BAB 1 PENDAHULUAN. keras dan persyaratan lingkungan yang diterapkan juga semakin lama semakin

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki kondisi alam dan letak geografis di khatulistiwa. Indonesia sangat berpotensi dalam industri pulp dan kertas di dunia, antara lain karena produksi pulp dan kertas di Tanah Air diuntungkan oleh berbagai kondisi dan letak yang dimiliki. Persaingan global dalam bisnis pulp dan kertas sangat keras dan persyaratan lingkungan yang diterapkan juga semakin lama semakin ketat. Apalagi hemat energi dan ramah lingkungan sekarang telah menjadi tuntutan bisnis karena negara-negara tujuan ekspor dan para pembeli produk semakin menuntut adanya pulp dan kertas yang diproduksi dari sumber yang legal, yang dilengkapi dengan sertifikasi resmi mengenai legalitasnya. Pada sektor industri pulp dan kertas, pelemahan harga telah terjadi sejak tiga tahun terakhir. Harga pulp tiga tahun lalu saat ini anjlok hingga 25%. Tidak hanya itu, pasokan bahan baku pun berkurang sehingga utilisasi industri hanya tersisa 40%. Selain itu, daya saing industri pulp dan kertas Tanah Air yang cukup tinggi kini mulai ditakuti oleh negara lain. Akibatnya, negeri adidaya seperti Amerika Serikat menerapkan bea masuk produk pulp dan kertas asal indonesia sebesar 107%. Saat ini industri kertas nasional telah mengekspor hasil produksi ke 90 negara di dunia. Untuk menggapai cita-cita sebagai produsen pulp dan kertas terbesar kedua dunia, produsen terus meningkatkan kapasitas produksi guna mengejar tingkat efisiensi (Bisnis.com, Jakarta, 2016). 1

2 2 Efesiensi suatu perusahaan dikatakan dalam kondisi baik apabila laba yang diperoleh selalu meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari laporan rugi laba yang menunjukkan kinerja perusahaan selama satu periode akuntansi. Namun, di dalam kasus ini ukuran keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya diukur dari pencapaian labanya saja. Pencapaian laba yang tinggi tidak dapat dijadikan ukuran bahwa perusahaan tersebut telah bekerja secara efisien. Salah satu faktor yang mencerminkan kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan harus dibuat oleh pihak manajemen secara teratur dalam merencanakan dan mengambil keputusan keuangan di masa yang akan datang dengan melakukan analisis kinerja keuangan di masa sebelumnya. Laporan keuangan merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Hal ini akan mempengaruhi perubahan modal dan aliran kas yang akan diikhtisarkan dalam laporan keuangan (Harjito dan Martono, 2014:51). Salah satu fungsi utama dari laporan keuangan adalah membantu perusahaan dalam meramalkan keuntungan dan dividen di masa depan. Laporan keuangan mempunyai kemampuan dalam memprediksi laba yang akan diperoleh perusahaan di masa depan yang disebut dengan aktivitas perusahaan. Aktivitas perusahaan menunjukkan seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumbersumber dananya (perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan). Semakin tinggi aktivitas perusahaan maka akan semakin baik pula suatu perusahaan mencapai tujuannya. Dalam hal ini setiap perusahaan harus dapat

