PENGARUH REGROUPING DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IV, V DAN VI SEKOLAH DASAR

Transkripsi

1 153 ISSN X Elementary School 1 (2014) Volume 1 nomor 2 Juli 2014 PENGARUH REGROUPING DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IV, V DAN VI SEKOLAH DASAR * Nunuk Kistyawati dan Much. Amien Universitas PGRI Yogyakarta Diterima: 30 Juni Disetujui: 7 Juli Dipublikasikan: Juli 2014 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Pengaruh Regrouping dan Motivasi Belajar siswa kelas IV,V dan VI SDN 2) Pengaruh Regrouping siswa kelas IV,V dan VI SDN 3) Pengaruh Motivasi Belajar siswa kelas IV,V dan VI SDN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV, V dan VI SDN Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV, V dan VI dengan jumlah siswa sebanyak 104 siswa. Seluruh subjek penelitian dijadikan responden, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket dan dokumentasi. Metode analisa data dengan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan 1) Ada pengaruh positif yang signifikan regrouping siswa kelas IV,V dan VI SDN (2) Ada pengaruh positif yang signifikan motivasi belajar siswa kelas IV, V dan VI SDN dan (3) Ada pengaruh positif yang signifikan regrouping dan motivasi belajar siswa kelasiv,vdan VI SDN. Regrouping memberikan kontribusi pisitif sebesar 10,953%; sedangkan motivasi belajar memberikan kontribusi sebesar 23,197%. Kata Kunci : Regrouping, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar Abstract This study aimed to determine 1) Effect of regrouping and motivation to learn the social studies achievement of grade IV, V and VI SDN 2) The effect on learning achievement IPS Regrouping grade IV, V and VI SDN 3) Effect of Motivation on social studies achievement of students class IV, V and VI SDN. The study population was all students in classes IV, V and VI SDN Subjects in this study were all students of classes IV, V and VI of the number of students as many as 104 students. The whole subject of research as respondents, so this study is a population study. The technique of collecting data using questionnaires and documentation. The method of data analysis with multiple linear regression analysis. Based on this study it can be concluded 1) There is a significant positive effect on learning achievement IPS regrouping grade IV, V and VI SDN (2) There is a significant positive effect on achievement motivation to learn social studies grade IV, V and VI SDN and (3 ) There is a significant positive effect regrouping and motivation toward learning achievement of students kelasiv IPS, V and VI SDN. Regrouping pisitif contribute to the social studies achievement of %; while learning motivation contributed %. Keywords: Regrouping, Motivation, Learning Achievement Alamat Korespondensi : *Program Pascasarjana Univ. PGRI Yogyakarta 2014 Prodi PGSD Universitas PGRI Yogyakarta

2 154 Pengaruh Regrouping dan Motivasi belajar Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Pendidikan merupakan salah satu bidang pembangunan yang sangat strategis, dengan pendidikan diharapkan akan mampu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya manusia. Indonesia sebagai negara berkembang masih dihadapkan pada berbagai permasalahan pendidikan terutama berkaitan dengan kualitas dan efisiensi pendidikan. Selain hal tersebut, permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan. Mutu pendidikan suatu bangsa dapat dikatakan berkualitas apabila pendidikan yang dilaksanakan dapat memberikan lulusannya kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang berguna untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk memasuki dunia kerja. Oleh sebab itu maka proses belajar mengajar dilaksanakan secara efektif sehingga hasil pendidikan yang akan dicapai dapat optimal. Menurut Subagia dan Sudiana (2002: 61), salah satu indikator pendidikan berkualitas adalah perolehan hasil belajar yang maksimal oleh siswa, baik itu hasil belajar dalam bentuk kognitif, afektif maupun psikomotor. Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kegiatan proses belajar mengajar yang didalamnya terdapat beberap faktor yang merupakan penentu lancar atau tidaknya kegiatan proses belajar mengajar. Proses regrouping tidak mudah karena diperlukan adaptasi. Penolakan dari masyarakat, orang tua siswa, guru dan siswa dari sekolah yang akan digabung. Masyarakat sekitar kurang sepakat dengan kebijakan pemerintah tentang kebijakan regrouping. Dengan adanya permasalahan tersebut tentu saja mempengaruhi terhadap proses belajar mengajar dan akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, demikian juga dengan pelajaran IPS yang dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Motivasi merupakan salah satu faktor yang diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, karena siswa (peserta didik) akan belajar dengan sungguhsungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi. Oleh karena itu, guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Setiap guru memiliki rasa ingin tahu, mengapa dan bagaimana siswa belajar serta menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi belajar dan lingkungannya. Hal tersebut akan menambah pemahaman dan wawasan guru sehingga memungkinkan proses pembelajaran berlangsung lebih efektif dan optimal karena pengetahuan tentang kejiwaan siswa yang berhubungan dengan masalah pendidikan bisa dijadikan sebagai dasar dalam memberikan motivasi kepada siswa sehingga mau dan mampu belajar dengan sebaikbaiknya (Mulyasa, 2008: 58).

