Perumusan Kebijakan Strategis Dalam Pengelolaan Pertahanan Negara
|
|
|
- Hartono Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Perumusan Kebijakan Strategis Dalam Pengelolaan Pertahanan Negara DIRJEN STRAHAN KEMHAN MAYJEN TNI DR. YOEDHI SWASTANTO, M.B.A Lembaga Administrasi Nasional 2 November
2 DATA POKOK NAMA : Dr. Yoedhi Swastanto, M.B.A PANGKAT : Mayjen TNI JABATAN : Dirjen Strahan TTL : Madiun, AGAMA : Islam STATUS : K03 NAMA ISTRI : Dra. Emmylia S. NAMA ANAK : 1. Agung Hariyadi W 2. Ratih Andaruni W 3. Sari Anindita W 1. Danton I/A/ Danton I/B/327/BJW 3. Danton MO 81/BAN/327/BJW 4. Danki Bant Yonif-327/BS 5. Kasi Log Yonif 327/BS 6. Kasi OPS Yonif -327/BS 7. Gumil Gol-VI Deptik Pusdikif BIODATA PENDIDIKAN - UMUM : SD, SMP, SMA, S-1, S-2 (South Eastern, Univ, USA), S-3 (UNJ) - MILITER : PENGEMBANGAN UMUM AKABRI 83, Diklapa II/INF, Seskoad, Lemhannas XLV Tahun 2010 (Lulus dengan Predikat Andalan) PENGEMBANGAN SPECIALIS Sussarcab INF, Sussarpara, J.C.I.C Australia, Susjurpatih INF, Australia, Suslapa I/INF, Sus Bhs. Inggris, Sus Jur Dasar Pa Intel, Sus PBU Athan, Sus Athan, Sus Danrem R I W A Y A T J A B A T A N 8. PBU Athan RI USA 9. Pbdya Jianbang Straops Seskoad 10. Kasi Intel Kem-074/WRT Dam-IV 11. Dandim-0734/YKA Rem-072/PMK 12. Athan RI di Beijing/RRC 13. Paban Utama G-2 Dit G BAIS 14. Koorsspri Panglima TNI PENUGASAN OPS DLM NEGERI OPS TIM-TIM KE I OPS TIM-TIM KE II OPS TIM-TIM KE III PENUGASAN LUAR NEGERI Timor-Timur, Irak, Amerika (USA), RRC TANDA JASA 1. SL. Seroja 2. SL. Dwi Santi Dharma 3. SL. Kesetiaan VIII Tahun 4. SL. Kesetiaan XXIV Tahun 5. SL. Kesetiaan XVI Tahun 6. SL Dharma Bantala 7. SL. Kesetiaan XXXII Tahun 8. SL. Dwi Jasista 9. Tanda Jasa Dari PBB 10. Tanda Jasa UNIKOM 11. Bintang Yudha Dharma Nararya 12. Bintang Kartika Eka Paksi Nararya 13. Bintang Kartika Eka Paksi Pratama 15. Danrem 163/WS Dam IX/UDY 16. Pamen Ahli Kasad Bid Idpol 17. Kapusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan 18. Dirjakstra Ditjen Strahan Kemhan 19. Wakil Rektor-III Unhan 20. Ketua Satuan Pengawas Unhan 21. Dirjen Strahan Kemhan
3 PENDAHULUAN PEMBUKAAN UUDNRI 45 TUNAS Melind sgn Bgs & seluruh tumpah darah Memajukan Jahum Mencerdaskan kehid Bgs Ikut M laks Tib dunia ARAH VISI, MISI, NAWACITA HANNEG S E M E S T A SGL UPKT UTK KEBIJAKAN & RENC STRA SISHANTA Menjaga dan Melindungi Kedaulatan Negara Keutuhan Wilayah NKRI Keselamatan Segenap Bangsa HAN MILITER PEMBANGUNAN HANNEG HAN NIR MILITER 3
4 Pendahuluan UU 3/2002 ttg Hanneg Pasal 12 Pengelolaan SISHANNEG sbg salah satu fungsi pemerintahan ditujukan utk lindungi kepent nas & mendukung JAKNAS di bid HAN Presiden Tetapkan JAKUM HANNEG sbg acuan dalam RENC, GARA, & WAS SISHANNEG Pasal 16 Menhan merumuskan JAKGARA HANNEG dan menetapkan JAK P anggaran, P ada, P rekrut, P kelola SUMDANAS, & BINTEKINDHAN Proses sistematis, kerangka kerja logis, koheren & konsisten melalui mekanisme kerja yang telah diatur KAJIAN/PENELITIAN Libatkan banyak proses/tahapan, berbagai pemangku kepentingan & variabel yang harus dikaji Rumuskan dan Terbitkan berbagai JAK Strategis HANNEG sbg acuan dan pedoman dalam GARA HANNEG 2
5 Kajian/Penelitian Perumusan Kabijakan Strategis Libatkan K/L, TNI, Akademisi, Ahli Kajian/Penelitian Eksklusif & Subyektif Tepat, Koprehensif, lugas, memecahkan Permasalahan & memberikan Solusi Menghimpun, Mengolah, & Menganalisa Data representatif, obyektif, valid, dan reliable Memperkuat landasan proses pengambilan JAKSTRA Kebenaran, bersifat Epistemologi / Empiris 3 Kebijakan Strategis Hanneg Renc, Org, Plaks, & Was
