BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum ANTV ANTV berdiri pada 1 Januari 1993 sebagai stasiun televisi lokal di kota lampung yang kemudian berhasil mendapatkan izin siaran nasional melalui Keputusan Mentri Penerangan RI No. 04A/1993 pada tanggal 18 Januari Sepuluh hari kemudian ANTV mulai mengudara secara nasional dan dipindahkan dari Lampung ke Jakarta. Tepat tanggal 1 Maret 1993 ANTV untuk pertama kalinya memproduksi program sendiri berupa liputan berita aktual jalannya Sidang Umum DPR/MPR dan menjadi prestasi dalam melaksanakan siaran langsung liputan kenegaraan, yang kemudian dijadikan sebagai hari jadi ANTV. ANTV pada mulanya mengkhususkan diri pada siaran untuk segmen remaja tahun dan pernah menyiarkan acara-acara MTV Indonesia hingga awal tahun 2000, tepat pada tahun 2002 berkembang menjadi stasiun televisi untuk segala usia, sama dengan stasiun televisi yang lainnya. ANTV berhasil mencatat prestasi gemilang di Museum Rekor Indonesia sebagai penyelenggara konser selama 72 jam di akhir tahun Hingga 30 April 2006 dengan pembelian 20% saham oleh pihak asing, STARTV. Kemudian pada 20 September 2009, ANTV kembali mengubah logonya dengan kemiripan seperti logo yang lama. Namun didominasi warna merah dengan bayangan berwarna kuning menggunakan huruf ANTV. 1

2 Di usia genap 20 tahun tanggal 17 Maret 2013, ANTV menvariasikan logo onair, baik saat live maupun iklan menjadi versi batik sekaligus logo komersial terutama di situs ANTV Kategori dan Pembagian Program ANTV Sebagai family entertainment TV channel, ANTV menghadirkan berbagai program untuk keluarga Indonesia di semua kalangan dan semua usia. Agar mampu menjangkau semua pemirsanya, ANTV mengkategorikan program-program untuk 4 target pemirsa dengan gendre dan waktu tayang yang disesuaikan : 1. Female ( WIB ) a. Religious b. Traveling c. Lifestyle and hobbies 2. Kids and Teen ( WIB ) a. Cartoon b. Teen Magazine c. Reality Show d. Music 3. Family ( WIB ) a. Movies b. Comedy c. Talk Show 2

3 4. Male ( WIB ) a. News b. Sport c. Documentary Pengkategorian ini menjadikan program-program ANTV menjadi lebih fokus mencapai target pemirsa, sehingga mampu menghadirkan tayangan yang menarik, kreatif dan dapat diterima bahkan dicintai oleh masyarakat. Tak heran banyak program-program ANTV yang semakin unggul, kuat dan bertahan lama mendampingi keluarga Indonesia. Untuk kedepanya, ANTV tak akan berhenti untuk menggali kratifitas dan meningkatkan kualitas program, sehingga mampu menyuguhkan program-program yang kreatif, berisi dan segar untuk dinikmati setiap pemirsa Visi dan Misi ANTV Visi PT. Cakrawala Andalas Televisi dengan nama siar ANTV adalah menjadi saluran televisi keluarga terbaik untuk seluruh keluarga Indonesia. Visi ini tercermin dalam setiap tayangannya yang diproduksi agar seluruh usia bisa menyaksikan program yang ditayangkannya. Misi yang dipegang oleh ANTV untuk bisa mencapai visi tersebut adalah dengan memberikan program-program berkualitas terbaik untuk setiap anggota keluarga untuk mendukung perkembangan karakter Bangsa Indonesia dengan spirit kreatifitas dan inovasi kekuatan kerjasama tim dan kelola perusahaan. 3

4 Kebijakan Mutu PT. Cakrawala Andalas Televisi berkomitmen terhadap kebijakan mutu dengan melakukan peningkatan yang berkelanjutan dalam : 1. Mengupayakan yang terbaik untuk memuaskan pelanggan 2. Memberdayakan kemampuan karyawan kea rah profesionalisme 3. Menerapkan ISO 9001 : Mengintegrasikan semua proses dalam unit agar tercapai efisiensi dan efektifitas yang optimal 5. Melakukan peninjauan dan perbaikan Standart Operating Procedure secara berkesinambungan agar ANTV dapat beroperasi lebih efisien Logo ANTV 1. Logo ANTV pertama yang dipakai dari 1 Januari 1992 sampai dengan 13 Maret 2003 Gambar Logo ANTV kedua dipakai dari 13 Maret 2003 sampai dengan 30 April

5 Gambar Logo ANTV ketiga dipakai dari 30 April 2003 sampai dengan 20 September 2009 Gambar Logo ANTV keempat dipakai dari 20 September 2009 hingga 20 Juli 2012, sebagai logo on-air. Sejak 20 Juli 2012, logo ini masih digunakan sebagai logo penutup kredit dan logo perusahaan. Gambar Logo ANTV kelima versi abu-abu dipakai dari 20 September 2009 hingga 17 Maret 2013, sebagai logo jeda komersial. Sejak 20 Juli 2012, digunakan sebagai logo on-air dan jeda komersial. 5

6 Gambar Logo ANTV keenam versi batik dipakai dari 17 Maret 2013 hingga sekarang, digunakan sebagai logo on-air dan jeda komersial. Gambar Struktur Organisasi Departemen Production Service Sr. Manager Operations Service Manager Production Service Administration Staff : Danet Ahmad : Maruli Sitorus : Herlin Novia Anggun Spv. Audio, Video dan Camera Person Spv. Set Builder, Property, Art. dan Lighting Spv. Video Editor Coordinator Camera Person : Heru Santoso : Benny : Tba : Ary Wijayanto 6

7 Coordinator Audio Person Coordinator Video Person Coordinator Builder, Property dan Artistic Coordinator Lighting Person Coordinator Video Editor Production : Henryco : Henry Darwin : Yanto Sugiantoro : Sudarja : Miko Branda Gambaran Umum Program Super Deal ANTV Gambar 4.7 Super deal adalah sebuah program acara game show yang datang dari Amerika Serikat dengan nama Lets Make a Deal dan berada dibawah lisensi Fremantle Media. Program acara ini hasil dari kerjasama pihak ANTV dan Fremantle Media Indonesia sebagai pemilik resmi dari konsep program Superdeal, acara ini merupakan reinkarnasi dari Superdeal 2 milyar yang pernah ditayangkan ANTV sebanyak 3 musim, pertama kali superdeal 2 milyar tayang pada tahun , 7

