ANALISIS JASA ASURANSI PERJALANAN UNTUK DIREKOMENDASIKAN PADA PT ASURANSI XYZ MUHAMMAD FAUZAN AKBAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS JASA ASURANSI PERJALANAN UNTUK DIREKOMENDASIKAN PADA PT ASURANSI XYZ MUHAMMAD FAUZAN AKBAR"

Transkripsi

1 ANALISIS JASA ASURANSI PERJALANAN UNTUK DIREKOMENDASIKAN PADA PT ASURANSI XYZ MUHAMMAD FAUZAN AKBAR DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INTSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Jasa Asuransi Perjalanan untuk Direkomendasikan pada PT Asuransi XYZ adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, April 2016 Muhammad Fauzan Akbar NIM H

4 ABSTRAK MUHAMMAD FAUZAN AKBAR. Analisis Jasa Asuransi Perjalanan untuk Direkomendasikan pada PT Asuransi XYZ. Dibimbing oleh H. MUSA HUBEIS. Saat ini perkembangan jumlah perjalanan wisatawan nusantara dan pengguna angkutan udara domestik terus meningkat. Hal tersebut menjadi peluang bagi perusahaan asuransi di Indonesia membuat jasa asuransi perjalanan. Asuransi perjalanan dibutuhkan untuk menjamin kerugian saat melakukan perjalanan. Saat ini jumlah perusahaan yang menjual jasa asuransi perjalanan di Indonesia masih sedikit. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik asuransi perjalanan, memberikan gambaran besarnya risiko klaim dalam asuransi perjalanan, memberikan gambaran estimasi premi asuransi perjalanan dan memberikan gambaran peluang bisnis bagi PT Asuransi XYZ. Penelitian ini menggunakan metode Extreme Value Theory untuk mengestimasi besarnya klaim, perhitungan premi asuransi, survei untuk mengetahui karakteristik asuransi perjalanan dan benchmarking produk. Hasil menunjukan PT Asuransi XYZ memiliki peluang dan layak untuk masuk dalam bisnis asuransi perjalanan. Beberapa risiko yang ditanggung dalam asuransi perjalanan diantaranya perlindungan medis, kecelakaan diri dan ketidaknyamanan dalam perjalanan. Harga premi berdasarkan hasil perhitungan klaim Rp Rp Kata kunci: asuransi perjalanan, analisis jasa, premi, klaim ABSTRACT MUHAMMAD FAUZAN AKBAR. Service Analysis of Travel Insurance Recommendation for PT XYZ Insurance. Supervised by H. MUSA HUBEIS Currently, numbers of domestic tourist trip and number domestic air passangers have increased. It should have been an opportunity for an insurance company in Indonesia to provide travel insurance service. Travel insurance was required to cover losses while traveling. Currently, there was only a few company that has a travel insurance service. The objective of this research was to identify characteristics of travel insurance, provide the amount of risk in travel insurance claims, estimation of travel insurance premiums and business opportunities for PT XYZ Insurance. The method applied in this research was Extreme Value Theory (EVT) to estimate the amount of claims, the calculation of insurance premiums, survey to determine the characteristics of travel insurance and product benchmarking. The result showed PT XYZ Insurance had the opportunity and feasibility to enter the travel insurance business. Some of the risks covered under travel insurance including medical coverage, personal accident and inconvenience during travelling. Premium price based on claim calculation was Rp Rp Keywords: travel insurance, service analysis, premiums, claim

5 ANALISIS JASA ASURANSI PERJALANAN UNTUK DIREKOMENDASIKAN PADA PT ASURANSI XYZ MUHAMMAD FAUZAN AKBAR Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INTSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

6

7

8 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah swt atas segala karunia-nya sehingga karya ilmiah yang berjudul Analisis Jasa Asuransi Perjalanan untuk Direkomendasikan pada PT Asuransi XYZ ini dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing, DEA selaku pembimbing dan juga kepada segenap jajaran dosen, serta staf tata usaha Departemen Manajemen atas ilmu dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Terimakasih juga kepada kedua orang tua dan kakak yang terus memberikan doa dan dukungannya, Sahabat Magang (Hanifa, Yuni, Nana, Listya, Daffa, Diandra, Amy, Indah, Vio) yang telah berjuang bersamasama selama magang dan teman-teman Manajemen 49 atas seluruh dukungan dan bantuan yang telah diberikan selama ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, April 2016 Muhammad Fauzan Akbar

9 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 3 Manfaat Penelitian 3 Ruang Lingkup Penelitian 3 TINJAUAN PUSTAKA 3 Asuransi 3 Risiko Operasional 4 Teori Nilai Ekstrim 4 Teori Nilai Ekstrim pada Risiko Operasional 5 Premi 5 Penelitian Terdahulu 5 METODE 7 Kerangka Pemikiran 7 Lokasi dan Waktu Penelitian 8 Pengumpulan Data 8 Pengolahan dan Analisis Data 9 HASIL DAN PEMBAHASAN 10 Gambaran Umum Asuransi Perjalanan di Indonesia 10 Karakteristik Responden 11 Analisis Potensi Klaim 12 Premi Asuransi Perjalanan 14 Benchmarking 15 Implikasi Manajerial 16 SIMPULAN DAN SARAN 17 Simpulan 17 Saran 17 DAFTAR PUSTAKA 18 LAMPIRAN 19 RIWAYAT HIDUP 25

10 DAFTAR TABEL 1 Perusahaan yang menjual produk asuransi perjalanan domestik 2 2 Jumlah penumpang yang berangkat pada penerbangan domestik 8 di Bandara Soekarno-Hatta 3 Contoh perhitungan premi asuransi 9 4 Harga premi asuransi perjalanan domestik 10 5 Karakteristik responden 11 6 Karakteristik perjalanan dan asuransi 11 7 Data frekuensi dan severitas kejadian 13 8 Statistik deskriptif data kerugian kecelakaan 13 9 Ulangan, Jumlah Data, Data Ekstrim, dan Threshold setelah MEBoot Pendugaan parameter data kejadian Perhitungan OpVaR Perhitungan premi asuransi perjalanan 15 DAFTAR GAMBAR 1 Perkembangan jumlah perjalanan wisatawan nusantara tahun Perkembangan jumlah keberangkatan penumpang pada penerbangan 1 domestik per tahun di Bandara Utama Indonesia 3 Kerangka pemikiran penelitian 6 4 Persentase pembelian asuransi perjalanan domestik 9 5 QQ-Plot data kejadian kecelakaan 13 6 Hasil perbandingan premi 15 DAFTAR LAMPIRAN 1 Kuesioner penelitian 20 2 Perhitungan OpVaR dan premi 22 3 Perbandingan manfaat asuransi perjalanan 23

11 PENDAHULUAN Jumlah Perjalanan (orang) 252,000, ,000, ,000, ,000, ,000,000 Latar Belakang Perjalanan merupakan hal yang sering dilakukan oleh banyak orang di dunia. Perjalanan adalah kegiatan untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan berbagai tujuan diantaranya, kegiatan wisata, kegiatan bisnis dan kegiatan lainnya. Sebagian besar orang di dunia melakukan perjalanannya untuk kegiatan wisata. Indonesia merupakan salah satu negara yang warga negaranya sering melakukan perjalanan wisata, baik wisata dalam negeri maupun ke luar negeri. Menurut data Kementerian Pariwisata perkembangan jumlah perjalanan wisatawan nusantara (domestik) terus meningkat selama lima tahun. Hal ini dapat dilihat dari grafik jumlah perjalanan wisatawan nusantara per tahun yang ditampilkan pada Gambar Gambar 1 Perkembangan jumlah perjalanan wisatawan nusantara tahun (Kemenpar 2014) Selain jumlah perjalanan wisatawan nusantara yang terus meningkat, jumlah perjalanan domestik yang menggunakan transportasi pesawat terbang juga hampir meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut dapat dilihat dari grafik jumlah keberangkatan penumpang pada penerbangan domestik per tahun di Bandara Utama Indonesia (Medan, Jakarta, Bali, Surabaya, Makasar) yang ditampilkan pada Gambar 2. 40,000,000 Jumlah Penumpang (orang) 35,000,000 30,000,000 25,000,000 20,000,000 15,000,000 10,000, Gambar 2 Perkembangan jumlah keberangkatan penumpang pada penerbangan domestik per tahun di Bandara Utama Indonesia (BPS 2016)

12 2 Namun, dalam melakukan kegiatan perjalanan, ada salah satu hal yang banyak diabaikan dalam kegiatan perjalanannya, yaitu penggunaan asuransi perjalanan. Berdasarkan pernyataan Direktur AIG Insurance Indonesia, kesadaran penggunaan asuransi perjalanan untuk melindungi dari kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan selama perjalanan masih sangat rendah di kalangan konsumen (Umkmnews.com/pengguna asuransi perjalanan minim 2015). Padahal setiap orang yang melakukan kegiatan perjalanan pasti mempunyai risiko-risiko yang dapat mengakibatkan kerugian selama perjalanan. Asuransi dapat mengurangi risiko tersebut dengan cara memindahkan dan mengkombinasikan ketidakpastian akan adanya kerugian (Darmawi 2006). Asuransi perjalanan (travel insurance) merupakan asuransi yang menjamin kerugian yang terjadi kepada tertanggung selama melakukan perjalanan baik di dalam negeri maupun luar negeri dalam jangka waktu tertentu. Asuransi ini sangat penting untuk menjamin risiko para tertanggung selama perjalanan. Beberapa risiko yang dijamin dalam asuransi perjalanan diantaranya, perlindungan medis, bantuan darurat, kecelakaan diri, ketidaknyamanan dalam perjalanan dan yang lainnya. Saat ini baru sedikit perusahaan asuransi yang menjual asuransi perjalanan di Indonesia. Beberapa perusahaan asuransi yang sudah menjual asuransi perjalanan domestik ditampilkan pada Tabel 1. Tabel 1 Perusahaan yang menjual asuransi perjalanan domestik No. Perusahaan Asuransi 1. ACA Insurance 2. ACE Insurance 3. AIG Insurance 4. Asuransi Adira Dinamika 5. Asuransi Jasindo 6. Asuransi Sinar Mas 7. Zurich Insurance Sumber: Data diolah (2016) Sedikitnya jumlah perusahaan asuransi yang bergerak di pasar asuransi perjalanan bisa menjadi suatu peluang bagi PT Asuransi XYZ untuk masuk ke pasar tersebut. Melihat jumlah wisatawan nusantara dan jumlah keberangkatan penumpang pada penerbangan domestik yang meningkat setiap tahunnya bisa menjadi potensi pasar baru untuk perusahaan dalam mengembangkan bisnis ini. Selain itu prospek bisnis asuransi perjalanan sangat besar, terlihat dari pertumbuhan positif perusahaan asuransi yang sudah menjual produk asuransi perjalanan (Mediaasuransinews.com/prospek bisnis travel insurance sangat besar 2016) Sebelum dilakukannya penjualan asuransi perjalanan, perlu dilakukannya analisis mengenai jasa asuransi tersebut, terutama mengenai besarnya risiko klaim. Selanjutnya perlu dilakukan perhitungan besaran premi yang layak berdasarkan risiko yang terkandung dalam asuransi perjalanan, survei mengenai karakteristik asuransi perjalanan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan benchmarking terhadap jasa asuransi perjalanan yang sudah ada.

