BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Transkripsi

1 168 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap data observasi partisipatif dan intrepretasi hasil wawancara mendalam dengan subyek penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Identifikasi masalah Keputusan manajemen yaitu pengangkatan Mr A (manajer keuangan) dan Mr B (manajer makanan dan minuman) menjadi GM in charge 1 dan GM in charge 2. Pengangkatan tersebut tidak melalui rapat umum manajemen dan tidak mendapat persetujuan resmi dari jajaran HOD karena merupakan keputusan sepihak pemilik hotel. Pengangkatan ini pula tidak mengikuti prosedur yang biasa ada di industri perhotelan dan tidak mengikuti rekomendasi dari manajemen pusat. Berita ini juga tidak diinformasikan secara resmi oleh pihak manajemen sehingga memunculkan polemik berupa isu negatif yang berkembang bebas di kalangan karyawan juga HOD lainnya terkait pengangkatan keduanya. Isu yang diabaikan kemudian perlahan menjadi sebuah krisis manajemen, dimana kalangan publik internal perusahaan tidak memberikan dukungan terhadap manajemen dengan anggapan kedua manajer tidak memenuhi kualifikasi untuk menggantikan posisi GM.. Keberadaan keduanya

2 169 justru mempersulit hubungan komunikasi khususnya di badan PR dalam kegiatan komunikasi sehari-hari. Goyangnya sendi-sendi perusahaan bisa terlihat dari grafik keluar masuknya karyawan dengan rata-rata 5 6 orang karyawan yang mengajukan pengunduran diri setiap bulannya. Hal ini juga menjadi pukulan telak bagi departemen human resources. Situasi ini kemudian diperparah dengan hanya ada satu saja praktisi PR yang bertanggung jawab untuk mengerjakan semua pekerjaan PR, sehingga tidak adanya tim penanggulangan krisis yang dibentuk menjadi alasan krisis ini terkesan dibiarkan saja berlarut-larut. Belum lagi posisinya yang tidak kuat dalam struktur organisasi perusahaan menyebabkan PR tidak bias berfungsi dengan maksimal Analisis Krisis Tidak berjalannya komunikasi yang efektif antara pihak manajemen dan karyawan khususnya pada badan PR. Memang pada teorinya pun komunikasi selalu memiliki hambatan baik dari internal maupun dari faktor eksternal lainnya. Dalam kasus ini hambatan komunikasi jelas dilatar belakangi perbedaan dalam kerangka struktur sosial, kepercayaan, pendidikan, umur, pola pikir, hobi, serta gaya bahasa atau keahlian berbahasa. Hal ini menyebabkan komunikasi internal organisasi khususnya dalam garis vertikal, yaitu downward dan upward communication tidak sesuai dengan apa yang diteorikan oleh pakar komunikasi.

3 170 Krisis tersebut terjadi karena tidak adanya pihak yang berupaya untuk meredam atau mengatasi krisis ini. Terlebih kondisi pada badan PR yang memiliki keterbatasan sumber daya, waktu dan tenaga dalam membentuk tim khusus penanggulangan krisis tersebut. Krisis terjadi pada ranah komunikasi internal organisasi lebih tepatnya terjadi pada komunikasi vertikal yaitu upward dan downward communication antara kedua manajer dengan praktisi PR. Siapa yang mampu mengatasi krisis tersebut, dimana siapa yang mampu mengatasinya adalah orang yang menimbulkan krisis itu sendiri, yaitu pemilik hotel Isolasi Krisis Dua tahapan yang dilakukan sebelumnya kenyataannya tidak didukung dengan upaya isolasi krisis yang baik. Hal ini disebabkan oleh baik pihak praktisi PR maupun manajemen kurang menyadari pentingnya krisis ini harus terus diperhatikan perkembangannya sehingga tidak semakin berdampak buruk nantinya. Keterbatasan waktu dan tenaga yang dimiliki oleh PR ditambah dengan keacuhan pihak manajemen membuat krisis ini terus berpotensi menular ke aspek yang tidak diinginkan Strategi Penanggulangan Krisis Strategi yang diambil di awal-awal krisis hingga ke pertengahan krisis adalah strategi defensif (defensive strategy) yaitu strategi dimana manajemen tidak melakukan apa-apa, mengulur-ulur waktu, dan justru membentengi diri

