BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. Metro TV adalah sebuah stasiun televisi swasta Indonesia. Stasiun ini resmi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. Metro TV adalah sebuah stasiun televisi swasta Indonesia. Stasiun ini resmi"

Transkripsi

1 BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Metro TV adalah sebuah stasiun televisi swasta Indonesia. Stasiun ini resmi mengudara sejak 25 November 2000 di Jakarta. Metro TV beralamatkan di Jl. Pilar Mas Raya Kav. A-D, Kedoya Kebon Jeruk, Jakarta Barat Tabel 3.1 MetroTV PT Media Televisi Indonesia Logo MetroTV sejak 20 Mei 2010 Slogan Knowledge to Elevate Diluncurkan 25 November 2000 Pemilik Media Group Kantor pusat Jakarta, Indonesia 56

2 57 Situs web Ketersediaan Siaran satelit Indovision 86 Siaran kabel First Media Sejarah PT Media Televisi Indonesia merupakan anak perusahaan dari Media Group, suatu kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya Paloh, yang juga merupakan pemilik surat kabar Media Indonesia. PT Media Televisi Indonesia memperoleh izin penyiaran atas nama "MetroTV" pada tanggal 25 Oktober Pada tanggal 25 November 2000, MetroTV mengudara untuk pertama kalinya dalam bentuk siaran uji coba di 7 kota. Pada awalnya hanya bersiaran 12 jam sehari, sejak tanggal 1 April 2001, MetroTV mulai bersiaran selama 24 jam. Dari awalnya memulai operasi dengan 280 orang karyawan, saat ini MetroTV mempekerjakan lebih dari 900 orang, sebagian besar di ruang berita dan daerah produksi.

3 Logo dan slogan baru Pada tanggal 20 Mei 2010, MetroTV memperkenalkan logo dan slogan barunya. Logo baru tetap menggunakan lambang burung elang dan warna dasar biru dan kuning, tetapi dengan jenis huruf Handel Gothic Italic yang memberikan kesan modern, segar dan futuristik. Penempatan logo pun juga diubah dari posisi semula di pojok kanan atas menjadi di pojok kanan bawah, penempatan ini pun berbeda dari stasiun-stasiun televisi yang ada di Indonesia yang letaknya masih di Pojok kanan/kiri atas Galeri Logo Logo MetroTV ( ) Logo MetroTV (Sejak 2010) Logo dan Arti Metro TV Logo Metro TV dirancang tampil dalam citraan tipografis sekaligus citraan gambar. Oleh karena itu komposisi visualnya merupakan gabungan antara tekstual (diwakili huruf-huruf: M-E-T-R-O) dengan visual (diwakili symbol bidang elips emas kepala burung elang). Elips emas dengan kepala burung elang

4 59 pada tempat diposisi huruf O, dengan pertimbangan kesamaan struktur huruf O dengan elips emas, dan menjadi pemisah bentuk-bentuk teks M-E-T-R-O dengan T-V. Hal itu mengingat, dirancang agar pelihat akan menangkap dan menbaca seklaigus,elafalkan METR-TV sebagai METROTV. Logo Metro TV dalam kehadirannya secara visual tidak saja dimaksudkan sebagai symbol informasi atau komunikasi Metro TV secara institusi, tetapi berfungsi sebagai sarana pembangun image yang cepat dan tepat dari masyarakat terhadap institusi Metro TV. Melalui tampilan logo, masyarakat luas mendapatkan gerbang masuk, mengenal, memahami serta meyakini visi, misi serta karakter Metro TV sebagai institusi. Logo Metro TV dalam rancangan rupa bentuknya berlandaskan pada hal-hal sebagai berikut: Simpel, tidak rumit Memberi kesan global dan modern Menarik dilihat dan mudah diingat Dinamis dan lugas Berwibawa namun familiar Memenuhi syarat-syarat teknis dan estetis untuk aplikasi print, elektronik dan filmis. Memenuhi syarat teknis dan estetis untuk metamorphosis dan animatif.

5 60 Selain menampilkan unsur simbol teks/huruf, Metro TV menampilkan juga simbol gambar yaitu: Bidang Elips dan Kepala Burung Elang 1. Bidang Elips Emas Sebagai latar dasar teraan kepala burung elang, merupakan proses metamorphosis atas beberapa bentuk, yaitu: a) Bola Dunia Sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi, komunikasi, dan seluruh kiprah operasional institusi Metro TV. b) Telur Emas Sebagai simbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga merupakan simbol kesempurnaan dan merupakan image suatu bentuk institusi yang secara struktur kokoh, akurat, dan artistik sedangkan tampilan emas adalah sebagai simbol puncak prestasi dan puncak kualitas. c) Elips Sebagai simbol citraan lingkar (ring) benda planet, tampil miring kekanan sebagai kesan bergerak, dinamis. Lingkar (ring) planet sendiri sebagai simbol dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat berkait dengan citraan dunia elektronik dan penyiaran.

6 61 d) Elang Simbol kewibawaan, kemandirian, keluasan penjelajahan dan wawasan. Simbol kejelian, awas, tajam, tangkas namun penuh keanggunan gerak hidupnya anggun Konsep Stasiun TV ini pada awalnya memiliki konsep agak berbeda dengan yang lain, sebab selain mengudara selama 24 jam setiap hari, stasiun TV ini hanya memusatkan acaranya pada siaran warta berita saja. Tetapi dalam perkembangannya, stasiun ini kemudian juga memasukkan unsur hiburan dalam program-programnya. Metro TV adalah stasiun pertama di Indonesia yang menyiarkan berita dalam bahasa Mandarin: Metro Xin Wen, dan juga satusatunya stasiun TV di Indonesia yang tidak menayangkan program sinetron. Metro TV juga menayangkan siaran internasional berbahasa Inggris pertama di Indonesia Indonesia Now yang dapat disaksikan dari seluruh dunia. Stasiun ini dikenal memiliki presenter berita terbanyak di Indonesia Metro TV juga menayangkan program e-lifestyle, yakni program talkshow yang membahas teknologi informasi dan telekomunikasi. Metro TV dimiliki Media Group pimpinan Surya Paloh yang juga memiliki harian Media Indonesia dan Lampung Post.

