PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI GIZI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI GIZI"

Transkripsi

1 PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI GIZI RSU DR SUYUDI 2015

2 Lampiran Peraturan Direktur RSU dr SUYUDI Nomor :../PER-DIR/RSI-SR/III/2015 Tanggal : 17 September 2015 KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan standar pelayanan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien RSU dr SUYUDI yang bermutu dan berkualitas, maka diperlukan suatu pedoman sehingga pelayanan gizi yang dilaksanakan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI sebagai salah satu penunjang pelayanan di rumah sakit ini membutuhkan tenaga terampil yang dapat berkerja efektif, efisien dan berkualitas. Buku pedoman pelayanan instalasi gizi RSU dr SUYUDI ini merupakan standar dalam melaksanakan kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit sesuai dengan SDM yang dimiliki dimana diuraikan tentang standar ketenagaan, standar fasilitas, tata laksanakan, pelayanan, logistic, sanitasi makanan dan keselamatan kerja hingga pengawasan dan pengendalian mutu. Dengan adanya buku pedoman pelayanan instalasi gizi RSU dr SUYUDI ini, semoga tercapainya pelayanan kesehatan terutama pelayanan di instalasi gizi terus meningkat dan berkembang.

3 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Ruang Lingkup C. Batasan Operasional D. Landasan Hukum BAB II STANDAR KETENAGAAN A. Kualifikasi SDM Gizi B. Distribusi Ketenagaan 1. Kuantitas 2. Analisa 3. Pengaturan Jaga Karyawan 4. Pembinaan Karyawan BAB III STANDAR FASILITAS A. Denah Ruangan B. Standar Fasilitas 1. Fasilitas di Ruang Konsultasi Gizi 2. Fasilitas di Ruang Penyelenggaraan Makanan a. Ruang Penyelenggaraan Makanan b. Sarana Fisik c. Arus Kerja BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN A. Produksi dan Distribusi Makanan B. Pelayanan Gizi Ruang Rawat Inap C. Penyulihan dan Konsultasi Gizi D. Penelitian dan pengembangan BAB V LOGISTIK A. Pengertian B. Tujuan C. Pelaksana D. Penentuan Kebutuhan E. Pemesanan Bahan Makanan F. Penerimaan Bahan Makanan G. Penyimpanan Bahan Makanan H. Penyaluran Bahan Makanan BAB VI SANITASI MAKANAN DAN KESELAMATAN KERJA A. Sanitasi Makanan B. Keselamatan Kerja BAB VII PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN GIZI A. Pengertian B. Tujuan C. Bentuk D. Indikator Keberhasilan BAB VIII KATA PENUTUP Lampiran

4 BAB I PENDAHULUAN A) LATAR BELAKANG Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan adanya persaingan pada berbagai aspek diperlukan berbagai manusia (SDM) yang berkualitas tinggi agar mampu bersaing dengan negara lain. Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena seara langsung berpengaruh terhadap kualitas SDM di suatu negara, yang digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi, umur harapan hidup dan tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan yang tinggi hanya dapat dicapai orang yang sehat dan berstatus gizi baik. Untuk itu diperlukan upaya perbaikan gizi dalam keluarga maupun pelayanan gizi pada individu yang karena satu hal mereka harus tinggal di suatu institusi kesehatan, diantaranya rumah sakit. Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan kesehatan dalam rantai satu sistem rujukan. Dalam rumah sakit terdapat berbagai upaya yang ditujukan guna pemulihan penderita. Instalasi gizi merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit yang saling munjang dan tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan lainnya. Instalasi gizi di rumah sakit merupakan salah satu pelayanan non medik rumah sakit yang berfungsi untuk mengolah dan mengatur makanan dan minuman pasien setiap hari dan juga sebagai ruang konsultasi gizi. Oleh karena itu pelayanan gizi di rumah sakit yang merupakan hak setiap orang, memerlukan adanya sebuah pedoman agar diperolah hasil pelayanan yang bermutu. Pelayanan gizi yang bermutu di rumah sakit akan membantu mempercepat proses penyembuhan pasien, yang berarti pula memperpendek lama hari rawat sehingga dapat menghemat biaya pengobatan. Keuntungan lain jika pasien cepat sembuh adalah mereka dapat segera kembali mencari nafkah untuk diri dan keluarga. Hal ini sejalan dengan perkembangan IPTEK di bidang kesehatan, dimana telah berkembang terapi gizi medis yang merupakan kesatuan dari asuhan medis, asuhan keperawatan dan asuhan gizi. Pelayanan gizi adalah rangkaian kegiatan terapi gizi medis yang dilakukan di Intitusi Kesehatan (Rumah Sakit), Puskesmas dan Institusi Kesehatan lainnya yang memenuhi kebutuhan gizi klien/ pasien. Pelayanan gizi merupakan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam rangka meningkatkan kesehatan klien/ pasien. Penyelenggaraan makanan di rumah sakit melibatkan input, proses dan output. Input meliputi dana/ biaya, sarana prasarana, tenaga kerja, metode yang dipakai serta peralatan. Proses meliputi perencanaan anggaran belanja bahan makanan, perencanaan menu, perhitungan kebutuhan bahan makanan, pembelian bahan makanan, teknik persiapan bahan makanan, pengolahan bahan makanan dan cara pelayanan/ distribusi makanannya. Sedangkan Ouput melipui kualitas makanan serta tingkat kepuasan pasien. Bentuk penyelenggaraan makanan di rumah sakit bisa secara Sistem Outsourcing atau Sistem Swakelola. Pada sistem outsourcing, pengusaha jasa boga atau catering selaku penyelenggara makanan dimana ahli gizi rumah sakit merencanakan menu, menentukan standart porsi dan memesan makanan serta mengawasi mutu dan jumlah makanan yang dipesan sesuai dengan spesifikasi standart hidangan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit dalam lembar kontrak kerja. Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Instalasi gizinya menggunakan Sistem outsourcing dalam penyelenggaraan makanan untuk pasien, untuk keluarga pasien. Makanan yang disediakan di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah ini adalah sistem outsourcing dan menurut standar yang ditetapkan oleh Depkes serta yang berpedoman kepada kebijakan pihak manajemen rumah sakit. B) RUANG LINGKUP Ruang lingkup pokok pelayanan gizi di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah ini terdiri dari : 1. Penyelenggaraan Makanan Pasien Rawat Inap 2. Pelayanan Gizi Ruang Rawat Inap 3. Konsultasi Gizi Ruang Rawat Inap dan Rawat Jalan Untuk meningkatkan pelayanan paripurna kepada pasien, maka perlu dibentuk Tim Asuhan

5 Gizi yang bertugas menyelenggarakan pelayanan rawat inap dan rawat jalan, termasuk pelayanan klinik gizi yang merupakan bagian dari Instalasi Rawat Jalan, tapi untuk sementara ini Panitia Asuhan dan Klinik Gizi di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah belum berjalan dan masih dalam proses. Rumah Sakit Islam Siti Rahmah merupakan salah satu Rumah Sakit swasta yang melaksanakan pelayanan kesehatan secara paripurna dan merupakan Rumah Sakit swasta dengna peralatan medis terlengkap di Wilayan Sumatera Barat. Dengan didukung oleh Tim Dokter dan spesialis yang berpengalaman, RSU dr SUYUDI sebagai salah satu fasilitas pelayanan eksehatan yang ada di Kota Padang khususnya terus melakukan peningkatan dan pengembangan baik pada sisi pelayanan maupun peralatan medis dan penunjang medis disertai pembangunan fasiltias gedung baru. C) BATASAN OPERASIONAL Batasan operasional di bawah ini merupakan batasan istilah, yang dipandang sesuai dengan kerangka konsep pelayanan gizi. 1. Pelayanan Gizi Rumah Sakit adalah kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat rumah sakit baik rawat inap maupun rawat jalan, untuk keperluan metabolisme, tubuh, peningkatan kesehatan, maupun mengoreksi kelainan metabolisme, dalam rangka upaya preventive, kuratif, rehabilitatif dan promotif. 2. Pelayanan Gizi adalah rangkaian kegiatan terapi gizi medis yang dilakukan di Institusi Kesehatan (rumah sakit), untuk memenuhi kebutuhan gizi klien/ pasien. Pelayanan gizi merupakan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam rangka meningkatkan kesehatan klien/ pasien. 3. Tim Asuhan Gizi adalah sekelompok petugas rumah sakit yang terkait dengan pelayanan gizi yang terdiri dari dokter, dokter spesialis, nutrionist/ dietisien, dan perawat dari setiap unit pelayanan, bertugas menyelenggaraan asuhan gizi (nutrition care) untuk mencapai pelayanan paripurna yang bermutu. 4. Panitia Asuhan Gizi adalah sekelompok petugas rumah sakit yang terdiri dari dokter, dokter spesialist, nutriosionist/ dietisien, dan perawat yang ditunjuk oleh pimpinan rumah sakit, bertugas membantu Tim Asuhan Gizi dalam hal inventarisasi masalah, penyusunan prosedur baku asuhan gizi, pemantapan tatalaksana gizi, serta penyelesaian masalah asuhan gizi. 5. Masyarakan Rumah Sakit adalah sekelompok orang yang berada dalam lingkungan rumah sakit dan terkait dengan aktifitas rumah sakit, terdiri dari karyawan, pasien rawat inap, dan pengungjung poliklinik. 6. Terapi Gizi Medis adalah terapi gizi khusus untuk penyembuhan penyakit baik akut maupun kronis atau kondisi lukaluka, serta merupakan suatu penilaian terhadap kondisi klien/ pasien sesuai dengna intervensi yang telah diberikan, agar klien/ pasien serta keluargannya dapat menerapkan rencanan diet yang telah disusun. 7. Terapi Gizi adalah pelayanan gizi yang telah diberikan kepada klien/ pasien untuk penyembuhan penyakit sesuai dengan hasil diagnosis, termasuk konseling, baik sebelum perawatan dalam dan sesudah perawatan. 8. Terapi Diet adalah pelayanan dietetik yang merupakan bagian dari terapi gizi. 9. Perskripsi Diet atau Rencanan Diet adalah kebutuhan zat gizi klien/ pasien yang dihitung berdasarkan status gizi, degenerasi penyakit dan kondisi kesehatannya. Preskripsi diet dibuat oleh dokter sedangkan rencana diet dibuat oleh nutritionist/ dietesien. 10. Konseling Gizi