6 Proses Penyusunan Jakstra Hanneg UU 12/2011 ttg Pembentukan PerUU (Psl 24 31) Kajian/Penelitian Dimensi Manfaat Luas Pemanfaatan Output sbg Rekomendasi, & Pertimbangan pengambilan Jaks Telaahan, Penilaian, & Penyusunan JAKSTRA secara terpadu 4 Tahap Proses Tahap Renc/P siap 1. Pembentukan Kelompok Kerja, 2. Survey ke Daerah 3. Draft Awal Kajian 4. Forum Group Discussion (FGD) 5. Forum Konsultasi Publik 6. Finalisasi Naskah Akademik dan Rancangan Perpres
7 Mekanisme Penyusunan Kebijakan Strategis Hanneg T. P RENC & T. P SIAPAN T. P LAKS T. AKHIR PENYUSUNAN RANCANGAN KEBIJAKAN P SIAP P SUN JAKSTRA HANNEG KAJIAN/ TELAAH Amanat UU Hanneg BANG LINGSTRA PERUMUSAN JAKGARA Rumus Jakstra PRMSN TUJ PRMSN SAS SPRINT ttg P SUN JAKSTRA HANNEG P SIAP STRA & JAK P RUMUS RANC GIAT POKJA P SUAIAN RANC JAKSTRA BDSR HSL ANALISIS RANC.JAKSTRA HANNEG VER RANC AWAL ND KE MENHAN TTG RANC. JAKSTRA HANNEG PENYUSUNAN JAKGARA P SUN RANC JAKSTRA RAPAT KOORD P RUMUS RANC AKHIR JAKSTRA HARMO- NISASI PENYEM- PURNAAN RANC AKHIR JAKSTRA SESUAI PENGESAHAN VER RANC AKHIR P TAP JAKSTRA TIDAK SESUAI ANALISIS KONTEN JAKSTRA PROSES PEMETAAN P LAH DATA & INFORMASI P SUN INDIKATOR KINERJA POKJA RULING JAKSTRA D SUAIKAN DG DRAFT HASIL RANC JAKS WASDALGIAT 5
8 Pasal 12 UU 3/2002 HANNEG Fungsi Pemerintah PENGELOLAAN DISIAPKAN SCR DINI Pengelolaan Hanneg 7 6 Pasal 13 PRESIDEN JAKUM HANNEG Perpres 97/2015 PEDOMAN / ACUAN Pasal 16 (3) REN, GARA, & WAS MENHAN KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN HANNEG Permenhan No 19/2015 Buku Putih Pertahanan Kerma Internasional Jakum Gun TNI & Komp Han lain Anggaran, Pengadaan, Rekrutmen, Pengelolaan Sumdanas & Bintekindhan
9 Produk s Strategis Pertahanan Negara 7 DITJEN STRAHAN KEMHAN
10 Produk s Strategis Pertahanan Negara 5 Buku Putih Pertahanan Negara Doktrin Pertahanan Negara Strategi Pertahanan Negara Postur Pertahanan Negara, Pembangunan Kekuatan Pokok Minimal Minimum Essential Forces/MEF) TNI. Strategic Defence Review Naskah akademik / Kajian Strategis Hanneg DITJEN STRAHAN KEMHAN
11 PRODUK S STRATEGIS PERTAHANAN NEGARA 2015 BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA Refleksi Jaks Pemerintah bid Han, Strategi, & Postur untuk Publik (D/N & L/N) 6 DOKTRIN PERTAHANAN NEGARA Polugri Bebas Aktif Cinta Damai Lebih Cinta Kemerdekaan Sishankamrata Pedoman setiap unsur Hanneg untuk penyusunan Strategi Hanneg STRATEGI PERTAHANAN NEGARA Acuan bagi penyusunan Startegi Militer & Nir Militer untuk bangun Postur Hanneg sesuai Doktrin Hanneg
12 SISHANNEG PERTAHANAN MILITER FISIK & NONFISIK PERTAHANAN NIRMILITER KOM UT KOM CAD KOM DUK UNSUR UTAMA (K/L DI KOMPONEN HANMIL LUAR BID HAN) (OMSP) UNSUR LAIN KUAT BGS (K/L LAIN, PEMDA) TNI (OMP/OMSP) ANCAMAN MILITER (OMP/OMSP) ANCAMAN HIBRIDA KOMPONEN HANNIRMIL ANCAMAN NONMILITER NYATA BELUM NYATA 12
13 Means Ways Ends TUJUAN HANNEG JAGA LINDUNGI KEDAULATAN NEG, KEUTUHAN WIL NKRI & KESELAMATAN SEGENAP BGS SASARAN MEWUJUDKAN HANNEG YG MAMPU HADAPI ANCAMAN MEWUJUDKAN HANNEG YG MAMPU TANGANI KAM WIL MAR, DARATAN & DIRGANTARA MEWUJUDKAN HANNEG YG MAMPU BERPERAN DLM CIPTAKAN P DAMAI DUNIA BERDASAR POL BEBAS AKTIF MEWUJUDKAN INDHAN YG KUAT, MANDIRI & B DAYA SAING MEWUJUDKAN WNI YG MILIKI SADAR BELNEG SUMDAHAN KEKUATAN PERTAHANAN MILITER KOMPUT KOMCAD KOMDUK KEKUATAN PERTAHANAN NIRMIL UNSUR UTAMA UNSUR LAIN KUAT BGS SDM, SDA/B, SARPRAS, NILAI-NILAI, TEKNOLOGI & DANA KESADARAN BELA NEGARA WNI