4 171 (stone walling). Hal ini terjadi karena definisi yang sempit dan dampak dari krisis yang diinterpretasikan oleh manajemen. Penemuan ini sesuai dengan hasil wawancara mendalam yang dilakukan dan observasi partisipatif selama kurun waktu penelitian 12 bulan. Tujuan yang kemudian ditargetkan oleh praktisi PR yakni adanya strategi adaptif yang dilakukan oleh manajemen dan pemilik hotel membawanya untuk melakukan pendekatan secara personal dan bertahap kepada pemilik hotel guna membangkitkan pola pikir yang strategis. Pendekatan ini kemudian berbuah manis menjadi keputusan pemilik hotel yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2012 yang diinformasikan secara resmi oleh pihak manajemen melalui . Keputusan tersebut berisikan penjelasan bahwa Mr A dan Mr B diangkat menjadi EAM 1 dan 2. EAM sendiri adalah Executive Assistant Manager yang mana jika dilihat dari struktur organisasi yang lebih luas lagi, EAM berada di bawah posisi GM. Sampai saat ini pun, posisi GM masih dinyatakan kosong. Keputusan ini juga belum mencapai target yang diinginkan oleh PR yakni pengangkatan pemimpin tunggal yang secara resmi diinformasikan melalui media komunikasi aktif yang berlaku di Aston at Kuningan Suites Program Pengendalian Tidak ada program pengendalian nyata yang dilakukan oleh pihak manajemen menyusul dilakukannya strategi adaptif sebelumnya. Krisis ini

5 172 bagi sebagian pihak dianggap selesai dan tidak lagi memerlukan perhatian khusus. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan dan hasil temuan penelitian di lapangan, adapun yang menjadi saran dari peneliti diantaranya: a. Agar dipilih satu saja pemimpin diantara keduanya atau mencari pemimpin baru dari luar lingkungan perusahaan. Pengangkatan pimpinan tunggal adalah mutlak dalam hotel Aston at Kuningan Suites. Pimpinan juga sebaiknya diusahakan didapat melalui proses perekrutan yang resmi melalui manajemen pusat. Calon GM yang dianggap paling memenuhi kualifikasi lah yang nantinya berhak menduduki posisi GM yang saat ini kosong. b. Intervensi pemilik hotel sebaiknya mulai dikurangi mengingat hotel sudah menggunakan jasa manajemen yaitu Aston Internasional. Pemilik hotel jelas memiliki kuasa yang tidak dapat dibantah lagi, namun bukan berarti pemilik hotel bisa melakukan intervensi terhadap kegiatan operasional hotel dan restoran. Itu sebabnya pemimpin tunggal yang tidak dipilih hanya berangkat dari kedekatan hubungan dengan pemilik hotel, sehingga nantinya posisinya lebih kuat dalam mendiskusikan instruksi dari pemilik hotel jika memang ada keputusan-keputusan yang memerlukan pertimbangan dan pengecekan ulang agar tidak terjadi krisis serupa.

6 173 c. Agar dibentuk tim PR yang terdiri dari manager, officer dan staf administrasi. PR sebaiknya memiliki tim sendiri. Mengingat ruang lingkup yang tidak terlalu besar, namun tanggung jawab yang tidak sedikit pula, setidaknya PR Aston at Kuningan Suites cukup kuat jika dijalankan oleh minimal 2 orang dengan posisi satu sebagai manajer dan yang lainnya sebagai PR admin yang fokus mengerjakan administrasi kehumasan. d. Seluruh pihak manajemen sebaiknya perlu memperkuat posisi PR di dalam struktur organisasi. PR yang telah memiliki tim yang cukup, juga harus mendapat pengakuan dari pihak manajemen bahwa posisinya sangat strategis dan memiliki akses khusus sehingga setiap saat ia dapat berhubungan secara mudah dengan pihak manajemen termasuk dengan pemilik hotel. e. Dalam jangka pendek, agar diselenggrakan training penanggulangan krisis bagi pihak manajemen hotel. Pihak HRD sebaiknya mulai merencanakan training khusus yang wajib diikuti oleh jajaran manajemen yang ditujukan agar semua HOD dan EAM mulai saat ini harus paham benar dengan definisi krisis, faktor penyebabnya, langkah penanggulangannya, serta peran masing-masing orang di dalam penyusunan strategi peredaman krisis.

