APARTMENT DENGAN PENDEKATAN PENGHAWAAN ALAMI DI JAKARTA

Transkripsi

1 APARTMENT DENGAN PENDEKATAN PENGHAWAAN ALAMI DI JAKARTA Nama Penulis Laurents Bernatto Muara Karang, blok K8 U no bass_ketboll@yahoo.com Indartoyo Ir., MT (D2283) Wiyantara Wizaka, S.T., M.Arch (D3269)

2 ABSTRAK Jakarta sebagai pusat dari semua kegiatan pemerintahan, bisnis sosial, serta hiburan di Indonesia. Jakarta menjadi tujuan utama masyarakat lokal maupun luar daerah yang berbondong-bondong untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Karena dengan pertumbuhan penduduk yang tidak dibarengi dengan ketersediaan lahan sebagai tempat tinggal,sehingga harga tanah di Jakarta menjadi semakin mahal. Mengingat kembali isu yang gencar saat ini yaitu global warming, maka dari itu perlu adanya kesadaran membangun bangunan dengan konsep arsitektur berkelanjutan. Konsumsi energi terbesar dari bangunan di iklim tropis bersumber dari penghawaan buatan, AC memakan 60-70% dari total konsumsi energi. Sehingga adapun Keberlanjutan desain (Sustainable Design) mempunyai tujuan dalam efficiency energy sehingga keberadaan sumber daya tetap bisa dipertahankan dalam keberlanjutannya. Perwujudan dari penghematan energy pada karya tulis ini berfokus pada masalah penghawaan. Dengan cara memaksimalkan sistem penghawaan, baik secara alami maupun buatan diharapkan bisa terjadi penghematan energy yang cukup signifikan dan juga memenuhi kebutuhan penghuni Apartment akan udara segar. Kata Kunci : Apartment, Sustainable, Penghawaan alami, Penghawaan Buatan ABSTRACT Jakarta as the center of all government activities, social business, and entertainment in Indonesia. Jakarta is the main purpose of the local community and outside region to move in to have a better life. Due to population growth which is not equal by the amount availability of land, so that land prices in Jakarta is becoming more and more expensive. Global warming is a major issue, and therefore the need for building awareness using the concept of sustainable architecture. The largest energy consumption of buildings in tropical climates is Artificial air circulation, Air Conditioner consumes 60-70% of total energy consumption. So as for the design of Sustainability have a goal in energy efficiency so that the existence of resources it can be maintained in its sustainability. The realization of energy savings in this paper focuses on the problem natural air ventilation. By maximizing natural ventilation systems, both natural and artificial air circulation is expected to place significant energy savings in the needs of the apartment residence. Keywords : Apartment, Sustainable, Natural air ventilation, Artificial air ventilation

3 PENDAHULUAN Perkembangan kota Jakarta sebagai ibukota negara berlangsung dengan cepat. Dengan banyaknya pembangunan disana-sini semakin mengukuhkan Jakarta sebagai pusat dari semua kegiatan pemerintahan, bisnis sosial, serta hiburan di Indonesia. Jakarta menjadi tujuan utama masyarakat lokal maupun luar daerah yang berbondong-bondong untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Namun perkembangan kota Jakarta yang pesat dengan jumlah penduduk yang kian bertambah hingga 4% atau sekitar orang per tahunnya (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta, 2005) yang tidak dibarengi dengan ketersediaan lahan sebagai tempat tinggal,sehingga harga tanah di Jakarta menjadi semakin mahal. Di lain sisi kehidupan di perkotaan tidak terlepas dari kejenuhan akan rutinitas serta aktivitas harian yang serba padat, hal ini yang menyebabkan tingkat rasio kemungkinan stress di kota-kota besar seperti Jakarta cukup tinggi. Ditengah-tengah tuntutan serta rutinitas hidup, banyak orang yang mencari hiburan ataupun rekreasi untuk sekedar melepas kepenatan dari aktivitas sehari-hari. Munculnya pusat perbelanjaan bagi sebagian besar masyarakat kota di anggap sebagai salah satu alternatif hiburan serta rekreasi, melihat fenomena beberapa tahun belakangan ini dimana pusat perbelanjaan tidak hanya di tujukan sebagai tempat belanja namun juga tempat bersosialisasi serta mencari sarana hiburan dan rekreasi. Apartment terbanyak akan dibangun adalah di DKI Jakarta dengan jumlah penduduk sekitar sepuluh juta jiwa. Apartment merupakan jawaban yang paling rasional untuk mengatasi ledakan penduduk, menghilangkan kawasan kumuh, komitmen menjaga lingkungan, efisiensi lahan dan upaya mendekatkan warga dengan tempat kerjanya. METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilakukan ialah menganalisa penghawaan pada ruangan dengan menggunakan software ecotect dimana akan di ukur bentukan yang paling cocok untuk diterapkan berdasarkan bukaan, penyebaran udara pada ruangan serta efisiensi bentuk pada ruangan. Setelah menganalisa bentuk dan besaran bukaan pada ruangan lalu dicocokan dengan bentukan site pada tampak berdasarkan arah angin yg berhembus paling dominan ke tapak. Hasil dari analisis akan dihasilkan dalam bentuk gambar dan keterangan sehingga memudahkan untuk dipahami, dan hasilnya akan di aplikasikan dalam desain nanti.