6 adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi 2 (dua) arah untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku sehingga membantu klien/ pasien mengenali dan mengatasi masalah gizi, dilaksanakan oleh nutritionist/ dietisien. 11. Nutrionist adakag seseorang yang diberikan tugas, tangung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional di bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik, baik di masyarakat maupun rumah sakit, dan unit pelaksanaan kesehatan lainnya, berpendidikan dasar akademi gizi. 12. Dietisien adalah seseorang nutritionist yang telah mendalami pengetahuan dan keterampilan dietetic, baik melalui lembaga pendidikan formal maupun pengelaman bekerja dengan masa kerja minimal 1 tahun atau yang mendapat sertifikasi dari Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI) dan bekerja di unit pelayan yang menyelenggarakan terapi dietetic. 13. Food Model adalah bahan makanan atau contoh makanan yang terbuat dari bahan sintetis atau asli yang diawetkan, dengna ukuran dan satuan tertentu sesuai dengan kebutuhan, yang digunakan untuk konseling gizi, kepada pasien rawat inap maupun pengunjung rawat jalan 14. Klien adalah pengunjung poliklinik rumah sakit, dan atau pasien rumah sakit yang sudah berstatus rawat jalan. 15. Nutriotion Related Disease Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan masalah gizi dan dalam tindakan serta pengobatan memerlukan terapi gizi. 16. Mutu Pelayanan Gizi Suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan pelayanan gizi sesuai dengan standart dan memuaskan baik kualitas dari petugas maupun sarana serta prasarana untuk kepentingan klien/ pasien. D) LANDASAN HUKUM Sebagai acuan dan dasar pertimbangan dalam penyelenggaraan dalam pelayanan gizi di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah ini memerlukan peraturan perundang-undangan pendukung. Beberapa ketentuan perundang-undangan yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang No. 32 Tahun Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit Tahun Standar Nasional Pelayanan Gizi Klinik Tahun Pedoman Penyelenggaraan Tim Terapi Gizi Rumah Sakit Tahun Pedoman Teknis Pengelolaan Makanan dan Pencegahan Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Tahun 1996 BAB II STANDART KETENAGAAN

7 A) KUALIFIKASI SDM GIZI 1. Kepala Unit Pelayanan Gizi a) Di RSU dr SUYUDI ini, terdapat 1 orang Kepala Instalasi Gizi sebagai penanggungjawab umum organisasi unit pelayanan gizi yand tetapkan oleh Pimpinan rumah sakit dengna berdasarkan ketentuan dan peraturan kepegawaian yang berlaku. b) Kepala Instalasi Gizi ini bertugas memimpin penyelenggaraan pelayanan gizi di RSU dr SUYUDI yang apda umumnya bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Penunjang Medis. c) Sesuai dengan tujuan dan kegiatan pelayanan gizi di RSU dr SUYUDI maka tugas dan fungsi Kepala Instalasi Gizi yaitu : 1) Menyusun Perencanaan Pelayanan Gizi. 2) Menyusun Rencana Evaluasi Pelayanan Gizi 3) Melakukan Pengawasan dan Pengendalian. 4) Melaksanakan Pemantauan. 5) Melaksanakan Pengkajian Data Kasus. 6) Bertanggung jawab memberikan konsultasi kepada pasien yang berdiet khusus. 7) Pengawasan dan Pengendalian dalam penyelenggaraan Pelayanan Gizi hingga pelaporan bulanan. d) Pendidikan Kepala Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI yaitu S1 Gizi e) Masa Kerja di RSU dr SUYUDI selama 6 bulan f) Pengalaman kerja di Rumah Sakit selama 33 tahun 2. Sub PJ Sekretariat a) Tugas Pokok : bertanggung jawab atas semua laporan jumlah pasien, menulis pola makan pasien dan alat tulis serta mekanan pasien dan makanan cair. b) Wewenang : dalam menjalankan tugas Sub PJ Sekretariat mempunyai wewenang sebagai berikut : 1) Mendapat/ meminta informasi dan pengarahan dari PJ Gizi 2) Mengkoordinasikan dengan PJ mengenai stock makanan cair c) Uraian Tugas : 1) Melengkapi stock makanan cair 2) Membuat laporan biaya makan pasien 3) Membuat laporan biaya catering setiap minggu 4) Membuat laporan bulanan jumlah pasien 5) Membuat laporan bulanan jumlah diet pasien d) Pendidikan Sub PJ Sekretariat yaitu S1 Gizi e) Masa kerja di RSU dr SUYUDI selama... f) Pengalaman kerja di Rumah Sakit selama 11 tahun 3. Sub PJ Pelayanan Gizi Ruang Rawat Inap dan Poli Gizi a) Tugas Pokok : bertanggung jawab pelayanan gizi rawat inap dan poli gizi b) Wewenang : dalam menjalankan tugas, Sub PJ mempunyai wewenang sebagai berikut : 1) Mendapat/ meminta informasi dan pengarahan dari PJ Gizi 2) Mengkoordinasikan dengan PJ mengenai pasien yang berdiet serta konsultasi gizi c) Uraian Tugas : Di Pelayanan Gizi Ruang Rawat Inap 1) Menganamnesa kebiasaan makanan pasien sebelum dirawat 2) Mengevaluasi makanan pasien habis atau tidak 3) Memeriksan diet pasien sesuai dengan penyakit dan sekiranya tidak sesuai berkonsultasi dengan dokter yang merawat 4) Memeriksa peralatan makan di ruang rawat inap 5) Membuat laporan perubahan diet ke menu unit gizi 6) Membuat laporan bulanan Di Poli Gizi 1) Menganamnesa kebiasaan makan pasien di rumah baik jumlah maupun jenis 2) Memberikan daftar diet pasien untuk di rumah dalam bentuk jumlah maupun jenis serta apa yang boleh dimakan dengan memperlihatkan food model d) Pendidikan Sub PJ Pelayanan Gizi Ruang Rawat Inap dan Poli Gizi D3 Gizi e) Masa kerja di RSU dr SUYUDI selama 6 tahun f) Pengalaman kerja di Rumah Sakit 6 tahun 4. Sub PJ Pelayanan Gizi Pengadaan Makanan

8 a) Wewenang: dalam menjalankan tugas Sub PJ Pelayanan Gizi Pengadaan Makanan mempunyai wewenang sebagai berikut : 1) Mendapat/ menerima informasi dan pengarahan dari PJ Gizi 2) Mengkoordinasikan dengan PJ mengenai jumlah dan jenis diet pasien b) Uraian tugas 1) Mencatat nama pasien, jenis makanan sesuai jumlah dan ruangan 2) Membuat pemesanan makanan sesuai jumlah dan diet pasien serta ruangan kapada catering 3) Membuat laporan pemakaian makanan cair pasien sesuai diet dan ruangan 4) menimbang pemakaian susu untuk makanan catering sesuai diet dan ruangan 5) Mengawasi pencucian dan inventaris alat-alat makan 6) Membuat laporan harian c) Pendidikan Sub PJ Pelayanan Gizi Pengadaan Makanan D3 Gizi d) Masa kerja di RSU dr SUYUDI selama 2 tahun e) Pengalaman kerja di Rumah Sakit 2 tahun 5. Tenaga Pramusaji dan Prakarya a) Uraian tugas : 1) Mendistribusikan makanan sesuai jumlah dan diet pasien serta ruangan 2) Sebelum makanan dibagikan, dicoba terlebih dahulu 3) Peralatan makan dibersihkan 4) Buah segar dan bersih 5) Etiket makan pasien sesuai dengan nama, diet dan ruangan 6) Mengantar makanan ke ruangan harus rapi, sopan dan memakai sepatu 7) Mengumpulkan peralatan makan dengan cukup sesuai waktu makan 8) Membersihkan ruangan distribusi dan mencuci peralatan makan seluruh pasien b) Pendidikan pramusaji dan prakarya yaitu SMKK Boga dan SMA c) Masa kerja di RSU dr SUYUDI rata-rata 6 tahun d) Pengalaman kerja di Rumah Sakit selama 5 tahun B) DISTRIBUSI KETENAGAAN 1. Kuantitas SDM Gizi Pengaturan tenaga kerja di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI ini berdasarkan shift dan non shift. Tenaga kerja di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI saat ini berjumlah 20 orang yang terdiri dari 2 shift yaitu pagi dan siang dengan komposisi sebagai berikut : a) Shift Pagi Yang bertugas minimal 10 orang tenaga kerja. Terdiri dari : 1 orang Kepala Instalasi Gizi 1 orang Sub PJ Sekretaris 1 orang Sub PJ Pelayanan Gizi Ruang Rawat Inap & Poli Gizi 1 orang Sub PJ Pengadaan Makanan 3 orang penyaji pasien 3 orang distribusi b) Shift Siang Yang bertugas 6 orang Tenaga kerja Terdiri dari : 2 orang penyaji pasien 3 orang distribusi Diantara tenaga kerja shift terdapat tenaga kerja non shift yang bertugas pada pagi hari yaitu Kepala Instalasi Gizi. 2. Analisa SDM Gizi a) Kebutuhkan ketenagaan di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI dihitung berdasarkan beban kerja dan telah mencukupi untuk melayani permintaan makanan pasien sampai dengan kurang lebih 60 orang. b) Kepala Instalasi Gizi dan Sub PJ sebagai tenaga operasional yang menyusun serta memantau menu pasien. c) Sub PJ Pengadaan, selain bertugas sebagai konsultasi gizi dan dietetic juga bertugas mengawasi dan mengendalikan proses penyelenggaraan makanan. d) Pramusaji dan Prakarya, melayani makan pasien rawat inap.