BAB I PENDAHULUAN. Bermula dari hambatan yang dialami praktisi Public Relations hotel

BAB I PENDAHULUAN. Bermula dari hambatan yang dialami praktisi Public Relations hotel 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bermula dari hambatan yang dialami praktisi Public Relations hotel bintang 4, Aston at Kuningan Suites, dalam mengarahkan rekan-rekan media yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi dalam sebuah perusahaan khususnya dan umumnya organisasiorganisasi lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

Pengetahuan Public Relations dalam Mendukung Peran Sekretaris di Perusahaan

Pengetahuan Public Relations dalam Mendukung Peran Sekretaris di Perusahaan Pengetahuan Public Relations dalam Mendukung Peran Sekretaris di Perusahaan Oleh SWE Handayani Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNSA I. Latar Belakang Public relations atau dalam bahasa

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S-1) Komunikasi Bidang Studi Public Relations.

SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S-1) Komunikasi Bidang Studi Public Relations. AKTIVITAS KOMUNIKASI KE BAWAH (DOWNWARD COMMUNICATION) DAN KE ATAS (UPWARD COMMUNICATION) ANTARA PIMPINAN DAN KARYAWAN PT. ABADISTONE MINERAL PACIFIC DI JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama dari sekian banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama dari sekian banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama dari sekian banyak sumber potensi yang mendukung keberhasilan sebuah organisasi. Sumber Daya Manusia (SDM) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu organisasi atau perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dukungan dan citra publik yang berkaitan dengan aktivitas dan perkembangan organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Manusia memiliki pikiran, perasaan, status, keinginan, dan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Manusia memiliki pikiran, perasaan, status, keinginan, dan latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi.

Lebih terperinci

Analisa Kebutuhan Sumber Daya Manusia Modul ke:

Analisa Kebutuhan Sumber Daya Manusia Modul ke: Analisa Kebutuhan Sumber Daya Manusia Modul ke: Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Teknik Kreatif www.mercubuana.ac.id Program Studi Desain Produk Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari bab

Lebih terperinci

PENGARUH PERBEDAAN BUDAYA PEMIMPIN TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN MIDDLE MANAGER HOTEL PHOENIX YOGYAKARTA

PENGARUH PERBEDAAN BUDAYA PEMIMPIN TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN MIDDLE MANAGER HOTEL PHOENIX YOGYAKARTA PENGARUH PERBEDAAN BUDAYA PEMIMPIN TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN MIDDLE MANAGER HOTEL PHOENIX YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena organisasi tidak akan dapat berjalan tanpa adanya

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena organisasi tidak akan dapat berjalan tanpa adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu aspek penting dalam sebuah organisasi. Hal ini disebabkan karena organisasi tidak akan dapat berjalan tanpa adanya komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, bila manusia berada dalam keadaan sendiri atau hidup sendiri, yang akan terjadi adalah perasaan tidak berarti yang membuat hidup terasa sulit,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PANITIA SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PANITIA SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PANITIA SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 JL. MEDAN MERDEKA TIMUR NOMOR 16 JAKARTA 10110 KOTAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan, pada umumnya manusia menjadikan usaha atau perkerjaan sebagai salah satu cara untuk mendapatkan semua yang dibutuhkan. Umumnya kebutuhan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk dan berkembang secara signifikansi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan peneliti, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : Penelitian komunikasi internal ini ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Humas dapat