3 Elementary School 1 (2014) Peningkatan mutu pendidikan berkaitan erat dengan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Begitu juga untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, maka makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi belajar yang baik. Intensitas motivasi seseorang akan menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. Berdasarkan latar belakang dan Identifikasi masalah yang ada maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana pengaruh regrouping SD terhadap prestasi kelas IV, V dan VI siswa belajar IPS pada siswa SDN. Bagaimana pengaruh motivasi belajar pada kelas IV, V dan VI siswa SDN. Bagaimana pengaruh regrouping SD dan motivasi belajar secara bersamasama pada siswa kelas IV, V dan VI SDN Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui tentang : Untuk mengetahui pengaruh regrouping SD terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV, V dan VI SDN. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV, V danvi SDN. Untuk mengetahui pengaruh regrouping SD dan motivasi belajar secara bersamasama pada siswa kelas IV, V dan VI SDN. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang mempelajari apakah nilai dalam suatu variabel ada hubungannya dengan perubahan nilai dalam variabel lain (Ulber Silalahi, 2009 : 33). Berdasarkan rumusan masalah pada bab satu dan kerangka berpikir sebagaimana telah diuraikan di bab dua, disusun desain penelitian dan model hubungan antar variabel sebagai berikut : X 1 Y X 2 Gambar Hubungan Antar Variabel Penelitian Keterangan: X 1 = Regrouping X 2 = Motivasi Belajar Siswa Y = Prestasi Belajar IPS

4 156 Pengaruh Regrouping dan Motivasi belajar Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di SD, sedangkan waktun pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan pada bulan April s.d Juni Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel yang diteliti dalam penelitian ini meliputi dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Adapun variabel dan definisi operasionalnya adalah sebagai berikut : variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari regrouping (X 1 ), motivasi belajar (X 2 ). Variabel Terikat (Dependent Variables) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar IPS. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV, V dan VI SDN jumlah siswa sebanyak 104 siswa. Seluruh subjek penelitian dijadikan responden, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Pengumpulan data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu penelitian. Dengan metode pengumpulan data yang lengkap akan diperoleh suatu data yang akurat yang dibutuhkan dalam suatu penelitian, karena metode pengumpulan data adalah suatu alat operasional dalam pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan dibantu oleh guru kelas IV,V dan VI di SD Negeri Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Kuesioner, Dokumentasi. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Suharsimi Arikunto, 2004: 151). Tabel Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tentang Variabel Regrouping dan Variabel Motivasi Variabel Indikator Regrouping 1. Penyatuan dua unit SD dalam satu pengelolaan 2. Mengoptimalkan sarana prasarana 3. Efisiensi anggaran 4. Peningkatan kualitas pendidikan Motivasi Belajar Jumlah Item Jumlah Item Kemauan yang kuat untuk belajar 3 2. Tekun menghadapi tugas 3. Ulet dalam menghadapi kesulitan 3 4. Disiplin dalam belajar 3 5. Perencanaan kegiatan belajar 6. Dorongan untuk berprestasi 3 7. Tidak cepat puas dengan prestasi 3 yang telah dicapai 3 2 Jumlah Item 20 5 Item ke 1,2,3,11,12,14 5,6,7,15,17 4,13,15,16 8,9,10,18,19,20 1,2,3 4,5,6 7,8,9 10,11,12 13,14,15 16,17,18 19,20

