PENGEMBANGAN KONSEP PRODUK TELEPON SELLULAR DENGAN FASILITAS TV TUNER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN KONSEP PRODUK TELEPON SELLULAR DENGAN FASILITAS TV TUNER"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN KONSEP PRODUK TELEPON SELLULAR DENGAN FASILITAS TV TUNER SKRIPSI Oleh : Willy Naga Prakarsa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Bina Nusantara Jakarta 2004

2 PENGEMBANGAN KONSEP PRODUK TELEPON SELLULAR DENGAN FASILITAS TV TUNER SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Jenjang Pendidikan Strata 1 Oleh : Willy Naga Prakarsa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Bina Nusantara Jakarta 2004

3 Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Saya, Willy Naga Prakarsa, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul : PENGEMBANGAN KONSEP PRODUK TELEPON SELLULAR DENGAN FASILITAS TV TUNER adalah benar hasil karya saya dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah, sebagian, atau seluruhnya atas nama saya atau pihak lain 26 Januari 2004 Willy Naga Prakarsa Saya, selaku pembimbing, setuju skripsi tersebut diajukan untuk Ujian Pendadaran 26 Januari 2004 Siti Nur Fadlilah A., ST.,MT D2006

4 PENGEMBANGAN KONSEP PRODUK TELEPON SELLULAR DENGAN FASILITAS TV TUNER SKRIPSI Oleh : Willy Naga Prakarsa disetujui, Pembimbing Siti Nur Fadlilah A., ST.,MT. D2006 Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Bina Nusantara Jakarta 2004

5 Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2003 / 2004 PENGEMBANGAN KONSEP PRODUK TELEPON SELLULAR DENGAN FASILITAS TV TUNER Willy Naga Prakarsa Abstrak Pada era globalisasi sekarang, kebutuhan akan peralatan komunikasi seperti ponsel tidak hanya di gunakan untuk berkomunikasi saja, melainkan sudah menjadi gaya hidup dan kesenangan pribadi, ponsel tidak hanya sebagai media berbicara, dan SMS, tetapi sudah terdapat kemampuan untuk membuat foto seperti layaknya pada kamera digital, menjelajah internet di ponsel, mendengarkan musik, baik itu dengan media radio maupun MP3, dan harus semakin berkembang terus seiring dengan perkembangan jaman untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memenuhi tuntutan teknologi. Metode penelitian yang di gunakan untuk pengembangan konsep produk ponsel yang di lengkapi dengan fasilitas TV tuner sehingga dapat menonton siaran langsung televisi pada layar ponsel, di mulai dengan wawancara terhadap para responden konsumen ponsel yang terdiri dari golongan ekonomi menengah keatas di wilayah Jakarta Barat khususnya di wilayah Jelambar, setelah itu di buat analisa kebutuhan konsumen, dan juga kuisioner yang di sebarkan kepada para responden, untuk menentukan tingkat kepentingan dari masing- masing pengembangan, dan prioritas pengembangan, dan melakukan uji konsep pasar terhadap konsep produk yang di kembangkan ini, apakah pasar dapat menerimanya atau tidak? Berdasarkan hasil penelitian ini, di dapatkan bahwa ponsel selain di perlengkapi dengan fasilitas digital kamera, GPRS, radio tuner, MP3, dan aplikasiaplikasi lainnya, para konsumen juga menginginkan ponsel bisa di gunakan untuk menonton siaran langsung televisi pada layar ponsel, sehingga dapat menghilangkan kejenuhan pada saat tertentu, dan tidak akan ketinggalan perkembangan informasi faktual pada saat tersebut. Setelah di lakukan pengujian konsep, ternyata pengembangan konsep ini layak untuk di kembangkan/ produksi. Kata Kunci Ponsel, fasilitas, wawancara, kuisioner, TV tuner iii

6 KATA PENGANTAR Dengan kerendahan hati, penulis megucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana dengan berkat-nya yang melimpah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Dalam skrispsi ini, penulis berusaha untuk menenguji konsep kemasan rokok putih berdasarkan aspek desain, jumlah batang rokok per kemasan dan penambahan asesoris kemasan. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyatakan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah mendukung penulisan skripsi ini: - Ibu Dr.Ir. Th. Widia S., MM, Rektor Universitas Bina Nusantara - Bapak Moh.Subekti, Ir, MsC., Dekan Fakultas Teknik - Bapak Gunawarman Hartono, Ir, MEng., Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas Bina Nusantara - Ibu Siti Nur Fadlilah A., ST., MT., Dosen Pembimbing. - Ibu Dyah Budiastuti, Ir, MT. yang telah memberikan masukan, kritik dan saran dalam penulisan skripsi. - Para Dosen Teknik Industri Universitas Bina Nusantara yang telah memberikan masukan, kritik dan saran dalam penulisan skripsi - Rekan-rekan sesama mahasiswa Teknik Industri Bina Nusantara angkatan Keluarga yang telah memberikan dukungan. Pada akhirnya, penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran-saran yang membangun bagi siapa saja yang membaca skripsi ini dan untuk itu diucapkan terima kasih. Semoga isi dari penelitian ini dapat membuka wawasan bagi para pembaca dan menjadi suatu tulisan yang berguna pada nantinya. Jakarta, 25 Januari 2004 Penyusun, Willy Naga Prakarsa iv

7 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Dalam Halaman Pengesahan ii ABSTRAK iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN ix BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Identifikasi dan Perumusan Masalah Identifikasi Masalah Perumusan Masalah Ruang Lingkup Tujuan dan Manfaat Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Gambaran Umum Obyek 3 BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan dan pengembangan konsep produk Desain Perancangan produk Proses pengembangan produk Proses pengembangan konsep Perancangan produk Pengumpulan data Teknik sampling BAB 3. METODOLOGI PERANCANGAN SISTEM 3.1 Teknik Pengumpulan Data Studi Pendahuluan Studi Kepustakaan Identifikasi Kebutuhan pelanggan Menginterpretasi Data mentah menjadi kebutuhaan pelanggan 22 v

8 Menetapkan derajat kepentingan setiap kebutuhan Menyebarkan kebutuhan tentang kebutuhan konsumen Menetapkan spesifikasi dan targetnya Penyusunan konsep Perancangan konsep Analisis sistem Teknik Pengujian sistem 39 BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan data Analisis Data Hasil Perancangan Hasil Pengujian dan Evaluasi 68 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran 70 DAFTAR PUSTAKA 72 RIWAYAT HIDUP 73 LAMPIRAN 74 FOTOKOPI KMK vi

9 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1. Tabel Komparasi teknologi LCD 31 Tabel 4.1. Tabel Interpretasi kebutuhan pelanggan 43 Tabel 4.2. Daftar hierarki kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder 45 Tabel 4.3. Tingkat kepentingan relatif dari masing-masing atribut 47 Tabel 4.4. Daftar Metrik 49 Tabel 4.5. Prioritas Kebutuhan pelanggan 51 Tabel 4.6. Table House of Quality 58 Tabel 4.7. Data Sekunder 59 Tabel 4.8. Tabel Hasil Pengujian konsep 68 vii

10 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Empat elemen dasar dalam Concurrent design 14 Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran dan Pemecahan Masalah 18 Gambar 4.1. Kategori kebutuhan konsumen 53 Gambar 4.2. Fitur yang disukai oleh responden 53 Gambar 4.3 Warna yang di sukai oleh responden 54 Gambar 4.4. Warna lampu yang di sukai oleh responden 54 Gambar 4.5. Desain yang di sukai oleh responden 55 Gambar 4.6. Bahan casing yang di sukai oleh responden 55 Gambar 4.7. Aplikasi tambahan yang di sukai oleh responden 56 Gambar 4.8. Operating system yang di sukai oleh responden 56 Gambar 4.9. Bentuk keypad yang di sukai oleh responden 57 Gambar Kapasitas memory yang dianggap cukup oleh konsumen 57 Gambar Kebutuhan Konsumen (Data Sekunder) 59 Gambar Hasil Perancangan konsep 64 viii

11 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 3 Kuesioner Identifikasi Kebutuhan konsumen Kuesioner Tingkat kepentingan relatif Kuesioner Pegujian Konsep ix

12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman globalisasi sekarang ini, teknologi informasi merupakan suatu hal yang berkembang dengan cepat, menarik dan penting untuk di kembangkan lebih baik lagi dari waktu ke waktu, sebagai contohnya teknologi informasi yang berkembang pesat adalah Handphone (Telepon Sellular), masalah-masalah yang dihadapi oleh para vendor Handphone adalah tingkat persaingan yang sangat ketat pada saat ini, mulai dari persaingan desain, fitur, kecanggihan teknologi, maupun harganya. Terlihat bahwa penjualan produk merupakan suatu hal yang penting bagi kehidupan perusahaan sehari-hari. Salah satu cara untuk meningkatkan angka penjualan adalah dengan cara meningkatkan pengembangan produknya (product development) dan service memuaskan yang diberikan oleh perusahaan terhadap konsumennya. Sebuah perusahaan mempunyai suatu tujuan yang pasti, yaitu ingin memberikan hasil yang memuaskan bagi konsumen yang menggunakan produknya yang berdasarkan desain, fitur-fitur, kualitas produk, serta service nya, untuk itu diperlukan usaha-usaha dalam pengembangan produknya agar kebutuhan/ keinginan konsumen dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan.

13 2 1.2 Identifikasi & Perumusan masalah Permasalahan utama yang dihadapi oleh pihak vendor handphone adalah penyebab tidak lancarnya penjualan produk telepon selular nya di bandingkan dengan produk kompetitornya dikarenakan kurangnya Riset and Development produk perusahaan, karena dari segi desain, dan fungsional dari HP nya masih kalah di bandingkan dengan para pesaingnya. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan yang saya teliti dan kembangkan adalah pengembangan produk dari handphone yang mendesain ponsel dengan berbagai fitur-fitur baru diantaranya ponsel TV monitor yang dapat menyiarkan secara langsung siaran-siaran TV lokal seperti RCTI, SCTV, INDOSIAR, TV7, TPI, maupun siaran TV lainnya tanpa melalui layanan Video Streaming (Internet).yang tentunya menghabiskan banyak biaya. 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian ini adalah : - Pengembangan konsep produk Handphone - Menganalisis tingkat minat konsumen terhadap produk HP yang di kembangkan. - Mengetahui tingkat kebutuhan konsumen

14 3 Manfaat dari penelitian ini adalah : - Mengetahui faktor apa saja yang di inginkan oleh konsumen untuk meningkatkan angka penjualan produk ponsel. - Bagi pihak perusahaan (vendor)adalah untuk meneliti kebutuhan konsumen terhadap produk ponsel sehingga dapat meningkatkan angka penjualan. - Bagi pihak konsumen, kebutuhan dan keinginan untuk memiliki Hand phone yang canggih, user friendly, dan padat teknologi, tapi dengan harga yang cukup terjangkau berkat adanya Riset and Development 1.5 Gambaran Umum Obyek Tindakan yang di lakukan dalam pengembangan produk adalah dengan melakukan survey pasar, kuesioner, kepada calon konsumen sehingga perusahaan dapat mengetahui apa yang di inginkan oleh pasar tentang produk yang di hasilkan oleh perusahaan. Untuk mendapatkan pengembangan produk yang baik dan benar, maka diperlukan informasi-informasi dari konsumen karena produk yang di produksi memang di pakai oleh konsumen itu sendiri. Oleh sebab itu, produk-produk yang dihasilkan selain fitur dan desainnya yang bagus, juga harus user friendly dan bermutu guna menjaga nama baik/ image perusahaan dimata para konsumennya. Disini saya membahas usulan pengembangan produk untuk konsep produk hand phone untuk meningkatkan angka penjualannya dan mampu bersaing dengan para kompetitornya.

