PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK KAMPANYE SOSIAL "STOP MAKAN SEMBARANGAN" BAGI IBU-IBU GOLONGAN MENENGAH KE BAWAH DI JAKARTA

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK KAMPANYE SOSIAL "STOP MAKAN SEMBARANGAN" BAGI IBU-IBU GOLONGAN MENENGAH KE BAWAH DI JAKARTA"

Yuliana Darmali
6 tahun lalu
Tontonan:

1 PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK KAMPANYE SOSIAL "STOP MAKAN SEMBARANGAN" BAGI IBU-IBU GOLONGAN MENENGAH KE BAWAH DI JAKARTA Ria Selvia Perumahan Kosambi Baru Jl. Taman Pinang Hijau blok Dext 4 no.5, , vivaciousrya@yahoo.com ABSTRAK RESEARCH GOAL, is to create an effective design to educate and encourage mothers to lower middle class to attend a roadshow and resuscitate the mother to begin to pay attention to food for their children by way of an active role to bring a healthy lunch. METHODS, using literature data and interviews with relevant parties, to survey the target audience and develop it into an effective campaign. THE RESULTS ACHIEVED, is a campaign through the roadshow events to provide counseling to the mother to bring a healthy lunch for their child. CONCLUSION, the presence of an effective visual media at the campaign "STOP Eating Gratuitous" is, to make this campaign effective and can be kept by your target audience in mind. TUJUAN PENELITIAN, ialah membuat desain yang efektif untuk mengedukasi dan mengajak para ibu golongan menengah ke bawah untuk datang ke acara roadshow serta menyadarkan ibu untuk mulai memperhatikan makanan bagi anak mereka dengan cara berperan aktif membawakan bekal sehat. METODE PENELITIAN, menggunakan data-data literatur dan wawancara dengan pihak-pihak terkait, survei kepada target audiens dan mengembangkannya menjadi sebuah kampanye yang efektif. HASIL YANG DICAPAI, adalah suatu kampanye melalui acara roadshow untuk memberikan penyuluhan kepada ibu supaya membawakan bekal sehat bagi anaknya. SIMPULAN, dengan adanya media visual yang efektif pada acara kampanye STOP Makan Sembarangan ini, menjadikan kampanye ini efektif dan dapat diingat terus oleh target audiens. Kata kunci : Kampanye, STOP Makan Sembarangan, Ibu menengah ke bawah.

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Kurangnya kesadaran dan pengetahuan warga negara Indonesia tentang pentingnya menjaga kesehatan sejak usia dini, terutama para ibu (golongan menengah ke bawah) menyebabkan anak tidak terbiasa mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Status gizi yang rendah pada anak akan menyebabkan tingkat kecerdasannya pun semakin rendah sehingga anak tidak dapat bertumbuh secara optimal. Pengetahuan dan kesadaran akan gizi ini dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi dan budaya. Kebiasaan ibu (golongan menengah ke bawah) yang sibuk bekerja, malas memasak dan sering memberikan uang jajan kepada anaknya membuat anak terbiasa untuk jajan sejak kecil. Jajan memang sesutau yang menyenangkan, tidak hanya bagi anak-anak, tetapi remaja dan orang dewasa pun banyak yang suka jajan. Hal yang menarik dari jajanan adalah anak bisa memilih berbagai jenis makanan dan minuman yang tidak mereka jumpai sehari-hari di rumah. Dengan rasa yang gurih, warna yang menarik dan harga yang murah. Padahal banyak kandungan berbahaya yang terdapat dalam jajanan yang beredar saat ini, terutama di Sekolah Dasar Negri. Melihat pentingnya informasi ini bagi kesehatan masyarakat dan kelangsungan masa depan mereka, serta masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui bahkan masih acuh terhadap hal ini, maka penulis merasa perlu untuk mengangkat tema Makanan Sehat sebagai tema tugas akhir. METODE PENELITIAN Sumber Data Sumber data dan informasi yang digunakan untuk mendukung kampanye STOP Makan Sembarangan ini diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut: 1. Literatur Pencarian data melalui berbagai media yang berhubungan dengan masalah jajanan yang berbahaya di sekolah, seperti : a. Buku dan Buletin b. Website c. Tulisan-tulisan berupa : data-data, laporan, dll; yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan penyuluhan jajanan sehat di sekolah. Tulisan-tulisan ini merupakan data yang diambil dari : YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia). 2. Wawancara Wawancara langsung dengan pihak terkait : a. YLKI (Petugas terkait yang melaksanakan studi kasus tentang masalah jajanan yang berbahaya di sekolah). Hasil wawancara berupa pendapat pribadi, opini dan pengalaman dari perorangan. Keseluruhan data yang diperoleh, dikumpul dan dipilah kembali melalui proses pengeditan dan analisa. Selanjutnya data yang

sudah diedit langsung dianalisa dan diambil kesimpulan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi sebagai

HASIL DAN BAHASAN Pendekatan Kreatif Pendekatan yang digunakan adalah edukatif dan persuasif.