9 3. Pengaturan Jaga Karyawan Gizi a) Pengaturan jadwal dinas karyawan gizi dibuat dan dipertanggungkawabkan oleh Kepala Instalasi Gizi b) Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu minggu dan langsung direalisasikan ke karyawan gizi setiap satu minggu sekali c) Untuk karyawan gizi yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu, maka karyawan tersebut dapat mengajukan permintaan dinas. Dan apabila tenaga cukup dan berimbang serta tidak mengganggu pelayanan, maka permintaan akan disetujui dan disesuaikan dengan kebutuhan teanga yang ada d) Jadwal dinas terbagi atas : dinas pagi, dinas siang, libur dan cuti e) Apabila ada karyawan gizi karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah ditetapkan, maka karyawna yang bersangkutan harus memberitahukan sebelumnya kepada Kepala Instalasi Gizi. 4. Pembinaan Karyawan Gizi a) Evaluasi Evaluasi karyawan Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI ini menggunakan Formulir Penilaian secara berkala setiap 6 bulan sekali. Tujuan evaluasi ini adalah sebagia salah satu bagian dalam promosi pegawai, rotasi tugas, mutasi karyawan atau sebagai pemberian sanksi. b) Pendidikan dan Pelatihan Tujuan dan pendidikan pelatihan bagi karyawan gizi adalah untuk : Peningkatan kinerja Peningkatan pengetahuan dan wawasan ilmiah Peningkatan keterampilan Perubahan sikap dan perilaku yang positif terhadap pekerjaan Jenis pendidikan dan pelatihan di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI ini hanya mencakup pendidikan dan pelatihan non formal (internal maupun eksternal) saja, yaitu sebagai berikut : Orientasi Karyawan baru Tujuan : Mempersiapkan calon karyawan gizi dalam mengenal lingkungan tempat bekerja, sistem yang ada di pelayanan gizi, serta tugas yang akan diembannya sehingga diharapkan calon karyawan gizi dapat menghayati hal-hal yang akan dihadapi termasuk yang berkaitan dengan tugasnya dan tujuan unit pelayanan gizi. Seminar Tujuan : Meningkatkan kapasitas dan wawasan keilmuan karyawan gizi agar menjadi tenaga yang lebih profesional sehingga mampu meningkatkan kinerja pelayanan gizi di tempatnya bekerja. Selain itu juga akan mempengaruhi jenjang karier yang sesuai dengan keprofesiannya. Pelatihan Pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi tenaga gizi yang dilaksanakan melalui pelatihan internal dan eksternal bagi karyawan gizi RSU dr SUYUDI Pelatihan bagi karyawan gizi bertujuan untuk : Peningkatan kinerja karyawan gizi baik mengenai tanggung jawab maupun hak dan kewajibannya dalam penyelenggaraan makan pasien di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI Mempersiapkan karyawan gizi untuk menjadi tenaga profesional yang handal sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungannya Diharapkan dapat merubah prilaku positif yang dapat meningkatkan citra pelayanan gizi di unit kerja masing-masing BAB III STANDAR FASILITAS

10 A) DENAH RUANGAN (denah terlampir) B) STANDAR FASILITAS Agar kegiatan penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI dapat berjalan optimal, maka perlu didukung dengan sarana, peralatan dan perlengkapan yang memadai baik untuk Ruang Konsutasi Gizi maupun Ruang Penyelenggaraan Makanan di Instalasi Gizi. 1. Ruang Konsultasi Gizi a) Ruang Konsultasi Gizi RSU dr SUYUDI ada. b) Ruang Penyelenggaraan Makanan dengan luas = 7 x 7,5 m2 c) Sarana terdiri dari : Meja = 1 buah Kursi kecil merk Futura = 1 buah Pesawat telepon merk Panasonic = 1 buah Lemari alat makan = 1 buah Food model Leaflet diet Daftar bahan makanan penukar Lemari barang inventaris, bahan-bahan makanan kering = 1 buah 2. Fasitas di Ruang Penyelenggaraan Makanan Agar penyelenggaraan makanan dapat berjalan optimal maka ruangan, peralatan dan perlengkapannya perlu direncanakan dengan baik dan benar. Dalam merencanakan sarana bangunan untuk instalasi gizi rumah sakit diperlukan Tim Perencana yang bertanggungjawab dalam mewujudkan hasil perencanaan instalasi gizi yang semaksimal mungkin sehingga memenuhi kegunaan yang tinggi. a) Fasilitas Ruang Penyelenggaraan Makanan Yang Ada di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI 1) Pendistribusian Makanan Pendistribusian makanan pasien menggunakan 7 troli bersih sesuai ruang rawat inap. 2) Tempat Pencucian dan Penyimpanan Alat Macam peralatan dan perlengkapan : Bak Cuci Rak Peralatan Tempat Sampah Sabun, deterjen Air Pemanas Tempat pencucian peralatan Tempat pencucian peralatan makan pasien di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI ini : Terdapat 2 bak pencucian dari keramik dimana dipisahkan antara peralatan makanan biasa dengan peralatan makanan yang menular Air mengalir yang cukup banyak Terletak terpisah dengan ruang pencucian bahan makanan serta peralatan Adanya sabun serta sikat adanya rak atau penyimpanan sementara yang bersih 3) Tempat Pembuangan Sampah Di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI terdapat tempat pembuangan sampah sebanyak 2 buah dimana sampah yang terkumpul akan seger dibuang 3 kali sehari ke 2 tempat pembuang sampah besar yang dibedakan antara sampah medis dan non medis yang berada di luar bangunan rumah sakit. Sedangkan sampah sisa makanan pasien yang tidak menular diikat dan dibuang menggunakan plastik sedang berwarna hitam ke tempat pembuangan sampah non medis. Untuk sisa makanan pasien yang menular diikat dan dibuang menggunakan plastik sedang berwarna hitam ke tempat pembuangan sampah medis. Macam peralatan dan perlengkapan :

11 Sapu Plastik sampah Tempat sampah 4) Ruang Pengawas Selain ruangan untuk mengawasi semua kegiatan di daput gizi, ruangna ini juga dipergunakan sebagai tempat untuk membahas masalah-masalah serta tempat unuk administrasi. Macam peralatan dan perlengkapan : Meja Kursi Komputer Lemari Jam Dinding Komputer Printer Alat tulis menulis b) Sarana Fisik Inslatasi Gizi RSU dr SUYUDI Berada di bagian barat rumah sakit dan memiliki akses sendiri sehingga mudah dicapai kendaraan untuk pengiriman bahan makanan Luas Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI adalah 6,8 x 7.2 m2 Letaknya tidak berdekatan dengan tempat pembuangan sampah. Dilengkapi dengan 1 buah handrup untuk pengendalian infeksi nosokomial di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI Penerangan dalam Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI selain menggunakan lampu juga sebagian tembok diberikan kaca sehingga cukup terang dan tidak silau, dibantu dengan 1 blower besar serta exhouse fan yang cukup untuk menyedot asap, bau makanan, uap lemak, hawa panas keluar sehingga ruangannya tidak terlalu panas dan terdapatnya sirkulasi udara yang baik. Langit-langit tertutup. Dinding mempergunakan tembok semen Lantai mempergunakan kermaik sehingga mudah diberihkan, tidak membahayakan, tidak licin, tidak menyerap air. Ruang Gas Central ada Kran Pencucian yang ada di ruang Instalasi Gizi RSU dr SUYUDIterdapat 2 buah, dimana 2 buah berada di tempat pencucian peralatan makan pasien (untuk pencucian peralatan makan pasien yang menular dan tidak menular) Untuk mengantisipasi adanya kebakaran, di Instalasi Gizi dilengkapi juga dengan 1 buah APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang berada di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI.

