIHAK KEDUA; PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya bersama-sama disebut PARA PIHAK, dan masing-masing disebut PIHAK. PARA PIHAK sepa.kat untuk mengadakan Pe{anjiaa Pelaksanaan Kajian Pengurangan Risiko Bencana Kabut Asap, selanjutnya disebut Pe{anjian, dengan ketentuan dan sya-rat sebagai berikut: 1/8 /&..<

3 (1) Peq anjiarr ini dibuat berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berial<u, yaitu: a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nornor 4723); b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828); d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penanggulalgan Krisis Kesehatal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1389); e. Keputusal Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 289/MENKES lsklliil2oo3 tentang Prosedur Pengendalian Dampak Pencemaran Udara Akibat Kebakaran Hutan Terhadap Kesehatan; f. Nota Kesepakatal Bersama Antara Kementerian Kesehatal Republik Indonesia dengan Universitas Indonesia Nomor HK.03.03/III/A dan Nomor 31/NiKB/R/UI/2013 tentang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. g. Perjanjian Ke4'asama Pusat Krisis Kesehatan dengal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Nomor HK / 1 /4O4 I 2O).7 tanggal 7O Marct 2017 (2) Perjanjian ini dibuat dengan tujuan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki PARA PIH/ K dalam penyelenggaraan kajian pengurangan risiko bencana kabut asap. PASAL 2 OBJEK PtrRJANJIAN Kegiatan yang dilaksanakan da,lam Pe4 anjian ini adalah Kajian Pengurangan Risiko Bencana Kabut Asap ,/

4 -rlt -l T'.U. -r -r'. -r.f..r.r -rr.r U- t- -..f-.fr!. t-!- F ]r. r F r r - - r- fl r-t -r PASAL 3 PELAKSANAAN (1) Kajian penguranga-n risiko bencana kabut asap dalam Perjanjian ini dilaksanakan di Provinsi Riau yaitu di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Pelalawan, Provinsi Sumatera Selatan yaitu di Kabupaten Bany'uasin dan Kabupaten Musi Banyrasin serta Provinsi Ka-limantan Tengah yaitu di Kota Palangkaraya dan Kabupaten Pulang Pisau. (2) Fokus kajian yaitu : a. Identifrkasi bahaya, kerentanan, dan kapasitas; b. Upaya koordinasi klaster kesehatan dan antar klaster; c. Upaya sektor kesehatan tela-h yang dilakukan; dan d. Program pemberdayaan masyarakat. (3) Kegiatan Kajian dilaksanakan oleh Tim Peneliti PKTK3 FKM UI setragaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini dan mengacu pada protokol yang telah lulus seleksi tim ahli. (4) PIFIAK KEDUA tidak dapat mengubah dan/atau mengganti keanggotaan Tim Peneliti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tanpa persetujuan dari PIHAK KESATU. (masuk dalam Hak dan Kewajiban Para Pihak) PASAL 4 HAK DAN KEWA.]IBAN (1) PIHAK KESATU berhak: a. Menerima laporarr kajian dari PIHAK KEDUA dengan ketentuan sebagai berikut: 1) laporan kemajuan Kajian pada minggu keempat bulan September 2017; 2l laporan akhir Kajian dan naskah publikasi ilmiah selambatlambatnya minggu kedua bulan Desember 2077; dan b. Menerima penyerahan data mentah (raut datal dan/atau prototipe hasil kajian dari PIHAK KEDUA; dan c. Menerima dari PIHAK KEDUA pertanggungjawaban keuangan yang dibiayai oleh PIFIAK KESATU sesuai ketentuan yang berlaku. (21 PIHAK KESATU berkewajiban: a. Memberikan pembiayaan atas pelaksanaan kegiatan kajian sesuai dengan kesepakatal para pihak; b. Memfasilitasi pertemuan untuk : - Persiapan dalam rangka penyusunan instrumen penelitian - Pembekalal pada petugas survey - Pemaparan hasil pengarnbilan data - Pemaparan hasil analisa akhir 318,t 7