13 3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, perumusan masalah penelitian ini meliputi: (1) Bagaimana karakteristik asuransi perjalanan yang dibutuhkan oleh masyarakat? (2) Berapa besar potensi klaim atas jasa asuransi perjalanan? (3) Berapa estimasi harga premi berdasarkan risiko yang terkandung dalam asuransi tersebut? (4) Bagaimana peluang bisnis asuransi perjalanan berdasarkan hasil benchmarking dengan asuransi yang sudah ada? Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah (1) Dapat menganalisis karakteristik asuransi perjalanan yang dibutuhkan oleh masyarakat; (2) Menghitung potensi klaim yang terkandung dalam asuransi perjalanan; (3) Memberikan estimasi harga premi yang layak; (4) Memberikan gambaran peluang bisnis berdasakan hasil benchmarking dengan asuransi perjalanan yang sudah ada.. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan rekomendasi bagi PT Asuransi XYZ untuk mengembangkan bisnisnya dengan membuka jasa asuransi perjalanan. Bagi pihak lainnya penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan dapat menambah wawasan mengenai asuransi perjalanan.. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini berfokus pada jasa asuransi perjalanan dalam negeri (domestik). Asuransi perjalanan dalam penelitian ini adalah asuransi untuk individual yang melakukan perjalanan domestik dengan transportasi pesawat terbang. Bahasan penelitian ini yaitu analisis mengenai karakteristik asuransi perjalanan, potensi klaim, harga premi dan benchmarking dengan asuransi yang sudah ada. Perhitungan klaim dan harga premi hanya dihitung berdasarkan risiko kecelakaan saja karena keterbatasan data. Untuk lingkup tempat penelitian hanya dilakukan di terminal 2F Bandara Internasional Soekarno Hatta dengan pertimbangan potensi pembelian asuransi, karena harga tiket yang tinggi. TINJAUAN PUSTAKA Asuransi Asuransi menurut UU RI No. 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis, karena

14 4 kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis akibat terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana. Risiko Operasional Risiko operasional dapat timbul karena adanya ketidakcukupan atau tidak berfungsinya proses internal. Risiko ini juga dapat timbul karena adanya kesalahan atau kecurangan manusia, kegagalan sistem, proses dan faktor eksternal. Dalam menghadapi risiko tersebut, cara yang dilakukan perusahaan, yaitu pemahaman tentang risiko, pengukuran, pemantauan dan pengendaliannya. Perusahaan yang melakukan proses manajemen risiko juga dapat memperkirakan skenario terburuk yang potensial terjadi terhadap perusahaan dan dampaknya (Kountur 2008). Menurut Basel Committe on Banking Supervission, pengukuran kerugian risiko operasional dapat dilakukan dengan metode standar atau metode internal. Pengukuran potensi kerugian risiko operasional berdasarkan metode standar dapat dilakukan melalui tiga pendekatan diantaranya, Basic Indicator Approach (BIA), Standarized Approach (SA) dan Alternative Standard Approach (ASA). Pengukuran potensi kerugian risiko operasional dengan metode internal disebut dengan The Advance Measurement Approach (AMA) (BIS 2005). Menurut Muslich (2007), AMA dikenal sebagai pengukuran risiko operasional dengan metode internal. Model internal ini terdiri dari asumsi, teknik statistik, key performance indicator dan teknik ekonomi dan matematika yang lain. Beberapa pendekatan internal yang dapat dikelompokkan sebagai model AMA: a. Internal Measurement Approach (IMA) b. Loss Distribution Approach (LDA) c. Bootstraping Approach d. Bayesian Approach e. Extreme Value Theory (EVT) Teori Nilai Ekstrim EVT adalah cabang ilmu statistika yang membahas penyimpangan data dari nilai rataan dalam distribusi peluang. EVT biasanya dipakai untuk memodelkan kejadian-kejadian yang bersifat ekstrim, seperti kerugian yang jarang terjadi tetapi memiliki dampak yang sangat besar. Kerugian ini tidak dapat dimodelkan dengan pendekatan biasa, seperti distribusi normal, karena data finansial tidak bersifat normal, lebih bersifat fat tail. Fat tail secara umum berarti nilai ekstrim yang terjadi lebih sering jika dibandingkan dengan data normal (Dharmawan 2012). Pada umumnya terdapat dua cara dalam mengidentifikasi nilai ekstrim dari data kerugian sebenarnya. Pertama metode block maxima, yaitu metode tradisional yang digunakan untuk menganalisis data yang sifatnya seasonal. Tiap blok periode ditentukan kerugian maksimalnya. Kedua, metode POT (Peak Over Threshold) mempergunakan data secara lebih efisien dengan mengidentifikasi

15 5 nilai ekstrim yang berada di atas suatu nilai kerugian maksimal atau nilai ambang (threshold) tertentu. Data kerugian operasional diketahui berada di atas suatu level threshold dengan menggunakan teori Pick and-dalkema-de Hann. Teori tersebut menyatakan bahwa distribusi kerugian operasional yang ditentukan dengan model POT harus berdistribusi Generalized Pareto Distribution (GPD) (Muslich 2007). Teori Nilai Ekstrim pada Risiko Operasional Djuraidah et al. (2011) menjelaskan OpVaR (operational value at risk) sebagai pengukuran kerugian yang ditimbulkan atas suatu risiko operasional dengan tingkat kepercayaan tertentu. OpVaR dalam penelitian ini menggambarkan potensi klaim yang muncul dari produk asuransi perjalanan. Besaran yang ingin dicari dalam analisis risiko operasional ini adalah VaR yang merupakan p% kuantil dari distribusi nilai total kerugian. Rumusnya sebagai berikut: OpVar = u + β ξ {[ n m (1 p)] ξ 1} Dengan: OpVaR= Operational Value at Risk dengan p% kuantil u = threshold β = parameter skala ξ = parameter bentuk n = total jumlah data observasi m = jumlah data di atas threshold Premi Secara umum premi adalah sesuatu yang diberikan sebagai hadiah, sumbangan, atau sesuatu yang dibayar sebagai (ekstra) perangsang (Simorangkir 2004). Dalam Undang-Undang RI No. 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian, premi didefinisikan sebagai sejumlah uang yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi dan disetujui oleh pemegang polis untuk dibayarkan berdasarkan perjanjian asuransi atau perjanjian reasuransi, atau sejumlah uang yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan yang mendasari program asuransi wajib untuk memperoleh manfaat. Penelitian Terdahulu Sari (2015) dalam penelitiannya mengenai estimasi premi asuransi mikro di Indonesia menggunakan metode EVT untuk mengukur nilai kerugian dari risiko yang dihadapi. Risiko yang diteliti meliputi risiko sakit, risiko gagal panen dan risiko kecelakaan. Karena jumlah data sedikit untuk memenuhi asumsi, digunakan metode MEBoot sehingga diketahui jumlah data yang membentuk distribusi GPD. Pengujian ini dilakukan menggunakan QQ-plot. Lalu dengan pengukuran OpVaR, diketahui potensi klaim dari ketiga data risiko yang diamati selama satu tahun kedepan dengan tingkat kepercayaan 95%, 99%, dan 99,90%. Selanjutnya dilakukan perhitungan premi. Zahra (2013) dalam penelitiannya pengantar teori nilai ekstrim untuk diterapkan pada risiko operasional menyebutkan bahwa metode EVT sangat

