BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Perusahaan. Jumlah Karyawan
|
|
- Fanny Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Profil Organisasi BAB I PENDAHULUAN PT. Saluyu Prima Group merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang transportasi yang berada di Tasikmalaya. Perusahaan yang dimiliki oleh H.Aa Abdul Fatah ini beroperasi sejak tahun Perusahaan ini pun telah memiliki enam jalur yang dilayaninya yaitu Tasikmalaya-Bandung, Tasikmalaya-Cijulang, Singaparna-Jakarta, Garut-Jakarta, Garut- Leuwi Panjang, dan juga Garut-Cicaheum. Awalnya perusahaan yang dirintis oleh H. Aa Abdul Fatah atau yang sering di kenal orang Haji Alen ini hanya memiliki lima unit bus sedang yang berkapasitas 30 penumpang dan 15 orang sopir dan kondektur sehingga seluruh karyawan berjumlah 16 termasuk dengan pemilik perusahaan. Trayek pertama yang dilalui oleh perusahaan ini adalah trayek Tasikmalaya-Cijulang. Perusahaan ini belum genap berusia 10 tahun, namun telah memiliki 120 unit bus, yang termasuk di dalamnya elf, middle bus, big bus. Saat ini PT. Saluyu Prima Group memiliki 376 orang karyawan termasuk dengan supir dan kondektur. Diantaranya terdiri atas 366 orang supir dan kondektur. Seiring dengan berjalannya waktu terlihat peluang jalur-jalur yang dapat dimasuki oleh perusahaan ini, peluang yang pertama adalah jalur Tasikmalaya-Cijulang. Sebelum perusahan ini berdiri pemilik telah memiliki usaha di bidang pertanian yaitu pabrik teh hijau di kawasan Taraju Kabupaten Tasikmalaya yang diberi nama Teh Diana, oleh karena itu modal awal untuk mendirikan perusahaan transportasi tersebut berasal dari usaha sebelumnya yang memang maju secara pesat. Pada tabel 1.1 ditunjukkan perkembangan perusahaan PT. Saluyu Prima Group. Tabel 1.1 Perkembangan Perusahaan Periode Jumlah Unit Jumlah Karyawan Jumlah Jalur unit bus 16 orang 1 Jalur (Tasikmalaya-Cijulang) unit bus 360 orang 1. Tasikmalaya-Bandung 3. Singaparna-Jakarta 4. Garut-Jakarta 5. Garut-Leuwi Panjang 5. Garut-Cicaheum Total 120 unit bus 376 orang 6 jalur trayek 1
2 Sumber: PT. Saluyu Prima Group Struktur Organisasi PT. Saluyu Prima Group dipimpin oleh seorang komisaris yang berdampingan dengan direktur, dibawah direktur terdapat empat bagian yaitu bagian keuangan, bagian persediaan, bagian operasional dan bagian perijinan. Ilustrasi struktur organisasi PT. Saluyu Prima Group dapat dilihat pada gambar 1.1 di bawah ini. Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Saluyu Prima Group KOMISARIS DIREKTUR BAG. KEUANGAN BAG. PERSEDIAA N BAG. OPERASION AL BAG. PERIJINAN Sumber: PT. Saluyu Prima Group Visi, Misi dan Tujuan 1) Visi Menjadi perusahaan penyedia layanan bus pariwisata terbesar yang unggul dan terpercaya. 2) Misi a. Melayani dengan mengedepankan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan. b. Membentuk budaya perusahaan yang beretika. 1.2 Latar Belakang Masalah Menurut jurnal Kadir (2006:121), transportasi berasal dari kata latin, yaitu transportare, dimana trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa. Jadi, transportasi berarti mengangkut atau membawa (sesuatu) ke sebelah lain atau suatu tempat ke tempat lainnya. Transportasi dapat didefinisikan sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa barang dan/atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya. 2
3 Layanan angkutan umum yang berkualitas tinggi dapat menyediakan berbagai manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan, termasuk manfaat pemakai langsung dan berbagai manfaat tidak langsung dan eksternal. Dikutip dari jurnal Brakewood et.al (2014:69). Menurut Weisbord et al. (2009:15), jasa transportasi umum penting dalam banyak hal. Mereka memberikan mobilitas, menciptakan lapangan kerja dan memungkinkan pertumbuhan ekonomi. Penanaman modal di angkutan umum memperluas layanan dan meningkatkan mobilitas, dan jika berkelanjutan dari waktu ke waktu, berpotensi dapat mempengaruhi perekonomian dengan menyediakan: 1) penghematan biaya perjalanan dan kepemilikan kendaraan untuk transportasi umum penumpang dan orang-orang beralih dari mobil, menyebabkan pergeseran dalam belanja konsumen ; 2) mengurangi kemacetan lalu lintas untuk mereka yang bepergian dengan mobil dan truk, mengarah ke penghematan biaya perjalanan langsung sehingga dapat digunakan untuk bisnis dan rumah tangga. 