5 c. Memfasilitasi koordinasi kunjungan lapangan untuk pengambilan data; d. Memberikan layanan konsultasi baik, terkait dengal teknis maupun rnanajemen kepada PIHAK KtrDUA jika dibutuhkan. (3) PIHAK KEDUA berhak: a. Menerima pembiayaan atas pelaksanaan kegiatan Kajian dari PIHAK KESATU sesuai dengan kesepakatan para pihak sebagaimana terlampir; b. Mendapatkan konsultasi baik terkait teknis maupun manajemen dari PIHAK KESATU sesuai dengan tugas dan fungsinya. (4) PIHAK KEDUA berkewajiban: a. Menyrrsun proposal kajian / penelitian b. Menyediakan tenaga survei yang Lrerkompeten c. Menyediakan tenaga pengolah data yang berkompeten d. Men5rusun instrumen penelitian e. Melaporkan hasil instrumen penelitian pada pihak kesatu f. Melakukan pembekalan pada petugas survey e. Melakukan pengambilan data h. Memaparkan hasil pengambilan data i. Memaparkan hasil assesment analisa akhir kajian j. Menyusut policy paper k. Mempublikasikan hasil kajian/penelitian padajurnal internasional L Menyampaikan laporan Kajian kepada PIHAK KESATU dengan ketentuan sebagai berikut: 1) laporan kemajuan Kajian pada minggu keempat bulan September 20t7; 2) laporan akhir Kajian darr naskah publikasi ilmiah selambatlambatnya minggu kedua bulan Desember 2077; dan m. Menyerahkan data mentah (raut datal dan/atau prototipe hasil Kajian kepada PIHAK KESATU; n. Menyelesaikan dan menyerahkan semua bentuk pertanggungjawaban keuangan yarrg dibiayai oleh PIHAK KESATU tepat waktu sesuar ketentuan yang berlaku; o. Mendokumentasikan salinan/ kopi semua dokumen yang berhubungan dengan pelaksanaan Kajian. PASAI 5 PEMBIAYAAN (l) Pembiayaan kegiatan diberikan dalam bentuk swakelola dan dibebankan pada DIPA Pusat Krisis Kesehatan Tahun Anggaran 2017, dengan rincian sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak te rpisahkan dari Perjalj ian ini 418 4,4

6 {21 Biaya pelaksanaan kegiatan kajian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi seluruh komponen pengeluaran, termasuk PPh, PPN, materai dan biaya-biaya lainnya yang harus dibayarkan oleh PIHAK KESATU. (3) Penggunaan seluruh biaya kegiatan Kajian harus disetujui/diketahui oleh PARA PIHAK dan dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. (4) Apabila pertanggungjawaban keuangan dari PIHAK KEDUA melewati jangka waktu yang dipe{anjikan maka PIHAK KESATU dapat menunda pembayaran biaya kajian berikutnya. (5) PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan pembiayaan kepada pihak lain unruk judul kajian yang sama kecuali atas persetujuan PIHAK KESATU. PASAL 6 LARANGAN PENGALIHAN KEGIATAN KAJIAN DARI/KEPADA PIHAK LAIN PIHAK KEDUA tidak dapat mengalihkan dan/atau memindahtangankan sebagian maupun seluruh kegiatan kajian kepada pihak lain tanpa persetujuan PIHAK KESATU. PASAL 7 TATA CARA PEMBAYARAN PIHAK KESATU melakukan pembayaran biaya Kajian secara bertahap sesuai dengan usulurn kegiatan yang akan dilaksanakan melalui transfer ke rekening resmi institusi PIHAK KEDUA melalui Bank BNI dengan rincian sebagai berikut: Nomor Rekening : Atas Nama : UI Pst Kajian dan Terapan Keselamatan & Kesehatan Kerj a PASAL 8 HASIL PELAKSANAAN Terhadap hasil pelaksanaan Perjanjian ini, PARA PIHAK sepalat untuk: a. Memanfaatkan hasil kajian untuk meningkatkan pelayanan publik bidang kesehatan pada masing-masing institusi. b. Sepanjang kajian ini menghasilkan Hak Kekayaan Intelektual maka akan menjadi milik PIHAK KESATU sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2O Tahun 2OO5 tentang Alih Teknologi Kekayaan Intelektual serta Hasil Kegiatal Kajian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Kajian dan Pengembangan ; dan c. Apabila kajian ini menghasilkan nilai tambah dalam bentuk material, antara lain berupa royalti, uang, dal sarana Kajian, maka akan dibagi seadiladilnya sesuai dengan kontribusi masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku. s/8,4,'4