8 kemudian pada tahun 2010 Superdeal 2 milyar hanya tayang selama 6 bulan saja, dan pada tahun 2011 Superdeal kembali tayang selama 8 bulan, dan pada tahun 2014 hingga sekarang nama program yang berawal Superdeal 2 milyar berubah menjadi Superdeal saja. Game Show yang melibatkan 120 orang peserta ini dipandu oleh Uya Kuya yang dalam acara ini dikenal dengan sebutan Agan Uya, yang akan menawarkan hadiah-hadiah yang menarik di dalam tirai, box, ataupun amplop, dalam menawarkan hadiah-hadiah tersebut, terdapat interaksi yang sangat seru, tegang, bahkan lucu 1. Melalui sebuah permainan Trading, setiap kontestan yang terpilih untuk maju kedepan dan bermain bersama host akan ditawarkan berbagai pilihan hadiah yang dikemas dengan berbagai bentuk, mulai dari sebuah kotak,amplop,dompet dan yang sudah menjadi ciri khas dari program Superdeal ini adalah 3 (tiga) tirai yang akan ditawarkan kepada kontestan, yang membangun ketegangan dalam permainan ini adalah tidak semua hadiah yang ditawarkan benar benar berisi hadiah karena pasti ada jebakan atau istilah dalam Superdeal lebih dikenal dengan zonk dalam setiap pilihan yang ditawarkan pada kontestan sehingga kontestan harus berhati hati dalam memilih setiap tawaran dari host Superdeal namun jika kontestan memilih tawaran yang tepat maka hadiah impian pun bias di bawa pulang oleh kontestan. Tidak hanya membangun suasana ketegangan, di dalam sebuah permainan superdeal banyak terselip gimmick gimmick lucu dan segar sehingga membuat kontestan dan penonton dirumah dapat lebih menikmati tayangan ini, sebuah momen 1 diakses pada tanggal, 27 April

9 sedih pun bisa di gali dalam setiap segmen Superdeal, biasanya momen itu datang dari latar belakang kontestan, keadaan sosial dan ekonomi yang bisa disebut kurang mencukupi membuat mereka lebih berjuang untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari Superdeal, ditambahkan jika ada kontestan yang memiliki anak ataupun saudara yang menderita sebuah penyakit dan dia berjuang keras agar mendapatkan sesuatu dari acara tersebut sehingga bisa mengobati penyakit anak atau saudaranya itu, bermacam macam motivasi para kontestan dalam mengikuti gameshow Superdeal ini membuat program Superdeal menjadi sebuah tayangan yang menarik dan melibatkan emosi penonton dirumah dan di studio. Format Program : a. Durasi : 90 Menit b. On Air Type : Taping c. Jadwal Tayang : Senin Jumat, WIB d. Pengisi Acara : Uya Kuya, Luna Maya, Ule Kribo, Sapri, Kak Nunuk 4.2 Hasil Penelitian Deskripsi Profil Narasumber Penelitian Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara yang mendalam dengan narasumber sebagai bentuk pencarian data dan observasi langsung dilapangan yang kemudian peneliti analisis. 9

10 Jumlah narasumber yang dijadikan data penelitian sebanyak 3 orang. Ketiga narasumber banyak mengetahui mengenai dan berkaitan langsung dengan masalah penelitian. Berikut ini data narasumber yang peneliti wawancara beserta latar belakang pekerjaan, status ataupun kegiatan serta tanggal dimana peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap narasumber. 1. Identitas Narasumber Nama Usia Jabatan : Ari Wijayanto : 39 Tahun : Koordinator Kameramen Produksi Bergabung di ANTV : Tahun 2006 Memimpin jalannya proses produksi serta bertugas mengatur jadwal crew camera person produksi setiap minggunya dan mengawasi kinerja kerja kameramen. 2. Identitas Narasumber Nama Usia Jabatan : Jamilludin : 48 Tahun : Program Director / PD Bergabung di ANTV : Tahun 2002 Bertanggung jawab secara teknis pelaksanaan produksi, menyutradarai program acara, dan PD mengarahkan kru di dalam control room dan kru di studio. 10

11 3. Identitas Narasumber Nama Usia Jabatan : Supriatna : 40 Tahun : Kameramen Senior Bergabung di ANTV : Tahun 2003 Bertugas menangani kerja kamera sehingga menghasilkan gambar yang memenuhi tuntutan artistic sesuai shooting script dan pengarahan dari PD, mengetahui kontinuitas gambar yang satu dan yang lainnya, dan memahami komposisi, ukuran dan gerak dari objek yang di ambil atau di shoot. Dari hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan penulis, mendapatkan penjelasan tentang sistem manajemen juru kamera (camera person) dalam proses produksi program Super Deal di ANTV Perencanaan (Planning) Perencanaan mencakup kegiatan penentuan tujuan media penyiaran serta mempersiapkan rencana dan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam perencanaan harus diputuskan apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya dan siapa yang melakukannya. Jadi perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. Departemen production services adalah departemen yang membantu sebuah program produksi pada departemen produksi antv, dan bekerja dibawah 11