3) Kehandalan efek mengurangi kemacetan. 4) Memperluas area layanan transit; dan 5) Pada tingkat nasional, penghematan biaya dan dampak produktivitas lainnya dapat mempengaruhi saing di pasar internasional. Transportasi umum membantu orang, penumpang, keluarga, mahasiswa, warga senior, penyandang cacat, dapat menikmati hidup. Karena mereka berusaha untuk memenuhi pribadi mereka dengan tujuan karir, memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sangat menjaga tingkat kemandirian transportasi. Penting sekali untuk saat ini sistem transportasi publik yang kuat dibutuhkan dari sebelumnya. Transportasi umum tidak hanya membantu dalam memelihara dan menciptakan lapangan kerja, tetapi juga dibutuhkan untuk mempermudah mobilitas dalam bekerja. Penggunaan angkutan umum menurunkan biaya rumah tangga dan membebaskan lebih banyak pendapatan untuk kebutuhan lainnya. 1) Untuk setiap dolar yang diperoleh, rumah tangga rata-rata menghabiskan 18 sen pada transportasi, 94 persen diantaranya adalah untuk membeli, memelihara dan mengoperasikan mobil. 2) Biaya transportasi Rumah Tangga meningkat di daerah pengadaan transportasi yang jarang. Hanya dengan menggunakan transportasi umum, orang-orang dapat membatu mengurangi ketergantungan negara pada minyak asing. Setiap tahun pengguna angkutan umum di AS menyimpan: 1) 1,4 miliar galon bensin, yang mewakili 4 juta galon bensin per hari 2) Setara dengan 34 supertank minyak. 3) Setara dengan stasiun layanan bahan bakar yang mengisi truk tangki setiap tahun. 4) Setara dengan mobil yang mengisi bensin setiap hari. ( diakses pada tanggal 23 Oktober 2014). 3
4 Para pengemudi angkutan umum memiliki peran penting dalam menciptakan transportasi yang lebih baik bagi masyarakat. ( Sopir-Angkutan-Terima-Penghargaan diakses pada tanggal 26 Oktober 2014). Tanpa seorang supir, bus tidak dapat berfungsi, menurut jurnal Dorn et.al (2010:3), menyatakan bahwa pekerjaan sebagai pengemudi angkutan umum merupakan pekerjaan yang penuh tanggung jawab, mempunyai tuntutan tinggi atas keselamatan penumpang dan kelancaran lalu lintas. Menurut Greiner et.al dalam Dorn et.al (2010:2) Driver stress may impair performance, lead to an increased risk of being involved in a bus crash, penting sekali untuk menjaga agar supir tidak stres karena akan merusak kinerja supir dan rentan akan terjadinya kecelakaan, oleh karena itu dalam hal ini PT. Saluyu Prima Group perlu melakukan peningkatan motivasi. Motivasi sangat penting untuk dianalisis berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Susan et. al (2012:202) dalam jurnal Influence of Motivation on Performance in The Public Security Sector with a Focus to the Police Force in Nairobi, Kenya motivasi karyawan diperlukan agar mereka dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik. Menurut Marwansyah (2010:116), menyatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Diperkuat dengan pernyataan dari Robbins dalam jurnal Zunaidah et. al (2014:45) menyatakan bahwa motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seseorang individu untuk mencapai tujuannya. Pernyataan dalam jurnal menurut Zunaidah et.al (2014:46), menyatakan bahwa tabel absensi dapat digunakan untuk menggambarkan motivasi kerja sebuah perusahaan. Tabel 1.2 merupakan laporan kehadiran pegawai sebagai absensi karyawan pada PT. Saluyu Prima Group. PT. Saluyu Prima Group merupakan salah satu perusahaan transportasi di Indonesia. Perusahaan ini mengalami permasalahan pada penurunan kinerja karyawan ditandai dengan peningkatan angka ketidakhadiran, seperti yang dapat dilihat pada tabel 1.2 di bawah ini: Tabel 1.2 Laporan Kehadiran Supir dan Kondektur PT. Saluyu Prima Group Periode Tahun 2011, 2012, 2013 Tahun Jumlah Karyawan Ketidakhadiran Total Persentase Izin Sakit Absen Pegawai ketidakhadiran ,04% ,83% ,57% Sumber: Data Internal PT. Saluyu Prima Group Laporan kehadiran karyawan PT. Saluyu Prima Group menunjukkan penurunan kehadiran karyawan dari tahun 2011, 2012 sampai tahun 2013 yang dijelaskan dengan peningkatan ketidak hadiran pegawai dari tahun 2011 sampai Hal ini membuktikan 4
