PEDOMAN PENGORGANISASIAN
|
|
- Agus Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEDOMAN PENGORGANISASIAN TB - RSU BHAKTI HUSADA TAHUN 206 RSU BHAKTI HUSADA KRIKILAN GLENMORE BANYUWANGI
2 SURAT KEPUTUSAN No. TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN TB- KEPALA RSU BHAKTI HUSADA MENIMBANG : a. b c. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pengorganisasian dan pelayananbagian pemeliharaan sarana RSU Bhakti Husada, maka diperlukan penyelenggaraan pengorganisasian & pelayanan TB-; Bahwa agar pelayanan TB- di RSU Bhakti Husada dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur RSU Bhakti Husada sebagai landasan bagi penyelenggaraan Pengorganisasian Dan Pelayanan TB- di RSU Bhakti Husada ; Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala RSU Bhakti Husada MENGINGAT : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 340/Menkes/PER/III/200 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit. e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69/Menkes/PER/VIII/20 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit. f. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 087/Menkes/SK/VIII/200 Tentang Standar Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Rumah Sakit. g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomo 565/Menkes/PER/III/20 Tentang Strategi Nasional Pengendalian Tuberkulosis. h. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 364/Menkes/SK/V/2009 Tentang Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis. ii
3 MEMPERHATIKAN :Perlunya usaha untuk meningkatkan kualitas Pengorganisasian Dan Pelayanan di Rumah Sakit Umum Bhakti Husada MEMUTUSKAN MENETAPKAN : PERTAMA :KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI HUSADA TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN TB- RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI HUSADA KEDUA KETIGA KEEMPAT : : : Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan TB Rumah Sakit Baptis Batu sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan TB RS. Baptis Batu harus dibahas sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali dan apabila diperlukan, dapat dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pengorganisasian Dan Pelayanan TB- di Rumah Sakit Umum Bhakti Husada dilaksanakan oleh Manager Bidang Pelayanan Medis KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Banyuwangi Pada tanggal :.. Kepala RSU Bhakti Husada dr. Zunita Ahmadah KD iii
4 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Surat Keputusan Kepala RSU Bhakti Husada... ii Daftar Isi... iv BAB I. Pendahuluan... BAB II. Gambaran Umum... 2 BAB III. Visi, Misi Dan Nilai Visi Misi Nilai... 4 BAB IV. Struktur Organisasi Rumah Sakit... 5 BAB V. Bagan Organisasi Unit TB RSU Bhakti Husada BAB VI. Uraian Tugas Jabatan... 7 BAB VII. Tata Hubungan Kerja Jejaring Internal Jejaring Eksternal... 9 BAB VIII. Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi Personil... 0 BAB IX Pertemuan (rapat)... BAB X. Pelaporan... 2 iv
5 BAB I PENDAHULUAN Bahwa tuberkulosis ( TB ) merupakan penyakit yang menjadi perhatian dunia dalam rangka pelaksanaan MDG s. Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi nomer satu penyebab kematian di dunia. Peran serta semua pihak sangat diharapan dalam pemberantasan TB. Salah satu yang berperan dalam pemberantasan TB adalah rumah sakit. Rumah Sakit Umum Bhakti Husada sebagai salah satu penyelenggara kesehatan wajib turut serta menyukseskan program program yang diadakan oleh pemerintah. Salah satu program yang harus dilaksanakan adalah manejerial TB dengan strategi. Dengan demikian maka manajemen pelayanan TB dengan strategi merupakan bagian dari pelayanan terhadap pasien di Rumah Sakit Umum Bhakti Husada. Manajemen pelayanan TB dengan strategi di Rumah Sakit Umum Bhakti Husada dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Kepala Rumah Sakit Umum Bhakti Husada sebagai landasan bagi pelayanan pasien TB di Rumah Sakit Umum Bhakti Husada
6 BAB II GAMBARAN UMUM Rumah Sakit Umum Bhakti Husada merupakan rumah sakit umum dengan pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang bersifat spesialistik, yang dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam. RSUBhakti Husada di Desa Tegalharjo Glenmore Banyuwangi. RSU Bhakti Husada diresmikan dengan status berada dibawah kepemilikan PTPNusantara XII (Peresro). RSU Bhakti Husada merupakan rumah sakit tipe madya yang setara dengan rumah sakit pemerintah tipe C. Pada saat ini RSU Bhakti Husada dipimpin oleh dr. Zunita Ahmadah KD selaku Kepala.Dengan moto kepuasan anda adalah kebanggaan kami.. Demikian juga visi menjadi unit usaha pelayanan kesehatan terkemuka di Kabupaten Banyuwangi dengan misi yaitu. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bermutu dan terpercaya 2. Menyediakan sarana dan prasaran yang lengkap dan terintegrasi 3. Menyelenggarakan pengembangan SDM yang berkualitas untuk kemajuan perusahaan 4. Menyelenggarakan perusahaan yang dapat memeberikan kesejahteraan bagi karyawan dan pemangku kepentingan visi, misi, untuk menyusunrencana strategi RSU Bhakti Husada sesuai kebutuhan dan perkembangan. Pada tahun 200 RSU Bhakti Husada sudah terakreditasi 5 pelayanan dasar. RSU Bhakti Husada melayani pasien yang berasal dari berbagai latar belakang termasuk masyarakat pengguna miskin. RSU Bhakti Husada melayani pasien JAMKESMAS (Jaminan Kesehatan Masyarakat) sejak tahun RSU Bhakti Husada memberikan beragam jenis pelayanan medis antara lain klinik umum, klinik gigi dan mulut, dan klinik spesialis, instalasi gawat darurat, serta rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP. Serta dilengkapi pelayanan laboratorium, radiologi, farmasi, fisioterapi, anestesi. Kapasitas tempat tidur pasien yang disediakan di RSU Bhakti Husada sebanyak 0 tempat tidur. Kebijakan umum rumah sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani kebutuhannya secara tuntas dengan menyediakan keperluan perawatan dan pengobatan pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan, tanpa memberi resep 2
7 yang harus dibeli oleh pasien, tanpa uang muka. Semua baru dibayar oleh pasien setelah pasien siap pulang. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang telah ada sejakrsu Bhakti Husada berdiri. 3