12 general manager operations services. Bagian yang termasuk dalam departemen production service adalah kameramen, audiomen, videomen, property, art, lightingmen dan video editor. Juru Kamera Produksi di ANTV berada di bawah Departemen Production Services dan juru kamera di kelola oleh Koordinator kameramen. Koordinator kameramen, bertugas mengatur jadwal crew kameramen produksi setiap minggunya, mengawasi kinerja kameramen dan memimpin suatu jalannya proses produksi. 2 Dalam wawancara peneliti dengan nara sumber yaitu koordinator juru kamera, peneliti menemukan bagaimana penjadwalan tugas setiap masing-masing juru kamera di tentukan dan diatur oleh koordinator kameramen. Tahap pertama yang dilakukan untuk booking juru kamera atau flowchart booking camera person adalah 1. User atau Produser acara Super Deal mengisi formulir booking request studio, outside broadcast equitment dan mainpower dan melengkapi atau membuat revisi kemudian diserahkan kepada supervisor production service dan post production. Form tersebut salah satunya berisi, kapan kegiatan shooting dilakukan dan berapa juru kamera yang diperlukan. 2. Spv. Production services dan Post Production memeriksa kelengkapan pengisian dan otoritasnya. Setelah lengkap dan sesuai, supervisor meneruskan ke coordinator camera person untuk menyusun jadwal crew yang akan bertugas di dalam program super deal. 3. Koordinator kameramen membuat jadwal kerja mingguan dan mengontrol jadwal crew. Kemudian mendirtibusikan jadwal kerja crew kepada crew dengan tembusan ke User dan Spv. Prod. Services dan Post Production 3 Koordinator kameramen membuat jadwal kerja mingguan dan mengkontrol jadwal crew kemudian mendistribusikan jadwal kerja crew kameramen kepada crew melalui masing-masing juru kamera. Produksi super deal dilakukan seminggu minimal 3 kali shooting taping dengan satu kali produksi 2 episode. 2 Wawancara dengan koordinator kamaramen, Ari Wijayanto 25 Mei 2015 pukul WIB 3 ibid 12

13 Super deal menggunakan 6 kamera karena game show ini menampilkan 120 peserta, jadi harus menggunakan studio yang lebih besar dibandingkan dengan program antv lainnya. Menggunakan stage depan belakang. Stage depan untuk 120 peserta, stage depan untuk tirai yang didalamnya terdapat hadiah. Jadi pembagian kamera nya lebih kompleks. Jenis kamera yang digunakan hanya kamera studio, kamera sony model BVP-E30P3. 4 STAGE PESERTA kamera 5 kamera 4 kamera 3 kamera 2 kamera 1 Jimmy Jib TIRAI 3 TIRAI 2 TIRAI 1 Gambar Posisi Kamera 4 Wawancara dengan Program Director, Jamilludin 28 Mei 2015 pukul WIB 13

14 Juru kamera harus tau pembagian job desk pengambilan gambar. Setiap kamera memiliki shot gambar yang berbeda-beda: 1. Kamera satu dengan lensa lebar (wide) : kamera tanpa menggunakan tripod atau hand-held bertugas untuk mengambil gambar pada sisi kanan, dengan shot gambar lebih close-up dan medium close-up untuk memperlihatkan reaksi atau informasi secara rinci atau detail. 2. Kamera dua dengan lensa normal (standar) : menggunakan tripod dengan shot gambar close up dan medium close up dengan komposisi gambar cross shot dengan objek one shot, two shot untuk menunjukan situasi yang sedang terjadi. 3. Kamera tiga dengan lensa lrbar (wide) : kamera tiga merupakan kamera master, dengan sudut pandang lebar dengan shot medium long shot untuk menunjukan gambar atau situasi secara keseluruhan 14

15 4. Kamera empat dengan lensa normal (standar) : menggunakan tripod dengan shot gambar close up dan medium close up dengan komposisi gambar cross shot dengan objek one shot, two shot untuk menunjukan situasi yang sedang terjadi. 5. Kamera lima dengan lensa lebar (wide) : kamera tanpa menggunakan tripod atau hand-held bertugas untuk mengambil gambar pada sisi kiri, dengan shot gambar lebih close-up dan medium close-up untuk memperlihatkan reaksi atau informasi secara rinci atau detail. 15

16 6. Kamera enam : kamera jimmy-jib, shot gambar yang di ambil lebih ke beauty shot, bertujuan untuk memperindah adegan atau frame, melihat situasi yang luas dari atas Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian adalah penentuan sumber daya-sumber daya dari kegiatankegiatan perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja, penugasan dan tanggung jawab tertentu dan pendelegasian wewenang yang dibutuhkan dan yang diperlukan tiap-tiap individu untuk melaksanakan tugasnya, serta menciptakan struktur formal dimana pekerjaan ditetapkan, dibagi dan dikoordinasikan. Ari Wijayanto sebagai koordinator kameramen memberikan keterangan tentang standarisasi yang diterapkan oleh kameramen ANTV. Standar bakunya yang pasti harus kaya angle, gambar harus focus, sehingga memudahkan pengemasan produksi oleh produser dan editor. Sebagai kameramen adalah unsur terpenting dalam kaitan kualitas gambar yang di ambil maupun yang ditayangkan, menjadi tugas kameramen dalam mengambil gambar yang baik dan layak, sesuai standart televisi (focus dan kaya angle). 5 Wawancara dengan Kameramen Senior, Supriatna 28 Mei 2015 pukul WIB 16

17 Sebagai kameramen senior di ANTV, Supriatna menjelaskan : Kamera yang diibaratkan sebagai mata penonton atau pemirsa. Jadi tugas kameramen harus memastikan bahwa tidak ada kesalahan yang dilakukan saat mengambil gambar, memastikan gambar sudah tajam (focus), komposisi gambar (framing) yang tepat. Karna kameramen membantu program director dalam upaya menerjemahkan dari bahasa tulisan ke bahasa visual, maka harus bisa bekerja sama dengan baik dengan PD. Kameramen bukan hanya bisa mengoperasikan kamera, melainkan harus bisa menilai apakah gambar itu sesuai dengan narasi yang ada atau tidak dan juga mengetahui fungsi kamera, sehingga dapat menghasilkan kesinambungan gambar yang indah. 6 Menurut Jamilludin seorang PD di ANTV, berpendapat kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh kameramen super deal adalah : 1. Secara teknologi, kameramen mengerti cara kerja kamera, karakteristik kamera dan mengerti persiapan sepeti apa yang ada di studio. 2. Memadukan gambar yang baik serta mengedit gambar yang penting dan yang tidak penting. 3. Bekerjasama dengan kru kamera lainnya dan mengerti kapan giliran mengambil gambar dalam produksi super deal. 4. Mengerti tentang posisi gambar dan mengetahui 5 shot dasar, yaitu close up, medium close up, medium shot, knee shot dan medium long shot ataupun long shot. Juru kamera secara teknis melakukan perekaman visual dengan kamera mekanik dalam proses produksi di bawah arahan Program Director dan bertanggung jawab kepadanya. Mekanisme kerja yang dilakukan oleh seorang kameramen pada prinsipnya sama seperti apa yang dilakukan oleh kameramen stasiun televisi pada umumnya, sehari-harinya kameramen menjalankan tugasnya berdasarkan jadwal yang sudah ditentukan oleh koordinator kameramen. Penugasannya adalah berdasarkan jadwal mingguan yang sudah dibuat oleh koordinator kameramen. Kriteria penugasan dalam sehari-hari berubah-ubah, dan dalam sistem penugasannya di roling secara merata. 7 6 Wawancara dengan kameramen senior, Supriatna 28 Mei 2015 pukul WIB 7 ibid 17