14 PRODUK S STRATEGIS LAINNYA POSTUR PERTAHANAN NEGARA Rancang bangun Hanneg s.d 2024 Disusun berdasarkan kemampuan negara sesuai prioritas MINIMUM ESSENTIAL FORCES (MEF) TNI Pembangunan MEF TNI) sbg upaya modernisasi Alutsista TNI utk wujudkan kesinambungan pembangunan Kuat & Puan TNI melalui 3 Tahap ( ) 7 DITJEN STRAHAN KEMHAN
15 KAJI ULANG PERTAHANAN STRATEGIC DEFENCE REVIEW (SDR) PRODUK S STRATEGIS LAINNYA SDR SDR SDR Kaji ulang secara substantif terhadap kebijakan strategis Hanneg merupakan proses transformasi pertahanan yang dilakukan untuk menilai relevansi strategi pertahanan negara thd Jaks, Lingstra, teknologi & sumdahan SDR Tentang: Pengintegrasian Komponen Hanneg; Kebijakan pengamanan wilayah perbatasan; Pembangunan MEF TNI Tahun 2017; Kebijakan Penyelenggaraan Tugas Bantuan TNI Dalam Menanggulangi Akibat Bencana Alam, Pengungsian dan Bantuan Kemanusiaan; Tugas Bantuan TNI Kepada Pemerintahan Daerah. 8 DITJEN STRAHAN KEMHAN
16 Naskah /Kajian Strategis Pertahanan Negara Sebagai Acuan dalam merumuskan berbagai JAKSTRA HANNEG sesuai dengan JAKS Pemerintah & Banglingstra Kebijkan PMD Kebijakan Han Maritim Kebijakan Drone/ PTTA Penilaian Ancaman Kebijakan Perbatasan Diplomasi Pertahanan Regulasi s Hanneg 5 DITJEN STRAHAN KEMHAN
17 NASKAH/KAJIAN STRATEGIS Pembangunan Han Maritim Dalam Sishanneg Guna Mewujudkan PMD 2. Gar Hanneg dalam Menangani Keamanan Wilayah Maritim 3. Gar Hanneg dalam Menangani Keamanan Wilayah Dirgantara 4. Gar Hanneg dalam Menangani Keamanan Wilayah Daratan 5. Pemberdayaan Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) dalam rangka Pengawasan Wil. Yurisdiksi Nas. 6. Pembentukan Kantor Perwakilan Kemhan sbg Instansi Vertikal Kemhan di Daerah guna memperkuat tugas dan fungsi Kemhan di daerah 7. Pemberdayaan Wilhan Kawasan Perbatasan Negara di Nusa Tenggara Timur (NTT) 8. Pemberdayaan Wilhan Kawasan Perbatasan di Papua 9. Penentuan ADIZ dalam rangka mendukung wilayah Udara NKRI 1 0 DITJEN STRAHAN KEMHAN
18 DALAM PROSES NASKAH / KAJIAN a. Pembentukan Armada RI III, Divisi III/Kostrad dan Koopsau III; b. Penguatan Postur Pertahanan Negara di Pulau-pulau Kecil Terluar dan Strategis; c. Pemanfaatan Teknologi Satelit Dalam Sistem Pertahanan Negara; d. Tinjauan Pembangunan Kogabwilhan 1 1 DITJEN STRAHAN KEMHAN
19 JAKS STRA Hanneg melalui proses yang kompleks, sistematis dengan kerangka kerja logis yang koheren dan konsisten guna menghasilkan kebijakan yang tepat dan efektif dalam implementasinya Kajian/penelitian diperlukan dalam pengambilan JAKSTRA dan dapat memperkuat landasan pengambilan langkah dan kebijakan, karena rekomendasi yang dihasilkan didukung oleh data dan fakta yang valid 20
20 Sekian Terima Kasih DITJEN STRAHAN KEMHAN
KOL. INF. KETUT BUDIASTAWA, S.SOS, MSI
KOL. INF. KETUT BUDIASTAWA, S.SOS, MSI 1 Nama : Ketut Budiastawa, S.Sos,M.SI Pangkat : Kolonel /INF Jabatan : Pejabat PPTP Kemhan Prov. Bali Tmp/Tgl Lahir : Singaraja, 23 Januari 1965 Pendidikan Umum :
27/05/15. India. Vietnam. Thailand Philipina. Palau. Malaysia. Malaysia. Singapura. Papua Nugini. Timor Leste. Australia