3 sudah diedit langsung dianalisa dan diambil kesimpulan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi sebagai dasar dalam mengambil keputusan. HASIL DAN BAHASAN Pendekatan Kreatif Pendekatan yang digunakan adalah edukatif dan persuasif. Dimana pendekatan edukatif lebih memperlihatkan informasi penting mengenai bahaya jajanan lewat berbagai media dan penyuluhan dari pakar gizi. Dan pendekatan persuasif dengan mengajak para ibu untuk melindungi anaknya dari bahaya jajanan dengan berperan aktif membawakan bekal sehat untuk anak. Media Kampanye 1. Logo Gambar 1 Logo Kampanye STOP Makan Sembarangan 2. Poster ar 2 Poster Serial Kampanye STOP Makan Sembarangan Gamb

4 3. X-Banner Gambar 3 X-Banner Roadshow STOP Makan Sembarangan 4. Flag Chain Gambar 4 Flag Chain Roadshow Kampanye STOP Makan Sembarangan 5. Piring & Gelas Gambar 5 Piring & Gelas Kampanye STOP Makan Sembarangan

5 6. Tas Gambar 6 Tas Kampanye STOP Makan Sembarangan 7. Kotak Makan & Botol Minum Gambar 7 kotak makan dan botol minum Kampanye STOP Makan Sembarangan 8. Jam Weker Gambar 8 Jam Weker Kampanye STOP Makan Sembarangan

6 9. Brosur Gambar 9 Brosur Kampanye STOP Makan Sembarangan 10. T-Shirt Ibu & Anak Gambar 10 Kaos Kampanye STOP Makan Sembarangan 11. Tempelan Kulkas Gambar 11 Tempelan Kulkas Kampanye STOP Makan Sembarangan

Dalam lingkup tugas akhir ini untuk menyadarkan masyarakat akan sebuah pentingnya pola makan sehat, diperlukan kampanye sosial yang menarik perhatian.

7 12. Sticker Gambar 12 Sticker Kampanye STOP Makan Sembarangan 13. Celemek Gambar 13 Celemek Kampanye STOP Makan Sembarangan SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dalam lingkup tugas akhir ini untuk menyadarkan masyarakat akan sebuah pentingnya pola makan sehat, diperlukan kampanye sosial yang menarik perhatian. Maka pada kampanye ini dibuatlah strategi kreatif yang bersifat edukatif dan persuasif. Pendekatan yang dilakukan harus berkaitan erat dengan gaya hidup masyarakat yang dituju. 2. Penggunaan ilustrasi, tipografi, warna-warna yang sesuai dengan konsep dan target, serta pemilihan bahasa yang tepat mendukung kesuksesan dari kampanye ini.

8 Saran Berdasarkan hasil kesimpulan yang sudah ditarik, maka dilakukan upaya sebagai berikut : 1. Pendekatan yang dapat menarik perhatian target pada kampanye ini adalah dengan mengadakan demo masak bersama secara gratis oleh koki terkenal disertai dengan penyuluhan gizi dan bahaya jajanan bagi anak oleh pakar gizi. 2. Visual dan media yang dipilih dapat mendukung kesuksesan kampanye ini. REFERENSI Data tentang Jajanan Berbahaya dari Data tentang Gaya Hidup Sehat dari Warta Konsumen. (2011). Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Rakhmat Supriyono. (2010). Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Penerbit ANDI, Yogyakarta. Buku Jajanan di Sekolah Sehatkah?. (2006). Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Amalia E.Maulana, 2008, The End of the line: Mengakhiri Istilah ATL vs BTL, RIWAYAT PENULIS Ria Selvia lahir di kota Jakarta pada tanggal 6 Januari Penulis menamatkan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual pada 2012.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB 4 KONSEP DESAIN Komponen Iklan Layanan Masyarakat

BAB 4 KONSEP DESAIN Komponen Iklan Layanan Masyarakat 12 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori dan Penerapan 4.1.1 Komponen Iklan Layanan Masyarakat Menurut Rakhmat Supriyono dalam buku Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi, ada 4 hal yang perlu dibahas