7 Visi dan Misi A. Visi: Untuk menjadi stasiun televisi Indonesia yang berbeda dengan dan menjadi nomor satu dalam program beritanya, menyajikan program hiburan dan gaya hidup yang berkualitas. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai loyalitas dari pemirsa maupun pemasang iklan. B. Misi: Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan Bangsa dan Negara melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi global, dengan menjunjung tinggi moral dan etika. Untuk memberikan nilai tambah di industry pertelevisian dengan memberikan pandangan baru, mengembangkan penyajian informasi yang berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas. Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan menambah asset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para karyawaannya dan menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham

8 Struktur Organisasi Tabel Daftar direktur utama No Nama Awal jabatan Akhir jabatan 1 Surya Paloh Wisnu Hadi 2006 Sekarang Direksi saat ini Struktur dewan direksi MetroTV saat ini adalah sebagai berikut: No Nama Jabatan 1 Wisnu Hadi Presiden Direktur 2 Suryopratomo Direktur Pemberitaan 3 Lestary Luhur Direktur Penjualan dan Pemasaran

9 64 4 Ana Widjaja Direktur Keuangan dan Administrasi 5 John Balonso Direktur Teknik 6 Elman Saragih Pemimpin Redaksi Program Televisi A. Kick Andy : merupakan program acara yang dipandu oleh host yang memiliki karakteristik khusus dan menarik yaitu Andy Noya. Konsep acara ini lebih pada menggali sisi human interest. B. Metro Sport : merupakan tayangan berita olahraga yang disiakan setiap harinya pukul WIB. Program ini berisikan seputar dunia olahraga baik dari dalam maupun luar negeri. C. 12 Pas : merupakan tayangan berita olahraga sepak bola yang mengupas dunia sepak bola dalam negeri. D. Suara Anda : merupakan tayangan berita yang ditayangkan seiap harinya pada pukul dimana penonon dapat memilih berita yang diinginkan melalui sambungan telepon. E. 8 eleven show : merupakan program acara berita pagi yang dikemas secara santai dan menarik, dipandu oleh dua orang presenter pria dan satu presenter wanita. Acara ini selain berisikan berita berita softnews juga diisi dengan dialog dan acara masak memasak.

10 65 F. Mario Teguh Golden Ways : merupakan acara yang bertujuan memberikan motivasi kepada penontonnya melalui seorang motivator bernama Mario Teguh. Acara ini ditayangkan setiap hari Minggu pukul WIB Profil Program Mario Teguh Golden Ways Mario Teguh Golden Ways adalah sebuah program acara kerjasama antara tim dari Mario Teguh yang bernama Mario Teguh Super Club dengan Metro TV sebagai media sarana penyiaran. Program acara ini diproduseri oleh Wily Darmawan,S.E. Ia meniti karir di Metro TV sejak tahun 2003 sampai sekarang ia menjadi produser di program acara Mario Teguh Golden Ways. Dalam hal ini Mario Teguh Super Club berperan sebagai media yang menyiapkan segala persiapan yang dibutuhkan oleh Mario Teguh dari segi konsep acara, penentuan tema, dan mengundang audience yang akan hadir di studio. Pihak Metro TV dalam ini adalah sebagai media sarana penyiaraan saja dan mempersiapkan hal-hal teknis yang diperlukan dan untuk mendukung penyiaran. Dari segi teknis pihak Metro TV memiliki tim beberapa tim teknis seperti memiliki 6 orang camera person, 3 orang audioman, 3 orang lightingman, 2 orang technical director, 1 orang technical support, 1 orang VTR, 1 orang floor director, dan 1 orang program director. Dalam menentukan sebuah tema yang akan tayang pihak Metro TV juga memiliki hak untuk menentukan apakah tema tersebut boleh naik tayang atau tidak sesuai dengan kondisi dan situasi tertentu. Tema-tema yang diangkat setiap episodenya lebih cenderung pada bagaimana cara meningkatkan motivasi seseorang dalam berbagai aspek kehidupan (human interest).

11 66 Latar belakang mengapa program acara Mario Teguh Golden Ways ini dibuat adalah karena program acara ini memiliki konten yang positif dan Metro TV sebagai TV News cocok dengan segmentasi penontonnya yaitu A dan B+. Program acara Mario Teguh Golden Ways ini memiliki format acara Dialog Interaktif dimana didalamnya terdapat interaksi antara Mario Teguh dengan penonton yang hadir di studio maupun pemirsa di rumah. Mario Teguh Golden Ways disiarkan secara LIVE setiap hari Minggu pukul WIB dan rerunnya pada hari Jumat pukul WIB. Program acara ini berdiri sejak awal Desember 2008 dan sudah mengalami pergantian produser sebanyak 3 kali. Acara ini sudah memiliki kurang lebih 145 episode yang telah dihasilkan. Dari sekian banyak episode yang telah dihasilkan, tema-tema yang bernuansa cintalah yang paling banyak digemari oleh penonton. Tujuan dari dibuatnya program acara ini adalah selain memotivasi penontonnya juga memiliki unsure entertainment seperti salam Super yang menjadi trade mark dari Mario Teguh di Mario Teguh Golden Ways. Shooting program ini bisa dilakukan didalam maupun diluar studio tergantung dengan tema atau kondisi yang sedang terjadi, misalkan ada undangan dari TNI AL maka shooting dilakukan di Markas Besar TNI AL. Program acara Mario Teguh Golden Ways dipandu oleh seorang Host yaitu Mario Teguh sendiri sebagai sang motivator dan seorang presenter yaitu Uli Herdinansyah atau terkadang digantikan oleh Hilbram Gulnar. Acara ini tadinya memiliki unsur hiburan juga seperti musik namun ditiadakan dengan alasan durasi. Quotes yang disampiakan diberikan pada dilakukan proses editing dan diambil