16 6 menarik dalam penelitian terkait risiko operasional. Tujuannya adalah untuk menemukan jenis ambang batas risiko dan mensimulasikan kerugian dibawah ambang batas dengan hukum klasik dan kerugian diatas nilai ambang dengan sebuah Generalied Pareto Distriution (GPD). Jika tingkat risiko kerugian terlalu rendah maka perlu dikaji ambang batas kerugian atas semua dasar. Penerapan metode ini bagi manajer risiko berguna untuk mengonservasi kejadian ekstrim dengan tujuan mengklasifikasikan risiko operasional serta membuat simpanan dalam menghadapi risiko. Dharmawan (2012) dalam penelitiannya estimasi nilai var dinamis indeks saham menggunakan peak-over threshold dan block maxima berfokus pada penerapan EVT dalam pengukuran risiko pasar dan merancang suatu ilustrasi dalam memodelkan kejadian ekstrim. Dalam penerapan kedua metode tersebut akan sangat bergantung dengan ketersediaan data, jangka waktu peramalan, dan jenis risiko yang ingin dietimasi. Untuk data yang jumlahnya banyak dan tidak ada tumpang tindih maka metode BM dapat dipakai karena sangat mudah diimplementasikan. Metode POT memiliki kelebihan dalam hal efisiensi dan dapat dipakai untuk data yang terbatas jumlahnya, karena pemakaiannya hanya memerlukan ambang batas (threshold). Sodiq et al. (2012) dalam penelitiannya pengukuran risiko pada klaim asuransi x dengan menggunakan metode generalized extreme value dan generalized pareto distribution. Pengukuran risiko dalam klaim asuransi ini dilakukan dengan pendekatan EVT. Penelitian ini menggunakan tiga jenis klaim yaitu A, B dan produk Y. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pendekatan EVT-GEV memberikan hasil taksiran risiko terkecil pada klaim. Kesimpulan lain diperoleh bahwa klaim produk Y memiliki risiko terkecil. Djuraidah et al. (2011) dalam penelitiannya mengenai risiko operasional pada Bank XXX menggunakan metode teori nilai ekstrim untuk mengukur kerugian terparah yang mungkin dihadapi perusahaan. Untuk memenuhi asumsi yang digunakan dalam menentukan nilai ekstrim yakni GPD, Djuraidah menggunakan metode MEBoot. Hasil pengukuran OpVaR, diketahui bahwa dari keenam data kerugian yang diamati, estimasi kerugian tertinggi berasal dari CBP (Client/Product and Business Practices) pada tingkat kepercayaan 95%, 99% dan 99,90% dengan masing-masing kerugian Rp , Rp , Rp Hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan saran untuk memperhatikan sektor yang berpotensi memberikan kerugian tinggi. Djanggola (2010) dalam penelitiannya yang berjudul pengukuran risiko operasional pada klaim asuransi kesehatan dengan metode EVT, menghitung jumlah kerugian pada masa yang akan datang yang diestimasi berdasarkan frekuensi terjadinya klaim dan rataan jumlah klaim yang terjadi pada periode sebelumnya. PT XYZ menghadapi potensi kerugian risiko operasional namun tidak memiliki metode pengukuran risiko yang akurat. Penelitian ini menerapkan Metode EVT-POT sebagai alternatif dalam menentukan nilai ekstrim. Gilli dan Kellezi (2006) dalam penelitiannya yang berjudul aplikasi teori nilai ekstrim untuk mengukur risiko keuangan menyatakan bahwa EVT dapat digunakan untuk penilaian ukuran dari peristiwa ekstrim. Perhitungan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada ketersediaan data dan frekuensi, waktu dan tingkat kompleksitas untuk dipresentasikan dalam model. Model yang dapat dipilih diantaranya dengan menggunakan pendekatan bersyarat

17 7 atau tanpa syarat, metode Block Maxima atau POT. Hasil akhirnya bergantung pada titik atau interval yang ingin diperkirakan. Dalam penelitian ini metode POT terbukti lebih unggul dalam menjelaskan informasi dalam sampel data yang digunakan. METODE Kerangka Pemikiran Saat melakukan suatu perjalanan (traveling) terdapat banyak risiko yang mungkin saja terjadi. Risiko-risiko tersebut meliputi risiko kecelakaan, risiko kehilangan bagasi, risiko sakit, risiko penundaan dan pembatalan perjalanan dan risiko lainnya. Adanya risiko yang mungkin terjadi saat melakukan perjalanan, maka diperlukannya suatu asuransi sebagai upaya untuk mengalihkan risiko yang terjadi dalam perjalanan yaitu asuransi perjalanan (travel insurance). Untuk membuat suatu asuransi baru dalam perusahaan diperlukan suatu analisis terhadap asuransi tersebut. Analisis tersebut ditekankan pada karakteristik asuransi perjalanan yang dibutuhkan masyarakat, potensi klaim, besaran premi berdasarkan risiko yang terkandung dan juga benchmarking dengan asuransi perjalanan yang sudah ada. Selanjutnya dari hasil dan pembahasan akan diberikan rekomendasi mengenai asuransi perjalanan. Penelitian ini menjadikan risiko operasional sebagai fokus utama dengan faktor pemicu eksternal, yaitu potensi klaim akibat kejadian tidak menguntungkan yang dialami peserta asuransi. Sasaran dari produk asuransi perjalanan ini yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan di dalam negeri atau domestik. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 3. Kondisi Perjalanan Risiko Kehilangan Bagasi Risiko Sakit Risiko Kecelakaan Risiko Penundaan dan Pembatalan Perjalanan Produk Asuransi Perjalanan (Travel Insurance) PT Asuransi XYZ Analisis Risiko Identifikasi Potensi Klaim Karakteristik Asuransi Besaran Premi sesuai risiko Benchmarking Rekomendasi

18 8 Gambar 3 Kerangka pemikiran penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2016 di PT Asuransi XYZ yang berlokasi di Jakarta dan di Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Pengumpulan Data Data yang akan digunakan berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui sumber primer, yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono 2010). Data primer diperoleh melalui diskusi dengan pihak perusahaan asuransi dan penggunaan kuesioner kepada responden yang terlampir pada Lampiran 1. Data sekunder diperoleh melalui sumber sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono 2010). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai literatur seperti buku, jurnal, artikel, penelitian terdahulu dan internet. Penelitian ini menggunakan metode non probability sampling, yaitu teknik convenience sampling. Penentuan sampel secara kebetulan yang cocok menurut peneliti (Sugiyono 2013). Populasi penelitian ini adalah rataan penumpang yang berangkat pada penerbangan domestik di Bandara Soekarno-Hatta setiap bulan. Tabel 2 Jumlah penumpang yang berangkat pada penerbangan domestik di Bandara Soekarno-Hatta Bulan Total Penumpang (orang) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Rata-rata penumpang perbulan Sumber: BPS (2016) Ukuran contoh didapatkan dengan menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kepercayaan 90% dan nilai galat (e) 10%. Rumus Slovin sebagai berikut: N n = 1+Ne (1) Keterangan: n = Jumlah contoh N = Jumlah populasi

19 9 e = Tingkat kesalahan pengambilan contoh yang masih dapat ditolerir Sehingga jumlah responden yang didapat dari perhitungan Slovin yaitu: = 99, Responden ( ,1 2 ) Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode analisis yaitu analisis deskriptif, extreme value theory, perhitungan premi dan benchmarking. Analisis Deskriptif Menurut Nazir (2005), analisis deskriptif merupakan suatu alat analisis yang meneliti kelompok obyek, sistem pemikiran dan kelompok manusia pada suatu peristiwa di masa sekarang. Kuesioner adalah pertanyaan terstruktur yang diisi sendiri oleh responden atau diisi oleh pewawancara yang membacakan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban yang diberikan (Sulistyo 2006). Pada penelitian ini hasil dari kuesioner dijelaskan menggunakan analisis deskiptif. Selanjutnya menggunakan statistik deskriptif, yaitu statistik yang berkenaan dengan cara mendeskripsikan data mulai dari menentukan ukuran dari data, ukuran varibilitas data dan ukuran bentuk data (Siregar 2010) Perhitungan EVT Menurut Djuraidah et al. (2011), perhitungan metode EVT untuk mengukur nilai kerugian sangat besar yang timbul dari risiko-risiko yang terjadi. Perhitungan dilakukan dengan cara: 1. Melakukan survei kepada responden untuk melihat risiko apa yang paling banyak dihadapi dalam perjalanan 2. Mencari data kerugian yang disebabkan oleh risiko tersebut. Data dicari dari sumber yang reliabel, seperti laporan kementerian atau pihak yang mendata kerugian akibat risiko terkait. 3. Apabila data tersebut kurang lengkap maka data tersebut di-bootstraping menggunakan algoritma MEBoot sampai mendekati distribusi GPD. 4. Menentukan threshold dengan cara mengurutkan seluruh data kerugian dari yang terbesar hingga terkecil. Selanjutnya ambil 10% data teratas sebagai nilai ekstrim. Batas bawah dari 10% data teratas tersebut yang menjadi threshold. 5. Menduga parameter yakni parameter bentuk dan parameter skala. 6. Menghitung OpVaR dengan memasukkan nilai pendugaan parameter dan threshold yang telah diperoleh sebelumnya. OpVaR ini dihitung dengan tingkat kepercayaan 95%, 99% dan 99.9% untuk melihat perbedaannya. Perhitungan Premi Asuransi Setelah diketahui besaran OpVar selanjutnya melakukan perhitungan premi asuransi. Perhitungan dilakukan dengan cara menyesuaikan dengan aturan perhitungan yang diberlakukan PT Asuransi XYZ (XYZ 2016). Contoh perhitungan premi asuransi terdapat pada Tabel 3. Tabel 3 Contoh perhitungan premi asuransi Komposisi Kontribusi pada Premi (%) Jumlah (Rp) Risiko Klaim

20 10 Komisi Biaya Margin Premi Sumber: PT Asuransi XYZ (2016) Benchmarking Pada penelitian ini dilakukan competitive Benchmarking yaitu memberikan pembandingan antar pesaing untuk produk atau layanan tertentu (spesifik) (Ajelabi dan Yinshang 2010). Benchmarking dilakukan dengan cara membandingkan asuransi perjalanan domestik yang sudah dianalisis dengan asuransi perjalanan domestik yang sudah dimiliki perusahaan asuransi lain. Pembandingan dilihat dari sisi harga, manfaat asuransi dan metode penjualan di pasar asuransi. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Asuransi Perjalanan di Indonesia Asuransi perjalanan di Indonesia saat ini mulai mengalami perkembangan. Terlihat dari mulai banyak perusahaan asuransi yang mulai menjual jasa asuransi perjalanan. Layanan asuransi perjalanan di Indonesia terbagi menjadi dua jenis yaitu domestik dan internasional. Tercatat baru ada tujuh perusahaan asuransi yang sudah menjual jasa asuransi perjalanan domestik dengan harga premi yang bermacam-macam yang ditampilkan pada Tabel 4. Tabel 4 Harga premi asuransi perjalanan domestik Perusahaan Asuransi Premi Standar (Rp) 1-4 Hari 5-6 Hari 7-8 Hari 9-10 hari ACA Asuransi ACE Jaya Proteksi AIG Insurance Adira Insurance Asuransi Jasindo Asuransi Sinar Mas Zurich Insurance Sumber: Data diolah (2016) Namun, pengguna asuransi perjalanan domestik di Indonesia masih sedikit dibandingkan jumlah perjalanan setiap tahunnya. Masih ada masyarakat di Indonesia yang belum mengetahui tentang asuransi perjalanan. Berdasarkan survei kepada 100 responden yang akan melakukan perjalanan, baru sekitar 40% membeli asuransi perjalanan ketika melakukan perjalanan di kawasan domestik. Beberapa responden yang menjawab tidak membeli asuransi menyatakan tidak mengetahui adanya jasa asuransi perjalanan dan ada yang beranggapan bahwa asuransi perjalanan itu tidak penting. Kebanyakan menganggap merugi jika tidak mendapatkan benefit atas uang yang mereka bayarkan untuk membeli asuransi.