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Humas dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hubungan masyarakat atau biasa disingkat Humas adalah praktek mengelola penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Humas dapat mencakup sebuah

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 177 UU No. 34 tahun 2004 yang menyebutkan bahwa pemerintah daerah dapat

BAB I PENDAHULUAN. 177 UU No. 34 tahun 2004 yang menyebutkan bahwa pemerintah daerah dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) didasarkan pada Pasal 177 UU No. 34 tahun 2004 yang menyebutkan bahwa pemerintah daerah dapat memiliki BUMD yang pembentukan,

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Setelah kita mempelajari proses perencanaan, kemudian dilakukan proses rekrutmen, seleksi, selanjutnya yang akan kita bahas adalah tentang pelatihan dan pengembangan karyawan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial dimana tidak dapat hidup sendiri serta memiliki rasa ingin tahu dan ingin berkembang. Salah satu caranya adalah dengan melakukan komunikasi.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang dilakukan peneliti,maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : Penelitian dalam komunikasi internal

Lebih terperinci

K O M I S I I N F O R M A S I

K O M I S I I N F O R M A S I K O M I S I I N F O R M A S I PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN TATA TERTIB KOMISI INFORMASI PROVINSI KEPULAUAN RIAU BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Komisi Informasi

Lebih terperinci

Kedudukan PR dalam Organisasi. Dosen: Ade Suryani, M.Soc.Sc

Kedudukan PR dalam Organisasi. Dosen: Ade Suryani, M.Soc.Sc Kedudukan PR dalam Organisasi Dosen: Ade Suryani, M.Soc.Sc TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Kriyantono, 2008) Menciptakan pemahaman (mutual understanding) antara perusahaan dengan publiknya Membangun citra korporat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menerima dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. mampu menerima dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan suatu tindakan yang memungkinkan kita untuk mampu menerima dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan. Komunikasi menjembatani

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N B A B I P E N D A H U L U A N I. LATAR BELAKANG Pengambilan keputusan dalam penyelesaian masalah adalah kemampuan mendasar bagi praktisi kesehatan, khususnya dalam asuhan keperawatan dan kebidanan. Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi, komunikasi dilaksanakan untuk menggerakkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi, komunikasi dilaksanakan untuk menggerakkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu organisasi, komunikasi dilaksanakan untuk menggerakkan aktivitasnya. Komunikasi merupakan unsur pokok dalam suatu organisasi karena di dalam organisasi

Lebih terperinci

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social L1 Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social Responsibility (CSR) & Corporate Communication GlobalTV, yaitu Bapak Hendra Eteng. Menurut Anda, 1. Apa itu public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai alat interaksi makhluk sosial. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations KESALAHAN ETIKA Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations Kesalahan Etika Modul 5 Syerli Haryati, SS. M.Ikom 0812-966 2614 Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi anggota organisasi. Adanya komunikasi yang efektif dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. bagi anggota organisasi. Adanya komunikasi yang efektif dalam organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang efektif dalam suatu organisasi merupakan perekat bagi anggota organisasi. Adanya komunikasi yang efektif dalam organisasi berarti kualitas komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menghibur dan membujuk. Beberapa stasiun TV yang berdiri di wilayah Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. menghibur dan membujuk. Beberapa stasiun TV yang berdiri di wilayah Jakarta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi program acara TV di Jakarta semakin meningkat dengan pesat yang bermunculan dilayar televisi. Stasiun TV yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern seperti saat ini perkembangan dunia pariwisata di

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern seperti saat ini perkembangan dunia pariwisata di BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di era modern seperti saat ini perkembangan dunia pariwisata di bidang perhotelan di rasa semakin berkembang. Jakarta adalah salah satu kota tujuan wisata yang