8 BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS 3.. Visi Visi Rumah Sakit : Menjadi unit usaha pelayanan kesehatan terkemuka di Kabupaten Banyuwangi 3.2. Misi A. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bermutu dan terpercaya B. Menyediakan sarana dan prasaran yang lengkap dan terintegrasi C. Menyelenggarakan pengembangan SDM yang berkualitas untuk kemajuan perusahaan D. Menyelenggarakan perusahaan yang dapat memeberikan kesejahteraan bagi karyawan dan pemangku kepentingan 4
9 BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT MANAJER RAWAT JALAN, MCU & KLINIK SATELIT WAKIL DIREKTUR PELAYANAN WAKIL DIREKTUR UMUM KEUANGAN MANAJER RAWAT INAP, & KEPERAWATAN MANAJER GAWAT DARURAT & OUT CARE MANAJER ICU & KAMAR OPERASI MANAJER PEMASARAN, KOMPLAIN & PPA MANAJER WELLNESS CENTER INSTALASI RAWAT JALAN KLINIK KLINIK GIGI UMUM MULUT SPESIALI INSTALASI RAWAT INAP IBU & ANAK RUANG RUANG ANAK OBGYN NS NBICU INSTALASI RAWAT INAP BEDAH DALAM RUANG RUANG KELAS II / KELAS I ISOLASI VIP INSTALASI RAWAT INAP BEDAH DALAM III ICU HEMODIALISA, BURN UNIT INSTALASI FARMASI INSTALASI REHABILITASI MEDIK INSTALASI LABORATORIUM INSTALASI RADIOLOGI INSTALASI GIZI DAPUR KANTIN UNIT BISNIS STRATEGIS BAGIAN ADMINISTRASI BAGIAN SUMBER DAYA PERSONA LIA MANUSIA BAGIAN PENDIDIK AN REKAM MEDIK BAGIAN LATIHAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BAGIAN PEMELIHARAAN SARANA UNIT BISNIS STRATEGIS BAGIAN KEUANGAN PEMBAYA KASIR RAN RI - RJ BAGIAN LAYANAN PERUSAHAAN & ASURANSI BAGIAN AKUNTANSI BAGIAN INVENTORY LOGISTI HOUSE KEEPIN K G BAGIAN PEMASARAN BAGIAN UNIT NON STRUKTURAL : KOMITE PASTORAL SATUAN PEMERIKSA INTERNAL KOMITE ETIK RS KOMITE MEDIK KOMITE KPRS KOMITE PPIRS KOMITE KEPERAWATAN KELOMPOK STAF MEDIK PANITIA MUTU & KESELAMATAN PASIEN P2K3 (PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) PANITIA REKAM MEDIS PANITIA FARMASI PANITIA PKRS CLEANING HUMAS INSTALASI GAWAT DARURAT SERVICE TAMAN SATUAN PENGAMANAN INFORM ASI TRANSPO RTASI INSTALASI KAMAR OPERASI ANESTE SI STERILIS ASI & BINATU 5
10 BAB V BAGAN ORGANISASI UNIT TB RUMAH SAKIT RSU BHAKTI HUSADA 205 KEPALA RSU BHAKTI HUSADA dr.zunita Ahamadah KD TIM TB KOMITE MEDIS, KEPERAWATAN, PPI KETUA UNIT TB Dr DIAN,Sp.P DINKES, WASOR & PKM RADIOLO GI Pungki PERAWAT Rawat Jalan Serli PERAWAT IGD Elsa PERAWAT Rawat Inap Muji Rahayu Linda Rianti Linda Eka Mariatin ANALIS LABORATORIUM Ekwan P FARMASI Anang TES 6
11 BAB VI URAIAN TUGAS JABATAN Uraian Tugas. Ketua : Sekretaris : Perawat Menjamin terlaksananya program TB di RSU Bhakti Husada Melakukan koordinasi internal maupun ekternal rumah sakit Bertanggungjawab kepada Kepala Rumah Sakit Menyusun program TB Dots di RSU Bhakti Husada Melakukan evaluasi pelaksanaan program TB Dots Menyusun laporan dan pencatatan secara berkala Merencanakan kegiatan pertemuan pertemuan intern dan ekstern rumah sakit Membantu dokter dalam menegakkan diagnosis TB Melakukan pencatatan pada lembar TB Memberikan perawatan terhadap pasien TB Menyerahkan pencatatan kepada sekretaris unit TB Dots 4. Laboratorium - Melakukan pemeriksaan mikrobiologi 5. Farmasi : Menyediakan obat obat TB terutama obat kombinasi dosis tetap (KDT/FDC) Melakukan pemeriksaan X-Ray 7
12 BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA Kepala Rumah Sakit TIM UNIT Poli Umum Poli Spesialis IGD Rawat Inap Laboratorium Radiologi Farmasi Rekam Medis PKRS
13 BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
14 o Nama Jabatan Kualifikasi Pengalaman Jumlah Formal Sertifikat yang diperlukan Ketua Tim Dokter Sp.P/PD Menangani kasus TB±2 tahun Wakil ketua Tim Dokter Menangani kasus TB± tahun Koordinator Poli Umum Dokter Menangani kasus TB± tahun Koordinator Poli Spesialis Dokter Menangani kasus TB± tahun Perawatan Rawat Inap Perawat Menangani kasus TB± tahun 3 Perawat Poli Perawat Menangani kasus TB± tahun Koordinator Laboratorium Analis Menangani pemeriksaan kasus TB± tahun Koordinator Radiologi Radiogra fer Menangani pemeriksaan kasus TB± tahun Koordinator Farmasi Asisten Apoteker Menangani pembekalan OAT± tahun 0 Koordinator Rekam Medis Rekam Medis Menangani pelaporan kasus TB±tahun Koordinator PKRS Perawat Menangani promkes kasus TB±tahun A. KUALIFIKASI No Nama Jabatan Kualifikasi Jumlah Formal Masa Kerja Sertifikat yang ada Ketua Tim Dokter 2 tahun 0 Sp.P/PD Wakil ketua Dokter Umum tahun Koordinator Poli Umum Dokter Umum tahun
15 Koordinator Poli Spesialis Dokter Umum tahun 0 Koordinator rawat inap Perawat tahun 3 Koordinator Laboratorium Analis tahun Koordinator Radiologi Radiografe r tahun Koordinator Farmasi Koordinator Rekam Medis Koordinator PKRS Asisten Apoteker Rekam Medis Perawat tahun tahun tahun
16 0
17 BAB IX KEGIATAN ORIENTASI A. PESERTA ORIENTASI Peserta orientasi adalah pegawai baru yang sudah dinyatakan di terima sebagai pegawai tim TB oleh rumah sakit. B. KELENGKAPAN ORIENTASI Kelengkapan orientasi yang harus di miliki atau di gunakan oleh peserta orientasi di lingkungan pelayanan TB sebagai berikut : Name tag yang bertuliskan nama lengkap beserta keterangan trainee di bawah nama. Name tag di gunakan di baju peserta di dada sebelah kanan. Peserta orientasi wajib mengenakan baju atasan hem berwarna putih polos serta bawahan celana panjang kain berwarna hitam polos. Peserta orientasi wajib mengenakan sepatu fantovel hitam selama masa orientasi. C. WAKTU DAN TEMPAT ORIENTASI Orientasi karyawan baru di lingkungan Unit /menjadi ketua TB / dokter spesialais paru nyang dilaksanakan dalam waktu satu minggu (6 hari kerja) setelah tanggal penetapan pegawai tersebut di terima di lingkungan pelayanan TB RS waktu orientasi adalah dari pukul sampai pukul D. KEGIATAN ORIENTASI. Orientasi Anggota Tim TB a. Hari pertama: Peserta orientasi di berikan pemahaman tentang struktur Organisasi RS stuktur organisasi Tim TB, pengenalan unit-unit kerja melalui survey langsung ke lapangan, pengenalan lokasi dan pelayanan TB pengarahan di berikan oleh ketua Tim TB. b. Hari ke dua: Peserta diberikan paparan prosedur kerja dari tatacara kerja Tim TB, pengenalan poli TB RS. c. Hari ke tiga: Mekanisme hubungan dengan unit kerja lain terkait. d. Hari keempat hingga ke lima: Administrasi dan pencatatan pelaporan TB BAB X PERTEMUAN ATAU RAPAT a. PENGERTIAN Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu. b. TUJUAN. Umum: Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang professional Tim TB 2. Khusus: a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dalam pemberian pelayanan di Tim TB. b. Dapat mencari jalan keluar atau permasalahan yang terkait dengan pelayanan di Tim TB.