5 bahwa motivasi karyawan PT. Saluyu Prima Group dari tahun ke tahun menurun. Persentase dari ketidakhadiran karyawan PT. Saluyu Prima Group dapat dilihat pada gambar 1.2: Gambar 1.2 Persentase Ketidakhadiran Supir dan Kondektur PT. Saluyu Prima Group Periode tahun 2011, 2012, 2013 Berdasarkan gambar 1.2 di atas diketahui bahwa persentase ketidakhadiran karyawan PT. Saluyu Prima Group mengalami peningkatan dari tahun 2011, 2012 sampai 2013, hal ini menunjukkan bahwa karyawan pada PT. Saluyu Prima Group memiliki penurunan dalam motivasi yang ditandai dengan meningkatnya ketidakhadiran. Sesuai dengan pernyataan menurut Hasibuan dalam jurnal Mauli et.al ( 2012:11) bahwa untuk Suatu pekerjaan dapat diukur melalui jumlah pekerjaan, kualitas pekerjaan, ketepatan waktu, kehadiran dan kemampuan kerja sama. Adanya penurunan motivasi berpengaruh terhadap kinerja hal ini membuktikan bahwa adanya hubungan antara motivasi dengan kinerja. Semakin menurun motivasi maka kinerja perusahaan akan menurun. Seperti yang dikatakan dalam jurnal yang ditulis oleh Asim (2013:2) if the motivation level was increasing, if organization stands on every steps, the performance was increasing. Motivation level is the directly and positive relationship with the employee performance apabila motivasi meningkat, apabila organisasi berjuang untuk mencapai kebutuhannya maka kinerja karyawan juga akan meningkat. Tingkat motivasi sangat berhubungan dengan kinerja karyawan. Oleh karena itu, organisasi harus memotivasi karyawan mereka untuk kinerja terbaik untuk mencapai tujuan organisasi. Dikutip dari jurnal internasional menurut Zameer et.al (2014:293). Hal ini didukung oleh pendapat McClelland dalam jurnal Zunaidah et.al (2014:49) menyatakan bahwa ada hubungan antara motivasi dan berprestasi dengan pencapaian kinerja. Artinya, pimpinan, manajer dan pegawai yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi akan 5
6 mencapai kinerja tinggi, dan sebaliknya mereka yang kinerjanya rendah disebabkan karena motivasi kerjanya rendah. (Mangkunegara, 2009:67), kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Standar pekerjaan dapat ditentukan dari isi suatu pekerjaan, dapat dijadikan sebagai dasar penilaian setiap pekerjaan (Bangun, 2012:233). Dalam perusahaan ini indikator kinerja menggunakan data rekapitulasi penjualan tiket. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 1.3: Tabel 1.3 Rekapitulasi Penjualan Tiket PT. Saluyu Prima Group Periode 2011, 2012, 2013 Tahun Realisasi Penjualan Target Penjualan Persentase Tiket Tiket ,45% ,62% ,28% Sumber: data internal PT. Saluyu prima Group Tabel Rekapitulasi Penjualan Tiket PT. Saluyu Prima Group menunjukkan penurunan dalam penjualan tiket pada periode tahun 2011, 2012, 2013 yang dijelaskan dengan penurunan realisasi penjualan tiket terhadap target penjualan tiket yang ditentukan perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa motivasi karyawan PT. Saluyu Prima Group dari tahun ke tahun menurun. Persentase dari rekaitulasi penjualan tiket PT. Saluyu Prima Group dapat dilihat pada gambar 1.3: Gambar 1.3 Persentase Penjualan Tiket PT. Saluyu Prima Group Periode Tahun 2011, 2012, 2013 Persentase Penjualan Tik 92.00% 90.00% 88.00% 86.00% Berdasarkan gambar 1.3 di atas diketahui bahwa persentase penjualan tiket PT. Saluyu Prima Group mengalami penurunan dari tahun 2011, 2012 sampai 2013, hal ini 6