21 11 Tidak Perlu 16% Tidak Tahu 44% Ya 40% Gambar 4 Persentase pembelian asuransi perjalanan domestik (data diolah 2016) Karakteristik Responden Responden penelitian ini merupakan penumpang yang berangkat untuk melakukan penerbangan domestik di Bandara Soekarno-Hatta. Responden diambil hanya dari terminal 2F, karena dianggap memiliki potensi pembelian asuransi perjalanan. Jumlah responden 100 orang didapatkan dengan rumus Slovin. Karakteristik responden yang dibahas dalam penelitian ini terdiri atas kategori usia, pendapatan per bulan dan pekerjaan yang ditampilkan pada Tabel 5. Tabel 5 Karakteristik responden Kategori Karakteristik Jumlah Responden (N= 100) Hasil Persentase (%) Usia (tahun) > < Pendapatan per bulan (Rp) PNS/TNI/BUMN Pekerjaan Wiraswasta Pegawai Swasta Lainnya Sumber: Data diolah (2016) Berikut ini akan ditampilkan mengenai karakteristik perjalanan dan asuransi yang diinginkan oleh responden yang akan ditampilkan pada Tabel 6. Tabel 6 Karakteristik perjalanan dan asuransi Kategori Karakteristik Jumlah Responden (N= 100) Hasil Persentase (%) Jumlah perjalanan dalam setahun (x) >5 0 0 Sendiri 0 0 Teman Bersama teman perjalanan Bersama keluarga Tujuan melakukan perjalanan Liburan Pekerjaan Pendidikan 0 0

22 12 Lanjutan Tabel 6. Kategori Karakteristik Jumlah Responden (N= 100) Hasil Persentase (%) 1-7 hari Lama perjalanan 1-3 minggu >3 minggu 0 0 Sakit Kecelakaan Risiko yang Kehilangan bagasi ditakutkan Tindak kriminal selama Penundaan dan pembatalan perjalanan jadwal pesawat Lainnya 0 0 Harga Faktor yang Risiko yang ditanggung mempengaruhi Kemudahan pendaftaran pembelian Brand asuransi Kemudahan klaim Kecepatan proses klaim Langsung (ke kantor asuransi) 0 0 Website asuransi Tempat Agen perjalanan membeli Website airline 6 15 asuransi Website broker 0 0 Lainnya 0 0 Harga premi < untuk perjalanan hari (Rp) > Sumber: Data diolah (2016) Berdasarkan hasil penelitian kepada 100 responden, dapat diketahui responden yang akan melakukan perjalanan didominasi usia tahun dengan penghasilan Rp Rp dan pekerjaannya adalah pegawai swasta. Rataan responden melakukan perjalanan 2-3 kali dalam setahun, dilakukan bersama keluarga dengan tujuan liburan dan lama perjalanan 1-7 hari. Risiko yang ditakutkan dalam perjalanan yang paling banyak adalah kecelakaan. Faktor yang paling banyak memengaruhi saat membeli asuransi adalah risiko yang ditanggung atau manfaat asuransi. Harga premi yang diinginkan responden untuk asuransi perjalanan domestik untuk 1-4 hari sekitar Rp Rp Analisis Potensi Klaim Dari hasil survei yang dilakukan terdapat banyak risiko yang dihadapi oleh responden. Untuk perhitungan potensi klaim karena keterbatasan data dan risiko yang paling banyak ditakutkan yaitu risiko kecelakaan, maka potensi klaim hanya diukur dari risiko kecelekaan saja. Tingkat frekuensi dan severitas kejadian kecelakaan dapat menunjukan besarnya risiko operasional atau potensi klaim dari produk asuransi perjalanan. Berikut ini merupakan data frekuensi dan severitas kejadian kecelakaan yang diperoleh dari BPS.

23 13 Tabel 7 Data frekuensi dan severitas kejadian No Tahun Kecelakaan Frekuensi Severitas (Rp) Rata-rata (Rp) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,04 Sumber: BPS (2015) Selanjutnya data kerugian disajikan melalui statistika deskriptif pada Tabel 8. Hasil statistika deskriptif menunjukkan bahwa data kejadian kecelakaan menyebar secara tidak normal. Terlihat dari nilai kemenjuluran (skewness) data yang tidak sama dengan nol dan kurtosis data yang tidak sama dengan tiga (sebaran data normal memiliki skewness nol dan kurtosis tiga). Tabel 8 Statistik deskriptif data kerugian kecelakaan Statistik Kecelakaan Mean Std. Deviation Skewness Kurtosis Maksimum Minimum N 23 Hasil dari sebaran data di atas sulit untuk dilakukan pendugaan karena jumlah data yang sedikit. Selanjutnya perlu dilakukan resampling data agar data menyebar sampai mendekati asumsi GPD. Penelitian ini menggunakan metode maximum entropy bootstraping (MEBoot) yaitu bootstraping yang dapat dilakukan pada data time series dengan menggunakan aplikasi R Studio. Pada penelitian ini dilakukan ulangan data sebanyak 100 kali agar memenuhi asumsi GPD. Secara eksploratif pengujian sebaran data dapat dilakukan dengan menggunakan plot kuantil-kuantil (QQ-Plot) seperti pada Gambar 5.

24 14 Tabel 9 Ulangan, Jumlah Data, Data Ekstrim, dan Threshold setelah MEBoot Tipe kejadian Ulangan Jumlah data Data ekstrim Threshold (Rp) Kecelakaan Gambar 5 QQ-Plot data kejadian kecelakaan Untuk mengetahui besarnya potensi klaim dari kejadian kecelakaan, perlu diidentifikasi terlebih dahulu parameter dari sebaran data, yakni parameter bentuk (shape) dan parameter skala (scale). Tabel 10 Pendugaan parameter data kejadian Dugaan Parameter GPD Tipe Kejadian Skala Bentuk Kecelakaan , Tabel 10 menunjukkan parameter bentuk lebih besar dari nol (ξ>0). Hal itu berarti data kerugian kecelakaan telah berdistribusi Pareto. Setelah diyakini data menyebar secara GPD dan diketahui pendugaan parameternya, maka pengukuran OpVaR dari kejadian kecelakaan dapat dilakukan dengan rumus yang sudah dipaparkan sebelumnya. Perhitungan OpVaR dapat dilihat pada Lampiran 2. Tabel 11 Perhitungan OpVaR OpVaR Kejadian Kerugian 95% 99% 99.9% Kecelakaan Pengertian OpVaR kecelakaan dengan tingkat kepercayaan 99% sebesar Rp adalah kita percaya 99% bahwa besarnya expected claim yang berasal dari risiko kecelakaan satu tahun ke depan adalah Rp Premi Asuransi Perjalanan Premi merupakan hal yang paling penting dalam usaha perasuransian. Hasil survei membuktikan bahwa harga premi menjadi faktor yang memengaruhi pembelian asuransi. Secara umum premi adalah gabungan atas biaya-biaya seperti risiko klaim, margin dan komisi. Berdasarkan nilai OpVaR dan dengan besar klaim maksimal untuk kejadian kecelakaan Rp , dapat diketahui frekuensi kejadian kecelakaan. Frekuensi tersebut yang digunakan untuk menghitung rasio kejadian dan komponen pembentuk premi lainnya.

25 15 Tabel 12 Produk Asuransi Asuransi Perjalanan *frek= OpVaR klaim Perhitungan premi asuransi perjalanan Kontri Confidence Level busi Komponen (%) 95% 99% 99.9% Frek. (Meninggal) Populasi wisatawan Rasio (%) Est.klaim (Rp) Biaya (Rp) Margin (Rp) Komisi (Rp) Premi (Rp) Tabel 12 di atas menunjukkan harga premi asuransi perjalanan untuk perjalanan selama 1-4 hari dengan hanya menjamin risiko kecelakaan dengan nilai (klaim) Rp Pada umumnya tingkat kepercayaan digunakan untuk melihat perbedaan nilai pada tingkat kepercayaan tertentu, namun dalam kasus ini besarnya premi pada setiap tingkat kepercayaan dapat juga digunakan sebagai alternatif premi bagi perusahaan. Benchmarking Setelah melalui tahap survei karakteristik asuransi, estimasi perhitungan klaim dan estimasi perhitungan premi selanjutnya melakukan tahap benchmarking dengan asuransi perjalanan domestik yang sudah ada di pasar asuransi. Pada tahap ini hanya tiga komponen yang digunakan yaitu, harga premi, manfaat atau jenis jaminan dan cara penjualan. Harga premi asuransi perjalanan domestik yang ada di pasar asuransi dengan waktu 1-4 hari berada pada rentang Rp5 000 Rp Beragamnya harga tersebut dikarenakan perbedaan manfaat atau jenis jaminan dan nilai jaminan atau klaim dari masing-masing perusahaan asuransi. Selanjutnya harga premi juga ditentukan oleh lamanya perjalanan. Tiap perusahaan asuransi mempunyai perhitungan yang berbeda-beda dalam mengklasifikasikan lama perjalanan. Dalam penjualan asuransi perjalanan beberapa perusahaan asuransi tidak hanya menjual polis untuk individual, ada yang menawarkan dalam bentuk duo (untuk dua orang) dan dalam bentuk paket keluarga. Paket polis tersebut masih dalam bentuk polis masing-masing individu, hanya saja harga paket polis tersebut lebih murah dibandingkan dengan tiap individu membeli satu polis. Selanjutnya manfaat atau jenis jaminan dan nilai jaminannya yang akan ditanggung perusahaan asuransi. Perbandingan manfaat atau jenis jaminan terdapat pada lampiran 3. Setiap perusahaan yang saat ini menjual produk asuransi perjalanan memiliki perbedaan jenis jaminan dalam produknya. Namun ada beberapa jenis jaminan yang sama dalam setiap produk asuransi perjalanan seperti biaya medis atau perawatan, kematian atau cacat akibat kecelakaan, kehilangan atau kerusakan bagasi dan penundaan perjalanan. Hal tersebut merupakan jenis jaminan standar dalam produk asuransi perjalanan. Ada beberapa perusahaan yang memberikan jenis jaminan tambahan, seperti jaminan peralatan golf. Setiap jenis