12 67 dari intisari pembicaraan yang dilakukan oleh Mario Teguh. Audience yang hadir di studio bisa mencapai 500 sampai 600 orang dan semua dikoordinir oleh Mario Teguh Super Club. Kekuatan program acara ini terletak pada konten dan sang motivator Mario Teguh. Dari segi peluang program acara ini dapat dijadikan bisnis melalui pemasukan iklan namun dalam hal ini iklan dibatasi karena mengingat durasi, namun acara ini sudah cukup menjual dari sisi komersial. Dan yang terpenting adalah acara program acara ini sudah mendapatkan positioning di masyarakat. Tanggapan penonton terhadap acara ini pun cukup baik dan antusias dan banyak dari mereka ingin datang ke studio dan menyaksikan secara langsung Mario Teguh Golden Ways. Persiapan yang dilakukan berupa persiapan tema, undangan, teknis, dilakukan pada H-7, lalu shooting pada hari H, dan yang terakhir adalah melakukan proses editing, filing, serta evaluasi program dan merancang untuk shooting berikutnya. Editing dilakukan oleh 1 orang editor dengan menggunakan software Final Cut Pro. Total durasi acara ini baik LIVE maupun Taping adalah 60 menit dengan asumsi 40 menit adalah waktu bersihnya yang dibagi kedalam 5 segmen. Sisanya diisi oleh iklan-iklan dan sponsor serta terdapat Headline News selama 5 menit Nama program : Mario Teguh Golden Ways Definisi program : Sebuah program acara yang dipandu oleh seorang motivator handal yaitu Mario Teguh. Acara ini bertujuan memberikan motivasi kepada penontonnya melalui pesan pesan

13 68 yang disampaikan oleh sang motivator Mario Teguh. Tema yang diangkat setiap episodenya sangat menarik dan dibawakan secara jelas dan menarik sehingga mudah dipahami oleh penontonnya. Konsep program : acara ini bertujuan memberikan motivasi kepada penontonnya. Tema yang diangkat setiap episodenya selalu berganti dan sangat menarik. Dalam acaranya juga terdapat sesi tanya jawab antara Mario Teguh dengan audience yang hadir di studio. Acara ini juga dipandu oleh seorang presenter yang juga sebagai pemberi masukan dan mengarahkan tema pada saat itu. Pada setiap kali sebelum iklan selalu ada quotes yang diberikan bagi pemirsa di rumah. Dengan gaya Mario Teguh membawakan acara membuat yang menyaksikan acara ini menjadi tertarik untuk menyaksikannya kembali episode berikutya. Mario Teguh memiliki cirri khas dalam memuji setiap orang dan memuji pertanyaan yang diberikan dengan kata super. Format program : Dialog interaktif/ Talk Show Target penonton : Pria dan wanita (pekerja) tahun Waktu siaran : Minggu pukul Host : Mario Teguh Tipe siaran : LIVE - Taping

14 Biodata Mario Teguh A. Mario Teguh (lahir di Makassar, 5 Maret 1956; umur 55 tahun) adalah seorang motivator dan konsultan asal Indonesia. Nama aslinya adalah Sis Maryono Teguh, namun saat tampil di depan publik, ia menggunakan nama Mario Teguh. Ia meraih gelar Sarjana Pendidikan dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang. Mario Teguh sempat bekerja di Citibank, kemudian mendirikan Bussiness Effectiveness Consultant, Exnal Corp. menjabat sebagai CEO (Chief Executive Officer) dan Senior Consultan. Beliau juga membentuk komunitas Mario Teguh Super Club (MTSC). B. Perjalanan Karir Mario Teguh Tahun 2010 kembali meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia, MURI, sebagai Motivator dengan Facebook Fans terbesar di dunia. Di tahun 2010, Beliau terpilih sebagai satu dari 8 Tokoh Perubahan 2009 versi Republika surat kabar yang terbit di Jakarta. Sebelumnya Beliau membawakan acara bertajuk Business Art di O Channel. Kemudian namanya semakin dikenal luas oleh masyarakat ketika ia membawakan acara Mario Teguh Golden Ways di Metro TV. Pada saat ini Mario Teguh dikenal sebagai salah satu motivator termahal di Indonesia. Di tahun 2003 mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia, MURI, sebagai penyelenggara seminar berhadiah mobil pertama di Indonesia.

15 70 C. Pengalaman Karir Mario Teguh BIMC as Head of Manager, Zamre Ab. Wahab Citibank Indonesia ( ) as Head of Sales BSB Bank ( ) as Manager Business Development Aspac Bank ( ) as Vice President Marketing & Organization Development Exnal Corp Jakarta (1994 present) as CEO, Senior Consultant, Spesialisasi : Business Effectiveness Consultant D. Pendidikan Mario Teguh Jurusan Arsitektur New Trier West High (setingkat SMA) di Chicago, Amerika Serikat, Jurusan Linguistik dan Pendidikan Bahasa Inggris, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang (S-1). Jurusan International Business, Sophia University, Tokyo, Jepang. Jurusan Operations Systems, Indiana University, Amerika Serikat, 1983 (MBA).