15 4 Telepon selular terdiri dari berbagai macam bagian, seperti LCD, battery, dan lain-lainnya. Pada telepon selular, LCD juga terdapat bermacam-macam type, diantaranya: a. Layar monokrom (hitam putih) adalah layar ponsel generasi awal seperti terdapat pada nokia 5110, 3310,8210, siemens C25, C35 dsb b. LCD STN ( Super Twisted Nematic) yaitu layar yang terdiri kawat-kawat serat halus yang dapat memancarkan warna, kekurangannya adalah warna yang di hasilkan tidak terang (terpendam) ada yang 256, 4096, colour, contohnya pada ponsel nokia 3530, 7210, SE T68I, T300, T310, T610, Siemens S57, M55, Motorolla C350 dsb c. LCD TFT ( Thin Film Transistor) yaitu layar ponsel yang merupakan pengembangan dari model sebelumnya yaitu dengan tingkat warna gambar yang lebih indah dan lebih terang, tetapi kekurangannya adalah konsumsi battery yang agak boros dibandingkan dengan LCD STN, Layar TFT berisi sebuah transistor untuk setiap pixel, yang mampu meningkatkan ketajaman dan keterangan gambar, contoh ponsel yang menggunakan LCD TFT adalah Samsung T100, Panasonic GD 88, nokia 3660, 6600, Motorolla E 365, dsb d. LCD TFD (Thin Flat Diode) merupakan penyempurnaan layar ponsel dari generasi sebelumnya dimana warna gambar yang dihasilkan setara dengan TFT, namun tingkat konsumsi energi battery nya lebih hemat, contoh ponsel yang menggunakan LCD TFD adalah Samsung V200, dan beberapa type lainnya. e. LCD UFB ( Ultra Fine Bright) merupakan hasil riset dari team Samsung terhadap layar ponsel pada Maret 2002, Display dengan teknologi UFB menawarkan warna

16 5 yang kaya dan waktu respon yang lebih cepat daripada TFT, umumnya hanya di gunakan oleh ponsel-ponsel keluaran merk Samsung, seperti Samsung C100, T200, dan T400 f. LCD OLED (Organic Light Emiting Diode) merupakan generasi layar ponsel terbaru saat ini dimana konsumsi energi battery yang di gunakan sangatlah minim sekali, dan mampu menangkap gambar dengan kecepatan tinggi, telah di gunakan pada ponsel-ponsel dengan teknologi tinggi contohnya adalah Motorolla V600 dan Samsung E 700 dengan teknologi multi shoot photonya. Macam-macam teknologi battery yang digunakan dalam ponsel diantaranya : a. Battery Nickel Cadmium (NiCd) yaitu teknologi awal pada battery handphone dimana bobotnya berat dan besar, waktu siaga dan waktu bicara yang sebentar, harus men-charge battery apabila battery telak kosong untuk mencegah memory effect pada battery tersebut, contoh ponsel yang menggunakan battery NiCd adalah Motorolla 5200,5700,7200, Nokia 2010, serta beberapa handphone dengan teknologi AMPS b. Battery Nickel Metal Hydride (NiMH) yaitu teknologi battery yang dikembangkan dari generasi NiCd, dimana bentuk dan ukurannya yang lebih di perkecil, bobotnya lebih ringan, waktu bicaranya lebih dari NiCd, tetapi jika mau di charge tetap harus tunggu battery nya habis. contoh handphone yang memakai battery NiMH adalah Ericsson T10,T18,688, Nokia 5110,3210, Siemens C25, C35, Motorolla T190, dsb

17 6 c. Battery Lithium-ion (Li-ion) adalah battery dengan teknologi yang lebih maju, dimana bentuk dan ukuran yang kecil, bobotnya ringan, dan lebih dapat di bentuk sesuai dengan model handphonenya, waktu siaga dan bicara yang lebih lama, bebas untuk di- charge kapan saja walaupun battery belum habis, namun tidak boleh men-charge terlalu lama sebab akan membuat battery dan handphonenya menjadi rusak, pada saat battery telah penuh sebaiknya segera di cabut. Battery jenis ini tidak memiliki memory effect. Contoh ponsel yang menggunakan battery Li-ion adalah Nokia 8210,8310,6610,2100,7210, SE T68, T200, T600, Siemens S25, S35, M55, SL55, Motorolla C350, C359, V60, V66, dsb d. Battery Lithium Polymer (Li-Poly) adalah pengembangan dari battery Lithium Ion dimana pada battery Lithium Polymer dapat di bentuk battery yang sangat tipis dan ringan, waktu siaga dan bicara yang cukup lama, dan daya tahan battery yang cukup lama, kekurangan battery jenis ini adalah jangan sampai terjatuh atau terkena panas yang berlebihan, maka battery ini akan mati, umumnya di gunakan pada ponsel-ponsel keluaran Sony Ericsson (SE) seperti T28, T300, T310, T610, P800, P900, dsb

18 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Perancangan dan Pengembangan Konsep Produk Desain Adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisa, menilai, dan menyusun suatu sistem (fisik/ nonfisik) yang optimum di waktu mendatang dengan memanfaatkan informasi. Pertama-tama desain menentukan produk yang akan di rancang (need), yang di lanjutkabn dengan pengembangan ide-ide untuk memenuhi kebutuhan tersebut (idea). Setelah diperoleh ide-ide, dilakukan penilaian dan pemilihan alternatif sehingga di dapatkan suatu keputusan yang menghasilkan rencana desain yang optimal. Langkah terakhir adalah penanganan oleh bagian produksi Perancangan Produk Perancangan produk merupakan salah satu bagian dari pengembangan produk yang mencari bentuk baru dengan memberikan nilai tambah agar dapat bersaing di pasaran. Yang dimaksud dengan pengembangan produk itu sendiri adalah serangkaian aktivitas yang dimulai dengan persepsi mengenai peluang pasar dan dilanjutkan dengan produksi, penjualan dan pengiriman produk. Pengembangan produk merupakan aktivitas yang meliputi tiga fungsi utama, yaitu penjualan (marketing), desain, dan manufacturing.

19 8 Tipe-tipe yang dapat di golongkan sebagai produk baru: 1. produk yang membentuk fungsi sama sekali baru, misalnya penemuan bola lampu. 2. Produk dengan performansi yang telah di perbaiki, misalnya komputer yang kemampuannya terus bertambah. 3. Produk yang mempunyai aplikasi baru yang sebelumnya, contohnya kemasan aerosol yang sekarang dipakai juga untuk kaleng obat nyamuk. 4. Produk yang menawarkan fungsi tambahan yaitu penambahan benda kepada benda asal sebagai pelengkap benda asal dan pada umumnya tidak dapat berdiri sendiri tanpa benda asalnya. Contohnya : penambahan speedometer pada sepeda. 5. Produk lama yang di jual ke pasar yang baru. 6. Produk dengan harga jual lebih rrendah sehingga mempunyai lebih banyak pembeli 7. Produk yang di upgrade atau produk yang ada sekarang di integrasi ke produk yang lain. Produk jenis ini merupakan gabungan dari dua benda yang mempunyai fungsi masing-masing daan dapat dimanfaatkan terpisah dari benda asal serta mempunyai nilai kegunaan yang setara dengan benda asal. Contohnya adalah integrasi sofa dengan tempat tidur serta meja. 8. Restyled Product, yaitu suatu perubahan tetap/ teratur yang dilakukan contohnya : pada mobil, pakaian, dan lain-lain. 9. Downgraded Product, yaitu suatu usaha menjual produk bekas.

20 Proses Pengembangan Produk Proses pengembangan produk adalah urutan langkah-langkah atau kegiatankegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan konsep, desain, dan mengkomersilkan suatu produk (Ulrich,1995,14) Keenam fase generik proses ini adalah: (Ulrich,1995,15) 1. Perencanaan Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai Zerofase, karena kegiatan ini mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual. 2. Pengembangan konsep Konsep adalah uraian dari bentuk, fungsi, dan tampilan suatu produk dan biasanya di barengi dengan sekumpulan spesifikasi, analisis produk-produk pesaing serta pertimbangan ekonomi proyek. Dalam tahap ini, kebutuhan pelanggan target di identifikasi, konsep produk alternatif dihasilkan dan di evaluasi, dan konsep tunggal di tentukan untuk pengembangan lebih lanjut. 3. Perancangan tingkat sistem a. Membuat rancangan dan geometri produk, pembagian produk menjadi subsistem dan komponen beserta spesifikasinya, dan diagram alir proses perakitan produk b. Skema perakitan untuk sistem produksi c. Output : geometri, spesifikasi fungsional setiap subsistem, diagram alir proses perakitan produk

21 10 4. Desain detail Tahap desain detail meliputi spesifikasi lengkap dari geometri produk dan bahanbahan serta toleransi semua komponen pada produk dan spesifikasi standar konsumen yang akan di beli dari supplier. Perencanaan proses di terapkan, peralatan untuk memproduksi komponen dirancang dan penyusunan menjadi sistem produksi. 5. Pengujian dan perbaikan Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacammacam versi awal produk. Tahapan-tahapannya adalah : a. Konstruksi dan evaluasi dari tahap produk versi persiapan produk b. Pembuatan prototype alpha lalu diuji untuk mengetahui apakah produk berfungsi seperti yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan utama pelanggan. c. Pembuatan prototype beta lalu diuji ketat, secara eksternal maupun internal, untuk melihat performansi dan keandalan produk, serta mengidentifikasikan perubahan yang perlu dilakukan untuk produk terakhir. Pembuatan prototype memberikan diskusi keseluruhan mengenai prototype dan kegunaannya. 6. Produksi Ram Up Dalam tahap ini, produk di buat dengan sistem produksi yang sebenarnya. Tujuannnya adalah untuk melatih tenaga kerja dan menyelesaikan permasalahan yang masih terdapat dalam proses produksi. Pada tahap inipun dilakukan pula peluncuran produk.

22 Proses Pengembangan Konsep Tahap pengembangan konsep membutuhkan koordinasi yang lebih banyak di bandingkan dengan tahap-tahap lainnya dan dikenal dengan The Front-End Process. Tahap-tahap pengembangan konsep tersebut adalah : (Ulrich,1995,18) 1. Identifikasi kebutuhan konsumen Tujuan dari langkah ini adalah memahami keinginan para pelanggan dan membuat mereka mampu berkomunikasi secara efektif terhadap tim pengembang. Hasil akhir dari langkah ini adalah pernyataan pelanggan yang telah diurutkan secara hierarki dengan pemberian tingkat kepentingan pada setiap level. Pengidentifikasian kebutuhan pelanggan ini dapat menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk. 2. Penentuan spesifikasi produk Spesifikasi adalah deskripsi yang nyata dan tepat dari apa yang harus atau dapat dilakukan oleh produk dan merupakan terjemahan dari customer needs kedalam bahasa teknis. 3. Analisa Produk Pesaing (Competitive Benchmarking) Merupakan langkah kritis untuk mewujudkan kesuksesan suatu produk, dan dapat menyediakan suatu sumber daya yang kaya akan ide-ide yang dapat disumbangkan terhadap produk itu sendiri maupun proses perancangan produknya dan bertujuan untuk mendukung penentuan spesifikasi, pembentukan, dan pemilihan konsep.

23 12 4. Pembentukan Konsep Produk Tujuannya untuk mengeksplorasi berbagai macam konsep produk yang dapat di terapkan sesuai dengan keinginan konsumen. Pembentukan konsep dilakukan dengan menggabungkan hasil penelitian eksternal dan internal, serta pengembangan sistematis dari solusi yang di hasilkan. 5. Pemilihan Konsep Produk Merupakan suatu kegiatan dimana beberapa konsep produk yang bervariasi dianalisa dan dihilangkan secara teratur untuk mendapatkan konsep terbaik. Proses ini biasanya membutuhkan beberapa literasi daan mungkin diajukan tambahan penyusunan dan perbaikan konsep. 6. Perbaikan Spesifikasi Spesifikasi yang telah ditentukan diawal proses dikaji ulang setelah sebuah konsep dipilih, Tim harus menentukan nilai metrik yang spesifik untuk memenuhi karakteristik pembatas dari konsep produk, keterbatasan yang diidentifikasikan melalui pemodelan teknis dan trade-offs antara biaya dan performansi. 7. Analisis Ekonomis Dengan analisis finansial, dibentuk suatu model untuk menentukan kelanjutan dari program pengembangan keseluruhan dan untuk menyelesaikan masalah trade-offs. 8. Perencanaan Proyek Kegiatan terakhir adalah membuat jadwal pengembangan secara terinci, strategi untuk menekan waktu pengembangan, dan mengidentifikasikan sumber daya yang di butuhkan untuk menyelesaikan proyek.

24 Perancangan Produk Setelah fase perancangan konsep produk, maka fase berikutnya adalah fase perancangan produk itu sendiri. Konsep produk yang terpilih pada tahap evaluasi konsep pada umumnya komponen-komponennya masih berupa sketsa. Pada fase perancangan produk, komponen-komponen tersebut diberi bentuk, atau apabila sketsa komponen tersebut sudah mempunyai bentuk, maka bentuk tersebut di perbaiki (Harsokusoemo,1999,91) Pada dua atau tiga dekade yang lalu, proses perancangan produk dan proses pembuatan produk merupakan dua kegiatan yang terpisah. Dalam proses perancangan, anggota tim perancangan yang terlibat boleh dikata hanya para perancang saja, tidak ada ahli produk yang ikut sertam, sedangkan pada proses pembuatan produk tidak ada perancang yang ikut serta. Hal itu mengakibatkan selama proses perancangan dilakukan, tidak ada masukkan dari sisi produksi, sehingga dapat terjadi bahwa perancangan tersebut menghasilkan produk atau komponen produk yang sukar dibuat, sukar dirakit, dan lain-lain. Tetapi sejak tahun 1980-an tim perancang yang sudah terdiri dari para perancang, beberapa ahli produksi dan ahli material, sehingga pada saat produk di rancang(oleh perancang), maka segi pembuatannya dan cara merakit produk sudah diperhatikan (oleh ahli produksi dan ahli perakitan). Proses perancangan produk yang memperhatikan metode-metode produksi yang akan dipakai untuk membuat produk nanti dinamakan concurrent design (perancangan simultan), yang sering juga di sebut design for manufacturing.