7 menunjukkan bahwa karyawan pada PT. Saluyu Prima Group tidak dapat memenuhi target penjualan yang ditentukan oleh perusahaan. Motivasi dan kinerja yag rendah mengakibatkan penurunan pendapatan pada perusahaan PT. Saluyu Prima Group. Apa bila berkelanjutan maka perusahaan ini akan kesulitan untuk bersaing dengan perusahaan lainnya sehinggan akan berdampak pada operasionalisasi perusahaan nantinya. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti mempunyai tujuan untuk mengetahui lebih jauh mengenai pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Saluyu Prima Group dengan judul penelitian Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Saluyu Prima Group. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian adalah a. Bagaimana motivasi karyawan pada PT. Saluyu Prima Group? b. Bagaimana kinerja karyawan pada PT. Saluyu Prima Group? c. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawnan pada PT. Saluyu Prima Group? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah a. Untuk melihat motivasi karyawan pada PT Saluyu Prima Group. b. Untuk melihat kinerja karyawan pada PT Saluyu Prima Group. c. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Saluyu Prima Group. 1.5 Kegunaan Penelitian Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang bersangkutan: a. Bagi Penulis Penelitian ini sebagai sarana dalam meningkatkan pemahaman untuk penulis dalam pembuatan karya ilmiah sebagai syarat kelulusan S1 di Telkom University, juga sebagai pembelajaran bagi penulis apabila hendak membuka perusahaan secara mandiri dan mempunyai karyawan hendaknya memahami betul masing-masing karyawan dan mengetahui apa yang diinginkan karyawan. b. Bagi Perusahaan penelitian ini dapat dijadikan masukan positif terhadap kemajuan usaha PT Saluyu Prima Group. Hasil Penelitian ini dapat lebih mengoptimalkan pihak PT saluyu Prima Group dalam memahami karyawan agar menghasilkan kinerja yang baik. c. Bagi Pihak Lain Menjadi sarana untuk menambah ilmu pengetahuan bagi semua orang yang membacanya, menjadi bahan pertimbangan dalam pencarian referensi. 7
8 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan obyek penelitian, latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Pada bab ini dikemukakan tentang landasan teori yang relevan dengan topik pembahasan, penelitian terdahulu sebagai referensi, serta hipotesis untuk jawaban sementara dari permasalahan. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, dijelaskan mengenai jenis penelitian yang digunakan, operasional variabel dan skala pengukuran, teknik pengumpulan data, pengujian validitas dan pengujian reliabilitas, serta teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan tentang analisis dan pengolahan data yang dilakukan, serta pembahasan hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini dijelaskan tentang kesimpulan yang telah diperoleh peneliti bdan saran yang bermanfaat sebagai masukan kepada pihak perusahaan. 8
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SALUYU PRIMA GORUP IMPACT OF MOTIVATION ON THE EMPLOYEE PERFORMANCE AT PT
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SALUYU PRIMA GORUP IMPACT OF MOTIVATION ON THE EMPLOYEE PERFORMANCE AT PT. SALUYU PRIMA GROUP Alis Lathofah 1) dan Djoko Wahjuadi 2) Prodi S1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu bagian negara ke negara bagian lainnya. Peranan transportasi amat sangat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ada tiga hal yang membuat sebuah bangsa menjadi besar dan makmur, yaitu tanah yang subur, kerja keras dan kelancaran transportasi orang dan barang dari satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota yang cukup besar, ada kota sedang dan ada kota kecil. Kota Medan merupakan salah satu kota di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Baraya travel merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa transportasi yang saat ini melayani rute perjalanan Jakarta-Bandung.