16 71 E. Buku Mario Teguh Becoming a Star (2006) One Million Second Chances (2006) Life Changer (2009) Leadership Golden Ways (2009) 3.2 Prosedur Yang Berlaku Di dalam proses penelitian yang dilakukan terbilang tidak mudah, karena penelitian ini akan digunakan dalam membuat skripsi sehingga terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam penelitian tersebut. Prosedur prosedur tersebut dilakukan untuk memperoleh data yang valid, akurat, dan terpercaya sehingga dapat digunakan untuk bahan penelitian skripsi ini. Penelitian yang akan dilakukan yaitu berupa penelitian kualitatif, dimana penulis harus mengetahui dan memahami arti dan tujuan dari penelitian kualitatif tersebut sehingga tahu apa saja yang harus dilakukan dalam penelitian, siapakah obyek yang menjadi target penelitian. Prosedur prosedur yang harus dilakukan penulis untuk melakukan sebuah penelitian: Menentukan obyek yang akan diteliti. Sebelum memulai sebuah penulisan skripsi, penulis terlebih dahulu menentukan siapakah yang akan menjadi obyek dalam penelitian tersebut. Obyek tersebut sudah ditentukan sebelumnya, karena obyek tersebut merupakan target untuk diteliti untuk mendapatkan hasil

17 72 penelitian yang sesuai dengan keinginan penulis. Obyek yang diteliti merupakan responden atau narasumber untuk memperkuat sebuah data atau informasi dalam sebuah program acara Mario Teguh Golden Ways. Membuat surat keterangan. Surat keterangan diperlukan penulis dalam melakukan sebuah penelitian. Surat keterangan didapatkan dari Universitas untuk melakukan survey ke Metro TV untuk memperoleh data data dan informasi yang dibutuhkan penulis untuk penulisan skripsi ini. Dengan adanya surat keterangan dari pihak Universitas kepada Metro TV untuk melakukan survey diharapakan proses penelitian dapat berjalan dengan lancar dan baik. Untuk melakukan observasi dan wawancara tidak memerlukan surat survey dikarenakan sudah dapat dikoordinasikan dengan pihak layanan mahasiswa universitas bina nusantara asalkan tidak mengganggu waktu kerja. Mengunjungi perusahaan. Setelah penulis mendapatkan surat survey dari pihak Universitas, maka penelitian dapat dilanjutkan dengan mengunjungi perusahaan dalam hal ini Metro TV. Penulis mengunjungi perusahaan dalam hal ini Metro TV untuk menyerahkan surat survey untuk memperoleh data data dan informasi yang dibutuhkan dalam proses penelitian. Saat mengunjungi Metro TV periset bertemu dengan Ibu Henny Puspitasari selaku PR & Publicity Manager. Setelah menyerahkan surat tersebut dan bertemu dengan pihak terkait, periset menunggu konfirmasi mengenai kapan data

18 73 data yang dibutuhkan dapat diperoleh. Pihak perusahaan akan menghubungi jika data data yang dibutuhkan telah siap dan penulis dapat mengambilnya kembali di Metro TV. Melakukan penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara. Responden yang menjadi target wawancara telah ditentukan terlebih dahulu untuk memperoleh hasil penelitian yang akurat dan tidak terjadi kesalahan dalam melakukan penelitian. Penelitian yang dilakukan harus sesuai dengan tujuan dari penulisan skripsi agar tidak terjadi penyimpangan dalam proses penulisan skripsi tersebut. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian ini tidaklah singkat, sehingga memerlukan waktu yang tidak sedikit agar memperoleh hasil yang sesuai dengan harapan dan tujuan penulis. Mencatat hasil penelitian. Dalam melakukan penelitiannya, penulis membawa peralatan pendukung untuk melakukan penelitian seperti alat tulis, buku untuk mencatat, alat perekam suara, untuk mencatat semua variabel yang diteliti. Hal ini guna mempermudah periset dalam memperoleh dan mencatat setiap data dan informasi secara mudah dan cepat. Hasil riset tersebut akan menjadi bukti bahwa penulis telah melakukan penelitian dan menjadi bahan untuk periset menuliskan sebuah penelitian serta membuat sebuah kesimpulan dari hasil penelitian. Penulis mencatat seluruh hasil observasi dan wawancara terhadap program acara Mario Teguh Golden Ways dari

19 74 obyek yang diteliti dalam hal ini karyawan Universitas Bina Nusantara bagian Layanan Mahasiswa. 3.3 Metode Pengumpulan data Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara terhadap responden yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam penulisan skripsi ini, penulis ingin menggali lebih dalam lagi kepada para responden dalam hal ini karyawan universitas bina nusantara bagian layanan mahasiswa dalam pekerjaan mereka sehari hari. Menurut Meleong teknik penelitian sebagai salah satu bagian penelitian merupakan salah satu unsur yang sangat terpenting. Sedangkan menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan, seperti dokumen dan lain-lain (Meleong, 2005: 157). Mulyana mengemukakan, peneliti studi kasus menelaah sebanyak mungkin data mengenai subyek yang diteliti menggunakan berbagai metode : wawancara, pengamatan, menelaah dokumen, hasil survey, dan data apapun yang menguraikan kasus secara terperinci. (Mulyana, 2001: 201) Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono, penelitian deskriptif adalah penelitian

20 75 yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara satu variabel dengan variabel lainnya. (Sugiyono, 2002:14). Sementara itu pendapat yang senada juga diungkapkan oleh Burhan Bungin, bahwa format deskriptif bertjuan untuk menjelaskan, meringkaskan variabel mandiri atau berbagai kondisi dan sitasi yang timbul di masyarakat yang menjadi obyek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi / fakta yang ada. Penelitian Deskriptif ertujuan untuk menampilkan gambaran mengenai setiap detail situasi, setting sosial, atau hubungan. Metode Deskriptif dapat diartikan sebaga prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta fakta yang tampak atau sebagaimana adanya usaha mendeskripsikan fakta fakta itu pada tahap permulaan tertuju pada usaha mengemukakan gejala gejala secara lengkap didalam aspek yang diselidiki agar jelas keadaan atau kondisinya. (Nawawi, 2003). Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang meneliti suatu gejala yang ada di kehidupan masyarakat dengan menggunakan cara-cara hidup, cara pandang maupun ungkapan-ungkapan emosi dari warga masyarakat yang diteliti sebagai datanya. Oleh karena itu data bersiat subjektif, karena menurut perspektif pelaku yang diteliti. Agar dapat memberikan interpretasi yang akurat dan sah terdapat data yang diperoleh, penelitian kualitatif sangat mementingkan penggunaan konteks, penggunaan studi kasus, dan integritas semangat peneliti untuk mengkaji