18 Dari jadwal kerja camera person yang dikirimkan lewat masingmasing, juru kamera mendapatkan call time crew dari tim produksi assisten (PA). Proses produksi program acara super deal dilakukan secara taping. Sebelum shooting taping berjalan, diperlukan rehearsel atau gladi resik agar produksi bisa berjalan dengan lancar. Semua tim produksi yang terlibat dalam program super deal mengadakan rapat atau briefing, termasuk juru kamera. Program super deal memakai 6 kamera termasuk kamera jimmy jib atau bahasa broadcastnya sering di sebut dengan multicam. Kamera yang digunakan adalah jenis kamera sony model BVP-E30P. Untuk kamera studio, kamera terhubung dengan camera control unit atau CCU di control room. Untuk adjustment warna dan iris dilakukan oleh CCU Man. Persiapan yang dilakukan sebelum shooting berjalan, ikut dalam briefing, kameramen diberikan pengarahan dari seorang program director tentang rencana visual yang akan dibuat kemudian melakukan pengecekan kamera dari kelengkapan peralatan yang akan digunakan seperti apakah servo zoom out dan in nya berjalan dengan baik, fungsi focus tidak back focus, mengecek tripod, monitor, headphone. 8 Sebagai Program Director Super Deal, Jamil juga menjelaskan : Briefing meliputi 1. Brain stroming : a. membuat atau menentukan detail konsep bersama-sama produser, creative, kameramen, audioman, lightingman. b. melakukan analisis script atau scenario atau rundown berdasarkan konsep atau ide yang telah disepakati. c. menentukan peralatan pendukung teknis meliputi: kamera, lighting, audio, dan perangkat teknis lainnya sesuai dengan konsep program. 2. Koordinasi, melakukan koordinasi dengan crew pendukung teknis meliputi: kameramen, audioman, lightingman menyangkut konsep acara dan kebutuhan 8 ibid 18

19 peralatan produksi, me-review kembali kebutuhan teknis produksi dengan producer dan kreatif. 9 Pada tahap ini, seorang juru kamera diberikan pengarahan dari seorang sutradara atau program director tentang rencana visual yang akan dibuat. Program director mendiskusikan shot-shot seperti apakah yang harus dibuat. Untuk juru kamera yang bekerja, dia akan mendengarkan briefing dari produser serta program director. Secara sistematis rencana ini dibuat ke dalam breakdown script. Dengan breakdown script memudahkan semua elemen kru dalam bekerja nantinya. Program acara super deal melibatkan lebih dari satu orang juru kamera atau multicamera. Juru kamera tidak hanya pasif menerima arahan, baiknya memberikan masukan juga pada program director serta produser Pelaksanaan (Actuating) Pelaksanaan atau actuating adalah kegiatan pelaksanaan perencanaan dan organisasi yang telah dibentuk sebelumnya dari perencanaan dan pengkoorganisasian yang telah dibentuk akan direalisasikan supaya perencanaan dan pengkoorganisasian tadi tidak sia-sia. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sudah sejauh mana perencanaan dan pengkoorganisasian bisa berjalan. Produksi, ini tahap penting bagi seorang juru kameramen Karena pada bagian ini yang berpengaruh terhadap kualitas gambar program, menariknya gambar suatu program juga bisa ditentukan oleh juru kamera. Sebelum program di mulai, juru kamera menyeting kamera sehingga menghasilkan komposisi yang diinginkan oleh Program Director. Selama Program berlangsung, juru kamera stand by pada 9 Wawancara dengan Program Director, Jamilludin 28 Mei 2015 pukul WIB 19

20 kameranya masing-masing dengan menggunakan headset untuk mendengar perintah dari PD. 10 Jamilludin menjelaskan seorang program director merangkap sebagai switcherman : PD di antv merangkap sebagai switcherman yang bertanggung jawab terhadap pergantian gambar sesuai dengan shooting script atau rundown yang telah di susun sebelumnya. Seorang yang bertugas menginterprestasikan, mengeksekusi naskah atau ide atau rundown seorang produser, menjadi suatu bentuk acara utuh. Memadukan gambar, agar penonton dapat menikmati sebuah rangkaian gambar yang berkesinambungan dan dapat menggambarkan situasi serta kondisi yang terjadi di studio. Program super deal merupakan program game show terbesar yang melibatkan 120 peserta, tanggung jawab seorang PD harus bisa memperlihatkan keseruan, kehebohan, kemegahan super deal dengan kwalitas gambar dan suara yang utuh. Sedangkan konten atau isi tanggung jawab penuh produser. 11 Juru kamera harus tau pembagian job desk pengambilan gambar. Setiap kamera memiliki shot gambar yang berbeda-beda: 1. Kamera satu dengan lensa lebar (wide) : kamera tanpa menggunakan tripod atau hand-held bertugas untuk mengambil gambar pada sisi kanan, dengan shot gambar lebih close-up dan medium close-up untuk memperlihatkan reaksi atau informasi secara rinci atau detail. 2. Kamera dua dengan lensa normal (standar) : menggunakan tripod dengan shot gambar close up dan medium close up dengan komposisi gambar cross shot dengan objek one shot, two shot untuk menunjukan situasi yang sedang terjadi. 3. Kamera tiga dengan lensa lrbar (wide) : kamera tiga merupakan kamera master, dengan sudut pandang lebar dengan shot medium long shot untuk menunjukan gambar atau situasi secara keseluruhan 4. Kamera empat dengan lensa normal (standar) : menggunakan tripod dengan shot gambar close up dan medium close up dengan komposisi gambar cross shot dengan objek one shot, two shot untuk menunjukan situasi yang sedang terjadi. 10 Wawancara dengan kameramen senior, Supriatna 28 Mei 2015 pukul WIB 11 Wawancara dengan Program Director Super deal, Jamilludin 28 Mei 2015 pukul WIB 20