25 14 Perancangan simultan ini memperhatikan sekaligus empat elemen dalam merancang produk, yaitu: fungsi, bentuk, material dan produksi. Gambar berikut akan memperlihatkan hubungan antar elemen tersebut. Bentuk Fungsi Material Produksi Gambar 2.1 Empat Elemen Dasar Dalam Concurrent Design Dari gambar diatas terlihat bahwa elemen penting (sentral) diantara keempat elemen Concurrent Design. Perancangan produk dilakukan dengan pemberian bentuk pada produk atau komponen produk berdasarkan konsep produk dan fungsi-fungsi yang harus di penuhi oleh produk. Proses tersebut dilakukan dengan memperhatikan keterbatasan ruang, sifat-sifat material, ketersedian fasilitas bengkel dengan segala keterbatasannya. Ada sembilan langkah dalam melakukan perancangan simultan, yaitu : (Harsokoesoemo,1999,97) 1. Mencari produk jadi yang sudah ada di pasar 2. Memilih material dan teknik produksi 3. Mendalami keterbatasan ruang 4. Mengidentifikasi komponen

26 15 5. Mengembangkan interface (titik kontak) antara dua komponen 6. Memberi bentuk 7. Evaluasi 8. Memperbaiki material dan cara produksi 9. Memperbaiki bentuk 2.3. Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya data yang dikumpulkan digunakan untuk menguji hipotesa yang telah dirumuskan. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Masalah memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data. Banyak masalah yang dirumuskan tidak dapat dipecahkan karena metode yang digunakan untuk mengumpulkan data tidak memungkinkan, atau metode yang ada tidak dapat menghasilkan data seperti yang diinginkan. (Nazir,1999,211) Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya: 1. Pengamatan langsung, dibagi 2 yaitu: a. pengamatan tidak berstruktur b. pengamatan berstruktur 2. Wawancara, adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil terjadi tatap muka antara pewawancara dengan

27 16 penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara) 3. Pemberian kuesioner Secara umum isi dari kuesioner adalah: a. Pertanyaan tentang fakta b. Pertanyaan tentang pendapat (opinion) c. Pertanyaan tentang persepsi diri 2.4. Teknik Sampling Sebuah sampel adalah bagian dari populasi. Survei sampel adalah suatu prosedur dimana hanya sebagian dari populasi saja yang diambil dan dipergunakan dalam menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari populasi. Dalam menarik sampel, kita selalu melakukan cara sampling without replacement. Hal ini dilakukan agar individu yang telah ditarik tidak dimasukkan kembali kedalam kelompok populasi dalam penarikan individu lainnya. Tetapi untuk menentukan jumlah sampel yang populasinya tidak diketahui dapat digunakan sampel non probabilitas atau sampel non acak, dimana jumlah sampel yang diambil berapapun akan dianggap mewakili populasi yang akan diteliti. Survei sampel adalah berkenaan dengan pengukuran keadaan atau atribut dari identitas tertentu, seperti keluarga, areal, produksi, usaha tani, guru, penyakit, dan lain-lainnya. Atribut serta objek yang menjadi tujuan penelitian disebut sifat atau ciri(characteristic). Unit yang mempunyai sifat ini dinamakan unsur (element) atau unit elementer (elementary unit). Unsur atau unit elementer adalah sebuah objek

28 17 dimana akan dilakukan pengukuran-pengukuran. Unit elementer ini mempunyai sifat kuantitatif (dapat diukur dengan unit-unit pengukur tertentu) ataupun mempunyai sifat kualitatif yang diukur dengan suatu rasio tentang ada atau tidaknya suatu sifat kualitatif tersebut. Unit yang membentuk basis dari proses sampling dinamakan unit sampling. Unit sampling ini dapat saja terdiri dari unit elementer ataupun kelompok dari unit elementer. Jika ditiap unit sampling mempunyai satu elemen populasi, maka unit sampling identik dengan unit elementer. Tujuan dari survei sampling adalah untuk mengadakan estimasi dan menguji hipotesa tentang parameter populasi dengan menggunakan keterangan-keterangan yang diperoleh dari sampel. Keterangan-keterangan yang diperoleh dapat dikuasai dan bergantung kepada : - Jumlah unit sampling yang dimasukkan dalam sampel - Teknik yang digunakan dalam memilih sampel Secara garis besar, metode penarikan dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu: 1. Pemilihan sampel dari populasi secara acak (nonprobability sampling) dimana pemilihan sample tidak dilakukan secara subjektif, dalam arti sampel yang terpilih tidak didasarkan semata-mata pada keinginan si peneliti, sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. 2. Pemilihan sample dari populasi secara tidak acak (nonprobability sampling) dimana dikembangkan untuk menjawab kesulitan yang ditimbulkan dalam menerapkan metode acak, terutama dalam kaitannya dengan pengurangan biaya dan permasalahan yang mungkin timbul dalam pembuatan kerangka sample.

29 BAB 3 METODE PERANCANGAN SISTEM Flow diagram perancangan sistem dan penjelasannya Studi Pendahuluan Studi Kepustakaan Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Wawancara langsung kepada 30 orang responden Menginterprestasi data mentah menjadi kebutuhan Menentukan Hierarki kebutuhan pelanggan A

30 19 A Menetapkan derajat kepentingan setiap kebutuhan Penyebaran Kuesioner kepada 10 orang responden Menetapkan Spesifikasi dan Targetnya: - Menyiapkan daftar dan gambar metrik Penyusunan Konsep: - Penyelidikan Eksternal - Penyelidikan Internal Perancangan Konsep Akhir Analisa Kesimpulan dan Saran Gambar 3.1 Flow Diagram Perancangan Sistem

31 Teknik Pengumpulan Data Data adalah sekumpulan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Data menurut sumbernya dibedakan atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui survei lapangan yang berupa wawancara personal, dan kuesioner. Data sekunder dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Masalah memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data. Banyak masalah yang di rumuskan tidak dapat di pecahkan karena metode yang di gunakan untuk mengumpulkan data tidak memungkinkan, atau metode yang ada tidak dapat menghasilkan data seperti yang di inginkan Studi Pendahuluan Studi pendahuluan di lakukan untuk mencari tahu perkembangan dunia telepon selular yang begitu pesat, untuk mengetahui perkembangan kebutuhan konsumen terhadap sebuah pesawat telepon selular, dengan cara sering membacabaca majalah dan tabloid yang berhubungan dengan dunia selular dan sering berhubungan dengan orang yang berkecimpung di dunia selular.

32 Studi Kepustakaan Studi kepustakaan sangat membantu dalam menyusun skripsi ini, dengan banyak membaca-baca buku product and development, metode penelitian, dan bukubuku lainnya yang menunjang Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Identifikasi kebutuhan pelanggan sendiri adalah sebuah proses yang dibagi menjadi 4 tahap, yaitu mengumpulkan data mentah dari pelanggan, menginterprestasi data mentah menjadi kebutuhan pelanggan, mengkoordinasikan kebutuhan menjadi beberapa hierarki, dan menetapkan derajat kepentingan setiap kebutuhan Mengumpulkan Data mentah dari Pelanggan Pada tahap pengumpulan data mentah yang di dapat dari pelanggan dilakukan dengan menggunakan wawancara. Banyaknya responden yang diambil adalah sebanyak 30 orang. Akan tetapi wawancara dilakukan secara berurutan,dan proses dapat di hentikan ketika tidak ada lagi kebutuhan yang baru. Berikut ini adalah jumlah yang diwawancara untuk setiap jenis responden: - Responden Dealer sebanyak 5 Dealer - Responden End User sebanyak 25 orang Wawancara ini dilakukan untuk mencari atribut-atribut yang menjadi pertimbangan kenyamanan yang diharapkan dari produk Handphone. Sebelum dilakukan wawancara, mereka yang merupakan responden akan diberikan penjelasan yang cukup agar dapat mengerti dan menangkap dengan baik

33 22 produk seperti apa yang akan dirancang. Wawancara tersebut dilakukan dengan menanyakan 4 pertanyaan utama tentang Handphone yang akan dirancang ( Ulrich,2001,45). Keempat pertanyaan tersebut adalah: 1. Kegunaan utama dari Handphone 2. Hal-hal yang disukai dari Handphone yang ada sekarang 3. Hal-hal yang tidak disukai dari Handphone yang ada sekarang 4. Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan Handphone Keempat pertanyaan tersebut berfungsi sebagai stimulans bagi perancang untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan dari para pelanggan tersebut Menginterprestasi Data mentah menjadi Kebutuhan Pelanggan Setelah semua kebutuhan terkumpul maka tahap selanjutnya adalah mengekspresikan kebutuhan pelanggan dari wawancara tersebut menjadi suatu interprestasi kebutuhan pelanggan. Dari interpretasi kebutuhan pelanggan yang berhasil dikumpulkan, dilakukan penggabungan kebutuhan yang hampir sama atau disebut dengan kebutuhan hierarki. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kebutuhan primer yaitu kebutuhan yang paling umum dan kebutuhan sekunder yaitu ekspresi kebutuhan yang lebih mendetail. Kebutuhan primer merupakan pernyataan yang mengeneralisasikan semua dalam kelompok tersebut.

34 Menetapkan derajat kepentingan setiap kebutuhan Bobot kepentingan setiap kebutuhan diungkapkan dengan menggunakan skala Likert 1 sampai 5, yaitu dengan ketentuan sebagai berikut: 1. sangat tidak penting 2. tidak penting 3. cukup penting 4. penting 5. sangat penting Untuk mencari tingkat kepentingan dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan di berikan kepada 100 responden. Terdapat 2 macam responden yang akan diberikan kuesioner dan komposisi jumlah dari masing-masing responden sebanding dengan jumlah responden pada saat melakukan wawancara pendahuluan Menyebarkan kuisioner tentang kebutuhan konsumen Menyebarkan kuisioner di daerah Jelambar, terutama untuk yang bergolongan eknonomi menengah ke atas, di mana jumlah populasi di jelambar kurang lebih berkisar 2600 orang, maka di ambil responden secara random sebanyak 245 orang Menetapkan Spesifikasi dan targetnya Pada tahap ini menjelaskan tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh sebuah produk. Daftar kebutuhan pelanggan masih mengandung banyak interprestasi yang subjektif, oleh karena itu perancang menetapkan serangkaian spesifikasi yang

35 24 mengungkapkan detail yang tepat dan terukur mengenai apa yang harus di lakukan produk. Proses pembuatan target spesifikasi dengan cara menyiapkan daftar dan gambar metriknya. Dari hasil wawancara penelitian didapat tingkat kepentingan untuk masing-masing kebutuhannya. Dan untuk kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang mempunyai nilai tinggi akan menjadi atribut untuk perancangan produk pesawat telepon selular yang bisa untuk menonton televisi ( ponsel dengan TV tuner) Mempersiapkan daftar dan gambar metrik Berdasarkan atribut-atribut yang telah di peroleh untuk perancangan produk ponsel dengan TV tuner, maka dapat di tentukan karakteristik desain atau metrik yang dapat memenuhi atribut-atribut ponsel tersebut. Daftar metrik akan lebih maksimal apabila daftar tersebut merefleksikan secara langsung nilai produk yang memuaskan kebutuhan pelanggan. Daftar metrik dilakukan dengan mengamati setiap kebutuhan satu persatu, lalu memperkirakan karakteristik yang tepat dan terukur dari sebuah produk yang memuaskan kebutuhan pelanggan Penyusunan konsep Konsep produk merupakan gambaran singkat mengenai teknologi, prinsip kerja, dan bentuk produk yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Dalam penyusunan konsep ini terdapat tahap-tahap yang harus dilakukan diantaranya penyelidikan eksternal dan internal.

36 25 Penyelidikan eksternal bertujuan untuk menemukan pemecahan keseluruhan masalah dan submasalah yang di temukan selama langkah penyusunan konsep. Penyelidikan eksternal untuk menghasilkan solusi yang pada pokoknya merupakan proses pengumpulan informasi. Waktu dan sumber yang tersedia dapat di optimasi dengan menggunakan sebuah strategi ekspansi dan fokus. Penyelidikan eksternal ini dilakukan dengan berkonsultasi dengan para ahli/ orang yang sudah berpengalaman yaitu para Dealer dan Retailer, dan juga dengan mencari informasi melalui internet ( Penyelidikan internal merupakan penggunaan pengetahuan dan kreativitas dari perancang untuk menghasilkan pengembangan konsep. Pencarian bersifat internal dalam arti semua pemikiran yang timbul dari langkah ini di hasilkan dari ilmu pengetahuan yang sudah ada pada perancang. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang paling tidak terbatas dan kreatif di bandingkan dengan kegiatan lainnya Perancangan konsep Perancangan konsep untuk menentukan konsep produk akhir yang akan kita kembangkan, secara lengkap baik dari segi perangkat keras (hardware), maupun dari segi perangkat lunak (software).