21 76 gejala sosial yang ada dengan lebih mendalam dalm sebuah kasus yang dibatasi oleh cakupan waktu dan aktifitas tertentu. ( Koentjaraningrat, 1989:84). Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan menggali atau membangun suatu proposisi atau menjelaskan makna dibalik realita. Peneliti berpijak dari realita atau peristiwa yang berlangsung di lapangan. Apa yang dihadapi dalam penelitian adalah dunia sosial kehidupan sehari-hari. Penelitian kualitatif berupaya memandang apa yang sedang terjadi dalam dunia tersebut dan melekatkan temuan-temuan yang diperoleh didalamnya. Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan. Hal ini dilakukan karea ontlogi alamiah menghedaki adanya kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan ari konteksnya (menurut Lincoln & Guba). Menurut mereka hal tersebut berdasarkan beberapa asumsi : 1. Tindakan pengamatan mempengaruhi apa yang dilihat, karena itu hubugan penelitian harus mengambil tempat pada keutuhan dalam konteks untuk keperluan pemahaman. 2. Konteks sangat menentukan dalam menetapkan apakah suatu penemuan mempunyai arti bagi konteks lainnya, yang berarti bahwa suatu fenomena hraus diteliti dalam keseluruhan pengaruh lapangan. 3. Sebagian nilai struktur nilai kontekstual bersifat determinatif terhadap apa yang akan dicari. (Moleong, 2001). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang datanya data kualitatif, umumnya dalam bentuk narasi atau gambar-gambar. Mungkin saja pada penelitian

22 77 kualitatif ada data-data berupa angka-angka tapi sebenarnya angka-anga tersebut hanya menjelaskan sesuatu, misalnya untuk menjelaskan keuntungan suatu perusahaan digunakan laporan keuangan berupa laporan laba rugi. (Kountur, 2004). Dalam konteks ilmu komunikasi penelitian dengan pendekatan kualitatif biasanya dilakukan dengan melacak secara sistematis dan langsung. Gejala-gejala komunikasi terkait dengan persoalan-persoalan sosial, politis dan kultural masyarakat. Kata langsung disini memiliki pengertian bahwa peneliti hadir dan mengamati kejadian-kejadian di lokasi, kemudian kata sistematis menunjuk pada karakter seperti disarankan oleh Weick (1959 : 569) dan juga Lindloff (1955:134) sebagai berikut ( Pawito, 2007): 1. Penelit mengamati gejala yang diteliti untuk waktu yang relatif lama dan terus menerus. Dalam hubungan ini kerapkali peneliti harus tinggal bersama sama di lokasi dan berbaur dengan obyek yang diteliti. 2. Peneliti memiliki kesadaran penuh terhadap gejala atau realitas yang diteliti dan membuat catatan-catatan yang jelas mengenai bagaimana pengamatan berlangsung, apa yang ditemui, dan mengungkapkan kesankesan terhadap gejala yang diamati. Rekaman wawancara atau transkrip hasil wawancara sangat penting bagi peneliti untuk nantinya dijadikan data otentik mengenai apa yang dikatakan oleh subjek penelitian : pandangan, penilaian, keinginan, dan perasaan mereka. 3. Peneliti membuat konstruksi laporan persoalan demi persoalan dengan mengacu pada catatan lapangan. Konstruksi disini termasuk berupa

23 78 kutipan tidak langsung dari apa yang dikemukakan subyek penelitian atau informan yang menjadi pijakan peneliti dalam mengemukakan pandanganpandangan mengenai gejala yang diteliti. Menurut Strauss & Corbin (1957) untuk meneliti bidang ilmu sosial dan khususnya komunikasi lebih tepat jika dilakukan dengan cara metode kualitatif. Mendalam untuk lebih mengetahui fenomena-fenomena tentang aspek kejiwaan, perilaku, sikap tanggapan, opini perasaan, keinginan, dan kemauan seseorang atau kelompok. Maka risetnya dilaksanakan dengan teknik-teknik wawancara yang menggali melalui studi kasus tertentu atau wawancara mendalam dan observasi terhadap suatu gejala, peristiwa, perilaku atau sikap tertentu dengan upaya mendekati informan bersangkutan sebagai obyek penelitian kualitatif. (Ruslan, 2004) Wawancara Wawancara dilakukan oleh penulis terhadap tiga orang responden yang telah ditentukan terlebih dahulu. Selama responden melakukan pekerjaannya, penulis hanya melihat dan meneliti saja. Dan setelah responden selesai melakukan pekerjaannya baru penulis melakukan wawancara untuk memperoleh data yang lebih lengkap. Metode pengumpulan data melalui wawancara adalah sebuah metode pengumpulan data dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden yang telah ditentukan sebelumnya untuk memperoleh hasil jawaban yang digunakan dalam proses penelitian.

24 79 Wawancara dilakukan tiga tahap, yang pertama penulis melakukan wawancara dengan Lela Nurlaila sebagai responden, lalu dilanjutkan dengan Nunuk Lestari dan terakhir wawancara dengan Robi Indra. Mereka bertiga merupakan karyawan Universitas Bina Nusantara bagian Layanan Mahasiswa yang sudah bekerja kurang lebih selama tiga tahun, sehingga data yang didapat merupakan data yang akurat karena mereka sudah lama bekerja di Bina Nusantara. Wanwancara dilakukan secara bergantian satu per satu agar penulis dapat fokus pada satu narasumber dan narasumber dapat dengan labih bebas mengutarakan apa yang ia ketahui tanpa ada rasa malu atau takut. Pertanyaan yang diajukan kepada narasumber dimulai dari pertanyaan umum ke khusus seperti biodata diri, profil pekerjaan, pengalaman bekerja, kesulitan yang pernah dihadapi, mengapa senang bekerja disini, lalu apakah televisi menjadi media sarana hiburan yang utama, pernah atau tidak menyaksikan Mario Teguh Golden Ways, bagaimana tanggapan setelah menyaksikan acara tersebut, adakah tanggapan mengenai sang motivator Mario Teguh, adakah nilai nilai yang dapat diambil khususnya untuk memotivasi diri dalam bekerja, adakah perubahan sikap, perilaku, dan pola pikir setelah menyaksikan acara tersebut, apakah acara ini harus dipertahankan atau tidak. Dalam mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dengan melakukan wawancara terhadap 3 responden selama satu hari penuh penulis sudah merasa cukup untuk mendapatkan data data dan informasi yang dibutuhkan untuk melakukan penulisan skripsi ini.