7 PASAL 9 PUBLIKASI (1) (2\ (3) Publikasi hasil Kajian wajib melibatkan darr sepengetahuan PARA PiHAK. Tulisan ilmiah yang didasarkan, disarikan atau diperoleh dari hasil keq'a sama, apabila akan diputrlikasikan dan/atau diterbitkan harus berdasarkal kesepakatan PARA PIHAK. Publikasi karya tulis ilmiah, karya cipta dan paten harus mencantumkan narna perorangan dan lembaga dari penulis, pencipta atau penemu sesuai dengan urutan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK. PASAL 10 PERTUKARAN INFORMASI (1) PARA PIHAK sepakat untuk saling bertukar data darr informasi mengenai hal-hai yang berhubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini dan sematamata hanya digunakan untuk kepentingan yang sesuai dengan maksud dan tujuan Perjanjian ini. (2) PARA PIHAK sepakat untuk menjaga kerahasiaan seluruh data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan tidak akan memberikal kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis dari PARA PIHAK. PASAL 11 EVALUASI, VERIFIKASI DAN SANKSI (1) PIHAK KESATU berhak melakukan evaluasi dan verifikasi kegiatan kajian dan penggunaan dana yang dilaksanakan oleh PIFIAK KEDUA. (2) Apabila berdasarkan hasil evaluasi dan verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PIHAK KEDUA terbukti melanggar ketentuan dalam Perjanjian ini dan/atau melalggar ketentuan peraturan perundang-undangan akan diberikan sanksi, berupa: a. peringatan tertulis mulai peringatan pertama sampai dengan peringatan ketiga; b. apabila peringatan tertulis sebagaimana dima-ksud pada huruf a tidak ditindaldanjuti, PIHAK KESATU akan manjatuhkan sanksi: 1) menarik kembali dat/atau menghentikan bantuan dana dan/atau meminta kembali baltual dana yang telah disa-lurkan sesuai dengan perjanjian ini; 2) memasukkan PIHAK KEDUA ke dalam daftar sebagai lembaga yang tidak memenuhi syarat sebagai penerima bantuan dala Risbin Iptekdok. 3) melaporkan PIHAK KEDUA kepada lembaga/instansi yang berwenang untuk proses tindak lanjut '

8 PASAL 12 JANGKA WAKTU (1) Pe{anjian ini mulai berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK sampai dengan 31 Desember 2O17. (21 Apabila pelaksanaan kegiatan lgjian ini tidak selesai dalam waktu yang telah ditetapkan sebagaimana disebut pada ayat (1), mal<a sisa dana dikembalikan ke Kas Negara. PASAL 13 PEIYYELESAIAN PERSELISIHAN (1) Apabila te{adi perselisihan antara PARA PIHAK, akan diselesaikan secara musyawarah mufakat. (2) Apabila perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat diselesaikan dengan cara musyawarah mufakat, maka perseiisihan tersebut akan diselesaikan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang- Undangan yang berlaku, berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK. PASAL 14 KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURq (1) Force Mojeure adalah suatu keadaaa diluar kehendak, kemampuan dal kekuasaan pihak yang dapat menghambat atau menghentikan pelaksanaan perjanjian ini secara langsung yaitu bencana alam, bencana sosial dan perubahan peraturan perundang-undalgan di bidang ekonomi dan moneter yang secara langsung berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian ini. l2l Dalam hal te4adi Force Majeure yang mengakibatkan salah satu pihak atau PARA PIHAK tidak dapat memenuhi kewajibannya sesuai perjanjian kerja sama ini maka segala akibat akan diselesaikan melalui musyawarah untuk mufakat. (3) Dalam hal terjadi Force Majeure pihak yang mengalami Force Majeure hants memberitahukan kepada pihak lainnya secara tertulis disertai bukti yang layak dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) kali 24 jam sejak berhentinya Force Majeure (41 Apabila dalam waktu 7 (tujuh) kali 24 je,rn sejak diterimanya pemberitahuan tersebut tidak ada tanggapan dari pihak yang menerima pemberitahuan maka adanya Force Majeure tersebut dianggap telah disetujui 718 /A^ +

9 PASAL 15 KETENTUAN LAINI{YA (1) Dalam ha-l terjadi tuntutan dari pihak lain atas penggunaan suatu alat atau teknologi tertentu oleh PIHAK KEDUA dalam rangka pelaksanaan kegiatan Kajian berdasarkan Perjanjian ini, PIHAK KESATU akan dibebaskan dari sega-la tuntutan hukum pihak lain tersebut. (21 Perubahan rencana anggaran biaya (RAE}) Kajian hanya dapat dilakukan 1 kali dan disampaikan kepada PIHAK KESATU paling lambat bulan April dengan ketentuan: a. Tidak merubah pagu anggaran yang telah disetujui; dan b. Tidak merubah bahan 1. (3) Batas akhir penyelesaian pertanggungjawaban keuangan paling lambat minggu kedua bulan Nopember 2O17. PASAL 16 PERUBAHAN PERJANJIAN Apabila terdapat perubahan dan atau penambahan dalam perjanjian ini akan dilakukan addendum atas kesepakatal PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini. PASAL 17 PENUTUP Perjanjian ini ditandatangani oleh PARA PIHAK, dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum yang sama. PIHAK KEDUA, KETUA PUSAT KAJIAN & TERAPAN K3 FKM UI PIHAK KESATU, PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN PUSAT KRISIS KESEHATAN ( Doni Hikmat Ramdhan, SKM, MKKK, PhD Drg. M. KAMARUZZAMAN, M.Sc 818