5 157 Elementary School 1 (2014) Menurut Sekaran (2003: 197), skala Likert didesain untuk mencari seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan 4 poin pernyataan pada skala. Adapun pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Kualitas data penelitian sangat tergantung dari kualitas instrument pengumpul data. Berkenaan dengan hal tersebut, maka sebelum kuesioner digunakan untuk pengumpulan data, dilakukan uji coba instrumen untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Jumlah anggota yang digunakan sekitar 30 orang.hasil pengujian validitas instrumen penelitian dapat dirangkumkan dalam tabel sebagai berikut : Tabel Rangkuman Hasil Pengujian Validitas Instrumen No. Instrumen Jumlah Jml Item No. Item %Valid Item Valid Gugur 1. Regrouping ,0% 5,13 2. Motivasi Belajar ,0% 7,18 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada instrumen regrouping terdapat dua item yang dinyatakan gugur, yaitu item nomor 5, 13; sehingga didapatkan 18 item yang valid atau sebanyak 90,0%. Dari item-item yang valid tersebut masih mengukur indikator-indikator dari regrouping. Hasil uji validitas instrumen pada instrumen motivasi belajar juga terdapat dua item yang dinyatakan gugur, yaitu item nomor 7, 18; sehingga didapatkan 18 item yang valid atau sebanyak 90,0%. Dari item-item yang valid tersebut masih mengukur indikator-indikator dari motivasi belajar siswa. 1. Uji Reliabilitas Instrumen Konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah (Azwar, 2000: 4). Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengolah data agar dihasilkan suatu kesimpulan yang tepat. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: Deskripsi Data, Uji Hipotesis dan Uji F HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh dengan pengukuran melalui instrumen angket dan dokumentasi, dan Variabel terikat (dependent variable) yaitu: prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV, V dan VI SDN sedangkan untuk variabel bebas (independent variable), yaitu regrouping (X 1 ) dan motivasi belajar (X 2 ). Dari hasil pengumpulan data melalui pemberian skor, dapat dideskripsikan sebagai berikut: Prestasi Belajar IPS (Y) data dokumentasi diperoleh data prestasi belajar IPS pada siswa kelas

6 Pengaruh Regrouping dan Motivasi belajar Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan IV, V dan VI SDN Berdasarkan tendensi sentral sebagai berikut: hasil analisis data dengan bantuan software komputer diperoleh nilai tendensi sentral sebagai berikut: rerata (mean) sebesar 70,06; median 70,00; mode 80; dan standart deviasi sebesar 9,997; serta skor terendah 43 rerata (mean) sebesar 59,23; median 59,00; mode 59; dan standart deviasi sebesar 3,537; serta skor terendah 52 dan tertinggi 68. Motivasi Belajar (X 2 ) Analisis pada data motivasi belajar siswa kelas IV, V dan VI dan tertinggi 96. Regrouping SDN. diperoleh nilai tendensi sentral (X 1 ) Dari data penyebaran angket sebagai berikut: rerata (mean) diperoleh data persepsi terhadap regrouping pada siswa kelas IV, V dan VI SDN berdasarkan hasil sebesar 60,68; median 61,00; mode 62; dan standart deviasi sebesar 5,619; serta skor terendah 44 dan analisis data dengan bantuan tertinggi 72. software komputer diperoleh nilai Prestasi Belajar IPS Sebelum dan Sesudah Regrouping Ketuntansan No. Semester/Tahun Ajaran Tuntas Tidak Tuntas f % f % 1. Semester I Tahun 2011/ , ,7 (KKM= 65) 2. Semester II Tahun 2011/ , ,2 (KKM= 65) 3. Semester I Tahun 2012/ , ,3 (KKM= 66) 4. Semester II Tahun 2012/2013 (KKM= 66) 70 67, ,7 Keterangan: Sebelum Regrouping = Tahun 2011/2012 Sesudah Regrouping = Tahun 2012/2013