21 5. Kamera lima dengan lensa lebar (wide) : kamera tanpa menggunakan tripod atau hand-held bertugas untuk mengambil gambar pada sisi kiri, dengan shot gambar lebih close-up dan medium close-up untuk memperlihatkan reaksi atau informasi secara rinci atau detail. 6. Kamera enam : kamera jimmy-jib, shot gambar yang di ambil lebih ke beauty shot, bertujuan untuk memperindah adegan atau frame, melihat situasi yang luas dari atas Pengawasan (Controlling) Pengawasan adalah penemuan atau penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, baik positif maupun negatif. Setelah selesai, maka akan ada rapat evaluasi. Rapat evaluasi dilakukan untuk membahas tentang kekurangan yang ada dalam proses produksi. Rapat evaluasi dipimpin oleh produser dan diikuti oleh seluruh crew yang bertugas. Tugas dan tanggung jawab juru camera berakhir setelah selesai rapat evaluasi. Apabila terjadi kekurangan atau kerusakan pada kamera, juru kamera melaporkan kepada Techincal Support atau user. 13 Tugas dan tanggung jawab juru kamera berakhir setelah selesai rapat evaluasi. 4.3 Pembahasan Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai sistem manajemen juru kamera dalam proses produksi program super deal di ANTV adalah sebagai berikut : Strategi produksi yang melalui konsep perencanaan dilakukan oleh koordinator kameramen sudah cukup baik. Peneliti menemukan bagaimana setiap kegiatan shooting yang akan dilakukan ada standard operating procedure termasuk 12 Wawancara dengan Kameramen Senior, Suoriatna 28 Mei 2015 pukul WIB 13 ibid 21

22 flowchart booking untuk juru kamera, seperti apa tim juru kamera menjalankan tugasnya. ANTV khususnya tim produksi memiliki 65 camera person. Setiap minggunya kameramen mendapat tugas melalui masing-masing yang di distribusikan oleh koodinator kameramen dengan tembusan ke spv. Prod. Service dan Post. Production. Konsep pengorganisasian yang dilakukan oleh koordinator kameramen sudah terstruktur dengan baik. Dari jadwal kerja kameramen yang dikirimkan lewat masing-masing, juru kamera mendapatkan call time crew dari tim produksi assisten (PA). Proses produksi program acara super deal dilakukan secara taping. 2 jam sebelum shooting taping berjalan, semua tim produksi melakukan rapat atau briefing termasuk juru kamera yang harus berdiskusi dengan program director, shot dan angle seperti apa yang harus di ambil. Setelah briefing, juru kamera mempersiapkan dan memeriksa kelengkapan peralatan yang akan digunakan, seperti peralatan pendukung dan fungsi kontrol berfungsi dengan baik. Tahap pelaksanaan hasil dari briefing guna mencapai target dan tujuan tim produksi. Kameramen mengambil gambar sesuai dengan arahan PD, kameramen juga di tuntut untuk aktif dalam mengambil gambar dan mencari angle yang sesuai. Menjadi seorang juru kamera harus mempunyai skil yang cukup memadai untuk dapat menghasilkan gambar yang bervariatif dan menarik interes pemirsa. Pengawasan dalam hal ini rapat evaluasi setelah kegiatan berlangsung, dengan membahas semua kekurangan yang ada dalam proses shooting super deal. Rapat evaluasi ini diikuti oleh seluruh kru termasuk juru kamera. Kendala apa yang ditemui 22

23 saat shooting sedang berlangsung, agar shooting selanjutnya bisa diatasi. Apabila terjadi kerusakan pada kamera, juru kamera bisa langsung melaporkan kepada bagian technical support. Tugas dan tanggung jawab juru kamera berakhir setelah selesai rapat evaluasi. 23

DAFTAR PUSTAKA. Dennis Mcquall, Mass Communication Theory, 1987, Gelika Humanika

DAFTAR PUSTAKA. Dennis Mcquall, Mass Communication Theory, 1987, Gelika Humanika DAFTAR PUSTAKA Buku; Agus Salim, MS, Teori dan paradigm Penelitian Sosial, Tiara Wacana: Yogyakarta, 2006 Ardianto, Elvinaro. Dkk. 2007. Komunikasi Massa, Suatu Pengantar. Simbiosa Rekatama Media: Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siaran nasional ( TVRI, RCTI, SCTV, ANTV, INDOSIAR, MNCTV, TRANS TV,

BAB I PENDAHULUAN. siaran nasional ( TVRI, RCTI, SCTV, ANTV, INDOSIAR, MNCTV, TRANS TV, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awalnya televisi hanya dianggap sebagai hal yang kurang penting, namun penemuannya dianggap serius karena dapat memberikan sumbangan terhadap kehidupan manusia

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Di sebuah stasiun televisi, Department Production and Facilities adalah pusat segala produksi acara televisi di dalam lingkungan internal televisi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

Lebih terperinci

PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DEPARTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 DISAHKAN. Pada tanggal Randy Monthonaro Tampubolon

PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DEPARTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 DISAHKAN. Pada tanggal Randy Monthonaro Tampubolon PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DERTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal... 2015 Randy Monthonaro Tampubolon DIREKTUR UTAMA 1 PT NUSANTARA

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Deskripsi Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) Selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media, penulis didampingi oleh Ine Yudhawati selaku PA (production assistant)

Lebih terperinci

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Pasca Produksi (penyuntingan program) 1. Menemukan Ide/gagasan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar BAB V IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar program acara Morning Tea, seperti yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini proses produksi pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat menjadikannya sebagai sarana hiburan utama. Hampir di setiap rumah memiliki televisi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. 144 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kajian dari Ilmu Komunikasi Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. Yaitu: (1) komunikator dalam program