Lebih terperinciVisi dan Misi Visi yang ditentukan oleh PD Dinamis Jaya dalam mengelola perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Menjadi perusahaan pengolahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan dagang Dinamis Jaya adalah perusahaan yang menjadi pengepul sampah untuk daerah Bandung dan Sekitarnya. Perusahaan ini telah ada dari tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat, di samping berbagai indikator sosial ekonomi lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat pendapatan masih menjadi indikator utama tingkat kesejahteraan masyarakat, di samping berbagai indikator sosial ekonomi lainnya. Perkembangan tingkat pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kota lainnya baik yang berada dalam satu wilayah administrasi propinsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angkutan antarkota adalah angkutan yang menghubungkan suatu kota dengan kota lainnya baik yang berada dalam satu wilayah administrasi propinsi (antarkota dalam propinsi)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pengembangan wilayah. Sistem transportasi yang ada
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Tranportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian masyarakat dan pengembangan wilayah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Visi dan Misi PT Primarido Asia Infrastructure, Tbk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk yang merupakan produsen sepatu dengan merek TOMKIN S. Perseroan ini didirikan pertama kali pada tahun 1988 dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi saat ini semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi saat ini semakin meningkat. Institusi pemerintah sebagai pelayan masyarakat perlu menemukan dan memahami cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Djawatan Angkutan Motor Republik Indonesia (DAMRI) salah satu badan usaha milik negara yang menyediakan layanan transportasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Djawatan Angkutan Motor Republik Indonesia (DAMRI) merupakan salah satu badan usaha milik negara yang menyediakan layanan transportasi angkutan umum, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu bagian penting di dalam kehidupan manusia dimana terjadi pergerakan untuk menjangkau berbagai keperluan dan kebutuhan hidup manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. PRIMAJASA PERDANAUTAMA didirikan pada tanggal 6 September 1991, dipimpin oleh H. Amir Mahpud, SE. sebagai Direktur Utama.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Transportasi Massal di Kota Bandung Salah satu kriteria suatu kota dikatakan kota modern adalah tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang memadai bagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik untuk bekerja, belanja, ataupun sekedar jalan-jalan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Dengan berkembangnya kehidupan masyarakat, maka semakin banyak pergerakan yang dilakukan oleh masyarakat.
Lebih terperinciUji Coba Konsumsi Bahan Bakar Antara Ban Tipe Radial dan Tipe Bias BAB I PENDAHULUAN
Uji Coba Konsumsi Bahan Bakar Antara Ban Tipe Radial dan Tipe Bias BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Salah satu faktor yang mempengaruhi biaya operasional pengangkutan barang adalah biaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan. Perusahaan pada
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi/perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam mengelola, mengatur dan memanfaatkan pegawai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor pelayanan publik yang perlu mendapatkan perhatian adalah sektor transportasi publik. Pengembangan transportasi sangat penting artinya dalam menunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Lengkong BERSEMANGAT (BERsih, SEjahtera, MAju, Nyaman, Giat, Aman dan Tertib) dalam Mewujudkan Bandung BERMARTABAT
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Profil Kecamatan Lengkong Bandung Kecamatan Lengkong adalah sebuah instansi pemerintahan di Bandung yang berfungsi memberikan layanan kepada masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transportasi berasal dari bahasa Latin, yaitu transportare, trans berarti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi berasal dari bahasa Latin, yaitu transportare, trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare mengangkut atau membawa. Jadi pengertian transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Bidang Usaha
BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Objek Penelitian Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dinhubkominfo) provinsi Jawa Tengah merupakan kantor pemerintah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat merupakan bagian dari Provinsi DKI Jakarta yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi DKI Jakarta merupakan wilayah ibukota Negara Indonesia sebagai pusat dari pemerintahan, perdagangan, perindustrian, pendidikan dan kebudayaan. Kota Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Jasa angkutan umum PT. Primajasa Perdanarayautama adalah perusahaan berbadan hukum yang didirikan sejak 6 September
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu elemen yang sangat penting bagi kebutuhan manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan salah satu elemen yang sangat penting bagi kebutuhan manusia untuk menunjang kehidupan perekonomian di masyarakat, baik dalam bentuk
Lebih terperinci2015, No Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5468); 4. Peraturan Presiden Nomor 47
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.306, 2015 KEMENHUB. Terminal. Penumpang Angkutan jalan. Pelayanan. Standar. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi memiliki tuntutan untuk mampu mengelola sumber daya manusia dan dapat mengoptimalkan sumber daya manusia tersebut. Sumber daya manusia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Urbanisasi merupakan fenomena yang dialami oleh kota-kota besar di Indonesia khususnya. Urbanisasi tersebut terjadi karena belum meratanya pertumbuhan wilayah terutama