18 c. KEGIATAN RAPAT Rapat dilakukan dan diadakan oleh TB di pimpin oleh ketua Tim TB RS dan diikuti oleh seluruh anggota tim rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu:. Rapat terjadwal Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Tim TB setiap bulan sekali dengan perencanaan yang telah di buat selama tahun dengan agenda rapat yang telah di tentukan oleh ketua Tim TB. 2. Rapat tidak terjadwal Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang diadakan karena insidental dan diadakan oleh kepala ruang untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di Tim TB dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifa insiden. BAB XI PELAPORAN PENCATATAN DAN PELAPORAN PROGRAM PENANGGULANGAN TB Salah satu komponen penting dan survelen yaitu pencatatan dan pelaporan dengan maksud mendapatkan data untuk diolah, dianalisis dan interprestasi dan disajikan disebarluaskan untuk dimanfaatkan. Data yang dikumpulkan pada kegiatan survai dan harus valid ( akurat, lengkap dan tepat waktu ) sehingga memudahkan dalam pengolahan dan analisis. Data progran TB dapat diperoleh dari pencatatan di semua saran pelayanan kesehatan dengan satu sistim baku.. FORMULIR YANG DIPERGUNAKAN DALAM PENCATAN TB. Di Rumah Sakit Sarana pelayanan kesehatan ( Puskesmas, Rumah Sakit,BP,Klinik dan dokter praktek swasta dll ) dalam melaksanakan pencatatn menggunakanformulir : a. Daftar tersangka pasien (suspek) yang diperiksa dahak SPS (TB 06) b. Formulir permohonan laboratorium TB untuk pemeriksaan dahak (TB 05) c. Kartu pengobatan pasien TB (TB 0) d. Kartu identitas pasien TB (TB 02). e. Register TB sarana pelayanan kesehatan (TB 03 sarana pelayanan kesehatan). f. Firmulir rujukan pindah pasien(tb09). g. Formulir hasil akhir pengobatan dari pasien TB pindahan (TB 0). h. Register laboraturium TB (TB 04).
19 Khusus untuk dokter praktek swasta menggunakan formulir pencatatan TB dapat disesuaikan selama informasi survalais yang di butuhkan tersedia. 2. Di kabupaten kota Dinas kesehatan kabupaten kota menggunakan formulir pencatatan dan pelaporan sebagai berikut: a. Register TB kabupaten (TB.03) b. Laporan triwulan penemuan dan pengbatan pesien TB (TB.07). c. Laporan triwulan hasil pengbatan (TB.08). d. Laporan hasil triwulan hasil konversi dahak akhir tahap intensif (TB.). e. Formulir pemeriksaan sediaan untuk uji silang dan analisis hasil uji silang kabupaten (TB.2). f. Laporan OAT (TB.3). g. Data situasi ketenagaan program TB. h. Data situasi public prrivate mak (PPM)dalampelayanan TB. C. PETUNJUK PENCATATAN FORMULIR. Formulir TB.0 (kartu pengobatan pasein TB) Kartu ini disimpan di Unit Pelayanan Kesehatan (Puskesmas.RS,BBKBM/BKPM,BP4, dan lain lain). Dimana penderita tersebut mendapat pengobatan. a. Nama penderita: Tulis nama lengkap pasien b. Telp: bila dad tulis nomor telepon pasien yang dapat di hubungi c. Alalmt lengkap: tulis alamat lengkap pasien d. Nama pengawas e. Pengobatan PMO: tulis lengkap kemudian dalam kurung tulis status PMO tersebut misalanya (petugas kesehatan), kader Dll. f. Telp: bila ada tulis nomor telepon PMO yang dapat di hubungi. g. Alamat lengkap PMO: tulis alamat lengkap PMO. h. Tahun: tahun mulai pengobatan pasien. i. No. Reg. TB 03 sarana pelayanan kesehatan. j. No Reg. TB kabupaten: diisi oleh wasor sesuai no register TB kabupaten kota (TB.03) nama unit sarana pelayanan kesehatan: tulis nama lengkap sarana pelayanan kesehatan yang memberi pelayanan pengobatan. k. Jenis kelamin: beri tanda pada kotak yang sesuai. l. Umur: tulis umur penderita pada tahun. m. Parut BCG: beri tanda pada kotak yang sesuai n. Riwayat pengobatan sebelumnya: beri tanda pada kotak yang sesuai. o. Klasifikasi penyakit: beri tanda pada kotak yang sesuai jika pilihan pada kotak ekstra paru, tulis dimana lokasinya mislanya kelenjar limfe.