India Vietnam 2 Thailand Philipina Palau Malaysia Singapura Malaysia Timor Leste Papua Nugini 10 Negara: India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Palau (wil. Amerika Serikat), Filipina, Papua New
PERAN MASYARAKAT DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI BIDANG PERTAHANAN Budi Susilo Soepandji
MAKALAH DIRJEN POTHAN DEPHAN dalam rangka DISKUSI PUBLIK ROLE OF CIVIL SOCIETY IN DEPARTMENT OF DEFENCE D E N G A N T O P I K PERAN MASYARAKAT DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI BIDANG PERTAHANAN Budi
ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM TERKAIT DENGAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA PUSANEV_BPHN. ANANG PUJI UTAMA, S.H., M.Si
ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM TERKAIT DENGAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA ANANG PUJI UTAMA, S.H., M.Si ISU STRATEGIS BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN DALAM RPJMN 2015-2019 PENINGKATAN KAPASITAS DAN STABILITAS
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1318, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pembangunan. Pertahanan Negara. Perencanaan. Sistem. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM
SELURUH WILAYAH NKRI DARI SEGALA BENTUK ANCAMAN SATU KESATUAN HANNEG RIWAYAT HIDUP
RIWAYAT HIDUP 1. NAMA : KOLONEL CPL JAN PIETER ATE, M.Bus 2. TEMPAT/TGL LHR: SUMBA BARAT, 23 MEI 1959 DIKUM MILITER RIWAYAT KEPANGKATAN 1. SD : 1971 1. SEPAMILWA : 1985 2. SMP: 1974 LETTU : 13-02-85 2.
REVITALISASI BELA NEGARA DI LINGKUNGAN DITJEN POTHAN
REVITALISASI BELA NEGARA DI LINGKUNGAN DITJEN POTHAN Tujuan 1. Memperkuat tim sosialisasi PKBN Dirjen Pothan agar terbentuk tim yang handal. 2. Merencanakan program jangka pendek dan menengah suatu aktifitas
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Pembangunan. Penyelenggaraan. Pencabutan.
No.408, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Pembangunan. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTAHANAN
KEBIJAKAN PENGINTEGRASIAN KOMPONEN PERTAHANAN NEGARA
2012, No.362 4 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGINTEGRASIAN KOMPONEN PERTAHANAN NEGARA KEBIJAKAN PENGINTEGRASIAN KOMPONEN PERTAHANAN NEGARA 1. Latar belakang
PUSANEV_BPHN. Beberapa Perundang-undangan yang terkait dengan Tugas TNI Angkatan Laut KUMDANG 1. Oleh : DISKUM TNI AL
Beberapa Perundang-undangan yang terkait dengan Tugas TNI Angkatan Laut Oleh : DISKUM TNI AL KUMDANG 1 TUGAS DAN KEWENANGAN SERTA ANCAMAN YG HRS DIHADAPI TNI BDSK UU NO 34 THN 2004 TTG TNI TNI PSL.9.A
MENEGAKKAN KEDAULATAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN MENUJU NEGARA MARITIM YANG BERMARTABAT (KOMISI KEAMANAN) (Forum Rektor Indonesia 2015)
MENEGAKKAN KEDAULATAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN MENUJU NEGARA MARITIM YANG BERMARTABAT (KOMISI KEAMANAN) (Forum Rektor Indonesia 2015) Oleh: Sudirman (Rektor UHT) KATA KUNCI: 1.NEGARA KEPULAUAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA TAHUN 2010-2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa pertahanan negara merupakan salah satu fungsi
B.S. SISMENNAS (SISTEM MANAJEMEN NASIONAL)
PAPARAN RANGKUMAN B.S. (SISTEM MANAJEMEN NASIONAL) OLEH Drs. ZULKARNAIN KELOMPOK A PPRA XLVIII-2012 1 MODUL 1-2 1. SIMNAS SIS- MEN- NAS TATANAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERKEWENANGAN (TPKB) FAKTOR DUK 2.