Lebih terperinci

BAB II PROFILE PERUSAHAAN

BAB II PROFILE PERUSAHAAN BAB II PROFILE PERUSAHAAN 2.1 Sejarah BCTV (Bussiness Channel Television) adalah salah satu televisi lokal di Surabaya, Indonesia. Memulai siarannya pada tanggal 7 Juli 2009 mulai pukul 08.00 24.00 WIB

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Penulis: Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab penata kamera dalam

LAMPIRAN. Penulis: Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab penata kamera dalam LAMPIRAN Hasil Wawancara Penulis: Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab penata kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan program The Voice Indonesia dilihat dari segi berkualitas? Mohd. Fikri S.Sn

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person BAB 5 EVALUASI 5.1 Camera Person Sebuah program acara, seorang camera person sangat berperan penting dan bertanggung jawab atas semua aspek saat pengambilan gambar. Seperti pergerakan kamera, ukuran gambar,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Langkah langkah metodologi dan perancangan karya yang digunakan dalam Kerja praktik ini adalah : 3.1 Metode Penelitian. Metodologi penelitian merupakan sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Dalam halaman ini, membahas tentang langkah-langkah metodologi dan perancangan karya yang digunakan dalam menyelesaikan karya. 3.1 Metodologi Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang 3.1 Metode Penelitian BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya NO Judul Program Isi Program 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis *Dipresenteri oleh satu presenter laki laki yang

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP Kesimpulan

BAB IV PENUTUP Kesimpulan BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Penulis melakukan kegiatan kerja praktek di Metro TV Jawa Timur Biro Surabaya selama tiga bulan, yaitu sejak 02 Juni 29 Agustus 2014 sebagai audioman, namun penulis lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya stasiun televisi yang mengudara di indonesia. kini stasiun

Lebih terperinci

CAHAYA HATI merupakan program acara Religi yang menyajikan program-program

CAHAYA HATI merupakan program acara Religi yang menyajikan program-program 2 Pada umumnya program televisi di Indonesia diproduksi oleh stasiun televisi yang bersangkutan. Stasiun televisi dapat memilih program yang menarik dan memiliki nilai jual kepada pemasang iklan, sementara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, sehingga

Lebih terperinci

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi MODUL PERKULIAHAN TV PROGRAMMING PRODUKSI PROGRAM TELEVISI Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting TatapMuka 03 Kode MK A31415EL DisusunOleh Gunanto Abstract Kompetensi Pembahasan Suatu program

Lebih terperinci

TRANSKRIP WAWANCARA. 5. Apa tujuan diadaknnya Bincang Edukasi?

TRANSKRIP WAWANCARA. 5. Apa tujuan diadaknnya Bincang Edukasi? TRANSKRIP WAWANCARA NAMA : SITTI LESTARI MARTIKA JABATAN : EKSEKUTIF PRODUSER BINCANG EDUKASI TEMPAT : TV EDUKASI TANGGAL : 18 JANUARI 2017 WAKTU : 10.00 WIB 1. Apa itu Bincang Edukasi? Jawab : talkshow,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG 1.1. Analisis Proses Produksi Siaran Dakwah Kuliah Angkasa Sore Radio PTDI UNISA 205 Semarang a. Pra Produksi

Lebih terperinci

bentuk berita dikerjakan sesuai dengan permintaan yang ada di dalam rundown. Misalnya segmen satu tentang isu konflik partai golkar, maka produser

bentuk berita dikerjakan sesuai dengan permintaan yang ada di dalam rundown. Misalnya segmen satu tentang isu konflik partai golkar, maka produser BAB 5 PENUTUP 5.1. Simpulan Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui Proses Produksi dan Analisis SWOT program Prime Time di Berita Satu News Channel. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK 4.1 Peranan Praktikan Dalam pelaksanaan kerja praktek ini penulis di percaya untuk menempati posisi sebagai Cameraman di bulan pertama dan kedua yaitu pada Production Support

Lebih terperinci

Produksi Media PR Audio-Visual

Produksi Media PR Audio-Visual Modul ke: Produksi Media PR Audio-Visual Kamera ENG EFP - Studio Fakultas FIKOM Eppstian Syah As ari Program Studi Broadcasting http://www.mercubuana.ac.id KAMERA ENG KAMERA EFP KAMERA STUDIO ENG (ELECTRONIC

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A24.18407 / Produksi Program TV-1 Revisi ke : 2 Satuan Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : 9 Maret 2013 Jml Jam kuliah dalam

Lebih terperinci

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari segi visual berkualitas? Herman Effendy (Jurkam) : Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan gambar, namun juga mampu menampilkan suara, atau bisa disebut sebagai media audio visual. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB IV A. HASIL KERJA PRAKTIK 1. Peranan Praktikan Dalam proses kerja praktik yang berlangsung, posisi yang dipercayakan terhadap praktikan meliputi beberapa bagian divisi pekerjaan yang meliputi divisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Divisi Kreatif suatu divisi di dalam dunia pertelevisian atau broadcasting yang diberi tanggung jawab untuk berkreasi dengan pemikiran dari setiap anggotanya untuk

Lebih terperinci

BAB 3 PRA PRODUKSI 3.1 Ide dan Pengembangan Konsep

BAB 3 PRA PRODUKSI 3.1 Ide dan Pengembangan Konsep BAB 3 PRA PRODUKSI 3.1 Ide dan Pengembangan Konsep Awal mula tim terbentuk, produser memiliki ide untuk membuat sebuah program kreativitas untuk menjalin hubungan erat antara ibu dan anak, dengan judul

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebutuhan untuk bersosialisasi dengan individu atau masyarakat. Komunikasi menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan.

Lebih terperinci

Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014

Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014 Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014 A. Latar Belakang Mengingat kondisi geografi, ekonomi, sosial dan budaya Indonesia, maka salah satu media yang sangat tepat untuk menyediakan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Proses hubungan kerja antar divisi PT. Cakrawala Andalas Televisi. Manajemen PT. Cakrawala Andalas Televisi (ANTV), melibatkan tujuh bidang atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 24 BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Pada bab 3 ini, menjelaskan tentang metode yang digunakan dan proses perancangan karya dalam proses pengolahan editing berita (pasca produksi) di LPP TVRI D.I.