3 3 mengelola keuangannya dengan baik dan merancang suatu manajemen yang baik, yang dapat menunjang dan mengembangkan setiap aktivitas perusahaan. Pengelolaan aktivitas yang baik pada perusahaan akan terlihat dengan menghitung rentabilitasnya. Dengan demikian yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah usaha untuk mempertinggi rentabilitasnya dan inilah yang disebut dengan rentabilitas ekonomi. Jadi, jelaslah bahwa rentabilitas ekonomi merupakan kemampuan aktiva perusahaan untuk memperoleh laba dari operasi perusahaan (Husnan dan Pudjiastuti, 2004:72). Rentabilitas Ekonomi juga merupakan perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase (Riyanto, 2008:36). Rentabilitas erat kaitannya dengan penggunaan modal dalam perusahaan. Masalah permodalan merupakan masalah utama yang akan menunjang kegiatan operasional suatu aktivitas perusahaan. Modal yang digunakan untuk kegiatan usaha ini disebut modal kerja. Modal kerja merupakan aset yang diperlukan oleh perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan operasional sehari-hari yang selalu berputar dalam periode tertentu. Perputaran modal kerja diharapkan terjadi dalam jangka waktu yang relatif pendek, sehingga modal kerja yang ditanamkan cepat kembali. Lamanya periode perputaran tergantung sifat dan kegiatan operasi suatu perusahaan, yang akan menentukan pula besar atau kecilnya kebutuhan modal kerja melalui hasil penjualan produksinya. Modal kerja yang berasal dari penjualan produk akan dikeluarkan lagi untuk membiayai kegiatan operasional selanjutnya, maka setiap periode didalam perusahaan modal kerja tersebut akan

4 4 terus berputar (Riyanto, 2008:62). aktivitas perusahaan dalam perputaran modal kerja yang rendah bisa disebabkan karena rendahnya perputaran persediaan, perputaran piutang dan saldo kas yang terlalu besar. Komponen modal kerja tersebut adalah kas, piutang, dan persediaan. Manajemen kas dapat memelihara besarnya investasi perusahaan dalam bentuk kas serendah mungkin namun tetap menjaga operasional perusahaan secara efektif dan efisien. Setiap perusahaan mengelola kas sebaik mungkin karena menghindari adanya kas yang menganggur dalam aktivitas perusahaan. Bahkan perusahaan berusaha memiliki kas yang paling optimal artinya tidak terlalu banyak, namun juga jangan kekurangan kas, sehingga operasional perusahaan akan tetap lancar. Kas adalah bentuk aktiva yang paling likuid, yang bisa dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan (Husnan dan Pudjiastuti, 2004:105). Perputaran kas merupakan kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu pereode tertentu. Ketika sebuah perusahaan menjual barang dan jasa, maka ada dua kemungkinan boleh dibayar dalam bentuk kas atau kredit. Manajemen piutang dimulai dengan keputusan suatu aktivitas perusahaan untuk memberikan kredit kepada pelanggan. Piutang selalu dalam keadaan berputar. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja dalam piutang adalah tergantung kepada syarat pembayarannya. Makin lama syarat pembayaran, berarti makin lama modal terikat pada piutang, yang berarti bahwa tingkat perputarannya selama periode tertentu adalah makin rendah. Makin tinggi turnovernya, berarti makin cepat perputarannya, yang berarti makin pendek waktu

5 5 terikatnya modal dalam piutang, sehingga untuk mempertahankan net credit sales tertentu dibutuhkan jumlah modal yang lebih kecil yang diinvestasikan dalam piutang. Piutang adalah suatu tagihan yang tidak disertai janji tertulis, dan timbul karena adanya transaksi penjualan barang atau jasa yang dilakukan secara kredit, serta memiliki masa dan tanggal jatuh tempo dengan jumlah tertentu sesuai dengan nilai saat terjadinya transaksi (Sudarwanto, 2012:217). Manajemen persediaan merupakan bentuk investasi yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Kebijakan piutang dan persediaan merupakan cara untuk meningkatkan penjualan. Keduanya harus dikoordinasikan untuk memastikan proses mengambil alih persediaan, menjualnya, dan mengumpulkan hasilnya secara perlahan. perputaran persediaan merupakan waktu yang diperlukan dari persediaan menjadi persediaan kembali (Harjito dan Martono, 2014:83). Tingkat perputaran persediaan dapat mengukur aktivitas perusahaan dalam memutarkan barang dagangan dan menunjukkan hubungan antara barang yang diperlukan untuk menunjang atau mengimbangi tingkat penjualan yang ditentukan. Adanya investasi dalam inventory yang terlalu besar dibandingkan dengan kebutuhan akan memperbesar beban bunga, memperbesar biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang, memperbesar kemungkinan kerugian sehingga semuanya ini akan memperkecil keuntungan perusahaan. Sebaliknya, adanya investasi yang terlalu kecil dalam inventory akan mempunyai efek yang menekan keuntungan juga, karena kekurangan material perusahaan tidak dapat bekerja dengan luas produksi yang optimal.