20 p. Catatan: tulis hasil pemeriksaan lain yang dilakukan misalnya rontgen, tulis nomer foto,tanggal pemeriksaan dan kesimpulan hasil bacaanya,demikian juga hasil pemeriksaan lain seperti bioksi,kultur, skoring TB anak dll. q. Tipe penderita : beri tanda pada kotak yang sesuai. Jika pilihan pada kotak lain. r. Pemeriksaan kontak serumah: tulis nama, jenis kelamin,umur dari semua orang yang tinggal serumah dengan pasian BTA positif. Lakukan pemeriksaan sesuai petunjuk, kemudian tulislah tanggal dan hasil pemeriksaan tersebut. Hasil pemeriksaan dahak: hasil tersebut harus di tulis sesuai baris dari bulan pemeriksaan yang dilakukan misalanya baris bulan 0 (awal )untuk pemeriksaan awal (kepentingan diagnosis). Baris bulan ke 2 untuk pemeriksaan pada akhir bulan ke 2 dan seterusnya. s. Tanggal: adalah tanggal gradasi posituf tertinggi. t. No reg. Lab: no register lab sesuai formulir TB. 05 yang di kirim kembali ke anda. u. BTA: tulis hasil tingkat positif(gradasi) yang tertinggi (misal: ++= di tulis 2+,+++= ditulis 3+). v. BB (kg): berat badan penderita (dalam Kg). w. Tahap intensif: beri tanda pada kotak katagori obat yang sesuai. x. Kolom pemberian obat: Dikolombulan tulis nama bulan pengobatan. Di kotak tanggal beri tanda jika pasien datang mengambil obat atau pengobatan dibawah pengawsan petugas. Jika obat dibawa pulang dan ditelan sendiri di ruma, beri tanda garis lurus pada kotak kotak tersebut sebanyak jumlah obat yang di berikan, misalnya di beri empat blister maka diberi tanda garis lurus pada 4 kotak. Halaman ke dua(bagian belakang)formulir TB.0: a. Tahap lanjutan : beri tanda pada kotak katagori obat yang sesuai. b. Kolom pemberian obat : cara pengisianya hamper sama seperti pada tahap intensif. Pada kotak tanggal beri tanda jika penderita dating mengambil obat atau pengobatan di bawah pengawasan petugas kesehatan. Beri tanda pada setiap kotak tunggal dimana obat akan di minum dan di berikan untuk di bawa pulang. c. Catatan : disediakan untuk menulis informasi lain yang dianggap penting dari penderita tersebut. d. Hasil akhir pengobatan : tulislah tanggal hasil akhir pengobatan dalam kotak yang sesuai. Pasien dengan Ko-infeksi TB-HIV : a. VCT : b. Tanggal dianjurkan : tulis tanggal yang di anjurkan untuk pasien. c. Diterima ya / tidak : tulis ya jika pasien menerima, dan tulis tidak jika pasien menolak. d. Tanggal pre test konseling : tulis tanggal pre test konseling. e. Tempat / tanggal test : tulis tanggal dan tempat pelaksanaan test. f. Hasil test : tulis N bila hasil test negative, P bila hasil test positif, dan tulis I bila hasil belum pasti (indeterminate). Pelayanan TB-HIV
21 a. Nama UPK : tulis nama UPK yang member pelayanan. b. Tanggal rujukan : tulis tanggal pelaksanaan rujukan. c. Tanggal ART : tulis tanggal pelaksanaan pemberian ART. 2. Formulir TB.02 (Kartu Identitas Pasien): Kartu TB.02 disimpan oleh pasien. Selain mencatat identitas pasien, kartu ini dipakai pula untuk mencatat paduan obat yang di berikan kepada pasien, jumlah obat yang telah diberikan kepada pasien, tanggal harus kembali, tanggal pemeriksaan ulang dahak, dan catatan lain oleh dokter atau perawat. Cara pengisian halaman depan cukup jelas, sedangkan pengisian halaman belakang : a. Tanggal : tulis tanggal kunjungan pasien sekarang. b. Tahap pengobatan : tulis intensif atau lanjutan sesuai dengan tahap pengobatan yang di berikan. c. Jumlah obat yang diberikan : tulis jumlah blister yang diberikan termasuk jumlah yang di bawa pulang. d. Tanggal harus kembali : tulis tanggal yang di minta pasien harus kembali untuk mendapat pengobatan. e. Tanggal perjanjiuan untuk dahak ulang : cukup jelas. f. Catatan penting oleh dokter atau perawat : tulis catatan lain yang penting diketahui oleh penderita. 3. Formulir TB.03 (Register TB Kabupaten): Buku ini dipakai oleh wasor TBC kabupaten/kota untuk mendaftar semua penderita yang diobati di unit pelayanan kesehatan (UPK) dan kabupaten/kota yang bersangkutan. Setiap penderita yaqng terdaftar akan diberi nomor register kabupaten. Pemberian pengobatan kepada penderita harus segera dimulai meskipun kartu penderita tersebut belum mendapat nomor register kabupaten. Cara pengisian formulir TB.03 : a. Propinsi : tulis nama propinsi dari kabupaten/kota yang membuat laporan. b. Kabupaten/kota : tulis nama kabupaten/koat yang membuat laporan ini. c. No kode kabupaten/kota : tulis nomor kode kabupaten/kota sesuai yang diberikan oleh provinsi. d. Tahun : tulis tahun yang sedang berjalan. e. Tanggal registrasi : tulis tanggal pada waktu penderita tersebut register. f. No. reg. TB. Kab : tulis nomor register tersebut dengan tiga digit, mulai dengan 00 setiap permulaan tahun anggaran. Nomor ini di tulis berurutan sesuai dengan baris-baris. Contoh: sewaktu berkunjung di puskesmas Waringin terdapat 5 pasien TB sedang berobat tapi belum terdaftar. Misalnya dalam buku register terdapat nomor register terakhir adalah 022, maka catatlah data pada kartu pengobatan TB-0 ke dalam buku register kabupaten TB-03, beri nomor register kabupaten dengan nomor 023, 024, 025, 026, 027. Kemudian pindahkanlah nomor register kabupaten tersebut dalam katu TB-0 yang sesuai. Misalkan besok anda berkunjung ke puskesmas Sumuran dan terdapat 3 pasien TB yang diobati tapi belum terdaftar. Kerjakanlah hal yang sama. Catatlah pada buku register kabupaten TB-03, no. Reg. TB. Untuk puskesmas tersebut dengan nomor 028, 029, dan 030 sebagai kelanjutan dari nomor register tersebut kedalam kartu pengobatan TB-0 yang sesuai. g. Nama lengkap : tulis nama lengkap.