25 Teknik Analisis Data Moleong, menguti pendapat Bogdan dan Taylor mengenai analisis data, sebagai proses yang merinci usaha secraa formal untuk menentukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu. (Moleong, 1990:103). Dari pendapat tersebut diatas, penulis memahami bahwa analisis data merupakan tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti guna mencari, menata, dan merumuskan hipotesis rumusan secara sistematis dari catatan hasil wawancara key informan dan informan, untuk meningkatan pemahaman peneliti tentang kasus yang ditelitinya, serta menyajikan temuan bagi orang lain. Analisi data pada penelitian ini adalah dengan melakukan teknik deskriptif dengan model interaktif, dimulai dengan pengumpulan data (primer dan sekunder) reduksi data, penyajian data (kategori dan coding) kesimpulan dan cerifikasi data narasumber maupun company profile, strutur organisasi, table, dan grafik data (Neuman, 1997: 427). Proses analisa data mulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto da sebagainya (Meleong, 2005: 247). Untuk memenuhi keabsahan data yang sedang diteliti peneliti melakukan triangulasi. Triangulasi ialah kombinasi beragam sumber data, tenaga peneliti, teori dan teknik metodologi dalam suatu penelitian atas gejala sosial. Triangulasi diperlukan karena setiap teknik memiliki keunggulan dan kelemahan sendirinya.

26 81 Dengan demikian tringulasi memungkinkan tangkapan realitas secara lebih valid (McGraw Hills, 1978: 174). Trianggulasi memiliki empat tipe antara lain : 1. Trianggulasi Sumber: membandingkan dan mengecek alik derajad kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. 2. Trianggulasi Metode: terdapat dua strategi yaitu : (a). pengecekat derajad kepercayaan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data, (b). pengecekan beberapa derajad kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. 3. Trianggulasi Penyidik: memanfaatkan penelitian atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajad kepercayaan data yang membantu mengurangi kekeliruan dalam pengumpulan data. 4. Trianggulasi Teori: penggunaan sejumlah persfektif dalam menafsir satu set data. Jadi triangulasi membantu peneliti dengan cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kegiatan dan hubungan dari berbagai pandangan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber agar dapat membandingkan dan mengecek kepercayaan dari informasi yang didapat.

27 Keabsahan Penelitian Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mendukung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontorol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keafsahan data, yaitu: (Bryman 2008: 376) A. Kredibilitas, yaitu apakan proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Penerapan derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari non-kualitatif. Dalam menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik observasi secara terus-menerus dan sungguhsungguh, sehingga peneliti semakin mendalami fenomena social yang diteliti seperti apa adanya. Peneliti juga melakukan transkrip dari wawancara, kemudian coding, dan selective coding, sehingga bisa dianalisis dengan akurat. B. Tranferabilitas, yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain. konsep validitas itu menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam pupulasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada sample yang secara representatif mewakili populasi itu. Dalam penelitian ini kualitas transferbility menyajikan data deskriptif lebih lengkap, misalnya melalui

28 83 latar belakang informan, jawaban dari pertanyaan wawancara, peran informan dalam perusahaan, dan lain-lain. C. Dependability, yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. Pada penelitian ini dapat dikatakan dependability atau ketergantungan pada pebelitian ini dilakukan secara cermat dan berhati-hati menggunakan data yang dipercaya. Serta secara konsisten mendapatkan data dari wawancara langsung ataupun observasi langsung dari lapangan. Kemudian peneliti ini ditarik kesimpulan dengan menggunakan metode penelitian yang tepat. D. Konfirmabilitas, yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya di mana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan memperlihatkan hasil penelitian pada informan yang kemudian dikonfirmasi oleh informan agar hasil dapat lebih objektif. Untuk memenuhi standar konfirmabilitas, peneliti mendapatkan pernyataan dari informan tentang keabsahan laporan penelitian ini.

29 Permasalahan yang ada Dalam melakukan sebuah pekerjaan memang tidak mudahlah jika tidak didukung oleh niat dan motivasi dari diri sendiri untuk berusaha untuk bekerja dengan sebaik baiknya. Diperlukan totalitas dan profesionalitas dalam menjalankan setiap pekerjaan. Namun dalam penelitian ini penulis menemukan adanya permasalahan yang timbul dalam memotivasi diri sendiri untuk. Hal ini mungkin terjadi dikarenakan rutinitas keseharian yang dilakukan secara terus menerus sehingga menimbulkan kejenuhan dalam diri. Namun melalui acara Mario Teguh Golden Ways para responden memperoleh motivasi kerja mereka kembali dengan mengambil nilai nilai yang berharga yang disampaikan oleh sang motivator Mario Teguh. Mereka merasa dan mengalami perubahan baik dari tingkah laku, pola pikir, dan sikap setelah mendengarkan dan menyaksikan acara tersebut. Tidak jarang dari mereka merasa tema yang sedang dibahas sesuai dengan apa yang mereka alami sehingga sangat mengena dihati. Cara sang motivator Mario Teguh dalam membawakan acara Mario Teguh Golden Ways sangat menarik penontonnya sehingga mampu membius setiap perhatian melalui kata kata yang ia sampaikan. Sering kali para responden mengalami kendala dalam pekerjaan mereka, namun nilai nilai yang ditanamkan melalui acara Mario Teguh Golden Ways dapat mereka implementasikan dalam keseharian mereka terutama dalam memotivasi mereka dalam bekerja.