6 6 Dengan demikian tingginya aktivitas perusahaan pada tingkat perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan menunjukkan tingginya volume penjualan pada aktivitas yang dicapai perusahaan dan laba yang diterima akan menjadi banyak jumlahnya. Laba yang diterima adalah selisih antara laba bruto dan beban usaha, laba usaha yang diperoleh semata-mata dari kegiatan utama perusahaan (Soemarso, 2004:227). Berdasarkan konsep di atas, beberapa penelitian telah dilakukan untuk menganalisa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi rentabilitas yang hasil penelitiannya ada yang sejalan ataupun yang bertentangan. Penelitian-penelitian diantaranya yang dilakukan oleh Susanti (2016), yang menunjukkan bahwa Perputaran kas berpengaruh signifikan positif terhadap rentabilitas ekonomis. Perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan positif terhadap rentabilitas ekonomis. Secara simultan, Perputaran kas dan piutang berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomis di Koperasi Simpan Pinjam Swasthi Mandiri Singaraja Tahun Penelitian yang dilakukan Maghfiroh et al (2012), yang di mana secara parsial, perputaran kas tidak berpengaruh signifikan positif terhadap rentabilitas, Perputaran piutang berpengaruh signifikan positif terhadap rentabilitas perusahaan. Perputaran persediaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan positif terhadap rentabilitas perusahaan. Secara simultan, perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian yang dilakukan Riadi (2006), yang menunjukkan bahwa Secara parsial variabel perputaran piutang tidak mempunyai pengaruh yang

7 7 signifikan negatif terhadap rentabilitas ekonomis, dan perputaran persediaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan negatif terhadap rentabilitas ekonomis. Sedangkan secara simultan perputaran piutang dan perputaran persediaan tidak mempunyai pengaruh signifikan pada perusahaan plastics and glass products yang go publik di Bursa Efek Jakarta selama tahun Penelitian tersebut diperkuat oleh Suryani (2016), yang menunjukkan uji secara parsial tingkat perputaran piutang dan tingkat perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan positif. Sedangkan secara simultan tingkat perputaran piutang dan tingkat perputaran persediaan mempunyai hubungan dan berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomi pada PT. Afresh Indonesia Jambi. Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian-penelitian terdahulu mendorong peneliti melakukan pengujian lebih lanjut temuan data empiris mengenai aktivitas perusahaan yang diproksikan pada perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomi. Karena dari hasil penelitian sebelumnya yang masih saling kontradiksi, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian serta membahas masalah tersebut yang dituangkan dalam skripsi yang berjudul PENGARUH AKTIVITAS PERUSAHAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA PERUSAHAAN INDUSTRI PULP DAN KERTAS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

8 8 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomi pada perusahaan industri pulp dan kertas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomi pada perusahaan industri pulp dan kertas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomi pada perusahaan industri pulp dan kertas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah, dan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji pengaruh perputaran kas berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi pada perusahaan industri pulp dan kertas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk menguji pengaruh perputaran piutang berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi pada perusahaan industri pulp dan kertas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

9 9 3. Untuk menguji pengaruh perputaran persediaan berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi pada perusahaan industri pulp dan kertas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Kontribusi Praktis Hasil Penelitian diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan dalam membantu memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen dalam mengambil keputusan tentang pemilihan aktivitas perusahaan. 2. Kontribusi Teoritis Hasil dari riset diharapkan dapat lebih meyakinkan teori yang sudah ada, atau menjelaskan fenomena dengan teori baru yang ditemukan. 3. Kontribusi Kebijakan Memberikan informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup atas pembatasan penelitian dimaksudkan agar dalam pembahasan skripsi tidak ke luar dari maksud penelitian skripsi, dan diharapkan sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Variabel Aktivitas Perusahaan diproksikan pada (perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan) dalam waktu lima tahun terakhir, yaitu dari tahun 2011 sampai tahun 2015 pada perusahaan industri pulp dan kertas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.