4 HASIL DAN BAHASAN Dari hasil dan analisa bentukan massa ruangan. Gambar Ruangan Penghawaan alami Sumber: Dokumentasi Pribadi Gambar floor plan unit studio Sumber: Dokumentasi Pribadi Gambar Floor plan 1 b Gambar Floor plan

5 Sumber: Dokumentasi Pribadi bedroom unit Sumber: Dokumentasi Pribadi Gambar Floor plan 2 bedroom unit

6 Sumber: Dokumentasi Pribadi Zoning o Horizontal Gambar : Zoning horizontal PRIVATE SEMI PRIVATE PRIVATE SEMI PUBLIK SERVICE PUBLIK Sumber: Dokumentasi Pribadi Gambar : Zoning vertikal

7 kamar Private Kamar Fasilitas penunjang Ruang terbuka hijau Fitness Center Semi private Meeting room Parkir bioskop Media Foodcourt retail Briefing Lobby Pengelola Mini Market, Cafe & Atm Me & Utilitas Plaza Parkir Sumber: Dokumentasi Pribadi Semi private Semi private Publik, semi publik, service Konsep Bentuk Gubahan Massa Bangunan Kesimpulan dari gubahan massa:

8 Gambar Perspektif massa Gubahan massa berbentuk persegi panjang yang pipih untuk mengatasi permasalahan pada angin. Lalu pada lantai tertentu ruangan pada unit dikosongkan untuk penghijauan sebagai pemasukan angin pada lantai bangunan. Tanaman sangat efektif dalam memberi pembayangan dan juga membantu mengurangi panas yang diterima. Tanaman juga menyerap radiasi dalam proses fotosintesis yang akhirnya menyebabkan lingkungan menjadi dingin. Gubahan massa bangunan terbentuk mengikuti analisa potensi lingkungan yang berada di sekitar tapak, Orientasi matahari, angin, view serta pencapaian ke tapak. Kemudian tinggi rendah bangunan di dapat dari pengaturan kamar jumlah penghuni apartment. Pembagian dua tower apartment di peruntukkan sebagai tempat yang studio 1 bedroom dan 2 bedroom dan yang 3 bedroom. Orientasi bangunan di miringkan mengikuti arah angin yang bersumber dari arah utara yang merupakan kedatangan angin yang berdominasi. Selain itu untuk mengurangi panas matahari yang masuk dari arah timur ke barat. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat di tarik dari hasil penelitian ini adalah bahwa untuk mendapatkan penghawaan alami yang optimal bagi ruangan hunian apartment perlu diketahui besaran arah angin yang paling dominan berasal dari mana serta mengetahui kebutuhan besaran bukaan pada tiap ruangan hunian serta juga di pengaruhi luasan ruang, sehingga faktor-faktor yang saling terkait tersebut kita dapat menentukan besaran bukaan tersebut. REFERENSI Allard, F., Ghiaus C. (2005). Natural Ventilation in the urban environment. UK : Bath Press. Claudia Dinep and Kristin Schwab. (2010). Sustainable Site Design

9 Frick, H. diterjemahkanolehmulyani, T. H. (2007). Dasar-dasarArsitekturEkologis. Jakarta :Kanisius. jerry Yudelson. (2009) Green Building Through Integrated Design Juwana, J.S. (2005). PanduanSistemBangunanTinggi. Jakarta : Erlangga Karlen, M.(2004).PerencanaanRuang. Erlangga : John Wiley & Sons Karlen, M.,Benya, J. (2007). Dasar-dasarDesainPencahayaan. Jakarta : Erlangga Karyono, T.H. ArsitekturKemapananPendidikanKenyamanandanPenghematanenergi Krishan, A., Yannas, S., Baker,N.,Szokolay,S.V. (2001).Climate Responsive Architecture.India : Tata McGraw-Hill Education McDowall, R. (2006). Fundamentals of HVAC Systems. USA :Elsevier Printing Pena, P.M., Parshall, S.A. (2001). Problem Seeking. New York : John Wiley & Sons Steven V Szokolay. (2008). Introduction to Architecture Science Woodrow W. Clark, II, Ph.D. (2010). Sustainable Communities Design Handbook

10 Wond, N.H., Chen, Y. (2009). Tropical urban heat islands : climate, buildings, and greenery. USA : Taylor & Francis Yeang, K. (1996). Bioclimaticallyskyscraper. Inggris : Wiley-academy\ RIWAYAT PENULIS Laurents Bernatto lahir di kota Jakarta pada 18 April Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang arsitektur pada tahun Saat ini bekerja sebagai freelance 3d artist exterior dan interior.