BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. suatu pusat kegiatan warga kota ( civic centre) Pekanbaru dalam suatu kawasan

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Masjid Agung An-Nur Pembangunan Masjid Agung An-Nur Provinsi Riau berkaitan dengan ide dan keinginan Gubernur Riau II Bpk. Kaharuddin Nasution untuk membangun suatu pusat kegiatan warga kota ( civic centre) Pekanbaru dalam suatu kawasan terpadu yang meliputi adanya fasilitas rumah ibadah (Masjid Agung An -Nur), Rumah Sakit Umum, lapangan olahraga (dulu Stadion Hang Tuah), pasar (Pasar Pusat/Sukaramai), dan rumah Dinas Gubernur dalam suatu kawasan yang saling mendukung. Atas dasar keinginan dan rencana tersebut maka dilaksanakanlah pembangunan rumah ibadah (Masjid Agung An -Nur). Pembangunan Masjid Agung An-Nur ini dilaksanakan dengan semanagat gotong royong masyarakat Kota Pekanbaru bersama Pemerintah. Bangunan Masjid Agung An-Nur ini terdiri dari dua lantai. Lantai I merupakan lantai dasar yang dapat digunakan untuk ruangan serba guna dan perkantoran sedangkan lantai II digunakan untuk ruangan sholat. Pembangunan Masjid Agung An-Nur dimulai pada masa Pemerintahan Provinsi Riau yang dipimpin oleh Gubernur II Bpk. Kaharuddin Nasution pada tahun 1962 dan selesai pembangunannya pada masa Gubernur III Bpk. Arifin Achmad yang ditandai dengan peresmian pemakaiannya pada tanggal 27 Rajab 1388 / 19 Oktober Pada tahun 1980 guna melengkapi fasilitas masjid sebagai tempat berbagai kegiatan ibadah dan ritual keagamaan maka pada sisi selatan bangunan induk masjid ini dibangun pula berbagai fasilitas yang akan menunjang terwujudnya

2 Masjid Agung An-Nur sebagai Islamic centre dan dapat menampung berbagai kegiatan pendidikan, perpustakaan, serta kegiatan dalam rangka pembinaan generasi muda Islam khususnya dan pembinaan umat Islam umumnya. Agar Masjid Agung An-Nur diharapkan dapat berperan sebagai pusat kegiatan masyarakat khususnya umat Islam dan sebagai landmark kota, maka pada tahun 1990 di masa Gubernur Riau Bpk. Soeripto dibangun pula sebuah menara untuk lebih meluasnya dan mengumandangkannya suara azan keseluruh penjuru Kota Pekanbaru, serta dibangun pula perpustakaan masjid dan badan amil zakat infaq dan sedekah (BAZIS) Provinsi Riau. Sejalan dengan perkembangan zaman dan dengan niat untuk lebih menyempurnakan bangunan masjid guna lebih meningkatkan mutu dan fitalitas pelayanan umat dalam melaksanakan peningkatan pengetahuan dan pengamalan syariat agama, maka pada masa Gubernur Shaleh Djasit dilakukan permohonan renovasi Masjid Agung An-Nur. Perumusan konsep renovasi tersebut terdiri dari unsur Badan Pengelola Masjid masjid, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat yang ada di Pekanbaru. Konsepsi yang disepakati untuk merenovasi bangunan masjid waktu itu adalah: 1. Renovasi masjid tidak menghilangkan bangunan induk, karena dibangun dengan wakaf banyak orang. 2. Bangunan induk dapat diperluas dan dibungkus dengan bangunan atau material baru. 3. Kegiatan yang belum tertampung dapat dibuatkan wadahnya disekeliling bangunan induk dan halaman masjid.