37 Analisis Sistem Perkembangan dunia telepon Selular sangatlah cepat dari waktu ke waktu, baik dari segi fasilitas pesawat telepon selular (dikembangkan oleh pihak vendor), maupun dari pihak operator selularnya. Perkembangan dari pihak operator selular, pada awalnya telepon selular berbasis NMT (Nordic Mobile Telecom) seperti Mobisel, Telesera, dll, lalu baru muncul sistem AMPS ( Analog Modulation Power System) yang digunakan oleh operator Komselindo. Setelah beberapa sukses dengan AMPS, dunia selular di serbu dengan sistem baru yang lebih dikenal dengan GSM dengan frekuensi 900 seperti yang digunakan oleh Satelindo (Mentari dan Matrix Satelindo Abodemen), Telkomsel (Kartu Halo dan Simpati), Excelcom (Pro-Xl Abodemen dan Pro-Xl Prabayar), lalu setelah itu baru mulai berkembang GSM 1900 yang digunakan oleh Indosat (IM3 Bright dan IM3 Smart), dan sistem terakhir yang berkembang di Indonesia baru-baru ini adalah CDMA (Code Division Multiple Access) dimana juga dibagi menjadi 2 frekwensi yaitu frekuensi 800 (digunakan oleh Esia Telecom dan Mobile 8) dan frekuensi 1900 ( digunakan oleh Telkom Flexi). Pada awalnya sistem AMPS hanya di gunakan untuk berbicara ( Voice ), lalu pada GSM selain menggunakan voice juga mulai mengenal fasilitas Short Messages Services (SMS) dan Wireless Aplication Protocol (WAP) untuk media internet (Belum mampu mengakses Html www di pesawat telepon selularnya), setelah itu baru muncul media General Pocket Radio System (GPRS) untuk dapat mengakses Xhtml pada beberapa type telepon selular seperti pada nokia 3650 dan 6600, serta dengan adanya fasilitas GPRS, muncullah Multimedia Messages Services (MMS)

38 27 yang dapat mengirimkan foto, suara, gambar, serta video klip film. Dan sistem terakhir yang masuk ke Indonesia baru baru ini adalah sistem CDMA, karena sistem ini yang paling baru dalam dunia pertelekomunikasian Indonesia, maka akan dibahas sedikit lebih mendalam. CDMA merupakan teknologi yang berasal dari Amerika Serikat (AS), sebagai bagian dari perkembangan teknologi AMPS. Teknologi ini, merupakan teknologi pertama telepon selular. Militer AS merupakan pengguna pertama teknologi untuk komunikasi intelijen perang. Namun perkembangan CDMA kalah oleh GSM (teknologi Eropa) yang saat ini banyak diadopsi oleh sebagian besar operator di seluruh dunia. GSM boleh dibilang teknologi yang terbuka, sedangkan CDMA yang berasal dari AS tergolong ekslusif karena Qualcomm merupakan satu-satunya perusahaan yang memiliki rahasia dapur teknologi CDMA. Teknologi CDMA awalnya dapat ditemui AS, Korea Selatan, sebagian Jepang dan saat ini sudah dikembangkan di Cina dan Indonesia. Untuk urusan teknis, perkembangan CDMA di Asia lebih maju, khususnya di Korea Selatan dan sebagian Jepang. Berawal dari CDMA IS 95 yang lebih dikenal dengan CDMA-One ( dahulu dipakai oleh Komselindo) hanya bisa digunakan untuk suara dan SMS, namun perkembangannya saat ini sangat menakjubkan. CDMA IS 95 dalam waktu singkat CDMA IS 95 berkembang menjadi CDMA X yakni generasi terbaru yang mampu di pergunakan untuk komunikasi data kecepatan tinggi. Di Indonesia, operator CDMA dibagi terdapat dua teknologi, CDMA X dan CDMA X EV-DO. Perbedaannya adalah CDMA X memiliki

39 28 kecepatan transfer data hingga 153,6 kbps sedangkan CDMA X EV-DO memiliki kecepatan transfer data hingga 2,4 mbps sehingga mampu melayani kebutuhan komunikasi full multimedia seperti gambar-gambar hidup alias video streaming, seperti gambar TV dan kebutuhan lainnya. Dengan kecepatan tersebut itulah, boleh dikatakan teknologi CDMA X lebih unggul dari GSM, khususnya di Indonesia, sebab teknologi GSM di Indonesia baru mencapai tahap generasi 2,5 G dengan GPRS nya dan mampu mentransfer data 56 kbps sampai 115 kbps. Perbedaan mendasar dari teknologi CDMA adalah sistem modulasinya. Modulasi CDMA merupakan kombinasi FDMA (Frekuensi Division Multiple Access) dan TDMA ( Time Division Multiple Access). Pada teknologi FDMA, 1 kanal frekuensi mampu melayani 1 sirkuit pada satu waktu, sedangkan pada TDMA, 1 kanal frekuensi dipakai oleh beberapa pengguna dengan cara slot waktu yang berbeda. Pada CDMA beberapa pengguna bisa dilayani pada waktu yang bersamaan dan frekuensi yang sama, dimana pembedaan satu sama lainnya ada pada sistem codingnya, sehingga penggunaan spektrum frekuensinya teknologi CDMA sangat efisien beda dengan GSM yang memancarkan frekuensi dengan dipecah-pecah dan harus dilakukan manajemen penggunaan kembali (reuse) frekuensi agar banyak pelanggan bisa terlayani. Dengan memancarkan sekaligus frekuensi 1,25 Mhz. Dibanding Khz di AMPS dan GSM, daya pancar CDMA lebih kuat sehingga ponsel CDMA yang lemah pun tetap akan mendapat signal penuh.

40 29 Karena itu, kemungkinan ponsel mengalami drop call atau sambungan terputus ketika bergerak, hampir sama sekali tak terjadi pada CDMA dan reuse frekuensi di CDMA tetap dilakukan tanpa memecah mecah frekuensinya. Di Indonesia terdapat tiga operator berbasis CDMA, yaitu Esia, Fren Mobile 8 (CDMA frekuensi 800), dan Telkom Flexi (CDMA frekuensi 1900). Esia dan Telkom Flexi memperoleh lisensi sebagai fixed phone sedangkan Fren Mobile 8 memperoleh lisensi sebagai selular phone. Perkembangan dari dunia telepon Selular selain dari pihak operator juga harus didukung oleh pihak vendor ponsel, seperti halnya Nokia, Siemmens, Sony Ericsson, Motorolla, Samsung, dsb. Salah satu pengembangan dari pesawat telepon selular adalah dari segi tampilan layar display nya. Sebagian besar ponsel yang beredar dipasaran sekarang ini udah punya layar warna. Ngak lagi monochrome atau layar warna abu-abu. Bahkan kalau melihat trend ponsel ke depan, layar warna dengan tingkat ketajaman tinggi akan menghiasi ponsel di dunia. Apalagi fitur-fitur baru membutuhkan display warna, kayak MMS, kamera digital, dan Video streaming. Bila generasi layar warna pertama baru support 256 warna, kini udah banyak ponsel yang punya warna. Bahkan ponsel-ponsel CDMA X untuk Telkom Flexi sudah banyak yang support warna, kayak Hitachi A5303H, Toshiba A5301Troeltsch dan Sanyo A3015SA, Casio A5302CA bahkan warnanya sudah support 1,5 juta warna. Maksud warna itu adalah layar LCD-nya punya titik-titik yang merefleksikan cahaya kedalam bentuk tulisan dan atau gambar di ponsel. Jadi kalo

41 30 warnanya 1 juta, jumlah titik-titiknya juga sekitar 1 juta, lebih banyak dan tentu saja lebih halus. Tampilan di layar lebih terang dan jernih. Jenis display yang dipakai ponsel-ponsel layar warna mutakhir. Kebanyakan sudah menggunakan teknologi Active Matrix display. Dengan teknologi ini, layar menjadi lebih terang dan beberapa aplikasi yang dijalankan di layar ponsel seperti game atau video, gerakannya ngak buram dan lambat. Untuk ketajaman warna yang lebih baik, ada juga ponsel yang sudah pakai layar TFT. Tingkat ketajamannya juga lebih tinggi. Ponsel-ponsel kamera yang support warna biasanya lebih terang, jernih dan lebih cepat pergerakannya bila pakai teknologi TFT ini, dibandingkan layar colour STN biasa yang juga sama support warna. Biasanya kita ngak terlalu jeli melihat berapa warna display yang di support oleh ponsel kita. Cara paling gampang adalah kita bisa set wallpaper warna sebagai back ground (umumnya ponsel layar warna sudah punya fitur ini). Tapi pilihan gambarnya jangan gambar kartun, tetapi gambar foto. Di situ kita bisa bandingkan antara ponsel yang satu dengan ponsel yang lain. Yang pakai TFT pasti kelihatan lebih jernih dan tajam. Pada ponsel-ponsel generasi ketiga, yang punya layanan Video streaming dengan kecepatan tinggi, masalah ketajaman display ini menjadi semakin penting. Selain layar warna, masyarakat juga ingin memiliki ponsel yang punya fitur dan berlebih, termasuk didalamnya adalah: - Memiliki dimensi yang kecil dan ringan - Memiliki konsumsi energi yang rendah

42 31 - Memiliki display berkualitas tinggi dan kaya warna - Multi fungsi seperti untuk manajemen data, mengambil foto, bermain games, menonton TV / film. - Berkecepatan tinggi untuk mengirim dan menerima data, , dan - Memiliki kapasitas yang lebih untuk menyimpan data Meningkatnya ketajaman warna display, menuntut adanya peningkatan frekuensi operasi dan waktu respon. Sebagai contoh teknologi TFT dan OLED (Organic Light Emitting Diode) kemunculannya sangat dibutuhkan untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan diatas, meskipun kedua teknologi ini memakan biaya produksi tinggi dibanding teknologi STN dan CSTN. Komparasi antara teknologi display STN, CSTN, TFT dan OLED Teknologi Ketajaman warna Waktu Konsumsi Harga Aplikasi Display respon Energi STN Mono - 16 G/S Lambat *** * Gambar Tetap CSTN Hingga 64k Lambat ** ** Animasi TFT Hingga 262k Cepat * *** Display Video OLED Hingga 262k Paling cepat * ** Dispay Video Tabel 3.1. Komparasi teknologi LCD

43 32 Satu dekade setelah ditemukan, OLED mulai di gunakan untuk kebutuhan komersial. Tiga peluncuran yang bisa dicatat seperti: peluncuran kamera kodak berdisplay OLED, ponsel jam tangan Samsung dan peluncuran TV OLED 20 inch oleh perusahaan gabungan IBM Japan dan Chi Mei Optoelectronics, IDTech, membuat OLED sebagai teknologi yang paling banyak memberikan keuntungan dan digunakan oleh bermacam-macam perangkat dalam 2-7 tahun kedepan. Seperti Dioda cahaya yang menghasilkan cahaya yang digunakan saat ini, OLED merupakan sekumpulan kecilmaterial yang bersinar karena adanya voltase. Seperti display biasanya, OLED menghasilkan cahaya dengan warna yang bervariasi, tak banyak membuang panas dan dapat dibuat dalam ukuran yang sangat kecil. Sementara display tradisional dibuat dengan menggunakan elemen semikonduktor seperti silikon, gallium, dan lain-lain, OLED dibuat dari komponen plastik. Mengingat plastik lebih mudah dalam proses produksi display, OLED berpotensi di gunakan untuk berbagai keperluan dibandingkan dengan display jenis lainnya. Ada dua kelas utama dari OLED, yaitu OLED molekul kecil dan polymer. OLED molekul kecil tersusun dengan mendeposisikan gabungan molekul kedalam display dengan tekanan sangat rendah, secara analog ke layar dimana silikon teraplikasi. Semientara OLED polymer memiliki molekul aktif yang tertahan dalam sebuah cairan mirip pigmen pada cat. Dan dapat dicetak kedalam display dengan menggunakan ink jets, screen printing, dll. Display OLED memiliki pixel yang tersusun sama dengan tiga elemen untuk warna merah, hijau, dan biru. Namun karena setiap elemennya menghasilkan cahaya sendiri pada frekuensi yang tepat, seluruh cahaya yang dihasilkannya memberikan

44 33 kontribusi kepada display. inilah yang membuat OLED lebih efisien dalam mengkonsumsi energi. Meskipun saat ini OLED sudah hadir pada sebagian perangkat ponsel, laptop dan TV, kehadirannya masih dianggap terlalu dini. Namun buat masa depan (display) yang lebih cerah, OLED adalah jawabannya. Beberapa penjelasan yang berhubungan dengan LCD seperti: LCD : Liquid Crystal Display. Display yang dibuat dari bahan cairan dan kristal. Layar ini dibuat dengan menyatukan cairan di tengah-tengah dua bilah kaca atau filter. Layarnya punya ratusan atau ribuan titik-titik (dot) yang merefleksikan cahaya kebentuk tulisan /karakter /nomor. Layar LCD hanya membutuhkan sedikit energi dan biasanya gampang dibaca. Resolusi : Ukuran grafik yang digunakan untuk menggambarkan apa yang mampu dicetak oleh printer, yang bisa di scan oleh scanner, dan apa yang ditampilkan oleh layar monitor. Pada printer dan scanner, resolusi diukur sebagai titik per inch (dpi:dot per inch), banyaknya pixel yang dapat dimuat dalam 1 inch. Resolusi monitor mengacu pada banyaknya pixel dalam sebuah gambar, karena banyaknya titik perinci tergantung pada dimensi layar. Contohnya, resolusi 128x128 berarti adalah 128 garis digambar dari atas sampai dasar layar, dan masing-masing garis ini terbuat sampai 128 pixel terpisah, dan masing-masing titik terbuat dari kombinasi warna merah,hijau dan biru. Pixel : Picture Element. Gambar yang ditampilkan dari display atau grafis dari scanner atau program gambar, di buat dari banyaknya titik-titik yang disebut pixel. Jika dirangkum, banyaknya pixel yang ditampilkan disebut resolusi gambar.