Lebih terperinci

ASPEK MANAJEMEN & ORGANISASI

ASPEK MANAJEMEN & ORGANISASI ASPEK MANAJEMEN & ORGANISASI Lingkup Manajemen Perencanaan (Planning) Fungsi Manajemen Pengorganisasian (Organizing) Pelaksanaan (Actuating) Goal/target usaha Pengawasan (Controlling) Lingkup Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar dapat berinteraksi dengan manusia lainnya. Dengan komunikasi orang dapat mengorganisir dan menjadikan orang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar dapat berinteraksi dengan manusia lainnya. Dengan komunikasi orang dapat mengorganisir dan menjadikan orang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya komunikasi memiliki ruang lingkup sangat luas, yaitu hampir di semua aspek kehidupan. Komunikasi adalah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN BAB V PENUTUP Bab terakhir ini akan menjelaskan kesimpulan hasil penelitian yang sudah dilakukan dan dianalis. Bab ini juga memberikan saran terkait dengan masalah yang diteliti untuk pengembangan selanjutnya

Lebih terperinci

MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI DALAM ORGANISASI Chapter KOMUNIKASI Definisi Komunikasi : Proses pertukaran dan pemahaman informasi yang dilakukan dua orang atau lebih, biasanya dengan tujuan memotivasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 66 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Sinar Mutiara Indah Perusahaan konstruksi CV Sinar Mutiara (SMI) didirikan pada tahun 1970, dengan tujuan utama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta

Lebih terperinci

ORGANISASI PEMASARAN RUMAH SAKIT. Sabtu, 21 Feb 2009

ORGANISASI PEMASARAN RUMAH SAKIT. Sabtu, 21 Feb 2009 ORGANISASI PEMASARAN RUMAH SAKIT Sabtu, 21 Feb 2009 Organisasi Pemasaran Rumah Sakit Penanganan fungsi pemasaran dalam pengelolaan rumah sakit A. Menggabungkan dengan fungsi yang sudah ada (humas / perencanaan)

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/126/2017 TENTANG KOMITE PERLINDUNGAN KESEHATAN TENAGA KERJA INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/126/2017 TENTANG KOMITE PERLINDUNGAN KESEHATAN TENAGA KERJA INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/126/2017 TENTANG KOMITE PERLINDUNGAN KESEHATAN TENAGA KERJA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. HRD ( human resource department). Sumber daya manusia adalah satu-satunya. mengendalikan sumber daya yang lain dalam organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. HRD ( human resource department). Sumber daya manusia adalah satu-satunya. mengendalikan sumber daya yang lain dalam organisasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya

Lebih terperinci

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan :

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan : Nama : Yohanna Enggasari Pertanyaan : 1. Definisikan manajemen dan organisasi serta mengapa manajemen diperlukan dalam sebuah organisasi? 2. Sebutkan fungsi fungsi manajemen dan berikan contoh kegiatan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN 42 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara Hasil penelitian mengenai konsep penelitian sebagaimana peneliti telah melakukan wawancara untuk mengumpulkan data yang telah dilakukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil Wawancara

LAMPIRAN. Hasil Wawancara L1 LAMPIRAN Hasil Wawancara Dengan: Esther Melinda Jabatan: Human Resource Manager Tanggal: 20 Maret 2013 1. PT BINTANG SEMPURNA perusahaan yang bergerak di bidang apa dan sejak kapan berdiri nya? PT BINTANG

Lebih terperinci

Profil Sarjana Humas. Edited by: Sumartono S.Sos., MSi

Profil Sarjana Humas. Edited by: Sumartono S.Sos., MSi Profil Sarjana Humas Edited by: Sumartono S.Sos., MSi Profil Lulusan Sarjana Komunikasi Lulusan Program Studi ini disiapkan untuk menjadi seorang generalis di bidang komunikasi yang memahami bidang penerapan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.38, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Pengangkatan. Kepala LP Klas I. Syarat. Tata Cara.