30 85 Tidak jarang tema yang diangkat sesuai dengan apa yang sedang dialami oleh responden, namun responden merasakan bahwa setiap tema yang disajikan memiliki nilai nilai yang dapat diambil sebagai bahan instropeksi diri untuk melakukan aktivitas sehari-hari khusunya dalam motivasi kerja. 3.5 Alternatif Pemecahan Masalah Saat ini perkembangan program acara televisi semakin pesat dengan banyaknya program acara baru yang bermunculuan. Namun sejalan dengan berkembangnya program televise tentu dibutuhkan program acara yang dapat membawa pengaruh positif terhadap penontonnya. Sehingga televisi bukan sebagai sarana untuk membuat seseorang menjadi bergantung dan bermalas malasan namun sebaliknya televisi dapat memberikan informasi positif yang dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari hari khususnya dalam dunia pekerjaan dengan memberikan motivasi yang dapat meningkatkan semangat dan konsentrasi kerja seperti tayangan Mario Teguh Golden Ways. Dalam mengatasi masalah yang ada penulis menggunakan teori stimulus respon dan teori motivasi dimana khalayak dapat memilih media apa yang mereka gunakan dalam hal ini televisi sebagai sarana memperoleh pengetahuan dan hiburan. Serta penggunaan teori stimulus respon dimana sender dalam hal ini Mario Teguh dalam acara Mario tegih Golden Ways memberikan pesan pesan melalui media penyaluran dalam hal ini televisi dan dapat diterima oleh penonton di rumah dan penonton di rumah dapat merasakan manfaat dari menyaksikan program acara tersebut dengan menghasilkan respon yang positif

31 86 dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari hari khususnya dalam dunia pekerjaan. Faktor pemilihan media yang digunakan dan dampak apa yang akan dihasilkan merupakan hal sangat mendasar dalam mempengaruh pola pikir seseorang. Penelitian dengan menggunakan teori stimulus respon serta teori motivasi menjadi salah satu unsur dalam mengatasi permasalahan yang ada dan dapat menjadi solusi bagi masalah yang ada. Penulis akan menggali informasi dan memperoleh data data yang dibutuhkan untuk penelitian ini dengan menggunakan metode wawancara untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan yang ada.

BAB 4 DESKRIPSI UMUM MEDIA METRO TV

BAB 4 DESKRIPSI UMUM MEDIA METRO TV BAB 4 DESKRIPSI UMUM MEDIA METRO TV 4.1. Profil Profil yang disajikan adalah profil seputar Metro TV sebagai stasiun tv yang secara langsung menayangkan program berita tentang kasus bom bunuh diri di GBIS,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profil Umum Perusahaan Nama Perusahaan : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav. 118-123 Telepon Fax Email Website Slogan

Lebih terperinci

Tahun 2010 kembali meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia, MURI, sebagai Motivator dengan Facebook Fans terbesar di dunia.

Tahun 2010 kembali meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia, MURI, sebagai Motivator dengan Facebook Fans terbesar di dunia. Mario Teguh adalah seorang muslim yang menjadi motivator dan konsultan bisnis dan kepribadian asal Indonesia. Agama Mario Teguh adalah Islam. Bagi yang menganggap bahwa Mario Teguh kristen, Anda salah

Lebih terperinci

BAB II LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. baik industry, perdagangan dan pariwisata maupun perkembangan sector lainnya

BAB II LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. baik industry, perdagangan dan pariwisata maupun perkembangan sector lainnya 1 BAB II LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Yayasan Pendidikan Lancang Kuning Dumai (YPLK) dalam upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam menunjang perkembangan berbagai sector

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berjalan dengan lancar. Alisjahbana (dalam Pateda dan Pulubuhu,

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berjalan dengan lancar. Alisjahbana (dalam Pateda dan Pulubuhu, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan orang lain. Tanpa bahasa, tentunya segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mengetahui sesuatu hal yang belum diketahui dengan cara metode sistematis dan terarah.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, teknologi komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi komunikasi memudahkan setiap orang untuk

Lebih terperinci

TAYANGAN MARIO TEGUH GOLDEN WAYS DI METRO TV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA

TAYANGAN MARIO TEGUH GOLDEN WAYS DI METRO TV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA TAYANGAN MARIO TEGUH GOLDEN WAYS DI METRO TV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA (Studi Korelasional Tayangan Mario Teguh Golden Ways di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU) Bonar Sibarani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi adalah sebuah media komunikasi yang terkenal dan berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB II PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan METRO TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000. Metro TV merupakan salah satu anak perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya. 1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini kita tidak bisa melepaskan diri dari media massa. Ini terbukti dari adanya berbagai program komunikasi melalui media massa seperti surat kabar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Dimaksud

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Dimaksud 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Dimaksud dengan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini merupakan suatu proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah. BAB III RUMUSAN PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pada dasarnya penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Ilmu komunikasi sebagai bagian dari ilmu sosial berinteraksi langsung

BAB 3 METODOLOGI. Ilmu komunikasi sebagai bagian dari ilmu sosial berinteraksi langsung BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian Ilmu komunikasi sebagai bagian dari ilmu sosial berinteraksi langsung dengan manusia, subjektif, memiliki jiwa, tanggapan, keinginan dan kemauan yang bebas. Hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 1962, stasiun televisi yang pertama kali muncul di Indonesia adalah TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menghibur dan membujuk. Beberapa stasiun TV yang berdiri di wilayah Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. menghibur dan membujuk. Beberapa stasiun TV yang berdiri di wilayah Jakarta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi program acara TV di Jakarta semakin meningkat dengan pesat yang bermunculan dilayar televisi. Stasiun TV yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya.sebagai mahluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu. Seiring dengan perkembangnya jaman dan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya.sebagai mahluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu. Seiring dengan perkembangnya jaman dan kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya.sebagai mahluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan salah satu media massa yang paling kuat pengaruhnya dalam pembentukan sikap dan kepribadian seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki media televisi seperti fungsi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki media televisi seperti fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu media massa yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki media televisi seperti fungsi audio visual