22 h. Jenis kelamin : tulis L untuk laki-laki, tulis P untuk permpuan. i. Umur : tulis umur pasien dalam tahun. j. Alamat lengkap : tulis alamat lengkap. k. Nama unit pelayanan kesehatan (UPK): tulis nam unit pelayanan kesehatan, misalnya Puskesmas Waringin. l. Tanggal mulai pengobatan : tulis tanggal pasien tersebut mulai berobat sesuia kartu pengobatan (TB- 0). m. PMO (pengawas menelan obat) : tulis kode tenaga PMO, misalnya P = Petugas Kesehatan, K = Kader, TM = Tokoh Masyarakat, F= Famili, L = lain-lain, T = tidak ada PMO. n. Panduan OAT yang diberikan : tulis kat., atau kat.2, atau kat.3 sesuai dengan panduan pengobatan yang diberikan o. Kalsifikasi penyakit : tulis P untuk pasien TB paru, tulis EP untuk Ekstra Paru. p. Tipe pasien : tulis pada kolom yang sesuai dengan tipe pasien dengan huruf B untuk pasien baru, K untuk pasien Kambuh. D untuk pasien defaulter, G untuk pasien gagal, P untuk pasien pindahan, dan lain-lain untk semua kasus yang tidak memenuhi criteria di atas termasuk kasus kronik. Yang di tulis hanya salah satu saja, yang lain di kosongkan. q. Pemeriksaan laboratorium : tulis tanggal, nomor register laboratorium dan hasil pemeriksaan dahak pada kolom yang sesuai. r. Hasil pengobatan dan tanggal berhentinya berobat : tulis kolom yang sesuai. s. Layanan konseling dan test sukalela : tulis tanggal, tempat, dan hasil test pada kolom yang sesuai. t. Layanan ko-infeksi : tulis tanggal rujukan dan layanan mulai ART. u. Keterangan : tulis keterangan lain yang masih dianggap perlu. 4. Formulir TB.04 (Register Laboratorium TBC) Buku ini mencatat setiap melakuakan pemeriksaan dahak dari serorang penderita (baik untuk penderita suspek maupun untuk follow-up pengobatan). Buku ini diisi oleh petugas laboratorium yang melakuakn pewarnaan dan pembacaan sediaan dahak di UPK. a. Nomor Reg. lap : tulis nomor register Lab. Dengan 3 digit, mulai dengan 00 setiap permulaan tahun anggaran dan tulis berurutan berdasarkan tanggal pemeriksaan. b. Nomor identitas sediaan : tulis sesuai dengan nomor yanga ada pada kaca sediaan yang diperiksa. c. Tanggal sediaan diterima : tulis tanggal sediaan tersebut diterima. d. Tanggal pemeriksaan : tulis tanggal pemeriksaan sediaan dahak tersebut e. Nama lengkap pasien : tulis nama lengkap pasien. f. Umur : tulis umur dalam tahun di kolom jenis kelamin.
23 g. Alamat : tulis alamat lengkap. h. Nama unit pelayanan kesehatan : tulis nama unit pengobatan yang meminta pemeriksaan laboratorium. i. Alas an pemeriksaan : tulis kode hurus sesuai identitas slide/waktu pengambilan dahak di kolom diagnosis atau follow-up. j. Hasil pemeriksaan : tulis hasil pemeriksaan dengan lengkap sesuai dengan tingkat positifnya atau negative pada kolom yang sesuai. k. Tanda tangan : bubuhi tanda tangan dari petugas yang melakukan pemeriksaan. l. Keterangan disediakan untuk hal-hal lain yang diperlukan. 5. Formulir TB.05 (Formulir Permohonan Laboratorium TBC Untuk Pemeriksaan Dahak). Formulir ini diisi : Bagian atas oleh petugas yang meminta pemeriksaan dahak. Bagian bawah oleh petugas yang membaca sediaan dahak. Satu penderita menggunakan satu formulir. Satu formulir digunakan untuk 3 spesimen atau untuk 2 spesimen. a. Cara mengisi bagian atas : a) Nama unit yankes : tulis nama unit pengirim. b) Nama suspek/pasien : tulis nama lengkap dari suspek/pasien. c) Umur : tulis umur dalam tahun. d) Jenis kelamin : beri tanda pada kotak yang sesuai. e) Alamat lengkap : tulis alamat pasien secara lengkap. f) Kabupaten/kota : tulis nama kabupaten/kota. g) Klasifikasi penyakit : beri tanda padsa kotak yang sesuia. h) Alas an pemeriksaan : beri tanda padsa kotak yang sesuia. i) No. reg kab/kota : tulis no reg, kab/kota j) Nomor identitas sediaan : tulis sesuai dengan nomor yang ada pada kaca sediaan. k) Tanggal pengambilan dahak terakhir : tulis tanggal pengambilan dahak terakhir. l) Tanggal pengiriman sediaan : tulis tanggal sediaan tsb dikirim ke Lab. m) Tanda tangan pengambilan sediaan : bubuhin tanda tangan dari pengambil. n) Secara visual dahak tampak : beri tanda pada kotak yg sesuai. b. Cara mengisi bagian bawah a) No. reg lab : tulis nomor yang sesuai dengan di buku reg la b) Tanggal pemeriksaan : tulis tanggal sediaan tsb diperiksa. c) Specimen dahak : tulis kode huruf sesuai waktu pengambilan dahak yg dikirim. - Penegakan diagnosis : Sewaktu (A), pagi (B), sewaktu (C)
24 - Follow up akhir fase intensif : Sesuai waktu dan urutan specimen (D) dan (E) - Follow up bila bulan belum AP: Sesuai waktu dan urutan specimen (F) dan (G) - Follow up AP: Sesuai waktu dan urutan specimen (H) dan (I) - Setelah sisipan : Sesuai waktu dan urutan specimen (J) dan (K) d) Hasil : beri tanda pada kotak yang sesuai untuk setiap sediaan yang diperiksa. Untuk kolom -9 bta, tulis jumlah kuman yang ditemukan dalam 00 ip. e) Diperiksa oleh : bubuhi tanda tangan dan tulis nama lengkap petugas pemeriksa. 6. Formulir TB.06 (Daftar Suspek Yang Diperiksa Dahak SPS) Formulir ini merupakan buku bantu bagi petugas TB di UPK yang mengobati penderita. a. No. : tulis nomor urut 3 digit, dimulai dari 00 pada setiap permulaan tahun. b. No. identitas sediaan dahak : tulis nomor urut sediaan tersebut dengan 3 digit, mulai dengan 00 setiap permulaan tahun, nomor ini sesuai dengan nomor urut kolom. c. Umur dan jenis kelamin : tulis umur penderita dalam tahun dalam kotak yang sesuai dengan. d. Alamat lengkap : tulis alamat lengkap penderita. e. Hasil pemeriksaan : tulis tangga dan hasil pembacaan sediaan sesuai kolomnya, neg untuk negative +, +2 dst untuk hasil positif. A untuk dahak sewaktu pertama, B untuk dahak pagi, dan C untuk dahak sewaktu kedua. f. Nomor Reg. Lab : tulis No. reg. lab dari pemeriksaan tsb. 7. Formulir TB. 09 (formulir rujukan/pindah pasien TB) Formulir ini digunakan bila dad seorang pasien akan dirujuk atau pindah berobat ke UPK di luar wilayah kabupaten/kota. Formulir ini perlu untuk UPK yang baru, sehingga pengobatan dapat dilanjutkan. Bagian atas dari formulir ini diisi oleh petugas dari unit pengobatan yang mengirim pasien. Bagian bawah formulir diisi oleh petugas yang menerima rujukan / pindah pasien, kemudian di kirim balik ke unit pengirim sehingga petugas pengirim tahu bahwa pasien tersebut sudah meneruskan pengobatannya. Cara pengisian dari formulir ini cukup jelas (tidak perludiberikan petunjuk tambahan). 8. Formulir TB.0 (formulir hasil akhir pengobatan dari pasien TB pindahan) : Formulir ini diisi oleh utit pengobatn yang menerima pasien pindahan. Formulir ini diisi setelah hasil akhir pengobatan pasien pindahan tersebut diketahui, misalnya : sembuh, pengobatan lengkap, default, gagal, meninggal, tatau pindah ke unit lain lagi. Formulir TB>0 di kirim ke unit pengobatan dimana penderita tersebut terdaftar pertama kali karena hasil pengobatan penderita tersebut akan dilaporkan secara cohort (harus dilaporkan dari unit pengobatan dimana penderita terdaftar pertama kali).