BERITA NEGARA. No.38, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Pengangkatan. Kepala LP Klas I. Syarat. Tata Cara. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.38, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Pengangkatan. Kepala LP Klas I. Syarat. Tata Cara. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dan bekerja sama dalam sebuah organisasi. Menurut Shockley-Zalabak (2009:14), organisasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dan bekerja sama dalam sebuah organisasi. Menurut Shockley-Zalabak (2009:14), organisasi adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang lain. Hakikat manusia yang merupakan makhluk sosial membuat manusia memiliki keterbatasan kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan, karyawan merupakan salah satu aset penting.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan, karyawan merupakan salah satu aset penting. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam suatu perusahaan, karyawan merupakan salah satu aset penting. Produktivitas dan efisiensi kerja akan tercipta apabila karyawan bekerja sesuai dengan

Lebih terperinci

Materi Minggu 6. Pengambil Keputusan Strategik: Manajer Strategik dan Corak Manajemen Strategik

Materi Minggu 6. Pengambil Keputusan Strategik: Manajer Strategik dan Corak Manajemen Strategik M a n a j e m e n S t r a t e g i k 29 Materi Minggu 6 Pengambil Keputusan Strategik: Manajer Strategik dan Corak Manajemen Strategik 6.1 Direksi Corporate Menurut UU No. 40 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 5 tentang

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Selama melaksanakan kerja praktek, penulis ditempatkan di divisi HR Center Bidang Career Development PT Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

PASANGAN CALON TUNGGAL DALAM PILKADA, PERLUKAH DIATUR DALAM PERPPU? Oleh: Zaqiu Rahman *

PASANGAN CALON TUNGGAL DALAM PILKADA, PERLUKAH DIATUR DALAM PERPPU? Oleh: Zaqiu Rahman * PASANGAN CALON TUNGGAL DALAM PILKADA, PERLUKAH DIATUR DALAM PERPPU? Oleh: Zaqiu Rahman * Naskah diterima: 10 September 2015; disetujui: 16 September 2015 Pasangan Calon Tunggal Dalam Pilkada Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang selalu berubah dengan cepat. Keadaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang selalu berubah dengan cepat. Keadaan ini menuntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya sebuah organisasi selalu berupaya untuk meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang dimiliki untuk menghadapi dan berperan dalam lingkungan hidup

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Tuntutan gencar misalnya aksi-aksi demonstrasi

Lebih terperinci

Interview Guide A. Pertanyaan Ditujukan Kepada General Affair and Communication Department selaku Public Relations (PR) Perusahaan

Interview Guide A. Pertanyaan Ditujukan Kepada General Affair and Communication Department selaku Public Relations (PR) Perusahaan LAMPIRAN Interview Guide A. Pertanyaan Ditujukan Kepada General Affair and Communication Department selaku Public Relations (PR) Perusahaan 1. Bagaimana PR menyikapi isu bencana alam yang pada saat itu

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Indonesia Communication sudah cukup lama mengalami krisis finansial di dalam

BAB IV PENUTUP. Indonesia Communication sudah cukup lama mengalami krisis finansial di dalam digilib.uns.ac.id BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Dari kronologi krisis yang ada diketahui bahwa PT. Syakira Ghyna Rajawali Indonesia Communication sudah cukup lama mengalami krisis finansial di dalam perusahaan.

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek. PT UOB KayHian. Securities mempunyai 9 cabang (branch) dan 9 anak cabang (cyber

BAB I PENDAHULUAN. Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek. PT UOB KayHian. Securities mempunyai 9 cabang (branch) dan 9 anak cabang (cyber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT UOB KayHian Securities merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang Pasar Modal. Aktifitas kegiatan perusahaannya adalah Perantara Pedagang Efek dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah kepemimpinan (leadership). Siagian (2006:62) mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah kepemimpinan (leadership). Siagian (2006:62) mengemukakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepuasan kerja merupakan masalah strategis, karena tidak terpenuhinya kepuasan kerja akan berdampak pada hasil kerja yang kurang baik. Menciptakan kepuasan kerja karyawan

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : II (Dua) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Internal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

HUMAS PEMERINTAH Penulis: : Betty Wahyu Nilla Sari, S.T.P.