DIREKTORAT JENDERAL STRATEGI PERTAHANAN
DIREKTORAT JENDERAL STRATEGI PERTAHANAN KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan disebut Ditjen Strahan adalah unsur pelaksanaan tugas dan fungsi pertahanan yang berada dibawah
LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN 1. Umum. Pertahanan negara sebagai salah satu fungsi pemerintahan negara merupakan
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan
MEMBANGUN KEKUATAN MARITIM DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI
MEMBANGUN KEKUATAN MARITIM DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI CURICULUM VITAE NAMA : Dr. I NENGAH PUTRA A, ST., M.Si (Han) PANGKAT : KOLONEL LAUT (E) NRP. 9627/P JABATAN : WADAN STTAL DIK. UMUM : 1. SEKOLAH DASAR
Jakarta, 27 Mei 2009
1 Jakarta, 27 Mei 2009 2 Petunjuk Langsung Presiden RI tanggal 25 Maret 2008 Rencana Pendirian Lemdik Pertahanan Kelas Dunia Petunjuk & Arahan Para Pimpinan : Menhan, Panglima TNI, dan Sekjen Dephan UU
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA TAHUN 2010-2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang
SECURITY SECTOR REFORM
SECURITY SECTOR REFORM Disampaikan pada acara Pelatihan Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan di Indonesia oleh Laksamana Pertama TNI Ir. Sudjiwo, M.Sc. Direktur Kebijakan Strategi, Ditjen Strahan
2 Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Neg
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.200, 2015 PERTAHANAN. Pertahanan Negara. 2015-2019 Kebijakan Umum. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA
BAB I PENDAHULUAN. bahaya narkotika, ilegal fishing, dan perusakan lingkungan. Oleh karena itu,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan era globalisasi dapat dilihat pada aspek kemajuan mengenai ilmu pengetahuan teknologi, komunikasi, dan informasi. Perkembangan dan kemajuan teknologi
LAPORAN DIREKTUR JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM
LAPORAN DIREKTUR JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM DISAMPAIKAN PADA: RAPAT KOORDINASI NASIONAL TIM TERPADU PENANGANAN KONFLIK SOSIAL TAHUN 2017 SUMATERA KALIMANTAN IRIAN JAYA JAVA JAKARTA, 15 MARET
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1567, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHAN. Pertahanan. Nirmiliter. Pedoman Strategis. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN STRATEGIS PERTAHANAN
1 OLEH DANREM 121/ABW
OLEH DANREM 121/ABW 1 2 KEDAULATAN NKRI ANCAMAN PEMBERDAYAAN WILHAN POTENSI ANCAMAN PENGARUH LINGSTRA PEMBERDAYAAN WILHAN BELUM OPTIMAL PERMASALAHAN PERBATASAN SOLUSI OLH PEMERINTAH PERSOALAN - Giat Illegal
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.403, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHAN. Pengamanan. Wilayah Perbatasan. Kebijakan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PENGAMANAN WILAYAH
Disampaikan oleh M. Fachruddien Direktur Hukum Strategi Pertahanan Ditjen Strahan Kementerian Pertahanan.
Disampaikan oleh M. Fachruddien Direktur Hukum Strategi Pertahanan Ditjen Strahan Kementerian Pertahanan Dasar 1. UU Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan. 2. Peraturan Presiden
Volume 58 / No. 42 / Januari - Februari 2016
www.kemhan.go.id Volume 58 / No. 42 / Januari - Februari 2016 KEBIJAKAN PERTAHANAN NEGARA TAHUN 2016 KEBIJAKAN PERTAHANAN NEGARA BIDANG MILITER KEBIJAKAN PERTAHANAN NIRMILITER DINAMIKA SERANGAN TERORIS
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1922, 2015 KEMHAN. Perencanaan. Pembangunan. Sistem. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 20152014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PERTAHANAN NEGARA TAHUN 2015 2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pertahanan
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. Bahwa penyelenggaraan pertahanan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pertahanan negara bertitik tolak pada falsafah
MENILIK URGENSI PEMBENTUKAN BADAN SIBER NASIONAL: TINJAUAN DARI SATU SUDUT PERSPEKTIF AKADEMIK
MENILIK URGENSI PEMBENTUKAN BADAN SIBER NASIONAL: TINJAUAN DARI SATU SUDUT PERSPEKTIF AKADEMIK Oleh: Mayor Laut (E) Ditya Farianto, M.T. 1 Menilik urgensi pembentukan Badan Siber (Cyber) Nasional (BSN/BCN)
KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DIREKTORAT JENDERAL POTENSI PERTAHANAN
KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DIREKTORAT JENDERAL POTENSI PERTAHANAN POINTERS DIRJEN POTHAN KEMHAN PADA SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN Dengan topik: REVITALISASI POTENSI KEKUATAN PERTAHANAN
KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA
LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR : 7 TAHUN 2008 TANGGAL : 26 JANUARI 2008 KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA A. UMUM. Pertahanan negara sebagai salah satu fungsi pemerintahan negara merupakan usaha untuk
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pertahanan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SELAKU SEKRETARIS DPOD KEBIJAKAN PENATAAN DAERAH TERKAIT
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SELAKU SEKRETARIS DPOD KEBIJAKAN PENATAAN DAERAH TERKAIT PADA DAERAH OTONOM BARU BERDASARKAN SIDANG DPOD UNDANG-UNDANG
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA DAN AUSTRALIA TENTANG KERANGKA KERJA SAMA KEAMANAN (AGREEMENT BETWEEN THE REPUBLIC OF INDONESIA AND AUSTRALIA ON THE FRAMEWORK FOR
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 86, 2012 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Kebijakan. Sistem Informasi. Pertahanan Negara. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG KEBIJAKAN
BALITBANG KEMHAN 2012
ANALISIS STRUKTUR KEKUATAN KOMPONEN CADANGAN DALAM PELAKSANAAN OPERASI MILITER SELAIN PERANG W5 AGUS DHARMANSYAH, S.Sos (Kolonel Caj) DARLIS PANGARIBUAN, M.Sc (Kolonel Tek) TATI HERLIA, S.IP, MM (IV/a)
PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTAHANAN NEGARA
PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 20152014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,
2017, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamb
No.580, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Pengamanan Perbatasan. Pengerahan Tentara Nasional Indonesia. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGERAHAN
dalam membangun kekuatan pertahanan mengedepankan konsep pertahanan berbasis kemampuan anggaran (capability-based defence) dengan tetap
BAB V PENUTUP Sejak reformasi nasional tahun 1998 dan dilanjutkan dengan reformasi pertahanan pada tahun 2000 sistem pertahanan Indonesia mengalami transformasi yang cukup substansial, TNI sebagai kekuatan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pertahanan negara bertitik tolak pada falsafah
KAJIAN TENTANG PERAN KODAM DALAM MENYIAPKAN KOMPONEN CADANGAN GUNA MENDUKUNG SISTEM PERTAHANAN SEMESTA
1 KAJIAN TENTANG PERAN KODAM DALAM MENYIAPKAN KOMPONEN CADANGAN GUNA MENDUKUNG SISTEM PERTAHANAN SEMESTA BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Di dalam Undang-Undang RI Nomor 3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara,
MATRIKS TARGET KINERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2012
Sublampiran E dari Lampiran Peraturan Menteri Pertahanan Nomor : Tanggal : MATRIKS TARGET KINERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2012 PERKIRAAN PRIORITAS/FOKUSPRIORITAS/KEGIATAN RENCANA RENCANA PRAKIRAAN MAJU NO INDIKATOR
KOORDINASI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENATAAN RUANG
KOORDINASI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENATAAN RUANG Oleh : MENTERI DALAM NEGERI Pada Acara: Rapat Kerja Nasional Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional
BAB I PENGANTAR. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 berbunyi
1 BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 berbunyi : Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 3-2002 lihat: UU 1-1988 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 51, 1982 (HANKAM. POLITIK. ABRI. Warga negara. Wawasan Nusantara. Penjelasan
Bab 5 PENUTUP. Strategi pertahanan..., Taman Stevia, FISIP UI, Universitas Indonesia
119 Bab 5 PENUTUP Dalam melaksanakan strategi pertahanan maritim yang sementara ini menggunakan SPLN suatu hal yang penting dihadapi ke depan adalah tantangan dimana Malaysia SPMInya sudah menggunakan
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Taruna/Taruni Akademi TNI. Pendidikan Militer di Luar Negeri. Pedoman Beasiswa. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA I. UMUM Dalam kehidupan bernegara, aspek pertahanan merupakan faktor yang sangat hakiki dalam menjamin kelangsungan
ALUR PIKIR: KEHIDUPAN NASIONAL