25 9. Formulir TB.2 (Formulir Uji Silang Sediaan Mikroskopis) Formulir ini dipakai untuk uji silang sediaan dahak dari laboratorium pemeriksa pertama untuk dikirim ke laboratorium rujukan dengan maksud untuk menjaga mutu hasil pemeriksaan. Formulir ini diisi oleh 2 petugas yaitu : a. Petugas yang mengambil sediaan mengisi bagian kiri formulir yaitu: - Nama lab. Pemeriksa pertama - Nama petugas lab. Pemeriksa pertama - Tanggal sediaan diambil. - Kolom,2,3,4, dan 5. (kolom 4 dan 5 hanya diisi pada lembar ke 2, lembar ke untuk dikirim ke laboratorium rujukan tidak boleh diisi klom 4 dan 5). - Kolom 8 klasifikasi penilaian diisi kesimpulan dari perbandingan kolom 5 dan 7 sesuai table berikut :
26
27 2
PENGUMPULAN DAHAK SPS DI RAWAT INAP No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 / 1 RSKB RAWAMANGUN STANDAR PROSEDUR OPERASION AL. dr, Elviera Darmayanti, MM
PENGUMPULAN DAHAK SPS DI RAWAT INAP OPERASION AL dr, Elviera Darmayanti, MM PENGERTIAN Pengambilan dahak sebagai penunjang penegakan diagnosa TB dengan pemeriksaan 3 spesimen Sewaktu Pagi Sewaktu (SPS)
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT HBS MODUL F HDL 1
PENERAPAN STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT HBS MODUL F HDL 1 RUMAH SAKIT PERLU DOTS? Selama ini strategi DOTS hanya ada di semua puskesmas. Kasus TBC DI RS Banyak, SETIDAKNYA 10 BESAR penyakit, TETAPI tidak
Lebih terperinciPANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016
PANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016 RUMAH SAKIT UMUM DADI KELUARGA Jl. Sultan Agung No.8A Purwokerto Tahun 2016 BAB I DEFINISI Sampai saat ini, Rumah Sakit di luar negeri termasuk di
Lebih terperinci2.1. Supervisi ke unit pelayanan penanggulangan TBC termasuk Laboratorium Membuat Lembar Kerja Proyek, termasuk biaya operasional X X X
26/03/08 No. 1 2 3 4 5 6 URAIAN TUGAS PROGRAM TBC UNTUK PETUGAS KABUPATEN/KOTA URAIAN TUGAS Ka Din Kes Ka Sie P2M Wasor TBC GFK Lab Kes Da Ka Sie PKM MEMBUAT RENCANA KEGIATAN: 1.1. Pengembangan unit pelayanan
Lebih terperinciPEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II
Lebih terperinciJEJARING PROGRAM NASIONAL PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI INDONESIA
JEJARING PROGRAM NASIONAL PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI INDONESIA WIHARDI TRIMAN, dr.,mqih MT-TB Jakarta HP : 0812 660 9475 Email : wihardi_t@yahoo.com LATAR BELAKANG Thn.1995, P2TB mengadopsi Strategi
Lebih terperinciTB.03 PROGRAM TB NASIONAL REGISTER TB KABUPATEN / KOTA. Kab/Kota No. Kode Kab/Kota : Tahun : KLASI FIKASI PENYAKIT (PARU / EKSTRA PARU)
PROGRAM TB NASIONAL REGISTER TB KABUPATEN / KOTA Kab/Kota No. Kode Kab/Kota : Tahun : TB.03 TGL. REGIS TRASI No. REG LAB NAMA LENGKAP JENIS KELA UMUR MIN (L/P) ALAMAT LENGKAP NAMA UNIT PELAYANAN KESEHATAN
Lebih terperinciLampiran 1. Pedoman Wawancara Penelitian
Lampiran 1. Pedoman Wawancara Penelitian 102 PEDOMAN WAWANCARA EVALUASI PELAKSANAAN STRATEGI DOTS (DIRECT OBSERVED SHORT-COURSE TREATMENT) DALAM MENURUNKAN ANGKA PENDERITA TB PARU DI RSUD DR. TENGKU MANSYUR
Lebih terperinciPEDOMAN PENGORGANISASIAN
PEDOMAN PENGORGANISASIAN BAGIAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT (SIM-RS) RS. BAPTIS BATU TAHUN 2013 RS BAPTIS BATU JL RAYA TLEKUNG NO 1 JUNREJO - BATU SURAT KEPUTUSAN No. 174/11/III/SK_DIR/2013 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciLampiran 1. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 110 Lampiran 2 111 112 Lampiran 3 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA PETUGAS TB (TUBERCULOSIS) DI RUMAH SAKIT YANG TELAH DILATIH PROGRAM HDL (HOSPITAL DOTS LINGKAGE)
Lebih terperinciPanduan OAT yang digunakan di Indonesia adalah:
SOP PENATALAKSANAAN TB PARU 1. Pengertian Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium tuberculosis. 2. Tujuan Untuk menyembuhkan pasien, mencegah
Lebih terperinciPEDOMAN PENGORGANISASIAN
PEDOMAN PENGORGANISASIAN BAGIAN AKUNTANSI RS. BAPTIS BATU TAHUN 2013 RS BAPTIS BATU JL RAYA TLEKUNG NO 1 JUNREJO - BATU SURAT KEPUTUSAN No. 147/8/III/SK_DIR/2013 TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN
Lebih terperinciPEDOMAN PENGORGANISASIAN
PEDOMAN PENGORGANISASIAN HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK) RS. BAPTIS BATU TAHUN 2013 RS BAPTIS BATU JL RAYA TLEKUNG NO 1 JUNREJO - BATU SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR NO. 180/24/IV/SK_DIR/2013 TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN
Lebih terperinciPROGRAM KERJA PENERAPAN STRATEGI DOTS
PROGRAM KERJA PENERAPAN STRATEGI DOTS TB DOTS 2016 KEMENTRIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN RSUD Palabuhanratu Jln.Ahmad Yani No. 2 Palabuhanratu Sukabumi Email rsud_plr@hotmail.com PERATURAN
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan
Lebih terperinciR.S. BAPTIS BATU Jl. Raya Tlekung No. 1 Batu. PEMBERLAKUAN NOMOR SURAT No. Revisi. No. Dokumen Halaman 01
R.S. BAPTIS BATU PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN 01 1/10 Memberikan Nomor disetiap Surat yang dibuat, sehingga memudahkan mencari dan merevisi. Menyamakan penomoran Surat Dinas Keluar, Surat Keputusan, Surat
Lebih terperinciUNTUK PENGOBATAN TUBERKULOSIS DI UNIT PELAYANAN KESEHATAN
CV. Kharisma CMYK s+op PETUNJUK PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS FIXED DOSE COMBINATION (OAT-FDC) UNTUK PENGOBATAN TUBERKULOSIS DI UNIT PELAYANAN KESEHATAN Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta
Lebih terperinciPEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK
PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK RSUD KOTA DEPOK 1 BAB I PENDAHULUAN Meningkatkan derajat kesehatan bagi semua lapisan masyarakat Kota Depok melalui pelayanan
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. H. ANDI ABDURRAHMAN NOOR KABUPATEN TANAH BUMBU DENGAN
Lebih terperinciPEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN
PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG SURAT KEPUTUSAN No.../.../.../.../2015 TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN KOMITE KEPERAWATAN DIREKTUR RUMAH
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DORIS SYLVANUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
Lebih terperinciPEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras. Naya pada tahun Diatas tanah ± 619 hektar dijalan tangerang (sekarang
68 BAB V PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras Rumah Sakit Sumber Waras didirikan oleh panitia pembangunan lembaga kesehatan Sing Ming Hui yang bernaung dibawah perhimpunan sosial Tjandra