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media televisi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak membawa berkah bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media televisi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak membawa berkah bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan media massa di tanah air khususnya media televisi, saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas keseharian masyarakat. Kehadiran media televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media massa di era globalisasi membuat pola pikir masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media massa di era globalisasi membuat pola pikir masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media massa di era globalisasi membuat pola pikir masyarakat semakin berkembang. Seiring dengan berjalannya waktu, media massa berkembang pesat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting. 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang bertujuan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya eksperimen). Obyek

Lebih terperinci

BAB 1. stasiun televisi swasta nasional. Globalisasi informasi setiap media massa

BAB 1. stasiun televisi swasta nasional. Globalisasi informasi setiap media massa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi, hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Di jaman modern ini, masyarakat dapat dengan mudah dan menerima suatu informasi dari berbagai media massa. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah Berita Televisi. Berita Televisi tidak hanya dikemas dengan format Hardnews

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah Berita Televisi. Berita Televisi tidak hanya dikemas dengan format Hardnews BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyampaian informasi melalui media massa sangat beragam, salah satunya adalah Berita Televisi. Berita Televisi tidak hanya dikemas dengan format Hardnews melainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stasiun televisi yang pertama kali muncul di Indonesia yaitu pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27 tahun, sejak berdirinya TVRI penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi seperti yang dikatakan oleh Onong Uchyana Effendy adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini sebuah informasi sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat luas. Semakin pesatnya pertumbuhan media massa membuat minat masyarakat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan ini salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan ini salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan ini salah satu penyebabnya adalah karena masyarakat semakin membutuhkan media massa sebagai alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang ilmiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII,

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Belakang Penelitian dilakukan di salah satu perusahaan jasa transportasi yaitu PT Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII, No.34

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan. penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan. penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Sugiyono menjelaskan bahwa: Paradigma penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Tiada hari tanpa komunikasi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan berdasarkan subjek penelitan, data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Tidak berlebihan

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Tidak berlebihan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang positif di berbagai aspek, antara lain yang paling utama adalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang positif di berbagai aspek, antara lain yang paling utama adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa yang maju adalah bangsa yang cerdas dan mau membuka diri terhadap perkembangan zaman. Teknologi yang semakin canggih tidak lepasnya sebagai pendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut: Paradigma menurut Lexy J. Moleong merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo.

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, yang menggunakan kajian terperinci mengenai sub setting, subyek tunggal yang berupa peristiwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN

BAB V PENUTUP KESIMPULAN BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Kebijakan programming televisi merupakan pijakan televisi dalam menampilkan program acaranya. Karena programming sangat berperan penting bagi keberhasilan sebuah stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat atau berinteraksi dengan orang lain, bahasa menjadi hal yang sangat penting. Melalui bahasa, seseorang dapat menyampaikan gagasan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat belakangan ini. Berbagai media penyiaran saat ini dimungkinkan untuk dibuka. Industri penyiaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan BAB 3 PENDAHULUAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1 Penelitian Kualitatif Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Di samping kebutuhan mereka akan sandang, pangan, dan papan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi sebagai media komunikasi massa adalah mengutamakan suatu proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya saat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2007:6) adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media massa, seperti elektronok dan cetak yang memiliki bisnis inti media TV

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara mengenai perkembangan televisi pastinya terdapat banyak program,dan tidak semua program terlihat menarik. Oleh karena itu, untuk menciptakan sebuah program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat Penelitian ini berupa penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe ini hanya terbatas pada bahasan untuk menggambarkan suatu masalah,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa merupakan alat yang digunakan masyarakat untuk mendapatkan suatu informasi. Di era globalisasi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan minat terhadap efek pesan yang disampaikan melalui media massa telah berkembang sejak sebelum abad ke 20. Hal ini disebabkan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif berdasarkan judul penelitian yang digunakan yaitu Implementasi Etika Public Relations PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangatlah pesat, salah satu buktinya adalah banyak stasiun televisi yang bermunculan. Stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kota Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk merupakan daerah asal dari

Lebih terperinci

BAB 3 INTI PENELITIAN Sejarah dan Perkembangan PT. Media Televisi Indonesia (MetroTV)

BAB 3 INTI PENELITIAN Sejarah dan Perkembangan PT. Media Televisi Indonesia (MetroTV) BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Media Televisi Indonesia (MetroTV) METRO TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV) ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN ) Fathania Pritami Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan makna tertentu yang tidak dapat diungkapkan dengan angka angka atau secara

BAB III METODE PENELITIAN. dan makna tertentu yang tidak dapat diungkapkan dengan angka angka atau secara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan alasan suatu peristiwa mempunyai arti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai media komunikasi massa memiliki beberapa fungsi, yang sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli mengungkapkan banyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana dalam proses penelitian yang digunakan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya stasiun televisi yang mengudara di indonesia. kini stasiun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian 3.1.1 Deskripsi Latar Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT. LG Electronics Indonesia pada kegiatan Public Relations

Lebih terperinci

pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. 2

pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe dari penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PARADIGMA PENELITIAN Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana yang dikutip Dedy Mulyana, menurut Patton paradigma tertanam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Obyek penelitian ini terdiri dari 15 program berita sore

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian diskriptif kualitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di beberapa SPBU di Daerah Kabupaten Sleman tepatnya di SPBU Jl.Seturan, SPBU Kalasan, SPBU Jl. Magelang km 5, SPBU Jl. Monjali,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berhenti merokok, sehingga peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. berhenti merokok, sehingga peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengambilan keputusan dan faktor apa saja yang mempengaruhi pengambilan keputusan seorang perokok yang sudah berhenti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari kehidupan kita sehari hari. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai Peran Director Of Photography Dalam Proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai Peran Director Of Photography Dalam Proses BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian mengenai Peran Director Of Photography Dalam Proses Produksi Film Gie, penulis melakukan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesamanya agar apa yang disampaikan dapat

Lebih terperinci