3 Atas dasar konsep tersebut kegiatan renovasi bangunan induk dan fasilitas pendukung mulai dilaksanakan sejak tahun 2002 dimasa pemerintahan Gubernur Saleh Djasit. Kegiatan renovasi dirampungkan pada tahun 2006 dimasa pemerintahan Rusli Zaenal. Bangunan Masjid Agung An-Nur dan fasilitas pendukungnya diresmikan pemakaiannya oleh Soesilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 27 Rajab 1428 / 11 Agustus 2007 bersempena dengan Hari Ulang Tahun Emas Provinsi Riau (HUT Provinsi Riau ke 50). (Arsip Laporan Keuangan Masjid Agung An-Nur Kota Pekanbaru, 2012: 2-3). Masjid Agung An-Nur terletak dalam wilayah kecamatan kota Pekanbaru Kota yang berbatasan dengan wilayah sebagai berilkut: a. Sebelah Utara dengan Jl. Sisingamangaraja b. Sebelah Selatan dengan Jl. Hang Tuah c. Sebelah Barat dengan Jl. Syekh Burhanuddin dan d. Sebelah Timur dengan Jl. Sultan Syarif Qasim B. Badan Pengelola Masjid Agung An-Nur Provinsi Riau Badan pengelola Masjid Agung An-Nur merupakan sebuah institusi yang mengelola Masjid Agung An-Nur dan fasilitas yang ada di dalamnya, yang mana institusi ini mempunyai tugas dalam melaksanakan pembinaan idarah, riayah, tarbiyah, dan usaha ekonomi produktif.

4 Dalam Surat Keputusan Gubernur Riau Nomor : 18 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengelola Masjid Agung An-Nur Provinsi Riau BAB II pasal tiga tentang fungsi, badan pengelola ini mempunyai fungsi diantaranya: 1. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis dibidang perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan serta pengawasan pengelolaan dan Badan Pengelola Masjidan masjid dan fasilitas pendukungnya; 2. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang idarah, riayah, imarah, tarbiyah, dan pengembangan ekonomi produktif; 3. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas badan pengelola kepada Gubernur secara rutin; 4. Menyusun rencana strategis akuntabilitabilitas kinerja badan pengelola; 5. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan badan pengelola. D. Struktur organisasi Berdasarkan keputusan Gubernur Riau Nomor: KPTS. 720/12/2004 Tanggal 18 Desember 2004 tentang pembentukan susunan organisasi dan tata kerja Badan Pengelola Masjid Agung An-Nur memiliki struktur sebagai berikut:

5 Bagan 1. Struktur Organisasi Badan Pengelola Masjid Agung An-Nur Provinsi Riau Ketua Umum Dewan Penasehat Wakil-Wakil Ketua Imam Besar Sekretaris Biro informasi, dokumentasi, dan perpustakakaan Biro Umum Dan Kepegawaian Biro Keuangan Biro Riayah Bendahara Divisi Imarah Divisi Usaha Divisi Tarbiyah Bidang Ibadah Bidang Usaha Jasa Bidang Pendidikan Formal Bidang Dakwah Dan Sosial Kemasyarakatan Bidang Usaha Mandiri Bidang Pendidikan Non Formal Dan Remaja Masjid Sumber: Profil Masjid Agung An-Nur Provinsi Riau, (2013 : 23)

6 Tabel 1. STRUKTUR KEBADAN PENGELOLA MASJIDAN BADAN PENGELOLA MASJID AGUNG AN-NUR PROVINSI RIAU PERIODE NAMA Gubernur Riau Ketua DPRD Wakil Gubernur Riau Ketua MUI Provinsi Riau Prof. Dr. H. Mahdini, MA JABATAN Ketua Dewan Penasehat Penasehat Penasehat Penasehat Penasehat H. Azaly Djohan, S.H Penasehat H. Nurhasyim, S.H, M.H Tim Teknis H. T. Zulkarnain Tim Teknis Ir. Teguh Indramadji Drs. H. Zalani Arifsyah Mulkan Syarif Bistamam Tim Teknis Tim Teknis Tim Teknis Tim Teknis PENGELOLA Sekretaris Daerah Provinsi Riau Drs. H. Marwan Abbas Dr. H. Suryana A. Jamran, MA Kakanwil KEMENAG Riau Ketua Umum Ketua I Ketua II Ketua III SEKRETARIAT (IDARAH)

7 Drs. H. Sukmadi Mukmin Drs. H. Syarifuddin Sekretaris Kepala Biro Umum dan Kepegawaian H. M Yudha Yahya, S.E Kepala Biro Keuangan T. Syoib, S.H Kepala Biro Perlengkapan, Keamanan, Perawatan, dan Kebersihan (Riayah) H. Zulfihar, M.A Kepala Biro Informasi, Dokumentasi Drs. H. Dahlil Syarif Juniwati Perpustakaan dan Keprotokoleran Staf Perpustakaan H. Kadir, M.A Bendahara I (APBD) H. Azwar Ismail Bendahara II (Non APBD) DIVISI Drs. H. Abdul Razak, M.M Kepala Devisi Ketakmiran (Imarah) Drs. H. Amir, MZ Kepala bidang ibadah, dakwah, kemasyarakatan, dan HBI Ida Rustam Ketua Majelis Taklim Drs. H. Zulkifli R. MA Drs. H. Azwar Wahab Masyuri Amali, M.Ag Suci Sinta Lestari Drs. H. Hasan Masri Ketua Majelis Taklim Qurratul Kutub Kepala Bidang Pengembangan Kepala Bidang Usaha, Jasa Kepala Radio An-Nur Kepala Bidang Pendidikan (Tarbiyah) Drs. H. A. Jalaluddin Kepala Bidang Pendidikan Formal, Non Formal, dan Remaja Masjid IMAM BESAR IMAM: Drs. H.M. Yusuf Ahmad Drs. H. Zulkifli R. MA Sumber : Profil Masjid Agung An-Nur Provinsi Riau, (2013: 22)