Lebih terperinciperbaikan hidup berkeadilan sosial.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang di kawasan Asia Tenggara, bangsa Indonesia termasuk bangsa yang dikategoikan Negara dunia ketiga. Negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan negara. Hal ini tercermin semakin meningkatnya kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor transportasi memiliki peranan yang cukup penting dalam peningkatan mobilitas warga, baik dari segi kepentingan umum maupun pelayanan perdagangan barang dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi sebagai penggerak, pendorong dan penunjang. dan prasarana yang didukung oleh tata laksana dan sumber daya manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1. Umum Transportasi sebagai urat nadi kehidupan berbangsa dan bernegara, mempunyai fungsi sebagai penggerak, pendorong dan penunjang pembangunan. Transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, dan Lokasi Perusahaan Gambar 1.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Jenis Usaha, Nama Perusahaan, dan Lokasi Perusahaan PT. Primajasa Perdanarayautama merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012, untuk lalu lintas dan angkutan jalan ratarata
BAB l PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan Pertumbuhan potensi dan produksi di sub sektor perhubungan darat dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012, untuk lalu lintas dan angkutan jalan ratarata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan suatu wilayah, yaitu memudahkan interaksi antar wilayah yang akan membawa manfaat ekonomi dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kepadatan tersebut diimbangi dengan tingginya penggunaan kendaraan bermotor yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang tingkat penduduknya sangat padat, kepadatan tersebut diimbangi dengan tingginya penggunaan kendaraan bermotor yang beredar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi dan mobilitas penduduk menjadi dua hal yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi dan mobilitas penduduk menjadi dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Perpindahan tempat yang dilakukan manusia ke tempat lainnya dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk. Untuk mendukung kelancaran pergerakan dan interaksi penduduk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan modern saat ini, aktivitas manusia semakin bertambah dan berkembang. Berkembangnya aktivitas manusia, maka berkembang pula sarana dan prasarana untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap
1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN Jumlah penduduk di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan faktor pendukung pertumbuhan perekonomian di sebuah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan faktor pendukung pertumbuhan perekonomian di sebuah wilayah. Menurut Nasution (1996), transportasi berfungsi sebagai sektor penunjang pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan transportasi merupakan masalah dinamis yang hampir ada di kota-kota besar di Indonesia. Permasalahan ini berkembang seiring dengan pertumbuhan penduduk karena
Lebih terperinciCapacity Building Workshop on Supporting Employability of Persons with Disability
Capacity Building Workshop on Supporting Employability of Persons with Disability Accessible Infrastructure, Transportation Click to add text and Technology Perundangan. UUD 1945 Pasal 28 H ayat 2, Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan keluarga interdependent satu sama lain sebagaimana keduanya. berkaitan dengan pemenuhan hidup seseorang. Melalui pekerjaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pekerjaan dan keluarga adalah dua area dimana manusia menghabiskan sebagian besar waktunya. Walaupun berbeda, pekerjaan dan keluarga interdependent satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar yang sedang mengalami perkembangan transportasi. Perkembangan tersebut menjadikan kebutuhan pergerakan masyarakat menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Namun tidak sedikit perusahaan yang mengalami kerugian dalam kurangnya berat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor perkebunan unggulan di Indonesia yang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dari kurun waktu tahun 2000 sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini berkembang semakin pesat, hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini berkembang semakin pesat, hal ini disebabkan karena adanya perubahan kondisi situasi pasar serta perekonomian dan teknologi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. manusia dengan tempat yang dituju. Transportasi digunakan untuk memudahkan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu sarana yang dapat menghubungkan manusia dengan tempat yang dituju. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM
BAB II GAMBARAN UMUM A. Sejarah Singkat Perusahaan Sejak pertengahan juni 2009, kota Pekanbaru telah memiliki fasilitas angkutan umum dengan mengedepankan paradigma pelayanan angkutan umum yang baru dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek (manusia atau barang) dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Angkutan umum sebagai bagian sistem transportasi merupakan kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angkutan umum sebagai bagian sistem transportasi merupakan kebutuhan masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG ANGKUTAN JALAN