45 34 DPI : Dots per inch. Ukuran resolusi pada perangkat digital, seperti printer atau scanner, tingkatan dpi menggambarkan berapa banyak pixel yang dapat dimuat dalam 1 inch pada sebuah tempat. Misalnya 400 dpi printer menghasilkan cetakan yang lebih tajam daripada printer dengan 300 dpi. Pengembangan lainnya dari ponsel-ponsel yang ada saat ini adalah dari segi bagus dan merdunya suara ringtone yang dihasilkan. Banyaknya jenis ponsel yang beredar saat ini memunculkan type ringtone dengan berbagai format. Dibawah ini adalah beberapa format ringtone yang ada beserta penjelasan singkatnya. 1. Ringtone MIDI Adanya antarmuka Instrumen Musik Digital ( Musical Instrument Digital Interface) atau MIDI memungkinkan dibuatnya ringtone polifonik dengan beragam macam instrumen. Dalam format ini beberapa nada dapat dimainkan secara bersamaan dengan menggunakan instrumen musik seperti gitar, drum, piano, dan lain sebagainya. Ringtone MIDI dapat digunakan baik sebagai ringtone, penanda pesan masuk, maupun sebagai efek suara pada game ponsel. Ponsel Nokia pertama yang menggunakan Ringtone MIDI adalah Nokia Beberapa ponsel terbaru dari Nokia, Motorolla, Siemens, Samsung juga dapat memainkan ringtone ini. Ringtone MIDI terbagi atas: - Ringtone MIDI level 4 adalah ringtone MIDI yang dapat memainkan 4 nada secara simultan. Diantara ponsel yang dapat memainkan adalah Nokia 3510I, 5100,6100,6800,7210,dan 7250

46 35 - Ringtone MIDI level 24 dapat memainkan 24 nada secara simultan. Ponsel Nokia yang mempunyai kemampuan ini adalah Nokia 3650, 6600, 7650, 3300, dan SP-MIDI (Scalable Poltphonic MIDI) Adalah standard MIDI untuk ringtone poifonik dan pesan multimedia. Nokia 3510, 3585, 3590, dan 7210 adalah ponsel yang mampu mensupport format tersebut. SP-MIDI merupakan pengembangan dari ringtone MIDI yang di disain untuk bisa di gunakan oleh banyak ponsel berbasis MIDI. Sebagai contoh, untuk pasar menengah kebawah biasanya menggunakan polifonik level 4 tingkat dan untuk pasar menengah keatas menggunakan polifonik 32 tingkat. SSP-MIDI dapat di gunakan baik untuk polifonik 32 nada maupun 4 nada. 3. Ringtone Polifonik Ringtone polifonik berformat layaknya ringtone (monophonic) pada umumnya, akan tetapi suaranya lebih natural. Dengan format ringtone polifonik, kita dapat mendengarkan beberapa nada dimainkan secara bersamaan dengan lebih harmonis. Ringtone polifonik dapat di buat dengan menggunakan instrumen MIDI. 4. Nokia True Tones Nokia 3300 adalah ponsel yang pertama menggunakan Nokia True Tones, dimana ringtone yang terdengar mendekati musik sesungguhnya. Selain itu penggunanya dapat memiliki lagu sendiri, suara-suara natural maupun efek-efek suara sebagai penanda pesan masuk atau panggilan telepon masuk. Nokia True Tones berbasis AMR-WB ( Adaptive Multi-Rate Wideband). Dibanding monophonic atau

47 36 ringtone MIDI, True Tones lebih mudah untuk dibuat. Selain itu lebih kecil ukuran filenya karena kompresi algoritmanya yang lebih baik. 5. RTTTL (RingTone Text Travel Language) Adalah format ringtone untuk menerjemahkan urutan nada-nada ringtone ke dalam format yang universal. Dengan software konverter ringtone khusus seperti Nokring atau Logo Manager, RTTTL dapat dikonversi ke format ringtone lainnya dan di upload ke ponsel lain melalui kabel data atau koneksi infra merah. Jika kita memiliki ponsel dengan fasilitas ringtone composer, anda dapat menggunakannya untuk mentransfer RTTL ke format key press. 6. Ringtone Nokia Composer Adalah ringtone yang dapat di buat dengan bantuan software composer yang terdapat di dalam ponsel Nokia 3210, 2100, 3310, 3330, dan Key press format Ringtone jenis ini dapat langsung dimasukkan ke dalam ponsel dengan cara mengetik langsung melalui keypad. Relatif lebih mudah daripada menggunakan ringtone composer milik Nokia. 8. Ringtone SMS Umumnya SMS di gunakan untuk mengirimkan dan menerima pesan pendek. Akan tetapi teknik SMS ini juga dapat di gunakan untuk mengirimkan ringtone. Ringtone SMS berbentuk kode binary ( 0 dan 1 ), yang kemudian dikirimkan dalam format SMS.

48 37 9. Ringtone i melody Serupa dengan ringtone monofonik, akan tetapi di gunakan untuk EMS (Enhanced Messaging Services). Selain jenis-jenis ringtone di atas, ada pula beberapa jenis ringtone yang lain seperti: - XMF (Extensible Music Format), yaitu musik MIDI yang dikombinasikan dengan musik rekaman digital yang menghasilkan nada polifonik. - RMF, di gunakan untuk menghasilkan output audio dengan fidelitas tinggi, rekaman digital, audio untuk game interaktif dan nada dering. - SMAF, merupakan format ringtone polifonik yang di gunakan oleh banyak ponsel keluaran Siemens, Sharp dan beberapa ponsel Samsung. - DLS (Downloadable Sound), merupakan format ringtone berbasis instrumen MIDI - Ringtone WAV, terdapat pada Nokia 3650, 7650, 9210i, dan Sony Ericsson P800, P Ringtone MP3 Analisa sistem cara kerja Ponsel sehingga bisa di gunakan untuk berbicara (voice) memerlukan bermacam-macam komponen, baik dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak. Yang di mulai dari proses penerimaan signal. Penerimaan signal adalah proses perubahan dari signal menjadi suara. Signal dari BTS (Base Transceiver Station) masuk melalui antena kemudian menuju switch antena. Setelah itu signal tersebut disaring oleh filter untuk kemudian di proses oleh RF signal dan masuk ke IC audio.

49 38 Sedangkan proses pengiriman atau proses perubahan suara menjadi signal merupakan proses penerimaan suara pada mic masuk ke IC audio di lanjutkan ke RF signal kemudian di perkuat dengan PA (Power Amplifier), masuk ke switch antena dan keluar melalui antena. Beberapa bagian dari ponsel yang berperan untuk menghasilkan hubungan (connection) antara lain: - Antena berfungsi sebagai perantara untuk menerima atau mengirim signal. - Switch antena berfungsi sebagai penghubung antena ke RX (penerima) dan Tx (pengirim) signal. - IC RF signal/ Hagar berfungsi untuk mengolah atau memproses frekuensi yang diterima. - IC Audio berfungsi untuk merubah frekuensi menjadi audio. Dewasa ini, melihat cuplikan siaran TV lewat ponsel sudah bukan menjadi impian lagi, mengingat operator selular anda mungkin sudah menyediakan layanan video streaming yang memungkinkan anda mendownload nya. Sayangnya, memang masih sulit untuk menyaksikan seluruh tayangan acara TV atau memilih sesuka hati acara TV mana yang hendak kita tonton. Dari namanya saja sudah klip, jadi palingpaling cuma beberapa menit saja. Belum lagi biaya yang harus anda keluarkan untuk satu kali mendownload klip berdurasi pendek itu. Untuk menyiasati ini, sudah saatnya ponsel sebaiknya di lengkapi dengan TV tunner untuk bisa menangkap langsung siaran TV. Ukuran TV tunner ini sangat kecil, hanya seukuran perangko.

50 39 TV tunner keluaran Sony ini muncul dalam dua model. Chip yang terkecil, BTF-ZJ-401 hanya bervolume 1,5 ml (25x20x3 mm ; 3,5 gram). Ini berarti hanya 1/25 dari ukuran chip yang saat ini beredar di pasaran. Chip model kedua, BTF- ZJ411 berukuran sedikit lebih besar dengan volume 2,5 ml (40x22,5x2,8 mm ; 4,8 gram). Perbedaan utama kedua chip adalah kemampuan BTF-ZJ411 untuk mengekstrak suara stereo yang berasal dari signal radio. Kedua chip ini mampu menerima input sinyal radio untuk VHF (1-12 channel) dan UHF (13-62 channel), dengan noise ratio 47 db. Model BTF-ZJ401 mampu mencapai kondisi ini dengan konsumsi energi sebesar 0,8 watt saja. Seperti diketahui, besarnya konsumsi energi yang dibutuhkan TV tunner, selama ini menjadi halangan terbesar untuk mengimplementasikan teknologi ini pada sebuah ponsel. Harga TV tunner ini akan berkisar yen ( sekitar $299), chip TV tunner ini di rancang untuk bisa di implementasikan pada semua merk ponsel Teknik Pengujian sistem Teknik pengujian sistem menggunakan metode wawancara dan kuisioner yang di olah datanya dengan menggunakan identifikasi kebutuhan konsumen, membuat pernyataan kebutuhan pelanggan, menetapkan derajat kebutuhan, menetapkan spesifikasi dan targetnya, penyusunan konsep, distribusi frekuensi, dsb. Kuisioner yang di bagikan kepada responden konsumen terdiri dari 11 pertanyaan, pertanyaan-pertanyaan tersebut di gunakan untuk mencari data faktual, kuisioner tidak di uji dengan uji realibilitas dan validitas. Kuisioner ini mempunyai

51 40 landasan teori pada buku Metodologi Penelitian untuk penulisan Skripsi dan Tesis karangan Ronny Kountur pada halaman 152.

52 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan Data Pengolahan data di mulai dengan melakukan wawancara terhadap para responden di wilayah Jelambar JAK-BAR, untuk mengetahui spesifikasi ponsel yang di inginkan, para responden di pilih dari para konsumen yang berpenghasilan menengah keatas, yang dipilih sebanyak 30 orang. Dilakukan pada bulan Oktober- November 2003, hasil dari wawancara tersebut adalah pernyataan-pernyataan sebagai berikut: 1. Diinginkan Handphone yang kuat dan tahan lama 2. Saya ingin Handphone yang ringan dan kecil 3. Saya ingin Handphone yang layarnya lebar berwarna dan beresolusi tinggi 4. Diinginkan Handphone yang battery nya tahan lama 5. Saya ingin Handphone yang suara ringtone nya bagus dan merdu 6. Saya ingin Handphone yang warnanya bagus-bagus,casingnya bisa diganti-ganti 7. Diinginkan Handphone yang memiliki harga yang terjangkau 8. Saya ingin Handphone yang signalnya bagus 9. Diinginkan Handphone yang memiliki harga suku cadang dan biaya perbaikan yang murah 10. Handphone yang mempunyai keypad yang nyaman di gunakan

53 Saya ingin Handphone yang memorinya besar dan dapat ditambah 12. Saya ingin Handphone yang ada kameranya 13. Saya ingin Handphone yang ada radionya 14. Saya ingin Handphone yang ada Televisinya 15. Diinginkan Handphone yang fitur nya lengkap Pengolahan data kuisioner Setelah itu mengolah data kuisioner tentang kebutuhan dan keinginan responden yang di bagikan di wilayah Jelambar JAK-BAR, yang berpopulasi berkisar 2600 jiwa, maka di ambil sampel responden sebanyak 245 orang dengan asumsi tingkat kesalahan 10 %, yang dilakukan pada periode Oktober-November 2003 terdapat di lampiran. Interpretasi Kebutuhan Langkah pertama yang di buat adalah menginterpretasi data mentah menjadi kebutuhan pelanggan dari hasil wawancara menjadi suatu interpretasi kebutuhan pelanggan. Interpretasi kebutuhan pelanggan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1.