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 88 BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Dari apa yang telah dibahas tentang kerja praktek bab I hingga bab IV, laporan kerja praktek ini memiliki beberapa kesimpulan mengenai proses produksi program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa meraih rating share yang mencapai atau melebihi target.

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa meraih rating share yang mencapai atau melebihi target. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hiburan menjadi sesuatu hal yang penting di era globalisasi seperti sekarang ini. Media komunikasi berperan besar dalam menyajikan hiburan yang tidak hanya menarik

Lebih terperinci

JUDUL UNIT : Merancang dan Membuat Rencana Kerja Kamera

JUDUL UNIT : Merancang dan Membuat Rencana Kerja Kamera KODE UNIT : TIK.MM02.006.01 JUDUL UNIT : Merancang dan Membuat Rencana Kerja Kamera DESKRIPSI UNIT : Unit ini mendeskripsikan pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan untuk menginterpretasikan uraian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Pesbukers di ANTV merupakan program variety show yang banyak digemari oleh masyarakat. Pada awalnya Pesbukers tayang hanya selama bulan puasa, yang hanya menjadi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB V IMPLEMENTASI KARYA 54 BAB V IMPLEMENTASI KARYA Karya yang dihasilkan merupakan hasil dari metodologi penelitian yang telah dilakukan. Penelitian dan hasil yang dilaporkan harus disesuaikan dengan judul. Sehingga terjadi

Lebih terperinci

BAB 4 PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR

BAB 4 PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR BAB 4 PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR 4.1 Install Peralatan Agar produksi shooting INDO COMMUNITIES berjalan dengan lancar, dilakukan survey untuk tempat produksi utama yaitu di Lego Store, Cilandak Town Square.

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Offline Editing 1

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Offline Editing 1 BAB 5 EVALUASI 5.1 Pasca Produksi Setelah melalui tahapan pra produksi dan produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Dalam tahapan ini hasil shooting dan kumpulan hasil stock shoot dipilih dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di Indonesia sejak keran kebijakaan dibuka pada tahun 1989,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di Indonesia sejak keran kebijakaan dibuka pada tahun 1989, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan investasi di sektor penyiaran, khususnya perteleviasian, terus berkembang di Indonesia sejak keran kebijakaan dibuka pada tahun 1989, faktanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini. Perkembangannya-pun sangat pesat. Misalnya resolusi TV

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini. Perkembangannya-pun sangat pesat. Misalnya resolusi TV BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi (TV) adalah media yang menyajikan informasi berupa audio dan visual. Bermula pada 1920 televisi mulai di komersilkan. Mulai dari situ TV mulai menjadi media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan media massa masyarakat dapat mengetahui apa saja yang sedang terjadi disekitarnya. Media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi media penyampaian informasi yang paling digemari oleh masyarakat. Melalui televisi, masyarakat tidak hanya mendapatkan informasi tetapi juga pendidikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya. ABSTRAK Televisi memiliki potensi yang besar sebagai sarana untuk menyampaikan isu-isu sejarah yang cenderung membosankan melalui penyajian tayangan news feature, yang bertujuan menyampaikan informasi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah BAB IV PENUTUP Sebuah stasiun televisi membutuhkan karya karya kreatif setiap hari untuk mengisi slot jam tayangnya. Karya karya program televisi yang dibuat harusnya sebuah program yang berbeda, unik,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan dalam program ini (Planet Remaja) adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampaikan. Dan Komunikasi juga bisa dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun melalui

BAB I PENDAHULUAN. sampaikan. Dan Komunikasi juga bisa dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian informasi atau pesan yang dilakukan dari pihak satu kepihak lainya serta memahami makna atau mempunyai makna yang sama saat

Lebih terperinci

Modul ke: Divisi Produksi. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

Modul ke: Divisi Produksi. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting. Modul ke: Divisi Produksi Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Departemen Operasional Produksi Stasiun televisi sekaligus menjadi provider content merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. kualitatif dengan melakukan penyajian data dan analisis data, penulis

BAB IV PENUTUP. kualitatif dengan melakukan penyajian data dan analisis data, penulis BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis melakukan penelitian menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan melakukan penyajian data dan analisis data, penulis menemukan beberapa hal yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makhluk sosial memang merupakan istilah yang sangat tepat untuk manusia, yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan siaran-siaran televisi maupun program-program acara yang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan siaran-siaran televisi maupun program-program acara yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia penyiaran khususnya penyiaran televisi di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang cukup pesat, seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi serta kesiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang hanya dapat dilihat sepintas, juga sangat mempengaruhi cara-cara penyampaian

BAB I PENDAHULUAN. yang hanya dapat dilihat sepintas, juga sangat mempengaruhi cara-cara penyampaian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi tumbuh dan berkembang menjadi salah satu bentuk media massa audio visual dengan ciri dan sifatnya yang berbeda dengan media yang telah ada sebelumnya, yaitu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sudah menjadi alat komunikasi yang efektif didalam masyarakat Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya membuat televisi

Lebih terperinci

BAB II PROFILE PERUSAHAAN. Timur. Atau J berarti Jawa Pos. Karena nama perusahaan ini adalah PT. Jawa

BAB II PROFILE PERUSAHAAN. Timur. Atau J berarti Jawa Pos. Karena nama perusahaan ini adalah PT. Jawa BAB II PROFILE PERUSAHAAN 2.1 Sejarah JTV! Begitu saja disebut. Terserah mau apa diartikan apa. J bisa diartikan dari Jawa Timur. Karena televisi ini didedikasikan dari dan untuk Jawa Timur. Atau J berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kehadiran media di tengah-tengah masyarakat, membuat kita dapat memperoleh informasi dengan mudah. Media mampu menarik dan mengarahkan perhatian, membujuk pendapat,

Lebih terperinci

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN BAB IV KESIMPULAN dan SARAN A. Kesimpulan Dalam sebuah produksi perfilman harus memiliki struktur manajemen yang baik agar sebuah produksi tersebut dapat berjalan dengan lancar. Tim-tim yang terlibat didalamnya