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG ANGKUTAN JALAN I. UMUM Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan telah diatur ketentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dishubkominfo DIY dalam hal ini UPTD Jogja Trans dalam penyelenggaraan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ini mengkaji kerja sama antara PT. Jogja Tugu Trans dan Dishubkominfo DIY dalam hal ini UPTD Jogja Trans dalam penyelenggaraan layanan Trans Jogja. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. angkutan. Terminal mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan peningkatan ekonomi, sosial dan pendidikan biasanya terjadi begitu pesat di kota-kota besar. Sejalan dengan pertumbuhan dan peningkatan yang terjadi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi yang kompetitif sekarang ini, sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi yang kompetitif sekarang ini, sumber daya manusia merupakan bagian yang penting dalam pencapaian tujuan perusahaan jasa transportasi untuk dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Permintaan akan transportasi dalam suatu wilayah merupakan kebutuhan akan akses untuk menuju fungsi-fungsi pelayanan kota di lokasi berbeda yang ditentukan oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan output berkualitas dalam bentuk barang dan jasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat pendapatan masih menjadi indikator utama tingkat kesejahteraan masyarakat, di samping berbagai indikator sosial ekonomi lainnya. Perkembangan tingkat pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu berdasarkan beberapa indikasi, seperti jumlah kelahiran penduduk dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tangerang Kota merupakan kota terbesar di Provinsi Banten serta ketiga terbesar di kawasan perkotaan Jabodetabek setelah Jakarta. Sebagai kota penyangga Ibu Kota DKI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola dasar pembangunan nasional meletakkan dasar-dasar bagi pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga pembangunan seluruh rakyat Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerbangan yang diukur dari pertumbuhan penumpang udara.1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi udara sekarang ini mengalami perkembangan pesat, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya perusahaan atau maskapai penerbangan yang melayani jasa penerbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini. Oleh karena itulah membangun kepercayaan konsumen dan citra perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis bus antar kota dan lintas provinsi baik yang kecil maupun yang besar sangat ketat dalam dewasa ini. Keputusan untuk menggunakan jasa bus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Armandha Redo Pratama, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ruang merupakan kajian ilmu geografi yang meliputi seluruh aspek darat, laut maupun udara. Alasan mengapa ruang menjadi kajian dari geografi, karena ruang merupakan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan.
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi/angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan. Transportasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1) Pengertian Retribusi Daerah Retribusi Daerah menurut Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang retribusi daerah, adalah pungutan daerah sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Transportasi Transportasi adalah pergerakan orang dan barang bisa dengan kendaraan bermotor, kendaraan tidak bermotor atau jalan kaki, namun di Indonesia sedikit tempat atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT.POS Indonesia adalah salah satu perusahaan BUMN yang bergerak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT.POS Indonesia adalah salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang pengiriman, baik berupa pengiriman barang maupun jasa dalam cangkupan nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar beralamat di Jl. AH. Nasution Km 13,7 No 495 Cibiru Kota Bandung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam menentukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam menghadapi persaingan yang cukup ketat pada era globalisasi dewasa ini sangat diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Peranan sumber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
70 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi berasal dari kata Latin, yaitu transportare, dimana trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa. Dengan demikian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi dan semakin tingginya tingkat kesejahteraan
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Keberadaan industri pariwisata sebagai bagian dari sektor ekonomi merupakan industri yang sangat menjanjikan dalam menghadapi persaingan industri pada abad
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PO. BINTANG SELATAN TRAVEL PALEMBANG-MANNA. A. Sejarah Singkat Berdirinya PO. Bintang Selatan Travel Palembang-
23 BAB III GAMBARAN UMUM PO. BINTANG SELATAN TRAVEL PALEMBANG-MANNA A. Sejarah Singkat Berdirinya PO. Bintang Selatan Travel Palembang- Manna Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan Bapak
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BUSWAY Pite Deanda NRP :
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BUSWAY Pite Deanda NRP : 0421012 Pembimbing : Tan Lie Ing, ST., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat kompleks terhadap kehidupan masyarakat termasuk diantaranya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan dewasa ini memberikan dampak yang sangat kompleks terhadap kehidupan masyarakat termasuk diantaranya yaitu meningkatnya pula pergerakan orang