12 c) Arus Kerja Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI ARUS KERJA INSTALASI GIZI RSU DR SUYUDI PENERIMAAN MAKANAN DARI CATERING SESUAI PERMINTAAN DAN DIIT PASIEN DISTRIBUSI MAKANAN DI INSTALASI GIZI SESUAI DIIT PASIEN DAN RUANG RAWAT INAP MENGGUNAKAN BAKI & PERALATAN MAKAN DISTRIBUSI MAKANAN KE RUANG RAWAT INAP MENGGUNAKAN KERETA MAKANAN SESUAI RUANGANNYA PEMBUANGAN SAMPAH SEMENTARA MENGUMPULKAN ALAT-ALAT MAKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERETA MAKAN SESUAI RUANGAN PEMBUANGAN SAMPAH AKHIR PENCUCIAN ALAT MAKAN

13 BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN 1. PRODUKSI DAN DISTRIBUSI MAKANAN A) Pendahuluan Pelayanan gizi adalah rangkaian kegiatan terapi gizi medis yang dilakukan di institusi kesehatan (Rumah Sakit), Puskesman dan institusi kesehatan lainnya yang memenuhi kebutuhan gizi klien/ pasien. Pelayanan gizi merupakan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam rangka meningkatkan kesehatan klien/ pasien. Penyelenggaraan makanan di rumah sakit melibatkan input, proses dan output. Input meliputi dana/ biaya, sarana prasarana, tenaga kerja, metode yang dipakai serta peralatan. Proses meliputi perencanaan anggaran belanja bahan makanan, perencanaan menu, perhitungan kebutuhan bahan makanan, pembelian bahan makanan, teknik persiapan bahan makanan, pengolahan bahan makanan dan cara pelayanan/ distribusi makanannya. Sedangkan Output meliputi kualitas makanan serta tingkat kepuasan pasien. B) Latar Belakang Bentuk penyelenggaraan makanan dirumah sakit bisa secara Sistem Outsourcing atau Sistem Swakelola. Pada sistem outsourcing, pengusaha jasa boga catering selaku penyelenggara makanan dimana ahli gizi rumah sakit merencanakan menu, menentukan standart prosi dan memesan makanan serta mengawasi mutu dan jumlah makanan yang dipesan sesuai dengan spesifikasi standart hidangan yang telah ditetapkan oleh rumah sakiti dalam lembar kontrak kerja. Rumah Sakit Islam Siti Rahmah ini, Instalasi Gizinya menggunakan sistem outsourcing dalam penyelenggaraan makanan untuk pasien. C) Pengertian Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian diet yang tepat, dalam hal ini termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan dan evaluasi. D) Tujuan Umum Meningkatkan pelayanan gizi yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Khusus Menyediakan makanan yang kualitasnya baik dan jumlah yang sesuai kebutuhan serta pelayanan gizi yang layak dan memadai bagi konsumen yang membutuhkannya sehingga tercapainya status kesehatan yang optimal melalui pemberian diet/ makanan yang tepat. E) Sasaran Sasaran penyelenggaraan makanan di RSU dr SUYUDI adalah pasien. F) Bentuk Penyelenggaraan Makanan Sistem Penyelenggaraan Makanan pasien. RSU dr SUYUDI menggunakan sistem outsourcing dimana Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan penyelenggaraan makanan mulai dari pelaksanaan distribusi, penyajian ke pasien sampai pada evaluasi. G) Mekanisme Kerja Penyelenggaraan Makan RSU dr SUYUDI 1) Melakukan Penyajian dan Pendistribusian Makanan Pasien a) Pengertian Pelayanan penyajian dan pengiriman makanan pasien sesuai dengan diet yang ditentukan, kamar dan permintaan makanan pasien. b) Tujuan Pasien mendapat makanan sesuai dengan diet dan ketentuan yang berlaku c) Sistem penyaluran makanan Di RSU dr SUYUDI ini, pendistribusian makanan pasien dilakukan secara SENTRALISASI yaitu sistem yang dipusatkan di Instalasi Gizi, penyiapan makanan pasien dari catering dan didistribusikan kepada pasien sesuai dengan etiket makan masing-masing pasien dan jadwal yang telah ditentukan Pendistribusian makanan pasien menggunakan ketera dorong khusus dari

14 stenslis steel yang tertutup dan peralatan makan yang dipakai selalu dinilai secara fisik dalam keadaan bersih Etiket makan pasien berisi nama, diet, kamar serta permintaan khusus dengan diet dan pola kebiasaan makannya Disesuaikan dengan jadwal makan pasien yang telah ditentukan sesuai dengan kebijakan pelayanan Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI. d) Keuntungan cara sentralisasi Pengawasan dapat dilakukan dengan mudah dan teliti Tenaga lebih hemat, sehingga lebih menghemat biaya dan pengawasan Makanan dapat langsung disampaikan ke pasian dengan sedikit kemungkinan kesalahan pemberian makan Ruangan pasien terhindar dari keributan pada waktu pembagian makanan serta bau masakan Pekerjaan dapat dilakukan lebih cepat e) Prinsip penyajian makanan Penyajian makanan merupakan salah satu prinsip sanitasi makanan. Penyajian yang tidak baik bukan saja dapat mengurangi selera makan pasien tetapi dapat sebagai penyebab terjadinya kontaminasi terhadap bakteri. Penyajian makanan di RSU dr SUYUDI ini khususnya kepada pasien memperhatikan hal-hal seabgai berikut : (1) PRINSIP WADAH Setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan tertutup dengan tujuan : makanan tidak terkontaminasi silang, bila saru jenis makanan tercemar yang lainnya dapat diamankan. (2) PRINSIP KADAR AIR Penempatan makanan yang mengandung kadar air tinggi seperti kuah atau susu. Makanan yang mengandung kadar air tinggi dicampur pada saat menjelang dihidangkan untuk mencegah makanan cepat rusak/ basi. (3) PRINSIP EDIBLE PART Setiap bahan makanan/ makanan yang disajikan dalam penyajian adalah bahan makanan/ makanan yang dapat dimakan termasuk garnis. (4) PRINSIP PEMISAHAN Makanan yang ditempatkan dalam wadah, harus dipisahkan menurut jenis makanannya masing-masing tidak dicampur agari tidak terjadi kontaminasi silang. (5) PRINSIP PANAS Setiap penyajian yang disedian panas diusahakan tetap dalam keadaan panas seperti sup. (6) PRINSIP ALAT BERSIH Setiap peralatan yang digunakan harus bersih sudah dicuci dengan cara hygienis dan dalam kondisi baik, utuh, tidak rusah, tidak cacat atau bekas dipakai dengan tujuan untuk mencegah penularan penyakit dan memberikan penampilan yang rapi. (7) PRINSIP HANDLING Setiap penanganan makanan tidak kontak langsung dengan anggota tubuh dengan menggunakan sarung tangan sekali pakai bertujuan mencegah pencemaran dari tubuh serta memberi penampilan yang sopan, baik dan rapi. 2) Melakukan Kegiatan Pencatatan, Pelaproan dan Evaluasi Makan a) Pengertian Serangkaian kegiatan pengumpulan data dan pengolahan data untuk menghasilkan bahan bagi penilaian kegiatan pelayanan gizi rumah sakit maupun untuk pengambilan keputusan. Dimana hasilnya akan dievaluasi dan ditindaklanjuti. b) Tujuan Agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengna rancana dan kebijakan yang telah ditentukan. c) Pelaksanaan Pencatatan dilakukan pada setiap langkah kegiatan pelayanan gizi RSU dr SUYUDI dan pelaporan gizi dilakukan secara periodic setiap bulan. d) Formulir kegiatan pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI : Buku laporan pergantian rotasi berisi pesan-pesan penting, adanya pasien baru (nama, kamar, dietnya), perubahan diet

15 Pencatatan inventaris peralatan makan pasien, karyawan. Pencatatan pemasukan dan pemakaian bahan makanan dalam kartu stock untuk bahan makanan selanjutnya. Formulir modifikasi diet, jumlah pasien sesuai dengan diet masing-masing. Pencatatan bulanan rekapitulasi makan pasien rawat inap. Pencatatan laporan tagihan makan mingguan. Pencatatan rekapitulasi pengeluaran Instalasi gizi bulanan 2. PELAYANAN GIZI RUANG RAWAT INAP A) Pendahuluan Pelayanan gizi adalah rangkaian kegiatan terapi gizi medis yang dilakukan di institusi kesehatan (Rumah Sakit), Puskesmas dan institusi kesehatan lainnya yang memenuhi kebutuhan gizi klien/ pasien. Pelayanan gizi merupakan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam rangka meningkatkan kesehatan klien/ pasien. Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakti, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasin. B) Latar Belakang Sering terjadi kondiis pasien semakin buruk karena tidak diperhatikan keadaan gizinya. Pengaruh tersebut bisa berjalan timbal balik. Hal tersebut diakibatkan karena tidak tercukupinya kebutuhan zat gizi tubuh untuk perbaikan organ tubuh. Fungsi organ yang terganggu akan lebih terganggu lagi dengan adanya penyakit dan kekurangan gizi. Disamping itu, masalah gizi lebih obesitas yang erat hubungannya dengan penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus, penyakit jantung koroner, darah tinggi dan penyakit kanker memerlukan terapi gizi medis untuk membantu penyembuhannya. Terapi gizi yang menjadi salah satu faktor penunjang utama penyembuhan tentunya harus diperhatikan agar pemberian tidak melebihi kemampuan organ tubuh untuk melaksanakan fungsi metabolisme. Terapi gizi harus selalu disesuaikan seiring dengan perubahan fungsi organ tubuh selama proses penyembuhan, oleh karena itu pemberian diet pasien harus dievaluasi dan diperbaiki sesuai dengan perubahan keadaan klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium, baik pasien rawat inap maupun rawat jalan. Upaya peningkatan status gizi dan kesehatan masyarakat baik di dalam maupun di laur rumah sakit merupakan tugas dan tanggung jawab tenaga kesehatan terutama tenaga yang bergerak di bidang gizi. C) Pengertian Serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi dimulai dari perencanaan diet hingga evaluasi rencana diet pasien di ruang rawat inap. D) Sasaran Sasaran pelayanan gizi di ruang rawat inap adalah Pasien yang rawat inap di RSU dr SUYUDI dan keluarganya E) Tujuan Umum Mencapai pelayanan kesehatan paripurna di rumah sakit melalui pelayanan dengan terapi gizi yang optimal kepada pasien untuk menunjang fungsi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam upaya peningkatan kualitas hidup pasien. Khusus Tercapainya pelayanan gizi yang optimal sebagai bagian terapi dalam pelayanan paripurna kepada pasien sehingga dapat memperpendek masa rawat