8 E. Program Masjid Agung An-Nur 1. Divisi Imarah a. Bidang Ibadah 1. Pelayanan dan pengaturan ibadah sholat 5 waktu dan sholat sunat lainnya 2. Pelayanan dan pengaturan kegiatan amaliyah/ibadah ramadhan 3. Pelayanan dan pengaturan ibadah sholat jumat 4. Pelayanan dan pengaturan kegiatan ibadah idul fitri dan idul adha 5. Menyusun dan mengatur jadwal imam, khatib, bilal muadzin sholat fardhu dan sholat jumat. b. Bidang Dakwah/Sosial Kemasyarakatan 1. Pelayanan dan pengaturan zakat fitrah 2. Pelayanan dan pengaturan ibadah qurban 3. Memperingati hari besar agama Islam 3. Melaksanakan kegiatan tabligh akbar dan dakwah lainnya 4. Pelayanan muallaf 2. Divisi Usaha a. Bidang usaha jasa 1. Pelayanan dan pengaturan jasa pemakaian fasilitas masjid dan fasilitas pendukung masjid untuk berbagai kegiatan masyarakat dibidang keagamaan. 2. Pelayanan dan pengaturan jasa pemakaian fasilitas pendukung masjid untuk berbagai kegiatan masyarakat yang tidak bertentangan dengan syariat agama Islam.

9 b. Bidang usaha mandiri 1. membangun dan mengembangkan usaha mandiri guna mendapatkan sumber dana non APBD untuk keperluan biaya operasional masjid, melalui pembangunan dan pengembangan usaha di bidang jasa, perdagangan dan perkebunan. 3. Divisi Tarbiyah a. Bidang pendidikan formal 1. Menyelenggarakan pendidikan TK, SD, SLTP, SLTA yang unggul dan berciri Islami di lingkungan Masjid Agung An-Nur. 2. Menyusun program pengembangan pendidikan yang unggul dan bercirikan Islam sebagai pedoman unit pendidikan di lingkungan Masjid Agung An-Nur. 3. Menyiapkan draft kerja sama Badan Pengelola Masjid Agung An-Nur dengan Yayasan Annur sebagai upaya menghindari dualisme pengelolaan pendidikan di lingkungan Masjid Agung An-Nur. 4. Mengajukan permohonan izin operasional penyelenggaraan pendidikan formal, NSS, NIS, NPSN di lingkungan Masjid Agung An-Nur. b. Bidang pendidikan non formal dan remaja masjid 1. Membenahi administrasi TPQ-MDA 2. Membentuk ikatan remaja Masjid Agung An-Nur Provinsi Riau 3. Membinan Majlis Taklim Masjid Agung An-Nur 4. Membina Quratul Qutub 5. Membina Taman Pendidikan Quran/MDA

10 Selain itu, Masjid Agung An-Nur juga memiliki fasilitas yang dapat digunakan oleh masyarakat diantara kegiatan yang dilaksanakan pada fasilitas pendukung masjid agung an-nur peneliti jabarkan dalam tabel di bawah ini: Tabel 2. Kegiatan Masyarakat Yang Dilaksanakan Pada Fasilitas Pendukung Masjid Agung An-Nur No Kegiatan Akad Nikah Resepsi Pernikahan Tabligh Akbar Pelatihan Rapat Seminar Halal Bi Halal Khatam Al Quran Peringatan Hari Besar Islam Manasik Haji Seleksi Pns Pertemuan/Silaturahmi Festival Pesantren Kilat Riau Expo Berbuka Puasa Sumber : Arsip Laporan Keuangan Dan Kegiatan Masjid Agung An-Nur Provinsi Riau, ( 2012 : 16-27).