7 159 Elementary School 1 (2014) Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Hipotesis pada penelitian ini adalah: (1) Ada pengaruh positif antara regrouping pada siswa kelas IV, V dan VI SDN (2) Ada pengaruh positif antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV, V dan VI SDN dan (3) Ada pengaruh positif antara regrouping dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV, V dan VI SDN Hipotesis pertama dan kedua diuji dengan analisis bivariat, yaitu analisis korelasi product moment, analisis korelasi parsial dan analisis regresi sederhana; sedangkan hipotesis ketiga diuji dengan analisis multivariat, yaitu analisis regresi ganda (multiple regression). Pembahasan Hasil Penelitian Pada bagian ini disajikan pembahasan terhadap hasil penelitian, yang didasarkan pada analisis statistik dan pengujian hipotesis di atas. 1. Pengaruh Regrouping Terhadap Prestasi Belajar IPS Pengujian hipotesis pertama membuktikan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan regrouping pada siswa kelas IV, V dan VI SDN. Hasil ini dibuktikan dengan nilai koefisien beta ( 1 ) 1,232 dengan t hitung = 4,890 p<0,05; dan diperkuat dengan koefisien korelasi product moment (r XY ) 0,436; korelasi parsial 0,270; dan F regresi 23,916; dimana semuanya memiliki p<0,05. Semakin baik persepsi siswa terhadap regrouping, semakin tinggi prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV, V dan VI SDN; dan sebaliknya semakin kurang baik persepsi siswa terhadap regrouping, semakin rendah pula prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV, V dan VI SDN. Hasil penelitian ini mendukung tujuan dari regrouping dalam Surat Mendagri kepada Gubernur seluruh Indonesia Nomor: 421.2/2501/Bangda tanggal 16 Nopember 1998 yang disebutkan bahwa maksud regrouping adalah dalam rangka efisiensi pembiayaan operasional dan untuk mengatasi masalah kekurangan guru, peningkatan mutu, efisiensi biaya bagi perawatan gedung sekolah. Regrouping mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. 2. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Pengujian hipotesis kedua membuktikan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan motivasi belajar pada siswa kelas IV, V dan VI SDN. Hasil ini dibuktikan dengan nilai koefisien beta ( 2 ) 0,958 dengan t hitung = 6,453 p<0,05; dan diperkuat dengan koefisien korelasi product moment (r XY ) 0,538;

8 160 Pengaruh Regrouping dan Motivasi belajar Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan korelasi parsial 0,433; dan F regresi 41,647; dimana semuanya memiliki p<0,05. Semakin tinggi motivasi belajar siswa, semakin tinggi prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV, V dan VI SDN, dan sebaliknya semakin rendah motivasi belajar siswa, semakin rendah pula prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV, V dan VI SDN. Pengaruh Regrouping dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Pengujian hipotesis ketiga membuktikan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan regrouping dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV, V dan VI SDN. Hasil ini dibuktikan dengan nilai koefisien beta ( 2 dan 2 ) yang semuanya dengan p<0,05; serta dari hasil analisis regresi dengan koefisien korelasi ganda (R) sebesar = 0,584; R² = 0,342; F regresi = 26,191 dengan p<0,05. Besarnya sumbangan efektif yang dapat dilihat dari besarnya nilai koefisien determinasi (R 2 ) 0,342 yang berarti bahwa prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV, V dan VI SDN. ditentukan oleh persepsi siswa terhadap regrouping dan motivasi belajar siswa sebesar 34,2%. Regrouping memberikan kontribusi pisitif pada siswa kelas IV, V dan VI SDN, sebesar 10,953%. Hasil analisis data pada semester I tahun 2011/2012 (sebelum regrouping) terdapat 57,1% siswa yang belum tuntas dan pada semester II terdapat 45,7% siswa yang belum tuntas; sedangkan pada semester I tahun 2012/2013 (sesudah regrouping) terdapat 41,9% siswa yang belum tuntas dan pada semester II terdapat 32,4% siswa yang belum tuntas. Hal itupun dengan KKM yang berbeda, sebelum regrouping KKM 65 dan sesudah regrouping KKM menjadi 66. Dilihat dari ratarata nilai prestasi belajar IPS siswa SDN sebelum regrouping sebesar 65,18 dan sesudah regrouping meningkat menjadi 68,75; atau meningkat 5,48%. Peningkataan ini kiranya cukup besar mengingat baru satu tahun regrouping berlajan. Motivasi belajar siswa memberikan kontribusi pisitif terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV, V dan VI SDN, sebesar 23,197%. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Ada pengaruh positif antara regrouping terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV, V dan VI SDN. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien beta ( 1 ) 1,232 dengan t hitung =

