Puji Lestari Penanganan Kredit Macet Pada PT.Bank Pengkreditan Rakyat Nusantara Bona Pasogit 19 Depok

Transkripsi

1 Puji Lestari Penanganan Kredit Macet Pada PT.Bank Pengkreditan Rakyat Nusantara Bona Pasogit 19 Depok

2 Latar belakang Bank merupakan salah satu lembaga yang mempunyai peranan penting dalam masyarakat. Oleh karena itu hampir setiap orang tahu mengenai peranan bank. Peranan bank adalah melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana dari dan ke masyarakat.penanganan kredit macet merupakan upaya yang dilakukan suatu lembaga kredit dalam usahanya untuk menyelesaikan masalah kredit macet atau tunggakan bagi kredit macet adalah salah satu tindakan atau langkah-langkah yang digunakan untuk menyelesaikan kredit macet agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar jika lama tidak terselesaikan.

3 Rumusan & Batasan Masalah Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan terjadinya kredit macet? Berapa banyak kredit macet yang di alami oleh PT.BPR NBP 19 Depok? Bagaimana penanganan kredit macet yang dilakukan PT.BPR NBP 19 Depok? Keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori dan supaya penelitian ini lebih mendalam, maka penelitian ini difokuskan untuk membahas mengenai faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kredit macet dan penanganan kredit macet pada PT. BPR NBP 19 DEPOK pada tahun 2012

4 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kredit macet. Untuk mengetahui berapa banyak kredit macet yang ada di PT. BPR NBP 19 Depok. Untuk mengetahui penanganan kredit macet yang di lakukan PT. BPR NBP 19 Depok untuk menyelesaikan kredit macet.

5 Objek penelitian Objek penelitian ini adalah PT.BPR Nusantara Bona Pasogit 19 Depok yang didirikan pada tanggal 30 April 1995 di hadapan notaris R.N Sinunlingga SH. Faktor-faktor yang mempengaruhi kredit macet Berdasarkan penelitian pada PT. BPR NBP 19 Depok Faktorfaktor yang mempengaruhi kredit macet mencakup 5C dari segi intern yaitu Capital, Collaterall, Condition, Capacity dan Character ).Hal penting yang dapat mempengaruhi kredit macet adalah character (karakter) 36% dari si debiturnya itu sendiri hal ini tidak lain adalah cerminan itikad tidak baik dari si debiturnya.

6 Banyaknya kredit macet yang di alami oleh PT.BPR NBP 19 Depok Total Outstanding Lancar Total Outstanding Kurang lancar Total Outstanding Diragukan Total Outstanding macet = Rp.19,612,309,833 = Rp.614,059,200 = Rp.195,315,800 = Rp.177,595,300 = Rp.614,059,200 + Rp.195,315,800 + Rp.177,595,300 =Rp.19,612,309,833+Rp.614,059,200+Rp.195,315,800+Rp.177,5 95,300 =Rp. 986,970,300 x 100% Rp.20,599,280,133 = 0,0479 x 100 % NPL = 4,79

7 Penanganan kredit macet yang dilakukan PT.BPR NBP 19 Depok Fasilitas kredit mempunyai tingkat resiko yang kemungkinan kredit tidak dapat di tagih, maka diperlukan adanya penaganan terhadap kredit macet salah satu penanganan kredit adalah penyelamatan kredit dengan cara Reschedule, Reconditioning, dan Recstructure

8 Hasil Penanganan Kredit Macet September 2012 Penilaian Target Realisasi % Kurang lancar Rp.88,223,700 Rp.44,270, % Diragukan Rp.78,320,550 Rp.22,194, % Macet Rp.31,589,550 Rp.2,739, % Total Rp.198,133,800 Rp.69,204, %

9 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian & pembahasan yang dilakukan di PT.BPR NBP 19 Depok maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.Faktor-faktor yang mempengaruhi kredit macet yaitu 5C (Capital, Collaterall, Condotion, Capacity, dan Character).Hal yang penting yang dapat mempengaruhi kredit macet yaitu Character/karakter 36% dari si debiturnya itu sendiri karena ketidak jujuran dalam perggunaan kredit dan cerminan itikad tidak baik dari si debitur.

10 2. Kredit bermasalah atau non performing loan (NPL ) merupakan resiko yang terkandung dalam setiap pemberian kredit oleh bank kepada nasabahnya.kredit dikategorikan sebagai kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) tersebut adalah apabila kualitas kredit tersebut tergolong pada tingkat kolektibilitas kurang lancar, diragukan, atau macet. Setelah melakukan penelitian di PT.BPR NBP 19 Depok hasil penelitian tersebut terdapat NPL sebesar 0,0479 atau 4,79% dan PPAP ( Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktiv ) wajib bentuk sebesar Rp.13,385,966.

11 3.Penanganan kredit bermasalah sebelum diselesaikan secara yudisial dilakukan melalui penjadwalan (rescheduling), persyaratan (reconditioning), dan penataan kembali (restructuring). Penanganan dapat melalui salah satu cara ataupun gabungan dari ketiga cara tersebut. 4.Hasil penanganan secara keseluruhan PT. BPR NBP 19 Depok pada September 2012 sebesar Rp.69,204,600 atau 34,93% dari target Rp.198,133,800.

12 Saran Berdasarkan hasil kesimpulan maka saran penulis sebagai berikut : 1.Dalam pemberian kredit kepada calon debitur sebaiknya petugas bank mencari tahu tentang reputasi kepribadian nasabah maupun reputasi usahanya dan seorang petugas bank harus tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian karena tanggung jawab seorang petugas bank adalah mulai dari awal permohonan kredit hingga kredit tersebut lunas.

13 2.Seharusnya petugas bank harus menggunakan Beberapa sarana yang dapat digunakan untuk mengenali karakter debitur antara lain : wawancara, check on the spot, BI checking, melihat status daftar riwayat hidup, cheking in club, dan pengecekan DHN (daftar hitam nasional) 3.Harus adanya kerja sama antar karyawan khususnya Marketing sebagai pemberi kredit dan kolektor sebagai penagihan dalam penanganan kredit macet agar dapat memperkecil kredit macet.