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DORIS SYLVANUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
Lebih terperinciBUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311
1 BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) 21022 Kode Pos 92311 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 12 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR
Lebih terperinciBUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG BESARNYA BIAYA JASA SARANA DAN BIAYA JASA PELAYANAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG BESARNYA BIAYA JASA SARANA DAN BIAYA JASA PELAYANAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN
Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN DIREKTUR KOMITE RUMAH SAKIT SATUAN PENGAWASAN INTERN WAKIL DIREKTUR KEUANGAN DAN UMUM WAKIL DIREKTUR PELAYANAN MEDIK BAGIAN BAGIAN BAGIAN BIDANG BIDANG BIDANG
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS DIREKTUR RS BAPTIS BATU
SURAT KEPUTUSAN No. 91/11/XII/SK_DIR_KEB/2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS DIREKTUR RS BAPTIS BATU MENIMBANG : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Baptis Batu, maka
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 103 TAHUN 2013 103 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 718 TAHUN : 2005 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 12 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG DENGAN
Lebih terperinciBAB III ELABORASI TEMA
BAB III ELABORASI TEMA 3.1 Pengertian Tema yang akan diangkat dalam perancangan Rumah Sakit Islam Ini adalah Habluminallah wa Habluminannas yang berarti hubungan Manusia dengan Tuhan dan hubungan Manusia
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MALINAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALINAU,
Lebih terperinciRUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.
RUMAH SAKIT Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt. DASAR HUKUM RUMAH SAKIT UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. PerMenKes RI Nomor 1045/menkes/per/XI/2006 Tentang Pedoman organisasi rumah sakit di lingkungan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT
GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT A. SEJARAH DAN KEDUDUKAN RUMAH SAKIT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rengat Kabupaten Indragiri Hulu pada awalnya berlokasi di Kota Rengat Kecamatan Rengat (sekarang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.886, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Perubahan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciS A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,
06 JANUARI 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR 11 S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 11 TAHUN 2015 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALUYO JATI KRAKSAAN
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor pada bulan Juni 2009.
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penilaian sistem, dalam hal ini peneliti melakukan analisis terhadap interaksi yang terjadi pada input-proses-output yang terjadi untuk
Lebih terperinciBUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN KELAS III PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,
PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG Jl. Lintas Malindo Entikong (78557) Telepon (0564) 31294 Email : puskesmasentikong46@gmail.com KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG NOMOR
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG
Lebih terperinciBAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN
BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN A. Profil Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Menyadari bahwa kesehatan adalah sesuatu yang paling berharga bagi manusia, sehingga mendorong untuk segera menyediakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap pelaksanaan praktik kedokteran seperti rumah sakit, harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D
LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT PARU RESPIRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG
PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30. p TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tuberkolusis 1. Definisi Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang paling sering (sekitar 80%) terjadi di paru-paru. Penyebabnya adalah suatu basil gram positif tahan asam
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 17 TAHUN 2015 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RSUD AJI BATARA AGUNG DEWA SAKTI SAMBOJA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA BUPATI KUTAI KARTANEGARA,
Lebih terperinciPANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG
PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. Penundaan pelayanan kepada pasien terjadi apabila pasien harus menunggu terlayani dalam waktu yang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan Klinik Geo Medika merupakan sebuah fasilitas layanan kesehatan milik swasta. Pada awal pendiriannya Klinik Geo Medika memberikan layanan kesehatan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA
LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 30 Tahun 2001 Seri D ---------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 16 SERI D PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2007 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU
2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU A. DESAIN STRUKTUR ORGANISIASI Struktur organisasi RSUD Indrasari Rengat adalah Organisasi Staf B. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI 1) Direktur Sebagai
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016
BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG STADAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT H.L. MANAMBAI ABDULKADIR DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciDikembangkan dari publikasi di JMPK yang ditulis oleh Alex Prasudi 1 dan Adi Utarini 2
INOVASI INFORMASI KESEHATAN DARI FASILITAS PEMERINTAH DAN SWASTA: MODEL DALAM PROGRAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS PARU DI KECAMATAN KALASAN, KABUPATEN SLEMAN, PROPINSI DIY Dikembangkan dari publikasi di
Lebih terperinciPENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR
PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR Wahyu Untari Aji 1, Moch. Arief TQ 2, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO Menimbang : Mengingat : 1.