54 43 Tabel 4.1 Interprestasi Kebutuhan Pelanggan Pernyataan Responden Diinginkan Handphone yang kuat dan tahan lama Saya ingin Handphone yang ringan Saya ingin Handphone yang layarnya berwarna Saya ingin Handphone dengan layar beresolusi tinggi Diinginkan Handphone yang batterynya tahan lama Saya ingin Handphone yang ergonomis dipakai Saya ingin Handsphone yang suara ringtonenya Bagus dan merdu Saya ingin Handphone yang warnanya bagus-bagus dan casingnya bisa diganti-ganti Diinginkan Handphone yang memiliki harga yang Interprestasi kebutuhan pelanggan Handphone yang kuat dan tahan lama Handphone yang ringan Handphone yang layarnya berwarna Handphone yang layarnya resolusi tinggi Handphone yang batterynya tahan lama Handphone yang ergonomis dipakai Handphone yang suara ringtonenya bagus dan merdu Handphone yang warnanya bagus dan casingnya bisa diganti-ganti Handphone yang harganya terjangkau Terjangkau Saya ingin Handphone yang signalnya bagus Saya ingin Handphone yang ukurannya kecil Dinginkan Handphone yang memiliki harga suku Cadang dan biaya perbaikan yang murah Saya ingin Handphone yang memiliki layar lebar Handphone yang memiliki keypad yang nyaman di gunakan Saya ingin Handphone yang memorinya besar dan Dapat di tambah Saya ingin Handphone yang ada kameranya Saya ingin Handphone yang ada radionya Saya ingin Handphone yang ada MP3 nya ]Saya ingin Handphone yang ada televisinya Diinginkan Handphone yang fiturnya lengkap Handphone yang bagus signalnya Handphone yang ukurannya kecil Handphone yang harga suku cadang dan biaya perbaikannya murah Handphone yang layarnya lebar Handphone yang keypadnya nyaman di gunakan Handphone yang memorinya besar dan dapat di tambah Handphone yang ada kameranya Handphone yang ada radionya Handphone yang ada MP3 nya Handphone yang ada televisinya Handphone yang fiturnya lengkap

55 44 Penyusunan kebutuhan menjadi hierarki Setelah menginterpretasi kebutuhan pelanggan, maka tahap berikutnya adalah mengkoordinasikan kebutuhan menjadi beberapa hierarki. Dari interpretasi kebutuhan pelanggan yang berhasil di kumpulkan, dilakukan penggabungan kebutuhan yang hampir sama atau disebut dengan kebutuhan hierarki, hal ini dilakukan untuk mendapatkan kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder dari produk ponsel yang akan dikembangkan. Tabel 4.2 ini merupakan hasil penyusunan kebutuhan menjadi hierarki

56 45 Tabel 4.2 Daftar Hierarki Kebutuhan Primer dan kebutuhan sekunder Kebutuhan Primer Kemudahan membawa Handphone yang ringan Kebutuhan Sekunder Handphone yang ukurannya kecil Harga Handphone yang harganya terjangkau Handphone yang memiliki harga suku cadang dan biaya perbaikan yang murah Desain Kompatibel Handphone yang warnanya bagus-bagus dan casingnya bisa diganti-ganti Handphone yang memiliki layar yang lebar Nyaman Handphone yang keypadnya nyaman di gunakan Handphone yang Ergonomis dipakai Signal Daya tahan Handphone yang signalnya bagus Handphone yang kuat dan tahan lama Handphone yang batterynya tahan lama Fasilitas Handphone yang memiliki layar berwarna Handphone yang layarnya beresolusi tinggi Handphone yang suara ringtonenya bagus dan merdu Handphone yang memorinya besar dan dapat di tambah Handphone yang ada kameranya Handphone yang ada radionya Handphone yang ada MP3 nya Handphone yang ada televisinya Fitur Handphone yang memiliki fitur yang lengkap

57 46 Menetapkan derajat kepentingan relatif Selanjutnya menetapkan derajat kepentingan relatif dari setiap kebutuhan, di ungkapkan dengan menggunakan skala likert 1 sampai 5, yaitu dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Sangat tidak penting 2. Tidak penting 3. Cukup penting 4. Penting 5. Sangat penting Untuk mencari tingkat kepentingan dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan diberikan kepada 5 orang yang ahli dan sudah banyak berpengalaman di bidang Telepon Selular seperti para dealer dan retailer ponsel. Hasil dari perhitungan tingkat kepentingan untuk masing-masing atribut dapat dilihat pada tabel 4.3.

58 47 Tabel 4.3. Tingkat kepentingan Relatif dari masing-masing atribut No Produk Kebutuhan Kepentingan 1 Handphone Ringan 5 2 Handphone Ukurannya kecil 4 3 Handphone Harganya terjangkau 4 4 Handphone Memiliki harga suku cadang 3 dan biaya perbaikan yang murah 5 Handphone Warnanya bagus-bagus dan 4 Casingnya bisa diganti-ganti 6 Handphone Memiliki layar yang lebar 5 7 Handphone Keypadnya nyaman 4 di gunakan 8 Handphone Ergonomis dipakai 5 9 Handphone Signalnya bagus 5 10 Handphone kuat dan tahan lama 4 11 Handphone Batterynya tahan lama 4 12 Handphone Memiliki layar berwarna 5 13 Handphone Layarnya beresolusi tinggi 5 14 Handphone suara ringtonenya bagus 4 dan merdu 15 Handphone Memiliki memory besar dan 5 dapat di tambah 16 Handphone ada kameranya 4 17 Handphone ada radionya 4 18 Handphone ada MP3 nya 3 19 Handphone ada televisinya 5 20 Handphone Memiliki fitur yang lengkap 5

59 48 Membuat daftar dan gambar metrik Tahap berikutnya adalah mempersiapkan gambar dan daftar metrik, berdasarkan atribut-atribut yang telah diperoleh untuk perancangan produk ponsel, maka dapat di tentukan karakteristik desain atau metrik yang dapat memenuhi atributatribut ponsel tersebut. Daftar metrik dilakukan dengan mengamati setiap kebutuhan satu persatu, lalu memperkirakan karakteristik yang tepat dan terukur dari sebuah produk yang dapat memuaskan pelanggan. Berikut ini adalah daftar metrik beserta satuan yang di gunakan, yang terdapat pada Tabel 4.4

60 49 Tabel 4.4 Daftar Spesifikasi Produk No metrik Kebutuhan Metrik Kepentingan Satuan 1 1 Berat total 5 gram 2 1,2,8 Panjang maksimum 4 cm 3 1,2,8 Lebar maksimum 4 cm 4 1,2,8 Tebal maksimum 4 cm 5 3,5,10 Jenis bahan casing 4 List 6 3 Kelengkapan fitur 4 List 7 3,4 Harga produk per unit 3 Rp 8 7 Model keypad 4 List 9 7 Jenis bahan keypad 3 List 10 9 Bahan antena 5 List 11 9 Kekuatan signal 5 Bar Umur Garansi 4 Bulan Jenis battery 4 List Kapasitas Battery 4 ma Jenis LCD 5 List Resolusi LCD 5 pixel Jenis ringtone 4 List Jenis memory 5 List 19 15,18 Kapasitas memory 5 Mega Byte Kualitas foto 4 pixel Jenis lensa kamera 4 List Radio tuner 4 KHz Ada MP3 player 3 List Ada TV tuner 5 List Operating System 5 List

61 50 Prioritas pengembangan konsep Tahap selanjutnya mengolah data tentang penentuan target pengembangan produk. Target pengembangan pada penelitian ini berdasarkan pada kebutuhankebutuhan yang di sukai oleh responden konsumen, sehingga dapat di jadikan prioritas pengembangan konsep produk ponsel, yang di dapat dari hasil wawancara terhadap kebutuhan responden konsumen, data sekunder yang di peroleh dari pooling Tabloid PULSA, dan kuisioner terhadap prioritas kebutuhan konsumen pada lembar kuisioner ( A ) yang terdapat di lampiran. Jawaban dari kuisioner tentang kebutuhan yang disukai oleh konsumen terdapat pada Tabel 4.5 Tabel 4.5. Prioritas kebutuhan konsumen

62 51 1 Pertanyaan : Apakah yang paling anda perhatikan dalam memilih ponsel? Jawaban Jumlah pemilih Persentase (%) a. Harga % b. Ukurannya kecil dan ringan % c. Desain menarik % d. Mudah di gunakan % e. Fitur % Total Reponden % 2 Pertanyaan : Fitur apa yang anda sukai dari ponsel? Jawaban Jumlah pemilih Persentase (%) a. LCD berwarna % b. Ringtone polyphonics % c. GPRS % d. MMS % e. Games % TOTAL % 3 Pertanyaan : Warna apa yang anda sukai dari Handphone? Jawaban Jumlah pemilih Persentase (%) a. Merah % b. Biru % c. Hitam % d. Perak % e. Emas % TOTAL % 4 Pertanyaan : Warna lampu apa yang anda sukai pada sebuah Handphone? Jawaban Jumlah pemilih Persentase (%) a. Biru % b. Putih % c. Kuning % d. Hijau % e. Orange % TOTAL % 5 Pertanyaan : Desain luar apa yang anda sukai dari ponsel? Jawaban Jumlah pemilih Persentase (%) a. Calm Shell % b. Persegi Panjang % c. Kotak % d. Oval % e. Sliding % TOTAL %

63 52 6 Pertanyaan : Bahan casing apakah yang anda sukai dari ponsel? Jawaban Jumlah pemilih Persentase (%) a. Plastik polymer % b. Karet % c. Aluminium % d. Lapis Emas % e. Titanium % TOTAL % 7 Pertanyaan : Aplikasi tambahan apa anda inginkan/ sukai dari Handphone? Jawaban Jumlah pemilih Persentase (%) a. TV Tuner % b. Radio % c. MP3 Player % d. Real One Player % e. Kamera % TOTAL % 8 Pertanyaan : Operating System apa yang anda sukai untuk ponsel? Jawaban Jumlah pemilih Persentase (%) a. Microsoft % b. Symbian % c. Palm % d. Linux % e. Mophun % TOTAL % 9 Pertanyaan : Bentuk keypad bagaimana yang anda sukai pada ponsel? Jawaban Jumlah pemilih Persentase (%) a. Standard / konvensional % b. Melingkar % c. Disisi kanan-kiri pada layar % d. Susunan keyboard komputer % e. Model Touch Screen % TOTAL % 10 Pertanyaan : Berapa kapasitas memory yang anda rasa cukup memadai? Jawaban Jumlah pemilih Persentase (%) a. 32 MB % b. 64 MB % c. 128 MB % d. 256 MB % e. 512 MB % TOTAL %

64 Jumlah Pemilih Harga Ukurannya kecil dan ringan Desain menarik Mudah di gunakan Fitur Kategori Gambar 4.1. Kategori kebutuhan konsumen Jumlah pemilih LCD berwarna Ringtone polyphonics GPRS MMS Games Fitur Gambar 4.2. Fitur yang di sukai responden

65 Jumlah Pemilih M e ra h B iru H ita m P e ra k E m a s W a rn a Gambar 4.3. Warna yang disukai responden Jumlah Pemilih B iru P utih K uning Hijau O range W a rn a la m p u Gambar 4.4. Warna lampu yang disukai responden

66 55 Jumlah Pemilih Calm Shell Persegi Panjang Kotak Oval Sliding Desain Gambar 4.5. Desain yang disukai responden Jumlah Pemilih Plastik polymer Karet Aluminium Lapis Emas Titanium Bahan Casing Gambar 4.6. Bahan casing yang disukai responden

67 56 Jumlah Pemilih TV Tuner Radio MP3 Player Real One Player Aplikasi tambahan yang disukai Kamera Gambar 4.7. Aplikasi tambahan yang disukai responden Jumlah Pemilih M icrosoft Sym bian Palm Linux M ophun Operating System Gambar 4.8. Operating System yang disukai oleh responden

68 57 Jumlah pemilih Standard / konvensional Melingkar Disisi kanan-kiri pada layar Susunan keyboard komputer Bentuk keypad Model Touch Screen Gambar 4.9. Bentuk keypad yang disukai oleh responden Jumlah Pemilih MB 64 MB 128 MB 256 MB 512 MB Kapasitas m em ory Gambar Kapasitas memory yang di anggap cukup oleh responden

69 58 Target pengembangan juga dapat ditentukan dengan menggunakan matriks needs spesifikasi berikut ini: Tabel 4.6. Needs Metrics Matrix Ringan 2 Ukurannya kecil 3 Harganya terjangkau 4 Memiliki harga suku cadang dan biaya perbaikan yang murah 5 Warnanya bagus-bagus dan casingnya bisa diganti-ganti 6 Memiliki layar yang lebar 7 Keypadnya nyaman di gunakan 8 Ergonomis di pakai 9 Signalnya bagus 10 Kuat dan tahan lama 11 Battery nya tahan lama 12 Memiliki layar berwarna 13 Layarnya beresolusi tinggi 14 Suara ringtonenya bagus merdu 15 Memiliki memory yang besar dan dapat di tambah 16 Ada kameranya 17 Ada radionya 18 Ada MP3 nya 19 Ada televisinya 20 Memiliki fitur yang lengkap Berat total Panjang maksimum Lebar maksimum Tebal maksimum Jenis bahan casing Kelengkapan fitur Harga produk per unit Model keypad Jenis bahan keypad Bahan antena Kekuatan signal Umur Garansi Jenis battery Kapasitas Battery Jenis LCD Resolusi LCD Jenis ringtone Jenis memory Kapasitas memory Kualitas foto Jenis lensa kamera Radio tuner Ada MP3 player Ada TV tuner Operating System Data sekunder Dari hasil survei yang dilakukan atas 274 responden yang berdomisili di Jabotabek, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Sumsel oleh tabloid PULSA bekerjasama dengan SpeedNet Research PT Speednet Lintas Komunika, yang dilakukan selama bulan September 2003, terungkap bahwa kelengkapan fitur tetap menjadi fokus perhatian konsumen. Tidak kurang dari 31,4 % responden lebih

70 59 memperhatikan fitur dalam memilih sebuah ponsel. Selain itu, harga dan desain yang menarik juga tetap menjadi fokus dengan poin yang cukup tinggi. Dimensi dan display warna dalam sebuah ponsel kini juga menjadi hal yang turut di cermati responden. Meskipun banyak responden yang mensyaratkan adanya fitur yang lengkap pada sebuah ponsel, namun tetap saja perilaku berponsel mereka belum menunjukkan perubahan yang berarti. Memakai ponsel hanya untuk bicara dan SMS, meskipun GPRS dan MMS mulai mendapat responden yang cukup dari responden. Tabel 4.7 Data Sekunder Kebutuhan Konsum en Persentase Fitur 31.40% Harga 16.20% Desain 9.50% Signal 16.60% Layar berwarna 14.30% B a tte ry 8 % Dim ensi kecil 5% Fitur Harga Desain Signal Layar berwarna Battery Dimensi kecil Gambar Kebutuhan konsumen (Data Sekunder)

71 Analisa Data Dalam analisis pengolahan data yang metode pengumpulan datanya menggunakan wawancara dan kuisioner telah diperoleh macam-macam kebutuhan baik dari tampilan fisik, desain, sistem perangkat lunak, aplikasi tambahan, maupun kapasitas memory dan lain-lainnya. Berikut ini adalah pembahasan dan analisa pengembang terhadap kebutuhan/ keinginan dari responden terhadap sebuah ponsel berdasarkan urutan pertanyaan dan jawaban terbanyak dari kuisioner : 1. Apakah yang paling anda perhatikan dalam memilih ponsel? Fitur Responden lebih memperhatikan dan mengutamakan fitur dalam memilih ponsel sebab pada sekarang ini, ponsel tidak saja di gunakan sebagai alat komunikasi suara saja, melainkan sudah menjadi gaya hidup konsumen, selain di gunakan untuk komunikasi baik itu berupa suara, pesan text (SMS), pesan multimedia (MMS), ponsel juga di gunakan sebagai media hiburan (entertainment), misalkan surfing internet menggunakan layanan GPRS, mendengarkan musik (dari radio maupun MP3), kamera, bahkan konsumen banyak yang mengharapkan bahwa ponsel dapat di gunakan untuk menonton siaran TV secara langsung (online) seperti layaknya mendengarkan siaran radio pada ponsel Nokia 8310, 6610, dll tanpa di pungut biaya. 2. Fitur apa yang anda sukai dari ponsel? LCD berwarna Fitur yang paling di sukai oleh responden konsumen adalah LCD berwarna, karena dengan adanya LCD berwarna, maka pesan- pesan bergambar yang

72 61 dikirim pun akan semakin bermakna, tampilan wallpaper yang semakin bagus, bermain game di ponsel akan semakin mengasyikan, surfing di internet terasa kebih hidup, dengan seiring berkembang nya LCD berwarna, maka LCD monokrom (hitam putih) akan tergusur keberadaannya dan akan di tinggalkan oleh para konsumen, seperti hal nya TV hitam putih yang telah di tinggalkan oleh konsumen yang menggantinya dengan TV berwarna. Diharapkan LCD berwarna juga terbuat dari bahan TFD ( Thin Film Diode ) / OLED (Organic Light Emiting Diode) yang mensupport warna, karena menggunakan teknologi TFD / OLED, maka konsumsi battery akan semakin hemat, dan gerakan dan penangkapan gambar akan lebih hidup, apalagi setelah di dukung dengan kapasitas warnanya. 3. Warna apa yang anda sukai dari Handphone? Perak Warna yang relatif lebih di sukai oleh responden adalah warna perak, ini di karenakan warna perak lebih bersifat netral bisa di pergunakan oleh kaum pria dan wanita, dan dan di anggap lebih bersifat modern (ekslusif). 4. Warna lampu apa yang anda sukai pada sebuah HP? Putih Warna lampu ponsel yang lebih disukai oleh responden adalah warna putih, sebab tampilan layarnya akan terasa lebih terang, mudah membaca tuts keypad dan tulisan layar di tempat- tempat yang gelap, dan terlihat lebih menarik di bandingkan dengan warna-warna yang lain. 5. Desain luar apa yang anda sukai dari HP?

73 62 Persegi Panjang Desain luar fisik yang di sukai oleh responden adalah berbentuk persegi panjang, dikarenakan lebih mudah dalam penggunaan, ergonomis untuk di gunakan, nyaman untuk di simpan dalam kantong saku, modelnya lebih kekal dan tidak ketinggalan jaman. 6. Bahan casing apa yang anda sukai dari ponsel? Plastik Polymer Bahan casing yang di sukai oleh responden adalah plastik polymer, sebab ringan, lebih mudah untuk dibentuk, lebih terjangkau harganya, lebih banyak pilihan warna, dan banyak tersedia casing pengganti. 7. Aplikasi tambahan apa yang anda sukai pada ponsel? TV Tuner Aplikasi tambahan yang lebih disukai pada ponsel adalah TV tuner, sebab dengan adanya TV tuner, kita dapat menonton siaran langsung televisi, seperti RCTI, SCTV, INDOSIAR, ANTV, TV7, dsb pada layar ponsel kita yang tentu saja sudah berwarna, baik pada saat kita santai, sedang menunggu seseorang, bahkan dalam kepenatan kemacetan lalu lintas, kita dapat sedikit terhibur dengan hadirnya siaran langsung televisi pada ponsel kita, dan satu lagi kita tidak akan ketinggalan informasi-informasi penting di sekitar kita. 8. Operating Sistem (OS) apa yang anda sukai untuk di aplikasikan pada ponsel? Symbian Operating Sistem (OS) yang lebih disukai oleh responden adalah Symbian, karena pada operating sistem Symbian sudah berkembang sejak lama di

74 63 bidang telepon selular, seperti misalkan microsoft sudah berkecimpung lama di bidang komputer, oleh sebab itu, aplikasi-aplikasi yang dapat di jalankan dengan OS Symbian lebih banyak dan fleksibel, misalkan camcorder, photographer, games, remote TV, Real One Player, MP3 Player, dsb. 9. Bentuk keypad yang bagaimana yang anda sukai pada ponsel? Model Standard / konvensional Bentuk keypad yang disukai oleh responden adalah model standard / konvensional, sebab dengan model standard / konvensional, maka penggunaannya lebih mudah, baik untuk pengetikan SMS, menelpon, bermain game di ponsel, dan umumnya jika menggunakan keypad model standard, maka biaya produksinya lebih murah sehingga harga jual produknya pun akan lebih terjangkau. 10. Berapa kapasitas internal memory yang anda rasa cukup pada sebuah ponsel? 128 MB Responden lebih memilih kapasitas internal memory 128 MB, karena merasa sudah cukup dengan kapasitas tersebut, sebab jika terlalu kecil, maka ruang untuk penyimpanan data dan aplikasi pada ponsel akan sedikit juga, sedaangkan bila terlalu besar, maka akan menambah biaya produksi ponsel, dan Handphone akan bekerja lebih berat dan proses loadingnya akan terasa lebih lambat, dan jika kurang internal memory nya, kita dapat menyimpan data dan aplikasi kita pada eksternal memory kita, biasanya pada ponsel yang berteknologi tinggi terdapat slot memory, yang bisa di isi dengan Multi Media Card (MMC) ataupun Secure Digital Card (SD Card).

75 Hasil Perancangan Berdasarkan proses analisa data, maka di dapatkan prioritas pengembangan konsep produk ponsel, dimana terdapat banyak kebutuhan seperti adanya fitur radio, MP3, layar lebar berwarna dan beresolusi tinggi, GPRS, MMS, selain itu juga terdapat pengembangan fitur seperti TV tuner, berikut ini adalah bentuk konsep pengembangan produk yang diusulkan. Spesifikasi konsep produk akhir Gambar Hasil Perancangan konsep

Universitas Bina Nusantara PENGEMBANGAN KONSEP PRODUK TELEPON SELLULAR DENGAN FASILITAS TV TUNER

Universitas Bina Nusantara PENGEMBANGAN KONSEP PRODUK TELEPON SELLULAR DENGAN FASILITAS TV TUNER Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2003 / 2004 PENGEMBANGAN KONSEP PRODUK TELEPON SELLULAR DENGAN FASILITAS TV TUNER Willy Naga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan dan Pengembangan Konsep Produk 2.1.1 Desain Adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisa, menilai, dan menyusun suatu sistem (fisik/ nonfisik) yang optimum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana semakin banyak dan beragamnya produk - produk yang ditawarkan oleh perusahaan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah perkembangan teknologi yang berbasis telekomunikasi. Ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi akhir-akhir ini semakin tidak terbendung lagi. Banyak penemuan-penemuan baru di berbagai bidang, salah satunya adalah bidang telekomunikasi.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lanskap bisnis telekomunikasi mengalami perubahan yang sangat cepat, tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun persaingan. Dari sisi teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, media komunikasi kini berkembang semakin pesat. Salah satu media komunikasi yang terus berkembang dan semakin canggih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan menentukan bagi kelangsungan hidup perusahaan, baik dalam jangka pendek

BAB I PENDAHULUAN. dan menentukan bagi kelangsungan hidup perusahaan, baik dalam jangka pendek 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan salah satu aspek manajemen yang paling penting dan menentukan bagi kelangsungan hidup perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah

BAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap lingkunagan baik secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah, mengingat perubahan-perubahan dapat terjadi setiap saat, baik

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah, mengingat perubahan-perubahan dapat terjadi setiap saat, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di abad ke 21 sekarang ini telah terjadi perubahan besar umat manusia di berbagai bidang kehidupan. Mobilitas masyarakat di berbagai lapisan usaha untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Telkom Flexi Telkom Flexi atau yang dikenali sebagai Flexi adalah salah satu produk telepon fixed wireless yang dikeluarkan oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan telepon selular di Indonesia diprediksikan mengalami peningkatan dengan jumlah yang cukup tajam. Hal ini merupakan dampak dari semakin ketatnya persaingan

Lebih terperinci

KARYA ILMIYAH LINGKUNGAN BISNIS. Nama : Ahmad Hermantiyo NIM :

KARYA ILMIYAH LINGKUNGAN BISNIS. Nama : Ahmad Hermantiyo NIM : KARYA ILMIYAH LINGKUNGAN BISNIS Nama : Ahmad Hermantiyo NIM : 10.12.4809 Stimik Amikom Yogyakarta 2010/2011 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu titik terang yang bermula pada suatu kesederhanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gadget adalah suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis yang secara spesifik dirancang lebih canggih dibandingkan dengan teknologi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan oleh setiap orang. Komunikasi adalah alat bagi seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor pendapatan ekonomi di suatu negara. Bahkan menjadi tolak ukur maju tidaknya ekonomi suatu wilayah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi, dunia usaha dituntut

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan laju perkembangan teknologi informasi yang sangat atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan pasar dan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakannya, ini tentu dilandasi asumsi bahwa segala tindakannya secara sadar

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakannya, ini tentu dilandasi asumsi bahwa segala tindakannya secara sadar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir setiap manusia membuat atau mengambil keputusan dan melaksanakannya, ini tentu dilandasi asumsi bahwa segala tindakannya secara sadar merupakan pencerminan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. I. 1. Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. I. 1. Latar Belakang 1 BAB I Pendahuluan I. 1. Latar Belakang Belanja iklan produk setiap tahunnya terus bergerak naik sebesar 20%. Produk telekomunikasi, perawatan tubuh (toiletries), kosmetik, rokok, makanan dan minuman,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page 2. Bekasi, 29 Februari Penyusun

KATA PENGANTAR. Page 2. Bekasi, 29 Februari Penyusun KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-nya kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30% BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Majunya perekonomian di Indonesia ditandai dengan berkembangnya industri di Indonesia. Setiap negara dituntut untuk dapat meningkatkan sektor-sektor industri yang memiliki

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si PERTEMUAN 12 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si POKOK BAHASAN Pengertian teknologi telepon bergerak (mobile phone).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan penelitian penerapan model dss untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk telekomunikasi ini secara garis besar akan dijelaskan dalam dua bagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi perkembangan teknologi sangat cepat, salah satunya dalam sistem informasi dan komunikasi. Salah satu produk dari perkembangan teknologi tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diketahui dewasa ini komunikasi berkembang pesat, dan sebagai salah satu faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. diketahui dewasa ini komunikasi berkembang pesat, dan sebagai salah satu faktor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini adalah era globalisasi dan modernisasi, hampir semua hal terkena oleh imbasnya, salah satu yang tesentuh oleh modernisasi adalah komunikasi. Seperti diketahui

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tentang telekomunikasi, yang mendorong kompetisi penyelenggaraan

I. PENDAHULUAN. tentang telekomunikasi, yang mendorong kompetisi penyelenggaraan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri seluler begitu pesat setelah hadir UU No.36/1999 tentang telekomunikasi, yang mendorong kompetisi penyelenggaraan telekomunikasi nasional. Bisnis

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KONSEP PAC PUZZLE ALARM CLOCK Indra Julianto Tjakra NIM: 0700678396 Abstrak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini sangat pesat. Salah satunya pada perkembangan telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Industri Telekomunikasi Persaingan industri telekomunikasi, beberapa tahun terakhir semakin ketat. Hal ini terbukti dari budget belanja iklan industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membuka suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membuka suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi membuka suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia, dan di sisi lain keadaan tersebut memunculkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan kecanggihan telekomunikasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan kecanggihan telekomunikasi tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari hari ke hari, peran telekomunikasi dalam kehidupan manusia semakin terasa penting. Perkembangan teknologi semakin lama semakin canggih saja. Dengan kenyataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang digunakan saat ini adalah telepon rumah. dibawa kemanapun kita pergi. Lambat laun telepon rumah mulai ditinggalkan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang digunakan saat ini adalah telepon rumah. dibawa kemanapun kita pergi. Lambat laun telepon rumah mulai ditinggalkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang sangat pesat. Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. orang yang berumur tahun menempati peringkat paling tinggi yaitu sebesar

BAB 4 PEMBAHASAN. orang yang berumur tahun menempati peringkat paling tinggi yaitu sebesar BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Analisa Data Kuesioner 4.1.1 Data Kuesioner Bagian I Data usia responden yang menggunakan printer menunjukkan bahwa orang yang berumur 15-25 tahun menempati peringkat paling tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia yang semakin maju sekarang ini, kebutuhan manusia terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat semakin tinggi

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 2. Gasal 2014

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 2. Gasal 2014 PERANCANGAN PRODUK Chapter 2 Gasal 2014 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 22/09/2014 Perancangan Produk -

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 METODE PERANCANGAN SISTEM 20 BAB 3 METODE PERANCANGAN SISTEM Studi pendahuluan Studi kepustakaan Pengumpulan data: * kuesioner *wawancara *observasi lapangan Data cukup, data reliabel, data valid? Ya tidak Identifikasi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon seluler (Ponsel) semakin marak dewasa ini. Bahkan anak SD tidak jarang yang memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keunggulan daya saing. Untuk dapat tetap eksis di dalam. digemari merupakan tantangan bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keunggulan daya saing. Untuk dapat tetap eksis di dalam. digemari merupakan tantangan bagi perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pemasaran yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk memiliki keunggulan daya saing. Untuk dapat tetap eksis di dalam proses produksi dan kontinyuitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat dirasakan pengaruhnya adalah semakin mudahnya pemenuhan kebutuhan manusia dalam hal berkomunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan bermunculannya operator-operator jasa telekomunikasi baik lokal maupun

BAB I PENDAHULUAN. dengan bermunculannya operator-operator jasa telekomunikasi baik lokal maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri telekomunikasi merupakan salah satu jenis yang menyediakan produk intangible dan saat ini telah memasuki kondisi persaingan yang jauh lebih ketat dengan bermunculannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini banyak mengalami kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan baru, baik yang berskala besar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkomunikasi merupakan salah satu kegiatan yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar gagasan atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era globalisasi menuntut semua sektor bisnis harus memiliki strategi agar dapat bersaing dengan para pesaing lainnya. Salah satunya dengan memperkenalkan

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK NEGERI MEDAN

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK NEGERI MEDAN MAKALAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI 1G DAN TEKNOLOGI 2G OLEH: KELOMPOK I AGUS RIZKI ANA INGIN HARAHAP AYU HASTUDI DEWI SUPMA BAMBANG HERDIANTO DWI PUTRI MENTARI ESTER LITA LIMBONG FAHRI MUHAZWAR HARDI VENTA

Lebih terperinci

1.1.3 Logo Gambar 1.1 Logo Telkom Indonesia

1.1.3 Logo Gambar 1.1 Logo Telkom Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Terhadap Obyek Studi 1.1.1 PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisa kelayakan..., Deris Riyansyah, FT UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Analisa kelayakan..., Deris Riyansyah, FT UI, Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebutuhan akan berkomunikasi dimana dan kapan saja merupakan sebuah tuntutan manusia yang dinamis pada saat ini. Salah satu kebutuhan tersebut adalah komunikasi data

Lebih terperinci

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi 3G 3G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: third-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telekomunikasi seluler di Indonesia mulai dikenalkan pada tahun 1984 dan

BAB I PENDAHULUAN. Telekomunikasi seluler di Indonesia mulai dikenalkan pada tahun 1984 dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telekomunikasi seluler di Indonesia mulai dikenalkan pada tahun 1984 dan hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang pertama mengadopsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan berusaha dengan segenap tenaga untuk dapat bertahan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan berusaha dengan segenap tenaga untuk dapat bertahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Setiap perusahaan berusaha dengan segenap tenaga untuk dapat bertahan dalam pasar. Perusahaan dituntut untuk selalu melakukan kreativitas dan inovasi di dalam

Lebih terperinci

SISTEM SELULAR. Pertemuan XIV

SISTEM SELULAR. Pertemuan XIV Pertemuan XIV SISTEM SELULAR Sistem komunikasi yang digunakan untuk memberikan layanan jasa telekomunikasi bagi pelanggan bergerak disebut dengan sistem cellular karena daerah layanannya dibagi bagi menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi semakin ketat. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu berorientasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan harus mempertahankannya agar tidak kalah dengan operator lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan harus mempertahankannya agar tidak kalah dengan operator lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Divisi Telkom Flexi Surakarta yang telah mendapat citra baik di banyak pelanggan harus mempertahankannya agar tidak kalah dengan operator lainnya. Seperti dalam melayani

Lebih terperinci

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA TEKNOLOGI AMPS Analog mobile phone system(amps) dimulai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi selular merupakan salah satu sarana komunikasi yang mampu menyediakan komunikasi secara cepat dan kapan saja. Seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat, perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang awalnya hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi semakin pesat selain itu pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi semakin pesat selain itu pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini perkembangan teknologi semakin pesat selain itu pertumbuhan perekonomian juga sudah memasuki ke dalam era globalisasi. Hal tersebut menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi diperlukan untuk mempermudah atau memaksimalkan suatu kinerja. Salah satu teknologi yang berkembang cukup pesat belakangan ini adalah teknologi telepon selular.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat telah

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat telah mendorong mobilitas masyarakat dan individu menjadi semakin dinamis. Teknologi komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini banyak perusahaan yang menggunakan iklan di berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi memunculkan banyaknya perubahan, khususnya di bidang teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1984,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Seiring berkembangnya era globalisasi di Indonesia, banyak muncul industri-industri serta perusahaan baru, salah satu bidang tersebut adalah industri

Lebih terperinci

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI Pertemuan 1 MODUL Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI POKOK BAHASAN TEKNOLOGI DAN DESKRIPSI Pokok bahasan Teknologi dan Teknologi Komunikasi membahas mengenai pemahaman komunikasi, serta teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Handphone merupakan salah satu dari perkembangan teknologi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Handphone merupakan salah satu dari perkembangan teknologi. Dengan kinerja atribut paling rendah. Merek Nexian dinilai memiliki harga beli dan biaya operasional dan perawatan yang paling murah. Berdasarkan analisis CA, merek Nokia identik dengan atribut biaya operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesan pendek (short message service), kini telah memberikan kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. pesan pendek (short message service), kini telah memberikan kemudahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak diciptakannya telepon genggam, kemajuan teknologi komunikasi dalam satu dekade terakhir berkembang semakin pesat,. Telepon genggam yang semula hanya memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan display dewasa ini sangat pesat sekali. Dimulai dari perkembangan CRT Display yang diproduks i untuk keperluan rumah tangga seperti Televisi sampai LCD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, telekomunikasi telah menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat memunculkan adanya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya perkembangan bisnis operator

Lebih terperinci

Bab 3. Metodologi Penelitian

Bab 3. Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian Penelitian dimulai dengan melakukan studi pendahuluan untuk dapat merumuskan permasalahan berdasarkan pengamatan terhadap kondisi obyek yang diamati. Berdasarkan permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Dengan tingginya persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Segmentation, Targetting, dan Positioning penelitiaan 6.1.1.1 Segmentation terdiri dari dari 2: Segmentasi berdasarkan demografi: a. Jenis kelamin: Pria

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan)

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan) UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan) PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KONSEP PADA PRODUK LAMPU BELAJAR Like Lanita

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan)

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan) UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 (sesuai periode berjalan) PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KONSEP PADA PRODUK MEJA SETERIKA Yunus Armanto

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN Persaingan layanan fixed wireless access (FWA) berbasis teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) di Indonesia semakin ketat. Di Indonesia ada 3 operator FWA yaitu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekali bagi bangsa Indonesia. Dalam perkembangan bisnis offline Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sekali bagi bangsa Indonesia. Dalam perkembangan bisnis offline Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Saat ini perkembangan bisnis di Indonesia pesat sekali. Banyak pengembangan bisnis muncul dari bisnis kecil hingga bisnis yang mendunia, dari bisnis offline hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat dalam dunia teknologi dan telekomunikasi menempatkan industri telekomunikasi seluler menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi dewasa ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi dewasa ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada bidang telkomunikasi, teknologi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi di bidang telekomunikasi berkembang dengan sangat cepat. Perkembangan tersebut didorong

Lebih terperinci

Company LOGO. Pengantar (Inovasi) Aplikasi Bergerak. Produk Aplikasi Bergerak di Indonesia

Company LOGO. Pengantar (Inovasi) Aplikasi Bergerak. Produk Aplikasi Bergerak di Indonesia Company LOGO Pengantar (Inovasi) Aplikasi Bergerak Produk Aplikasi Bergerak di Indonesia Produk Telekomunikasi Seluler di Indonesia 3G / 3.5G (HSDPA) GSM Mobile CDMA Fixed Wireless CDMA Internet Mobile

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh atribut..., Lidya Lestari, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh atribut..., Lidya Lestari, FISIP UI, Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman berbasis teknologi saat ini hampir setiap orang memiliki telepon selular untuk berkomunikasi. Hal tersebut dikarenakan sifat telepon selular yang dapat

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang terjadi memiliki dampak besar terhadap tiap aspek dalam kehidupan manusia. Demikian pula dengan kebutuhan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1876 yang coba dikawinkan dengan teknologi komunikasi tanpa kabel

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1876 yang coba dikawinkan dengan teknologi komunikasi tanpa kabel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi seluler yang semakin hari semakin pesat seakan menjadi fenomena menghebohkan belakangan ini, seiring dengan inovasi dan kebutuhan akan kemudahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. analog AMPS (Advanced Mobile Phone System), diikuti suara digital GSM

BAB I PENDAHULUAN. analog AMPS (Advanced Mobile Phone System), diikuti suara digital GSM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi seluler berkembang dari generasi pertama dengan sistem suara analog AMPS (Advanced Mobile Phone System), diikuti suara digital GSM (Global System for Mobile

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 ANALISIS RANCANG BANGUN INSTANT MOBILE MESSAGING DENGAN BAHASA PALEMBANG Okky Kenedy 2007250096 Abstrak

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 4. Gasal 2014

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 4. Gasal 2014 PERANCANGAN PRODUK Chapter 4 Gasal 2014 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 6/10/2014 Perancangan Produk - Gasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha saat ini semakin ketat. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha saat ini semakin ketat. Setiap perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia usaha saat ini semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha untuk dapat bertahan dalam pasar. Perusahaan dituntut untuk selalu melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. peradaban manusia masih ada teknologi akan selalu menjadi hal penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. peradaban manusia masih ada teknologi akan selalu menjadi hal penting dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, selama peradaban manusia masih ada teknologi akan selalu menjadi hal penting dalam kehidupan dan

Lebih terperinci

Pertemuan 10. Disampaikan : pada MK Aplikasi Komputer. Direktorat Program Diploma IPB

Pertemuan 10. Disampaikan : pada MK Aplikasi Komputer. Direktorat Program Diploma IPB Pertemuan 10 Disampaikan : pada MK Aplikasi Komputer Direktorat Program Diploma IPB 2010 Definisi Output? Output adalah data yang diproses dalam bentuk yang lebih bermakna 2 Definisi Output? p Alat output

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler didukung oleh SIM (Subscriber Identification Module)

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler didukung oleh SIM (Subscriber Identification Module) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi semakin hari semakin pesat. Kenyataan ini bisa dilihat dalam kehidupan sehari hari dimana penggunaan telepon selular semakin meningkat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dan promosi yang berkualitas dan bermutu tinggi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dan promosi yang berkualitas dan bermutu tinggi menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan dan promosi yang berkualitas dan bermutu tinggi menjadi perhatian utama dari suatu perusahaan. Promosi atau juga dikenal dengan komunikasi pemasaran (marketing

Lebih terperinci

Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi UNS dalam membeli produk IM3

Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi UNS dalam membeli produk IM3 1 Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi UNS dalam membeli produk IM3 Oleh : Fitri Nurul Azizi NIM K 7402076 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk berkomunikasi dengan pelanggannya. pemasaran yang mempunyai peranan sangat besar dalam memfasilitasi proses

BAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk berkomunikasi dengan pelanggannya. pemasaran yang mempunyai peranan sangat besar dalam memfasilitasi proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telepon gengam (ponsel/telepon seluler) telah berkembang menjadi salah satu kebutuhan mendasar bagi berbagai kalangan, baik tua maupun muda. Bagi sebagian orang, kehadiran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan arus globalisasi yang semakin cepat membuat keberadaan telekomunikasi sebagai media penghubung menjadi sangat penting bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 5 - Join : Follow

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 5 - Join :  Follow Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME Kursus Online - Pertemuan 5 - Join : www.makinpinter.com Follow : @makinpinter PERKEMBANGAN 01 Teknologi untuk berkomunikasi sudah mengalami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Dalam era informasi ini, kemajuan teknologi komunikasi berkembang sangat pesat, antara lain dengan adanya media cetak, telepon, radio, televisi, handphone, internet dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis yang tajam mulai bermunculan di segala sektor bisnis. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu memberikan kepuasan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat psikogenetik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak menghadapi masalah masalah dalam menjual produk khususnya. masa depan cerah dimasa mendatang sebagai zamannya komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. banyak menghadapi masalah masalah dalam menjual produk khususnya. masa depan cerah dimasa mendatang sebagai zamannya komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin kompetitifnya persaingan dunia usaha dewasa ini, perusahaan banyak menghadapi masalah masalah dalam menjual produk khususnya dibidang telekomunikasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di

BAB II LANDASAN TEORI. skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di BAB II LANDASAN TEORI Perdagangan Internasional Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain. Proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis

Lebih terperinci