9 161 Elementary School 1 (2014) ,890 p<0,05; dan diperkuat dengan koefisien korelasi product moment (r XY ) 0,436; korelasi parsial 0,270; dan F regresi 23,916; dimana semuanya memiliki p<0,05. Ada pengaruh positif antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV, V dan VI SDN Hasil ini dibuktikan dengan nilai koefisien beta ( 2 ) 0,958 dengan t hitung = 6,453 p<0,05; dan diperkuat dengan koefisien korelasi product moment (r XY ) 0,538; korelasi parsial 0,433; dan F regresi 41,647; dimana semuanya memiliki p<0,05. Ada pengaruh positif antara regrouping dan motivasi belajar secara bersamasama terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV, V dan VI SDN Regrouping memberikan kontribusi positif terhadap prestasi belajar IPS sebesar 10,953%; sedangkan motivasi belajar memberikan kontribusi sebesar 23,197%. Implikasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara regrouping terhadap prestasi belajar IPS, berimplikasi perlunya Dinas Pendidikan setempat yang terlibat dalam proses regrouping untuk merencanakan secara baik proses tersebut. Hasil penelitian yang menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS, berimplikasi pada perlunya identifikasi, penilaian, dan pemantauan motivasi belajar siswa. Siswa yang kurang motivasi belajarnya, dapat segera dilakukan bimbingan, sehingga tidak berdampak pada penurunan prestasi belajarnya. Saran 1. Bagi Dinas Pendidikan Sleman Hendaknya dapat merencanakan secara lebih baik proses regrouping untuk sekolah-sekolah yang dinilai kurang baik dalam operasionalisasi sekolah karena kurangnya murid. Pada perencanaan regrouping tersebut disertai dengan proses penyesuaian misalnya dengan banyak melakukan kegiatan bersama, untuk mempersiapkan siswa dalam penyesuaian diri setelah proses regrouping. Kesiapan siswa tersebut akan berdampak pada peningkatan prestasi belajarnya. 2. Bagi Sekolah a. Sekolah hendaknya dapat mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan sekolahnya dengan sekolah yang akan di regroup, sehingga dapat merencanakan secara lebih baik pengelolaan sekolah setelah diregrouping. b. Guru dapat mengidentifikasi siswa yang motivasi belajarnya rendah dan melakukan bimbingan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

10 162 Pengaruh Regrouping dan Motivasi belajar Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan DAFTAR PUSTAKA Gujarat, D. (1995). Pengantar Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. n-prestasi-belajar/ pada tanggal 28 Oktober pengertian-prestasi-belajarsiswa.html pada tanggal 28 Oktober 2012 Muhibbin Syah. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: RajaGrafindo Remaja. Oemar Hamalik, Dr. (2010). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Pemerintah Daerah. (2011). Surat Keputusan Bupati Sleman No. 253/Kep.DH/A/2011 tentang Penggabungan dan Ganti Nama Kelembagaan Sekolah Dasar. Sleman: Pemda. Rani Widiowati. (2012). Kebijakan Regrouping dan Resiliensi Sekolah Pasca Erupsi Merapi di SD Negeri Umbulharjo2. Skipsi. Yogyakarta; Universitas Negeri Yogyakarta. Sapriyo. (2011). Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sardiman, A.M. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Sarwa Wibawa. (2009). Dampak Penggabungan Sekolah Dasar terhadap Efisiensi, Keefektifan, Produktivitas, dan Pelayanan Pendidikan di Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul. Tesis. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Siti Yulaikha. (2005). Dampak Pelaksanaan Penggabungan Sekolah Dasar terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar di Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul. Tesis. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Slameto. (2003). Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Subagia, I Wayan & Sudiana, I Ketut Materi Kuliah Strategi Belajar Mengajar (KIMP 401). Singaraja : IKIP Sudiyono, dkk. (2009). Regrouping sebagai Upaya Efisiensi dan Efektivitaas Pengelolaan Pendidikan. Diakses Dari REGROUPING SEBAGAI UPAYA EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PENDIDIKAN.pdf. pada tanggal 28 Oktober 2012 Sugiyanta, (2010). Analisis Kebijakan Peningkatan Kualifikasi dan Profesionalisme Guru Berkelanjutan. Jurnal Pendidikan. Volume I/Nomor 2/Agustus 2010,39-77 Sugiyono. (2007). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto, dkk. (2004). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

11 163 Elementary School 1 (2014) Suryabrata Sumadi (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sutratinah Tirtonegoro, Dra. (2006). Anak Supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bumi Aksara. Syaiful Bahri Djamarah. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Tim Pembina Pusat Pembangunan Gedung Sekolah dasar 1999/2000. Pedoman Pelaksanaan Penggabungan (Regrouping) Sekolah Dasar. Republik Indonesia. Zainal Arifin. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.