26 16 jaminan yang ditanggung oleh perusahaan asuransi memiliki nilai pertanggungan yang berbeda-beda. Selain harga dan jenis jaminan dalam produk asuransi perjalanan, cara penjualan produk sangat penting dalam bisnis asuransi perjalanan ini. Terdapat beberapa cara penjualan asuransi perjalanan yang telah dilakukan oleh beberapa perusahaan asuransi yang ada yaitu, penjualan melalui online, kerjasama dengan agen perjalanan, kerjasama dengan maskapai penerbangan dan yang lainnya. Cara-cara tersebut bisa mendorong tingkat penjualan produk asuransi perjalanan. Implikasi Manajerial Sebelum melakukan penjualan produk asuransi perjalanan, PT Asuransi XYZ dapat menerapkan beberapa strategi berikut: 1. Penentuan harga premi Hasil Benchmarking Rp5 000 Rp Hasil Perhitungan Rp Rp Hasil Survei Rp Rp Gambar 6 Hasil perbandingan premi Berdasarkan perhitungan potensi klaim, harga premi asuransi perjalanan berada pada rentang Rp Rp Harga tersebut masuk dalam rentang harga yang diinginkan masyarakat berdasarkan survei (Rp Rp50 000) dan juga masuk dalam rentang harga hasil Benchmarking (Rp5 000 Rp52 000). Jadi apabila perusahaan menggunakan harga tersebut bisa bersaing dalam pasar asuransi perjalanan. Namun, harus diperhatikan pesaing-pesaing yg memiliki harga premi cukup murah diantaranya asuransi Jasindo, Adira Insurance dan Zurich Insurance. Ketiga perusahaan tersebut bisa menjadi pesaing utama di pasar asuransi perjalanan. Selanjutnya perusahaan juga bisa menerapkan paket-paket polis asuransi untuk dua orang lebih maupun keluarga, dikarenakan sebagian besar masyarakat melakukan perjalanan tidak hanya sendiri atau individual. Selain paket polis, perusahaan juga harus mengklasifikasikan jangka waktu perjalanan, karena jangka waktu perjalanan setiap orang berbeda-beda. 2. Jenis jaminan (risiko yang ditanggung) Perusahaan harus menyesuaikan jenis jaminan atau manfaat yang terkandung dalam produk asuransi perjalanan. Berdasarkan hasil benchmarking ada beberapa jenis jaminan yang harus ada dalam asuransi perjalanan diantaranya, jaminan kematian akibat kecelakaan, biaya medis, biaya keterlambatan atau kehilangan bagasi dan biaya penundaan atau pembatalan pesawat. Selain jenis jaminan diatas perusahaan juga bisa menambahkan jenis jaminan lain agar menarik minat pembeli. Selain itu nilai pertanggungan dalam produk asuransi perjalanan harus diperhatikan, karena selain nilai pertanggungan dari asuransi ada santunan untuk pihak yang mengalami kecelakaan angkutan udara mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.010/2008 yaitu Rp apabila meninggal dunia dan Rp apabila membutuhkan perawatan dan pengobatan.

27 17 3. Cara penjualan produk Perusahaan bisa melakukan penjualan produk melalui online, agen perjalanan, ataupun kerjasama dengan maskapai penerbangan. Hasil benchmarking dan survei menunjukan cara-cara tersebut efektif dalam melakukan penjualan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis produk asuransi perjalanan domestik dapat disimpulkan bahwa: 1. Karakteristik perjalanan domestik masyarakat pada umumnya dilakukan 2-3 kali dalam setahun. Perjalanan dilakukan bersama keluarga dengan tujuan liburan (pariwisata) dan lama perjalanan 1-7 hari. Karakteristik asuransi perjalanan yang diinginkan yaitu bisa menanggung risiko. Risiko yang paling ditakutkan selama perjalanan yaitu kecelakaan. Faktor penentu pembelian asuransi yang paling utama adalah risiko yang ditanggung asuransi. Tempat membeli asuransi perjalanan yaitu melalui agen perjalanan. Harga premi yang diinginkan berada pada Rp Rp Berdasarkan perhitungan klaim menggunakan EVT potensi klaim untuk asuransi perjalanan dengan kerugian kecelakaan adalah Rp dengan tingkat kepercayaan 95%, Rp dengan tingkat kepercayaan 99%, dan Rp dengan tingkat kepercayaan 99.9%. 3. Harga premi untuk asuransi perjalanan untuk perjalanan 1-4 hari adalah (1) pada confidence level 95%: Rp21 348; (2) pada confidence level 99%: Rp26 092; dan (3) pada confidence level 99.9%: Rp Saat ini PT Asuransi XYZ sangat berpeluang untuk masuk ke dalam bisnis asuransi perjalanan. Terhitung baru tujuh perusahaan asuransi yang sudah menjual produk asuransi perjalanan di Indonesia. Berdasarkan perhitungan premi yang sudah dilakukan, PT Asuransi XYZ layak untuk mulai menjual produk asuransi perjalanan dengan harga yang kompetitif berdasarkan hasil survei dan benchmarking. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat beberapa saran yang dapat dilakukan yaitu: (1) PT Asuransi XYZ perlu memperhatikan harga premi agar bisa bersaing dalam pasar asuransi perjalanan, (2) sangat dianjurkan untuk melakukan perhitungan premi dengan lebih banyak risiko, sehingga dapat dijadikan acuan bagi perusahaan agar tidak menimbulkan kerugian, (3) diharapkan penelitian selanjutnya dapat menyempurnakan penelitian ini dengan meneliti asuransi perjalanan internasional.

28 18 DAFTAR PUSTAKA Ajelabi I, Yinshang T The Adoption of Benchmarking Principles for Project Management Performance Improvement. International Journal of Managing Public Sector Information and Communication Technologies. 1(2):1-8 [BIS] Bank for International Settlement International Convergence of Capital Measurement and Capital Standards: A Revised Framework. BCBS. November [BPS] Badan Pusat Statistik Jumlah Kecelakaan, Koban Mati, Luka Berat, Luka Ringan, dan Kerugian Materi yang Diderita Tahun [diunduh 2016 Januari 28]. Tersedia pada: /view/id/1134 [BPS] Badan Pusat Statistik Jumlah Penumpang yang Berangkat pada Penerbangan Domestik di Bandara Utama Indonesia. [diunduh 2016 Februari 2]. Tersedia pada: [BPS] Badan Pusat Statistik Jumlah Penumpang yang Berangkat pada Penerbangan Domestik di Bandara Soekarno-Hatta. [diunduh 2016 Februari 2]. Tersedia pada: Darmawi H Manajemen Asuransi. Jakarta (ID): Bumi Aksara Dharmawan K Estimasi Nilai VaR Dinamis Indeks Saham Menggunakan Peak-Over Threshold dan Block Maxima. Jurnal Matematika 2(2):1-12. Djanggola AM Pengukuran Risiko Operasional Pada Klaim Asuransi Kesehatan Dengan Metode Extreme Value Theory (Studi Kasus Pada PT. XYZ). [Tesis]. Jakarta (ID): Universitas Indonesia. Djuraidah A, Silvianti P, Yaman A Analisis risiko operasional bank xxx dengan metode teori nilai ekstrim. Jurnal statistika 11(2): Gilli M, Kaellezi E An Application of Extreme Value Theory for Measuring Financial Risk. Computational Economics 27(1):1-23. [Kemenpar] Kementerian Pariwisata Perkembangan Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara, Rata - Rata Perjalanan, Pengeluaran Per Perjalanan Total Pengeluaran [diunduh 2015 November 15]. Tersedia pada: %202009% (1).pdf Kountur R Manajemen Risiko Operasional Perusahaan. Jakarta (ID): Pendidikan Pembinaan Manajemen. Mediaasuransinews.com Prospek Bisnis Travel Insurance Sangat Besar [internet]. [diunduh pada 2016 Februari 8]. Tersedia pada =article&id=2538:prospek-bisnis-travel-insurance-sangatbesar&catid=14&itemid=518 Muslich M Manajemen Risiko Operasional. Jakarta (ID): Bumi Aksara. Nazir M Metode Penelitian. Bogor (ID): Ghalia Indonesia.

29 Sari N Estimasi Premi Asuransi Mikro Di Indonesia Berdasarkan Analisis Nilai Ekstrim Dan Portofolio. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Simorangkir OP Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, Bogor (ID): Ghalia Siregar S Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta (ID): Rajawali Pers Sodiq J, Setiawan, Sutikno Pengukuran Risiko pada Klaim Asuransi X dengan Menggunakan Metode Generalized Extreme Value dan Generalized Pareto Distribution. Jurnal Sains Dan Seni ITS 1(1): Sugiyono Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung (ID): Alfabeta Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung (ID): Alfabeta. Sulistyo B Metode Penelitian. Jakarta (ID): Wedatama Widya Sastra dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Umkmnews.com Penggunaan Asuransi Perjalanan di RI Minim [internet]. [diunduh pada 2016 Februari 8]. Tersedia pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian. [XYZ] PT Asuransi XYZ Perhitungan Premi Asuransi. Zahra EAF Introduction to the Extreme Value Theory applied to operational risk. Innovative Space of Scientific Research Journals 3(1):

30 20 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN Analisis Jasa Asuransi Perjalanan Untuk Direkomendasikan Pada PT Asuransi XYZ Kuesioner ini merupakan instrumen penelitian dalam rangka penulisan skripsi program sarjana yang dilakukan oleh: Nama : Muhammad Fauzan Akbar NIM : H Departemen/Fakultas : Manajemen/Ekonomi dan Manajemen Universitas : Institut Pertanian Bogor Peneliti memohon kesediaan saudara/i meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Informasi yang diterima dari kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Terimakasih atas kesediaan dan partisipasi saudara/i. A. Karakteristik Responden Petunjuk Pengisian: Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang telah disediakan. Isilah kuesioner sesuai dengan keadaan sebenarnya. Nama : Usia : a tahun c tahun b tahun d. >40 tahun, sebutkan... Pendapatan per Bulan : a. <Rp b. Rp Rp c. Rp Rp d. Rp Pekerjaan : a. PNS/TNI/BUMN c. Pegawai Swasta b. Wiraswasta d. Lainnya, sebutkan... Karakteristik Asuransi Petunjuk Pengisian: Pengisian kuesioner dilakukan dengan cara memberi tanda (X) pada pernyataan yang anda pilih. 1. Apakah anda pernah melakukan perjalanan di dalam negeri? a. Ya b. Tidak 2. Seberapa sering anda melakukan perjalanan di dalam negeri dalam setahun? a. Satu kali c. 4-5 kali