16 F) Tatalaksana Pelayanan Gizi Rawat Inap di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI Pasien Yang Tidak Memerlukan Terapi Nutrisi 1) Setiap pasien baru rawat inap dilakukan anamnesis riwayat nutrisi, perubahan berat badan dan asupan makan beberapa hari sebelum masuk rumah sakit yang akan digunakan untuk penilaian status gizi awal. 2) Anamnesis gizi dilakukan pada hari pertama pasien masukr awat inap atau paling lambat 24 jam setelah pasien masuk rawat inap. Pasien Memerlukan Terapi Nutrisi 1) Setiap pasien baru rawat inap dilakukan anamnesis riwayat nutrisi, perubahan berat badan dan asupan malan beberapa hari sebelum masuk rumah sakit yang akan digunakan untuk penilaian status gizi awal. 2) Anamnesis gizi dilakukan pada hari pertama pasien masuk rawat inap atau paling lambat 24 jam setelah pasien masuk rawat inap. Distirbusikan makanan sesuai dengan status gizi dan kebutuhan pasien yang tertuan dalam etiket makan masing-masing pasien yang berisi nama jelas, kamar, diet serta permintaan khusus pasien sesuai dengan diet pesanan dan pola kebiasaan makannya. G) Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Gizi Ruang Rawat Inap Pencatatan dan pelaporan merupakan kegiatan yang menunjang pada pelayanan gizi rumah sakit. Pelayanan gizi, baik pelayanan makanan pasien maupun pelayanan ruang rawat inap perlu ditunjang oleh data yang akurat untuk rencana kegiatan pelayanan Pada pelaksanaannya kegiatan ini dilaksanakan oleh tenaga yang kualitikasinya disesuaikan dengan kondisi rumah sakit. Di RSU dr SUYUDI pelaksana kegiatan pelayanan gizi dilakukan oleh ahli gizi rumah sakit, Lulusan Diploma III Gizi dan SI Gizi. Tugas dan Fungsi 1) Melakukan pencatatan rencana pemberian diet 2) Melakukan pencatatan asupan makanan yang diterima dari penyaji pasien. 3) Mendokumentasikan dan mengarsipkan dokumen maupun data-data 4) Menyiapkan keperluan perlengkapan yang menunjang untuk pelayanan gizi Formulir Kegiatan Pencatatan Pelayanan Gizi Rawat Inap 1) Pencatatan assessment gizi 2) Formulir permintaan makan pasien baru termasuk untuk perubahan diet 3) Pencatatan check list pemberian makan pasien rawat inap 4) Pencatatan pemesanan makan pasien 3. PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN A) Pendahuluan Pelayanan gizi di rumah sakit meliputi seluruh upaya kesehatan untuk mempertahankan dan untuk meningkatkan status gizi pasien. Pelayanan gizi merupakan hak setiap pasien, memerlukan adanya sebuah pedoman agar diperoleh hasil pelayanan yang bermutu. Pelayanan yang bermutu akan membantu proses penyembuhan pasien. B) Latar Belakang Pelayanan gizi rawat jalan merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi penentuan diagnosis gizi pasien, macam/ jenis diet, cara pemberian serta kosneling gizi. Bertujuan memberi pelayanan gizi kepada pasien rawat jalan yang dirujuk dari dokter yang bertanggungjawab mengenai pasien tersebut. Selain itu pelayanan gizi rawat jalan atas permintaan pasien agar memperoleh gizi yang sesuai dengan penyakitnya guna mencapai status gizi yang optimal untuk mempercepat penyembuhan tetapi tetap harus menjalan pemeriksaan oleh dokter yang bertanggungjawab terhadap pasien tersebut, baru kemudian membuat surat rujukan ke bagian gizi. C) Pengertian Suatu kegiatan sebagai proses komunikasi 2 (dua) arah untuk menanmkan dan meningkatkan pengertian, sikap dan prilaku sehingga membantu pasien mengatasi masalah gizinya.

17 D) Tujuan Memberikan informasi tentang gizi khususnya tentang pola makan serta porsinya yang sesuai dengan penyakitnya sehingga pasien memiliki kebiasaan makan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. E) Alur Pelayanan Gizi Rawat Jalan Alur pelayanan gizi rawat jalan dimulai dari pengkajian gizi mencari permasalahan untuk menegakkan diagnosis gizi, selanjutnya melalui proses perencanaan diet yaitu macam/ jenis dietnya, dikonseling mengenai cara pemberian makan dan sar mengenai pemilihan jenis makanan, sehingga tidak ada kesulitan penatalaksanaan selama di rumah. 4. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN GIZI A) Pengertian Suatu kegiatan pengkajian, perencanaan, penerapan, penelitian dan pengembangan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan gizi di rumah sakit yang dilaksanakan secara terencana dan terus menerus mulai dari proposal penelitian hingga laporan dan dokumen hasil penelitian. B) Tujuan Mengembangkan dan menerapkan standar dan tata laksana baru. C) Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI meliputi : 1) Daya Terima Makanan Pasien Rawat Inap 2) Daya Terima Makanan Karyawan RSU dr SUYUDI 3) Asupan Makanan Pasien Rawat Inap D) Langkah-langkah Langkah-langkah penelitian dan pengembangan gizi terapan : 1) Membuat proposal penelitian 2) Melaksanakan penelitian 3) Menganalisa data yang diperoleh 4) Membuat pelaporan penelitian dan dokumen hasil penelitian 5) Sosialisasi penelitian

18 ALUR PELAYANAN GIZI PASIEN RAWAT JALAN RAWAT INAP KONSULTASI RAWAT JALAN ANTROPOMETRI PERHITUNGAN ZAT GIZI PEMESANAN DIET KE UNIT GIZI PENYAJIAN DAN PENDISTRIBUSIAN PENCATATAN DATA PARA REKAM MEDIS MONITORING DATA EVALUASI (SESUAI KEBUTUHAN) BAGI PASIEN BERDIET KHUSUS SEBELUM PULANG DILAKUKAN KONSULTASI GIZI KONTROL GIZI RAWAT JALAN BAB V

19 SANITASI MAKANAN DAN KESELAMATAN KERJA A) SANITASI MAKANAN 1. Pengertian Sanitasi makanan merupakan salah satu upaya pencehagan yang menitikberatkan pada kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari seagal bahaya yang dapat mengganggu atau merusak kesehatan mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama proses pengolahan, penyiapan, pendistribusian sampai pada saat makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsi. 2. Tujuan Kegiatan penyehatan makanan dan minuman di Rumah Sakit bertujuan untuk : a) Tersediannya makanan yang berkualitas baik dan aman bagi kesehatan konsumen b) Menurunnya kejadian resiko penularan penyakit atau gangguan kesehatan melalui makanan c) Terwujudnya prilaku kerja yang sehat dan benar dalam penanganan makanan 3. Pelaksanaan Dalam Penyelenggaraan Makanan a) Bangunan 1) Dapur Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI berada di sebelah Timur RSU dr SUYUDI dengan luas 6.4 x 7.6 m. 2) Langit-langit tertutup dan tinggi langit lebih dari 4 m di atas lantai 3) Dinding mempergunakan tembok bercat kuning muda menutupi selueuh dinding Instalasi Gizi. 4) Lantai mempergunakan keramik sehingga mudah dibersihkan, tidka membahayakan, tidak licin, tidak menyerap air. 5) Saluran limbah sebagai pembuangan menggunakan jaring-jaring besi yang kuat sehingga aman dari binatang pengganggu. 6) Penerangan di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDIt erang dan tidak silau selain menggunakan lampu, sebagian tembok dilengkapi jendela yang cukup memadai sehingga cukup terang dan tidak silau untuk dapat melakukan pemeriksaan dan pembersihan serta melakukan pekerjaan secara efektif 7) Ventilasi dapur dibantu dengan 1 blower besar serta exhause fan yang cukup untuk menyedot asap, bau makanan, uap lemak, hawa panas keluar sehingga ruangannya tidak terlalu panas dan terdapatnya sirkulasi udara yang baik. b) Sarana dan Peralatan 1) Air Bersih Sumber Air Bersih yang digunakan di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI yaitu AIR PAM, AIR RO. Air Bersih di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI tersedia cukup untuk seluruh kegiatan penyelenggaraan makanan. Air PAM dipergunakan untuk penyelenggaran makanan Air RO dipergunakan untuk minum karyawan RS. Air RO yang dipergunakan sudah dites secara berkala setiap 6 bulan sekali di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular Padang. 2) Alat Pengangkut Makanan/ Kereta Makanan Yang digunakan dibuat tertutup, mudah dibersihkan dan terbuat dari bahan kedap air. Di dapur Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI terdapat 6 kereta makanan. 3) Peralatan yang kontak dengan makanan : Peralatan Makan untuk VIP dan Kelas I, II Terbuat dari forcelen sehingga mudah dibersihkan Peralatan Makan menggunakan Platp Plastek tertutup Kebersihan harian peralatan makan dan minuman selalu dipantau secara fisik dari hasil pencucian peralatan dilihat apakah ada kotoran atau noda dan tidak berbau. Cangkir, mangkuk, gelas dan sejenisnya cara penyimpanannya dengan cara dibalik Semua peralatan yang kontak dengan makanan selalu dipantau penyimpanannya apakah sudah dalam keadaan kering dan bersih.