KETAHANAN NASIONAL BUDI UTOMO 1908 KESADARAN BERBANGSA ALUR PIKIR: KEHIDUPAN NASIONAL SUMPAH PEMUDA 28-10-1928 PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI 17-8-1945 BERFIKIR SATU BANGSA BERFIKIR SATU BANGSA PARADIGMA NASIONAL
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pertahanan negara bertitik tolak pada falsafah
PRINSIP- PRINSIP GARMINU AD
TANGGUNG JAWAB PRINSIP- PRINSIP GARMINU AD KEAMANAN SALURAN ADMINISTRASI KESINAMBUNGAN KECEPATAN & KETEPATAN EFEKTIF & EFISIEN PEMBAKUAN 2 TATARAN TULISAN DINAS TATARAN TULDIS BUJUKMIN TULDIS (2007) GARMINU
OLEH : KOL. LAUT Drs. Haris D. Nugroho, M. Si. DITWILHAN DITJEN STRAHAN KEMENHAN RI
OLEH : KOL. LAUT Drs. Haris D. Nugroho, M. Si. DITWILHAN DITJEN STRAHAN KEMENHAN RI Disampaikan dlm : Workshop Pengelolaan Perbatasan & Tata Ruang Laut Di UGM, 12 September 2014 1 OUTLINE PAPARAN 2 PERBATASAN
Potensi Pertahanan di Indonesia sebagai Daya Dukung Pembangunan Nasional
Potensi Pertahanan di Indonesia sebagai Daya Dukung Pembangunan Nasional Kol Sus Drs. Khaerudin, MM dan Dr. Supandi, MM (Materi Kuliah Umum di Prodi PPKn FKIP UNS, 8 September 2017) 1. Pendahuluan Pada
PUSANEV_BPHN. Prof. Dr. Suhaidi,SH,MH
Prof. Dr. Suhaidi,SH,MH Disampaikan pada Diskusi Publik Analisis dan Evaluasi Hukum Dalam Rangka Penguatan Sistem Pertahanan Negara Medan, 12 Mei 2016 PASAL 1 BUTIR 2 UU NO 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG - UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pertahanan
Kabupaten Tasikmalaya 10 Mei 2011
DINAMIKA PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH HUBUNGANNYA DENGAN PENETAPAN KEBIJAKAN STRATEGIS Oleh: Prof. Dr. Deden Mulyana, SE.,M.Si. Disampaikan Pada Focus Group Discussion Kantor Litbang I. Pendahuluan Kabupaten
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA BESERTA PENJELASANNYA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA BESERTA PENJELASANNYA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK
NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa pertahanan negara bertitik tolak pada falsafah
PUSANEV_BPHN ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PENGUATAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA KEMENKUMHAM RI BABINKUMNAS
ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PENGUATAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA Benny Octaviar, MDA Kapusjianstra TNI KEMENKUMHAM RI BABINKUMNAS Senin 19 September 2016 KONDISI SAAT INI GLOBAL & REGIONAL -
STRATEGI PENINGKATAN PERAN TIM TERPADU DALAM PELAKSANAAN KOORDINASI PENANGANAN KONFLIK SOSIAL DI DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA STRATEGI PENINGKATAN PERAN TIM TERPADU DALAM PELAKSANAAN KOORDINASI PENANGANAN KONFLIK SOSIAL DI DAERAH DISAMPAIKAN OLEH : RAKORNAS TIM TERPADU PENANGANAN KONFLIK
Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN
Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN Dalam Acara Rapat Kerja Nasional Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional Tahun 2015 Jakarta, 5 November 2015 INTEGRASI TATA RUANG DAN NAWACITA meningkatkan
O U T L I N E WAKTU, TEMPAT NARASUMBER & PESERTA I. TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG RPJMD DASAR PENYELENGGARAAN TEMA, MAKSUD & TUJUAN
SEMARANG, 12 NOPEMBER 2013 O U T L I N E I. TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG RPJMD 2013 2018 DASAR PENYELENGGARAAN TEMA, MAKSUD & TUJUAN TAHAPAN PENYUSUNAN RPJMD WAKTU, TEMPAT NARASUMBER & PESERTA II.
SEMINAR CURRENT STATUS OF INDONESIA S DEFENCE DIPLOMACY WORKSHOP. Jakarta, November 2007
SEMINAR CURRENT STATUS OF INDONESIA S DEFENCE DIPLOMACY WORKSHOP Jakarta, 28 29 November 2007 DIPLOMASI PERTAHANAN INDONESIA DALAM RANGKA MENGHADAPI RELASI GLOBAL YANG SELALU BERUBAH DI MASA DEPAN Pada
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Jln. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
ACUAN KONSTITUSIONAL SISTEM PERTAHANAN NEGARA. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH. 1
ACUAN KONSTITUSIONAL SISTEM PERTAHANAN NEGARA Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH. 1 LANDASAN KONSTITUSIONAL Sebagaimana ditentukan dalam Alinea ke-iv Pembukaan UUD 1945, tujuan pembentukan Pemerintahan
KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI PERTAHANAN NEGARA
2012, No.86 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI PERTAHANAN NEGARA KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI PERTAHANAN NEGARA 1. Latar Belakang.