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dunia perbankan sebagai institusi yang memiliki izin untuk melakukan banyak aktivitas seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan (giro,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dianalisis dan dibahas tentang pengukuran risiko operasional klaim asuransi kesehatan pada PT. XYZ menggunakan metode EVT. Pengukuran risiko operasional

Lebih terperinci

PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL DENGAN PENDEKATAN PEAK OVER THRESHOLD GENERALIZED PARETO DISTRIBUTION SKRIPSI YENNY HERMIANA ALGA

PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL DENGAN PENDEKATAN PEAK OVER THRESHOLD GENERALIZED PARETO DISTRIBUTION SKRIPSI YENNY HERMIANA ALGA PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL DENGAN PENDEKATAN PEAK OVER THRESHOLD GENERALIZED PARETO DISTRIBUTION SKRIPSI YENNY HERMIANA ALGA 090823049 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

RESIKO OPERASIONAL DALAM BIDANG ASURANSI

RESIKO OPERASIONAL DALAM BIDANG ASURANSI RESIKO OPERASIONAL DALAM BIDANG ASURANSI TESIS Oleh AMSAL LOVIANSI 127021032/MT FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 RESIKO OPERASIONAL DALAM BIDANG ASURANSI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bersifat inheren yang muncul sebelum risiko yang lainnya (Muslich, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. bersifat inheren yang muncul sebelum risiko yang lainnya (Muslich, 2007). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Risiko secara umum didefinisikan sebagai potensi terjadinya suatu peristiwa baik yang diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan dan dapat menimbulkan dampak

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL PADA KLAIM ASURANSI KESEHATAN DENGAN METODE EXTREME VALUE THEORY (STUDI KASUS PADA PT.

UNIVERSITAS INDONESIA PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL PADA KLAIM ASURANSI KESEHATAN DENGAN METODE EXTREME VALUE THEORY (STUDI KASUS PADA PT. UNIVERSITAS INDONESIA PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL PADA KLAIM ASURANSI KESEHATAN DENGAN METODE EXTREME VALUE THEORY (STUDI KASUS PADA PT.XYZ) TESIS ACHMAD MUTTAQIN DJANGGOLA 0806432032 FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : TYAS ESTININGRUM

SKRIPSI. Disusun Oleh : TYAS ESTININGRUM APLIKASI METODE PUNCAK AMBANG BATAS MENGGUNAKAN PENDEKATAN DISTRIBUSI PARETO TERAMPAT DAN ESTIMASI PARAMETER MOMEN-L PADA DATA CURAH HUJAN (Studi Kasus : Data Curah Hujan Kota Semarang Tahun 2004-2013)

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: RENGGANIS PURWAKINANTI

SKRIPSI. Oleh: RENGGANIS PURWAKINANTI APLIKASI METODE MOMEN MOMEN PROBABILITAS TERBOBOTI UNTUK ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI PARETO TERAMPAT PADA DATA CURAH HUJAN (Studi Kasus Data Curah Hujan Kota Semarang Tahun 2004-2013) SKRIPSI Oleh: RENGGANIS

Lebih terperinci

Aplikasi Pemodelan Klaim Asuransi dengan Pendekatan Mixture Exponential Untuk Mencari Value-at-Risk Sebagai Threshold Dalam Menentukan Nilai Ekstrim

Aplikasi Pemodelan Klaim Asuransi dengan Pendekatan Mixture Exponential Untuk Mencari Value-at-Risk Sebagai Threshold Dalam Menentukan Nilai Ekstrim ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 1325 Aplikasi Pemodelan Klaim Asuransi dengan Pendekatan Mixture Exponential Untuk Mencari Value-at-Risk Sebagai Threshold Dalam

Lebih terperinci

PENENTUAN VALUE AT RISK

PENENTUAN VALUE AT RISK PENENTUAN VALUE AT RISK SAHAM KIMIA FARMA PUSAT MELALUI PENDEKATAN DISTRIBUSI PARETO TERAMPAT (Studi Kasus : Harga Penutupan Saham Harian Kimia Farma Pusat Periode Oktober 2009 September 2014) SKRIPSI

Lebih terperinci

Analisis Risiko Operasional Bank XXX dengan Metode Teori Nilai Ekstrim

Analisis Risiko Operasional Bank XXX dengan Metode Teori Nilai Ekstrim Statistika, Vol. 11 No. 2, 115 126 Nopember 2011 Analisis Risiko Operasional Bank XXX dengan Metode Teori Nilai Ekstrim Anik Djuraidah 1), Pika Silvianti 1), dan Aris Yaman 2) 1)Departemen Statistika FMIPA

Lebih terperinci

PADA PORTOFOLIO SAHAM

PADA PORTOFOLIO SAHAM PERBANDINGAN PENDEKATAN GENERALIZED EXTREME VALUE DAN GENERALIZED PARETO DISTRIBUTION UNTUK PERHITUNGAN VALUE AT RISK PADA PORTOFOLIO SAHAM SKRIPSI Disusun oleh: AYU AMBARSARI 24010212140079 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL BANK ABC DENGAN METODE LOSS DISTRIBUTION APPROACH KARYA AKHIR

ANALISIS PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL BANK ABC DENGAN METODE LOSS DISTRIBUTION APPROACH KARYA AKHIR ANALISIS PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL BANK ABC DENGAN METODE LOSS DISTRIBUTION APPROACH KARYA AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar S2 Nama : Gerardus Alrianto NPM : 0706169940

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soeisno Djojosoedarso dalam bukunya yang berjudul "Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soeisno Djojosoedarso dalam bukunya yang berjudul Prinsip-prinsip BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Soeisno Djojosoedarso dalam bukunya yang berjudul "Prinsip-prinsip Manajemen Risiko Asuransi", semua orang menyadari bahwa dunia penuh dengan ketidakpastian,

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era sekarang ini, bahaya, kerusakan dan kerugian adalah kenyataan yang harus dihadapi manusia di dunia, termasuk di Indonesia. Ini menyebabkan kemungkinan terjadi

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO OPERASIONAL BANK XXX DENGAN MENGGUNAKAN TEORI NILAI EKSTRIM ARIS YAMAN

ANALISIS RISIKO OPERASIONAL BANK XXX DENGAN MENGGUNAKAN TEORI NILAI EKSTRIM ARIS YAMAN ANALISIS RISIKO OPERASIONAL BANK XXX DENGAN MENGGUNAKAN TEORI NILAI EKSTRIM ARIS YAMAN DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 RINGKASAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: ANNISA RAHMAWATI

SKRIPSI. Oleh: ANNISA RAHMAWATI IDENTIFIKASI CURAH HUJAN EKSTREM DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN ESTIMASI PARAMETER MOMEN PROBABILITAS TERBOBOTI PADA NILAI EKSTREM TERAMPAT (Studi Kasus Data Curah Hujan Dasarian Kota Semarang Tahun 1990-2013)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya bidang teknologi dan perubahan pola kehidupan manusia yang semakin cepat membuat begitu banyak aktivitas yang harus dilakukan oleh manusia untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit atau terluka atau bahkan meninggal dunia karena suatu kecelakaan. Bangunan atau pabrik yang

Lebih terperinci

RISIKO GEMUK (FAT-TAILED ADRINA LONY SEKOLAH

RISIKO GEMUK (FAT-TAILED ADRINA LONY SEKOLAH PENENTUAN BESARNYA PREMI UNTUK SEBARAN RISIKO YANG BEREKOR GEMUK (FAT-TAILED RISK DISTRIBUTION) ADRINA LONY SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank adalah sebuah lembaga yang diberikan izin oleh otoritas perbankan untuk menerima simpanan, memberikan kredit, dan menerima serta menerbitkan cek. Bank perlu di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis dan investasi ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh investor yaitu modal, objektif dan risiko. Hal yang sering menjadi pusat perhatian investor

Lebih terperinci

PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL DENGAN PENDEKATAN BAYESIAN BOOTSTRAPPING OLEH JULFIANI

PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL DENGAN PENDEKATAN BAYESIAN BOOTSTRAPPING OLEH JULFIANI PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL DENGAN PENDEKATAN BAYESIAN BOOTSTRAPPING OLEH JULFIANI 090823051 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN

PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Aktuaria adalah salah satu disiplin ilmu yang merupakan terapan dari metode matematika maupun statistika, diantaranya dalam menentukan harga premi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam zaman modern ini segala sesuatu memerlukan kecepatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam zaman modern ini segala sesuatu memerlukan kecepatan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam zaman modern ini segala sesuatu memerlukan kecepatan dan ketepatan, maka jasa angkutan udara sangatlah tepat karena ia merupakan salah satu transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktuaria adalah suatu disiplin ilmu yang menerapkan metode-metode statistika maupun matematika dalam menentukan price dan resiko pada industri asuransi dan keuangan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Risiko adalah besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan tingkat pengembalian aktual (actual return). Pengukuran

Lebih terperinci

ANALISIS VALUE AT RISK

ANALISIS VALUE AT RISK ANALISIS VALUE AT RISK MENGGUNAKAN METODE EXTREME VALUE THEORY-GENERALIZED PARETO DISTRIBUTION DENGAN KOMBINASI ALGORITMA MEBOOT DAN TEORI SAMAD-KHAN (STUDI KASUS PT.X) Angga Adiperdana*, Patdono Suwignjo**,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia dalam hidupnya selalu dihadapkan pada peristiwa yang tidak terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI SISTEM INFORMASI ASURANSI Materi 1 PENGENALAN ASURANSI Dr. Kartika Sari U niversitas G unadarma Materi 1-1 Pengertian Asuransi Asuransi adalah: Suatu mekanisme pemindahan risiko dari tertanggung (nasabah)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang telah dilakukan. Dalam berinvestasi jika investor mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang telah dilakukan. Dalam berinvestasi jika investor mengharapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis, hampir semua investasi mengandung ketidakpastian atau resiko. Investor tidak mengetahui dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi

Lebih terperinci

PROPOSAL TRAVEL SAFE INSURANCE For Tour & Travel Agent

PROPOSAL TRAVEL SAFE INSURANCE For Tour & Travel Agent PROPOSAL TRAVEL SAFE INSURANCE For Tour & Travel Agent PT Asuransi Central Asia ACA Travel Insurance Team www.travelsafe-aca.com HOTLINE 24 JAM (021) 31 999 100 (JAKARTA) PENDAHULUAN PT Asuransi Central

Lebih terperinci

UJI KECOCOKAN DATA DALAM PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL SKRIPSI NONI SULANI ALFRINA LUBIS

UJI KECOCOKAN DATA DALAM PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL SKRIPSI NONI SULANI ALFRINA LUBIS UJI KECOCOKAN DATA DALAM PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL SKRIPSI NONI SULANI ALFRINA LUBIS 090823010 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

Lebih terperinci

PENENTUAN VALUE AT RISK MELALUI SIFAT STATISTIK DISTRIBUSI RETURN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK SKRIPSI

PENENTUAN VALUE AT RISK MELALUI SIFAT STATISTIK DISTRIBUSI RETURN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK SKRIPSI i PENENTUAN VALUE AT RISK MELALUI SIFAT STATISTIK DISTRIBUSI RETURN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK SKRIPSI NURASIAH ADE LINA 140823008 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI

PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI

PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

PROSEDUR PENANGANAN KLAIM NASABAH DI BAGIAN ASURANSI KENDARAAN PADA PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) CABANG MEDAN

PROSEDUR PENANGANAN KLAIM NASABAH DI BAGIAN ASURANSI KENDARAAN PADA PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) CABANG MEDAN PROSEDUR PENANGANAN KLAIM NASABAH DI BAGIAN ASURANSI KENDARAAN PADA PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) CABANG MEDAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3

Lebih terperinci

PEMETAAN CABANG PERUSAHAAN ASURANSI X BERDASARKAN LAPORAN BEBAN KLAIM DAN PENERIMAAN PREMI MENGGUNAKAN BIPLOT

PEMETAAN CABANG PERUSAHAAN ASURANSI X BERDASARKAN LAPORAN BEBAN KLAIM DAN PENERIMAAN PREMI MENGGUNAKAN BIPLOT PEMETAAN CABANG PERUSAHAAN ASURANSI X BERDASARKAN LAPORAN BEBAN KLAIM DAN PENERIMAAN PREMI MENGGUNAKAN BIPLOT SKRIPSI Disusun Oleh : MAHARANI FEBRIANA PUTRI 24010210141009 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

ANALISIS STRESS TESTING VAR PADA RISIKO PASAR PORTOFOLIO EFEK PT DA TESIS

ANALISIS STRESS TESTING VAR PADA RISIKO PASAR PORTOFOLIO EFEK PT DA TESIS UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS STRESS TESTING VAR PADA RISIKO PASAR PORTOFOLIO EFEK PT DA TESIS A. PAWITRA INDRIATI 0806432000 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN JAKARTA JULI 2010 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi lingkungan internal dan eksternal perbankan mengalami perkembangan pesat yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertambahan jumlah penduduk serta mobilitas penduduk yang semakin tinggi, terutama antar-kota, telah mendorong peningkatan kebutuhan akan jasa transportasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperkecil atau meminimumkan ketidakpastian tersebut. Risiko dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. memperkecil atau meminimumkan ketidakpastian tersebut. Risiko dapat terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh suatu kelompok atau perorangan pasti ada risiko yang harus ditanggung. Risiko merupakan kemungkinan terjadinya suatu

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA Pada bab sebelumnya telah dilakukan analisis-analisis mengenai karakteristik responden, karakteristik pergerakan responden,

Lebih terperinci

PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN

PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan keputusan. Berbagai masalah yang dihadapi mengharuskan setiap individu untuk dapat mengambil sebuah

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO INVESTASI SAHAM TUNGGAL SYARIAH DENGAN VALUE AT RISK (VAR) DAN EXPECTED SHORTFALL (ES) SKRIPSI

ANALISIS RISIKO INVESTASI SAHAM TUNGGAL SYARIAH DENGAN VALUE AT RISK (VAR) DAN EXPECTED SHORTFALL (ES) SKRIPSI ANALISIS RISIKO INVESTASI SAHAM TUNGGAL SYARIAH DENGAN VALUE AT RISK (VAR) DAN EXPECTED SHORTFALL (ES) SKRIPSI Oleh YUNUS SAEPUDIN NIM. 24010213120022 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Bidang transportasi di Indonesia semakin hari semakin menunjukkan perasaingan yang kompetitif. Banyaknya jenis transportasi dengan berbagai fasilitas

Lebih terperinci

SEBARAN GENERALIZED EXTREME VALUE (GEV) DAN GENERALIZED PARETO (GP) UNTUK PENDUGAAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI WILAYAH DKI JAKARTA

SEBARAN GENERALIZED EXTREME VALUE (GEV) DAN GENERALIZED PARETO (GP) UNTUK PENDUGAAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI WILAYAH DKI JAKARTA SEBARAN GENERALIZED EXTREME VALUE (GEV) DAN GENERALIZED PARETO (GP) UNTUK PENDUGAAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI WILAYAH DKI JAKARTA Achi Rinaldi Pendidikan Matematika, IAIN Raden Intan achi_rinaldi@yahoo.co.uk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas yang tinggi, seperti berpindah dari satu tempat ke tempat lain

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas yang tinggi, seperti berpindah dari satu tempat ke tempat lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat pada era modern saat ini di dalam aktivitasnya dituntut untuk memiliki mobilitas yang tinggi, seperti berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu

Lebih terperinci

Analisis Value at Risk Menggunakan Metode Extreme Value Theory-Generalized Pareto Distribution dengan Kombinasi Algoritma Meboot

Analisis Value at Risk Menggunakan Metode Extreme Value Theory-Generalized Pareto Distribution dengan Kombinasi Algoritma Meboot Analisis Value at Risk Menggunakan Metode Extreme Value Theory-Generalized Pareto Distribution dengan Kombinasi Algoritma Meboot dan Teori Samad-Khan (Studi Kasus PT.X) Angga Adiperdana*, Patdono Suwignjo**,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa keuangan bagi nasabah-nasabahnya, dimana pada

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa keuangan bagi nasabah-nasabahnya, dimana pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Hal tersebut ditandai dengan kehadiran industriindustri baru, yang salah satunya

Lebih terperinci

Travel Guard International and Domestic

Travel Guard International and Domestic Travel Guard International and Domestic Nikmati perjalanan. Mulai sekarang. Hal-hal tak terduga dapat terjadi dimanapun dan kapanpun, termasuk saat berlibur ataupun perjalanan bisnis keluar negeri maupun

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

BAB 5 KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL BAB 5 KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL 5.1 Kesimpulan Kesimpulan untuk maskapai Indonesia AirAsia dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Variabel harga (X 1 ) signifikan dan pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, sektor pariwisata merupakan industry terbesar dan terkuat dalam pembiayaan ekonomi global. Sektor pariwisata akan menjadi pendorong

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI RISIKO (VALUE AT RISK) MENGGUNAKAN UJI KEJADIAN BERNOULLI (BERNOULLI COVERAGE TEST) (Studi Kasus pada Indeks Harga Saham Gabungan)

ANALISIS NILAI RISIKO (VALUE AT RISK) MENGGUNAKAN UJI KEJADIAN BERNOULLI (BERNOULLI COVERAGE TEST) (Studi Kasus pada Indeks Harga Saham Gabungan) ANALISIS NILAI RISIKO (VALUE AT RISK) MENGGUNAKAN UJI KEJADIAN BERNOULLI (BERNOULLI COVERAGE TEST) (Studi Kasus pada Indeks Harga Saham Gabungan) SKRIPSI Disusun Oleh: IWAN ALI SOFWAN NIM. J2E009043 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian. Kemudian dalam

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian. Kemudian dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Keberadaan industri perusahaan asuransi di Indonesia sangat membantu pemerintah dalam menanggulangi risiko yang dihadapi oleh masyarakat setiap saat, kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki perilaku konsumtif. Perilaku tersebut membuat setiap orang memiliki banyak kebutuhan yang perlu dipenuhi. Apalagi sifat

Lebih terperinci

MA4181 MODEL RISIKO Risk is managed, not avoided

MA4181 MODEL RISIKO Risk is managed, not avoided Catatan Kuliah MA4181 MODEL RISIKO Risk is managed, not avoided disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan STATISTIKA - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2013 Tentang MA4181 Model Risiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang tergolong besar, bahkan berada diurutan keempat dunia dengan jumlah penduduk terbesar tentu sangat berpotensi bagi perkembangan bisnis

Lebih terperinci

MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG

MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). 1 Pernyataan tersebut secara

Lebih terperinci

NAC TRAVEL INSURANCE & PURCHASE PROTECTION VISA SIGNATURE. + Kartu Kredit Signature

NAC TRAVEL INSURANCE & PURCHASE PROTECTION VISA SIGNATURE. + Kartu Kredit Signature NAC TRAVEL INSURANCE & PURCHASE PROTECTION VISA SIGNATURE + Kartu Kredit Signature Kartu elektronik yang diterbitkan Bank Mandiri berdasarkan lisensi dari visa internasional yang berfungsi sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang. sedang membangun terutama bidang pendidikan dan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang. sedang membangun terutama bidang pendidikan dan ekonomi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang membangun terutama bidang pendidikan dan ekonomi. Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13911 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT ASURANSI DHARMA BANGSA OLEH AXA S.A.