Lebih terperinciPeningkatan Kinerja UPT RS Paru Batu Dalam Pelaksanaan Program P2TB (Pengendalian Penyakit Tuberkulosa)
Peningkatan Kinerja UPT RS Paru Batu Dalam Pelaksanaan Program P2TB (Pengendalian Penyakit Tuberkulosa) Nama Inovasi Peningkatan Kinerja UPT RS Paru Batu Dalam Pelaksanaan Program P2TB (Pengendalian Penyakit
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW
101 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW) IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN TB PARU DI PUSKESMAS BATANG PANE II KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA TAHUN 2016 1. Pedoman wawancara mendalam mengenai
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Rumah Sakit Bina Kasih Rumah Sakit Bina Kasih diresmikan pada tanggal 17 September 2005, yang sudah 8 tahun berdiri dan diresmikan oleh Dr. Hj. Linda Wardani.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Pelayanan untuk pasien di rumah sakit umumnya meliputi
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2012 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS
PERATURAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2012 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Royal Progress, maka diperlukan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4. PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 6 TAHUN 1996 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 1999 SERI D NO. 11
LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 1999 SERI D NO. 11 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG Menimbang NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lebih terperinciPANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP
PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP BAB I DEFINISI Pelayanan pendaftaran adalah mencatat data sosial/mendaftar pasien utkmendapatkan pelayanan kesehatan yg dibutuhkan,
Lebih terperinciBUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN BANTUAN OPERASIONAL PELAYANAN KESEHATAN LANJUTAN BAGI WARGA MISKIN KABUPATEN SERANG PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT
Lebih terperinciPenemuan PasienTB. EPPIT 11 Departemen Mikrobiologi FK USU
Penemuan PasienTB EPPIT 11 Departemen Mikrobiologi FK USU 1 Tatalaksana Pasien Tuberkulosis Penatalaksanaan TB meliputi: 1. Penemuan pasien (langkah pertama) 2. pengobatan yang dikelola menggunakan strategi
Lebih terperinciA. Formulir Pelacakan Kasus AFP
Format 7.1 FP1 A. Formulir Pelacakan Kasus AFP Kabupaten/kota: Propinsi: Nomor EPID: Laporan dari : 1. RS:... Tanggal laporan diterima: I. Identitas Penderita 3. Dokter praktek : 2. Puskesmas:... 4. Lainnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan
BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 2.1 Definisi Rumah Sakit Salah satu sarana untuk penyelenggaraan pembangunan kesehatan adalah rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT. Nomor 3 Tahun 2006 Seri D Nomor 13 Tahun 2006
b. bahwa dalam rangka pemberian pelayanan dasar dalam bidang kesehatan sebagaimana dimaksud pada huruf a dengan sebaik-baiknya perlu membentuk Lembaga Teknis Daerah berupa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT. Nomor 3 Tahun 2006 Seri D Nomor 13 Tahun 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 3 TAHUN 2006
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT Nomor 3 Tahun 2006 Seri D Nomor 13 Tahun 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN RUMAH SAKIT DAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Suatu informasi dari suatu perusahaan terutama informasi mengenai keuangan dan informasi akuntansi diperlukan oleh berbagai
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr.
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN IV.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji terletak di bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr. Ratulangi
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan
BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 2.1. Defenisi Rumah Sakit Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Tuberculosis Paru (TB Paru) merupakan salah satu penyakit yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Penyakit Tuberculosis Paru (TB Paru) merupakan salah satu penyakit yang telah lama dikenal dan sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan di berbagai negara di
Lebih terperinciWALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MARDI WALUYO KOTA BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciSTRURKTUR ORGANISASI RSUD BATARA GURU BELOPA
LAMPIRAN STRURKTUR ORGANISASI RSUD BATARA GURU BELOPA Direktur RSUD Batara Guru Bagian Tata Usaha Bagian Pelayanan Medik & Keperawatan Bidang Pengembangan SDM & RM Bidang Pengawasan & Pemeliharaan Sarana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru
BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru telah berdiri pada tahun 1980 dan beroperasi pada tanggal 5 Juli 1984 melalui
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1226, 2012 KEMENTERIAN KESEHATAN. Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 045 TAHUN 2012 TENTANG
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi
37 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi Sejarah berdirinya RSUD Dr Soeselo Kabupaten Tegal berawal dari Balai Pengobatan Karyawan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG
Lebih terperinciLAMPIRAN. 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum. No Pertanyaan Jawaban
LAMPIRAN 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum 1. Bagaimana prosedur pelayanan rumah sakit dimulai dari pasien datang? Untuk pasien
Lebih terperinciIndikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan
Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL N o Indikator Standar Dimensi Input/Proses /Output Manajeria l/klinis 1 Kepatuhan 90% Efektifitas Proses Klinis terhadap clinical pathways
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 48 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DORIS SYLVANUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciLatihanPenemuanKasusTB dan MenentukanKlasifikasiSerta TipePasien. Kuliah EPPIT 13 Departemen Mikrobiologi FK USU
LatihanPenemuanKasusTB dan MenentukanKlasifikasiSerta TipePasien Kuliah EPPIT 13 Departemen Mikrobiologi FK USU 1 Kasus 1 IbuMariam, berumur37 tahun, datangkers H Adam Malik dengan keluhan batuk-batuk.
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang
Lebih terperinci-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG
-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RSUD DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan
PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBEBASAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT BAGI PENDUDUK KOTA TANGERANG
Lebih terperinciFORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN
FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN Lampiran 6 No. No. RM IDENTITAS PASIEN Nama TTL JK Pekerjaan SP Agama Ayah Ibu Alamat anamnesis diagnosis Tindakan/ Pengobatan Dokter/
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 54 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN RUMAH
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan semakin meningkat. Hal itu terbukti dengan tidak pernah kosongnya rumah sakit yang ada di Indonesia. Rumah sakit
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengawas Menelan Obat (PMO) Salah satu komponen DOTS (Directly Observed Treatment Short- Course) dalam stategi penanggulangan tuberkulosis paru adalah pengobatan paduan OAT jangka
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH, BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN SATUAN POLISI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. TB.Paru merupakan penyakit yang mudah menular dan bersifat menahun, disebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis (TB) atau dalam program kesehatan dikenal dengan TB.Paru merupakan penyakit yang mudah menular dan bersifat menahun, disebabkan oleh kuman Mycobacterium
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG
BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinci