BAB I PENDAHULUAN. iuran tidak mendapatkan jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. iuran tidak mendapatkan jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan pemasukan terbesar bagi Indonesia yaitu sekitar 70 persen dari seluruh penerimaan yang ada. Yang dimaksud dengan pajak adalah iuran tidak mendapatkan jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran umum negara. Sedangkan secara bebas, pajak memiliki arti suatu kewajiban kenegaraan berupa pengabdian serta peran aktif warga Negara dan anggota masyarakat untuk membiayai berbagai keperluan Negara yang berupa pembangunan nasional serta pelaksanaannya diatur dalam Undang Undang dan Peraturan Peraturan untuk kesejahteraan bangsa dan Negara (Judisseno, 2004). Sedangkan menurut S. & Suryo (2006) yang mendifinisikan pajak sebagai salah satu wujud kemandirian suatu bangsa atau negara dalam pembiayaan pembangunan yaitu menggali potensi dalam negeri. Pajak memiliki fungsi sebagai sumber penerimaan pajak ( budgetair ) dapat terlihat dari data APBN tahun 2015 memiliki kontribusi terbesar dari pendapatan Negara yang diterima. Sedangkan pada APBN tahun 2016, pemasukan Negara terbesar juga terdapat pada penerimaan pajak yaitu sebesar 1.546,7 triliun. Menurut S. & Suryo (2006) fungsi pajak ada dua, yang pertama adalah fungsi pendanaan (budgetair) yaitu pajak berfungsi sebagai sumber dana

2 bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Ditunjukkan dengan masuknya Pajak ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Selain fungsi budgetair, pajak juga memiliki fungsi lain yaitu fungsi mengatur atau regulair. Fungsi mengatur atau regulair merupakan suatu fungsi pajak sebagai alat untuk mengatur/melaksanakan kebijakan di bidang social dan ekonomi. Pajak di Indonesia terbagi menjadi dua jenis yaitu pajak langsung dan tidak langsung. Yang termasuk dalam pajak langsung yaitu Pajak Penghasila atau PPh, sedangkan untuk pajak tidak langsung contohnya adalah Pajak Pertambahan Nilai atau PPN. PPN termasuk dalam jenis pajak tidak langsung maksudnya pajak tersebut disetor oleh pihak lain (pedagang) yang bukan penanggung pajak atau dengan kata lain, penanggung pajak (konsumen akhir) tidak menyetorkan langsung pajak yang ia tanggung. Yang di maksud dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan pajak yang dikenakan atas konsumsi barang atau jasa di dalam negeri (dalam daerah pabean). Pertambahan nilai timbul karena digunakannya faktor-faktor produksi dalam menyiapkan, menghasilkan, menyalurkan, memperdagangkan barang atau jasa kepada konsumen (S. & Suryo, 2006). Pada data APBN tahun 2015, penerimaan PPN sebesar 44 persen yang merupakan terbesar kedua setelah pendapatan dari PPh non Migas sebesar 46 persen (Kementrian Keuangan Republik Indonesia, 2015). Banyak permasalahan perpajakan yang terjadi di Indonesia terutama pada kota Semarang, salah satunya yang dimuat pada Tribun Jateng tanggal 13 Mei 2015 yaitu kasus dari CV PPS merupakan perusahaan yang bergerak dibidang

3 importir domisili di Semarang. Tindak kejahatan yang dilakukan melibatkan direktur dari CV PPS serta salah satu karyawati pada bagian pembukuan dari CV tersebut. Dari kasus ini diperoleh bukti bahwa terdapat faktur pajak yang kembar, nomor dan tanggal faktur pajak sama, pembeli/penerima BKP sama, nilai DPP PPN sama, tetapi uraian barangnya berbeda, sehingga menunjukkan bahwa Wajib Pajak (WP) diduga kuat melakukan tindak pidana bidang perpajakan. Sedangkan, tersangka karyawati CV PPS adalah orang yang turut serta membantu direktur CV tersebut dalam melakukan tindak pidana perpajakan dengan cara berperan aktif dalam membantu menyusun laporan keuangan, pemenuhan kewajiban perpajakan, membuat SPT, dan membuat faktur pajak. Para tersangka diduga secara sengaja tahun 2007 telah melanggar UU KUP Pasal 39 ayat (1) huruf c junto pasal 43, yakni dengan sengaja menyampaikan Surat Pemberitahuan keterangan yang isinya tidak benar dan lengkap (Endra, 2015). Berdasarkan kasus di atas terkait dengan Self Assessment System yang dilakukan memiliki resiko untuk dipersalahgunakan. Apabila Pengusaha Kena Pajak atau PKP melakukan tindakan seperti ini, maka dapat berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai atau PPN. Hal ini diperkuat dengan adanya penelitian dari Ayuni, Kusnadi, & Ariningrum (2012) menunjukkan hasil bahwa Self Assessment System memiliki pengaruh terhadap tingkat penerimaan PPN. Nursanti & Padmono (2013) juga melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Self Assessment System dan Surat Tagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai dengan hasil jumlah Pengusaha Kena Pajak (PKP) terdaftar, Surat Pemberitahuna (SPT) Masa PPN yang dilaporkan, Surat Setoran Pajak PPN

4 (sarana dan wujud nyata dari self assessment system) menunjukkan hasil secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan PPN kecuali SPT Masa PPN. Selain itu, penelitian yang dilakukan Trisnayanti & Jati (2015) menunjukkan hasil bahwa self assessment system berpengaruh positif pada penerimaan PPN. Hasil ini menunjukkan bahwa peningkatan self assessment system akan menyebabkan terjadinya peningkatan penerimaan PPN. Ayuni, Kusnadi, & Ariningrum, (2012) juga melakukan penelitian tentang pengaruh self assessment system, dan ketepatan pelaporan surat pemberitahuan (SPT) terhadap tingkat penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN) di KPP Pratama Kedaton Bandarlampung dengan hasil bahwa self assessment system berpengaruh terhadap tingkat penerimaan PPN. Agar tidak terjadi penyalahgunaan self assessment system perlu dilakukan pengawasan. Salah satu bentuk pegawasan yang dilakukan yaitu dengan cara pemeriksaan. Pemeriksaan perlu dilakukan untuk menguji kepatuhan serta kejujuran dari Wajib Pajak dalam melaporkan pajak terhutangnya. Selain itu, pemeriksaan dilakukan guna mendeteksi adanya kecurangan yang dilakukan oleh Wajib Pajak. Penelitian yang dilakukan oleh Trisnayanti & Jati (2015) pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara menyimpulkan bahwa pemeriksaan pajak berpengaruh positif terhadap penerimaan PPN, dengan kata lain pemeriksaan pajak akan menyebabkan terjadinya peningkatan penerimaan PPN. Penelitian juga dilakukan oleh Arifati & Andini (2016) memberikan hasil bahwa semakin banyak pemeriksa pajak melakukan pemeriksaan pajak maka penerimaan pajak akan semakin meningkat.

5 Pada penggunaan self assessment system sering dijumpai adanya tunggakan pajak dari Wajib Pajak yang tidak memiliki kesadaran untuk membayar pajak terhutangnya. Dasar hukum melakukan tindakan penagihan pajak adalah Undang-undang no. 19 tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa. Undang - Undang ini mulai berlaku pada tanggal 23 Mei Kemudian diubah dengan Undang - Undang no. 19 tahun 2000 yang mulai berlaku pada tanggal 1 Januari Tindakan penagihan pajak ini betujuan agar para penunggak pajak melunasi pajak terutang dan ditambah dengan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muda, Pangemanan, & Tirayoh (2015) dengan hasil penagihan pajak dengan surat teguran dan surat paksa dampaknya terhadap peneriman PPN pada KPP Pratama Bitung adalah berkurangnya tagihan atas piutang PPN yang artinya bertambah penerimaan pajak khususnya PPN yang juga mempengaruhi tingkat pencapaian target penerimaan KPP Pratama Bitung secara keseluruhan, dan peningkatan kepatuhan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Wajib Pajak. Hasil ini diperkuat oleh penelitian Trisnayanti & Jati (2015) yang menunjukan hasil bahwa Penagihan pajak berpengaruh positif pada penerimaan PPN. Wajib Pajak akan menyetorkan pajak terutangnya pada Kantor Pelayanan Pajak dimana mereka terdaftar. Kantor Pelayanan Pajak sudah terdapat di kota seluruh Indonesia yang terbagi sesuai dengan segmentasi Wajib Pajak yang di

6 administrasikannya. Dalam segmentasi Wajib Pajak terdapat KPP Pratama yang bertugas menangani Wajib Pajak lokasi. Pada KPP Pratama khususnya di kota Semarang sesuai dengan tempat penulis melakukan penelitian, terbagi sesuai dengan wilayah kerja Wajib Pajak yaitu berdasarkan kecamatan. Penelitian yang akan dilakukan bertempat pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Barat memiliki alasan pemilihan yang mendasari. Alasan yang mendasari dari pemilihan tempat penelitian di kota Semarang ini adalah dilihat dari pendapatan kota Semarang yang setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan, terlihat pada APBD kota Semarang tahun 2016 sebersar Rp yang meningkat dari tahun sebelumnya dengan jumlah pendapatan sebesar Rp dari seluruh penerimaan kota Semarang kontribusi terbesar terdapat pada sektor pajak dimana jumlah pendapatan pajak sebesar Rp pada tahun 2016, sedangkan pada tahun 2015 sebesar Rp Dilihat dari banyaknya peningkatan pendapatan kota Semarang terutama pada sektor pajak menjadi alasan penulis melakukan penelitian di kota Semarang. Selain itu, alasan mendasari dipilihnya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Barat sebagai objek penelitian adalah dilihat dari luas wilayah kerja hektar atau kurang lebih setara dengan 54% dari luas wilayah Kota Semarang yang sebesar hektar. Dengan adanya KPP yang terbagi sesuai dengan kecamatan di kota Semarang diharapkan dapat mempermudah Wajib Pajak dalam melaporkan pajak terutangnya. Berdasarkan penjabaran fakta dan fenomena yang telah diuraikan di atas, dapat dikatakan bahwa terdapat faktor - faktor yang berpengaruh terhadap

7 keberhasilan penerimaan pajak suatu Negara khususnya penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Self assessment system, pemeriksaan pajak dan penagihan pajak diharapkan dapat berperan dalam mengoptimalkan penerimaan pajak. Penelitian yang dilakukan merupakan replikasi dari penelitian Trisnayanti & Jati (2015) dengan judul Pengaruh Self Assessment System, Pemeriksaan Pajak, dan Penagihan Pajak pada Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Terdapat perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu dari lokasi dilakukannya penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Barat. Perbedaan lainnya terdapat pada segi periode waktu yang digunakan untuk penelitian yaitu dari tahun Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakuan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Barat dengan judul Pengaruh Self Assessment System, Pemeriksaan Pajak, dan Penagihan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada KPP Pratama Semarang Barat Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dijadikan batasan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Apakah self assessment system berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)? 2. Apakah pemeriksaan pajak berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)? 3. Apakah penagihan pajak berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)?

8 4. Apakah ada pengaruh self assessment system, pemeriksaan pajak, dan penagihan pajak secara simultan terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)? 1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan Penelitian Setiap penelitian pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Terkait dengan pokok permasalahan yang telah dijabarkan sebelumnya, penulis merumuskan tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Menganalisis pengaruh self assessment system terhadap penerimaan PPN 2. Menganalisis pengaruh pemeriksaan pajak terhadap penerimaan PPN 3. Menganalisis pengaruh penagihan pajak terhadap penerimaan PPN 4. Menganalisis pengaruh self assessment system, pemeriksaan pajak, dan penagihan pajak secara simultan terhadap penerimaan PPN Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis Keguaan Bagi Pengembangan Ilmu dan Pengetahuan. Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan bidang perpajakan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran penjelasan tentang pengaruh self assessment system, pemeriksaan pajak, dan penagihan pajak terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

9 2. Kegunaan Praktis Kegunaan Bagi Penulis Untuk menambah wawasan mengenai pengaruh self assessment system, pemeriksaan pajak, dan penagihan pajak terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Kegunaan Bagi Instansi Lain Hasil penelitian ini, dapat memberikan informasi tentang pengaruh self assessment system, pemeriksaan pajak, dan penagihan pajak terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) guna mengoptimalkan kinerja dalam memungut pajak sebagai sumber utama penerimaan Negara. Kegunaan Bagi Almamater dan Pembaca Lainnya Untuk membantu memberi masukan bagi pembaca dan diharapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan dan sebagai sarana untuk bahan penelitian selanjutnya dibidang perpajakan, khususnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel merupakan mediator antara construct (abstraksi dari fenomena fenomena kehidupan nyata yang diamati) yang abstrak dengan fenomena yang nyata. Variabel memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena fenomena yang digeneralisir dalam construct. Dalam penelitian ini menggunakan 2 macam variabel yaitu variable bebas (independent variable) dan variable terikat (depenent variable). 1. Variabel Bebas ( Independent Variable ) Menurut Indriantoro & Supomo (2014) yang dimaksud dengan variable bebas adalah tipe variable yang menjelaskan atau mempengaruhi variable yang lain. Variabel bebas dari penelitian ini sebagai berikut: a. Self Assessment System (X 1 ) Self assessment system adalah suatu sistem pemungutan pajak yang Wajib Pajak menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan undang undang perpajakan. Surat Pemberitahuan Masa PPN merupakan salah satu wujud nyata dari self assessment system yaitu sarana bagi Pengusaha Kena Pajak untuk menghitung dan melaporkan sendiri kewajiban PPN-nya. SPT Masa PPN yang dijadikan sebagai data analisis meliputi semua 37

11 38 SPT Masa PPN yang dilaporkan oleh Wajib Pajak. SPT Masa PPN per bulan yang dimaksud adalah SPT Masa PPN yang dilaporkan oleh Wajib Pajak ke KPP Pratama Semarang Barat tiap bulannya selama 60 bulan terhitung per Januari 2011 sampai Desember Alat ukur yang digunakan untuk mengitung variable ini mengacu pada Trisnayanti & Jati (2015). Formulasi perhitungan variabel sebagai berikut: Self Assessment System = b. Pemeriksaan Pajak (X 2 ) Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Variabel ini diukur berdasarkan jumlah Surat Ketetapan Pajak yang diterima tiap bulannya oleh KPP Pratama Semarang Barat dimulai dari bulan Januari 2011 sampai dengan bulan Desember Dalam perhitungan ini alat ukur yang digunakan mengacu pada Trisnayanti & Jati (2015). Formulasi perhitungan variable pemeriksaan pajak sebagai berikut: Pemeriksaan Pajak =

12 39 c. Penagihan Pajak (X 3 ) Penagihan Pajak adalah tindakan penagihan terhadap wajib pajak (WP) apabila utang pajak sampai dengan tanggal jatuh tempo pembayaran belum dilunasi. Penagihan dilakukan karena adanya tunggakan pajak. Dalam variable ini perhitungannya menggunakan jumlah tunggakan yang tertagih. Penagihan pajak dapat dilakukan dengan langkah-langkah yang telah ditentukan yaitu melalui surat teguran, surat paksa, surat sita, dan lelang. Formulasi perhitungan dari variable pangihan pajak sebagai berikut: Penagihan Pajak = 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat merupakan variable yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variable independen. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) a. Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (Y) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan pajak yang dikenakan atas konsumsi dalam negeri (daerah pabean) baik konsumsin Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP). Dalam perhitungan variabel ini menggunakan jumlah dari penerimaan PPN tiap bulannya terhitung selama 60 bulan yaitu mulai dari bulan Januari 2011 sampai bulan Desember tahun Formulasi perhitungan penerimaan PPN sebagai berikut:

13 40 Penerimaan PPN = Definisi Operasional Definisi operasional adalah penentuan construct (abstraksi dari fenomena fenomena kehidupan nyata yang diamati) sehingga menjadi variable yang dapat diukur. Tabel 3. 1 Variabel Operasional No Nama Variabel Definisi Variabel Indikator Sumber 1 Self assessme nt system 2 Pemeriks aan Pajak Self assessment system adalah sistem pemungutan yang Wajib Pajaknya boleh menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus disetor. Dalam sistem ini wajib pajak bersifat aktif, sedangkan fiskus hana mengawasi. Pemeriksaan Pajak adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu Trisnayanti & Jati (2015) Trisnayanti & Jati (2015)

14 41 No Nama Variabel Definisi Variabel Indikator Sumber standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang undangan perpajakan. 3 Penagiha n Pajak 4 Penerima an Pajak Pertamba han Nilai Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan pajak yang dikenakan atas konsumsi Trisnayanti & Jati (2015) Trisnayanti & Jati (2015)

15 42 No Nama Variabel Definisi Variabel Indikator Sumber (PPN) dalam negeri (daerah pabean) baik konsumsin Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP) Objek Penelitian, Unit Sampel, Populasi, dan Penentuan Sampel Objek Penelitian dan Unit Sampel 1. Objek Penelitian Setiap penelitian yang dilakukan harus dipelajari objek yang akan diteliti dan menetukan langkah-langkah penelitian yang akan dijalani. Objek yang diteliti pada penelitian ini pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Barat yang beralamt pada Jalan Pemuda No. 1 Semarang, sedangkan yang diteliti pada penelitian ini adalah mengenai self assessment system, pemeriksaan pajak, penagihan pajak, dan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Pemilihan objek penelitian yaitu di KPP Pratama Semarang Barat dikarenakan cakupan kelurahan dan luas wilayah kerja KPP Pratama Semarang Barat paling besar salah satunya yaitu Mijen yang merupakan wilayah administrasi kota Semarang terbesar. Berikut adalah daftar luas wilayah kerja KPP Pratama Semarang Barat Tabel 3. 2 Luas Wilayah Kerja KPP Pratama Semarang Barat No. NamaKecamatan Luas Wilayah (Ha) 1. Semarang Barat Ngaliyan Mijen 5.755

16 43 No. NamaKecamatan Luas Wilayah (Ha) 4. Gunungpati Tugu Luas Keseluruhan Objek Penelitian Data lain: Dalam penelitian ini terdapat objek penelitian data yang digunakan antara 1) Laporan penerimaan pelaporan SPT masa PPN tiap bulan, yang digunakan untuk menghitung variable self assessment system, 2) Laporan nilai SKPKB dan SKPKBT tiap bulan, yang digunakan untuk menghitung variable pemeriksaan pajak, 3) Laporan tunggakan pajak yang tertagih tiap bulan dan laporan tunggakan pajak tiap bulan, yang digunakan untuk menghitung variable penagihan pajak, 4) Laporan penerimaan PPN tiap bulan, yang digunakan untuk menghitung variable penerimaan PPN. Seluruh laporan di atas diperoleh pada KPP Pratama Semarang Barat Jenis dan Sumber Data Jenis Data Data yang dianalisa dalam penelitian ini adalah berupa data kuantitatif nomial dimana data berbentuk angka. Jenis data dapat dibedakan menjadi 2 yaitu data primer dan sekunder. Yang dimaksud dengan data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber tanpa perantara, sedangkan yang dimaksud dengan data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara.

17 44 Sesuai dengan penjelasan di atas, maka data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa dokumen-dokumen resmi jumlah SPT masa PPN, nilai SKP, nilai PPN, tunggakan pajak yang tertagih, total tunggakan pajak yang diterima tiap bulan terhitung dari tahun 2011 sampai dengan Sumber Data Sumber data merupakan factor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data, Sumber data yang dimaksud adalah darimana data berasala. dalam penelitian ini data bersumber dari laporan Kantor pelayanan Pajak Pratama Semarang Barat, dimana laporan tersebut berupa jumlah SPT masa PPN, nilai SKP, nilai PPN, tunggakan pajak yang tertagih, total tunggakan pajak yang diterima tiap bulan terhitung dari tahun 2011 sampai dengan Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan yang menggunakan data sekunder adalah dengan cara dokumentasi. Dimana pada saat penelitian data yang diberikan oleh KPP Pratama Semarang Barat berupa dokumen-dokumen resmi seperti jumlah SPT masa PPN, nilai SKP, nilai PPN, tunggakan pajak yang tertagih, total tunggakan pajak yang diterima tiap bulan terhitung dari tahun 2011 sampai dengan Metode Analisis Aplikasi SPSS (Statistical Package for Social Sciences) digunakan dalam penelitian ini untuk membantu proses dalam memecahkan permasalahan dan pengelolahan data. Dengan melihat kerangka pemikiran teoritis, maka teknik analisis

18 45 data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Metode analsis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier beganda digunakan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel dependen dan variabel independennya. Dimana variable bebasnya yaitu self assessment system, pemeriksaan pajak, dan penagihan pajak, sedangkan variable terikatnya adalah penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Persamaan regresi yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e Keterangan: Y α X 1 X 2 X 3 : Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai per bulan : Jumlah Y bila X = 0 (harga konstan) : Self assessment system (jumlah SPT Masa PPN per bulan) : Pemeriksaan pajak (jumlah SKP yang diterima per bulan) : Penagihan pajak (jumlah tunggakan yang tertagih per bulan) βl, β2, β3 : Koefisien regresi variabel X 1, X 2, X 3 e : Variabel pengganggu Sehingga: Penerimaan PPN = α + β 1 Self Assessment System + β 2 Pemeriksaan pajak + β 3 Penagihan Pajak + e

19 Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan uji analisis regresi linier berganda, terlebih dahulu akan dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikoleniaritas, uji heteroskedastisiras dan uji autokorelasi. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal. Hasil pengujian uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S) yang menunjukan signifikansi K-S lebih besar dari alpha (α = 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. 2. Uji multikolinearitas Uji mulikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regreasi dimukan adanya korelasi antar variable bebas (Raharjo, 2014). Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance atau Variance Inflation Factor (VIF). jika nilai tolerance untuk setiap variabel lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF untuk setiap variabel lebih kecil dari 10, maka menunjukan bahwa setiap variabel dalam penelitian ini tidak mengalami gejala multikolinearitas. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Raharjo, 2014). Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji glejser. Persamaan regresi dikatakan tidak mengandung

20 47 heterokedastisitas jika tampilan koefisien parameter setiap variabel bebas tidak ada yang signifikan secara statistik dengan tingkat kesalahan (α) sebesar 5%. 4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Raharjo, 2014). Untuk melakukan uji autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson. Apabila nilai Durbin-Watson berada di antara du dan 4 du, maka pengujian dengan Durbin-Watson berada pada daerah tidak ada autokorelasi, ini berarti model regresi tidak terjadi gejala autokorelasi Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji seberapa jauh semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model yang mampu mempengaruhi variabel terkait. Uji T digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis. Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t hitung dengan t table atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t hitung. Jika hasil perhitungan nilai β setiap variabel menunjukkan nilai positif dan tingkat signifikansi t lebih kecil atau dibawah nilai α= 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing variable bebas berpengaruh positif terhadap variable terikatnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan selesai. Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan, tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak yang terdaftar di KPP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak yang terdaftar di KPP 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Metro. Teknik pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian setiap peneliti harus mempelajari objek yang

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian setiap peneliti harus mempelajari objek yang BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Dalam melakukan penelitian setiap peneliti harus mempelajari objek yang akan diteliti dan menentukan langkah-langkah penelitian, agar penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel penelitian dan definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.1.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan, yakni pada tahun 2015 besarnya belanja negara sebesar

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan, yakni pada tahun 2015 besarnya belanja negara sebesar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk mensukseskan pembangunan nasional, peranan penerimaan dalam negeri sangat penting dan mempunyai kedudukan yang sangat strategis. Pembangunan tidak akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu sasaran ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan manfaat tertentu mengenai suatu hal yang dibuktikan secara obyektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang bertujuan untuk mewujudkan tata kehidupan negara dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga SBI, serta IHSG yang dibatasi pada penutupan tiap akhir bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perpajakan. Dalam era globalisasi atau era persaingan bebas inilah cepat atau lambat

BAB I PENDAHULUAN. perpajakan. Dalam era globalisasi atau era persaingan bebas inilah cepat atau lambat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perdagangan bebas (free trade) membawa konsekuensi pula dalam kebijakan perpajakan. Dalam era globalisasi atau era persaingan bebas inilah cepat atau lambat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. spiritual. Untuk dapat merealisasi tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. spiritual. Untuk dapat merealisasi tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus menerus yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual.

Lebih terperinci

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN BAB 3 DESAIN PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Data Data yang dibutuhkan sebagai bahan yang akan dipakai oleh penulis adalah data sekunder. Data yang digunakan adalah : 1) Pertumbuhan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa dalam pembiayaan pembangunan dan kesejahteraan masyarakatnya yaitu dengan menggali sumber dana yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemungutan pajak di Indonesia mengacu pada sistem self assessment. Self assessment

BAB I PENDAHULUAN. Pemungutan pajak di Indonesia mengacu pada sistem self assessment. Self assessment BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemungutan pajak di Indonesia mengacu pada sistem self assessment. Self assessment adalah sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab

Lebih terperinci

Berikut sebuah penelitian:

Berikut sebuah penelitian: Berikut sebuah penelitian: pengaruh kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan dan pelayanan fiskus terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan tahun 2012 terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Perkembangan Penerimaan Pajak (triliun rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan tahun 2012 terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Perkembangan Penerimaan Pajak (triliun rupiah) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tahun Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar dari dalam negeri. Berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2013, menunjukkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian, lokasi penelitian sangat penting untuk mengetahui letak yang sebenarnya. Lokasi yang di teliti untuk mendapatkan hasil yang dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar dan utama bagi negara Indonesia. Dari berbagai sumber penerimaan baik Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA Agusti, A. F., & Herawaty, V. (2009). Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak badan Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak yang Dimoderasi oleh Pemeriksaan Pajak pada KPP Pratama Jakarta Grogol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah KPP Pratama Tigarakasa yang berlokasi di Jl. Scientia Boulevard Blok U No. 5, Summarecon Gading Serpong, Curug Sangereng,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak terdaftar di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak terdaftar di 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak terdaftar di KPP Pratama Tanjung Karang. Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil tempat pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Kebayoran Baru Satu yang beralamat Gedung Patra Jasa Lantai Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi), yang langsung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. rakyat kepada Negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan. ditunjuk atau digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

BAB II LANDASAN TEORI. rakyat kepada Negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan. ditunjuk atau digunakan untuk membayar pengeluaran umum. 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Penagihan Pajak Aktif 1. Pengertian Pajak Menurut Mardiasmo (2000:31) Pajak adalah iuran yang berupa uang dari rakyat kepada Negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4.

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia saat ini sedang mengalami permasalahan di berbagai sektor, salah satunya adalah sektor ekonomi. Inflasi yang cenderung mengalami peningkatan, naiknya harga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian data ini adalah Pemerintah Daerah pada 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Subjek penelitiannya, yaitu data PAD, DAU, DAK, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian pada bulan Januari 2012 di KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga yang berlokasi di Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kebudayaan manusia dalam era globalisasi menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kebudayaan manusia dalam era globalisasi menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kebudayaan manusia dalam era globalisasi menuntut tersedianya segala sesuatu yang serba cepat dan mudah serta proses pembangunan yang pesat. Dalam kaitannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian dirancang melalui langkah-langkah penelitian dari mulai operasional variable, penentuan jenis dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia mempunyai tujuan nasional, yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti tidak terlalu tergantung pada pinjaman luar negeri. Upaya ekstensifikasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti tidak terlalu tergantung pada pinjaman luar negeri. Upaya ekstensifikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan salah satu penerimaan negara yang paling besar kontribusinya. Penerimaan negara yang diterima dari pajak cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan April sampai bulan Juni 2017 di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Cengkareng Jakarta di Jalan. Lkr. Luar No.10A,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses

BAB III METODE PENELITIAN. laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Adapun yang menjadi objek pada penelitian ini adalah neraca dan laporan laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi maupun sumber daya alam, namun sebagai Negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi maupun sumber daya alam, namun sebagai Negara berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan Negara dengan potensi yang tinggi, baik dalam bidang ekonomi maupun sumber daya alam, namun sebagai Negara berkembang masalah masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak reformasi perpajakan tahun 1983, sistem pemungutan pajak di

BAB I PENDAHULUAN. Sejak reformasi perpajakan tahun 1983, sistem pemungutan pajak di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak reformasi perpajakan tahun 1983, sistem pemungutan pajak di Indonesia mengalami perubahan. Sejak saat itu Indonesia menganut sistem perpajakan Self Assessment

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subyek Penelitian Penggunaan objek penelitian dalam penelitian ini adalah pelaporan tahunan perusahaan. Pelaporan tahunan perusahaan merupakan yang mengikuti PROPER dan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terdiri dari

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terdiri dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terdiri dari beberapa suku bangsa, budaya dan adat istiadat. Pancasila dan Undangundang Dasar 1945 merupakan landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pajak untuk membiayai segala kebutuhan dalam pelaksanaan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. pajak untuk membiayai segala kebutuhan dalam pelaksanaan pembangunan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jumlah pertumbuhan penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Untuk menjalankan roda perekonomian, negara memerlukan pajak untuk membiayai

Lebih terperinci

PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SURAT TAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SURAT TAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SURAT TAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI Disusun oleh: Yohanes Kresna Pembimbing Erly Suandy Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2016. Penelitian ini mengambil data Laporan Realisasi Anggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menggali sumber-sumber pendapatannya secara lebih

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menggali sumber-sumber pendapatannya secara lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin meningkatnya kebutuhan dana pembangunan mendorong pemerintah untuk menggali sumber-sumber pendapatannya secara lebih intensif. Salah satu sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data dalam penelitian merupakan data sekunder, yaitu sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data dalam penelitian merupakan data sekunder, yaitu sumber data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Penelitian Jenis data dalam penelitian merupakan data sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh dari penelitian secara tidak langsung melalui media

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016, dimana periode yang akan diteliti adalah tahun pajak 2015 yaitu pada saat diberlakukannya Peraturan Menteri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran warga negara kepada negara yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran warga negara kepada negara yang akan digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan iuran warga negara kepada negara yang akan digunakan sebagai sumber pembiayaan pembangunan tanpa adanya kontraprestasi langsung sehubungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan, maka tidak terlepas dari pembahasan mengenai sumber

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan, maka tidak terlepas dari pembahasan mengenai sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbicara mengenai kesejahteraan dan kemandirian bangsa dalam berbagai aspek kehidupan, maka tidak terlepas dari pembahasan mengenai sumber pendapatan negara. Hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian dapat juga disebut sebagai variabel penelitian yang merupakan inti masalah penelitian. Sedangkan subyek penelitian seperti benda,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana luar negeri dan sumber dana dalam negeri. non migas serta pajak. Namun pemerintah lebih mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana luar negeri dan sumber dana dalam negeri. non migas serta pajak. Namun pemerintah lebih mengoptimalkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia memiliki berbagai macam potensi untuk menjadi negara yang lebih maju, seperti potensi lokasi, sumber daya alam, dan sumber daya budayanya. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia saat ini dihuni oleh hampir 255,5 juta jiwa penduduk pada

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia saat ini dihuni oleh hampir 255,5 juta jiwa penduduk pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara besar yang terdiri dari banyak pulau dan lautan yang membentang luas dari sabang sampai merauke. Wilayah Indonesia

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah para masyarakat yang bekerja atau bertempat tinggal di daerah KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mataram Barat mulai berdiri pada tanggal 1 Desember 2008 sesuai dengan

Lebih terperinci

PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA GARUT

PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA GARUT Program Studi Akuntansi S1 dan D3 Fakultas Ekonomi, Universitas Garut EISSN: 2527-6948 PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA GARUT Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif. Menurut Usman (2009) bahwa setiap penelitian pasti deskriptif (menjelaskan),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1 46 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel independen. Tabel 4.1 Sumber : output SPSS Dari tabel diatas dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linier berganda sebagai alat analisis data. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang.

BAB I PENDAHULUAN. oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pajak adalah konstribusi wajib pajak kepada Negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang. Pembayaran pajak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan mempelajari berbagai literatur, jurnal, karangan ilmiah dan penerbitan lainnya

BAB III METODE PENELITIAN. dan mempelajari berbagai literatur, jurnal, karangan ilmiah dan penerbitan lainnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari berbagai literatur,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif korelasional, yaitu metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif korelasional, yaitu metode yang 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menerapkan metode deskriptif korelasional, yaitu metode yang menggambarkan tingkat hubungan dan pengaruh antar variabel yang berbeda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS). Waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi di Jakarta Pusat, Khususnya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tanah Abang Satu. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71.

BAB III METODE PENELITIAN. Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan usaha mengadakan perubahan-perubahan menuju keadaan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. merupakan usaha mengadakan perubahan-perubahan menuju keadaan yang lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka mencapai tujuan nasional yaitu mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera lahir batin berdasarkan Pancasila, salah satunya dengan cara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini hanya mencakup dalam bidang analisis perpajakan. Objek penelitian ini yaitu pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tanah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang potensial bagi negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang potensial bagi negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang potensial bagi negara Indonesia. Dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai salah satu input faktor produksi yang memiliki peran penting. Permintaan

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai salah satu input faktor produksi yang memiliki peran penting. Permintaan 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Petani dalam melakukan kegiatan usahatani membutuhkan benih padi sebagai salah satu input faktor produksi yang memiliki peran penting. Permintaan terhadap

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana pihak ketiga dan suku bunga SBI yang ditentukan oleh Bank Indonesia serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia bertujuan mewujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia bertujuan mewujudkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Negara Republik Indonesia bertujuan mewujudkan tata kehidupan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada KPP Pratama di wilayah Pangkal Pinang dan yang menjadi objek pada penelitian ini adalah wajib pajak yang berada di

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat (1) mengatakan bahwa pengertian penghasilan adalah tambahan kemampuan

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat (1) mengatakan bahwa pengertian penghasilan adalah tambahan kemampuan TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pajak Penghasilan (PPh) Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat (1) mengatakan bahwa pengertian penghasilan adalah tambahan kemampuan ekonomis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini Negara Indonesia sedang dalam masa pemulihan ekonomi dari

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini Negara Indonesia sedang dalam masa pemulihan ekonomi dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini Negara Indonesia sedang dalam masa pemulihan ekonomi dari keterpurukan dampak krisis moneter yang dialami pada beberapa tahun yang lalu. Pemerintah

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Siti Rahayu

Disusun Oleh: Siti Rahayu PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PPH BADAN PASAL 25 PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA RUNGKUT SKRIPSI Disusun Oleh: Siti Rahayu 01113080

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian ini mencakup data tahun 2013 2015 dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) PKLM adalah suatu kegiatan yang dilakukan mahasiswa secara mandiri yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) PKLM adalah suatu kegiatan yang dilakukan mahasiswa secara mandiri yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) PKLM adalah suatu kegiatan yang dilakukan mahasiswa secara mandiri yang bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis di lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya.

Lebih terperinci

Surat Pemberitahuan (SPT) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif

Surat Pemberitahuan (SPT) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif 62 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Perkembangan Penerimaan Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai (SPT PPN) Jumlah penerimaan SPT PPN yang terdaftar pada KPP Pratama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian dilakukan pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2012-2014, sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang dibayar oleh masyarakat sebagai iuran yang pemungutannya dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang dibayar oleh masyarakat sebagai iuran yang pemungutannya dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan yang utama bagi sebuah negara yang dibayar oleh masyarakat sebagai iuran yang pemungutannya dapat dipaksakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Pencairan Tunggakan Pajak, Penagihan Pajak. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Pencairan Tunggakan Pajak, Penagihan Pajak. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pajak merupakan iuran warga negara kepada negara yang akan digunakan sebagai sumber pembiayaan pembangunan tanpa adanya kontraprestasi langsung sehubungan tugas negara melaksanakan pembangunan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian asosiatif yang akan membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent variable)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010-2014. B. Jenis Data Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) di KPP Pratama Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh WP OP yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Sugiono, metode penelitian kuantitatif merupakan suatu metode yang digunakan untuk meneliti suatu populasi dan sampel tertentu. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum data hasil kuesioner penelitian dianalisis lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. populasi disebut parameter populasi dan ukuran-ukuran pada sampel disebut. sampel merupakan bagian dari populasi.

BAB III METODE PENELITIAN. populasi disebut parameter populasi dan ukuran-ukuran pada sampel disebut. sampel merupakan bagian dari populasi. 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Menurut Atmaja (2009 ) Populasi berarti kumpulan objek yang akan diteliti sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi. Ukuran pada populasi disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia merupakan negara hukum berlandaskan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia merupakan negara hukum berlandaskan Pancasila dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia merupakan negara hukum berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dimana bertujuan untuk mewujudkan tata kehidupan berbangsa dan

Lebih terperinci

Sejak dilakukan reformasi perpajakan pada tahun 1983 yang ditandai dengan perubahan

Sejak dilakukan reformasi perpajakan pada tahun 1983 yang ditandai dengan perubahan A. Latar Belakang Sejak dilakukan reformasi perpajakan pada tahun 1983 yang ditandai dengan perubahan sistem perpajakan dari official assessment menjadi self assessment diharapkan kesadaran Wajib Pajak

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tentang kepatuhan wajib pajak (WP) orang pribadi dengan adanya penurunan tarif pajak penghasilan dan kenaikan Penghasilan Tidak Kena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin besar untuk masa yang akan datang karena tujuan utama dari penerimaan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin besar untuk masa yang akan datang karena tujuan utama dari penerimaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki peran penting dalam sumber penerimaan pajak. Besar kecilnya pajak akan menentukan kapasitas anggaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai tujuan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai tujuan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia mempunyai tujuan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yang telah terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yang telah terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Populasi dan Sampel Populasi yang diteliti pada penelitian ini adalah perusahaan sector jasa sub sektor hotel, restoran, dan pariwisata yang telah terdaftar pada Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada Kabupaten/Kota Provinsi Banten, waktu pengumpulan data akan dilakukan pada Januari 2017 sampai Februari 2017.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara dapat dilihat dari dua sektor, yaitu sektor

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara dapat dilihat dari dua sektor, yaitu sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber penerimaan negara dapat dilihat dari dua sektor, yaitu sektor migas dan sektor non migas. Salah satu penerimaan negara yang bersumber dari sektor non migas adalah

Lebih terperinci