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13911 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT ASURANSI DHARMA BANGSA OLEH AXA S.A. PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13911 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT ASURANSI DHARMA BANGSA OLEH AXA S.A. LATAR BELAKANG 1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun

Lebih terperinci

GANTI RUGI DALAM ASURANSI KECELAKAAN PENUMPANG ANGKUTAN UDARA KOMERSIAL

GANTI RUGI DALAM ASURANSI KECELAKAAN PENUMPANG ANGKUTAN UDARA KOMERSIAL GANTI RUGI DALAM ASURANSI KECELAKAAN PENUMPANG ANGKUTAN UDARA KOMERSIAL Oleh : Luh Gde Lina Gustiari I Wayan Suarbha Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT: This writing shall

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL WINTER RUNTUN WAKTU FUZZY TERBOBOT UNTUK MERAMALKAN BANYAKNYA PENUMPANG DI BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA

PENERAPAN MODEL WINTER RUNTUN WAKTU FUZZY TERBOBOT UNTUK MERAMALKAN BANYAKNYA PENUMPANG DI BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA PENERAPAN MODEL WINTER RUNTUN WAKTU FUZZY TERBOBOT UNTUK MERAMALKAN BANYAKNYA PENUMPANG DI BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA oleh ANWAR SETYO UTOMO M0109012 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. belakangan ini pertumbuhan agen-agen travel kian pesat guna mempermudah

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. belakangan ini pertumbuhan agen-agen travel kian pesat guna mempermudah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan bisnis di dunia travel dan pariwisata baik dalam maupun luar negeri menunjukkan tingginya tingkat mobilitas dari suatu daerah ke daerah yang lain.

Lebih terperinci

Travel Student Assist

Travel Student Assist Travel Tidak khawatir saat menyekolahkan anak ke luar negeri. Mulai sekarang. Mengapa Saya perlu memiliki perlindungan ini? Saat anak Anda meneruskan pendidikan ke luar negeri, sudahkah Anda melindunginya

Lebih terperinci

STUDI EVALUASI RUANG TUNGGU KEBERANGKATAN DAN KEDATANGAN DOMESTIK BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

STUDI EVALUASI RUANG TUNGGU KEBERANGKATAN DAN KEDATANGAN DOMESTIK BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL STUDI EVALUASI RUANG TUNGGU KEBERANGKATAN DAN KEDATANGAN DOMESTIK BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA TUGAS AKHIR Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar sarjana teknik ( S-1 ) PROGRAM

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA

ANALISIS KELAYAKAN TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA , Halaman 347 355 Online JURNAL di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017 ANALISIS KELAYAKAN TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan manusia, alat transportasi terdiri dari berbagai macam yaitu alat transportasi darat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Industri jasa asuransi merupakan salah satu pilar keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Industri jasa asuransi merupakan salah satu pilar keuangan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri jasa asuransi merupakan salah satu pilar keuangan, gunanya untuk memproteksi usaha dari segala macam bentuk kecelakaan yang tidak diinginkan. Usaha asuransi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di zaman sekarang asuransi memegang peranan penting dalam memberikan kepastian proteksi bagi manusia yang bersifat komersial maupun bukan komersial. Asuransi dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, sering kali segala sesuatu dituntut serba cepat. Di negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, banyak hal yang dituntut tepat waktu untuk

Lebih terperinci

NAC TITANIUM TRAVEL INSURANCE & PURCHASE PROTECTION

NAC TITANIUM TRAVEL INSURANCE & PURCHASE PROTECTION NAC TITANIUM TRAVEL INSURANCE & PURCHASE PROTECTION + Kartu Kredit Titanium Kartu elektronik yang diterbitkan Bank Mandiri berdasarkan lisensi dari Mastercard yang berfungsi sebagai alat pembayaran transaksi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE

PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE PERBANDINGANN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE DAN APLIKASINYA PADA DATAA KEMATIAN INDONESIA VANI RIALITA SUPONO SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

I. PENDAHULUAN. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, ditegaskan bahwa salah satu tujuan yang harus diwujudkan oleh negara adalah meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis pengaruh..., Agnes Murniati, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis pengaruh..., Agnes Murniati, FE UI, 2010. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri rumah sakit saat ini mengalami persaingan yang ketat dengan semakin mudahnya perizinan pendirian rumah sakit swasta. Lokasinya pun saat ini sudah tidak lagi

Lebih terperinci

Pemodelan Data Besar Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor Menggunakan Distribusi Mixture Erlang

Pemodelan Data Besar Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor Menggunakan Distribusi Mixture Erlang Statistika, Vol. 17 No. 1, 45 51 Mei 2017 Pemodelan Data Besar Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor Menggunakan Distribusi Mixture Erlang Indah permatasari, aceng komarudin mutaqin, lisnur wachidah Program

Lebih terperinci

Kartu Kredit Mastercard World Elite adalah kartu kredit yang diterbitkan oleh dan milik Bank Mandiri di bawah lisensi Mastercard International.

Kartu Kredit Mastercard World Elite adalah kartu kredit yang diterbitkan oleh dan milik Bank Mandiri di bawah lisensi Mastercard International. NAC TRAVEL INSURANCE MANDIRI KARTU KREDIT MASTERCARD WORLD ELITE + Kartu Kredit card Kartu Kredit card adalah kartu kredit yang diterbitkan oleh dan milik Bank Mandiri di bawah lisensi card International.

Lebih terperinci

Accident and Health. AIG Business Guard Package Perlindungan menyeluruh, dimanapun Anda berada

Accident and Health. AIG Business Guard Package Perlindungan menyeluruh, dimanapun Anda berada Accident and Health AIG Business Guard Package Perlindungan menyeluruh, dimanapun Anda berada Pesatnya perekonomian Indonesia saat ini mendukung ekspansi bisnis. Sebagai pemimpin perusahaan, memperkerjakan

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER WAKTU PERUBAHAN PROSES PADA 2 CONTROL CHART MENGGUNAKAN PENDUGA KEMUNGKINAN MAKSIMUM SITI MASLIHAH

PENDUGAAN PARAMETER WAKTU PERUBAHAN PROSES PADA 2 CONTROL CHART MENGGUNAKAN PENDUGA KEMUNGKINAN MAKSIMUM SITI MASLIHAH PENDUGAAN PARAMETER WAKTU PERUBAHAN PROSES PADA CONTROL CHART MENGGUNAKAN PENDUGA KEMUNGKINAN MAKSIMUM SITI MASLIHAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria kriteria optimasi terhadap resiko operasional pada PT. HOME SPIRIT

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria kriteria optimasi terhadap resiko operasional pada PT. HOME SPIRIT BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria kriteria optimasi terhadap resiko operasional pada PT. HOME SPIRIT dikelompokkan menjadi 7 resiko operasional, yaitu : a. Resiko

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN CREDIT RISK + UNTUK KREDIT BISNIS MIKRO PADA BANK RAKYAT INDONESIA TESIS

ANALISIS PERHITUNGAN CREDIT RISK + UNTUK KREDIT BISNIS MIKRO PADA BANK RAKYAT INDONESIA TESIS UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PERHITUNGAN CREDIT RISK + UNTUK KREDIT BISNIS MIKRO PADA BANK RAKYAT INDONESIA TESIS INDRA KURNIAWAN 0806432985 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN JAKARTA DESEMBER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Value at Risk (VaR) telah menjadi ukuran standar dalam resiko pasar di

BAB I PENDAHULUAN. Value at Risk (VaR) telah menjadi ukuran standar dalam resiko pasar di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Value at Risk (VaR) telah menjadi ukuran standar dalam resiko pasar di lembaga-lembaga keuangan seperti bank. Alasan utama mengapa VaR begitu populer adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Asuransi Kerugian Dalam perkembangan dunia usaha tidak seorang pun yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang secara tepat, setiap ramalan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Umum Asuransi Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari kata Assurandeur yang berarti penanggung dan Geassurreerde

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah singkat PT Panin Financial Tbk (PNLF) didirikan tanggal 19 Juli 1974 dengan nama PT Asuransi Jiwa Panin Putra dan memulai kegiatan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA UNIVERSITAS INDONESIA EVALUASI PERBANDINGAN NILAI VALUE AT RISK DENGAN DAN TANPA HEDGING MENGGUNAKAN METODE EXTREME VALUE THEORY UNTUK RISIKO KERUGIAN FLUKTUASI HARGA MINYAK MENTAH TESIS Diajukan sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI TERPOTONG BEBERAPA NILAI AMATAN NURHAFNI

ANALISIS REGRESI TERPOTONG BEBERAPA NILAI AMATAN NURHAFNI ANALISIS REGRESI TERPOTONG DENGAN BEBERAPA NILAI AMATAN NOL NURHAFNI SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pola kehidupan manusia yang semakin maju pada saat ini akan mempengaruhi risiko yang akan terjadi pada kehidupan manusia itu sendiri. Risiko-risiko

Lebih terperinci

_ Mahasiswa _ Wiraswasta _ Lainnya.. Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat

_ Mahasiswa _ Wiraswasta _ Lainnya.. Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat L1 N = 200 Kuesioner ini disebarkan dengan tujuan untuk mengetahui posisi brand AXA Life di kalangan masyarakat, baik pemegang polis AXA atauupun bukan pemegang polis AXA. Kami mengharapkan partisipasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Manajemen Risiko Operasional.1.1 Definisi Manajemen risiko operasional merupakan serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYELESAIAN KLAIM KEMATIAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN

PROSEDUR PENYELESAIAN KLAIM KEMATIAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN PROSEDUR PENYELESAIAN KLAIM KEMATIAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh RISKI SAKINAH

Lebih terperinci

NEW TRAVEL SAFE ASURANSI PERJALANAN

NEW TRAVEL SAFE ASURANSI PERJALANAN NEW TRAVEL SAFE ASURANSI PERJALANAN Hal hal Penting (International) 1. Pada saat berlakunya Asuransi ini, Tertanggung harus dalam keadaan sehat, siap untuk berpergian dan sama sekali tidak menyadari adanya

Lebih terperinci

TESIS PENGARUH RISIKO-RISIKO PEMBELIAN PADA SIKAP DAN PERILAKU PEMBELIAN SECARA ONLINE

TESIS PENGARUH RISIKO-RISIKO PEMBELIAN PADA SIKAP DAN PERILAKU PEMBELIAN SECARA ONLINE TESIS PENGARUH RISIKO-RISIKO PEMBELIAN PADA SIKAP DAN PERILAKU PEMBELIAN SECARA ONLINE i ii iii PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini dengan sesungguhnya menyatakan bahwa tesis dengan judul:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT. AirAsia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT. AirAsia Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan PT. AirAsia Indonesia Bisnis penerbangan di Indonesia semakin terlihat menjanjikan. Pengguna jasa penerbangan di negara kita

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asuransi Asuransi adalah suatu alat sosial yang menggabungkan risiko individu menjadi risiko kelompok dan menggunakan dana yang dikumpulkan oleh kelompok tersebut untuk memnayar

Lebih terperinci