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas penentu kelangsungan perekonomian suatu negara. Hal ini disebabkan oleh berbagai sektor dan kegiatan ekonomi di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba semaksimal mungkin. Hal ini diperlukan agar kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin. Untuk itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelatihan dan pengembangan untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi ditandai dengan semakin pesatnya perkembangan di segala kegiatan bisnis. Perubahan lingkungan sedemikian dinamis telah memaksa berbagai jenis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Transportasi sudah lama ada dalam perkembangan kehidupan manusia, dari masyarakat kuno sampai pada masyarakat modern saat ini. Aktivitas yang terjadi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri jasa saat ini mempunyai laju perkembangan yang cukup pesat. Seperti jasa perjalanan Bis Antar Kota Antar Propinsi yang lebih dikenal dengan AKAP, mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat kota Padang dalam menjalankan aktifitas sehari-hari sangat tinggi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat kota Padang dalam menjalankan aktifitas sehari-hari sangat tinggi. Salah satunya adalah tranportasi untuk menjalankan mobilitas sehari-hari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang DKI Jakarta merupakan ibu kota negara Indonesia dengan memiliki luas wilayah daratan sekitar 662,33 km². Sementara dengan penduduk berjumlah 9.608.000 jiwa pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Jakarta merupakan Kota Megapolitan yang ada di Indonesia bahkan Jakarta menjadi Ibu Kota Negara Indonesia yang memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan:
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Transportasi 2. 1. 1 Pengertian Transportasi Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan (destination). Perjalanan adalah pergerakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlunya penerapan strategi pelayanan perusahaan yang tepat. Perkembangan dunia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat seiring dengan perkembangan teknologi ekonomi, pendidikan dan sosial budaya, sehingga mempengaruhi perlunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Suatu proses bidang kegiatan dalam kehidupan masyarakat yang paling
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Suatu proses bidang kegiatan dalam kehidupan masyarakat yang paling penting ialah transportasi. Transportasi sangatlah penting bagi masyarakat karena suatu
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 35 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN WAHANA TATA NUGRAHA
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 35 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN WAHANA TATA NUGRAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Letak secara geografis Kabupaten Sleman yang sangat strategis yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Letak secara geografis Kabupaten Sleman yang sangat strategis yaitu sebagai pintu masuk ke wilayah kota Yogyakarta, menyebabkan pertumbuhan di semua sektor mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian khususnya perkotaan. Hal tersebut dikarenakan transportasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi memegang peranan penting dalam pertumbuhan perekonomian khususnya perkotaan. Hal tersebut dikarenakan transportasi berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Aktifitas keseharian penduduk perkotaan makin tinggi sejalan dengan makin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktifitas keseharian penduduk perkotaan makin tinggi sejalan dengan makin bertambahnya penduduk dan makin tingginya aktifitas ekonomi. Tingginya intensitas pergerakan
Lebih terperinciTRANSPORTASI. Gambar 6.1. Jumlah Angkutan Penumpang Umum yang Terdaftar Dalam Trayek/Operasi Di Kabupaten Boven Digoel, Tahun
TRANSPORTASI Transportasi Darat Angkutan Jalan Angkutan Jalan di Kabupaten Boven Digoel sebagian besar masih berkonsentrasi di Ibu kota kabupaten Tanah Merah. Banyaknya angkutan kendaraan bermotor penumpang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan zaman,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan zaman, teknologi yang berkembang pun semakin pesat. Salah satu teknologi tersebut adalah kendaraan roda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang menyediakan jasa transportasi bagi manusia dan barang. Sejalan dengan pembangunan yang semakin pesat dewasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Pembangunan di segala bidang yang dilaksanakan pemerintah Republik Indonesia merupakan usaha untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan terutama di bidang ekonomi. Dengan
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Marlok (1981), transportasi berarti memindahkan atau. mengangkut sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arti Transportasi Menurut Warpani (1990), transportasi atau perangkutan adalah kegiatan perpindahan orang dan barang dari satu tempat (asal) ke tempat lain (tujuan) dengan menggunakan
Lebih terperinciKERUGIAN SOSIAL DAN EKONOMI PENGGUNA KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT ADANYA KEMACETAN
VI. KERUGIAN SOSIAL DAN EKONOMI PENGGUNA KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT ADANYA KEMACETAN Kemacetan di sepanjang jalan Cicurug-Parungkuda sudah menjadi suatu kebiasaan umum bagi pengguna kendaraan bermotor.
Lebih terperinciRENSTRA VISI dan MISI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG
RENSTRA VISI dan MISI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG Visi : Terwujudnya Pelayanan Perhubungan yang Handal, Berdaya Saing dan Berwawasan Lingkungan Perumusan Penjelasan Visi Perubahan Renstra DISHUB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan salah satu sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi sudah pasti akan dihadapi oleh semua bangsa dan akan menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Keberadaan sumber daya manusia menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan akan transportasi merupakan kebutuhan turunan yang
1 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kebutuhan akan transportasi merupakan kebutuhan turunan yang muncul akibat permintaan atas komoditas lain. Permintaan untuk bekerja, bersekolah, berbelanja atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, pesaing dan lain sebagainya. Manusia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba/keuntungan. Aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan dan perkembangan
Lebih terperinciV BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1
Lebih terperinci