1.1 Latar belakang masalah
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis terletak di daerah khatulistiwa, berada diantara dua benua yaitu Asia dan Australia serta diantara dua
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Jln. Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TENAGA PENDUKUNG
LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI
LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI KEMENTERIAN PERTAHANAN, KEMENTERIAN LUAR NEGERI, KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, TENTARA NASIONAL INDONESIA, BADAN INTELIJEN NEGARA, DEWAN KETAHANAN NASIONAL, LEMBAGA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pertahanan negara bertitik tolak pada falsafah
ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN FASILITASI KEWASPADAAN NASIONAL
RAKORNAS BIDANG KESBANGPOL DALAM RANGKA PEMBINAAN POLITIK DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN UMUM ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN FASILITASI KEWASPADAAN NASIONAL OLEH DIREKTUR KEWASPADAAN NASIONAL DIDI SUDIANA,
TENTANG PEMBERIAN BEASISWA KEPADATARUNA/TARUNI AKADEMI TENTARA NASIONAL INDONESIA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN AKADEMI MILITER DI LUAR NEGERI
KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN BEASISWA KEPADATARUNA/TARUNI AKADEMI TENTARA NASIONAL INDONESIA UNTUK MENGIKUTI
PENGARUH ASPEK TANNAS THD KEHIDUPAN NASIONAL. Drs. H. M. Umar Djani Martasuta,M.Pd
PENGARUH ASPEK TANNAS THD KEHIDUPAN NASIONAL Drs. H. M. Umar Djani Martasuta,M.Pd PENGARUH ASPEK TANNAS THDP KEHIDUPAN BERBGS & BERNEG PENGARUH ASPEK IDEOLOGI IDEOLOGI? LIBERALISME IDEOLOGI BESAR DUNIA
Direktur Perencanaan, Evaluasi Dan Informasi Pembangunan Daerah KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016
Direktur Perencanaan, Evaluasi Dan Informasi Pembangunan Daerah KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 DASAR HUKUM PERMENDAGRI NOMOR 18 TAHUN 2016 NO DSR HUKUM
Pemenuhan Alutsista dan Kemandirian Industri Pertahanan. Tubagus Hasanuddin (Wakil Ketua Komisi I DPR RI)
Pemenuhan Alutsista dan Kemandirian Industri Pertahanan Tubagus Hasanuddin (Wakil Ketua Komisi I DPR RI) Pendahuluan Kemandirian Alutsista merupakan hal krusial dalam membangun kapasitas dan kredibilitas
KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN
LAPORAN PENELITIAN KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN Oleh: Drs. Simela Victor Muhamad, MSi.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.487, 2012 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Tata Cara. Pengajuan Hak. Penghormatan. Penerima Gelar. Tanda Jasa. Tanda Kehormatan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CV) SINGKAT PASANGAN JUSUF KALLA-WIRANTO PILPRES 2009 NOMOR URUT 3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CV) SINGKAT PASANGAN JUSUF KALLA-WIRANTO PILPRES 2009 NOMOR URUT 3 A. CALON PRESIDEN Nama : M. Jusuf Kalla Tempat dan Tanggal Lahir : Watampone-Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942 Agama
PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN SENJATA API OLEH ANGGOTA TNI di DENPOM IV/ 4 SURAKARTA
PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN SENJATA API OLEH ANGGOTA TNI di DENPOM IV/ 4 SURAKARTA Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum
MI STRATEGI
------...MI STRATEGI KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku "Strategi Pertahanan Negara" yang merupakan salah satu dari produk-produk strategis di bidang pertahanan
NOMOR 20 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERTAHANAN KEMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERTAHANAN KEMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1045, 2012 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Rencana Kerja. Tahun 2013. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PERTAHANAN NEGARA
2015, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.696, 2015 KEMENHAN. TNI. Penanggulangan Bencana. Pelibatan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELIBATAN TNI
PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG POKOK-POKOK PENYELENGGARAAN TUGAS BANTUAN TENTARA NASIONAL INDONESIA DALAM MENANGGULANGI BENCANA ALAM, PENGUNGSIAN DAN BANTUAN
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG
Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Komando Armada RI Kawasan Timur selaku Kotama Pembina dan
9 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.5 Profil Perusahaan Komando Armada RI Kawasan Timur selaku Kotama Pembina dan Operasional, membina kemampuan Sistem Senjata Armada Terpadu, membina potensi maritim menjadi
Analisa Tentang HUKUM di Indonesia Dalam Rangka Penguatan Sistem Pertahanan Negara Oleh: Dr. Koesnadi Kardi, M.Sc, RCDS Marsekal Muda TNI (Purn)
Analisa Tentang HUKUM di Indonesia Dalam Rangka Penguatan Sistem Pertahanan Negara Oleh: Dr. Koesnadi Kardi, M.Sc, RCDS Marsekal Muda TNI (Purn) Kemerdekaan yang diraih Indonesia pd th 1945 dengan darah,
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG
Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1538,2014 KEMENHAN. Penelitian. Pengembangan. Pertahanan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.819, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Tanda Penghargaan. Dharma Pertahanan Pemberian PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN
PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG
KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PERSYARATAN PENGAJUAN USUL GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN BAGI PRAJURIT DAN
LANGKAH-LANGKAH ANTISIPASI PEMANTAPAN STABILITAS KEAMANAN DALAM NEGERI
RAKORNAS BIDANG KESBANGPOL DALAM RANGKA PEMANTAPAN DUKUNGAN PELAKSANAAN PEMILU 2014 LANGKAH-LANGKAH ANTISIPASI PEMANTAPAN STABILITAS KEAMANAN DALAM NEGERI OLEH DIREKTUR KEWASPADAAN NASIONAL JAGA KEUTUHAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PENGESAHAN CHARTER OF THE ASSOCIATION OF SOUTHEAST ASIAN NATIONS (PIAGAM PERHIMPUNAN BANGSA-BANGSA ASIA TENGGARA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.699,2012
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.699,2012 PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG STANDARDISASI PELAYANAN ADMINISTRASI PERMOHONAN GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1388, 2015 ANRI. Arsip Terjaga. Pengelolaan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP TERJAGA DENGAN