HUMAS PEMERINTAH Penulis: : Betty Wahyu Nilla Sari, S.T.P. HUMAS PEMERINTAH Penulis: : Betty Wahyu Nilla Sari, S.T.P. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah bisnis tidak dapat bergerak apalagi berkembang tanpa adanya campur tangan sumber daya manusia atau SDM. Wirawan (2009 : 1) menjelaskan bahwa SDM merupakan sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, khususnya di Jakarta, berpengaruh secara signifikan pada meningkatnya fungsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ini menuntut perusahaan untuk terus berbenah diri dengan melakukan perubahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. ini menuntut perusahaan untuk terus berbenah diri dengan melakukan perubahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi sebagai era tanpa batas yang tercermin dengan adanya kebebasan dalam berusaha, kebebasan dalam berpendapat dan dalam bersaing. Hal ini menuntut perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Latexindo Toba-Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi sarung tangan berbahan latex. PT. Latexindo Toba-Perkasa didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau sering disebut Dewan Perwakilan Rakyat (disingkat DPR-RI atau DPR) adalah salah satu lembaga tinggi negara

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. panorama dan customer haruslah dibina terus menerus. Panorama menyadari

Bab I PENDAHULUAN. panorama dan customer haruslah dibina terus menerus. Panorama menyadari Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Panorama Tours adalah perusahaan yang bergerak dibidang Tour dan Travel. Panorama menyediakan layanan pengurusan visa, reservasi tiket airlines, reservasi hotel, perjalanan

Lebih terperinci

PENGARUH HUMAN RELATIONS DAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

PENGARUH HUMAN RELATIONS DAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN 0 PENGARUH HUMAN RELATIONS DAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN S K R I P S I Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. R. Wayne Pace dan Don F. Faules (2013 :31-32) mengemukakan. penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. R. Wayne Pace dan Don F. Faules (2013 :31-32) mengemukakan. penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN R. Wayne Pace dan Don F. Faules (2013 :31-32) mengemukakan definisi fungsional komunikasi organisasi sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP I. KESIMPULAN

BAB V PENUTUP I. KESIMPULAN BAB V PENUTUP I. KESIMPULAN Pada bagian awal penelitian ini peneliti sudah menjelaskan bahwa melalui penelitian ini peneliti ingin mencari tahu bagaimana komunikasi resolusi konflik yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN A. Simpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Kepuasan komunikasi organisasional memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap kepuasan kerja.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan mengenai fungsi dan peran public relations dalam kegiatan employee

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan mengenai fungsi dan peran public relations dalam kegiatan employee BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap pihak-pihak yang terkait, peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan mengenai

Lebih terperinci

PENGARUH EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE BANDUNG

PENGARUH EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menghadapi arus globalisasi saat ini, sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan perusahaan. Berhasil atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan jika ingin berkembang harus mengelola sumber daya yang dimilikinya, termasuk sumber daya manusia. Karena sumber daya manusia merupakan aset utama

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. 1. Apakah tujuan perusahaan secara umum? 2. Bagaimana strategi-strategi SDM untuk mencapai tujuan perusahaan?

Hasil Wawancara. 1. Apakah tujuan perusahaan secara umum? 2. Bagaimana strategi-strategi SDM untuk mencapai tujuan perusahaan? L.1 LAMPIRAN 1 Hasil Wawancara Hasil wawancara kepada assistant human resources : 1. Apakah tujuan perusahaan secara umum? Menjadi hotel yang dinamis, sangat nyaman, mewah dan menguntungkan disertai dengan

Lebih terperinci

I. KETENTUAN UMUM: PENGUMUMAN

I. KETENTUAN UMUM: PENGUMUMAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA PANITIA SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016 JL. MEDAN MERDEKA TIMUR NOMOR 16

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. pada dewasa ini, tentunya kita ketahui bahwa MEA

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. pada dewasa ini, tentunya kita ketahui bahwa MEA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Globalisasi merupakan faktor utama yang menuntut dunia agar dapat bersaing dalam berbagai aspek, baik teknologi, perekonomian, ilmu pengetahuan, dan juga

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dalam penelitian skripsi ini, penulis mengambil topik mengenai Peranan Auditor Internal Terhadap Efektifitas Proses Pembelian Perlengkapan Linen dengan studi kasus