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media massa, masih menempati posisi jawara paling diminati, dibanding media massa lainnya. Televisi memberi banyak kemungkinan ilustrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yang akhirnya semakin meningkat kebutuhan-kebutuhan hidup. meningkat seiring perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yang akhirnya semakin meningkat kebutuhan-kebutuhan hidup. meningkat seiring perkembangan zaman. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG)

BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG) BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG) 2.1 Sejarah Perusahaan Hard Rock FM Bandung dikelola oleh PT. Radio Ekacita Swara Buana berdiri dibawah naungan kelompok usaha MRA Group. Memperkenalkan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR

PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR Tujuan praktikum : Mahasiswa dapat melakukan pengambilan gambar dalam berbagai ukuran, angle kamera dan pergerakan kamera. 2.1. UKURAN GAMBAR Ukuran pengambilan gambar selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Sebagian besar kota besar yang ada di Indonesia saat ini semakin berkembang seiring dengan pertumbuhan penduduk. Salah satu kota yang berkembang saat ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Metodologi dan Perancangan Karya dalam halaman ini, penulis akan membahas tentang eran seorang Program Director (P.D) dalam Program Buletin Jatim Metro TV Jawa Timur. 3.1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat Penelitian ini berupa penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe ini hanya terbatas pada bahasan untuk menggambarkan suatu masalah,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Global Trend adalah salah satu program yang disiarkan oleh televisi berlangganan indovision yakni MNC Fashion. Global Trend berisikan informasi mengenai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS TARGET DAN CAPAIAN. Pada bab ini akan membahas seputar pencapaian dari jobdesk Marketing

BAB III ANALISIS TARGET DAN CAPAIAN. Pada bab ini akan membahas seputar pencapaian dari jobdesk Marketing BAB III ANALISIS TARGET DAN CAPAIAN Pada bab ini akan membahas seputar pencapaian dari jobdesk Marketing Communication terkait target yang ditetapkan pada proposal. Meliputi data dan hasil analisis dari

Lebih terperinci

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) PRODUKSI BERITA TELEVISI 1 Kamaruddin Hasan 2

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) PRODUKSI BERITA TELEVISI 1 Kamaruddin Hasan 2 MATERI: 16 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) PRODUKSI BERITA TELEVISI 1 Kamaruddin Hasan 2 PRODUKSI BERITA TELEVISI Tele artinya Jauh, sementara Vision artinya Gambar, sehingga dapat

Lebih terperinci

PRAKTIKUM III PERGERAKAN KAMERA

PRAKTIKUM III PERGERAKAN KAMERA PRAKTIKUM III PERGERAKAN KAMERA 3.1 Tujuan Praktikum Mahasiswa dapat menggunakan kamera dengan pergerakan yang variatif. 3.2 Pergerakan Kamera Pergerakan kamera yang variatif sangat dibutuhkan pada setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pertelevisian adalah dunia yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Hampir setiap hari dan setiap waktu, banyak orang menghabiskan waktunya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL..... i HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS MATERI.. iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.....

Lebih terperinci

Lampiran 1. Transkrip Wawancara Mbak Olin a. Bagaimana kebijakan atau prosedur untuk membuat sebuah program acara yang baru?

Lampiran 1. Transkrip Wawancara Mbak Olin a. Bagaimana kebijakan atau prosedur untuk membuat sebuah program acara yang baru? Lampiran 1. Transkrip Wawancara Mbak Olin 3 Agustus 2012 Nama : Mbak Olin Kedudukan : Produser BBM a. Bagaimana kebijakan atau prosedur untuk membuat sebuah program acara yang baru? Sebelum membuat program

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lakukan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam proses pra produksi program variety show The New Eat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lakukan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam proses pra produksi program variety show The New Eat 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari wawancara dan observasi yang peneliti lakukan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam proses pra produksi program

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA. untuk menjalani magang di salah satu stasiun televisi nasional yaitu PT Indosiar

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA. untuk menjalani magang di salah satu stasiun televisi nasional yaitu PT Indosiar BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Kegiatan Kuliah Kerja Media Pada pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) penulis mendapat kesempatan untuk menjalani magang di salah satu stasiun televisi nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di masa yang modern seperti saat ini, arus informasi berjalan sangatlah cepat. Percepatan arus informasi tersebut tidak lepas dari peranan media yang memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Bandung TV mulai mengudara pada 3 Januari 2005 selama 10 jam dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Bandung TV mulai mengudara pada 3 Januari 2005 selama 10 jam dengan BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Tinjauan Tentang Bandung TV 3.1.1 Bandung TV PT. Bandung Media Televisi Indonesia atau yang lebih dikenal Bandung TV merupakan afiliasi dari PT. Bali TV Narada. Stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya, negara kepulauan yang menghubungkan dari Sabang sampai Merauke. Hasil atau produk Indonesia pun sebenarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media komunikasi dewasa ini telah memungkinkan orang di seluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini dimungkinkan karena adanya berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ANTV, Global TV, Indosiar, NET TV,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ANTV, Global TV, Indosiar, NET TV, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman yang terus semakin berkembang, kebudayaan umat manusia pun juga mengalami perubahan. Khususnya di Era globalisasi saat

Lebih terperinci

Operasional Stasiun Penyiaran

Operasional Stasiun Penyiaran MODUL PERKULIAHAN Operasional Stasiun Penyiaran Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Disini diisi Fakultas Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian. Pada penelitian ini, tipe yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memaparkan situasi atau peristiwa dan tidak

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini sebuah informasi sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat luas. Semakin pesatnya pertumbuhan media massa membuat minat masyarakat menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

Lampiran. 1. Apa saja yang di lakukan pada saat tahap pra produksi jurnal 19? angkat, artistic pada saat on air.

Lampiran. 1. Apa saja yang di lakukan pada saat tahap pra produksi jurnal 19? angkat, artistic pada saat on air. Hasil wawancara dengan Trina Prandawa Nama : Trisna Prandawa Lampiran Jabatan : Manager news Binus TV Hari/tanggal : Rabu/14 Desember 2011 Tempat: Ruang Master control Binus tv 1. Apa saja yang di lakukan

Lebih terperinci