20 4. Prinsip Penyehatan Makanan Dalam Penyelenggaraan Makanan a) Tenaga Penjamah Makanan 1) Syarat Tenaga Penjamah Makanan yaitu semua karyawan di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI, dimana sebelum menjadi karyawan gizi harus memenuhi persyaratan : (a) Mengikuti Pemeriksaan Kesehatan. (Bukti Sehat Diri dan Bebas dari Penyakit) (b) Tidak Menderita Penyakit Kulit, Penyakit Menular ataupun Luka Bakar (c) Bersih Diri, Pakaian dan Seluruh Badan (d) Mengetahui Proses Kerja dan Pelayanan Makanan yang Benar dan Tepat (e) Mengetahui Teknik dan Cara Menerapkan Kebsersihan dan Sanitasi dalam Penyelenggaraan Makanan (f) Berprilaku Terwujudnya Penyehatan Makanan. 2) Prilaku/ Kebiasaan Dalam Bekerja Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI mempunyai Peraturan yang harus ditaati oleh seluruh karyawan gizi sebagai penjamah makanan yaitu : (a) Cuci tangan dengan sabun sebelum/ sesudah bekerja, setiap keluar dari toilet, sesudah menhamah bahan yang kotor (b) Menggunakan pakaian khusus untuk bekerja, tidak diperbolehkan menggunakan pakaian yang dipakai dari rumah (c) Sebelum dan selama bekerja tidak menggaruk kepala, muka, hidung dan bagian tubuh lain yang dapat menimbulkan kuman (d) Bila batuk dan bersin, alihkan muka dari makanan dan peralatan makanan (e) Tidak melakukan kebiasaan yang tidak diperbolehkan dalam menhamah makanan seperti menggaruk-garuk anggota badan, mencungkil, mengorek, menjilat atau meludah (f) Tidak makan atua mengunyah dalam bekerja (g) Pergunakanlah masker/ tutup hidung dan muka bila diperlukan (h) Pengolahan makanan dilakukan menurut proses dan standart yang ditetapkan, sesuai dengan peralatan masak, waktu dan suhu ataupun tingkat pemasakan (i) Pergunakanlah sendok, garpu atau alat lainnya bila menjamah makanan yang sudah masak (j) Semua karyawan makan di ruang makan yang telah disediakan (k) Tidak diperbolehkan merokok di dalam maupun di lingkungan RSU dr SUYUDI (l) Tempat kerja, ruang ganti pakaian, peralatan makanan selalu dijaga akan kebersihannya (m)pergunakanlah sarung tangan bila menjamah makanan (n) Pakaian kerja harus bersih, kuku selalu potong dan tidak memakai perhiasan selama bekerja (o) Selalu menggunakan penutup rambut untuk mencegah jatuhnya rambut ke dalam makanan dan mencegah kebiasaan mengusap atua menggaruk rambut. b) Prosedur Kerja Prilaku penjamah makanan yang tidak menjalankan suatu pekerjaan sesuai dengan prosedur kerja, bisa mengakibatkan terjadinya kontaminasi terhadap makanan. Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya hal tersebut, maka tiap-tiap kegiatan di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI terdapat prosedur kerja : 1) Mencuci tangan dengan air 2) mencuci tangan dengan handrub 3) Pencucian peralatan makan 4) Pencucian peralatan makan pada pasien dengan penyakit menular 5) Kebersihan bak pencucian 6) Kebersihan dinding 7) Kebersihan lingkungan dapur 8) Kebersihan saluran pembuangan air kotor 9) Kebersihan lantai 10) Kebersihan almari kaca 11) Kebsersihan kereta makan 12) Kebersihan lemari penyimpanan makanan basah 13) Bongkar besar dapur gizi 14) Pembersihan langit-langit dan lubang angin 15) Pembersihan pintu dan jendela 16) Pembersihan kaca

21 c) Upaya Pengendalian 1) Proses Penyimpanan Untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kontaminasi maka di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI : a) Penyimpanan bahan makanan cair di Instalasi RSU dr SUYUDI di lemari tertutup dan kering b) Bahan makanan mentah (buah) disimpan dalam lemari es. 2) Proses Penyajian Makanan a) Peralatan makanan yang akan dipergunakan selalu dalam keadaan bersih b) Di dapur Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI juga selalu dijaga dalam keadaan bersih c) Penyajian makanan kepada pasien RSU dr SUYUDI dalam keadaan tertutup d) Makanan jadi yang siap disajikan selalu diwadahi dan dijamah dengan peralatan yang bersih dan dilakukan oleh penyaji yang sehat dan berpakaian bersih dengan peraturan yang berlaku sebagia penjamah makanan. 3) Proses Pengangkutan Makanan a) Kerata makan di Instalasi Gizi mempergunakan kereta makan yang tertutup dan dibersihkan setiap kali setelah dipergunakan 5. Pengawasan Sanitasi Dalam Penyelenggaraan Makanan Pada proses penyelenggaraan makanan khususnya di dapur rumah sakit, sangat penting adanya pengawasan terhadap sanitasi makanan. Dan pengawasan sanitasi di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI ini meliputi : a) Penilaian pada areal dapur Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI yang dilakukan pemeriksaan dengan fisik yaitu penilaian harian pada evaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan Instalasi Gizi : Melihat kebersihan dan kerapihan arel dapur gizi secara umum setiap saat Melihat kebersihan dan kerapihan karyawan gizi dalam melakukan tugas distribusi makanan Melihat ada tidaknya serangga. b) Penilaian secara kualitas (dedang dalam proses) B) KESELAMATAN KERJA Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagian dari kegiatan yang berkaitan erat dengan kejadian yang disebabkan akibat kelalaian petugas yang dapat mengakibatkan kontaminasi bakteri terhadap makanan Kondisi yang dapat mengurangi bahaya dan terjadinya kecelakaan dalam proses penyelenggaraan makanan yaitu dikarenakan pekerjaan yang terorganisir dengan baik, dikerjakan sesuai dengan prosedur, tempat kerja yang aman dan terjamin kebersihannya serta istirahat yang cukup. Kecelakaan tidak terjadi dengan sendirinya, biasanya terjadi dengan tiba-tiba dan tidak direncanakan sehingga menyebabkan kerusakan pada peralatan, makanan maupun dapat melukai petugas. 1. Pengertian Keselamatan Kerja (Safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus diterapkan dalam rangka menghindari kecelakana yang terjadi akibat keselahan kerja petugas ataupun kelalaian dan kesengajaan. 2. Tujuan Menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja tahun 1970, syarat-syarat keselamatan kerja meliputi seluruh aspek pekerjaan yang berbahaya, dengan tujuan : a) Mencegah dan menurangi kecelakana kerja b) Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran c) Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan d) Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atua kejadian lain yang berbahaya e) Memberi pertolongan pada kecelakaan f) Memberi perlindungan pada pekerja

22 g) Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran h) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik/ psikis, keracunan, infeksi dan penularan i) Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup j) Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban k) Memperoleh kebersihan antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya. 3. Prinsip Prinsip keselamtan kerja dalam proses penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi RSU dr SUYUDI a) Adanya pengawasan kerja yang dilakukan oleh penanggungjawab dan terciptanya kebiasan kerja yang baik oleh pegawai b) Pekerjaan yang ditugaskan hendaknya sesuai dengan kemampuan kerja dari pegawai c) Volume kerja yang dibebankan sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan d) Perawatan pada peralatan dilakukan secara kontinyu sehingga peralatan tetap dalam kondisi yang layak e) Adanya pelatihan mengenai keselamatan kerja bagi pegawai f) Adanya fasilitas pelindung dan peraltana pertolongan pertama yang cukup g) Adanya petunjuk penggunaan peralatan keselamatan kerja 4. Prosedur a) Ruang Pendistribusian Makanan di Instalasi Gizi Keamanan kerja di ruang pendistribusian makanan RSU dr SUYUDI ini terlaksana sesuai prosedur kerja sebagai berikut : 1) Tidak mengisi panci/ piring terlalu penuh 2) Tidak mengisi kereta makan melebihi kapasitas 3) Meletakan alat dengan teratur dan rapi 4) Bila membawa air panas, tutuplah dengan rapat atau tidak mengisi tempat tersebut sampai penuh b) Alat Pelindung Kerja Keamanan, kenyamanan dan keselamatan kerja di ruang penyelenggaraan makanan RSU dr SUYUDI ini terdapat alat pelindung kerja sebagai berikut : 1) Baju kerja, celemek terbuat dari bahan yang tidak panas, tidak licin dan enak dipakai, sehingga tidak mengganggu gerak pegawai sewaktu kerja 2) Menggunakan sandal yang tidak licin bila berada di lingkungan dapur (jangan menggunakan sepatu yang berhak tinggi) 3) Menggunakan cempal/ serbet pada tempatnya 4) Tersedia alat sanitasi yang sesuai misalnya air dalam keadaan bersih dan jumlah yang cukup, sabun cair, handrup 5) Tersedia satu alat pemadam kebakaran yang berfungsi baik di tempat yang mudah dijangkau, yaitu di ruang penyajian makanan. BAB VI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN GIZI

PROGRAM KERJA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2016

PROGRAM KERJA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2016 PROGRAM KERJA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2016 I. Pendahuluan Salah satu pelayanan kesehatan dalam rantai sistem rujukan adalah rumah sakit yang didirikan dan diselenggarakan dengan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAYANAN GIZI

PEDOMAN PELAYANAN GIZI PEDOMAN PELAYANAN GIZI SOP Direktur 1. Definisi Kegiatan pelayanan gizi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien rawat inap di guna memenuhi keperluan metabolisme tubuh, peningkatan

Lebih terperinci

PANDUAN ATAU PEDOMAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT

PANDUAN ATAU PEDOMAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT PANDUAN ATAU PEDOMAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT BAB 1. DEFINISI Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan

Lebih terperinci

BAB I PEDOMAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT

BAB I PEDOMAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT A. LATAR BELAKANG BAB I PEDOMAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT Dalam melaksanakan pelayanan gizi di rumah sakit diperlukan sumber daya manusia yang kompoten, sarana dan prasarana yang memadai, agar pelayanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2012 (Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 942/MENKES/SK/VII/2003) No Objek Pengamatan Prinsip I : Pemilihan

Lebih terperinci

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI A. IDENTITAS PEKERJA Nama Alamat Usia :... :... :. Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Status Perkawinan : 1.Kawin 2.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran LAMPIRAN Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran No Parameter Bobot Nilai A Kondisi umum sekitar restoran 1 Lokasi 1 0 Jarak jasaboga minimal 500 m dari sumber pencemaran seperti tempat sampah umum,

Lebih terperinci

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN Lampiran KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN Escherichia coli PADA MAKANAN DI RUMAH MAKAN KHAS MINANG JALAN SETIA BUDI KELURAHAN TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan yang meliputi upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan yang meliputi upaya peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan di fasilitas-fasilitas

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAYANAN GIZI PUSKESMAS WONOSARI II

PEDOMAN PELAYANAN GIZI PUSKESMAS WONOSARI II PEDOMAN PELAYANAN GIZI PUSKESMAS WONOSARI II BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, besaran masalah gizi pada balita di Indonesia yaitu 19,6% gizi kurang,

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAYANAN GIZI

PEDOMAN PELAYANAN GIZI PEDOMAN PELAYANAN GIZI HERMINA SOLO TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Resiko kurang gizi akan muncul secara klinik pada orang sakit, terutama pada penderita anoreksia, kondisi mulut/gigi geligi

Lebih terperinci

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : KUESIONER HIGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN Escherichia coli PADA PERALATAN MAKAN DI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB KABUPATEN KERINCI TAHUN 0 I. Data Responden Penjamah

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan, dan keturunan. Berdasarkan ke empat faktor tersebut, di negara yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan, dan keturunan. Berdasarkan ke empat faktor tersebut, di negara yang BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Blum yang dikutip oleh Notoadmodjo (2007), bahwa derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor yaitu : lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan

Lebih terperinci

PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING

PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING Penerimaan bahan makanan kering adalah suatu kegiatan yang meliputi pemeriksaan/penelitian, pencatatan dan pelaporan tentang macam, kualitas, dan kuantitas bahan makanan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENJAMAH MAKANAN TENTANG HIGIENE DAN SANITASI DAN DAYA TERIMA MAKAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENJAMAH MAKANAN TENTANG HIGIENE DAN SANITASI DAN DAYA TERIMA MAKAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENJAMAH MAKANAN TENTANG HIGIENE DAN SANITASI DAN DAYA TERIMA MAKAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan

Lebih terperinci

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI Lampiran 1. LEMBAR KUESIONER UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI A. IDENTITAS INFORMAN Nama :. Alamat : Usia :.Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Pendidikan terakhir : Unit Kerja : Masa kerja

Lebih terperinci

PELAYANAN GIZI RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN BAGIAN GIZI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH

PELAYANAN GIZI RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN BAGIAN GIZI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH PELAYANAN GIZI RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN BAGIAN GIZI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH Secara fungsi : melaksanakan 2 kegiatan pokok pelayanan gizi di RSIJ yaitu kegiatan asuhan gizi ranap dan rawat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan

Lebih terperinci

Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas adalah unit

Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas adalah unit Puskesmas dan sebagai bahan masukan kepada Dinas Kesehatan Kota Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas

Lebih terperinci

FORMAT PEDOMAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT

FORMAT PEDOMAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT FORMAT PEDOMAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT Oleh : Purwoto 20141030100 Retno Dyah P 20141030101 Rina Veni Budiarti 20141030102 Rio Hardiatma 20141030103 Rohmatullah 20141030104 Sofian Widi K 20141030106

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 16 SERI D PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2007 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 17 TAHUN 2015 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran : Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran 2: saluran limbah yang kotor dan tidak tertutup dekat dengan Pengolahan sambal Gambar lampiran 3: keadaan dapur yang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung Kombinasi Jumlah Tabung yang Positif 1:10 1:100 1:1000 APM per gram atau ml 0 0 0

Lebih terperinci

Untuk menjamin makanan aman

Untuk menjamin makanan aman Untuk menjamin makanan aman HIGIENE & SANITASI MAKANAN Mencegah kontaminasi makanan oleh mikroba Mencegah perkembangbiakan mikroba Mencegah terjadinya kontaminasi cemaran lain Higiene : upaya untuk memelihara

Lebih terperinci

Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah makanan

Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah makanan Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah A. Karakteristik Responden 1. Nama :. Umur :. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : B. Pertanyaan 1. Apakah ibu/bapak sebelum dan sesudah bekerja mengolah selalu

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk 94 Lampiran 1 Lembar Observasi Higiene Sanitasi Pengolahan Tahu Pada Industri Rumah Tangga Pembuatan Tahu di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia Kota Medan Tahun 2016 (Sumber : Keputusan Menteri

Lebih terperinci

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI - 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI A. BANGUNAN 1. Lokasi Lokasi jasaboga tidak berdekatan dengan sumber pencemaran seperti tempat sampah umum, WC umum, pabrik cat dan sumber pencemaran

Lebih terperinci

ALUR KERJA INSTALASI GIZI

ALUR KERJA INSTALASI GIZI ALUR KERJA INSTALASI GIZI PELAYANAN GIZI... 3 ALUR PELAYANAN GIZI DI RUMAH SAKIT...4 ALUR PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN...5 ALUR PELAYANAN GIZI RAWAT INAP...6 ALUR PENYELENGGARAAN MAKANAN...7 ALUR PENELITIAN

Lebih terperinci

STANDAR TERKINI PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT (PGRS)

STANDAR TERKINI PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT (PGRS) STANDAR TERKINI PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT (PGRS) Marina Damajanti Kasubdit Bina Gizi Klinik Direktorat Bina Gizi Disampaikan pada Temu Ilmiah Internasional-PERSAGI Jogyakarta, 27 November 2014 DEFINISI

Lebih terperinci

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A LAMPIRAN I LEMBAR OBSERVASI KONDISI HIGIENE DAN SANITASI PENYELENGGARA MAKANAN DAN

Lebih terperinci

TANGGAL TERBIT. 01 januari 2013

TANGGAL TERBIT. 01 januari 2013 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Kata pengantar... ii Daftar Isi... iii 1. Perencanaan anggaran belanja... 1 2. Perencanaan menu... 2 3. Persiapan pelaksanaan produksi distribusi sebelum masuk ruang kerja...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, secara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, secara epidemiologi, pada tahun 2030 diperkirakan prevalensi Diabetes Melitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta

Lebih terperinci

GAMBARAN HIIGIENE DAN SANITASI SARANA FISIK SERTA PERALATAN PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMBALAH BATUNG AMUNTAI TAHUN 2013

GAMBARAN HIIGIENE DAN SANITASI SARANA FISIK SERTA PERALATAN PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMBALAH BATUNG AMUNTAI TAHUN 2013 Al Ulum Vol.60 No.2 April 2014 halaman 10-17 10 GAMBARAN HIIGIENE DAN SANITASI SARANA FISIK SERTA PERALATAN PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMBALAH BATUNG AMUNTAI TAHUN 2013 Siti Yuliani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi dari makanan diet khusus selama dirawat di rumah sakit (Altmatsier,

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi dari makanan diet khusus selama dirawat di rumah sakit (Altmatsier, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berbagai macam jenis penyakit yang diderita oleh pasien yang dirawat di rumah sakit membutuhkan makanan dengan diet khusus. Diet khusus adalah pengaturan makanan

Lebih terperinci

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS MENCUCI INSTRUMEN BEDAH L KEPERAWATA N Agar instrumen bedah yang dipakai dapat dibersihkan dari bahan berbahaya pasien 1. Siapkan larutan chlorine 0.5% secukupnya. 2. Selesai melakukan operasi, prosedur

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 48 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DORIS SYLVANUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN

PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.03 RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04 PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04 DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.03 RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04 SURAT KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian mengenai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dalam hal ini sarana pelayanan kesehatan harus pula memperhatikan keterkaitan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dalam hal ini sarana pelayanan kesehatan harus pula memperhatikan keterkaitan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah lingkungan erat sekali hubungannya dengan dunia kesehatan. Untuk mencapai kondisi masyarakat yang sehat diperlukan lingkungan yang baik pula. Dalam hal ini

Lebih terperinci

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN Nama Rumah Makan/Restoran : Alamat : Nama Pengusaha : Jumlah Karyawan : Jumlah Penjamah Makanan : Nomor Izin Usaha :

Lebih terperinci

Penyehatan Makanan dan Minuman Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar

Penyehatan Makanan dan Minuman Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar Penyehatan Makanan dan Minuman Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Menurut WHO, yang dimaksud makanan

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :. b.. CONTOH FORMULIR RM.. PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN. Nama rumah makan/restoran :.. Alamat :... NamaPengusaha/penanggungjawab :.. Jumlah karyawan :... orang. Jumlah penjamah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian FORMULIR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) NASKAH PENJELASAN

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian FORMULIR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) NASKAH PENJELASAN 97 Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian FORMULIR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) NASKAH PENJELASAN Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi di

Lebih terperinci

UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI

UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl: Ditetapkan Kepala UPTD Puskesmas Kampar Kiri dr. Pasniwati Nip. 19750805 200904 2 001 PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS

Lebih terperinci

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI Jl. Raya Serang Km. 5, Kec. Cadasari Kab. Pandeglang Banten DAFTAR ISI BAB I MANAJEMEN

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS KEPERAWATAN

URAIAN TUGAS KEPERAWATAN URAIAN TUGAS KEPERAWATAN Nama Jabatan : Bidan / perawatan Pengertian : Seorang bidan/perawat professional yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima

Lebih terperinci

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku) G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku) Kementerian Kesehatan RI 2012 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen berarti bahwa kinerja suatu barang atau jasa sekurang kurangnya sama dengan apa yang diharapkan (Kotler & Amstrong, 1997).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pelayanan Gizi Rumah Sakit Berdasarkan SK. Men. Kes No. 134 / Men. Kes / IV / 1978 dan SK. Men. Kes No. 983 / 1992 menyebutkan bahwa Instalasi Gizi merupakan wadah yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN ORGANISASI PENELITIAN

LAMPIRAN ORGANISASI PENELITIAN LAMPIRAN Lampiran 1. Organisasi Penelitian ORGANISASI PENELITIAN Pembimbing Peneliti Objek Penelitian Keterangan: 1. Pembimbing Pembimbing dalam penelitian ini adalah dosen Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENYELENGGARAAN MAKANAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN DARUSALAAM BOGOR

LAMPIRAN PENYELENGGARAAN MAKANAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN DARUSALAAM BOGOR 53 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian PENYELENGGARAAN MAKANAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN DARUSALAAM BOGOR Nomor : Nama : Alamat : Tanggal wawancara : DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah Sakit sebagai salah satu institusi kesehatan mempunyai peran penting

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah Sakit sebagai salah satu institusi kesehatan mempunyai peran penting BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit sebagai salah satu institusi kesehatan mempunyai peran penting dalam melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna, dan berhasil guna dengan mengutamakan

Lebih terperinci

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a. LAMPIRAN I LEMBAR OBSERVASI KONDISI HIGIENE DAN SANITASI PENYELENGGARA MAKANAN DAN MINUMAN PADA KANTIN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 0 I. Indentitas

Lebih terperinci

Sanitasi Penyedia Makanan

Sanitasi Penyedia Makanan Bab 6 Sanitasi Penyediaan Makanan Sanitasi Penyedia Makanan Sanitasi Jasa Boga Sanitasi Rumah Makan & Restoran Sanitasi Hotel Sanitasi Rumah Sakit Sanitasi Transportasi Penggolongan Jasa Boga Jasa boga

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN LAMPIRAN 58 LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN KARAKTERISTIK SAMPEL Responden adalah penjamah makanan di rumah makan Jumlah responden adalah seluruh penjamah makanan di rumah makan Lembar

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT) LAMPIRAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Jl.Arjuna Utara 9, Kebun Jeruk, Jakarta Barat 0 Indonesia Telp. (02) 674223 Fax. (02) 674248 Saya yang bertanda tangan

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya manusia untuk mencapai

Lebih terperinci

CHECKLIST PEMBINAAN KANTIN SEKOLAH SEHAT SDN 04 LEBAK BULUS

CHECKLIST PEMBINAAN KANTIN SEKOLAH SEHAT SDN 04 LEBAK BULUS NO SARANA & PRASARANA / TANGGAL 1 LOKASI DAN BANGUNAN A. LANTAI BERSIH, TIDAK LICIN B. DINDING BERSIH, WARNA TERANG, KEDAP AIR C. LANGIT-LANGIT TIDAK BOCOR, TIDAK MENGELUPAS D. PINTU DAPAT DIBUKA TUTUP

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 30 Tahun 2001 Seri D ---------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA

Lebih terperinci

PANDUAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT AULIA TAHUN 2015

PANDUAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT AULIA TAHUN 2015 PANDUAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT AULIA TAHUN 2015 I. PANDUAN PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN II. PANDUAN PELAYANAN GIZIRAWAT INAP III. PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN IV. PANDUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RSIA CITRA INSANI

PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RSIA CITRA INSANI PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RSIA CITRA INSANI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CITRA INSANI 2014 I. PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 55 TAHUN : 2014 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NYI AGENG SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku. Penerapan sanitasi dan higiene diruang penerimaan lebih dititik beratkan pada penggunaan alat dan bahan sanitasi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 2.1. Defenisi Rumah Sakit Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar

2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar No. 1939, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAR. Usaha. Hotel. Standar. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA MOTEL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit dalam menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan rawat jalan, rawat

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit dalam menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan rawat jalan, rawat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai sarana upaya perbaikan kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan sekaligus sebagai lembaga pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian, ternyata

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tugas mendukung upaya penyembuhan penderita dalam waktu sesingkat mungkin dan

BAB I PENDAHULUAN. tugas mendukung upaya penyembuhan penderita dalam waktu sesingkat mungkin dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan gizi di rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan penunjang yang mempunyai tugas mendukung upaya penyembuhan penderita dalam waktu sesingkat mungkin dan makanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. antara lain melalui kegiatan pengamanan makanan dan minuman, kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. antara lain melalui kegiatan pengamanan makanan dan minuman, kesehatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dinyatakan bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan dilaksanakan antara lain melalui

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pelayanan Gizi Rumah Sakit Berdasarkan SK. MenKes No.l34/MenKes/IV/1978 menyebutkan bahwa instalasi gizi merupakan wadah yang melaksanakan pelayanan gizi di rumah sakit.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau dikenal dengan kampus induk/pusat, kampus 2 terletak di Jalan Raden Saleh,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau dikenal dengan kampus induk/pusat, kampus 2 terletak di Jalan Raden Saleh, 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Universitas Negeri Gorontalo merupakan salah satu perguruan tinggi di Gorontalo. Kampus Universitas Negeri Gorontalo terbagi atas 3, yaitu kampus

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG CARA PRODUKSI KOSMETIKA YANG BAIK MENTERI KESEHATAN, Menimbang : a. bahwa langkah utama untuk menjamin keamanan kosmetika adalah penerapan

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT Dr. SOBIRIN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 2.1 Definisi Rumah Sakit Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS MONCEK

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS MONCEK PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS MONCEK PEMERINTAHAN KABUPATEN SUMENEP DINAS KESEHATAN PUSKESMAS MONCEK KECAMATAN LENTENG SUMENEP 0 DAFTAR ISI BAB I MANAJEMEN RISIKO LINGKUNGAN... A DEFINISI... 2 B RUANG

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT A. SEJARAH DAN KEDUDUKAN RUMAH SAKIT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rengat Kabupaten Indragiri Hulu pada awalnya berlokasi di Kota Rengat Kecamatan Rengat (sekarang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan 2.1 Rumah Sakit 2.1.1 Defenisi Rumah Sakit BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dijadikan sebagai contoh bagi masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Makanan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dijadikan sebagai contoh bagi masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Makanan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang berupaya mencapai pemulihan penderita. Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan kegiatan terpadu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setingggi-tingginya. Menurut Depkes RI (2007), rumah sakit sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. setingggi-tingginya. Menurut Depkes RI (2007), rumah sakit sebagai salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan sarana pelayanan yang bergerak di bidang pelayanan jasa kesehatan dengan tujuan utama memberikan pelayanan jasa terhadap masyarakat sebagai

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI GIZI

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI GIZI KEPALA INSTALASI GIZI A. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Gizi B. Persyaratan/ Kualifikasi : a. Profesi, Pendidikan dan pengalaman : 1) Ahli Gizi (Dietisien/Nutrisionis) 2) Berpendidikan S2 Gizi/S1 Gizi/D4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hygiene dan sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikanfaktor

BAB I PENDAHULUAN. Hygiene dan sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikanfaktor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hygiene dan sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikanfaktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin akan menimbulkan penyakit atau

Lebih terperinci

Lembar Observasi. Hygiene dan Sanitasi Pedagang Minuman Teh Susu Telur (TST) yang Dijual di Kecamatan Medan Area di Kota Medan Tahun 2012

Lembar Observasi. Hygiene dan Sanitasi Pedagang Minuman Teh Susu Telur (TST) yang Dijual di Kecamatan Medan Area di Kota Medan Tahun 2012 Lampiran 1 Lembar Observasi Hygiene dan Sanitasi Pedagang Minuman Teh Susu Telur (TST) yang Dijual di Kecamatan Medan Area di Kota Medan Tahun 2012 Nama : No. sampel : Lokasi : Jenis kelamin : Umur : Lama

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014 PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KOTA MAKASSAR DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TAMAMAUNG DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...... 2 BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS...

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA

Lebih terperinci

RSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT

RSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT URAIAN TUGAS PETUGAS ADMINISTRASI DI INSTALASI RAWAT DARURAT Jl. Tanjung Jati No. 4 Dumai URAIAN TUGAS PETUGAS ADMINISTRASI DI INSTALASI RAWAT DARURAT I. Tanggung jawab Secara administrasi bertanggung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT. Rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur,

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT. Rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur, BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit 2.1.1 Definisi Rumah Sakit Rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur, tempat pencegahan dan penyembuhan

Lebih terperinci

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No. LAMPIRAN Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur Padang Bulan Di Kota Medan Tahun 2011 Nama : No.Sampel : Lokasi : Jenis Kelamin : Umur : Lama Berjualan : No Pertanyaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh perhatian dari dokter (medical provider) untuk menegakkan diagnosis

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh perhatian dari dokter (medical provider) untuk menegakkan diagnosis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 147/MENKES/PER/2010 tentang perizinan rumah sakit disebutkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan

Lebih terperinci