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA A. Lokasi, Dasar Hukum Perusahaan dan Etika Kerja 1. Lokasi Distribusi listrik di kawasan Surakarta yang menjadi wilayah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY, dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dianalisis, yaitu mengenai Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kinerja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dianalisis, yaitu mengenai Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kinerja 182 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian terakhir dari skripsi ini, penulis akan memaparkan mengenai kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan dianalisis, yaitu mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan unsur pokok pada suatu organisasi karena di dalam organisasi terdapat interaksi sosial berlandaskan adanya pertukaran makna. Komunikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bidang pendidikan merupakan hal yang paling mendukung terciptanya hubungan

I. PENDAHULUAN. bidang pendidikan merupakan hal yang paling mendukung terciptanya hubungan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu tindakan penting dalam kehidupan manusia. Begitu pula dalam dunia pendidikan, komunikasi dipandang perlu karena akan mengantarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kebutuhan informasi dan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kebutuhan informasi dan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen adalah instansi pemerintah yang memberikan kebutuhan informasi dan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat kabupaten

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan sebuah organisasi masyarakat yang memiliki tujuan untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan terhadap kedudukan di pemerintahan dengan cara melakukan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI CERDAS. Panduan Berkomunikasi di Dunia Kerja (NEW EDITION)

KOMUNIKASI CERDAS. Panduan Berkomunikasi di Dunia Kerja (NEW EDITION) KOMUNIKASI CERDAS Panduan Berkomunikasi di Dunia Kerja (NEW EDITION) Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang terjadi saat ini membuat perusahaan swasta,

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang terjadi saat ini membuat perusahaan swasta, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi yang terjadi saat ini membuat perusahaan swasta, pemerintah, bahkan perusahaan milik negara yang ada di Indonesia saling bersaing secara kuat. Karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations sangat berkembang saat ini dalam suatu perusahaan atau organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations sangat berkembang saat ini dalam suatu perusahaan atau organisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.I Latar Belakang Masalah Public Relations sangat berkembang saat ini dalam suatu perusahaan atau organisasi. Public relations atau PR memiliki peranan penting dalam perusahaan yaitu

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pekerjaan yang dijabarkan ke dalam Job Description. SDM dalam jangka waktu 3 tahun kedepan yang meliputi:

BAB V PENUTUP. pekerjaan yang dijabarkan ke dalam Job Description. SDM dalam jangka waktu 3 tahun kedepan yang meliputi: BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pada PT Mulyareksa Jayasakti Semarang, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dari setiap variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 17 cabang se-indonesia dan retail outlet serta memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 17 cabang se-indonesia dan retail outlet serta memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Artav Mobile Indonesia merupakan salah satu perusahaan distributor PT XL Axiata, Tbk yang berskala nasional di Indonesia. PT Artav Mobile Indonesia memiliki

Lebih terperinci

1. Jawaban Quiz. A. Direktur Utama

1. Jawaban Quiz. A. Direktur Utama 1. Jawaban Quiz Setiap Perusahaan baik perusahaan kecil maupun besar semuanya memerlukan struktur perusahaan, yang tertata rapih secara hirarki, sehingga masing-masing bagian bisa menjalankan fungsinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau organisasi publik, diperlukan pengelolaan pengetahuan, di samping

BAB I PENDAHULUAN. atau organisasi publik, diperlukan pengelolaan pengetahuan, di samping BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam upaya meningkatkan kemampuan bersaing bagi organisasi bisnis atau organisasi publik, diperlukan pengelolaan pengetahuan, di samping pengelolaan keterampilan

Lebih terperinci

Ringkasan LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT 2011

Ringkasan LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT 2011 Ringkasan LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT 2011 Komisi Informasi (KI) Provinsi Informasi Jawa Barat ditetapkan tanggal 19 April 2011 berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 821.2/Kep.566

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai Kota pariwisata tradisional budaya Jawa. Hal ini dikarenakan banyaknya obyek-obyek wisata yang menarik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pernyataan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan.

Lebih terperinci